aransemen data pada cloud storage system

52
ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM MENGGUNAKAN METODE COMPARISON BASED SORTING SKRIPSI VIKRAM ZAINI 101402004 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

MENGGUNAKAN METODE COMPARISON BASED SORTING

SKRIPSI

VIKRAM ZAINI

101402004

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

MENGGUNAKAN METODE COMPARISON BASED SORTING

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana

Teknologi Informasi

VIKRAM ZAINI

101402004

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

ii

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

iii

PERNYATAAN

ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM MENGGUNAKAN

METODE COMPARISON BASED SORTING

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, 08 Februari 2018

Vikram Zaini

101402004

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat yang

telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Sajadin Sembiring,

S.Si., M.Comp., Sc. selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak Ivan Jaya, S.Si.,

M.Kom. selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing, memberi kritik

dan saran kepada penulis selama proses penelitian serta penulisan skripsi. Tanpa

inspirasi serta motivasi dari kedua dosen pembimbing, tentunya penulis tidak akan

mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc. selaku dosen pembanding pertama

dan Bapak Indra Aulia, S.TI., M.Kom. sebagai dosen pembanding kedua yang telah

membantu memberikan kritik dan saran yang membantu penulis dalam pengerjaan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan pada semua dosen, pegawai

serta staff pada program studi S1 Teknologi Informasi yang telah membantu dan

membimbing penulis selama proses perkuliahan.

Penulis juga berterima kasih terutama kepada kedua orang tua penulis, Bapak

M.Yakub Pelis dan Ibu Jakiah yang telah membesarkan penulis dengan sabar dan

penuh kasih sayang. Penulis juga berterima kasih kepada seluruh anggota keluarga

penulis yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman angkatan

2010 Teknologi Informasi USU. Secara khusus, penulis juga hendak menyampaikan

ucapan terima kasih kepada seluruh teman-teman Scarlet Legion dan Family Anak

Reman, untuk hari-hari yang telah dilalui bersama, serta untuk bantuan dan motivasi

yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

v

ABSTRAK

Data yang tersimpan memiliki berbagai format file yang sangat banyak pada media

cloud storage, sehingga pemanfaatan data tersebut menjadi tidak maksimal karena

sulitnya mencari dan mengelola data-data tersebut. Hal ini sangat tidak efektif

mengingat kemajuan teknologi saat ini menuntut semua berjalan dengan cepat dan

cermat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem untuk mengaransemen dan

mengklasifikasikan data-data dalam jumlah besar berdasarkan kesamaan tipe datanya.

Aplikasi yang dibangun pada penelitian ini menggunakan metode comparison based

sorting sebagai teknik untuk melakukan penyusunan data didalam cloud storage. Pada

penelitian ini, ditunjukan bahwa aplikasi yang dibangun mampu menyusun data-data

didalam cloud storage sesuai dengan format filenya. Aplikasi ini juga dapat

memindahkan file dengan sangat cepat dan pengaruh dari banyaknya jumlah file yang

dipindahkan sangat kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengunaan

metode ini dapat memindahkan file dengan sangat cepat dan sangat mudah untuk

diimplementasikan.

Kata kunci : Cloud Storage, Comparison Based Sorting, Aransemen Data, Format File.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

vi

ARRANGEMENT DATA ON CLOUD STORAGE SYSTEM USING

COMPARISON BASED SORTING METHOD

ABSTRACT

The stored data has many variety of file formats on cloud storage media, so that the

utilization of data becomes not maximal because of the difficulty of finding and

managing the data. This is very ineffective considering today's technological advances

require all to run quickly and meticulously. Therefore, we need a system for arranging

and classifying data in bulk based on common data types. Applications built on this

research using the method of comparison-based sorting as a technique to perform the

arrangement of the data in the storage cloud. In this research, shown that the

application is able to arrange data in cloud storage in accordance with the file format.

This application can also move files very quickly and the effect of the number of files

transferred is very small. Therefore, it can be concluded that the use of this method

can move files very quickly and very easy to implement.

Keyword : Cloud Storage, Comparison-Based Sorting, Data Arrangement, File

Extention.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

vii

DAFTAR ISI

Hal.

Persetujuan i

Pernyataan iii

Ucapan Terima Kasih iv

Abstrak v

Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 Landasan Teori 7

2.1 Comparison Based Sort 7

2.1.1. Heapsort 7

2.1.2. Buble Sort 8

2.1.3. Selection Sort 9

2.1.4. Quick Sort 10

2.1.5. Merge Sort 11

2.2 Cloud Computing 12

2.3 Memory Computing 15

2.3.1. Internal Memory 15

2.3.2. Eksternal Memory 16

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

viii

2.4 Format File 17

2.4.1. Jenis Format File 18

2.5 Penelitian Terdahulu 19

BAB 3 Analisis dan Perancangan Sistem 20

3.1 Arsitektur Umum 20

3.1.1. Algoritma pada Metode Comparison Based Sorting 22

3.1.2. Cloud Storage System 22

3.1.3. Setting 22

3.2 Proses Pemindahan File 23

3.3 Perancangan Antarmuka 25

3.3.1. Folder 26

3.3.2. Setting 26

3.3.3. Sorting 27

3.3.4. Exit 27

BAB 4 Implementasi dan Pengujian Sistem 28

4.1 Implementasi Sistem 28

4.1.1. Konfigurasi Perangkat Keras 28

4.1.2. Konfigurasi Perangkat Lunak 28

4.2 Pengenalan Antarmuka Aplikasi 29

4.2.1. Antarmuka Umum 29

4.2.2. Menu Folder 30

4.2.3. Menu Setting 30

4.2 Pengujian Sistem 31

4.2.1. Pengujian Menggunakan Metode Black-box 31

4.2.2. Pengujian Proses Penyusunan file 32

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 38

5.1 Kesimpulan 38

5.2 Saran 38

Daftar Pustaka 39

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

ix

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 18

Tabel 4.1 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan 28

Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan 29

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Menggunakan Metode black-box testing 32

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

x

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Langkat Pengurutan Metode Selection Sort 10

Gambar 2.2 Langkah-langkah ketika mengurutkan menggunakan quick sort 11

Gambar 2.3 Ilustrasi merge sort 12

Gambar 2.4 Memory Eksternal 17

Gambar 3.1 Arsitektur Umum 21

Gambar 3.2 Rancangan menu setting 23

Gambar 3.3 Flowchart Pemindahan File 24

Gambar 3.4 Rancangan Antarmuka Aplikasi 26

Gambar 4.1 Antarmuka Utama 29

Gambar 4.2 Menu Folder 30

Gambar 4.3 Menu Setting 31

Gambar 4.4 File-File dropbox yang Akan Disusun 32

Gambar 4.5 File-File dropbox yang Telah Disusun 33

Gambar 4.6 Tampilan di dalam Folder hasil_sorting 33

Gambar 4.7 Tampilan di dalam Folder Audios 34

Gambar 4.8 Tampilan di dalam Folder Documents 35

Gambar 4.9 Tampilan di dalam Folder Images 36

Gambar 4.10 Tampilan di dalam Folder Videos 37

Gambar 4.11 Tampilan Laporan dari Aplikasi 37

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Salah satu yang paling mahal dalam Teknologi Informasi adalah disk storage

(penyimpanan disk). ComputerWorld memperkirakan bahwa banyak perusahaan

penyimpanan bertanggung jawab atas hampir 30% modal pengeluaran karena rata-rata

pertumbuhan data mendekati hampir 50% per tahun di sebagian besar perusahaan. Di

tengah lingkungan ini, ada kekhawatiran kuat bahwa perusahaan akan tenggelam

dengan mengorbankan penyimpanan data, terutama data yang tidak terstruktur (Ju, et

al., 2011).

Akan tetapi, Cloud storage yang dapat memuat data begitu besar tersebut

membuat banyak sekali data yang tidak tersusun rapi dan susah untuk ditelusuri.

Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan teknik agar data-data yang tersimpan di

dalam cloud storage dapat ditelusuri dengan mudah. Salah satu teknik untuk

mengatasi masalah ini yaitu dengan algoritma penyusunan (sorting algorithm).

Sorting algorithm merupakan algoritma yang menempatkan elemen list (daftar) pada

urutan tertentu. Urutan yang paling sering digunakan ialah urutan numeric dan

lexicographical order. Sorting yang efisien sangat dibutuhkan untuk

mengoptimasikan penggunaan dari algoritma lain seperti search (pencarian) dan

merge (penggabungan) yang membutuhkan daftar tertentu untuk berjalan dengan

sempurna, yang juga sering digunakan untuk normalization data dan menghasilan

output yang dapat dibaca manusia.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

2

Ada beberapa metode yang dapat dipakai dalam sorting yaitu comparison

based sort dan non-comparison based sort.

Comparison based sorting merupakan salah satu sorting algorithm yang

sistem kerjanya yaitu dengan membaca elemen list dan membandingkannya dengan

elemen daftar yang lainnya untuk menghasilkan elemen final list (daftar terakhir).

Contoh dari algoritma sorting yang termasuk dalam comparison sort adalah Merge

sort dan Quick sort. Merge sort memiliki kompleksitas O(n log n) dalam kasus

terburuknya, sedangkan Quick sort dapat mencapainya dalam kasus rata-rata.

Kenyataannya, dalam proses pengurutan n data, semua pengurutan dengan

comparison sort harus melakukan Ω(n log n) pembandingan data dalam kasus

terburuknya. Metode ini tidak membutuhkan memori tambahan untuk mengurutkan

datanya dan sering digunakan untuk aplikasi dengan jumlah data yang sangat besar.

Hal ini telah dijelaskan dalam jurnal A Survey, Discussion and Comparison of Sorting

Algorithms (Karunanithi, 2014).

Non-comparison based sorting merupakan algoritma pengurutan di mana

dalam prosesnya tidak melakukan perbandingan antar data. Secara umum proses yang

dilakukan dalam metode ini yaitu mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori

terurut yang tertentu, dan dalam tiap kategori dilakukan pengklasifikasian lagi, dan

seterusnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian subkategori-subkategori tersebut

digabungkan kembali. Secara kompleksitas, dalam berbagai kasus tertentu , non-

comparison based sort ini dapat bekerja dalam waktu linier, atau dengan kata lain

memiliki kompleksitas O(n2). Salah satu kelemahan dalam metode ini yaitu

diperlukannya tambahan memory yang besar. Hal ini telah dijelaskan dalam jurnal

Algoritma Pengurutan-Tanpa-Pembandingan Counting Sort dan Radix Sort (Putranto,

2008).

Untuk mengurutkan data dengan jumlah data yang sangat besar, maka penulis

akan menggunakan metode comparison based sort yang salah satu keunggulannya

yaitu tidak membutuhkan memory tambahan pada proses pengurutannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

3

Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian yang diajukan adalah

“ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM MENGGUNAKAN

METODE COMPARISON BASED SORTING”.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuia dengan perkembangan teknologi, penggunaan cloud storage akan semakin

banyak juga. Dengan kapasitas penyimanan yang cukup besar, pengguna cloud

storage akan menyimpan banyak sekali file didalamnya. kemudahan untuk mengakses

cloud storage juga membuat penggunanya akan terus menyimpan file didalamnya

tanpa harus khawatir akan kehilangan file-file tersebut. Hal ini menyebabkan file-file

di dalam cloud storage tersebut tarlihat berantakan dan tidak beraturan. Banyaknya

file yang tidak beraturan ini menjadi masalah yang cukup serius karena akan sangat

susah untuk menellusuri dan mengelola file-file tersebut. Pada penelitian ini yang

menjadi rumusan masalah adalah diperlukan suatu pendekatan untuk menyusun file-

file tersebut agar terlihat teratur.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaransemen atau menyusun file-file dalam

jumlah yang banyak pada cloud storage, sehingga file-file tersebut mudah ditelusuri

dan dikelola.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dan perluasan yang tidak diperlukan, penulis

membuat batasan:

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

4

1. Aplikasi ini hanya akan berjalan pada cloud storage system pada dropbox.

2. Format (extension) file yang tidak terdapat pada pengaturan tidak akan di

aransemen.

3. File yang di aransemen hanya file bagian terluar pada storage.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan aplikasi yang dapat menyusunan data sesuai dengan tipe

datanya.

2. Memahami lebih dalam menganai penggunaan comparison based sort.

3. Mempermudah pengguna untuk menelusuri data pada cloud storage.

1.6 Metodologi Penelitian

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut.

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan referensi mengenai

comparison sorting algorithm dan cloud storage.

2. Analisis dan Perancangan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil studi literatur untuk

mendapatkan pemahaman mengenai comparison sorting algorithm dan cloud

storage.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

5

3. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi metode comparison based sorting pada

cloud storage sehingga data didalam cloud storage tersebut dapat tersusun

dengan rapi.

4. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian pada aplikasi yang dibangun apakah data-

data didalam cloud storage dapat tersusun sesuai dengan keinginan pengguna.

5. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari penelitian tentang comprason sort

algorithm untuk pembuatan aplikasi penyusunan data pada cloud storage serta

pendokumentasian hasil akhir.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab 2: Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang

dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori tentang cloud

storage, sorting algorithm, memory, dan jenis-jenis tipe file.

Bab 3: Analisis dan Perancangan

Bab ini akan membahas tentang analisi, arsitektur umum dan menerapan sorting

algorithm untuk menyusun file-file dalam sebuah folder.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

6

Bab 4: Implementasi dan Pengujian

Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan yang

disusun pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pengujian yang telah

dilakukan, apakah hasil yang didapat sesuai dengan harapan atau tidak.

Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari analisi dan perancangan yang telah dibahas pada bab 3,

serta hasil dari implementasi dan penujian dari bab 4. Diakhiri dengan sara-saran yang

diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan

yang dibahas pada penelitian ini yang berhubungan tentang cloud storage, sorting

algorithm, memory, dan jenis-jenis tipe file.

2.1 Comparison Based Sort

Comparison based sorting merupakan salah satu sorting algorithm yang sistem

kerjanya yaitu dengan membaca elemen daftar dan membandingkannya dengan

elemen daftar yang lainnya untuk menghasilkan elemen daftar terakhir (final). Dengan

sistem ini, data yang tidak tersusun rapi dalam penyimpanan data (storage) akan

disusun sesuai dengan keinginan pengguna (Cormen, et al., 1990).

Ada beberapa sorting algorithm yang termasuk dalam Comparison Based

Sorting yaitu sebagai berikut:

1.1.1 Heapsort

Algoritma heapsort dimulai dengan menggunakan BUILD-MAX-HEAP untuk

membangun max-heap pada input array yang A[1 . . n], dimana n = A. length.

Karena elemen maksimum dari array disimpan di akar A[1], kita bisa

memasukkannya ke dalam posisi akhir yang benar dengan menukarnya dengan

A[n]. Jika sekarang kita membuang simpul n dari heap kita dapat

melakukannya hanya dengan decrementing A.heap-size. kita mengamati

bahwa anak-anak root tetap max-heap, namun elemen root baru mungkin

melanggar max-heap milik. Yang perlu kita lakukan untuk mengembalikan

(restore) max-heap property, yang adalah disebut MAX-HEAPIFY(A, 1),

yang dinyatakan dengan max-heap di A[1 . . n-1]. Algoritma heapsort

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

8

kemudian mengulangi proses ini untuk max-heap ukuran n - 1 ke heap ukuran

2 (Cormen, et al., 1990).

1.1.2 Buble Sort

Algoritma bubble sort adalah salah satu algoritma pengurutan yang paling

simple, baik dalam hal pengertian maupun penerapannya. Ide dari algoritma

ini adalah mengulang proses pembandingan antara tiap-tiap elemen array dan

menukarnya apabila urutannya salah. Pembandingan elemen-elemen ini akan

terus diulang hingga tidak perlu dilakukan penukaran lagi. Algoritma ini

termasuk dalam golongan algoritma comparison sort, karena menggunakan

perbandingan dalam operasi antar elemennya. Berikut ini adalah gambaran

dari algoritma bubble sort (Rheinadi, 2009).

Misalkan kita mempunyai sebuah array dengan elemenelemen

“4 2 5 3 9”. Proses yang akan terjadi apabila

digunakan algoritma bubblesort adalah sebagai berikut.

Pass pertama

(4 2 5 3 9) menjadi (2 4 5 3 9)

(2 4 5 3 9) menjadi (2 4 5 3 9)

(2 4 5 3 9) menjadi (2 4 3 5 9)

(2 4 3 5 9) menjadi (2 4 3 5 9)

Pass kedua

(2 4 3 5 9) menjadi (2 4 3 5 9)

(2 4 3 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

9

Pass ketiga

(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)

Dapat dilihat pada proses di atas, sebenarnya pada pass kedua, langkah kedua,

array telah terurut. Namun algoritma tetap dilanjutkan hingga pass kedua

berakhir. Pass ketiga dilakukan karena definisi terurut dalam algoritma

bubblesort adalah tidak ada satupun penukaran pada suatu pass, sehingga pass

ketiga dibutuhkan untuk memverifikasi keurutan array tersebut.

1.1.3 Selection Sort

Metode selection sort merupakan perbaikan dari metode bubble sort dengan

mengurangi jumlah perbandingan. Selection sort merupakan metode

pengurutan dengan mencari nilai data terkecil dimulai dari data diposisi 0

hingga diposisi N-1. Jika terdapat N data dan data terkoleksi dari urutan 0

sampai dengan N-1 maka algoritma pengurutan dengan metode selection sort

adalah sebagai berikut :

1) Cari data terkecil dalam interval j = 0 sampai dengan j = N-1

2) Jika pada posisi pos ditemukan data yang terkecil, tukarkan data diposisi

pos dengan data di posisi i jika k.

3) Ulangi langkah 1 dan 2 dengan j = j+i sampai dengan j = N-1, dan

seterusnya sampai j = N - 1.

(Benardo dan Zulita, 2015).

Bila diketahui data awal berupa: 44 55 12 42 94 18 6 67, maka langkah

perlangkah pengurutan dengan metode selection sort ditunjukkan pada Gambar

2.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

10

Gambar 2.1 Langkat Pengurutan Metode Selection Sort (sumber : Jurnal

IMPLEMENTASI METODE SELECTION SORT UNTUK MENENTUKAN NILAI

PRESTASI SISWA KELAS 3 DAN KELAS 4 SD NEGERI 107 SELUMA)

1.1.4 Quick Sort

Quick Sort mengurutkan menggunakan berbasiskan strategi Divide and

Conquer untuk membagi array menjadi dua sub-array (Saptadi, 2012).

Langkah-langkahnya :

1. Ambil sebuah elemen dari array, beri nama pivot.

2. Urutkan kembali array sehingga elemen yang lebih kecil dari pivot berada

sebelum pivot dan elemen yang lebih besar berada setelah pivot. Langkah ini

disebut partition.

3. Secara rekursif, urutkan kembali sub-array elemen yang lebih kecil dan sub-

array elemen yang lebih besar.

Basis dari rekursif adalah besarnya array 1 atau 0, dimana menunjukkan array

telah terurut. (Putra, 2010)

Langkah-langkah pengurutannya dapat dilihat pada gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

11

Gambar 2.2 Langkah-langkah ketika mengurutkan menggunakan quick sort (Sumber :

Jurnal : Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort, Quick Sort dan Heap Sort

Dilihat dari Kompleksitasnya.)

1.1.5 Merge Sort

Merge sort adalah metode pengurutan yang menggunakan pola divide and

conquer. Strateginya adalah dengan membagi sekelompok data yang akan

diurutkan menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari maksimal dua nilai

untuk dibandingkan dan digabungkan lagi secara keseluruhan (Saptadi dan

Sari, 2012).

Langkah kerja dari Merge sort :

1. Divide

Memilah elemen-elemen dari rangkaian data menjadi dua bagian dan

mengulangi pemilahan hingga satu elemen terdiri maksimal dua nilai.

2. Conquer

Mengurutkan masing-masing elemen.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

12

3. Kombinasi

Mengkombinasikan dua bagian tersebut secara rekursif untuk mendapatkan

rangkaian data berurutan. Proses rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar.

Hal ini terjadi bilamana bagian yang akan diurutkan menyisakan tepat satu

elemen. Sisa pengurutan satu elemen tersebut menandakan bahwa bagian

tersebut telah terurut sesuai rangkaian.

Ilustrasi merge sort dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Ilustrasi merge sort (Sumber : Jurnal : Analisis Algoritma Insertion Sort,

Merge Sort dan Implementasinya Dalam Bahasa Pemrograman C++ .)

2.2 Cloud Computing

Cloud Computing adalah sebuah model komputasi / computing, dimana sumber daya

seperti processor / computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak

dan diberikan sebagai layann di jaringan / internet menggunakan pola akses remote.

Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan publik.

Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol, dinamik dan

skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari cloud

computing (Ibrahim dan Kusnawi, 2013).

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

13

Menurut NIST (Nasional Institute of Standards and Technology), terdapat 5 (lima)

karakteristik komputasi awan :

1. Resource Pooling

Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang

dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari

sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant.

2. Broad Network Access

Kapabilitas layanan yang tersedia lewat jaringan dean bisa diakses oleh

berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dan

sebagainya.

3. Mesured Service

Tersedia layanan untuk mengoptimalisasi dan memonitor layanan yang dipakai

secara otomatis. Dengan motintoring sistem ini, kita bisa melihat berapa

resources komputasi yang telah dipakai, seperti : bandwidth, storage,

processing, jumlah pengguna aktif, dan sebagainya.

4. Rapid Elasticity

Kapabilitas dari layanancloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer

secara dinamis berdasarkan kebutuhan.

5. Self Service

Cloud consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin

dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak

cloud provider.

NIST membagi jenis layanan komputasi awan ini menjadi 3 (tiga) sebagai

berikut :

1. Software as a Service (SaaS)

SaaS adalah layanan dari komputasi awan di mana pengguna dapat

menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud

provider, model aplikasi ini memanfaatkan web-based interface yang diakses

melalui web browser.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

14

2. Platform as a Service (PaaS)

PaaS adalah layanan dari komputasi awan yang menyediakan modul-modul

siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang

hanya dapat berjalan di atas platform tersebut. Umumnya alat untuk

development disediakan dalam bentuk web aplikasi.

3. Infrastuktur as a Service (IaaS)

Infrastuktur as a Service adalah sebuah layanan yang menyewakan

sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan,

processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain.

Model-model pengembangan komputasi awan dibagi menjadi empat bagian, yaitu

sebagai berikut :

1. Public Cloud

Model pengembangan pertama adalah public atau external cloud. Ini adalah

cloud computing dalam bentuk tradisional di mana sumber daya diatur secara

dinamis melalui internet via aplikasi web dan web service

2. Private Cloud

Private cloud atau internal cloud adalah layanan cloud computing yang di

tawarkan untuk jaringan privat. Produknya antara lain otomatisasi virtualisasi.

Produk ini menawarkan kemampuan untuk meng-host aplikasi atau mesin

virtual di host perusahaan.

3. Hybrid Cloud

Hybrid adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penggabungan lebih

dari satu tipe cloud, mesalnya public cloud dengan private, internal atau

external. Bisa juga mengacu pada pengelompokan cloud virtualisasi di server

yang bekerja dengan hardware fisik.

4. Community Cloud

Cloud community adalah cloud yang didirikan oleh beberapa organisasi yang

membutuhkan beberapa insfrastruktur dan persyaratan yang sama, sehingga

mereka bisa saling berbagi sumber daya dan manfaatkan keuntungan cloud

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

15

computing, karena biaya untuk cloud computing ini ditanggung oleh beberapa

pihak dan bukan oleh public maka opsi ini lebih mahal dibandingkan opsi

public, tapi opsi ini akan membuat privasi data lebih baik.

2.3 Memory Computing

Memori adalah media penyimpanan dalam bentuk array yang disusun word atau byte,

kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan. Setiap word atau byte mempunyai

alamat tersendiri. Data yang disimpan pada memori utama ini bersifat volatile, artinya

data yang disimpan bersifat sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik,

apabila sumber listrik dimatikan maka datanya akan hilang.

Memori terbagi menjadi dua, yaitu memori internal dan memori eksternal.

pengertian sebenarnya memori itu adalah suatu penamaan konsep yang bisa

menyimpan data dan program. Kemudian ditambah dengan kata internal, yang

dimaksud adalah bahwa memori terpasang langsung pada motherboard, contoh RAM

(Random Access Memori). Memory Eksternal adalah memori yang menyimpan data

dalam media fisik berbentuk kaset atau disk agar tetap mengaliri transistor sehingga

tetap dapat menyimpan data (Setyawan dan Riandi, 2013).

2.3.1 Internal Memory

2.3.1.1 ROM (Read Only Memory)

Pada ROM inilah sistem operasi tersimpan, dimana pada ROM hanya dapat

dibaca dan tidak dapat ditulis ulang. Selain sistem operasi biasanya ROM juga

menampung beberapa aplikasi yang datang bersama sistem operasi itu sendiri,

seperti program kalendar, notepad, Word, Excel, dan lain-lain. Semua data

yang tersimpan pada ROM ini tidak akan hilang meskipun kita lakukan “Hard-

Reset” (Operasi mengembalikan isi memori ke posisi awal ketika keluar dari

pabrik). Ukuran ROM setiap PDA berbeda-beda tergantung pada besarnya

tempat yang dibutuhkan sistem operasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

16

2.3.1.2 RAM (Random Access Memory)

RAM adalah memory yang digunakan untuk menjalankan system pada PDA,

namun bisa juga digunakan sebagai storage. Memori ini dapat diakses secara

acak dan dapat ditulis atau dihapus. Bila dilakukan “Hard-Reset”, maka semua

data yang ada akan hilang semua. Semakin besar ukuran RAM maka semakin

leluasa pula kita dapat meng-install program dan data, bahkan kita dapat

mengisinya dengan file-file MP3 bagi yang ingin menggunakan PDA sebagai

pemutar MP3. RAM pada PDA besarnya bervariasi antara 8 – 256 Mb, namun

pada umumnya sebesar 64 Mb. PDA yang memiliki RAM besar diantaranya

adalah XDA II / XDA IIs (128 Mb) dan Palm Tungsten T5 (256 Mb).

2.3.2 Eksternal Memory

Memori Eksternal biasanya menggunakan slot ekspansi untuk menyimpan

data/file. Hampir semua PDA memiliki slot ekspansi, slot ekspansi tersebut

berbeda-beda tergantung dari desain PDA itu sendiri, PDA yang tipis dan ringan

biasanya hanya memiliki slot ekspansi yang kecil atau bahkan sama sekali tidak

mempunyai slot ekspansi. Memory eksternal biasanya disimpan pada chip memory

yang tidak dapat hilang meskipun tenaga listrik ada (Flash memory). Selain dalam

bentuk chip memory, ada pula yang disimpan pada media magnetik, seperti pada

IBM Microdrive. Pada Microdrive adalah sebuah harddisk dengan ukuran yang

sangat kecil. Kapasitas media magnetik sudah pasti lebih besar dan lebih murah

dibandingkan dengan media chip memory (Microdrive memiliki kapasitas 1GB

dalam format Compact Flash II). Tetapi media magnetik rentan terhadap

gangguan fisik, seperti goncangan dapat merusak media magnetik. Selain media

magnetic dan chip memory, ada pula produsen yang membuat media penyimpanan

dengan menggunakan media magneto-optikal. Seperti Sony Dataplay, yang dapat

menampung sampai 500MB dalam format Compact Flash.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

17

Gambar 2.4 Memory Eksternal (Sumber : Jurnal Doro, Edi. 2005. SEPUTAR

PERSONAL DIGITAL ASSISTANT)

2.4 Format File

File format atau format file adalah struktur dari sebuah file dan bagaimana file

tersebut dibentuk. Struktur tipe file biasanya ada pada header, metadata, isi kontent,

dan Penanda akhir file (EOF).

Data disimpan tergantung dari tujuan file itu dibuat. Beberapa file seperti XML

(eXtensible Markup Language) digunakan untuk menyimpan list item. Berbeda lagi

dengan tipe JPEG (Joint Photographic Experts Group) gambar, file hanya berisi block

data. File format menjelaskan juga tentang bentuk data yang disimpan dalam bentuk

text atau format binary. File dalam bentuk text dapat dibuka menggunakan aplikasi

standar pengedit text seperti notepad. Walaupun format file dalam bentuk text mudah

dibuat, namun tipe file format ini berukuran lebih besar dibanding dengan file format

jenis binary. Karena format binary dapat dikompres. Dari segi keamanan, file tipe text

sangat tidak aman karena isi file sangat mudah dibaca, berbeda dengan file format

jenis binary yang hanya akan menampilkan karakter aneh ketika dibuka menggunakan

aplikasi text editor, mungkin hanya menampilkan jenis file dibagian header saja. File

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

18

format dalam bentuk binary dapat dikompress (disusutkan ukuran) sehingga sangat

cocok untuk menyimpan file jenis graphics, audio, dan video.

File Format /Format file tidak bisa dilihat dengan telanjang mata oleh karena itu

untuk memudahkan membedakan biasnaya setiap aplikasi akan meberikan akhiran

khusus (suffix) disetiap nama file yang disimpannya, akhiran khusus yang ada

disetiap nama file disebut dengan file ekstensi atau extensi file. (Ordinary, 2016)

2.4.1 Jenis Format File

Beberapa file format bersifat tertutup/exclusive dan ada pula yang bersifat terbuka

atau universal atau open file format.

2.4.1.1 Closed Proprietary Formats

Format file yang bersifat tertutup hanya dapat dibuka dengan aplikasi tertentu,dan

tidak bisa dibuka dengan aplikasi lain. Closed Proprietary Formats (file format

bersifat tertutup/exclusive ).

CDR – (non-documented) CorelDraw’s native format primarily digunakan

untuk menggambar vector.

DWG – (non-documented) AutoCAD drawing.

PSD – (documented) Adobe Photoshop’s native image format.

RAR – (partially documented) archive and compression file format owned by

Alexander L. Roshal.

WMA – a closed format, owned by Microsoft.

2.4.1.2 Open Proprietary Formats

Format file yang bersifat terbuka atau universal atau open format dapat dibuka

dengan aplikasi lain yang mengikuti standar. Open Proprietary Formats (File

format bersifat terbuka) MP3, GIF, PNG, OGG, motroska (mkv), zip , tar , 7z.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

19

2.5 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan cloud computing yang terdapat pada

tabel 2.1 :

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahuluan

Penelitian yang pertama MECHANISM FOR PREVENTING DUPLICATE FILES

IN CLOUD yaitu tentang mencegah data yang sama pada cloud storage mengunakan

metode Secure Hash Algorithm untuk mencegah penggunaan memory yang berlebihan.

Penelitian yang kedua EXECUTION ANALYSIS OF LOAD BALANCING

ALGORITHMS IN CLOUD COMPUTING ENVIRONMENT yaitu tentang

mengidentifikasi komponen kualitatif untuk simulasi pada cloud storage dan

kemudian berdasarkan komponen ini, analisis eksekusi algoritma load balancing juga

disajikan.

Penelitian yang ketiga LARGE-SCALE DATA PROCESSING USING

MAPREDUCE IN CLOUD COMPUTING ENVIRONMENT yaitu tentang penggunaan

metoda Map-Reduce untuk mengakses data dalam jumlah yang sangat besar pada

system cloud storage.

Judul Tahun Penelitian

A Mechanism For Preventing Duplicate

Files in Cloud 2016

Komathi.R, Deepapriya.V,

Mohana priya.M, Natteshan

N.V.S

Evecution Analysis of Load Balancing

Algorithms in Cloud Computing

Environment

2012 Soumya Ray and Ajanta De

Sarkar

Large-Scale Data Processing Using

Mapreduce in Cloud Computing

Environment

2012 Samira Daneshyar dan Majid

Razmjoo

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini merupakan pembahasan tentang analisis dan implementasi metode

Comparison Based Sorting dan proses penggunaannya untuk penyusunan file pada

cloud storage. Bab ini juga akan membahas tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam

perancangan sistem yang akan dibangun.

3.1 Arsitektur Umum

Sesuai dengan yang sudah dibahas pada bab 1, pada penelitian ini aplikasi yang

dibangun memiliki tujuan untuk menyusun file-file pada sebuah cloud storage system

kedalam folder-folder sesuai dengan format filenya. Aplikasi yang dibangun hanya

akan bekerja pada cloud storage system pada dropbox yang sudah terpasang pada

komputer pengguna. Aplikasi akan menampilkan file-file didalam dropbox pada

bagian terluar yang akan disusun. Pengguna dapat memilih format file yang akan

disusun sesuai dengan yang telah disediakan oleh aplikasi. Aplikasi ini akan

menysusun file-file didalam folder dropbox pada komputer dan file-file tersebut nanti

akan tersusun secara otomatis di dalam cloud storage dropbox. Jadi aplikasi ini dapat

dijalankan secara offline dan jika komputer mendapat akses online terhadap dropbox

maka file didalam dropbox tersebut akan tersusun sesuai dengan file didalam folder

dropbox yang terpasang pada komputer pengguna.

Arsitertur pada sebuah aplikasi akan menampilkan komponen-komponen yang

terjadi pada sebuah aplikasi yang akan dirancang. Adapun proses untuk aplikasi yang

akan dibangun dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

21

Gambar 3.1. Arsitektur Umum

Berikut merupakan penjelasan tahap-tahap yang diakukan pada penelitian ini.

a. Input

Pada tahap ini pengguna akan memilih format file yang akan disusun

sesuai dengan format file yang telah disediakan oleh aplikasi. Aplikasi

akan menampilkan format-format file yang akan akan dipindahkan sesuai

dengan folder masing-masing.

b. Prosses

Format file yang telah dipilih oleh pengguna akan dibandingkan dengan

format file pada cloud storage menggunakan metode comparison based

sorting. Apabila format file yang dipilih sesuai dengan format file pada

cloud storage maka file tersebut akan dipindahkan ke dalam folder sesuai

dengan format file yang telah ditentukan aplikasi.

c. Output

File-file di dalam cloud storage sudah tersusun dengan rapi dalam folder

masing-masing sesuai dengan format file yang telah ditentukan oleh

pengguna.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

22

3.1.1 Algoritma pada metode Comparison Based Sorting

Algoritma yang akan digunakan pada metode Comparison Based Sorting adalah

selection sort dan di bantu dengan beberapa algoritma lainnya didalam

comparison based sorting. Algoritma ini akan digunakan untuk memilih file

sesuai dengan format datanya, memeriksa pengguna harus memilih minimal 1

format file sebelum program dijalankan, dan memastikan file dipindahkan sesuai

dengan folder yang telah ditentukan.

3.1.2 Cloud Storage System

Cloud Storage yang digunakan adalah dropbox. Penulis memilih Cloud Storage

ini dikarenakan sistem yang digunakan oleh dropbox memperbolehkan

penggunanya untuk mengakses file didalam cloud storage tersebut secara penuh.

Sehingga program dapat dengan mudah menyusun file-file yang ada didalamnya.

3.1.3 Setting

Sesuai dengan batasan masalah yang telah dibahas pada bab 1, format file yang

tidak terdapat pada menu setting tidak akan disusun. Pada tahap ini pengguna akan

menentukan format file yang diinginkan untuk disusun pada folder yang telah

ditentukan. Folder yang disediakan pada menu setting terdapat 4 folder dan

terdapat 5 format file pada masing-masing yang dapat dipilih oleh pengguna. Pada

menu setting juga akan terdapat tombol mark all yang berguna jika pengguna ingin

memilih semua format file yang telah disediakan. Rancangan menu setting dapat

dilihat pada gambar 3.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

23

Gambar 3.2 Rancangan menu setting

3.2 Proses Pemindahan File

Ada beberapa tahap yang akan dilakukan dalam proses pemindahan file pada

aplikasi yang akan dibangun oleh peneliti.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

24

Gambar 3.3 Flowchart Pemindahan File

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

25

Setelah pengguna menentukan format file yang akan dipindahkan dan pengguna

menjalankan program. Sistem akan memeriksa apakah ada format yang dipilih oleh

pengguna. Jika tidak ada format yang dipilih oleh pengguna, maka sistem akan

memberikan peringatan kepada pengguna untuk memilih minimal 1 format untuk

disusun sebelum menjalankan penyusunan file. Jika pengguna telah memilih format

yang akan disusun, maka sistem akan memeriksa format file pada cloud menggunakan

algoritma selection sort dan memcocokkannya dengan format file yang telah dipilih

oleh pengguna. Jika format file telah sesuai dengan format file yang sudah dipilih oleh

pengguna, maka sistem akan memindahkan file tersebut sedalam folder sesuai dengan

yang telah ditentukan. Tahap ini akan diulang sampai sistem telah memeriksa semua

file yang ada didalam cloud storage dan tidak ada lagi format file yang sesuai dengan

yang telah ditentukan oleh pengguna.

3.3 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka merupakan tahap dimana penulis akan melakukan

perancangan tampilan yang menghubungkan pengguna dengan aplikasi. Tampilan

yang dirancang diusahakan sesederhana mungkin agar pengguna dapat dengan mudah

menggunakan aplikasi ini. Peletakan tombol dan fungsi lainnya juga dilakukan

sesederhana mungkin sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan

aplikasi ini. Perancangan antar muka sehendaknya dilakukan sebelum melakukan

implementasi program agar mendapatkan gambaran umum setiap tampilan yang

terdapat pada aplikasi yang dibangun. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam

pengembangan aplikasi. Rancangan tampilan utama aplikasi dapat dilihat pada

gambar 3.3.

Pada halaman utama aplikasi, sudah tersedia seluruh fungsi dan tombol yang

diperlukan oleh pengguna untuk menjalankan semua fungsi yang ada pada aplikasi ini.

Terdapat 4 buah tombol pada menu yang dapat diakses oleh pengguna. Antar muka

aplikasi yang akan dibangun oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 3.4

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

26

Gambar 3.4 Rancangan Antarmuka Aplikasi

3.3.1 folder

Tombol pertama yaitu menu folder. Tombol ini berfungsi agar pengguna dapat

menentukan folder mana yang akan disusun. Karena penulis menggunakan sistem

cloud storage dropbox, maka pada saat program pertama kali dijalankan, folder

dasar yangdiakses adalah folder dropbox yang ada di computer masing-masing.

3.3.2 setting

Tombol berikutnya yaitu tombol setting. Tombol ini berfungsi agar pengguna

dapat menentukan format file yang akan disusun. Jika pengguna tidak memilih

satupun dari format yang disediankan pada menu setting, maka sistem akan

memberikan peringatan kepada pengguna agar pengguna harus memilih minimal 1

format sebelum menyimpan setting. Penyusunan tidak bias dimulai jika tidak ada

format yang dipilih pengguna.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

27

3.3.3 sorting

Tombol berikutnya yaitu tombil sorting. Tombol ini berfungsi untuk menjalankan

sistem penyusunan file sesuai format yang ditentukan oleh pengguna pada menu

setting sesuai dengan foldernya masing-masing. Pengguna harus menunggu

penyusunan file selesai sebelum melakukan perintah berikutnya.

3.3.4 exit

Tombol terakhir yaitu tombol exit. Tombol ini berfungsi untuk menutup program.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini akan membahas hasil penelitian yang dilakukan dari aplikasi aransemen data

pada cloud storage system menggunakan metode comparison based sorting sesuai

dengan spesifikasi penerapan yang telah dibahas pada bab 3. Bab ini akan

menjabarkan hasil pada aplikasi untuk menyusun file sesuai sengan ekstensinya.

4.1 Implementasi Sistem

Dalam penelitian ini, aplikasi penyusunan file dibangun dengan menggunankan

Eclipse Java Mars 2.0.

4.1.1 konfigurasi perangkat keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

No. Jenis Komponen Komponen yang digunakan

1. Processor Intel(R) Core(TM) i3-2330M

2. Memory 4 GB DDR3

3. Kartu Grafik 1760 MB Intel® HD Graphic 3000

4. Storage

500 GB WDC WD5000BPVT-22HXZ

SCSI

5. Resolusi Layar 1366 x 768 pixel

Tabel 4.1 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan

4.1.2 konfigurasi perangkat lunak

Konfigurasi perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini, baik pada

proses implementasi maupun pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

29

No. Jenis Software Software yang digunakan

1. Sistem Operasi Microsoft(R)

Windows 7 Ultimate 64-bit

2. Image Editor Adobe Photoshop CS5 64-bit

3. Bahasa Pemrograman Java jdk 1.7.0

4. Aplikasi Pemrograman Eclipse Java Mars 2.0

Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan

4.2 Pengenalan Antarmuka Aplikasi

Implementasi rancangan antar muka yang telah diterapkan pada sistem adalah sebagai

berikut.

4.2.1 Antarmuka Utama

Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, aplikasi akan menampilkan file-file

yang terdapat pada cloud storage dropbox pada bagian terluar. Antar muka

utama dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Antarmuka Utama

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

30

4.2.2 Menu Folder

Menu folder berguna untuk mengubah target folder yang akan disusun file-file

nya. Pengguna dapat memilih semua folder yang ada didalam komputernya.

Menu folder dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Menu Folder

4.2.3 Menu Setting

Menu setting diimplementasikan agar pengguna dapat memilih format file yang

akan disusun. Terdapat 4 folder yang akan menjadi hasil penyusunan file dan 20

jenis format file yang dapat dipilih oleh pengguna. Dari 4 folder masing-masing

memiliki 5 format file yang dapat dipilih. Tampilan menu setting dapat dilihat

pada gambar 4.3.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

31

Gambar 4.3 Menu Setting

4.3 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji apakah sistem yang dibangun sudah

berjalan dengan baik dan benar serta telah sesuai dengan perencanaan yang dilakukan

sebelummnya.

4.3.1 Pengujian Menggunakan Metode Black-box Testing

Sistem diuji menggunakan metode Black-box Testing. Black-box Testing adalah

pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan

memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-box mengevaluasi hanya

dari tampilan antar muka dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya

yang terjadi dalam proses detilnya (Ihsan, 2017).

Hasil pengujian menggunakan metode black-box testing akan ditampilkan pada

tabel 4.3.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

32

No. Target Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian

1. Menu Folder Menampilkan target folder yang

akan di susun. Berhasil

2. Menu Setting Menampilkan pilihan format file

yang akan dipilih pengguna. Berhasil

3. Menu Sorting Menjalankan sistem penyusunan

file sampai selesai. Berhasil

4. Menu Exit Keluar dari aplikasi. Berhasil

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Menggunakan Metode black-box testing

4.3.2 Pengujian Proses Penyusunan File

Berikut penulis akan menguji semua fungsi dalam aplikasi serta melakukan sorting

terhadap file-file dengan jumlah 100 buah dan dengan ukuran 882 MB di dalam cloud

storage dropbox. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 file-file dropbox yang akan disusun

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

33

Berikut penulis akan menampilkan gambar-gambar hasil dari penyusunan pada

dropbox menggunakan aplikasi penyusunan.

a. Folder Terluar dari dropbox Setelah Disusun

Gambar 4.5 File-File dropbox yang Telah Disusun

Sesuai dengan gambar 4.5, terdapat 2 file yang tidak tersusun oleh aplikasi.Kedua

file tersebut memiliki format file epub yang tidak termasuk dalam format file yang

akan disusun.

b. Folder hasil_sorting

Pada folder hasil_sorting terdapat 4 folder yang telah ditentukan oleh aplikasi.

Keempat folder ini yaitu folder Audios, Document, Images, dan Videos. Tampilan

folder hasil _sorting dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Tampilan di dalam Folder hasil_sorting

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

34

Berikut akan ditampilkan isi dari hasil penyusunan masing-masing folder :

1. Folder Audios

Folder Audios akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai berikut :

Mp3 (Moving Picture Expert Group Audio Layer 3).

AAC (Advanced Audio Coding).

AMR (Adaptive Multi Rate).

WAV (Waveform Audio).

FLAC (Free Lossless Audio Codec).

Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Audios dapat dilihat pada gambar

4.7.

Gambar 4.7 Tampilan di dalam Folder Audios

2. Folder Documents

Folder Documents akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai

berikut :

DOCX (Open Office XML Document).

PPTX (Open Office XML Presentation).

XLSX (Open Office XML Workbook).

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

35

PDF (Portible Document Format).

TXT (Unicode Plain Text File).

Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Documents dapat dilihat pada

gambar 4.8.

Gambar 4.8 Tampilan di dalam Folder Documents

3. Folder Images

Folder Images akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai berikut :

JPEG (Joint Photographic Expert Group).

GIF (Graphics Interchange Format).

PNG (Portable Network Graphic).

BMP (Bitmap Formatted Image).

PSD (Adobe Photoshop Drawing).

Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Images dapat dilihat pada

gambar 4.9.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

36

Gambar 4.9 Tampilan di dalam Folder Images

4. Folder Videos

Folder Videos akan diisi oleh file-file yang memiliki format sebagai berikut :

MKV (Matroska Multimedia Container).

FLV (Flash Video).

AVI (Audio Video Interleave).

MP4 (Moving Picture Expert Group Layer 4 Part 14).

3GP (Third Generation Partnership).

Tampilan hasil penyusunan file-file pada folder Videos dapat dilihat pada gambar

4.10.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

37

Gambar 4.10 Tampilan di dalam Folder Videos

c. Laporan Aplikasi

Aplkasi yang dibangun oleh peneliti memiliki laporan setelah penyusunan selesai.

Pada bagian laporan tersebut terdapat log tentang semua perpindahan file sampai

semua file selesai dipindahkan. Tampilan Laporan dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Tampilan Laporan dari Aplikasi

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

38

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang didapat dari penelitian dan pengujian dari

bab 4. Serta membahas tentang saran-saran untuk pengembangan penelitian

berikutnya.

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan penelitian dan pengujian pada bab 4, file yang sebelumnya tidak rapi

telah tersusun dengan rapi sesuai dengan format file yang ditentukan oleh pengguna

sesuai dengan folder masing-masing. Dengan 97 file yang berhasil disusun dan 2 file

yang gagal disusun karena tidak sesuai dengan format file yang ditentukan. Dapat

disimpulkan bahwa metode comparison based sorting dapat digunakan untuk

menyusun file-file didalam sebuah cloud storage tertentu. File-file yang sudah

tersusun juga dapat dengan mudah ditelusuri oleh pengguna.

5.2 Saran

Pada penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk menggunakan metode yang

lebih bagus lagi agar aplikasi tidak hanya membaca format file saja, akan tetapi juga

dapat membaca metadata file tersebut. Penulis juga menyarankan untuk memakai

metode yang dapat membuat pengguna aplikasi memberikan input format file sesuai

keinginan pengguna agar format file yang dapat disusun tidak terbatas.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

39

DAFTAR PUSTAKA

Benardo; Mesterjon; Zulita, Leni N. 2015, Implementasi Metode Selection Sort Untuk

Menentukan Ninai Prestasi Siswa Kelas 3 dan Kelas 4 SD Negeri 107 Seluna.

Jurnal Media Infotama Vol. 11 No.1. Universitas Dehasen Bengkulu

Cormen, Thomas H; Leiserson, Charles E; Rivest, Ronald L. Stein, Clifford (2009).

1990. Inroduction to Algorithms (3rs ed). MIT Press and McGraw-Hill, pp.

191-193.

Daneshyar, Samira; Razmjoo, Majid. 2012. Large-Scale Data Processing Using

Mapreduce in Cloud Computing Environment. International Journal on Web

Service Computing (IJWSC), Vol.3, No.4. Universiti Kebangsaan Malaysia.

Demuth, H. 1956. Electronic Data Sorting. PhD thesis, Stanford University.

Doro, Edi. 2005. Seputar Personal Digital Assistant. Universitas Kristen Maranatha

Ibrahim, Muhammad; Kusnawi. 2013. Analisis dan Implementasi Owncloud Sebagai

Media Penyimpanan pada Yayasan Salman AL – Farisi Yogyakarta. Jurnal

Ilmiah DASI Vol. 14 No. 04. STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Ihsan, Adlin. 2017. Implementasi Context Awareness Pada Iinteractive Education

System. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

JU, Jiehui; WU, Jiyi; FU, Jianqing; LIN, Zhijie. 2011. A Survey on Cloud Storage.

JOURNAL OF COMPUTERS, VOL. 6, NO. 8.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

40

Karunanithi, A. Kumar. 2014. A Survey, Discussion and Comparison of Sorting

Algorithms. Thesis. Umea University.

Lumenta, Arie S. M. 2013. Organisasi Cache Memory. e-journal Teknik Elektro dan

Komputer

Ordinary, Arie. 2016. Pengertian File Format dan penjelasan nya. (Sumber :

https://www.tembolok.id/pengertian-file-format-dan-penjelasan/) (15 Januari

2018).

Putra, Made Edwin Wira. 2010. Perbandingan Algoritma Pengurutan Merge Sort,

Quick Sort dan Heap Sort Dilihat dari Kompleksitasnya. Skripsi. Institut

Teknologi Bandung.

Putranto, D. Damas. 2008. Pengkajian Algoritma Pengurutan-Tanpa-Pembandingan

Counting Sort dan Radix Sort. Skripsi. Institut Teknologi Bandung.

R, Komathi; V, Deepapriya; M, Mohana priya; S, Natteshan N.V. 2016. A Mechanism

For Preventing Duplicate Files in Cloud. International Research Journal of

Computer Science (IRJCS) Issue 04, Volume 3.

Ray, Soumya and Sarkar, Ajanta De. 2012. Execution Analysis of Load Balancing

Algorithms in Cloud Computing Environment. International Journal on

Cloud Computing: Services and Architecture (IJCCSA),Vol.2, No.5.

Rheinadi, Ryan. 2009. Analisis Algoritma Bubble Sort. Skripsi. Institut Teknologi

Bandung

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ARANSEMEN DATA PADA CLOUD STORAGE SYSTEM

41

S. Rhea, C. Wells, P. Eaton, D. Geels, B. Zhao, H. Weatherspoon, and J. Kubiatowicz.

2011. Maintenance-Free Global Data Storage. IEEE Internet Computing. Vol

5, No 5, pp. 40-49.

Saptadi, Arief Hendra dan Sari, Desi Windi. 2012. Analisis Algoritma Insertion Sort,

Merge Sort dan Implementasinya Dalam Bahasa Pemrograman C++ .

Universitas Sriwijaya Palembang.

Setyawan, Ardi; Riadi, Imam. 2013. Aplikasi Multimedia Pembelajaran Tentang

Memori Menggunakan Adobe Fflash. Jurnal Sarjana Teknik Informatika

Volume 1 Nomor 1. Universitas Ahmad Dahlan

Vernik, Gil; Shulman-Peleg, Alexandra; Dipply, Sebastian; Formisanoz, Ciro; Jaegery,

Michael C; Kolodner, Elliot K; Villarix, A. Massimo. 2013. Data On-

boarding in Federated Storage Clouds. Proceeding of the 2013 IEEE Sixth

International Conference on Cloud Computing. IEEE Computer Society.

University of Messina

Universitas Sumatera Utara