astri lbm 2 mp

Upload: aida-tazkiyyatun-nufus

Post on 05-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    1/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARISTEP 7

    1. Bagaimana cara menyusun tinjauan pustaka?

    CARA MENYUSUN TINJAUAN PUSTAKA YANG BAIK

    a. Kumpulkan kepustakaan yang diperkirakan ada hubungan atau relevan dgnmasalah penelitian

    b. Periksa sumber pendahuluan/abstrak dari karangan tadic. Mulai membaca dengan cermat & kritis untuk penelitiand. Membuat catatan yang diperlukane. Mencatat hal-hal penting yang dibaca dari kepustakaan terpilih. !uliskan pada kertas tadi judul karangan" nama pengarang" v#lume" n#

    halaman" & kata kunci katangan tersebutg. $atatlah hal-hal yang relevanh. Melalui penalaran dedukti & indukti biasanya akan ditemukan ja%aban

    sementara/hip#tesa dari masalah penelitian'r.B.(andjaja" M(P) & *lbertus )eriyant#" M.)um. +,,. Panduan Penelitian.

     akarta Prestasi Pustaka0

    Hal2 yang perlu !per"a#!$an ala% penul!&an #!n'auan pua$a (

    1. Kalimatnya tidak terlalu panjang+. Kalimat tanpa subjek atau ejaan yang tidak tepat harus

    dihindarkan. !etap menjaga alur pikiran yang l#gis2. Penulisan paragraph harus tepat agar in#rmasi yang

    disampaikan jelas3. Penulisan rujukan harus tepat. Bahan rujukan minimal 3-1, tahun sebelumnya

    4#t#atm#dj#" 'r. (e#kidj#. +,,+. Metodologi Penelitan Kesehatan. akarta

    5ikena $ipta0

    Cara menyusun

    • Teknik penulisan harus diperhatikan benar. Dimana kalimat yang terlalu panjang, tanpa

    subyek, atau ejaan yang tidak taat-asas harus dihindarkan

    • Alur pikiran yang logis harus tetap dijaga

    • Penulisan paragraph yang tidak tepat dapat mengurangi kejelasan informasi yang

    disampaikan

    (Soedigdo. 2011. dasar-dasar metodologi penelitian klinis)

    o pendahuluan menyebutkan t#pik-t#pik dan keterkaitannya"ada

    bebrapa pertanyaan untuk dija%ab

    o pembukaan tersusun sesuai #rganisasi t#pik atau datar pertanyaan

    yang ditetapkan di pendahuluan

    o ringkasan/kesimpulan membahas apakah permasalahan tadi tuntas

    untuk dija%ab #leh pustaka yang ada.

    'alam tinjauan kepustakaan ini" peneliti cal#n peneliti0 hanya menc#ba

    meninjau atau 6revie%6 terhadap te#ri-te#ri dan hasil-hasil penelitian #rang

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    2/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIlain" apa adanya saja. )al ini berarti bah%a pemikiran dan pendapat-

    pendapat pembuat pr#p#sal penelitian sey#gyanya dimasukkan ke dalam

    6!injauan Kepustakaan7 tersebut.

    Pertama" turunkan 8tau identi9kasikan variabel-variabel dari rumusan

    permasalahan penelitian yang ada.

    Kedua" cari in#rmasi yang dalam dan seluas mungkin" dari te#ri dan aktapenelitian yang telah ada yang berkaitan dengan variabel-variabel di atas.

    Ketiga" hubungkan kenyataan yang ada dengan in#rmasi tersebut" sehingga

    peneliti mengetahui akan adanya 6sesuatu yang kurang7. 'ari kekurangan

    inilah peneliti mereka-reka k#nsep atau hubungan imajinatinya" sehingga

    antara kenyataan" te#ri" dan permasalahan terdapat hubungan yang jelas.

    • :denti9kasi dari variable

    • Menyusun kerangka te#ri

    • Menyusun kerangka k#nsep

    • )ip#tesis

    (umber buku met#d#l#gi penelitian kesehatan"(ukidj# 4#t#atm#dj#

    +. Bagaimana susunan tinjauan pustaka B*B +0 secara sistematis?

    . *pa saja kesalahan yang dapat terjadi pada tinjauan pustaka?

    2. *pa saja manaat dari tinjauan pustaka?

     !;;*4

    • *gar para peneliti mempunyai %a%asan yang luas sebagai dasar untuk

    mengembangkan atau mengidenti9kasikan variable yang akan diteliti.• *gar peneliti dapat meletakkan masalah yang ingin diteliti itu dalam

    k#nteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti.'r. (#ekidj# 4#t#atm#j#" Met#d#l#gi Penelitian Kesehatan"

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    3/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI♣ menemukan met#de atau cara pendekatan pemecahan masalah

    ♣ mendapatkan cara mengevaluasi ataupun analisa data

    ♣ mencari in#rmasi aspek penelitian yg belum tergarap

    ♣ memperkaya ide-ide baruPanduan Penelitian" 'r.B. (andjaja" M(P) dan *lbertus )eriyant#" M.)um

    3. 'arimana sumber acuan tinjauan pustaka yang baik?

    Su%+er Pua$a (

    ♣ makalah ilmiah dalam majalah ilmiah

    ♣ buku ilmiah baik keseluruhan ataupun hanya bagian atau bab dari buku

    tersebut0 jangan berasal dari majalah p#pular"surat kabar"p#ster"pam=et

    dsb♣ lap#ran atau d#kumen resmi dari suatu instansi pemerintah

    misalnya"'epkes"BKKB40♣ lap#ran dari suatu badan internasi#nal >)";4:$

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    4/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI$. %ubungan ariable terikat dan ariable bebas .

    &. 'erangka Teori

    (. 'erangka 'onsep

    ). %ipotesis

    Tinjauan 'epustakaan ini mencakup # hal, yaitu *

    • Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan di teliti. %al ini

    dimaksudkan agar para peneliti mempunyai +a+asan yang luas sebagai dasar untuk 

    mengembangkan atau mngidentifikasi ariabel-ariabel yang akan diteliti diamati. ebih

    dari itu dengan tinjauan teori ini dimaksudkan agar peneliti dapat meletakkan atau

    mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti tersebut dalam konteks ilmu pengetahuan yang

    sedang digelutinya. /leh sebab itu sering dalam tinjauan kepustakaan ini diuraikan

    0'erangka Teori1 sebagai dasar untuk mengembangkan 0'erangka 'onsep Penelitian1.

    • Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan

    diteliti. %al ini penting, disamping akan memperluas pandangan pengetahuan peneliti, juga

     peneliti dapat menghindari 0Pengulangan1 dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan

    oleh orang lain Menjaga orisinalitas penelitian

    Dalam tinjauan kepustakaan ini, peneliti calon peneliti hanya mencoba meninjau atau 0reie+0terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain, apa adanya saja. %al ini berarti bah+a

     pemikiran dan pendapat-pendapat pembuat proposal penelitian seyogyanya dimasukkan ke dalam

    0Tinjauan 'epustakaan1 tersebut.

    2otoatmodjo, Dr. 3eokidjo. #44#. Metodologi Penelitan Kesehatan. 5akarta * 6ikena Cipta

    A. Bagaimana cara menyusun hip#tesis?

    Cara penyu&unan "!p1#e&!& (

    turunkan atau identi9kasikan variabel-variabel dari rumusan penelitian yang

    ada cari in#rmasi sedalam dan seluas mungkin" dari te#ri dan akta penelitian

    yang telah ada" yang berkaitan dengan variabel+ diatas. )ubungkan kenyataan yang ada dengan in#rmasi tersebut" sehingga

    peneliti megetahui akan adanya 6sesuatu yang kurang7. 'ari kekurangan

    inilah peneliti 6mereka-reka7 k#nsep atau hubungan imajinatinya sehingga

    antara kenyataan te#ri dan permasalahan terdapat hubungan yang jelas

    'asar Ddasar met#d#l#gi penelitian ked#kteran dan kesehatan" 'r. *hmad >atik

    Praktiknya

    CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS∗ Memper#leh sendiri dari sumber aslinya" yaitu dari pengalaman

    langsung di lapangan" rumah sakit" puskesmas" atau lab#rat#rium. 'alammengemukakan" akta ini kita tidak berusaha untuk melakukan perubahanatau penasiran dari keaslian akta yang diper#leh

    ∗ @akta yang diidenti9kasikan dengan cara menggambarkan ataumenasirkannya dari sumber yang asli" tetapi masih berada di tangan #rangyang mengidenti9kasi tersebut tersebut" sehingga masih dalam bentuknyayang asli.

    ∗ @akta yang diper#leh dari #rang yang mengidenti9kasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk penalaran abstrak" yang sudah merupakan

    symb#l berpikir sebagai generalisasi dari hubungan antara berbagai aktaatau variable.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    5/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIMet#de Penelitian Kesehatan" (#ekidj# 4#t#atm#dj#

    E. *pa syarat hip#tesis yang baik?

    a. 'inyatakan dalam kalimat deklarati yang jelas dan sederhana" tidakbermakna ganda.

    b. Mempunyai landasan te#ri yang kuat. )ip#tesis tidak semata-mata datangdengan sendirinya" namun harus dibangun atas dasar te#ri" pengalaman"serta sumber ilmiah lain yang sahih.

    c. Menyetakan hubungan antara satu variabel tergantung dengan satu ataulebih variabel bebasF kadang hip#tesis menyatakan hubungan antarabeberapa variabel bebas dengan satu variabel tergantung" misalnya padastudi akt#r-akt#r risik# dengan analisis multivariat. 4amun dalam satuhip#tesis hanya b#leh terdapat satu variabel tergantung. )ip#tesis yangmenyebutkan lebih dari satu variabel tergantung disebut sebagai hip#tesisyang k#mpleks0 harus dipecah menjadi dua atau lebih hip#tesis.

    d. Memungkinkan diuji secara empiris. )al ini mutlak dalam studi empirisF suatuhip#tesis meskipun mempunyai dasar yang kuat" tidak dapat disebut

    memenuhi syarat bila tidak dapat diuji secara empiris.e. 5umusan hip#tesis harus bersiat khas dan menggambarkan variabel-

    variabel yang diukur. 'isisi lain rumusannya juga harus l#nggar" sehinggamembuka kemungkinan untuk dilakukan generalisasi. 5umusan yang terlaluumum atau bermakna ganda" harus dihindarkan.

    . 'ikemukakan a-pri#ri. )ip#tesis harus dikemukakan sebelum penelitian"sebelum datanya terkumpul. )ip#tesis yang dirumuskan setelah penelitimelihat data" yang disebut sebagai )ip#tesis a-p#steri#ri atau p#st-h#chyp#thesis" pada dasarnya merupakan hip#tesis multipel yang mempunyaik#nsekuensi di dalam uji hip#tesis kemungkinan bah%a kenamaan yangdiper#leh disebabkan semata-mata #leh akt#r peluang atau kesalahan tipe :menjadi makin besar dengan makin bertambahnya hip#tesis0. (edangkanahli menyebut pr#sedur ini sebagai 9hsing eGpediti#n" atau data dredging"dan bahkan dapat dituduh 6curang7" bagai se#rang yang menebak l#teresetelah n#m#r l#terenya diundi.'asar-'asar Met#d#l#gi Penelitian Klinis atik

    Pratiknya

    a. hip#tesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan statemen 0b. hip#tesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang ditelitic. hip#tesis harus dapat di ujid. hip#tesis harus sederhana dan terbatas" artinya hip#tesis yang tidak

    menimbulkan perbedaanII pengertian" serta tidak terlalu luas siatnya

    Met#d#l#gi Penelitian Keaehatan" '5. (

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    6/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI:ni berarti" bah%a hip#tesis merupakan pertanyaan terkaan tentang

    hubungan antar variabel. )ip#tesis mengandung dua atau lebih variabel

    yang dapat diukur ataupun secara p#tensialdapat diukur. )ip#tesis

    menspesi9kasikan bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan.• )ip#tesis harus sesuai dengan akta

    :ni berarti bah%a hip#tesis harus terang" k#nsep dan variabel harus jelas.)ip#tesis harus dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang

    bersiat meta9sis.• )ip#tesis harus sesuai dengan ilmu" serta sesuai dan tumbuh dengan ilmu

    pengetahuan:ni berarti" bah%a hip#tesis harus tumbuh dan ada hubungan dengan ilmu

    pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.• )ip#tesis harus dapat diuji

    :ni berarti hip#tesis" baik nalar dan kekuatan memberi alasan ataupun

    dengan menggunakan alat-alat statistik dapat diuji.•

    )ip#tesis harus sederhana:ni berarti" hip#tesis harus dinyatakan dalam bentuk spesi9k/khas untuk

    menghindari terjadinya kesalahpahaman pengertian.• )ip#tesis harus dapat menerangkan akta

    :ni berarti" bah%a hip#tesis harus dinyatakan dalam bentuk yang

    menerangkan hubungan akta-akta yang ada dan dapat dikaitkan dengan

    teknik pengujian yang dapat dikuasai.

    P#k#k-P#k#k Materi Met#d#l#gi Penelitian dan *plikasinya" :r. M. :Jbal )asan"

    M.M." +,,+0

    •  !e#ri yang telah mapan"yang berkaitan dengan permasalahan

    penelitian yang dihadapi• @alta empirik atau in#rmasi yang diketahui dari penelitian

    terdahulu

    • K#nsep atau te#ri 6imajinati7 peneliti sendiri asums0" yang

    dimunculkan dalam rangka melengkapi te#ri dan alta empirik agar dapat

    menja%ab permasalhan penelitian yang dihadapi

    (Dasar-das a r Metodologi Penelitian Kedikteran & Kesehatan,Dr.A Watik Pratiknya)

    . Macam-macam hip#tesis?

    A, Bera&ar$an +en#u$ ru%u&annya

    / H!p1#e&!& $er'a3al#erna#!*3r!&e#3H

     Laitu hip#tesis yang akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yg

    akan dilakukan.

    )ip#tesis ini mengekspresikan macam hubungan antar variabel" yg secara

    klasik biasanya dirumuskan sbg

    6 Apabila.....,maka.....”, atau

    “Ada hubungan antara.....dengan...”, atau

    “Ada perbedaan antara...dengan...”,

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    7/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI !idak disarankan untuk terlalu mengikuti #rmulasi hip#tesis yg klasik tsb"

    karena rumusan hip#tesis amat tergantung pada + hal yaitu  ru%u&an

    per%a&ala"an yg !"aap! dan %1el $erang$a #e1r!#!$ yg

    !$e%+ang$an un#u$ %enyu&un "!p1#e&!& #&+,

    'ikenal + macam hip#tesis kerja" yaitu hip#tesis &a#u e$1r dan hip#tesisua e$1r, :stilah e$1r  disini menggambarkan macam hubungan antar

    variabel yg dimaksud" satu ek#r berarti hubungan sudah jelas arahnya"

    sedang dua ek#r hubungan belum jelas arahnya.

    $#nt#h

    6umlah uban di kepala #rang k#ta lebih banyak daripada uban #rang

    desa7 satu ek#r0

    6*da perbedaan jumlah uban di kepala #rang k#ta dibanding uban #rang

    desa7 dua ek#r0

    6Makin banyak pabrik didirikan di suatu daerah makin tinggi angka

    diarenya7 satu ek#r0

    6*da hubungan antara tinggi angka diare dengan laju industrialisasi7 dua

    ek#r0

     enis hip#tesis kerja ini ditentukan #leh seberapa jauh kekuatan landasan

    te#ritik yg digunakan untuk menyusun hip#tesis tsb. *pabila dasar te#ri

    cukup kuat untuk menduga adanya arah perbedaan atau hubungan tsb"

    maka disusunlah hip#tesis satu ek#r" tapi bila landasan te#rinya kurangkuat mendukung kejelasan arah tsb" maka rumuskanlah hip#tesis dua

    ek#r. enis hip#tesis kerja ini akan mempengaruhi cara pengambilan

    keputusan statistik pada analisis hasil.

    2/ H!p1#e&!& n!"!l3n1l3H4

    *dalah kebalikan dari hip#tesis kerja" sehingga rumusannya secara klasik

    ialah

    “Tidak ada korelasi (atau perbedaan) antara...dengan....”

    )ip#tesis ini sebenarnya hanya ada dalam alam pikiran peneliti" yg

    berguna untuk pembuktian dengan analisis statistik. leh karena

    diketahui" bah%a semua analisis statistik inerensial dikembangkan

    berdasarkan pada karakteristik hip#tesis nihil" dan dengan demikian

    analisis ini hanya dapat membuktikan benar atau tidaknya hip#tesis nihil

    tsb.

    Bagan berikut akan lebih menjelaskan lagi hubungan perbedaan antara

    hip#tesis nihil dengan hip#tesis kerja0.

    Pernyataan statistika

    ).K ada hub antara kecerdasan 0 )1  rGy N ,

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    8/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI  'engan kemampuan meneliti L0

    ).4 tidak ada hub antara kecerdasan 0 ),  rGy  N ,

    dengan kemampuan meneliti L0

    5/ H!p1#e&!& #an!ngan

    *dalah hip#tesis dari variabel+ 6luar7 yaitu variabel tandingan bagi

    variabel pengaruh yg ada dalam hip#tesisi kerja. Katakanlah misalnya" kita

    mempunyai hip#tesis kerja 6@akt#r kelelahan akan mempengaruhi

    suseptibilitas individu terhadap penyakit ineksi7" maka hip#tesis

    tandingannya adalah 6@akt#r+ LO dst0 akan mempengaruhi suseptibilitas

    individu terhadap penyakit ineksi7.

    Peneliti dapat meng#ntr#l atau membuktikan ketidakbenaran hip#tesis

    tandingan" dengan jalan membuat desain atau rancangan penelitian yg

    adekuat. (ebagaimana halnya hip#tesis nihil" hip#tesis tandingan hanyaada dalam alam pikiran peneliti" atas dasar mana rancangan penelitian

    disusun.

    Bagan berikut menggambarkan hubungan antara hip#tesisi kerja dengan

    hip#tesis nihil dan hip#tesis tandingan.

    '*(*5+ M

    menjadi tiga buah hip#tesis min#r" dan tiga buah itupun sebenarnya

    belum tuntas habis.M*4*

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    9/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIC, Bera&ar$an #!ng$a# a+ra$&!

    / H!p1#e&!& yang %enya#a$an aanya $e&a%aan6$e&a%aan

    ala% un!a e%p!r!&,

    Banyak diantara pernyataan yang bersiat umum itu telah diketahui dandiakui kebenarannya #leh 6#rang banyak7. Misalnya 6rang Minangkabau

    banyak merantau sedangkan #rang a%a sangat terikat kepada kampung

    halamannya7. 4amun" apa yang diketahui #leh #rang banyak belum tentu

    benar. Pada hip#tesis ini hanya mengumpulkan akta+ yang telah ada

    tanpa mengujinya kembali kebenarannya.

    2/ H!p1#e&!& yang +er$enaan engan %1el !eal

    'unia kenyataan ini sangat k#mpleks dan untuk mempelajarinya met#de

    atau tipe ide+ meupakan alat yang sangat membantu. Misalnya tipe

    intr#vert dan ekstr#vert sangat membantu dalam memahami manusiadalam hubungannya dengan dunia luar. (ikap #t#riter" dem#kratis" dan

    laisseQaire sangat berguna untuk menggambarkan misalnya hubungan

    pendidikan dengan anak.

    5/ H!p1#e&!& yang %en.ar! "u+ungan an#ara &e'u%la"

    0ar!a+el,

    )ip#tesis ini lebih abstrak daripada kedua jenis hip#tesis sebelumnya.

    'isini harus dianalisis variabel+ yg dianggap mempengaruhi gejala

    tertentu dan kemudian diselidiki hingga manakah perubahan dalam

    variabel yg satu memba%a perubahan pada variabel yang lain.

    (umber M

    Re0!&!

    • memberi tuntutan kepada peneliti ke arah mana penelitian itu harus

    dilakukan• merupakan alat untuk mel#kalisasi en#mena+ dan menuntun secara

    identi9kasi variabel+ yang dibutuhkan untuk menja%ab masalah penelitian• memberi petujuk pr#sedur mana atau rancangan penelitian mana yang

    dipilih• membri petunjuk bagi cara peng#lahan data dan cara analisa hasil penelitian

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    10/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIa&ar 9a&ar %e#11l1g! penel!#!an $e1$#eran an $e&e"a#an8 r,

    A"%a :a#!$ Pra$#!$nya

    a. Mem#kuskan penelitian dalam rangka pengumpulan data.

    b. (ebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan akta ataudata.

    c. Membangtu mengarahkan dalam mengidenti9kasi variabel-variabel yang

    akan diteliti diamati0

    Met#d#l#gi Penelitan Kesehatan" +,,+" 'r. (e#kidj# 4#t#atm#dj#" akarta

    5ikena $ipta0

    )ung&! an %an*aa#

    ;ntuk menentukan arah pembuktian " artinya hip#tesis ini merupakan

    pernyataan yang harus dibuktikan. Kalau hip#tesis tersebut terbukti maka

    menjadi 6thesis7. ebih dari itu rumusan hip#tesisi itu sudah akan tercermin

    variabel-variabel yang akan diamati atau diukur" dan bentuk hubungan antara

    variabel-variabel yang akan diamati atau diukur" dan bentuk hubungan antara

    variabel-variabel yang akan dihip#tesiskan. leh sebab itu hip#tesis

    sey#gyanya (pesi9k" K#nkret" dan 6bservable7 dapat diamati / diukur0

    Met#d#l#gi Penelitan Kesehatan" +,,+" 'r. (e#kidj# 4#t#atm#dj#" akarta

    5ikena $ipta0

    11.Bagaimana cara menyusun kerangka te#ri?

    2 akt#r yang harus diperhatikan dalam menyusun kerangka te#ritis7 Hariabel yang relevan dijelaskan

    7 Bagaimana hubungan antar variabel tersebut jenis/ arahhubungan0

    7 *pakah hubungan tersebut terus bertahan? elaskan7 (kema #r diagram yang mendukung penjelasan te#ri

    P#k#k-P#k#k Materi Met#d#l#gi Penelitian dan *plikasinya" :r. M. :Jbal )asan"

    M.M." +,,+0

    'erangka teori dibuat berupa skema sederhana yg menggambarkan secara singkat proses pemecahan

    masalah yang dikemukakan dlm penelitian. 3kema sederhana yg dibuat kemudian dijelaskan

    secukupnya mengenai mekanisme kerja faktor - faktor yg timbul. 'erangkateori tersusundari

    rangakain teori-teori yang merupakan hasil dari telaah pustaka. Dengan demikian jalannya penelitian

    secara keseluruhan dapat diketahui secara jelas dan terarah. 'erangka teori juga akan membantu pemilihan konsep konsep yang diperlukan guna pembentukan hipotesisnya.

    a.  Menetapkan variabel yang diteliti , dalam hal ini adalah berapa jumlah ariabel yang

    diteliti, dan apa nama setiap ariabel.

     b.  Membaca buku-buku dan hasil penelitian.

    c.  Deskripsi teori dan hasil penelitian, dalam hal ini berisikan definisi terhadap masing-

    masing ariabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap ariabel, dan kedudukan

    antara ariabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.

    d.  Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian, dalam hal ini mengkaji apakah teori-

    teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu, betul-betul sesuai dengan obyek penelitian atau

    tidak.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    11/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIe.  Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian, dalam hal ini melakukan

     perbandingan antara teori satu dengan teori lainnya, dan hasil penelitian yang satu dengan

     penelitian yang lain.

    f.  Sintesis/ kesimpulan yang sifatnya sementara. Dari hasil sintesis atau kesimpulan dari

    tiap ariabel, selanjutnya dipadukan hasil sintesis8 kesimpulan tersebut dan kemudian membentuk 

    kerangka berpikir.(I+l, "n. 2002. Pokok-Pokok Mte$i Metodologi Penelitin dn Alik"in)

    Kerang$a #e1r!

    'e9nisi

    ;ntuk memperjelas jalannya penelitian yang akan dilaksanakan maka cal#n

    peneliti perlu menyusun kerangka pemikiran mengenai k#nsepsi tahap+

    penelitiannya secara te#retis. Kerangka ini dibuat berupa skema sederhana yg

    perlu menggambarkan secara singkat pr#ses pemecahan masalah yang

    dikemukakan dalam penelitian kemudian dijelaskan secukupnya mengenai

    mekanisme kerja akt#r+ yg timbul.

    'isamping sebagai ped#man arah tujuan penelitian" kerangka te#retis juga akan

    membantu pemilihan k#nsep+ yg diperlukan guna pembentukan hip#tesis.

    @ungsi• Memperjelas arah penelitian

    • Membantu dlm membuat suatu hip#tesis yg baik

    (udigd# (astr#asm#r# dan (#yan :smael. +,,+. 'asar D 'asar

    Met#d#l#gi Penelitian Klinis edisi ke D +. akarta (agung (et#0

    Kerangka te#ri berisi semua variabel yang

    terkait dengan masalah penelitian !ersusun setelah menghubungkan variabel

    penelitian sesuai kejadiannya" berdasarkan tinjauan pustaka'isederhanakan dalam bentuk kerangka k#nsep

    atau kerangka penelitian.an#nim" +,,20

     !e#ri merupakan satu set k#nstruk atau variable yang saling berhubunganyang membentuk hip#tesis tentang hubungan k#nstruk atau variable tsb.;ntuk menyusun suatu dasar hip#tesis penelitian digunakan suatu

    landasan te#ri. andasan te#ri tsb diper#leh dari telaah pustaka dengan

    melakukan analisis dan sintesis terhadap beberapa te#ri yang sudah

    dikembangkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya.

    ;ntuk menyususn kerangka te#ritis dan landasan te#ri diperlukan telaah

    dan kecermatan di dalam pencarian te#ri" kemudian analisis dan sintesis

    te#ri+ tsb. Pemilihan kerangka te#ri dapat dilakukan apabila  peneliti menguasai te#ri" yang dapat ditempuh dengan banyak

    membaca dan berdiskusi dengan teman seja%at.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    12/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI  peneliti mengembangkan alur piker yang l#gis" sehingga dapat

    mengkaji te#ri-te#ri yang ada.'idalam penulisan ilmiah" struktur kerangka te#ri adalah

    • Pernyataan pembuka" pengkajian te#ri ilmiah yang akan

    digunakan dalam penelitian.

    • :nventaris te#ri-te#ri yang relevan  Pemilihan te#ri yang akan menjadi dasar disusunnya

    kerangka k#nsep penelitian.

    (umber buku met#d#l#gi penelitian kesehatan"(ukidj# 4#t#atm#dj#

    10 Menetapkan variabel yang diteliti " dalam hal ini adalah berapa

     jumlah variabel yang diteliti" dan apa nama setiap variabel.+0 Membaca buku-buku dan hasil penelitian.0 eskripsi teori dan hasil penelitian" dalam hal ini berisikan de9nisi

    terhadap masing-masing variabel yang diteliti" uraian rinci tentang ruang

    lingkup setiap variabel" dan kedudukan antara variabel satu dengan yanglain dalam k#nteks penelitian itu.

    20  Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian" dalam hal ini

    mengkaji apakah te#ri-te#ri dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu"

    betul-betul sesuai dengan #byek penelitian atau tidak.30  Analisis komparati! terhadap teori dan hasil penelitian" dalam

    hal ini melakukan perbandingan antara te#ri satu dengan te#ri lainnya" dan

    hasil penelitian yang satu dengan penelitian yang lain.0 "intesis#kesimpulan yang si!atnya sementara. 'ari hasil sintesis

    atau kesimpulan dari tiap variabel" selanjutnya dipadukan hasil

    sintesis/kesimpulan tersebut dan kemudian membentuk kerangka berpikir.P#k#k-P#k#k Materi Met#d#l#gi Penelitian dan *plikasinya" :r. M. :Jbal )asan"

    M.M." +,,+0

    Kerang$a $1n&ep

    Menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dan variabel

    lainnya yang terkait

    '*(*5-'*(*5 M

    $ipta0

    Per+eaan $erang$a #e1r! an $erang$a $1n&ep;Kerang$a Te1r!

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    13/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIdimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan D batasan tentang te#ri

    D te#ri yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.Menurut kamus Bahasa :nd#nesia P#er%adarminta" !iersma" 1E0

    Kerang$a K1n&epK#nsep adalah Ceneralisasi dari sekel#mp#k en#mena tertentu" sehingga dapat

    dipakai untuk menggambarkan berbagai en#mena yang sama. 'alam

    kenyataannya" K4(

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    14/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIA"A$-A"A$ M%T&&'& *%+%'TA+ '+", %disi "udigdo

    "astroasmoro

    1+.Bagaimana cara merumuskan de9nisi #perasi#nal? $#nt#h?

    *dalah menjelaskan karakteristik yang diamatinya termasuk juga cara

    mengamati dan cara mengukurnya.@ungsi • untuk memberikan per&ep&! yang sama pada semua #rang

    mengenai apa yang dimaksud dengan variable-variable yang telah

    ditentukan.• ;ntuk menentukan !nru%en ala#2  ukur apa yang

    digunakan dalam penelitian cara memberikan de9nisi #perasi#nal variable

    ◊ 'e9nisi #perasi#nal yang menjelaskan .ara perla$uan  untuk

    menimbulkan suatu gejala" pada de9nisi ini dijelaskan bagaimana cara

    memanipulasi variable " sering digunakan pada penelitian eksperimen.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    15/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIo apar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak

    makan selama +2 jam

    o Caram 'apur adalah hasil k#mbinasi kimia%i antara natrium dan

    $l#rida.

    'e9nisi P#la : ini" yang menekankan perasi atau manipulasi apa yang

    harus dilakukan untuk menghasilkan keadaan atau hal yang dide9nisikan"

    terutama berguna untuk mende9nisikan variabel bebas.

    +0 'e9nisi P#la ::" yaitu de9nisi yang disusun atas dasar #agaimana hal yang

    dide!nisikan itu #eroperasi. $#nt#h

    o rang cerdas adalah #rang yang tinggi kemampuannya dalam

    memecahkan masalah" tinggi kemampuannya dalam menggunakan

    bahasa dan bilangan.

    o rang apar adalah #rang yang mulai menyantap makanan kurang dari

    satu menit setelah makanan dihidangkan" dan menghabiskannyadalam %aktu kurang dari 1, menit.

    0 'e9nisi P#la :::" yaitu de9nisi yang dibuat berdasarkan atas #agaimana hal

     yang dide!nisikan itu nampaknnya. $#nt#h

    o Mahasis%a yang cerdas adalah mahasis%a yang mempunyai ingatan

    baik" mempunyai perbendaharaan kata luas" mempunyai kemampuan

    berpikir baik" mempunyai kemampuan berhitung baik.

    o

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    16/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI

    - Definisi operasional yang mendeskripsikan /i$i-/i$i "tti" "utu o%ek  , sering dipergunakan

     pada penelitian pendidikan.

    9: * definisi anak cerdas adalah anak yang memiliki perbendaharaan kata-kata yang banyak,

    memiliki daya ingat yang kuat dan mampu bernalar dengan baikserta memiliki ketrampilan

     berhitung yang baik.Panduan Penelitian, Dr.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    17/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARI◊ Hariable #ergan#ung dependent variable0

    Hariable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

    variable bebas" dalam penelitian variable tergantung diamati dan diukur

    untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas.

    ◊ Hariable %1era#1r variable bebas kedua0

    Hariable yang dipilih " diukur " diamati dan dimanipulasi #leh peneliti karena

    diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable

    tergantung.

      Hariable .1n#r1l

    Hariable yang dik#ntr#l peneliti untuk menetralkan pengaruhnya terhadap

    variable tergantung.

    ◊ Hariable an#ara intervening variable 0

    @act#r yang secara te#ritik mempengaruhi hubungan variable bebas dan

    variable tergantung" variable ini tida dapat diamati" dan diukur " namun

    pengaruhnya dapat disimpulkan dari hubungan yang ada antara variable

    bebas dan variable tergantung.

    Panduan Penelitian" 'r.B. (andjaja" M(P) dan *lbertus )eriyant#" M.)um0

      Hariabel perantara" atau disebut juga variabel penghubung variabel

    yang menjembatani pengaruh suatu variabel bebas dengan variabeltergantung. $th" *nkil#st#miasis variabel bebas0 akan mempengaruhi

    terjadinya anemia variabel tergantung0 dengan melalui mekanisme

    perdarahan kr#nis saluran digesti variabel perantara0

      Hariabel pendahulu variabel bebas yang berpengaruh pada variabel

    tergantung tetapi sekaligus berpengaruh pula pada variabel lain yang juga

    berperan sebagai variabel bebas terhadap variabel tergantung tersebut. $th"

    diketahui bah%a tingkat pendidikan sese#rang variabel pendahulu0

    mempengaruhi akseptabilitas mereka terhadap cara peng#batan m#dern

    variabel bebas0" disamping itu juga mempengaruhi kepercayaan mereka

    terhadap peng#batan tradisi#nal variabel tergantung0

      Hariabel prak#ndisi variabel yang keberadaannya merupakan

    prasyarat bagi bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel

    tergantung. $th" diketahui bah%a tuberkul#sis paru variabel tergantung0

    terjadi karena masuknya mik#bakteri tuberkul#sis variabel bebas0 pada

    individu yang lemah 9siknya variabel prak#ndisi0

    (astr#asm#r#" (." :smael" (."+,,+" Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis" $H

    (agung (et#" akarta

    Cara %eng1n#r1l 0ar!a+el peran.u ;

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    18/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIMengidenti9kasi setiap variabel perancu

    'alam hal ini yang paling mengetahui adalah peneliti yang menguasai

    substansi penelitian0. $aranya adalah studi literatur yang memadai"

    disamping akt#r pengalaman dan l#gika. 'isini berperan kerangka k#nsep

    penelitian yang mengidenti9kasi semua variabel" mengg#l#ngkannya" danmembuat diagram hubungan antar-variabel dalam diagram yang jelas.

    Menyingkirkan variabel perancu

    a. Menyingkirkan perancu dalam desain lebih

    kuat0

    5estriksi   menyingkirkan variabel perancu dari setiap subyek

    penelitian

    Matching   pr#ses menyamakan variabel perancu diantara dua

    kel#mp#k

    5and#misasi

     variabel perancu akan terbagi seimbang diantara +kel#mp#k" dan variabel perancu yang terbagi rata tsb meliputi baik

    variabel perancu yang pada saat penelitian sudah diketahui

    maupun yang belum diketahui

    b. Menyingkirkan perancu dalam analisis

    (trati9kasi  cara yang laQim untuk meniadakan akt#r perancu"

    bila hanya ada 1 perancu

    *nalisis multivariat   teknik statistika untuk set data dengan

    variabel tergantung multipel lebih dari satu0

    (astr#asm#r# (" :smael (. 'asar-dasar met#d#l#gi penelitian klinis.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    19/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIPratiknya" *. >." +,," Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

    Kesehatan" $etakan :::" P! 5aja Cra9nd# Persada" akarta

    12.(ebutkan macam-macam skala pengukur? 'e9nisi?

    (kalavariabel (iat $#nt#h

    a. Ka#eg1r!$al  4#minal Bukan peringkat C#l#ngan darah" jenis

    kelamin" agama" suku$ominal

    merupakan skala kualitati yanng paling rendah tingkat pengukurannya

    dibandingkan skala-skala yang lain" karena skala ini hanya mampu

    mengklasi9kasikan suatu variabel atau suatu #bjek. (kala ini hanya mampu

    membedakan satu #bjek dengan #bjek yang lain" tetapi tidak mampu

    membandingkan mana yang lebih besar atau mana yang lebih kecil. !anda

    matematis U dan S

    )anya merupakan nama atau label" dan tidak mengandung in#rmasi peringkat.

    (kala n#minal ini tidak dapat dimanipulasi secara matematis. ;ji hip#tesis yang

    sering digunakan untuk variabel n#minal adalah uji G+.

      rdinal Peringkat dengan interval yang

    tidak dapat diukur

    'erajat penyakit" status

    s#sial-ek#n#mi%rdinal

    merupakan skala kualitati seperti skala n#minal" tetapi lebih tinggi tingkatannya.

    (ebab skala ini selain dapat dibedakan #bjek yang satu dari lainnya" dapat jugaditentukan mana yang lebih besar atau lebih kecil" bahkan dapat diurutkan dari

    yang paling rendah ke yang paling tinggi. !anda matematis yang dapat dipakai

    adalah U" S" V dan W

     !erdapat in#rmasi peringkat" tetapi jarak antara dua peringkatnya tidak dapat

    dikuanti9kasi. Meskipun mempunyai in#rmasi perigkat" nilai variabel #rdinal tidak

    dapat dimanipulasi secara matematis ditambah" dikali" dibagi0

    b. Nu%er!$   :nterval Peringkat dengan interval yang

    dapat diukur" namun tidakmempunyai titik n#l alamiah

    (uhu tubuh" k#e9sien

    inteligensi

    nter'al

    skala ini sudah termasuk skala kuantitati dan kedudukannya lebih tinggi

    daripada skala #rdinal" karena dengan skala ini selain dapat dibedakan satu #bjek

    dengan yang lain" dapat ditentukan mana yang lebih besar atau lebih kecil dan

    dapat pula ditentukan jarak interval0 antara satu #bjek dengan lainnya serta

    dapat dilakukan #perasi matematis. !anda matematis yang dapat dipakai adalah

    U" S" V dan W

      5asi# (ama dengan skala interval"

    mempunyai titik n#l alamiah

    Penghasilan" berat badan"

    kadar ureum.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    20/26

     A  R   T  E

      R   I O

    LBM 2 MP, SGD 2

    ASTRI NOOR MALITASARIatio

    skala kuantitati yang tertinggi derajatnya. Pada skala rasi# dikenal adanya n#l

    abs#lut atau n#l sejati yang tidak ada pada skala interval. *rti n#l abs#lut disini

    adalah n#l yang berarti 6tidak ada7

    Panduan Penelitian. 'r. B. (andjaja" M(P). Prestasi Pustaka

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    21/26

    g. =ntuk keperluan analisa secara kuantitatif, maka ja+aban-ja+aban tersebut diberi

    skor, misalnya *

    a. 3angat baik8senang sekali    skor * (

     b. Cukup baik8senang    skor * &

    c. 3edang8cukup senang 

     skor * $d. 'urang baik8kurang senang    skor * #

    e. 3angat tidak baik8tidak senang    skor * !

    #.

      Skl Gutt'n

    a. 3kala >uttman dikembangkan oleh ouis >uttman. Disebut juga metode skalogram

    atau analisis skala. 3kala guttman memiliki beberapa ciri penting, yaitu sebagai berikut *

    • Memiliki sifat uni dimensional

     b. Artinya hanya ingin mengukur satu dimensi dari suatu ariabel penelitian yang

    memiliki beberapa dimensi multi dimensi.

    • Merupakan skala kumulatif 

    c. Artinya pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaannya hanya memiliki bobot

    yang berbeda apabila seseorang menyetujui pernyataan yang berbobot lebih berat, maka dia juga

    akan menyetujui pernyataan-pernyataan yang bobotnya lebih rendah atau kurang berbobot

    d. "ariabel penelitian yang diukur dengan skala likert ini dijabarkan menjadi indikator 

    arabel, yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-iteminstrumen, bisa

     berbentuk pernyataan atau pertanyaan. 5a+aban setiap instrumen ini, berbentuk pernyataan

    komplementer, sepert 0ya-tidak1, 0benar-salah1, 0setuju-tidak setuju1. 5adi ja+aban yang

    diperoleh hanya ada dua.

      Skl T#u$"tone

    a. 3kala thurstone dikembangkan oleh .. Thurstone yang bertujuan untuk  

    mengurutkan responden berdasarkan kriteria tertentu. Dengan metode ini skala disusun

    sedemikian rupa, sehingga interal antarurutan dalam skala mendekati interal yang sama

     besarnya. 'arena itu skala ini sering disebut skala interal sama.

    b. (Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan,

     M.M., 2002)

    13.Bagaimana cara pengutipan?

    c. !eknik penulisan

    a0 system n#m#r  tiap rujukan diberi n#m#r sesuai dengan urutan

    penunjukannya pertama kali di dalam naskah. 4#m#r terletak di antara

    tanda kurung mengikuti nama penulis atau pada akhir pernyataan atau

    kalimat. 5ujukan V 1 n#m#r+ yang bersangkutan dipisahkan #leh k#ma.

    5ujukan V +  !anda garis atau penghubung n#m#r pertama dan n#m#r

    terakhird. $#nt#h

    - Bangunan m#lekul '4* berbentuk heliks ganda dilap#rkan #leh >ats#n &

    $rick +0- '4* mempunyai bangunan m#lekul berbentuk heliks ganda +0

    b0 (ystem nama dan tahun )arvard0

     'isusun secara alabetik sesuai namapenulis" diikuti #leh penulisan tahun atau dengan mencantumkan nama

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    22/26

    penulis dan tahun penerbitan diantara tanda kurung atau pada akhir

    kalimat.e. $#nt#h

    - Pauling 1A0 melap#rkan manaat vitamin $ d#sis tinggiX- Hit $ d#sis tinggi dilap#rkan bermanaat menghambat pertumbuhan sel

    tum#r Pauling" 1A0c0 (istem k#mbinasi alphabet dan n#m#r )&40  disusun secara alabetik

    berdasrkan nama penulis dan diberi n#m#r berurutan" 'itunjukkan dengan

    mencantumkan n#m#r atau penulis atau keduanya diantara tanda kurung0d) (istem Hanc#uver  menggunakan system n#m#r disertai penyeragaman

    cara penulisannya" dengan cara menunjukkan di dalam naskah dan

    pemberian urutan n#m#r sesuai dengan munculnya yang pertama kali

    didalam naskah. 4ama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai

    dengan " bila V  tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et 

    al. !j#kr#neg#r#" *rjatm# dan Baraas @aisal.1E. !eknik Penulisan

    Makalah :lmiah Ked#kteran dan Kesehatan.@K ;:

    g. $-/$ Pengutin

    #. A. !utin lng"ung ng tidk lei# d$i e't $i"

    i. ! 'utipan itu diintegrasikan langsung dalam teks karangan.

     j. # 'utipan itu diapit oleh tanda kutipan.

    k. $ 3esudah kutipan itu, diberi nomor urut catatan kaki atau ditempatkan nama

    singkat pengarang, tahun terbit buku, serta halaman tempat terdapatnya kutipan itu.

    l. Contoh*

    m. ?stilah moral berasal dari kata morus, yang berarti norma, aturan, atau keharusan.

    n. Dalam pengertian luas 0moral adalah tuntutan atau keharusan satu kelompok 

    masyarakat terhadap rang atau masyarakat yang bersangkutan1 Djahiri, !@@)* !.

    o. 3ementara itu, dalam....

     p.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    23/26

    kedua ialah pedagang ?ndia 3elatan yang memanjiri pelabuhan-pelauhan 2usantara

     pada Eaman ?slam. %asil karya kelompok pertama berupa kitab yang berunsur 

    keagamaan, sedangkan hasil karya kelompok kedua berupa hikayat-hikayat yang

     bersifat hiburan.1 ang, !@@!* #4&.

    E. C. !utin tk lng"ung

    aa. ! 'utipan itu diintegrasikan ke dalam teks karangan.

    ab. # 'utipan tidak diapit oleh tanda kutip.

    ac. $ 3esudah kutipan selesai, dieri nomor catatan kaki atau ditempatkan nama singkat

     pengarang, tahun terbit buku, serta halaman terdapatnya kutipan itu.

    ad. Contoh*

    ae. ang menarik adalah kesimpulan dari

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    24/26

    ap. Daftar pustaka bibliografi adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-

    artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian

    dengan sebuah atau sebagian karangan yang disertainya.

    +. n"u$-un"u$ dt$ u"tk 'eliuti*

    ar. !. nama pengarang, yang dikutip secara terbalik,

    as. #. tahun terbit

    at. $. judul buku, termasuk judul tambahannyaJ

    au. &. data publikasi, yang meliputi

    a. a. penerbit,

    a+. b. kota terbit.

    3. onto#

    ay. Tarigan, %enry >untur. !@@4. Me!ba"a #ebagai #$at$ Ketera!pilan %erbahasa.

     %and$ng& Angkasa.

    aE. 2ama keluarga Tarigan ditulis lebih dulu, kemudian diikuti nama kecilnya

     ba. %enry >untur.

     bb. a. 5ika buku itu dususun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak dibalikan.

     bc. b. 5ika buku itu dususun oleh banyak orang, nama pengarang pertama yang

    dicatumkan dan setelahnya diberi keterangan dkk, yang Kartinya dan ka+an-ka+anK.

     bd. c. 5ika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu dipakai menggantikan nama

     pengarang.

     be. d. 5ika buku itu merupakan editorial bunga rampai, nama editor itu yang dipakai.Di belakang nama editor diberi keterangan ed., Leditor.

     bf. e. 2ama gelar pengarang laEimnya tidak dituliskan.

     bg. f. Daftar pustaka disusun alfabetis berdasarkan urutan huruf a+al nama belakang

     pengarang.

    ♣ Tahun terbit ditulis setelah nama pengarang. 3elama ini penulisannya terdapat dua ersi,

    yakni ada yang disertai tanda kurung dan ada pula yang tidak. Apabila menggunakan tanda

    kurung, setelah nama pengarang, tidak menggunakan titik Tarigan, %enry >untur G!@@4HJ

    dan apabila tidak menggunakan tanda kurung, setelah nama pengarang dibubuhkan tandatitik Tarigan, %enry >untur. !@@4. 5ika pada tahun yang sama, pengarang itu menerbitkan

    dua buku dan kedua bukunya itu dijadikan daftar pustaka, tahun tertib itu diberi urutan,

    misalnya !@@4a, !@@4b, dan seterusnya.

    ♣ 5udul buku harus diberi garis ba+ah atau dicetak miring.

    ♣ 5ika buku tersebut merupakan terjemahan, maka setelah judul buku diberi keterangan

    terjemahan.

    ♣ =rutan data penerbit, didahului kota penerbit yang kemudian nama penerbit

     bh.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    25/26

    +', (aat ini terdapat berbagai macam cara penulisan datar pustaka.

    Penulisan datar pustaka yang banyak dikenal adalah =an.1u0er

    yle dan "ar0ar yle,

    =an.1u0er ylebk. 'ikeluarkan bulan ebruari 1E " dan kini diterapkan #leh hampir

    semua majalah kesehatan di *merika" er#pa " juga *ustralia. 'i :nd#nesia "

    beberapa majalah ilmiah ked#kteran sudah mulai menerapkan cara

    penulisan datar pustaka ini.

    bl. Hamc#uver style ini lebih ringkas " tidak banyak menggunakan titik "

    dan k#ma.

    bm. $#nt#hnya dapat dilihat pada cumullative indeG Medicus" yaitu

    nama" singkatan nama depan inisial 0 penulis " judul karangan nama

    majalah atau jurnal" tahun penerbitan" v#lume dan n#m#r halaman. ikadikutip dari buku " susunan menjadi nama dan inisial penulis " judul

    karanagn" nama edit#r jika ada 0" judul buku jika buku tsb merupakan

    kumpulan kara beberapa penulis 0 " k#ta tempat buku itu diterbitkan " nama

    penerbit " tahun penerbitan " dan halaman.

      O&TO 4A&O4ER

    dalam teksH

     

    Peningkatan C9A paling menonjol adalah pada penderita karsinoma kolo-rektal stadium

    lanjut G!H, terutama kalau sudah metastase ke hati G#-(H. Dari ealuasi $#44 kasusmenunjukkan bah+a C9A merupakan prediktor yang sangat baik untuk menilai

     prognosis penderita G)H

      Har0ar yle

    bn. Banyak digunakan sebagai sistem yang resmi pada kegiatan

    penulisan ilmiah 'i :nd#nesia.

     bo. O&TO AR4ARD

    dalam teksH

     

    Peningkatan C9A paling menonjol adalah pada penderita karsinoma kolo-rektal

    stadium lanjut [Parker W! "##$%& terutama kalau sudah metastase ke hati ['ate (

    "#))& *ro+n W "##,& Maingot ! tal "##., 'itano M "##)%  Dari ealuasi $#44

    kasus menunjukkan bah+a C9A merupakan prediktor yang sangat baik untuk menilai

     prognosis penderitaH [ill 0 "##$ %  

    bp. (umber ped#man penelitian ked#kteran " *skandar

     !j#kr#pra%ir#.+,,+

    bJ. 'alam mencatat sumber kepustakaan biasanya mengikuti urutan-

    urutan sebagai berikut

    a. 4ama pengarang. *pabila tidak ada nama pengarang"dicantumkan nama badan atau instansi yang menerbitkan atau edit#rnya.

  • 8/16/2019 ASTRI LBM 2 MP

    26/26

    b. udul sumber nama buku" artikel" atau manuskrip yang lain0.

    c. Bila artikel atau judul tersebut diambil dari k#ran atau majalah

    berkala" tuliskan judulnya kemudian nama k#ran atau majalah yang

    memuatnya" serta v#lume atau edisi atau n#m#r penerbitan" tanggal"

    bulan" dan tahun"

    d. 4ama penerbit untuk buku dan karangan lain yang diterbitkan0.e. !empat penerbitan.

    . !ahun penerbitan.

    g. *pabila suatu buku terdiri dan beberapa jilid atau merupakan

    suatu seri" dicantumkan setelah nama buku itu n#m#r jilid atau serinya.

    h. Bila perlu dicantumkan n#m#r halaman yang dipelajari atau

    dikutip.

    br.

    o Karya tunggal

    bs. 4ama." tahun" judul" %eb serv%s http//%%%0" tanggal-bln-tahunmakalah" acced tgl-bln-thn0

    o Karya dalam karya

    bt. 4ama." tahun" judul dalam ed%erb...http//%%%...0" tgl-bln-thn

    makalah" tgl-bln-thn accesed0

    o Makalah bebas tanpa nama0

    bu. %eb servers0" tgl-bln-thn accesed judul0

     b.

    http://www/http://www/http://www/http://www/