artikel pengaruh model the influence of the quick on...
TRANSCRIPT
ARTIKEL
PENGARUH MODEL QUICK ON THE DRAW DIDUKUNG MEDIA
AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI
UNSUR-UNSUR CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS V SDN
BURENGAN 2
THE INFLUENCE OF THE QUICK ON THE DRAW MODEL USING
AUDIOVISAL MEDIA ON THE ABILITY TO INDENTIFY ELEMENTS
OF FOLKLORE TO STUDENTS AT 5th GRADE OF SDN BURENGAN 2
Oleh:
LISTYA YUDINING TYAS
13.1.01.10.0174
Dibimbing oleh :
1. DR. ZAINAL AFANDI, M.PD.
2. PROF. DR. H. SUGIONO, M.M.
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : LISTYA YUDINING TYAS
NPM : 13.1.01.10.0174
Telepon/HP : 082234284926
Alamat Surel (Email) : [email protected]
Judul Artikel : Pengaruh Model Quick On The Draw Didukung
Media Audiovisual Terhadap Kemampuan
Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerita Rakyat Pada
Siswa Kelas V SDN Burengan 2
Fakultas – Program Studi : FKIP – PGSD
Nama Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K.H. Achmad Dahlan No. 76 Kediri (64112)
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui Kediri, 26 Juli 2017
Pembimbing I
Dr. Zainal Afandi, M.Pd.
NIDN. 0005076902
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Sugiono, M.M.
NIDN. 14015706
Penulis,
Listya Yudining Tyas
NPM : 13.1.01.10.0174
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
Pengaruh Model Quick On The Draw Didukung Media Audiovisual
Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerita Rakyat Pada
Siswa Kelas V SDN Burengan 2
LISTYA YUDINING TYAS
13.1.01.10.0174
FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dr. Zainal Afandi, M.Pd. dan Prof. Dr. H. Sugiono, M.M.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Listya Yudining Tyas: PengaruhModel Quick On The Draw Didukung Media Audiovisual Terhadap
Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerita Rakyat Pada Siswa Kelas V SDN Burengan 2,
Skripsi, PGSD, FKIP UNP Kediri, 2017.
Penelitian ini dilatar belakangi wawancara secara langsung terhadap guru kelas V SDN
Burengan 2 yang belum menggunakan model dan media pembelajaran yang bervariasi dalam
mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang kompetensi dasar mengidentifikai
unsur-unsur cerita rakyat dalam pengajarannyapun masih menggunakan paradigma yang lama dimana
guru memberikan pengetahuan kepada siswa secara pasif dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dan tanpa didukung dengan media, akibatnya kurang menarik perhatian siswa dan
menjadikan siswa semakin jenuh, sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal.
Permasalahan penelitian ini adalah(1) Adakah pengaruh model konvensional terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat pada siswa kelas V SDN Burengan 2?; (2) Adakah
pengaruh model Quick On The Draw didukung media audiovisual terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat pada siswa kelas V SDN Burengan 2?; (3) Adakah
perbedaan pengaruh model konvensional dan model Quick On The Draw didukung media audiovisual
terhadap kemampuan menidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat pada siswa kelas V SDN Burengan 2?.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian Eksperimental
dengan design True Eksperimental dalam bentuk Pretest – Posttest Control Group Design. Sampel
penelitian ini sebanyak 58 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan program SPSS Versi 18.
Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi, RPP, dan tes hasil
belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial dengan uji-t dan menggunakan
program SPSS Versi 18. Berdasarkan hasil analisis diperoleh, nilai t-hitung 55,9 > t-tabel 2,003 (5%)
dan nilai rata-rata kelas kontrol = 72,50 dan nilai rata-rata kelas eksprimen = 77,33. Kesimpulan hasil
penelitian ini adalah (1) ada pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat pada siswa kelas V SDN Burengan 2 dengan t-hitung -
8,139 > t-tabel 2,051 (5%); (2) ada pengaruh model pembelajaran Quick On The Draw didukung
media audiovisual terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat pada siswa kelas
V SDN Burengan 2 dengan t-hitung -5,437 > t-tabel 2,045 (5%); (3) ada perbedaan pengaruh
penggunaan model konvensional dan model Quick On The Draw didukung media audiovisual dengan
t-hitung 55,9 > t- tabel 2,003 (5%).
Kata kunci: Model Quick On The Draw, Media Audiovisual,Unsur-Unsur Cerita Rakyat.
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 3||
I. LATAR BELAKANG
Pendidikan layak diberikan secara
optimal , khususnya pada siswa
Sekolah Dasar. Pengetahuan yang
diberikan di Sekolah Dasar merupakan
pengetahuan dasar siswa yang berguna
untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi. Pendidikan merupakan
usaha agar manusia dapat
mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran. Sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional di
Indonesia yang tercantum di dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003 Nomor 20 Pasal
3. Berdasarkan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2003
Nomor 20 Pasal 3, tujuan “Pendidikan
Nasional yaitu untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
beraklhak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab” (Depdiknas
2009:174).
Salah satu upaya untuk
mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yaitu melalui pembelajaran di
sekolah. Pembelajaran di sekolah
mencangkup berbagai mata pelajaran
yang salah satunya adalah Bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia di
sekolah mencangkup dua kegiatan,
yaitu kegiatan berbahasa dan kegiatan
bersastra. Pada kegiatan tersebut, di
dalamnya sama-sama terdapat empat
ketrampilan, yaitu ketrampilan
menyimak, ketrampilan berbicara,
ketrampilan membaca dan ketrampilan
menulis. Pembelajaran sastra akan
membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa, karena di
dalam sastra mencangkup bahasa.
Pembelajaran sastra merupakan bagian
penting dalam pelajaran Bahasa
Indonesia. Melalui pembelajaran
sastra, siswa diharapkan dapat
memetik pengalaman hidup yang
dipaparkan dalam karya sastra karena
pada dasarnya sastra merupakan hasil
perenungan nilai-nilai kehidupan.
Empat ketrampilan dalam
kegiatan berbahasa dan bersastra
diperoleh melalui urutan yang teratur,
dimulai dari tahapan menyimak,
kemudian berbicara, selanjutnya
membaca dan yang terakhir menulis.
Berdasarkan keempat tahapan
tersebut, ketrampilan menyimak
merupakan ketrampilan yang harus
dikuaisai oleh seseorang. Ketrampilan
menyimak menjadi dasar bagi
ketrampilan lain. Penguasaan
ketrampilan menyimak akan
berpengaruh pada ketrampilan lain.
Meyimak merupakan salah satu
ketrampilan berbahasa yang bersifat
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 4||
represif dan apresiatif. Reseptif berarti
bahwa dalam menyimak siswa harus
mampu memahami apa yang
terkandung dalam bahan simakan.
Bersifat apresiatif artinya bahwa
penyimak menuntut siswa untuk tidak
hanya mampu memahami pesan apa
yang terkandung dalam bahan simakan
tetapi juga lebih memberi respon atas
bahan simakan tersebut. Bertemali
dalam kedua sifat ini, menyimak dapat
diartikan sebagai kegiatan aktif yang
dilakukan secara bersungguh-sungguh
untuk memahami pesan yang
terkandung dalam bahan simakan yang
diperdengarkan secara lisan.
Berdasarkan dengan pengertian di
atas, menyimak bukanlah kegiatan
pasif melainkan kegitan aktif.
Pembelajaran menyimak
dilaksanakan untuk mencapai berbagai
tujuan. Ada tiga tujuan penting dalam
pembelajaran menyimak di sekolah.
Ketiga tujuan tersebut adalah (1)
melatih daya konsentrasi siswa (2)
melatih daya paham siswa (3) melatih
daya kreatif siswa. Ketiga tujuan ini
bersifat hierarki sehingga daya kreatif,
pembelajaran menyimak harus
dilakukan agar mencapai pula tiga
tujuan melatih daya konsentrasi dan
daya paham siswa.
Kondisi pemebalajaran menyimak
hingga saat ini masih memprihatinkan.
Pembelajaran menyimak masih
dianggap sebagai pembelajaran yang
kurang penting dibanding dengan
pembelajaran berbahasa lain. Keadaan
ini diperparah dengan kondisi bahwa
kemampuan dan kesulitan anak jarang
dinilai. Bahkan dari segi metodologi,
metode pembelajaranpun jarang
diteliti. Akhirnya, pembelajaran
menyimak tenggelam diantara
pembelajaran membaca dan menulis.
Pemebelajaran sastra di sekolah
tercangkup dalam silabus
pembelajaran Bahasa Indonesia.
Silabus Pembelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar kelas V telah
menetapkan standar kompetensi (SK)
yang salah satunya berbunyi ,
memahami cerita tentang suatu
peristiwa dan cerita pendek anak yang
disampaikan secara lisan. Sementara
Kompetensi Dasar (KD) yang
diharapkan dicapai siswa adalah
mengidentifiksi unsur cerita (tokoh,
tema, latar dan amanat).
Pemebelajaran mengidentifikasi
unsur-unsur cerita rakyat yang
berlangsung selama ini masih jauh dari
harapan untuk mewujudkan
pembelajaran yang bermakna yang
mampu meningkatkan kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita.
Pembelajaran yang masih ditemukan
dalam proses pembelajaran yaitu
masih digunkannya pembelajaran yang
hanya memfokuskan pada
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 5||
penyampaian materi, sehingga
pembelajaran masih berpusat pada
guru dan siswa hanya sebagai objek
dan bukan sebagai subjek dalam
kegitan belajar mengajar.
Berdasarkan wawancara yang
dilakukan dengan salah satu siswa di
SDN Burengan 2 diperoleh penjelasan
bahwa siswa tidak begitu menyukai
pemebelajaran mengidentifikasi unsur-
unsur cerita, alasannya menurut mereka
pemebalajaran mengidentifikasi unsur-
unsur cerita adalah materi yang
membosankan dan sussah dimengerti.
Terkait dengan kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita,
siswa memaparkan bahwa pembelajaran
yang sering dikukan guru adalah dengan
menggunakan metode ceramah. Hal
tersebut menyebabkan siswa kurang
memiliki andil yang besar terhadap
pembelajaran dan membuat siswa pasif.
Hal yang sama juga dipaparkan oleh Siti
Munawaroh S.Pd guru SDN Burengn 2
yang mengajar mata pelajaran Bahasa
Indonesia, beliau menuturkan bahwa
nilia rata-rata siswa dalam kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita
yang masih rendah. Hal ini disebabkan
ketidakmampuan siswanya dalam
memahami secara baik cerita yang
disampikan. Guru menilai para siswa
pada umumnya belum mampu
menentukan unsur-unsur suatu cerita.
Berdasarkan kenyataan itu, guru perlu
menerapkan strategi yang dapat
membuat siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satunya dengan
menggunakan model pembelajaran yang
relevan. Model pemebelajaran menurut
Mill dalam Suprijono (2011 : 45)
merupakan
“bentuk representasi akurat sebagai
proses aktual yang memungkinkan
seseorang atau sekelompok orang
mencoba bertindak berdasarkan
model itu”.
Fungsi model pemebelajaran adalah
sebagai pedoman perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran. Karena itu,
pemihan model pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh sifat dan materi yang
akan diajarkan, tujuan yang akan
dicapai, serta tingkat kemampuan siswa.
Penerapan model pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa dalam mengidentifikasi unsur-
unsur cerita, siswa bukan hanya sebagai
objek dalam pembelajaran namun juga
sebagai subjek dalam pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran perlu
disesuiakan dengan karakteristik siswa
agar hasil belajar yang diperoleh lebih
optimal.
Model Quick On The Draw
pertama kali dikenalkan oleh Paul
Ginnis (2013). Model Quick On The
Draw merupakan salah satu model
pembelajaran berbasis cooperative
learning. Model ini mengutamakan
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 6||
keaktifan siswa dan kerjasama siswa
dalam mencari, menjawab dan
melaporkan informasi.
Kata media berasal bahasa latin
medius yang secara harafiah berati
“tengah”, ”perantara”, atau “pengantar”.
Gegne &Briggh (dalam Arsyad, 2009 :
4) mengemukakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi
pelajaran, yang terdiri antara lain
buku, tape recorder, video, dan
camera.
Hamidjojo (dalam Arsyad,2007:4)
mengatakan bahwa
media sebagai bentuk perantara
yang digunakan manusia untuk
menyampikan atau menyebar ide
atau gagasan sehingga ide dan
gagasan itu sampai kepada
penerima yang dituju.
Dari pendapat kedua ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, atau alat
yang digunakan dalma kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi antara guru dan
siswa dapat berlangsung dengan baik.
Media yang dipilih dalam penelitian ini
yaitu media audio-visual berupa video
tentang cerita rakyat.
Berdasarkan uraian latar belakang
di atas, peneliti akan mengadakan
penelitian untuk mengetahui apakah
penggunaan model Qick On The Draw
didukung media audio-visual dapat
meningkakan kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita
rakyat. Oleh karena itu, maka peneliti
ingin meneliti tentang :
“Pengaruh Model Quick On The Draw
Didukung Media Audio-visual
Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi
Unsur-Unsur Cerita Rakyat Pada Siswa
Kelas V SDN Burengan 2 .
II. METODE
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif
ini adalah penelitian eksperimen.
“Penelitian ekspreimen adalah
penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan” (Sugiyono, 2014: 72).
Desain eksperimen yang digunakan
adalah True Eksperimental Design.
Bentuk desain dari true eksperimental
design yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Pretest – Posttest
Control Group Design. Dalam desain
ini terdapat dua kelompok yang dipilih
secara random kemudian diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Kemudian pada kelompok eksperimen
diberikan perlakuan dengan
mengunakan model Quick On The
Draw didukung media audiovisual
sedangkan pada kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan atau
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||
pembelajaran konvendional. Setelah
pembelajaran selesai dilakukan maka
diambil nilai posttest untuk mengukur
perbedaan hasil belajar siswa. Berikut
desain penelitian yang digunakan:
Keterangan :
RE = Kelompok Eksperimen
RK = Kelompok Kontrol
O1 = Pretest kelompok eksperimen
O3 = Pretest kelompok kontrol
X =Pemberian model QTD
didukung media audiovisual
O2 =Posttest kelompok
eksperimen
O4 = Posttest kelompok kontrol
Populasi pada penelitian ini,
adalah kelas V SDN Burengan 2 Kec.
Pesantren Kota. Kediri sebanyak 2
kelas (Kelas V-A yang berjumlah 30
siswa) dan (Kelas V-B yang berjumlah
28 siswa).
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini,
pengembangan instrumen yang
digunakan adalah instrumen penelitian
tes, alat evaluasi berupa tes objektif
berupa soal pilihan ganda sejumlah 20
item. Kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi unsur cerita rakyat
dapat diukur melalui ragam evaluasi
post-test dengan alat evaluasi bentuk
objektif. Penentuan skor atau skoring
dengan ketentuan:
a. Jika jawaban benar, mendapatkan
skor 1.
b. Jika jawaban salah, mendapatkan
skor 0 (nol) atau tidak mendapat
skor.
Langkah Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun instrumen penelitian
(Ragam Evaluasi Subjektif).
Menyusun silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
serta perangkatnya yang akan
digunakan untuk mengumpulkan
data.
b. Menguji validitas instrumen
penelitian (LKS).
Sebelum dilakukan
mengumpulkan data, instrumen
yang telah disusun harus diuji
validitas terlebih dahulu, agar
diketahui apakah istrumen
tersebut valid atau tidak.
c. Menyusun instrumen yang valid.
Setelah dilakukan pengujian
validitas instrumen, maka akan
diperoleh instrumen yang valid.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 8||
Instrumen yang valid tersebut
disusun kembali untuk
memperoleh data yang
diperlukan.
d. Menguji kompetensi siswa
menggunakan instrumen yang
valid.
Langkah selanjutnya setelah
disusun instrumen yang valid,
peneliti menguji kompetensi siswa
melalui instrumen tersebut. Dalam
penelitian ini peneliti menguji
kompetensi siswa kelas V SDN
Burengan 2, Kec. Pesantren Kota
Kediri yang dilaksanakan pada
bulan April 2017.
e. Mengumpulkan hasil uji
kompetensi siswa.
Peneliti mengumpulkan data yang
diperoleh dari hasil uji kompetensi
siswa.
f. Melakukan analisis data hasil
penelitian dengan bantuan program
SPSS 18 for windows.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif,
teknik analisis data yang digunakan,
yaitu diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan dalam
skripsi. Karena datanya kuantitatif,
maka teknik analisis data
menggunakan metode statistik. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan
metode statistik uji t yang datanya
dianalisis menggunakan aplikasi SPSS
versi 18 yang sebelumnya akan diuji
normalitas terlebih dahulu, karena
merupakan prasyarat dalam
menentukan pemakaian metode uji-t.
Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode statistik uji t
dalam menganalisis data, karena untuk
mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh penggunaan metode
pembelajaran Quick On The Draw
didukung dengan media Audio-Visual
terhadap kemampuan mengidentifikasi
unsur-unsur cerita rakyat.
Norma keputusan
Norma keputusan berdasarkan uji
hipotesis dengan membandingkan
nilai t hasil hitungan, dengan nilai t
pada tabel statistik (t teori).
Mengambil keputusan dengan
pedoman, sebagai berikut:
1. Jika Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 taraf
signifikansi, maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
2. Jika Sig. (2-tailed) ≥ 0,05 tarf
signikansi, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Pada bagian ini hasil analisis data
berupa analisis uji t hasil belajar pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebagai berikut :
a. Uji Hipotesis 1 (Uji Paired Kelas
Kontrol)
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||
Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penerapan
model konvensional pada
kelompok kontrol, maka
dilakukan uji Paired Sampel t-
test. Dari hasil uji Paired Sampel
t-test, diperoleh Sig. (2-tailed)
0,000 dengan taraf signifikasi 5%.
Dari hasil tersebut maka Sig. (2-
tailed) 0,000 < 0,05 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh
pengunaan model konvensional
terhadap kemampuan
mngidentifikasi unsur-unsur cerita
rakyat siswa kelas V SDN
Burengan 2 Kecamatan
Pesaantren Kota Kediri.
b. Uji Hipotesis 2 (Uji Paired
Kelas Eksperimen )
Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penerapan
model Quick On The Draw
didukung media audiovisual pada
kelompok eksperimen, maka
dilakukan uji Paired Sampel t-
test. Dari hasil uji Paired Sampel
t-test, diperoleh Sig. (2-tailed)
0,000 dengan taraf signifikasi 5%.
Dari hasil tersebut maka Sig. (2-
tailed) 0,000 < 0,05 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh
pengunaan model Quick On The
Draw didukung media
audiovisual terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur
cerita rakyat siswa kelas V SDN
Burengan 2 Kecamatan
Pesaantren Kota Kediri.
c. Uji Hipotesis 3 (Uji Independent
Sample Test )
Untuk mengetahui adnya
perbedaan penggunan model
konvensional dan penggunaan
model Quick On The Draw
didukung media audiovisual
dilakukan uji-t Independent
Sample t-test denganbantun
program SPSS Versi 18. Dari
hasil uji Independent Sample t-test
didapatkan nilai sig. 0,76 lebih
besar dibandingkan nilai 0,05
(pedoman taraf signifikansi),
maka antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol dinyatakan
homogen, yaitu memiliki nilai
rata-rata akademik yang sama.
Pada kolom t didapatkan nilai
2,109 dan 2,115 itu menunjukkan
besarnya nilai t hitung. Nilai t
hitung nantinya akan
dibandingkan dengan nilai t tabel
untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel
terikat. Pada kolom Df baris
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 10||
Equal variances assumed
menunjukkan nilai 56, nilai Df
berfungsi untuk mencari besarnya
nilai t tabel berdasarkan tabel
statistik. Pada kolom Sig. (2-
tailed) didapatkan nilai 0.000 <
0,05 (pedoman taraf signifikansi),
itu membuktikan bahwa adanya
pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan
hipotesis yang penulis uraikan pada
BAB III, serta memperhatikan hasil
penelitian dan pembahasan pada BAB
IV dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa :
1. Ada pengaruh model pembelajaran
konvensianal terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita
rakyat pada siswa kelas V SDN
Bure ngan 2 Kota Kediri Tahun
Ajaran 2016/ 2017.
2. Ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran Quick On The Draw
didukung media audivisual
terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur cerita
rakyat pada siswa kelas V SDN
Burengan 2 Kota Kediri Tahun
Ajaran 2016/ 2017.
3. Ada perbedaan pengaruh
penggunaan model kovensional dan
pengaruh penggunaan model Quick
On The Draw didukung media
Audiovisual terhadap kemampuan
siswa dalam mengidentifikasi
unsur-unsur cerita rakyat pada
siswa kelas V SDN Burengan 2
Kota Kediri Tahun Ajaran 2016/
2017.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif
Mengembangkan Media
Pembelajaran (Saiful Ibad,
Ed.). Jakarta: Referensi
Jakarta.
Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry
Sutikno. 2011. Strategi Belajar
Mengajar: Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep
Islami (Redaksi Refika
Aditama, Ed). Bandung: PT.
Refika Aditama.
Ginnis, Paul.2013. Trik Dan Taktik
Mengajar. Jakarta PT Indeks.
Hozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Proram
SPSS. Semarang: Badan
Penerbit UNDIP.
Nurgiyantoro.2010. Sastra Anak,
Pengantar Pemahaman Dunia
Anak.Yogyakarta:PBFE
Yogyakarta.
Purnomo. Angga.
2014.Meninngkatkan
Kemampuan Menyimak
Intensif Unsur Cerita Melalui
Media Audiovisual Pada Siswa
Kelas V SDN Sumberlesung
(Online),tersedia:http://www.g
oogle.co.id/seacrch?ie=ISO-
8859-
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
LISTYA YUDINING TYAS | 13.1.01.10.0174
FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id
|| 11||
1&q=meningkatkan+kemampu
an+menyimak+
intensif+unsur+cerita+menden
garkan+media+audiovisual+
&btnG=telusuri, diunduh 12
Juni 2016/11:15.
Sardiman. 2007. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian &
Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Sufanti, Main. 2010. Strategi
pembelajaran Bahasa
Indonesia dan sastra
Indonesia. Surakarta: Yuma
pustaka.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperatif
Learning: Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Susanti. Yudita 2013.Peningkatan
Kemampuan Mengidentifikasi
Unsur Intrinsik Cerita Rakyat
Menggunakan Model Quick
On The Draw Dalam
Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah
Menengah Atas.
(Online),tersedia:http://103.53.
197.207/ojs/indeks.php/voxedu
kasistkip/article/view/38,
diunduh 17 Juni 2016/11:15.
Susanto. Ahmad. 2013. Teori Belajar
& Pembelajaran Di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana.
Tim Redaksi KBBI, 2014. Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2011.
Jakarta: Sinar Grafika.
Wirjosoedarmo, Soekono. 2009.
Sastra Indonesa Klasik.
Surabaya: Sinar Wijaya.
Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA