askep intrapatal dengan induksi
DESCRIPTION
jubivyftcdrtcbyubgyjhbyvfyTRANSCRIPT
Askep Intrapatal Dengan Induksi
Oleh :Aan Irwanda
Nurul Intan Wahyuni
Induksi Persalinan adalah dimulainya kontraksi persalinan sebelum awitan
spontannya untuk tujuan mempercepat kelahiran.
Pengertian
Induksi persalinan dilakukan disebabkan Kehamilannya sudah memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih dari sembilan bulan (kehamilan lewat waktu). Dimana kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu, belum juga terjadi persalinan.
Etiologi
Induksi persalinan terjadi akibat adanya kehamilan lewat waktu,
adanya penyakit penyerta yang menyertai ibu misalnya hipertensi dan diabetes, kematian janin, ketuban pecah dini. Menjelang persalinan terdapat penurunan progesteron, peningkatan oksitosin tubuh, dan reseptor terhadap oksitosin sehingga otot rahim semakin sensitif terhadap rangsangan. Pada kehamilan lewat waktu terjadi sebaliknya, otot rahim tidak sensitif terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan lewat waktu adalah meningkatnya resiko kematian dan kesakitan perinatal. Fungsi plasenta mencapai puncaknya pada kehamilan 38 minggu dan kemudian mulai menurun setelah 42 minggu, ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan kadar estriol dan plasental laktogen.
Patofisiologi
Indikasi janin
a. Kehamilan lewat waktub. Ketuban pecah dinic. Resteriksi pertumbuhan intrauteri
Indikasi KontraMalposisi dan malpresentasi janinInsufisiensi plasentaDisproposi sefalopevikCacat rahim, misalnya pernah mengalami sectio caesaria, enukleasi
miom.Grade multipara.GemelliDistensi rahim yang berlebihan misalnya pada hidroamnion.Plasenta previa
Indikasi
Maksud kontraindikasi pada induksi persalinan per vagina yaitu, apabila
tindakan induksi yang dilakukan lebih merugikan dibandingkan
tindakan seksio langsung.
Kontra Indikasi
a. Adanya kontraksi rahim yang berlebihan. b. Janin akan merasa tidak nyaman sehingga
dapat membuat bayi mengalami gawat janin.c. Dapat merobek bekas jahitan operasi caesar.d. Emboli.
Resiko Melakukan Induksi
secara Medis
a. Metode Steinsche
b. Oksitoksin
klasifikasi
Manifestasi yang terjadi pada induksi persalinan adalah kontraksi akibat induksi mungkin terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak sehingga mengakibatkan nyeri. Adanya kontraksi rahim yang berlebihan, itu sebabnya induksi harus dilakukan dalam pengawasan ketat dari dokter yang menangani. Jika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan, biasanya dokter akan menghentikan proses induksi kemudian dilakukan operasi caesar.
Menifestasi Klinis
Induksi persalinan dengan pemberian oksitosin dalam infuse intravena jika perlu memecahkan ketuban, cukup aman bagi ibu apabila syarat – syarat di penuhi. Kematian perinatal agak lebih tinggi daripada persalinan spontan, akan tetapi hal ini mungkin dipengaruhi pula oleh keadaan yang menjadi indikasi untuk melakukan induksi persalinan. Kemungkinan bahwa induksi persalinan gagal dan perlu dilakukan seksio sesarea, harus selalu diperhitungkan.
komplikasi
Hitung darah lengkap dengan diferensial Urinalisis Rasio lesitin terhadap sfingomielin pH kulit kepala Ultrasonografi Pelvimetri Tes stres kontraksi atau tes nonstres
Pemeriksaan Penunjang
PENGKAJIAN
SirkulasiPeningkatan tekanan darah (TD), yang dapat menandakan
ansietas atau hipertensi karena kehamilan (HKK); penurunan TD dapat menandakan hipotensi telentang atau dehidrasi.
Makanan/cairanPenurunan berat badan ibu 2,5-3 1b dapat dihubungkan
dengan pascamaturitas atau penurunan berat badan janin.NeurosensoriRefleks tendon dalam mungkin cepat 3+ pada HKK; adanya
klonus menandakan eksitabilitas berat.Nyeri/ketidaknyamananPalpasi uterus dapat menunjukkan pola kontraksi.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
KeamananDapat mengalami pecah ketuban spontan
tanpa kontraksi (pada atau mendekati term). Peningkatan suhu (infeksi pada adanya pecah ketuban lama). Denyut jantung janin (DJJ) mungkin lebih dari 160 dpm bila praterm, hipoksik, atau septic
SeksualitasPersalinan yang tergesa-gesa (atau cepat)
pada kehamilan sebelumnya; klien tinggal jauh dari rumah sakit. Serviks mungkin matang (kira-kira 50% penonjolan dan dilatasi 2-3) inersia uterus dapat terjadi. Tampilan berdarah mungkin ada pada dilatasi. Peningkatan perdarahan vagina mungkin menandakan plasenta previa atau abrupsio plasenta. Mungkin gestasi lebih dari 42 minggu.
Defisit Pengetahuan (proses persalinan)
berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi.
Tujuan : Pengetahuan klien tentang persalinan induksi meningkat.
Kriteria Hasil (NOC) :Klien dapat mengidentifikasi keperluan untuk
penambahan informasi menurut penanganan yang dianjurkan (induksi persalinan).
Klien dapat menunjukan kemampuan pemahaman tentang induksi persalinan.
Diagnosa Keperawatan
Intervensi (NIC):Pengkajian
Cek keakuratan umpan balik untuk memastikan bahwa klien memahami penanganan yang diajukan dan informasi yang relevan lainnya.
Tentukan kebutuhan pengajaran klien. Lakukan penilaian tingkat pengetahuan klien dan
pahami isinya. Tentukan kemampuan klien untuk mempelajari
informasi khusus. Tentukan motivasi klien untuk memperlajari
informasi-informasi yang khusus. Menilai tipe pembelajaran klien.
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman status kesehatan.
Tujuan : Klien mampu untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan khawatir dan tegang.
Kriteria Hasil (NOC) :Klien mampu :Merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang
membuat stress.Melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik.Menunjukkan kemampuan untuk berfokus pada pengetahuan
baru.Mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif secara
tepat.Intervensi (NIC):PengkajianKaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan klien setiap 1
jam.Menentukan kemampuan pengambilan keputusan pada klien.
Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan khawatir tentang keamanan janin.
Tujuan : Klien menunjukkan koping yang efektif.Kriteria Hasil (NOC) :Klien mampu :Mengidentifikasi pola koping yang efektif.Menggunakan prilaku untuk menurunkan stress.Melaporkan penurunan perasaan negatif.Berpartipasi dalam proses pembuatan keputusan.Mengungkapkan secara verbal tentang rencana baik
menerima atau merubah situasi.Intervensi (NIC):PengkajianIdentifikasi pandangan klien terhadap kondisinya dan
kesesuaiannya dengan pandangan pemberi layanan kesehatan.
Evaluasi kemampuan klien dalam membuat keputusan.
Risiko cedera (maternal atau janin) berhubungan dengan metode mekanis atau famakologis.
Tujuan : Risiko cedera pada janin akan menurun.Kriteria Hasil (NOC) :Klien mampu :Melakukan pengendalian risiko ditunjukkan dengan faktor
pantau atau faktor risiko pribadi dan lingkungan.Mengembangkan dan mengikuti strategi pengendalian risiko.Mengidentifiikasi risiko yang meningkatkan kerentanan
terhadap cedera.Intervensi (NIC):PengkajianIdentifikasi faktor yang mempengaruhi beutuhan keamanan.Lakukan pemantauan janin secara elektronik selama periode
intrapartum, sesuai dengan petunjuk lembaga.Amati riwayat obstetrik klien untuk mendapatkan informasi
yang berkaitan.
Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus.Tujuan : Klien dapat menghilangkan atau
mengontrol nyeri.Kriteria Hasil (NOC) :Klien mampu :Menunjukkan teknik relaksasi secara individual
yang efektif untuk mencapai kenyamanan.Mempertahankan tingkat nyeri pada skala 3.Intervensi (NIC):PengkajianMinta klien untuk menilai nyeri pada skala 0-10.Kaji dampak agama, budaya, kepercayaan,
lingkungan terhadap nyeri dan respon klien.Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif.
Ketidakberdayaan berhubungan dengan komplikasi yang mengancam kehamilan, persepsi bahwa terdapat keterbatasan/tidak ada pilihan
Tujuan : Klien mampu untuk mengendalikan dan berpartisipasi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan-pilihan perawatan kesehatan.
Kriteria Hasil (NOC) :Klien mampu :Mengungkapkan dengan kata-kata tentang segala
perasaan ketidakberdayaan.Melaporkan dukungan yang adekuat dari orang dekat
dengan teman dan tetangga.Intervensi (NIC):PengkajianTentukan kepercayaan klien terhadap keputusannya
sendiri.Pantau tingkat harga diri sepanjang waktu dengan tepat.Tentukan apakah klien mempunyai pengetahuan yang
adekuat tentang kondisi perawatan kesehatan.
Gangguan harga diri berhubungan dengan harapan untuk melahirkan anak yang tidak dapat dipenuhi.
Tujuan : Klien mampu memberikan penilaian diri terhadap penghargaan diri.
Kriteria Hasil (NOC) :Klien mampu :Mengidentifikasi kekuatan pribadi.Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal.Mempertahankan hubungan pribadi yang dekat.Intervensi (NIC):PengkajianPantau pernyataan klien tentang penghargaan diri.Tentukan rasa percaya diri klien dalam penghargaan
diri.
EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka hasil yang diharapkan adalah :
Pengetahuan klien tentang persalinan induksi meningkat.
Klien mampu untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan khawatir dan tegang.
Klien menunjukkan koping yang efektif. Risiko cedera pada janin akan menurun. Klien dapat menghilangkan atau mengontrol nyeri. Klien mampu untuk mengendalikan dan berpartisipasi
dalam memilih dan mengevaluasi pilihan-pilihan perawatan kesehatan.
Klien mampu memberikan penilaian diri terhadap penghargaan diri.