audit terhadap transaksi kas

42
AUDIT TERHADAP TRANSAKSI KAS Share BAB II AUDIT TERHADAP TRANSAKSI KAS A. Gambaran Umum transaksi siklus dan hubungannya dengan saldo kas Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Siklus ini dimulai dengan permintaan oleh pelanggan dan berakhir dengan perubahan atau jasa menjadi piutang usaha dan akhirnya menjadi uang tunai. Didalam penerimaan dan pengeluaran kas terdapat 5 siklus yang secara langsung mempunyai hubungan dengan saldo rekening kas, yaitu : Siklus pendanaan Siklus pengeluaran Siklus Investasi Siklus pendanaan Siklus Jasa jasa Personel Siklus produksi tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan penyajian saldo rekening kas, meskipun diakui secara langsung hubungan tersebut ada. Transaksi yang mempengaruhi siklus kas mempunyai mutasi yang tinggi, hal ini dikarenakan kas yang menyangkut aktiva yang terkait dengan pengukuran nilai bersifat sangat likuid. Ini berarti resiko melekat dalam siklus ini sangat tinggi. Semakin tinggi volume transaksi yang terbentuk, maka akan meningkat pula resiko yang melekat dalam penyajian rekening kas dalam neraca. B. Permasalahan Audit Terhadap Saldo Kas Tujuan menyeluruh dalam audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas adalah untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Auditor dalam rangka pelaksanaan audit terhadap saldo rekening kas menghadapi kemungkinan adanya risiko deteksi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat risiko melekat dan risiko pengendalian. Mengingat transaksi yang terbentuk dalam siklus ini demikian besarnya (berpengaruh terhadap ke lima siklus yang lain) dengan sendirinya risiko melekat yang ada dalam siklus ini juga sangat tinggi. Oleh karenanya tujuan audit untuk memperoleh keyakinan terhadap eksistensi dan peristiwa yang melatar belakangi pembentukan transaksi, serta kesempurnaan penyajian elemen kas harus mendapat perhatian yang seksama.sangat berbeda dengan permasalahan dalam pencapaian tujuan memperoleh keyakinan terhadap hak dan kewajiban, maka dalam hal ini tingkat

Upload: ayu-nur-fauziah

Post on 13-Aug-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Transaksi Kas , Auditing,

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Terhadap Transaksi Kas

AUDIT TERHADAP TRANSAKSI KAS

Share

BAB II

AUDIT TERHADAP TRANSAKSI KAS

A. Gambaran Umum transaksi siklus dan hubungannya dengan saldo kas

Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang dibutuhkan

untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada

pelanggan. Siklus ini dimulai dengan permintaan oleh pelanggan dan berakhir dengan perubahan

atau jasa menjadi piutang usaha dan akhirnya menjadi uang tunai.

Didalam penerimaan dan pengeluaran kas terdapat 5 siklus yang secara langsung

mempunyai hubungan dengan saldo rekening kas, yaitu :

 Siklus pendanaan

 Siklus pengeluaran

 Siklus Investasi

 Siklus pendanaan

 Siklus Jasa jasa Personel

Siklus produksi tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan penyajian saldo

rekening kas, meskipun diakui secara langsung hubungan tersebut ada. Transaksi yang

mempengaruhi siklus kas mempunyai mutasi yang tinggi, hal ini dikarenakan kas yang

menyangkut aktiva yang terkait dengan pengukuran nilai bersifat sangat likuid. Ini berarti resiko

melekat dalam siklus ini sangat tinggi. Semakin tinggi volume transaksi yang terbentuk, maka

akan meningkat pula resiko yang melekat dalam penyajian rekening kas dalam neraca.

B.   Permasalahan Audit Terhadap Saldo Kas

Tujuan menyeluruh dalam audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas adalah untuk

mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

Auditor dalam rangka pelaksanaan audit terhadap saldo rekening kas menghadapi kemungkinan

adanya risiko deteksi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat risiko melekat dan risiko

pengendalian. Mengingat transaksi yang terbentuk dalam siklus ini demikian besarnya (berpengaruh

terhadap ke lima siklus yang lain) dengan sendirinya risiko melekat yang ada dalam siklus ini juga

sangat tinggi. Oleh karenanya tujuan audit untuk memperoleh keyakinan terhadap eksistensi dan

peristiwa yang melatar belakangi pembentukan transaksi, serta kesempurnaan penyajian elemen kas

harus mendapat perhatian yang seksama.sangat berbeda dengan permasalahan dalam pencapaian

tujuan memperoleh keyakinan terhadap hak dan kewajiban, maka dalam hal ini tingkat risiko salah saji

menjadi sangat rendah. Demikian halnya terhadap tujuan penyajian dan pengungkapannya cenderung

beresiko rendah. Namun demikian harus diingat, bahwasanya efektivitas pengendalian terhadap

Page 2: Audit Terhadap Transaksi Kas

penerimaan dan pengeluaran kas sangat tergantung pada kelima siklus yang terkait dengan rekening

kas.

Memperhatikan hal-hal yang relevan dengan pengujian ini, maka langkah yang harus

dipertimbangkan oleh auditor adalah:

1. auditor menentukan perencanaan pendahuluan auditor terhadap risiko deteksi sebagai dasar

penentuan strategi audit terhadap setiap asresi kas,

2.   menentukan revisi risiko

C.   Permasalahan audit terhadap saldo kas

Metodologi dalam merancang pengukian atas transaksi penjualan, dapat digunakan untuk merancang

pengujian atas transaksi penerimaan kas. Demikian pula, prosedur audit untuk pengujian atas

transaksi penerimaan kas akan dikembangkan dengan kerangka kerja seperti yang digunakan dalam

penjualan yakni, tujuan pengendalian intern ditentukan, pengendalian intern kunci bagi tiap tujuan

ditentukan, pengujian atas pengendalian dikembangkan bagi masing-masing tujuan, dan

dikembangkan pengujian substansif atas transaksi bagi kekeliruan moneter yang dikaitkan dengan

masing-masing tujuan.

Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas telah disetor e

rekening bank adalah pembuktian atas penerimaan kas. Dalam pengujian ini total penerimaan kas

yang dicatat di jurnal penerimaan kas pada periode tertentu, misalnya satu bulan, direkonsiliasi

dengan setoran actual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama.

D.   Pengendalian Intern terhadap Saldo kas

Dokumen dan catatan penting yang biasanya digunakan dalam siklus penjualan dan penerimaan kas

adalah sebagai berikut :

Pesanan pelanggan (customer order)

Merupakan permintaan barang dagangan oleh pelanggan, yaitu dapat diterima melalui telepon, surat,

formulir isian yang dikirimkan ke pelanggan yang ada dan pelanggan potensial, melalui wiraniaga,

atau cara yang lain.

Pesanan Penjualan (sales Order)

Merupakan dokumen untuk mencatat deskripsi, jumlah, dan informasi terkait atas barang yang

dipesan oleh pelanggan.

Dokumen Pengiriman (Shipping document)

Merupakan dokumen yang dibuat untuk memulai pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi

atas barang dagang, jumlah yang dikirim, dan data yang relevan.

Faktur Penjualan (sales invoice)

Merupakan dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk

ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.

Jurnal penjualan (sales Journal)

Merupakan jurnal untuk mencatat transaksi penjualan

Laporan ikhtisar penjualan (summary sales report)

Merupakan dokumen yang dihasilkan komputer yang mengikhtisarkan penjualan untuk satu

periode.

Notes kredit (credit memo)

Merupakan dokumen yang berisi pengurangan jumlah yang ditagih dari pelanggan karena adanya

pengembalian barang atau pengurangan harga.

Notes pembayaran (remittance advice)

Page 3: Audit Terhadap Transaksi Kas

Merupakan dokumen yang mendukung faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan

dikembalikan ke penjualan dengan pembayaran tunai.

Jurnal penerimaan kas (cah receipt jurnal)

Merupakan jumal untuk mencatat penerimaan kas hasil dari penerimaan kas, penjualan tunai dan

penerimaan kas yang lain.

Nota persetujuan penghapusan piutang (uncollectible account authorization form)

Merupakan dokumen yang digunakan didalam perusahaan, yang menunjukkan kewenangan untuk

menghapuskan piutang usaha menjadi tak tertagih.

Berkas induk piutang usaha (account receivable master file)

Merupakan berkas untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan kas, dan retur dan pengurangan

harga penjualan untuk masing-masing pelanggan dan mengelola saldo perkiman pelanggan

Neraca saldo piutang usaha (account receivable trial balance)

Merupakan daftar jumlah yang terutang kepada pelanggan pada waktu tertentu.

Laporan bulanan (Monthly statement)

Merupakan dukumen yang dikirimkan kepada tiap pelanggan yang menunjukkan saldo piutang

usaha, jumlah dan tanggal setup penjualan,penerimaan pembayaran tunai, notes kredit yang

diterbitkan, dan saldo akhir.

Fungsi-fungsi yang terkait dalam transaksi kas

Pemrosesan pesanan pelanggan

Merupakan penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentuPersetujuan penjualan

secara kredit

Indikasi adanya persetujuan penjualan secara kredit atas permintaan penjualan adalah persetujuan

untuk mengirim barang.

Pengiriman barang

Merupakan titik pertama dari siklus ini dimana aktiva perusahaan meningkat.

Penagihan ke pelanggan dan  pencatatan penjualan

Merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut.

Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas

Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan

Bila pelanggan tidak puas dengan barang yang diterima, penjual seringkali menerima

pengembalian barang atau memberikan pengurangan harga karena beban tersebut.

Penghapusan piutang tak tertagih

Bila perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi, jumlah tersebut

harus dihapuskan.

Penyisihan piutang tak tertagih

Bila penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dimasa depan.

E.    Pengujian Subtantif terhadap saldo kas

Prosedur Audit Awal

1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun yang akan diuji lebih lanjut

-   Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan didalam buku

besar.

-   Hitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar

-   Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun kas

Page 4: Audit Terhadap Transaksi Kas

-   Usut posting pendebitan akun kas ke dalam jurnal yang bersangkutan

Prosedur Analitik

2. Lakukan prosedur analitik

-   Hitung ratio berikut ini :

(1) Ratio kas dengan aktiva lancar

-  Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu,

data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain

-  Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan atau saldo kas akhir tahun yang lalu

Pengujian terhadap transaksi Rinci

3. Lakukan pengujian pisah batas transaksi kas

-   Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut off bank statement dengan saldo kas menurut catatan

klien

-   Usut setoran dalam perjalanan (deposit in trnsit) pada tanggal neraca ke dalam cut off bank

statement

-   Periksa tanggal yang tercantum didalam cek yang beredar pada tanggal neraca

-   Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cut off bank statement

- Periksa semua cek didalam cut off bark statement mengenai kemungkinanan hilangnya cek yang

tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca.

4. Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk

menemukan kemungkinan terjadinya check kitting.

5.    Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolom

6.    Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran

kas

Pengujian terhadap akun Rinci

7.    Hitung kas yang ada ditangan klien

8.    Rekonsiliasi catatan kas klien dengan Rekening Koran bank yang bersangkutan

9.    Lakukan konfirmasi saldo kas di bank

10. Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca kedalam rekening Koran bank Verifikasi Penyajian

dan Pengungkapan Kas

11. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum

-    Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian

rekening tertentu klien di bank

-    Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien

F.    Kertas Kerja Pemeriksaan

Konfirmasi saldo kas Di Bank

Konfirmasi saldo kas dibank dilakukan oleh auditor dengan cara mengirimkansurat konfirmasi

ke bank yang klien merupakan nasabahnya. Informasi yangdimintakan konfirmasi dari bank

meliputi :

1. Saldo tiap jenis rekening klien di bank pada tanggal neraca

2.  Saldo tiap jenis utang klien ke bank pada tanggal neraca beserta tanggal jatuh tempo, bunga, dan

jenis jaminan yang bersangkutan dengan utang tersebut.

3. Saldo utang bersyarat yang mungkin menjadi kewajiban klien, karena klien menanggung utang

yang ditarik oleh pihak lain atau mendiskontokanwesel tagih.

4. Batasan-batasan yang dikenakan terhadap rekening bank klien.

Page 5: Audit Terhadap Transaksi Kas

Contoh surat konfirmasi bank

................ ,      ..... 20...

Kepada

Yth ...........................

……………………..

kami minta Saudara mengisi informasi yang diperlukan oleh akuntan publik kami : Rimendi &

rekan, Jln.Sawa CT VII/94, Yogyakarta seperti formulir berikut ini. Jika jawaban Saudara "tidak ada"

harap ditulis demikian pada kolom yang bersangkutan. Kami minta formulir berikut ini Saudara

kirimkan di dalam amplop yang kami sertakan bersama surat ini langsung kepada akuntan public kami

tersebut di atas.

Hormat kami,

Okan Sansaha

Direktur Keuangan

Rekonsiliasi Empat Kolom

Rekonsiliasi empat kolom     digunakan oleh auditor untuk membuktikan kebenaran saldo kas di bank.

Contoh rekonsiliasi empat kolom :

PT .................

Pembuktian Ketelitian Saldo Kas

Saldo Awal

Peneri-maan

Penge-luaran

Saldo Akhir

Saldo kas menurut rekeningkoran bank

Setoran dalam perjalananawal periode

Setoran dalam perjalananakhir periodeCek yang beredar awal

PeriodeCek yang beredar akhir

PeriodeCek yang dibebankan dalam

RekeningCek kosong

Page 6: Audit Terhadap Transaksi Kas

Saldo bank setelah di-adjustSaldo kas menurut bukuCek kosongWesel yang ditagih oleh bankbelum dicatat didalam bukuBiaya administrasi bank

Saldo menurut buku setelahdi adjust

BAB IV

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN

            Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh

perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan

pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan

dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau

kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya

menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang

menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).

4.1.1.      Jenis-jenis akun yang mempengaruhi audit terhadap siklus pengeluaran

Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas.

Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut :

1.      Persediaan

2.      Persediaan bahan baku

3.      Biaya dibayar dimuka

4.      Palnt asset

5.      Asset lain-lain (missal : aktiva tak berwujud)

6.      Kembalian pembelian

7.      Potongan pembelian

8.      Berbagai jenis biaya

9.      Utang dagang

10.  Kas

4.1.2.      Tujuan audit terhadap siklus pengeluaranKelompok Asersi Tujuan

audit terhadap golongan transaksi

Tujuan audit terhadap saldo akun

Keberadaan dan keterjadian Transaksi pembelian

Hutang usaha yang

Page 7: Audit Terhadap Transaksi Kas

mencerminkan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok selam periode yang diaudit

Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selam periode yang diaudit

tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal neraca

Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca

Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca

Kelengkapan Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selam periode yang diaudit telah dicatat

Hutang usaha mencakup semua jumlah yang terhutang kepada pemasok barang dan jasa pada

Page 8: Audit Terhadap Transaksi Kas

tanggal neraca

Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit

Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit

Hak dan kewajiban Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit

Entitas memiliki hak atas

Hutang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok

Entitas memiliki hak atas

Page 9: Audit Terhadap Transaksi Kas

aktiva tetap sebagai transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit

Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit

aktiva tetap yang tercatat pada tanggal neraca

Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca

Penilaian atau alokasi Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke dalam akun dengan  benar

Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca

Aktiva tetap dinyatakan pada kas dikurangi akumulasi depresiasi

Aktiva tidak

Page 10: Audit Terhadap Transaksi Kas

berwujud dinyatakan pada kas atau kas dikurangi dengan amortisasi.Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum

Penyajian dan Rincian transaksi dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya

Hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud di identifikasi dan diklasifikasikan dengan semestinya dalam neraca

Pengungkapan memadai telah berkaitan

Page 11: Audit Terhadap Transaksi Kas

dengan hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud

Page 12: Audit Terhadap Transaksi Kas
Page 13: Audit Terhadap Transaksi Kas

4.1.3.      Materialitas, Risiko dan Strategi audit terhadap siklus pengeluaran

Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual

pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi.

Faktor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus pengeluaran

meliputi :

a.       Seberapa banyak volume transaksi

b.      Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi

c.       Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai

d.      Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodic harus mempertimbangkan terhadap

aspek kesinambungan dalam akuntansinya

Keempat factor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam transaksi

siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan strategi dengan

menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian substansi dalam siklus

pengeluaran.

4.2.1.      Pemahaman terhadap struktur pengendalian intern

Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi

siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, system akuntansi, dan prosedur pengendalian.

Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam rangka pengujian

substansi.

4.2.2.      Aspek lingkungan pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran

Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas siklus

pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah kendali direktur

operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses pengeluaran kas dibawah kendali

direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap (capital expendictures) dan kebijaksanaan

investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh

pemahaman terhadap bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada

manajemen.

4.2.3.   Sistem akuntansi secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran

Pemahaman terhadap system akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode

pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan

transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual akuntansi, bagan alir

system akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui

proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

4.2.4.   Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran

Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian

dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :

a.       Adanya otorisasi yang memadai

b.      Adanya pemisahan tugas

c.       Adanya dokumen dan catatan akuntansi

d.      Adanya akses kea rah pengendalian

Page 14: Audit Terhadap Transaksi Kas

e.       Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent

Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-

benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi kelima criteria

tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.

4.2.            Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran

4.2.1        Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran

a.       Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank

b.      Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam suatu periode

c.       Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk penjual

atau pihak lain yang digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar

d.      Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap pengeluaran cek

untuk pihak lain

4.2.2        Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang FungsiFungsi yang memerlukan pengeluaran kasFungsi pencatatan utangFungsi keuanganFungsi akuntansi biayaFungsi akuntansi umumFungsi audit internFungsi penerimaan kas

Bagian pemasaran atau bagian-bagian lainBagian utangBagian kasaBagian akuntansi biayaBagian akuntansi umumBagian audit internBagian kasa

Keterangan :

1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya

perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan

utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan

2. Fungsi pencatatan utang

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada

fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga

bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang

dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

3.  Fungsi keuangan.

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi

atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada

kreditur.

4. Fungsi akuntansi biaya

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas

yang menyangkut biaya dan persediaan.

5. Fungsi akuntansi umum

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi

pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

6.  Fungsi audit intern

Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count ) secara periodik dan

mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam

buku besar). Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak

Page 15: Audit Terhadap Transaksi Kas

(surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank scara

periodik

4.2.1    Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.

Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus

memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta

kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:

a.   Terhadap transaksi pembayaran hutang.

1.    Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui, harus dikendalikan

dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap kelengkapan pendukung

voucher dan persetujuannya. Auditor dapat melakukan pengujian dengan cara observasi apakah

penandatanganan cek melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.

2.    Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap voucher dan

dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan pengujian apakah semua

pembayaran diberi cap.

3.    Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan oleh pihak

yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya.

4.    Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan pengecekan pemberian tanda

cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan pengujian dengan melakukan wawancara tentang

prosedur pengiriman check, dan observasi proses pengiriman check.

b.   Terhadap transaksi pengeluaran kas.

1.    Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak. Auditor

melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.

2.    Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan rekonsiliasi bank

secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat melakukan pengujian terhadap bank

rekonsiliasi.

3.    Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk mencocokkan tanggal

check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan kembali

adanya kebebasan dalam pengecekan.

4.2       Pengujian Substansif terhadap Siklus Pengeluaran.

4.2.1    Prosedur pemeriksaan terhadap aktiva tetap.

Aktiva tetap ( fixed assets ) disebut juga Property, Plant and Equiement sifat atau ciri aktiva

tetap antara lain: tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjualbelikan

sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam, kegiatan operasi perusahaan,

mempunyai masa manfaat lebih dari 1o tahun, jumlahnya cukup material.

Adapun audit prosedur atas aktiva tetap mempunyai 7 tujuan antara lain: emeriksa apakah

terdapat internal control yang cukup baik, apakah aktiva tetap yang tercantum dalam neraca benar-

benar ada, penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan betul-betul merupakan suatu capital

expenditure yang diotorisasi, memeriksa apakah disposal ( penarikan ) aktiva tetap sudah dicatat

dengan benar dibuku perusahaan, memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun

(periode) yang diperiksa dilakukan sesuai dengan SAk dan konsisten, ada tidaknya aktiva tetap

yang] ijadikan sebagai jaminan.

Program pengujian substantive terhadap saldo aktiva tetap berisi prosedur audit yang

dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang diuraikan diatas. Prosedur, audit

diklasifikasikan menjadi empat golongan: prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian terhadap

Page 16: Audit Terhadap Transaksi Kas

transaksi rinci pengujian terhadap akun rinci dan verifikasi penyajian dan pengungkapan yang

masing-masing prosedur tersebut akan dibahas ke dalam tabel benkut:

Proses Audit

Kertas kerja

Tanggal pelaksanaan

Pelaksanaan

Prosedur Audit Awal1.      Lakukan prosedur audit awal atas saldo

akun aktiva tetap yang akan diuji lebih lanjut

        Usut saldo aktiva tetap yang tercantum dineraca ke saldo akun aktiva tetap yang bersangkutan dibuku besar

b.        Hitung kembali saldo akun aktiva dibuku besar

        Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasinya

d.        Usut saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu

        Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dalam ke dalam jurnal yang bersangkutan

        Lakukan rekonsiliasi akun control aktiva tetap dalam buku besar ke buku pembantu aktiva tetapProsedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitika.       Hitung ratio berikut ini :1)        Tingkat perputaran aktiva tetap2)        Ratio laba bersih dengan aktiva tetap3)        Ratio tetap dengan modal saham4)        Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan

dengan aktiva tetapb.      Lakukan analisis hasil prosedur analitik

dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain

Kertaskerja

Tanggal pelaksanaan

pelaksanaan

Pengujian terhadap transaksi rinci3.      Periksa tambahan aktiva tetap ke

Page 17: Audit Terhadap Transaksi Kas

dokumen yang mendukung timbulnya transaksi berikut

4.      Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut

5.      Lakukan pemeriksaan pisah batas transaksi aktiva tetap

6.      Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetapPengujian terhadap saldo akun rinci

7.      Lakukan inspeksi terhadap aktivat tetapa.       Lakukan inspeksi terhadap tambahan

aktiva tetapb.      Lakukan penyelidikan dan sesuaikan

jika terjadi perbedaanc.       Periksa dokumen yang mendukung

pembayaran utang usaha seetelah tanggal neraca

8.      Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak

9.      Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi aktiva tetapVerifikasi penyajian dan pengungkapan

10.  Bandingkan penyajian aktiva tetap dengan Prinsip akuntansi berterima umum

a.       Periksa klasifikasi aktiva tetap di neracab.      Periksa pengungkapan yang

bersangkutan dengan aktiva tetap4.4.2 Prosedur Pemeriksaan terhadap hutang dagang

Kertaskerja

Tanggal pelakasanaan

Pelaksanaan

Prosedur Audit Awal1.      Lakukan prosedur audit awal atas saldo

akun utang usaha yang akan diuji lebih lanjut

a.       Usut saldo utang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun utang usaha yang bersangkutan didalam buku besar

b.      Hitung kembali saldo akun utang usaha di dalam buku besar

c.       Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun utang usaha

d.      Usut saldo awal akun hutang usaha ke

Page 18: Audit Terhadap Transaksi Kas

kertas kerja tahun yang lalue.       Usut posting pendebitan akun hutang

usaha ke dalam jurnal yang bersangkutanf.        Lakukan rekonsiliasi akun control utang

usaha dalam buku besar ke buku pembantu utang usahaProsedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitika.       Hitung ratio berikut ini :

1)        Tingkat perputaran utang usaha2)        Ratio utang usaha dengan utang lancarb.      Lakukan analisis hasil prosedur analitik

dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lainPengujian terhadap saldo akun rinci7.  Lakukan konfirmasi saldo akun rinci

a.       Lakukan identifikasi penjualan besar dengan mereview register bukti kas keluar atau buku pembantu utang, arsip induk utang dan kirimkan konfirmasi kepada kreditur yang akun utang klien kepadanya memiliki karakteristik berikut ini : (1) bersaldo besar, (2) terdapat kegiatan pembelian yang luar biasa, (3) bersaldo kecil atau nol, dan (4) bersaldo debit

b.      Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan

c.       Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah tanggal neraca

8. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak di konfirmasi ke pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien dari krediturVerifikasi penyajian dan pengungkapan

9. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum

a.       Periksa klasifikasi utang usaha di neracab.      Periksa pengungkapan yang

bersangkutan dengan utang usahac.       Periksa pengungkapan yang

bersangkutan dengan utang usaha non usaha

Page 19: Audit Terhadap Transaksi Kas

d.      Mintalah informasi dari klien untuk menemukan komitmen yang belum diungkapkan dan utang bersyarat dan periksa penjelasan yang bersangkutan dengan utang tersebut

e.       Bandingkan akun biaya dengan akun biaya yang sama tahun lalu atau biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan indikasi kemungkinan adanya under statement utang lancer

Pengujian terhadap transaksi rinci3.      Periksa sampel transaksi utang usaha

yang tercatat ke dokumen yang mendukung timbulnya utang usaha

a.       Periksa pengendalian akun utang usaha ke dokumen pendukung : bukti kas keluar, laporan penerimaan barang, surat order pembelian, atau dokumen pendukung lain

b.      Periksa pendebitan akun usaha ke dokumen pendukung : bukti kas masuk , memo debit untuk retur penjualan

4.      Lakukan verifikasi pisah batas (out off) transaksi pembeli

a.       Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca

5.      Lakukan verifikasi pisah batas (out off) transaksi pengeluaran kas

a.       Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran utang usaha dalam minggu terakhir tahun yang di audit dan minggu pertama setelah tanggal neraca

6.      Lakukan pencarian utang yang belum dicatat

a.       Periksa bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang dicatat setelah tanggal neraca4.2.1  Prosedur pemeriksaan terhadap biaya dibayar dimuka

Berikut ini akan dibahas prosedur pemeriksaan yang terdapat dalam biaya dan pajak dibayar dimuka.

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.l.   Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

     Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup dalam internal

Page 20: Audit Terhadap Transaksi Kas

control questionnaires atas pengeluaran kas dan bank  Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka didukung

oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.  Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.  Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti pemotongan pajak oleh pihak

ketiga di file dengan baik dan rapih.  Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.

a.     Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar dimuka.2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

Prosedur Pemeriksaan Substantive sewa dibayar dimuka ( Prepaid Rent )1. Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.2. Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).3. Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir (general

ledger) prepaid rent.4. Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa

lease agreement ( jika sudah dilakukan di compliance test, refen ke kertas kerja compliance test ).

6.      Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.

7.      Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

4.5.3    Surat Konfirmasi Utang Usaha

PT. YOSTM PANJAITAN

15 Januari 19X9

Asosiasi Kopi Jakarta

Jl. Jend Naga Bonar

Medan

Dengan Hormat,

Auditor kami, Muri, Toni dan Rekan sedang melaksanakan pemeriksaan atas laporan keuangan kami.

Untuk tujuan tersebut, dapat kiranya saudara kirimkan informasi pada 31 Desember 19X9 berikut ini

kepada auditor kami.

1)      Laporan yang merinci utang kepada saudara yang menunjukan pos yang belum saudara lunasi.

2)      Daftar lengkap dari utang wesel yang dapat anda terima kepada saudara (meliputi yang telah

didiskontokan) yang menunjukan tanggal timbulnya tanggal jatuh tempo, jumlah awal, saldo terhutang,

jaminan dan pinjaman.

Page 21: Audit Terhadap Transaksi Kas

3)      Daftar rinci barang dagang saudara yang dikonsinyasi kepada kami.

Jawaban saudara yang segera atas permintaan ini akan sangat kami hargai. Amplop yang kami sisipkan

digunakan untuk jawaban saudara.

Hormat kami

Hora M Kontroler

                        

audit siklus pengeluaran

BAB IPENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

              Audit sistem informasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem

komputer yang bersangkutan mampu mengamankan aset, memelihara kebenaran data, ataupun mencapai tujuan

organisasi perusahaan secara efektif dan efisien dan mampu menggunakan aktiva Perusahaan secara

hemat. Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi yang terjadi

sudah mendapat otorisasi dan sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan benar. Pengendalian aplikasi

juga didisain untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki errordan irregulasi dalam transaksi sebagaimana mereka

diproses.

             Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena aktiva memilki penjang terhadap

laporan keuangan. Kegagalan untuk mengkapitalisasi aktiva tetap, atau mencatat akuisisi pada jumlah yang salah akan

mempengaruhi neraca hingga perusahaan melepas atau membuang ativa itu. Laporan laba rugi juga akan terpengaruh

hingga aktiva itu telah sepenuhnya disusutkan.

       Karena pentingnya akuisisi periode berjalan dalam audit, auditor menggunakan pengujian atas rincian saldo yang

meliputi eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie- in serta hak dan kewajiban. Pengujian audit

actual dan ukuran sampel sangat tergantung pada salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, dan penilaian risiko

pengendalian.

       Salah saji yang dapat ditoleransi merupakan hal yang penting untuk meverifikasi penambahan tahun berjalan karena

transaksi tersebut bervariasi dari jumlah yang tidak material dalam beberap tahun hingga sejumlah besar akuisisi signifikan

dalam tahun berjalan.

      Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual pada hanya satu rekening

saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi. Dalam siklus pengeluaran, auditor harus memahami aspek

struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi,

Page 22: Audit Terhadap Transaksi Kas

dan prosedur pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam rangka

pengujian substansi.

B.     Perumusan Masalah

1.      Apa saja jenis-jenis akun yang mempengaruhi audit terhadap iklus pengeluaran?

2.      Bagaimana pemahaman  terhadap struktur pengendalian intern?

3.      Bagaimana pengendalian intern terhadap siklus pengeluaran?

4.      Bagaimana pengujian subtantif terhadap siklus pengeluaran?

C.     Tujuan Penulisan

       Penulisan dan penyusunan makalah ini diharapkan agar mampu mendeskripsikan apa dan bagaimana

sebenarnya  Audit Terhadap Siklus Pengeluaran. Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk memberikan info bagi

pembaca mengenai ”Audit Terhadap Siklus Pengeluaran dan Cakupannya”. Sehingga diharapkan tujuan penulisan ini

menjadi universal untuk mengetahui sekilas tentang Audit Siklus Pengeluaran dan implikasinya ataupun segala hal yang

mencakup di dalamnya terutama bagi mahasiswa sebagai perwujudan masa depan.

Page 23: Audit Terhadap Transaksi Kas

BAB II

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN

       Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat

berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih

dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan

dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa

yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang

menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).

       Audit sistem informasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem

komputer yang bersangkutan mampu mengamankan aset, memelihara kebenaran data, ataupun mencapai tujuan

organisasi perusahaan secara efektif dan efisien dan mampu menggunakan aktiva Perusahaan secara hemat (Weber ;

1999). Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi yang terjadi

sudah mendapat otorisasi dan sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan benar. Pengendalian aplikasi

juga didisain untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki error danirregulasi dalam transaksi sebagaimana mereka

diproses (Hall; 2006)

       James A. Hall (2006) siklus pengeluaran terdiri dari beberapa subsitem meliputi: pembelian/utang, pengeluaran kas,

penggajian dan aktiva tetap. Prosedur pembelian melibatkan pemerolehan bahan baku mentah dan barang jadi (James A.

Hall:2006). Sedangkan untuk penggajian fokusnya adalah pada tugas-tugas dasar; departemen fungsional, serta dokumen

jurnal dan akun yang membentuk sistem penggajian dan aktiva tetap melibatkan tiga kelompok prosedur: akuisisi aktiva,

pemeliharaan aktiva, dan penghapusan aktiva (James A.  Hall: 2006).

A.     Jenis-jenis Akun yang Mempengaruhi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

      Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Transaksi pembelian dan

pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut :

1.      Persediaan                                                        6. Kembalian pembelian           

2.      Persediaan bahan baku                                     7. Potongan pembelian

3.      Biaya dibayar dimuka                                       8. Berbagai jenis biaya

4.      Palnt asset                                                        9. Utang dagang

5.      Asset lain-lain                                       10. Kas

1.      Tujuan Audit Dalam Siklus Pengeluaran

-          Kelompok asersi: Eksistensi dan Okurensi

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Transaksi pembelian mencerminkan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok selam periode yang diaudit.

Page 24: Audit Terhadap Transaksi Kas

        Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selam periode yang diaudit.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal neraca.

        Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

        Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

-          Kelompok asersi: Kelengkapan/Kesempurnaan

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Semua transaksi mencakup pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha mencakup semua jumlah yang terhutang kepada pemasok barang dan jasa pada tanggal neraca.

        Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.

        Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.

        Saldo aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

-          Kelompok asersi : Hak dan Kewajiban

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tetap yang tercatat pada tanggal neraca.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca.

-          Kelompok asersi: Penilaian atau Alokasi

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke dalam akun

dengan  benar.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca.

        Aktiva tetap dinyatakan pada kas dikurangi akumulasi depresiasi.

Page 25: Audit Terhadap Transaksi Kas

        Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kas atau kas dikurangi dengan amortisasi.

        Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum.

-          Kelompok asersi: Penyajian dan Pengungkapan

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Rincian transaksi dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik

klasifikasinya maupun pengungkapannya.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud di identifikasi dan diklasifikasikan dengan semestinya dalam neraca.

        Pengungkapan memadai telah berkaitan dengan hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud.

2.      Materialitas, Risiko dan Strategi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

       Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual pada hanya satu rekening

saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi. Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik secara

individual atau keseluruhan adalah penting bagi kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi

keuangan di Indonesia, sedangkan beberapa hal lainnya adalah tidak penting (IAPI:2011). Frasa menyajikan secara wajar

dalam semua hal yang material sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia menunjukkan keyakinan auditor

bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak mengandung salah saji material (IAPI:2011). Faktor-faktor risiko melekat

yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus pengeluaran meliputi :

a.       Seberapa banyak volume transaksi.

b.      Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi.

c.       Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai.

d.      Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodik harus mempertimbangkan terhadap aspek kesinambungan

dalam akuntansinya.

       Keempat faktor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam transaksi siklus ini. Menghadapi

kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan strategi dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang

rendah dan pengujian substansi dalam siklus pengeluaran.

B.     Pemahaman Terhadap Struktur Pengendalian Intern

       Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu

lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam

menentukan strategi audit dalam rangka pengujian substansi.

1.      Aspek lingkungan pengendalian

      Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran ini, sebagai contoh :

semua proses pembelian barang-barang dibawah kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan

proses pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap (capital expendictures) dan

kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman

terhadap bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen.

Page 26: Audit Terhadap Transaksi Kas

2.   Sistem akuntansi

       Pemahaman terhadap sistem akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode pengolahan data, dokumen-

dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus

mempelajari manual akuntansi, bagan alir sistem akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi

untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

3.   Prosedur Pengendalian

       Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian dalam operasi transaksi

siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :

a.       Adanya otorisasi yang memadai.

b.      Adanya pemisahan tugas.

c.       Adanya dokumen dan catatan akuntansi.

d.      Adanya akses kea rah pengendalian.

e.       Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent

       Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-benar telah berjalan

dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi kelima criteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit

yang tinggi.

C.     Pengendalian Intern Terhadap Siklus Pengeluaran

1.      Dokumen-Dokumen Kunci Dan Catatan Akuntansi

b.      Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank

c.       Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam suatu periode

d.      Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang

digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar

e.       Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain

2.      Fungsi-Fungsi Terkait Dalam Transaksi Siklus Pengeluaran

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Fungsi pencatatan utang

Fungsi keuangan

Fungsi akuntansi biaya

Fungsi akuntansi umum

Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain

Bagian utang

Bagian kasa

Bagian akuntansi biaya

Bagian akuntansi umum

Page 27: Audit Terhadap Transaksi Kas

Fungsi audit intern

Fungsi penerimaan kas

Bagian audit intern

Bagian kas

Keterangan :

1.      Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang

bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat

persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan

2.      Fungsi pencatatan utang

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan

dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan

verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

3.   Fungsi keuangan.

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan

mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.

4.   Fungsi akuntansi biaya

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut

biaya dan persediaan.

5.   Fungsi akuntansi umum

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal

pengeluaran kas atau register cek.

6.   Fungsi audit intern

Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count ) secara periodik dan mencocokkan hasil

perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggungjawab

untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat

rekonsiliasi bank scara periodik.

3. Risiko yang Terdapat Struktur Pengendalian Intern Siklus Pengeluaran.

       Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus memperhatikan

kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus

dilakukan berikut ini:

a.       Terhadap transaksi pembayaran hutang.

1.    Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui, harus dikendalikan dengan cara

penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya.  Auditor

dapat melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek melakukan pengecekan dengan bebas

terhadap dokumen pendukung.

2.    Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap voucher dan dokumen

pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.

3.    Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai

kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya.

Page 28: Audit Terhadap Transaksi Kas

4.    Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim.

Auditor dapa melakukan pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check, dan observasi

proses pengiriman check.

            b.   Terhadap transaksi pengeluaran kas.

1.     Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak. Auditor melakukan pengujian

terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.

2.     Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh

pihak yang bebas. Auditor dapat melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.

3.     Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk mencocokkan tanggal check dan tanggal

pencatatannya. Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam pengecekan.

D.    Pengujian Substansif Terhadap Siklus Pengeluaran.

1.      Prosedur Pemeriksaan Terhadap Aktiva Tetap

       Aktiva tetap ( fixed assets ) disebut juga Property, Plant and Equiement sifat atau ciri aktiva tetap antara lain: tujuan

dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan

dalam, kegiatan operasi perusahaan, mempunyai masa manfaat lebih dari 10 tahun, jumlahnya cukup material.

      Adapun audit prosedur atas aktiva tetap mempunyai 7 tujuan antara lain: pemeriksa apakah terdapat internal

control yang cukup baik, apakah aktiva tetap yang tercantum dalam neraca benar-benar ada, penambahan aktiva tetap

dalam tahun berjalan betul-betul merupakan suatu capital expenditure yang diotorisasi, memeriksa apakah disposal

( penarikan ) aktiva tetap sudah dicatat dengan benar dibuku perusahaan, memeriksa apakah pembebanan penyusutan

dalam tahun (periode) yang diperiksa dilakukan sesuai dengan SAK dan konsisten, ada tidaknya aktiva tetap yang

dijadikan sebagai jaminan.

       Program pengujian substantive terhadap saldo aktiva tetap berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai

tujuan audit seperti yang diuraikan diatas. Auditor mampu menyimpulkan bahwa pengendalian cukup kuat untuk

memungkinkan bergantung pada saldo yang dicatat dari tahun sebelumnya,  Alvin A. Arens, dkk

(2008:284). Pengendalian yang penting meliputi penggunaan file induk untuk setiap aktiva tetap, pengendalian fisik yang

memadai terhadap aktiva yang mudah dipindahkan, penulisan nomor identifikasi ke setiap aktiva tetap, serta perhitungan

fisik periode atas aktiva tetap dan rekonsiliasinya oleh personil akuntansi, Alvin A. Arens, dkk (2008:284).  Prosedur, audit

diklasifikasikan menjadi empat golongan: prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian terhadap transaksi rinci

pengujian terhadap akun rinci dan verifikasi penyajian dan pengungkapan.

Prosedur Audit Awal

       Lakukan prosedur  audit  awal  atas  saldo akun aktiva tetap yang akan diuji lebih lanjut

       Usut saldo aktiva tetap yang tercantum dineraca ke saldo akun aktiva tetap yang bersangkutan dibuku besar

       Hitung kembali saldo akun aktiva dibuku besar

       Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting 

Page 29: Audit Terhadap Transaksi Kas

dalam akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasinya

        Usut saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu

       Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dalam ke dalam jurnal yang bersangkutan

       Lakukan   rekonsiliasi   akun  control   aktiva   tetap  dalam buku  besar  ke  buku pembantu aktiva tetap

Prosedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitik

a.      Hitung ratio berikut ini :

1)        Tingkat perputaran aktiva tetap

2)        Ratio laba bersih dengan aktiva tetap

3)        Ratio tetap dengan modal saham

4)        Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap

b.      Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain

Pengujian terhadap transaksi rinci

3.      Periksa   tambahan   aktiva   tetap   ke   dokumen   yang   mendukung   timbulnya transaksi berikut

4.      Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut

5.      Lakukan pemeriksaan pisah batas transaksi aktiva tetap

6.      Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap

Pengujian terhadap saldo akun rinci

7.      Lakukan inspeksi terhadap aktivat tetap

a.       Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap

b.      Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan

c.       Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha seetelah tanggal neraca

8.      Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak

Page 30: Audit Terhadap Transaksi Kas

9.      Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi aktiva tetap

Verifikasi penyajian dan pengungkapan

10.  Bandingkan penyajian aktiva tetap dengan Prinsip akuntansi berterima umum

a.      Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca

b.      Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap

Prosedur Audit Awal

1.      Lakukan prosedur audit  awal  atas saldo akun utang usaha yang akan diuji lebih lanjut

a.       Usut saldo utang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun utang usaha yang bersangkutan didalam buku besar

b.      Hitung kembali saldo akun utang usaha di dalam buku besar

c.       Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun utang usaha

d.      Usut saldo awal akun hutang usaha ke kertas kerja tahun yang lalu

e.       Usut   posting   pendebitan   akun   hutang   usaha   ke   dalam   jurnal   yang bersangkutan

f.        Lakukan  rekonsiliasi  akun control  utang usaha dalam buku besar  ke  buku pembantu utang usaha

Prosedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitik

a.       Hitung ratio berikut ini :

       Tingkat perputaran utang usaha

       Ratio utang usaha dengan utang lancar

b.      Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain

Pengujian terhadap saldo akun rinci

7.  Lakukan konfirmasi saldo akun rinci

a.       Lakukan   identifikasi   penjualan   besar   dengan   mereview   register   bukti   kas keluar atau buku pembantu utang, arsip induk utang dan kirimkan konfirmasi kepada   kreditur   yang   akun   utang   klien   kepadanya   memiliki   karakteristik berikut   ini   :   (1)  bersaldo besar,   (2)  terdapat kegiatan pembelian yang  luar 

Page 31: Audit Terhadap Transaksi Kas

biasa, (3) bersaldo kecil atau nol, dan (4) bersaldo debit

b.      Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan

c.       Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah tanggal neraca

8.   Lakukan   rekonsiliasi   utang   usaha   yang   tidak   di   konfirmasi   ke   pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien dari kreditur

Verifikasi penyajian dan pengungkapan

9. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum

a.       Periksa klasifikasi utang usaha di neraca

b.      Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha

c.       Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha non usaha

d.      Mintalah   informasi   dari   klien   untuk   menemukan   komitmen   yang   belum diungkapkan dan utang bersyarat dan periksa penjelasan yang bersangkutan dengan utang tersebut

e.       Bandingkan akun biaya dengan akun biaya yang sama tahun lalu atau biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan  indikasi  kemungkinan adanya under statement utang lancer

Pengujian terhadap transaksi rinci

3.      Periksa   sampel   transaksi   utang   usaha   yang   tercatat   ke   dokumen   yang mendukung timbulnya utang usaha

a.       Periksa pengendalian akun utang usaha ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,   laporan penerimaan barang,  surat order pembelian,  atau dokumen pendukung lain

b.      Periksa pendebitan akun usaha ke dokumen pendukung : bukti kas masuk , memo debit untuk retur penjualan

4.      Lakukan verifikasi pisah batas (out off) transaksi pembeli

a.       Periksa   dokumen   yang   mendukung   transaksi   pembelian   dalam   minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca

5.      Lakukan verifikasi pisah batas (out off) transaksi pengeluaran kas

a.       Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran utang usaha dalam minggu  terakhir   tahun yang  di  audit  dan minggu pertama setelah  tanggal neraca

Page 32: Audit Terhadap Transaksi Kas

6.      Lakukan pencarian utang yang belum dicatat

a.       Periksa bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang dicatat setelah tanggal neraca

2.   Prosedur Pemeriksaan Terhadap Biaya Dibayar Dimuka

      Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dapat dengan mudah dibagi ke dalam tiga

kategori: pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian terhadap register asuransi, dan

pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi, Alvin A. Arens, dkk (2008:287). Pengendalian terhadap akuisisi dan

pencatatan asuransi merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, Alvin A. Arens, dkk (2008:287).

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.

1.  Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

a.     Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup dalam internal control questionnaires atas pengeluaran

kas dan bank

        Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.

        Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.

        Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.

        Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.

b.   Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

2.   Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

Prosedur Pemeriksaan Substantif Sewa Dibayar di muka (Prepaid Rent )

1.      Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.

2.      Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).

3.      Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir (general ledger) prepaid rent.

4.      Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.

5.      Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa lease agreement ( jika sudah dilakukan di

compliance test, refen ke kertas kerja compliance test ).

6.      Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa

langsung dibebankan ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat

lebih besar.

7.      Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Page 33: Audit Terhadap Transaksi Kas

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1.      Tujuan audit dalam siklus pengeluaran dikelompokkan dalam tujuan terkait eksistensi dan okurensi,

kelengkapan/kesempurnaan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan.

2.      Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual pada hanya satu rekening saja,

tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi.

3.      Aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, sistem

akuntansi, dan prosedur pengendalian.

Saran

1.      Dalam melakukan audit sebaiknya auditor mempelajari manual akuntansi, bagan alir sistem akuntansi, dan melakukan

wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

2.      Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-benar telah berjalan dengan

baik dalam mempertimbangkan segalanya.

Page 34: Audit Terhadap Transaksi Kas

DAFTAR PUSTAKA

A. Arens, Alvin dkk. 2007. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, pendekatan terpadu, edisi kesembilan. Jakarta: PT Indeks.

A. Arens, Alvin dkk. 2008. Auditing dan Jasa Assurance, edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan. 2007. Audit Berpeduli Resiko, edisi keempat.Bogor: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan.

Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan. 2009. Auditing, edisi kelima. Bogor: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan.

http//bab_3_audit_terhadap_siklus_pengeluaran.pdf.

http//11-risk-deteksiranc.peng_.sub-ppt.pdf.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Hall, James A. 2006. Accounting Information System, Terjemahan, edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat.