artikel publikasi

11

Click here to load reader

Upload: vicky

Post on 30-Jun-2015

280 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Publikasi

PEMANFAATAN MOBILE PHONE JAMMER DI RUANG RAPAT

Kukuh Henda Tripradana, Tamara Maharani, Vicky Prio Wicaksono

Politeknik Negeri Malang

Jl. Soekarno – Hatta No.9 Malang

Kukuh Henda Tripradana, NIM 0731130063, Tamara Maharani, NIM 0731130034,

Vicky Prio Wicaksono, NIM 0731130025, 2009. Utilization Mobile Phone Jammer in

Meeting Room, It’s Final Project of Electro Faculty, Telecommunication Engineering,

State Polytechnic of Malang, The Advisors : Mr. Ir. M.A. Anshori, MMT and Mrs. Aisah,

ST.

At this moment in Indonesian telecommunications technology is growing rapidly,

especially in mobile. As it grows, the more the number of mobile phone users in

Indonesia, which sometimes makes people do not know the conditions for use.

Mobile phone jammer is a device that can interfere with communication via mobile

phones. Mobile phone jammer is very suitable for use in places that do not want the

distraction of a ringing cell phone or mobile communication. For example a meeting

room, examination room, a place of worship, etc..

To measure mobile phone jammer, the need for drive test surveys / walk-test and

analysis using the 2.7 GHz spectrum analyzer. Parameters of drive test measurement /

walk test with TEMS Investigation 8.0.3 is the Cell ID, BCCH-ARFCN, BSIC, Rx Level,

Rx Qual and SQI using one of the GSM operators, namely. XL Axiata.

From the results of a test drive / walk test value Rx Level, Rx Qual and SQI

showed decrease in quality from good condition to not be able to use the service (no

service) because the condition of the mobile phone jammer is active. While the 2.7 GHz

spectrum analyzer can know the frequency of mobile phone jammer with frequency

cellular (CDMA, GSM, DCS and 3G), but the levels (dBm) that is greater than the level

of the phone.

Average Rx Level at the time on mobile phone jammer is -99 dBm, Rx Qual is 7

while the SQI is -1. This shows the worst conditions in terms of both quality level (dBm),

signal quality and the quality of the conversation. While the 2.7 GHz spectrum analyzer,

the volume level of -60 dBm mobile phone jammer is able to block mobile phone signals

of the magnitude of about -75 dBm. So, from the jamming state was successful because it

can block mobile phone signals to cut off communication.

Keyword : BTS, Drive Test, GSM, GPS, TEMS.

Page 2: Artikel Publikasi

Abstraksi

Pada saat ini di Indonesia teknologi telekomunikasi berkembang dengan pesat,

khususnya di bidang seluler. Seiring perkembangannya, semakin banyak jumlah

pengguna ponsel di Indonesia yang terkadang membuat orang tidak tahu kondisi untuk

menggunakannya.

Mobile phone jammer merupakan perangkat yang dapat memblokir komunikasi

via ponsel. Mobile phone jammer sangat cocok digunakan pada tempat yang tidak

menginginkan gangguan dari dering ponsel atau komunikasi secara handphone.

Contohnya ruang rapat, ruang ujian, tempat ibadah, dll.

Untuk mengukur mobile phone jammer, perlu adanya survey drive test/walk test

dan analisis menggunakan spectrum analyzer 2.7 GHz. Parameter pengukuran drive

test/walk test dengan TEMS Investigation 8.0.3 adalah Cell ID, BCCH-ARFCN, BSIC,

Rx Level, Rx Qual dan SQI.

Dari hasil drive test/walk test nilai Rx Level, Rx Qual dan SQI menunjukkan

penurunan kualitas dari kondisi baik hingga tidak dapat menggunakan layanan (no

service.) Sementara itu pada spectrum analyzer 2.7 GHz dapat diketahui frekuensi mobile

phone jammer sama dengan frekuensi seluler (CDMA, GSM, DCS dan 3G) namun

dengan level (dBm) yang lebih besar daripada level ponsel.

Rx Level pada saat mobile phone jammer on adalah -101 dBm, Rx Qual adalah -1

sedangkan SQI adalah -22. Hal ini menunjukkan kondisi saat call end baik dari segi

kualitas level (dBm), kualitas sinyal dan kualitas pembicaraan. Sementara itu pada

spectrum analyzer 2.7 GHz, besarnya level mobile phone jammer -60 dBm mampu

memblokir sinyal ponsel yang besarnya sekitar -75 dBm. Jadi, dari keadaan tersebut

jamming dapat dikatakan berhasil karena mampu memblokir sinyal ponsel untuk

memutus komunikasi.

Kata Kunci : Mobile Phone Jammer, Drive Test/Walk Test, GSM, TEMS, Spectrum

Analyzer.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang sangat

pesat telah membuat ponsel menjadi alat

yang penting dalam kehidupan sehari-

hari. Namun penerapan ponsel juga

membawa masalah penting yang

diantaranya sebagai berikut :

Penggunaan ponsel tidak

diharapkan pada tempat-

tempat yang menginginkan

ketenangan seperti

perpustakaan, ruang rapat,

tempat ibadah, rumah sakit,

sekolah, dll.

Penggunaan ponsel tidak

diharapkan pada pom bensin

dan sejenisnya karena dapat

menyebabkan ledakan atau

kebakaran yang serius.

Ponsel sering digunakan oleh

penjahat atau teroris untuk

Page 3: Artikel Publikasi

melakukan kejahatan atau

mengontrol penggunaan

bahan peledak yang

diledakkan dari jarak jauh.

Pelacakan ponsel dapat

menyebabkan kebocoran

informasi. Yang paling parah

informasi negara dapat bocor

oleh oknum yang tidak

bertanggung jawab.

Mobile Phone Jammer adalah

alat yang digunakan untuk mencegah

ponsel menerima sinyal atau

mentransmisikan sinyal ke BTS. Ketika

digunakan, efektif jammer

menonaktifkan telepon seluler. Sinyal

Isolator atau yang disebut jammer

pertama kali dikembangkan oleh militer.

Berawal dari Perang Dunia II, teknik

jamming dilakukan untuk mengganggu

komunikasi di radio control musuh.

Sejak saat itu, selain Radio Jammer, dan

Radar Jammer, berkembang pula Mobile

Phone Jammer serta E-mail Jammer

yang keempatnya memiliki satu tujuan

yang sama yaitu untuk mengganggu

komunikasi.

Dengan pemanfaatan mobile

phone jammer dapat digunakan untuk

memblokir sinyal seluler (CDMA, GSM

900, DCS 1800 dan 3G) baik secara

uplink maupun downlink khususnya pada

ruang rapat agar peserta rapat tidak

tergangggu sinyal handphone. Jamming

dikatakan berhasil jika Mobile Station

menunjukkan indikator bertuliskan “no

service” atau berada di luar jangkauan.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada hal tersebut, kami

mengkaji mobile phone jammer dengan

maksud mencegah komunikasi secara

mobile di ruang rapat agar peserta rapat

dapat fokus pada acara dan tidak

terganggu dengan sinyal handphone .

Berlatar belakang hal itu, maka judul

yang diambil untuk penyusunan Laporan

Akhir adalah “PEMANFAATAN

MOBILE PHONE JAMMER DI

RUANG RAPAT.”

Berdasarkan uraian diatas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana memahami

konsep infrastruktur jaringan

CDMA, GSM, DCS dan 3G?

2. Bagaimana pemahaman

konsep sistem mobile phone

jammer ?

3. Bagaimana cara pemanfaatan

mobile phone jammer di

ruang rapat ?

Page 4: Artikel Publikasi

4. Bagaimana level daya

mobile phone jammer pada

saat aktif ?

5. Bagaimana pengukuran

parameter mobile phone

jammer saat bekerja pada

kondisi baik ON maupun

OFF ?

6. Bagaimana cara kerja/prinsip

kerja mobile phone jammer

pada saat aktif ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk memahami konsep

infrastruktur jaringan

CDMA, GSM, DCS dan 3G.

2. Untuk memahami konsep

sistem mobile phone

jammer.

3. Untuk mengetahui

pemanfaatan mobile phone

jammer di ruang rapat.

4. Untuk mengetahui level daya

mobile phone jammer pada

saat aktif.

5. Untuk mengetahui dan

mengevaluasi pengukuran

parameter mobile phone

jammer saat bekerja pada

kondisi baik ON maupun

OFF.

6. Untuk mengetahui dan

mengevaluasi bagaimana

cara kerja / prinsip kerja

mobile phone jammer pada

saat ON.

1.4 Batasan Masalah

Untuk membatasi pembahasan

dalam Laporan Akhir perlu adanya

batasan masalah sehingga masalah

tersebut dapat dipecahkan dengan lebih

terarah. Maka pembahasannya dibatasi

sebagai berikut :

Prinsip kerja mobile phone

jammer.

Hanya untuk jammer jenis

mobile phone.

Menggunakan 4 buah

antenna yaitu antena GSM,

CDMA, DCS, dan 3G.

Pemakaian jammer lebih

dispesifikkan di ruang rapat.

2. Pembahasan

2.1 Mobile phone jammer

adalah perangkat yang mentransmisikan

frekuensi yang sama dan kekuatan atau

level daya yang cukup tinggi untuk

mengalahkan sistem operasi suatu ponsel

dengan sistem pengacakan untuk

memblokir sinyal ponsel.

Page 5: Artikel Publikasi

Metode jammer disebut sebagai

jamming. Jamming dikatakan berhasil

jika perangkat yang di-jamm pada suatu

area tidak dapat menggunakan layanan

(no service).

Gambar 2.1 : Bentuk Fisik Mobile

Phone Jammer Tipe TG-101H

2.2 Cara Kerja Mobile Phone

Jammer

Untuk Gambar 2.2 (a) adalah

cara kerja mobile phone jammer. Pada

gambar tersebut menjelaskan bahwa

mobile station dalam mobil masih

tercover oleh suatu BTS secara handover

(sinyal diambil alih dari satu BTS ke

BTS lain tanpa adanya pemutusan

hubungan). Sedangkan Gambar 2.2 (b)

menjelaskan mobile phone jammer

dipasang untuk memblokir sinyal antara

MS dan BTS dan sebaliknya dengan cara

mengirimkan frekuensi yang sama

dengan frekuensi seluler. Hal ini dapat

disebut dengan DOS (Denial of Service)

sehingga ponsel tidak dapat

menggunakan layanan yang ada (no

service).

Gambar 2.2 (a) dan 2.2(b).: Perangkat

mobile phone jammer yang di set ke frekuensi

yang sama seperti penerima, dengan daya yang

cukup dan menindih setiap sinyal pada penerima

seluler.

Sumber :ECE TKM Inst.of Technology.

2010 . 11

Gambar 2.2 (a) Gambar 2.2 (b)

Gambar 2.2 (b)

Page 6: Artikel Publikasi

3. Instalasi dan Operasi

Perangkat

3.1. Instalasi Mobile Phone Jammer

Tipe TG-101H

Jika menginginkan mobile phone

jammer beroperasi dengan baik dan

bertahan cukup lama, maka pengguna

harus memperhatikan langkah-langkah

instalasi mobile phone jammer

sebagaimana berikut :

1. Set ke-4 antenna (GSM,

CDMA, DCS dan 3G) sesuai

tanda pada unit. Antena harus

terpasang semua.

2. Hubungkan adaptor ke

perangkat.

3. Hubungkan adaptor ke

tegangan AC.

4. Tunggu hingga indicator

adaptor menyala.

5. Set jammer ke kondisi yang

diinginkan (High or Low).

6. Turn ON jammer.

7. Tunggu beberapa detik hingga

ponsel ter-jam.

3.2. Operasi Perangkat

Menggunakan Spektrum Analyzer 2.7

GHz

Maksimum frekuensi mobile

phone jammer tipe TG-101H berada

pada 2.1 GHz. Oleh sebab itu pemilihan

spektrum analyzer harus berada diatas

2.1 GHz. Hal tersebutlah yang

mendasari pemilihan spektrum 2.7 GHz.

Adapun tujuan pengoperasian

perangkat menggunakan spektrum

analyzer sebagai berikut :

Mendeteksi tegangan yang

muncul pada frekuensi 800

MHz, 900 MHz, 1800 MHz

dan 2100 MHz.

Menganalisis tegangan yang

muncul selain frekuensi

tersebut diatas.

Peralatan-peralatan yang dibutuhkan

antara lain :

1. Jammer tipe TG-101H

2. Spectrum Analyzer 2.7 GHz

3. Antena 2.4 GHz

4. Konektor antena helical 2.4

GHz female to konektor –N

female

5. Ponsel support CDMA,

GSM, DCS dan 3G versi baru

dan versi lama

3.3 DRIVE TEST dan WALK TEST

Drive test adalah suatu pekerjaan

yang bertujuan untuk mengumpulkan

data dari hasil pengukuran kualitas

sinyal suatu jaringan. Drive test

merupakan bagian dari proses optimasi

Page 7: Artikel Publikasi

yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas suatu jaringan dan

mengembangkan kapasitas jaringan.

Drive test dibedakan menjadi 2 macam

yaitu drive test outdoor dan drive test

indoor. Drive test outdoor dilakukan

diarea terbuka dengan berkeliling

menggunakan kendaraan (mobil),

sedangkan drive test indoor atau biasa

disebut walk test dilakukan dengan

berjalan kaki di area tertutup seperti di

dalam gedung perkantoran, mall, dsb.

Adapun peralatan yang

digunakan dalam pengukuran untuk

laporan akhir ini meliputi :

Mobile Phone Jammer tipe

TG-101H

Software TEMS

Investigation 8.0.3

Laptop (Windows XP SP2

Processor Min Core2, RAM

min 512 MB, hardisk min 10

GB)

Handphone TEMS : Sony

Ericsson Tipe T610, K800

Dongle

GPS (untuk pengukuran

outdoor)

Denah ruangan (untuk

pengukuran indoor)

Aksesoris : USB Hub,

Inverter, USB to RS-232,

Charger handphone untuk

mobil, dll.

4. Hasil Pengukuran dan Analisa

4.1 Hasil TEMS Investigation 8.0.3

Tabel 4.1 : Kondisi saat jammer

on (outdoor)

Tabel 4.2 : Kondisi saat jammer

on (indoor)

4.2 Analisa TEMS Investigation

8.0.3

Cell ID dilihat dari Tabel 4.2,

pada saat mobile phone jammer off

ataupun on, BTS XL terdekat tidak

hanya menggunakan pada satu identitas

cell yang sama namun berusaha serving

Page 8: Artikel Publikasi

cell lain demi mendapatkan sinyal yang

baik.

BCCH-ARFCN BTS XL pada

SekBer Polinema pada kondisi mobile

phone jammer off dan mobile phone

jammer on adalah ARFCN 120, ARFCN

533, ARFCN 544 dan ARFCN 566. Jadi,

BTS XL tersebut terdiri atas 2 band

yaitu GSM 900 dan DCS 1800. Karena

GSM 900 memiliki nomor kanal dari

ARFCN 0 hingga ARFCN 125.

Sedangkan DCS 1800 nomor kanalnya

dimulai dari ARFCN 511 dan ARFCN

886. Baik GSM dan DCS, ujung batas

atas dan ujung batas bawah tidak dapat

digunakan karena untuk gurad band

system.

BSIC pada saat mobile phone

jammer off adalah 1-7 dan 0-7. Untuk

batas PLMN lain (NCC) pada sektor

BTS XL SekBer memiliki kode 1 dan 0.

Sedangkan kode frekuensi yang sama

dengan BTS XL SekBer Polinema

(BCC) ialah kode BCC 7. Pada saat

mobile phone jammer on, BSIC nya

adalah 1-7, 0-7 dan 3-1. Dengan

terdeteksinya kode BSIC 3-1, jadi pada

saat terjadi penurunan sinyal, MS

berusaha serving ke BTS lain demi

mendapatkan kualitas sinyal yang baik

meski pada akhirnya tetap terjadi call

end karena sinyal ponsel terblokir.

Rx Level menurut kami terdapat

2 penilaian dari walk test pada SekBer

Polinema. Pertama, Rx Level

penerimaan mobile station yang terlihat

pada saat mobile phone jammer off dapat

dikatakan cukup baik .karena level

penerimaan dominan berkisar di -64

dBm sampai -75 dBm. Kedua, level

penerimaan mobile station dapat juga

dikatakan buruk jika dilihat dari segi

jarak dengan BTS karena posisi BTS dan

SekBer dapat dikatakan sangat dekat

(±10 meter). Seharusnya pada saat

mobile phone jammer off, tidak ada nilai

level yang buruk sedikitpun (-94 dBm).

Pada saat mobile phone jammer on,

perangkat jammer beradu kuat dengan

BTS terdekat. Dapat diketahui sinyal

muncul kembali setelah terjadi blank

signal namun MS tetap tidak dapat

melakukan dial atau menggunakan

layanan yang ada.

Rx Qual pada Tabel 4.2 dapat

dibandingkan saat mobile phone jammer

off, kulitas sinyal antara BTS dan MS

adalah baik. Sedangkan saat mobile

phone jammer on, kualitas sinyal berada

pada kondisi paling buruk dan pada

Page 9: Artikel Publikasi

akhirnya terjadi pemutusan komunikasi

dengan nilai Rx Qual = -1.

SQI pada saat mobile phone

jammer off dapat dikatakan bagus karena

rata-rata sample berada pada nilai

mendekati 30. Saat mobile phone

jammer on, kualitas pembicaraan berada

pada kondisi paling buruk dan terputus

yang ditunjukkan dengan nilai -1.

4.3 Hasil Spectrum Analyzer 2.7

GHz

Gambar 4.1 : Grafik CDMA dan GSM

saat jammer on

Gambar 4.2 : Grafik DCS dan 3G saat

jammer on

4.4 Analisa Spectrum Analyzer 2.7

GHz

Spektrum dimulai dari frekuensi

1700 MHz sampai 2200 MHz. Jadi,

bandwidthnya : 2200 MHz – 1700 MHz

= 500 MHz. Setiap kotak frekuensi dapat

dihitung : 500 MHz ÷ 10 kotak = 50

MHz.

Pada level spectrum analyzer 2.7

GHz rentang frekuensi dari -100 dBm

hingga -10 dBm. Jadi, per kotak level : -

100 dBm ÷ 10 kotak = -10 dBm.

Pada saat mobile phone jammer

on, otomatis mematikan sinyal ponsel di

sekitar area yang tercover (radius mobile

phone jammer TG-101H ±40 meter).

Pada Gambar 4.2, diketahui

muncul tegangan di frekuensi 1800 MHz

sampai 1990 MHz. Di sekitar frekuensi

Page 10: Artikel Publikasi

2000 MHz sampai 2090 MHz tidak ada

tegangan yang muncul karena frekuensi

seluler tidak terset pada frekuensi

tersebut. Namun pada frekuensi sekitar

2100 MHz, indikasi tegangan muncul

kembali.

Dari hasil analisis mobile phone

jammer menggunakan spectrum analyzer

2.7 GHz dapat diketahui bahwa DCS

berada di 1805 - 1880 MHz sedangkan

PCS di rentang frekuensi 1930 - 1990

MHz. Level tertinggi DCS dan PCS

berada di -52 dBm. Frekuensi 3G dari

tampilan spektrum berada di 2110

sampai 2170 MHz dengan level tertinggi

berada di -42 dBm.

Jadi, kesimpulan dalam

pengukuran mobile phone jammer

menggunakan spektrum analyzer 2.7

GHz adalah sinyal mobile phone jammer

tipe TG-101H mampu memblokir sinyal

ponsel dengan cara mengacak sinyal dan

menutup level (dBm) ponsel dengan

level yang lebih besar.

5. Penutup

Hasil dan analisa telah

didapatkan, dari hal tersebut dapat

ditarik beberapa kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

1. Pemahaman konsep dari sistem

mobile phone jammer dapat

diketahui dari blok diagram

rangkaian dan cara kerjanya.

Pemblokiran empat frekuensi

ponsel yang dilakukan mobile

phone jammer dengan cara

pengacakan kode dan metode

2. Dalam pengukuran indoor

terutama ruang rapat dengan

tidak terdapat antenna di

dalamnya,lebih mudah di

jamming daripada ruang yang

terdapat antenna indoor.

Dikarenakan dalam ruang yang

terdapat antenna indoor kualitas

sinyal yang diterima lebih baik

dari rungan tanpa antenna

penguat indoor.

3. Pada saat mobile station

melakukan transmit (uplink-

downlink) ke BTS, sinyal dari

MS yang berisi kode-kode

tertentu di kacaukan oleh mobile

phone jammer sehingga tampilan

dalam MS adalah no servis, yang

berarti mobile phone jammer

berhasil melakukan jamming.

Page 11: Artikel Publikasi

4. Dalam penjammingan di dalam

ruangan radiusnya kurang lebih

40 meter dari pusat

jamming/mobile phone jammer,

sedangkan untuk di luar ruangan

radius penjammingan kurang

lebih 10 meter dari pusat

penjammingan. Bila jarak MS

dekat BTS 20 meter maka radius

penjammingannya hanya 5

meter.

5. Penggunaan TEMS berfungsi

untuk mengetahui seberapa besar

daya yang di terima MS pada

saat jammer Off maupun jammer

On dan mengetahui kualitas

sinyal yang di terima oleh MS.

5.2 Saran

1. Mobile phone jammer sebaiknya

dimanfaatkan secara bijak sesuai

kebutuhan atau tidak

menyalahgunakan pemakaiannya

(digunakan sesuai hukum atau

sensus yang berlaku dalam

masyarakat).

2. Laporan Akhir ini bisa

dilanjutkan dengan kajian baru

untuk penangkal jammer atau

anti jamming.

DAFTAR PUSTAKA

Nihab, 2007, Dual band Mobile Phone

Jammer for GSM 900 & GSM 1800

:Jordan university of science &

Techology.

Ericsson, 2008, TEMS. Investigation

8.0.3. Data Collection.

Mouly,M.,Pautet,MB.1992. The GSM

Communications, France:Cell & Sys.

http://justin.parsiblog.com/68293.htm

http://blog.tayx.co.uk/2008/03/10/cell-

phone-jammer-schematic/

http://born4electronics1.blogspot.com/20

08_08_01_archive.html

http://technoblogin.blogspot.com/

http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_pho

ne_jammer