asi eksklusif

33
1 A. JUDUL EDUKASI MANAJEMEN LAKTASI : PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF, TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DAN TEHNIK PENYIMPANAN ASI BAGI KADER – KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK BOYOLALI B. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori protein hal ini banyak ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan golongan rentan. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi. (Siregar, Arifin, 2004) ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk bertahan hidup pada enam bulan pertama, mulai dari hormon, antibodi, faktor kekebalan,

Upload: jevfryjevryj6504

Post on 19-Jun-2015

1.439 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: asi eksklusif

1

A. JUDUL

EDUKASI MANAJEMEN LAKTASI : PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF,

TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DAN TEHNIK PENYIMPANAN

ASI BAGI KADER – KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS NGEMPLAK BOYOLALI

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling

utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori protein hal ini banyak

ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang

sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang

telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan

golongan rentan.

Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain

makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan

susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini

pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari

segi gizi. (Siregar, Arifin, 2004)

ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk bertahan

hidup pada enam bulan pertama, mulai dari hormon, antibodi, faktor

kekebalan, sampai antioksidan. Selain itu, ibu yang menyusui akan memiliki

kedekatan yang sesungguhnya dengan si bayi. Hal itu masih ditambah kontak

fisik yang terjadi secara langsung lewat belaian atau usapan lembut si ibu saat

menyusui bayinya. (Kemkokesra, 2005)

Menurut para ahli, sampai usia 6 bulan bayi belum membutuhkan

minuman atau makanan selain ASI (ASI Eksklusif). Artinya, bayi hanya

memperoleh air susu ibu saja tanpa tambahan cairan (susu formula, jeruk,

madu, air teh, air putih, dan lain-lain) juga makanan lain seperti pisang, bubur,

biskuit, nasi tim, dan lain-lain). Pemberian ASI secara eksklusif ini banyak

memberikan keuntungan, karena ASI mengandung zat nutrisi dengan

Page 2: asi eksklusif

2

kualitas, kuantitas, dan komposisi ideal untuk pertumbuhan, kesehatan, dan

kecerdasan bayi. ( Roesli, Utami, 2005)

ASI dapat menyebabkan pertumbuhan sel otak lebih optimal, terutama

karena ASI mengandung protein khusus, yaitu taurin. Juga mengandung

laktosa dan asam lemak ikatan panjang dalam jumlah yang lebih banyak

dibandingkan susu sapi/kaleng. Kandungan ASI pun menghindarkan bayi dari

bahaya infeksi dan alergi. Bahkan mampu merangsang pertumbuhan sistem

kekebalan tubuh pada bayi. (Roesli, Utami, 2005)

ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan

tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan

langsung terserap. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan

ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk

keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan

pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan

ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama. ( Siregar,

Arifin, 2004)

ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan

lagi, namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu

meyusui melupakan keuntungan menyusui. Jika hal yang demikian terus

berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya

pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI. (Siregar, Arifin, 2004)

Dirjen Bina Kesmas Prof. Dr. Azrul Azwar dalam diskusi Executive

Forum mengungkapkan data pada 2003 sekitar 6,7 juta balita Indonesia

kekurangan gizi. Sebanyak 8,1 juta anak menderita anemia gizi besi, 9 juta

anak kurang vitamin A Subklinis. Semakin besar anak semakin menyedihkan.

Salah satu faktor adalah karena buruknya pemberian air susu ibu. Data 2002

95,9% ibu menyusui bayi, tapiyang menyusui anak pada satu jam pertama

hanya 3,6%. Pemberian ASI sampai 6 bulan 39,5%. Sedangkan pemberian

susu formula naik 3 kali lipat dari tahun 1997. Data itu menunjukkan masa

depan bangsa yang buruk. (Hr. Media Indonesia 24/7/04)

Page 3: asi eksklusif

3

Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia di tahun 1997

dan 2003, angka pemberian ASI ekslusif turun dari 49 persen menjadi 39

persen, sedangkan penggunaan susu botol naik tiga kali lipat. (Situs resmi

kementrian negara) Informasi tersebut disampaikan Ketua Badan Kerja

Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (BKPP-ASI),  dr.Dien Sanyoto Besar,

SpA terkait dengan pembahasan rancangan peraturan pemerintah mengenai

pemasaran makanan pengganti ASI (RPP PASI). 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh oleh Hellen Keller

International di tahun 2002 di Indonesia, kini rata-rata bayi Indonesia hanya

mendapatkan ASI esklusif selama 1,7 bulan, padahal berdasarkan kajian WHO

yang dituangkan dalam Kepmen No.450 tahun 2004 menganjurkan agar bayi

diberikan ASI Esklusif selama 6 bulan. 

Berdasarkan data yang kami peroleh, penggunaan ASI Eksklusif

sampai pada usia 6 bulan di wilayah kerja puskesmas Ngemplak Boyolali

terdapat 75 bayi dari 112 bayi, sisanya hanya mendapatkan ASI eksklusif

sampai pada usia 1- 5 bulan.

Tidak diberikannya ASI Eksklusif tersebut tentunya bukan tanpa

alasan, setiap ibu mempunyai alasan tersendiri mengapa ibu tersebut tidak

memberikan ASI-nya kepada sang buah hati. Secara umum, berbagai alasan

dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa tidak memberikan ASI secara Eksklusif

kepada bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam

menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja,

keinginan untuk disebut modern dan pengaruh iklan atau promosi pengganti

ASI dan tidak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa semua orang sudah

memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI.

Kesibukan para ibu muda dalam meniti karier menyebabkan frekuensi

mereka untuk bertemu dengan si buah hati berkurang. Para ibu muda tidak

mengetahui bahwasannya dengan kondisi mereka yang seperti itu mereka

tetap bisa memberikan ASI mereka kepada si bayi tanpa harus

memberikannya makanan pendamping ASI atau susu formula.

Page 4: asi eksklusif

4

Semua faktor– faktor terebut diatas yang dianggap sebagai penyebab

semakin melorotnya kegiatan meminumkan air susu ibu ke kalangan para ibu

– ibu saat ini. Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan antara lain motivasi

untuk menyusui.

Ibu-ibu harus dibangkitkan kemauan dan kesediannya untuk menyusui

anaknya, terutama sebelum melahirkan. Dan bila menyusui, hendaknya

ditingkatkan pada masyarakat, pengertian tersebut harus ditanamkan pada

anak-anak gadis sejak masih usia muda, bahwa menyusui anak merupakan

bagian dari tugas biologis seorang ibu.

Dari uraian latar belakang diatas kami berniat untuk mengadakan

edukasi tentang cara pentingnya pemberian ASI secara eksklusif pada bayi

dan cara memanajemen penyimpanan ASI yang benar jika ibu memang benar-

benar tidak dapat menyusui bayinya secara langsung.

C. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas kita dapat mengetahui permasalahan yang

mendasari tidak diberikannya ASI secara eksklusif, yaitu kurangnya

pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan kurangnya

pemahaman ibu-ibu muda bahwasannya ada cara lain yang dapat ditempuh

untuk tetap dapat memberikan ASI kepada bayi mereka. Hal tersebut dapat

ditempuh dengan cara manajemen penyimpanan ASI, apabila ibu terhalang

untuk dapat menyusui bayinya secara langsung.

D. TUJUAN PROGRAM

1. Tujuan umum :

Meningkatkan pengetahuan kader tentang pentingnya

pemberian ASI eksklusif dan meningkatkan ketrampilan kader dalam

memanajemen penyimpanan asi dimana edukasi tersebut dapat

diterapkan dan ditransfer kepada ibu-ibu muda di daerah tersebut.

2. Tujuan khususnya:

Page 5: asi eksklusif

5

a. Para kader memiliki pengetahuan mengenai

manfaat ASI dan masalah yang mungkin muncul apabila tidak

diberikannya ASI eksklusif.

b. Para kader memiliki pengetahuan mengenai

cara penyimpanan ASI dan sifat ASI pada udara luar.

c. Para kader memiliki ketrampilan mengenai

cara memerah ASI.

d. Para kader dapat menentukan kapan seorang

bayi dapat diberi PASI.

e. Para kader memiliki kemampuan

menentukan kapan penghentian pemberian ASI eksklusif pada

seorang bayi.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Setelah PKMM ini terlaksana, maka diharapkan ada manfaat yang

akan diperoleh yakni:

1. Manfaat Jangka Pendek

Para kader memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan

dengan manfaat pemberian ASI eksklusif, dampak yang mungkin timbul

akibat tidak diberikannya ASI eksklusif dan cara memanajemen

penyimpanan ASI sehingga konsep-konsep yang berkaitan dengan

pemberian ASI eksklusif dan cara penyimpanannya dapat di terima oleh

masyarakat luas.

2. Manfaat Jangka Panjang

Dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan tersebut permasalahan

yang berkaitan dengan tidak diberikannya ASI eksklusif dapat ditekan

sekecil-kecilnya, antara lain turunnya jumlah kasus penderita (insidence

rate) KEP ( Kekurangan Energi Protein), turunnya angka kematian (case

fatality rate) karena KEP dan meningkatnya angka kesehatan balita.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Bagi Masyarakat

Page 6: asi eksklusif

6

Memberikan informasi dan pemahaman bagi masyarakat khususnya

bagi ibu-ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan cara

penyimpanan ASI agar tidak timbul masalah kesehatan yang tidak

diharapkan.

2. Bagi Kader Posyandu

Kader Posyandu menyadari pentingnya pengetahuan dan ketrampilan

dalam menangani balita sakit di rumah sebagai upaya untuk mengatasi dan

mencegah kesakitan dan kematian secara dini.

3. Bagi penyuluh

Meningkatkan pengetahuan serta wawasan dan pengalaman yang

sangat berharga bagi penyuluh tentang ASI eksklusif dan manajemen

penyimpanan ASI.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Kecamatan Ngemplak terdiri dari 12 desa dimana tiap – tiap desa

memiliki 113 posyandu dan 465 kader aktif. Berdasarkan data yang kami

peroleh, pada bulan Agustus 2009 jumlah bayi yang ada di kecamatan

Ngemplak, Boyolali adalah sejumlah 112 bayi, dimana bayi yang

mendapatkan ASI eksklusif adalah sejumlah 75 bayi.

Sasaran pada kegiatan pelatihan ini adalah kader kesehatan yang

mewakili masing-masing posyandu yang ada di Kelurahan Ngemplak Boyolali.

Kader dimaksud adalah warga masyarakat yang dipandang mempunyai

kemampuan dan kemauan untuk mengupayakan peningkatan derajat kesehatan

di lingkungan sekitarnya.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini maka kader akan mempunyai

bekal pengetahuan dan ketrampilan sehingga menambah kepercayaan dirinya

dalam melakukan pelayanan kesehatan tingkat dasar pada masyarakat

sekitarnya, terutama pada hal-hal yang terkait dalam upaya-upaya penanganan

balita sakit dirumah dan pengenalan tanda komplikasi. Kader juga diharapkan

dapat mentransfer pengetahuannya kepada warga masyarakat yang lainnya.

Page 7: asi eksklusif

7

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Metode yang akan digunakan untuk merealisasi program ini adalah

berbentuk edukasi dan pelatihan yang diikuti oleh kader – kader posyandu

yang tinggal kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Kegiatan ini rencananya akan kami dilaksanakan di aula puskesmas

Ngemplak, Boyolali setiap hari minggu jam 08.00 selama 4 minggu yang

meliputi pemberian teori dan praktek yang diikuti oleh seluruh kader

posyandu di kelurahan Ngemplak, Boyolali secara bergantian.

Minggu pertama diikuti oleh kader posyandu desa Sawahan,

Donohudan dan Pandeyan. Minggu ke dua diikuti oleh kader posyandu desa

kismoyoso, Giriroto dan Manggung. Minggu ke tiga diikuti oleh kader

posyandu desa Gagaksipat, Dibal dan Sindon. Minggu keempat diikuti oleh

kader posyandu desa Ngresep, Ngargorejo dan Sobokerto.

Edukasi yang diberikan meliputi jenis – jenis ASI, konsep pemberian

ASI eksklusif, pentingnya pemberian ASI eksklusif, masalah yang dapat

muncul akibat tidak diberikannya ASI eksklusif, cara memerah ASI, teknik

perawatan payudara dan tehnik menyusui, manajemen penyimpanan ASI.

Sedangkan pelatihan yang akan kami laksanakan adalah pelatihan memerah

ASI , pelatihan penyimpanan ASI, pelatihan menyusui yang benar dan

pelatihan perawatan payudara.

Rencana kegiatan pelatihan seperti pada tabel berikut ini:

WaktuKegiatan Metode Nara Sumber

minggu I

a. Pembukaanb. Pre testc. Jenis-jenis ASId. Konsep pemberian

ASI Eksklusife. Pentingnya ASI

eksklusif

--

ceramah, tanya jawab

Bidan Desa Team PKMM

Dokter Puskesmas Ngemplak

minggu II

a. Pengenalan masalah yang timbul akibat tidak menggunakan ASI Eksklusif

ceramah, tanya jawab

ceramah, tanya jawab

ceramah, tanya jawab

Dokter Puskesmas

Team PKMMBidan Desa

Page 8: asi eksklusif

8

b. Cara memerah ASI

minggu III

a. Teknik perawatan payudara

b. Tehnik menyusui yang benar

c. Manajemen penyimpanan ASI manajemen penyimpanan ASI

d. Review materi

ceramah, tanya jawab

praktek/simulasi

Dokter Puskesmas

Team PKMMBidan desa

minggu IV

a. Praktek memerah ASI

b. Praktek penyimpana ASI

c. Praktek tehnik menyusui

d. Praktek perawatan payudara

e. Post testf. Penutupan Kunjungan lapangan

Praktek

Praktek

Praktek

-Praktek konseling

Team PKMM Bidan Desa

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

JENIS KEGIAT

AN

BULAN Bulan ke-10

Bulan ke-11

Bulan ke-12

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Tahap Persiapana. Survei lapanganb. Pengumpulan datac. Persiapan peralatand. Persiapan tempate.

Penge

Page 9: asi eksklusif

9

cekan ulang persiapan

Tahap Pelaksanaana. Pembinaan & pelatihanb. Evaluasi hasilTahap Akhira. Penulisan laporanb. Penilaian hasil kegiatan

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Biodata Ketua Kelompok

Nama lengkap : Intan Riana Dewi

NIM : J210070050

Fakultas/Program Studi : Ilmu Kesehatan/S1 Keperawatan

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama lengkap : Hana Rosiana Ulfah

NIM : J210070009

Fakultas/Program Studi : Ilmu Kesehatan/S1 Keperawatan

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Waktu untuk kegiatan PKM: 6 jam/ minggu

b. Nama lengkap : Marwanti

NIM : J210080041

Fakultas/Program Studi : Ilmu Kesehatan/S1 Keperawatan

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Page 10: asi eksklusif

10

Waktu untuk kegiatan PKM: 6 jam/ minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap : Siti Arifah, SKp, MKes

2. Golongan Pangkat dan NIP : IIIA / 100902

3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4. Jabatan Struktural : Wakil Dekan II

5. Fakultas/ Program Studi : Ilmu Kedoktaran / Keperawatan

6. Perguruan Tinggi : UMS

7. Bidang Keahlian : Keperawatan Anak

8. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu

9. Pengalaman Ilmiah :

a. Perbedaan kepuasan kerja perawat antara metode tim dan metode

fungsional di Rumah Sakit Islam Kustati Surakarta, Ketua Penenliti,

2001

b. Perbedaan Pengetahuan kader terhadap perawatan TBC sebelum dan

sesudah diebrikan penyuluhan di Wilayah Puskesmas Kartosuro II,

Anggota Peneliti, tahun 2002

c. Peranan phospolamban terhadap kontraktilitas miokard, Ketua, 2004

d. .

L. RENCANA BIAYA

1. Upah dan HonorTim

Pengabdian Jumlah orang

Minggu/ bulan

Bulan kerja

Jam/minggu

TarifJam/minggu

Total

KetuaAnggota

12

44

66

66

Rp. 5000Rp. 4000

Rp. 720.000Rp.1.152.000

Rp.1.872.000

2. Peralatan/bahan habis pakaia. Sewa komputer : Rp. 200.000,00

(100 jam x @ Rp. 1000)b. Disket : Rp. 50.000,00

(6 x @ Rp. 5000)c. Buku pelengkap : Rp. 500.000,00

(4 x @ Rp. 25.000)d. Kertas ukuran kuarto : Rp. 100.000,00

Page 11: asi eksklusif

11

(10 rem x @ Rp. 30.000)e. Kertas HVS : Rp. 100.000,00

(1 rem x @ Rp. 30.000)f. Tinta : Rp. 100.000,00

(2 x @ Rp. 20.000)g. Sewa LCD : Rp. 300.000,00h. Sewa tempat : Rp. 500.000,00

+ Rp. 1.900.000,00

3. Perijinan a. Izin Kesbanglinmas Boyolali : Rp. 100.000,00b. Izin ke Dinas Kesehatan Boyolali : Rp. 100.000,00c. Izin ke Kantor Kecamatan Ngemplak : Rp. 50.000,00d. Izin Ke Kantor Kelurahan

mgemplak : Rp. 50.000,00e. Biaya survey pendahuluan : Rp. 100.000,00

+ Rp. 400.000,00

4. Penyusunan laporana. Penggandaan laporan : Rp. 150.000,00b. Penjilidan laporan : Rp. 150.000,00c. Pengiriman laporan : Rp. 200.000,00

+ Rp. 500.000,00

5. Biaya Operasional Pelatihan

a. Biaya penggandaan makalah(materi pelatihan) : Rp. 450.000,00

b. Blocknote dan pulpen peserta : Rp. 500.000,00c. Sewa gedung dan listrik : Rp. 750.000,00d. Transportasi : Rp. 900.000,00e. konsumsi : Rp 2.350.000,00f. penggandaan Quesioner : Rp. 550.000,00g. Honor narasumber : Rp. 700.000,00h. Sewa peraga : Rp.1.000.000,00

+ Rp. 7.200.000,00

Total biaya pengabdian : Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah)

Page 12: asi eksklusif

12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Intan Riana Dewi

NIM : J 210070050

Jurusan : Keperawatan S1

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 26 April 1990

Alamat : Mojokerto, Palur, Kebonsari, Madiun-Jawa Timur

Moto Hidup : Be The Best But Don’t Feel The Best

PENDIDIKAN :

- TK : Dharma Wanita/ tahun 1995

- SD : SDN Sukorejo 2/ tahun 2001

- SMP : SLTPN 1 Kebonsari/ tahun 2004

- SMA : SMF Bina Farma Madiun /Tahun 2007

- Universitas : UMS

RIWAYAT ORGANISASI

- IMM Komisariat FIK : Sekbid Kader/ tahun 2008 – 2009

- IMM Komisariat FIK : Kabid Kader/ tahun 2009 – 2010

- BEM FIK UMS : Sekbid Eksternal/ tahun 2009 – 2010

- HMP Keperawatan S1 : Kabid Eksternal/ tahun 2009 – 2010

PENGALAMAN PKM :

1. PKMM : Model pelatihan senam kaki dan perawatan kaki diabetes untuk

mencegah luka kaki diabetik dan komplikasi pada pasien Diabetes Mellitus

dirumah

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Surakarta, 29 September 2009

Intan Riana Dewi

J210070050

Page 13: asi eksklusif

13

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Hana Rosiana Ulfah

NIM : J 210070009

Jurusan : Keperawatan S1

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 12 Februari 1988

Alamat : Sambiroto, Sindon, Ngemplak, Boyolali

Moto Hidup : Waktu terus berjalan dan air terus mengalir,

dekatkanlah hatimu dengan Al – Qur’an dan Al – Hadist

PENDIDIKAN :

- TK : Muslimat/ tahun 1994

- SD : MIM Sindon/ tahun 2000

- SMP : PPPM Gontor Putri 1/ tahun 2003

- SMA : PPPM Gontor Putri 1/Tahun 2006

- Universitas : UMS

RIWAYAT ORGANISASI

- IMM Komisariat FIK : Kabid Hikmah/ tahun 2008 – 2009

- IMM Komisariat FIK : Sekretaris Umum/ tahun 2009 – 2010

- HMP Keperawatan S1 : Anggota bidang Eksternal/ tahun 2009 – 2010

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Surakarta, 29 September 2009

Hana Rosiana Ulfah

J210070009

Page 14: asi eksklusif

14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Marwanti

NIM : J 210080041

Jurusan : Keperawatan S1

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 26 April 1990

Alamat : Mojokerto, Palur, Kebonsari, Madiun-Jawa Timur

Moto Hidup : Be The Best But Don’t Feel The Best

PENDIDIKAN :

- TK : -

- SD : SDN 221/ IX Jambi/ tahun 2002

- SMP : SMP YKI Petaling Jaya/ tahun 2005

- SMA : SMA Muhammadiyah 1 Klaten /Tahun 2008

- Universitas : UMS

RIWAYAT ORGANISASI

- IMM Komisariat FIK : Sekbid Kader/ tahun 2009 – 2010

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Surakarta, 29 September 2009

Marwanti

J210080041

Page 15: asi eksklusif

15

GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN

Metode yang akan digunakan untuk merealisasi program ini adalah

berbentuk edukasi dan pelatihan yang diikuti oleh kader – kader posyandu yang

tinggal kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Kegiatan ini rencananya akan kami dilaksanakan di aula puskesmas

Ngemplak, Boyolali setiap hari minggu jam 08.00 selama 4 minggu yang meliputi

pemberian teori dan praktek yang diikuti oleh seluruh kader posyandu di

kelurahan Ngemplak, Boyolali secara bergantian.

Minggu pertama diikuti oleh kader posyandu desa Sawahan, Donohudan

dan Pandeyan. Minggu ke dua diikuti oleh kader posyandu desa kismoyoso,

Giririto dan Manggung. Minggu ke tiga diikuti oleh kader posyandu desa

Gagaksipat, Dibal dan Sindon. Minggu keempat diikuti oleh kader posyandu desa

Ngresep, Ngargorejo dan Sobokerto.

Teknologi yang akan diterapkembangkan berupa pengadaan Booklet,

ceramah, diskusi tanya jawab, presentasi dengan menggunakan laptop dan LCD.

Edukasi yang diberikan meliputi pentingnya pemberian ASI eksklusif,

jenis – jenis ASI, masalah yang dapat muncul akibat tidak diberikannya ASI

eksklusif, cara memerah ASI, manajemen penyimpanan ASI teknik perawatan

payudara dan tehnik menyusui. Sedangkan pelatihan yang akan kami laksanakan

adalah pelatihan memerah ASI , pelatihan penyimpanan ASI, dan tehnik

menyusui yang benar.

Pentingnya ASI Eksklusif ini berhubungan dengan sifat – sifat ASI yaitu:

1. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis,

mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

2. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan.

Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang

bermanfaat untuk:

a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

Page 16: asi eksklusif

16

b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam

organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

d. Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,

magnesium.

3. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi

selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3

dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

4. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi

pada bayi.

5. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan

bayi.

Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat

memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:

1. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”

kepada bayinya.

2. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang

erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.

3. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan

pengembalian keukuran sebelum hamil

4. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.

5. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa

bulan (menjarangkan kehamilan)

6. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

Kegagalan dalam perkembangan payudara secara fisiologis untuk

menampunga air susu sangat jarang terjadi. Payudara secara fisiologis merupakan

tenunan aktif yang tersusun seperti pohon tumbuh di dalam putting dengan cabang

yang menjadi ranting semakin mengecil.

Page 17: asi eksklusif

17

Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Colostrum

merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae

yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam

alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah

melahirkan anak. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai

hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi, komposisi colostrum dari hari ke

hari berubah, merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-

kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI matur, merupakan suatu laxantif

yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi yang baru lahir dan

mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan

selanjutnya, lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature,

tetapi berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein

pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat

memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi, lebih banyak

mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan

perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama, lebih rendah kadar

karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI matur, total energi lebih

rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum, vitamin

larut lemak lebih tinggi, sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi

atau lebih rendah, bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak, PH lebih

alkalis dibandingkan ASI Matur, lemaknya lebih banyak mengandung

Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Matur, terdapat trypsin inhibitor,

sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi krang sempurna,

yangakan menambah kadar antobodi pada bayi, volumenya berkisar 150-300

ml/24 jam.

2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)

a. Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.

b. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang

berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3 – ke 5.

Page 18: asi eksklusif

18

c. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat

semakin tinggi.

d. Volume semakin meningkat.

3. Air Susu Matur

a. ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan

komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa

minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.

b. Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang

mengatakan pada ibu yangs ehat ASI merupakan makanan satu-satunya

yang diberikan selama 6 bulan pertamabagi bayi.

c. ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap

diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang

sesuai untu bayi.

d. Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat,

riboflaum dan karotin.

e. Tidak menggumpal bila dipanaskan.

f. Volume: 300 – 850 ml/24 jam

Terdapat anti microbaterial factor, yaitu:

a. Antibodi terhadap bakteri dan virus.

b. Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T)

c. Enzim (lysozime, lactoperoxidese)

d. Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein)

e. Faktor resisten terhadap staphylococcus.

f. Complecement ( C3 dan C4)

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu

dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.

Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus

laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan

lancar.

a. Mengeluarkan ASI sebaiknya jangan menggunakan peralatan pompa manual

yang banyak dijual di apotek dan toko-toko. Umumnya, dokter tidak

Page 19: asi eksklusif

19

menyarankan menggunakan alat pompa manual karena bisa merusak jaringan

payudara, dan proses sterilisasi peralatannya diragukan. Disarankan

menggunakan pompa listrik, atau sistem perah tiga jari yang bisa dipelajari di

klinik-klinik laktasi.

b. ASI yang telah diperah sebaiknya disimpan di dalam botol-botol kecil yang

sudah disterilkan, sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan. ASI yang telah

dipanaskan tidak bisa disimpan kembali di dalam termos ataupun lemari

pendingin.

c. Ketahanan ASI:

a. Disimpan di ruang terbuka bisa bertahan enam hingga delapan jam.

b. Di termos yang berisi es bisa bertahan sekitar 24 jam.

c. Disimpan di tempat buah, lemari es, bisa bertahan 2 kali 24 jam.

d. Disimpan di freezer berpintu sama dengan tempat buah, daya tahan ASI

mencapai dua minggu.

e. Disimpan di freezer yang pintunya berbeda dengan tempat buah atau

sering disebut lemari es dua pintu, ketahanan ASI mencapai tiga bulan.

d. Bila tidak sangat terpaksa, umumnya para dokter tidak menyarankan

penyimpanan ASI di freezer. Sebab, ASI yang telah disimpan di freezer akan

kehilangan beberapa jenis antibodi yang dibutuhkan bayi.

Komposisi Kolostrum, ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml

Zat-zat Gizi Kolostrum ASI Susu Sapi

Energi (K Cal)

Protein (g)

- Kasein/whey

- Kasein (mg)

- Laktamil bumil

(mg)

58

2,3

140

218

330

364

5,3

2,9

151

1,9

70

0,9

1 : 1,5

187

161

167

142

7,3

4,2

75

65

3,4

1 : 1,2

-

-

-

-

4,8

3,9

41

Page 20: asi eksklusif

20

- Laktoferin (mg)

- Ig A (mg)

Laktosa (g)

Lemak (g)

Vitamin

- Vit A (mg)

- Vit B1 (mg)

- Vit B2 (mg)

- Asam

Nikotinmik (mg)

- Vit B6 (mg)

- Asam

pantotenik

- Biotin

- Asam folat

- Vit B12

- Vit C

- Vit D (mg)

- Vit Z

- Vit K (mg)

Mineral

- Kalsium (mg)

30

75

-

183

0,06

0,05

0,05

5,9

-

1,5

-

39

85

40

70

4

14

74

48

22

14

40

160

12-15

246

0,6

0,1

0,1

5

0,04

0,25

1,5

35

40

40

100

4

15

57

15

14

43

145

82

64

340

2,8

,13

0,6

1,1

0,02

0,07

6

130

108

14

70

12

120

145

58

30

Page 21: asi eksklusif

21

- Klorin (mg)

- Tembaga (mg)

- Zat besi

(ferrum) (mg)

- Magnesium

(mg)

- Fosfor (mg)

- Potassium (mg)

- Sodium (mg)

- Sulfur (mg)