autisme spectrum disorder

16
 AUTISME SPECTRUM DISORDER Tiga puluh tahun lalu autisme dianggap gangguan langka pada anak yang paling sering dikaitkan dengan penyandang cacat intelektual, kurangnya kesadaran sosial dan tidak adanya bahasa ekspresif bermakna (Lotter, 1966). Saat ini, spektrum gangguan autisme (Autism Spectrum Disorder atau, ASD) sekarang diakui sebagai satu set gangguan perkembangan umum. Banyak dari gejala pertama dijelaskan oleh Leo Kanner dalam artikel tentang autisme di 1943 (Kanner, 1943), dan digambarkan dalam penelitian di akhir 1960-an dan 70-an (Rutter, 1978; Schopler, 1978; Wing, Yeates, Brierley, & Gould, 1976), masih berlaku dengan cara ASD istilah digunakan sekarang, yaitu: keadaan di mana terdapat 3 ketidakmampuan yang berbeda yang adalah ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial, hambatan berkomunikasi, dan keterlambatan kemampuan bahasa dan kognitif. Perbedaan-perbedaan pada area ini biasanya bisa diketahui sebelum anak berusia 3 tahun. 1  Gangguan di bidang komunikasi meliputi (1) tidak ada gesture ataupun mimik, (2) tidak bisa mempertahankan bicara yang lama, (3) bahasa stereotipik dan repetitif dan (4) tidak bisa bemain berpura-pura (sandiwara). 1  Gangguan di bidang interaksi sosial meliputi (1) menghindari tatap mata, (2) gagal dalam hubungan pertemanan, (3) kurangnya spontanitas dalam bermain, (4) hilangnya rasa emosional. 1  Gangguan di bidang perilaku meliputi (1) pola perilaku stereotipik tertentu, (2) melakukan rutinitas secara ritual, (3) mannerisme seperti finger flapping dan (4) preokupasi terhadap bagian benda tertentu saja. 1  Namun secara klinis di lapangan, gangguan tersebut ditemukan secara spektrum (berbeda kadar/derajat keparahannya). Bila gangguan tersebut memenuhi kriteria lengkap seperti di atas maka disebut dengan autistic disorder, sedangkan bila tidak lengkap maka disebut sebagai autistic spectrum disorder. Anak yang didiagnosa dengan autisik spectrum disorder (ASD) dapat berasal dari berbagai kalangan sosioekonomi, suku, ras dan etnis. Semakin banyak anak dengan ASD akan

Upload: riane-hummy-anggreani

Post on 19-Jul-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 1/16

AUTISME SPECTRUM DISORDER

Tiga puluh tahun lalu autisme dianggap gangguan langka pada anak yang paling sering

dikaitkan dengan penyandang cacat intelektual, kurangnya kesadaran sosial dan tidak adanya

bahasa ekspresif bermakna (Lotter, 1966). Saat ini, spektrum gangguan autisme (Autism

Spectrum Disorder atau, ASD) sekarang diakui sebagai satu set gangguan perkembangan umum.

Banyak dari gejala pertama dijelaskan oleh Leo Kanner dalam artikel tentang autisme di 1943

(Kanner, 1943), dan digambarkan dalam penelitian di akhir 1960-an dan 70-an (Rutter, 1978;

Schopler, 1978; Wing, Yeates, Brierley, & Gould, 1976), masih berlaku dengan cara ASD istilah

digunakan sekarang, yaitu: keadaan di mana terdapat 3 ketidakmampuan yang berbeda yang

adalah ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial, hambatan berkomunikasi, dan

keterlambatan kemampuan bahasa dan kognitif. Perbedaan-perbedaan pada area ini biasanya bisa

diketahui sebelum anak berusia 3 tahun. 1 

Gangguan di bidang komunikasi meliputi (1) tidak ada gesture ataupun mimik, (2) tidak 

bisa mempertahankan bicara yang lama, (3) bahasa stereotipik dan repetitif dan (4) tidak bisa

bemain berpura-pura (sandiwara).1 

Gangguan di bidang interaksi sosial meliputi (1) menghindari tatap mata, (2) gagal dalam

hubungan pertemanan, (3) kurangnya spontanitas dalam bermain, (4) hilangnya rasa emosional.1 

Gangguan di bidang perilaku meliputi (1) pola perilaku stereotipik tertentu, (2)

melakukan rutinitas secara ritual, (3) mannerisme seperti finger flapping dan (4) preokupasi

terhadap bagian benda tertentu saja.1 

Namun secara klinis di lapangan, gangguan tersebut ditemukan secara spektrum (berbeda

kadar/derajat keparahannya). Bila gangguan tersebut memenuhi kriteria lengkap seperti di atas

maka disebut dengan autistic disorder, sedangkan bila tidak lengkap maka disebut sebagai

autistic spectrum disorder.

Anak yang didiagnosa dengan autisik spectrum disorder (ASD) dapat berasal dari

berbagai kalangan sosioekonomi, suku, ras dan etnis. Semakin banyak anak dengan ASD akan

Page 2: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 2/16

ditemukan dalam setiap komunitas dan lingkungan seiring meningkatnya identifikasi dari

gangguan tersebut. Estimasi biaya tahunan untuk pendidikan dan penanganan individu dengan

ASD adalah sekitar 90 milyar dolar berdasarkan Autism Society of America. Diagnosa dan

penanganan yang lebih awal adalah faktor utama untuk mengurangi biaya penanganan anak-anak 

dengan ASD

 Autisme mempunyai banyak klasifikasi dan kata autisme merupakan suatu istilah umum

untuk menjelaskan area yang sangat luas mengenai perilaku dan kemampuan, sehingga mungkin

istilah spectrum lebih tepat digunakan.

Terminologi Gangguan Perkembangan Pervasif ini melingkupi beberapa sindroma atau gangguan perkembangan yang mempunyai ciri seperti tersebut di atas. Kondisi yang dapat

diklasifikasikan kedalam Gangguan Perkembangan Pervasif, menurut ICD-10(International

Classification of Diseases, WHO 1993), maupun menurut DSM- IV (American Psychiatric

Association, 1994) adalah :2,3  Autistic disorder 

merupakan gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, gangguan kualitatif dalam komunikasi,

sifatnya dibatasi, berulang-ulang (stereotype) dan pola perilaku, minat, dan kegiatan.

Keterlambatan atau kelainan dalam interaksi sosial, menggunakan bahasa untuk komunikasisosial, simbolik, imajinatif bermain yang onsetnya sebelum 3 tahun. Autisme berpengaruh buruk 

pada area pendidikan/pembelajaran. Autisme kemungkinan mempengaruhi anak laki-laki 3-5

kali dibanding perempuan dan tidak mengenal ras, suku, kelompok sosial.

 Asperger sindrom

Merupakan gangguan kualitatif dalam intraksi sosial. Sifatnya repetitif dan stereotip pola dibatasi

perilaku, minat, dan kegiatan. Biasanya gangguan penyebab signifikan secara klinis penurunan

sosial, pekerjaan, dan juga bidang lain yang fungsinya penting. Pada penderita tidak ada

keterlambatan umum klinis yang signifikan dalam bahasa (misalnya, kata-kata tunggal yang

digunakan pada usia 2 tahun, komunikatif frasa yang digunakan pada usia 3 tahun).   Banyak 

sekali anak-anak mendapat diagnosa Asperger’s pada usia antara 5 tahun dan 9 tahun, di mana

sangat jauh dibanding usia kita mengenali autisme. Anak dengan sindrom Asperger’s bisa jadi

Page 3: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 3/16

tidak tanggap secara benar atau bahkan mengerti pernyataan kalimat yang berhubungan dengan

“perasaan” dalam percakapan. Asperger’s mungkin secara klinis tidak menyebabkan

keterlambatan yang berarti dalam menerima informasi baru, tapi tetap ada perbedaan dalam

 pembelajaran. Misalnya, anak Asperger’s bisa menjadi hiperleksik (hyperlexic), yaitu bisa

mengindentifikasi kata-kata dan membaca pada usia yang sangat muda, dengan sedikit atau sama

sekali tanpa mengerti arti kalimat yang dibaca. Sebagai tam bahan, anak Asperger’s menunjukkan

kemampuan memori/menghafal di atas rata-rata dan mempunyai kelebihan dalam vokabulari

(banyaknya jenis kata) namun tidak bisa menggunakannya dalam kalimat secara benar.

Pervasive developmental disorder-not otherwise specified (PDD-NOS)

Sebuah penurunan yang parah dan meluas di pengembangan interaksi sosial timbal balik yang

terkait dengan penurunan baik secara lisan maupun keterampilan komunikasi nonverbal atau

dengan adanya perilaku (steryotipe), minat, dan kegiatan, namun kriteria tidak terpenuhi untuk 

gangguan perkembangan pervasive yang spesifik,dll termasuk autism atipikal Beberapa ahli

berharap bisa menghilangkan istilah ini, karena menurut mereka istilah ini berawal dari para

psikolog yang tidak bisa menentukan harus dikategorikan ke mana anak yang mengalami

kesulitan ini.

 Rett’s syndrome 

Adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak wanita. Kehamilannya normal,

kelahiran normal, perkembangan normal sampai sekitar umur 6 bulan. Lingkaran kepala normal

pada saat lahir. Mulai sekitar umur 6 bulan mereka mulai mengalami kemunduran

perkembangan. Pertumbuhan kepala mulai berkurang antara umur 5 bulan sampai 4 tahun.

Gerakan tangan menjadi tak terkendali, gerakan yang terarah hilang, disertai dengan gangguan

komunikasi dan penarikan diri secara sosial. Gerakan-gerakan otot tampak makin tidak 

terkoordinasi. Seringkali memasukan tangan kemulut, menepukkan tangan dan membuat gerakan

dengan dua tangannya seperti orang sedang mencuci baju.. Hal ini terjadi antara umur 6-30

bulan. Terjadi gangguan berbahasa, perseptif maupun ekspresif disertai kemunduran psikomotor

yang hebat. Yang sangat khas adalah timbulnya gerakan-gerakan tangan yang terus menerus

seperti orang yang sedang mencuci baju yang hanya berhenti bila anak tidur.

Page 4: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 4/16

Gejala-gejala lain yang sering menyertai adalah gangguan pernafasan, otot-otot yang makin kaku

, timbul kejang,scoliosis tulang punggung, pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil

(hypotrophik). Pemeriksaan EEG biasanya menunjukkan kelainan.

Gangguan integritas masa kanak 

Pada Gangguan Disintegrasi Masa Kanak, hal yang mencolok adalah bahwa anak tersebut telah

berkembang dengan sangat baik selama beberapa tahun, sebelum terjadi kemunduran yang hebat.

Gejalanya biasanya timbul setelah umur 3 tahun.

Anak tersebut biasanya sudah bisa bicara dengan sangat lancar, sehingga kemunduran tersebut

menjadi sangat dramatis. Bukan saja bicaranya yang mendadak terhenti, tapi juga ia mulai

menarik diri dan ketrampilannya pun ikut mundur. Perilakunya menjadi sangat cuek dan juga

timbul perilaku berulang-ulang dan stereotipik. Bila melihat anak tersebut begitu saja , memang

gejalanya menjadi sangat mirip dengan autisme.

Prevalensi dari ASD ini 65 per 10.000 (1 dalam 154) sampai 110 per 10.000 (1 dalam

91). Anak laki-laki lebih sering terkena daripada anak perempuan dengan rasio 4:1.4

ASD

memiliki etiologi heterogen. Yang paling terakhir hasil dari Centers for Disease Pengendalian

dan Pencegahan (CDC) menunjukkan bahwa, di Amerika Serikat, prevalensi ASD adalah 1 / 70

laki-laki dan 1 / 315 gadis, menghasilkan tingkat keseluruhan 1 / 110 (ADDM, 2009). Ini hampir

identik dengan prevalensi keseluruhan dari sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini (Baird et

al.2006). 2Meskipun prevalensi total dari kebanyakan studi telah relatif konsisten tingkat

prevalensi, untuk berbagai subtipe ASD telah bervariasi jauh di laporan penelitian. Dalam

kebanyakan studi, jumlah anak dengan sindrom asperger, dan Rett sindrom, dan khususnya

PDD-NOS (Yakni, diagnosis ASD nonautistic) telah kalah jumlah anak-anak dengan Autisme.5 

Etiologi dari ASD ini adalah:6 

 Basis biologis dan perkembangan neurologis

Awal penelitian otopsi mengungkapkan berbagai perbedaan neurologis dan kerusakan pada otak 

individu dengan autisme, daripada mencari sebuah gangguan otak tunggal biologis. Lebih baru

rinci studi forensik mikroskopis telah mengungkapkan beberapa fitur yang dapat diidentifikasi

dalam jumlah yang signifikan penderita autisme, tetapi tidak semua orang dengan autisme. Ini

Page 5: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 5/16

mendukung usulan bahwa Autisme adalah benar-benar sebuah set subkelompok biologis dengan

berbagai kondisi neurologis yang menciptakan gejala yang sama. Bertentangan dengan asumsi

awam, gelar otak dari bentuk atipiknya dan bahkan merusak mungkin tidak berkorelasi dengan

tingkat keparahan autisme pada setiap individu. Hal ini dapat tampak normal atau menunjukkan

anatomi signifikan (struktural) dan / atau (fungsional) elektrokimia masalah. Scan otak modern

penderita autisme mengkonfirmasi temuan ini heterogen.  Herediter  

Dalam banyak keluarga, ada pola cacat ASD atau terkait, menunjukkan bahwa ada dasar genetik 

gangguan tersebut. Ada beberapa kecenderungan untuk ASD untuk cluster dalam keluarga

dengan tingkat kejadian di antara saudara 50 kali dari populasi umum. Heritabilitas autisme

adalah proporsi autisme yang dapat dijelaskan oleh variasi genetik, jika heritabilitas kondisi

tinggi, maka kondisi ini dianggap terutama genetik. Autisme memiliki dasar genetika yang kuat,

walaupun genetika autisme adalah kompleks dan tidak jelas apakah gangguan spektrum autisme

(ASD) dijelaskan lebih oleh interaksi multigene atau dengan mutasi langka dengan efek utama.

Studi awal kembar memperkirakan heritabilitas autisme lebih dari 90% dengan kata lain, bahwa

90% dari perbedaan antara individu autisme dan non-autis karena efek genetik. Ketika hanya

satu kembar identik autisme, yang lain sering telah belajar atau cacat sosial. Untuk saudara

kandung dewasa, risiko memiliki satu atau lebih fitur dari autisme yang lebih luas fenotipemungkin

setinggi 30%, jauh lebih tinggi daripada risiko dalam kontrol.

Analisis hubungan genetik telah meyakinkan; banyak asosiasi analisis memiliki kekuasaan yang

tidak memadai. Untuk setiap individu autis, mutasi pada lebih dari satu gen mungkin terlibat.

Mutasi di set gen yang berbeda mungkin terlibat dalam individu autis berbeda. Mungkin ada

interaksi yang signifikan antara mutasi pada beberapa gen, atau antara lingkungan dan genbermutasi. Dengan mengidentifikasi penanda genetik diwariskan dengan autisme dalam studi

keluarga, gen kandidat banyak telah ditemukan, sebagian besar yang menyandi protein yang

terlibat dalam perkembangan saraf dan fungsi. Namun, bagi sebagian besar gen kandidat, mutasi

sebenarnya yang meningkatkan risiko untuk autisme belum teridentifikasi. Biasanya, autisme

tidak dapat ditelusuri ke Mendel (gen tunggal) mutasi atau kelainan kromosom tunggal seperti

Page 6: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 6/16

sindrom X rapuh atau sindrom penghapusan 22q13. Sebagian besar dari autisme mungkin sangat

diwariskan tetapi tidak diwariskan: yaitu mutasi yang menyebabkan autisme tidak hadir dalam.

genom orang tua.

Penyebab yang tidak diketahui karena kompleks genetic dan variasi fenotip-faktor lingkungan

(factor pengembangan-prenatal,perinatal,postnatal )

Gangguan neurologis yang mempengaruhi pertumbuhan perubahan, khas dan stabilitas struktur

dan fungsi dari sistem saraf pusat / otak. Pada awal 1960 Autisme dianggap penyakit

psikodinamik emosional berbasis. Namun, sekarang ada basis besar dan masih berkembang pesat

penelitian biologis pada etiologi neurologis dari kondisi ini. Saat ini diagnosis medis Autisme

catatan gejala perilaku karakteristik terkait dengan komunikasi, sosial, sensorimotor dan

kemampuan fungsional. Gejala-gejala perilaku yang sekarang dilihat sebagai indikasi masalah

biologis yang mendasari dalam sistem saraf pusat. Penelitian saat ini menunjukkan Autisme

genom yang dapat dikaitkan dengan kecenderungan genetik kompleks untuk kondisi, yang

melibatkan hampir 30 gen yang berbeda. Ini bisa berarti bahwa gangguan tersebut bisa

menyajikan sendiri kongenital sebagai bagian dari potensi bawaan perkembangan seseorang atau

mungkin dipicu oleh beberapa faktor lingkungan selama kehamilan atau bayi. Juga menurut

penelitian ada 3 faktor kehamilan dan 2 kondisi obstetrik yang dapat mempengaruhi yaitu usia

ayah, usia ibu, immigrasi ibu, berat badan lahir dan usia gestasi juga hipoksia pada bayi yangbaru lahir.

 ASD pada gen-X, 2, 3, 7, 15 dan 227  

Mereka terkait dengan penyebab yang diakui dalam sekitar 10% kasus, paling sering dengan X

rapuh (MIM 300624) dan sindrom Rett (MIM 312750), tuberous sclerosis (MIM 191100), dan

lainnya kondisi genetik medis. Heritabilitas perkiraan untuk ASDs,

sebagaimana ditentukan dari studi kembar dan keluarga, adalah ~ 90%, 3 dan scan hubungan

telah memetakan risiko kandidat loci.4 Berdasarkan kajian sistematis terbaru, cytogenetically

terdeteksi kelainan kromosom ditemukan pada 7,4% (129/1749) kasus ASD dengan rentang dari

0% menjadi 54% .5,6 Terjadinya peristiwa tertinggi diamati pada sindromik bentuk ASD.6

translokasi seimbang dan inversi menyumbang 17% (22/129) penyusunan ulang. sedangkan

anomali yang paling sering diamati adalah berasal maternal duplikasi kromosom 15q11-Q13 di%

Page 7: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 7/16

-3 1% dari kasus, 7 sedikit yang diketahui tentang proporsi warisan dibandingkan dengan

perubahan karyotypic spontan pada lainnya situs. Dengan kelainan kromosom sebagai langkah

awal untuk mengidentifikasi calon lokus ASD, mutasi yang paling meyakinkan telah dilaporkan

dalam SHANK3 pada kromosom 22q13, 8,9 dua neuroligin (NLGN3 dan NLGN4) gen pada

kromosom X, 10 dan gen pada kromosom 1 neurexin 2p16.4, 11,12 Data terbaru juga

mengungkapkan bahwa varian jumlah salinan submicroscopic (CNV) dapat memiliki peran

dalam ASD, 4,13 dan de novo CNV tampaknya akan faktor risiko lebih sering terjadi pada

sporadis dibandingkan dengan kekeluargaan bentuk ASD

 Idiopatik: Struktur anatomi pada cerebellum; system limbic otak depan; lobus frontal dan

temporal; inferior olive dan batang otak 8 

Perubahan dalam ukuran dan ketebalan korteks serebral. Ini adalah lembaran besar jaringan otak 

yang lipatan untuk membuat penampilan rusuk seperti otak. Pada orang dengan keterbelakangan

biasanya lebih kecil dalam dimensi daerah, sedangkan di beberapa orang dengan Autisme

mungkin terukur lebih besar dari normal. Namun ketebalan dan kualitas lembaran mungkin tipis

dan atipikal dalam strukturnya. Di daerah asosisasi di mana pesan masuk dari indra digabungkan

menjadi tayangan yang bermakna dan ditafsirkan dalam komunikasi dan istilah sosial dan

menanggapi dengan perilaku motorik keluar terletak di korteks serebral. Ini akan menjelaskan

kerugian awal pembelajaran dan fungsi penalaran yang lebih tinggi, serta keterampilan sempittinggi untuk beberapa orang dengan autisme. Penelitian yang sangat baru-baru ini menegaskan

bahwa beberapa bayi dengan Autisme mungkin memiliki periode tiba-tiba ukuran kepala

atypically besar. Ini adalah temuan penting yang suatu hari nanti mungkin mengungkapkan

penyebab terjadinya autisme.

Perubahan dalam serat saraf dari corpus callosum. Ini adalah jaringan serat saraf khusus yang

menghubungkan belahan otak. Ini terlihat seperti biasa dalam otopsi awal, namun kemudian scan

selular microspophic menunjukkan jumlah yang lebih atipikal dari serat daripada otak biasa, tapidengan kualitas yang lebih sedikit dari sel-sel penghubung. Hal ini dapat berkorelasi dengan

kesulitan dalam pengolahan otomatis informasi yang cepat dan integrasi berbagai fungsi mental

diotak yang terlihat pada beberapa orang dengan autisme.

Page 8: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 8/16

Perubahan dalam aktivitas fungsional dari lobus Depan. Ini daerah otak ini sangat penting tetapi

kurang dipahami bagaimana fungsinya pada orang biasa. Ini kontrol perencanaan tujuan,

mengikuti arah kompleks dan reversibel dan penyelesaian tugas dan apa yang kita lihat sebagai

pengendalian emosi dan kepribadian. Hal ini atypically aktif / kurang aktif pada orang dengan

Autisme dan ADD / HD. Namun kegiatan ini lebih rendah yang dapat berkontribusi untuk 

hyporesponsiv terhadap lingkungan benar-benar dapat menghasilkan kegelisahan dan

pengalaman stres.

Perubahan dalam aktivitas fungsional dari lobus temporal: Daerah ini motivasi efek otak serta

pendengaran, mengenali wajah dan bau, yang meliputi beberapa inti gejala Autisme seperti

pengolahan pendengaran dan pengakuan miskin wajah, dan ekspresi wajah emosional perasaan

dan komunikasi sosial nonverbal.

Perubahan dalam struktur kegiatan fungsional dari Sistem limbik: Ini adalah cincin dari struktur

di sekitar batang otak yang mempengaruhi pemrosesan sensori, formasi reticular (yang waspada

dan membangkitkan kontrol fungsi otak yang lebih tinggi), dan pembelajaran dan perilaku

emosional. Pada orang khas itu memiliki lebih sedikit sel tipe lagi pecundang. Namun, Pada

orang dengan Autisme telah terbukti memiliki kelompok sel lebih pendek ketat dikemas Ini akan

menjelaskan mengapa orang dengan laporan Autisme yang kewalahan oleh input dan

pengalaman internal mereka berpikir dan perasaan, bahkan ketika sebagian besar otak merekadan respon menunjukkan kurang respon pola.

Perubahan stucturs dan activitys fungsional dari thalamus yang mengendalikan pemrosesan input

sensorik - kecuali bau, Hipotalamus yang memproduksi dan mengatur motivasi dan emosi, dan

hipokampus dan amigdala yang membantu mengelola pengolahan informasi dan integrasi

dengan cara yang efek perilaku. Semua ini terbukti terlibat dalam autisme. Peningkatan volume otak, daerah abu-abu/putih, perbedaan neurotrophin

Penelitian otopsi mengungkapkan berbagai perbedaan neurologis dan / atau kerusakan pada otak 

individu penderita Autism, daripada mencari sebuah gangguan otak tunggal biologis. Hasil

otopsi modern menunjukkan bahwa orang dengan autism dapat benar-benar milik beberapa

subkelompok yang berbeda dengan pengembangan atipikal dalam struktur tertentu atau fungsi

selular dari otak yang menghasilkan gejala perilaku yang sama dan keterbatasan perkembangan.

Page 9: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 9/16

Scan otak saat mengkonfirmasi ini berbagai temuan yang menunjukkan populasi yang sangat

heterogen. Otak penderita Autism mungkin muncul khas atau menunjukkan signifikan struktural

(anatomi / menggunakan MRI) dan / atau fungsional (elektrokimia / menggunakan scan SPEC)

masalah

Gejala-gejala kelainan spektrum autisme6 

Tidak ada dua anak yang menunjukkan gejala-gejala yang sama untuk kelainan ini. Di bawah ini

adalah beberapa karakteristik yang paling umum untuk anak autis.

Kemampuan tinggi (savant)  –  

Kemampuan ini termasuk ke dalam kategori fungsi yang lebih tinggi dari spektrum autis(spektrum sangat luas). Anak yang mempunyai kemampuan tinggi bisa mempunyai bakat spesial

di bidang musik dan seni, matematika, atau bahkan kemampuan untuk menghafal informasi yang

sangat banyak, tapi tetap masih harus berkutat dalam hal interaksi sosial, perubahan pola yang

sudah tetap/rutin, dan komunikasi.

Cacat pada satu atau lebih dari sistem paca indera  –  

Anak autis sulit untuk memproses informasi yang diterima indera dengan benar. Situasi yangnormal seperti suara mesin mobil, tangis bayi, atau suara pengering rambut bisa jadi tidak 

tertahankan oleh beberapa individu autisme.

Ketidakmampuan bicara atau ekolali (echolalia)  –  

Sekitar 40% dari anak autis tidak berbicara sama sekali, sementara yang lain mungkin

mengalami situasi ekolali (mengulang-ngulang apa yang dikatakan kepada mereka atau yang

mereka dengar di TV/radio lagi dan lagi dan lagi). Suara mereka juga bisa terdengar datar, danmereka tidak bisa mengontrol keras lembutnya suara saat berbicara.

Perilaku dan kebiasaan yang diulang-ulang  –  

Page 10: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 10/16

Individu dengan kelainan autisme menuntut “kesamaan” dalam kebiasaan mereka. Misalnya, jika

seorang anak menyikat giginya sebelum berganti piyama tidur, memintanya untuk menukar

urutan kebiasaan ini akan mengganggunya.

Tepuk tangan, menggigit, melukai diri sendiri, kebiasaan tidur dan makan yang jelek, kurang

perhatian, dan tidak peka terhadap rasa sakit juga merupakan ciri umum pada autisme.

Pengobatan yang bisa digunakan adalah:9 

1.  ABA treament (applied behavioral analysis)

ABA berpusat pada teor yang mengatakan bahwa perilaku dapat ditingkatkan ataupun

diturunkan berdasarka reaksi dari perilaku yang diterima. Yang meliputi: kecakapanmenulis dan membaca, pendidikan ketrampilan, ketrampilan sosial, dan kemampuan

beradaptasi seperti: bergerak, menyiapkan makanan, merawat diri, kemampuan bekerja,

dll.

2.  Reletionship development intervention (RDI)

Program ini meniti beratkan pada orang tua yang inti masalahnya pada individu dengan

ASD seperti belajar berteman, berempati, bahkan mencintai lingkungan sekitarnya.

3.  Terapi pekerjaan, pendengaran dan penglihatan

Program ini mencoba untuk menyaring berbagai macam stimulis sensorik yang dirasakan

oleh anak-anak dengan autism sehingga anak dapat memproses informasi dengan baik 

4.  Bahasa isyarat

Bahasa ini sangat membantu anak dalam berkomunikasi

5.  Terapi bicara

Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan intensi komunikasi melalui ekspresi ide,

keinginan terdalamnya, membagi informasi dan hubungan interpersonal

6.  Komputer, mainan, dan stimulasi

Benda-benda dapat membantu merangsang kemampuan dalam berinteraksi seperti:

trampoline, bola excersize besar, jig-saw puzzle, train set, dll

7.  Latihan fisik dan autism

Page 11: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 11/16

Masalah utama anak dengan autistic adalah masalah karakteristik stimulasi perilaku.

Latihan ini dapat membantu mengurangi stress dan tingkat kecemasan yang dapat

menyebabkan tidur malam yang lebih nyenyak, juga dapat meningkatkan ingatan.

8.  Floor time (Developmental-Individual Difference)

Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengembangakan hubungan dengan anak dan

membantu anak agara anak dapat memiliki kemauan untuk berinteraksi dengan

lingkungan dan orang lain.

9.  Neurofeedback 

Membantu anak-anak autis dengan mengontrol gelombang otaknya. Neurofeedback juga

disebut EEG biofeedback. Ini merupakan teknik yang menghasilkan umpan balik dari

aktivitas gelombang otak yang bisa diukur oleh ion-ion di kepala lapisan luar yang

menggunakan video, suara, dan vibrasi. Tujuannya adalah mengadakan penyadaran atas

aktifitas gelombang otak.

Dalam pengobatan medikamentosa yang biasa digunakan adalah psychostimulants (Ritalin),

SSRIs (Prozac), atypical neuroleptics (Risperdal), antihypertensives (Catapres), mood stabilizers

(Depakote), antidepressants lain (Anafranil), antianxiety medications (Klonopin), beta blockers

(propranolol) dan opiate antagonists (naltrexone).11 

Terapi Diet pada Gangguan Autisme12

 

Sampai saat ini belum ada obat atau diet khusus yang dapat memperbaiki struktur otak atau

 jaringan syaraf yang kelihatannya mendasari gangguan autisme. Seperti diketahui gejala yang

timbul pada anak dengan gangguan autisme sangat bervariasi, oleh karena itu terapinya sangat

individual tergantung keadaan dan gejala yang timbul, tidak bisa diseragamkan. Namun akan

sulit sekali membuat pedoman diet yang sifatnya sangat individual. Perlu diperhatikan bahwa

anak dengan gangguan autisme umumnya sangat alergi terhadap beberapa makanan. Pengalaman

dan perhatian orangtua dalam mengatur makanan dan mengamati gejala yang timbul akibat

makanan tertentu sangat bermanfaat dalam terapi selanjutnya. Terapi diet disesuaikan dengan

gejala utama yang timbul pada anak. Berikut beberapa contoh diet anak autisme.

1. Diet tanpa gluten dan tanpa kasein

Page 12: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 12/16

Berbagai diet sering direkomendasikan untuk anak dengan gangguan autisme. Pada umumnya,

orangtua mulai dengan diet tanpa gluten dan kasein, yang berarti menghindari makanan dan

minuman yang mengandung gluten dan kasein.

Gluten adalah protein yang secara alami terdapat dalam keluarga “rumput” seperti

gandung/terigu, havermuth/oat, dan barley. Gluten memberi kekuatan dan kekenyalan pada

tepung terigu dan tepung bahan sejenis, sedangkan kasein adalah protein susu. Pada orang sehat,

mengonsumsi gluten dan kasein tidak akan menyebabkan masalah yang serius/memicu

timbulnya gejala. Pada umumnya, diet ini tidak sulit dilaksanakan karena makanan pokok orang

Indonesia adalah nasi yang tidak mengandung gluten. Perbaikan/penurunan gejala autisme

dengan diet khusus biasanya dapat dilihat dalam waktu antara 1‐3 minggu. Apabila setelah

beberapa bulan menjalankan diet tersebut tidak ada kemajuan, berarti diet tersebut tidak cocok dan anak dapat diberi makanan seperti sebelumnya.

Makanan yang mengandung gluten, yaitu semua makanan dan minuman yang dibuat dari terigu,

havermuth, dan oat misalnya roti, mie, kue‐kue, cake, biscuit, kue kering, pizza, macaroni,

spageti, tepung bumbu, dan sebagainya.

Produk ‐produk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu instant, saus tomat dan saus lainnya,

serta lada bubuk, mungkin juga menggunakan tepung terigu sebagai bahan campuran. Jadi, perluhati‐hati pemakaiannya. Cermati/baca label pada kemasannya.

Makanan sumber kasein, yaitu susu dan hasil olahnya misalnya, es krim, keju, mentega, yogurt,

dan makanan yang menggunakan campuran susu. Daging, ikan, atau ayam yang diawetkan dan

diolah seperti sosis, kornet, nugget, hotdog, sarden, daging asap, ikan asap, dan sebagainya.

Tempe juga tidak dianjurkan terutama bagi anak yang alergi terhadap jamur karena pembuatan

tempe menggunakan fermentasi ragi. Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur

dalam kaleng

Makanan sumber karbohidrat dipilih yang tidak mengandung gluten, misalnya beras, singkong,

ubi, talas, jagung, tepung beras, tapioca, ararut, maizena, bihun, soun, dan sebagainya. Makanan

sumber protein dipilih yang tidak mengandung kasein, misalnya susu kedelai, daging, dan ikan

segar (tidak diawetkan), unggas, telur, udang, kerang, cumi, tahu, kacang hijau, kacang merah,

Page 13: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 13/16

kacang tolo, kacang mede, kacang kapri dan kacang‐kacangan lainnya. Sayuran segar seperti

bayam, brokoli, labu siam, labu kuning, kangkung, tomat, wortel, timun, dan sebagainya. Buah‐

buahan segar seperti anggur, apel, papaya, mangga, pisang, jambu, jeruk, semangka, dan

sebagainya.

2. Diet anti‐yeast/ragi/jamur

Diet ini diberikan kepada anak dengan gangguan infeksi jamur/yeast. Seperti telah dijelaskan

sebelumnya bahwa pertumbuhan jamur erat kaitannya dengan gula, maka makanan yang

diberikan tanpa menggunakan gula, yeast, dan jamur.

Makanan yang perlu dihindari adalah :

o Roti, pastry, biscuit, kue‐kue dan makanan sejenis roti, yang menggunakan gula dan yeast.

o Semua jenis keju.

o Daging, ikan atau ayam olahan seperti daging asap, sosis, hotdog, kornet, dan lain‐lain.

o Macam‐macam saus (saus tomat, saus cabai), bumbu/rempah, mustard, monosodium

glutamate, macam‐macam kecap, macam‐macam acar (timun, bawang, zaitun) atau makanan

yang menggunakan cuka, mayonnaise, atau salad dressing.

o Semua jenis jamur segar maupun kering misalnya jamur kuping, jamur merang, dan lain‐lain.

o Buah yang dikeringkan misalnya kismis, aprokot, kurma, pisang, prune, dan lain‐lain.

o Fruit juice/sari buah yang diawetkan, minuman beralkohol, dan semua minuman yang manis.

o Sisa makanan juga tidak boleh diberikan karena jamur dapat tumbuh dengan cepat pada sisa

makanan tersebut, kecuali disimpan dalam lemari es.

Makanan tersebut dianjurkan untuk dihindari 1‐2 minggu. Setelah itu, untuk mencobanya

biasanya diberikan satu per satu. Bila tidak menimbulkan gejala, berarti dapat dikonsumsi.

Page 14: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 14/16

Makanan yang dianjurkan adalah :

o Makanan sumber karbohidrat: beras, tepung beras, kentang, ubi, singkong, jagung, dan tales.

Roti atau biscuit dapat diberikan bila dibuat dari tepaung yang bukan tepung terigu.

o Makanan sumber protein seperti daging, ikan, ayam, udang dan hasil laut lain yang segar.

o Makanan sumber protein nabati seperti kacang‐kacangan (almod, mete, kacang kedelai, kacang

hijau, kacang polong, dan lainnya). Namun, kacang tanah tidak dianjurkan karena sering

berjamur.

o Semua sayuran segar terutama yang rendah karbohidrat seperti brokoli, kol, kembang kol, bit,

wortel, timun, labu siam, bayam, terong, sawi, tomat, buncis, kacang panjang, kangkung, tomat,dan lain‐lain.

o Buah‐buahan segar dalam jumlah terbatas.

3. Diet untuk alergi dan inteloransi makanan

Anak autis umumnya menderita alergi berat. Makanan yang sering menimbulkan alergi adalah

ikan, udang, telur, susu, cokelat, gandum/terigu, dan bias lebih banyak lagi. Cara mengatur

makanan untuk anak alergi dan intoleransi makanan, pertama‐tama perlu diperhatikan sumber

penyebabnya. Makanan yang diduga menyebabkan gejala alergi/intoleransi harus dihindarkan.

Misalnya, jika anak alergi terhadap telur, maka semua makanan yang menggunakan telur harus

dihindarkan. Makanantersebut tidak harus dipantang seumur hidup. Dengan bertambahnya umur

anak, makanan tersebut dapat diperkenalkan satu per satu, sedikit demi sedikit.

Cara mengatur makanan secara umum

1. Berikan makanan seimbang untuk menjamin agar tubuh memperoleh semua zat gizi yang

dibutuhkan untuk keperluan pertumbuhan, perbaikan sel‐sel yang rusak dan kegiatan sehari‐hari.

Page 15: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 15/16

2. Gula sebaiknya dihindari, khususnya bagi yang hiperaktif dan ada infeksi jamur. Fruktosa

dapat digunakan sebagai pengganti gula karena penyerapan fruktosa lebih lambat disbanding

gula/sukrosa.

3. Minyak untuk memasak sebaiknya menggunakan minyak sayur, minyak jagung, minyak biji

bunga matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai, atau minyak olive. Bila perlu menambah

konsumsi lemak, makanan dapat digoreng.

4. Cukup mengonsumsi serat, khususnya serat yang berasal dari sayuran dan buah‐buahan segar.

Konsumsi sayur dan buah 3‐5 porsi per hari.

5. Pilih makanan yang tidak menggunakan food additive (zat penambah rasa, zat pewarna, zat

pengawet).

6. Bila keseimbangan zat gizi tidak dapat dipenuhi, pertimbangkan pemberian suplemen vitamin

dan mineral (vitamin B6, vitmin C, seng, dan magnesium).

7. Membaca label makanan untuk mengetahui komposisi makanan secara lengkap dan tanggal

kadaluwarsanya.

8. Berikan makanan yang cukup bervariasi. Bila makanan monoton, maka anak akan bosan

9. Hindari junk food seperti yang saat ini banyak dijual, ganti dengan buah dan sayuran segar

Page 16: Autisme Spectrum Disorder

5/16/2018 Autisme Spectrum Disorder - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/autisme-spectrum-disorder 16/16