apa itu gizi seimbang

16
Apa Itu Gizi Seimbang ? Sehat dan Bugar, berkat gizi seimbang, dari Institut Danone Indonesia, 2011 Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat- zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Dalam buku ini, para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang : Aneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan memantau berat badan ideal.

Upload: nyoman-adiyasa

Post on 20-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Apakah empat sehat lima sempurna sesuai dengan konsep gizi seimbang ?

TRANSCRIPT

Page 1: Apa Itu Gizi Seimbang

Apa Itu Gizi Seimbang ?    

Sehat dan Bugar, berkat gizi seimbang, dari Institut Danone Indonesia, 2011Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Dalam buku ini, para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang : Aneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan memantau berat badan ideal.

Page 2: Apa Itu Gizi Seimbang

Sejarah Gizi Seimbang  

4 Sehat 5 SempurnaDulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 Sehat 5 Sempurna” (4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, di tahun 1950-an. Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hal ini juga sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika Serikat—yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu—menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet” diterjemahkan menjadi “ Pedoman Gizi Seimbang” (PGS). Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO, dalam rangka menghadapi beban ganda mengenai gizi di Negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi.

Beban Ganda Masalah Gizi   |  

Page 3: Apa Itu Gizi Seimbang

PGS sangat penting untuk menyiapkan pola hidup sehat dalam menghadapi “beban ganda masalah gizi”, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi bersamasama. Kekurangan dan kelebihan gizi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kekurangan gizi berhubungan erat dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah sakit, kurangnya tingkat inteligensi (kecerdasan), dan produktivitas yang rendah. Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa masalah kegemukan tidak lagi monopoli negara dan orang kaya, tetapi juga diderita oleh masyarakat miskin.Sedangkan kelebihan gizi, yang ditandai dengan kelebihan berat badan atau kegemukan, memperbesar risiko munculnya berbagai penyakit kronis degeneratif, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, “penyakit asam urat” (gout), dan beberapa jenis kanker.Kedua masalah gizi ini muncul karena pola makan yang tidak ber-Gizi Seimbang. Kekurangan gizi terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan, sedangkan kelebihan gizi timbul karena asupan gizi melebihi kebutuhan. Di banyak Negara berkembang dan miskin terjadi perubahan pola hidup, akibat kemajuan teknologi dan globalisasi. Kurang bergerak (selalu berkendaraan), tidak olah raga teratur, dan banyak makan manis dan berlemak, kurang serat.Seseorang, umumnya anak, yang sering terkena penyakit infeksi cenderung lebih mudah kekurangan gizi. Adapun kelebihan gizi terjadi terutama disebabkan pola makan padat energi (kalori) yang melebihi kebutuhan untuk beraktivitas sehingga menimbulkan kegemukan. Beban ganda masalah gizi dapat dicegah jika setiap orang memahami dan mempraktikkan pola makan dengan prinsip Gizi Seimbang. Sebaliknya masalah infeksi dengan sanitasi buruk masih membayangi penduduk miskin sebagai penyebab kekurangan gizi.  

Periodic Window of Opportunity  Istilah "Window of Opportunity" aslinya adalah istilah astrologi penerbangan di angkasa luar Artinya untuk selamat menerobos bahaya angkasa luar, waktu dan kesempatan sangat sempit, sebesar "jendela-window". Kesempatan (opportunity) menerobos jendela seperti itu sangat terbatas. Untuk memperbaiki gizi generasi yang akan datang sasaran program yang efektif terbatas, yaitu : Ibu hamil, bayi sampai usia 2 tahun, dan remaja putri (WUS) yang siap menikah atau terbatas pada usia minus (-) 9 bulan sampai 24 bulan terutama dari golongan miskin. Beberapa referensi menyebutkan masa itu sebagai “kesempatan emas” atau “masa kritis”. Jika calon ibu kekurangan gizi dan berlanjut hingga masa kehamilan, janin pun akan kekurangan gizi. Hal ini dapat menimbulkan beban ganda masalah gizi, yakni anak kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, serta ketika dewasa mengalami kegemukan dan berisiko terkena penyakit degeneratif.Untuk mencegah aneka dampak tersebut, upaya perbaikan gizi dapat dilakukan pada kelompok penduduk yang termasuk dalam periode Window of Opportunity, yaitu remaja perempuan, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi sampai anak usia dua tahun. Dengan memahami dan mempraktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang, maka keadaan gizi setiap kelompok khusus itu dapat diperbaiki dan dipertahankan.

Page 4: Apa Itu Gizi Seimbang

Tumpeng Gizi Seimbang  

Tumpeng-Bentuk Visual Gizi Seimbang IndonesiaTumpeng Gizi Seimbang (TGS) meragakan 4 prinsip GS : aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Selain itu, buku ini dilengkapi juga dengan contoh anjuran pembagian makanan dan set hidangan per hari untuk setiap golongan umur, Daftar Bahan Penukar, Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur untuk beberapa zat gizi, dan daftar IndeksMassa Tubuh (IMT). Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Buku ini akan menguraikan pengertian dan empat prinsip dari Gizi Seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok tersebut.

Page 5: Apa Itu Gizi Seimbang

Perbedaan Empat Sehat Lima Sempurna dengan Gizi Seimbang  | English  

Melanjutkan uraian di edisi sebelumnya tentang definisi gizi seimbang, sejarahnya, „windows of opportunity", serta beban ganda masalah gizi, uraian di bawah ini akan melihat perbedaan antara prinsip 4 sehat 5 sempurna dengan konsep gizi seimbang.

Sesuai dengan prinsip Gizi Seimbang[1], pola makan berdasarkan "Pedoman Gizi Seimbang" (PGS) tidak dapat berlaku sama untuk setiap orang. Tiap golongan usia, status kesehatan, dan aktivitas fisik, memerlukan PGS yang berbeda sesuai kondisi masing-masing. Hal ini berbeda dengan pola makan berdasarkan slogan "4 sehat 5 sempurna" (4S & 5S) yang berlaku bagi semua orang di atas dua tahun.

Tak jelas bagaimana pedoman yang mengelompokkan makanan hanya ke dalam 4 kelompok secara kualitatif itu dapat menjadi acuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai golongan masyarakat. Pada saat slogan 4S5S diciptakan tahun 1950-an, diasumsikan bahwa kebiasaan makan masyarakat makin sehat sehingga berbagai masalah kesehatan karena kekurangan dan kelebihan gizi dapat dicegah dan dikurangi. Asumsi ini ternyata tidak terwujud, baik di Indonesia maupun negara-negara lain, termasuk negara asal 4S5S di AS. Oleh karena itu pedoman 4S5S sejak awal tahun 1990-an secara internasional telah digantikan oleh pedoman yang lebih rinci yang disebut PGS dengan alasan sebagai berikut.

Pertama,

susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat.

Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan PGS menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. PGS pun memperhatikan aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain.

Kedua,

Page 6: Apa Itu Gizi Seimbang

susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi. Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging.

Oleh karena itu di dalam PGS, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu.

Ketiga,

slogan 4S5S yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, di tahun 1950-an dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu. "Basic Four" dari AS yang diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat. Namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan visual piramida.

Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi PGS yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia PGS berlaku sejak bayi dengan memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.

Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S.

Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.

[1] Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.

Pentingnya Membiasakan Makan Makanan Beraneka Ragam  | English   |  

Page 7: Apa Itu Gizi Seimbang

Empat prinsip dasar gizi seimbang mencakup variasi makanan, pola hidup bersih, aktivitas fisik, dan pemantauan berat badan ideal.  Membangun  kebiasaan makan beraneka ragam sebagai penerapan prinsip pertama dari Gizi Seimbang yang universal. Setiap manusia di mana saja membutuhkan makanan yang beraneka ragam atau bervariasi, karena tak ada satu pun makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh, kecuali ASI (air susu ibu) untuk bayi sampai umur 6 bulan. Makin beragam pola hidangan makanan, makin mudah terpenuhi kebutuhanakan berbagai zat gizi.

Selain memerhatikan sumber zat-zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, pola makan ber-Gizi Seimbang juga mencakup sumber zat-zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral; dan tentu termasuk air. Pola makan bergizi seimbang mengatur secara proporsional keragaman golongan makanan, baik dalam jenis maupun jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh.

KARBO sebagai Sumber Energi Utama

Karbohidrat dikenal sebagai sumber energi utama bagi tubuh, sehingga digolongkan sebagai makanan pokok. Sumber karbohidrat utama dalam pola makanan Indonesia adalah beras. Di beberapa daerah, selain beras digunakan juga jagung, ubi, sagu, sukun dan lain-lain. Sebagian masyarakat juga menggunakan mi dan roti yang dibuat dari tepung terigu.

Karbohidrat terdiri dari zat "dapat dicerna" dalam bentuk zat gula (glukosa) dan zat pati dan yang "tidak dapat dicerna" dalam bentuk serat.

Sumber karbohidrat yang baik adalah yang masih mengandung serat. Ada serat yang larut dalam air dan yang tidak dapat larut. Walaupun keduanya tidak memberikan zat gizi pada tubuh, namun serat memberikan manfaat kesehatan. Serat yang larut dalam air dapat mengikat lemak di saluran pencernaan dan membuangnya bersama kotoran, sehingga pada akhirnya menurunkan tingkat kolesterol jahat. Serat ini juga membantu mengatur penggunaan gula oleh tubuh dan menahan rasa lapar. Serat yang tidak larut membantu mendorong sisa

Page 8: Apa Itu Gizi Seimbang

makanan melewati saluran pencernaan dan menunjang BAB teratur.

Pada prinsip Gizi Seimbang konsumsi gula dibatasi, karena itu pada Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) gula diletakkan di puncak. Konsumsi makanan bergula berlebihan mendorong timbulnya kegemukan dan segala akibatnya seperti diabetes. Para pakar menetapkan rentang konsumsi konsumsi karbohidrat sebesar 45-65 persen energi total.

Apakah Lemak harus dihindari?

Lemak juga merupakan sumber energi. Di dalam makanan, lemak berfungsi sebagai pelezat makanan sehingga orang cenderung lebih menyukai makanan berlemak. Lemak mebantu tubuh menyerap vitamin A, D, E dan K dan sebagai pelindung berbagai organ tubuh.

Kita mengenal lemak "jahat" dan lemak "baik". Lemak jahat terdiri atas asam  lemak jenuh yang umumnya mengandung kolesterol "jahat" (LDL), sedangkan lemak baik terdiri atas asam lemak tak jenuh  - umumnya mengandung kolesterol baik (HDL).

Lemak jenuh umumnya terdapat pada terdapat pada gajih (lemak daging), jeroan, otak, mentega, margarin, santan dan lain lain. Dalam bentuk makanan, yang tinggi kadar lemaknya antara lain semua jenis tart yang terbuat dari banyak telur dan mentega, rendang daging, soto jeroan, gulai otak dan berbagai masakan lain yang mengandung santan.

Lemak tak jenuh terdapat pada minyak goreng terbuat dari biji-bijian seperti jagung, kacang tanah, kedelai, zaitun dan biji bunga matahari. Minyak jenis ini sebaiknya digunakan sehari-hari. Minyak goreng yang banyak digunakan di Indonesia adalah minyak sawit dan minyak kelapa. Keduanya adalah sumber lemak jenuh, kecuali minyak kelapa murni yang di pasaran dikenal sebagai VCO (Virgin Coconut Oil). Kacang juga merupakan sumber lemak tak jenuh, serat dan fitosterol. Walaupun kandungan lemak kacang relatif lebih tinggi, lemak ini lebih sehat.

Fitosterol, adalah senyawa menyerupai kolesterol yang banyak ditemukan dalam sayuran, kacang-kacangan dan minyak kacang-kacangan. Fitosterol tidak diproduksi dalam tubuh. Jadi, satu-satunya sumber fitosterol adalah makanan. Fitosterol memiliki fungsi yang sama sebagai kolesterol dalam tubuh. Merupakan  komponen penting membran sel dan diperlukan untuk sintesis hormon seksual dan asam empedu. Pola makan yang kaya fitosterol dikenal dapat mengurangi kolesterol total dan kolesterol LDL. Di sisi lain, pola makan berdasarkan makanan hewani (daging, telur dll) memberikan kontribusi ke peningkatan  kolesterol.

Dalam TGS makanan sumber lemak diletakkan pada puncak TGS karena dianjurkan penggunaan seperlunya. Lemak berlebihan dapat mendorong terjadinya kegemukan serta berbagai masalah kesehatan pembuluh darah dan jantung akibat kadar kolesterol darah yang melebihi normal

PROTEIN Memberikan Berbagai Manfaat Kesehatan

Protein terdiri dari asam amino. Diantaranya ada yang esensial karena tidak bisa

Page 9: Apa Itu Gizi Seimbang

dihasilkan oleh tubuh dan hanya dapat diperoleh dari makanan. Selebihnya dapat diproduksi oleh hati bila komponen yang diperlukan tersedia.

Protein memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Yang pertama dan yang terpenting, protein bertanggungg jawab untuk pertumbuhan dan pemeliharaan semua sel dan struktur tubuh, seperti tulang, otot, sel darah, kulit dan rambut. Protein juga merupakan unsur utama enzim; yang membantu banyak reaksi kimia dalam tubuh, diantaranya pencernaan. Protein juga merupakan bagian dalam produksi hormon seperti insulin, hormon tiroid, estrogen dan testosteron.

Protein untuk makanan kita bisa berasal dari nabati, seperti kedelai dan kacang2an, atau berasal dari sumber hewani seperti daging, susu dan olahannya serta telur.

Dengan kedelai sebagai pengecualian, hanya protein hewani yang mengandung semua asam amino dan dalam jumlah cukup.  Adapun makanan nabati (sumber protein nabati) mengandung asam-asam amino yang kurang lengkap, kecuali bila kacang-kacangan dikonsumsi secara kombinasi/bervariasi,12 sesuai dengan prinsip pertama Gizi Seimbang. Oleh sebab itu, camilan yang terdiri atas berbagai jenis kacang-kacangan tergolong camilan sehat.

Vitamin dan Mineral - Walau Hanya Diperlukan Sedikit namun Sangat Diperlukan

Vitamin dan mineral adalah zat gizi mikro yang memperlancar proses pembuatan energi dan proses biologis lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan. Ada banyak vitamin dan mineral yang dikenal luas, namun ada beberapa yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Masalah kekurangan vitamin dan mineral merupakan masalah utama yang banyak dialami negara berkembang, termasuk Indonesia. Vitamin-vitamin yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah vitamin A, berbagai

Page 10: Apa Itu Gizi Seimbang

vitamin B, khususnya folat, vitamin B1, B2, dan B12, sedangkan mineral-mineral yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah yodium, zat besi, dan zat seng. Jenis mineral lain seperti kalsium, mungkin merupakan masalah bagi sekelompok orang yang secara klinik terkait dengan risiko penyakit, tetapi bukan masalah kesehatan masyarakat. Vitamin dan mineral terutama banyak terdapat dalam sayur dan buah.

Untuk mempertahankan kandungan vitamin dan mineral, sayur sebaiknya dihidangkan dalam bentuk mentah setelah dicuci bersih atau setengah matang sebagai salad atau lalapan. Masyarakat, terutama anak-anak, yang kekurangan vitamin A antara lain karena sayur umumnya merupakan makanan yang kurang disukai di dalam keluarga. Oleh sebab itu di dalam TGS, sayuran dan buah-buahan dianjurkan dikonsumsi sesering mungkin tiap hari. Sebenarnya makanan sumber protein hewani adalah juga sumber vitamin dan mineral penting khususnya vitamin A, zat besi, dan folat yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Hanya saja vitamin yang berasal dari makanan hewani relatif lebih mahal daripada sayur dan buah.

Air 

Air merupakan zat gizi dan unsur yang paling berlimpah dalam tubuh. Makin muda seseorang, makin banyak kandungan air dalam tubuhnya. Janin mengandung air dalam tubuhnya. Janin mengandung air kira-kira 98%, tubuh bayi sekitar 75% dan tubuh orang dewasa 50-65%.  Air penting untuk kehidupan dan kondisi masing-masing sel, serta unsur setiap cairan tubuh. Air penting untuk kehidupan dan kondisi masing-masing sel, erta unsur setiap cairan tubuh. Air penting untuk fungsi tubuh, seperti pengatur suhu tubuh, "bantal" sistem saraf, cairan otak dan sumsum tulang belakang. Air diperlukan untuk melakukan banyak reaksi kimia penting pencernaan dan metabolisme.  Kebutuhan air untuk menjaga keseimbangan air dapat dipengaruhi oleh umur, aktivitas fisik, suhu, pola makan dan status kesehatan (seperti saat hamil dan menyusui), serta demam . Pada masyarakat umum, jumlah air yang dikonsumsi minimum 2 liter atau 8 gelas per hari.