askeb letak sungsang
DESCRIPTION
Askeb Letak SungsangTRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.NG1P0000 UK 36/37 MINGGU DENGAN
LETAK SUNGSANG
DOSEN PEMBIMBING:
INGGIT YULLYANSI, SST
Disusun Oleh:
FERDIANA DYAS W (099.11.029)
ROSSI WAHYUNI W (099.11.073)
PRODI D III KEBIDANANUNIVERSITAS TULUNGAGUNG
2011/2012
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan Kebidanan pada Ny.N G1P0000 UK 36/37 minggu dengan
”LETAK SUNGSANG” di BKIA AISYAH Tulungagung, yang disusun oleh:
1. Adis handiani (099.08.002)
2. Anis Nuryanti (099.08.006)
Semester II
Telah diperiksa dan disetujui pada hari _______________ Tanggal ____________
Tulungagung, ____________, 2009
Dosen Pembimbing
(ERNAWATI T.H., SST)
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tiada terkira, kami haturkan puja dan puji syukur ke
hadirat Alloh SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan asuhan kebidanan dengan gemelli ini dengan
baik dan tepat waktu.
Rasa terimakasih tidak lupa kami ucapkan kepada yang terhormat:
1. Bapak dr. H. Soeharno, selaku kepala Prodi D-III Kebidaan Universitas
Tulungagung
2. Ibu Ernawati SST, selaku dosen pembimbing penyusunan askeb
3. Ny. N selaku klien yang bersedia diambil kasusnya
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan semangat dorongan dan
bantuan dalam menyusun asuhan kebidanan ini.
Dalam menyusun asuhan kebidanan ini kami mangadakan pengambilan
kasus di Polindes Rejotangan dengan kasus kehamilan ganda (letak sungsang)
trimester III yaitu pada hari Senin tanggal 23 juli 2009 jam 08.00 WIB.
Kami merasa asuhan kebidanan yang kami susun ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, semoga asuhan
kebidanan ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Tulungagung, Agustus 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I LANDASAN TEORI
1. Letak Sungsang
Pengertian
Etiologi
Bentuk-bentuk letak sungsang
Diagnosis & Prognosis
Penanganan
Tata laksana persalinan letak sungsang
Transabdominal melalui seksio sesaria
Trias komplikasi pada persalinan letak sungsang
BAB II TINJAUAN KASUS
1. Pengumpulan Data Dasar
2. Identifikasi diagnosa dan masalah
3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera
5. Intervensi/Rencana asuhan
6. Implementasi/ Pelaksanaan
7. Evaluasi
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Kritik saran
Daftar Pustaka
BAB I
LANDASAN TEORI
I. Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur dalam
rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah
(sinopsis obstetri) fisiologi dan patologi Jilid I).
Letak sungsang adalah janin yang kepalanya merupakan bagian terbesar
bayi akan lahir teratir (Ilmu kebidanan, penyakit kandungan
dan KB untuk pendidikan bidan).
II. Etiologi
1. Janin mudah bergerak 6. Panggul sempit
2. Gemeli (kehamilan ganda) 7. Plasma previa
3. Kelainan uterus 8. Tali pusat pendek atau lilitan tali
pusat
4. Janin sudah lam mati
5. Sebab yang tidak diketahui
III.Bentuk-bentuk Letak Sungsang
1. Letak bokong murni
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki bertindak ke atas sampai kepala bayi
2. Letak bokong kaki sempurna
a. Teraba bokong
b. Kedua kaki berada di samping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
a. Teraba bokong
b. Di samping bokong teraba 1 kaki
4. Letak kaki
a. Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki/lutut
b. Dapat dibedakan : letak kaki, bila lutut terendah
DIAGNOSIS
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus. Bagian bawah bokong dan punggung di kiri atau
kanan
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar di tempat yang lebih tinggi
3. Pemeriskaan dalam
Dapat diraba Os Sakrawan, tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (pada
letak kaki).
Bedakan antara :
- Lubang kecil
- Tulang - Menghisap
- Asap - Radang
- Mekonium - Lidah
- Tumit - Jari panjang
- Sudut 90o - Tidak rata
- Rata jari-jari - Patela
- Pattela
- Poplitea
4. Pemeriksaan foto rontgen : Bayangan kepala di fundus
PROGNOSIS
Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perinun lebih besar, juga karena di lakukan
tindakan selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama jadi mudah
terkena infeksi.
Bagi Anak
Pranosa F begitu baik, karena adanya gangguan peredaran darah plasenta
setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara
kepala dan panggul, anak bisa menderita afiksia.
anus
kaki
mulut
Tangan siku
lutut
PENANGANAN
Sikap sewaktu hamil
Kita tahu bahwa prgonosa bagi anak tidak terlalu baik, maka usahakan
merubah letak janin dengan versi luar.
Tujuannya : untuk merubah menjadi letak kepala
Syarat :
- Pembukaan kurang dari 5 cm
- Ketuban masih ada
- Bokong belum turun atau masuk PAP
Teknik:
1. Lebih dahulu bokong lepaskan dari PAP dan Ibu dalam posisi
trendelenburg
2. Tangan kiri letakkkan di kepala dan tangan kanan pada bokong
3. Putar ke arah muka / perut janin.
4. Lalu putar tangan kiri diletakkan dibokong dan tangan kanan di kepala
5. Setelah berhasil pasang gurita dan observasi tensi, DJJ serta keluhan
CARA MELAHIRKAN PERVAGINAM
Terdiri dari partus spontan (Pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan
seluruhnya) dan manual aid (manual hilfe).
Fase I : Fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya kita hanya melakukan observasi. Bila
tangan tidak menjungkit ke atas (nachee arm), persalinan akan mudah.
Sebaiknya jangan dilakukan ekspresi kristeller. Karena hal ini akan
memudahkan terjadinya muchae arm.
Fase II : Fase untuk bertindak cepat
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan terletak antara
kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit. Untuk
mempercepat lahirnya janin dapat dilakukan manual aids.
Pimpinan persalinan
1) Cara berbaring :
- Litotomi sewaktu inpattu
- Trendelenbrug
2) Melahirkan bokong :
- Mengawasi sampai lahir spontan
- Mengait dengan jari
- Mengait dengan pengait bokong
- Mengait dengan tali sebesar kelingking
3) Ekstraksi kaki :
Eksrtraksi pada kaki lebih mudah. Pada ktak bokong janin dapat dilahirkan
dengan cara vaginal atau abdominal (seksio sesarea)
CARA MELAHIRKAN PERVAGINAM
Terdiri dari partus spontan (pada letak sungsang janin dapat lahir secara
spontan seluruhnya) dan manual aid (manual hilfie).
Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase :
Fase I : Fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila
tangan tidak menjungkit ke atas (nachee arm). Persalinan akan mudah.
Sebaiknya jangan dilakukan ekspresi Kristeller, karena hal ini akan
memudahkan terjadinya muchae arm.
Fase II : Fase untuk bertindak cepat
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara
kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit. Untuk
mempercepat lahirnya janin dapat dilakukan manual aid.
CARA MELAHIRKAN BAHU LENGAN
Cara Klasik (Deventer)
Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada os
sakrum dan jari lain di lipat paha. Kemudian janin ditarik ke arah bawah, sehingga
skapula berada di bawah simfisis. Lalu lahirkan bahu dan lengan belakang,
kemudian lengan depan.
Cara Lovset
Setelah sumbu bahu janin berada dalam ukuran muka belakang, tubuhnya
ditarik kebawah lalu dilahirkan serta lengan belakang. Setelah itu janin diputar 90o
sehingga bahu depan menjadi bahu belakang, lalu dikeluarkan seperti biasa.
Cara Mueller
Tarik janin vertikal lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara
melahirkan bahu-lengan depan bisa spontan atau dikaitkan dengan satu jari
menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas lalu bahu-
lengan belakang dikaitkan kepala.
Cara Bracht
Bokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sakrum, kemudian
janin ditarik ke atas. Biasanya hal ini dilakukan pada janin kecil dan multipara.
Cara Potter
Dikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin ke bawah
dan menekan dengan 2 jari pada skapula. Badan janin diangkat ke atas untuk
melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan skapula belakang.
MELAHIRKAN KEPALA
Meuriceau (veit smillei)
Masukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah ke kiri = jari kiri,
mengarah ke kanan = jari kanan). Letakkan anak menunggang pada lengan
sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik ke bawah sampai
rambut dan kepala dilahirkan. Kegunaan jari dalam mulut, hanya untuk
menambah fleksi kepala.
De snoo
Tangan kiri menadah perut dan dada serta 2 jari diletakkan di leher
(menunggang kuda). Tangan kanan menolong menekan di atas simfisis.
Perbedaanyya dengan Meuriceau ialah disini tangan tidak masuk dalam vagina.
Wigand Marlin-Winckel
Satu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam janin sedang
jari tengah dan ibu jari rahang bawah. Tangan lain menekan di atsa simfisis atau
fundus.
Naujoks
Satu tangan memegang leher janin dari depan, tangan lain memegang leher
pada bahu, tarik janin ke bawah dengan bantuan dorongan dari atas simfisis.
Cara Praque Terbalik
Dilakukan pada ubun-ubun kecil terletak sebelah belakang. Satu tangan
memegang bahu janin dari belakang, tangan lain memegang kaki lalu menarik
janin kea rah perut ibu dengan kuat.
EKSTRAKSI
Terdiri atas ekstraksi pada kaki dan ekstraksi pada bokong. Karena
ekstraksi pada bokong sedikit sukar, kita sedapat mungkin berusaha untuk
melakukan ekstraksi pada kaki, sebab mudah dikerjakan.
PERASAD PROFILAKSIS PINARD
Maksudnya adalah melakukan ekstraksi pada kala sebelaum ada indikasi,
hanya untuk berjaga-jaga. Caranya dengan menekan paha anak terhadap perutnya,
dengan sendirinya kaki akan jatuh dan dapat dikeluarkan. Kaki yang keluar dapat
menambah pembukaan. Bila akan dilakukan tindakan setelahnya, akan mudah
menarik.
Ada yang setuju dengan perasad ini, tetapi ada pula yang tidak
membenarkan. Alasan yang kontra adalah bila kaki dikeluarkan maka mudah
mendapat rangsangan dan anak akan menjadi mudah asfiksia (rangsangan
bernafas).
Dalam menghadapi persalinan letak sungsang yang terpenting adalah
menentukan apakah anak akan lahir pervaginam atau harus dilahirkan dengan
seksio sesarea. Dilihat dari sudut anak, maka S.C adalah cara terbaik, oleh karena
persalinan pervaginam bagi anak membawa angka kersatuan yang tinggi.
Meskipun anak hidup, sering terjadi gangguan pada otak dengan akibat yang tidak
kita inginkan. Pad aletak sungsang dapat dilakukan seksio sesarea bila ada
perkiraa panggul sempit dan bila persalinan tidak lancar.
CARA REPOSISI TANGAN MENJUNGKIT (NUCHAE ARMS)
1. Satu tangan menjungkit
Janin diputar 90 derajat ke arah mana tangan menunjuk, sehingga tangan
akan terlepas menyapu kepala.
2. Kedua tangan menjungkit
Untuk tangan pertama seperti di atas du untuk tangan kedua diputar
berlawanan arah 180 derajat.
KEPALA SULIT LAHIR (After Coming Head)
1. Bila janin masih hidup lahirkan kepal dengan ekstraksi fasep (cunam
Piper)
2. Bila janin sudah meninggal dilakukan embriotomi (kraniotomi)
TATA LAKSANA PERSALINAN LETAK SUNGSANG
(POHON MASALAH KI PORAYO NGENEKI TO BEBBB…)
LETAK SUNGSANGDiagnosisAnamnesisPemeriksaanObstetricUltrasonografiRoentgen abdomen
Versi luar :Inpartu, pembukaan 4 cmUsia kehamilan 37-38 mingguSyarat terpenuhi
PrematuritasAtrem
Versi luar :Ulangi dengan interval 24 – 18
Indikasi Seksio Sesaria Primer :Riwayat obstetric burukPrimigravidaInfertilitasKemungkinan CPDBayi besarPRM/ ERM
Berhasil
Persalinan letak sungsangTeknik :BrachtEkstraksi parsialEkstraksi totalPerjalan persalinan :Keterlambatan pembukaanBokong masih tinggiKetuban pecahGawat janinProlapsus tali pusat
Seksio sesaria
Letak kepalaAntenatal care secara teraturPerslainan spontan BKomplikasi pada perjalanan persalinan
TRANSABDOMINAL MELALUI SEKSIO SESARIA
Persalinan letak sungsang transvaginal memerlukan evaluasi terhadap
kemungkinan timbulnya kemacetan persalinan kepala yang diakibatkan oleh :
Bayi yang terlalu besar
Disptorporsi sefalo9 pelvis
Terdapat letak sungsang berulang
Riwayat persalinan yang buruk : lahir mati, cacat karena trauma.
Persalinan seksio sesaria pada letak sungsang tidak banyak menimbulkan
trauma karena insisi diperluas saat ekstraksi bokong atau kaki.
Kriteria dari Zatuchi dan Andros untuk menilai persalinan letak sungsang
Indeks 0 1 2
Paritas Primi Multi ≤ 37
Umur kehamilan
(minggu)≥ 39 38 <3.176
Taksiran BB janin (gr) ≥ 3.630 3.629 – 3.176 ≥ 2 kali
Pernah mengalami letak
sungsang (2.500 gr)Tidak 1 kali ≥ 4 cm
Pembukaan serviks ≤ 2 cm 3 cm -1/lebih rendah
Penurunan ≤ -3 -2
Arti nilai :
≤ 3 : persalinan per abdominal (melalui seksio sesaria)
4 : evaluasi berat badan, bila nilai tetap, persalinan dapat pervaginam
≥ 5 : persalinan pervaginam
TRIAS KOMPLIKLASI PADA PERSALINAN LETAK SUNGSANG
Trias Ibu Bayi
Pendarahan Trauma jalan lahir
Atonia uteri
Sisa Plasenta
Pendarahan intrakranial
Ededma Intrakranial
Pendarahan alat-alat
intraabdominal
Infeksi Melalui Trauma
(asendens)
Karena manipulasi
Trauma Persalinan Trauma jalan lahir
Simfisiolisis
Dislokasi/ fraktur
ekstrimitas
Rupture alat vital intra
abdominal
Kerusakan pusat alat
vital di medulla
oblongata
Trauma langsung alat-
alat vital : mata, telinga,
mulut.
Asfiksia sampai lahir
mati.
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. Data Dasar
Dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Juli 2009, Pukul 08.00 WIB di
kamar bersalin di BKIA AISYAH Tulungagung.
1.1 Data Subyektif
1.1.1 Biodata
Nama Istri : Ny. N Nama Suami : Tn. T
Umur : 21 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : Sarjana
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa :
Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Ibu RT Pekerjaan : Guru
Penghasilan : - Penghasilan : Rp.
1.500.000,-/bln
Kawin : Pertama Kawin : Pertama
Umur Kawin : 20 tahun Umur Kawin : 25 tahun
Lama Kawin : 1 tahun Lama Kawin : 1tahun
Alamat : Sumberdadi Alamat : Sumberdadi
1.1.2 Keluhan Utama
Klien mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan
8 bulan sering mengeluh nyeri pada perut setelah bangun tidur di pagi
hari.
1.1.3 Riwayat Kebidanan
1.1.3.1 Riwayat Menstruasi
a. Menarche : Umur 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama : 7 hari
d. Banyaknya : Hari 1 – 3: 3 kotek penuh/hari
Hari 4 – 5: 2 kotek ½ penuh/hari
Hari 6 – 7 : 2 kotek 1/3 penuh/ hari
e. Konsistensi : Hari 1 – 3 kental ada gumpalan
Hari 4 – 7 encer tidak ada gumpalan
f. Warna : Hari 1 – 3 merah tua
Hari 4 – 7 merah kecoklatan
g. Bau : Anyir dan tidak berbau busuk
h. Dysmenorche : Ada, 1 hari sebelum menstruasi
i. Flour Albus : Ada sebelum dan sesudah menstruasi, tidak
gatal, tidak bau, warna putih susu
j. HPHT : 10 November 2008
HPL : 17 Agustus 2009
UK : 36/37 minggu
1.1.3.2 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Suami Ke
Hamil Ke
Riwayat Persalinan Riwayat Nifas Umur Anak Sekarang
L/P UK H/MTempat
Persalinan
Penolong Perwalinan Penyulit
Lama Nifas Kelainan KB Lama
Menyusui
1 1
1.1.3.3 Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Klien mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 8 bulan,
gerak janin dirasakan pada usia kehamilan 4 bulan, 4x/hari dan
dalam seminggu ini mersakan agak pusing terutama setelah bangun
tidur
b. Klien mengatakan selama ini mengalami keluhan.
TM I : Mual muntah pada pagi hari sedikit, ngidam
mangga muda serta sering BAK
TM II : Sering merasa pusing setelah bangun tidur, kaki
bengkak dibagian betis bawah sejak 3 hari yang
lalu
c. Klien mengatakan selama hamil ini diperiksa :
TM I : 1 x di BKIA AISYAH
TM II : 2 x di BKIA AISYAH
d. Klien mangatakan telah mendapat terapi (TT, Fe, vitamin A)
1.1.4 Riwayat Kesehatan
1.1.4.1 Riwayat kesehatan yang lalu
Tidak ada penyakit menular
Ex: hepatitis, typoid, AIDS
Tidak ada penyakit menurun
Ex: DM, hipertensi
Tidak ada penyakit menahun
Ex: Asma, jantung
Inveksi virus lain tidak ada
Ex: TORCH
Tidak pernah kecelakaan atau operasi
Tidak punya hewan peliharaan
1.1.4.2 Riwayat kesehatan suami dan keluarga
Tidak ada penyakit menular (Mis: hepatitis, typoid, AIDS)
Tidak ada penyakit menurun (Mis: DM, hipertensi)
Tidak ada penyakit menahun (Mis: TBC)
Tidak ada infeksi virus lain
1.1.5 Riwayat Psikososial Budaya
Klien mengatakan ini adalah kehamilan yang sangat diharapkan
baik klien, suami dan keluarga, jenis kelamin anak tidak
dipermasalahkan. Klien dan keluarga berharap bisa melahirkan
dengan selamat, baik suami maupun keluarga sangat
memperhatikan klien, apa yang klien makan minum dan klien
kerjakan, hubungan klien, suami dan keluarga sangat baik dan
komunikasi terjalin dengan baik.
Hubungan klien dengan masyarakat sekitar baik tidak ada masalah
Klien dan keluarga klien merupakan keluarga yang modern, tidak
ada kebiasaan yang berpengaruh buruk pada kehamilan. Klien
tidak pernah minum jamu
Tidak ada pantangan makanan atau minuman tertentu
Mengadakan selamatan atau upacara adat
Klien ingin melahirkan di BKIA AISYAH dibantu bidan dan
didampingi keluarga dan suami
Klien mengatakan tinggal dirumah sendiri dengan suami dan dalam
keluarga yang sederhana
Yang biasa mengambil keputusan adalah suami
1.1.6 Pola Kebiasaan sehari-hari
Pola Sebelum hamil Selama hamil
a.
b.
c.
d.
Makan
3 x/hari (1 piring) nasi,
sayur, lauk dan tempe
Minum
+ 8 gelas/hari (air putih)
@ 250 cc
BAK
4 – 5 x/hari warna kuning,
jernih, bau khas, tidak
nyeri, tidak ada pus atau
darah, tidak ada keluhan
lain
BAB
1 x/hari warna kuning
kecoklatan, konsistensi
lunak, bau khas, tidak
nyeri
Bekerja sebagai
penjaga super market dan
kerjanya 10 jam mulai jam
07.00 s/d 17.00 WIB.
Melakukan tugas
sebagai seorang istri
Makan
4 x/hari (1/2 piring) nasi,
sayur, lauk pauk dan buah-
buahan
Minum
+ 8 gelas/hari (air putih)
@ 250 cc
BAK
5 – 10 x/hari warna
kuning, jernih, bau khas,
tidak nyeri, tidak ada pus
atau darah, tidak ada
keluhan lain
BAB
1 x/hari warna kuning
kecoklatan, bau khas,
tidak nyeri, tidak ada pus
atau darah
Bekerja sebagai
penjaga super market dan
kerjanya 10 jam mulai jam
07.00 s/d 13.00 WIB.
Melakukan tugas
memasak
e.
Higiene
f.
g.
Ketergantun
gan
seperti memasak,
membersihkan rumah,
mencuci
Siang
– Istirahat tidak
tidur : 1 jam
(12.00 – 13.00)
Malam
– Istirahat tidak
tidur : 3 jam
(18.00 – 21.00)
– Tidur 8 jam
(21.00 – 05.00)
Mandi 3 x/hari, gosok
gigi 3 x/hari, cuci rambut
3 x/minggu, ganti baju 2
x/hari, ganti pakaian
dalam 2 x/hari.
4x/minggu, tidak ada
keluhan
Tidak ada
ketergantungan terhadap
obat-obatan, tidak pernah
minum-minuman
beralkohol, tidak pernah
merokok tidak minum
kopi.
Siang
– Istirahat tidak
tidur : 1/2 jam
(12.00 – 12.30)
Malam
– Istirahat tidak
tidur : 2 jam
(18.00 – 20.00)
– Tidur 7 jam
(21.00 – 04.00)
Mandi 2 x/hari, gosok
gigi 3 x/hari, cuci rambut
3 x/minggu, ganti baju 2
x/hari, ganti pakaian
dalam 2 x/hari.
1x/minggu, tidak ada
keluhan
Tidak ada
ketergantungan terhadap
obat-obatan, tidak pernah
minum-minuman
beralkohol, tidak pernah
merokok, tidak minum
kopi.
1.2 Data Obyektif
1.2.1 Secara Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Postur tubuh : lordosis
TB : 158 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 55 kg
Kenaikkan BB : 7 Kg
LILA : 24 cm
1.2.2 TTV
Suhu (aksila) : 37o C
Nadi : 80 x/menit
Tensi : 120/80 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
1.2.3 Pemeriksaan Fisik
1.2.3.1 Inspeksi
a. Kepala : Tektur rambut baik, warna hitam, tidak
bercabang, tidak rontok, tidak ada kutu, tidak
ketombe, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
b. Muka : Tidak pucat, tidak edema, terdapat cloasma
gravidarum tapi tidak begitu terlihat
c. Mata : Simetris, conjunctiva merah muda, palpebra
tidak odema, sklera putih keabu-abuan
d. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung
e. Mulut
– Bibir : Simetris, tidak sumbing , tidak sariawan,
warna merah jambu, tidak ada luka, tidak
ada cairan
– Lidah : bersih, tidak glositis, warna merah jambu
– Gigi : Warna putih bersih, tidak ada caries, tidak
ada gigi palsu
– Gusi : Warna merah jambu, sehat dan tidak
konjungtivis atau epulis
f. Telinga : simetris, tidak ada OMP, bersih tidak
serumen
g. Leher : Tidak ada bekas operasi, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar lymfe
h. Dada : Simetris, papila mammae bersih, tidak ada
luka, adanya hyperpigmentasi di papila dan
areola, payudara besar dan terlihat adanya
kelenjar montgomery.
i. Aksila : bersih dan tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
j. Abdomen : Pembesaran tidak sesuai umur kehamilan,
terlihat striae lividae, tidak ada luka bekas
operasi, terlihat adanya linea nigra.
k. Genetalia : Vulva bersih, tidak ada edema, tidak terlihat
adanya bekas jahitan di perineum, tidak ada
varices
l. Anus : Tidak ada haemoroid, bersih, tidak ada luka
m. Ekstrimitas : Atas kanan dan kiri : simetris, tidak edema,
tidak ada penyakit kulit, tidak ada gangguan
pergerakan
n. Ekstrimitas : Bawah kanan dan kiri: simetris, ada edema
pada pergelangan kaki dan kaki, tidak ada
penyakit kulit, ada gangguan pergerakan.
o. Kuku : warna merah muda, bersih dan tidak ada
infeksi
1.2.3.2 Palpasi
a. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada bendungan vena jogularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
b. Payudara : Tidak ada benjolan dipayudara kanan dan kiri
dengan gerakan bebas, kolostrum belum
keluar, konsistensi sama kenyalnya.
c. Perut : dilakukan dengan variasi leopoid
– Leopold I : TFU ditemukan diatas 24 cm, pada TFU
teraba keras bulat besar dan melenting
– Leopoid II :
Sebelah kanan perut ibu teraba panjang, datar dan keras seperti
papan (punggung) paka
Sebelah kiri perut ibu juga teraba panjang, datar dan keras seperti
papan (punggung) puki
– Leopoid III : bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
– Leopoid IV : Bokong belum masuk PAP
TBJ : (TFU – N) x 155 gr
: (24 – 1) x 155 gr
: 1.705 gr
d. Ekstrimitas bawah kanan dan kiri
– Palpasi : ada edema ketika ditekan, kembali setelah 2 menit
1.2.3.3 Auskultasi
a. Dada : Bunyi jantung normal, teratur, jelas,
pernapasan tidak ronchi atau wheezing, tidak
ada mur-mur
b. Abdomen : DJJ + I (11-11-12)
DJJ + II (12-11-12)
Terdengar jelas dan teratur ditempat lebih tinggi dari pusat
1.2.3.4 Perkusi
Reflek Patella : kanan dan kiri +/+
1.2.4 Pemeriksaan Panggul Luar
a. Distansia spinarum : 24 cm
b. Distansia cristarum : 28 cm
c. Congjugata eksterna : 18,5cm
d. Lingkar panggul : 85 cm
1.2.5 Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 4-8-2006
dengan hasil:
Darah : Golongan darah (O)
Hb 12 gram %
Urine : Albumin (-)
: Reduksi (-) normal warna biru
Hb : 11,5 gr%
1.2.7 Skor Puji Rochyati : 6 dengan resiko tinggi (bersalin dengan nakes)
Kesimpulan:
GIPOOOO UK 36/37 minggu, Hidup,tunggal,letak kepala,intra uteri,jalan
lahir
Normal,keadaan umum baik dengan letak sungsang
2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
No DATA DASARDIAGNOSA/ MASALAH
1 S :– Klien mengatakan hamil pertam,tidak
pernah mengalami keguguran sblmnya.UK 8 bln HPHT : 10 Nov 2008
– Klien mengatakan bahwa gerak anak mulai dirasakan pada waktu umur kehamilan 4 bulan dengan intensitas sering 4- 5 x/hari
O : Kesehatan Umum ibu baik, kesadaran composmentris, postur tubuh ibu lordosis, kenaikan BB 7 Kg dengan LILA 24 cmSuhu : 37o CNadi : 80 x/menitTensi : 120 mmHgRespirasi : 20 x/menitTinggi badan : 158 cmBB sebelum hamil : 50 kgBB selama hamil : 57 kg
Pemeriksaan fisik– Abdomen
Inspeksi: pembesaran tidak sesuai umur kehamilan,terdapat linea nigra,tidak ada strie gravidarum,tidak ada bekas operasi S.C Papasi : Dilakukan dengan variasi lepoid– Leopold I : TFU ditemukan
diatas 24 cm, pada TFU teraba bulat besar dan melenting (kepala)
– Leopoid II : Sebelah kanan perut ibu teraba
panjang, datar dan keras seperti papan (Puka)
Sebelah kiri perut ibu juga teraba panjang, datar dan keras seperti papan (puki)
– Leopoid III : bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
– Leopoid IV : Kepala belum masuk PAP
– TBJ : (TFU – N) x 155 gr: (24 – 1) x 155 gr: 1.705 gr
– DJJ + I (11-11-12)/136 x/menit
Diagnosa GIPOOOO
Umur kehamilan 36/37minggu, hidup,tunggal, letak kepala intra uteri, jalan lahir normal, keadaan umum baik,dengan letak sungsang.
+ II (12-11-12)/140 x/menit– Ekstrimitas bawah kanan dan kiri
– InspeksiSimetris, edema, ada gangguan pergerakan, tidak ada varices
– PerkusiReflek +/+ , tidak hyperfleksi
– Pemeriksaan panggul Distansia spinarum : 24 cm Distansia cristarum : 28 cm Congjugata eksterna : 18,5cm Lingkar panggul : 85 cm
– Pemeriksaan penunjang dilakukan pada tanggal 23 juli 2009 di BKIA AISYAH Urine : Albumin (-)
: Reduksi (-) Hb : 12 gr%
2 S: - Klien mengatakan nyeri pada perut setelah bangun tidur di pagi hari - Klien mengatakan selama hamil 8 bulan ini
dalam sehari istirahat 14 jam,klien tidak melakukan pekerjaan rumah tangga hanya melayani suami sajaO:-
Nyeri perut setelah bangun tidur di pagi hari
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
– Diagnosa potensial : Letak janin sungsang
– Masalah potensial : Tidak ada
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN
SEGERA, KONSULTASI DAN KOLABORASI
– Tidak ada
V, VI, VII INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI
NoDIAGNOSA/ MASALAH
TUJUAN/ KRITERIA HASIL
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
1 GIPOOOO UK 36/37 minggu hidup,tunggal, letak kepala, intra uteri, jalan lahir normal, keadaan umum baik dengan letak janin sungsang
TUJUAN:1. Menjaga kesehatan
ibu dan janin agar normal
2. Deteksi dini adanya kelainan untuk penanganan segera bila ada komplikasi
3.Mempersiapkan klien dan keluarga secara fisik mental dan materi untuk menghadapi komplikasi yg mungkn terjadi dan sblm menghdpi persalinan.KRITERIA KEBERHASILAN:1. Ibu dan janin dalam
keadaan sehat, keadaan ibu baik, keadaan TTV batas normal, yaitu :Suhu (aksila) : 36,5
o-37,5o CNadi : 60-80 x/menit
1. lakukan pendkatan dengan klien (BHSP)Rasional:Dengan terbinanya hubungan saling percaya antara klien dan petugas kesehatan (bidan) akan mempemudah terjadinya kerjasama
2. lakukan pemeriksaan ANC sesering mungkin tiap 2 minggu mulai UK : 24 mingguRasional:Dengan melakukan pemeriksaan secara dini, maka dapat diketahui adanya kelainan, resiko dan komplikasi
3. lakukan
Dilakukan pada hari Senin,23 Juli 2009 pukul 08.00 WIB1. Melakukan pendekatan
pada klien dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti serta beri perhatian lebih kepada klien. Berusaha menanamkan kepercayaan kepada klien, menjaga privasi klien, tampung semua keluhan klien sehingga klien akan percaya kepada bidan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Melakukan pemeriksaan ANC dengan seefisien dan sesering mungkin 2 minggu sekali dengan standar 5T : Tensi : 120/80
mmHg Timbang : 57 Kg TFU : 24 cm Temu wicara :
Senin, 23 Juli 2009 pukul 08.00 WIBS :
– Klien mengatakan telah mengkonsumsi10 tablet Fe sdh di minum semua serta tablet B6.
– Klien mengatakan mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh bidan dan klien bersedia melakukan semua anjuran yang diberikan oleh bidan
O : K/U : baikKesadaran : composmentrisPemeriksaan fisik Inspeksi
NoDIAGNOSA/ MASALAH
TUJUAN/ KRITERIA HASIL
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Tensi : 120/80-140/95 mmHgRespirasi : 16-20 x/menit
2. kenaikkan berat badan teratur sesuai dengan batas normalnya 5-10 kg
3. TFU ssuai dengan usia kehamilan yaitu 20-22 cm
4. Protein urne (-)Reduksi (-)Hb 12gr%
5. Keadaan janin yang baik dengan DJJ (12-11-12) terdengan jelas dan teratur pada kedua janin
pemeriksaan kesejahteraan janin meliputi DJJ dan gerakan janinRasional:Dengan adanya DJJ yang normal, terautur dapat diketahui keadaan janin (mati atau hidup)
4. jelaskan pada klien tentang pola istirahat yang benar dan cukupRasional:Dengan istirahat yang benar dan cukup dapat memperlanvcar sirkulasi darah
5. jelaskan kepada ibu tentang kondisi ibu saat iniRasional:Dengan ibu mengetahui kondisinya saat ini
untuk melihat kondisi klien yang dirasakan saat ini
Tablet Fe : 30 tablet
3. melakukan pemeriksaan kesejahteraan janin dengan mendengarkan DJJ dan melihat pergerakan anakDJJ : + I (11-11-12) : + II (12-11-12)
4. menjelaskan pada klien tentang pola istirahat yang cukup dan benar sehingga dapat memperlancar sirkulasi darah
5. menjelaskan kepada ibu tentang keadaannya saat ini, yaitu bahwa kandungannya normal, janin berkembang sesuai usia kehamilannya
6. menganjrukan ibu untuk memakai korset sehingga dapat meringankan beban pembesaran perut
7. mengobservasi cermatKenaikan BB : 5 KgProtein urine : (-)
Ada striae lividae
Tidak ada bekas operasi SC
Palpasi Leopoid I
: TFU : 24 cm Leopoid
II : Puka dan puki Leopoid
III : latek bokong Leopoi Iv
: kepala belum masuk PAP
Auskultasi DJJ + I
(11-11-12) DJJ + II
(12-11-12)Terdengar jelas dan teratur disebelah kanan dan kiri atas pusatTBJ : (24-13) x 155= 11 x 155= 1705 grDJJ I : (11-11-12)
NoDIAGNOSA/ MASALAH
TUJUAN/ KRITERIA HASIL
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
diharapkan ibu tidak cemas lagi
6. anjurkan ibu untuk memakai korsetRasional:Dengan memakai korset dapat meringankan beban pembesaran perut
7. observasi cermat kenaikkan BB, protein, uria, edemaRasional:Untuk deteksi dini pre eklampsia
8. anjurkan makan-makanan yang banyak protein dan makan dilaksanakan lebih sering dalam jumlah sedikitRasional:Untuk menggantikan sejumlah protein
Reduksi : (-)Edema : ada
8. menganjurkan banyak mengkonsumsi makanan yang kaya protein seperti daging, telur, tempe
DJJ II (12-11-12)
Ekstemitas bawahInspeksiSimetris, ada edema, ada gangguan pergerakan, tidak varices dibagian betis
PalpasiAda edema pada kaki dan kembalinya 2 menit
Pemeriksaan penunjangGolongan Darah : AUrine : Albumin (-) : Reduksi (-) : Hb : 12gr%
A : GIPOOOO Umur kehamilan 36/37minggu, hidup, tunggal, letak kepala, intra uteri, jalan lahir normal, keadaan
NoDIAGNOSA/ MASALAH
TUJUAN/ KRITERIA HASIL
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
yang hilang umum baik
P : Anjurkan ibu untuk melakukan ANC sekali dalam 2 minggu
Melaksanakan semua He dari bidan
2 Masalah :Nyeri perut setelah bangun tidur di pagi hari.
Tujuan:1. Keluhan nyeri
perut terutama setelah bangun tidur hilang.
Kreteria Hasil:1. Klien
mengerti/memahami penyebab nyeri perut terutama setelah bangun tidur.
2. Klien mengerti/memahami pola istirahat dan aktivitas yg baik.
1.jelaskan pada klien penyebab nyeri perut terutama setelah bangun tidur.Rasional:Mengerti akan kesalahannya mengnai pola aktivitas yg baik dan benar.2.jelaskan pada klien tentang aktivitas .Rasionalnya:klen dapat merubah pola aktivitasnya supaya kesehatannya membaik.
Senin, tanggal 23Juli 2009 pukul 08.00 WIB1. Mengidentifikasi pada
klien bahwa penyebab rasa nyeri perut setelah bangun tidur adalah pola aktivitas yang kurang baik.
2. Menjelaskan pada klien tentang pola aktivtas yg baik.
Senin 23 Juli 2009 pukul 09.00 WIBS : Klien mengatakan
mengerti dan memahami tentang penyebab nyeri perut
O : Klien tampak mengerti tentang penjelasan bidan T : 120/80 mmHgN : 80 x/menitRR : 20 x/mntS : 37o C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Anjurkan ibu agar menambah jam istirahat
NoDIAGNOSA/ MASALAH
TUJUAN/ KRITERIA HASIL
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Anjurkan ibu untuk memakai hak datar Anjurkan ibu untuk memperbanyak minum air putihAnjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi garam berlebihan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sehubungan dengan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada istri dan
suami, Ny. N dan Tn. T kami dapat menyimpulkan sampai pada usia kehamilan 36/37
minggu, dalam keadaan baik-baik saja (normal), klien tidak sedang menderita
penyakit menular,menurun dan menahun, tidak ada infeksi virus lain pada
suami/keluarga, tetapi klien mengandung anak kembar karena ada riwayat keturunan
kembar.
Pada asuhan kebidanan ini kehamilan Ny. N merupakan kehamilan yang
pertama G1POOO, UK 36/37 minggu, hidup,tungggal, intra uteri, letak bokong, jalan
lahir normal,keadaan umum baik, resiko tinggi dengan letak sungsang.
Dalam kehamilan Ny N ini mengalami masalah gangguan rasa nyaman pada
kaki sehubungan dengan edema pada kaki, kemudian untuk mengantisipasinya Ny. N
diharuskan untuk merubah pola aktivitasnya dan pola kebiasaannya menjadi lebih
baik.
Maka dapat diprediksi bahwa kehamilan Ny. N akan baik-baik saja naun perlu
waspada karena resiko sedang, sehingga klien harus tetap konsultasi dengan tenaga
kesehatan baik bidan maupun SPOg sesering mungkin.
KRITIK dan SARAN
Dalam pembuatan asuhan kebidanan ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan asuhan kebidanan ini, sehingga dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 5. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YPB-SP
Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi. FKUP. Bandung: ELSTAR
Mansjoer, Arif. . Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapsis.
Prof. Dr. Rustam. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Varney, Helen. 6. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
www.google.co.id
- gemeli
- kehamilan ganda