anti tumor & antioksidan-rianti mahari (1406663944)

35
TUGAS MAKALAH FITOTERAPI ANTI TUMOR DAN ANTI OKSIDAN RIANTI MAHARANI NIK 1406663944 Dosen Pengajar : Dr.Katrin M.S.,Apt

Upload: sarah-zielda-najib

Post on 10-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

TUGAS MAKALAH FITOTERAPIANTI TUMOR DAN ANTI OKSIDAN

RIANTI MAHARANINIK 1406663944

Dosen Pengajar : Dr.Katrin M.S.,Apt

PROGRAM MAGISTER FAKULTAS FARMASIPRODI HERBAL MEDIKUNIVERSITAS INDONESIA20151. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPrevalensi kanker di Indonesia dan dunia terus menerus meningkat dan hal ini menjadi tantangan bagi dunia kedokteran. Tetapi meskipun pengetahuan dan teknik-teknik pengobatan terus berkembang, angka kematian akibat kanker masih terus meningkat.Kematian akibat kanker baik di negara maju maupun di negara Asia Pasifik terus meningkat. Data yang diterbitkan oleh Institute of Medicine, National Academy of Sciences, USA menunjukkan bahwa di i egara-negara Asia Pasifik kematian akibat kanker tahun 1990 tercatat sebanyak 640.000 dan terus meningkat sehingga diprediksi tahun 2020 menjadi 1.627.000 kematian, atau meningkat 154 %. Selain itu dibandingkan dengan kematian akibat penyakil lain juga meningkat, tahun 1990 sekitar 12 % kematian akibat kanker dan prediksi tahun 2020 juga meningkat menjadi 21 %. Peningkatan ini juga terjadi di negara-negara maju yajtu tahun 1990 sekitar 22 % kematian akibat kanker dan diprediksi meningkat menjadi 24 % tahun 202016).Hal ini menunjukkan bahwa terapi-terapi konvensional untuk kanker yaitu terapi bedah, radioterapi dan kemoterapi tidak banyak memberikan harapan kesembuhan bagi pasien. WHO menyatakan bahwa hanya sepertiga dari pederita kanker yang mampu disembuhkan yaitu terutama yang memiliki perkembangan kanker relatif dini.Keadaan ini mendorong berbagai upaya untuk mengembangkan juga pengobatan kanker dengan pendekatan lain. Termasuk diantaranya pendekatan alamiah dengan menggunakan tanaman obat sebagai obat herbal (phytotherapy ). Melalui pendekatan phytotherpy ini tanaman obat digunakan secara seutuhnya, yaitu berupa ekstrak lengkap tanpa melalui pemisahan (isolasi) dan harus memenuhi syarat-syarat obat yaitu dari sisi keamanan, efektifitas dan kualitas.

1.2. TujuanPengobatan tumor dan kanker menciptakan banyak penderitaan bagi pasien dan menghasilkan sedikit harapan kesembuhan. Meskipun demikian pengobatan tetap dilaksanakan sebagai suatu prosedur pengobatan. Prosedur pengobatan kanker secara konvensional yang hampir terurut mulai dengan terapi bedah, radioterapi, kemoterapi dan immunoterapi, tampaknya perlu dikembangkan demi meringankan penderitaan pasien dan meningkatkan harapan kesembuhan. Pengembangan terapi kanker konvensional ini dapat menghasilkan pendekatan baru dalam pengobatan kanker yang lebih alamiah. Oleh karena itu tulisan ini berusaha meninjau kelemahan-kelemahan pengobatan kanker dan mencari pendekatan baru yang lebih alamiah tersebut.

2. TUMOR DAN KANKERTumorPenyakit yang ditunjukkan dengan pertumbuhan jaringan baru, yaitu suatu jaringan dengan multiplikasi sel-sel yang tidak terkontrol dan progresif, yang disebut juga neoplasma.15)KankerPenyakit keganasan dengan perjalanan alaminya yang fatal. Sel-sel kanker tidak seperti sel-sel tumor jinak, menunjukkan sifat invasi dan metastatis serta sangat anaplastik.13)

Pengertian umum dari kata tumor adalah setiap benjolan yang tidak semestinya. Sehingga juga diartikan pembengkakan sebagai tanda peradangan atau suatu pembesaran yang morbid. Tetapi saat ini kata tumor lebih biasa digunakan untuk pembesaran yang menyertai timbulnya ; neoplasma. Jadi ada tidaknya neoplasma merupakan penentu apakah suatu benjolan merupakan tumor atau bukan.Perbedaan tumor dengan kanker ditunjukkan oleh sifat benjolan tersebut jinak atau ganas. Jika jinak disebut tumor dan jika ganas disebut kanker. Jadi tumor yang ganas adalah kanker dan kanker yang jinak adalah tumor. Sementara itu terdapat juga keadaan yang 'borderline' yaitu menunjukkan sifat-sifat antara jinak dan ganas. Hal ini wajar karena tumor jinak dapat berubah menjadi ganas dan perubahan itu melewati kondisi 'borderline'.2)

2.1. Hakekat Tumor dan Kanker Tumor dan sebagian besar kanker adalah kesalahan proses pertumbuhan. Kesalahan itu berupa cara tumbuh yang otonom dan tidak mengikuti mekanisme pengaturan pertumbuhan yang mengatur jaringan penderita tumor tersebut2).Kanker tidak merupakan satu penyakit tetapi harus dipandang sebagai nama kumpulan dari banyak macam penyakit yang satu sama lain dapat sangat berbeda dalam hal : Terjadinya, Sifat biologik, Tempi dan Prognosis.2

2.1.1. NeoplasmaTumor disebut juga neoplasma, yaitu neoplasma jinak dan neoplasma ganas, Menurut Willis neoplasma didefmisikan sebagai; 'masa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal, dan tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut berhenti. Pada dasarnya awal semua neoplasma ialah hilangnya tanggapan terhadap kendali pertumbuhan normal.Neoplasma memiliki dua sifat yaitu parasit dan otonom. Parasit dalam arti bersaing dengan sel jaringan normal untuk kepentingan metabolismenya. Otonom yaitu tumbuh tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya dan status nutrisi tuan rumah dan tidak terkendali.

Tetapi sifat otonom ini tidak mutlak karena beberapa neoplasma membutuhkan penunjang endokrin dan semua neoplasma tergantung pada tuan rumah dalam hal makanan dan pembekalan darah.'}Proliferasi seluler adalah pertumbuhan sel berupa pertambahan jumlah sel. Proliferasi seluler non neoplastik yaitu regenerasi, hiperplasia, metaplasi dan displasi yang beibeda dengan pertumbuhan neoplastik karena bersifat terkendali dan akan mereda bila stimulus yang

2.1.2. Tumor jinak dan ganas.Meskipun tidak semua tumor ditandai dengan pembengkakan dan bahkan bisa diraba, tetapi sebagian besar memang berupa pembengkakan dan sering bisa diraba. Tumor yang tidak menunjukkan adanya pembengkakan misalnya tumor darah, bahkan biasanya tidak ada sarangnya'2).Tetapi tidak semua pembengkakan yang bisa diraba merupakan tumor, bisa juga pertumbuhan sel reaktif seperti pembengkakan kelenjar limfe2). Pembengkakan berupa tumor bisa benigna (jinak) dan bisa maligna (ganas), meskipun ada bentuk-bentuk antara yang disebut lesi 'bordeline'. Beberapa kanker memang terjadi dari bentuk benigna yang secara berangsur angsur jadi maligna2).

Berikut ini perbedaan tumor benigna dan malignaCiri

Benigna

Malisna

Batas

tajam

tidak tajam, tidak teratur

(Pseudo) kapsul

sering

jarang

Cara pertumbuhan

ekspansif

infiltratif

Kecepatan pertumbuhan

rendah

tinggi

Nekrosis

jarang

sering

Diferensiasi

tinggi

sedang sampai buruk

Atipi sel / inti

sedikit

keras

Aktivitas mitotik

sedikit

tinggi

2.2. Karakter Fisik Tumor

2.2.1. Diferensiasi dan anaplasiSel-sel neoplasma jinak berdiferensiasi baik, sangat mirip dengan sel-sel normal pasangannya. Kanker ditandai oleh diferensiasi sel patenkim yang bervariasi luas, dari yang berdiferensiasi baik sampai yang sama sekali tidak berdiferensiasi. Anaplasi artinya membentuk ke arah terbalik, yaitu diferensiasi dengan arah mundur (dediferensiasi), atau hilangnya diferensiasi struktural dan fungsional sel-sel normal.Neoplasma ganas yang tersusun dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplasi dapat menjadi petanda kanker meskipun tidak semua kanker menunjukkan anaplasi secara jelas. Sel-sel anaplastik memperlihatkpn pleomorfisme nyata yang lebih daripada yang dijumpai pada sel diaplastik.

2.2.2. Kecepatan Tumbuh - Progresi TumorKebanyakan tumor jinak tumbuh lambat dan sebagian besar kanker tumbuh lebih cepat, kemudian menyebar (metastatis) sampai akhirnya menyebabkan kematian. Tetapi beberapa tumor jinak dapat tumbuh lebih cepat dibanding beberapa kanker. Contoh tumor jinak tumbuh cepat yaitu leiomioma (tumor jinak otot polos uterus) yang dipenganihi kadar estrogen.Pada umumnya kecepatan tumbuh kanker berhubungan dengan derajat diferensiasinya, sehingga ada variasi yang luas.Faktor yang berpengaruh pada kecepatan tumbuh, diantaranya yang paling penting ialah suplai darah. Percobaan Folkman memperlihatkan bahwa sel tumor dalam perbenihan tanpa vaskularisasi hanya mencapai nodul 1 - 2 mm. Tetapi bila nodul itu ditanamkan dalam jaringan dengan mengcmbangkan suplai darah dari jaringan sekitarnya, pertumbuhan lanjutan dapat berlangsung.Hormon mempengaruhi kecepatan tumbuh tumor, khususnya pada kanker yang timbul pada jaringan yang responsif terhadap hormon (seperti payudara, uterus, endometrium, ovarium dan prostat). Dengan dcmikian karsinoma payudara tumbuh dengan cepat selama masa kehamilan dan sebaliknya obat-obat anti estrogen atau pengangkatan ovarium dapat secara nyata menghambat pertumbuhan karsinoma payudara.

Faktor-faktor penyebab tumor: Faktor lingkungan, disebut karsinogen. Kelainan ini bekerja pada genom maka disebut mutagen. Karena dibutuhkan lebih dari satu mutasi untuk menghasilkan kanker, maka proses karsinogenesis merupakan prose bertingkat dan kompleks. Kelainan genom yang diturunkan (sangat sedikit), yang mempermudah terjadinya transtbrnasi oleh pengaruh lingkungan.

3.1. Karsinogenesis

Merupakan proses yang berlangsung lama dan dibutuhkan sejumlah banyak pembelahan sel sampai menjadi tumor yang manifes klinis, yang bisa antara 5-10 tahun. Proses karsinogenesis terjadi dalam langkah ganda yaitu inisiasi Ampromosi.Inisiasi adalah proses-proses di dalam genom sel yang menginduksi perubahan spesifik.Perubahan spesifik ini bukan mutasi tetapi lebih mempermudah terjadinya mutasi. Sedangkan promosi adalah proses-proses perusakan sel jaringan yarig tidak spesifik yang rnempercepat proses karsinogenesis.Langkah ganda pada tumor manusia sering lebih dari dua langkah, Contohnya pada serviks uteri berupa terjadinya karsinoma sel squamosa yang melalui beberapa langkah yaitu metaplasia, displasia dan karsinoma in situ.

3.2. Kelompok-kelompok karsinogenKarsinogen kimia Karbohidrogen polisiklik; derivat batubara seperti benzopiren, metilkolantren dan climetilbenzantrasen. Benzopiren terdapat juga pada asap rokok. Ainina aromatik; naftilamina, benzidin, asetilaminofluoren dan beberapa zat warna. Nitrosamina dan nitrosumida Karsinogen pengalkil; siklosfosfamid, Juga terdapat pada beberapa obat kemoterapi. Asbestos Logam yang menghasilkan ion elektrofil; berilium, kadmium, koball, nikel dan timah.Karsinogen alamiah; produk metabolisme; contohnya jamur. Karsinogen lisik; sinar pengion, sinar ultra violet. Karsinogen biologi; Schistosoma hematobhtm pada kanker kandung kernih, Helicobacter pylori pada kanker lambung. Virus seperti virus hepatitis; virus sarcoma Rons (VSR).

3.3. Peran Gen dalam terjadinya Kanker.Paling sedikit terdapat tiga golongan gen yang berperan dalam terjadinya kanker yaitu onkogen, gen supresor tumor dan gen yang terlibat dalam proses-proses yang berkaitar. dengan reparasi DNA. Onkogen ; gen yang bertanggungjawab atas transformasi maligna. Onkogen ini berasal dari protoonkogen. Protoonkogen adalah gen selular normal yang bertalian dengan onkogen. Melalui aktifasi (mutasi) protoonkogen akan menjadi onkogen. Protoonkogen pada keadaan normal akan berperan sebagai faktor penumbuhan. Gen supresor tumor. Gen yang ekspresinya menekan terjadinya sel kanker. Gen perbaikan tumor. Gen-gen yang mengatur sistem perbaikan sel atas kesalahan DNA dalam replikasi.

3.3.1. Mekanisme Ekspresi Gen Onkogen

1. Amplifikasi GenSuatu perbanyakan gen onkogen yang besar sehingga pada sel tumor ditemukan banyak onkogen. Contoh C-erb-B2 yang merupakan onkogen pad karsinoma payudara telah mengalami amplifikasi.2.Translokasi kromosomal.Suatu perubahan kromosom yang khas. Contoh pada kromosom Philadelphia pada leukemia mieloid kronik terjadi translokasi sepotong dari kromosom 9 ke kromosom 22.Perubahan kromosomal kasar, adalah perubahan jumlah kromosom pada inti yang menyolok menunjukkan terjadinya kanker3. Mutasi noklali.Proto onkogen dapat mengalami mutasi noktah. Mutasi ini terjadi oleh pengaruh sinar pengionisasi dan karsinogen kimia.4. Infeksi viral.Dengan jalan infeksi dengan suatu virus (onkogen) dapat diikorporasikan DNA baru ke dalam genom sel.

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KANKER4.1. Faktor hormonal; 'promoting effect'.Pada beberapa bentuk kanker telah dapat dibuktikan pada eksperimen binatang maupun pengamatan klinik bahwa hormon berperan pada terjadinya dan perkembangan kanker. Terutama pada organ-organ yang sangat dipengaruhi hormon seperti payudara, rahim dan prostat.Hormon berperan dengan cara membuat sel lebih sensitif terhadap pengaruh karsinogen seperti virus atau karinogen kimia. Perannya lebih bersifat 'promoting effect' artinya bahwa sel telah menderita perubahan yang tidak menyebab pertumbuhan otonom, tetapi dibawah pengaruh hormon yang mempengaruhi ekspresi gen dari sel yang dituju, pertumbuhan tumor menjadi manifes.Tumor maligna seperti karsinoma prostat, karsinoma payudara dan karsinoma endometrium menunjukkan scnsitifitas hormon yang jelas dan pertumbuhannya dapat dipengaruhi perubahan status hormonal. Karsinoma prostat bereaksi baik terhadap kastiasi maupun pemberian estrogen. Karsinoma payudara tertentu dapat dipengaaihi secara baik dengan pemberian hormon, kastrasi dan adrenalektomi. Ef'ek sebaliknya dapat kita lihat kadang-kadang pada kehamilan; karsinoma payudara yang sudah ada dapat tumbuh lebih cepat, mungkin sensitifitas untuk hormon ini ditentukan oleh adanya reseptor untuk hormon steroid.

4.2. Faktor immunologikTeori penjagaan imun bertolak pada kenyataan bahwa sistem imun yang tergantung pada timus berfungsi rnelindungi hospes dari timbulnyu kanker. Sel kanker setiap saat dapat terbentuk karena mutasi dalam sol normal dan menjadi sel dengan membran bersifat using (antigen) yang menimbulkan immunorespon oleh sel T. Kanker yang muncul pada usia lanjut terjadi karena menurunnya aktivitas imun. Tetapi terapi imun menggunakan obat-obat seperti kortikosteroid dan sitostatika juga menghambat kemampuan imun.Tetapi teori penjagaan imun ini memiliki kelemahan-kelemahan. Antibodi yang spesifik untuk tumor pada manusia, sulit atau belum bisa ditunjukkan. Penekanan faktor imun tidak selalau berakibat terjadinya tumor. Tetapi meskipun dalam batasan tertemu mekanisme immunologik punya peran dalam hubungan tumor hospes. Prinsip ini dapat dipertimbangkan dalam terapi.

PRINSIP-PRINSIP TERAPI DENGAN OBAT HERBALPengobatan dengan tanaman obat ditujukan untuk :

1. Memperkuat jaringan yang terserang serta memperbaiki kerusakannya. 2. Menghentikan pendarahan ( hemostatik)3. Menghilangkan /menetralkan racun (anti toxic)4. Menghilangkan radang / bengkak (anti radang / anti inflamasi)5. Menghilangkan rasa sakit (analgesik / anti piretik)6. Menghilangkan demam / menurunkan temperatur tubuh (anti piretik)7. Membersihkan darah dengan meningkatkan sifat phagocyte dan macrophage dari sel darah putih.8. Meningkatkan daya tahan tubuh (immunotherapy)9. Menghentikan pertumbuhan sel kanker (anti neoplastik / sitostaiika )Dari pokok-pokok pengobatan kanker dengan tanaman obat diatas dapat disimpulkan bahwa pengobatan ini memiliki sifat: Konstruktif yaitu membangun / memperbaiki / memperkuat organ yang terserang kanker untuk melawan kanker. Simptomatik yaitu menghilangkan gejala yang diakibatkan oleh kanker Sitostalik yaitu menghambat pertumbuhan sel kanker, sehingga menjadi tua dan mati.

CONTOH-CONTOH BAHAN ALAM UNTUK OBAT ANTI KANKER Tanaman-tanaman Obat penting untuk penyembuhan kanker ;

1. Bambu Tali (Asparagus cochinchinensis (Lour.) Merr. )2. Bidara upas ( Merremia mammosa (Lour.) Hall.F)3. Buah Makassar (brucea javanica(L.)Merr, )4. Cakar ayam (Selaginella doerdelinii Hieron )5. Daruju (Acanthus ilicifolius Linn. )6. Jali (Coix lachryma -jobi L )7. Jombang (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz)8. Kayumanis cina (Cinnamomum cassia Presl)9. Keladi tikus ( Typhonium flageliforma (Lodd) BL)10. Ki Tolod ( Isotoma longiflora Presl. )11. Komfrey (Symphyium ojjldnale L. )12. Kunir Putih ( Curcuma alba L.)13. Kunyit Putih ( Kaempferia rotunda L )14. Mimba (Azadirachta indica Juss.)15. Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L) Lamk.)16. Sambiloto (Andrographisvpaniculata (Burm.f.) Ness.)17. Sembukan ( Paederia foetida L )18. Tapak dara (Catharanthus roseus (L) C. Don)19. Temu putih (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe.20. Waru landak ( Hibiscus mutabilis L. )21. Mahkota Dewa ( Phalariae Macrocarpae pericarpium)

UJI KLINISHasil penelitian tanaman obat yang bersifat sitostatik dan sitotoksik.

Tanaman obat sitostatik dan sitotoksik biasa diberikan sebagai obat kemoterapi yang bertujuan baik unuk menghambat pertumbuhan kanker maupun membunuh sel-sel kanker. Tanaman-tanaman ini memang sudah biasa digunakan sebagai obat kanker pada pengobatan herbal baik oleh pengobat tradisional maupun dokter dengan tujuan membunuh kanker sehingga jaringan kanker mengecil secara bertahap dan lama-kelamaan.

Berbagai penelitian di Malaysia dan beberapa negara lain dibuktikan bahwa sel kanker yang ditumbuhkan pada media mengandung kalium tinggi ternyata berubah jadi sel normal. Dengan demikian disimpulkan bahwa sel kanker bersifat reversible atau kanker bersifat reversible. Beberapa tanaman obat mengandung kalium dalam jumlah besar, selain itu yang mendorong kanker menjadi reversible sangat mungkin bukan hanya kalium, oleh karena itu dari sekian banyak tanaman obat yang bersifat sitostatik dan sitotoksik sangat mungkin ada yang bersifat mongiduksi kanker untuk bermutasi balik (reversible).Peluang Pemanfaatan Herbal untuk Pegobatan Kanker Dengan Pendekatan Baru.Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas maka tampak bahwa tanaman obat memiliki potensi yang nyata untuk digunakan dalam pengobatan kanker dengan pendekatan yang baru yaitu pendekatan yang mempertimbangkan aspek-aspek; risiko kegagalan, penderitaan pasien selama proses pengobatan, kecacatan pasien dan etika umum. Dengan pendekatan ini maka pasien akan memulai pengobatannya dengan immunoterapi, kemudian dilajutkan dengan kemoterapi dan jika perlu diikuti radioterapi dan terapi bedah.Tetapi dalam pengobatan dengan tanaman obat ini digunakan pedekatan alamiah yang diebut dengan phytotherapy. Phytotherapy adalah pengobatan menggunakan tanaman dbat dalam keadaannya sebagai tanaman. Yaitu tanaman dipandang sebagai obat dan tidak untuk diisolasi, ekstrak tanaman digunaka secafa lengkap.Proses pengobatannya dapat dipertimbangkan sebagai berikut:1. Immunoterapi, dengan tujuan ganda yaitu meningkatkan daya tahan hidup spontan dan menekan pertumbuhan kanker. Bisa digunakan pilihan obat herbal yang imiminoslimulan dan jika perlu didukung obat herbal yang berefek anti oksidan9'12'1'1,2. Kemoterapi, diputuskan tergantung pada hasil immunoterapi. Obat herbal bersifat sitostatika dan sitotoksik dapat dipilih untuk pengobatan ini. Jika hasil immunoterapi menunjukkan hasil yang sangat nyata maka kemoterapi harus ditunda. Jika perkembangan immunoterapi lambat maka perlu dilakukan kemoterapi, tetapi pada kondisi dimana daya tahan tubuh sudah meningkat (hasil immunoterapi) maka dosis kemoterapi bisa lebih besar sehingga lebih efektif. Obat herbal bukan zat kimia tunggal dan efeknya merupakan resultan dari zat-zat yang dikandungnya, maka cenderung terhindar dari resistensi klinik, resistensi kinetik dan resistensi seluler6'7*12'13'.3. Radioterapi, diputuskan tergantung hasil kemoterapi. Jika immunoterapi dan kemoterapi menunjukkan hasil yang sangat nyata yaitu eliminasi tumor berkembang baik, maka tidak perlu memertimbangkan radioterapi. Radioterapi dapat dipertimbangkan jika eliminasi tumor sangat lambat karena pembelahan sel terhenti oleh hambatan-hambatan vaskularisasi atau mengingat pertimbangan klinis perlu dipercepat. Tetapi pertimbangan itu harus mencakup perhitungan bahwa manfaat jauh lebih besar dari risiko. Obat herbal bersifat immunoslimulan dan anti oksidan dapat dipertimbangkan untuk menyertai radiotherapy.4. Tindakan Bedah., Tindakan bedah perlu dipertimbangkan bila radioterapi tidak mungkin dilakukan karena besarnyaa risiko, misalnya akibat posisi yang sulit. Pertimbangan harus mencakup 'risk-benefit ratio' serta penderitaan dan kecacatan pasien. Obat herbal terutama dibutuhkan pada paska bedah yaitu yang berefek immunostimulan, sitostatik dan sitotoksik.

CONTOH TANAMAN YANG BERKHASIAT SEBAGAI ANTI TUMOR

NAMA TANAMAN: Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleriae Macrocarpae Pericarpium)

TINJAUAN BOTANI :Simplisia Phaleriae peericarpium (daging buah mahkota dewa ) merupakan daging buah yang sudah masak (berwarna merah) telah dikeringkan berasal dari tanaman Phaleriae macrocarpa (Scheff) Boerl., suku Thymelaceae.Merupakan tanaman perdu tinggi hingga 5 meter. Batang bergetah, dengan kulit berwarna coklat kehijauan dan kayu berwarna putih. Daun Tunggal berbentuk lonjong, memanjang berujung runcing, warna hijau ukuran panjang 7-10 cm dan lebar 3-5 cm,. Bunga Merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam kelompok 2-4 bunga, warna putih, bentuk seperti terompet kecil, bau harum, timbul menyebar pada batang atau ketiak daun. Buah berbentuk bola dengan ukuran bervariasi, waktu muda berwarna hijau, setelah tua menjadi merah. Biji Bulat berwarna putih dan sangat beracun. Akar tunggang panjang hingga 1 meter. Tanaman yang berasal dari Papua , juga dikenal dengan nama (Phaleriae Papuana Warb.Var.Wichimannii (Val).Back.Simpliasia berupa daging buah berwarna putih kekuningan bau spesifik, rasa pahit, yang sudah dikeringkan menunjukan dua warna berbeda, satu sisi awalnya agak merah, setalah disimpan menjadi kecoklatan, sedangkan sisi lain berwarna kekuningan.

Kandungan KimiaFalerin,Mangiferin, asam galat, ikasarida, pada biji terdapat senyawa norkukurbitasin, fevikordin.

FarmakologiDigunakan pada penderita kanker, antidiabetes, sebagai hepatoprotektor, dan antioksidan. Efek antiproliferasi dan fragmentasi DNA yang ditunjukan oleh senyawa hasil isolasi simplisia terhadap berbagai sel kanker seperti TE2 (esophagus), AGS (lambung), HCT116 (kolon), PC3 (prostat), HepG2 (hati), MCF-7 (payudara), CaSki (servik), beberapa diantaranya memiliki IC50fraksi tak tersabunkan>oryzanol Evy Damayanti, Program Pasca sarjana S3 , FMIPA, Bogor, 2002

3.Rumput Mutiara (herba) (Hedyotis corymbosa L)Isolasi senyawa B oaktif daru tumbuhan rumput mutiara (Hedyotis Corymbosa L) yang berpotensi sebagai agen antitumor.1. Fraksi methanol : air (90%:10%) merpakan fraksi yang paling toksik (LC50=5,000119 ppm).2. Hasil identifikasi menunjukan bahwa senyawa aktif antitumor yang diduga adalah golongan triterpenoid.Wiwik Susanah Rita, dkk, Lemb Penelitian Univ.Udayana, Denpasar.

4.Kunci Pepet (Umbi) (Kaemfera Rotunda Linn.)Identifikasi dan pengujian Protein Aktif sebagai Antikanker dalam kunci pepet (Kaenferia Rotunda Linn.)Mengandung protein aktif yang mempunyai aktivitas mirip ribosom inacting protein (RIP) yang berpotensi sebagai obat anti kanker. Wiriatun Lestariana, dkk. Lemb.Penelitian Fakultas Kedokteran UGM,Yogyakarta, 2001.

5.Temu Putih (rimpang) (curcuma Zedoria Rossc.)Uji antimugenitas Ekstrak Temu putih (curcuma zedoria rosc.) dengan metode mikronukleus pada sumsung tulang Mencit (Mus Musculus L.)1.Menekan pembentukan mikronukleus.2. Aktivitas antimutagenik ektrak temu putih meningkat sesuai dengan kenaikan dosis ekstrak yang diberikan.Ema Hermawati, Jurusan Biologi,FMIPA UI,Jakarta 1996.

6.Gandarusa (daun) (Justicia gandarusa Burn, F)Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Gandarusa Burn .F.)secara invitro terhadap jumlah sel Leukemia L1210Menghambat pertumbuhan sel leukemia L 1210Khusnul Khotimah, Fakultas Farmasi Untag, jakarta, 2003.

7.Meniran (herba) (pyllantus niruri Linn.)Pengaruh Pemberian meniran (Phyllantus niruri Linn.) terhadap viabilitas sel mononuclear Mencit c3H secara invitroMenurunkan viabilitas sel adenocarcinoma Mamae mencitTatuk Himawan, fakultas kedokteran Undip , semarang , 2003

8.Sirih (daun)(Piper Betle Linn.)Pengaruh pemberian ekstrak aquades sirih (piper Betle) terhadap vabilitas sel tumor adenocarcinoma mammae Mencit C3H in vitroMenghambat viabilitas sel tumor payudara mencit.Karyadi , Fakultas kedokteran UNDIP semarang, 2003.

9.Sambung nyawa (daun)Gynura ProcumbenPengaruh pemberian sambung nyawa (gynura procumbent) terhadap proliferase Tumor kelenjar Mammae inokulasiMenurunkan aktivitas proliferase sel kanker payudara mencit.Agnes Vianti, Fakultas Kedokteran Undip , Semarang 2003.

10.Jamur Kayu (Genoderma Lucidum)Daya hambat ekstrak jamur kayu (Genoderma Lucidum terhadap pertumbuhan sel kanker secara invitroMenghambat pertumbuhan sel line dari sel kanker paru-paru manusia dan aktivitas protein kinase C.Sri Agus Sudjarwo Lemb.Penelitian Fakultas Kedokteran Hewan , Unair Surabaya, 2001

11.Lengkuas (rimpang)(alpine galangal)Aktivitas anti kanker ekstrak rimpang lengkuas local pada alur sel kanker manusia serta mencit yang di transplantasi dengan sel tumor primer.Menghambat pertumbuhan jaringan sel kanker mencit (kanker ovarium adenocarcinoma papilar serosa, kanker payudara carcinoma tubular padat dan rhabdomiosarkoma alveolar).Herla Rusmarilin Program pasca sarjana s3 kimia FMIPA IPB, bogor, 2003.

DAFTAR PUSTAKA

1. Robbins, Stanley L. M.D. dan Vinay Kumar, M.D. 1987. Buku Ajar Patologi I. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.2. VanDe Velde, C.J.H., D.J.Th. Wagener dan F.T. Bosman. 1996. Onkologi. Panitia Kanker RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta ,3. Gaedcke, Frauke Dr., Dr. Barbara Steinhof in collabo-ation with Dr. Helga B'lasius. 2003. Herbal Medicinal Products. Medfarm Scientific Publishers Stuttgart. Germany.4. Jaggi, Dr. O.P. Canacer, causes, prevention and Treatment. 2000. Orient Paperbacks, Nev. Delhi, India. I .5. Teo, Prof. Chris K.H Ch'ng Beng Im-Teo. 1999. Cancer. Yet They Live Cancer Care, Penang, Malaysia.6. Weiss, Rudolf Fritz, M.D., dan Fintelmann,-Volker, M.D., 2000. Herbal Medicine. 2nd Edition. Thieme. Stuttgart - New York.7. Mills, Simon and Kerry Bone. 2000. Principle and Practice of Phylotheraphy, Modern Herbal Medicine. Churchill Livingstone. London.8. Samuelsson, Gunar. 1999. Drugs of Natural Origin. A Textbook of Pluirmacognosy. 4th Revised Edition. Apotekarsocieleten. Kristianstad Sweden.9. Sudarman M. dan Harsono R.M. 1985. Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang. Balai Pustaka. Jakarta.10. Seno Sastroamidjojo. 1988. Obat Asli Indonesia. P.T. Dian Rakyat, Jakarta.11. Sampurno, H. Drs, MBA, dkk. 2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Ditjend. POM, Departemen Kesehatan RI.12. Saputra, Koosnadi., Dr., dr., Sp.R. Dr. Suprapto Maat, Drs., Apt., Prof. Dr. >1. Roemwcrdiniadi Socdoko, dr., Sp.PA. 2000. Terapi Biologi untuk Kanker. Airlangga University Press, Surabaya.13. Dalimartha, Sctiawan. Dr., 2004. Duleksi Dini Kanker dan Simplisia Antikarker penebar Swadaya, Jakarta.14. Dalimartha, Setiawan, Dr., 2003. Ramuan Tradisional untuk Penrobatan Kanker. Penebai Swadaya, Jakarta.15. Dorland, W.A. Newman., Alih bahasa Huriawati Hartanto dkk. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.16. Gersten, Omer. 1998. Cancer in Developing Countries of the Pacific Rim. Current and Future Health Burdeii. Institute of Medicine. National Academy of Sciences. Washington, DC. '17. Munim, Abdul.Dr,dan Prof.Dr.Endang Hanani. 2011.Fitoterapi Dasar. Dian Rakyat, Jakarta.