artikel pajak : "ke mana perginya pajak kita?"
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Artikel Pajak : "Ke mana perginya pajak kita?"
1/3
Ke mana Perginya Pajak Kita?
Assalamu’alaikum Wr. Wb., salam sejahtera untuk kita semua. Perkenalkan, saya
Fredi Ariza Putra, perantau Minang berumur 20 tahun yang sedang menuntut ilmu di
Politeknik euangan !egara "#A!. "ejak tahun 20$%, saya kuliah di sini dengan
spesialisasi &'((( Akuntansi. Alhamdulillah sampai sekarang masih diberi kesempatan
)berharap sampai *isuda, AAM((!+ untuk menjalani rutinitas perkuliahan di kelas '-. ritik
dan saran terhadap penulisan artikel ini dapat menghubungi nomor ponsel 0/11/%/.
Selamat Membaca
unia global seolah tak heran
dengan pungutan istimewa
sang penguasa terhadap
rakyat bawahannya. Hak
pri3ilege ini seakan mematuk
setiap penghasilan dan apapun itu yang rakyat
dapatkan dari negeri tempat mereka berpijak.
Pajak penjualan, pertambangan, perkebunan, restoran, penerangan jalan, bahkan air tanah
pun mereka tagih pajaknya. Akan tetapi, suka atau tidak, pajak adalah bagian dari
kehidupan. Penulis Charles Adams mengatakan, ”Pemerintah telah memungut pajak
penghasilan dalam banyak cara semenjak adanya peradaban.” Pajak telah sering
menimbulkan kekesalan dan kadang-kadang memicu pemberontakan. Orang nggris !aman
dahulu yang memerangi orang "omawi, mengatakan, ”#auh lebih baik dibantai daripada
hidup dibebani pajak$” %i Prancis, kebencian terhadap gabelle, pajak garam, turut memicu
"e&olusi Prancis, masa manakala para pemungut pajak dipancung
dengan guillotine. Pemberontakan gara-gara pajak juga berperan dalam perang
kemerdekaan A' melawan nggris.
%
(idak heran, kekesalan terhadap pajak terus ada hingga hari ini. Para pakar
mengatakan bahwa sistem perpajakan di negara-negara berkembang sering kali ”tidak
e)isien” dan ”tidak adil”. *dikutip dari http+wol.jw.orgidwoldrlp-in/000122/3h456.
7antas pernahkah Anda berpikir dan bertanya-tanya kemana perginya pungutan yang telah
kita bayarkan ini8
(ak kenal maka tak sayang. 9ita harus kenal dulu apa arti pajak itu sendiri. :enurut
pasal / angka / ;; 9;P
Peribahasa orang ?abilonia,
sekitar tahun 100 ':.
http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102003881#h=6http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102003881#h=6
-
8/16/2019 Artikel Pajak : "Ke mana perginya pajak kita?"
2/3
keperluan negara bagi sebesar'besarnya kemakmuran rakyat .
-
8/16/2019 Artikel Pajak : "Ke mana perginya pajak kita?"
3/3
tersentuh setiap kalangan masyarakat, sehingga dibutuhkan transparansi dari Pemerintah
mengenai hal ini. %ikutip dari rubrik opini ??C ;9 tanggal 1 :aret 0/, :enteri 9euangan
nggris, eorge Osborne, ketika menyampaikan pidato anggaran hari "abu */16
mengatakan setiap pembayar pajak akan mendapatkan rincian mengenai besarnya pajak
yang dibayar dan untuk apa saja uang pajak tersebut ketika berada di tangan pemerintah.
B%i era in)ormasi seperti saat ini, rakyat harus tahu untuk apa saja uang pajak mereka
dibelanjakan,B ujar :enteri Osborne.
Para pejabat pemerintah
memberikan gambaran bahwa mereka yang
mendapatkan gaji 0.000 per tahun akan
membayar pajak pendapatan dan
kontribusi lain -- biasanya disebut national
insuran6e -- sebesar /D./21. %ari jumlah
tersebut, D.==,5= akan dibelanjakan untuk pos-pos kesejahteraan rakyat. Pos kesehatan
mendapatkan jatah .D5E,52, pendidikan /.2D2,=1, pertahanan 2/2,, dan pos
keamanan akan mendapatkan jatah =0,5. Pos bantuan internasional diberi jatah /D/,/
sementara =0,5 akan disumbangkan ke ;ni Fropa. *dikutip dari
http+www.bbc.co.ukblogsindonesialondon0/01ke-mana-uang-pajak-saya.html6
9ita diwajibkan membayar pajak, di sisi lain pemerintah juga wajib memberi tahu kita,
untuk apa saja pajak yang kita bayar. 'etidaknya langkah ini patut dipertimbangkan oleh
Pemerintah guna meningkatkan transparansi perputaran pajak di ndonesia. "incian pajak
ini juga berpotensi untuk mengubah dan menggairahkan demokrasi. %i samping itu, pajak
merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah. #adi semakin
banyak pajak yang dapat dikumpulkan, semakin besar legitimasi pemerintah untuk mampu
menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.
7intaro, #angerang "elatan
$1 !o3ember 20$/
”Dalam dunia ini, tidak ada yang
pasti selain kematian dan pajak.”—
Negarawan AS Benjamin Franklin,
tahun 1789.
http://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2012/03/ke-mana-uang-pajak-saya.htmlhttp://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2012/03/ke-mana-uang-pajak-saya.html