array dan statement kontrol lanjutan

36
Nama: Komang Isabella Anasthasia Nim: 1004405065 Jurusan: Teknik Elektro BAB V ARRAY DAN STATEMENT KONTROL LANJUTAN 5.1 Tujuan Tujuan dari pratikum array dan statement kontrol lanjutan ini adalah: 1. Memahami dasar – dasar pemrograman Pascal dan C++. 2. Memahami penggunaan statement control khususnya for…, while…do, repeat…until. 3. Memahami penggunaan tipe data array dalam pembuatan program. 5.2 Tinjauan Pustaka 5.2.1 Tipe Data Larik (Array) 5.2.1.1 Pengertian Larik Larik atau array adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen yang bertipe sama dimana setiap elemen diakses langsung melalui indeksnya. Indeks larik haruslah tipe data yang menyatakan keterurutan, misalnya integer atau karakter. Setiap elemen larik dapat ditulis dengan notasi A[1]. A merupakan nama larik dan angka didalam kurung siku menyatakan indeks larik. Setiap elemen larik menyimpan sebuah nilai. Karena seluruh elemen larik memiliki tipe

Upload: komang-isabella-anasthasia

Post on 03-Jul-2015

425 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Nama: Komang Isabella Anasthasia Nim: 1004405065 Jurusan: Teknik ElektroBAB V ARRAY DAN STATEMENT KONTROL LANJUTAN5.1Tujuan Tujuan dari pratikum array dan statement kontrol lanjutan ini adalah:1. 2.Memahami dasar ± dasar pemrograman Pascal dan C++. Memahami penggunaan statement control khususnya for«, while«do, repeat«until.3.Memahami penggunaan tipe data array dalam pembuatan program.5.2Tinjauan Pustaka5.2.1 Tipe Data Larik (Array) 5.2.1.1 Pengertian Larik Larik atau array a

TRANSCRIPT

Page 1: array dan statement kontrol lanjutan

Nama: Komang Isabella Anasthasia

Nim: 1004405065Jurusan: Teknik Elektro

BAB V

ARRAY DAN STATEMENT KONTROL LANJUTAN

5.1 Tujuan

Tujuan dari pratikum array dan statement kontrol lanjutan ini adalah:

1. Memahami dasar – dasar pemrograman Pascal dan C++.

2. Memahami penggunaan statement control khususnya for…, while…do,

repeat…until.

3. Memahami penggunaan tipe data array dalam pembuatan program.

5.2 Tinjauan Pustaka

5.2.1 Tipe Data Larik (Array)

5.2.1.1 Pengertian Larik

Larik atau array adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan

elemen yang bertipe sama dimana setiap elemen diakses langsung melalui

indeksnya. Indeks larik haruslah tipe data yang menyatakan keterurutan, misalnya

integer atau karakter. Setiap elemen larik dapat ditulis dengan notasi A[1]. A

merupakan nama larik dan angka didalam kurung siku menyatakan indeks larik.

Setiap elemen larik menyimpan sebuah nilai. Karena seluruh elemen larik

memiliki tipe yang sama, maka nilai yang disimpan oleh setiap elemen juga harus

bertipe sama.

Tabel 5.1 Larik Dengan 7 Elemen

A1 1562 1603 1684 1585 1356 1567 155

Gambar diatas memperlihatkan larik yang bernama A yang setiap

elemennya berisi tinggi badan dalam centimeter (cm) tujuh orang siswa. Siswa

Page 2: array dan statement kontrol lanjutan

pertama memiliki tinggi badan 156 cm yang disimpan didalam A[1], siswa kedua

memiliki tinggi badan 160 cm yang disimpan didalam A[2] dan demikian

seterusnya.

5.2.1.2 Deklarasi Larik (Array)

Ada dua cara untuk mendeklarasikan array yaitu:

1. Sebagai tipe data baru.

Kode Program 5.1 Deklarasi Array Sebagai Tipe Data Baru

2. Langsung sebagai variabel.

Kode Program 5.2 Deklarasi Array Sebagai Variabel

Berdasarkan dimensinya, array dibedakan menjadi dua, yaitu array satu

dimensi dan array dua dimensi (dimensi banyak).

1. Array satu dimensi.

Skema umum pendeklarasian array satu dimensi adalah sebagai berikut:

Kode Program 5.3 Deklarasi Array Satu Dimensi

Dimana I menyatakan jangkauan array, mulai dari indeks terkecil

sampai terbesar. I bertipe tertentu yang disebut tipe indeks. Tipe indeks harus tipe

yang mempunyai keterurutan atau ordinal. Contoh tipe ini adalah integer dan

karakter.

Type Larik=Array[1..n] of datatype ;

Var x : larik ;

Var x : Array[1..n] of datatype ;

Type namaarray = array [I] of tipe-basis

Page 3: array dan statement kontrol lanjutan

Contoh program array satu dimensi:

program isiarray;uses wincrt;var TabInt : array [1..100] of integer; n,i : integer;begin clrscr; write('nilai n = '); readln(n); for i := 1 to n do begin write('TabInt[',i,'] = '); readln(TabInt[i]); endend.

Kode Program 5.4 Contoh Program Array Satu Dimensi

2. Array dua dimensi (Dimensi banyak).

Jika array satu dimensi seperti vektor dalam matematika, maka array

dua dimensi seperti matriks. Skema umum pendeklarasian array dua dimensi

adalah sebagai berikut:

Kode Program 5.5 Deklarasi Array Dua Dimensi

Dimana I dan J menyatakan jangkauan array, mulai dari indeks terkecil

sampai terbesar. Sama dengan pada array satu dimensi, I dan J bertipe tertentu

yang disebut tipe indeks. Tipe indeks harus tipe yang mempunyai keterurutan,

atau ordinal. I menyatakan jangkauan baris array dan J menyatakan jangkauan

kolomnya.

Adapun contoh program array dua dimensi :

program isi_matriks;uses wincrt;var MatA : array[1..100, 1..100] of integer; i, j : integer; bar, kol : integer;begin write('banyak baris = '); readln(bar); write('banyak kolom = '); readln(kol); writeln; for i := 1 to bar do

Type namaarray = array [I,J] of tipe-basis

Page 4: array dan statement kontrol lanjutan

begin for j := 1 to kol do begin write('MatA[',i,',',j,'] = '); readln(MatA[i,j]); end; end; writeln; writeln('Isi MatA:'); for i:= 1 to bar dobegin for j := 1 to kol do write(MatA[i,j]:3); writeln;end;

end.

Kode Program 5.6 Contoh Program Array Dua Dimensi

5.2.2 Statement Pengulangan

Statement pengulangan merupakan statement yang memiliki mekanisme

untuk melakukan eksekusi statement secara berulang. Secara umum

statement pengulangan terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. For…do

Statement pengulangan for pada umumnya digunakan untuk melakukan

pengulangan yang banyaknya sudah diketahui secara pasti. Dalam

pengulangan jenis ini kita selalu membutuhkan sebuah variabel sebagai

indeks pengulangan. Jenis for ada dua, yaitu for menaik (to) dan for

menurun (downto). Untuk for menaik, nilai awal harus sama dengan atau

lebih kecil daripada nilai akhir, sedangkan untuk for menurun kita

melakukan pengulangan dengan cacah yang menurun, yaitu dari nilai

cacah yang besar ke nilai cacah yang kecil. adapun bentuk sintaks untuk

for…to:

Kode Program 5.7 Statement Control For… to

For variabel := ekspresi1 to ekspresi2 do statement

Page 5: array dan statement kontrol lanjutan

Sintaks For…downto:

Kode Program 5.8 Statement Control For…Downto

Dan bentuk flowchartnya:

Gambar 5.1 Flowchart For…to

Gambar 5.2 Flowchart For…downto

Contoh program yang menggunakan statement control For…to:

Program Latihan;uses WinCrt;var

N,i,j :integer; begin clrscr; write('Baca nilai : '); readln(N); for i:= 1 to N do

begin for j:=1 to i do write(i:3); writeln;

end;readln;

end.

For variabel := ekspresi1 downto ekspresi2 do

statemen

Page 6: array dan statement kontrol lanjutan

Kode Program 5.9 Program Statement Control For…to

Contoh program yang menggunakan statement control For…downto:

Program Latihan;uses WinCrt;var

N,i,j :integer; begin clrscr; write('Baca nilai : '); readln(N); for i:= N downto 1 do

begin for j:=i downto 1 do

write(i:3); writeln;end;

readln;end. Kode Program 5.10 Program Statement Control For…downto

2. While…do

statement ini dipakai untuk menyatakan proses pengulangan yang

jumlahnya tidak diketahui di depan atau selang pencacahan tidak berselang 1 atau

-1. Statement ini juga digunakan untuk melaksanakan statement atau blok

statement selama kondisi benar. Bentuk sintaks dari While…do:

Kode Program 5.11 Statement Control While…do

Flowchart dari statement control While…do:

Gambar 5.3 Flowchart Statement Control While…do

While kondisi do

statemen

Kondisi

pernyataan

Salah

Benar Akhir

While…do

Page 7: array dan statement kontrol lanjutan

Contoh program While…do:

Kode Program 5.12 Statement Control While…do

3. Repeat…until

Statement ini digunakan untuk pengulangan yang belum pasti, tetapi

mungkin hanya dikerjakan sekali. Statement ini sama seperti while…do, tetapi

pada while…do ada kemungkinan bagian pernyataan tidak dijalankan sama sekali.

Bentuk dari sintaks Repeat...Until adalah:

Kode Program 5.13 Statement Control Repeat…until

Flowchart dari statement control Repeat…until:

Gambar 5.4 Flowchart Statement Control Repeat…until

Repeat

Statemen

Until kondisi

program peluncuranroket;uses wincrt; var i,N :integer; begin i:=10; while i>0 do begin writeln (i); i:= i-1; end; writeln ('GO!!!'); end.

Page 8: array dan statement kontrol lanjutan

Pada gambar di atas terlihat bahwa pengulangan justru dilakukan ketika

kondisi bernilai false. Pemeriksaan kondisi pada Repeat ..Until dilakukan

belakangan, setelah bagian pernyataan yang terletak antara Repeat dan Until

dieksekusi.

Contoh program dari statement control Repeat…Until:

Program derethuruf;uses wincrt;var cc,batas :char;begin clrscr; write('amsukkan huruf, a..z: '); readln(batas); cc := 'a'; repeat write(cc); cc:= succ(cc); until(cc>batas);end.

Kode Program 5.14 Statement Control Repeat…Until

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan dari ketiga

statemen di atas adalah sebagai berikut

1. Perulangan Statement For digunakan apabila nilainya telah diketahui

sebelumnya,misalnya menjumlahkan integer 1 sampai dengan 1000

dan perulangannya akan dilakukan sebanyak 1000 perulangan.

2. Perulangan Statement While digunakan untuk melakukan perulangan

yang belum pasti atau yang tidak diketahui sebelumnya dan

pencacahan dengan kenaikan atau penurunan tidak sama dengan 1

dengan kemungkinan pernyataan tidak dijalankan sama sekali.

3. Perulangan Statement Repeat digunakan untuk melakukan perulangan

yang belum pasti atau tidak diketahui sebelumnya dan pencacahan

dengan kenaikan atau penurunan tidak sama dengan 1, tetapi paling

tidak pernyataannya akan dijalankan sekali.

Page 9: array dan statement kontrol lanjutan

5.3 Pembahasan dan Analisa

5.3.1 Program Bilangan Fibonacci

Program fibonacci merupakan program untuk mencari Bilangan dimana

bilangan tersebut merupakan jumlah dari 2 bilangan sebelumnya. Contoh : 0, 1, 1,

2, 3, 5, 8 dst.

5.3.1.1 Penjelasan Fungsi dan Procedure

a. Procedure

Pada program bilangan fibonacci, kami menggunakan procedure seperti

dibawah ini:

procedure fibonacci;begin repeat clrscr; writeln('Masukkan Banyak Bilangan Yang Ingin ditampilkan (MAKSIMAL 45)'); readln(n); val(n,a,b); if b<>0 then begin writeln('INPUT HARUS ANGKA!'); readkey; c:=0; end else if a<1 then begin gotoxy(34,10);writeln('INPUT SALAH !'); readkey; c:=0; end else if a>45 then

begin gotoxy(24,10);writeln('INPUT TIDAK BOLEH LEBIH DARI 45 !');readkey;c:=0;endelsec:=1;

until c=1; writeln; writeln(' Deret fibonaccinya: '); writeln; D[1]:=0;D[2]:=1; write (D[1]); write(', ',D[2]); for i:=1 to a do begin

Page 10: array dan statement kontrol lanjutan

Kode Program 5.15 Procedure Fibonacci

5.3.1.2 Algoritma Program Bilangan Fibonacci

a. Algoritma Procedure Fibonacci

1. Mulai

2. Inputkan banyak bilangan yang ingin ditampilkan

3. Apabila bilangan itu bukan angka, kurang dari 1 dan lebih dari 45

kembali ke langkah pertama. Apabila bilangan itu merupakan

angka dari 1-45, lanjut ke langkah berikutnya

4. Set elemen array pada indeks pertama dengan 0

5. Set elemen array pada indeks kedua dengan 1

6. Tulis elemen array pada indeks pertama dan kedua

7. Set i=1

8. Jika i sama dengan a langsung ke langkah 10, jika tidak lanjut ke

langkah berikutnya

9. Set elemen array pada indeks ke i+2 dengan cara menjumlahkan

element array pada indeks ke i dengan element array pada indeks

pertama sesudah indeks ke i.

10. Output

11. Tambahkan i dengan 1

12. Berhenti

b. Algoritma Program Utama

1. Mulai

2. Panggil procedure fibonacci

D[i+2]:=(D[i]+D[i+1]); write (' , ', D[i+2]); end;end;

Page 11: array dan statement kontrol lanjutan

3. Apabila ingin mengulang program fibonacci inputkan sembarang

(kecuali n) pada ‘Anda ingin mengulang? (Y/N)’ , apabila tidak

ingin mengulang lanjut ke langkah berikutnya

4. Berhenti

5.3.1.3 Flowchart Program Bilangan Fibonacci

a. Flowchart Procedure Fibonacci

Page 12: array dan statement kontrol lanjutan

Gambar 5.5 Flowchart Procedure Fibonacci

b. Flowchart Program Utama

Page 13: array dan statement kontrol lanjutan

Gambar 5.6 Flowchart Program Utama Fibonacci

5.3.1.4 Tracing Program Bilangan Fibonacci

Input : Bilangan : 5

______________________________Proses : D[i+2]=(D[i]+D[i+1])Fibonacci 1 = 1Fibonacci 2 = 2Fibonacci 3 = 3Fibonacci 4 = 5Fibonacci 5 = 8______________________________Output : 0,1 ,1, 2, 3, 5, 8

5.3.1.5 Listing Program Bilangan Fibonacci

Page 14: array dan statement kontrol lanjutan

program Program_Fibonacci;

uses wincrt;

var i, a, b, c: integer; n: string; D:array [1..1000] of longint;

procedure mulai; begin clrscr; gotoxy(1,1);write('PROGRAM BILANGAN FIBONACCI'); gotoxy(1,2);write('=========================='); writeln; gotoxy(1,3);write('| Design By Kelompok 15 |'); writeln; gotoxy(1,4);write(' _________________________'); gotoxy(1,5);write('|Komang Isabella A. (65)|'); gotoxy(1,6);write('|Made Anand Gopal (66)|'); gotoxy(1,7);write('|Jaryanta Arya M. (67)|'); gotoxy(1,8);write('|Gede Darko Pancev (68)|'); gotoxy(1,9);write('|Agus Teja Baskara (69)|'); gotoxy(1,10);write('-------------------------'); gotoxy(1,15);write('PRESS ANY KEY TO CONTINUE'); readkey; clrscr; end;

procedure fibonacci; begin writeln; writeln; D[1]:=0;D[2]:=1; write (D[1]); write(', ',D[2]); for i:=1 to a do begin D[i+2]:=(D[i]+D[i+1]); write (' , ', D[i+2]); end;end;

begin mulai; repeat begin

repeat clrscr; gotoxy(30,1); write ('PROGRAM BILANGAN FIBONACCI'); writeln; writeln; writeln('Masukkan Berapa Banyak Bilangan Yang Anda Ingin Tampilkan ! (MAKSIMAL 45)'); readln(n);

Page 15: array dan statement kontrol lanjutan

Kode Program 5.16 Listing Program Fibonacci

5.3.2 Program Tangga Bilangan Prima

repeat clrscr; gotoxy(30,1); write ('PROGRAM BILANGAN FIBONACCI'); writeln; writeln; writeln('Masukkan Berapa Banyak Bilangan Yang Anda Ingin Tampilkan ! (MAKSIMAL 45)'); readln(n);

Page 16: array dan statement kontrol lanjutan

Program tangga bilangan prima adalah program yang

menampilkan urutan bilangan-bilangan prima yang di urut

berbentuk tangga dengan jumlah baris sesuai dengan input yang

dimasukan

5.3.2.1 Penjelasan Fungsi dan Procedure

a. Procedure

Dalam pembuatan program tangga bilangan prima kami menggunakan

procedure seperti dibawah ini:

Kode Program 5.17 Procedure Tangga Bilangan Prima

procedure proses;begin

writeln;prima[1]:=2;g:=2;e:=1;for x:=3 to 1000 do

beginfor i:= 2 to x-1 dobeginif x mod i=0 thenbeginbil:=x;

end;end;

if bil=x thenbegin

endelsebegine:=e+1;prima[e]:=x;

end;end;

e:=0;

for i:=1 to a dobeginfor j:=1 to i dobegine:=e+1;write(prima[e], ' ');

end;Writeln;

end;end;

Page 17: array dan statement kontrol lanjutan

5.3.2.2 Algoritma Program Tangga Bilangan Prima

a. Procedure Proses.

1. Set bilangan prima pertama dengan 2.

2. Tentukan bilangan-bilangan prima dari angka 3 hingga 1000

dengan cara cek tiap angka. Jika angka tersebut di bagi dengan

penyusun angka tersebut (kecuali angka 1) memiliki sisa sama

dengan nol, maka angka tersebut bukan bilangan prima.

3. Jika ditemukan bilangan prima set menjadi nilai array pada indeks

ke – i.

4. Tambahkan nilai i dengan satu setiap ditemukan bilangan prima.

5. Cetak element array, sesuai nilai a (banyak baris) dan jumlah

kolom sama dengan nilai setiap barisnya.

6. End.

b. Program Utama.

1. Inputkan a (banyak baris).

2. Cek jika a bukan angka atau a kurang dari 0 atau a lebih besar dari

45, jika ya input salah dan kembali ke langkah nomor 1, jika tidak

lanjut ke langkah nomor 3.

3. Panggil procedure proses.

4. Coba lagi?, jika ya kembali ke langkah 2, jika tidak stop

5. End.

Page 18: array dan statement kontrol lanjutan

5.3.2.3 Flowchart Program Tangga Bilangan Prima

a. Flowchart Procedure Program Tangga Bilangan Prima

Gambar 5.7 Flowchart Procedure Program Tangga Bilangan Prima

Y

Page 19: array dan statement kontrol lanjutan

b. Flowchart Program Utama Tangga Bilangan Prima

Gambar 5.8 Flowchart Program Utama Tangga Bilangan Prima

Page 20: array dan statement kontrol lanjutan

5.3.2.4 Tracing Program Tangga Bilangan Prima

Input : Bilangan a: 3

____________________________________________________Proses :Prima 1 = 2Prima 2 = 3 5Prima 3 = 7 11 13____________________________________________________Output : 2

3 57 11 13

5.3.2.5 Listing Program Tangga Bilangan Prima

program Tangga_Bilangan_Prima;

uses wincrt;

varprima:array [1..1000] of integer; x,i,g,e,bil,j:longint; a,b,c:integer; n:string; ln,la,lb,lt:integer;

Procedure mulai;Begin clrscr; gotoxy(1,1);write('PROGRAM Tangga Bilangan Prima'); gotoxy(1,2);write('============================='); writeln; gotoxy(1,3);write('| Design By Kelompok 15 |'); writeln; gotoxy(1,4);write(' _________________________'); gotoxy(1,5);write('|Komang Isabella A. (65)|'); gotoxy(1,6);write('|Made Anand Gopal (66)|'); gotoxy(1,7);write('|Jaryanta Arya M. (67)|'); gotoxy(1,8);write('|Gede Darko Pancev (68)|'); gotoxy(1,9);write('|Agus Teja Baskara (69)|'); gotoxy(1,10);write('-------------------------'); gotoxy(1,15);write('PRESS ANY KEY TO CONTINUE'); readkey; clrscr;end;

Page 21: array dan statement kontrol lanjutan

procedure proses;begin

writeln;prima[1]:=2;g:=2;e:=1;for x:=3 to 1000 dobeginfor i:= 2 to x-1 dobeginif x mod i=0 thenbeginbil:=x;

end;end; if bil=x thenbegin

endelse begin e:=e+1; prima[e]:=x;end;

end;e:=0;for i:=1 to a dobeginfor j:=1 to i do begin e:=e+1; write(prima[e], ' ');

end;Writeln;

end;end;

begin mulai; repeat begin repeat clrscr; gotoxy(10,2);write('PROGRAM MENAMPILKAN TANGGA BILANGAN PRIMA'); gotoxy(10,3); write ('__________________________________'); gotoxy(10,6);write('Masukkan berapa banyak baris yang ingin anda tampilkan : '); gotoxy(10,7);write(' ( Tidak lebih dari 16 ! ) '); gotoxy(67,6);readln(n);

Page 22: array dan statement kontrol lanjutan

Kode Program 5.18 Listing Program Tangga Bilangan Prima

5.4 Uji Coba dan User Interface

5.4.1 Program Bilangan Fibonacci

Setelah kita selesai membuat listing programnya, maka langkah

selanjutnya adalah menampilkan hasil program yang telah dibuat. Tampilan awal

pada program bilangan fibonacci dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5.9 Tampilan Awal Program Bilangan Fibonacci

readkey; c:=0; end else c:=1; until c=1; proses; end; writeln; writeln('TEKAN N UNTUK KELUAR DAN TOMBOL LAIN UNTUK MENGULANG !'); until upcase (readkey)='N'; clrscr; writeln(' TERIMA KASIH');end.

Page 23: array dan statement kontrol lanjutan

Setelah itu, akan tampak pada layar perintah untuk menginputkan banyak

bilangan yang ingin ditampilkan. Kami mencoba menginputkan 5, sehingga akan

muncul tampilan seperti dibawah ini:

Gambar 5.10 Tampilan Program Bilangan Fibonacci 1

Setelah itu, kami mencoba menginputkan huruf dan muncul tampilan

seperti dibawah ini:

Gambar 5.11 Tampilan Program Bilangan Fibonacci 2

Page 24: array dan statement kontrol lanjutan

Setelah itu, kami mencoba menginputkan 0, dan muncul tampilan seperti

dibawah ini:

Gambar 5.12 Tampilan Program Bilangan Fibonacci 3

Lalu kami mencoba menginputkan bilangan 46, sehingga muncul tampilan

seperti gambar dibawah ini:

Gambar 5.13 Tampilan Program Bilangan Fibonacci 4

Page 25: array dan statement kontrol lanjutan

Hal ini terjadi karena adanya kesalahan pada input, sehingga program

tidak dapat berjalan dengan baik.

5.4.2 Program Tangga Bilangan Prima

Tampilan awal pada program tangga bilangan prima dapat kita lihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 5.14 Tampilan Awal Program Tangga Bilangan Prima

Setelah itu, akan tampak pada layar perintah untuk menginputkan banyak

baris yang ingin ditampilkan. Kami mencoba menginputkan 6, sehingga akan

muncul tampilan seperti dibawah ini:

Page 26: array dan statement kontrol lanjutan

Gambar 5.15 Tampilan Program Tangga Bilangan Prima 1

Setelah itu, kami mencoba menginputkan huruf dan muncul tampilan

seperti dibawah ini:

Gambar 5.16 Tampilan Program Tangga Bilangan Prima 2

Page 27: array dan statement kontrol lanjutan

Setelah itu, kami mencoba menginputkan 0, dan muncul tampilan seperti

dibawah ini:

Gambar 5.17 Tampilan Program Tangga Bilangan Prima 3

Lalu kami mencoba menginputkan bilangan 17, sehingga muncul tampilan

seperti gambar dibawah ini:

Gambar 5.18 Tampilan Program Tangga Bilangan Prima 4

Page 28: array dan statement kontrol lanjutan

Hal ini terjadi karena adanya kesalahan pada input, sehingga program

tidak dapat berjalan dengan baik.

5.5 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, kami dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1 Dengan menggunakan tipe data array pembuatan program akan lebih

mudah, dalam membuat logika pengolahan data yang diinginkan.

2 Dengan penggunaan statement control perulangan, suatu aksi dapat

dilakukan berulang-ulang sejumlah kali, atau sampai kondisi berhenti

tercapai. Sehingga memudahkan dalam pemecahan masalah suatu program

yang akan dibuat. Khususnya statement control for…, while…do,

repeat…until yang memiliki ekspresi Boolean yang

memudahkan pengulangan suatu aksi hingga suatu kondisi

yang diinginkan.

3 Fibonacci adalah hasil penjumlahan dari dua buah bilangan sebelumnya.

Program fibonacci ini adalah program untuk membangkitkan jumlah

bilangan Fibonacci dari bilangan fibonacci pertama sampai dengan jumlah

banyaknya bilangan fibonacci yang diinginkan oleh pengguna. Pada

Program Fibonacci kami menggunakan procedure untuk menghitung deret

bilangan, dan kami juga menggunakan procedure yang digunakan untuk

membuat judul program.

4 Program tangga bilangan prima adalah program yang bisa menampilkan

urutan bilangan-bilangan prima yang di urut berbentuk tangga dengan

jumlah baris sesuai dengan baris yang diinginkan oleh pengguna. Pada

program tangga bilangan prima ini kami menggunakan procedure untuk

mencari bilangan prima dan mencetaknya sehingga berurut menyerupai

tangga, dan kami juga menggunakan procedure yang digunakan untuk

membuat judul program.

Page 29: array dan statement kontrol lanjutan