askep keluarga 2
DESCRIPTION
askepTRANSCRIPT
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Bpk. A
b. Alamat : Jalan Pulau Penang Gg Sabit No 2.
c. Telpon : -
d. Pekerjaan : Buruh
e. Pendidikan : -
f. Komposisi : Ayah, Ibu dan dua orang anak
Nama JKHub. Dng KK
Umur Pendidikan
Status Imunisasi
KetBCG
Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Bpk AIbu BIkoIki
LkPrLkPr
SuamiIstriAnakAnak
40 th39 th19 th17 th
--SMASMA
- - - - - - - - - - SehatSehatSehatSehat
2. Genogram
Ket :
IkoIki
Tn X Tn B
Bapak A
Perempuan meninggal
Tinggal bersama
Iki
Ibu B
Ny B
Laki – laki meninggal
Perempuan
Garis Keturunan
Ny Y
Laki – laki
Menikah
Tinggal Serumah
3. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Tradisional : The Nuclear Family (keluarga inti) yang terdiri dari Tn. A,
Ny. B dan dua orang anak kandung Tn. Iko dan Nn. Iki
4. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. A adalah asli suku bangsa Indonesia
5. Agama
Seluruh keluarga Bpk. A memeluk agama Islam
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Bpk. A ± Rp. 2.500.000/ bulan. Penghasilan tersebut didapatkan dari
hasil kerja Bpk. A yang bekerja sebagai buruh juga dari anak pertamanya yang bekerja di
sebuah bengkel. Keluarga tidak memiliki cukup uang untuk memeriksakan ibu B.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga kurang melakukan rekreasi karena keterbatasan biaya dan kesibukan keluarga
mencari uang dan salah satu keluarga dalam keadaan sakit.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bapak A berada dalam perkembangan keluarga tahap V yaitu keluarga
dengan anak remaja yaitu anak tertua berusia 19 tahun dan saat ini bekerja di bengkel.
dengan tugas pengembangan terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka,
memelihara hubungan intim dalam keluarga, mempersiapkan perubahan sistem peran,
memberikan perhatian.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga saat ini. Tn. A
mengatakan komunikasi dengan anak-anaknya bersifat terbuka dan masing-masing
anak tahu akan tugas dan kewajibannya sebagai anak.
3. Riwayat keluarga inti
Ny. B menderita stroke sejak 2 tahun yang lalu. Ny. B hanya diberikan paramek saat
mengeluh sakit kepala karena kurang nya biaya untuk memeriksakan kondisi
kesehatan Ny. B. Saat ini Ny. B mengalami hemi parese kanan, kontraktur pada kaki
dan tangan kanan, kaki kaku karena tidak pernah dilatih dan tekanan darahnya
200/100 mmhg.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.B memiliki riwayat penyakit stroke dari kedua orang tuanya yang meninggal
akibat stroke, sedangkan Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit yang berat pada
keluarganya
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Keluarga Bapak A tinggal di Pulau Penang Gg Sabit No 2, keluarga tinggal di rumah
kontrakan ukuran 5x6 dengan kondisi rumah semi permanen. Ibu yang menderita sakit
di biarkan tidur ditempat yang kotor.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga bapak A tidak mengetahui karakteristik tetangganya.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tinggal di kontrakan ukuran 5x6 dengan kondisi rumah semi permanen.
Bapak A bekerja sebagai buruh sehingga jarang di rumah. Ibu B tidak bekerja dan
hanya diam dirumah karena mengalami Stroke. Iko jarang di rumah karena bekerja di
bengkel, sedangkan Iki masih sekolah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bapak A sibuk bekerja sehingga jarang melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar
rumahnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Salah satu anggota keluarga ada yang sakit, yaitu Ibu B mengalami Stroke, keluarga
tidak teratur memeriksakan Ibu B karena sibuk dan tidak memiliki uang yang cukup.
Sedangkan tunjangan kesehatan tidak ada.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Keluaga Ny.B dan Tn.A melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga ank-
anaknya dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi
rasa hormat terhadap orang tua.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah bapak A sebagai kepala keluarga, keputusan diambil
seharusnya oleh kepala keluarga, akan tetapi Karena kesibukannya, bapak A tidak
memperhatikan keluarganya.
3. Struktur peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn. A berperan sebagai kepala keluarga dan
anak-anak sebagai anggota keluarga patuh terhadap kedua orang tuanya.
4. Norma keluarga
Norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang berlaku dilingkungannya. Norma keluarga yang berkaitan dengan
kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke puskesmas atau ke dokter.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Ibu dan ayah tidak dapat mengajarkan anak – anaknya dengan baik karena ibu sedang
sakit dan ayahnya sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Fungsi sosialisasi
Kurangnya komunikasi dengan keluarga, tetangga dan orang lain. Karena ayah dan
anak pertamanya sibuk mencari uang dan ibunya sedang terbaring sakit hanya anak
keduanya saja yang mengurus. Hubungan komunikasi terbuka.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Kurangnya menjaga kesehatan keluarga. Karena ibu yang sedang sakit tidak di bawa
ke rumah sakit hanya diberikan obat tanpa resep dari dokter sehingga ibu sakitnya
tambah parah. Pemanfaatan yankes masih kurang karena kartu tunjangan kesehatan.
F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
a) Mengenal masalah keluarga
keluarga tidak mengenal masalah kesehatan yang dialami Ibu B (Stroke) baik itu
pengertian, penyebab dan dampak stroke yang tidak di tangani.
b) Mengambil keputusan
Ayah kurang tegas dalam mengambil keputusan karena membiarkan istrinya di rawat
di rumah seadanya dan tidak pernah lagi di ajak kontrol karena alasan biaya.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Kurang merawat keluarganya yang sakit dengan baik. Karena ayah dan anak pertama
sibuk mencari uang.
d) Memelihara lingkungan
Karena ibu sedang sakit sehingga lingkungan tidak dapat dijaga kebersihannya,
lingkungan sekitar rumah menjadi kotor karena tidak ada yang merawat.
e) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Keluarga tidak menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan dengan baik, hanya
sesekali saja di bawa ke puskesmas dan tidak pernah kontrol lagi ke dokter karena
alasan biaya dan keluarga juga tidak menggunakan kartu tunjangan kesehatan untuk
mengobati keluarganya.
f) Fungsi reproduksi
Keluarga memiliki 2 orang anak , anak pertama laki – laki bernama Iko berusia 19
tahun dan anak kedua perempuan bernama Iki berusia 17 tahun.
g) Fungsi ekonomi
Ibu tidak dapat membantu ayah mencari uang karena sedang sakit sehingga anak
mereka yang paling besar membantu ayahnya mencari uang dengan bekerja di
bengkel.
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stress jangka pendek dan panjang
Yang membebani Bapak A adalah keadaan Ibu B yang terkena penyakit Stroke dan
masalah ekonomi untuk melakukan pengontrolan / pemeriksaan ke Puskesmas atau ke
dokter
b. Kemampuan keluarga
keluarga tidak mampu merawat Ibu B yang sakit stroke dan membiarkannya di rawat
di rumah seadanya.
c. Strategi koping
Keluarga menerima keadaan ini apa adanya dan merawat Ibu B di rumah seadanya.
d. Strategi adaptasi
Bapak A selama ini hanya membiarkan istrinya dirawat dirumah seadanya dan tidur di
tempat yg kotor.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
a. Tanda – tanda Vital
Tensi : 200/ 100 mmHg Nadi : -
RR : - Suhu : -
BB : - TB : -
LL : - LK : -
b. Pemeriksaan Cepalo Caudal
1) Kepala dan Rambut
Kepala : tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala Normo Chepalik,
Tidak ada benjolan,atau masa, nyeri tekan tidak ada. Pertumbuhan rambut merata,
warna rambut hitam diselingi beberapa warna putih
2) Hidung
Warna kulit teliga sawo matang, penciuman agak terganggu.
3) Telinga
Warna kulit teliga sawo matang, pendengaran agak terganggu, daun telinga
simetris kanan/ kiri, kebersihan telinga cukup bersih, tidak ada serumen, nyeri
tekan tidak ada, tidak teraba massa/ benjolan,
4) Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, sclera berwarna putih, kelopak mata tidak
terdapat edema, pupil isokor, tidak teraba benjolan, nyeri tekan (-)
5) Mulut, Gigi, Lidah, Tonsil dan Pharing
Mulut terlihat kotor, gigi kotor, keadaan gigi lengkap, tonsil dan pharin tidak ada
ganguan.
6) Leher dan Tenggorokan
Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena, Tidak ada lesi di kulit,
tidak ada pembesaran kel.lymfe, kel.tyroid
7) Dada/ Thorak
a. Pemeriksaan Paru
a) Inspeksi
Pergerakan dada terlihat saat inpirasi, nafas cuping hidung (-).
b) Palpasi
Tidak ada pembesaran pada dada pasien, taktil fremitus sejajar kanan/ kiri
c) Perkusi
Tidak terdapat palpitasi
d) Auskultasi
Tidak ada rochi maupun whezing
b. Pemeriksaan Jantung
a) Inspeksi
Tidak ada pembesaran yang terlihat.
b) Palpasi
Tidak ada pembesaran pada jantung pasien.
c) Perkusi
Tidak terdapat palpitasi
d) Auskultasi
Suara Jantung S1 dan S2 tunggal, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-),
wheezing (-),
8) Payudara
a) Inspeksi
Lesi tidak ada, tidak tampak adanya benjolan, bentuk payudara simetris
kanan/kiri
b) Palpasi
Tidak teraba adanya massa/ benjolan.
9) Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi
Tidak ada bekas luka, warna kulit sawo matang, warna kulit sama seperti
sekitarnya,tidak tampak ada benjolan
b) Auskultasi
Peristaltik usus 5x/ menit
c) Palpasi
Tidak didapatkan adanya pembesaran Hepar
d) Perkusi
Suara tympani
10) Ekstrimitas, Kuku dan Kekuatan Otot
Pada ekstremitas kanan atas dan bawah terdapat kelumpuhan, ketidak mampuan
menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna.
11) Genetalia dan Anus
Tidak ada mengalami gangguan ataupun kelainan.
12) Pemeriksaan Neurologi
Pasien sulit untuk mengingat.
Pemeriksaan Penunjang
Pasien tidak ada melakukan pemeriksaan.
HARAPAN KELUARGA
Bapak A menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di
lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan kegiatan
pengobatan. Keluarga juga berharap Ibu B dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat
memberi pelayanan kesehatan dengan baik.
ANALISA DATA
Nama Klien : Ibu B
Masalah : Stroke.
NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI
DS :
Bapak A mengatakan selama ini hanya membiarkan
istrinya dirawat dirumah seadanya.
DO :
Ibu B hemi parese kanan, kontraktur pada kaki dan tangan
kanan.
Ketidakmampuan keluarga
memanfatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
DS :
Keluarga tidak tahu tentang pengertian, penyebab dan
dampak stroke yang tidak ditangani
DO :
Saat ini kaki ibu B kaku karena tidak pernah dilatih dan
tekanan darahnya 200/100 mmhg, karena tidak pernah
diberikan obat tensi
Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan.
DS :
Keluarga tinggal di rumah kontrakan ukuran 5x6 dengan
kondisi rumah semi permanen
DO :
Ibu tidur di tempat yg kotor
Ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan.
Diagnosa Keperawatan Keluarga :
1. Resiko terjadi serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Resiko infeksi penyakit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
memelihara lingkungan rumah
3. Risiko ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
1. Resiko terjadi serangan Stroke (pecahnya pembuluh darah otak) berulang berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1 3/3 x1=1 Tidak / kurang sehat
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2 ½ x 2 =1 Masalah dapat diatasi
sebagian karena
keluarga kurang
memiliki
pengetahuan tentang
cara merawat
anggota keluarga
yang menderita
stroke
3. Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat
diubah karena
penyakit stroke
merupakan suatu
penyakit yang dapat
dicegah dengan
menjaga keadaan
tekanan darah,
pemahaman tentang
perawatan stroke
denan hipertensi.
4. Menonjolnya masalah
Skala: Masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1 1 x 1 = 1 Keluarga dan
penderita tidak
menyadari betapa
pentingnya keadaan
sehat.
JUMLAH
2. Resiko terjadinya infeksi penyakit yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam memelihara lingkungan rumah
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3 Merupakan ancaman
kesehatan karena
dapat menimbulkan
berbagai masalah
kesehatan oleh
karena lingkungan
yang kotor.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2 1 x 1 = 1 Masalah tidak dapat
diatasi karena
keluarga tidak
memiliki fasilitas dan
kemauan untuk
menjaga kebersihan
lingkungannya.
3. Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat
diubah karena
anggota keluarga
memiliki waktu yang
cukup guna
membersihkan
rumah.
4. Menonjolnya masalah
Skala: Masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1 ½ x 1 = ½ Keluarga tidak
menyadari bahwa
lingkungan yang
kotor dapat
menimbulkan
penyakit
JUMLAH
3. Risiko ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
NO KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3 Merupakan ancaman
kesehatan karena
dapat menimbulkan
berbagai masalah
kesehatan oleh
karena tidakmampu
dalam mengenal
masalah kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2 ½ x 2 =1 Masalah dapat diatasi
sebagian karena
pendidikan kesehatan
yang tepat dapat
membantu dalam
memberikan
tambahan
pengetahuan pada
keluarga
3. Potensial masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat
diubah karena untuk
mengenal masalah
kesehatan keluarga
hanya diperlukan
untuk saling bekerja
sama dan
meningkatkan
pengetahuan tentang
kesehatan
4. Menonjolnya masalah
Skala: Masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1 1 x 1 = 1 Keluarga dan
penderita tidak
menyadari betapa
pentingnya keadaan
sehat.
JUMLAH
Skoring :
1. Tentukan skore untuk setiap criteria
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah
Skore X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria
TABEL RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN
KRITERIA
EVALUASI
STANDAR
EVALUASI
RENCANA
INTERVENSI
1. Resiko terjadi
serangan
Stroke
(pecahnya
pembuluh
darah otak)
berulang
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga dalam
merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
Setelah
dilakukan
penyuluhan
Pada keluarga
masalah
kesehatan
dapat teratasi
1. Keluarga
mengenal
masalah
kesehatan
salah satu
anggota
keluarga
(Ibu B)
2. Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
tentang
tindakan
yang tepat
3. Ibu B
bersama
anggota
keluarga
mampu
memanfaatk
an
pelayanan
kesehatan
Verbal
Verbal
Psikomotor
1. Keluarga dapat
menjelaskan
pengertian
Stroke
2. Keluarga dapat
menyebutkan
tanda dan gejala
Stroke
3. Keluarga dapat
menjelaskan
perawatan
keluarga yang
menderita
Stroke
4. Keputusan
keluarga untuk
membawa Ibu
B ke pelayanan
kesehatan
5. Memeriksakan
diri ke
Puskesmas /RS
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang
Stroke
2. Jelaskan pada
keluarga tentang
pengertian, tanda
dan gejala,
tindakan yang
harus dilakukan
bila ada salah
satu anggota
keluarga yang
menderita Stroke
3. Bimbing
keluarga untuk
mengulangi yang
dijelaskan
4. Beri penjelasan
akibat lanjut dari
penyakit
5. Menganjurkan
keluarga untuk
memeriksakan
Ibu B ke
RS/Puskesmas.
2. Resiko
terjadinya
penyakit yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan
rumah yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan.
yang ada
Setelah
dilakukan
kunjungan
keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat
1. Keluarga
dapat
menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat
2. Keluarga
dapat
menyebutkan
kembali
dampak dari
lingkungan
rumah yang
tidak sehat
3. Keluarga
dapat menjaga
kebersihan
lingkungan
rumah terutama
kamar
Verbal
Verbal
Non Verbal
Non Verbal
1. Keluarga
mampu
menyebutkan 3
syarat rumah yang
sehat
2. Keluarga mampu
menyebutkan 2
dari 3 manfaat
rumah yang bersih
1. Rumah tampak
rapi dan tidak ada
baju yang
bergantungan.
2. Membersihkan
rumah setiap hari
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada
keluarga tentang hal-
hal yang dapat
terjadi akibat rumah
yang kurang sehat
(lembab, kurang
sinar Matahari,
banyak lalat,
perabotan yang tidak
teratur)
3. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pembagian tugas
dalam menjaga
3.Risiko
ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
dalam mengenal
masalah
kesehatan
4. Keluarga
dapat
merapikan baju
yang
bergantungan
5. Keluarga
dapat
membersihkan
lingkungan
rumah secara
teratur
Setelah
dilakukan
kunjungan
keluarga
diharapkan
mampu
mengenal
masalah
kesehatan yang
ada dalam
keluarga
1. Keluarga
dapat
menyebutkan
beberapa
tindakan
pencegahann
terhadap
ketidakefektifa
n kesehatan
2. Keluarga
dapat
Non Verbal
Verbal
3. Membersihkan
kamar mandi
secara teratur
1. Keluarga dapat
menyebutkan
beberapa tindakan
pencegahan utama
yang dapat
dilakukan untuk
kondisi kesehatan
yang menurun
2. keluarga dapat
kebersihan rumah.
4. Anjurkan kepada
keluarga untuk
membuka jendela,
melipat baju yan
bergantungan
5. Anjurkan kepada
keluarga untuk tetap
menjaga kebersihan
lingkungan rumah
6. Beri pujian untuk
tindakan yang tepat
1. Jelaskan kepada
keluarga tindakan –
tindakan pencegahan
yang dapat
dilakukan
2. jelaskan pada
keluarga dampak
yang dapat
ditimbulkan akibat
tidak mampu dalam
menyebutkan
kembali
dampak dari
kurangnya
pengetahuan
dalam
mengenal
masalah
kesehatan
Verbal menyebutkan
akibat yang
ditimbulkan
apabila terjadinya
suatu
keterlambatan dari
ketidakmampuan
dalam mengenali
secara dini
masalah kesehatan
yang muncul
mengenal serta
mencegah terjadinya
suatu kondisi
penyakit dalam
keluarga