askep penyakit addison keperwatan

35
Askep Penyakit Addison Askep Penyakit Addison by Heri Setiawan A. Definisi Penyakit Penyakit Addison merupakan penyakit isufiensi adrenal yang mengakibatkan sindrom klinik ( Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin, 1999 ). Penyakit Addison Merupakan suatu proses patologik akibat dari isufiensi dikorteks adrenal. ( Patofisiolagi Vol 2, 2005 ) Penyakit Addison Adalah Kegagalan korteks adrenal memproduksi hormon adrenokortikal yang disebabkan oleh atropi primer pada korteks adrenal akibat automunitas (www.goegle.co.id ) Penyakit Addison ( insufiensi adrenokortikal ) terjadi jika adrenal yang kurang aktif menghasilkan kortikosteroid dalam jumlah yang tidak memadai (www.Medicastore.com ). B. Etiologi Etiologi dari penyakit Addison antara lain adalah : - Autoimmune ( Idiopatik ). - Pengangkatan Kelenjar adrenal. - Infeksi pada kelenjar adrenal. - Tuberkulosis. - Isufiensi ACTH Hipofise ( Ilmu Penyakit Dalam I edisi 3, 1996 ) C. Web Of Caution

Upload: astriend-melyndha

Post on 26-Nov-2015

401 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

endokrin

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Penyakit Addison keperwatan

Askep Penyakit Addison

Askep Penyakit Addison

by Heri Setiawan

A. Definisi Penyakit

Penyakit Addison merupakan penyakit isufiensi adrenal yang mengakibatkan sindrom klinik ( Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin, 1999 ).

Penyakit Addison Merupakan suatu proses patologik akibat dari isufiensi dikorteks adrenal. ( Patofisiolagi Vol 2, 2005 )

Penyakit Addison Adalah Kegagalan korteks adrenal memproduksi hormon adrenokortikal yang disebabkan oleh atropi primer pada korteks adrenal akibat automunitas (www.goegle.co.id)

Penyakit Addison ( insufiensi adrenokortikal ) terjadi jika adrenal yang kurang aktif menghasilkan kortikosteroid dalam jumlah yang tidak memadai (www.Medicastore.com).

B. Etiologi

Etiologi dari penyakit Addison antara lain adalah :

- Autoimmune ( Idiopatik ).

- Pengangkatan Kelenjar adrenal.

- Infeksi pada kelenjar adrenal.

- Tuberkulosis.

- Isufiensi ACTH Hipofise

( Ilmu Penyakit Dalam I edisi 3, 1996 )

C. Web Of Caution

Penyakit Addison atau isufiensi adrenokortikal terjadi bila fungsi hormone-hormon korteks adrenal. Atrofi otoimun atau idiopatik pada kelenjar adrenal merupakan penyebab pada 75% kasus penyakit Addison ( stren & tuek, 1994 ). Penyebab lainnya adalah mencakup operasi pengangkatan kedua kelenjar adrenal atau infeksi pada kedua kelenjar tersebut. Tuberkulosis (TB) dan hitoplasma merupakan infeksi yang paling sering ditemukan dan menyebabkan kerusakan pada kelenjar adrenal, sekresi ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar hipofisis juga akan menimbulkan isufiensi adrenal akibat penurunan stimulasi

Page 2: Askep Penyakit Addison keperwatan

korteks adrenal. Gejala isufiensi adrenokartikal dapat pula terjadi akibat penghentian mendadak terapi hormon adrenokortikal yang akan menekan respons normal tubuh terhadap keadaan stress dan mengganggu mekanisme umpan balik normal. Terapi denganb pemberian kortikosteroid setiap hari selama 2 minggu – 4 minggu dapat menekan fungsi adrenal ; Oleh sebab itu, kemungkinan penyakit adddison harus diantisipasi pada pasien yang mendapat pengobatan kortikosteroid. ( Keperawatan Medikal Bedah II, edisi 8,2001 )

D. Manifestasi Klinis

Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot anoreksia, gejala gastrointestinal, keluhan mudah lelah, emasiasi ( Tubuh kurus kering ); Pigmentasi pada kulit, bulu-bulu jari, lutut, siku serta membran mukosa ;hipotensi, kadar glukosa darah dan natrium serum rendah; dan kadar kalium serum yang tinggi. Pada kasus yang berat, gangguan metabolisme natrium natrium dan kalium yang dapat ditandai oleh pengurangn natrium dan air,serta dehidrasi yang kronis dan berat. Dengan berlanjutnya penyakit yang disertai hipotensi akut akibat dari hipokortikoisme, pasien akan mengalami krisis addisonian yang ditandai oleh sianosis, panas dan tanda-tanda syok, pucat, perasaan cemas, dennyut nadi cepat dan lemah, pernafasan cepat serta tekanan darah rendah. Disamping itu, pasien dapat mengeluh sakit kepala, mual, nyeri abdomen serta diare , dan memperlihatkan tanda-tanda kebingungan serta kegilasahan. Bahkan aktivitas jasmani ynag sedikit berlebihan, terpajan udara dingin, infeksi yang akut atau penurunan asapan garam.( keperawatan Medikal Bedah II, edisi 8, 2001 )

E. Pemerikasaan Penunjang

- Kadar kortisol dan aldosteron serum

- Kadar ACTH serum

- BUN

- Kadar glukosa darah

- Pemeriksaan urine

- Pemeriksaan radiologi, anteriografi, sken

- Pemeriksaan Ekce

F. Penata laksanaan

Terapi darurat ditujukan untuk mengatasi syok, memulihkan sirkulasi darah, memberikan cairan, melakukan terapi penggantian,kortisteroid, memantau tanda-tanda fital dan memempatkan pasien pada posisi setengah duduk dengan kedua tungkai ditingggikan.Hidrokortison ( Solu-cortef) disuntikkan secara intravena yang kemudian diikuti dengan pemberian infus dektrosa 5% dalam larutan normal salin. Preparat vasopretor amina mungkin diperlukan jika kedaan

Page 3: Askep Penyakit Addison keperwatan

hipotensi bertahan. Anti biotik dapat diberikan jika infeksi memicu krisis adrenal pada penderita insufiensi kronis adrenal. Asupan per oral dapat dimulai segera setelah pasien dapat menerimanya, secara perlahan-lahan. Pemberian infus dikurangi ketika asupan cairan per oral sudah adekuat, untuk mencegah hipokolemia jika kelenjar adrenal tidak dapat berfungsi kembali. Pasien memerlukan terapi penggantian seumur hidup untuk mencegah timbul kembali isufiensi adrenal serta krisis adisonia pada keadaan stress atau sakit. Selain itu pasien mungnkin akan memerlukan suplemen makanan penembahan garam, pada saat terjadi kehilangan cairan dari saluran cerna akibat muntah dan diare. ( Keperawatan medikal Bedah II, edisi 8.2001 )

G. Konsep Keperawatan

1. Pengkajian ( data focus )

a. Riwayat penyakit yang dapat menggali kemungkinan penyebab dan faktor yang mempermudah seperti operasi intra abdominal, radiasi kepala, pengangkatan hipofise atau adrenal.

b. Keluhan yang biasanya mencakup kelelahan, tetapi dan tidak mampu beraktivitas juga tidak nafsu makan, mual, muntah, diare dan nyeri abdomen.

c. Tanyakan pada klien pakah terjadi penuruanan berat badan selama enam bulan terakhir. Bagaimana masukan garamnya

d. Pada klien wanita tanyakan pola menstruasinya, pada klien pria tanyakan apakah mengeluh impotensi.

e. Tanyakan apakah klien menderita tuberculosis, karsinoma paru atau infeksi menahun kuman gram negatif, karena kesemuanya ini dapat menyebabkan hipofungsi idiopatik

f. Penggunaan obat-obatan baik masa lalu maupun sekarang seperti golongan steroid, anti kuagulan dan obat sitotoknik

g. Pemeriksaan fisik mencakup pigmentasi pada klit yang disebabkan oleh peransangan MSH akibat mekanisme kontrol hipofise yang terganggu.

h. Kerontokon rambut tubuh.

i. Banyak berkeringat, nyeri kepala, takikardia dan tremor dapat dijumpai bila klien mengalami hipoglikemia.

j. Kaji juga tanda-tanda dehidrasi seperti turgor kulit yang buruk, mukosa kering dan penurunan berat badan.

k. Pengkajian psikososial : Apakah klien tampak lertagi atau apasis, bingung atau psikosa; kaji bagaimana orientasi klien terhadap orang,tempat dan

Page 4: Askep Penyakit Addison keperwatan

waktu, keluarga mungkin akan mengeluh emosi klien labil dan sangat lemah.

l. Pemeriksaan Laboratorium Mencakup :

- Kadar kartisol dan aldosteron serum

- Kadar ACTH serum

- BUN

- Kadar glukosa darah

- Pemeriksaan urine terhadap 17 – OHC dan 17 ketosteroid.

- Pemeriksaan radiologi, anteriografi, sken-CT

- Pemeriksaan EKG ( dapat dijumpai gelombang QRS yang melebur, interval PR memanjang dan elevasi gelombang ). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem endokrin. 1999 )

2. Diagnosa Keperawatan

1. Intoleransi aktivitas ( kelelehan ) berhubungan dengan ketidakseimbangan elektrolit. ( Carpenito, Lynda Juall. 1998 )

● Definisi :

Intoleransi aktifitas : Penurunan kapasitas fisiologi seseorang untuk mempertahankan aktivitas sampai ketingkat yang diinginkan atau diperlukan ( magnam, 1987 )

● Batasan Karekteristik

- Mayor :

- Frekuensi nafas meningkat.

- Pernafasan cepat

- Nadi cepat dan lemah.

- Minor :

- Kelemahan Kelelahan.

- Pucat atau sianosis

- Kacau mental.

Page 5: Askep Penyakit Addison keperwatan

● Faktor-faktor yang berhubungan.

- Berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan metabolisme sekunder terhadap : kelainan metabolic atau endokrin.

- Situsional berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolic sekunder terhadap stress.

2. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui ginjal / kelenjar keringat, saluran gastrointestinal ( Carpenito, Lynda Juall, 1998 ).

● Definisi

Kekurangan volume cairan : keadaan dimana seseorang yang tidak makan dan minum peroral mempunyai resiko terjadinya dehidrasi vaskuler, interstisial atau intraseluler.

● Batasan karekteristik.

- Mayor :

- Ketidakcukupan masukan cairan peroral.

- Tidak adanya keseimbangan antara asupan dan saluran.

- Membran mukosa / kulit kering.

- Berat badan kurang.

- Minor :

- Meningkatnya natrium darah.

- Menurunnya saluran urine atau saluran urine berlebihan.

- Sering berkemih.

- Turgor kulit menurun.

- Haus / mual/ anoreksia.

● Faktor faktor yang berhubungan.

- Situsional

Berhubungan dengan muntah / mual.

Berhubungan dengan menurunnya motivasi untuk minum, sekunder terhadap keletihan dan depresi

Page 6: Askep Penyakit Addison keperwatan

- Berkurangnya asupan cairan yang dengan

- Mual atau anoreksia, keletihan

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia ( carpenito, Lynda Juall. 1998 )

● Definisi :

Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh kondisi ini dilami oleh individu yang tidak mengalami puasa atau berisiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan tidak cukupnya masukan atau metabolisme nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

● Batasan karakteristik

- Mayor :

Seseorang yang mengalami puasa dilaporkan atau mempunyai ketidakcukupan masukan makanan, kurang dari ynag dianjurkan sehari-hari (RDA) dengan atu tanpa terjadinya penurunan berat badan dan /atau kebutuhan metabolic aktual atau potensial pada kelebihan masukan terhadap penurunan terhadap berat badan.

- Minor :

- Berat badan 10%-20% dibawah normal dan tinggi serta kerangka tubuh dibawah ideal.

- Lipatan kulit trisep, lingkar lengan tengah, dan lingkar otot pertengahan lengan kurang dari 60% dari ukuran standart.

- Penurunan albumin serum.

● Faktor-faktor yang berhubungan

- Patofisiologi

Berhubungan dengan muntah disengaja bahkan fisik berlebihan dari masukan kalori, atau menolak makan sekunder terhadap anoreksia.

- Situsional

Berhubungan denga menurunnya nafsu makan sekunder terhadap :

- Anoreksia

- Stress

Page 7: Askep Penyakit Addison keperwatan

- Mual dan muntah

4. Gangguan rasa nyaman nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan asam lambung.

● Definisi :

- Perubahan kenyamanan : Suatu keadaan dimana individu mengalami perasaan yang tidak nyaman dalam berespon terhadap stimulus yang berbahaya.

● Batasan Karekteristik

- Mayor :

Induvidu mengatakan atau terlihat tidak nyaman

- Minor : Respon otonomi pada nyeri akut

Tekanan darah meningkat.

5. Ganguan Pola istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri kronis ( Carpenito, Lynda Juall, 1998 )

● Definisi :

Gangguan pola tidur : suatu keadaan dimana individu mengalami atau mempunyai resiko mengalami istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan.

● Batasan karakteristik

- Mayor :

- Kesulitan jatuh atau tetap tertidur.

- Minor :

- Lelah pada saat bangun atau sepanjang hari.

- Agitasi

- Mengantuk sepanjang hari.

- Perubahan atau perasaan.

● Faktor faktor yang berhubungan

- Patofiologis

Page 8: Askep Penyakit Addison keperwatan

Berhubungan dengan sering terbangun sekunder terhadap kerusakan eliminasi yaitu diare.

- Situsional

Berhubungan dengan nyeri.

3. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan :

Intoleransi aktivitas ( kelelahan ) berhubungan dengan ketidakseimbangan elektronik.(Doenges,Marylin E.1999)

Tujuan :

o Menyatakan mampu untuk beristirahat,peningkatan tenaga dan penurunan rasa.

o Mampu menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kelelahan .

o Menunjukkan peningkatan kemampuan dan berpartisipasi dalam aktifitas.

Intervensi

a. Kaji / diskusikan tinggkat kelemahan klien dan identifikasi aktifitas yang dapat dilakukan klien.

Rasional :

Pasien biasanya telah mengalami penurunan tenaga kelelahan otot menjadi terus memburuk setiap hari karena proses penyakit dan munculnya ketidakseimbangan natrium dan kalsium.

b. Pantau tanda vital sebelum dan sesudah melakukan aktivitas,observasi adanya takikardi, hipotensi dan perifer yang dingin.

Rasional :

Kolapsnya sirkulasi dapat terjadi sebagai akibat dari stes aktifitas jika curah jantung berkurang.

c. Diskusikan kebutuhan aktivitas dan rencanakan jadwal aktivitas bersama –sama dengan pasien. Identifikasi aktivitas yang menyebabkan kelelahan.

Rasioanal :

Page 9: Askep Penyakit Addison keperwatan

Aktivitas yang kurang selama menerima terapi hormon pengganti untuk memperbaiki tonus dan kekuatan otot, menurunnya kelelahan . Selain itu hal tersebut memberikan harapan bahwa kemampuan untuk melakukan aktivitas yang baik akan kembali seperti semula.

d. Sarankan pasien untuk menentukan masa / periode antara dan melakukan aktivitas.

Rasional :

Mengurangi kelelahan dan mencegah ketegangan pola jantung .

e. Berikan kesempatan kepada pasien untuk ikut berpartisipasi secara adekuat untuk melakukan aktifitasnya sehari hari sebagian atau seluruhnya. Tingkatkan keterlibatkan pasien sesuai kemampuan.

Rasional :

Menambahkan kenyakinan pasien dan harga dirinya secara baik sesuai dengan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransinya .

2. Diagnosa keperawatan

Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui ginjal,kelenjar keringat. Saluran gastrointestional.

(Doenges marylin E.1999)

Tujuan

Menunjukkan adanya perbaikan keseimbangan cairan dengan kriteria : pengeluaran urine yang adekuat (batas normal) , tanda-tanda vital stabil ,tekanan nadi periver jelas, turgor kulit baik , pengertian kapiler baik dan membran mukosa lembab / basah.

Intervensi :

a. Dapatkan riwayat dari pasien atau keluarga yang berhubungan dengan lama dan intensitas dari gejala yang muncul seperti contoh ; muntah, pengeluaran urine yang berlebihan

Rasional:

Membantu memperkirakan penurunan volume total cairan.

b. Pantau tanda vital, catat perubahan tekanan darah pada perubahan posisi, kekuatan dari nadi perifer

Rasional

Page 10: Askep Penyakit Addison keperwatan

Hipotensi postural merupakan bagian hipovolemia akibat kekurangan hormon aldosteron dan penurunan curah jantung sebagai akibat dari penurunan kortisol ,nadi mungkin melemah yang dengan mudah dapat hilang .

c. Ukur dan timbang berat badan setiap hari

Rasional

Memberikan perkiraan kebutuhan akan penggantian volume cairan dan keefektifan pengobatan. Peningkatan berat badan yang cepat disebabkan oleh adanya retensi cairan dan natrium yang berhubungan dengan pengobatan steroid.

d. Kaji pasien mengenai adanya rasa haus, kelelahan, nadi cepat, pengisian kapiler memanjang, turgor kulit jelek, membran mukosa kering, catat warna kulit dan temperaturnya.

Rasional

Untuk mengindikasikan berlanjutnya hipovolemia dan mempengaruhi kebutuhan volume pengganti.

e. Auskultasi bising usus (peristaltik usus ). Catat dan laporkan adanya mual, muntah dan diare.

Rasional :

Kerusakan fungsi saluran cerna dapat meningkatkan kehilangan cairan dan elektrolik dan mempengaruhi cara untuk pemberian cairan dan nutrisi .

f. Anjurkan cairan oral diatas 3000 ml / hari segera mungkin sesuai dengan kemampuan pasien.

Rasional :

Adanya perbaikan pada saluran cerna dan kenbalinya fungsi saluran cerna tersebut memungkinkan untuk memberikan cairan dan elektrolit melalui oral.

g. Kolaborasi dalam memeberikan cairan 0,9% NaCI ( normal salin )

Rasional :

Pasien mungkin memerlukan cairan pengganti 4-6 liter dengan pemberian cairan NaCL 0,9 % Melalui IV Sebanyak 500 – 1000 ml/jam dapat mengatasi kekurangan natrium yang telah terjadi.

3. Diagnosa Keperawatan :

Page 11: Askep Penyakit Addison keperwatan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah, anoreksia.( Doenges, Marylin E. 1999)

Tujuan :

o Tidak ada mual dan muntah.

o Menunjukkan berat badan stabil atau menungkat sesuai dengan yang diharapkan nilai laboratorium normal.

Intervensi :

a. Auskultasi bising usus dan kaji apakah nyeri perut mual atau muntah.

Rasional :

Kekurangan kortisol dapat menyebabkan gejala gastrointestinal berat yang mempengaruhi pencernaan dan absorbsi dari makanan.

b. Catat adanya kulit yang dingin atau basah, perubahan tingkat kesadaran, nadi yang cepat, peka ransang,nyeri kepala sempoyongan.

Rasional :

Gejala hipoglikemia dengan timbulnya tanda tersebut mungkin perlu pemberian glukosa dan mengindikasikan pemberian tambahan glukokortikoid.

c. Pantau pemasukan makanan dan timbang berat badan setiap hari.

Rasional :

Anoreksia, kelemahan dan kehilangan pengaturan metabolisme oleh kortisol terhadap makanan dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan terjadinya malnutrisi yang serius. Perhatikan : Berat badan yang meningkat dengan cepat merupakan indikasi terjadinya retensi cairan atau pengaruh dari pemberian glukokortikoid.

d. Catat muntah mengenai jumlah kejadian, atau karekteristik lainnya.

Rasional :

Ini dapat membantu menentukan derajat kemampuan pencernaan atau absorbsi makanan.

e. Berikan informasi tentang menu pilihan.

Rasional :

Page 12: Askep Penyakit Addison keperwatan

Pencernaan menu yang disukai pasien dapat menstimulasi nafsu makan dan meningkatkan pemasukan makanan.

f. Kolaborasi dengan ahli gizi.

Rasional :

Bermanfaat menentukan penggunaan / kebutuhan kalori dengan tepat.

g. Tingkatkan diet natrium, contoh : Daging, ikan, susu, telur.

Rasional :

Dapat menolong mencegah / memperbaiki hiponatremia.

h. Pantau Hb,Ht.

Rasional :

Anemia dapat terjadi akibat defisit nutrisi atau pencernaan (difusi ) yang terjadi akibat retensi cairan sehubungan pemberian glukokortikoid.

4. Gangguan rasa nyaman nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan asam lambung (Doenges, Marylin E. 1999)

Tujuan :

o Menyatakan nyeri abdomen hilang / terkontrol.

o Menunujukkan menurunya tegangan, rileks, mudah bergerak.

Intervensi :

a. Pantau / catat karekteristik nyeri, catat laporan verbal, petunjuk non verbal, dan respon hemodinamik ( contoh meringis, menangis, gelisah, berkeringat, nafas cepat,TD / frekuensi jantung berubah.

Rasional :

Variasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri terjadi sebagai temukan pengkajian.

b. Lingkungan yang tenang, aktivitas perlahan dan tindakan nyaman.

Rasional :

Menurunkan ransangan eksternal.

c. Kolaborasi dalam pemberian analgasik.

Page 13: Askep Penyakit Addison keperwatan

Rasional :

Untuk mengurangi nyeri pada abdomen.

5. Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri kronis ( Doenges, marylin E. 1999 )

Tujuan :

o Kebutuhan istirahat tidur dapat terpenuhi.

o Kebutuhan tidur kurang lebih 7 -8 jam perhari.

o Klien tidak lesu dan tidak gelisah.

o Klien merasa nyaman.

Intervensi :

a. Jelaskan pada klien tentang pentingnya istirahat tidur bagi kesehatan.

Rasional :

Klien bisa mengerti manfaat tidur, sehingga termotivasi untuk memenuhi kebutuhan istirahat tidurnya.

b. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.

Rasional :

Untuk mengalihkan dan mengurangi rasa nyeri yang dialami klien.

c. Kaji kebutuhan istirahat tidur pasien.

Rasional :

Mengetahui sejauh mana pasien / klien mengalami gangguan dalam pemenuhan istirahat tidur.

d. Batasi jumlah pengunjung dan ciptakan lingkungan yang aman.

Rasional :

Mendukung usaha pemenuhan istirahat tidur klien.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan Edisi 6. Jakarta : EGC

Page 14: Askep Penyakit Addison keperwatan

Doenges, Marylin E. 1999. Rencana asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC

Rumaharbo, Hotman. 1999. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan sistem Endokrin. Jakarta : EGC

Suddarth & Burmmer. 2001. Keperawatan Medikal Bedah II Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC

Suparman. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi III. Jakarta : FKUI

Wilson, Loraine & Sylvia A. Price. 2005. Patofisiologi Vol II Edisi 6. Jakarta : EGC

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN

ADDISON DISEASE

I. KONSEP DASAR MEDIS

A. Pendahuluan

Addison Disease (AD) terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi

kebutuhan pasien akan hormon korteks adrenal. Penyebab terbanyak (75%) atrofi otoimun dan

idiopatik, penyebab lain: operasi dua keelenjar adrenal atau infeksi kelenjar adrenal, TB kelenjar

adrenal, sekresi ACTH tidak adekuat. Penghentian mendadak terapi hormon adrenokortika akan

menekan respon normal tubuh terhadap stress dan menggangu mekanisme umpan balik normal.

Terapi kortikosteroid selama dua sampai empat minggu dapat menekan fungsi korteks adrenal.

B. Epidemiologi

Insiden penyakit Addison adalah 4 per 100.000 penduduk, 50% pasien dengan penyakit

addison, kerusakan korteks adrenalnya merupakan manifestasi dari proses atoimun.

C. Definisi

1. Penyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggu fungsi bagian dari kelenjar adrenal

disebut korteks. Hal ini menyebabkan penurunan produksi dua penting bahan kimia (hormon)

biasanya dirilis oleh korteks adrenal: kortisol dan aldosteron.

2. Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat rusaknya korteks adrenal.

Page 15: Askep Penyakit Addison keperwatan

3. Addison Disease merupakan suatu penyakit hormonal yang disebabkan karena sekresi hormon

korteks adrenal menurun karena penyakit primer atau insufisiensi korteks adrenal dan kekurangan

sekresi ACTH.

D. Anatomi

Adrenals dua kelenjar, masing-masing bertengger di atas bagian dari dua ginjal. Bagian luar

dari kelenjar dikenal sebagai korteks; bagian dalam yang dikenal sebagai medula. Masing-masing

bagian dari kelenjar adrenal adalah bertanggung jawab untuk memproduksi berbagai jenis hormon.

Kortisol adalah hormon yang sangat kuat yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Hal ini

terlibat dalam mengatur fungsi yang hampir setiap jenis organ dan jaringan di seluruh tubuh, dan

dianggap sebagai salah satu dari beberapa hormon mutlak diperlukan untuk hidup. Kortisol terlibat

dalam:

1. proses yang sangat kompleks dan pemanfaatan nutrisi banyak, termasuk gula (karbohidrat), lemak,

dan protein

2. fungsi normal dari sistem sirkulasi dan jantung

3. fungsi otot

4. fungsi normal ginjal

5. produksi sel darah

6. proses normal yang terlibat dalam rangka mempertahankan system

7. tepat fungsi otak dan saraf

8. respon normal dari sistem kekebalan tubuh

Aldosteron, juga diproduksi oleh korteks adrenal, memainkan peran sentral dalam

mempertahankan proporsi yang sesuai air dan garam dalam tubuh. Ketika keseimbangan ini marah,

volume darah yang beredar di seluruh tubuh akan jatuh berbahaya yang rendah, disertai dengan

penurunan tekanan darah.

penyakit Addison juga disebut insufisiensi adrenocortical primer . Dengan kata lain, proses

beberapa mengganggu langsung dengan kemampuan korteks adrenal untuk menghasilkan nya

hormon. Tingkat kortisol dan aldosteron baik drop, dan banyak fungsi seluruh tubuh adalah

terganggu.

Page 16: Askep Penyakit Addison keperwatan

Penyakit Addison terjadi pada sekitar pukul empat setiap 100.000 orang. Ini pemogokan baik

laki-laki dan perempuan dari segala usia

E. Etiologi

Penyebab paling umum penyakit Addison adalah Kerusakan dan menyusut (atrofi) dari

adrenal korteks.

F. Patofisiologi

Kerusakan pada korteks adrenal mempengaruhi insufisiensi kortisol yang menyebabkan

hilangnya glukoneogenesis, glikogen hati menurun yang mengakibatkan hipoglikemia, insufisiensi

kortisol mengakibatkan ACTH dan sehingga merangsang sekresi melanin meningkat sehingga

timbulMSH hiperpigmentasi. Defisiensi aldosteron dimanifestasikan dengan peningkatan

kehilangan natrium melalui ginjal dan peningkatan reabsorpsi kalium oleh ginjal kekurangan garam

dapat dikaitkan dengan kekurangan air dan volume. Penurunan volume plasma yang bersirkulasi

akan dikaitkan dengan kekurangan air dan volume mengakibatkan hipotensi.

Pada sekitar 70% dari semua kasus, atrofi ini diduga terjadi karena adanya gangguan

autoimun. Dalam gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh, bertanggung jawab untuk

mengidentifikasi penyerbu asing seperti virus atau bakteri dan membunuh mereka, sengaja dimulai

untuk mengidentifikasi sel-sel dari korteks adrenal sebagai asing, dan menghancurkan mereka. Pada

sekitar 20% dari semua kasus, perusakan korteks adrenal disebabkan oleh tuberkulosis. Itu sisa kasus

penyakit Addison dapat disebabkan oleh infeksi jamur, seperti histoplasmosis, coccidiomycosis, dan

kriptokokosis, yang mempengaruhi adrenal kelenjar dengan memproduksi merusak, massa tumor

seperti disebut Granuloma; penyakit amiloidosis disebut, di zat tepung yang disebut amiloid

diendapkan pada abnormal tempat seluruh tubuh, mengganggu fungsi apa struktur itu hadir dalam;

atau Invasi kelenjar adrenal oleh kanker.

Pada sekitar 75% dari semua pasien, penyakit Addison cenderung menjadi sangat bertahap,

perlahan-lahan berkembang penyakit. gejala signifikan tidak dicatat sampai sekitar 90% dari korteks

adrenal telah dihancurkan. Yang paling umum termasuk gejala kelelahan dan hilangnya energi,

penurunan nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit perut, penurunan berat badan, lemah otot,

pusing ketika berdiri, dehidrasi, tidak biasa bidang gelap (pigmen) kulit, dan freckling gelap. Sebagai

penyakit berlangsung, pasien mungkin tampak telah sangat disamak, atau kulit berwarna perunggu,

dengan penggelapan lapisan mulut, vagina, dan rektum, dan gelap pigmentasi daerah sekitar puting

susu (aereola). Sebagai dehidrasi menjadi lebih parah, tekanan darah akan terus untuk drop dan

Page 17: Askep Penyakit Addison keperwatan

pasien akan merasa semakin lemah dan pusing. Beberapa pasien memiliki gejala kejiwaan, termasuk

depresi dan mudah tersinggung. Perempuan kehilangan kemaluan dan rambut ketiak, dan berhenti

setelah menstruasi normal periode.

Ketika pasien menjadi sakit dengan infeksi, atau ditekankan oleh cedera, penyakit ini tiba-

tiba dan kemajuan pesat, menjadi hidup mengancam. Gejala dari krisis "Addisonian" termasuk

jantung abnormal irama, rasa sakit parah di punggung dan perut, tak terkendali mual dan muntah,

penurunan drastis dalam darah tekanan, gagal ginjal, dan pingsan. Tentang25% dari pasien penyakit

semua Addison diidentifikasi karena terhadap perkembangan krisis Addisonian.

G. Manifestasi Klinik

1. Hipotensi

2. Pusing

3. Hiperpigmentasi pada kulit

4. Hipoglikemia

5. Anoreksia

6. Dehidrasi

7. Mual muntah

8. Cemas

9. Kelelahan dan kelemahan otot

10. Keringat dingin dan gemetar

11. Penurunan kesadaran

Krisis Addison

Manifestasi krisis Addison adalah sianosis, panas, tanda klasik syok (pucat,perasaan cemas, denyut

nadi cepat dan lemah, pernapasan cepat, tekanan darah rendah). Krisis addison dapat dipicu oleh

persiapan pemeriksaan diagnostik/pembedahan.Sakit kepala, mual, nyeri abdomen serta diare,

bingung dan gelisah. Aktivitas berlebihan, terpajan udara dingin, infeksi akut, penurunan garam

menyebabkan kolaps sirkulasi, sehingga terjadi syok dan kematian.

H. Penatalaksanaan

Page 18: Askep Penyakit Addison keperwatan

1. Terapi darurat ditujukan untuk mengatasi syok, memulihkan sirkulasi, memberikan caiaran,

pergantian kortikosteroid.

2. Pantau tanda-tanda vital.

3. Menempatkan klien pada posisi stengah duduk dengan kedua tungkai ditinggikan.

4. Hidrokortison disuntikan IV, kemudian IVFD D5% dalam larutan normal saline.

5. Kaji stress/keadaan sakit yang menimbulkan serangan akut.

6. Bila asupan oral (+), IVFD perlahan dikurangi

7. Bila Kelenjar adrenal tidak berfungsi lagi, perlu dilakukan terapi penggantian preparat kortikosteroid

dan mineralokortikoid seumur hidup.

8. Suplemen penambah garam untuk menghindari kehilangan cairan dari saluran cerna akibat muntah

dan diare.

I. Pemeriksaan diagnostic

1. Hipoglikemia

2. Hiponatremia

3. Hiperkalemia

4. Leukositosis

5. Diagnosis pasti: ditegakkan berdasarkan kadar hormon adrenokortikal yang rendah dalam darah dan

urin, kortisol serum turun.

6. Bila adrenokortikal sdh rusak: penyuntuikan ACTH tidak menaikkan kadar kortisol.

J. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Dari tes laboratorium, penderita mengalami penurunan eksresi dari hasil pemecahan atau metabolit

dari kortisol yaitu 17 hidrosikartikoid kadar-kadar kortisol plasma merah, sedangkan kadar ACTH

plasma meningkat.

2. Inspeksi

Page 19: Askep Penyakit Addison keperwatan

Terdapat hiperpigmentasi pada permukaan esktremitas, mukosa pipi, lidah, lipatan telapak tangan

dan sendi-sendi jari, puting susu, tampak gemetar, keluar keringat dingin.

G. Diagnosa

Banyak pasien tidak mengakui memperlambat kemajuan gejala dan penyakit ini akhirnya

diidentifikasi ketika pemberitahuan dokter bidang pigmentasi meningkat kulit. Setelah dicurigai,

sejumlah darah tes dapat menyebabkan diagnosis penyakit Addison. Hal ini tidak cukup untuk

menunjukkan tingkat kortisol darah yang rendah, sebagai tingkat kortisol normal bervariasi cukup

luas. Sebaliknya, pasien diberi dosis hormon lain pengujian disebut kortikotropin (ACTH). ACTH

diproduksi di tubuh oleh kelenjar hipofisis, dan biasanya bertindak dengan mempromosikan

pertumbuhan di dalam korteks adrenal dan merangsang produksi dan pelepasan kortisol. Pada

penyakit Addison, bahkan dosis ACTH sintetik tidak meningkatkan tingkat kortisol.

Untuk membedakan antara primer adrenocortical insufisiensi (penyakit Addison's) dan

sekunder adrenocortical insufisiensi (yang disebabkan oleh kegagalan ACTH hipofisis untuk

menghasilkan cukup), tingkat ACTH dalam darah diperiksa. Normal atau tingkat tinggi ACTH hipofisis

menunjukkan bahwa bekerja dengan benar, tapi korteks adrenal biasanya tidak menanggapi ke

kehadiran ACTH. Ini mengkonfirmasikan diagnosis Penyakit Addison.

H. Prognosa

Prognosis untuk pasien ditangani dengan tepat hidrokortison dan aldosteron sangat baik. Ini

pasien dapat mengharapkan untuk menikmati masa hidup yang normal. Tanpa pengobatan, atau

dengan perlakuan kurang lancar, pasien selalu berisiko terkena krisis Addisonian.

Kekurangan vol.cairan

Kehilangan cairan dan elektrolit

Resiko penurunan curah jantung

Hipotensi

kecemasan

P↓ vol darah yg beredar

Perubahan fungsi fisiologis

Syok sirkulasi pd situasi stress

Ketokolamin tidak memicu terjadinya vaso kontriksi

Page 20: Askep Penyakit Addison keperwatan

Tdk adanya efek permisif untuk banyak aktifitas metabolik

Atropi idiopatik kelenjar

Desrtuksi otoimun pd kelenjar

Kesalahan produksi A.B yg menyerang korteks adrenal

kelemahan

Tdk terjadi metabolism produksi energy (asam laktat)

Menghambat pengeluaran glikogen yg tersimpan di hati/otot

Harga diri rendah

Kulit menjadi hitam

hiperpigmentasi

P↑produksi melanin

Merangsang pengeluaran MSH

P↓ glucagon hati

Insufisiensi sekresi ACTH

Insufisiensi kortisoldi hipofisis

Pengeluaran natrium dlm urine

P↓ peneluaran K dalam urine

Deplesi natrium hiponatriumia)

Retensi Kalium(hiperkalemia

Defisiensi aldostero di ginjal

Defesiensi korteks adrenal

II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Data subyektif :

a. Mengeluh pusing

b. Cepat lelah

Page 21: Askep Penyakit Addison keperwatan

2. Data obyektif :

a. Hipotensi

b. Hiponatrimia

c. Keringat dingin

d. Gemetar

e. Mual-mual

f. Hiperpigmentasi

g. Kecemasan

h. Nampak lemah

i. Kadang-kadang terjadi penurunan kesadaran

B. Diagnosa keperawatan

1. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit

melalui ginjal.

2. Harga diri rendah berhubungan dengan hyperpigmentasi

3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perubahan fungsi fisiologi

4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolisme (kadar glucosa darah)

5. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung.

C. Intervensi dan rasional

Dx.1. Kekurangan volume cairan dari elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan dan natrium

melalui ginjal.

1. Kriteria Evaluasi Yang Diharapkan:

Pasien menunjukkan adanya perbaikan keseimbangan cairan,

2. Ditandai dengan :

a. pengeluaran urine yang adekuat (batas normal)

Page 22: Askep Penyakit Addison keperwatan

b. tanda-tanda vital stabil

c. tekanan nadi parifer jelas

d. turgor kulit baik

e. pengisian kapiler baik dan membran mukosa lembab/basah.

3. Intervensi dan Rasionalisasi

a) Dapatkan riwayat dari pasien atau orang terdekat yang berhubungan dengan lama dan intensitas

dari gejala yang muncul.

R/ Membantu memperkirakan volume total cairan

b) Kaji pasien mengenai rasa haus, kelelahan, nadi cepat, pengisian kapiler memanjang turgor kulit

jelek, membran mukosa kering. Catat warna kulit dan temperaturnya.

R/ Untuk mengindikasikan berlanjutnya hipovolemia dan mempengaruhi kebutuhan volume

pengganti.

c) Pantau tanda vital, catat perubahan tekanan darah pada perubahan posisi, kekuatan dari nadi

perifer.

R/ Hipotensi postural merupakan bagian hipovolemia akibat kekurangan hormon aldosteron dan

penurunan curah jantung sebagai akibat dari penurunan kortisol. Nadi mungkin melemah yang

mudah dapat hilang.

d) Ukur dan timbang berat badan setiap hari.

R/ Memberikan perkiraan kebutuhan akan penggantian volume cairan dan keefektifan pengobatan.

Peningkatan berat badan yang cepat disebabkan oleh adanya retensi cairan dan natrium yang

berhubungan dengan pengobatan steroid.

e) Periksa adanya perubahan dalam status mental dan sensori.

R/ Dehidrasi berat menunjukkan curah jantung dan perfusi jaringan terutama jaringan otak.

f) Auskultasi bising usus/peristaltik usus. Catat dan laporkan adanya mual, muntah dan diare.

R/ Kerusakan fungsi saluran cerna dapat meningkatkan kehilangan cairan dan elektrolit dan

mempengaruhi cara untuk pemberian cairan dan nutrisi.

Page 23: Askep Penyakit Addison keperwatan

g) Kolaboratif dalam pemberian cairan, larutan gula dan obat-obatan.

R/ Cairan dan obat-obatan akan membantu pemenuhan kekurangan cairan dan elektrolit tubuh

Dx.2. Harga diri rendah berhubungan dengan hipopigmentasi

1. Kriteria evaluasi yang diharapkan:

Pasien mampu mengungkapkan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri diungkapkan secara

verbal.

2. Ditandai dengan :

Pasien menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang ditandai pasien berpartisipasi

aktif dalam bekerja/bermain/berhubungan dengan orang lain.

3. Intervensi dan Rasionalisasi

a) Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaan tentang keadaannya, tunjukkan perhatian,

bersikap tidak menghakimi.

R/ Membina hubungan dan peningkatan keterbukaan dengan pasien, membentuk dalam

mengevaluasi berapa banyak masalah yang dapat diubah oleh pasien.

b) Dorong pasien untuk membuat daftar bantuan orang terdekat.

R/ Pasien tidak merasa sendirian dan merasa berguna dalam berhubungan dengan orang lain.

c) Dorong pasien untuk membuat pilihan dan berpartisipasi dalam perawatan diri.

R/ Data membantu meningkatakn tingkat kepercayaan diri, memperbaiki harga diri dan

meningkatkan perasaan terhadap pengendalian diri.

d) Sarankan pasien untuk menggunakan ketrampilan management stres, misal: teknik relaksasi,

visualisasi dan bimbingan imajinasi.

R/ Meminimalkan perasaan stres, frustasi, meningkatkan kemampuan koping dan kemampuan

untuk mengendalikan diri.

e) Sarankan untuk mengunjungi seseorang yang penyakitkan telah terkontrol.

R/ Dapat menolong pasien untuk melihat hasil dari pengobatan yang telah dilakukan.

Page 24: Askep Penyakit Addison keperwatan

f) Tindakan kolaborasi dengan: rujuk ke pelayanan sosial, konseling dan kelompok pendukung sesuai

kebutuhan

R/ Pendekatan komprehensif dapat membantu memenuhi kebutuhan pasien untuk memelihara

tingkah laku.

Dx.3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perubahan fungsi fisiologis.

1. Kriteria evaluasi yang diharapkan :

a. Pasien tampak rileks

b. Pasien melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi

2. Ditandai dengan :

Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya.

3. Intervensi dan Rasionalisasi

a) Observasi tingkat laku yang menunjukkan tingkat ansietas

R/ Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan insomnia. Ansietas berat yang

berkembang ke dalam keadaan panik dapat menimbulkan perasaan terancam, teror, ketidak

mampuan untuk bicara dan bergerak. Berteriak-teriak/bersumpah-sumpah.

b) Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasi, insomnia.

R/ Peningkatan pengeluaran penyekat beta-adrenergik pada daerah reseptor, bersamaan dengan

efek-efek kelebihan hormon tiroid, menimbulkan manifestasi klinik dari peristiwa kelebihan

ketekolamin ketika kadar epinefrin/norepinefrin dalam keadaan normal.

c) Kurangi stimulasi dari luar: tempatkan pada ruangan yang tenang, berikan kelembutan, musik yang

nyaman, kurangi lampu yang terlalu terang, kurangi jumlah orang yang berhubungan dengan pasien.

R/ Menciptakan lingkungan yang terapeutik; menunjukkan penerimaan bahwa aktivitas

unit/personal dapat meningkatkan ansietas pasien.

d) Bicara singkat dengan kata yang sederhana.

R/ Rentang perhatian mungkin menjadi pendek, konsentrasi berkurang, yang membatasi

kemampuan untuk mengasimilasi informasi.

Page 25: Askep Penyakit Addison keperwatan

e) Jelaskan prosedur, lingkungan sekeliling atau suara yang mungkin didengar oleh pasien.

R/ Memberikan informasi akurat yang dapat menurunkan distorsi/kesalahan interpretasi yang dapat

berperanan pada reaksi ansietas atau ketakutan.

f) Tekankan harapan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai dengan

perkembangan terapi obat.

R/ Memberikan informasi dan meyakinkan pasien bahwa keadaan itu adalah sementara dan akan

membaik dengan pengobatan.

Dx.4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolisme (gula darah)

1. Kriteria evaluasi yang diharapkan :

Pasien menyatakan mampu untuk beristirahat, peningkatan tenaga dan penurunan rasa

2. Ditandai dengan :

a. Mampu menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kelelahan.

b. Pasien mampu menunjukkan peningkatan kemampuan dan berpartisipasi dalam aktifitas.

3. Intervensi dan Rasionalisasi

a) Kaji/diskusikan tingkat kelemahan klien dan identifikasi aktifitas yang dapat dilakukan klien.

R/ Pasien biasanya telah mengalami penurunan tenaga, kelelahan otot menjadi terus memburuk

setiap hari karena proses penyakit dan munculnya ketidakseimbangan natrium dan kalium.

b) Pantau tanda vital sebelum dan sesudah melakukan aktivitas observasi adanya takikardia hipotensi

dan perifer yang dingin.

R/ Kolapsnya sirkulasi dapat terjadi sebagai akibat dari stres aktifitas jika curah jantung berkurang

c) Sarankan pasien untuk menentukan masa/periode antara istirahat dan melakukan aktifitas

R/ Mengurangi kelelahan dan mencegah ketegangan pada jantung.

d) Diskusikan cara untuk menghemat tenaga (misal: duduk lebih baik daripada berdiri selama

melakukan aktifitas/latihan), jika perlu biarkan pasien melakukannya sendiri.

R/ Pasien akan dapat melakukan lebih banyak kegiatan dengan mengurangi pengeluaran tenaga

pada setiap kegiatan yang dilakukannya.

Page 26: Askep Penyakit Addison keperwatan

Dx.5. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

1. Kriteria evaluasi yang diharapkan :

Menunjukkan curah jantung yang adekuat .

2. ditandai dengan:

a. tanda vital dalam batas normal

b. nadi perifer teraba dengan baik

c. pengisian kapiler

3. Intervensi dan Rasional

a) Kaji pengisian kapiler dan nasi perifer

R/ Pengisian kapiler yang memanjang, nadi yang lambat & lemah merupakan indikasi terjadi syok.

b) Pantau tanda vital: tensi, irama jantung

R/ Krisis addison mungkin menyebabkan tekanan darah menurun. Frekwensi jantung yang tidak

teratur akan menimbulkan penurunan curah jantung.

c) Ukur jumlah haluaran urine.

R/ Walaupun biasanya ada poliuria penurunan haluaran urine menggambarkan penurunan perfusi

ginjal oleh penurunan curah jantung.

d) Kolaborasi pemberi O2

R/ Kadar O2 yang maksimal dapat membantu menurunkan kerja jantung.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan PasiEdisi 3. Jakarta : EGC.

Sherwood, Laualee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8 Vol. 2. Jakarta : EGC.