asuhan keperawatan pada klien dengan diare

17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIARE 1. Pengertian Diare Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal ( > 3 kali/hari ), serta perubahan isi/volume ( > 200 gr/hari) dan konsistensi feces cair (Brunner & Suddarth, 2002). Diare adalah peningkatan jumlah, volume, keenceran dan frekuensi buang air besar (medistore.com) 2. Klasifikasi Diare sbb : a. Diare akut Diare akut merupakan penyebab awal penyakit pada anak dengan umur < 5 tahun, dehidrasi dapat terjadi dan dapat mengakibatkan kefatalan kira-kira pada 400 anak tiap tahun di Amerika Serikat ( Kleinman, 1992 dalam Wholey & Wong's, 1994). Diare akut adalah BAB dengan frekuensi meningkat > 3 kali /hari dengan konsistensi tinja cair, bersifat mendadak dan berlangsung dalam waktu kurang dari 1 minggu. Diare akut lebih banyak disebabkan oleh agent infectius yang mencakup virus, bakteri dan patogen parasit. b. Diare Kronik Kondisi dimana terjadi peningkatan frekuensi BAB dan peningkatan konsistensi cair dengan durasi 14 hari atau lebih ( Wholey & Wong's, 1994) 3. Penyebab Diare , Penyakit diare dapat disebabkan oleh : a. Infeksi oleh karena Penyebaran kuman yang menyebabkan diare

Upload: lutfi-nur-ichwan

Post on 10-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

haiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIARE

 1. Pengertian Diare

Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal ( > 3 kali/hari ), serta

perubahan isi/volume ( > 200 gr/hari) dan konsistensi feces cair (Brunner & Suddarth, 2002).

          Diare adalah peningkatan jumlah, volume, keenceran dan frekuensi buang air besar

(medistore.com)

2. Klasifikasi Diare  sbb :

a.    Diare akut

Diare akut merupakan penyebab awal penyakit pada anak dengan umur < 5 tahun, dehidrasi

dapat terjadi dan dapat mengakibatkan kefatalan kira-kira pada 400 anak tiap tahun di Amerika

Serikat ( Kleinman, 1992 dalam Wholey & Wong's, 1994).

     Diare akut adalah BAB dengan frekuensi meningkat > 3 kali /hari dengan konsistensi tinja cair,

bersifat mendadak dan berlangsung dalam waktu kurang dari 1 minggu. Diare akut lebih banyak

disebabkan oleh agent infectius yang mencakup virus, bakteri dan patogen parasit.

b.    Diare Kronik

Kondisi dimana terjadi peningkatan frekuensi BAB dan peningkatan konsistensi cair dengan

durasi 14 hari atau lebih ( Wholey & Wong's, 1994)

3.  Penyebab Diare , Penyakit diare dapat disebabkan oleh :

a.       Infeksi oleh karena Penyebaran kuman yang menyebabkan diare

       Terdiri atas : Virus (rotavirus), Bakteri ( E.colli, Salmonella, Shigella, Vibrio, Campylobacter

jejuni, dll) dan penyebab lain seperti parasit (Entamuba hystolitica).

          Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan /

miniman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita.

b.       Malabsorsi : Gangguan dalam pencernaan makananan

c.       Alergi makanan dan keracunan makanan

d.      Imunodefisiensi / imunosupresi(kekebalan menurun)

       Keadaan ini biasanya berlangsung sementara setelah infeksi virus (campak) dan mungkin

berlangsung lama seperti pada penderita AIDS

e.       Faktor lingkungan dan perilaku

4.  FAKTOR PREDISPOSISI

1.    Usia

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

Anak dengan umur lebih muda mempunyai kemungkinan terjadi diare lebih besar dan

kemungkinan diare berat juga lebih besar. Diare lebih banyak pada usia infant.

2.    Penurunan status kesehatan

Anak dengan kondisi yang lemah lebih tinggi kemungkinan terjadi diare dan lebih banyak diare

berat.

3.    Lingkungan

Diare lebih banyak terjadi dimana kondisi sanitasi kurang, fasilitas kesehatan kurang memadai,

persiapan dan penyajian makanan, pendidikan tentang perawatan kesehatan tidak adekuat.

5.       PATOFISIOLOGI

Mikroorganisme masuk GIT

                           Berkembang biak setelah berhasil melewati swar asam lambung

                                              Membentuk toksin (endotoksin)

                         Rangsangan untuk membuang mikroorganisme / makanan tersebut             DIAREPeningkatan cairan intra luminal menyebabkan terangsangnya usus secara mekanis karena

meningkatnya volume, sehingga motilitas usus meningkat. Sebaliknya bila waktu henti makanan

di usus terlalu cepat akan menyebabkan waktu sentuh makanan dengan mukosa usus sehingga

penyerapan elektrolit, air dan zat-zat lain terganggu. Sehingga transport cairan dan elektrolit

intestinal tidak normal.

6.       GEJALA &  MANIFESTASI KLINIS DIARE.

Gejala Klinis :

         Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang sampai tidak ada sama

sekali.

         Tinja/ feces menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah.

         Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.

         Bila sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka timbulah dehidrasi bahkan syok

hipovolemik.

 Manifestasi Klinis

No Agen Penyebab Karakteristik1 Viral agent

a. RotavirusFever 38 atau lebihNausea, vomiting

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

b. Norwalk Abdominal pain Diare bisa lebih dari 1 mingguFever, loss of apetitAbdominal painDiare dan malaise.

2. Bacterial agenta.       E. Collib.      Salmonella group gram positif c.       S. Thypid.      Shigella group gram negatife.       Campylobacter jejunif.       Vibrio cholera group

Diare cair disertai mukus dan darahVomiting, abdominal distention, diare dqn fever. Nausea, vomiting, colic abdominal, diare disertai darah dan mukus.Fever, hiperaktif peristaltic and mild abdominal tenderness.Headache and cerebral manifestation.Ireguler fever, headache, malaise, letargi, fatigue, abdominal pain, anoreksia, weight loss develop.Fever 40 derajat and cramping, abdominal pain, konvulsi, headache, delirium, diare disertai mukus bisa bercampur darah, abdominal pain, inright lower quadrant, vomiting.Fever, abdominal cramping periumbilical, diare disertai darah, vomitingDiare cair dengan cramp, iritasi anal, feces disertai darah dan mukus.

3 Food Poisoninga.       Staphylococcusb.      Clostridium perfringens

c.         Clostridium botulinum

Nausea, vomiting, severe abdominal cramps, shok dapat terjadi pada kasus berat, demam ringan.Moderate to severe crampy, mid epigastric pain.Nausea, vomiting, diare, dry mouth dan disfagia.

7.    KOMPLIKASI

         Kehilangan air dan elektrolit: dehidrasi, asidosis metabolik, hipoklasemia dan syok

         Masalah gizi : maldigesti, malabsorbsi, kehilangan zat gizi langsung katabolisme

         Aritmia jantung

8.       DIAGNOSIS

     Diagnosis didasarkan pada definisi di atas, akan tetapi perlu dilakukan pengkajian tentang

a.       Riwayat diare sekarang

Meliputi: lama kurang dari 1 mg, frekuensi, konsistensi, muntah, demam, BAK 6 jam terakhir,

tindakan yang telah dilakukan.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

b.      Riwayat diare sebelumnya

c.       Riwayat penyakit penyerta saat ini

d.      Riwayat Imunisasi

e.       Riwayat makanan sebelum diare

f.       Pemeriksaan laboratorium

-          Specimen feces : Plymorfonuklear leukosit sebagai gambaran infeksi

-          ELISA : untuk mengkonfirmasi infeksi parasit

-          pH < 6 dan penurunan substansi menunjukan malabsorbsi KH dan deficiency laktose sekunder.

-          Test urine : menentukan dehidrasi

-          Peningkatan Hmt, Hb, creatinin dan BUN umumnya ditemukan pada DCA.

9.       PEMERIKSAAN FISIK

         Tanda-tanda vital

         Berat badan dan panjang badan untuk menentukan status gizi

         Tanda-tanda dehidrasi

         Pemeriksaan chepalo caudal : ubun-ubun besar  pada bayi, turgor kulit, kelembaban mukosa, air

mata, konjungtiva, dada : jantung dan paru, abdomen ; persitaltik usus, integritas kulit area

perianal dll

         Kemungkinan komplikasi lain

10.TATALAKSANA PEMBERIAN MAKANAN

Makanan sangat penting untuk penderita diare. Makanan diberikan sesegera mungkin termasuk

susu, susu buatan khusus ( rendah lactose ) hanya diberikan atas indikasi yang jelas. Prinsip

pemberian makanan untuk penderita diare antara lain:

         ASI tidak dihentika seoptimal mungkin

         Kualitas dan kuantitas mencukupi

         Mudah diabsorbsi

         Tidak merangsang

         Diberikan dalam porsi kecil tapi sering

11.TATALAKSANA DIARE

      Dasar-dasar penatalaksanaan terdiri atas 5 D:

         Dehidrasi

         Diagnosis

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

         Diit

         Defisiensi disakarida

         Drugs

Management terapeutik langsung untuk koreksi keseimbangancairan dan elektrolit dan

mencegah terjadinya malnutrisi. Untuk infant dan anak dengan DCA disertai dehidrasi, yang

pertama harus dilakukan adalah ORT (Oral Rehidrasi Therapy). Pada kasus dehidrasi berat dan

syok diberikan caiaran parenteral.

12. DEHIDRASI

      Akibat dari diare yang terus menerus adalah  kekurangan cairan ( dehidrasi ).

      Tanda-tanda Dehidrasi Berat :

-  Letargis atau tidak sadar dan Mata cekung

-  Tidak bisa minum atau malas minum

-  Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.

Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :

-          Gelisah,rewel/mudah marah

-          Mata cekung

-          Haus,minum dengan lahap

-          Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas

Penanganan Dehidrasi Ringan :

a.        Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)

-       ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu

-       Oralit

-       Larutan gula garam

-       Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)

b.        Lanjutkan pemberian makan

c.        Pergi ke pusat pelayanan kesehatan

Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan:

a.        Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan

b.        Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam

c.        Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

Penanganan Dehidrasi Berat :

-          Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV / lanjutan

13.REHIDRASI

       Dasar-dasar rehidrasi:

a.       Jumlah cairan yang hilang

      Dehidrasi ringan : 0 – 5 % atau rata-rata 25 ml/kg BB

      Dehidrasi sedang : 5 – 10 % atau rata-rata 75 ml/kg BB

      Dehidrasi berat: 10- 15 % atau rata-rata 125 ml/ kg BB

b.      Tonisitas caiaran

      Isotonis       : Kadar Na + : 131 – 150 mEq/L

      Hipertonis : Kadar Na+ : > 150 mEq/L

      Hipotonik : < 131 mEq/L

Oral Rehidrasi Solution (ORS) diberikan pada kasus lebih lanjut misalnya pada infant dengan

dehidrasi isotonik, hipotonik dan hipertonik. Nutrient based solution ini dapat menurunkan

vomiting, penurunan kehilangan volume cairan (Wong, 1994). Komposisi ORS tampak pada

tabel-2. Setelah rehidrasi pada infant, ORS dapat digunakan selama mempertahankan terapi

cairan dan sebagai solution alternative dengan cairan rendah sodium seperti ASI dan susu

formula bebas lactose.

Setiap kali BAB diganti dengan 1:1 ORS. Jika feces tidak diketahui, perkiraan ORS adalah 10

ml/kgBB atau 0,5 sampai 1 gelas ORS setiap kali BAB. ORS berguna untuk kasus dehidrasi dan

muntah. Seorang anak dengan muntah harus diberikan tambahan cairan 1 sendok kecil atau 5 –

10 cc setiap 1-5 menit, lebih jelasnya tampak pada tabel –3.

Tabel-2

Formula Na+

(mEq/L)

K+

(mEq

/L)

Cl-

(mEq/L)

Base

(mEq/L)

Glukose

(g/L)

Pedialyte (Ross) 45 20 35 30 (citrate) 25

Rehydralyte 75 20 65 30 25

Infalyte (M.Johnson) 50 25 45 34 (citrat) 30

WHO 90 20 80 30

(bikarbonat)

20

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

Tabel-3

DEGREE OF

DEHYDRATIO

N

SIGN -

SYMPTOM

REHYDRATIO

N THERAPY

REPLACEMEN

T OF STOOL

LOSSES

MAINTENANC

E THERAPY

Mild (5-6%)          Peningkatan

rasa haus

ORS 50ml/kgBB

Selama 4 jam      

ORS 10ml/kgBB

(for infant)/150-

250ml(for older

children

ASI,formula

bebas lactosa

Moderate (7-9%) Penurunan

turgor kulit,

membrane

mukosa

kering, mata

cekung

ORS 100ml/kgBB

selama 4 jam

ORS

10ml/kgBB(for

older children)

setiap x BAB

ASI, formula

bebas lactosa

Severe (>9%) Tanda sm dg

moderat

dehydrasi di+

peningkatan

nadi,

sianosis, RR,

lethargy,com

a

Intravena fluit

(RL) 40ml/kgBB?

hr smp nadi

normal, kmd 50-

100ml/kgBB

ORS

10ml/kgBB(for

infant)/ 150-

250ml(for older

children) setiap x

BAB

ASI,formula

bebas lactosa

14. PENCEGAHAN DIARE

a.         Meningkatkan pemberian ASI

b.         Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI

c.         Menggunakan air bersih yang cukup

d.        Mencuci tangan dengan sabun

e.         Menggunakan jamban yang benar

f.          Membuang tinja bayi dan anak-anak yang tepat

g.         Imunisasi campak

15. PRINSIP PENATALAKSANAAN DIARE

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

a.    Mencegah terjadinya dehidrasi

Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minuman

lebih banyak cairan rumah tangga yang dianjurkan, bila tidak mungkin berikan air matang

b.    Mengobati Dehidrasi

Bila terjadi Dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas kesehatan

atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat

c.    Memberi makanan

Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama anak

agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.  Anak yang masih minum

ASI harus lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susus formula diberikan lebih sering dari

biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat

harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit-sedikit tetapi sering. Setelah diare

berhenti,pemberian ekstra makanan diteruskan selama 2 minggu untuk membantu memulihkan

berat badan anak

d.   Mengobati masalah lain

Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan  pengobatan

sesuai indikasi, dengan  tetapmengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif

untuk menghentikan diare.

  

RENPRA DCA

No Diagnosa Tujuan Intervensi1 Deficit volume

cairan b/d diareSetelah dilakukan askep .. jam terjadi peningkatan keseimbangan cairan dg KH:

      Urine 30 ml/jam      V/S dbn      Kulit lembab dan

tidak ada tanda-tanda dehidrasi

Manajemen cairan       Monotor diare, muntah       Awasi tanda-tanda hipovolemik

(oliguri, abd. Pain, bingung)       Monitor balance cairan       Monitor pemberian cairan parenteral       Monitor BB jika terjadi penurunan

BB drastis       Monitor td dehidrasi        Monitor v/s       Berikan cairan peroral sesuai

kebutuhan       Anjurkan pada keluarga agar tetap

memberikan ASI dan makanan yang lunak

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

       Kolaborasi u/ pemberian terapinya2 Ketidak

seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  b/d intake nutrisi inadekuat b.d faktor biologis

Setelah dilakukan askep .. jam terjadi peningkatan status nutrisi dg KH:

      Mengkonsumsi nutrisi yang adekuat.

      Identifikasi kebutuhan nutrisi.

      Bebas dari tanda malnutrisi.

Managemen nutrisi      Kaji pola makan klien      Kaji kebiasaan makan klien dan

makanan kesukaannya      Anjurkan pada keluarga untuk

meningkatkan intake nutrisi dan cairan

      kelaborasi dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori dan tipe makanan yang dibutuhkan

      tingkatkan intake protein, zat besi dan vit c

      monitor intake nutrisi dan kalori      Monitor pemberian masukan cairan

lewat parenteral.Nutritional terapi

  kaji kebutuhan untuk pemasangan NGT

  berikan makanan melalui NGT k/p  berikan lingkungan yang nyaman dan

tenang untuk mendukung makan  monitor penurunan dan peningkatan

BB  monitor intake kalori dan gizi

3 Risiko infeksi b/d penurunan imunitas tubuh, prosedur invasive, penyakitnya

Setelah dilakukan askep … jam infeksi terkontrol, status imun adekuat dg KH:

      Bebas dari tanda dangejala infeksi.

      Keluarga tahu tanda-tanda infeksi.

      Angka leukosit normal.

Kontrol infeksi.  Batasi pengunjung.  Bersihkan lingkungan pasien secara

benar setiap setelah digunakan pasien.  Cuci tangan sebelum dan sesudah

merawat pasien, dan ajari cuci tangan yang benar.

  Lakukan dresing infus tiap hari  Anjurkan pada keluarga untuk selalu

menjaga kebersihan klien dan menjaga pantat selalu kering u/ hindari iritasi.

  Tingkatkan masukkan gizi yang cukup.

  Tingkatkan masukan cairan yang cukup.

  Anjurkan istirahat.  Berikan therapi antibiotik yang sesuai,

dan  anjurkan untuk minum sesuai aturan.

  Ajari keluarga cara

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

menghindari infeksi serta tentang tanda dan gejala infeksi dan segera untuk melaporkan  keperawat kesehatan.

  Pastikan penanganan aseptic semua daerah IV (intra vena).Proteksi infeksi.

  Monitor tanda dan gejala infeksi.  Monitor WBC.  Anjurkan istirahat.  Ajari anggota keluarga cara-cara

menghindari infeksi dan tanda-tanda dan gejala infeksi.

  Batasi jumlah pengunjung.  Tingkatkan masukan gizi dan cairan

yang cukup4 Kurang

pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang paparan dan keterbatasan kognitif keluarga

Setelah dilakukan askep … jam pengetahuan keluarga klien meningkat dg KH:

      Keluarga menjelaskan   tentang   penyakit,   perlunya   pengobatan dan memahami perawatan

      Keluarga kooperativedan mau kerjasama saat dilakukan tindakan

Mengajarkan proses penyakit      Kaji pengetahuan keluarga tentang

proses penyakit      Jelaskan tentang patofisiologi

penyakit dan tanda gejala penyakit      Beri gambaran tentaang tanda gejala

penyakit kalau memungkinkan      Identifikasi penyebab penyakit      Berikan informasi pada keluarga

tentang keadaan pasien, komplikasi penyakit.

      Diskusikan tentang pilihan therapy pada keluarga dan rasional therapy yang diberikan.

      Berikan dukungan pada keluarga untuk memilih atau mendapatkan pengobatan lain yang lebih baik.

      Jelaskan pada keluarga tentang persiapan / tindakan yang akan dilakukan

5 Cemas berhubungan dengan krisis situasional, hospitalisasi

Setelah dilakukan askep … jam kecemasan terkontrol dg KH: ekspresi wajah tenang , anak / keluarga mau bekerjasama dalam tindakan askep.

Pengurangan kecemasan      Bina hubungan saling percaya.      Kaji kecemasan keluarga dan

identifikasi kecemasan pada keluarga.      Jelaskan semua prosedur pada

keluarga.      Kaji tingkat pengetahuan dan

persepsi pasien dari stress situasional.      Berikan informasi factual tentang

diagnosa dan program tindakan.

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare

      Temani keluarga pasien untuk mengurangi ketakutan dan memberikan keamanan.

      Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien.

      Berikan sesuatu objek sebagai sesuatu simbol untuk mengurang kecemasan orangtua.

      Dengarkan keluhan keluarga.      Ciptakan lingkungan yang nyaman.      Alihkan perhatian keluarga untuk

mnegurangi kecemasan keluarga.      Bantu keluarga dalam mengambil

keputusan.      Instruksikan keluarga untuk

melakukan teknik relaksasi.  6 PK: hipovolemia Setelah dilakukan

askep … jam perawat akan mengurangi terjadinya hipovolemia

      Pantau status cairan (oral, parenteral)      Pantau balance cairan      Pantau td syok ( v/s, urine <30

ml/jam, gelisah, penurunan kesadaran, peningkatan respirasi, haus, penurunan nadi perifer, akral dingin, pucat, lembab)

      Kolaborasi pemberian terapinya      Batasi aktivitas klien

7 PK; Ketidakseimbangan elektrolit

Setelah dilakukan askep … jam perawat akan mengurangi episode ketidakseimbangan elektrolit

      Pantau td hipokalemia (poli uri, hipotensi, ileus, penurunan tingkat kesadaran,kelemahan, mual, muntah, anoreksia, reflek tendon melemah)

      Dorong klien u/ meningkatkan intake nutrisi yang kaya kalium

      Kolaborasi u/ koreksi kalium secara parenteral

      Pantau cairan IV