artikel pak taju

24
ANALISIS TES OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF IPA BIOLOGI BUATAN MGMP KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN TANRALI TAJUDDIN KACANG Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tes subyektif dan obyektif yang dibuat oleh guru melalui MGMP kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tantalili berdasakan validitas isi, tingkat kesulitan daya beda dan realibilitas serta distraktor. Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan menjelaskan variable atau kondisi yang ada berdasarkan analisis data. Populasi penelitian ini, tes subyektif dan obyektif buatan MGMP Kelas IX Sekolah Menengah Pertama di KecamatanTanrali dan telah digunakan dalam kegiatan ulangan semester pada kelas IX tahun berlansung di 9 Sekolah di Kecamatan Tanralili, sampel penelitian dipilih secara lansung 3 semester terakhir. Analisis kuantitatif dilakukan dengan bantuan computer Ms.Excell atau anates untuk mengetahui Validitasisi, tingkat kesukaran, daya beda, distractor dan reliabilitas, (reliabilitas subyektif gunakan SPSS versi.2.0). Hasil analisis tes subyektif dan obyektif IPA Biologi buatan MGMP Kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralili, menunjukkan bahwa (1) Kualitas soal subyektif dan obyektif ditinjau dari validitas isi berdasarkan koefisien (tidak mencapai koefisien 0.75) sehinga soal tidak valid. (2) Kualitas soal obyektif ditinjau dari: Tingkat kesulitan butir soal tidak baik dan tidak mengikuti kurva normal. Daya beda butir soal 1

Upload: dian-ristan-patongai

Post on 04-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis butir soal MGMP

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Pak Taju

ANALISIS TES OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF IPA BIOLOGI BUATAN MGMP KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN

TANRALI

TAJUDDIN KACANG Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tes subyektif dan obyektif yang dibuat oleh guru melalui MGMP kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tantalili berdasakan validitas isi, tingkat kesulitan daya beda dan realibilitas serta distraktor. Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan menjelaskan variable atau kondisi yang ada berdasarkan analisis data. Populasi penelitian ini, tes subyektif dan obyektif buatan MGMP Kelas IX Sekolah Menengah Pertama di KecamatanTanrali dan telah digunakan dalam kegiatan ulangan semester pada kelas IX tahun berlansung di 9 Sekolah di Kecamatan Tanralili, sampel penelitian dipilih secara lansung 3 semester terakhir. Analisis kuantitatif dilakukan dengan bantuan computer Ms.Excell atau anates untuk mengetahui Validitasisi, tingkat kesukaran, daya beda, distractor dan reliabilitas, (reliabilitas subyektif gunakan SPSS versi.2.0). Hasil analisis tes subyektif dan obyektif IPA Biologi buatan MGMP Kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralili, menunjukkan bahwa (1) Kualitas soal subyektif dan obyektif ditinjau dari validitas isi berdasarkan koefisien (tidak mencapai koefisien 0.75) sehinga soal tidak valid. (2) Kualitas soal obyektif ditinjau dari: Tingkat kesulitan butir soal tidak baik dan tidak mengikuti kurva normal. Daya beda butir soal rendah (tidak dapat membedakan kelompok atas dan bawah dengan baik) dan banyak yang perlu direvisi. Reliabilitas soal tinggi kecuali tahun 2013/2014 rendah (tidak reliabel). Distraktor butir soalkurang berfungsi (efektif 55% dan tidak efektif 45%).(3) Kualitas soal subyektif ditinjau dari:Tingkat kesulitan butir soal tidak baik dan tidak mengikuti kurva normal.Daya beda butir soal tinggi (Dapat membedakan kelompok atas dan bawah dengan baik). Reliabilitas soal tinggi kecuali tahun 2012/2013 rendah (tidak reliabel) Hasil analisis kualitas tes subyektif dan obyektif IPA Biologi buatan MGMP Kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralili dalam 3 tahun terakhir, sebagian besar perlu direvisi dan tidak dapat digunakan dalam kegiatan ulangan semester pada kelas IX untuk mengukur kemampuan IPA Biologi siswa di Kecamatan Tanralili.

Kata kunci: Tes Subyektif dan Obyektif,

1

Page 2: Artikel Pak Taju

ABSTRACT

This study aims to determine the quality of subjective and objective tests made by teachers through classroom MGMP IX Junior High School in District Tantalili Based on the validity of the content, level of difficulty of different power and reliability as well as distractors. Descriptive quantitative research aimed at explaining variables or conditions that exist based on the analysis of data. This study population, subjective and objective tests made in MGMP Class IX Junior High School in KecamatanTanrali and have been used in the semester test activities in class IX year occurred in 9 Schools in District Tanralili, sample 3 directly elected last semester. Quantitative analysis was performed with the aid of computer Ms.Excell or anates to know Validitasisi, level of difficulty, different power, distractor and reliability (reliability subjectively using SPSS versi.2.0). Results of analysis of subjective and objective tests Artificial Life Science MGMP Class IX Junior High School in District Tanralili, show that (1) quality of subjective and objective questions in terms of the validity of the content based on the coefficient (not reaching the coefficient 0.75) so that the matter is invalid. (2) Quality objective matter in terms of: The level of item difficulty was not good and did not follow the normal curve. Low power different items (not able to distinguish between groups of the upper and lower well) and a lot needs to be revised. High reliability matter unless the 2013/2014 low (unreliable). Distractor soalkurang item functioning (55% effective and ineffective 45%). (3) The quality of a subjective matter in terms of: The level of item difficulty was not good and do not follow the curve of different items normal.Daya height (to differentiate groups of the upper and lower well ). High reliability matter unless the 2012/2013 low (unreliable) The results of the analysis of subjective and objective quality test Artificial Life Science MGMP Class IX Junior High School in District Tanralili in the last 3 years, mostly in need of revision and can not be used in the semester test activities on class IX to measure the ability of students in the District Science Biology Tanralili.

Keywords: Subjective and Objective Tests,

I. PENDAHULUANaPencapaian tujuan

pendidikan baik pemerintahmaupun masyarakat, serta orang

tuapeserta didik haruslah bertanggung jawab dan berperan aktif dalam penyelanggaraan pendidikan.Keberhasilan dunia

2

Page 3: Artikel Pak Taju

pendidikan pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, dan kurikulum.Bertolak dari kenyataan tersebut, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) tahun 2000-2004 menjelaskan perlunya pengendalian mutu pendidikan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar melalui pemetaan mutu sekolah, penilaian proses dan hasil belajar secara bertahap dan berkelanjutan, serta pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan (Depdiknas, 2002).

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang berkaitan dan saling berinteraksi dalam pencapaian tujuan. Kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaian merupakan tiga komponen penting dalam proses tersebut. Kurikulum menjadi landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran menentukan keberhasilan pencapaian tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Dalam Pembelajaran IPA Biologi seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada hakikatnya dirancang dan dilaksanakan

untuk mencapai tujuan Pembelajaran IPA Biologi. Oleh karena itu, setiap guru yang hendak mengajar IPA Biologi terlebih dahulu harus memahami tujuan Pembelajaran IPA Biologi.

Dalam Kurikulum Pendidikan Menengah Pertama pada KTSP Mata Pelajaran IPA Biologi terdapat beberapa komponen, yaitu tujuan kompetensi,materi pokok, kegiatan pembelajaran, pencapaian pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sistem penilaian masih memiliki banyak kelemahan antara lain: perencanaan penilaian yang kurang baik, pelaksanaan penilaian yang kurang konsisten, pemberian angka yang kurang terstandar, serta ketidakmampuan guru menyusun alat evaluasi yang representatif. Penyebabnya antara lain karena guru-guru belum memahami semua bentuk-bentuk alat evaluasi, sehingga masih terlalu mengagungkan salah satu bentuk tes dan menganggap bahwa bentuk tes yang lain tidak bermutu. Khususnya di Kecamatan Tanralili ada keccenderungan guru-guru SMP meninggalkan tes obyektif bentuk pilihan ganda (PG) sebagai tes hasil belajardengan alasan tes

3

Page 4: Artikel Pak Taju

subyektif bentuk essay jumlah soalnya sedikit di banding tes obyektif atau mungkin karena kurang mampu menyusun tes sesuai prosedur yang telah ditentukan.

Tes yang digunakan pada lingkup SMP di Kecamatan Tantalili merupakan tes yang dibuat oleh guru-gurudi MGMP untuk digunakan di lingkunganSMP di Kecamatan Tanralili. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik mencapai kompetensi setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelola oleh guru biologi yang bersangkutan.

Pada umumnya, tes buatan guru di MGMP tidak di uji cobakan terlebih dahulu karena berbagai hal, baik yang menyangkut masalah waktu, kesempatan, tenaga, biaya, dan juga kemampuan guru itu sendiri untuk menganalisisnya. Apa yang disusun guru pada waktu itu, itulah kemudian yang diteskan, kegiatan analisis dan revisi butir-butir tidak pernah dilakukan. Itulah yang menyebabkan taraf keterpercayaan tes buatan guru di MGMP dikatakan rendah atau tidak diketahui secara pasti karena tidak dilakukan pengujian reabilitas,tingkat kesukaran dan daya beda terhadap alat tes khususnya oleh guruBiologi di MGMP. Hal ini di kuatkan berdasarkan hasil pertemuan pada tanggal 13 Nonember 2014 di SMPN 5 Mandai dengan Dinas Pendidikan Maros yang diwakili oleh Kabid PMPTK, Pengawas Mata Pelajar IPA dan KepalaInti serta guru anggota MGMP IPA dalam rangka penyusunan soal tes ujian semester

Ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Pada pertemuantersebut disarankan oleh Kabid PMPTK supaya guru penyusunan kisi-kisi dan soal memperhatikan kaidah penulisan soal agar di hasilkan soal yang berkualitas dan mudah mudahan berkualitas karenasampai saat ini belum pernah ada guru atau peneliti yang melakukan analisistentang soal yang di buat ole guru terutama uji validitas,tingkat kesukaran, daya beda dan realibitas pada mata pelajaran Biologi atau Fisika.

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini difokuskan pada analisis kualitas butir soal buatan MGMP tentang validasi is,daya beda tinggkat kesukaran dan realibitas dengan menyesuaikan Taksonomi Bloom karena kenyataan di lapangan, soal-soal lebih banyak menguji aspek ingatan padahal buku yang digunakan menyajikan materi yang diajarkan dengan mengajak peserta didik belajar aktif, sajian konsep sangat sistematis tetapi sering di akhiri dengan soal evaluasi yang kurang melatih keterampilan dan pemahaman peserta didik. Peserta didik harus mulai dilatih oleh guru dengan cara meberi soal-soal latihan yang sifatnya mengajak siswa untuk mampu dalam level analisis, sintesis dan evaluasi. Maka penulis tertantang untuk meneliti dengan Analisis tes subjektif dan objektif IPA Biologi buatan MGMP kelas IX sekolah menengah pertama di Kecamatan Tanralili berdasarkan validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas serta memperhatikan tingkat kognitif dan pengecoh.

4

Page 5: Artikel Pak Taju

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui:Kualitas soal subjektif dan objektif yang dibuat oleh guru melalui MGMP kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralili Berdasarkan Validitas Isi. Kualitas soal objektif yang dibuat oleh guru melalui MGMP kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralili Berdasarkan Tingkat kesulitan, daya beda dan reliabilitas serta distraktor. Kualitas soal Subyektif yang dibuat oleh guru melalui MGMP kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralili Berdasarkan Tingkat kesulitan, daya beda dan reliabilitas.

2. METODE PENELITIANJenis penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti pristiwa yang terjadi dan Faktor yang dapat menyebkan timbulnya kajadian tersebut. Dalam kegiatan ini, peneliti tidak melakukan perlakuan apapun terhadap variabel karena kondisi variabel yang diteliti sudah tersedia dalam bentuk dokumen

Populasi penelitian ini adalah tes obyektif dan subyektif yang di buat oleh guru MGMP dan telah di gunakan dalam kegiatan ulangan semester ganjil pada kelas IX Tahun Pelajaranberlansungdi 9 Sekolah Menengah Pertamayang berada di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros.

Sampel penelitian dipilih secara lansung3 semester mewakili tes berdasarkan semester yang telah

dilalui yaitu: tahun 2012/2013, 2013/2014 dan 2014/2015pada tes subyektif dan obyektif yang digunakan oleh sekolah peserta MGMP SMP sekecamatan Tanralili

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan observasi untuk mendapatkan seperangkat soal, lembar jawaban siswa, Silabus, serta kisi-kisi soal dan selanjutnya peneliti melakukan proses uji daya beda, indeks tingkat kesukaran,validitas dan realibilitas perangkat tes dengan memperhatikan distraktor serta tingkatan taksonomi pada tiap butir soal pada perangkat soal.

Untuk mengetahui kualitas tes Subyektif dan Objektif dibuat MGMPIPA Biologi kelas IX semester ganjil Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralil.Data akandianalisis dengan menggunakan rumus tertentu sesuai dengan rumus yang terterah bab sebelumnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian

Analisis karakter tes subyektif dan obyektif dianalisis secara kuantitatif.Soal ujian semester ganjil pada mata pelajaran IPA biologi di dua sekolah yaitu, SMP PGRI 5 Maros dan SMPN 14 Tanralili dianalisis secara kuantitatif berdasarkan rumus pada bab sebelumnya dengan menggunakan perhitungan melalui bantuan Excel atau SPSS.Untuk melakukan analisis kuantitatif terlebih dahulu dilakukan

5

Page 6: Artikel Pak Taju

analisis telaah butir soal melalui pakar yang telah ditantukan. Analisis soal tersebut mengacuh pada kaidah penulisan butir soal yang terdiri atas tiga aspek penilaian yaitu: aspek materi, konstruksi, dan aspek bahasa yang masing-masing memiliki kriteria penilaian.

Adapun hasil analisis yang dilakukan secara kuantitatif adalah validasi isi, tingkat kesulitan, daya beda, realibilitas, dan distraktor dibahas berikut ini.

1. Validasi Isi Hasil analisis soal

buatan guru melalui MGMP

pada ulangan akhir semester ganjil kelas IXtiga tahun terakhirdi SMP Kecamatan Tanralili (SMP PGRI 5 MAROS dan SMP Negeri 14 Tanralili) dengan menggunakan kartu telaah soal bentuk essay dan pilihan ganda.Hasil validasi ahli digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengisian tabulasi2 x 2.

Hasil analisis konsistensi penilai untukvaliditas isi soal buatan MGMPpada semester ganjil di SMP wilayah Tanralili.Hasil validasi pakar pada soal PG dan essay buatan MGMP kelas IX 3 Tahun terakhir dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini.

Tabel4.1Hasil validasi tes Essay dan PG berdasarkan validitas isi

Tahun PakarPakar 2

Total1 2 3 4

2012/2013Pakar 1

1 1 0 1 0 22 0 0 1 0 13 2 0 2 0 44 8 0 5 5 18

Total 11 0 9 5 25

2013/2014Pakar 1

1 0 0 0 0 02 3 0 1 0 43 1 0 0 0 14 11 0 3 6 20

Total 15 0 4 6 25

2014/2015

Pakar 11 0 0 0 0 02 1 0 0 1 23 0 0 0 0 0

4 7 0 3 13 23

Total 8 0 3 14 25

Tabel 4.1 menujukkan bahwa konsistensi penilaian 1-2 pada warna abu-abu adalah kotak A, kedua pakar secara bersama sama menyatakan

pendapat.Konsistensi penilaian 3-4 pada warna fink adalah kotak D, kedua pakar secara bersama samamenyatakan pendapat.Konsistensi penilaian 3-4

6

Page 7: Artikel Pak Taju

oleh pakar satu pada warna hijau adalah kotak B sedangkan warna biru adalah kotak C oleh pakar dua.

Tabel 4.1 menujukkan bahwa validitas isi soal tahun pelajaran 2012/2013 yang dihitung berdasarkan rumus Gregory menghasilkankoefisien validasi 12/25=0.48.Untuk tahun pelajaran 2013/2014koefisien validasi diperoleh 9/25=0.36 dan tahun pelajaran 2014/2015 koefisien validasi diperoleh 16/25=0,64. Proses prolehan koefisien dapat dilihat pada lampiran 13.Karena nilai validasi isi pada

masing-masing soal kurang dari 0.75 maka soal tersebut tidak memenuhi validitas isi, sehingga dinyatakan tidak valid. Jadi, hasil analisis validitas isi di atas menunjukkan bahwa soal tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur atau tidak dapat mengukur secara keseluruhan.

2. Tingkat Kesulitana. Tingkat kesulitan soal obyektif

Adapun hasil analisis tingkat kesulitan soal buatan MGMP kelas IX dari 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.2a berikut ini.

Tabel 4.2a Hasil Analisis Soal Buatan MGMP Berdasarkan Tingkat Kesulitann.

TahunJumlah

Soal

Sukar Sedang Mudah(P < 0.30) (0.30 ≤ P ≤ 0.70 P > 0.70∑ % ∑ % ∑ %

IX PG 2012/13 20 0 0 3 15 17 85IX PG 2013/14 20 0 0 6 30 14 70IX PG 2014/15 20 0 0 3 15 17 85

Rata- rata - 0 - 20 - 80

Tabel 4.2amenunjukkan bahwatahun pelajaran 2012/2013 tidak terdapat butir soal kategori sukar, tetapi terdapat 3 atau 15% kategori sedang dan 17 atau 85% kategori mudah.Tahun pelajaran 2013/2014tidak terdapat butir soal kategori sukar, tetapi terdapat 6 atau 30% kategori sedang dan14 atau 0% kategori mudah. Tahun pelajaran

2014/2015 tidak terdapat butir soal kategori sukar, tetapi terdapat 3 soal atau 15% kategori sedang dan 17 soal atau 85% kategori mudah.

b. Tingkat kesulitans tes subyektifHasil analisis tingkat

kesulitansoal buatan MGMP kelas IX pada3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 4.2b berikut ini.

Tabel 4.2b Hasil analisis soal buatan MGMP berdasarkan tingkat kesulitann

TahunJumlah Soal

Sukar Sedang Mudah(P < 0.30) (0.30 ≤ P ≤ 0.70 P > 0.70∑ % ∑ % ∑ %

IX ESSAY2012/13 5 0 0 1 20 4 80

7

Page 8: Artikel Pak Taju

IX ESSAY2013/14 5 0 0 1 20 4 80IX ESSAY 2014/15 5 0 0 0 0 5 100

Rata-rata 0 13.33% 86.67%

Tabel 4.2b menunjukkan bahwa tahun pelajaran 2012/2013 terdapat 4 atau 80% soal kategori mudah, 1 atau 20% soal kategori sedang, dan tidak ada atau 0% soal kategori sukar. Tahun pelajaran 2013/2014 adalah 4 atau 80% soal kategori mudah, 1 atau 20% soalkategori sedang dan tidak ada atau 0% kategori sukar.Tahun pelajaran 2014/2015 adalah 5 atau

100% soal kategori mudah, tidak ada atau 0%kategori sedang dan tidak ada atau 0% kategori sukar.Proporsi soal tidak seimbang karena 5 atau 100% mudah.Tiga tahun terakhir menujukkan secara keseluruhan bahwa butir soal yang masuk kategori sedang adalah 2 nomor atau 13.33% sedangkan mudah ada 13 nomor atau86.67%.jadi, proporsi perbandingan kategori sukar, sedang, dan mudah tidak tercapai atau tidak mengikuti kurva normal. Tingkat kesukaran soal yang baik berdasarkan kurva normal adalah 25% sukar, 50% sedang, dan 25% mudah.

3. Daya bedaa. Daya beda tes obyektif

Daya beda butir soal dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya indeks diskriminasi. Indeks diskriminasi tersebut diperoleh dari hasil analisis daya beda yang diperoleh kelompok atas dengan kelompok bawah.

Hasil analisis soal buatan MGMP berdasarkan daya beda dapat dilihat pada tabel 4.3a berikut ini.

Tabel 4.3a Hasil Analisis Soal Buatan MGMP Berdasarkan Daya Beda

TahunJumlah

Soal

Sangat Baik Baik(0.7 ≤ D ≤

1.0)(0.4 ≤ D ≤ 0.69)

∑ % ∑ %

IX PG 2012/13 20 2 10 6 30IX PG 2013/14 20 1 5 8 40IX PG 2014/15 20 1 5 4 20

Rata-rata6.67%

30%

Tabel 4.3a menunjukkan bahwa hasil analisis daya pembeda soal buatan MGMP kelas IX, semester ganjil dalam tiga tahun terakhir di SMP PGRI 5 Maros dan SMPN 14 Tanralili Maros adalah tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 20 butir soal.Butir soal tersebut terdapat 2 butir soal atau 10% yang termasuk dalam kategori sangat baik,kategori baik terdiri atas 6 butir soal atau 30%, kategori kurang baik terdapat 3 butir soal atau 15%, dan 9 butir soal atau 45% yang termasuk kategori tidak baik. Hasil analisis soal tahun pelajaran 2013/2014 terdapat 1 butir soal atau 5% yang termasuk kategori memiliki daya beda yang sangat baik, terdapat 8 butir soal atau 60% yang memiliki kategori baik, 10 butir soal atau 50%yang termasuk kategori kurang baik,dan 1 butir soal atau

8

Page 9: Artikel Pak Taju

5%yang termasuk kategori tidak baik.Hasil analisis soal tahun pelajaran 2014/2015 terdapat 1 butir soal atau 5% yang termasuk kategori memiliki daya beda sangat baik, terdapat 4 butir soal atau 20% yang memiliki kategori baik, 10 butir soal atau 50%yang termasuk kategori kurang baik, dan 5 butir soal atau 25%yang termasuk kategori tidak baik. Jadi, 60 butir soal tersebut terdapat 15 atau 25% butir soal dengan daya beda kategori tidak baik dan disarankan untuk dibuang (tidak digunakan), 23 atau 38.33% butir soal dengan daya beda berada pada kategori kurang baik (cukup) dan perlu dilakukan revisi, 18 atau 30% butir soal dengan daya beda berada pada kategori baik dan dapat diterima tampa dilakukan revisi, dan 4 atau 6.67% butir soal dengan daya beda berada pada kategori sangat baik dan dapat diterima.

b. Daya beda tes subyektif Berdasarkan interpretasi

daya beda menurut Mansur (2009) telah diperoleh hasilanalisis soal buatan MGMP berdasarkan daya beda dapat dilihat pada table 4.3b berikut ini.

Tabel 4.3.b Hasil Analisis Soal Buatan MGMP Berdasarkan Daya Beda

TahunJumlah

Soal

Sangat Baik(0.4 ≤ D ≤ 1.)

IX ESSAY 2012/13 5 2

IX ESSAY 2013/14 5 4

IX ESSAY 2014/15 5 1

Rata-rata 46.67%

Berdsarkan tabel 4.3b menunjukkan bahwa tahun pelajaran 2012/2013 terdapat 2 butir soal atau 40% yang termasuk kategori sangat baik, terdapat 2 butir soal atau 40% yang termasuk kategori baik, terdapat 1 butir soal atau 20%yang termasuk kategori tidak baik. Hasil analisis soal tahun pelajaran 2013/2014 terdapat 4 butir soal atau 80% yang termasuk kategori sangat baik, terdapat 1 butir soal atau 20% yang termasuk kategori baik, tidak terdapat butir soal kategori tidak baik. Hasil analisis soal tahun pelajaran 2014/2015 terdapat 1 butir soal atau 20% yang termasuk kategori sangat baik, terdapat 2 butir soal atau 40% yang termasuk kategori baik, terdapat 2 butir soal atau 40% yang termasuk kategori tidak baik. Jadi, dari 15 butir soal dianalisis berdasarkan daya beda yang menunjukkan bahwa terdapat 3 atau 20% yang termasuk kategori tidak baik dan disarankan untuk dibuang (tidak digunakan), 5 atau 33.33% butir soal yang termasuk kategori baik dan perlu direvisi, serta 7 atau 46.67% butir soal yang termasuk kategori sangat baik dan dapat diterima. Jadi, 15 butir soal yang dianalisis,terdapat 3 butir soal yang harus direvisi.Revisi dilakukan untuk mencapai perbandingan proporsi perbandingan kurva normal.4. Reliabilitas

Reabilitas soal berkenaan dengan pertanyaan suatu soal yang diteliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria.Kriteria yang digunakan berdasarkan Sudijono (2003) bahwa koefisien reliabilitas ≥ 0.70 maka soal dikatakan memiliki reabilitas yang tinggi, tetapi

9

Page 10: Artikel Pak Taju

apabilakoefisien reliabilitas < 0.70 maka soal dikatakan memiliki reabilitas rendah atau tidak reliabel.

Reliabilitas soal ujian semester ganjiltiga tahun terakhir berdasarkan hasil analisis butir soal subyektif bentuk essay dan obyektif bentuk pilihan ganda (PG) di SMP PGRI 5 Maros dan SMP Negeri 14 Tanralili tertera pada tabel 4.4a berikut ini.

Tabel 4.4a Hasil Analisis Soal Buatan MGMP IPA Berdasarkan Reliabilitas

TahunReliabilitas

Nilai Kategori

IX PG 2012/13

0,72 Reliabel

IXPG 0,52 Tidak

2013/14 Reliabel

IXPG 2014/15

0,88 Reliabel

Tabel 4.4a menunjukkan bahwa soal buatan MGMP memiliki indeks reliabilitas.Indeks reliabilitas tersebut yaitu,tahun pelajaran 2012/2013 indeks reabilitasnya adalah 0.72.Tahun pelajaran 2013/2014 indeks reabilitasnya adalah 0.52.Tahun pelajaran 2014/2015 indeks reliabilitasnya adalah 0.88.Jadi,butir soal tahun 2013/2014tidak reliabel karena kurang dari koefisien 0.75 yaitu 0.52. Artinya ada 2 tahun butir soal dari tes obyektif buatan MGMP tiga tahun terakhir yang reliabel.

Adapun hasil analisis tes subyektif berdasarkan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.4b.

Tabel 4.4b Hasil Analisis Soal Buatan MGMP Berdasarkan Reliabilitas

Tingkatan TahunReliabilitas

Nilai Kategori

IX ESSAY 2012/13 0,64 Tidak Reliabel

IX ESSAY2013/14 0,79 Reliabel

IX ESSAY 2014/15 0,72 Reliabel

Tabel 4.2b Menujukkan bahwa indeks reliabilitas dengan koefisien 0.70, dapat diketahui reliabel atau tidaknya butir soal untuk 3 tahun terakhir yaitu,tahun pelajaran 2012/2013 indeks reabilitasnya 0.64. Tahun pelajaran 2013/14 indeks reabilitasnya 0,79. Tahun pelajaran 2014/15 indeks reabilitasnya 0,72.Jadi, butir soal yang tidak reliabel adalah butir soal tahun pelajaran 2012/13

karena indeks reliabilitasnya kurang dari 0.70 yaitu 0.64.

5. Penggunaan distraktor/pengecohEfektifitas penggunaan

pengecoh dapat diketahui melalui program anates versi 4.0.Suatu butir soal dapat dikategorikan sebagai soal yang baik apabila distraktor berfungsi dengan baik.Pengecoh yang berfungsi dengan baik jika dipilih oleh minimal 5% dari peserta ujian.Analisis butir

10

Page 11: Artikel Pak Taju

soal berdasarkan distraktor/pengecoh dilaksanakan pada soal pilihan ganda.

Analisis pengecoh dilaksanakan dengan cara menghitung jumlah siswa yang

memilih option jawaban pada setiap soal. Hasil perhitungan pengecoh dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

\

Tabel 4.5 Hasil Analisis Soal Buatan MGMP Berdasarkan Penggunaan Pengecoh

Efektif Tidak efektif

Tahun Nomor soal Σ % Nomor soal Σ %

2012/2013 4,7,8,10,11,12,17,18,19,20 10 50 1,2,3,5,6,9,13,14,15,16

10 50

2013/2014 3,7,9,10,11,13,14,15,16,19,2011 55 1,2,4,5,6,8,12,17,18, 9 45

2014/2015 2,4,6,8,9,10,12,14,15,17,19,2012 60 1,3,5,7,11,13,16,18, 8 40

Rerata33

5527 45

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa analisis soal tahun pelajaran 2012/2013 dengan menggunakan pengocoh yang efektifmakaterdapat 10 butir soal atau 50% dan pengecoh yang tidak efektif maka terdapat 10 atau 50% butir soal. Analisis soal tahun pelajaran 2013/2014 pengocoh yang efektif yang berfungsi baik ada 11 atau 55% butir soal dan pengecoh yang tidak efektif dan berfungsi buruk ada 9 atau 45% butir soal. Analisis soal tahun pelajaran 2014/2015 pengocoh yang efektif dan berfungsi baik ada 12atau 60% butir soal dan pengecoh yang tidak efektif yang berfungsi buruk ada 8 atau 40% butir soal, sehingga rerata perbandingan efektif adalah 55% dengan tidak efektif 45%. Jadi berdasarkan analisis

tersebut menunjukkan bahwa distraktor tidak berfungsi dengan baik.

6. Taksonomi BloomTingkat kognitif berdasarkan

taksonomi Bloom yang diperoleh melalui instrumen penilaian butir soal sesuai dengan daftar kriteria penilaian butir soal pada sekolah di wilayah Kecamatan Tanralili.Jumlah butir soal 25 yang terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal essay yang telah digunakan pada 3 tahun terakhir adalah 75 butir soal.Hasil analisis berdasarkan data yang diterima dari dua pakar dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

11

Page 12: Artikel Pak Taju

Tabel 4.6 Hasil analisis soal buatan MGMP berdasarkan Tingkat Taksonomi Bloom.

TahunJenjang Taksonomi Bloom

C1 C2 C3 C4 C5 C6∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

2012/2013 16 64% 7 28% 2 8% - 0% - 0% - 0%

2013/2014 17 68% 5 20% 3 12% - 0% - 0% - 0%

2014/2015 13 62% 12 48% - 0% - 0% - 0% - 0% Rerata 64.67% 32% 3.33% - - -

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tahun pelajaran 2012/2013 terdapat kategori C1 sebanyak 16 nomor atau 64%, kategori C2 sebanyak 7 nomor atau 28%, kategori C3 sebanyak 2 nomor atau 8% dan tidak ada kognitif C4, C5, dan C6. Tahun pelejaran 2013/2014 terdapat 17 nomor atau 68% kategori C1, kategori C2 sebanyak 5 nomor atau 20%,kategori C3 sebanyak 3 nomor atau 12%, dan tidak ada C4, C5, dan C6.Tahun pelajaran 2014/2015 terdapat 13 nomor atau 62% kategori C1, kategori C2 sebanyak 12 nomor atau 48% dan tidak ada kategori C3, C4, C5, dan C6. Analisis tingkat cognitif untuk 3 tahun terakhir dengan jumlah soal 75 butir. Soal tersebut telah diperoleh kartegori C1 sebanyak 46 nomor atau 64.67%, kategori C2 sebanyak 24 nomor atau 32%, dan kategori C3 sebanyak 5 nomor atau 3.33%soal.Soal tersebut disusun oleh guru 3 tahun terakhir berdasarkan tingkat pengetahuan64,67%, tingkat pemahaman 32%, dan tingkat penerapan 3,33%.

4. KESIMPULAN

Beberapa simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian secara kuantitatif terhadap tes subyektif dan obyektif IPA Biologi buatan MGMP kelas IX Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanralilia dalah sebagai berikut:1. Kualitas soal subyektif dan

obyektif ditinjau dari validitas isi berdasarkankoefisien(tidak mencapai koefisien 0.75) sehinga soal tidak valid.

2. Kualitas soal subyektif dan obyektif ditinjau dari:

a. Tingkat kesulitanbutir soal 0% sukar, sedang 20%, mudah 80% dan tidak mengikuti kurva normal

b. Daya beda butir soal rendah (6,67% sangat baik, 30% baik, 38,33% kurang bik dan 25% tidak baik).

c. Reliabilitas Tahun 2013/2014rendah (tidak reliabel).

d. Distraktor butir soal.kurang berfungsi (efektif 55% dan tidak efektif 45%).

3. Kualitas soal subyektif ditinjau dari:

a. Tingkat kesulitan butir soal sedang 13,33%, mudah

12 98

Page 13: Artikel Pak Taju

86,67% dan tidak mengikuti kurva normal

b. Daya beda butir soal tinggi (46,67% sangat baik, 33,33% baik,20% tidak baik).

c. Reliabilitas butir soal Tahun 2012/2013 rendah(tidak reliabel)

.

5. REFERENSIAlimuddin, 2002. The Analisis of the

Teacher-Made Multiple Choice English Test for The Student of State SMUs in Polewali Sub District. Tesis tidak diterbitkan. Makassar :UNM

Arikunto, Suharsimi 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT Rineka Cipta.

Bakri, Muhammad. 2005. Analisis Tes Subjektif dan Objektif. Tesis: UNM.

David, P. Harris 1977. Testing Englidh as a Second Language. New Delhi:Tata McGraw-Hill Publishing Company LTD Bombay.

Daryanto. 2005. EvaluasiPendidikan. Jakarta : PT RinekaCipta

Depdikbud. 1989. SistemPendidikanNasionalUnd

ang-UndangR..I. No. 2 Tahun 1989. Jakarta: GunungJati.

-------------, KurikulumBerbasisKompetensi (2004).KurikulumPendidikanMenengahPertama, GBPPKelas IX SekolahMenengahPertama. Jakarta: DirjenDikdasmen.

Depdiknas.2001. KurikulumBerbasisKompotensi Mata Pelajaran IPA BiologiSekolahMenengahPertama. Jakarta

--------------, 2003.PengembanganSilabus. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

--------------, 2003.StandarKompetensi Mata Pelajaran IPA Biologi. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

--------------, 2008.StandarisasiTesPrestasi.JakartaDirjenDikdasmen.

Dira, Muspira. 2013. AnalisisSoalUlanganAkhir Semester BiologiKelas X ditinjaudariTaksonomi Bloom. Skripsitidakditerbitkan.UIN Jakarta.

Gunawan, Imam. 2013. Taksonomi Bloom RanahKognitif: KerangkaLandasanuntukPemb

13

Page 14: Artikel Pak Taju

elajaran, Pengajaran, danPenilaian. FIPPGRIMadium Program StudiPGSD.

Gronlund, Norman E. 1985. Measurement and Evaluation Teaching. New York: McMillan Publishing Company.

Hadjar, Ibnu. 1999. DsardasrMetodologiPenelitianKuantitatifdalamPendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Hamalik, Oemar 2001.TeknikPengukurandanEvaluasiPendidikan. Bandung: MandarMaju

Ikhwanuddin, M. 2011. AnalisisSoalsecara Manual.Jakarta: DepartemenPendidikanNasionalBadanPenelitiandanPengembanganPusatPenilaianPendidikan.

Irawan, Prasatya 2001.PenilaianHasilBelajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Kasaeri&Suprananto. 2012. PengukurandanPenilaianPendidikan. Yogyakarta :Grahailmu

Kunandar, 2013.PenilaianAutentik. Jakarta: Rajawali Pers.

Mansyur, Rasyid&Suratno. 2009. AssesmentPembelajaran di Sekolah.Yogyakarta : Multi Presindo

Mansyur ([email protected] 19 juni, analisistingkatkesulitan, E-mail kepadaTajuddinKacang ([email protected])

Mehta&Mokhasi. 2014. Item Analysis of Multiple Choice Questions - An Assessment of the Assessment. International Journal of Health Science and Research.

MudrajadKuncoro, 2001. MetodeKuantitatif. Yogyakarta: Unit PenerbitdanPercetakan AMP YKPN.

Mulyasa, E. 2003.KurikulumBerbasisKompetensi. Bandung: RemajaRoSekolahMenengahPertamaakarya.

Noor Latifah, 2014. ImplementasiSistemPenilaianJawabanSoalEssay.jurnalSimetrisvol 5. No 1. Diaksesseptember 2014

Nuraeni, 2002.PengembanganTes Baku IPA BiologiSiswaKelas III SekolahLanjutan Tingkat PertamaNegeri di Kota Makassar.Tesistidakditerbitkan. Makassar: UNM.

Nurgiantoro,Burhan. 1987. PenilaiandalamPembelajaranBahasadanSastraEdisipertama. Yogyakarta: BPFE

14

Page 15: Artikel Pak Taju

Oller, John W 1979. Language Tests at School Langman. London: Group Limited

Putri.DA.Reski. 2013. UjiValiditasdanRealibilitas, (http:// statistikapendidikan.com.html, diakses 5 september 2014).

Purwanto, Ngalim 1997. Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPembelajaran . Bandung: RemajaRosdakarya.

Purwanto,2013.Evaluasihasilbelajar.Yokyakarta: Pustakapelajar

Ridwan, 2003.SkalaPengukuranVariabel-variabelPenelitian. Bandung: CvAlfabeta.

Ruslan.September 2009. ValidasiIsi. BuletinPa’biritta No. 10Tahun IV, 18-19.

Setiawati, FA ([email protected]). 12 Juni 2015.karakteristik Tes yang Baik. E- mailkepadaTajuddinKacang([email protected])

Siswanto, 2006.Penggunaantes essay dalamevaluasipembelajaran.Jurnalpendidikanakutansiindonesia, vol 1. No 1. Diaksesoktober 2014

Slameto. 2001. EvaluasiPendidikan: Jakarta. BumiAksara.

Sudijono, Anas 2003.PengantarEvaluasiPembelajaran .Jakarta: GrafindoPersada.

Sudijono, Anas 2013.PengantarEvaluasiPendidikan .Jakarta: Rajawali Pers.

Suryawati,2012.lKualitasTesdanHasilBelajarMatematikasiswakelas VIII SMPNegeri 9 Banda Aceh.JurnalPeluang vol.1 no.1 diaksesoktober 2014

Thoha, Chabib 2003.TeknikEvaluasiPendidikan. Jakarta: GrafindoPersada.

Yustiana. 2014. PenilaianBelajarSiswa di Sekolah.Yogyakarta: PT Kanisius

Yohas,Santoso 2012.Analisis ButirSoalUjian Tengah Semester Mata DiklatProduktifSiswaKelas X SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

6. Ucapan Terima KasihPeneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya penelitian ini :1. Direktur Pascasarjana

Universitas Negeri Makassar2. Dosen Pembimbing dan Ketua

Prodi Pendidikan Biologi PPs. Universitas Negeri Makassar..

15