aspek budaya, upaya promotif & preventif post partum

15
KEPERCAYAAN DAN PRAKTIK BUDAYA PERIODE POST NATAL Kepercayaan - Ketidakseimbangan kondisi tbuh berhubungan dengan aliran energi, panas-dingin, yin dan yang. - Wanita post natal berada dalam keadaaan tidak seimbang (penurunan aliran energi, kondisi dingin, yin berlebihan) Praktik - Istirahat dan menyendiri. Wanita membutuhkan masa istirahat post natal yang lama, menghindari aktivitas fisik dan seks serta membatasi kontak dengan orang lain. Tanggung jawab rumah tangga dan perawatan bayi baru lahir biasanya ditangani oleh kerabat wanita ibu post natal. Lama istirahat: 40 hari – Meksiko, Laos, Vietnam, Kamboja 1 bulan – Cina, Jepang 2 minggu – Filifina - Menghindari dingin, mempertahankan kehangatan. Untuk memperoleh keseimbangan wanita harus menghindari aktivitas yang menimbulkan dingin atau makanan dingin atau dengan meningkatkan panas eksternal. Mengindari mandi – Cina, Meksiko, Laos, Vietnam, Kamboja, Jepang, Shinto (diawali mandi ritual dan diakhiri masa menyendiri) Tidak boleh mencuci rambut – Cina, Raza/Latin

Upload: ssandraliani

Post on 20-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Post Partum

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

KEPERCAYAAN DAN PRAKTIK BUDAYA PERIODE POST NATAL

Kepercayaan

- Ketidakseimbangan kondisi tbuh berhubungan dengan aliran energi,

panas-dingin, yin dan yang.

- Wanita post natal berada dalam keadaaan tidak seimbang (penurunan

aliran energi, kondisi dingin, yin berlebihan)

Praktik

- Istirahat dan menyendiri. Wanita membutuhkan masa istirahat post natal

yang lama, menghindari aktivitas fisik dan seks serta membatasi kontak

dengan orang lain. Tanggung jawab rumah tangga dan perawatan bayi

baru lahir biasanya ditangani oleh kerabat wanita ibu post natal.

Lama istirahat:

40 hari – Meksiko, Laos, Vietnam, Kamboja

1 bulan – Cina, Jepang

2 minggu – Filifina

- Menghindari dingin, mempertahankan kehangatan. Untuk memperoleh

keseimbangan wanita harus menghindari aktivitas yang menimbulkan

dingin atau makanan dingin atau dengan meningkatkan panas eksternal.

Mengindari mandi – Cina, Meksiko, Laos, Vietnam, Kamboja, Jepang,

Shinto (diawali mandi ritual dan diakhiri masa menyendiri)

Tidak boleh mencuci rambut – Cina, Raza/Latin

Menghindari pajanan angin – Cina, Afrika Selatan, Meksiko, Filifina,

Laos, Vietnam, Kamboja

Menambahkan panas eksternal – Hispanik, Filifina, Asia ( tetap

diselimuti, menggunakan selimut tambahan, mengunakan sandal)

- Anjuran atau batasan diet. Biasanya didasarkan pada makanan menurut

definisi budaya, termasuk penyajian” panas” atau “dingin”

Cina – makan 5-6 kali perhari, teh herbal panas, makanan panas (nasi,

telur, jeroan, ayam), makanan dingin yang dihindari (air, makanan

mentah, dan daging)

Page 2: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

Hispanik – menghindari makanan dingin (buah dan sayuran segar,

makanan basi, asam, dan dingin)

Hmong – ayam dan nasi yang dibumbui lada

Page 3: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF PADA IBU POST NATAL

Upaya promotif dan preventif pada ibu post natal meliputi:

Perawatan Diri Ibu Post Natal

1. Nutrisi dan Cairan

Tambahan asupan kalori 500 kkal untuk ibu menyusui. Dan minum paling

sedikit 3 lt/hari

1. Ambulasi

Bimbing untuk berjalan, ibu post partum sudah boleh berjalan setelah 24-

48 jam post partum.

2. Eliminasi

a. Miksi

Normalnya akan buang air kecil spontan setiap 3-4 jam. Kompres air

hangat dekat simfisis jika ibu tidak BAK. Lakukan kateterisasi jika

tidak berhasil.

b. Defekasi

Ibu post partum masih sulit BAB sekitar 2-3 hari. Jika hari ke 3 masih

sulit BAB lakukan pemberian laksan supositoria dan beri minum air

hangat.

3. Kebersihan diri

a. Perineum

Bersihkan secara rutin setiap setelah BAK dan BAB. Bersihkan

dengan sabun minimal 1x/hari. Bersihkan mulai dari simfisis sampai

anal. Saat mengganti pembalut jangan sampai bagian dalam terkena

Page 4: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

kontaminasi. Penggantian pembalut minimal 4x/hari. Cuci tangan

dengan sabun setelah prosedur membersihkan selesai.

b. Payudara

Jaga kebersihan payudara, terutama puting susu. Gunakan BH yang

menyokong payudara. Jika puting lecet olehkan ASI yang keluar pada

puting. Jika lecet berat, ASI tetap dikeluarkan, dan diberikan dengan

alat (sendok, dot)

4. Istirahat

Istirahat sangat diperlukan untuk penyembuhan. Jika bayi tidur ibu

dianjurkan tidur, karena untuk mengatasi pola tidur bayi yang terjaga saat

malam hari yang mengganggu pola tidur ibu.

5. Seksual

Dapat dilakukan coitus ketika sudah minggu ke 3-4 post partum. Jika

perdarahan telah berhenti, dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya

ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.

6. Latihan/Senam Nifas

Latihan akan memepercepat proses penyembuhan, mencegah timbulnya

komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot punggung, otot dasar

panggul, dan otot perut. Lakukan secara bertahap dan kontinyu,

pengulangan gerakan 5x/hari dan tingkatkan hingga 10x/hari.

Tanda Bahaya Pada Ibu Post Natal

Ibu harus segera memperoleh pertolongan jika ada tanda-tanda berikut:

1. Perdarahan hebat dari vagina atau lokhea berwarna merah terang (setelah

lokhea berwarna merah-cokelat gelap atau pucat)

2. Demam (dengan atau tanpa menggigil)

Page 5: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

3. Peningkatan rabas vagina, terutama yang berbau tidak sedap

4. Bengkak, nyeri tekan, kemerahan, atau rasa hangat pada satu tungkai

5. Area payudara mengalami pembengkakan, nyeri tekan, kemerahan dan

gatal

6. Rasa terbakar atau nyeri saat berkemih, ketidakmampuan untuk berkemih

7. Rasa nyeri yang menetap pada area perineum atau panggul

Perawatan Bayi Baru Lahir

1. Tali Pusat

Daerah ini mudah sekali terkena infeksi, jika tali pusat yang belum putus

tak sengaja terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton

buds atau kasa steril. Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali

pusat. Umumnya, tali pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah

kelahiran, tapi bisa juga terjadi lebih dini atau lebih lambat. Perawatan

cukup menggunakan air matang dan biarkan tali pusar tetap terbuka.

Usahakan tali pusar tetap kering, untuk mengelap bisa menggunakan tissue

atau kain kasa steril.

2. Mata

Bila air mata tergenang atau tak mengalir akan tumbuh kuman-kuman

yang menimbulkan kotoran mata dan itu dapat membahayakan kornea.

Karena itu perlu dilakukan pemijatan di area sudut mata dengan

menggunakan jari yang tak berkuku panjang atau cotton buds yang

dibasahi air matang. Pijat lembut dari sudut mata ke bawah dan ke arah

hidung, selama 5-10 kali. Lakukan lebih kurang 2 minggu, karena setelah

itu, umumnya saluran air mata telah terbuka tetap dan berfungsi. Untuk

membersihkan tahi mata, gunakan kapas steril yang dibasahi air matang.

Selalu gunakan satu kapas steril untuk tiap mata.

3. Kulit

Page 6: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

Bayi baru lahir minimal dimandikan sehari sekali karena ia belum tahan

dingin. Berendam di bak mandi atau dilap dengan waslap basah yang

sudah diberi sabun bayi. Pilih yang mengandung Pro Vitamin B5 yang

berguna untuk merawat kesehatan kulit, memberi rasa nyaman, dan

menjaga kulit tetap halus. Pakai baby oil yang mengandung Vitamin E.

Vitamin E bermanfaat untuk membuat kulit tetap halus, lembut, dan

terhindar dari lecet. Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur

temperatur ruangan/kamar bayi senyaman mungkin. Jangan sampai bayi

kepanasan. Jika tak punya AC, ventilasi kamar harus baik. Dan gunakan

bedak bayi yang mengandung Pro Vitamin B5, agar kulit si kecil tetap

halus dan lembut.

Pada jam-jam yang banyak mengeluarkan keringat seperti siang hari, lap

bagian tubuh yang banyak keringat dengan kapas yang dibasahi air hangat

atau tisu basah non-alkohol. Lakukan sesering mungkin pada bayi yang

banyak biang keringat, terutama di daerah-daerah lipatan.

4. Kulit Kepala

Cradle crap atau kerak di kulit kepala disebabkan kulit kepala terpolusi

udara dan debu. Bersihkan dengan air matang setelah diberi obat dari

dokter. Tapi jangan keras-keras karena setelah diberi obat, sebenarnya

nanti akan ngelotok sendiri. Boleh juga menggunakan baby oil, diamkan

kira-kira 10-15 menit, lalu pijat secara lembut, dilanjutkan dengan

pencucian. Tapi ingat, jangan lakukan pijatan atau pembersihan dengan

keras. Usahakan kulit kepala tetap sejuk dan kering, karena kerak ini akan

makin parah jika kulit kepala berkeringat. Jangan kenakan topi pada bayi

kecuali jika sangat diperlukan dan lepaskan topi itu setelah bayi Anda

berada di dalam rumah atau kendaraan.

5. Rambut

Pakai daun seledri sebagai perangsang pertumbuhan bayi. Tapi, boleh-

boleh saja menggunakan sampo khusus bayi dan cukup dua kali seminggu.

Page 7: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

Gunakan sampo bayi yang mengandung Pro Vitamin B5, agar rambut

tetap sehat, mudah diatur, dan lebih bercahaya. Basahi rambutnya dengan

semprotan halus atau dengan menuangkan secangkir air. Tambahkan satu-

dua tetes sampo dan gosok lembut sampai berbusa. Hindari jangan sampai

sampo mengenai mata. Basuh sampai bersih dengan semprotan lembut

atau beberapa cangkir air. Bisa digunakan alat khusus yang dapat

melindungi mata dari aliran air dan sampo saat rambutnya dikeramasi.

6. Hidung

Jika ada cairan atau kotoran yang keluar, bersihkan bagian luarnya. Jangan

gunakan cotton buds, tisu yang digulung kecil atau dengan jari untuk

mengeluarkan kotoran dari dalam hidung. Jika bayi punya banyak lendir

sedot keluar dengan cara mengisapnya oleh ibu secara lembut atau dengan

aspirator hidung bayi. Tutup sebelah lubang hidung dengan jari, lalu isap

sebelahnya.

7. Telinga

Membersihkan kotoran jika sudah mencapai "pintu" keluar atau setelah

melewati "tikungan" di dalam liang telinga luar. Gunakan cotton buds

yang diberi air hangat agar kotoran jadi lebih lunak, sehingga mudah

dikeluarkan. Minta pertolongan dokter untuk membersihkan kotoran yang

berada di dalam telinga dan keras. Sementara daun telinga dapat

dibersihkan tiap kali memandikan bayi. Gunakan cotton buds atau kapas

yang dibasahi air hangat.

8. Mulut

Endapan susu tak perlu dibersihkan. Cukup diberi air putih saja untuk

membersihkan mulutnya. Setelah bayi tumbuh gigi, sekitar usia 6 bulan,

boleh gusi dan gigi dibersihkan sekali sehari dengan kasa steril yang

dibasahi air matang. Sampai usia sebulan, mulut dan bibir bayi mudah

sekali ditumbuhi jamur candida. Jamur ini berasal dari orang dewasa,

Page 8: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

terdapat di selaput lendir dan lebih sering dijumpai di vagina. Gejalanya

tampak dari munculnya busa-busa putih di area bibir dan mulut.

9. Kuku

Sejak bayi baru lahir, kuku-kukunya boleh digunting dan dikikir. Tapi

lakukan secara hati-hati. Tutuplah dengan sarung tangan saat bayi sedang

tak diawasi. Selama ia dalam pengawasan, tangannya tak usah diberi

sarung.

10. Bokong

Biasanya akan timbul gatal-gatal dan merah di sekitar bokong. Tindak

pencegahan yang penting ialah mempertahankan area ini tetap kering dan

bersih. Jika usaha pencegahan tak berhasil, yang dapat Anda lakukan

ialah:

Jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup saat tidur malam

atau bepergian.

Jangan ganti-ganti merek diapers. Gunakan hanya satu merek yang

cocok untuk bayi Anda.

Lebih baik gunakan popok kain. Jika terpaksa memakai diapers,

kendurkan bagian paha untuk ventilasi dan seringlah menggantinya

(tiap kali ia habis buang air kecil/besar).

Tak ada salahnya sesekali membiarkan bokongnya terbuka. Jika

perlu, biarkan ia tidur dengan bokong terbuka. Pastikan suhu

ruangan cukup hangat sehingga ia tak kedinginan.

Jika peradangan kulit karena popok pada bayi Anda tak membaik

dalam 1-2 hari atau bila timbul lecet atau bintil-bintil kecil,

hubungi dokter anak Anda.

Penting pula diperhatikan faktor makanan. Para ibu yang menyusui bayinya

dengan ASI harus menghindari makanan yang mengandung lemak, asam dan

Page 9: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

pedas karena dapat membuat bayi sering buang air besar sehingga pantatnya

jadi lecet. Ini harus diobati dengan obat dari resep dokter.

Tahap Dan Tata Laksana Menyusui Yang Benar

Tahap dan tata laksana menyusui yang benar menurut Depkes RI (2002), yaitu

sebagai berikut:

1) Posisi badan ibu dan bayi

a) Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai.

b) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.

c) Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu.

d) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.

e) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.

f) Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan

leher dan lengan bayi.

g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi

dengan lengan ibu bagian dalam.

2) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu.

a) Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola.

b) Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C yaitu

payudara dipegang dengan ibu jari di bagian atas dan jari yang lain

menopang di bawah atau dengan pegangan seperti gunting (puting susu

dan areola dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah seperti gunting)

dibelakang areola.

c) Sentuh pipi/ bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks

menghisap).

d) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur ke bawah.

e) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu

belakang bayi bukan belakang kepala.

f) Posisikan puting susu di atas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan

hidung bayi.

g) Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit

h) mulut bayi.

Page 10: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

i) Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting

susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum)

dan langit-langit yang lunak (palatum molle).

j) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan

memerah sehingga ASI akan keluar.

k) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara

tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

l) Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung bayi

dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu

karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan

pantat bayi dengan lengan ibu.

m) Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi.

3) Tanda-tanda perlekatan menyusu yang baik:a) Dagu bayi menempel payudara ibub) Mulut bayi terbuka lebarc) Bibir bawah bayi membuka keluard) Areola bagian atas ibu tampak lebih banyak

Tanda bayi mengisap dengan efektif adalah bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan.

Page 11: Aspek Budaya, Upaya Promotif & Preventif Post Partum

Referensi:

Ardinasari, Eiyta. Perawatan Bayi Baru Lahir. Diakses Tanggal 19 April 2015 Http://Bidanku.Com/Merawat-Bayi-Baru-Lahir

Departemen Kesehatan. Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat. Pelayanan kesehatan neonatal esensial: Pedoman teknis pelayanan

kesehatan dasar Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Kesehatan 2010

Reeder, Sharon J., Dkk. 2011. Keperawatan Materitas: Kesehatan Wanita, Bayi,

& Keluarga Volume 2 Edisi 18. Jakarta: EGC

Sulistianingsih, Rina. 2012. Karya Tulis Ilmiah: Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui yang Benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta