aplikasi metode principal...

77
APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENT DALAM PENENTUAN FAKTOR PENILAIAN KINERJA PENGAJAR (Studi Kasus Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar Cabang Bintaro Tahun 2008) Wawan Kurniawan PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M / 1429 H

Upload: buikhanh

Post on 15-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENT

DALAM PENENTUAN FAKTOR PENILAIAN

KINERJA PENGAJAR

(Studi Kasus Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar

Bintang Pelajar Cabang Bintaro Tahun 2008)

Wawan Kurniawan

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M / 1429 H

Page 2: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENT

DALAM PENENTUAN FAKTOR PENILAIAN

KINERJA PENGAJAR

(Studi Kasus Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar

Bintang Pelajar Cabang Bintaro Tahun 2008)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sains

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Wawan Kurniawan

104094003043

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M / 1429 H

i

Page 3: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Aplikasi Metode Principal Component Dalam

Penentuan Faktor Penilaian Kinerja Pengajar” studi kasus Lembaga Les

Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar Cabang Bintaro yang ditulis oleh

Wawan Kurniawan, NIM 104094003043 telah di uji dan dinyatakan lulus dalam

sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Mei 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi

Matematika.

Menyetujui :

Penguji 1,

Taufik Edy Sutanto, M. ScTech

NIP. 150 377 447

Penguji 2,

Nina Fitriyati, M. Kom

NIP. 150 377 448

Pembimbing 1,

Hermawan Setiawan, M. Kom

NIP. 250 000 505

Pembimbing 2,

Nur Inayah, M. Si

NIP. 150 326 911

Mengetahui :

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis

NIP. 150 317 956

Ketua Program Studi Matematika,

Nur Inayah, M. Si

NIP. 150 326 911

ii

Page 4: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR –

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Jakarta, 23 Mei 2008

Wawan Kurniawan

1040 9400 3043

iii

Page 5: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

PERSEMBAHAN

Dedicated to my parents Daddy Narun and Mom Mardiana,

my little brother Andre,

my sisters Desi, Neni, and Devi.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

…” dan katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”

[QS Thaha : 114]

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu ialah Yang

Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan

kepada manusia apa yang tidak diketahui”.

[QS Al Alaq : 1-5]

iv

Page 6: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

ABSTRAK

Sifat terpenting dalam pembangunan sumber daya manusia adalah

produktifitas dalam pekerjaan. Terkait dalam bidang pendidikan, produktifitas

dapat difokuskan pada kinerja pengajar. Dengan banyaknya indikator dalam

evaluasi kinerja sebagai bentuk peningkatan mutu pendidikan, maka diperlukan

adanya faktor-faktor yang melandasi penilaian kinerja tersebut untuk

memudahkan analisa. Faktor-faktor tersebut dihasilkan dari ekstraksi indikator-

indikator awal penilaian.

Salah satu metode ekstraksi indikator-indikator menjadi faktor, yaitu

Metode Principal Component. Metode ini dapat menghasilkan faktor dengan

mempertimbangkan besar korelasi antara faktor yang terbentuk dengan indikator-

indikator yang diekstraksi. Hasil yang diperoleh dalam skripsi ini, mampu

mengekstraksi dari 11 indikator menjadi 3 faktor penilaian, yaitu faktor

manajemen kelas pengajar, faktor dialogis pengajar, dan faktor humoritas

pengajar.

Kata Kunci : Faktor Kinerja Pengajar, Metode Principal Component, dan

Multivariat.

v

Page 7: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

ABSTRACT

The most important nature in human resource development is occupational

productivit y. In the field of education, productivity can be focused to the teacher

performance. The process of performance evaluation as the form of education

quality improvement, needs some factors that the performance assessment based

upon. Those factors are extracted from the initial assessment indicators.

One of methods extracting indicators into factors is Principal Component

Method. This method can produce one or more factors with based on loading

factors. The result shows that among 11 indicators into 3 factors were extracted,

they are the teacher’s class manages, the teacher’s dialogue, and the teacher’s

humorous.

Keywords: The Teacher Performance Factor, Principal Component

Method, and Multivariate.

vi

Page 8: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah,Tuhan semesta alam. Limpahan syukur

atas nikmat dan hidayah yang terpancar atas dirinya. Shalawat serta salam semoga

tetap dilimpahkan dan selalu tercurahkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad

saw, serta keluarga, sahabat, dan segenap pengikutnya sampai akhir zaman.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah hirobbil a’lamin berkat rahmat karunia atas

izinnya akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis berharap dapat memberikan

manfaat dan kontribusi yang berarti, baik bagi para pembaca pada umumnya dan

bagi penulis pada khususnya. Berkaitan dengan penyusunan skripsi ini yang

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran konstruktif sangat

penulis harapkan.

Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis menghaturkan

ucapan Terima Kasih kepada:

1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

2. Nur Inayah, M.Si, Ketua Program Studi Matematika, Pembimbing II, dan

Nina Fitiriyati, M.Kom, Sekretaris Program Studi Matematika

3. Hermawan Setiawan, M.Kom, Pembimbing I

4. Papa Narun dan Mama Mardiana, terima kasih atas support dan doa yang

menemani dalam penyelesaian skripsi ini

5. Kakak-kakakku Desi, Neni dan Dwi dan untuk adikku Devi dan Andre

vii

Page 9: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

6. Suratno, S. Hum, Kepala Cabang Bintang Pelajar Bintaro, dan seluruh rekan-

rekan seperjuangan Bintang Pelajar cabang Bintaro

7. Untuk Beny, terima kasih komputer dan kostannya

8. Untuk teman-teman seperjuangan Alwi, Fahri, Takin, Enu, Adi, Q-noy, Arif,

Irwan, ayo SEMANGAT susun skripsinya ya

9. Teman-teman mahasiswa matematika angkatan 2002 s/d 2007.

Semoga kita semua berada dalam jalan kebenaran dan selalu mendapatkan

rahmat dan hidayah-Nya. Amin .

Jakarta, 23 Mei 2008

Penulis

viii

Page 10: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

PENGESAHAN UJIAN ........................................................................ ii

PERNYATAAN .................................................................................... iii

PERSEMBAHAN .................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

ABSTRACT .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................... 1

1.2. Permasalahan .................................................................

2

1.3. Pembatasan Masalah ......................................................

2

1.4. Tujuan Penelitian ...........................................................

3

1.5. Manfaat Penelitian .........................................................

3

BAB II

LANDASAN TEORI ............................................................

4

2.1 Analisis Faktor ...............................................................

4

2.2 Principal Component ......................................................

7

2.3 Pembentukan Faktor .......................................................

9

ix

Page 11: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

2.3.1 Model Satu Faktor .................................................. 12

2.3.2 Model Dua Faktor ..................................................

15

2.3.3 Model Lebih Dari Dua Faktor ................................

21

2.3.4 Confirmatory dan Exploratory ...............................

25

2.4 Kinerja Pengajar .............................................................

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ............................................

31

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................

31

3.2 Metode Pengumpulan Data ..............................................

31

3.3 Metode Pengolahan Data ................................................

31

3.4 Alur Penelitian.................................................................

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................

35

4.1 Indikator Penilaian ..........................................................

35

4.2 Uji Normalitas ................................................................

36

4.3 Metode Principal Component .........................................

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................

43

5.1 Kesimpulan .....................................................................

43

5.2 Saran ..............................................................................

44

REFERENSI .......................................................................................... 46

LAMPIRAN .......................................................................................... 47

x

Page 12: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Indeks KMO ........................................................................ 8

Tabel 4.1 : Data Hasil Survei ................................................................. 34

Tabel 4.2 : Nilai Signifikan Variabel ...................................................... 35

Tabel 4.3 : Matriks Korelasi Antar Indikator Awal ................................. 36

Tabel 4.4 : KMO dan Bartlett’s Test ....................................................... 37

Tabel 4.5 : Total Variance Explained ..................................................... 38

Tabel 4.6 : Component Matrix ................................................................ 39

xi

Page 13: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Scree Plot ......................................................................... 10

Gambar 2.2 : Model Satu Faktor ............................................................ 13

Gambar 2.3 : Model Dua Faktor ............................................................. 16

Gambar 2.4 : Plot Interpretasi Faktor ...................................................... 24

Gambar 2.5 : Model Confirmatory .......................................................... 26

Gambar 2.6 : Model Exploratory ............................................................ 27

Gambar 3.1 : Alur Penelitian .................................................................. 33

xii

Page 14: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Hasil Survei ............................................................ 45

Lampiran 2

: Angket Tentor Penelitian ...............................................

47

Lampiran 3

: Output Uji Normalitas .....................................................

48

Lampiran 4

: Output Matriks Korelasi Variabel Asli .............................

49

Lampiran 5

: Output KMO and Bartlett’s Test , Communalities.............

50

Lampiran 6

: Output Total Variance Explained ....................................

51

Lampiran 7

: Output Component Matrix ...............................................

52

Lampiran 8

: Korelasi Awal .................................................................

55

Lampiran 9

: Uji Kenormalan Data ......................................................

57

Lampiran 10 : Eigen value ..................................................................... 60

Lampiran 11 : Loading Indikator ............................................................ 62

xiii

Page 15: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan yang semakin merata ke segala aspek, memaksa setiap

aspek dan individu untuk siap bersaing. Sifat terpenting dalam pembangunan

sumber daya manusia adalah produktifitas dalam pekerjaan [3]. Terkait

dalam bidang pendidikan, produktifitas dapat difokuskan pada kinerja

pengajar.

Kinerja pengajar memegang peran penting untuk proses pen-transfer-

an ilmu kepada peserta didik. Pengajar diharapkan mampu membawa

suasana kelas yang kondusif. Terkait dengan peran pengajar yang multi

talenta, tentunya diharapkan adanya suatu evaluasi dari kinerja pengajar

sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.

Evaluasi kinerja pengajar yang dimaksudkan berupa penilaian hasil

kegiatan belajar mengajar (KBM) yang ditinjau dari sudut pandang penilaian

siswa terhadap pengajar. Untuk penilaian tersebut diperlukan adanya

kategori berupa faktor-faktor yang dapat menunjang penilaian. Faktor-faktor

yang dihasilkan merupakan hasil ekstraksi dari indikator-indikator penilaian

yang diajukan kepada siswa.

Analisa data yang dapat mengekstraksi indikator-indikator penilaian

sehingga menghasilkan faktor-faktor baru yang tidak saling berkorelasi dan

memperkuat suatu kategori penilaian yaitu analisis faktor dengan metode

principal component.

1

Page 16: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Terkait dengan dihasilkannya faktor-faktor yang mampu memberikan

indikasi penilaian untuk mendukung evaluasi kinerja pengajar diharapkan

dapat menjadi acuan untuk terciptanya suatu suasana pendidikan yang

bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Oleh karena itu

penulis mengambil judul “APLIKASI METODE PRINCIPAL

COMPONENT DALAM PENENTUAN FAKTOR PENILAIAN

KINERJA PENGAJAR”. Studi kasus lembaga les privat dan kelompok

belajar Bintang Pelajar cabang Bintaro tahun 2008.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses mengekstraksi indikator-indikator penilaian kinerja

pengajar menjadi faktor-faktor penilaian kinerja pengajar dengan metode

principal component?

2. Faktor-faktor apa saja yang dapat dihasilkan dari ekstraksi indikator-

indikator penilaian kinerja pengajar?

1.3 Pembatasan Masalah

Objek penelitian dikhususkan hanya untuk pengajar. Penilaian kinerja

pun hanya dikhususkan untuk pengajar materi, tanpa guru konseling dan staf

pegawai. Selain itu kriteria penilaian yang diberikan berdasarkan sudut

pandang siswa.

2

Page 17: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui proses ekstraksi indikator-indikator penilaian kinerja

pengajar menjadi faktor-faktor penilaian kinerja pengajar dengan metode

principal component

2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat dijadikan kriteria penilaian kinerja

pengajar.

1.5 Manfaat Penelitian

Hal-hal yang dapat diperoleh dan ditelaah dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penentu kebijakan lembaga, dapat dijadikan bahan evaluasi

terhadap kinerja pengajar untuk mewujudkan kondisi kegiatan belajar

mengajar yang kondusif dan kesejahteraan pengajar menuju visi lembaga

2. Bagi peneliti berguna dalam menambah wawasan dan penerapan ilmu

pengetahuan, khususnya penelitian tentang aplikasi metode principal

component.

3

Page 18: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan suatu kelas prosedur yang dipergunakan

untuk mereduksi dan meringkas sejumlah variabel asli yang akan diekstraksi

yang disebut indikator menjadi variabel baru yang terbentuk dengan jumlah

yang lebih kecil yang disebut dengan faktor, misalnya dari 15 indikator

diekstraksi menjadi 4 atau 5 faktor dan masih memuat sebagian besar

informasi yang terkandung dalam indikator yang terobservasi.

Secara matematis, analisis faktor agak mirip dengan regresi linear

berganda, yaitu bahwa setiap indikator dinyatakan sebagai kombinasi linear

dari faktor yang mendasari. Faktor dapat diperkirakan sehingga nilai faktor

yang satu tidak berkorelasi dengan nilai faktor lainnya. Banyaknya faktor

lebih sedikit daripada banyaknya indikator, hal ini dikarenakan analisis

faktor memang mereduksi jumlah indikator yang banyak menjadi faktor

yang jumlahnya lebih sedikit.

Di dalam merumuskan masalah analisis faktor, indikator yang

digunakan untuk menganalisis faktor dispesifikasi berdasarkan hasil

penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

atau rasio. Analisis faktor didasarkan pada suatu matriks korelasi antar

indikator. Ketepatan matriks korelasi untuk menganalisis faktor dapat di uji

secara statistik, hal ini juga untuk menentukan ketepatan analisis faktor.

4

Page 19: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Terdapat istilah-istilah dalam analisis faktor, meliputi:

1. Multicollearity, menyatakan bahwa antar setiap indikator saling

berkorelasi satu sama lain

2. Matriks korelasi, yaitu matriks yang menyatakan besar korelasi antar

setiap indikator

3. Indeks Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), yaitu suatu indeks yang

dipergunakan untuk meneliti kesesuaian penggunaan analisis faktor

4. Bartlett’s test of spherecity, yaitu suatu uji statistik yang dipergunakan

untuk menguji bahwa indikator-indikator saling berkorelasi dalam

populasi

5. A priori, yang dalam hal ini menyatakan suatu metode pendekatan dalam

menentukan banyaknya faktor yang dihasilkan

6. Component matrix, yaitu matriks yang menyatakan besar korelasi antara

indikator dengan faktor yang terbentuk

7. Eigen values, yang bermakna jumlah variansi yang disumbangkan oleh

faktor yang dihasilkan terhadap seluruh variansi indikator

8. Communality, yaitu jumlah variansi yang disumbangkan oleh suatu

indikator dengan seluruh indikator lainnya dalam analisis

9. Pattern loading, yaitu besar korelasi antara indikator dengan faktor yang

terbentuk

10. Principal axis, merupakan salah satu metode dalam analisis faktor yang

bertujuan mengidentifikasi dimensi dari faktor dengan menggunakan

matriks variansi dari setiap faktor

5

Page 20: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

11. Principal component, merupakan salah satu metode dalam analisis faktor

yang bertujuan menentukan minimum banyaknya faktor yang diekstraksi

tetapi menyerap sebagian variansi dari indikator

12. Scree plot, yaitu suatu metode pendekatan penentuan banyaknya faktor

berupa plot dari eigen value

13. Structure loading, yaitu besar korelasi antara indikator dengan faktor

pada model satu faktor

14. Unique factor, yaitu faktor-faktor luar selain faktor yang dihasilkan

namun berpengaruh terhadap masalah yang hendak dicapai.

Analisis faktor memiliki dua jenis metode yang dapat digunakan, yaitu

principal component dan principal axis [4]. Di dalam principal component

jumlah variansi dalam data yang terkandung dalam semua indikator

dipertimbangkan. Principal component digunakan jika tujuan utamanya

ialah menentukan jumlah faktor diekstrasi minimal tetapi menyerap

maksimal informasi yang terkandung pada semua indikator atau

menyumbang sebagian besar variansi dari keseluruhan indikator. Sedangkan

principal axis, metode ini tepat jika tujuan utama analisis faktor untuk

mengidentifikasi dimensi yang mendasari dengan menggunakan matriks

variansi antar faktor.

6

Page 21: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

2.2 Principal Component

Principal component merupakan suatu metode atau teknik untuk

membentuk satu factor atau lebih dari ekstraksi indikator-indikator. Salah

satu tujuan principal component adalah menyederhanakan sejumlah

indikator menjadi faktor yang jumlahnya lebih sedikit, dan di setiap faktor

tidak terjadi multicollearity. Artinya masing-masing faktor tidak berkorelasi.

Hal-hal yang harus dipenuhi dalam metode principal component,

yakni:

1. Normalitas indikator

Indikator-indikator memenuhi asumsi distribusi normal dan indikator

diukur dengan menggunakan skala interval atau rasio.

2. Matriks korelasi indikator

Menunjukkan adanya korelasi antar indikator.

3. Adanya interkorelasi antar indikator yang ditunjukkan dengan KMO dan

Bartlett’s Test

Menurut [4], besar nilai KMO menunjukkan tingkat rekomendasi dan

kesesuaian penggunaan analisis faktor. Dengan batas minimum

kesesuaian jika nilai KMO ≥ 0.6.

7

Page 22: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

i

Tabel 2.1 Indeks KMO

Nilai KMO

Rekomendasi

≥ 0.9 Sangat tepat sekali

≥ 0.8 Tepat sekali

≥ 0.7 Tepat

≥ 0.6 Cukup Tepat

≥ 0.5 Kurang tepat

< 0.5 Sangat tidak tepat

4. Standarisasi indikator

Menurut [5], indikator-indikator distandarisasikan karena syarat

indikator yang dianalisis dengan principal component harus

distandarisasi terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan untuk mengatasi skala

nilai yang berbeda jauh. Caranya dengan mengurangi setiap indikator

dengan parameter rata-ratanya kemudian dibagi dengan parameter

standar deviasinya.

X * = ( X i − X )

,

i = 1, 2, 3, ..., p

(2.1)

i S

Dengan : X * = indikator yang sudah distandarisasi

X i = indikator ke-i

X = rata-rata indikator ke-i

S = standar deviasi indikator ke-i.

8

Page 23: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

5. Eigen values

Menunjukkan jumlah variansi yang disumbangkan oleh faktor tertentu

terhadap seluruh variansi dari indikator. Penentuan banyaknya faktor

yang diekstraksikan memiliki eigen value lebih besar dari 1 (satu) [5].

6. Component Matrix

Merupakan matriks yang menunjukkan besar pattern loading. Nilai pada

component matrix disyaratkan bernilai diatas 0.30 [5]. Hal ini untuk

menentukan observasi indikator terhadap faktor.

2.3 Pembentukan Faktor

Beberapa metode untuk menentukan banyaknya faktor yang

dihasilkan, yakni :

a. A Priori

Penentuan ini didasarkan pada pengetahuan sebelumnya, yakni

mengetahui berapa jumlah faktor yang dapat diharapkan. Dengan

pengetahuan tersebut menentukan jumlah faktor yang dapat disarikan dari

indikator.

b. Penentuan berdasarkan pada Eigen Values

Di dalam pendekatan ini, hanya faktor dengan eigen values lebih dari 1

(satu) yang dipertahankan, faktor lainnya yang eigen values-nya satu atau

kurang dari satu tidak lagi dimasukkan di dalam model.

9

Page 24: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

c. Penentuan berdasarkan pada Scree Plot

Scree plot ialah grafik garis yang menggambarkan banyaknya faktor

terhadap eigen values-nya. Scree plot merupakan hasil plot dari eigen values

sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal.

Penentuan banyaknya faktor yang dihasilkan dengan melihat jarak masing-

masing plot, jika terdapat jarak antar plot yang curam maka dikatakan telah

terjadi perbedaan faktor yang hasilkan. Sedangkan jika plot memiliki jarak

yang tidak curam atau melandai, maka masing-masing plot digabungkan ke

dalam faktor yang sama. Pada umumnya, banyaknya faktor yang ditentukan

dengan suatu scree plot akan berbeda satu atau lebih dengan kriteria eigen

values.

Eigen Value

4.35

2.34

1.25

0.05

0

1 2 3 4 5 Faktor

Gambar 2.1 Scree Plot

10

Page 25: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

d. Penentuan berdasarkan persentase variansi

Menurut [5], pada penentuan ini banyaknya faktor yang diekstraksi

telah ditentukan sebelumnya, sehingga kumulatif persentase variansi yang

diekstraksi oleh faktor mencapai suatu tingkat yang memuaskan. Pada

tingkat variansi berapa yang dapat memuaskan, sangat bergantung pada

masalah penelitian. Walaupun demikian, disarankan bahwa faktor yang

diekstraksi harus mencakup paling sedikit 66% dari variansi [5].

e. Penentuan berdasarkan pada Split-Half Reliability

Dalam hal ini sampel dibagi menjadi dua bagian, misalkan kelompok

sampel 1 dan kelompok sampel 2. Analisis faktor dilakukan masing-masing

terhadap sampel 1 dan juga pada sampel 2. Hanya faktor yang memiliki

korelasi tinggi dengan indikator baik pada sampel 1 maupun pada sampel 2

saja yang dipertahankan. Artinya hanya faktor yang memiliki pattern

loading yang tinggi diantara kedua sampel [5].

f. Penentuan berdasarkan pada Uji Signifikansi

Sebenarnya dimungkinkan untuk menentukan signifikansi statistik dari

eigen values secara terpisah dan hanya mempertahankan faktor-faktor yang

memang signifikan secara statistik dengan tingkat signifikansi 5%.

Kelemahan dengan cara ini ialah terletak pada kenyataan bahwa sampel

yang besar (n > 200 responden) banyak faktor yang menurut statistik

signifikan akan tetapi hanya mampu menyerap variansi dalam jumlah yang

11

Page 26: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

kecil, kurang dari 60%. Sehingga variansi yang diserap oleh faktor-faktor

tersebut tidak bisa maksimum [5].

Pembentukan faktor baru yang dihasilkan dari ekstraksi indikator

dibentuk atas tiga model, diantaranya: model 1 faktor, model 2 faktor, dan

model lebih dari 2 faktor.

2.3.1 Model Satu Faktor

Menurut [4], model satu faktor (ξ ) digunakan jika dari sejumlah p

indikator yang diekstraksi menghasilkan 1 buah faktor. Model ini dapat

dibentuk dalam suatu persamaan,yaitu :

xi = λiξ + ∈i ; i = 1, 2, 3, ......, p (2.2)

dengan : xi = indikator ke- i

ξ = faktor yang terbentuk

λi = pattern loading indikator ke- i dengan faktor

∈i = unique factor untuk indikator ke- i

p = banyaknya indikator.

12

Page 27: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

i i i

i i i i

i i i i

i i i i

i i i

i i

i i

Gambar 2.2 Model Satu Faktor

Asumsi umum dalam analisis faktor untuk setiap model [4], yaitu :

1. Besar mean (µ ) untuk faktor dan unique factor dari indikator adalah nol

2. Besar variansi untuk faktor dari indikator adalah satu

3. Unique factor tidak berkorelasi dengan unique factor lain dan tidak

berkorelasi juga dengan faktor. Sehingga berlaku :

E (ξ ∈j ) = 0

E (∈

i∈

j ) = 0

; i ≠ j ; i, j = 1, 2, 3, ......, p

(2.3)

Besar variansi untuk setiap indikator, xi , berlaku persamaan :

E ( x 2 ) = E[(λ ξ + ∈ )

2 ]

= E[λ 2ξ 2 + ∈ 2 +2λ ξ ∈ ]

= E[λ 2ξ 2 ] + E[∈

2 ] + E[2λ ξ ∈ ]

= λ 2 E (ξ 2

) + E (∈ 2 ) + 2λ E (ξ ∈ )

= λ 2 .Var (ξ ) + Var (∈ ) + 2λ (0)

= λ 2 (1) + Var (∈ ) + 0

= λ 2 + Var (∈ )

13

Page 28: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

i i i

i i

i i

i i

Var ( x ) = λ 2 + Var (∈ ) dengan i = 1, 2, 3, ..., p (2.4)

Sesuai persamaan (2.4) variansi untuk setiap indikator xi dipengaruhi dua

komponen, yaitu :

1. Hasil kuadrat dari pattern loading-nya ( λi ) dan

2. Variansi dari unique factor (∈

i ).

Besar korelasi untuk setiap indikator, xi , dengan faktor, ξ , berlaku

persamaan :

E ( xiξ ) = E[(λiξ + ∈i )ξ ]

= E[λ ξ 2 + ξ ∈ ]

= E[λ ξ 2

] + E[ξ ∈ ]

= λ E (ξ 2

) + E (ξ ∈ )

= λi (1) + 0

= λi

E( xiξ ) = λi dengan i = 1, 2, 3, ..., p (2.5)

Besar korelasi antara setiap dua indikator, yaitu antara xi dengan x j

dengan i ≠ j ; i, j = 1, 2, 3, ......, p adalah berupa persamaan :

14

Page 29: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

i j i j j i i j

i j i j j i i j

i j i j j i i j

E( xi x j ) = E[(λiξ + ∈i )(λ jξ + ∈j )]

= E[λ λ ξ 2 + λ ξ ∈ +λ ξ ∈ + ∈ ∈ ]

= E[λ λ ξ 2 ] + E[λ ξ ∈ ] + E[λ ξ ∈ ] + E[∈ ∈ ]

= λ λ E(ξ 2 ) + λ E(ξ ∈ ) + λ E(ξ ∈ ) + E(∈ ∈ )

= λi λ j (1) + λi (0) + λ j (0) + 0

= λi λ j

Cor ( xi x j ) = λi λ j (2.6)

Besar korelasi antara dua indikator sama dengan hasil perkalian antara

pattern loading dari kedua indikator tersebut.

2.3.2 Model Dua Faktor

Menurut [4], model dua faktor digunakan jika dari sejumlah p

indikator yang diekstraksi menghasilkan 2 buah faktor. Model ini dapat

dibentuk dalam suatu persamaan,yaitu :

xi = λi1ξ1 + λi 2ξ2 + ∈i ; i = 1, 2, 3, ......, p (2.7)

dengan : xi = indikator ke- i

ξ1

= faktor 1

ξ2

= faktor 2

λi1

= pattern loading indikator ke- i dengan faktor 1

λi 2

= pattern loading indikator ke- i dengan faktor 2

∈i = unique factor untuk indikator ke- i

p = banyaknya indikator.

15

Page 30: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

i i

i i

i i

Gambar 2.3 Model Dua Faktor

Besar variansi untuk setiap indikator xi sesuai dengan persamaan (2.8):

E ( x 2 ) = E[(λ ξ + λ ξ + ∈ )

2 ] i i1 1 i 2 2 i

= E[λ 2ξ 2 + λ λ ξ ξ + λ ξ ∈ +λ λ ξ ξ + λ 2ξ 2 + λ ξ ∈ + i1 1 i1 i 2 1 2 i1 1 i i1 i 2 1 2 i 2 2 i 2 2 i

λi1ξ1 ∈i + λi 2ξ 2 ∈ + ∈ 2 ]

= E[λ 2ξ 2 + λ 2ξ 2 + 2λ λ ξ ξ + 2λ ξ ∈ +2λ ξ ∈ + ∈ 2 ] i1 1 i 2 2 i1 i 2 1 2 i1 1 i i 2 2 i i

= E[λ 2ξ 2 ] + E[λ 2ξ 2

] + E[2λ λ ξ ξ ] + E[2λ ξ ∈ ] + i1 1 i 2 2 i1 i 2 1 2 i1 1 i

E[2λi 2ξ 2 ∈ ] + E[∈ 2 ]

= λ 2 E (ξ 2

) + λ 2 E (ξ 2

) + 2λ λ E (ξ ξ ) + 2λ E (ξ ∈ ) + i1 1 i 2 2 i1 i 2 1 2 i1 1 i

2λi 2 E (ξ 2 ∈ ) + E (∈ 2 )

= λ 2 (1) + λ 2

(1) + 2λ λ φ + 2λ (0) + 2λ (0) + Var (∈ ) i1 i 2 i1 i 2 i1 i 2 i

= λ 2 + λ 2 + 2λ λ φ + 0 + 0 + Var (∈ ) i1 i 2 1 2 i

= λ 2

+ λ 2 + 2λ λ φ + Var (∈ ) i1 i 2 1 2 i

2 2

Var( xi ) = λi1 + λi 2 + 2λ1λ2φ + Var (∈i ) (2.8)

16

Page 31: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

+ λ 2 2

dengan : φ = korelasi antara faktor 1 ( ξ1 ) dengan faktor 2 ( ξ2 )

i = 1, 2, 3, ......, p

Syarat faktor yang dihasilkan dengan analisis faktor, yaitu masing-

masing faktor tidak berkorelasi satu sama lain atau disebut dengan

orthogonal factor [5].

Berdasarkan syarat faktor tersebut maka besar φ = 0, dan persamaan

(2.8) direduksi menjadi :

Var ( xi ) = λi1 i1 + Var (∈i ) (2.9)

Jelas terlihat bahwa variansi untuk setiap indikator dipengaruhi oleh :

1. Variansi dari faktor 1 ( ξ1 ) atau hasil kuadrat dari korelasi indikator ke- i

dengan faktor 1 ( ξ

1 )

2. Variansi dari faktor 2 ( ξ2 ) atau hasil kuadrat dari korelasi indikator ke- i

dengan faktor 2 ( ξ

2 )

3. Variansi dari ξ1

dengan ξ2

dengan persamaan :

Var[ξ1ξ2 ] = 2λi1λi 2 E (ξ1ξ2 )

= 2λi1λi 2 Cor(ξ1ξ2 )

= 2λi1λi 2φ

Var[ξ1ξ2 ] = 2λi1λi 2φ (2.10)

17

Page 32: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

i i

i1 1

4. Variansi dari unique factor (∈i ), yaitu :

Var (∈ ) = E (∈ 2 ) (2.11)

Korelasi antara setiap indikator xi dengan setiap faktor ξm , berlaku

persamaan : i = 1, 2, 3, ......, p dan m = 1, 2

E ( xiξm ) = E[(λi1ξ1 + λi 2ξ2 + ∈i )ξm ]

= E[λi1ξ1ξm + λi 2ξ2ξm + ξm ∈i ]

= E[λi1ξ1ξm ] + E[λi 2ξ2ξm ] + E[ξm ∈i ]

= λi1 E (ξ1ξm ) + λi 2 E (ξ2ξm ) + E (ξm ∈i )

= λi1 E (ξ1ξm ) + λi 2 E (ξ2ξm ) + 0

= λi1 E (ξ1ξm ) + λi 2 E (ξ2ξm )

Cor ( xiξm ) = λi1 E (ξ1ξm ) + λi 2 E (ξ2ξm ) (2.12)

Berdasarkan persamaan (2.12) maka berlaku untuk :

Jika m = 1, maka korelasi setiap indikator xi dengan faktor ξ1 , berlaku :

Cor ( xiξ1 ) = λi1 E[ξ1ξ1 ] + λi 2 E[ξ 2ξ1 ]

= λ E[ξ

2 ] + λ i 2 E[ξ 2ξ1 ]

= λi1 (1) + λi 2φ

= λi1 + λi 2 (0)

= λi1 + 0

= λi1

Cor ( xiξ1 ) = λi1 (2.13)

18

Page 33: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

2

Jika m = 2 , maka korelasi setiap indikator xi dengan faktor ξ2 , berlaku :

C o r ( xiξ 2 ) = λi1 E[ξ1ξ 2 ] + λi 2 E[ξ 2ξ 2 ]

= λi1 E [ξ1ξ 2 ] + λ i 2 E [ξ 2 ]

= λi1φ + λi 2 (1)

= λi1 (0 ) + λi 2

= 0 + λi 2

= λi 2

Cor ( xiξ2 ) = λi 2 (2.14)

Selanjutnya besar korelasi antara dua indikator, xi

dengan x j dengan

i = 1, 2, 3, ......, p dan j = 1, 2, 3, ......, p .

Untuk i ≠ j berlaku persamaan :

19

Page 34: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

E( xi x j ) = E[(λi1ξ1 + λi 2ξ2 + ∈i )(λ j1ξ1 + λ j 2ξ 2 + ∈j )]

= E[λ λ ξ 2 + λ λ ξ ξ + λ ξ ∈ +λ λ ξ ξ + i1 j1 1 i1 j 2 1 2 i1 1 j i 2 j1 1 2

λ λ ξ 2 + λ ξ ∈ +λ ξ ∈ +λ ξ ∈ + ∈ ∈ ] i 2 j 2 2 i 2 2 j j1 1 i j 2 2 i i j

= E[λ λ ξ 2 ] + E[λ λ ξ ξ ] + E[λ ξ ∈ ] + E[λ λ ξ ξ ] +

i1 j1 1 i1 j 2 1 2 i1 1 j i 2 j1 1 2

E[λ λ ξ 2 ] + E[λ ξ ∈ ] + E[λ ξ ∈ ] + E[λ ξ ∈ ] + E[∈ ∈ ]

i 2 j 2 2 i 2 2 j j1 1 i j 2 2 i i j

= λ λ E(ξ 2 ) + λ λ E(ξ ξ ) + λ E(ξ ∈ ) + λ λ E (ξ ξ ) +

i1 j1 1 i1 j 2 1 2 i1 1 j i 2 j1 1 2

λ λ E (ξ 2 ) + λ E (ξ ∈ ) + λ E (ξ ∈ ) + λ E (ξ ∈ ) + E (∈ ∈ ) i 2 j 2 2 i 2 2 j j1 1 i j 2 2 i i j

= λi1λ j1 (1) + λi1λ j 2 (φ ) + λi1 (0) + λi 2 λ j1 (φ ) + λi 2λ j 2 (1) +

λi 2 (0) + λ j1 (0) + λ j 2 (0) + 0

= λi1λ j1 + λi1λ j 2 (φ ) + 0 + λi 2λ j1 (φ ) + λi 2λ j 2 + 0 + 0 + 0 + 0

= λi1λ j1 + λi1λ j 2 (φ ) + λi 2λ j1 (φ ) + λi 2 λ j 2

= λi1λ j1 + λi 2λ j 2 + (λi1λ j 2 + λi 2λ j1 )φ

= λi1λ j1 + λi 2λ j 2 + (λi1λ j 2 + λi 2λ j1 )(0)

= λi1λ j1 + λi 2λ j 2 + 0

= λ

i1λ

j1 + λ

i 2λ

j 2

Cor ( xi x j ) = λi1λ j1 + λi 2λ j 2 (2.15)

Untuk i = j maka berlaku :

Cor ( xi x j ) = 1 (2.16)

20

Page 35: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

2.3.3 Model Lebih Dari Dua Faktor

Menurut [4], model lebih dari dua faktor digunakan jika dari sejumlah

p indikator yang diekstraksikan menghasilkan lebih dari 2 faktor atau

sejumlah m faktor. Model ini dapat dibentuk dalam suatu persamaan,yaitu :

xi = λi1ξ1 + λi 2ξ2 + ... + λimξm + ∈i (2.17)

dengan : xi = indikator ke- i

λim = pattern loading indikator ke- i dengan faktor ke- m

ξm = faktor m

∈i = unique factor pada indikator ke- i

i = 1, 2, 3, ..., p

m = 1, 2, 3, ... , dengan besar m ≤ p

Persamaan (2.17) dapat dibentuk menjadi matriks dengan persamaan :

X = Λξ + Ψ (2.18)

Dengan bentuk matriks sebagai berikut :

x1 λ11 L L λ1m ∈1 ξ1

M M O M

= M + M

M M O M M x

λ

L L λ ξm

mx1

p px1 p1 pm pxm ∈p px1

21

Page 36: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

dengan : X = matriks indikator berukuran p ×1

Λ = matriks pattern loading indikator ke- i dengan faktor m ,

berukuran p × m

ξ = matriks faktor berukuran m ×1

ψ = matriks unique factor indikator ke- i berukuran p ×1

Korelasi antara setiap indikator, X dengan X ' berlaku persamaan ;

E( XX ') = E[(Λξ +ψ )(Λξ +ψ ) ']

= E[(Λξ +ψ )(Λ 'ξ '+ψ ')]

= E[ΛΛ 'ξξ '+ Λξψ '+ Λ 'ξ 'ψ +ψψ ']

= E[ΛΛ 'ξξ '] + E[Λξψ '] + E[Λ 'ξ 'ψ ] + E[ψψ ']

= ΛΛ ' E[ξξ '] + ΛE[ξψ '] + Λ ' E[ξ 'ψ ] + E[ψψ ']

= ΛΛ ' Φ + Λ[0] + Λ '[0] + Ψ

= ΛΦΛ '+ Ψ

R = ΛΦΛ '+ Ψ (2.19)

dengan : R = matriks korelasi antara setiap indikator

Φ =

matriks korelasi antara setiap faktor

Ψ =

matriks variansi antar setiap unique factor

Sedangkan korelasi antara indikator dengan faktor yaitu memenuhi

persamaan :

22

Page 37: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

E( X ξ ') = E[(Λξ +ψ )ξ ']

= E[Λξξ '+ ξ 'ψ ]

= ΛE[ξξ '] + E[ξ 'ψ ]

= ΛΦ + [0]

= ΛΦ

A = ΛΦ (2.20)

dengan : A = matriks pattern loading antara indikator dengan faktor

Λ = matriks pattern loading antara indikator ke- i dengan

faktor ξ '

Pada dasarnya setelah semua indikator tidak ada lagi yang saling

berkorelasi tinggi dengan setiap faktor yang terbentuk, artinya masing-

masing indikator hanya berkorelasi tinggi pada salah satu faktor kemudian

diberikan berupa plot untuk interpretasi faktor. Interpretasi faktor dilakukan

dengan cara mengenali kapasitas dari indikator-indikator yang berkorelasi

besar pada faktor yang sama. Manfaat lain dari interpretasi faktor yaitu

untuk membuat grafik plot indikator dengan menggunakan besar korelasi

indikator terhadap faktor sebagai titik koordinat dan faktor-faktor sebagai

sumbu koordinat.

Indikator yang terletak berdekatan dengan salah satu sumbu koordinat

faktor merupakan indikator yang memiliki korelasi tinggi pada faktor

tersebut. Sedangkan indikator yang terletak pada perpotongan sumbu faktor

dikatakan memiliki korelasi yang rendah terhadap faktor-faktor tersebut.

23

Page 38: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Namun jika indikator terletak jauh dari masing-masing faktor, maka

indikator tersebut berkorelasi terhadap kedua faktor-faktor tersebut.

Perhatikan gambar 2.1.

Gambar 2.4 Plot Interpretasi Faktor

Berdasarkan Gambar 2.4, sumbu vertikal merupakan faktor 2 dan

sumbu horizontal merupakan faktor 1. Untuk faktor 1 memiliki koefisien

yang tinggi untuk indikator X 1 , X

3 dan memiliki koefisien negatif untuk

indikator X 5 . Untuk indikator X 4 karena terletak jauh dari kedua sumbu

faktor, maka indikator X 4 juga termasuk ke dalam faktor 1. Oleh karena itu

faktor 1 dilandasi oleh indikator X1 , X 3 , X 4 dan X 5 , maka untuk faktor 1

dapat diberi nama sesuai dengan interpretasi dari keempat indikator tersebut.

Untuk faktor 2, berkorelasi tinggi dengan indikator X 2 dan X 6 , serta

berkorelasi dengan indikator X 4 . Oleh karena itu faktor 2 dilandasi oleh

24

Page 39: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

indikator X 2 dan X 6 serta X 4 , maka untuk faktor 2 dapat diberi nama sesuai

dengan interpretasi dari ketiga indikator tersebut.

2.3.4 Confirmatory dan Exploratory

Menurut [5] di dalam analisis faktor terdapat dua macam analisis yang

dapat digunakan untuk menentukan ekstraksi faktor dari indikator-indikator

yang di uji, yaitu confirmatory dan exploratory. Kedua analisis ini memiliki

perbedaan yang signifikan. Dilihat dari urutan kerjanya, yaitu :

1. Hal yang perlu diperhatikan dalam confirmatory sebagai berikut :

a. Penentuan indikator

b. Pengaitan atau penghubungan indikator dengan faktor yang telah

ditentukan sebelumnya

c. Uji hipotesis ketepatan struktur faktor yang telah ditentukan.

2. Hal yang perlu diperhatikan dalam exploratory sebagai berikut :

a. Penentuan indikator

b. Indikator-indikator uji diekstraksi hingga menghasilkan faktor

c. Faktor yang penting dipertahankan

d. Jika faktor masih sulit untuk ditentukan maka faktor dirotasi

e. Faktor yang dihasilkan diberi nama sesuai dengan indikator-indikator

yang diwakilinya.

Pada intinya perbedaan yang paling mendasar dari confirmatory

dengan exploratory, yaitu jika pada confirmatory faktor yang nantinya akan

25

Page 40: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

dihasilkan sudah ditentukan sebelumnya. Serta dengan mempertimbangkan

jumlah dan indikator-indikator mana saja yang berhubungan dengan faktor

tersebut. Biasanya peneliti telah mengetahui permasalahan yang di uji, dan

berdasarkan pengetahuan tentang penelitian sebelumnya yang biasa disebut

dengan priori knowledge. Sedangkan untuk exploratory jumlah faktor yang

dihasilkan tidak ditentukan di awal pengujian, sehingga indikator-indikator

yang berhubungan dengan faktor dapat diketahui setelah pengujian

dilakukan.

Perbedaan tersebut dapat pula diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar 2.5 Model Confirmatory

Berdasarkan Gambar 2.5 terdapat 6 buah indikator yang akan

diekstraksi menjadi 2 faktor, namun karena menggunakan model

confirmatory maka telah ditentukan bahwa untuk indikator-indikator

x1 , x

2 , x

3 akan dibentuk kedalam faktor yang sama yaitu faktor 1 ( ξ1 ).

Sehingga untuk indikator x1 , x2 , x3 hanya memiliki korelasi dengan faktor 1

( ξ1 ) saja. Sedangkan untuk indikator-indikator x4 , x5 , x6 akan dibentuk

26

Page 41: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

kedalam faktor 2 ( ξ2 ), sehingga jelas bahwa indikator-indikator x4 , x5 , x6

hanya akan memiliki korelasi dengan faktor 2 ( ξ2 ) saja.

Gambar 2.6 Model Exploratory

Berdasarkan Gambar 2.6 terdapat 6 buah indikator yang akan

diekstraksi menjadi 2 faktor, namun karena menggunakan model

exploratory maka semua indikator x1 , x

2 , x

3 , x

4 , x

5 , x

6 memiliki korelasi

dengan kedua faktor yang terbentuk yaitu dengan faktor 1 ( ξ1 ) dan factor 2

( ξ

2 ). Namun demikian besar korelasi yang terbentuk bervariasi. Penentuan

indikator mana yang masuk ke salah satu faktor ditentukan oleh besar

korelasi yang lebih dari 0.30 [5]. Misalkan besar korelasi x1

dengan ξ1

adalah 0.298 sedangkan besar korelasi x1 dengan ξ2 adalah 0.698, maka x1

akan dimasukkan kedalam faktor ξ2 .

Model confirmatory dan exploratory akan lebih jelas jika faktor yang

dihasilkan berjumlah 2 faktor atau lebih. Dalam penelitian ini model yang

digunakan yaitu model exploratory.

27

Page 42: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

2.4 Kinerja pengajar

Menurut [6], ketika mengajar merupakan suatu profesi, maka mengajar

termasuk suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan khusus,

keterampilan khusus, kesiplinan, keikhlasan, dan dedikasi. Dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen disebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang

dilaksanakan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan

yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Demikian pula profesi sebagai pengajar, memerlukan keahlian, kemahiran,

dan kecakapan yang diperoleh melalui pendidikan khusus yaitu pendidikan

profesi guru.

Pengajar memiliki peranan amat penting dalam keseluruhan upaya

pendidikan. Sedemikian pentingnya peranan pengajar, sehingga hampir

semua usaha pembaharuan di bidang pendidikan seperti pembaharuan

kurikulum dan penerapan metode mengajar baru pada akhirnya tergantung

kepada pengajar. Tanpa pengajar menguasai bahan pelajaran dan strategi

pembelajaran, tanpa mereka dapat mendorong siswa untuk mencapai

prestasi yang tinggi, maka segala upaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan tidak akan mencapai hasil maksimal.

Menurut [6], memang kualitas pendidikan bukan hanya ditentukan

oleh pengajar, melainkan oleh mutu masukan (siswa), saran, dan faktor-

faktor eksternal lainnya. Akan tetapi semua itu pada akhirnya tergantung

28

Page 43: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

kepada kualitas pengajaran, dan kualitas pengajaran tergantung pada kualitas

pengajar. Dalam pelaksanaan tugasnya, pengajar tidak berada dalam

lingkungan yang kosong. Ia bagian dari sistem pendidikan nasional

mengenai apa yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang pengajar.

Menurut [6], pengajar yang profesional, adalah pengajar yang

memiliki paling tidak sesuai ciri-ciri berikut :

1. Memiliki komitmen kepada peserta didik dalam proses belajarnya

Hal ini berarti bahwa komitmen tertinggi pengajar adalah kepada

kepentingan siswanya.

2. Menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkannya

serta cara mengajarkannya kepada para siswa

Hal ini berarti bagi setiap pengajar menguasai materi pelajaran dan

metode pengajaran kepada siswa merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan.

3. Pengajar bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui

berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa

sampai tes hasil belajar

4. Pengajar mampu berpikir sistematik tentang apa yang dilakukannya, dan

belajar dari pengalamannya

Hal ini berarti, harus selalu ada waktu bagi pengajar untuk mengadakan

refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Untuk bisa

belajar dari pengalaman, ia harus mengetahui mana yang benar dan

salah, serta baik dan buruknya dampaknya bagi proses belajar siswa.

29

Page 44: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

5. Pengajar seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat dalam

lingkungan profesinya, sehingga dimungkinkan terjadinya berbagai

pengalaman dan menambah pengalaman baru melalui pergaulannya

yang luas dalam masyarakat.

Menurut [6], dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2205 Tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa profesi pengajar

merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip

profesionalitas sebagai berikut :

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan pendidikan, keimanan,

ketaqwaan, dan akhlak mulia

3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas

5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalitasan

6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat

8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan

9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-

hal yang berkaitan dengan keprofesionalan pengajar.

30

Page 45: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Les Privat dan Kelompok

Belajar Bintang Pelajar cabang Bintaro pada bulan Pebruari tahun 2008.

Dengan mempertimbangkan jumlah pengajar yang relatif banyak,

berkualitas, dan memiliki keragaman tingkat pengajar untuk suatu lembaga

bimbingan belajar.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang digunakan data sekunder, yaitu data yang

diperoleh berdasarkan arsip lembaga. Data diperoleh dari divisi sumber daya

manusia bagian quality control berupa data hasil penyebaran kuisioner

menentuan kinerja pengajar Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar

Bintang Pelajar cabang Bintaro.

3.3 Metode Pengolahan Data

Data yang didapatkan pada penelitian ini, dianalisis dengan

menggunakan metode principal component. Dengan prosedur penentuan

faktor berdasarkan eigen values dan model exploratory. Kemudian diuji

31

Page 46: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

dengan Bartlett Test of Spherecity untuk menguji hipotesis bahwa indikator-

indikator yang di uji tidak berkorelasi di dalam populasi. Hasil output uji

Bartlett Test of Spherecity diperoleh dengan bantuan software SPSS 11.5.

Indikator-indikator yang diuji ada 11 buah, yaitu :

1. Gaya mengajar/teknik presentasi

2. Penguasaan terhadap materi yang diajarkan

3. Kesesuaian materi yang diajarkan dengan sekolah

4. Penggunaan metode Smart Solution

5. Kecakapan humor untuk mencairkan suasana kelas

6. Cara penampilan dalam berpakaian saat mengajar di kelas

7. Cara komunikasi dengan siswa saat mengajar di kelas

8. Pemberian bantuan dalam mengerjakan PR dari sekolah

9. Keakraban dengan siswa

10. Kesabaran dan kebaikan dalam mengajar

11. Kedisplinan terhadap jadwal mengajar.

Indikator-indikator di atas diukur dengan 4 range penilaian, yaitu : <50, 51-

69, 70-84, 85-100. Dengan perhitungan nilai berdasarkan bobot nilai yang

sebenarnya.

32

Page 47: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

3.4 Alur Penelitian

(2)

Penelusuran literatur dan

pencarian bahan penelitian

(1) Penentuan sampel di

Lembaga Les Privat dan

Kelompok Belajar Bintang

Pelajar cabang Bintaro

(3)

Perolehan data penilaian

kinerja pengajar dari divisi

SDM bagian Quality

(4) Rekapitulasi data dan uji

normalitas indikator-indikator

penilaian

(5)

Analisis data indikator

menggunakan Analisis Faktor

metode principal component

(6) Kesimpulan berupa Faktor-Faktor

yang dihasilkan dari ekstraksi

Indikator-indikator penilaian

beserta besar korelasinya

Gambar 3.1 Alur Penelitian

33

Page 48: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Penjelasan Gambar 3.1 adalah sebagai berikut :

1. Sampel penelitian merupakan siswa binaan kelas IX di lembaga les

privat dan kelompok belajar Bintang Pelajar cabang Bintaro yang

berjumlah 50 siswa

2. Literatur penunjang penelitian tentang pendidikan diperoleh dari

perpustakan mini Bintang Pelajar dan literatur analisa data diperoleh dari

pembimbing

3. Data diperoleh berdasarkan informasi dari divisi sumber daya manusia

bagian quality control. Data berasal dari penyebaran kuisioner yang

dilakukan oleh quality control kepada 50 siswa kelas IX Bintang Pelajar

cabang Bintaro (kuisioner lihat Lampiran 2)

4. Data survei, kemudian dikalkulasikan dan direkapitulasi untuk dilakukan

pengujian distribusi normal data sebagai asumsi awal data untuk analisa

principal component (rekapitulasi data lihat Lampiran 1)

5. Setelah asumsi data berdistribusi normal terpenuhi, dilanjutkan dengan

analisis faktor metode principal component dengan bantuan software

SPSS 11.5

6. Faktor diekstraksi dari 11 indikator yang diuji, penentuan faktor hasil

ekstraksi berdasarkan pendekatan besar eigen values dan model

exploratory. Faktor yang dihasilkan kemudian diberi nama sesuai

hubungannya dengan indikator-indikator yang terwakilinya sebagai

suatu kesimpulan faktor penilaian kinerja pengajar dari sudut pandang

siswa.

34

Page 49: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Indikator Penilaian

Penelitian studi di lembaga bimbingan belajar Lembaga Les Privat dan

Kelompok Belajar Bintang Pelajar Cabang Bintaro, mengenai kinerja

pengajar yang dilakukan oleh Divisi SDM Bintang Pelajar berdasarkan

penilaian dari sudut pandang siswa binaan dengan menggunakan kuisioner

yang disebarkan pada bulan November 2007. Penilaian dilakukan sebagai

bahan evaluasi terhadap kinerja pengajar selama masa semester I tahun

ajaran 2007/2008. Data mengenai penilaian dari sudut pandang siswa di

ukur dengan interval : <50, 51 – 69, 70 – 84, 85 – 100, dengan indikator :

X1 = Gaya mengajar/teknik presentasi

X 2 = Penguasaan terhadap materi yang diajarkan

X 3 = Kesesuaian materi yang diajarkan dengan sekolah

X 4 = Penggunaan metode Smart Solution

X 5 = Kecakapan humor untuk mencairkan suasana kelas

X 6 = Cara penampilan dalam berpakaian saat mengajar di kelas

X 7 = Cara komunikasi dengan siswa saat mengajar di kelas

X 8 = Pemberian bantuan dalam mengerjakan PR dari sekolah

X 9 = Keakraban dengan siswa

X10 = Kesabaran dan kebaikan dalam mengajar

X 11 = Kedisplinan terhadap jadwal mengajar.

35

Page 50: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Data yang diperoleh dari sampel sebanyak 50 siswa binaan sebagai

responden. Pengujian yang dilakukan dengan metode principal component

menggunakan penentuan berdasarkan pada nilai Eigen Values dan model

exploratory. Berikut bagian data hasil survei atau data asli :

Tabel 4.1 Data Hasil Survei

Responden X 1 X

2 X

3 X

4 X

5 X

6 X

7 X

8 X

9 X

10 X 11

1 72.75 67.5 65 68.75 70 67.25 72.5 66.25 68.75 73.75 65

2 72.5 67.5 65 67.5 73.75 65 92.5 67.5 62.5 65 77.5

3 77.5 92.25 82.25 88.25 82.5 87.25 82.25 77.5 78.75 77.5 93.75

. . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . .

50 81.25 72.5 81 71.5 85.25 70 70 80.25 85.5 76 85.25

4.2 Uji Normalitas

Pengujian ekstaksi indikator dengan metode principal component

memiliki asumsi bahwa data yang diuji berdistribusi normal. Pengujian

asumsi tersebut dengan menggunakan uji signifikan dari setiap indikator

dengan uji Kolmogorov-Smirnov [4].

Analisis pengujian :

1. Hipotesis

H 0 = setiap indikator berdistribusi normal

H1 = terdapat indikator yang tidak berdistribusi normal.

36

Page 51: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

2. Pengambilan keputusan :

Jika besar taraf signifikansi masing-masing indikator > 0,05 maka H 0

diterima.

Jika besar taraf signifikansi masing-masing indikator < 0,05 maka H 0

tidak diterima.

3. Keputusan :

Berdasarkan Lampiran 3 , yang merupakan output Tests of Normality

dari uji signifikansi dengan uji Kolmogorov-Smirnov terlihat bahwa

masing-masing pada kolom Sig, memiliki nilai signifikansi seperti

berikut:

Tabel 4.2 Nilai Signifikansi Indikator

Kolmogorov-Smirnov

Indikator

Nilai Sig.

X1

0,099

X 2

0,119

X 3

0,200

X 4

0,079

X 5

0,075

X 6

0,200

X 7

0,200

X 8

0,200

X 9

0,200

X10

0,200

X11

0,061

37

Page 52: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Terlihat bahwa semua indikator memiliki nilai signifikansi yang > 0,05. Hal

ini berarti hipotesis H

0 diterima maka setiap indikator berdistribusi normal.

4.3 Metode Principal Component

Proses analisis didasarkan pada suatu matriks korelasi antar indikator.

Agar analisis yang digunakan tepat, maka diharapkan indikator yang

dikumpulkan harus berkorelasi. Statistik formal yang digunakan yaitu

Bartlett’s test of sphericity. Uji ini digunakan untuk menguji bahwa

indikator interkorelasi di dalam populasi. Uji ini terdiri dari nilai Chi-

Square, Measure of Sampling Adequacy (MSA) atau nilai KMO, dan nilai

signifikansi pada uji Bartlett’s.

Tabel 4.3 Matriks Korelasi Antar Indikator Awal

X1 X

2 X

3 X

4 X

5 X

6 X

7 X

8 X

9 X

10 X11

X1

X 2

X 3

X 4

X 5

X 6

X 7

X 8

X 9

X10

X11

1 0,589

0,670

0,466

0,073

0,605

0,002

0,435

0,692

0,669

0,464

1 0,739

0,512

0,064

0,693

0,003

0,521

0,665

0,630

0,609

1 0,324

0,315

0,523

-0,033

0,508

0,560

0,584

0,530

1 0,205

0,552

0,073

0,477

0,520

0,580

0,647

1 0,159

0,061

0,242

0,242

0,222

0,085

1 0,202

0,347

0,626

0,658

0,593

1 -0,002

-0,122

-0,038

-0,006

1

0,628

0,448

0,454

1

0,816

0,485

1

0,444

1

38

Page 53: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat terlihat X1 memiliki korelasi yang cukup

berarti dengan nilai korelasi berada 0.40 < kor ≤ 0.70 kecuali dengan X 5

dan X 7 . Kemudian X 2 berkorelasi kuat pula dengan seluruh indikator

kecuali dengan X 5 dan X 7 dengan nilai korelasi masing-masing hanya

0.064 dan 0.003. Selanjutnya X 9 berkorelasi kuat dengan X

10 dengan nilai

korelasi 0.816. Indikator-indikator yang saling berkorelasi cukup kuat dan

kuat ini akan mengumpul membentuk faktor yang sama (memiliki hubungan

yang kuat pula dengan faktornya).

Tabel 4.4 KMO dan Bartlett’s Test

Pengujian Nilai

KMO – MSA 0.711

Berdasarkan Tabel 4.4. Nilai MSA = 0.711. Artinya analisis ekstraksi

indikator ini memang tepat untuk menganalisis data dalam bentuk matriks

korelasi Tabel 4.3. Berdasarkan nilai Bartlett’s test of spherecity dan KMO,

terdapat indikator-indikator yang saling berkorelasi sehingga principal

component akan menghasilkan faktor baru yang jumlahnya kurang dari sama

dengan indikator, sehingga awalnya indikator-indikator yang saling

berkorelasi atau multicollinearity akan diekstraksi menghasilkan faktor-

faktor baru yang tidak saling berkorelasi namun seminimal mungkin tidak

mengurangi informasi yang terkandung di dalam indikator-indikator.

39

Page 54: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Tabel 4.5 Total Variance Explained

Initial Eigenvalues

Component

Total % of

Variance Cumulative

%

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

5.595

1.114

1.050

0.802

0.674

0.618

0.397

0.290

0.230

0.161

0.070

50.861

10.127

9.543

7.292

6.129

5.619

3.607

2.633

2.094

1.462

0.634

50.861

60.988

70.531

77.823

83.953

89.571

93.178

95.811

97.904

99.366

100.000

Eigen value merupakan total variansi yang dijelaskan oleh setiap

faktor, atau merupakan sumbangan dari faktor tertentu terhadap seluruh

variansi dari indikator. Berdasarkan Tabel 4.5. Dengan label initial eigen

value menunjukkan nilai eigen value untuk setiap faktor, pada awalnya

terdiri dari 11 faktor yaitu sebanyak indikatornya. Dengan melihat besar

eigen values, kemudian di dalam proses berikutnya dipilih faktor-faktor

yang memiliki eigen value-nya minimal lebih besar dari 1. Oleh karena tidak

semua faktor memiliki eigen value lebih besar 1, maka jumlah faktor yang

dihasilkan akan lebih sedikit dari jumlah indikator.

Berdasarkan Tabel 4.5, ternyata terdapat 3 faktor atau komponen yang

memiliki eigen value-nya lebih dari 1, yaitu faktor 1, 2, dan 3 masing-

40

Page 55: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

masing dengan eigen value 5.595, 1.114, dan 1.050. Maka besar

persentasinya masing-masing sebesar 5.595

×100% = 50.861 , 11

1.114 1.050 ×100% = 10.127 , dan ×100% = 9.543 . Nilai akumulasi

11 11

persentase variansi ini sangat berguna untuk menentukan banyaknya faktor

yang dapat diekstraksikan.

Berdasarkan Tabel 4.5, maka jumlah faktor yang dihasilkan menjadi 3

faktor. Dikarenakan terdapat 3 faktor yang memiliki eigen value lebih besar

daripada 1 (satu). Faktor-faktor lainnya yang memiliki eigen value kurang

dari sama dengan satu tidak lagi dimasukkan di dalam model.

Tabel 4.6 Component Matrix

Component

ξ1 ξ

2 ξ

3

X1

X 2

X 3

X 4

X 5

X 6

X 7

X 8

X 9

X10

X11

0,793

0,843

0,781

0,713

0,273

0,798

0,017

0,677

0,858

0,837

0,729

-0,093

-0,039

-0,112

0,197

0,174

0,274

0,944

-0,079

-0,190

-0,083

0,078

-0,138

-0,188

0,147

-0,054

0,907

-0,188

-0,048

0,236

0,084

0,026

-0,216

41

Page 56: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Berdasarkan Tabel 4.6, ξ1 (faktor 1) diberi nama “manajemen kelas

pengajar” karena memiliki pattern loading lebih dari 0.30 dengan indikator

X1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 6 , X 8 , X 9 , X10 dan X11 , sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan indikator-indikator tersebut dengan faktor 1 cukup kuat. Untuk ξ2

(faktor 2) diberi nama “dialogis pengajar” karena memiliki pattern loading

kuat dengan X 7 sebesar 0.944. Untuk ξ3 (faktor 3) diberi nama “humoritas

pengajar” karena memiliki pattern loading kuat dengan X 5 sebesar 0.907.

42

Page 57: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Proses ekstraksi indikator-indikator penilaian kinerja menjadi faktor-

faktor penilaian kinerja dilakukan dengan analisis faktor melalui metode

principal component dengan metode pembentukan faktor berdasarkan eigen

value. Dengan hal-hal yang harus dipenuhi, yaitu : indikator-indikator

berdistribusi normal dan indikator diukur dengan menggunakan skala

interval atau rasio, adanya korelasi antar indikator yang ditunjukkan oleh

matriks korelasi indikator, adanya kesesuaian dan tingkat rekomendasi

penggunaan analisis faktor yang ditunjukkan dengan nilai KMO dengan

batas minimum kesesuaian jika nilai KMO ≥ 0.6, standarisasi indikator,

faktor yang terbentuk memiliki eigen value lebih besar daripada satu, dan

penentuan observasi indikator terhadap faktor yang ditunjukkan dengan

besar pattern loading lebih besar daripada 0.30.

Tujuan utama metode principal component adalah untuk mereduksi

banyak indikator menjadi satu faktor atau lebih. Berdasarkan hasil penelitian

dari 11 indikator terbentuk 3 faktor yang memiliki eigen value lebih besar

daripada satu, yaitu : faktor manajemen kelas pengajar, faktor dialogis

pengajar, dan faktor humoritas pengajar.

Faktor 1 memiliki pattern loading yang lebih besar sama dengan 0,30

dengan 9 indikator, yaitu : gaya mengajar/teknik presentasi, penguasaan

terhadap materi yang diajarkan, kesesuaian materi yang diajarkan dengan

43

Page 58: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

sekolah, penggunaan metode Smart Solution, cara penampilan dalam

berpakaian saat mengajar di kelas, pemberian bantuan dalam mengerjakan

PR dari sekolah, keakraban dengan siswa, kesabaran dan kebaikan dalam

mengajar, dan kediplinan terhadap jadwal mengajar. Oleh karena itu faktor 1

dilandasi oleh 9 indikator tersebut, kemudian untuk faktor 1 diberi nama

faktor “manajemen kelas pengajar”.

Faktor 2 memiliki pattern loading lebih besar sama dengan 0.30

dengan 1 indikator, yaitu indikator cara komunikasi dengan siswa saat

mengajar di kelas. Oleh karena itu faktor 2 dilandasi oleh indikator tersebut,

dan diberi nama faktor “dialogis pengajar”.

Faktor 3 memiliki pattern loading lebih besar sama dengan 0.30

dengan 1 indikator, yaitu indikator kecakapan humor untuk mencairkan

suasana kelas. Oleh karena itu faktor 3 dilandasi oleh indikator tersebut, dan

diberi nama faktor “humoritas pengajar”.

5.2 Saran

Penilaian kinerja pengajar dapat dilihat dari berbagai aspek, namun

demikian inti evaluasi tetap berada pada diri pengajar itu sendiri.

Dikarenakan keterbatasan peneliti, maka penelitian ini hanya dilakukan

dengan metode principal component. Adapun dalam principal component

memiliki kelemahan bahwa tidak adanya sistem rotasi, hal ini akan

mempersulit proses ektraksi dan pemberian nama faktor. Oleh karena itu,

diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan sebagai bahan

44

Page 59: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

perbandingan dengan metode-metode analisis faktor yang lain yang lebih

kompleks, yaitu dapat dengan metode unweighted least squares, generalized

least squares, metode maximum likelihood, metode alpha, atau dengan

metode image factoring.

Andaikan penelitian ini akan dikembangkan dapat pula dilanjutkan

dengan analisis multivariate selanjutnya, diantaranya dengan analisis regresi

linear berganda, atau dengan analisis diskriminan.

45

Page 60: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

REFERENSI

[1] Arsip Bintang Pelajar. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

[2] Santoso, Singgih. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS

Versi 11.5. Jakarta : Elex Media Komputindo. 2005.

[3] Seligman, Martin E.P. Authentic Happiness. Bandung : Mizan Pustaka,

2005.

[4] Sharma, Subhash. Applied Multivariate Techniques. Canada : John Wile y

& Sons, Inc. 1996.

[5] Supranto, J. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta : Rineka

Cipta, 2004.

[6] Tim Penyusun. Diktat Kuliah Program Sertifikasi Pengajar tentang

“Strategi Pembelajaran”. Universitas Islam Negeri S yarif Hidayatullah.

2007.

46

Page 61: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMPIRAN 1

Data Hasil Survei

Responden X 1 X

2 X

3 X

4 X

5 X

6 X

7 X

8 X

9 X

10 X11

1 72.75 67.5 65 68.75 70 67.25 72.5 66.25 68.75 73.75 65

2 72.5 67.5 65 67.5 73.75 65 92.5 67.5 62.5 65 77.5

3 77.5 92.25 82.25 88.25 82.5 87.25 82.25 77.5 78.75 77.5 93.75

4 77.5 88.75 85 74.5 74.5 72.25 75.5 81.25 80 72.75 88.75

5 83.75 82.5 77.5 86 77.5 85 86.25 73.75 85 87.5 87.5

6 77.5 81 80 87.5 77.25 77.5 80 77 84.5 91.25 82.5

7 85.25 79.75 83.34 82.5 74.5 81.5 83.75 71 80.25 84.5 86

8 83.25 77.25 79.25 87.5 92.5 78 79 81.25 88.75 85.75 87.25

9 84.25 87.5 86 89.5 83 85 86.5 85.5 87.25 86.5 87

10 88.5 91.75 90.5 90.25 70 84.5 73.75 86.75 89.5 90.25 91

11 84.25 86 85 75 85.25 91.25 90.75 87.5 89.75 79 89.25

12 88.5 89.75 88.75 86.75 83.75 91.5 91.25 90.25 92 92.25 92

13 79.5 75 77.5 65 73.75 68.75 71.25 71.25 69 72.5 73.75

14 72.5 72.5 72.5 70 92.5 72.5 72.5 72.5 72.5 70 70

15 87 70 72.5 82.5 82.5 72 80 64.5 80.5 80 65

16 87.5 75 75 70 75.25 80 85 72.5 90 75 72.5

17 72.5 77.5 71.25 67.5 70 77.5 75 65 70 70 67.5

18 75 76.25 77.5 72.5 90 72.5 95 75 75 77.5 65

19 88.34 83 84 83 84.67 87 80.34 78.34 85.67 85.67 87.34

20 80.75 81.75 85.5 78.75 88.5 85 81.25 75 80 83.5 80.25

21 80.75 84 81.5 83 82.5 89.75 72.5 81 90 91.25 89.75

47

Page 62: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

22 87.25 86.5 88.34 83.75 74.5 82 78.75 87.25 87 83.2 89.5

23 87 90 84.34 89.34 87.34 97.34 85.67 73.75 90 85 90

24 88.5 90 80.75 87.5 72.5 97.25 87 75 90 87 90

25 80.75 82.25 83.5 82.5 82.5 83.5 81.25 82.5 78.5 75 80

26 77.5 77.5 80 82.5 88.25 85 82.5 83 76.25 80 79

27 87.5 77.25 90 79.75 92.5 81.25 82.5 76.25 83.75 82.5 83.75

28 86.25 82.5 90 72.5 80 81.25 82.5 82.25 82.5 82.25 83.75

29 90 77.5 77.5 80 76.25 86.25 70 85 93.75 91.25 81.25

30 88.75 90 82.5 86.25 82.5 91.25 85 70.25 93.75 97.5 88.75

31 90 78.75 81.25 80 75 86.25 88.75 85 88.75 92.5 75.5

32 87.5 87.5 86.25 82.5 86.25 76.25 80 81.25 86.25 88.75 85

33 90.5 91.25 92.75 73.75 87.75 96.25 88.75 73.34 88.75 87.75 88.75

34 95 99 91.25 92.5 78.25 89 73.25 81.25 90 90 93.25

35 75.75 76.25 76.25 70.5 66.25 72.5 92.5 67 68.75 70 72

36 76.5 76.25 77.25 76.25 87.25 79.5 81.25 76 78.25 77.5 76

37 83.34 82.67 75 78.67 62.5 88.34 86 78.34 81.67 81 80.67

38 80.5 83.75 82.5 76.25 80 79.5 80 73.75 82.5 82 81

39 87.5 86.25 82.5 67.5 67.5 79.75 73.75 72.5 76.25 76.75 81.25

40 85 80 83.34 74.67 85 81.67 81.67 70 71.67 76.67 71.67

41 86.67 88.34 80 83.34 73.34 85 83.34 82.5 83.34 78.34 81.67

42 80 77.5 78.75 77.5 82.5 85 82.5 75 78.75 82.5 83.75

43 84.75 74 89.25 71.67 77.25 77.25 92.5 69 60.5 73.75 80

44 81.25 82.5 78.75 78 78.75 79.75 80 75 77.5 81.5 80

45 86.67 95 96.67 70 78.75 85 73.5 73.34 100 95 76.67

46 85 93.5 87.5 71 85 87 87.5 86.25 95 96.25 72.25

47 77.5 73.75 77.5 70 76.25 85 77.5 51 66.5 81.25 80

48 80 73.75 78.5 72.5 73.75 78.75 75.25 70.25 82.5 77.25 85

49 73.75 72.5 65 76.25 70.25 77.5 92.5 65 70 72.5 81.25

50 81.25 72.5 81 71.5 85.25 70 70 80.25 85.5 76 85.25

48

Page 63: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMPIRAN 2

49

Page 64: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

N

50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Percent N

100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0 100.0% 0

Percent N

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

.0% 50

Percent

100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic

.115

.114

.100

.118

.119

.100

.083

.085

.085

.076

df Sig.

50 .099 50 .119 50 .200(*) 50 .079 50 .075 50 .200(*) 50 .200(*) 50 .200(*) 50 .200(*) 50 .200(*)

Statistic df

.955 50

.981 50

.973 50

.961 50

.980 50

.980 50

.968 50

.966 50

.972 50

.986 50

Sig.

.055

.592

.308

.095

.545

.570

.186

.155

.287

.831

LAMPIRAN 3

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11

Tests of Normality

V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10

50

Page 65: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

V11 .122 50 .061 .951 50 .039

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

LAMPIRAN 4

51

Page 66: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMPIRAN 5

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of

Sampling Adequacy. .711

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-

Square 326.646

df 55 Sig. .000

Communalities

Initial Extracti

on

V1 1.000 .656 V2 1.000 .748 V3 1.000 .644 V4 1.000 .551 V5 1.000 .927 V6 1.000 .748 V7 1.000 .895 V8 1.000 .520 V9 1.000 .779

V10 1.000 .707 V11 1.000 .584

Extraction Method: Principal Component Analysis.

52

Page 67: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMPIRAN 6

53

Page 68: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMPIRAN 7

Component Matrix(a)

Component

1 2 3 V1 .793 -.093 -.138 V2 .843 -.039 -.188 V3 .781 -.112 .147 V4 .713 .197 -.054 V5 .273 .174 .907 V6 .798 .274 -.188 V7 .017 .944 -.048 V8 .677 -.079 .236 V9 .858 -.190 .084

V10 .837 -.083 .026 V11 .729 .078 -.216

Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted.

54

Page 69: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

R =

LAMPIRAN 8

KORELASI AWAL

n∑ X iY

i − ∑ X

i ∑Yi

∑ i ∑ i

∑ i ∑ i

n X 2 − ( X )

2 . n Y

2 − ( Y )2

Contoh korelasi X1 dan X2

DATA X1 DATA X2 X12

X22

X1*X2 72.75 67.5 5292.563 4556.25 4910.625

72.5 67.5 5256.25 4556.25 4893.75

77.5 92.25 6006.25 8510.063 7149.375

77.5 88.75 6006.25 7876.563 6878.125

83.75 82.5 7014.063 6806.25 6909.375

77.5 81 6006.25 6561 6277.5

85.25 79.75 7267.563 6360.063 6798.688

83.25 77.25 6930.563 5967.563 6431.063

84.25 87.5 7098.063 7656.25 7371.875

88.5 91.75 7832.25 8418.063 8119.875

84.25 86 7098.063 7396 7245.5

88.5 89.75 7832.25 8055.063 7942.875

79.5 75 6320.25 5625 5962.5

72.5 72.5 5256.25 5256.25 5256.25

87 70 7569 4900 6090

87.5 75 7656.25 5625 6562.5

72.5 77.5 5256.25 6006.25 5618.75

75 76.25 5625 5814.063 5718.75

88.34 83 7803.956 6889 7332.22

80.75 81.75 6520.563 6683.063 6601.313

80.75 84 6520.563 7056 6783

87.25 86.5 7612.563 7482.25 7547.125

87 90 7569 8100 7830

88.5 90 7832.25 8100 7965

80.75 82.25 6520.563 6765.063 6641.688

55

Page 70: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

R =

77.5 77.5 6006.25 6006.25 6006.25

87.5 77.25 7656.25 5967.563 6759.375

86.25 82.5 7439.063 6806.25 7115.625

90 77.5 8100 6006.25 6975

88.75 90 7876.563 8100 7987.5

90 78.75 8100 6201.563 7087.5

87.5 87.5 7656.25 7656.25 7656.25

90.5 91.25 8190.25 8326.563 8258.125

95 99 9025 9801 9405

75.75 76.25 5738.063 5814.063 5775.938

76.5 76.25 5852.25 5814.063 5833.125

83.34 82.67 6945.556 6834.329 6889.718

80.5 83.75 6480.25 7014.063 6741.875

87.5 86.25 7656.25 7439.063 7546.875

85 80 7225 6400 6800

86.67 88.34 7511.689 7803.956 7656.428

80 77.5 6400 6006.25 6200

84.75 74 7182.563 5476 6271.5

81.25 82.5 6601.563 6806.25 6703.125

86.67 95 7511.689 9025 8233.65

85 93.5 7225 8742.25 7947.5

77.5 73.75 6006.25 5439.063 5715.625

80 73.75 6400 5439.063 5900

73.75 72.5 5439.063 5256.25 5346.875

81.25 72.5 6601.563 5256.25 5890.625

4141.27 4085.01 344529.2 336458.9 339541.2

n∑ X iY

i − ∑ X

i ∑Yi

∑ i ∑ i

∑ i ∑ i

n X 2 − ( X )

2 . n Y

2 − ( Y )2

R = 50(339541.2) − (4141.27)(4085.01)

50(344529) − (4141.27)2 . 50(336458.9) − (4085.01)

2

R = 0.5889

56

Page 71: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-W ilk

Statistic

.115

.114

.100

.118

.119

.100

.083

.085

.085

.076

.122

df Sig.

50 .099

50 .119

50 .200(*)

50 .079

50 .075

50 .200(*)

50 .200(*)

50 .200(*)

50 .200(*)

50 .200(*)

50 .061

Statistic df

.955 50

.981 50

.973 50

.961 50

.980 50

.980 50

.968 50

.966 50

.972 50

.986 50

.951 50

Sig.

.055

.592

.308

.095

.545

.570

.186

.155

.287

.831

.039

N Mean Std. Deviation V1 50 82.8254

V2 50 81.7002

V3 50 81.2606

V4 50 78.2938

V5 50 79.5470

V6 50 81.9070

V7 50 81.6504

V8 50 76.0372

V9 50 81.7520

V10 50 81.8476

V11 50 81.5104

5.58215

7.44062

6.86980

7.29223

7.21433

7.47556

6.64634

7.54870

8.85290

7.61986

7.65773

LAMPIRAN 9

Uji Kenormalan Data

Tests of Normality

V1

V2

V3

V4

V5

V6

V7

V8

V9

V10

V11

* This is a lower bound of the true signif icance.

a Lilliefors Signif icance Correction

Descriptive Statistics

57

Page 72: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

mean std. dev

82.8254 5.58215

phi e

3.14159 2.71828

X1

72.75

72.5

77.5

77.5

83.75

77.5

85.25

83.25

84.25

88.5

84.25

88.5

79.5

72.5

87

87.5

72.5

75

88.34

80.75

80.75

87.25

87

88.5

80.75

77.5

87.5

86.25

z

-1.804931792

-1.849717403

-0.954005177 1/simp*akar 2 phi pngkat e

-0.954005177

0.165635105 Y = 0.114045719 -8.15054E-29

-0.954005177

0.434348772 Y= stat 0.114045719

0.076063882

0.255206327

1.016561719

0.255206327

1.016561719

-0.595720287

-1.849717403

0.747848051

0.837419274

-1.849717403

-1.40186129

0.987898928

-0.371792231

-0.371792231

0.792633663

0.747848051

1.016561719

-0.371792231

-0.954005177

0.837419274

0.613491218

58

Page 73: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

− 2

90 1.285275387

88.75 1.06134733

90 1.285275387

87.5 0.837419274

90.5 1.374846609

95 2.180987612

75.75 -1.267504456

76.5 -1.133147622

83.34 0.092186702

80.5 -0.416577842

87.5 0.837419274

85 0.389563161

86.67 0.688731044

80 -0.506149064

84.75 0.34477755

81.25 -0.282221008

86.67 0.688731044

85 0.389563161

77.5 -0.954005177

80 -0.506149064

73.75 -1.625789346

81.25 -0.282221008

Y = 1

e 2 π

1 ( X * ) 2

dimana X * =

X − X S

59

Page 74: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMPIRAN 10

EIGEN VALUE

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11

X1 1 0.589 0.67 0.466 0.073 0.605 0.002 0.435 0.692 0.669 0.464

X2 0.589 1 0.739 0.512 0.064 0.693 0.003 0.521 0.665 0.63 0.609

X3 0.67 0.739 1 0.324 0.315 0.523 -0.033 0.508 0.56 0.584 0.53

X4 0.466 0.512 0.324 1 0.205 0.552 0.073 0.477 0.52 0.58 0.647

X5 0.073 0.064 0.315 0.205 1 0.159 0.061 0.242 0.242 0.222 0.085

X6 0.605 0.693 0.523 0.552 0.159 1 0.202 0.347 0.626 0.658 0.593

X7 0.002 0.003 -0.033 0.073 0.061 0.202 1 -0.002 -0.112 -0.038 -0.006

X8 0.435 0.521 0.508 0.477 0.242 0.347 -0.002 1 0.628 0.448 0.454

X9 0.692 0.665 0.56 0.52 0.242 0.626 -0.112 0.628 1 0.816 0.485

X10 0.669 0.63 0.584 0.58 0.222 0.658 -0.038 0.448 0.816 1 0.444

X11 0.464 0.609 0.53 0.647 0.085 0.593 -0.006 0.454 0.485 0.444 1

LAM DA 1

6

LAM DA 2

29

LAM DA 3

161

1 5.665 0.944167 29.07069 1.002438 161.049 1.000304

1 6.025 1.004167 28.93692 0.997825 170.546 1.059292

1 5.72 0.953333 27.93567 0.963299 158.4034 0.983872

1 5.356 0.892667 26.59334 0.917012 145.7098 0.90503

1 2.668 0.444667 11.52873 0.397542 57.18082 0.35516

1 5.958 0.993 29.09736 1.003357 162.4108 1.008763

1 1.15 0.191667 1.775526 0.061225 4.635456 0.028792

1 5.058 0.843 24.95444 0.860498 137.8984 0.856512

1 6.122 1.020333 31.33368 1.080472 174.5529 1.084179

1 6.013 1.002167 30.71534 1.05915 170.2779 1.057627

60

Page 75: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

LAMDA 4 4*3 3^2 901.3364 145159.3 25936.77

958.6193 163488.7 29085.95

888.032 140667.3 25091.64

812.1721 118341.4 21231.34

311.7206 17824.44 3269.647

908.2644 147511.9 26377.26

19.98945 92.6602 21.48745

770.0609 106190.1 19015.96

976.2 170398.5 30468.7

951.7914 162069.1 28994.58

828.8235 122663.1 21903

JUMLAH= 1294407 231396.3

1 5.305 0.884167 26.48566 0.913299 147.9966 0.919234

EIGEN (4*3)/3^2 5.593894

x%, Ax% 1294407 Nilai eigen ( λ 1) = = = 5.593894

x%, x% 231396.3

61

Page 76: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

N Mean Std. Deviation V1

V2

V3

V4

V5

V6

V7

V8

V9

V10

V11

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

82.8254

81.7002

81.2606

78.2938

79.5470

81.9070

81.6504

76.0372

81.7520

81.8476

81.5104

5.58215

7.44062

6.86980

7.29223

7.21433

7.47556

6.64634

7.54870

8.85290

7.61986

7.65773

LAMPIRAN 11 MANUAL LOADING INDIKATOR

lij

wij

= λi

s j

ket : l i j

w i j

= loading indikator j dg faktor i

= eigen vector indikator j dg factor i

s j = Standar deviasi indikator j

λi

= eigen value faktor i

Descriptive Statistics

Eigen value

5.595

1.114

1.050

0.802

0.674

0.618

0.397

0.290

0.230

0.161

0.070

Page 77: APLIKASI METODE PRINCIPAL COMPONENTrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13099/1/WAWAN... · penelitian. Indikator-indikator ini diukur dengan menggunakan skala interval

62