asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
TRANSCRIPT
![Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/1.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TYPOID
OLEH:MUHAMMAD LATTIIFUR ROOFII
AKADEMI KEPERAWATAN PERINTAH KABUPATEN PONOROGO
2009
![Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/2.jpg)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi pada usus yang menimbulkan gejala
gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, S. Paratypi A, B, dan C.
Penularan terjadi secara fekal oral, melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi. Sumber infeksi terutama “carrier”. Carrier ini mungkin penderita yang
sedang sakit (carier akut). Carier menahun yang terus mengeluarkan kuman atau
carier pasif yaitu mereka yang mengeluarkan kuman melalui ekskreta tetapi tidak
pernah sakit.
Etiologi/Penyebab Demam tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhii. Sumber S. thypii : manusia ebagai
reservoir pertama, hewan babi, makanan, lingkungan. Sumber penularan S. thypii bisa
dari carrier, makanan dan air yang tercemar Salmonella Thypii.
Patofisiologi Demam tifoid
Kuman salmonella masuk bersama makanan/minuman. Setelah berada dalam usus
halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan limfoid usus halus dan jaringan
limfoid mesenterika. Setelah menyebabkan peradangan dan nekrose setempat, kuman
lewat pembuluh limfe masuk ke darah menuju organ Retikuloendoteliat system
terutama hati dan limfa. Ditempat ini kuman difagosit oleh sel sel fagosit RES dan
kuman yang tidak difagosit akan berkembang biak. Pada akhir masa inkubasi Demam
tifoid (5-9 hari) kuman kembali masuk ke darah kemudian menyebar ke seluruh tubuh
dan sebagian kuman masuk ke organ tubuh terutama limpa, kandung empedu yangs
![Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/3.jpg)
elanjutnya kuman tersebut kembali dikeluarkan dari kandung empedu ke rongga usus
dan menyebabkan reinfeksi usus.
Gambaran Klinik Demam tifoid
Masa inkubasi Demam tifoid rata rata 2 minggu. Gejala timbul tiba tiba atau
berangsur angsur. Penderita Demam tifoid merasa cepat lelah, malaise, anoreksia,
sakit kepala, rasa tak enak di perut dan nyeri seluruh tubuh.
Demam pada Demam tifoid umumnya berangsur angsur naik selama minggu pertama,
demam terutama pada sore hari dan malam hari (bersifat febris reminent). Pada
minggu kedua dan ketiga demam terus menerus tinggi (febris kontinua). Kemudian
turun secara lisis. Demam ini tidan hilang dengan pemberian antipiretik, tidak ada
menggigil dan tidak berkeringat. Kadang kadang disertai epiktasis. Gangguan
gastrointestinal : bibir kering dan pecah pecah, lidah kotor, berselaput putih dan
pinggirnya hiperemis. Perut agak kembung dan mungkin nyeri tekan. Limpa
membesar dan lunak dan nyeri pada penekanan. Pada permulaan penyakit umumnya
terjadi diare, kemudian menjadi obstipasi.
* Masa Inkubasi/ tunas : 10-14 hari
* Minggu ! : demam (suhu berkisar 39-40), nyeri kepala, pusing, nteri otot,
anoreksia, mual muntah, konstipasi, diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan
epiktasis.
* Minggu 2 : demam, bradikardi, lidah khas berwarna putih, hepatomegali,
splenomegali, gangguan kesadaran
Pemeriksaan Dan Gambaran Laboratorik Demam tifoid
![Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/4.jpg)
1. leukosit
Akan terjadi peningkatan jumlah leukosit dalam tubuh (leukositosis)
2. SGOT dan SGPT
aKan mengalami peningkatan
3. Biakan darah
(+) memastikan Demam tifoid, orang yang hasil + makan orang tersebut sudah
terjangkit Demam tifoid
(-) tidak menyingkirkan Demam tifoid artinya jika hasil negatif maka velum tentu
orang tersebut tidak mengalami Demam tifoid
4. Uji widal
- reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody
- Aglutinin positif terhadap S. Thypii terdapat dalam serum penderita Demam tifoid
dan carrier.
- Reaksi widal (+) : titer < 1/160 atau 1/200. biasanya baru positif pada minggu kedua.
Komplikasi Demam Tifoid
Pada usus dapat menimbulkan perdarahan, perforasi dan peritonitis. Diluar usus dapat
menimbulkan meningitis tifosa, osteomilitis, kolesistis. Mungkin pula terjadi infeksi
sekunder pada-paru sebagai bronkopneumonia.
a. Komplikasi intestinal
* Perdarahan usus Hal ini disebabkan karena kuman masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan terjadinya hipertrofi usus sehingga terjadi perdarahan. Diagnosis dapat
ditegakkan dengan : Penurunan tekanan darah dan suhu tubuh, denyut nadi
bertambah, kulit pucat, penderita mengeluh nyeri perut.
* Perforasi usus
![Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/5.jpg)
* Ileus paralitik
* Peritonitis Tanda tanda : penderita nampak kesakitan didaerah perut yang
mendadak, kembung, tensi menurun, suara bising usus melemah, pekak hati
berkurang. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan peningkatan lekosit dalam waktu
singkat.
b. Komplikasi ekstraintestinal
* Kardiovaskuler (miokarditis) Tanda klinis : Irama mendua, takikardi, bunyi
jantung melemah, pembesaran jantung
* Hematology (anemia)
* Hepar dan kandung empedu (hepatomegali )
* Ginjal (gagal ginjal)
* Tulang (kelemahan)
* Neuropsikiatrik (hilang kesadaran)
Penatalaksanaan Demam tifoid
* Perawatan Perlu isolasi, observasi, dan pengobatan di rumah sakit. Tirah baring
mutlak minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah komplikasi
perdarahan usus, mobilisasi bertahap, perubahan posisi, perhatikan defekasi dan pola
berkemih. Istirahat total untuk mencegah komplikasi komplikasi parah. Mobilisasi
dilakukan secara bertahap yaitu: duduk waktu makan pada hari ke 2 bebs panas,
berdiri pada hari ke 7 bebas panas, berjalanpada hari ke10 bebas panas,
![Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/6.jpg)
* Diet Makanan padat dengan nasi dan lauk pauk rendah selulosa. Diet harus
cukup kalori dan tinggi protein.
* Medikasi Madikasi yang diberikan adalah pemberian antibiotik diantaranya
adalah :
- Kloramfenikol
- Tiamfenikol
- Kotrimoksasol
- Ampisillin
- Fluorokinolon
- Sefalosforin generasi ketiga
Medikamentosa
Kloramfenikol : hari pertama diberikan kloramfenikol 4x1 kapsul @250 mg. Hari
berikutnya 4x2 kapsul sampai 3 hari turun panas, kemudian dilanjutkan dengan 4x1
kapsul selama 1 minggu.
Untuk menghindari komplikasi pamakaian kloramfenikol, maka dapat diberikan
ampisillin. Dosis yang dianjurkan 60-150 mg/kgBB. Pada penderita toksisdapat
diberikan sebesar 4 gram/hr, sedang pada penderita lainnya 2 gram/hr.
Vitamin B komplek dan C sangat diperlukan untuk menjga kesegaran dan kekuatan
badan serta berperan dalam kestabilan pembuluh darah kapiler. Bila terjadi
hiperpireksi dapat diberikan antipiretik.
Diagnosa Keperawatan Yang Biasa Muncul pada Demam tifoid
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan sekunder akibat demam
![Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082605/5571fa6b4979599169922cde/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakadekuatan
absorbsi
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
4. Risiko infeksi b/d adanya tindakan invasive
5. Hypertermia b/d peningkatan metabolisme tubuh, proses inflamasi dan
peradangan
6. Gangguan pola tidur b/d peningkatan suhu tubuh
7. cemas b/d kurang pengetahuan tentang perawatan demam