atomic force microscopy

19
Atomic Force Microscopy (AFM) BAMBANG AFRINALDI NPM 1306493543

Upload: bambang-afrinaldi

Post on 13-Apr-2017

179 views

Category:

Technology


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Atomic Force Microscopy

Atomic Force Microscopy (AFM)BAMBANG AFRINALDINPM 1306493543

Page 2: Atomic Force Microscopy

2

Atomic force microscopy (AFM) adalah alat untuk mendapatkan gambaran permukaan material pada resolusi yang sangat tinggi (nanometer).

Dapat mengukur gaya pada skala nano-Newton.

Pendahuluan

Page 3: Atomic Force Microscopy

3

Page 4: Atomic Force Microscopy

4

Rentang pengukuran mikroskop

Page 5: Atomic Force Microscopy

5

Prinsip dasar AFM Pergerakan tip diamati dengan menggunakan berkas laser yang dipantulkan ke photodetector.

Voltage diberikan untuk menggerakkan piezo ke atas atau ke bawah untuk menjada agar defleksi/amplitude/arus yang konstan.

Page 6: Atomic Force Microscopy

6

Photodiode/Photodetector Photodiode Signals:

Sum = A+B+C+D

Deflection = (A+B)-(C+D)/Sum = (Top)-(Bottom)/Sum

LFM (Friction) = (A+D)-(B+C)/Sum

= (Left)-(Right)/SumA BCD

Photo-diode

Page 7: Atomic Force Microscopy

8

Aplikasi AFM Untuk menganalisa permukaan material atau film tipis. Untuk menganalisa ukuran partikel. Untuk mengamati fasa material.

Page 8: Atomic Force Microscopy

9

3 Mode Pengukuran AFM Contact Mode Tapping (Intermittent contact) Mode Non-Contact Mode

Page 9: Atomic Force Microscopy

10

Contact Mode Mengukur gaya tolak antara tip dengan sampel. Gaya tip terhadap sampel dijaga konstan. Sangat baik pada permukaan sampel yang keras. Kekurangan: adanya gaya berlebih terhadap sampel.

Page 10: Atomic Force Microscopy

11

Tapping Mode Tip berosilasi secara vertical dengan frekuensi sekitar 50000 – 500000 cycle/detik.

Efektif untuk ukuran scan yang luas. Baik untuk specimen biologi dan sampel dengan adhesi permukaan yang rendah (DNA dan CNT) atau sampel yang lunak (polimer, film tipis).

Keunggulan : mampu mengatasi masalah yang berhubungan dengan gesekan, adhesi, gaya elektrostatik.

Page 11: Atomic Force Microscopy

12

Non-Contact Mode Mengukur gaya atraktif antara tip dengan sampel. Tip tidak menyentuh sampel. Mendeteksi gaya Van der Waals antara tip dengan sampel. Biasanya digunakan untuk menganalisa semikonduktor. Tidak merusak atau mengotori sampel. Baik digunakan untuk sampel yang lunak.

Kekurangan : Tidak dapat digunakan pada sampel di dalam larutan.

Page 12: Atomic Force Microscopy

13

Keterbatasan AFM

Page 13: Atomic Force Microscopy

14

Pengaruh Tip

Page 14: Atomic Force Microscopy

15

Keunggulan dan Kelemahan AFMKEUNGGULAN

Preparasi sampel relatif mudah. Informasi ketinggian yang cukup akurat.

Pengukuran dapat dilakukan pada lingkungan vakum, di udara, dan dalam larutan.

Dapat digunakan untuk mempelajari makhluk hidup

KELEMAHAN Adanya keterbatasan pada rentang pengukuran vertikal.

Adanya keterbatasan perbesaran. Data tidak dapat dilepaskan dari tip.

Tip atau sampel dapat rusak.

Page 15: Atomic Force Microscopy

16

SEM vs AFM

Page 16: Atomic Force Microscopy

17

Page 17: Atomic Force Microscopy

18

Page 18: Atomic Force Microscopy

19

Page 19: Atomic Force Microscopy

20

Terima Kasih