artikel 2.pdf
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. NIFAS
1. Definisi
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal, masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2009).
Nifas disebut juga post partum atau puerpurium adalah masa atau
waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai
dengan pulihnya kembali organ-organ kandungan (Suherni, Widyasih &
Rahmawati, 2008).
Menurut (Sarwono, 2002) masa mulai setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genital baru
pulih kembali sebelum ada kehamilan dalam waktu 3bulan.
2. Tahapan Masa Nifas
Menurut (Eni Retna Ambarwati, 2009) masa nifas dibagi dalam 3
tahapan diantaranya adalah :
a. Puerpurium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan.
Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
8
b. Puerpurium intermedial
Adalah kepulihan menyeluruh alat alat genetalia yang lamanya 6
sampai 8 minggu.
c. Remote puerpurium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu ke waktu persalinan
mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu
minggu, bulanan dan tahunan.
3. Perubahan Psikologi Pada Masa Nifas
Menurut (Sitti Saleha) perubahan emosi psikologi masa nifas
dibagi dalam beberapa fase :
a. Fase Taking in
Adalah Terjadi pada satu sampai dua hari setelah persalinan, ibu masih
pasif dan sangat bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadap
tubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan
yang dialami.
b. Fase Taking hold
Adalah periode yang berlangsung antara 3 sampai 10 hari setelah
melahirkan, pada fase ini timbul rasa khawatir akan ketidak
kemampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi, ibu
mempunyai perasaan sangat sensitif sehingga mudah tersinggung dan
gampang marah.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
9
c. Fase Letting go
Adalah periode menerima tanggung jawab akan peran barunya, fase ini
berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan, ibu sudah mulai
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya, ibu mulai mengerti
bahwa bayi butuh disusui sehingga siap terjaga untuk memenuhi
kebutuhan bayinya.
B. LAKTASI
1. Pengertian laktasi
Laktasi (menyusui) adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam
memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh yang biologis dan kejiwaan
terhadap ibu dan bayinya. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
membantu melindungi bayi terhadap penyakit (Anggraini Y., 2010).
2. Fisiologi Laktasi
Menurut (Anggraini Y., 2010) pemberian ASI terdapat 2 refleks
yang berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu,yaitu:
a. Refleks prolaktin
Setelah seoarang ibu melahirkan dan terlepasnya plasenta
fungsi korpus luteum berkurang maka estrogen dan progestinnya
berkurang. Dengan adanya hisapan bayi pada putting susu dan areola
akan merangsang ujung-ujung saraf sensorik, rangsangan ini
dilanjutkan ke hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor-faktor
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
10
yang menghambat sekresi prolaktin namun sebaliknya. Hormon
prolaktin yang akan merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk
membuat susu.
b. Refleks let down
Bersamaan dengan pembentukan prolaktin rangsangan yang
berasal dari hisapan bayi yang dilanjutakan ke hipofise anterior yang
kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini
diangkut menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada
uterus sehingga terjadinya proses involusi.
Isapan bayi juga merangsang produksi hormon lain yang
dinamakan oksitosin, yang membuat sel-sel otot di sekitar alveoli
berkontraksi, sehingga air susu didorong menuju puting payudara.
Jadi, semakin bayi menghisap, maka semakin banyak air susu yang
dihasilkan (Dwi Sunar, 2005).
3. Manfaat ASI
Menurut (Anggraini Y., 2010) manfaat ASI sebagai berikut:
a. ASI merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi yang
lengkap untuk bayi.
b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi yang mengandung zat
antibody sehingga akan jarang sakit.
c. ASI meningkatkan kekebalan tubuh.
d. Menunjang perkembangan kepribadian, dan kecerdasan emosional.
e. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
11
f. Dengan menyusui maka akan terjadi rasa sayang antara ibu dan bayi.
g. Melindungi anak dari serangan elergi.
C. MASALAH DALAM PEMBERIAN ASI
Berikut ini beberapa masalah pada saat menyusui:
a. Puting susu lecet
Penyebabnya:
1) Kesalahan dalam tehnik menyusui.
2) Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, dll untuk mencuci putting
susu.
3) Rasa nyeri dapat timbul jika ibu menghentikan menyusui kurang hati-
hati.
b. Payudara bengkak
Penyebabnya:
Pembekakan ini terjadi karena ASI tidak disusukan secara adekuat,
sehingga sisa ASI terkumpul pada duktus yang mengakibatkan terjadinya
pembengkakan. Pembekakan ini terjadi pada hari ketiga dan keempat.
c. Saluran susu tersumbat ( obstuvtive duct)
Suatu keadaan dimana terdapat sumbatan pada duktus lakteferus, dengan
penyebabnya adalah:
1) Tekanan jari ibu pada waktu menyusui.
2) Pemakaian BH yang terlalu ketat.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
12
3) Komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul tidak
segera dikeluarkan sehingga menimbulkan sumbatan.
D. BENDUNGAN ASI
a. Pengertian
Bendungan ASI (Engorgement) adalah penyempitan pada duktus
laktiferus, sehingga sisa ASI terkumpul pada system duktus yang
mengakibatkan terjadinya pembekakan (Sarwono, 2008).
Bendungan ASI adalah pembendungan ASI karena penyempitan
duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak d kosongkan
dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu, payudara yang
membengkak ini yang sering terjadi biasanya terjadi sesudah melahirkan
pada hari ketiga atau ke empat (Bahiyatun, 2008).
b. Gejala
Gejala bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan
payudara dan secara palpasi teraba keras, kadang terasa nyeri serta
seringkali disertai peningkatan suhu badan ibu, tetapi tidak terdapat tanda-
tanda kemerahan dan demam. (Sarwono, 2008).
c. Penyebab
1) Posisi mulut bayi dan puting ibu salah saat menyusui.
2) Produksi ASI berlebihan.
3) Terlambat menyusui.
4) Pengeluaran ASI yang jarang.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
13
5) Waktu menyusui yang terbatas (Dwi Sunar, 2005).
Menurut (Sarwono, 2008) bendungan ASI disebabkan oleh
pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering
menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan dengan
bayi (bonding) kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan
waktu menyusui.
d. Cara mencegah
Untuk mencegah diperlukan menyusui dini, perlekatan yang baik,
menyusui secara on demand. Bayi harus sering disusui. Apabila terlalu
tegang, atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu,
agar ketegangan menurun.
Untuk merangsang reflek oksitosin maka dilakukan :
1) kompres untuk mengurangi rasa sakit
2) Ibu harus rileks
3) Pijat dan punggung belakang (sejajar daerah payudara)
4) Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan – pelan kearah
tengah)
5) Stimulasi payudara dan puting
6) Kompres dingin pasca menyusui, untuk mengurangi oedema.
7) Pakailah BH yang sesuai.
8) Bila terlalu sakit dapat dberikan obat analgetik (Dwi Sunar, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
14
e. Cara mengatasi
1) Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa
batas waktu.
2) Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau
pompa ASI yang efektif.
3) Sebelum menyusui untuk merangsang reflek oksitosin dapat dilakukan
kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit, masase payudara,
masase leher dan punggung.
4) Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi oedema (Dwi
Sunar, 2005).
Menurut (Sarwono, 2008) penanganan bendungan air susu dilakukan
dengan pemakaian kutang untuk penyangga payudara dan pemberian
analgetika, dianjurkan menyusui segera dan lebih sering, kompres hangat,
air susu dikeluarkan dengan pompa dan dilakukan pemijatan (masase)
serta perawatan payudara. Kalau perlu diberi supresi laktasi untuk
sementara (2 – 3 hari ) agar bendungan terkurangi dan memungkinkan air
susu dikeluarkan dengan pijatan. Keadaan ini pada umumnya akan
menurun dalam berapa hari dan bayi dapat menyusu dengan normal.
E. PERAWATAN PAYUDARA
Merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang dilaksanakan,
baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakn mulai hari
pertama atau kedua setelah melahirkan. Perawatan payudara bertujuan untuk
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
15
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya aliran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI, serta menghindari terjadinya pembekakan
dan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar
tidak mudah terkena infeksi. Adapun langkah-langkah dalam perawatan
payudara (Anggraini Y., 2010):
1. Pengurutan Payudara
a. Tangan dilicinkan dengan minyak kelapa / baby oil.
b. Pengurutan payudara mulai dari pangkal menuju arah putting susu
selama 2 menit (10 kali) untuk masing-masing payudara.
c. Handuk bersih 1-2 buah.
d. Air hangat dan air dingin dalam baskom.
e. Waslap atau sapu tangan dari handuk.
2. Langkah-langkah pengurutan payudara:
a. Pengurutan yang pertama
Licinkan kedua tangan dengan minyak tempatkan kedua telapak
tangan diantara kedua payudara lakukan pengurutan, dimulai dari arah
atas lalu arah sisi samping kiri kemudian kearah kanan, lakukan terus
pengurutan kebawah atau melintang. Lalu kedua tangan dilepas dari
payudara, ulangi gerakan 20-30 kali untuk setiap satu payudara.
b. Pengurutan yang kedua
Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga
jari tangan kanan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
16
puting susu. Lakukan tahap mengurut payudara dengan sisi kelingking
dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan gerakan 20-30 kali.
c. Pengurutan yang ketiga
Menyokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain
mengurut dan menggenggam dari pangkal menuju ke putting susu.
Langkah gerakan 20-30 kali.
d. Pengompresan
Alat-alat yang disiapkan:
1) 2 buah baskom sedang yang masing-masing diisi dengan air hangat
dan air dingin.
2) 2 buah waslap.
Caranya:
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit,
kemudian ganti dengan kompres dingin selama 1 menit. Kompres
bergantian selama 3 kali berturut-turut dengan kompres air hangat.
Menganjurkan ibu untuk memakai BH khusus untuk menyusui.
3. Perawatan puting susu
Puting susu memegang peranan penting pada saat menyusui. Air
susu ibu akan keluar dari lubang-lubang pada putting susu oleh karena itu
putting susu perlu dirawat agar dapat bekerja dengan baik, tidak semua
wanita mempunyai putting susu yang menonjol (normal). Ada wanita yang
mempunyai putting susu dengan bentuk yang mendatar atau masuk
kedalam, bentuk putting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
17
dirawat dengan benar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
merawat putting susu:
1. Setiap pagi dan sore sebelum mandi putting susu (daerah areola
mamae), satu payudara diolesi dengan minyak kelapa sekurang
kurangnya 3-5 menit.
2. Jika putting susu normal, lakukan perawatan dengan oleskan minyak
pada ibu jari dan telunjuk lalu letakkan keduanya pada putting susu
dengan gerakan memutar dan ditarik-tarik selama 30 kali putaran
untuk kedua putting susu.
3. Jika puting susu datar atau masuk kedalam lakukan tahapan berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu,
kemudian tekan dan hentakkan kearah luar menjahui putting susu
secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting susu lalu tekan
serta hentakkan kearah putting susu secara perlahan.
c. Kemudian untuk masing-masing putting digosok dengan handuk
kasar agar kotoran-kotoran yang melekat pada putting susu dapat
terlepas.
4. Payudara dipijat untuk mencoba mengeluarkan ASI.
Lakukan langkah-langkah perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan sore
hari, sebaiknya tidak menggunakan alkohol atau sabun untuk
membersihkan putting susu karena akan menyebabkan kulit kering dan
lecet. Pengguna pompa ASI atau bekas jarum suntik yang dipotong
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
18
ujungnya juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada putting
susu yang terbenam.
F. PENGETAHUAN
1. Definisi pengetahuan
Didefinisikan sebagai hasil dari tahu setelah seseorang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan. Pengetahuan juga dapat
didefinisikan sebagai kumpulan informasi yang diperbaruhi yang didapat
dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu waktu
sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya
(Notoatmodjo, 2003).
2. Proses Pengetahuan
Pengetahaun atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Penelitian Rogres
(1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni :
a. Awareness (kesadaran) seseorang menyadari (mengetahui) terlebih
dahulu terhadap stimulus / objek.
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, sikap
subyek sudah mulai timbul.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
19
c. Evalution (menimbang - nimbang) terhadap baik tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya, sikap sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus. Pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Namun, menurut penelitian
selanjutnya menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu
melewati tahap tahap tersebut. Apabila penerimaan perilaku baru atau
adopsi perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran (Notoatmodjo, 2007).
3. Tingkatan Pengetahuan
Menurut (Notoatmodjo, 2003) pengetahuan yang tercakup dalam
domain mempunyai 6 tingkatan, yakni :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
20
c. Aplikasi (Aplicatiaon)
Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis dalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau
obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam satu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis
Menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
4. Cara Memperoleh Pengetahuan
Adapun memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo 2003 :
a. Cara tradisional atau non alamiah
Ada 4 cara tradisional yang digunakan, yaitu :
1) Cara coba salah (Trial and error)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan
kedua gagalpula, maka dicoba kembali kemungkinan ketiga, dan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
21
apabila kemungkinan ketiga gagal maka dicoba kemungkinan
keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat
dipecahkan.
2) Cara kekuasaan atau otoritas
Pada cara ini, pengetahuan didapatkan dari orang yang
berpengaruh dalam masyarakat kemudian diikuti dengan
rasionalisasi. Misalnya sumber pengetahuan dapat berupa
pemimpin-pemimpin masyarakat formal, ahli agama, pemegang
pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan
tersebut berdasarkan dari otoritas atau kekuasaan, baik tradisi,
otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama atau ahli ilmu
pengetahuan.
3) Berdasarkan pengalaman pribadi
Merupakan sumber dari pengetahuan atau pengalaman, suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan.
4) Melalui jalan pintas
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berfikir manusia pun berkembang. Dari sini manusia pun mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
22
manusia telah menggunakan jalan pikirnya, baik melalui induksi
maupun deduksi.
b. Cara modern atau ilmiah
Pada dewasa ini lebih sistemis, logis dan ilmiah yang disebut
dengan metode penelitian ilmiah (Research Methodology). Metode
penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecah suatu masalah.
c. Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan
tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2003).
5. Pengkatagorikan pengetahuan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Baik jika persentase 76% - 100%
b. Cukup jika persentase 56% - 75%
c. Kurang jika persentase < 55%
(Arikunto, 2006).
G. PRAKTIK
a. Pengertian
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan,
kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
23
diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau
mempraktikannya apa yang diketahui atau disikapi (Notoatmodjo, 2007).
b. Tingkatan Praktik
Adapun tingkatan praktik menurut (Notoatmodjo, 2007) yaitu:
1) Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil.
2) Respon terpimpin (Guided Respons)
Dapat melakukan sesuatu sesuai denagn urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh.
3) Mekanisme (Mecanism)
Apabila seseorang secara otomatis dapat melakukan sesuatu dengan
benar.
4) Adopsi (Adoption)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik.
c. Pengukuran Praktik
Pengukuran praktik dapat dilakukan secara tidak langsung yakni
dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
beberapa jam, hari atau bulan yang lalu (recall), pengukuran juga dapat
dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau
kegiatan responden (Notoatmodjo, 2007).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
24
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perawatan payudara
Menurut Lawrance Green yang dikutip dari Notoatmodjo (2005),
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor
perilaku (behavior causes), dan faktor non perilaku (non behavior caus).
1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor)
Yang terwujud dalam pengetahuan, pendidikan, sikap, dan
kepercayaan.
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan seseorang dapat diperolah melalui pendidikan,
paparan media masa (akses informasi), ekonomi (pendapatan),
hubungan sosial lingkungan sosial budaya), pengalaman. Sebelum
dilakukan perawatan payudara, responden harus tahu terlebih
dahulu apa arti atau manfaat perilaku dan apa risikonya apabila
terjadi pembekakan pada payudara dengan perawatan payudara
pada ibu menyusui. Melalui pendidikan ibu menyusui akan
mendapatkan pengetahuan pentingnya merawat payudara, sehingga
diharapkan ibu tahu, bisa menilai, bersikap yang didukung adanya
fasilitas perawatan sehingga tercipta perilaku merawat payudara.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
25
b. Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya
hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi. Pendidikan dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang, tingkat pendidikan dapat
berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi
kesehatan, demikian juga orang tua atau ibu. Semakin tinggi
pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima
informasi kesehatan. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi
tidak begitu sulit untuk menerima informasi dan pengetahuan yang
di berikan. Sebaliknya orang tua yang berpendidikan rendah akan
lebih sulit untuk menerima informasi dan pengetahuan kesehatan,
oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih untuk dapat
memahami informasi dan pengetahun tentang kesehatan.
c. Sikap
Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang
terhadap stimulus dan objek (dalam hal ini adalah masalah
kesehatan, termasuk penyakit). Setelah ibu mengetahui tentang
bahayanya pembekakan pada payudara (melalui pengalaman,
pengaruh orang lain, media massa, lembaga pendidikan, emosi),
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
26
proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap kegiatan
merawat payudara tersebut.
d. Kepercayaan
kepercayaan sering diperoleh dari suami, dan keluarga.
Kepercayaan juga bisa diperolah melalui tenaga kesehatan, misal
selain mengajari cara pentingnya merawat payudara, tenaga
kesehatan atau keluarga bisa membiasakan ibu merawat payudara,
sehingga ibu dapat mempraktikan sendiri dirumah. Karena ibu
percaya dan menganggap benar pengarahan dan masukan yang
telah diberikan oleh tenaga kesehatan dan keluarga.
2. Faktor-faktor pemungkin (enabling factor)
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya: air bersih, tempat
pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan
yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Poliklinik, Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa, Dokter atau Bidan Praktek Swasta, dan
sebagainya. Untuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana
dan prasarana pendukung. Misalnya: perilaku pemeriksaan kehamilan,
ibu hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena ibu tahu dan
sadar manfaat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut dengan
mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa hamil,
misalnya: Puskesmas, Rumah Sakit, Poliklinik, Posyandu, Polindes,
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
27
Pos Obat Desa, Dokter atau Bidan Praktek Swasta, dan sebagainya.
fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan
terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-faktornya disebut faktor
pendukung atau faktor pemungkin.
3. Faktor-faktor penguat (reinforcing faktor)
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku Tokoh
Masyarakat (Toma), Tokoh agama (Toga), sikap dan perilaku para
petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-
undang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah
daerah yang terkait dengan kesehatan. Untuk berperilaku sehat,
masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap
positif, dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku,
contoh (acuan) dari para Toma, Toga, para Petugas, lebih-lebih para
Petugas Kesehatan. Disamping itu undang-undang juga diperlukan
untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut. Seperti perilaku
periksa hamil, serta kemudahan memperoleh fasilitas periksa hamil,
juga diperlukan peraturan atau perundang-undangan yang
mengharuskan ibu hamil memerlukan pemeriksaan kehamilan. Oleh
sebab itu intervensi pendidikan hendaknya dimulai mendiagnosis tiga
faktor penyebab (determinan) tersebut kemudian intervensinya juga
diarahkan terhadap tiga faktor tersebut. Pendekatan ini disebut model
preced, yakni: predisposing, reinforcing and enabling couse in
educational diagnosis and evaluation
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
28
H. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan dapat disusun
kerangka teori sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian
Sumber : Lawrance Green dalam Notoatmodjo (2005)
Faktor predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Sikap
4. Kepercayaan
Faktor pendukung :
1. Tersedianya sarana
dan prasarana
2. Fasilitas kesehatan
Praktik Pencegahan
Bendungan ASI
(BREAST CARE)
Faktor penguat :
1. Sikap dan perilaku
petugas kesehatan.
2. Sikap dan perilaku
tokoh masyarakat.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
29
I. Kerangka Konsep
Variabel indepeden Variabel dependen
Pengetahuan tentang
Bendungan ASI
Praktik Pencegahan
Bendungan ASI
(BREAST CARE)
Bagan 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
J. Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah :
Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Bendungan
ASI dengan praktik pencegahan Bendungan ASI (BREAST CARE).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer