audit internal 2

13
AUDIT INTERNAL TM 5 PEKERJAAN LAPANGAN AUDITOR Proses dan Tujuan Pekerjaan Lapangan 1. Proses Pekerjaan Lapangan Pekerjaan lapangan (field work) merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai operasi entitas, mengevaluasinya, dan (1) melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan; dan (2) menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Istilah "proses yang sistematis" mengimplikasikan langkah-langkah audit terencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan audit. Istilah tersebut juga memiliki makna bahwa auditor internal akan menerapkan persyaratan profesional dalam melakukan audit, serta menerapkan penelaahan yang tepat saat mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit. "Persyaratan profesional" berarti kebebasan penuh dari segala bias yang akan memengaruhi pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti. Bebas dari bias dicapai melalui independensi dan objektivitas, baik dalam kenyataan maupun dalam persepsi. Objektivitas nyata muncul dari perilaku mental yang tidak memihak, perilaku yang mendasarkan pada pengetahuan dan menilai bukti benarbenar murni dalam kenyataannya tanpa memandang orang Audit Internal Suparno, SE. MM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1

Upload: dhini-hasibuan

Post on 20-Jan-2016

69 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Internal 2

AUDIT INTERNAL

TM 5

PEKERJAAN LAPANGAN AUDITOR

Proses dan Tujuan Pekerjaan Lapangan

1. Proses Pekerjaan Lapangan

Pekerjaan lapangan (field work) merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan

secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai operasi

entitas, mengevaluasinya, dan (1) melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar

yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan; dan (2)

menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.

Istilah "proses yang sistematis" mengimplikasikan langkah-langkah audit

terencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan audit. Istilah tersebut

juga memiliki makna bahwa auditor internal akan menerapkan persyaratan

profesional dalam melakukan audit, serta menerapkan penelaahan yang tepat saat

mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit.

"Persyaratan profesional" berarti kebebasan penuh dari segala bias yang akan

memengaruhi pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti. Bebas dari bias dicapai

melalui independensi dan objektivitas, baik dalam kenyataan maupun dalam persepsi.

Objektivitas nyata muncul dari perilaku mental yang tidak memihak, perilaku yang

mendasarkan pada pengetahuan dan menilai bukti benarbenar murni dalam

kenyataannya tanpa memandang orang yang menyediakannya. Penilaian seperti ini

harus dicapai tanpa memedulikan perasaan, prasangka, opini, dan kepentingan, serta

tekanan dari pihak-pihak eksternal.

Semua bahan bukti audit harus dikumpulkan melalui pendekatan yang mengandung

profesional yang sehat. Semua bahan bukti harus dianggap meragukan hingga keraguan

dihilangkan melalui verifikasi yang tidak bias. Jadi, pikiran dengan disiplin ilmu yang

balk bahan baku penting bagi audit internal yang profesional. Pikiran seperti ini tidak

menerinaa apa yang kelihatan di permukaan; tetapi mencari hal-hal yang ada di balik

asersi dan menemukan kebenaran.

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 1

Page 2: Audit Internal 2

Auditor internal menguji semua asersi dengan ketidakpastian—dengan pikiran tidak

begitu percaya dan senantiasa mempertanyakan. Untuk memberikan opini profesional,

auditor - mengumpulkan bahan bukti yang objektif. Hanya bahan bukti seperti ini

yang bisa mereka dari ketidakpastian menuju keyakinan yang kuat dan mendukung.

Ketidakpastian ini, juga skeptisisme ini adalah penting, tapi harus digunakan secara

terus ragu padahal auditor lain yang wajar dan berhati-hati bisa yakin dengan

dikumpulkan, maka skeptisisme tidak lagi produktif karena sama sekali tidak mau

menerima bukti, sehingga bisa menghasilkan hal yang tidak bermanfaat. Hal ini akan

memaksa auditor demi fakta yang berlebihan dan habis-habisan melakukan upaya audit

yang wajar mencapai kesimpulan.

2. Tujuan Pekerjaan Lapangan

Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian keyakinan prosedur-

prosedur audit yang ada di program audit, sesuai tujuan audit yang tujuan audit terkait

dengan tujuan-tujuan operasi tetapi memiliki sedikit keduanya akan dibahas di bagian

selanjutnya. Dalam makna yang paling seder merupakan pengumpulan bahan bukti untuk

pengukuran dan evaluasi. Konsep signifikansi khusus bagi auditor internal. Jika auditor

internal bisa menangkap maka mereka bisa dengan sukses memeriksa operasi dalam

suatu organisasi_ profesional seharusnya tidak terlibat dalam audit yang asal-asalan.

Mereka harus memahami bahwa mereka:

Tidak dapat memberikan keyakinan dengan mengaudit operasi secara sempit.

Tidak dapat mengamati sebuah proses dan seenaknya memutuskan apakah

proses tersebut baik atau buruk.

Harus memandang operasi tsb dlm bentuk unit-unit pengukuran dan standar.

Unit-unit pengukuran diturunkan dari kuantifikasi elemen-elemen terpisah pada

operasi tersebut jumlah dolar, hari, derajat, orang-orang, dokumen elemen-elemen

lainnya yang dapat dikuantifikasi dari kualitas yang telah operasi secara objektif.

Standar-standar operasi adalah mutu kinerja merupakan kerangka acuan yang

dibandingkan dengan elemen-elemen menilai tingkat kesuksesan atau kegagalan.

Dalam kondisi-kondisi ini, auditor internal dapat mengukur operasi secara obyektif dan

efektif. Namun jika mereka tidak dapat mengukurnya, mereka sebaiknya menjejak

lebih dalam masalah tersebut, karena kalau tidak mereka hanya akan menghasilkan

pengamatan subyektif, dan bukan kesimpulan yang obyektif.

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 2

Page 3: Audit Internal 2

Pembuatan Strategi untuk Melakukan Pekerjaan Lapangan

Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian

dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit keseluruhan. Pada

tahap ini, survei pendahuluan telah diselesaikan . program audit telah disiapkan.

Auditor harus mengarahkan perhatian trrereka ke pekerjaan itu iri dan bagaimana

melakukannya. Bagian-bagian dari rencana strategis akan mencakup:

1. Kebutuhan pegawai.

2. Kebutuhan sumber daya dari luar.*

3. Pengorganisasian staf audit.

4. Wewenang dan tanggung jawab.

5. Struktur pekerjaan lapangan.

6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan.

7. Metode pekerjaan lapangan.

8. Metode pendokumentasian.

9. Penyiapan laporan.

10. Rencana kontinjensi.

Konsep strategi audit ini, yang merupakan bagian integral dari proses perencanaan,

berlaku untuk semua organisasi audit apapun ukurannya. Pada organisasi berskala

kecil, aspek yang berhubungan dengan staf seperti pengorganisasian staf, wewenang

dan tanggung jawab, serta kebutuhan pegawai penerapan yang minimum.

Bagian-bagian Pekerjaan Lapangan

Tujuan-tujuan Audit :

Tujuan-tujuan audit berbeda dari tujuan-tujuan operasi, sebagaimana prosedur sulit

juga berbeda dari prosedur operasi.

Tujuan-tujuan operasi adalah hasil-hasil yang ingin dicapai manajer operasi, misalnya:

Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat,

dan dengan harga yang tepat.

Hanya menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi dan

tercakup dalam jumlah yang dipesan.

Memroses klaim asuransi dengan segera, benar, dan sesuai kebijakan.

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 3

Page 4: Audit Internal 2

Contoh yang lain :

Prosedur-prosedur operasi dirancang untuk melihat apakah tujuan-tujuan operasi

akan tercapai. Misalnya:

Adanya spesifikasi barang yang jelas dan eksplisit.

Penggunaan metode statistik yang sesuai dalam menentukan jumlah yang

diterima.

Operasi inspeksi teknis.

Tujuan-tujuan audit terkait dengan tujuan-tujuan operasi, namun memilild maksud

yag berbeda. Tujuan-tujuan audit dirancang untuk menentukan apakah tujuan-tujuan

operasi tertentu telah dicapai. Tujuan audit dicapai dengan menerapkan prosedur-

prosedur audit untuk menentukan apakah prosedurprosedur operasi berfungsi

sebagaimana mestinya dan mencapai tujuan-tujuan operasi. Tujuan operasi ditetapkan

oleh manajemen. Tujuan-tujuan audit ditetapkan oleh auditor.

Prosedur-prosedur audit adalah sarana-sarana yang digunakan auditor untuk memenuhi

tujuan-tujuan auditnya. Prosedur-prosedur audit merupakan langkah-langkah dalam

proses audit yang menjadi pedoman bagi auditor dalam melaksanakan penelaahan

yang direncanakan, berdasarkan tujuan-tujuan audit yang ditetapkan.

Audit SMART

Konsep audit SMART dikembangkan oleh operasi audit pada Carolina Power and

Light, salah satu perusahaan publik terbesar di Ameriksa Serikat. SMART merupakan

singkatan dari Selective Moni and Assessment of Risks and Trends (Pengawasan

dan Penentuan Selektif atas Risiko dan Tren) Metode ini merupakan gabungan

penentuan risiko dan audit analitis. Hal ini dimaksudkan untuk mencerminkan efektivitas

sistem kontrol internal dan memungkinkan auditor untuk dengan se mengidentifikasi

masalah-masalah potensial, tren yang tidak menguntungkan dan fluktuasi-fluktuasi

yang tidak normal." Metode ini menggunakan "indikator-indikator kunci" sebagai

elemen dasar proses audit. Terdapat empat tahap yaitu :

Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan

Pengembangan indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan

Implementasi

Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 4

Page 5: Audit Internal 2

Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan atau penentuan didasarkan pada

kriteria berikut ini:

Risiko-risiko yang dihadapi organisasi.

Lingkungan kontrol (lemah.

Perubahan atau inisiatif-inisiatif ba.

Bidang-bidang masalah yang diketahu.

Kemampuan menggunakan teknik audit berbantuan komputer secara efektif

dari segi biaya.

Mutu informasi.

Likuiditas aset/potensi kecurangan.

Kontrak-kontrak utama.

Manajemen (kekuatan dan fokus).

Pengawasan aktivitas oleh yang lain.

Indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan akan, "...fokus pada

sistem, proses, organisasi, atau kontrol kunci atas bidang keuangan, operasional,

manajerial, dan teknologi info Karakteristik-karakteristiknya adalah:

Penuh makna.

Tepat waktu.

Sensitivitas.

Keandalan.

Dapat diukur.

Praktis.

Alat dan teknik yang digunakan adalah yang sering diterapkan dalam audit analitis

seperti pengamatan periodik, analisis statistik, analisis regresi, dan lain-lain. Prosedur-

prosedur yang mungkin diterapkan adalah penggunaan jumlah moneter, kuantitas,

rasio, atau persentase. Frekuensi pengukuran harus dilakukan cukup sering untuk

memberikan kewaspadaan awal atas masalah yang terjadi. "Metode pengukuran dan

frekuensi bervariasi tergantung pada bidang fungsional dari tujuan-tujuan audit

SMART dan risiko-risiko yang terlibat." Implernentasi merupakan pelaksanaan

rencana-rencana audit, termasuk penelaahan informasi dan iivitas tindak lanjut jika

layak.

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 5

Page 6: Audit Internal 2

Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART mencakup tiga elemen.

Penugasan aktivitas-aktivitas audit SMART ke masing-masing anggota tim

Mengupayakan pendokumentasian yang layak dan penyimpanan

tersentralisasi.

Evaluasi periodik atas aktivitas audit.

Pertimbangan penggunaannya selama proses perencanaan audit tahunan.

Carolina Power and Light mengemukakan hasil dari inovasi ini berupa efektivitas biaya

yang mendukung proses audit internal tradisional. Berikut ini manfaat-manfaat

utamanya:

"Meningkatkan penggunaan metode-metode audit terbatas,

Meningkatkan upaya audit,

Memperbanyak audit yang efektif,

Identifikasi masalah secara tepat waktu,

Meningkatkan deteksi kecurangan,

Meningkatkan perencanaan audit tahunan."

Pengukuran Kinerja

Sebuah contoh pemeriksaan rutin berikut ini mengilustrasikan konsep pengukuran

audit. Anggaplah auditor ingin mengevaluasi kecepatan penerimaan dan inspeksi

bahan baku yang dibeli. Kecepatan Derarti bahwa untuk pengukuran adalah berupa

jam atau hari. Tingkat standar per unit waktu bisa jadi (1) apa yang dipandang layak

diterima oleh manajemen, seperti yang dinyatakan dalam instruksi-instruksi operasi;

(2) kebutuhan departemen produksi seperti yang dinyatakan dalam jadwal produksi;

atau (3) beberapa kreteria logis lainnya yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Penggunaan Tolok Ukur

Tolok ukur adalah pemilihan praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh organisasi-

lainnya atau oleh bagian-bagian organisasi itu sendiri yang dimaksudkan untuk

membantu pencapaian tujuan. Pengembangan tolok ukur biasanya merupakan hasil

dari proses belajar. Arthur Andersen dikabarkan melakukan studi Praktik-praktik

Global Terbaik (Global Best Prai yang mengidentifikasi sebelas tindakan yang tepat

untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang meningkatkan upaya organisasi. Aktivitas-

aktivitas ini dikelompokkan ke dalam empat tahap yaitu :

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 6

Page 7: Audit Internal 2

Analisis proses-proses Audit

- Identifikasi dan buat pemetaan atas proses-proses audit internal.

- Bangun hubungan dengan unit-unit audit internal lainnya yang dikenal

kualitas dan kemajuannya.

- Melakukan penelitian dokumenter.

- Menghadiri konferensi yang membahas perkembangan-perkembangan

terbaru.

Merencanakan studi.

- Definisikan lingkup studi tolok ukur; identifikasikan penggunaan yang harus tercakup.

- Identifikasikan mitra yang akan dijadikan tolok ukur; minta izin untuk melakukan kunjungan.

- Buat metodologi untuk mendapatkan data-data baru.

Laksanakan studi.

- Identifikasi, pahami, dan analisis praktik-praktik terbaik.

- Identifikasi dan analisis kesenjangan antara kinerja yang ada dengan yang

potensial dikembangkan.

Dapatkan pemahaman.

- Organisasi, terapkan, dan gabungkan praktik-praktik terbaik.

- Kalibrasi ulang dan tingkatkan proses.

Studi ini mengidentifikasi delapan praktik terbaik aktivitas audit internal sebagai

berikut:

1. Pahami pelanggan sehingga harapan mereka dapat dipenuhi.

2. Pandang audit internal sebagai usaha yang menguntungkan atau

sebagai lini jasa organisasi.

3. Gunakan konsep-konsep kualitas untuk meningkatkan proses-proses audit,

termasuk penerapan ukuran-ukuran kinerja.

4. Audit bisnis tersebut (operasi) dan juga kontrolnya untuk membantu

memaksimalkan kinerja organisasi.

5. Lakukan peran baru bagi auditor internal sebagai agen perubahan

organisasional.

6. Komunikasi secara rutin dalam aktivitas audit internal dan dengan

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 7

Page 8: Audit Internal 2

pelanggan serta pihak-pihak yang berkepentingan (shareholders).

7. Integrasikan masalah-masalah teknologi dan penerapannya dalam proses -

proses audit.

8. Tekankan pentingnya kepuasan staf profesional dalam audit internal.

Aspek-aspek Operasi

Pengukuran yang dilakukan auditor internal biasanya akan diarahkan ke tiga aspek

penti yaitu kualitas, biaya, dan jadwal. Contoh yang sederhana, misalkan auditor

sedang mein atas operasi pembelian. Termasuk dalam pengukurannya adalah:

Kualitas. Tentukan apakah pesanan pembelian telah disetujui dengan semestinya

dan semua spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan. Tentukan apakah

perubahan dak telah diserahkan kepada pemasok.

Biaya. Tentukan apakah daftar para pemasok yang memberi penawaran telah disetujui

departemen pembelian. Tentukan apakah penawaran kompetitif digunakan sebisa

mungkin.

Jadwal. Tentukan apakah tanggal saat barang dibutuhkan tercantum dalam pesanan

pembelian apakah tanggal tersebut sesuai dengan yang diminta oleh organisasi

pengguna. Tentukan apakah pegawai departemen pembelian secara rutin

mengingatkan pemasok untuk agar barang diperoleh tepat waktu.

Teknik-teknik Pemeriksaan Transaksi-transaksi atau Proses Terpilih

Auditor memeriksa dokumen, transaksi, kondisi, dan proses untuk mendapatkan fakta-

fakta dan untuk kesimpulan. Istilah pemeriksaan mencakup baik pengukuran

maupun evaluasi. Auditor memiliki banyak teknik untuk membantu mereka

mencapai tujuannya. Yang belum jelas hanyalah - iaan teknik-teknik tersebut di

antara para auditor. Teknik-teknik tersebut dikelompokkan pada dalam enam judul

yang dapat menuntun auditor dari awal hingga akhir pekerjaan lapangan.

Definisi dari setiap judul hanya relevan untuk pemeriksaan audit dan bukan untuk

penggunaan umum. tnam bentuk pekerjaan lapangan, lima teknik pertama bisa

dianggap sebagai bagian dari proses pengukuran.Teknik terakhir mengevaluasi,

memberi makna pada informasi yang dikumpulkan auditor.

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 8

Page 9: Audit Internal 2

Berikut ini teknik-teknik tersebut:

Mengamati.

Mengajukan pertanyaan.

Menganalisis.

Memverifikasi.

Mengiventigasi.

Mengevaluasi.

Tugas : Untuk dikerjakan.

1. Bagaimana menurut saudara seperti apa pekerjaan

lapangan bagi auditor dan jenis-jenisnya.

2. Menurut Arthur Andersen ada empat tahap apa saja

aktivitas-aktivitas yang digunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

3. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang Carolina

Power and Light salah satu perusahaan public di Amerika Serikat.

4. Jelaskan apa yang menjadi strategi untuk melakukan

pekerjaan lapangan.

5. Apa yang saudara ketehui tentang field work, dan Audit

SMART..

6. Bagaimana teknik-teknik pemeriksaan bagi auditor

agar dalam melakukan pemeriksaan menjadi lancar, jelaskan.

ooooooooooooo spn oooooooooooooo

Audit InternalSuparno, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘12 9