asuhan keperawatan keluarga dg ispa 2 copy

56
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. N DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. A MENDERITA ISPA DI DESA DUKUHWALUH RT 01 RW 02 PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS PENGKAJIAN DILAKUKAN Nama : Kelompok 6 Hari : Rabu Tanggal : 4 Januari 2012 Waktu : 17.00 WIB Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. I. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA A. Kepala Keluarga 1. Nama KK : Tn. N 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Umur : 56 Tahun 4. Agama : Islam 5. Pendidikan : SD tidak tamat (kls 2) 6. Pekerjaan : Buruh 7. Alamat : Dukuwaluh RT 01 RW 02 Purwokerto, Banyumas B. Komposisi Keluarga N o Nam a Umur Sex Hubungan dg KK Pendidika n Pekerjaa n Status imunisasi Status Kesehatan 1 . W 40 Th P Istri SD IRT Sehat 2 F 11 P Anak SLTP Pelajar Imunisasi Sehat Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Upload: retno-ayu

Post on 14-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. N DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. A MENDERITA ISPA

DI DESA DUKUHWALUH RT 01 RW 02 PURWOKERTO

KABUPATEN BANYUMAS

PENGKAJIAN DILAKUKAN

Nama : Kelompok 6

Hari : Rabu

Tanggal : 4 Januari 2012

Waktu : 17.00 WIB

Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.

I. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA

A. Kepala Keluarga

1. Nama KK : Tn. N

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 56 Tahun

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : SD tidak tamat (kls 2)

6. Pekerjaan : Buruh

7. Alamat : Dukuwaluh RT 01 RW 02

Purwokerto, Banyumas

B. Komposisi Keluarga

No Nama Umur SexHubungan dg

KKPendidikan Pekerjaan

Status

imunisasi

Status

Kesehatan

1. W 40 Th P Istri SD IRT Sehat

2. F 11 Th P Anak SLTP PelajarImunisasi tak

lengkap

Sehat

3. A 4 Th L Anak -Blm

sekolah

Imuisasi tak

lengkap

Tidak sehat

4. R 12 Th P Ponakan SLTP PelajarImunisasi tak

lengkap

Sehat

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

C. Genogram

D. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family dimana terdiri dari

keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan adik dari ibu.

E. Struktur peran

o Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh.

o Ny. W berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-anaknya.

o An. F berperan sebagai anak dari pasangan Tn. N dan Ny. W yang merupakan anak pertama

berperan sebagai anak sekolah.

o An A merupakan anak kedua dari pasangan Tn. N dan Ny. W berperan sebagai anak pra sekolah.

o An. R berperan sebagai keponakan atau anak dari adik Ny. W yang saat ini diasuh oleh keluarga

Tn. N sejak kecil diasuh oleh Tn. N karena ayah dari An. R meninggal dunia karena menderita

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

TBC sejak An. R masih kanak-kanak dan ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia (terkadang

ibunya pulang dan tinggal dikeluarga Tn. N, biasanya pulang 6 bln-1 tahun sekali).

F. Suku Bangsa

Keluarga Tn. N termasuk dalam suku Jawa dan kewarganegaraan Indonesia.

G. Agama

Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.

H. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan anak sekolah

dimana anak I Tn N berumur 11 thn dan sekolah SD. Tn. N bekerja sebagai buruh yang berangkat

pagi dan pulang sore hari.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi keluarga Tn. N adalah memenuhi kebutuhan

dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga

(makan seadanya, mainan anak Cuma 3, pakaian kurang, alat sekolah, tidak ada fasilitas kamar

mandi dan WC, bila anak sakit terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa resep dokter,bila tak

sembuh baru diperiksakan ke Puskesmas).

3. Riwayat kesehatan keluarga inti

o Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek sudah 5 hari yang lalu dan sudah minum

obat beli di apotik.

o Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak hanya dibelikan obat warung apabila tidak sembuh

kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas terdekat.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Dalam keluargaTn. N ditemukan adanya penyakit menular TBC yang pernah diidap oleh adik dan

kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R. Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia

karena menderita penyakit TBC.

II. RIWAYAT KESEHATAN

A. Kebutuhan Nutrisi

o Kebiasaan makan : Makan 3x1 piring, dengan komposisi seadanya

terkadang 2 x 1 sehari.

o Kebiasaan minum : Minum 6-8 gelas dengan minum air teh dan putih.

Untuk An.A kadang minum susu formula 2-3 x / hari.

B. Kebutuhan Eliminasi

o Pola BAB : 1 kali sehari dan tidak ada penggunaan laksatif

o Pola BAK : 5 – 6 kali per hari dan tidak terjadi inkotinensia

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

C. Istirahat Tidur

o Waktu Tidur : Siang ½ jam dan malam 6 – 7 jam

o Waktu Bangun : bangun umumnya/seringnya jam 04.30 WIB

D. Kebersihan Diri

o Mandi : 2 kali sehari

o Gosok gigi : 2 kali sehari

o Keramas : 1 minggu 2 kali

o Potong kuku : 1 minggu 1 kali

E. Rekreasi/waktu senggang

Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).

III. FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Afektif

Di antara anggota keluarga terdapat perasaan saling menyayangi dan menghargai satu sama lainnya.

B. Fungsi Sosial

Hubungan sosial terjalin dengan baik Ny. W selalu mengikuti perkumpulan PKK setiap tanggal 7

setiap bulan di RTnya dan perkumpulan Dasa Wisma setiap 2 minggu sekali.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan

1. Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanggulangannya

Bila ada anggota keluarga yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik bila tidak

sembuh baru dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas).

2. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn. N dikaruniai 2 orang anak.

IV. FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI

A. Pekerjaan Tn. N

o Pekerjaan Tn. N adalah buruh.

o Ny. W adalah ibu rumah tangga yang selalu menyiapkan dan melayani keluarga, mengelola

keuangan dari penghasilan yang didapat Tn. N.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

B. Penghasilan dan Pengeluaran

Keluarga Tn. N mengatakan penghasilan yang ia peroleh cukup untuk makan sehari-hari dan

membiayai keluarganya. Penghasilan setiap hari sekitar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai

dengan Rp. 20.000,- per hari. Biaya hidup rata-rata per hari Rp. 15.000,00 (limabelas ribu rupiah).

C. Simpanan/uang keluarga

Sampai sekarang keluarga belum mempunyai simpanan/tabungan, Tn. N berkeinginan untuk

mempunyai jamban sendiri tetapi tidak mempunyai dana.

D. Penentu keuangan keluarga

Sebagai penentu keuangan keluarga adalah Tn.N selaku kepala keluarga (kepala rumah tangga).

E. Sistem Nilai

Nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah norma/budaya Jawa, semua anggota

keluarga beragama Islam dan menjalankan ajaran agama, misalnya sholat 5 waktu, mengaji dan

sebagainya.

F. Hubungan dengan Masyarakat

o Ny. W mengatakan selalu mengikuti acara PKK yang diadakan di RT setiap bulan sekali serta

Dawis 2 minggu sekali.

o Tn. N mengikuti setiap bulan sekali setiap tanggal 10 mengikuti acara pertemuan RT dan

mengikuti ronda malam seminggu sekali.

o Dalam melaksanakan interaksi dengan keluarga tidak mengalami hambatan.

G. Mobilitas geografis keluarga

Tn. N menetap di rumah/tinggal di rumah yang telah dimilikinya kini, dari warisan orang tua.

V. FAKTOR LINGKUNGAN

A. Karakteristik rumah

1. Karakteristik Rumah

o Rumah bentuk permanen dengan atap dari genteng, dan seng, lantai sudah diplester, tetapi

dapur masih berlantai tanah.

o Ukuran rumah 6,5 x 8 m2 menghadap ke barat.

o Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak

gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi (jendela).

o Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang terang.

o Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.

2. Persediaan air bersih

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur. Air untuk minum dimasak

terlebih dahulu, mandi, mencuci selalu di sumur tetapi bila BAB disungai dengan jarak 12 meter

dari rumah.

3. Pembuangan sampah

Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai.

4. Pembuanganair limbah

Keluarga Tn.N membuang di belakang rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan

meresap ke dalam tanah.

5. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela dan meja kursi tampak

banyak debu. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu. Banyak pakaian yang bergantungan di

kamar dan ruang makan (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak

gelap. Tn. N mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan Ny W

memasak dengan kayu bakar di dalam rumah dan asap pembakaran keluar lewat pintu.

6. Jamban keluarga

Keluarga Tn. N tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai (kali) yang tidak jauh

dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.

B. Denah Rumah

8 m

Dapur dan gudang R. Tamu dan R.Keluarga

Sumur R.makan

2m

12m

6,5m kamar tidur kamar tidur kamar tidur

gudang

S

T B

U

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

C. Karakteristik tetangga dan Komunitas

Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang. Hubungan dengan

anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga Tn. N mengikuti arisan yang diadakan

oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti rapat RT dan ronda malam seminggu sekali.

Ny.R yaitu tetangga (belakang rumah) Tn.N menderita penyakit TBC.

VI. PSIKOLOGIS

A. Status Emosi

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.

a. Jangka Pendek

Sementara tidak mempunyai masalah berat.hanya an.A sedang batuk.

b. Jangka Panjang

Keluarga Tn. N. memikirkan masalah biaya untuk hidup dan keinginan untuk menyekolahkan

anak-anaknya setinggi-tingginya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.

Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian/cobaan dari Tuhan.

3. Stressor koping yang digunakan.

Bila ada masalah Tn.N dengan Ny. W selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan

keluar.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang

parah.

B. Konsep Diri

o Body Image : Tn. N melihat dirinya sebagai kepala keluarga bagi Ny.W, An.

A, An F dan An. R. Persepsi dan perasaan Tn. terhadap bentuk

tubuh, postur tubuh, fungsi dan penampilan diri, Tn N merasa

lebih dari cukup terhadap gambaran dirinya.

o Personal Identity : Tn. N seorang kepala keluarga dengan 2 orang anak dan

mempunyai istri Ny.W, juga keponakan An.R

o Peran : Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga dari Ny. W dan

anaknya serta sebagai penanggungjawab dalam mencari nafkah

keluarga

Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan istri dari Tn. N yang selalu

menyiapkan dan memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

pengelola keuangan keluarga.

An. F sebagai anak sulung dan sedang memasuki tahap

sekolah,sedang anak A memasuki tahap pra sekolah

An.R sebagai keponakan Tn.N sedang mengikuti tahap sekolah.

o Ideal Diri : Tn. N mengharapkan dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar

diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi

ujian/masalah dan dikabulkan cita-citanya untuk dapat

menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.

o Harga Diri : Tn. N menerima setiap ujian/masalah yang dihadapi

keluarganya dengan ikhlas.

C. Pola Komunikasi

Keluarga selalu menggunakan bahasa Jawa dalam melaksanakan komunikasi dan setiap ada masalah

selalu dibicarakan satu sama lain.

VII. DERAJAT KESEHATAN

A. Kejadiaan Kesehatan

Dalam bulan-bulan ini keluarga Tn. N lagi sehat, hanya anak A sdh 5 hari menderita batuk dan flu

tetapi tidak disertai dengan demam, saat pengkajian masih batuk Sampai sekarang tidak ada anggota

keluarga Tn. N yang rawat inap/opname atau harus menjalankan operasi.

B. Kejadiaan Cacat

Tidak ada yang mengalami kecacatan

C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun terakhir

Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dan menimbulkan kematian.

D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit

Apabila keluarga ada yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik dan bila masih belum

sembuh maka dibawa ke Puskesmas.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

VIII. PENGKAJIAN FISIK KELUARGA

Dilakukan pada tanggal/jam: 5 januari 2011, jam 17.00

Pemeriksaan

Fisik

KK (Tn.N) Ny.w An A An F An R

Pemeriksaan

tanda2 vital

oTekanan

Darah

140/90 mmHg 110/80 mmHg - 110/70 mmHg 110/80mmHg

oHR 80 kali/menit 84 kali/menit 96 kali/menit 86x/mnt 82x/mnt

oRespirasi 22 kali/menit 24 kali/menit 30 kali/menit 20x/mnt 20x/mnt

oSuhu Badan 36,5 ºC 36,7 ºC 36,5 ºC 36,4 C 36,4C

oBB 64 kg 45 kg 14 kg 29kg 35

oTB 168 cm 150 cm 97 cm 143 cm 144 cm

Pemeriksaan

Fisik Head to

Toe

oKepala

Kepala Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam,lurus Hitam,lurus

oMata

Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

Konjungtiva Tidak

anemia

Tidak anemia Tidak anemia Tdk anemis Tdk anemis

Sklera Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus Tidak ikterus

Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor Isokor

oHidung

Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

Perdarahan

/secret

Tidak

mengalami

perdarahan

Tidak

mengalami

perdarahan

Tidak mengalami

perdarahan

tampak

mengeluarkan

ingus dari hidung

Tak ada

perdarahan

Tak ada

perdarahan

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

oTelinga

Bentuk

Telinga

Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

oMulut

Keadaan

Bibir

lembab Lembab Lembab Lembab Lembab

Keadaan

Gusi

Tidak ada

perdarahan

gusi dan gigi

Tidak ada

perdarahan gusi

dan gigi

Tidak ada

perdarahan gusi

dan gigi

Tdk ada

perdarahan gusi

dan gigi

Tdk ada

perdarahan

gusi dan gigi

Keadaan

Lidah

Tidak ada

tanda

perdarahan

Tidak ada tanda

perdarahan

Tidak ada tanda

perdarahan

Tdk ada tanda

perdarahan

Tdk ada tanda

perdarahan

oLeher

Tyroid Tidak ada

pembesaran

kelenjar

tyroid

Tidak ada

pembesaran

Tidak ada

pembesaran

Tdk ada

pembesaran

kelenjar tyroid

Tdk ada

pembesaran

kelenjar tyroid

o Integumen

Kebersihan

Klien

Klien tampak

bersih

Klien tampak

bersih

Klien tampak

bersih

Klien tampak

bersih

Klien tampak

bersih

Turgor Turgor kulit

baik

Turgor kulit

baik

Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit

baik

Kelembaban Baik Baik Baik Baik Baik

oPemeriksaan

Thorax

Inspeksi

Bentuk

Thorax

Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

Pernafasan Irama teratur dan tidak ada suara tambahan

Irama teratur dan tidak ada suara tambahan

Irama teratur, ronchi basah (+)

Irama teratur dan tak ada suara tambahan

Irama teratur dan tak ada suara tambahan

oPemeriksaan

Paru

Palpasi Getaran Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

suara terdengar dengan teratur

terdengar dg teratur

terdengar dg teratur

terdengar teratur terdengar teratur

Perkusi Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan

Auskultasi Suara nafas

teratur

Suara nafas

teratur

Suara nafas

teratur

Suara nafas

teratur

Suara nafas

teratur

oAbdomen

Inspeksi

Bentuk

Abdomen

Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris

Benjolan Tidak ada

benjolan

Tidak ada

benjolan

Tidak ada

benjolan

Tdk ada benjolan Tdk ada

benjolan

Palpasi

Tanda

nyeri tekan

Tidak ada

nyeri tekan

Tidak ada nyeri

tekan

Tidak ada nyeri

tekan

Tdk ada nyeri

tekan

Tdk ada nyeri

tekan

Benjolan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada

o Muskuloskeletal

/Ekstremitas

Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris Simetris simetris

Kekuatan

Otot

Baik Baik Baik Baik Baik

IX. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN

Keluarga Tn. N mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan

terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal

mungkin.

X. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI

1. Data Subyektif:

o Ny. w mengatakan bahwa An. A sekarang

ini sedang batuk dan pilek sudah 5 hari.

Sudah dibelikan obat diapotik dan diminum

kan tetapi belum sembuh

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

An. A pada keluarga

Tn N

Ketidakmampuan

keluarga mengambil

keputusan yang tepat

untuk mengatasi

ISPA

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Data Obyektif:

o An. A batuk dan pilek

o Badan tak panas, suhu badan 36,5 ºC

o Tampak mengeluarkan ingus dari hidung

o Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A

terdengar ronchi basah (+)

o RR 28 kali/menit

o Nadi 96 kali/menit

o BB 14 kg

o TB 97 cm

2. Data Subyektif:

o Tn. N mengatakan ayah dan ibunya An.R

menderita TBC bahkan ayahnya meninggal

karena menderita TBC.

o Tn N mengatakan tetangganya belakang

rumah (Ny.R) menderita TBC.

Data Obyektif

o Memasak dengan kayu bakar dan asapnya

masuk ke rumah

o Tiap kamar mempunyai jendela tetapi tidak

dibuka sehingga siang hari ruangan tampak

gelap.

o Imunisasi anak-anak Tn.N tidak lengkap

o BB An.A 14 kg (kurang ideal untuk umur 4

tahun)

o Komposisi makanan keluarga Tn.N

seadanya, makan 3 kali/hari,kadang

2x/hari.

Resiko terjadinya

penyakit TBC

Ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingkungan yang

mendukung

kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.A pada keluarga Tn N berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA

2.Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan yang mendukung kesehatan.

XII. PRIORITAS MASALAH (SKORING)

1. Diagnosa I

Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1. Sifat masalah aktual(tidak sehat)

3/3 x 1 1 An. A sudah 5 hari sakit batuk dan pilek atau tidak sehat dan memerlukan tindakan mencegah komplikasi

2. Kemungkinan masalah dapat diubah(mudah)

2/2 x 2 2 Pengetahuan sumber daya dan fasilitas kesehatan tersedia dan dapat dijangkau/dimanfaatkan

3. Potensi masalah dapat dicegah(tinggi)

3/3 x 1 1 ISPA adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati bila keluarga mengetahui

4. Menonjolnya masalah(tidak dirasakan)

0/2 0

5. Total Skore 4

2. Diagnosa II

Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan yang mendukung kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1. Sifat masalah aktual

(ancaman kesehatan)

2/3 x 1 2/3 Merupakan ancaman kesehatan

karena bila tidak ditangani dapat

menyebabkan terjadinya penyakit

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah

(hanya sebagian)

1/2 x 2 1 Dapat dicegah dengan pengetahuan

yang cukup dan pola hidup yang

sehat.

3. Kemungkinan masalah dapat

dicegah

(cukup)

2/3 x 1 2/3 Dapat dicegah dengan pengetahuan

yang cukup dan pola hidup yang

sehat.

4. Menonjolnya masalah

(masalah tidak dirasakan)

0/2 0

5. Total Skore 3 1/3

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

1. Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA

2.Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan yang mendukung kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

XIV. PERENCANAAN

1. Diagnosa Keperawatan I

Tujuan Jangka

PanjangTujuan Jangka Pendek

EVALUASIIntervensi

Kriteria Standar

Setelah

dilaksanakan 2 kali

kunjungan ISPA

yang diderita An. A

sembuh dan jalan

nafas kembali

lancar.

1. Setelah dilaksanakan

tindakan keperawatan

selama 2 x 15 mnt Tn.

N dapat mengenal

masalah kesehatan

dengan menjelaskan

masalah kesehatan.

Respon verbal ISPA adalah penyakit saluran pernafasan

akut dengan batuk dan pilek.

Penyebab ISPA :

o Kurang gizi

o Imunisasi tidak lengkap

o Lingkungan yang tidak sehat

Tanda dan gejala ISPA

o Batuk

o Pilek

o Demam

o Nafas cepat

o Suara Parau

o Nyeri tenggorokan

o Gali pengetahuan tentang ISPA

o Beri motivasi keluarga untuk

mengemukakan pendapatnya

tentang ISPA.

o Diskusikan bersama keluarga

mengenai pengertian penyebab dan

gejala ISPA.

o Bimbing keluarga untuk

menjelaskan ulang pengertian

penyebab tanda dan gejala ISPA.

o Beri re inforcement positif atas

jawaban yang diberikan.

2. Setelah penyuluhan 1

x 15 mnt keluarga

dapat mengambil

keputusan dengan

Respon verbal Keputusan keluarga

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

tindakan yang cepat.

3. Setelah tindakan 1 x

15 mnt keluarga Tn. N

dapat merawat

Anggota keluarga

yang sakit ISPA.

Respon verbal

Psikomotor

Perawatan ISPA :

o Jika panas dikompres

o Jika pilek bersihkan hidung dengan

saputangan yang bersih

o Beri minum yang banyak (ASI).

o Awasi kondisi bila bertambah parah.

o Diskusikan bersama keluarga

tentang pencegahan ISPA.

o Berikan kesempatan yang kurang

dimengerti.

o Tanyakan kembali tentang apa yang

dijelaskan.

Merawat anggota

keluarga yang sakit

ISPA

Psikomotor Cara membuat obat tradisional batuk dan

pilek (Jeruk-Kecap):

o Siapkan baki dan pengalas

o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk

diperas dan ainya disaring.

o Ambil kecap sebanyak 1 sendok

makan, kemudian dituang kedalam

gelas.

o Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis,

kemudian tuangkan kedalam gelas

berisi kecap.

o Aduk hingga merata

o Berikan pada anak untuk diminum

o Demonstrasikan cara pembuatan

obat tradisional.

o Beri kesempatan keluarga untuk re

demonstrasi.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

4. Keluarga mampu

untuk memodifikasi

lingkungan yang dapat

mendukung kesehatan.

Verbal

Psikomotor

Pencegahan ISPA :

o Menjauhkan rokok dari penderita

batuk.

o Jaga kebersihan lingkungan.

o Imunisasi lengkap

o Berikan makanan yang bergizi.

Kebersihan lingkungan:

o Rumah dibersihkan

o Pakaian dibereskan jangan digantung.

o Jendela dibuka.

o Debu dibersihkan.

o Diskusikan bersama keluarga

tentang pencegahan ISPA.

o Berikan kesempatan klien tentang

pencegahan ISPAbertanya.

o Tanyakan kembali hal-hal yang

dijelaskan.

o Beri re inforcement positif atas

jawaban yang diberikan keluarga.

o Praktekkan dan laksanakan

kebersihan lingkungan.

5. Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan.

Respon verbal Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA:

o Puskesmas

o Rumah sakit

o Bidan

o Dokter

o Jelaskan pada keluarga tentang

fasilitas kesehatan yang biasa

digunakan.

o Motivasi keluarga untuk

mengunjungi fasilitas kesehatan

yang dipilih.

o Beri re inforcement positif atas

keputusan keluarga.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

o Beri kesempatan keluarga untuk

bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui.

o Beri re inforcement positif terhadap

jawaban dari pertanyaan yang

diberikan petugas.

2. Diagnosa Keperawatan II

Tujuan Jangka

PanjangTujuan Jangka Pendek

EVALUASIIntervensi

Kriteria Standar

Resiko/komplikasi

dari TBC tidak

terjadi.

Setelah penyuluhan 1 x

15 menit :

1. Keluarga mengenal

tanda-tanda TBC

Respon verbal Tanda-tanda TBC

o Batuk disertai darah.

o Batuk berdahak lebih dari 3 minggu

o Sesak nafas

o Berkeringat pada malam hari

o BB turun

o Nafsu makan menurun

o Nyeri dada

o Gali pengetahuan tentang TBC

o Beri motivasi keluarga untuk

mengemukakan pendapatnya

tentang TBC

o Diskusikan bersama keluarga

mengenai pengertian penyebab dan

gejala TBC

o Bimbing keluarga untuk

menjelaskan ulang pengertian

penyebab tanda dan gejala TBC

o Beri re inforcement positif atas

jawaban yang diberikan.

.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

2. Cara penularan TBC

dan pencegahan TBC

3. Setelah pertemuan 1 x

15 menit keluarga

dapat mengambil

keputusan yang tepat

terhadap penyakit

TBC

Respon verbal

Cara penularan TBC :

Secara langsung :

Melalui percikan ludah dan melalui udara

Secara tidak langsung :

Hidup satu rumah dengan penderita TBC

Cara pencegahan TBC :

Menjemur kasur, sprei di bawah sinar

matahari

Ventilasi rumah yang cukup

Menutup mulut saat bersin dan batuk

dengan menggunakan tissue

Tidak meludah di sembarang tempat

Imunisasi

Makanan bergizi

Segera bawa ke pelayanan kesehatan :

o Puskesmas

o Rumah sakit

o Diskusikan bersama keluarga

mengenai cara penularan dan cara

pencegahan TBC.

o Bimbing keluarga untuk

menjelaskan ulang cara penularan

dan cara pencegahan TBC.

o Beri re inforcement positif atas

jawaban yang diberikan.

.

4. Setelah pertemuan 1 x Respon verbal Pengobatan : o Diskusikan dan beri re inforcement

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

15 menit keluarga

mampu merawat

anggota keluarga yang

menderita TBC

Berobat secara rutin selama 6 bulan, tidak

boleh berhenti

Istirahat yang cukup.

Perawatan TBC :

o Tetap berikan makanan bergizi.

o Imunisasi.

o Beri air banyak (minum).

o Awasi tanda-tanda penyakit bertambah

parah.

o Bawa anak yang sakit ke pelayanan

kesehatan yang lengket bila kondisi

memburuk.

positif atas keputusan yang dipilih.

o Diskusikan dengan keluarga tentang

perawatan TBC di rumah.

o Beri kesempatan kepada keluarga

tentang hal-hal yang tak dimengerti.

o Tanyakan kembali tentang yang

telah didiskuasikan.

o Beri pujian atas jawaban yang

diberikan.

5. Setelah 1 x 15 menit

pertemuan dapat

memodifikasi

lingkungan.

Respon verbal Lingkungan yang mendukung kesembuhan :

o Sarana sanitasi yang memadai

o Udara lingkungan rumah yang bersih

dari asap.

o Pengobatan dan perawatan yang baik.

o Ventilasi memadai dengan membuka

jendela tiap hari.

o Diskusikan tentang hal yang

mendukung perawatan dan

penyembuhan.

o Beri kesempatan untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum

diketahui.

o Tanyakan kembali hal-hal yang

telah disampaikan.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

6. Setelah 1 x 15

menit pertemuan

keluarga mampu

memenfaatkan

fasilitas kesehatan

dengan :

o Mampu

menyebutkan

fasilitas

kesehatan :

Puskesmas, RS.

Respon verbal Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat

menanganiTBC :Puskesmas, RS.

o Diskusikan terhadap keluarga

tentang tempat pelayanan kesehatan

untuk penanganan

o Beri kesempatan kepada keluarga

untuk bertanya tentang hal-hal yang

telah didiskusikan.

o Beri re inforcement atas jawaban

yang benar.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

XV. IMPLEMENTASI

NO

DXWAKTU TUK IMPLEMENTASI EVALUASI

I Rabu, 11

Januari

2012

Pukul

17.00

I

II

III

1. Mengkaji pengetahuan

keluarga tentang ISPA.

2. Memotivasi keluarga untuk

mengungkapkan pendapat tentang

ISPA.

3. Menjelaskan pada keluarga

tentang pengertian, sebab, tanda dan

gejala ISPA:batuk, pilek, demam,

nafas cepat, nyeri tenggorokan.

4. Menjelaskan akibat lanjut bila

ISPAtidak diobati : panas, dehidrasi

berat, Pnemonia

5. Menjelaskan kepada keluarga

tentang perawatan ISPA.

6. Beri kompres bila demam.

7. Berikan jeruk-kecap.

8. Beri minum yang banyak.

- Imunisasi lengkap.

- Berobat ke puskesmas./RS

S : - Keluarga Tn. N mengatakan

telah mengetahui tanda dan

gejala dari ISPA.

- Kien mengatakan akan

segera merawat

klien/anggota keluarga Tn.T

dengan benar.

O : - Klien terlihat antusias dalam

penyuluhan dari petugas.

- Klien aktif mengulang dan

bertanya.

A : - Tujuan tercapai/jangka

pendek (TUK I) sebagian.

P : - Pertahankan tujuan yang

sudah tercapai.

- Beri motivsi untuk

memahami tentang arti

perawatan ISPA

- Persiapkan demonstrasi

pembuatan obat tradisional

untuk ISPA yaitu :

Siapkan baki dan

pengalas

Potong jeruk nipis,

kemudian jeruk diperas

dan ainya disaring.

Ambil kecap sebanyak

1 sendok makan,

kemudian dituang

kedalam gelas.

Ambil 1 sendok makan

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

air jeruk nipis,

kemudian tuangkan

kedalam gelas berisi

kecap.

Aduk hingga merata

Berikan pada anak

untuk diminum

I Rabu, 11

Januari

2012

Pukul

17.00

I - Mengulang apa yang sudah dijelaskan

sebelumnya :

Tanda dan gejala

ISPA

Obat Tradisional

- Mendiskusikan dengan keluarga

tentang penyakit ISPA di rumah.

- Memotivasi klien untuk mengambil

keputusan yang tepat bila :

Batuk

Nafas cepat

Wajah pucat

Panas/demam

Mendemonstrasikan cara pembuatan

obat tradisional untuk ISPA.

Alat dan bahan :

- Baki dan Pengalas

- Sendok makan

- Jeruk nipis

- Kecap

- Gelass

Cara pembuatan obat tradisional untuk

batuk ( Jeruk-Kecap):

- Siapkan baki dan pengalas

S : - Keluarga Tn. N mengerti

dan paham tentang kaitan

rumah sehat dengan resiko

penularan penyakit.

- Keluarga Tn. N mengatakan

telah mengetahui dan akan

membawa keluarga yang

sakit ke fasilitas kesehatan

yang ada.

- Tn. N akan melaksanakan

modifikasi lngkungan yang

dapat mendukung

kesehatan, sejauh yang bisa

dan dapat dilaksankan saat

ini, missal :

- Membuka jendela yang

jarang dibuka

- Merapikan baju yang

digantung.

O : - Keluarga dapat menyebutkan

manfaat rumah sehat dan

lingkungan yang dapat

mendukung kesehatan.

- Keluarga dapat

menyebutkan fasilitas

kesehatan yang dapat

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 24: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

I,II Rabu, 11

Januari

2012

Pukul

17.00

I, II

- Potong jeruk nipis, kemudian jeruk

diperas dan ainya disaring.

- Ambil kecap sebanyak 1 sendok

makan, kemudian dituang kedalam

gelas.

- Ambil 1 sendok makan air jeruk

nipis, kemudian tuangkan kedalam

gelas berisi kecap.

- Aduk hingga merata

- Berikan pada anak untuk diminum

Memberikan penjelasan tentang :

Rumah Sehat

Adalah rumah yang dapat menjamin

kesehatan bagi penghuninya.

Syarat rumah sehat :

- Tersedia air bersih

- Tersedia lubang sampah.

- Ventilasi cukup

- Jendela yang selalu terbuka.

- Kelembaban udara cukup

- Bersih tidak semrawut.

- Sirkulasi udara baik.

- Tidak padat huni.

Manfaat rumah sehat :

- Menghindari penyebaran dan

penularan penyakit.

- Kesehatan penghuni terjamin.

- Menghindari kecelakaan.

- Nyaman dan aman.

- Bersih, baik dan sopan

Dampak rumah tidak sehat :

Tempat berkembang penyakit dan

penyebaran penyakit.

dimanfaatkan.

- Keluarga dapat

menyebutkan manfaat dari

MCK yang sehat (syarat-

syarat).

A : - Tupen modifikasi

lingkungan yang dapat

mendukung kesehatan dan

mencegah penyebaran

penyakit tercapai dengan

Membuka jendela yang

jarang dibuka, merapikan

pakaian yang digantung.

P : - Tupen memanfaatkan

fasilitas kesehatan tercapai

secara kognitif.

- Motivasi keluarga untuk

membawa keluarga / An. A.

ke fasilitas kesehatan.

- Memotivasi keluarga untuk

tetap berusaha menciptakan

lingkungan yang dapat

mendukung bagi anggota

keluarga.

- Anjurkan keluarga untuk

dapat memanfaatkan

fasilitas kesehatan bila ada

keluarga yang sakit.

- Terminasi ujian akhir

komprehensif.

- Keputusan tidak terencana

untuk evaluasi lebih lanjut

kepada kader dan petugas

puskesmas sebagai bahan

laporan.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 25: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Kesehatan kurang terjamin.

Dapat menimbulkan kecelakaan.

Keindahan kurang baik.

Kotor, tidak bersih.

III Rabu, 11

Januari

2012

Pukul

17.00

Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang TBC keluarga untuk

mengungkapkan pendapat tentang

TBC.

Menjelaskan pada keluarga tentang

pengertian, sebab, tanda dan gejala

TBC.

Menjelaskan kepada keluarga tentang

cara perawatan/ pengobatan,

penularan dan pencegahan TBC

Beri kompres bila demam.

Beri minum yang banyak.

Imunisasi lengkap.

Berobat ke puskesmas./RS

S : - Keluarga Tn. N mengatakan

telah mengetahui tanda dan

gejala dariTBC.

-. keluarga Tn.N mengatakan

telah mengetahui tentang cara

perawatan/ pengobatan,

penularan dan pencegahan

TBC

O : - Klien terlihat antusias dalam

penyuluhan dari petugas.

- Klien aktif mengulang dan

bertanya.

A : - Tujuan tercapai/jangka

pendek (TUK I) sebagian.

P : - Pertahankan tujuan yang

sudah tercapai.

- Beri motivsi untuk

memahami tentang tanda

dan gejala dariTBC.

-. Beri motivsi untuk

memahami tentang cara

perawatan/ pengobatan,

penularan dan pencegahan

TBC

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 26: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 27: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Sasaran : Keluarga Tn. N

Tema : Penanganan ISPA

Hari, Tanggal : Rabu, 11 Januari 2012

Waktu : 17.00 WIB-17.30 WIB

Kunjungan Ke : II

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 4 Januari 2012 pada keluarga Tn. N di desa Dukuhwaluh Rt

01 Rw 02, ternyata diketahui bahwa An. A menderita ISPA, dan Ny. W tidak mengetahui

bagaimana mengatasi ISPA pada An. A, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.

N mengenai bagimana penanganan ISPA pada Anak dan pembuatan obat tradisional untuk batuk

(Jeruk-Kecap).

B. Tujuan Utama

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan ISPA pada An.

A cara pembuatan obat tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).

C. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan

kembali tentang: pengertian ISPA, tanda dan gejala, serta demonstrasi cara pembuatan obat

tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).

D. Tahap Kegiatan

Tahap dan Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga

Pendahuluan

(10 menit)

1. Mengucapkan salam perkenalan kepada

keluarga Tn. N

1. Menjawab salam

2. Mengingatkan kontrak yang telah 2. Memberikan Respons

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

SATUAN ACARA PENYULUHAN( S A P )

Page 28: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

disepakati

3. Menanyakan kesiapan keluarga untuk

kontrak saat ini

3. Menjawab tentang

kesepian

4. Menginformasikan tujuan yang hendak

dicapai dalam kunjungan saat ini

4. Memperhatikan

Pelaksanaan

(20 menit)

1. Menjelaskan tentang lingkungan rumah

yang sehat dan memenuhi syarat

kesehatan

1. Memperhatikan

2. Memberi penguatan terhadap respons

yang telah dilakukan keluarga

2. Memperhatikan

3. Menjelaskan tentang pengertian ISPA 3. Memperhatikan

4. Memberi kesempatan keluarga bertanya

terhadap penjelasan yang telah dilakukan

perawat

4. Bertanya

5. Memberi penguatan terhadap respons

yang telah dilakukan keluarga

5. Memperhatikan

Penutup

(10 menit)

1. Memberi kesimpulan dengan keluarga

materi pendidikan kesehatan yang telah

didiskusikan

1. Membuat kesimpulan

bersama keluarga

2. Memberkan informasi cara dan tempat

memperoleh informasi lanjutan yang

berhubungan dengan materi pendidikan

kesehatan

2. Memperhatikan

3. Membuat kontak yang akan datang untuk

kunjungan ke- 3

3. Mengungkapkan

tentang kontrak akan

datang dan

menyatakan

kesanggupan

E. Materi

o Pengertian ISPA

o Penyebab ISPA

o Tanda dan Gejala

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 29: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

o Penatalaksanaan ISPA

o Cara Pembuatan obat tradisional untuk ISPA (Jeruk-Kecap)

F. Media

o Tanya jawab

o Diskusi

o Booklet

o Leaflet

Latar belakang

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan

balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan

mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh

penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang

terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .

Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan

berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang

disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi

seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.

Definisi ISPA

ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan

singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan

saluran pernapasan bagian bawah.

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan

saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ

disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak

memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi

paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 30: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung

kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.

Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila

terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama

terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu

besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya

pemakaian antibiotik

Tanda-tanda bahaya

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-

gejala yang ringan.Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila

semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.Bila sudah

dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian

mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang

sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.Tanda-tanda

bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.

Tanda-tanda klinis

Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak,

napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.

Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.

Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung,

kejang dan coma.

Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Penatalaksanaan ISPA

Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit

ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta

mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup

pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang

penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :

Klasifikasi ISPA

Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:

Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest

indrawing).

Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 31: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan

dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan

pneumonia.

Pengobatan

Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya.

Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi

kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat

dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.

Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk

dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang

merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun

panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan

didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,

dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik

(penisilin) selama 10 hari.

Perawatan dirumah

Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.

Mengatasi panas (demam)

Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau

dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol

diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan

dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain

bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

Mengatasi batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok

teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari

biasanya, lebih-lebih jika muntah.Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini

akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang

diderita.

Lain-lain

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 32: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada

anak dengan demam.Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan

dan menghindari komplikasi yang lebih parah.Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat

yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak

memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.Untuk penderita

yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut

diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik,

usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.

Pencegahan dan Pemberantasan

Pencegahan dapat dilakukan dengan :

Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

Immunisasi.

Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.

Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Pemberantasan yang dilakukan adalah :

Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.

Pengelolaan kasus yang disempurnakan.

Immunisasi.

Kesimpulan

Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab

kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada

pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan

kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter,

para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan angka

kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.

Prosedur Pembuatan obat tradisional untuk batuk

(Jeruk-Kecap)

1. Fase Persiapan

Mencuci Tangan

2. Fase Kerja/Persiapan Alat

o Siapkan baki dan pengalas

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 33: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.

o Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.

o Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.

o Aduk hingga merata

o Berikan pada anak untuk diminum

3. Berikan pada anak untuk diminumFase Terminasi

o Merapikan alat yang sudah digunakan

o Mencuci tangan

Sasaran : Keluarga Tn. N

Tema : Penanganan Demam pada Anak

Hari, Tanggal : Selasa, 13 Mei 2008

Waktu : 17.00 WIB-17.30 WIB

Kunjungan Ke : V

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 6 mei 2008 pada keluarga Tn. N di desa kedondong Rt 04 Rw

01, ternyata diketahui bahwa An. K menderita ISPA yang disertai demam, dan Ny. Nh tidak

mengetahui bagaimana mengatasi demam pada An. K, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada

keluarga Tn. N mengenai bagimana penanganan pada anak demam dan cara mengukur suhu badan

dengan menggunakan alat Termometer.

B. Tujuan Utama

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan demam pada

An. K cara menggunakan alat untuk mengukur suhu badan yaitu termometer.

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan

kembali tentang: pengertian demam, penyebab serta gejalanya dan cara mengukur termometer.

C. Tahap Kegiatan

Tahap dan Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga

Pendahuluan Mengucapkan salam perkenalan kepada Menjawab salamAsuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

SATUAN ACARA PENYULUHAN( S A P )

Page 34: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

(10 menit) keluarga Tn. N

Mengingatkan kontrak yang telah

disepakati

Memberikan Respons

Menanyakan kesiapan keluarga untuk

kontrak saat ini

Menjawab tentang

kesepian

Menginformasikan tujuan yang hendak

dicapai dalam kunjungan saat ini

Memperhatikan

Pelaksanaan

(20 menit)

Menjelaskan tentang lingkungan rumah

yang sehat dan memenuhi syarat

kesehatan

Memperhatikan

Memberi penguatan terhadap respons

yang telah dilakukan keluarga

Memperhatikan

Menjelaskan tentang pengertian Demam Memperhatikan

Memberi kesempatan keluarga bertanya

terhadap penjelasan yang telah dilakukan

perawat

Bertanya

Memberi penguatan terhadap respons

yang telah dilakukan keluarga

Memperhatikan

Penutup

(10 menit)

Memberi kesimpulan dengan keluarga

materi pendidikan kesehatan yang telah

didiskusikan

Membuat kesimpulan

bersama keluarga

Memberkan informasi cara dan tempat

memperoleh informasi lanjutan yang

berhubungan dengan materi pendidikan

kesehatan

Memperhatikan

Membuat kontak yang akan datang untuk

kunjungan ke 6

Mengungkapkan

tentang kontrak akan

datang dan menyatakan

kesanggupan

D. Materi

o Pengertian Demam

o Penyebab Demam

o Patofisiologi Demam

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 35: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

o Tanda dan Gejala

o Pendekatan Diagnostik

o Penatalaksanaan Demam

o Kesimpulan

E. Media

o Tanya jawab

o Diskusi

o Booklet

o Leaflet

Pengertian Demam

Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38oC atau lebih. Ada juga

yang mengambil batasan lebih 37,8oC sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40oC disebut demam tinggi

(hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36oC disebut hipotermi.Sejak dahulu demam merupakan

suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada anak sebanyak 10-15 % demam merupakan

alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter. Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya

demam dengan beratnya penyakit.Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu

diagnosis. Sebagai suatu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi

merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam. Demam

umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.

Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin

berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian antipiretik. Pengobatan

yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab

demam serta pengetahuan tentang cara pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang

ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas

utama.

Penyebab DemamAsuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 36: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu

diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat menimbulkan demam.

Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%, sedangkan 11-20 %

berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 % dengan penyakit metabolik dan

11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi

saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah

endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.

Patofisiologi Demam

Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu

disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37o C . Pengaturan suhu tubuh ada di susunan

saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi keseimbangan antara pembentukan dan

pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang.

Sebaliknya di tempat panas, pengeluaran panas akan ditingkatkan .

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada peninggian suhu

tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set-point seperti pada

penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi menimbulkan demam karena endotoksin bakteri

merangsang sel lekosit (PMN) membuat pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk

prostaglandin yang akan meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus,

penyakit darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi sumber PE

bukan sel PMN.

Tanda dan Gejala

Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:

o peningkatan denyut jantung, curah jantung

o malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.

o pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat banyak

o kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).

Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1oC. Jaringan yang paling

mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak bersifat menetap dan bila batang

otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi

dengan obat penurun panas (antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.

Terdapat perbedaan tingginya demam antara bayi kecil dan anak disebabkan karena kemampuan

meningkatkan set-point, dimana bayi berumur kurang dari 3 bulan jarang suhu tubuh sampai lebih dari

40oC. Bayi berumur kurang dari 2 bulan lebih sering menunjukkan demam minimal atau tidak demam

sama sekali pada saat menderita infeksi.

Pendekatan Diagnostik

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 37: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang menangis

pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang menutup mulutnya erat-

erat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar mulutnya.Pengamatan yang cermat menempati

peranan penting dalam pemeriksaan anak, mungkin anak tidak perlu disentuh tetapi diperhatikan tingkah

lakunya pada saat ia duduk di pangkuan orang tuanya. Anak tidak dapat menentukan bagian tubuh mana

yang terasa sakit dan seringkali ia takut pada dokter.

Pada bayi umur kurang dari 3 bulan, misalnya infeksi serius oleh Streptococcus grup B dan

bakteri gram negatif, lebih ditunjukkan oleh penampakan yang lain dari biasanya misalnya tiba-tiba tidak

mau menetek,susah tidur, rewel, menangis terus dibandingkan peningkatan suhu. Pada anak umur lebih

dari 3 bulan makin tinggi suhu makin mungkin disebabkan infeksi serius misalnya oleh Haemophyllus

influenzae yang menyebabkan radang otak. Setelah anak berumur 3 tahun lebih jarang terjadi radang otak

karena ia telah mempunyai kekebalan alami dan pada usia ini demam sering disebabkan oleh infeksi

saluran napas akut , infeksi virus termasuk demam berdarah atau demam tifoid.

Penatalaksanaan Demam

Dalam penatalaksanaan demam diperlukan pengertian tentang mekanisme pengaturan suhu

tubuh. Apakah setiap demam perlu diobati? Tidak semua demam memerlukan terapi, misalnya pasca

imunisasi, mungkin hanya tindakan berupa kompres saja bahkan tidak perlu dengan air es, cukup air

biasa. Atau pertanyaan lain apakah peranan demam terhadap penyakit ? Menguntungkankah atau

merugikan?.Pada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh, sedangkan penurunan

suhu dengan obat-obatan justru dapat mengaburkan gejala. Pemberian obat yang relatif tidak aman lebih

berbahaya dari demamnya sendiri misalnya resiko alergi atau keracunan.

Tujuan pengobatan adalah membebaskan penderita dari keluhan demam dengan segala akibat

yang dapat ditimbulkan oleh demam itu sendiri. Dianjurkan pengobatan simptomatik demam untuk

mengurangi resiko demam tinggi dan kejang demam, mengurangi perasaan tidak enak dimana orang tua

juga pasti ikut cemas, mengurangi pemakaian energi pada pasien dengan kelainan kardiovaskular.

Penatalaksanaan demam pada anak dapat dilakukan secara fisik dan obat-obatan atau kombinasi

keduanya.

Secara fisik:

o Bukalah pakaian dan mantel yang berlebihan-lebihan.

o Memperhatikan aliran udara didalam ruangan

o Jalan napas harus terbuka

o Berikan cairan yang dingin melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya.

o Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang

o Kompres dengan air hangat. Tidak dianjurkan dengan alkohol.

Antipiretik:

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 38: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

Antipiretik mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase

sehingga set-point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal, yang mana perintah

memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.

Petunjuk segera ke sarana kesehatan apabila:

o Demam > 2 hari.

o Demam yang disertai muntah hebat, sesak, kejang dan kaku kuduk

o Demam disertai sakit telinga dan keluar nanah.

o Demam disertai perdarahan

o Demam dengan kelainan bawaan

o Demam dan gizi buruk

Ringkasan

Dikatakan demam apabila suhu tubuh meningkat hingga 38oC atau lebih.Demam bukan suatu

diagnosis tetapi merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, oleh sebab itu penyakit utama yang

menyebabkan demam itulah yang harus ditangani.Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam

tinggi dapat membahayakan bagi anak. Penatalaksanaan demam dapat dilakukan secara fisik, dengan

obat-obatan atau kombinasi keduanya

Prosedur Pengukuran Suhu Badan

Menggunakan Termometer Digital

1. Pengertian

Mengukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan diketiak.

2. Tujuan

Untuk mengetahui suhu badan anak

3. Persiapan Alat

o Termometer

o Tisu/Kain

4. Prosedur

o Siapkan alat

o Cuci tangan

o Bersihkan ujung thermometer sebelum digunakan dengan menggunakan tisu atau kain bersih

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh

Page 39: Asuhan Keperawatan Keluarga Dg Ispa 2 Copy

o Pencet tombol on/off pada thermometer

o Pasangkan thermometer pada ketiak anak hingga berbunyi

o Bila thermometer sudah berbunyi kemudian thermometer diambil dari ketiak anak dan dilakukan

pembacaan pada thermometer dengan melihat angka yang tertera di thermometer tersebut

o Angka yang tertera menunjukan suhu badan anak

o Setelah selesai pengukuran, matikan thermometer dengan memencet tombol on/off pada

thermometer

o Bersihkan thermometer dengan menggunakan tisu atau kain pada ujungnya

o Simpan kembali thermometer pada tempat yang aman dari jangkauan anak-anak

Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh