atresia ani tt nc
TRANSCRIPT
DS :
Ibu klien mengatakan bayi
belum BAB sejak lahir (6
hari), muntah, dan perut
kembung.
Ibu klien mengatakan
muntahan bayi berwarna
hijau dan kental, banyaknya
muntahan @+ 5 cc, muntah
sekitar 5-6 x/hari.
Ibu klien mengatakan bayi
dicoba minum susu formula
namun bayi selalu
memuntahkannya.
Ibu klien mengatakan 2 hari
sebelum masuk RS bayi
demam.
Ibu klien mengatakan bayi
lahir tidak langsung
menangis, warna kulit
kebiruan, BBL 2750 gram.
DO :
Bayi rewel dan tampak
kembung.
BB 2350 gram
Mukosa bibir kering
Tampak bekas muntahan
berwarna hijau
Hasil pemeriksaan
abdomen :
I : cembung
P : H/L/M tidak teraba,
Gangguan pertumbuhan, fusi,
pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik
Atresia ani
Feses tidak keluar
Feses menumpuk
Peningkatan tekanan
intraabdominal
Mual, muntah
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
distensi (+)
P : timpani
A : bising usus meningkat
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk mengabsorpsi nutrien
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jampasien menerima asupan nutrisi yang
cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan
Kriteria Hasil
Berat badan pasien sesuai dengan umurnya
Turgor kulit pasien lembab
Orang tua bisa memilih makanan yang di anjurkan
Intervensi
Berikan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan
Ukur berat badan anak tiap hari
Gunakan rute alternatif pemberian nutrisi ( seperti NGT dan parenteral ) untuk mengantisipasi
pasien yang sudah mulai merasa mual dan muntah
Manifestasi klinis Atresia Ani
1. Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran.
2. Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi.
3. Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya.
4. Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi usus (bila tidak adafistula).
5. Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
6. Pada pemeriksaan rectal touche terdapat adanya membran anal.
7. Perut kembung.
(Betz. Ed 7. 2002)
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATANDS:
-ibu mengatakan
anak muntah dan
perut kembung
-4 hari sebelum
masuk rumah sakit
perut bayi tampak
kembung
-3 hari sebelum
masuk RS bayi
muntah
-muntah berwarna
hijau dan kental
- banyaknya
muntahan @+5cc, -
muntah sekitar 5-6
hari kali/hari.
- 2 hari sebelum
masuk rumah sakit
bayi dicoba minum
susu formula namun
bayi selalu
memuntahkannya.
-BBL 2750 gr.
DO:
- BB 2350 gr
-mukosa bibir krng
-Bibir tampak bekas
muntah warna hijau
-abdomen cmbung
-bising usus
-Kegagalan pertumbuhan dlm kandungan 12
mgg
-Gangguan/terhentinya p’kembangan
embrionik di usus, rectum distal dan traktus
urogenital pd 4-6 minggu kehamilan
-Putusnya pembentukan sal.pencernaan dr
atas-dubur
Atresia Ani
Penumpukan feses dlm perut
Distensi abdomen
reabsorpsisisa ↑ tek.intraabdomen
metabolisme
Menekan gaster
keracunanMerangsang pengeluaran HCL
Muntah
Nafsu makan menurun
Intake nutrisi kurang
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI : KURANG DARI KEBUTUHAN
Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari
Kebutuhan
mningkat
1. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan faktor biologis
Tujuan: Dalam waktu 7x24 jam satus nutrisi mengalami perbaikan.
Kriteria hasil:
BB anak mengalami peningkatan
Klien dapat minum ASI atau formulayang dianjurkan
Menunjukkan berat badan meningkat dan mempertahankan berat badan yang tepat
dengan nilai laboratorium normal
Normalnya terjadi penambahan berat badan sekitar 140-200 gram setiap minggunya.
Intake nutrisi cukup (bayi: 110 - 120 kalori/kgBB/hari)
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji riwayat asupan makanan (24-jam
atau ASI; pengaruh keuangan dan
budaya; vitamin / suplemen mineral;
alergi makanan.
2. Menilai perubahan nafsu makan (kurang
atau berlebihan), adanya penyakit dan
diagnosis, efek nutrisi pada kulit,
rambut, mata, mulut, kepala, otot,
perilaku.
3. Menilai panjang dan berat badan, lingkar
kepala, ketebalan lipatan kulit yang
lingkar lengan
4. Menilai kesulitan dalam menghisap,
menelan, mengunyah, refleks muntah,
gigi, selaput lendir mulut, bibir,dan
langit-langit untuk kelainan, perawatan
gigi yang tidak memadai, oral makan.
5. Menilai lingkar perut, karakteristik feses
(bau, penampilan), adanya diare, bising
1. Menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk ingat, jumlah makanan dan susu
formula mengevaluasi pola gizi,
kebiasaan dan kecukupan (kekurangan
atau kelebihan).
2. Menunjukkan status kesehatan dan efek
penyakit yang membutuhkan
peningkatan kebutuhan nutrisi dan nafsu
makan yang dipengaruhi oleh penyakit
dan dapat menyebabkan kekurangan gizi
3. Menyediakan informasi antropometrik
tentang lemak tubuh dan kadar protein
dan status gizi umum
4. Memberikan informasi tentang
kemampuan untuk menelan makanan
atau susu formula diperlukan untuk
pertumbuhan normal dan
pengembangan; adanya nyeri oral atau
infeksi. gangguan inflamasi, cacat
usus untuk motilitas meningkat.
6. Tempat bayi / anak dalam posisi yang
nyaman untuk makan / makan:
memegang bayi di lengan atau tegak
7. Memulai dan memantau pemberian IV
nutrisi seperti yang ditentukan (sebutkan
cairan, berikan rating dan situs dan
penggunaan pompa).
8. Memulai dan memantau gizi IV
parenteral total yang ditentukan
(sebutkan).
9. Hindari penanganan berlebihan bayi
setelah menyusui.
10. Konsultasikan dengan ahli gizi atau
merujuk sesuai kebutuhan.
11. Jelaskan metode menyediakan nutrisi
melalui IV atau NG atau gastrostomy
tabung (jika digunakan).
bawaan (bibir sumbing / langit-langit
mulut) mengganggu.
5. Memberikan informasi tentang
kemampuan untuk menyerap makanan,
tinja mungkin besar dan lemak dalam
cystic fibrosis jika aliran empedu
terhalang dan lemak tidak dicerna; diare
dapat menyebabkan malabsorpsi
karbohidrat sebagai peningkatan
motilitas dan nutrisi bergerak melalui
usus sebelum penyerapan terjadi.
6. Memberikan posisi yang paling tepat
untuk meningkatkan gerakan formula /
makanan padat oleh gravitasi dan gerak
peristaltik dan untuk mencegah muntah
dan / atau aspirasi
7. Menyediakan cairan jangka pendek dan
dukungan nutrisi melalui vena perifer
pada mereka yang tidak dapat menelan
atau mempertahankan makanan
(muntah, diare perawatan pasca
operasi).
8. Menyediakan cairan jangka panjang dan
dukungan nutrisi melalui kateter atrium
kanan di pembuluh darah besar pada
mereka yang kekurangan gizi akibat
penyakit kronis (penyakit Crohn) atau
keseimbangan nitrogen negatif.
9. Mencegah meningkatnya rangsangan
untuk muntah
10. Menyediakan dukungan untuk
kebutuhan diet khusus bayi / anak.
11. Mengurangi kecemasan dengan
pemahaman tentang metode alternatif
untuk memasok nutrisi ke bayi / anak.