aplikasinyauntuk rediksitingkat -...

1
"Dua sampai tiga tahun" katanya. 'Tapi itu terlalu ambisius!" sergah salahseorangjuri. "Sebagai ilmuwan sayaharus optimis. Memang untuk itu saya harus mulai bekerjasama dengan pakar-pakar di bidang forrnulasi" ujar Amarila, menjawab tegas. Meski agak grogi, Amarlla cukup berhasil melalui ajang penjurian tersebut. Begitu keluar ruangan, wajahnya tampak cerah. secaradetail. Pertanyaan mereka cukup pedas mengkritisi hasil penelitian yang dipaparkan para finalis. Sebagian finalis kadang menjawab pertanyaan juri dengan grogi. Ajang penjurian ini jadi mirip ujian promosi doktor. Giliran pertama diberikan kepada Dr.Amarila Malik, Apt, MSi,dosen Departemen FarmasiFakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam (MIPA)Universitas Indonesia. perempuan kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1964 ini tampil meyakinkan di depan parajuri. Apalagi obyek penelitiannya merupakan yang pertama di Indonesia. Ketika ditanyakan, kapan hasil penelitiannya itu bisa masuk ke skala industri, Amarila menjawab mantap. menunjukkan rasalega. Dlluar ruangan, sejumlah finalis yang menunggu giliran tampak resah. Takbanyak cerita yang terungkap. Tapi,setiap finalis selesaipresentasi, teman-temannya yang menunggu di luar ruangan siap dengan pertanyaan, "Bagaimana?" Giliran berikutnya adalah Dr.rer. Nat. Ivet Marita Suriapranata lalu Andi Utama Ph.D.Keduanya adalah peneliti dari Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MR/N) yang bersama memfokuskan penelitiannya pada penyakit hati. Ivet memfokuskan penelitiannya pada alpha-fetoprotein gen pohrnorfisme, sementara Andi Utama fokus pada karakterisasi virus Hepatitis Bdan Cdi Indonesia serta aplikasinya untuk rediksi tingkat keparahan penya lt hatL Usaimakan sianq,para juri masih • menguji tujuh finalis lagi. Semua menyajikan prese tasi dengan /atar belakang ilrmuyang berbeda- beda. Mulai disiplin biofarmaka, kedokteran hing ateknoloqi. Bidang teknologi pun ad dua macam, yaitu teknoloqi informasi dan teknologi kedokteran. Tent ini tantangan tersendiri bagi p rajuri. Dalam dua hari terakhir menjelang malam pengan erahan RSKA2010, semua anggota wan juri harus kerja keras.Pad amis (23/09/2010) mereka bekerja mgga hampir 15jam nonstop. tamina para juri memang harus [acunqi jempol, meski ada pula lah seorang juri yang sampai me galami diare. Tak jelas penyebab a,tapi yang pasti kebetulan juri sangkutan tengah menjalani pua Pekerjaan menj di juri memang tidak gampang enurut Dr./r listyani yang ik menyeleksi paper sejak awal, gun memilih secara cermat para fin lis saja,para juri harus kerja lem ur. Sejumlah paper pun terpaksa ot awa pulang ke rumah. Hampi tiap libur akhir pekan selalu m eka dedikasikan untuk memba paper-paper yang diajukan pesert . Jumlah paper 9 dibaca para juri memang t sedikit. Tahun ini, menurut Si ta Devianti se/aku Ketua Panitia KA2010,jumlah peserta RSKA ningkat 20 persen dibanding pe elenggaraan awarding yang ertama pada 2008/a/u. Yaitll, dari 121 peneliti menjadi 151 p e/iti. Mereka mewakili 12 pr vinsi di Indonesia, dari 37 univer itas dan 13 /embaga penelitian. "/ni enunjukkan makin tinggin kesadaran masyarakat a n pentingnya ilmu pengetahuan, kata Sinta pada . malam penga ugerahan RSKA2010 yang berlangs ng di Hotel Four Season,Setia di, Jakarta Selatan, Jumat ma/am (24/9/2010). ~I

Upload: nguyenthuy

Post on 29-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

"Dua sampai tiga tahun" katanya.'Tapi itu terlalu ambisius!" sergahsalah seorang juri.

"Sebagai ilmuwan sayaharusoptimis. Memang untuk itu sayaharus mulai bekerjasama denganpakar-pakar di bidang forrnulasi" ujarAmarila, menjawab tegas.

Meski agak grogi, Amarllacukup berhasil melalui ajangpenjurian tersebut. Begitu keluarruangan, wajahnya tampak cerah.

secaradetail. Pertanyaan merekacukup pedas mengkritisi hasilpenelitian yang dipaparkan parafinalis. Sebagian finalis kadangmenjawab pertanyaan juri dengangrogi. Ajang penjurian ini jadi miripujian promosi doktor.

Giliran pertama diberikan kepadaDr.Amarila Malik, Apt, MSi,dosenDepartemen FarmasiFakultasMatematika dan IImu PengetahuanAlam (MIPA)Universitas Indonesia.perempuan kelahiran Jakarta, 3Oktober 1964 ini tampil meyakinkandi depan para juri. Apalagiobyek penelitiannya merupakanyang pertama di Indonesia.Ketika ditanyakan, kapan hasilpenelitiannya itu bisa masuk ke skalaindustri, Amarila menjawab mantap.

menunjukkan rasa lega. Dlluarruangan, sejumlah finalis yangmenunggu giliran tampak resah.Takbanyak cerita yang terungkap.Tapi, setiap finalis selesai presentasi,teman-temannya yang menunggudi luar ruangan siap denganpertanyaan, "Bagaimana?"

Giliran berikutnya adalah Dr. rer.Nat. Ivet Marita Suriapranatalalu Andi Utama Ph.D.Keduanyaadalah peneliti dari Mochtar RiadyInstitute for Nanotechnology (MR/N)yang bersama memfokuskanpenelitiannya pada penyakit hati.Ivet memfokuskan penelitiannyapada alpha-fetoprotein genpohrnorfisme, sementara AndiUtama fokus pada karakterisasi virusHepatitis Bdan Cdi Indonesia serta

aplikasinya untuk rediksi tingkatkeparahan penya lt hatL

Usaimakan sianq, para juri masih• menguji tujuh finalis lagi. Semuamenyajikan prese tasi dengan/atar belakang ilrmuyang berbeda-beda. Mulai disiplin biofarmaka,kedokteran hing a teknoloqi. Bidangteknologi pun ad dua macam, yaituteknoloqi informasi dan teknologikedokteran. Tent ini tantangantersendiri bagi p rajuri.

Dalam dua hari terakhir menjelangmalam pengan erahan RSKA2010,semua anggota wan juri haruskerja keras. Pad amis (23/09/2010)mereka bekerja mgga hampir15 jam nonstop. tamina para jurimemang harus [acunqi jempol,meski ada pula lah seorang juriyang sampai me galami diare. Takjelas penyebab a, tapi yang pastikebetulan juri sangkutan tengahmenjalani pua

Pekerjaan menj di juri memangtidak gampang enurut Dr. /rlistyani yang ik menyeleksi papersejak awal, gun memilih secaracermat para fin lis saja, para juriharus kerja lem ur. Sejumlah paperpun terpaksa ot awa pulang kerumah. Hampi tiap libur akhirpekan selalu m eka dedikasikanuntuk memba paper-paper yangdiajukan pesert .

Jumlah paper 9 dibaca parajuri memang t sedikit. Tahunini, menurut Si ta Devianti se/akuKetua Panitia KA 2010, jumlahpeserta RSKA ningkat 20 persendibanding pe elenggaraanawarding yang ertama pada2008/a/u. Yaitll, dari 121 penelitimenjadi 151 p e/iti. Merekamewakili 12 pr vinsi di Indonesia,dari 37 univer itas dan 13 /embagapenelitian. "/ni enunjukkanmakin tinggin kesadaranmasyarakat a n pentingnya ilmupengetahuan, kata Sinta pada .malam penga ugerahan RSKA2010yang berlangs ng di Hotel FourSeason, Setia di, Jakarta Selatan,Jumat ma/am (24/9/2010).

~I