antenatal 2

12
PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO 1 Erly Melisa Ompusunggu 2 2 1 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15108&val=1008 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Universitas Sam Ratulangi Manado Email: [email protected] Abstract: Problem of maternal mortality is still a major problem in the health field. Until now, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still quite high according to the results of the Household Health Survey (NHHS) in 2009 which is 421 per 100,000 live births. The main causes of maternal deaths are haemorrhage, infection and pre / eclampsia. Knowledge of Antenatal Care of pregnant women is critical because it can help reduce maternal and infant mortality. Examination of pregnancy (Antenatal Care = ANC) can be used as a means to motivate pregnat women to health professionals. This study aims to get an idea of the knowledge, attitudes and actions of expectant mothers about antenatal care. Research carried out by using the descriptive survey method. The population in this study were all pregnant women are checked throughout pregnancy in the health center's shoulders with the sample is the entire population. The results showed 46% of respondents who know how many times should do prenatal care during pregnancy, 46% of respondents who do not know how many times should do prenatal care during pregnancy and 8% of respondents who do not know how many times should do prenatal care during pregnancy. As many as 92% of respondents agreed with every pregnant woman should consult her pregnancy at least ≥ 4 times during pregnancy, 8% of respondents did not agree with every pregnant woman should consult her pregnancy at least ≥ 4 times during pregnancy. as many as 62% of respondents routinely perform pregnancy checks to health care during pregnancy, 38% of respondents did not routinely perform pregnancy checks to health services during pregnancy. Conclusion: From these results, it can be seen that the knowledge, attitudes, and actions of expectant mothers to antenatal care is

Upload: adhiia-sriingatii

Post on 20-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

antenatal

TRANSCRIPT

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTAMANADO

1

Erly Melisa Ompusunggu22

1

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15108&val=1008

Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado2

Universitas Sam Ratulangi ManadoEmail: [email protected]

Abstract: Problem of maternal mortality is still a major problem in the health field. Untilnow, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still quite high according to the resultsof the Household Health Survey (NHHS) in 2009 which is 421 per 100,000 live births. Themain causes of maternal deaths are haemorrhage, infection and pre / eclampsia. Knowledge ofAntenatal Care of pregnant women is critical because it can help reduce maternal and infantmortality. Examination of pregnancy (Antenatal Care = ANC) can be used as a means tomotivate pregnat women to health professionals. This study aims to get an idea of theknowledge, attitudes and actions of expectant mothers about antenatal care. Research carriedout by using the descriptive survey method. The population in this study were all pregnantwomen are checked throughout pregnancy in the health center's shoulders with the sample isthe entire population. The results showed 46% of respondents who know how many timesshould do prenatal care during pregnancy, 46% of respondents who do not know how manytimes should do prenatal care during pregnancy and 8% of respondents who do not know howmany times should do prenatal care during pregnancy. As many as 92% of respondents agreedwith every pregnant woman should consult her pregnancy at least 4 times during pregnancy,8% of respondents did not agree with every pregnant woman should consult her pregnancy atleast 4 times during pregnancy. as many as 62% of respondents routinely perform pregnancychecks to health care during pregnancy, 38% of respondents did not routinely performpregnancy checks to health services during pregnancy. Conclusion: From these results, it canbe seen that the knowledge, attitudes, and actions of expectant mothers to antenatal care isgood enough. This shows knowledge of prenatal care during pregnancy affect pregnantwomen, pregnant women have a readiness to act, although the examination of actionkehamialan respondents is quite high, but not all do such a complete prenatal care inaccordance with existing rules. Recommended for health authorities to conduct outreach to thecommunity about the importance of prenatal care conducted in accordance with the age of herpregnancy in an effort to reduce maternal mortality.Keywords : The behavior of pregnat women, antenatal care

Abstrak: Masalah kematian ibu hamil masih merupakan masalah utama dalam bidangkesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi sesuaihasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009 yaitu 421 per 100.000 kelahiranhidup. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan pre/eklampsia.Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care sangat penting karena akan dapat membantumengurangi angka kematian ibu dan bayi. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care = ANC)dapat dijadikan sebagai sarana untuk memotivasi ibu hamil agar bersalin ke tenaga kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu

28Iyone E.T. SiagianJ. M. L. UmbohBagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Ompusunggu, Siagian, Umboh; Perilaku Ibu Hamil tentang Antenatal Care... 29

hamil tentang antenatal care. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif denganmenggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yangmemeriksakan kehamilannya di Puskesmas Bahu dengan sampel adalah seluruh populasi.Hasil penelitian menunjukan sebanyak 46% responden yang tahu berapa kali seharusnyamelakukan pemeriksaan kehamilan selama hamil, 46% responden yang kurang tahu berapakali seharusnya melakukan pemeriksaan kehamilan selama hamil dan 8% responden yangtidak tahu berapa kali seharusnya melakukan pemeriksaan kehamilan selama hamil. Sebanyak92% responden setuju dengan setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, 8% responden tidak setuju dengan setiap ibu hamilharus memeriksakan kehamilannya sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan. sebanyak62% responden rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan selamahamil, 38% responden tidak rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatanselama hamil. Simpulan: Dari hasil penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa pengetahuan,sikap, dan tindakan ibu hamil terhadap pemeriksaan antenatal care sudah cukup baik. Hal inimenunjukan pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan mempengaruhi ibu hamil selamakehamilannya, ibu hamil mempunyai kesiapan untuk bertindak, meskipun tindakanpemeriksaan kehamilan responden cukup tinggi, namun tidak seluruhnya melakukanpemeriksaan kehamilan tersebut secara lengkap sesuai dengan aturan yang ada. Disarankanbagi dinas kesehatan untuk mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnyadilakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya sebagai upayamenurunkan angka kematian ibu.Kata Kunci : Perilaku Ibu Hamil, Antenatal Care

Di Indonesia masalah kematian ibu masihmerupakan masalah utama dalam bidangkesehatan. Sampai saat ini Angka Kema-tian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukuptinggi sesuai hasil Survei Kesehatan Ru-mah Tangga (SKRT) tahun 2009 yaitu 421per 100.000 kelahiran hidup. Penyebabutama kematian ibu adalah perdarahan,infeksi dan pre/eklampsia.1Di wilayah Propinsi Sulawesi Utara,angka kematian ibu saat melahirkan tahun2010 sebesar 69 per 100.000 kelahiranhidup sedangkan angka kematian bayisebesar 281 per 100.000 kelahiran hidup.Sehubungan dengan ini kiranya ibu hamilselalu menjaga kesehatannya agar bayiyang dikandung dan dilahirkan nantinyasehat dengan rutin melakukan antenatalcare yaitu K1 dan K4.3 Dipuskesmas Bahusendiri cakupan K1 dan K4 berdasarkanrekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan KotaManado tahun 2010 adalah K1 82,10%,dan K4 74,66%. Persentasi ini meningkatbila dibandingkan tahun 2009 adalah K172,26% dan K4 62,10%.2Salah satu upaya untuk meningkatkanpersalinan yang aman adalah dengan me-lakukan pemeriksaan rutin. Periksa ulang

satu kali sebulan sampai kehamilan tujuhbulan, periksa ulang dua kali sampai ke-hamilan sembilan bulan, periksa ulang se-tiap minggu sesudah kehamilan sembilanbulan, periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.3Kemampuan pelayananan kesehatansuatu negara ditentukan dengan perban-dingan tinggi rendahnya angka kematianibu dan angka kematian perinatal. Dikemu-kakan bahwa angka kematian perinatal le-bih mencerminkan kesanggupan suatu ne-gara untuk memberikan pelayanan kese-hatan.4Pemeriksaan kehamilan yang teraturakan menurunkan bukan saja angka kema-tian ibu hamil, ibu bersalin dan nifas tetapijuga menurunkan angka kecacatan bayi diIndonesia. Berdasarkan latar belakang diatas hal inilah yang mendorong penulisuntuk melakukan penelitian dengan judulPerilaku Ibu Hamil Tentang AntenatalCare di Puskesmas Bahu Kecamatan Ma-lalayang Kota Manado.

METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan dengan caradeskriptif (metode survei) yang berlokasi di

30 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm 28-33

Puskesmas Bahu Kecamatan MalalayangKota Manado. Waktu pelaksanaan Pene-litian pada bulan November-Desember2011. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh ibu hamil yang memeriksakankehamilannya di Puskesmas Bahu, sedang-kan sampelnya adalah semua populasi. Pe-ngumpulan data dilakukan melalui kue-sioner yang dibagikan pada setiap ibu ha-mil yang melakukan pemeriksaan kehamil-an di puskesmas Bahu. Dan diolah denganmenggunakan sistem tabulasi dan analisa

Pada tabel dua, sebanyak 70% res-ponden yang melakukan pemeriksaan ke-hamilan pertama pada trimester I, 30% res-ponden yang melakukan pemeriksaan ke-hamilan pertama pada trimester II dan 0%responden yang melakukan pemeriksaankehamilan pertama pada trimester III.

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkanpertama kali melakukan pemeriksaankehamilan.

berdasarkan hasil persentasi.Variabel penelitian ini terdiri dari: 1)Karakteristik Responden; Nama, Umur,Tempat tinggal, Pendidikan, Jumlah anak,Umur kehamilan, 2) Pengetahuan tentang(Manfaat antenatal care, Jadwal antenatalcare, Pelayanan antenatal care), 3) Sikap;ibu hamil memeriksakan kehamilannya,terhadap pelayanan kesehatan, 4) Tindakan;

No.1

2

3

KeteranganTrimester I(1-3 bulan)Trimester II(4-6 bulan)Trimester III(7-9 bulan)Jumlah

N36

15

0

50

%70

30

0

100

Melakukan pemeriksaan rutin kehamilan,

Melakukan kunjungan pemeriksaan.Pada penelitian ini, data yang diper-oleh diolah dalam bentuk penyajian data

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkankepada siapa sebaiknya melakukan peme-riksaan kehamilan.

yang diuraikan dalam bentuk kalimat, te-tapi untuk melihat perilaku ibu hamil yangterdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindak-an ibu hamil terhadap pemeriksaan Ante-natal Care di puskemas Bahu KecamatanMalalayang Kota Manado, maka penyajiandata juga dibuat dalam bentuk Tabel seba-

No.123

KeteranganDokter SpOg/DokterUmumBidanPerawat BidanJumlah

N27230

50

%54460

100

gai berikut:

HASILPengetahuanTabel 1. Distribusi responden yang tahumanfaat memeriksakan kehamilan kepelayanan kesehatan.

Berdasarkan tabel tiga, Sebanyak 54%responden melakukan pemeriksaan ke-hamilan pada dokter SpOg/Dokter umum,46% responden melakukan pemeriksaankehamilan pada bidan dan 0% respondenmelakukan pemeriksaan kehamilan padaperawat bidan.

No.123

KeteranganTahuKurang tahuTidak tahu

N5000

%10000

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan tahuberapa kali seharusnya melakukan pemeriksaankehamilan selama hamil.No. Keterangan N %

Jumlah

50

100

12

Tahu ( 4kaliKurang Tahu (< 4

2323

4646

Berdasarkan tabel satu, didapatkanyang tahu manfaat memeriksakan keha-

3

kali)Tidak tahuJumlah

4

50

8

100

milan 100%.

Ompusunggu, Siagian, Umboh; Perilaku Ibu Hamil tentang Antenatal Care... 31

Berdasarkan tabel empat, sebanyak46% responden yang tahu berapa kali seha-rusnya melakukan pemeriksaan kehamilanselama hamil, 46% responden yang kurangtahu berapa kali seharusnya melakukan pe-meriksaan kehamilan selama hamil dan 8%responden yang tidak tahu berapa kali seha-rusnya melakukan pemeriksaan kehamilan

Berdasarkan tabel tujuh, sebanyak 92%responden setuju dengan setiap ibu hamilharus memeriksakan kehamilannya seku-rang-kurangnya empat kali selama keha-milan, 8% responden tidak setuju dengansetiap ibu hamil harus memeriksakan ke-hamilannya sekurang-kurangnya 4 kali se-lama kehamilan.

selama hamil.Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan

Sikap

setiap ibu hamil harus memeriksakan keha-milan ketempat pelayanan kesehatan

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkanpemeriksaan kehamilan bermanfaat bagikeselamatan ibu dan janin yang dikandungannya.

No.12

KeteranganSetujuTidak setuju

N500

%1000

No

Keterangan

N

%

Jumlah

50

100

12

SetujuTidak setujuJumlah

50050

1000100

Berdasarkan tabel delapan, sebanyak100% responden setuju ibu hamil harus

memeriksakan kehamilan ketempat pela-

Berdasarkan tabel lima, sebanyak 100%responden setuju pemeriksaan kehamilanbermanfaat bagi ibu dan janin yang di kan-dungannya.

Tabel 6. Distribusi responden berdasarkandengan memeriksakan kehamilan ibu dan bayidapat terhindar dari komplikasi yang timbul

yanan kesehatan.

TindakanTabel 9. Distribusi responden berdasarkan iburutin melakukan pemeriksaan kehamilan kepelayanan kesehatan selama hamilNo. Keterangan N %

sewaktu hamil atau melahirkan.

1

Ya

31

62

No.1

KeteranganSetuju

N50

%100

2

TidakJumlah

1950

38100

2

Tidak setujuJumlah

050

0100

Berdasarkan tabel sembilan, sebanyak62% responden rutin melakukan peme-

Berdasarkan tabel enam, sebanyak 100%responden setuju dengan memeriksakankehamilan ibu dan bayi dapat terhindar darikomplikasi yang timbul sewaktu hamil ataumelahirkan.

Tabel 7. Distribusi responden berdasarkansetiap ibu hamil harus memeriksakankehamilannya sekurang-kurangnya 4 kaliselama kehamilan.No. Keterangan N %1 Setuju 46 92

riksaan kehamilan ke pelayanan kesehatanselama hamil, 38% responden tidak rutinmelakukan pemeriksaan kehamilan ke pela-yanan kesehatan selama hamil.

Tabel 10. Distribusi responden berdasarkanberapa kali ibu memeriksakan kehamilanselama hamil sesuai umur kehamilan.No. Keterangan N %1 4 kali 25 502 < 4 kali 25 50Jumlah 50 100

2

Tidak setujuJumlah

450

8100

Berdasarkan tabel 10, sebanyak 50%responden lebih dari empat kali memerik-

32 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm 28-33

sakan kehamilan selama hamil sesuai umurkehamilan, 50% responden kurang dari em-pat kali memeriksakan kehamilan selamahamil sesuai umur kehamilan.Berdasarkan Tabel 11, sebanyak 52%

bulan terakhir memeriksakan kehamilan.

Tabel 14. Distribusi responden berdasarkandalam tiga bulan terakhir berapa kali ibumemeriksakan kehamilan.

responden lebih dari empat kali memerik-sakan kehamilan selama hamil terakhir, 48%responden kurang dari empat kali memerik-sakan kehamilan selama hamil terakhir.

No.12

Keterangan 2 kali< 2 kaliJumlah

N262450

%5248100

Tabel 11. Distribusi responden berdasarkanberapa kali ibu memeriksakan kehamilanselama hamil terakhir.

BAHASANBerdasarkan hasil penelitian didapat-kan Perilaku ibu hamil tentang Antenatal

No.12

Keterangan 4 kali< 4 kaliJumlah

N262450

%5248100

Care di Puskesmas Bahu, dari 50 respon-den yang melakukan ANC di puskesmasBahu didapatkan bahwa seluruh respondenmengetahui manfaat memeriksakan keha-milan ke pelayanan kesehatan sebesar

Tabel 12. Distribusi responden berdasarkandalam tiga bulan pertama berapa kali ibumemeriksakan kehamilan.

(100%). Responden yang mengetahui ka-pan sebaiknya pertama kali melakukan pe-meriksaan kehamilan sebesar 36 orang

No.12

Keterangan 1 kaliTidak pernahJumlah

N272350

%5446100

(70%) pada trimester I (satu sampai tigabulan), sebesar 15 orang (30%) pada tri-mester II (empat sampai enam bulan). Darihasil penelitian dan wawancara denganbeberapa responden, pada umumnya res-

Berdasarkan tabel 12, sebanyak 54%responden lebih dari satu kali dalam tigabulan pertama memeriksakan kehamilan,46% responden tidak pernah memeriksa-kan kehamilan.

Tabel 13. Distribusi responden berdasarkandalam tiga bulan kedua berapa kali meme-riksakan kehamilan.

ponden mengetahui kapan sebaiknya mela-kukan pemeriksaan kehamilan pertama kalijauh lebih baik pemeriksakan kehamilanpada umur kehamilan trimester I (satusampai tiga bulan). Responden mengetahuisebaiknya melakukan pemeriksaan keha-milan kepada dokter SpOg atau dokter u-mum sebesar 27 orang (54%), sebesar 23orang (46%) mengetahui sebaiknya mela-

No.12

Keterangan 1 kaliTidak pernahJumlah

N42850

%8416100

kukan pemeriksaan kehamilan kepada bi-dan. Namun dari hasil wawancara, sebagianbesar responden memilih memeriksakankehamilan di puskesmas dikarenakan biayapemeriksaan kehamilan di puskesmas jauh

Berdasarkan tabel 13, sebanyak 84%responden lebih dari satu kali dalam tigabulan kedua memeriksakan kehamilan, 16%responden tidak pernah dalam tiga bulankedua memeriksakan kehamilan.Berdasarkan tabel 14, sebanyak 52%responden lebih dari dua kali dalam tigabulan terakhir memeriksakan kehamilan,48% responden kurang dari kali dalam tiga

lebih terjangkau. Responden yang menda-patkan pelayanan yang diperoleh ketikamemeriksakan kehamilan ke pelayanan ke-sehatan sebesar 50 orang (100%).Jumlah pemeriksaan kehamilan selamamasa hamil yaitu sebanyak empat kalidiketahui 23 orang (46%). Dari uraian di-atas, pengetahuan responden terhadap ANCdari setiap pertanyaan sudah baik. Hal inimenunjukan pengetahuan tentang pemerik-

Ompusunggu, Siagian, Umboh; Perilaku Ibu Hamil tentang Antenatal Care... 33

saan kehamilan mempengaruhi ibu hamilselama kehamilannya.Responden yang setuju pemeriksaan

orang ( 54%) dan responden yang tidakpernah melakukan kunjungan ANC selamatiga bulan pertama sebesar 23 orang (46%).

kehamilan bermanfaat bagi keselamatan

Responden yang melakukan

kunjungan

ibu dan janin yang di kandungannya seb-esar 50 orang (100%). Dan responden yangsetuju dengan memeriksakan kehamilan ibudan bayi dapat terhindar dari komplikasiyang timbul sewaktu melahirkan sebesar 50orang (100%). Responden yang setuju se-tiap ibu hamil harus memeriksakan kehami-lannya sekurang-kurangnya lebih dari em-pat kali selama kehamilan sebesar 46 orang(92%) dan responden yang tidak setujusebesar empat orang (8%). Dari uraiandiatas sikap responden terhadap ANC darisetiap pertanyaan sudah baik. Sikap res-ponden di wilayah kerja Puskesmas Bahuterhadap pemeriksaan kehamilan yang per-sentase terbesar setuju, dapat dikelompok-kan responden dapat menerima dan mampumerespon. Hal ini berarti responden mem-punyai kesiapan atau kesediaan untuk ber-tindak.Tindakan dalam pemeriksaan kehamil-an adalah pernah tidaknya responden mela-kukan pemeriksaan kehamilan. Respondenyang rutin melakukan pemeriksaan keha-milan ke pelayanan kesehatan selama hamilsebesar 31 orang (62%) dan respondenyang tidak rutin melakukan pemeriksaankehamilan selama hamil ke pelayanan kese-hatan sebesar 19 orang (38%). Respondenyang tidak rutin melakukan pemeriksaankehamilan umumnya pada umur kehamilansatu sampai tiga bulan, dimana respondenmenyatakan keterbatasan ekonomi dan jugabawaan hamil sehingga responden tidakrutin melakukan pemeriksaan kehamilanselama hamil.Responden yang melakukan pemerik-saan kehamilan selama hamil sesuai umurkehamilan lebih dari empat kali sebesar 25orang (50%) dan kurang dari empat kalisebesar 25 orang (50%). Responden yangmelakukan kunjungan ANC respondenselama hamil terakhir lebih dari empat kalisebesar 26 orang (52%) dan kurang dariempat kali sebesar 24 orang (48%).Responden yang melakukan kunjunganANC dalam tiga bulan pertama sebesar 27

ANC dalam tiga bulan kedua selama hamillebih dari satu kali sebesar 42 orang ( 84%)dan responden yang tidak pernah mela-kukan kunjungan ANC dalam tiga bulankedua sebesar delapan orang (16%).Dari uraian diatas tindakan respondenterhadap ANC terhadap setiap pertanyaansudah baik. Meskipun tindakan pemeriksa-an kehamilan responden cukup tinggi, na-mun tidak seluruhnya melakukan pemerik-saan kehamilan tersebut secara lengkap se-suai dengan aturan yang ada.

SIMPULAN DAN SARANPengetahuan, sikap, dan tindakan yangdimiliki responden yang melakukan ANCdi puskesmas Bahu sudah cukup baik, halini dapat dilihat dari responden yang se-luruhnya tahu manfaat ANC.Dari hasil penelitian ini dapat disaran-kan kepada pemerintah untuk mendekatkanpelayanan pemeriksaan kehamilan denganmenempatkan petugas di daerah yang sulitdi jangkau khususnya posyandu, sehinggajangkauan (akses) masyarakat dapat diting-katkan dan cakupan program dapat dicapai.Dan perlu peningkatan kegiatan penyuluh-an kepada masyarakat oleh tenaga kese-hatan tentang pentingnya dilakukan peme-riksaan kehamilan sesuai dengan umur ke-hamilannya sebagai upaya menurunkanangka kematian ibu.

DAFTAR PUSTAKA1. Royston E. Pencegahan kematian ibu hamil.Jakarta: Binarupa Aksara, 2010.2. Dinas Kesehatan Kota Manado. ProfilKesehatan Pemerintah Kota Manado,2010.3. Mochtar R. Sinopsis Obstetri jilid 1 (EdisiKedua). Jakarta: EGC, 1998.4. Angka kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi[homepage on the Internet]. Nodate [cited2011 Nov 10]. Available from:http://www.doctoc.com/docs/6848994/