artikel kolesterol
DESCRIPTION
contohTRANSCRIPT
![Page 1: Artikel Kolesterol](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/563db89d550346aa9a954c1a/html5/thumbnails/1.jpg)
Kolesterol, Aktivitas Fisik dan Penyakit Jantung Koroner
Oleh: Andreas Jonathan (41100043)
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di dunia. Menurut
WHO, terhitung 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit jantung pada tahun
2008, menyumbang 30% total kematian di dunia. Dari kematian ini, terhitung 7,3
juta disebabkan karena Penyakit Jantung Koroner dan 6,2 juta disebabkan karena
stroke. Jumlah kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah terutama
dari penyakit jantung dan stroke, akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun
2030.
Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai
penyebab kematian. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1996
menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sebagai
penyebab kematian. Tahun 1975 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9 %,
tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1 %, tahun 1986 melonjak menjadi 16 %
dan tahun 1995 meningkat menjadi 19 %. Sensus nasional tahun 2001
menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit
jantung koroner adalah sebesar 26,4 dan sampai dengan saat ini PJK juga
merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40 % dari sebab kematian
laki-laki usia menengah.
Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang timbul akibat
adanya penyempitan pada pembuluh darah jantung, sehingga mengganggu aliran
darah ke otot jantung. Penyebab terbanyak dari penyempitan tersebut adalah
aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah akibat timbunan kolesterol jahat
(LDL)). Penyempitan pembuluh darah tersebut mengakibatkan pasokan oksigen
dan darah berkurang yang menyebabkan kinerja jantung terganggu dan
menimbulkan nyeri dada.
![Page 2: Artikel Kolesterol](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/563db89d550346aa9a954c1a/html5/thumbnails/2.jpg)
Risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner antara lain asupan lemak yang
tinggi dan kurangnya tubuh dalam melakukan aktivitas fisik. Menurut Diet-Heart
Hipotesis asupan tinggi lemak, kolesterol, dan asupan rendah lemak tidak jenuh
akan meningkatkan kadar total kolesterol. Kadar kolesterol darah tinggi
dipengaruhi oleh seringnya mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak. Semakin
banyak konsumsi makanan berlemak, akan semakin besar peluangnya untuk
menaikkan kadar kolesterol total dan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau
kolesterol jahat dan menurunkan kadar High Density Lipoprotein (HDL) atau
kolesterol baik.
Aktivitas fisik berupa olahraga dan kegiatan harian yang dilakukan secara
rutin dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol baik (HDL) dan bermanfaat
untuk mencegah timbunan lemak di dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Suatu studi kasus, melaporkan bahwa risiko Penyakit Jantung Koroner menjadi
dua kali lipat pada wanita yang kurang aktivitas fisiknya. Pada orang orang yang
terbiasa melakukan aktivitas fisik secara rutin umumnya meningkatkan daya
pompa jantung, memperlebar pembuluh darah jantung yang mempengaruhi pada
peningkatan suplai darah dan oksigen. Keadaan ini akan meningkatkan stabilitas
kerja sistem jantung.
Maka dari itu, dengan melihat bahwa Penyakit Jantung Koroner
merupakan penyakit yang menyebabkan kematian utama, perlu bagi kita untuk
mengendalikan dua faktor risiko di atas, yaitu makanan berlemak dan aktivitas
fisik sebagai pencegahan dini. Kurangilah konsumsi makanan yang mengandung
kadar lemak tinggi dan beraktivitas setiap hari untuk meningkatkan stabilitas kerja
![Page 3: Artikel Kolesterol](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/563db89d550346aa9a954c1a/html5/thumbnails/3.jpg)
jantung. Dan juga rutinlah periksa kolestorol diri Anda sebagai skrining (deteksi
dini) terhadap Penyakit Jantung Koroner.