annual report 2016 - mufg.co.id · beliau pernah ditempatkan di jepang, amerika dan jerman. setelah...
TRANSCRIPT
ANNUAL REPORT2016
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.A member of MUFG, a global fi nancial group
www.mufg.jp/englishwww.mufg.co.id
ARTWORK
To be the world’s mosttrusted �inancial group
ARTWORK
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Content ListDaftar Isi
4
Informasi UmumProfil Perusahaan
Sejarah Singkat
Profil Manajemen
Filosofi dan Kerangka EtikaFilosofi
Kerangka Etika
Kinerja KeuanganIkhtisar Keuangan
Rasio Keuangan
Laporan ManajemenMakro Ekonomi dan Sektor Perbankan Indonesia
Struktur Organisasi
Aktivitas Utama
Teknologi Informasi
Produk dan Jasa
Jaringan Kantor
Mitra Kerja Bank
Anti Pencucian Uang
Sumber Daya Manusia
Program Edukasi Literasi Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komite Internal
Pelaksanaan GCGDewan Komisaris
68
9
10
1618
20
2426
30
3234
36
40
41
43
46
48
50
51
53
54
56
6466
General InformationCompany Profile
Brief History
Management Profile
Philosophy and Ethical FrameworkPhilosophy
Ethical Framework
Financial PerformanceFinancial Highlights
Financial Ratio
Management ReportIndonesia Macroeconomic and Banking Sectors
Organization Structure
Main Activity
Information Technology
Products and Services
Office Network
Bank’s Business Partners
Anti-Money Laundering
Human Resources
Financial Literacy Education Program
Corporate Social Responsibility
Internal Committee
GCG ImplementationBoard of Commissioner
Table of Contents
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
5
Direksi
Komite-komite
Fungsi Kepatuhan
Penerapan Manajemen Risiko
Audit Internal
Audit Eksternal
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar
Rencana Strategis Bank
Paparan Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
Kebijakan Bank mengenai Pengungkapan dan Pengawasan Internal
Risiko Kredit
Risiko Kredit – Pendekatan Standar
Mitigasi Risiko Kredit – Pendekatan Standar
Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar
Risiko Pasar – Metode Standar
Risiko Operasional
Risiko Likuiditas
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
Struktur Kelompok UsahaStruktur Kelompok Usaha
Daftar Kelompok Usaha
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
67
68
70
72
73
74
75
75
82
84
87
92
96
99
101
101
102
104
106108
109
110
Board of Directors
Committees
Compliance Function
The Implementation of Risk management
Internal Audit
External Audit
Fund Provision to Related Parties and Large Exposures
The Bank’s Strategic Plan
Risk Exposure and Risk Management ImplementationBank Policy on Disclosures and Internal Control
Credit Risk
Credit Risk – Standardized Approach
Credit Risk Mitigation – Standardized Approach
RWA Credit Risk Calculation - Standardized Approach
Market Risk – Standard Method
Operational Risk
Liquidity Risk
Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation
Business Group Structure Business Group Structure
List of Business Group
Audited Financial Statement
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
6
General InformationInformasi Umum
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
7
Menjelang 60 tahun menjadi mitra bisnis antara Indonesia dan Jepang
Approaching 60 years as a business partner between Indonesia and Japan
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
8
Menjelang 60 tahun menjadi mitra bisnis antara Indonesia dan Jepang, The Bank of Tokyo-Mit-
subishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta menjalankan per-annya sebagai perantara dalam perekonomian Indo-nesia.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (“Bank”) merupakan kantor cabang yang berkantor Pusat di Tokyo, Jepang yang berlo-kasi di Gedung Midplaza I Lt. 1-3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta 10220, dengan 100% kepemi-likan sahamnya oleh Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG). MUFG merupakan perusahaan terbuka dimana sahamnya diperdagangkan di bursa saham Tokyo, Osaka, Nagoya dan New York.
Jumlah Modal Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta per posisi 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 93.235 miliar, termasuk dana us-aha kantor pusat.
Approaching 60 years as a business partner be-tween Indonesia and Japan, The Bank of To-
kyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch takes its role as an intermediary in the Indonesian economy.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Ja-karta Branch (“the Bank”), holds the status of a branch with its Head Offi ce located in Tokyo, Japan, and is located at Midplaza I Building 1-3 Fl., Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta, 10220, with 100% of shares owned by Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG). MUFG is a listed company whose stocks are traded on the Tokyo, Osaka, Nagoya, and New York stock exchanges.
Total Capital of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch as of 31 December 2016 is IDR 93,235 billion, including declared business fund from head offi ce.
Company Profi leProfil Perusahaan
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
9
APRIL 1957Pembukaan Kantor Perwakilan Bank of
Tokyo di Jakarta
Opening of Bank of Tokyo, Jakarta
Representative OfficeAPRIL 1957
Establishment of Bank of Tokyo, Bandung Sub-Branch. Now
have been changed to Bandung Service Point
DECEMBER 1991
Establishment of Bank of Tokyo, Jakarta
Branch AUGUST 1968
Merger between Mit-subishi Bank and Bank of Tokyo, become The
Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd.
APRIL 1996
Opening of Mitsubishi Bank, Jakarta
Representative OfficeOCTOBER 1973
Business Integration of The Bank of To-kyo-Mitsubishi, Ltd. with UFJ Bank, Ltd.,
becoming The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd. (“BTMU”)JANUARY 2006
Establishment of Bank of Tokyo, Surabaya
Sub-BranchMAY 1989
As one of MUFG Group entities, BTMU Jakarta Branch has changed its brand in
order to strengthen the MUFG’s brand globally so that all Group mem-bers everywhere in the
world will be recog-nized as “MUFG”.
JULY 2014
DESEMBER 1991Pendirian Bank of
Tokyo, Cabang Pem-bantu Bandung. Saat
ini sudah berubah menjadi Service Point
Bandung
AGUSTUS 1968Pendirian Bank of
Tokyo, Cabang Jakarta
APRIL 1996Penggabungan usaha antara Mitsubishi Bank
dan Bank of Tokyo menjadi The Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd.
OKTOBER 1973Pembukaan Kantor
Perwakilan Mitsubishi Bank di Jakarta
JANUARI 2006Integrasi Bisnis antara The Bank of Tokyo-Mit-
subishi, Ltd. dengan UFJ Bank, Ltd.,
menjadi The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd. (“BTMU”)
MEI 1989Pendirian Bank of
Tokyo, Cabang Pembantu Surabaya
JULI 2014Sebagai entitas dari grup MUFG, BTMU
Cabang Jakarta mengubah brand-nya dengan tujuan untuk memperkuat brand MUFG secara glob-al sehingga semua
entitas group diseluruh dunia dikenal sebagai
“MUFG”.
Sejarah SingkatBrief History
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
10
YUSUKE KATSUTAGeneral Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1962, alumni Osaka University, Jepang dan
bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., Jepang pada tahun 1986. Selama karirnya, beliau pernah ditempatkan di Jepang, Amerika dan Jerman. Setelah sebelumnya menjabat sebagai General Manager The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd., Osaka Corporate Banking Division No. 3, Osaka Corporate Banking Group, Jepang, sejak bulan Desember 2013 menjabat sebagai General Manager pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1962, he graduated from Osaka University, Japan and joined The Bank of Tokyo Ltd., Japan in 1986. He has served in Japan, America and Germany during his carrier. After assigned as General Manager The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Osaka Corporate Banking Division No. 3, Osaka Corporate Banking Group, Japan, since December 2013, he was assigned as General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
Profil ManajemenManagement Profile
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
11
TAKAYUKI NISHINAKADeputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1965, alumni dari Hitotsubashi University, Jepang. Beliau bergabung dengan The Bank of
Tokyo Ltd, Jepang pada tahun 1988. Setelah sebelumnya menjabat sebagai General Manager of Global Trading Division – Emerging Markets Trading Office di The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jepang, sejak bulan Desember 2014 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1965, he graduated from Hitotsubashi University, Japan. He joined The Bank of Tokyo, Ltd., Japan in 1988. After assigned as General Manager of Global Trading Division – Emerging Markets Trading Office at The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan, on December 2014 he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
Profil ManajemenManagement Profile
SHOZO KUBODeputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1964, alumni Keio University, Jepang dan bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd.,
Jepang pada tahun 1989. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Team Head of IT Planning Department, System Planning Office of System Division pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ, Ltd., Jepang, sejak bulan Januari 2013 menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta
A Japanese citizen, born in 1964, he graduated from Keio University, Japan, and joined The Bank of Tokyo Ltd., Japan, in 1989. After assigned as Team Head of IT Planning Department, System Planning Office of System Division of The Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ, Ltd., Japan, since January 2013, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
12
TOSHIAKI OUCHIDeputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1970, alumni dari Seijyo University, Jepang. Beliau bergabung dengan The Sanwa Bank,
Ltd., Jepang pada tahun 1994. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager of Global Markets Marketing Division, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Tokyo, Jepang, pada tahun 2014 beliau ditugaskan sebagai Head of Commercial Banking Department 3, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta. Sejak bulan Desember 2015 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1970, he graduated from Seijyo University, Japan. He joined The Sanwa Bank Ltd., Japan in 1994. After assigned as Senior Manager of Global Markets Marketing Division of The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd., Tokyo, Japan, in 2014 he was assigned as Head of Commercial Banking Department 3, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch. Since December 2015, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch
Profil ManajemenManagement Profile
TAKESHI MASUYAMADeputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir pada tahun 1970, alumni dari Keio University, Jepang dan bergabung dengan The Mitsubishi Bank,
Ltd., Jepang pada tahun 1992. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Transaction Banking Division, Jepang, sejak bulan Juli 2014 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1970, he graduated from Keio University, Japan, and joined The Mitsubishi Bank, Ltd., Japan, in 1992. After assigned as Senior Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Transaction Banking Division, Japan, since July 2014, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
13
Profil ManajemenManagement Profile
YOSHINORI SODEOKADeputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1971, alumni Waseda University, Jepang dan bergabung dengan The Bank of Tokyo,
Ltd., Jepang pada tahun 1994. Setelah menjabat sebagai Senior Manager of Global Business Division Regional Advisory Department, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Tokyo, Jepang, pada tahun 2013 beliau ditugaskan sebagai Head of Planning and Investment Promotion Department, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta. Sejak bulan Desember 2015, beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1971, he graduated from Waseda University, Japan and joined The Bank of Tokyo, Ltd., Japan in 1994. After assigned as Senior Manager of Global Business Division Regional Advisory Department, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Tokyo, Japan, in 2013 he was assigned as Head of Planning and Investment Promotion Department of The Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ, Ltd., Jakarta Branch. Since December 2015, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
DADI ARIEF DARMAWANDeputy General Manager
Berkebangsaan Indonesia, lahir pada tahun 1969, alumni dari Toyohashi University of Technology, Jepang, jurusan Teknik
Elektrik dan Elektronik untuk Sarjana 1 dan Sarjana 2. Beliau bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., Global Service Banking Division, Tokyo, Jepang pada tahun 1995. Pada tahun 2006, beliau menjabat sebagai Head of Human Resources Department di Cabang Jakarta dan setelahnya menjabat sebagai Assistant General Manager of HR and Banking Operation di tahun 2014. Sejak bulan Januari 2016 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
An Indonesian citizen, born in 1969, he graduated from Toyohashi University of Technology, Japan, majoring in Electrical and Electronics Engineering for his Bachelor and Master Degree. He joined The Bank of Tokyo, Ltd., Global Service Banking Division, Tokyo, Japan in 1995. In 2006, he was assigned as Head of Human Resources Department at Jakarta Branch before then assigned as Assistant General Manager of HR and Banking Operation in 2014. Since January 2016, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
14
Profil ManajemenManagement Profile
PANCARAN AFFENDIDeputy General Manager
Berkebangsaan Indonesia, lahir pada tahun 1973, alumni dari Universitas Tarumanagara, Jakarta, jurusan Teknik Sipil.
Sebelum bergabung dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta pada tahun 2008, beliau pernah bekerja di PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank DBS Indonesia dan Royal Bank of Scotland Jakarta. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Head of Commercial Banking Department 1, sejak bulan April 2015 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
An Indonesian citizen, born in 1973, he graduated from Tarumanagara University, Jakarta, majoring in Civil Engineering. Before joining The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch in 2008, he worked at PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank DBS Indonesia and Royal Bank of Scotland Jakarta. After assigned as Head of Commercial Banking Department 1, since April 2015, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
15
DAMAL BAYU UTAMADirektur Kepatuhan / Compliance Director
Berkebangsaan Indonesia, lahir tahun 1964, alumni Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi
Hubungan Internasional. Sebelum bergabung dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch pada bulan Januari 2010, beliau pernah bekerja di Bank of America, N.A Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. Sejak bulan April 2010, beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
An Indonesian citizen, born in 1964, he graduated from University of Indonesia, majoring in Social and Political Science specializing in International Relations. Before joining The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch in January 2010, he worked in Bank of America, N.A Indonesia, with his last assignment as Compliance Director. In April 2010, he was assigned as Compliance Director of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
Direktur KepatuhanCompliance Director
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
16
Philosophy and Ethical FrameworkFilosofi dan Kerangka Etika
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
17
Philosophy and Ethical FrameworkFilosofi dan Kerangka Etika
To be a foundation of strength, committed to meeting the needs of our customers, serving society, and fostering
shared and sustainable growth for a better world
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Philosophy and Ethical FrameworkFilosofi dan Kerangka Etika
18
Sebagai bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), dan sebagai cabang dari
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (Bank) mendukung misi kelompok usaha “Untuk menjadi pondasi dari kekuatan, berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasabah, melayani masyarakat, serta mendorong pertumbuhan bersama dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik”.Untuk mewujudkan Visi Perusahaan kami yaitu ”Menjadi grup lembaga keuangan paling terpercaya di dunia,” kami menekankan 3 (tiga) visi.
As a member of the Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), and as a branch of the
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch (the Bank), supports its mission “To be a foundation of strength, committed to meeting the needs of our customers, serving society, and fostering shared and sustainable growth for a better world”.Toward realizing our Corporate Vision of “Be the world’s most trusted financial group,” we emphasize 3 (three) visions.
PhilosophyFilosofi
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
19
Visi-visi Bank adalah sebagai berikut:
Bekerja sama untuk dapat melebihi harapan nasabahBerupaya memahami dan menanggapi beraneka ragam kebutuhan nasabah. Menjaga dan mengharapkan tingkat profesionalisme dan keahlian yang tertinggi, didukung oleh kekuatan diri yang terpadu.
Memberikan dukungan yang handal dan berkelanjutan kepada nasabahMemberikan prioritas tertinggi kepada perlindungan kepentingan nasabah. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkesinambungan. Mempertahankan organisasi yang kokoh, efektif, profesional, dan cepat tanggap.
Memperluas dan memperkuat keberadaan secara global Meningkatkan kekuatan dan kemampuan untuk menarik nasabah global yang loyal Menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan ekonomi global dan dampaknya pada kebutuhan nasabah.
Filosofi manajemen Bank telah disusun untuk menuntun Bank mencapai tujuan. Filosofi manajemen Bank ini menggambarkan aspek – aspek paling fundamental dari kebijakan Bank dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Hal tersebut juga akan menjadi dasar dari setiap keputusan manajemen, termasuk penentuan strategi dan rencana manajemen, selain menyediakan pula kerangka moral dasar untuk mendukung para karyawan dalam menjalankan kegiatan mereka.
Nilai-Nilai Bank adalah sebagai berikut:
Memiliki Integritas dan Tanggung JawabBerupaya adil, transparan, dan jujur. Selalu bertindak secara bertanggung jawab demi kepentingan nasabah dan masyarakat secara menyeluruh, membangun hubungan jangka panjang dengan pemangku kepentingan dan berkontibusi kembali kepada masyarakat.
Kerja sama Tim dan ProfesionalismeMenghormati perbedaan di antara rekan kerja dan memupuk semangat kerja tim yang kuat. Serta senantiasa berupaya menjunjung profesionalisme yang tinggi.
Menantang Diri untuk Selalu BerkembangMenerapkan perspektif global untuk menyongsong tren dan peluang pertumbuhan. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan kerja yang cepat tanggap dan dinamis di mana setiap orang dapat fokus pada upaya penyediaan layanan pelanggan yang terbaik dan menyambut tantangan baru.
The Bank’s visions are as follows:
Work together to exceed the expectations of our customersStrive to understand and respond to the diversified needs of our customers. Maintain and expect the highest levels of professionalism and expertise, supported by our consolidated strength.Provide reliable and constant support to our customersGive the highest priority to protect the interests of our customers.Promote healthy and sustainable economic growth. Maintain a robust organization that is effective, professional, and responsive.
Expand and strengthen our global presenceLeverage our strengths and capabilities to attract a loyal global customer base. Adapt rapidly to changes in the global economy and their impact on the needs of our customers.
The Bank’s management philosophy has been formulated in order to guide the Bank towards the realization of its aims. This Bank management philosophy expresses the values of the most fundamental aspects of the Bank’s policy in conducting its business activities.
It is also the foundation for management decisions, including the formulation of management strategies and management plans, while also providing a basic moral framework to support all employees in their activities.
The Bank’s values are as follows:
Integrity and ResponsibilityStrive to be fair, transparent, and honest. Always act responsibly in the best interest of customers and society as a whole, building long-term stakeholder relationships and giving back to our communities.
Professionalism and TeamworkRespect the diversity of our fellow workers and foster a strong spirit of teamwork. Expect the highest levels of professionalism.
Challenge Ourselves to GrowAdopt a global perspective to anticipate trends and opportunities for growth. Create and sustain a responsive and dynamic workplace where everyone can focus on providing outstanding customer service and embrace new challenges.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Philosophy and Ethical FrameworkFilosofi dan Kerangka Etika
20
Ethical FrameworkKerangka Etika
Bank telah menerapkan kerangka etika dan kode etik dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc.
(MUFG) sebagai pedoman pokok nilai dasar dan etika perusahaan.
Kerangka etika dan kode etik Bank diatur dalam tiga bagian, Pertama adalah untuk menetapkan sikap untuk diterapkan kepada nasabah kami. Kedua adalah menetapkan rangkaian standar untuk membantu kami memenuhi tanggung jawab sebagai warga perusahaan yang baik. Dan ketiga adalah menerapkan tindakan dan pola pikir yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang penuh semangat dan mendukung Bank untuk terus berkembang.
Bagian Pertama: Fokus Terhadap PelangganKami menempatkan para nasabah kami yang beragam sebagai fokus utama dari seluruh kegiatan kami dan selalu bertindak yang terbaik demi kepentingan nasabah. Bank mampu berkembang sampai hari ini karena kepercayaan dan keyakinan yang diberikan oleh nasabah kepada Bank sebagai hasil dari penanganan secara adil, transparan, dan terhormat selama bertahun-tahun.
Budaya bisnis kami tidak digerakkan oleh prospek jangka pendek dan hasil yang instan. Sebaliknya, kami menempatkan prioritas kepada dukungan jangka panjang, hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah kami untuk membantu mereka dalam mencapai tujuan.
We have adopted the ethical framework and code of conduct of The Mitsubishi UFJ Financial
Group, Inc. (MUFG) as the guiding principles for our basic corporate and ethical values.
The Bank’s ethical framework and code of conduct are organized in three sections. First is to set the attitude that we adopt with our customers.Second is to set standards to help us fulfi ll our responsibilities as a good corporate citizen. And third is to apply the actions and mindset that will create a stimulating working environment and to support Bank to continue to grow.
Section One: Customer FocusWe place our diverse customers at the center of all our activities and always act in their best interests. The Bank is able to thrive today because of the trust and confi dence that customers have placed in us -the result of years of fair, transparent, and honorable dealings.
Our business culture is not driven by the prospect of short-term, immediate gains. Instead, we prioritize to support long-term, sustainable relationships with our customers to help them meet their goals.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
21
1-1. Bertindak dengan Kejujuran dan IntegritasBank akan selalu menempatkan nasabah yang beragam sebagai fokus utama dari seluruh kegiatan Bank dan bertindak dengan kejujuran dan integritas dalam semua relasi kami dengan para nasabah. Kami melindungi aset nasabah, termasuk informasi pribadi mereka, dan berusaha setiap saat untuk tidak merusak kepentingan nasabah.
1-2. Mengontrol KualitasDalam rangka untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan nasabah secara terus menerus, kami akan mempertahankan kualitas yang menyeluruh dari produk dan layanan kami dalam seluruh aspek baik dari desain dan pengembangan produk hingga pelayanan, serta secara terus menerus meningkatkan proses operasional kami untuk menyediakan transaksi yang akurat dan aman.
1-3. Melebihi Ekspektasi PelangganKami akan berusaha untuk memenuhi keberagam kebutuhan nasabah kami di seluruh dunia dan untuk melampaui harapan mereka melalui standar profesionalisme tertinggi dengan memanfaatkan jaringan global dan kekuatan konsolidasi Bank secara efektif.
Bagian kedua: Tanggung jawab sebagai PerusahaanSebagai anggota MUFG yang beroperasi global, Bank bertindak secara terhormat, dengan kejujuran dan integritas, mematuhi hukum, peraturan, aturan, dan kebijakan internal secara global setiap saat. Bank terus berusaha mempertahankan stabilitas dan kepercayaan dalam sistem keuangan global dan berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan perkembangan masyarakat. Kami berperilaku dengan cara mendukung dan memperkuat kepercayaan dan keyakinan yang telah dibangun MUFG selama bertahun-tahun.
2-1. Kepatuhan terhadap Hukum dan RegulasiKami selalu menilai dan bertindak dengan kejujuran dan integritas, melakukan apa yang benar, dan mematuhi perintah dan semangat dari hukum, regulasi dan peraturan yang berlaku. Kami menghindari perdagangan oleh orang dalam, tidak terlibat pada tindakan anti-persaingan atau bentuk korupsi apapun, dan mengungkapkan informasi perusahaan kepada publik dengan cara yang benar.
2-2. Memerangi Aktivitas KriminalKami tidak melakukan bisnis yang mengandung unsur kriminal. Kami tidak mengizinkan produk dan jasa keuangan kami digunakan untuk kegiatan ilegal atau tidak sah seperti pencucian uang, penipuan, atau pendanaan teroris.
1-1. Acting with Honesty and IntegrityWe will always place our diverse customers at the center of all activities and act with honesty and integrity in all of our dealings with them. We protect customer assets, including their personal information, and strive at all times not to damage their interests.
1-2. Controlling QualityIn order to earn the lasting trust and confidence of our customers, we will maintain thorough quality control of our products and services in all aspects from product design and development to delivery, and continually improve our processes to provide accurate and secure transactions.
1-3. Exceeding Customer ExpectationsWe will strive to satisfy the diverse needs of our customers worldwide and to exceed their expectations through the highest standards of professionalism and by effectively leveraging our global network and consolidated strength.
Section Two: Responsibility as a Corporate CitizenAs a member of MUFG with global operations, we act honorably, with honesty and integrity, and comply at all times with laws, regulations, rules, and internal policies globally. We strive to maintain stability and confidence in the global financial system and to contribute to the sound growth and development of society. We behave in a manner that supports and strengthens the trust and confidence that MUFG has built up over the years.
2-1. Adherence to Laws and RegulationsWe always judge and act with honesty and integrity, do what is right, and comply with both the letter and the spirit of the laws, regulations, and rules that apply to us. We avoid insider trading, do not engage in anti-competitive conduct or any form of corrupt activity, and publicly disclose corporate information in an appropriate manner.
2-2. Combating Criminal ActivityWe do not conduct business with criminal elements. We do not allow our financial products and services to be used for illegal or improper activities such as money laundering, fraud, or financing terrorist activities.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Philosophy and Ethical FrameworkFilosofi dan Kerangka Etika
22
2-3. Komitmen terhadap Kontribusi Sosial BerkelanjutanKami menghormati sejarah, budaya, dan adat istiadat masyarakat setempat dan berusaha untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan perlindungan lingkungan melalui kegiatan perusahaan dan upaya sukarelawan karyawan.
Bagian ketiga: Lingkungan Kerja yang Etis dan DinamisKami berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang memupuk rasa saling menghormati di antara karyawan, mendukung penuh ekspresi individu secara profesional, mempromosikan kekuatan kerja tim, menghargai keragaman, melampaui perbedaan, dan menerima tantangan baru.
3-1. Menstimulasi Tempat KerjaKami berusaha keras meningkatkan pengetahuan dan keahlian, fokus memaksimalkan kerja tim, dan melihat perubahan dalam lingkungan bisnis sebagai kesempatan untuk meluncurkan inisiatif baru.
3-2. Tempat Kerja yang EtisKami menghormati keragaman dan hak asasi manusia dari seluruh karyawan. Kami tidak terlibat dalam atau mentolerir tindakan diskriminasi, pelecehan, intimidasi, atau perilaku atau kegiatan lain yang tidak sejalan dengan keyakinan inti. Kami melaporkan setiap pelanggaran hukum dan aturan, dan kami mengelola aset perusahaan dengan benar.
Sebagai tambahan, Bank telah menerapkan peraturan dan pedoman kepatuhan serta peraturan kerja karyawan. Berikut adalah kerangka etika Bank:
2-3. Commitment to Social SustainabilityWe respect the history, culture, and customs of local communities and strive to contribute to their development and the protection of the environment through our corporate activities and employee volunteer efforts.
Section Three: Ethical and Dynamic WorkplaceWe are committed to creating a working environment that fosters mutual respect among employees, supports the full expression of our individuality as professionals, promotes the power of teamwork, honors diversity, transcends differences, and embraces new challenges.
3-1. Stimulating WorkplaceWe strive to enhance our knowledge and expertise, focus on maximizing the value of teamwork, and view changes in the business environment as opportunities to launch new initiatives.
3-2. Ethical WorkplaceWe respect the diversity and human rights of all employees. We do not engage in or tolerate discrimination, harassment, intimidation, or any other behavior or activity that is inconsistent with these core beliefs. We report any violations of laws and rules, and we manage corporate assets appropriately.
In addition, we have adopted compliance rules, a compliance manual, and ezmployee work rules. Here are the Bank’s ethical frameworks:
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
23
• Membangun kepercayaanKami akan senantiasa sadar akan tanggung jawab sosial dan misi umum dan akan menangani nasabah dan informasi lainnya dengan penuh perhatian dan tanggung jawab. Dengan melakukan kegiatan operasional bisnis secara baik dan memadai serta memaparkan informasi perusahaan secara tepat waktu dan memadai, Bank akan berupaya mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap Bank.
• Mengutamakan Nasabahz Kami akan senantiasa memperhatikan nasabah, dan melalui komunikasi yang baik, Bank akan berusaha keras untuk memuaskan kebutuhan dan memperoleh dukungan nasabah dengan menyediakan pelayanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
• Menaati hukum, peraturan dan ketentuan internal
Kami akan senantiasa memperhatikan setiap hukum, peraturan dan ketentuan internal yang berlaku, serta menjalankan bisnis secara adil dan terpercaya, sesuai dengan norma-norma sosial. Sebagai bagian dari kelompok usaha keuangan global yang menyeluruh, Bank juga akan menghormati standar internasional yang berlaku.
• Menghormati Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup
Kami akan senantiasa menghormati setiap karakter dan kepribadian, bekerja untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, dan menekankan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan global yang merupakan milik seluruh umat manusia.
• Menentang Elemen Anti SosialKami akan menentang tegas setiap elemen anti sosial yang mengancam keamanan dan ketertiban umum.
• Establishment of trustWe will remain keenly aware of the Bank’s social responsibilities and public missions and will exercise care and responsibility in the handling of customers and other information. By conducting sound and appropriate business operations and disclosing corporate information in a timely and appropriate manner, we will seek to establish enduring public trust in the Bank.
• Putting customers firstWe will always consider our customers, and through close communication will endeavor to satisfy them and gain their support by providing financial services that best meet their needs.
• Conformity to laws, regulations, and internal rules
We will strictly observe applicable laws, regulations and internal rules, and will conduct our business in a fair and trustworthy manner that conforms to societal norms. As a part of global comprehensive financial group, we will also respect internationally accepted standards.
• Respect for human rights and the environmentWe will respect the character and individuality of others, work to maintain harmony with society, and place due importance on the protection of the global environment that belongs to all mankind.
• Disavowal of antisocial elementsWe will stand resolutely against any antisocial elements that threaten public order and safety.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
24
Financial PerformanceKinerja Keuangan
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
25
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Financial PerformanceKinerja Keuangan
26
Financial HighlightIkhtisar Keuangan
LAPORAN POSISI KEUANGANBalance Sheet 2016 2015
Total AsetTotal Assets
140,558 138,172
KreditLoans
91,382 93,258
Total LiabilitasTotal Liability
125,072 125,404
Dana Pihak KetigaThird Party Funds
36,276 31,377
Total ModalCapital
93,235 94,169
dalam Milyar Rupiahin billion IDR
150,000140,000
130,000120,000
110,000100,000
90,00080,000
70,00060,000
50,00040,000
30,00020,00010,000
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
27
Aset
Total Aset pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 140.558 miliar, yang menunjukkan peningkatan sebesar 1,73% dari tahun 2015, yang berjumlah Rp 138.172 miliar. Tidak terdapat aset Bank yang dijaminkan.
Kredit
Total Kredit menunjukkan sedikit penurunan sebesar 2,01% dari akhir tahun 2015 sejumlah Rp 93.258 miliar menjadi Rp 91.382 miliar pada akhir tahun 2016. Sedikitnya penurunan Kredit Bank pada tahun 2016 ini menunjukkan kehati-hatian Bank dalam memberikan kredit ditengah tingginya risiko kredit macet dan pertumbuhan perekonomian global dan lokal di tahun 2016 masih belum seperti yang diharapkan.
Dengan demikian, penyaluran kredit tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, sehingga Bank tetap dapat mempertahankan tingkat NPL dibawah persyaratan Bank Indonesia sebesar 5% secara net. Tingkat NPL (Netto) pada 31 Desember 2016 adalah sebesar 0,38%. Sebagian besar kredit disalurkan dalam bentuk Kredit Modal Kerja dan Investasi.
Jumlah kredit kepada pihak terkait per Desember 2016 sebesar Rp 11.389 miliar.
Surat Berharga
Surat berharga naik secara signifikan dari Rp. 11.386 miliar di tahun 2015, menjadi Rp. 15.038 miliar pada akhir tahun 2016. Hal ini terutama berkaitan dengan persyaratan minimum CEMA untuk kantor cabang bank asing per Desember 2016 sebesar Rp. 5.094 miliar. Dengan CEMA diatas Rp. 5 trilliun, Bank masuk dalam kategori BUKU 3.
Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga Bank mencakup Giro dan Simpanan Berjangka. Pada akhir tahun 2016, DPK mencapai sebesar Rp 36.276 miliar, meningkat sebesar 15,61% dari Rp 31.377 miliar di tahun 2015.
Total Modal
Dana Usaha dari kantor pusat dalam mata uang asing menjadi sebesar Rp 78.150 milyar menyebabkan total Modal tahun 2016 menurun sebesar 0,99% menjadi Rp 93.235 miliar dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 94.169 miliar.
Asset
Total Asset as of 31 December 2016 reached IDR 140,558 billion, showing a 1.73% increase from IDR 138,172 billion at the end of 2015. No assets were pledged as collateral.
Loans
Total Loans showed a 2.01% decrease from IDR 93,258 billion at the end of 2015 and reached IDR 91,382 billion by the end of 2016. The slightly decrease of loan outstanding showed Bank’s caution in loan disbursement amid high non-performing loan and slowdown of global and local economic conditions in 2016, was still not as expected.
Therefore, lending is being done based on the prudential principle, so that the Bank was able to maintain its NPL level below Bank Indonesia‘s requirement of 5% on net basis. The NPL level as of 31 December 2016 was 0.38% on a net basis. Most of the Loans are distributed in the form of Working Capital and Investment Loans.
The amount of Loans to related parties per December 2016 was IDR 11,389 billion.
Securities
Securities were increased significantly from IDR 11,386 billion in 2015 to IDR 15,038 billion at end of 2016. It was mainly related to the minimum CEMA requirements for foreign bank branches amounting to IDR 5,094 billion as of December 2016. With CEMA above IDR 5 trillion, the Bank was included in the category BUKU 3.
Third Party Funds
Bank’s Third Party Funds consist Demand Deposits and Time Deposits. At the end of 2016, Bank’s Third Party Funds reached IDR 36,276 billion, which was increasing 15.61% from IDR 31,377 billion in 2015.
Capital
Business Fund in foreign currency from Head Office became IDR 78,150 billion which was causing 0.99% decrease of capital in 2016 (IDR 93,235 billion) compared to 2015’s figure (IDR 94,169 billion).
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Financial PerformanceKinerja Keuangan
28
LABA RUGIPROFIT AND LOSS 2016 2015
Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income 4,256 3,821
Pendapatan Operasional lainnyaOther Operating Income 21,246 21,495
Beban Operasional lainnyaOther Operating Expense 21,570 22,174
Laba (Rugi) OperasionalOperating Income 3,933 3,141
Laba (Rugi) sebelum PajakIncome Before Tax 3,955 3,064
Laba (Rugi) Tahun BerjalanNet Income for the Year 2,660 2,059
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
29
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Bunga Bersih Bank meningkat selama tahun 2016 menjadi sebesar Rp 4.256 miliar, atau meningkat sebesar 11,40% jika dibandingkan dengan dari Pendapatan Bunga Bersih pada tahun 2015 sebesar Rp 3.821 milliar. Kenaikan Pendapatan Bunga Bersih Bank di tahun 2016 terutama didorong oleh kenaikan Net Interest Margin dari 3,22% pada tahun 2015 menjadi 3,41% pada tahun 2016.
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Operasional lainnya untuk tahun 2016 sebesar Rp 21.246 miliar, atau sedikit turun sebesar 1,16% dari Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2015 sejumlah Rp 249 miliar. Pendapatan Operasional Lainnya di tahun 2016 turun disebabkan oleh penurunan nilai wajar aset keuangan spot dan derivatif sebesar Rp 237 miliar.
Beban Operasional Lainnya
Selama tahun 2016, Beban Operasional Lainnya mencapai Rp 21.570 miliar, atau turun sebesar 2,73% dari Rp 22.174 miliar di tahun 2015, yang dikarenakan penurunan nilai wajar aset keuangan spot dan derivatif sebesar Rp 1.091 miliar.
Laba Operasional
Laba Operasional untuk Bank selama tahun 2016 sebesar Rp 3.933 miliar, meningkat sebesar 25,19% dari Laba Operasional pada tahun 2015 sebesar Rp 3.141 miliar.
Laba Operasional di tahun 2016 meningkat disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih bank seiring dengan meningkatnya Net Interest Margin di tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015.
Laba sebelum Pajak
Dengan demikian Laba sebelum Pajak juga meningkat mencapai Rp 3.955 miliar pada tahun 2016, atau meningkat sebesar 29,07% dibandingkan dengan Rp 3.064 miliar pada tahun 2015.
Laba Tahun Berjalan
Laba bersih Bank tahun 2016 tercatat sebesar Rp 2.660 miliar, atau meningkat sebesar 29,20% dibandingkan laba bersih di tahun 2015 sebesar Rp 2.059 miliar. Hal ini disebabkan adanya kenaikan pendapatan bunga bersih.
Pada tahun 2016 tidak terdapat perubahan tarif pajak penghasilan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 25%.
Net Interest Income
The Bank’s Net Interest Income has increased during 2016 to become IDR 4,256 billion or increased by 11.40% compared to Net Interest Income in 2015 amounting to IDR 3,821 billion. The increase of Net Interest Income in 2016 was due to increased of Net Interest Margin from 3.22% in 2015 to become 3.41% in 2016.
Other Operating Income
Other Operating Income for 2016 was IDR 21,246 billion, or slightly decreased by 1.16% compared to Other Operating Income for 2015, amounting to IDR 249 billion. The decrease of Other Operational Income in 2016 as a result of decreasing on fair value spot and derivatives financial assets amount IDR 237 billion.
Other Operating Expense
During 2016, Other Operating Expenses reached IDR 21,570 billion, a decrease of 2.73% from IDR 22,174 billion in 2015, due to decrease of fair value for spot and derivative financial assets amounted IDR 1,091 billion.
Operating Income
The Bank’s Operating Income during 2016 was IDR 3,933 billion, a 25.19% increase from Operating Income in 2015, which was IDR 3,141 billion.
Operating Income in 2016 increased due to increase in Net Interest Margin in line with net interest income in 2016 compared to 2015.
Income before Tax
Thus net Income before Tax also increased to IDR 3,955 billion in 2016, an increase of 29.07% compared to IDR 3,064 billion in 2015.
Net Income after Tax for the Year
The Bank’s Net Income in 2016 was IDR 2,660 billion, an increase of 29.20% compared to Net Income in 2015 amounted to IDR 2,059 billion. This increase was due to increase of net interest income.
In 2016, there were no changes in income tax tariff from the previous year by 25%.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Financial PerformanceKinerja Keuangan
30
Financial RatioRasio Keuangan
Deskripsi Description 2016 2015
RASIO KINERJAPERFORMANCE RATIO
Kecukupan Modal CAR 84.68% 81.16%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktifNon performing Productive Assets and non performing non Productive Assets to Total Productive Assets and Non Productive Assets
0.22% 0.38%
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktifNon Performing Productive Assets to Total Productive Assets 0.27% 0.52%
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktifImpairment of Financial Assets to Productive Assets 0.09% 0.21%
Kredit Bermasalah – GrossNon performing Loan - Gross 0.38% 0.72%
Kredit Bermasalah – NetNon performing Loan - Net 0.34% 0.55%
ROE 2.92% 2.25%
ROA 2.82% 2.31%
NIM 3.41% 3.22%
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Operational Expenses to Operational Income 85.35% 88.04%
LDR 251.91% 297.22%
KEPATUHANCOMPLIANCE
Presentase pelanggaran BMPKLegal Lending Limit Breach 0% 0%
Presentase pelampauan BMPKLegal Lending Limit Excess 0% 0%
Giro Wajib Minimum RupiahRupiah Reserve Requirement 7.04% 10.49%
Giro Wajib Minimum ValasForeign Currencies Reserve Requirement 9.21% 9.13%
Posisi Devisa Netto (PDN)Net Open Position (NOP) 0.56% 0.77%
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
31
Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) mencapai 84,68% pada akhir tahun 2016, meningkat dibandingkan Rasio KPMM per akhir Desember 2015 yakni 81,16%. Rasio tersebut masih jauh melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, yakni 10%.
Kualitas Aset Produktif
Total Aset Produktif per 31 Desember 2016 sebesar Rp 215.355 miliar dengan rincian Rp 210.703 miliar berkategori Lancar, Rp 4.170 miliar berkategori Dalam Perhatian Khusus, Rp 442 miliar berkategori Kurang Lancar, Rp 40 miliar berkategori Diragukan dan tidak ada berkategori Macet.
Pada tahun 2016, rasio Aset Produktif Bermasalah menurun dibandingkan tahun 2015 menjadi 0,27%.
Rasio NPL (gross) pada akhir bulan Desember 2016 sebesar 0,38%, sementara rasio NPL (netto) mencapai 0,34%. Rasio ini masih jauh dibawah maksimum yang diterapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.
Rentabilitas
Akibat dari meningkatnya laba sebelum pajak yang diatas peningkatan rata-rata total aset, tingkat Return on Asset (ROA) meningkat dari 2,31% di tahun 2015 menjadi 2,82% di tahun 2016, dimana laba sebelum pajak Bank mengalami kenaikan sebesar 29,07%.
Laba Bersih Bank meningkat sebesar 29,20% namun tingkat Return on Equity (ROE) meningkat dari 2,25% di tahun 2015 menjadi 2,92% di tahun 2016.
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada tahun 2016 menurun dari 88,04% menjadi 85,35%. Bank akan berusaha menjaga tingkat rasio BOPO agar berada di level yang rendah dengan meningkatkan fee based dan trading income. Tingkat BOPO juga masih berada dibawah rata-rata industri perbankan sebesar 88%.
Likuiditas
Selama tahun 2016, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga cukup besar sementara pertumbuhan Kredit menurun, hal ini menyebabkan rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga sebesar 251.91%, berkurang dari hasil tahun 2015 yang mencapai 297.22%.
Walaupun jauh di atas rata-rata industri perbankan yang sebesar 122%, Likuiditas Bank tetap terjaga pada tingkat yang memadai karena didukung oleh kecukupan modal Bank yang besar.
Lainnya
Bank menerbitkan Negotiable Certificate Deposits (NCD) dalam mata uang Rupiah sejumlah IDR 1,66 trilliun pada Februari 2016, kepada bank lokal komersial. NCD ini merupakan salah satu produk Bank untuk memperkuat pendanaan lokal, terutama untuk pendanaan jangka panjang, dan memperbaiki likuiditas Bank.
Selama tahun 2016, Bank telah menerbitkan Negotiable Certificate Deposits (NCD) dalam mata uang Rupiah sejumlah IDR 1,48 trilliun pada Agustus 2016. Tidak terdapat transaksi penting lainnya dengan jumlah yang signifikan pada Bank.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
The Capital Adequacy Ratio (CAR) reached 84.68% at the end of 2016, higher than December 2015 which is 81.16%. The Bank’s CAR still far exceeds the minimum requirement set by Bank Indonesia of 10%.
Total Productive Assets
Total Productive Assets per 31 December 2016 amounted to IDR 215,355 billion, comprising IDR 210,703 billion categorized as Current, IDR 4,170 billion categorized as Special Mention, IDR 442 billion categorized as Substandard, IDR 40 billion categorized as Doubtful and there are no Loss category.
For 2016, the Nonperforming Earning Asset Ratio decreased from 2015 and became 0.27%.
The NPL (gross) Ratio by the end of December 2016 was 0.38%, while the NPL Ratio (net) was 0.34%. This ratio is significantly below the maximum guideline rate (5%) from Bank Indonesia.
Profitability
As a result of the increase in income before tax that way above the average increase in total assets, Return on Asset (ROA) increased from 2.31% in 2015, to 2.82% in 2016, in which income before tax increased by 29.07%.
The Bank’s Net Income increased by 29.20% and resulting Return on Equity (ROE) increased from 2.25% in 2015 to 2.92% in 2016.
The Ratio of Operational Expense against Operational Income (BOPO) in 2016 decreased from 88.04% to 85.35%. Bank will continue the effort to maintain level of BOPO ratio in the low level by increasing fee-based and trading income. BOPO ratio also remained below the average of banking industry by 88%.
Liquidity
During 2016, The Bank’s Third-Party Funds growth was quite high while the growth of Loans was declined. Thus, the ratio of Loans against Deposits at the end of 2016 decreased to 251.91% from 297.22% in 2015.
Although the LDR ratio was above the average ratio in the banking industry of 122%, The Bank’s liquidity was maintained at a sufficient level by The Bank’s adequate capital.
Others
The Bank issued Negotiable Certificate Deposits (“NCD”) denominated in Rupiah currency amounted to IDR 1.66 trillion in February 2016, to local commercial banks. This NCD was one of the bank’s products to strengthen its local funding, especially for long-term funding, and to improve its liquidity.
During 2016, Bank issued Negotiable Certificate Deposits (“NCD”) denominated in Rupiah amounted to IDR 1.48 trillion in August 2016. There were no other significant transactions with a significant amount in The Bank.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
32
Management ReportLaporan Manajemen
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
33
To be a foundation of strength, committed to meeting the needs of our customers, serving society, and fostering
shared and sustainable growth for a better world
Management ReportLaporan Manajemen
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
34
Sepanjang tahun 2016, ekonomi global masih diwarnai dengan berbagai tantangan seperti
tingkat permintaan global dan harga komoditas yang masih lemah. berlanjutnya perlemahan ekonomi Cina, proyeksi kenaikan suku bunga AS dan ketidakpastian geopolitik di beberapa kawasan.
Dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian global, pemerintah dan otoritas moneter Indonesia terus melanjutkan reformasi ekonomi dalam hal perbaikan iklim investasi, menjaga daya beli masyarakat, menciptakan kebijakan fiskal & APBN yang kredibel serta menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif dalam menjaga stabilitas.
Bank Indonesia telah merubah kerangka operasi kebijakan moneternya dengan mengganti suku bunga kebijakan dari BI Rate menjadi BI 7-day Reverse Repo Rate. Langkah ini ditempuh untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter dan mendorong pendalaman pasar keuangan.
Sayangnya pengaruh pelonggaran kebijakan moneter ini belum tertransmisi secara merata di sektor perbankan. Penurunan suku bunga kredit tercatat lebih kecil dibandingkan dengan penurunan suku bunga deposito. Sikap perbankan yang lebih selektif dalam memberikan kredit, merespon Non Performing Loan (NPL) yang sedang dalam tren meningkat berdampak pada pertumbuhan kredit tahun 2016 secara industri hanya mencapai 7,4% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 10% (yoy).
In 2016, global economy was still surrounded by various challenges such as sluggish global demand
& commodity prices, continuing China downturn, probability of rate hikes in the US, and geopolitical uncertainty in several regions.
In facing these global economic challenges, Indonesian government and financial authority continue to implement economic reform through improving investment conditions, support citizen’s purchasing power, creating credible fiscal budget & policy, and implementing accommodative monetary policy to maintain economic stability
Bank Indonesia has changed its monetary policy stance by changing the benchmark rate from BI Rate to BI 7-day Reserve Repo Rate. This measure was taken to strengthen the effectivity of monetary policy transmission as well as to stimulate financial market deepening.
Unfortunately, the effect of monetary policy easing has not been transmitted well in the banking sector. The actual decrease in loan rates was recorded slower than the deposit rates. Banks were more cautious and selective in lending to customers in response to increasing trend of non-performing loan (NPL). This situation affected to the total loan growth last year fell to 7.4% (yoy), far lower than the previous year’s number at 10% (yoy).
Indonesia Macroeconomic and Banking SectorMakro Ekonomi dan Sektor Perbankan Indonesia
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
35
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5.02 persen (tahunan), masih di bawah asumsi APBNP tahun 2016, namun relatif lebih baik dari tahun 2015 sebesar 4,88 persen. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh tingkat inflasi yang rendah sebesar 3.1 persen, stabilitas nilai tukar dan penurunan tingkat suku bunga serta membaiknya likuiditas rupiah. Selain itu pertumbuhan juga di dukung oleh upaya pemerintah dalam meningkatkan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur dengan peningkatan penerimaan APBN melalui program Amnesti Pajak.
Meskipun realisasi penerimaan perpajakan masih lebih rendah dibandingkan target dalam APBNP yang dipengaruhi oleh belum pulihnya harga komoditas, namun bila dibandingkan dengan tahun 2015, kinerja penerimaan perpajakan tahun 2016 meningkat 3,5 persen. Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan program Amnesti Pajak dengan penerimaan uang tebusan mencapai Rp107,0 Triliun. Hasil dari program ini diharapkan akan meningkatkan tax ratio dalam jangka menengah melalui peningkatan kepatuhan wajib pajak serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi. Program Amnesti Pajak masih akan berlanjut sampai dengan bulan Maret 2017.
Selain itu, untuk mendukung komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pertumbuhan dengan memperluas tingkat partisipasi ekonomi, Bank Indonesia memberikan perhatian khusus kepada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mewajibkan Bank Umum memenuhi target rasio kredit UMKM terhadap total kredit secara bertahap
Ke depan perekonomian dunia diperkirakan akan membaik didukung oleh perkembangan ekonomi AS dan Cina serta perbaikan harga beberapa komoditas, meskipun masih diliputi oleh sejumlah risiko dan ketidak pastian kebijakan seperti dampak kebijakan fiskal dan perdagangan internasional Amerika, proyeksi kenaikan Fed Fund Rate dan peristiwa geopolitik seperti pemilihan pemimpin negara di beberapa negara utama Uni Eropa.
Perbaikan ekonomi AS akan didorong oleh peningkatan konsumsi, investasi pihak asing dan tingkat inflasi yang mengarah pada target jangka panjangnya. Sementara itu, perbaikan perekonomian Cina akan ditandai oleh peningkatan penjualan eceran dan investasi swasta. Di pasar komoditas global, perbaikan terjadi pada harga komoditas unggulan ekspor Indonesia seperti batubara, minyak sawit dan beberapa jenis logam khususnya tembaga dan timah. Kondisi ini memperkuat proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang lebih baik di tahun 2017 selain didukung oleh konsumsi dan investasi yang tetap kuat.
Indonesia achieved at 5.02 % annual economic growth in 2016, below the year’s state budget projection, but still relatively better than 2015 growth which stood at 4.88%. The growth was supported by low inflation (3.1%), currency stability, lower interest rate, and improving rupiah liquidity. The government’s effort to increase capital expenditure for infrastructure projects through additional revenue from Tax Amnesty program also helped the growth last year.
Although the actual tax revenue last year was lower than the target – caused by slow recovery in commodity price - the tax revenue is still increased by 3.5% compared to 2015. This achievement is inseparable from the successful of Tax Amnesty program to get redemption money of IDR 107 trillion. The program is expected to be able to raise tax ratio in mid-term through taxpayer’s compliance and tax database expansion which more valid, comprehensive & integrated. The Tax Amnesty program will be continued until the end of March 2017.
In addition, to support government’s commitment to enhance the quality of economic growth by expanding level of participants, Bank Indonesia has put special attention to develop Small Medium Enterprises (SME) by giving obligation to commercial banks to fulfill certain target ratio of loan to SME segment gradually against banks total loan portfolio.
Toward 2017, it is expected global economy to improve given recovery in commodity prices and growth in the US and China, although several risk & hurdles such as US fiscal and international trade policy uncertainty, the Fed fund rate hike projection, and geopolitical events – election in some major countries in EU – still loom.
US economic recovery will be supported by increase in consumption, foreign investments and inflation rate on track with its long-term target, while recovery in China will be indicated by increase in retail sales and private investments. The prices of commodity which Indonesia exports, such as coal, crude palm oil, copper and tin have been recovering in the global commodities markets. This condition, in addition to stable consumption and investment, strengthen the outlook of Indonesia economic in 2017.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
36 SUPERVISORY BOARD (PLANNING DIVISION FOR ASIA AND OCEANIA)
GENERAL MANAGER
DGM IN CHARGE
INFORMATION SYSTEM
DEVELOPMENT DEPT.
ACCOUNT SERVICE DEPT.
MARKET INVESTMENT &BANKING DEPT.
CREDIT ANALYSTDEPT. 1
CLIENT LINKSERVICE DEPT.
MARKET SALES & TRADING DEPT.
LOCAL CORPORATE BANKING DEPT. 1
CORPORATEINVESTMENT
BANKING DEPT.
LOCAL CORPORATE BANKING DEPT. 2
E-BANKING DEPT.
MULTI NATIONALCORPORATE AND
FINANCIALINSTITUTION DEPT.
INVESTMENTBANKING
DEVELOPMENT DEPT.
KNOW YOURCUSTOMER DEPT
SERVICE POINT MGT DEPT.
TRANSACTIONBANKING PROMOTION
DEPT
CREDIT OPERATION DEPT.
DEPOSIT DEPT.
EXPORT IMPORTDEPT.
HUMAN RESOURCES DEPT.
REMITTANCE DEPT.
SETTLEMENTSUPPORT DEPT.
SURABAYA SUB BRANCH
TREASURYSETTLEMENT DEPT.
INFORMATIONTECHNOLOGY
SYSTEM OPERATION DEPT.
SYSTEM PLANNING DEPT
DGM IN CHARGE DGM IN CHARGE DGM IN CHARGE DGM IN CHARGE
Organization Strcuture (as of 31st December 2016)Struktur Organisasi (per 31 Desember 2016)
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
37
1. INTEGRATED RISK COMMITTEE2. MARKET AND LIQUIDITY RISK MANAGEMENT COMMITTEE3. CREDIT RISK CONTROL COMMITTEE4. COMPLIANCE COMMITTEE5. IT & BCP STEERING COMMITTEE6. HUMAN RESOURCE COMMITTEE7. INTERNAL AUDIT COMMITTEE8. OPERATION CONTROL COMMITTEE9. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY COMMITTEE
CREDIT ANALYSTDEPT. 2 ACCOUNTING DEPT. RISK MANAGEMENT
DEPT.COMPLIANCE DEPT. SATUAN KERJA AUDIT INTERNAL DEPT.
GENERAL ADM DEPT. CREDIT RISKMANAGEMENT DEPT.
QIP & FINANCIAL CRIME DEPT.
JAPANESECORPORATE
BANKING DEPT 1
JAPANESECORPORATE
BANKING DEPT 2
LEGAL DEPT
JAPANESECORPORATE
BANKING DEPT 3
PLANNING & INVESTMENT
PROMOTION DEPT.
JAPANESECORPORATE
BANKING DEPT 4
RISK ADMINISTRATION DEPT.
PERSONAL ACCOUNT DEPT.
DGM IN CHARGE DGM IN CHARGE COMPLIANCE DIRECTOR
ASSISTANT GENERALMANAGER
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
38
Untuk lebih meningkatkan struktur Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam rangka
memastikan kemandirian masing-masing unit, Bank telah melakukan perubahan struktur organisasi pada tahun 2016.
Dalam struktur organisasi yang baru, berikut ini adalah perubahan-perubahan yang telah diumumkan dan telah efektif di tahun 2016.
1. Efektif per 4 Januari 2016, sesuai dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam rangka suksesi Deputy General Manager (DGM) of HR and Operation yang akan pensiun dalam waktu dekat, Bank telah efektif menugaskan DGM of HR & Operation yang baru sebagai penerus DGM sebelumnya.
2. Efektif per 29 April 2016, sejalan dengan permulaan bisnis di Global Corporate Banking dalam meningkatkan 2nd Tier Market untuk mendukung bisnis saat ini sehubungan dengan persaingan di pasar, Bank telah mereorganisasi Local Corporate Banking 2 (LCBD2) dengan membentuk fungsi baru di LCBD2 yang khusus menangani 2nd Tier Corporation yaitu fungsi Commercial Banking dan Business Support. Dengan terbentuknya fungsi baru ini diharapkan Bank kami dapat bersaing dengan Bank Lokal dan Ventura Bersama lain dalam pengembangan bisnis di area tersebut.
3. Efektif per 30 Juni 2016, Dalam rangka memperjelas pengawasan fungsi Operasional dan Promosi Bisnis, Bank juga telah melakukan reorganisasi di Surabaya Sub Branch dengan memperjelas Dual Control yang telah ada. Bank telah mengganti pengawas kegiatan terkait operasional di Surabaya Sub Branch menjadi DGM of HR and Operations. Sementara pengawas sebelumnya yaitu DGM of Japanese Corporate Banking menjadi pengawas kegiatan promosi bisnis Surabaya Sub Branch.
4. Efektif per 1 Oktober 2016, dalam rangka memperkuat dan mengembangkan bisnis di Investment Banking Development Department (IBDD) dan juga dalam rangka memperkuat pengawasan di Credit Analyst Department 2 (CAD2), Bank telah mereorganisasi IBDD dan CAD2 dengan mengalihkan Research Unit yang ada di CAD2 untuk menjadi bagian IBDD guna meningkatkan peran Research Unit agar tidak terbatas untuk bisnis di segmen Japanese
To further enhance the structure of Good Corporate Governance (GCG), as well as to ensure
independence of the functions, the Bank performed certain organizational changes in 2016.
In the new structure the following changes were announced and have been effective since 2016.
1. Effective as of 4 January 2016, based on the approval from Financial Service Authority (OJK) and as the succession of Deputy General Manager (DGM) of HR & Operation that will retired in the near future, Bank has effectively appointed new DGM of HR & Operation as the successor of previous DGM.
2. Effective as of 29 April 2016, in line with the startup business in Global Corporate Banking to enhance 2nd Tier Market to support current business due to market competition, Bank has reorganized Local Corporate Banking Department 2 (LCBD2) by establishing new functions in LCBD2 that is Commercial Banking function and Business Support function. By the establishment of the new function, it is expected that our Bank could compete with other Local and Joint Venture Bank in the business development of said area.
3. Effective as of 30 Juni 2016, in order to have a clearer supervision between Operation and Business Promotion function, Bank also has done reorganization in Surabaya Sub Branch by emphasizing the existing Dual Control. Bank has changed the supervisor for operation related activities in Surabaya Sub Branch to be under DGM of HR and Operations. While previous supervisor that is DGM of Japanese Corporate Banking will be supervising business promotion activities of Surabaya Sub Branch.
4. Effective as of 1 October 2016, In order to strengthen and expand the business of Investment Banking Development Department (IBDD) as well as to strengthen the supervisory of Credit Analyst Department 2 (CAD2), Bank has done reorganization within IBDD and CAD2 by shifting the existing Research Unit in CAD2 to be under IBDD in order to improve Research Unit support not only limited to the business of Japanese segment but also various segments.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
39
namun juga segmen lainnya. Bank kemudian juga menggabungkan 3 (tiga) fungsi yang ada di IBDD menjadi 1 (satu) unit baru yaitu Investment Banking Unit.
5. Efektif per 1 Oktober 2016, untuk meningkatkan efisiensi terkait fungsi pengecekan di CAD2 dan memperkuat pengawasan tim analyst di CAD2 dengan beralihnya Research Unit dari CAD2 ke IBDD, Bank membagi 4 (empat) tim analyst yang ada di CAD2 dari berada dalam pengawasan oleh 1 (satu) Unit Head menjadi di bawah pengawasan 2 (dua) Unit Head.
6. Efektif per 1 Oktober 2016, Bank juga telah efektif menata ulang tugas-tugas pada 2 (dua) unit di Treasury Settlement Department (TSD) dimana transaksi Forex and Money Market dialihkan di antara unit-unit di TSD sehingga bobot kerja di antara 2 (dua) unit tersebut menjadi lebih seimbang.
7. Efektif per 1 November 2016, sejalan dengan kondisi pasar dan untuk memperkuat area Human Resources, Bank membentuk unit baru di Human Resources Department (HRD) yaitu HR Governance Unit yang akan berfokus untuk menjalankan fungsi HR Governance dalam menangani HR Assessment, implementasi peraturan yang berhubungan dengan HR dan pengaruhnya dengan karyawan dimana saat ini ditangani oleh unit-unit yang berbeda di HRD. Bersamaan dengan terbentuknya unit yang baru, Bank juga mengganti nama unit yang telah ada di HRD yaitu HR Administration Unit menjadi HR Services Unit untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan sejalan dengan tugas baru yang akan ditangani yaitu untuk membantu implementasi proyek OVS.
Bank also then merged existing 3 (three) fuctions in IBDD to become 1 (one) new unit that is Investment Banking Unit.
5. Effective as of 1 October 2016, to increase efficiency related to the checking function in CAD2 and to strengthen the supervisory of remaining analyst teams in CAD2 by the shifting of Research Unit from CAD2 to IBDD, Bank split the remaining 4 (four) analyst teams in CAD2 from under 1 (one) Unit Head supervision to be under 2 (two) Unit Head supervision.
6. Effective as of 1 October 2016, Bank also has effectively done assignment rearrangement within 2 (two) units in Treasury Settlement Department (TSD) where Forex and Money Market transactions were shifted between the units in TSD so that the workload between those 2 (two) units become more balanced.
7. Effective as of 1 November 2016, aligned with the market practice as well as to strengthen Human Resources area, Bank has established new unit in Human Resources Department (HRD) that is HR Governance Unit that will focus in handling HR Governance function of HR Assessment, implementation of HR related regulation and its impact to employees where currently handled by different units in HRD. At the same time of the new unit establishment, Bank also renamed the existing unit of HRD that is HR Administration Unit to become HR Services Unit to be in-line with the market condition and aligned with the new assignment that will be handled that is to support the implementation of OVS project.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
40
Pada tahun 2016 salah satu prioritas kebijakan manajemen Bank yang dituangkan dalam rencana kerjanya adalah
pengembangan bisnis yang berorientasi pada sektor usaha yang produktif sesuai dengan target pasar yang dituju serta berperan sebagai intermediasi dalam pasar keuangan di Indonesia yang selalu berlandaskan pada prinsip kehati-hatian perbankan.
Kebijakan manajemen tersebut dijadikan acuan untuk pelaksanaan kegiatan utama The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta selaku bank, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tesebut dalam bentuk kredit kepada individu maupun perusahaan serta dalam hal kegiatan pendapatan imbal jasa (fee based income).
Target pasar yang dituju adalah para nasabah korporasi, seperti perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia, perusahaan multinasional dan perusahaan perusahaan nasional. Bank juga berkomitmen untuk menyalurkan kredit kepada perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor non-migas sebagai salah satu upaya mendukung perekonomian Indonesia.
In 2016, one of the priorities of The Bank’s management policy set forth in its business plan is a business
development that oriented to productive business sectors in accordance with the target market and taking an intermediary role in Indonesia’s fi nancial market and is always based on banking prudential principles.
The management policy is made as a reference to the implementation of the main activity of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch, as a bank which collects funds from society and disburses loans to individuals and companies as well as activities in fee-based income businesses.
The aimed target market of The Bank is corporate customers, such as Japanese companies which operated in Indonesia, multinational companies and Indonesian companies. Bank also commits to extend lending to non oil and gas export oriented companies, as an effort to support Indonesian economy.
Main ActivityAktivitas Utama
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
41
Sebagaimana operasional perbankan memerlukan sistem yang stabil dan handal, BTMU terus
melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem sepanjang tahun 2016, sebagaimana dijelaskan dibawah ini. Dari sisi infrastruktur, BTMU telah menyelesaikan proyek besar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketersediaan DC/DRC (data center / disaster recovery center) dan juga konektifitas jaringan untuk menjamin kelancaran operasional perbankan.
Dari sisi aplikasi yang terkait nasabah, berbagai sistem dan fitur telah dikembangkan sepanjang tahun 2016, diantaranya:
1. Sistem Kliring Nasional Generasi 2 (SKN G2) - Multiple Transfer
2. Incoming remittance melalui jaringan PRIMA Kini nasabah dapat menerima dana dalam mata uang Rupiah melalui jaringan ATM PRIMA.
3. Meluncurkan form elektronik untuk trade finance (transaksi ekspor) Form elektronik dibuat dengan menggunakan teknologi PDF smartform yang dapat mempermudah nasabah dalam pengisian form.
As banking operations need stable and reliable system, BTMU is continuously maintaining and
upgrading its systems in 2016, as described below.
On the infrastructure side, BTMU has completed big project to strengthen the capability and availability of its DC/DRC (data center/disaster recovery center) and improved the network connectivity to ensure smooth banking operation.
For customer-related application, below are new systems and features that are improved in 2016:
1. 2nd Generation National Clearing System (SKN G2) - Multiple Transfer
2. Incoming Remittance through PRIMA Network Customer can receive incoming transfer in Rupiah, through the ATM PRIMA network.
3. Launching of electronic form for Trade Finance (Export transactions)The e-Form is created by using PDF smartform technology that will ease customers when filling the form.
Information TechnologyTeknologi Informasi
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
42
4. Automasi untuk pemrosesan transaksi Pajak Impor BarangAutomasi ini meningkatkan efisiensi dan akurasi dari transaksi pembayaran yang dilakukan nasabah.
5. Pembaruan dari aplikasi Flexible Mapping Tools (FMT) FMT adalah aplikasi yang diinstal di tempat nasabah, untuk mengkonversi file transaksi dari beragam format yang dibuat oleh nabasah menjadi format transaksi standar milik BTMU.
Pada area laporan regulator, BTMU terus berusaha meningkatkan kepatuhan, keakuratan dan ketepatan data yang dilaporkan. BTMU telah menyelesaikan proyek besar yang bertujuan untuk meningkatkan automasi dari proses pembuatan laporan-laporan yang diberikan kepada Bank Indonesia (LHBU, LLD, SID, LBBU, dan LKPBU).
BTMU berkomitmen untuk tanggap terhadap peraturan dan ketentuan terbaru dari regulator, di antaranya:
1. Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)2. Liquidity Coverage Ratio (LCR - Laporan
BASEL III)3. Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA) 4. Common Relating Standard (CRS)5. Pengembangan infrastruktur sistem di
Indonesia, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan layanan bank, tetapi juga memperhatikan peraturan yang berlaku dan kondisi terkini.
Untuk tahun-tahun mendatang, BTMU berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi sehingga selalu dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.
4. Automation for payment execution of Import Goods Tax from GCMS channel that meets certain criteria This automation improves the execution time and accuracy of customer’s payment instruction.
5. Upgrade of Flexible Mapping Tools (FMT) applicationFMT is a client-based application enable customer for converting transaction files from customer’s various format into BTMU transaction file format.
In regulatory area, BTMU continues to enhance the compliance, accuracy, and correctness of data in the reports. The big project for Automation process for several Bank Indonesia reports (LHBU, LLD, LKPBU, SID, and LBBU) has been completed in 2016.
BTMU also commits to comply with new rules and regulations from regulators, such as:
1. Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)2. Liquidity Coverage Ratio (LCR - BASEL III
Reports)3. Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA) 4. Common Relating Standard (CRS)5. Improvement of system infrastructure in
Indonesia, not only to improve bank services, but also in consideration of the regulations and latest condition.
In the upcoming years, BTMU commits to continuously improve its Information Technology, in order to maintain good service to customers.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
43
Product and ServicesProduk dan Jasa
Nasabah utama Bank merupakan nasabah-nasabah korporasi. Tanggung jawab Bank antara lain adalah mempertahankan nasabah-nasabah yang ada dengan tetap menyediakan produk dan jasa yang lebih baik untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah, dan juga mendapatkan kesempatan dalam memperoleh nasabah-nasabah baru.
Bank menawarkan beragam jenis produk dan jasa, seperti:
The Bank’s main customers are corporate customers. The Bank’s responsibility is to maintain the existing customers, to provide better services and products to accommodate its customers, and to find the opportunity to gain new customers
The Bank offers a variety of banking products and services, such as:
• Deposit
1.Rekening Giro & Simpanan BerjangkaNasabah bisa membuka rekening giro atau simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dan valuta asing (Dollar Amerika Serikat dan Yen Jepang). Untuk pembukaan rekening , nasabah memerlukan surat referensi dari perusahaan yang sudah menjadi nasabah BTMU.
2. Pengambilan Uang TunaiBTMU juga melayani pengambilan uang tunai dalam mata uang Rupiah, Dollar Amerika Serikat dan Yen Jepang.
3. Cek & GiroBTMU menerbitkan buku cek dan buku giro hanya untuk nasabah korporasi
4. ATMBank menyediakan kartu ATM yang dapat pula digunakan untuk melakukan transaksi pada seluruh ATM berlogo PRIMA pada jam kerja sebagai hasil kerjasama dengan jaringan PRIMA.
5. Visa CardBank menyediakan kartu Visa, bekerjasama dengan Bank Permata. Untuk mengurangi beban kerja disisi nasabah, maka setiap pembayaran akan dapat dilakukan secara auto debit dari rekening nasabah pada waktu yang telah disepakati.
• Pengiriman UangPelayanan pengiriman uang masuk maupun keluar baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing.
• Pembayaran Lainnya1. PRAQTISMelalui Perjanjian Kerjasama antara Bank dan PT. PLN (Persero), maka Bank secara resmi diperkenankan untuk menerima pembayaran tagihan listrik dari nasabah. Produk PRAQTIS dilakukan melalui fasilitas pendebitan otomatis.
• Deposit
1. Current Account & Time DepositYou can open Current Account or Time Deposit at our Bank in Indonesian Rupiah, American Dollar, or Japanese Yen, etc. However, you will need a Reference Letter to open an account from corporate customer of our bank.
2. Cash withdrawalWe also serve cash withdrawal in Rupiah, Dollar America and Japanese Yen.
3. Check & GiroOur Bank publishes cheque book and giro book exclusively for corporate customers.
4. ATMThe Bank provides customers with ATM card, which can also be used during working hours at any ATM with the PRIMA logo. This service is the result of a joint cooperation with PRIMA network.
5. Visa CardThe Bank provides Visa card, in cooperation with Permata Bank. To ease a customer’s workload, each payment will be auto debited on a certain date from customer’s account with the Bank.
• RemittanceOutgoing and Incoming Remittance Services in IDR and Foreign Currencies.
• Other payment1. PRAQTISUnder a Cooperation Agreement between The Bank and PT. PLN (Persero), The Bank is officially authorized to accept electricity bill payments from customers. PRAQTIS can be executed through an auto-debit service.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
44
2. TELPAYMelalui Perjanjian Kerjasama antara Bank dan PT. TELKOM, Bank secara resmi diperkenankan untuk menerima pembayaran tagihan telpon bagi nasabah Bank, yang bertempat tinggal di Jakarta Raya dan Jawa Timur termasuk Surabaya, Malang dan Madiun. Pelayanan pembayaran tagihan telepon ini terbatas pada pendebitan otomatis terhadap rekening nasabah Bank.
3. Pembayaran Pajak Secara OnlineSebagai salah satu Bank persepsi , BTMU menyediakan pembayaran pajak secara online dengan mengaktifkan sistem online dengan kantor pajak.
• Transaksi Lain1. Voice BankingNasabah dapat mengakses informasi mengenai saldo rekening, nilai tukar mata uang, suku bunga simpanan berjangka dan juga sepuluh transaksi terakhir pada rekening nasabah, melalui pelayanan Voice Banking. Pelayanan ini dilakukan dengan memasukkan nomor PIN.
2. TELPAY Under a Cooperation Agreement between The
Bank and PT. TELKOM, the Bank is officially authorized to accept payment of telephone bills from customers who reside in Greater Jakarta and East Java, including Surabaya, Malang and Madiun. At The Bank, payment of telephone bills is limited to an auto-debit service.
3. Online Tax Payment ServiceAs the perception Bank, BTMU provide online tax payment service by enabling the online system with tax office.
• Others Transaction1. Voice BankingCustomers may access information regarding their account balance, exchange rates, time deposit rates and their last 10 banking transactions through our Voice Banking service. This service is accessible for the customers by inserting a PIN.
2. Global Cash Management Service Plus (GCMS Plus)Pelayanan Bank yang menyediakan suatu sistem dimana nasabah dapat melakukan berbagai macam transaksi melalui komputer nasabah. Pelayanan yang disediakan melalui GCMS antara lain adalah transaksi yang menyangkut informasi nasabah, pengiriman uang dalam bentuk Rupiah dan valuta asing, penerbitan Deposito, pembukaan Letter of Credit, Surat Garansi, transaksi JAPI (Jakarta Customers Payment Instruction).
3. Account Receivable Collection Service (ARCoS)ARCoS merupakan pelayanan yang membantu nasabah dalam urusan administrasi piutang nasabah dengan mengelola Penyimpanan Cek, Jatuh Tempo Piutang, Rekonsiliasi, dan Pelaporan status bagi setiap piutang. Nasabah dapat mengakses laporan tersebut melalui homepage Bank dengan memasukkan nama pengguna dan password yang disediakan oleh Bank.
4. CCS (Commercial Customer Service)CCS adalah pelayanan yang memberikan fasilitas kepada nasabah untuk melakukan transaksi terkait rekening melalui faksimili dan telpon yang memungkinkan memproses transaksi secara cepat dan hemat waktu.
2. Global Cash Management Service Plus (GCMS Plus)This is a systemoffered by The Bank that allows customers to execute various Cash Management Services through their own PC. Services provided through GCMS may cover account information, money transfers in Rupiah and Foreign Currencies, Time Deposit issuance, opening of Letters of Credit, Letters of Guarantee, and JAPI (Jakarta Customers Payment Instruction) transactions.
3. Account Receivable Collection Service (ARCoS)ARCoS is a service provided by The Bank to assist customers for the administration of account receivables by managing Check Custody, Account Receivable Due Date monitoring, Reconciliation and Reporting. Customers can access the report through The Bank’s homepage by logging in using a username and password provided by The Bank.
4. CCS (Commercial Customer Service)CCS is a service that gives customer ability to do account related transactions through facsimile and telephone that enables faster transaction processing and time saving.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
45
5. Layanan EmailNasabah yang ingin melakukan pembayaran gaji untuk karyawan atau transaksi pengiriman uang dalam negeri dengan jumlah yang besar dan dilakukan secara berkala, kami menawarkan layanan untuk pengiriman instruksi melalui surat electronik. Keuntungan dari layanan ini effisiensi waktu dan biaya transaksi domestik yang lebih murah
6. Web Trading (FX@BTMU)Web trading adalah suatu sistem perdagangan secara elektronik yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi valuta asing melalui jalur internet yang aman, menggunakan kode login dan sertifikat digital.
7. A/R Purchasing SchemePemberian piutang dan pembayaran piutang yang di diskon. Dengan produk ini, nasabah bisa menerima uang tunai tanpa harus menunggu periode pembayaran piutang jatuh tempo. Sehingga produk ini membantu nasabah meningkatkan cash flow.
8. Pembiayaan VendorKami menyediakan alternatif sumber pendanaan untuk vendor / supplier (penjual) pelanggan kredit Bank yang baik (obligor). Atas permintaan dari obligor, melalui mendiskontokan piutang vendor pelanggan / pemasok karena dari obligor.
9. BTMU DoorsBTMU Doors merupakan layanan yang memungkinkan nasabah BTMU untuk melakukan transaksi tunai maupun dengan cek melalui kantor cabang maupun jaringan bank CIMB Niaga.
Layanan BTMU Doors ini terdiri dari Cash & BankingInstruments Collection Service, Cash Pick-up Service, Cash Transfer Service, and Cash Delivery Service.
Macam-macam Transaksi yang Berhubungan dengan Kredit untuk Nasabah Korporasi.1. Kredit
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami menawarkan kredit dalam Rupiah, Dollar Amerika Serikat dan Yen Jepang
2. Bank GaransiBank menyediakan jaminan baik bagi Bank ataupun bagi nasabah korporasi
3. Ekspor-ImporImpor: • Pembukaan L/C dan • Surat Jaminan konsumenEkspor: • Penerusan L/C • Negosiasi Dokumen Ekspor, • Penagihan untuk Ekspor maupun Impor
5. Email ServiceFor customers who perform salary payment for their staffs or large number of domestic remittance transactions periodically, we offer you a service to deliver the instruction through e-mail, instead of paper base application. The benefit of this service are time efficiently and lower domestic remittance charge.
6. Web Trading (FX@BTMU)Web trading is an electronic trading system that allows customers to trade FX over the Internet through a secured line, using a login code and digital certificate with BTMU.
7. A/R Purchasing SchemeThe bank purchase account receivable (A/R) and pay discounted A/R value. Customers will be able to receive cash without waiting for the period of the A/R to be due.
8. Vendor FinanceWe provide an alternative source of funding to the vendors/suppliers (Seller) of the Bank’s good credit customers (Obligors). Upon the request of the Obligors, through discounting the account receivables of customer’s vendors/suppliers due from the Obligors.
9. BTMU DoorsBTMU Doors is a service that enables BTMU corporate customers to perform cash and cheque related transactions through bank CIMB Niaga’s branches/networks.
BTMU Doors comprises several subservices, such as Cash & Banking Instruments Collection Service, Cash Pick-up Service, Cash Transfer Service, and Cash Delivery Service.
Various Transaction Related to Credit for Corporate Customer1. Loans
We offer Loans in Indonesian Rupiah, American Dollar, and Japanese Yen to meet your financial needs.
2. Bank GuaranteeWe provide Bank Guarantee both for bank or for company to meet your financial needs.
3. Trade FinanceImport: • Opening LC • ShippingGuarantee.Export: • Advising LC • Negotiation of Export Documents• Exports and Imports Collection
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
46
Untuk mendukung kegiatan Bank dan dalam rangka memenuhi kebutuhan para nasabah, Bank telah
memiliki satu Kantor Cabang Pembantu yang berlokasi di:
Kantor Cabang Pembantu SurabayaGraha Bumi Surabaya
Jl. Jenderal Basuki Rakhmat 106-128Surabaya 60271
Tel: (031) 5316711Fax: (031) 5316712
Bank juga memiliki sembilan kantor pelayanan(Service Point), yang berada di lokasi-lokasi
sebagai berikut:
Bandung Service PointGrha Indosurya
Jl. Asia Afrika 129Bandung 40112
Tel: (022) 4241870, 4241871, 4232958Fax: (022) 4241872
MM2100 Industrial Town Service PointRuko Mega Mal D-12
MM 2100 Industrial TownCikarang Barat, Bekasi 17520
Tel: (021) 8981167Fax: (021) 8981168
In order to support The Bank’s activities and to fulfillits customers’ needs, The Bank’s network includesone sub branch, which is located at:
Surabaya Sub-BranchGraha Bumi SurabayaJl. Jenderal Basuki Rakhmat 106-128Surabaya 60271Tel: (031) 5316711Fax: (031) 5316712
The Bank also has nine service points, those are located at:
Bandung Service Point Grha IndosuryaJl. Asia Afrika 129Bandung 40112Tel: (022) 4241870, 4241871, 4232958Fax: (022) 4241872
MM2100 Industrial Town Service PointRuko Mega Mal D-12MM 2100 Industrial TownCikarang Barat, Bekasi 17520Tel: (021) 8981167Fax: (021) 8981168
Office NetworkJaringan Kantor
Sub-
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
47
Bekasi Service PointEJIP Center, EJIP Industrial ParkCikarang Selatan, Bekasi 17550
Tel: (021) 8975148Fax: (021) 8975159
Karawang Service PointGraha KIIC, Kawasan Industri KIIC
Jl. Permata Raya Lot C 1B, Karawang 41361Tel: (021) 89108288
Fax: (021) 89108289
Sunter Service PointGraha Kirana Building, Lt. 1
Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta 14350Tel: (021) 65311010Fax: (021) 65311110
Cengkareng Service PointWisma Soewarna 3F Suite 3R
Soewarna Business Park Blok E Lot 1 & 2Soekarno Hatta International Airport
Tangerang, Banten 19110Tel: (021) 55913600
Fax: (021) 55913601
Cikampek Service PointKota Bukit Indah Sektor C1No.1 Lot A5,
Cikampek - Purwakarta 41181Tel: (0264) 350533
Fax: (0264) 350531
Kota Deltamas Service PointRuko Palais de Paris, Blok A -18,
Jl. Boulevard Raya Kota Deltamas,Tol Jakarta-Cikampek Km.37,
Cikarang Pusat, Bekasi - 17530Tel: (021) 89970760
Fax: (021) 89970756
Suryacipta City of Industry Service PointThe Manor Office Park Lt.1 Unit E&F,
Jl. Surya Utama Kav.C-1,Kawasan Industri Suryacipta,
Karawang - 41363Tel: (021) 30424000
Fax: (021) 30423996
Bekasi Service PointEJIP Center, EJIP Industrial ParkCikarang Selatan, Bekasi 17550Tel: (021) 8975148Fax: (021) 8975159
Karawang Service PointGraha KIIC, Kawasan Industri KIICJl. Permata Raya Lot C 1B, Karawang 41361Tel: (021) 89108288Fax: (021) 89108289
Sunter Service PointGraha Kirana Building, Lt. 1Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta 14350Tel: (021) 65311010Fax: (021) 65311110
Cengkareng Service PointWisma Soewarna 3F Suite 3RSoewarna Business Park Blok E Lot 1 & 2Soekarno Hatta International AirportTangerang, Banten 19110Tel: (021) 55913600Fax: (021) 55913601
Cikampek Service PointKota Bukit Indah Sektor C1No.1 Lot A5,Cikampek - Purwakarta 41181Tel: (0264) 350533Fax: (0264) 350531
Kota Deltamas Service PointRuko Palais de Paris, Blok A -18,Jl. Boulevard Raya Kota Deltamas,Tol Jakarta-Cikampek Km.37,Cikarang Pusat, Bekasi - 17530Tel: (021) 89970760Fax: (021) 89970756
Suryacipta City of Industry Service PointThe Manor Office Park Lt.1 Unit E&F,Jl. Surya Utama Kav.C-1,Kawasan Industri Suryacipta,Karawang - 41363Tel: (021) 30424000Fax: (021) 30423996
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
48
In order to fulfi ll its customers’ needs, The Bank has also established joint cooperations with other local banks and government-owned companies to support the services provided by The Bank.
The Bank’s business partners are as follows:
• The Investment Coordinating Board (BKPM)The cooperation was established to promotedirect investment and foster business partnerships between Indonesian and Japanese entrepreneurs.
• PT. Bank Permata, TbkThe cooperation was established to support The Bank’s product, BTMU Visa Card, which is issued by Permata Bank with the approval of Visa International. The Bank acts as the Marketing and Collecting Agent.
• PT. Perseroan Listrik Negara (PLN)The cooperation was established to support The Bank’s product, PRAQTIS, which can accept payment for electricity bills. The Bank acts as the Collecting Agent.
Guna memenuhi kebutuhan nasabah, Bank juga membina hubungan kerjasama dengan bank-bank lokal dan juga perusahaan milik negara untuk mendukung pelayanan yang diberikan Bank.
Mitra kerja Bank adalah sebagai berikut:
• Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Kerjasama ini dibina untuk mempromosikan investasi langsung dan membantu perkembangan kerjasama antara pengusaha Indonesia dan Jepang.
• PT. Bank Permata, TbkKerjasama ini dibina untuk mendukung produk BTMU Visa Card, yang diterbitkan oleh Permata Bank dengan persetujuan Visa International. Dalam hal ini, Bank bertindak sebagai Marketing and Collecting Agent.
• PT. Perseroan Listrik Negara (PLN)Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk PRAQTIS, dimana Bank telah dapat menerimapembayaran tagihan listrik. Dalam hal ini, Bank bertindak sebagai Collecting Agent.
Bank’s Business Partner Mitra Kerja Bank
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
49
• PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)The cooperation was established to support The Bank’s product, TELPAY, which can accept payment for phone bills. The Bank acts as the Collecting Agent.
• PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA)The cooperation was established to support Account Receivables Collection Service (ARCoS).
• Prima NetworkThe cooperation was established to support Transactions through ATM services.
• PT. Bank CIMB Niaga, TbkThe cooperation was established to supportBTMU Doors.
• Indonesia EximbankThe cooperation was established to link business relationship between Indonesian and Japanese customers.
• PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk TELPAY, dimana Bank telah dapat menerima pembayaran tagihan telepon. Dalam hal ini, Bank bertindak sebagai Collecting Agent.
• PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA)Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk Account Receivables Collection Service (ARCoS).
• Jaringan PrimaKerjasama ini dibina untuk mendukung layanan transaksi melalui ATM.
• PT. Bank CIMB Niaga, TbkKerjasama ini dibina untuk mendukung layanan BTMU Doors.
• Indonesia EximbankKerjasama ini dibina untuk menjembatani hubungan bisnis antara nasabah Indonesia dan Jepang.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
50 Bank berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap transaksi yang
berhubungan dengan Pencucian Uang, Transaksi Pendanaan Terorisme, Sanksi Ekonomi dan Aktifitas Suap dan Korupsi. Bank wajib melakukan pemantauan atas setiap transaksi yang melibatkan Bank dan melaporkan kepada pihak yang berwenang yaitu PPATK untuk transaksi keuangan yang mencurigakan, transaksi pengiriman luar negeri, transaksi tunai dan laporan sistem informasi pengguna jasa terpadu. Pemantauan dan Pelaporan transaksi nasabah dilakukan oleh Departmen QIP dan Financial Crime (FCD) khususnya Anti Money Laundering and Sanction Unit.
Selama periode Januari-Desember 2016, Bank telah melakukan pelaporan transaksi keuangan sebagaimana diatur oleh PPATK meliputi Laporan Transaksi Keuangan Luar Negeri (IFTI), Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPJT), Laporan Transaksi Keuangan Tunai (CTR), Transaksi Keuangan Mencurigakan (STR) dan data maupun informasi lain terkait dengan nasabah dan transaksi nasabah sebagaimana yang diminta oleh PPATK.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan karyawan terhadap transaksi mencurigakan sehubungan dengan Anti Pencucian Uang / Transaksi Pendanaan Terorisme, Sanksi Ekonomi, dan Anti Suap dan Korupsi, Bank berupaya melakukannya dengan berbagai pelatihan dalam berbagai bentuk kepada karyawannya, baik dalam bentuk E-Learning, Training dalam bentuk Classroom, dan Mini Seminar dengan mengundang Yunus Husein (mantan ketua PPATK) sebagai pembicara utama.
Bank has commitment to continuously improve awareness to transactions which related
with Money Laundering, Terrorism Financing Transactions, Economic Sanctions and Bribery and Corruption activities. Bank is obligated to monitor all transaction that involving Bank to related regulator PPATK for suspicious transaction, foreign remittance, cash transaction, and integrated service user information system. Monitoring and reporting for customer transaction carried out by AML & Sanction Unit of QIP & Financial Crime Department.
During the period of January-December 2016, the Bank has conducted financial transaction reporting as stipulated by PPATK covering International Fund Transfer Instruction (IFTI), Integrated Service User Information System (SIPJT), Cash Transaction Report (CTR), Suspicious Transaction Report (STR), and other data/information related with customer and customer’s transaction as PPATK’s request.
In the efforts to enhance knowledge and awareness of the staff on suspicious transactions that are related with Anti Money Laundering / Counter Terrorism Financing, Economic Sanction, and Anti Bribery and Corruption, Bank conducted trainings for all the staff in the form of E-Learning, Classroom, and Mini Seminar by inviting Yunus Husein (former chairman pf the Center for Financial Transaction Analysis Reporting) as the main speaker.
Anti-Money LaunderingAnti-Pencucian Uang
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
51Sebagai sebuah organisasi yang telah berkontribusi di Indonesia lebih dari 50 tahun dan
bertujuan menjadi grup finansial yang terpercaya di dunia, Bank percaya sumber daya manusia memegang peranan penting untuk mewujudkan tujuan tersebut. Oleh karenanya, mengembangkan kapabilitas keryawan merupakan hal yang sangat krusial untuk mencapai visi tersebut. Sebagai bagian dari pengembangan mutu dan profesionalisme karyawan, Bank secara berkala melakukan pengembangan, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk para karyawannya agar tercapai sumber daya manusia yang berkualitas, kredibel dan dapat memberikan kontribusi yang diharapkan dalam mewujudkan tujuan bisnis Bank.
Pada tahun 2016, Bank terus meningkatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Bank juga memberikan kesempatan pembelajaran yang seluas-luasnya untuk para karyawan diberbagai bidang termasuk pelatihan berbasis kompetensi; pengembangan kepemimpinan; dan lain-lain. Pada tahun 2016, bank telah melaksanakan 105 pelatihan in-house dengan total hari 182 hari atau sekitar 50% dari total hari kerja. Pelatihan tersebut dilaksanakan melalui beberapa metode, baik melalui tatap muka di kelas, pengembangan melalui praktek kerja langsung mapupun pengembangan berbasis teknologi melalui e-learning. Kami melanjutkan program pengembangan yang mendapat respon positif dari tahun-tahun sebelumnya dan juga meluncurkan beberapa program baru guna memperkuat fungsi front, middle and back office seperti Professional Bankers Intensive Learning Program angkatan ke 2 dan 3, Pelatihan Kerja di Jepang, Banking Regulation Series, Investment Banking program, dan juga Leadership Forum. Program-program tersebut diberikan oleh para pelatih berkualitas global mapun pelatih yang kredibel dari dalam bank sendiri. Sebagai bagian dari sebuah organisasi global, Bank juga memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengikuti pelatihan global baik jangka panjang maupun jangka pendek di Kantor Pusat Jepang dan kantor regional Singapura dalam program yang bernama Global Rotation Training Program dan program-program penugasan internasional lainnya.
Selain itu Bank juga memberikan pelatihan bahasa Jepang karyawan ke Ritsumeikan Asia Pacific University di Jepang. Bank juga mengembangkan program Rangkaian Pelatihan Kepemimpinan, untuk meningkatkan kemampuan dalam memimpin
As an organization that has been contributing in Indonesia for more than 50 years and aims to be
the world’s most trusted financial group, we believe that growing our people means also growing our business. Thus, developing our employee is very crucial to reach our visions. In order to enhance the quality and professionalism of our people, Bank continuously provides high quality learning programs to leverage the knowledge and skill of our people to achieve high-quality, credible human resources who will be able to perform to reach the business goal.
In year 2016, the Bank continued to enhance the Learning & Development program for employees. Bank also provides many opportunities for employees in many areas including competency based training, leadership development, etc. In 2016, Bank has conducted 105 in house training programs with total 182 days or 50% of total working days. The workshop conducted by using various methods, face to face through in class training, on the job training and technology based development program through e-learning. Bank continues the programs that received positive feedbacks from the participants as well as launched some new programs to strengthen front, middle and back office function such as Professional Bankers Intensive Learning Program batch 2 and 3, On the Job Training in Japan, Banking Regulation Series, Investment Banking Program, as well as Leadership Forum. Bank engaged with professional external trainer as well as high quality internal trainer to deliver the programs. As part of global organization, Bank also provide opportunities for employees to join global programs both long term and short term in Head Office, Japan and regional office in Singapore through Global Rotation Training Program and other international assignment.
Moreover, the Bank also sent its staff to learn Japanese for one full year in Ritsumeikan Asia Pacific University in Japan. In addition, we also developed our Leadership Series for our leader level to enhance their leadership and coaching skills. In line with all
Human ResourcesSumber Daya Manusia
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
52
dan kemampuan coaching. Berkenaan dengan hal itu, realisasi biaya pelatihan mencapai 24 miliar Rupiah. Bank secara selektif menggunakan biaya pelatihan dalam rangka memberikan program yang tepat sasaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku karyawan dalam mencapai tujuan bisnis.
Sampai dengan akhir tahun 2016, Bank telah memperkerjakan 701 karyawan, dengan komposisi latar belakang pendidikan sebagai berikut:
Kami memahami bahwa industri keuangan mengahadapi persaingan yang tangguh dan perubahan yang sangat cepat, oleh karenanya mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi perubahan-perubahan tersebut sangatlah penting. Dengan program pengembangan yang telah dirancang tersebut, diharapkan Bank dapat menjaga kualitas sumber daya manusia yang tinggi serta mampu mengantisipasi perubahan yang ada.
Selanjutnya, pada tahun 2016, Bank melanjutkan kesuksesan program Talent Recruitment Program (TRP) yang telah dibuat pada tahun 2010 atau yang secara umum dikenal sebagai Management Trainee Program. Kami telah merekrut 7 angkatan TRP dan membekali mereka dengan program pelatihan yang menyeluruh dan kompleks guna mempersiapkan mereka untuk dapat berkontribusi secara maksimal diberbagai divisi.
Dengan dilakukannya program-program pengembangan tersebut, diharapkan Bank dapat mengakselerasi potensi dari para karyawannya sehingga mereka dapat berkontribusi sesuai dengan kinerja yang diharapkan oleh Bank.
the programs, training expenses utilization reached 24 Bio. The Bank selectively utilized the training expenses in order to provide the targeted learning & development program in to improve the knowledge, skills and behavior of staffs to support the business goals.
By the end of 2016, the Bank has a workforce of 701 employees with the following educational background:
We understand that financial industry is facing tough competition and fast-paced changing environment, thus preparing our people to be able to cope with it is very essential. With well planned development programs, it is expected that the Bank has been able to maintain the high quality and adaptive human resources.
Furthermore in 2016, Bank continues the success of Talent Recruitment Program (TRP) that has been established since 2010 or commonly known as Management Trainee Program. Bank has recruited 7 batches of TRP and provide them with comprehensive and complex learning program in order to prepare them to be able to contribute maximally in their final placement in many areas.
With the implementation of these development programs, it is expected that Bank could accelerate our staff’s potential so that they will be able to contribute the expected performance for the Bank.
Doctoral 1Magister/Master 102Sarjana/Bachelor 539Diploma 49Sekolah Menengah/High School 10Total 701
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
53
Financial Literacy Education ProgramProgram Edukasi Literasi Keuangan
Bank senantiasa berpartisipasi dalam pendidikan perbankan. Bank telah melaksanakan beberapa
kegiatan terkait pendidikan perbankan.
Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap perbankan, meningkatkan pengertian mas-yarakat akan produk dan layanan perbankan ser-ta meningkatkan aspek kehati-hatian masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan, Bank juga memperkenalkan ketersediaan fasilitas pengaduan.
Bank melaksanakan Program Edukasi Literasi Keuangan seperti yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada tahun 2016, bank melak-sanakan Program Edukasi Literasi Keuangan se-banyak empat kali. Kegiatan pertama dilaksanakan di SMAN 1 Ciampel pada bulan April, kegiatan kedua dilaksanakan di SMK R.A. Kartini di bulan Agustus, selanjutnya kegiatan ketiga dilaksanakan di PKBM Al Falah pada bulan November.
Adapun kegiatan Program Edukasi Literasi Keuan-gan keempat diintegrasikan dengan BTMU Learning Fair yang dilaksanakan di Ancol Econvention Park pada bulan Desember. Di kegiatan tersebut, kami kembali mengundang PKBM Al Falah di Bantar Gebang untuk mengikutsertakan siswa-siswa yang sebelumnya belum mendapat kesempatan mengi-kuti Program Edukasi Literasi Keuangan di bulan November. Program ini berlangsung selama satu hari yang disampaikan oleh para karyawan profe-sional kami termasuk pengenalan kepada industri perbankan dan kegiatan pada kantor Bank. Selain bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kepua-san kerja para karyawan, program ini juga bertujuan untuk memperluas pandangan anak-anak karyawan BTMU cabang Jakarta sebagai warga negara dalam masyarakat global, serta memberikan kesempatan untuk merefleksikan karir masa depan mereka.
The Bank continues to participate in the Banking Education program. The Bank has conducted
several activities related to Banking Education.
In order to build the public’s awareness of banking, to improve the public’s understanding of banking products and services, and to improve the public’s prudential aspects in doing banking transactions The Bank has also introduced the availability of a cus-tomer’ complaint facility.
In accordance with the Financial Literacy Program Initiated by Financial Services Authority (OJK) The Bank held Financial Literacy Program for 4 times in 2016. The first one was on April to the students of SMAN 1 Ciampel, then the second one was on Au-gust 2016, to the students of SMK R.A Kartini, and the third was on November 2016 to the children of PKBM Al Falah.
The fourth activity was integrated into the BTMU Learning Fair, which was held at Ancol Econvention Park in December 2016. For this activity, we invited again the children from PKBM Al Falah who did not have the opportunity to join the previous one held in November. The program lasts for one day delivered by our professional staffs, including introduction to the banking industry and the activities of the Bank’s office. Besides aiming to improve performance and job satisfaction of BTMU employees, the program also aimed to broaden views of the children’s BTMU Jakarta branch employees as citizens in a global so-ciety, as well as providing an opportunity to reflect on their future careers.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
54
Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bank berinteraksi dengan berbagai macam indivi-du di Indonesia dan luar negeri, karenanya kami
memahami peran dan tanggung jawab kami se-bagai anggota bagian komunitas lokal dan lingkun-gan internasional. Melalui kegiatan yang melibatkan karyawan, Bank melaksanakan berbagai kegiatan sosial sukarela.
Dengan tujuan mempererat hubungan persahabatan Indonesia-Jepang, pada 15 Mei 2016 Bank berparti-sipasi dalam kegiatan marathon persahabatan yang diberi nama Jakarta “Kizuna” Ekiden 2016. Dalam keikutsertaan Bank yang ketiga di kegiatan tahunan ini, karyawan ekspatriat dan karyawan lokal bekerja sama dalam satu tim. Sebagian dari biaya pendaft-aran disalurkan ke yayasan yang bergerak dalam penanggulangan tuberkolosis di Indonesia.
Pada 23 Agustus 2016, Bank bekerja sama dengan PMI Cabang Tangerang menyelenggarakan kegiatan donor darah bagi karyawan. Tidak hanya kepuasan karyawan yang meningkat, Bank melalui kegiatan ini juga turut berkontribusi dalam bidang kesehatan masyarakat.
The Bank interacts with a wide variety of people in Indonesia and overseas and is mindful of its
roles and responsibilities as a citizen of local com-munities and international societies. Through em-ployee-based activities, The Bank pursues voluntary social-contribution activities.
In the spirit of deepening ties between Indonesia and Japan, our Bank participated in Jakarta “Kizu-na” Ekiden 2016 held on 15 Mei 2016. It is the third time that our Bank joined this annual event, in which our expatriates and local staffs work together as a team. A portion of the registration fee was donated to a charity focusing on the eradication of tuberculosis in Indonesia.
On 23 August 2016, our Bank cooperated with Indo-nesian Red Cross’s Tangerang branch in holding a blood donation event for the employees. Not only did the employee’s satisfaction increase, the Bank was able to contribute towards improving the society’s health standard.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
55
Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebagai bagian dari MUFG, BTMU Cabang Jakarta turut berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang dise-but “MUFG Gives Back” sebagai bentuk apresiasi atas dukungan kepada Jepang yang diterima dari seluruh dunia atas musibah gempa bumi yang terjadi pada Maret 2011. Untuk tahun 2016, BTMU Cabang Jakarta bekerja sama dengan Bank Nusantara Para-hyangan (BNP) merenovasi sekolah PKBM Al Falah pada 27 November 2016. 27 pegawai bank beserta 10 dari BNP ikut berpartisipasi pada kegiatan ini
As a part of MUFG in overseas branch, our bank participated in a global CSR program called “MUFG Gives Back” to convey an appreciation for the sup-port Japan received from all over the world after Great East Japan Earthquake in March 2011. On 27 November 2016, BTMU Jakarta Branch cooperated with Bank Nusantara Parahyangan (BNP) in renovat-ing PKBM Al Falah school. 27 of Bank’s employees along with 10 from BNP participated in this activity.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
56
1. Integrated Risk Committee
The Integrated Risk Committee is regarded as theindependent central/summarized risk Committees that reports directly to General Manager and Compliance Director, as stipulated in BI Regulation PBI 5/8/2003 regarding the Risk Management Implementation for Commercial Bank.
Duties and Responsibilities of this committee are asfollows:
• To assess the risk profi le of the bank• Summarizing the risk discussion results in other
risk related committees.• To formulate policy, strategy and
recommendation, and guidelines for Bank’s risk management improvements
Quorum for this committee comprises:• General Manager• Deputy General Manager and Assistant General
Manager• Risk Management Department Head
Internal CommitteeKomite Internal
1. Komite Risiko Terintegrasi
Komite Integrated Risk ini adalah Komite independen sebagai pusat dari Komite terkait risiko lainnya, yang melapor langsung kepada General Manager dan Direktur Kepatuhan, sebagaimana diharuskan oleh peraturan Bank Indonesia PBI 5/8/2003 mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Tugas dan tanggung jawab Komite ini adalah:
• Melakukan kajian terhadap profi l risiko bank• Memberikan kesimpulan terhadap hasil
pembahasan risiko di Komite terkait risiko lainnya
• Merumuskan kebijakan, strategi, rekomendasi, dan petunjuk untuk perbaikan manajemen risiko bank.
Kuorum dari rapat Komite ini adalah• General Manager • Deputy General Manager dan Assistant General
Manager • Risk Management Department Head
2. Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas
Komite ini dibentuk untuk memantau keseluruhan risiko pasar dan laba/rugi dari portofolio dan evaluasi atas risiko pasar dan pelampauan batas rugi, melakukan kaji ulang, diskusi dan komentar atas risiko pasar dan risiko likuiditas, dan memantau kondisi pasar yang terkait dengan likuiditas dan evaluasi kondisi ekonomi, serta mendiskusikan informasi mengenai aktivitas nasabah pada area treasury.
2. Market and Liquidity Risk Management Committee (MLRMC)
This committee was established to monitor the overall market risk and profi t/loss of The Bank’s portfolio and to evaluate market risks and loss limit excesses, to conduct reviews, discussions and comments on areas of market risk and liquidity risk, and to monitor the market condition, liquidity matters and evaluation of the economic environment and to discuss information concerning customers’ activities in treasury.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
57
Tugas dan tanggung jawab Komite ini adalah:
• Mengkaji dan mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi Asset and Liability Management untuk memastikan bahwa hasil dari eksposur risiko yang diambil oleh Bank sejalan dengan tujuan manajemen risiko suku bunga.
• Mengkaji pricing strategy atas aset dan liabilitas untuk memastikan bahwa nilai tersebut mencapai hasil optimal dalam penempatan dana, meminimisasi cost of funds, dan menjaga struktur laporan posisi keuangan.
• Memberikan informasi kepada Manajemen atas perubahan dalam peraturan yang berkaitan dan mempengaruhi strategi dan kebijakan Assets and Liabilities Management.
• Mengkaji perbedaan atas hasil aktual dengan proyeksinya serta Rencana Bisnis Bank.
• Membuat kebijakan, strategi dan pelaksanaan manajemen risiko yang terkait dengan pedoman risiko pasar dan risiko likuiditas.
Peserta dari rapat Komite ini terdiri dari:
• General Manager• Assistant General Manager (AGM) area Risk
Management• Deputy General Manager (DGM) area Treasury• Deputy General Managers (DGMs) area
Corporate Banking • Deputy General Manager (DGM) area
pengendalian internal• Direktur Kepatuhan• Head Risk Management Department, Credit
Risk Management Department, Market and Investment Banking Department, Market Sales and Trading Department, Corporate Banking Departments, Planning, Investment and Promotion
Duties and Responsibilities of this Committee are as follows:
• Reviewing and evaluating the interest rate risk position and Asset and Liability Management strategy to ensure that the outcome of The Bank’s risk-taking position is consistent with the objective of interest-rate risk management.
• Reviewing the assets and liabilities pricing strategy to ensure that pricing achieves optimum results in fund placements, minimizes cost of funds, and maintains the balance sheet structure.
• Informing Management of any update in relevant regulations affecting Assets and Liabilities Management strategies and policies.
• Reviewing the deviation between actual results and the budget projections and business plan of The Bank.
• Generating policy, strategy, and Risk Management implementations related to market and liquidity guidelines.
This committee meeting comprises:
• General Manager• Assistant General Manager (AGM) in charge for
Risk Management• Deputy General Manager (DGM) in charge for
Treasury• Deputy General Managers (DGMs) in charge for
Corporate Banking Departments• Deputy General Managers (DGMs) in charge for
Internal Control• Compliance Director• Head of Risk Management Department, Credit
Risk Management Department, Market and Investment Banking Department, Market Sales and Trading Department, Corporate Banking Departments, Planning, Investment and Promotion
3. Komite Pengendali Risiko Kredit
Tujuan komite ini untuk memahami secara penuh kondisi dan perubahan risiko di dalam portofolio Bank guna memungkinkan Manajemen Bank untuk memutuskan arah dan kebijakan yang sesuai untuk mengelola dan mengendalikan keseluruhan risiko kredit Bank.
Tugas dan tanggung jawab Komite ini antara lain:• Mengkaji perekonomian, keadaan industri, dan
perubahan dalam pasar keuangan di Indonesia.
3. Credit Risk Control Committee
This committee’s goal is to fully understand the conditions and risk movements of The Bank’s portfolio, which enables The Bank’s Management to decide appropriate direction and loan policy in order to manage and control The Bank’s overall Credit Risk.
Duties and responsibilities are as follows:• To review the Indonesian economy, industry and
movement in financial markets
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
58
• Mengkaji keseluruhan portofolio, pertumbuhan, perubahan dan tren kredit, keuntungan terhadap eksposur, peringkat / rating (BTMU rating dan BI rating), konsentrasi dan segmentasi industri, jenis asal nasabah , kredit bermasalah, BMPK, eksposur kelompok perusahaan besar, dan eksposur perusahaan-perusahaan terafiliasi dengan BTMU, debitur dan juga pembanding terhadap perusahaan di dalam industri yang sama.
• Menilai perubahan yang dapat terjadi di dalam portofolio Bank dan menentukan arah keseluruhan risiko kredit Bank melalui analisa perubahan indikator ekonomi makro dan pergerakan kinerja keuangan debitur.
• Membahas kebijakan, strategi, prosedur dan pedoman yang berlaku saat ini yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit.
• Memberikan rekomendasi, strategi, kebijakan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit bank secara luas.
Peserta dari rapat Komite ini terdiri dari:
• General Manager• Assistant General Manager (AGM) in charge for
Risk Management• Deputy General Manager (DGM) in charge for
Treasury• Deputy General Managers (DGMs) in charge for
Corporate Banking Departments• Deputy General Manager (DGM) in charge for
Internal Control• Compliance Director• Head of Risk Management Department (RMD),
Credit Risk Management Department (CRMD), Risk Administration Department (RAD), Credit Analyst Department (CAD 1 and 2), Corporate Banking Departments (Japanese CBD, Local CBD, MNC & FI, Corporate & Investment Banking, Transaction Banking Promotion), Planning, Investment and Promotion (PIP) Department.
4. Komite Kepatuhan
Komite ini dibentuk untuk membahas informasi terkini mengenai permasalahan kepatuhan dan juga untuk memeriksa peraturan-peraturan untuk meningkatkan kerangka kepatuhan Bank.Tugas dan tanggung jawab Komite ini adalah mendiskusikan informasi yang berkaitan dengan masalah kepatuhan.
Korum dari komite ini terdiri dari:• General Manager• Compliance Officer/Compliance Director
4. Compliance Committee
This committee was formulated to discuss compliance-related matters in general, as well as examine measures to enhance The Bank’s compliance framework.Duties and responsibilities of the committee are as follows.
Quorum of this committee comprises:• General Manager• Compliance Officer/Compliance Director
• To review the overall portfolio, loan growths, movements and trends, profit related to exposures, profit, ratings (BTMU and BI rating), concentration and industry segmentation, customer origin, NPL, LLL, large group exposure, and exposure of BTMU affiliated companies, new borrowers as well as peer comparison within the same industry.
• To assess potential changes in The Bank’s portfolio and to determine the overall direction of The Bank’s credit risk by analyzing the changes in macro-economic indicators and the movement of debtors’ financial performances.
• Discuss current policies, strategies, procedures, and guidelines related to Credit Risk management
• Issue recommendations, strategies and policies related to bank-wide credit risk management.
Member of this Committee comprises of:
• General Manager• Assistant General Manager (AGM) in charge for
Risk Management• Deputy General Manager (DGM) in charge for
Treasury• Deputy General Managers (DGMs) in charge for
Corporate Banking Departments• Deputy General Manager (DGM) in charge for
Internal Control• Compliance Director• Head of Risk Management Department (RMD),
Credit Risk Management Department (CRMD), Risk Administration Department (RAD), Credit Analyst Department (CAD 1 and 2), Corporate Banking Departments (Japanese CBD, Local CBD, MNC & FI, Corporate & Investment Banking, Transaction Banking Promotion), Planning, Investment and Promotion (PIP) Department.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
59
Anggota dari komite ini terdiri dari:• General Manager• Seluruh Deputy General Manager• Advisor(s)• Compliance Officer/Compliance Director • 36 department yang terdiri dari Lini Depan, Lini
Tengah dan Lini Belakang• Surabaya sub-Branch Manager• Staf dari Compliance Department (sekretaris)
Members of this committee comprises:• General Manager• All Deputy General Managers• Advisor(s)• Compliance Officer/Compliance Director • 36 departments consisted of Front Offices,
Middle Offices and Back Offices• Manager of Surabaya sub branch• Staff of Compliance Department (secretary)
Staff of Compliance Department (secretary)
5. Komite Pengarah BCP (Business Continuity Plan)
Tujuan Komite ini adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Manajemen yang berkaitan dengan kelangsungan bisnis.
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:• Memberikan arahan, instruksi dan pemantauan
terhadap semua aktivitas terkait kelangsungan bisnis dan manajemen krisis.
Peserta dari rapat Komite ini terdiri dari:
• General Manager• Assistant general Manager dan Deputy General
Manager • Risk Management Department Head
5. BCP Steering Committee
Its purpose is to give recommendations to Management on issues related to business continuity.
Duties and responsibilities are as follows:• Provide guidance, instructions and oversee
any business continuity management and crisis management activity.
Member of this Committee comprises of:
• General Manager• Assistant General Manager and Deputy General
Manager • Risk Management Department Head
6. Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite pengarah Teknologi Informasi bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Manajemen terkait isu, info terbaru, rencana dan strategi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi.
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:• Rencana Strategis Teknologi Informasi yang
sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank
• Perumusan kebijakan, standar, dan prosedur Teknologi Informasi yang utama;
• Kesesuaian antara proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi;
• Kesesuaian antara pelaksanaan proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati (project charter)
• Kesesuaian antara Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen serta kebutuhan kegiatan usaha Bank
• Efektivitas langkah-langkah dalam meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan bisnis Bank
6. IT Steering Committee
The purpose of IT Steering Committee is to give recommendations to Management on various issues, updates, plan, and strategy related to information technology.
Duties and responsibilities is to give recommendation related to:• IT strategic plan, which has to be in line with
Bank’s strategic business plan• Formulation of the policy, standard, and main IT
procedures• Conformity between approved IT projects with IT
strategic plan• Conformity between IT projects implementation
with the agreed project plan (project charter)• Conformity between information technology with
information management system and Bank’s business needs
• Effectiveness of Bank’s effort in minimizing risk on Bank’s IT investment such that the investment would contribute to the achievement of Bank’s
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
60
• Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatan kinerja Teknologi Informasi
• Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi
• Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank.
Kuorum dari komite ini terdiri dari:• General Manager (GM)• Deputy General Manager (DGM) yang
membawah IT • Minimal 2 DGM / Asisten GM/ Direktur Kepatuhan• Minimal 1 Department Head dan/atau Unit Head
dari System Planning, • Minimal 1 Department Head dan/atau Unit Head
dari Information System Development, • Minimal 1 Department Head dan/atau Unit
Head dari Information Technology Support & Operation, ,
• Department Head dari Risk Management (apabila berhalangan hadir, dapat diwakilkan kepada Unit Head atau staf Risk Management lainnya)
7. Komite Sumber Daya Manusia
Komite ini merupakan forum untuk mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan SDM.
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain• Melakukan evaluasi atas kebijakan pemberian
upah.• Memberikan rekomendasi kepada pihak
Management yang berkaitan dengan Pejabat Eksekutif dan kebijakan pemberian upah kepada karyawan yang dilaporkan ke Manajemen secara menyeluruh.
• Memastikan kebijakan pemberian upah yang sepadan yang mencakup dengan hal berikut :
- Kinerja keuangan dan reserves formation yang ditentukan oleh hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
- Kinerja individu.- Keadilan dalam perbandingan dengan grup
yang setara.- Perhatian atas tujuan jangka panjang dan
strategi Bank.
• Membuat dan mengawasi pedoman dan kebijakan untuk program pelatihan termasuk alokasi dana.
business goal• Monitoring of the IT performance and effort to
improve it• Effort in solving various IT-related problems/
issues • Adequacy and allocation of Bank’s IT resource
Quorum of this committee comprises:• General Manager (GM)• Deputy General Manager (DGM) in-charge
of System • Other Management (DGM/AGM/Comp. Dir),
minimum 2 persons• Department Head and/or Unit Head of SPD,
minimum 1 person• Department Head and/or Unit Head of ISD,
minimum 1 person • Department Head and/or Unit Head of ITSO,
minimum 1 person• Department Head of RMD (if he/she is
not available, by his/her discretion, the attendance could be delegated to Unit Head or other staff in RMD)
7. Human Resources Committee
This committee is a forum to discuss human-resource related matters.
Duties and responsibilities are as follows:• To perform an evaluation of the remuneration
policy.• To give recommendations to Management
concerning Executive Officers and employee remuneration policies as a whole to be submitted to Management.
• To ensure that the remuneration policy commensurate with at least the following :
- Financial performance and fulfillment reserves as stipulated in prevailing laws and regulations.
- Individual work performance.- Fairness compared to peer group.- Consideration on long term goals and
strategies of the Bank.
· To establish and review training guides and policy for training program including budget allocations.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
61
• Membuat program pelatihan dengan bekerjasama dengan Kepala Departemen dan Manajemen yang terkait.
• Melaksanakan Rencana Pelatihan dan mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program pelatihan.
• Menyelesaikan laporan tahunan program pelatihan tentang Rencana Pendidikan Bank dan pelaksanaannya kepada Bank Indonesia.
Kuorum dari komite ini terdiri dari:• General Manager• Deputy General Manager yang membawahi
Human Resources Department• Head of Human Resources Department
• To design the training programs in cooperation with related Department Heads and Managements.
• To implement Training Plan and review the effectiveness of the program.
• To finalize annual training report regarding Education Plan and Realization to Central Bank Indonesia.
Quorum of this committee comprises of:• General Manager• Deputy General Manager in charge of Human
Resources Department• Head of Human Resources Department
8. Komite Audit Internal
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:
· Menyampaikan ke General Manager dan mendapatkan saran sehubungan dengan: Rencana Kerja SKAI per tahunan.
· Memberikan laporan hasil pengawasan dari temuan temuan SKAI pada periode terakhir.
· Memberikan penjelasan singkat atas realisasi Audit Internal yang lalu dan rencana pemeriksaan yang selanjutnya.
· Penetapan untuk penggunaan jasa External Auditor seperti Financial Audit, Operational Audit, IT Audit, Assurance Quality SKAI, etc.
· Pemantauan dan evaluasi dari hasil pemeriksaan baik internal maupun external auditor.
· Menyampaikan rencana dan melaporkan realisasi pelatihan.
· Menyampaikan rencana dan melaporkan realisasi budget.
· Pertemuan berkala diselenggarakan secara bulanan
Kuorum dari komite ini terdiri dari:· General Manager· Head of SKAI
8. Internal Audit Committee
Duties and responsibilities are as follows:
· To share with the General Manager and to obtain suggestions regarding: Annual Work Plan SKAI.
· To report monitoring results of the internal audit’s last inspection findings.
· To explain briefly last inspection realization and major findings and inspection plans for the next month
· Appointment of external auditor arrangement such as for financial audit, operational audit, IT audit, assurance quality of SKAI, etc.
· Monitoring and evaluation of audit results by all inspectors including external auditor.
· To report on training plans and realization.
· To report on budget plans and realization.
· Periodical meeting has been arranged in monthly
Quorum of this committee comprises:· General Manager· Head of SKAI
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
62
9. Komite Operation Control (OCC)
Komite ini dibentuk sebagai forum internal untuk berdiskusi dan berbagi permasalahan operasional Bank diantara para anggota.
Adapun tugas dan tanggung jawab komite ini, antara lain:− Mendiskusikan masalah operasional Bank
yang terkait guna pencapaian tujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas operasional.
− Memberikan informasi terkini mengenai permasalahan operasional Bank.
− Sebagai wadah dalam mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil dalam menyelesaikan permasalahan operasional Bank.
− Sebagai forum diskusi dalam membahas kejadian-kejadian operasional Bank yang terjadi di cabang-cabang luar negeri.
− Sebagai sarana untuk berdiskusi hal-hal yang terkait dengan temuan audit pada area operasional Bank.
Kuorum dari komite ini terdiri dari:− Administrative Officer− Deputy General Manager yang membawahi
Operasional− Risk Management Department Head− Planning & Investment Promotion Department
Head− Minimal 2 Department Head dari Commercial− Banking Department− Minimal 4 Department Head dari Operation
Department
9. Operation Control Committee (OCC)
This committee is a forum to discuss human-resource related matters.This committee was established as an internal forum to discuss and share operational matters between each member.Duties and Responsibilities are as follows:
− To discuss matters related to operations in order to reach the goal of improving the performance and the quality of operations.
− To update all members with the latest operational issues.
− To discuss and find solutions for issues underway in operational departments.
− To share operational incidents that has occurred in other overseas branches.
− To discuss issues related to audit findings in operational areas.
Quorum of this committee comprises:− Administrative Officer− Deputy General Manager in charge of Operation− Risk Management Department Head− Planning & Investment Promotion Department
Head− Minimum 2 Department Heads of Commercial
Banking Departments− Minimum 4 Department Heads of Operation
Departments
10. Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komite ini dibentuk untuk mendiskusikan dan mengusulkan saran-saran mengenai aktifitas CSR Bank, mendorong partisipasi dari karyawan lokal untuk memastikan aktivitas CSR yang dilakukan Bank sesuai dengan visi Bank untuk mengembangkan masyarakat dan reputasi dari Bank, dan juga untuk mendorong berbagai aktifitas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan karyawan.Kuorum dari komite ini terdiri dari:− Deputy General Manager of Operations− Compliance Director− Planning Investment & Promotion Department
Head− Human Resources Department Head
9. Corporate Social ResponsibilityCommittee
The purpose of this committee is to discuss and propose suggestions regarding bank’s CSR Activities, encouraging locally driven and employee based CSR to make sure the CSR activities of the bank commensurate with bank’s vision to develop society and reputation of the bank, and also to encourage activities to increase the level of customer and employee satisfaction.
Quorum of this committee comprises:− Deputy General Manager of Operations− Compliance Director− Planning Investment & Promotion Department
Head− Human Resources Department Head
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
63
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Management ReportLaporan Manajemen
64
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
65
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
66
Mengingat status Bank sebagai kantor cabang dari bank asing, Bank tidak memiliki struktur Dewan
Komisaris sebagaimana halnya struktur yang ada di bank-bank lokal. Pada tanggal 8 September 2010, Bank telah mendapatkan surat persetujuan dari Bank Indonesia dengan no.12/111/DPB2/TPB2-5 tentang fungsi Dewan Komisaris yang dilaksanakan oleh Planning Division for Asia and Oceania di Kantor Pusat, yang melakukan pengawasan terhadap Bank.
Planning Division for Asia and Oceania melakukan kontrol dan memantau atas kegiatan Bank termasuk memberikan arahan jika diperlukan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Supervisory Board:
1. Bank harus lebih serius dalam menghadapi pengurangan karyawan asing, dengan mulai melakukan pengembangan kapabilitas dari karyawan lokal.
2. Bank harus melakukan pemantauan secara lebih hati-hati terhadap kondisi bisnis dan finansial nasabah termasuk perusahaan induknya.
3. Karena GCG merupakan isu yang penting maka Bank harus memahami dengan baik aturan local dan menjalin hubungan yang baik dengan Bank Indonesia.
With The Bank’s status as a branch office of a foreign bank, The Bank does not have the
structure of a Board of Commissioners as in locally incorporated banks. On September 8, 2010, The Bank received approval letter no. 12/111/DPB2/TPB2-5 from Bank Indonesia regarding the functions of the Board of Commissioners carried out by the Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) at Head Office, which supervises The Bank.
The Planning Division for Asia and Oceania conducts controlling and monitoring of The Bank’s activities, as well as giving advice when necessary.
The following are some recommendations made by the Supervisory Board:
1. The Bank should be more serious in facing expat reduction, starting to enhance the capability of local staff.
2. The Bank should monitor carefully the business and financial conditions of customers, including its parent company.
3. Since GCG is an important issue The Bank should have good understanding of local rules and maintaining good relationship with Bank Indonesia.
Board of CommissionersDewan Komisaris
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
67
Pada Bank kami Manajemen bertindak sebagai Direksi. Manajemen bertanggung jawab
penuh atas kegiatan operasional Bank sehari-hari. Manajemen Bank terdiri dari 1 (satu) General Manager, 7 (tujuh) Deputy General Manager, dan 1 (satu) Direktur Kepatuhan.
Keseluruhan anggota Manajemen berdomisili di Indonesia dan telah lulus tes kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Keseluruhan anggota Manajemen memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional bank dan tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain.
Anggota Manajemen baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada Bank dan atau pada suatu perusahaan lain.
Manajemen mengelola Bank dengan mengacu pada Ethical Framework and Code of Conduct yang dikeluarkan oleh perusahaan induk Bank (MUFG), dan Standard Procedures (Overseas) “Common Rules” for BTMU Overseas maupun Surat Kuasa dari Kantor Pusat.
Manajemen menyampaikan laporan kepada Planning Division for Asia and Oceania secara periodik, khususnya mengenai kinerja Bank.
In The Bank, Management acts as Directors. Management is fully responsible for day-to-day
operations of The Bank. The Bank’s Management comprises one (1) General Manager, seven (7) Deputy General Managers, and one (1) Compliance Director.
All Management members are domiciled in Indonesia and have passed a fit and proper test conducted by Bank Indonesia.
All Management members have more than five (5) years experience in banking operations and do not hold positions as commissioners, director or executive officer in another bank, company or any other institution.
Management members either individually or together do not have shares exceeding 25% of paid-up capital of The Bank or any other company.
Management manages The Bank by using the Ethical Framework and Code of Conduct issued by The Bank’s holding company (MUFG), as well as the Standard Procedures (Overseas) “Common Rules” for BTMU Overseas issued by Head Office, and also based on a Power of Attorney received from Head Office.
Management periodically makes reports to the Planning Division for Asia and Oceania, especially with regard to The Bank’s performance
Board of DirectorsDewan Direksi
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
68
CommitteesKomite
1. Komite Audit
Bank sebagai kantor cabang dari bank asing tidak memiliki Komite Audit. Akan tetapi fungsi Komite Audit dijalankan oleh Internal Audit and Credit Examination Division (IACED) di Kantor Pusat. IACED bertanggung jawab atas pelaksanaan keseluruhan audit internal dan pengendalian internal pada Bank. IACED melakukan pengawasan atas tindak lanjut terhadap rekomendasi yang diberikan oleh otoritas berwenang, auditor eksternal, maupun auditor internal. Secara periodik Bank menyampaikan laporan mengenai hasil tindak lanjut dimaksud.
2. Komite Pemantau Resiko
Bank harus mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam segala kegiatan usahanya, dalam segala tingkatan atau hierarki organisasinya. Implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah termasuk implementasi tugas dan tanggung jawab Supervisory Board (Dewan Supervisory), serta kelengkapan dan implementasi tugas-tugas para Komite tersebut.
Pada area manajemen risiko, untuk dapat mendukung efektivitas implementasi tugas dan tanggung jawabnya, Supervisory Board harus mendirikan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko harus paling sedikit mengawasi dan mengevaluasi hal-hal sebagai berikut, agar dapat memberikan rekomendasi kepada Supervisory Board:
• Konsistensi antara kebijakan-kebijakan manajemen risiko dengan implementasi dari kebijakan tersebut.
• Implementasi tindak lanjut terhadap implementasi tugas-tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Sesuai dengan status Bank sebagai Kantor Cabang Asing, maka Anggota Komite Pemantau Risiko telah disesuaikan sesuai struktur organisasi Bank sebagai berikut:
• Supervisory independen dalam hal ini dilakukan oleh Planning Division for Asia & Oceania (PDAO);
• Pihak independen dengan keahlian di bidang keuangan dalam hal ini dilakukan oleh Financial
1. Audit Committee
As a branch of a foreign bank, The Bank does not form an Audit Committee. The function of the Audit Committee is implemented by the Internal Audit and Credit Examination Division (IACED) at Head Office. The IACED is responsible for The Bank’s overall internal audit and internal control implementation. The IACED also monitors the follow up of recommendations made by authorities, external auditors, as well as internal auditors. The Bank reports periodically the results of the follow up of the audit recommendations to the IACED.
2. Risk Monitoring Committee
Banks should implement the principles of Good Corporate Governance (GCG) in all its business activities, in all levels or hierarchical organization. Implementation of the principles of Good Corporate Governance is included implementation of the duties and responsibilities of the Supervisory Board, as well as the availability and implementation of the tasks of the Committee.
In the area of risk management, to be able to support the effective implementation of their duties and responsibilities, the Supervisory Board shall establish the Risk Oversight Committee. Risk Oversight Committee should at least monitor and evaluate matters as the following, in order to provide recommendations to the Supervisory Board:
• Consistency between the policies of risk management with the implementation of the policy.
• Implementation of the follow-up to the implementation of the tasks of the Risk Management Committee and Risk Management Unit.
In accordance with the Bank’s status as a Foreign Branch Office, the Risk Monitoring Committee members have been adjusted in accordance organizational structure of the Bank as follows:
• Supervisory independent board, in this case carried out by the Planning Division - Asia & Oceania (PDAO);
• Independent party with expertise in finance in this regard carried out by the Financial Accounting Office (FAO);
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
69
Accounting Office (FAO);• Pihak independen dengan keahlian di bidang
manajemen risiko dalam hal ini dilakukan oleh Divisi Asian Risk Management & Compliance Division (ARMCD);
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite ini berfungsi untuk memastikan bahwa Manajemen BTMU Cabang Jakarta telah melaksanakan ketentuan remunerasi dan nominasi secara efektif dan sebaik-baiknya sejalan dengan tujuan, ketentuan bisnis dan kemampuan Bank serta peraturan Bank Indonesia dan peraturan lainnya yang berlaku.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari:
a. Komisaris independen, ditunjuk dari Planning Division for Asia & Oceania (PDAO).
b. Komisaris, ditunjuk dari Global Human Resources Asia (GHR Asia) dan juga ditunjuk sebagai Head of Remuneration and Nomination Committee.
c. Pejabat Eksekutif akan ditunjuk dari BTMU Cabang Jakarta – Head of Human Resources Department.
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:
a. Terkait dengan kebijakan remunerasi:1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi; dan2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Pengawas mengenai:• Kebijakan remunerasi bagi Dewan
Pengawas dan Manajemen BTMU Cabang Jakarta;
• Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Manajemen BTMU Cabang Jakarta.
b. Terkait dengan ketentuan nominasi:1. Menyusun dan memberikan rekomendasi
mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau pergantian anggota Dewan Pengawas dan Manajemen BTMU Cabang Jakarta kepada Dewan Pengawas;
2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Pengawas dan/atau Manajemen BTMU Cabang Jakarta;
3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite.
• Independent party with expertise in risk management in this regard carried out by the Asian Division of Risk Management & Compliance Division (ARMCD);
3. Remuneration and Nomination Committee
This committee is to ensure whether the Management of BTMU Jakarta Branch has implemented remuneration and nomination policy appropriately and effectively, in line with Bank’s objective, business policy and capability in accordance with the Bank Indonesia regulation as well as other local law and regulations.
The member of Remuneration and Nomination Committee comprises of:a. The independent commissioner shall be appointed
from Planning Division – Asia & Oceania (PDAO).b. The commissioner shall be appointed from Global
Human Resources Asia (GHR Asia) which also appointed as the Head of Remuneration and Nomination Committee.
c. An Executive Officer shall be appointed from BTMU Jakarta Branch – Head of Human Resources Department.
Duties and responsibilities of this committee are as follows:
a. Related to Remuneration policies:1. Performs an evaluation of the remuneration
policy; and 2. Gives a recommendation to the Supervisory
Board concerning:• Remuneration policy of Supervisory
Board and Management of BTMU Jakarta Branch’s;
• Remuneration policy of Executive Officers and employee as a whole to be submitted to the Management of BTMU Jakarta Branch.
b. Related to Nomination policies:1. Prepare and give a recommendation on the
system and procedure for nomination and/or change of Supervisory Board member and Management of BTMU Jakarta Branch to Supervisory Board;
2. Submit recommendation on candidate for member of Supervisory Board and/or the Management of BTMU Jakarta Branch;
3. Submit recommendation on Independent Party that will become Committee member.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
70
Bank memiliki komitmen dan kesadaran yang tinggi terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan.
Dalam kerangka ini Bank telah membentuk Compliance Department yang independen dari satuan kerja operasional. Bank juga telah menunjuk Direktur Kepatuhan sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (“PBI”) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Agar terlaksananya fungsi kepatuhan dengan baik, Bank telah memiliki Compliance Manual yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat dan selanjutnya dimodifikasi sesuai kondisi Bank. Compliance Manual merupakan referensi dan ringkasan dari peraturan-peraturan yang berlaku, kebijakan dan ketentuan internal. Manual ini merupakan pedoman bagi karyawan mengenai prosedur untuk mendeteksi masalah atau insiden kepatuhan. Manual ini mencakup antara lain MUFG Ethic Framework and Code of Conduct, Anti-Money Laundering Policy, Handling of Conflict of Interest, dan juga Whistle-blowing Procedure. Compliance Department bertanggung jawab melakukan peninjauan dan pengkinian atas Compliance Manual agar sejalan dengan peraturan dan ketentuan lokal maupun ketentuan-ketentuan dari Kantor Pusat dan otoritas di Jepang. Setiap perubahan dalam manual wajib mendapat persetujuan Manajemen.
Untuk memastikan efektivitas fungsi kepatuhan, Bank juga menyusun program kepatuhan internal setiap 6 bulan berdasarkan persyaratan dari Kantor Pusat. Setiap perkembangan pelaksanaan program ini wajib dilaporkan kepada Kantor Pusat setiap kwartal. Program kepatuhan menguraikan syarat-syarat kepatuhan dan rencana tindak yang akan dilakukan oleh Bank. Program tersebut secara umum memasukkan jadwal untuk perubahan Compliance Manual internal, rencana pelatihan kepatuhan, dan kegiatan -kegiatan lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kepatuhan.
The Bank always ascertains its compliance with prevailing laws and regulations. In this
framework, The Bank has established a Compliance Department that is independent from operational departments. The Bank also has appointed a Compliance Director as required by Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999, September 20, 1999, concerning Assignment of Compliance Director and Implementation of Standard for Implementation of Internal Audit Function by Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation No.13/2/PBI/2011 on the Implementation of Commercial Bank Compliance Function.
To implement compliance functions properly, The Bank has established a Compliance Manual that is the Bank’s compliance policies issued by the Head Office and modified based on The Bank’s conditions. The Compliance Manual is a reference and summary of the existing laws, regulations, and internal rules and policies. This manual provides guidance for employees and staff on procedures when they detect compliance-related incidents or concerns. The manual covers, among other things, the MUFG Ethical Framework and Code of Conduct, Anti-Money Laundering Policy, Handling of Conflicts of Interest, and Whistle-blowing Procedures. The Compliance Department is responsible for reviewing and updating the Compliance Manual to be in line with not only local regulations but also regulations from Head Office and Japanese authorities. Any revision shall be subject to Management’s approval.
To ensure the effectiveness of compliance functions at all times, The Bank also formulates an internal semiannual compliance program based on standard requirements from Head Office. Progress of the semiannual program shall be reported to Head Office on a quarterly basis. The compliance program describes compliance requirements and action plans in The Bank. The program contains a schedule for amending internal compliance manuals, plans for compliance training and any other activity to enhance compliance effectiveness.
Compliance FunctionFungsi Kepatuhan
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
71
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian;
b. Memantau agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku;
c. Memantau kepatuhan Bank terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia.
Sesuai dengan PBI, Direktur Kepatuhan melaporkan kinerja kepatuhan Bank kepada Bank Indonesia setiap setengah tahunan.
Selama tahun 2016, kinerja kepatuhan Bank telah dikelola dengan baik, antara lain dapat dilihat sebagai berikut:
• Tidak terdapat pelanggaran atas ketentuan rasio kecukupan modal Bank (CAR). CAR Bank senantiasa melampaui batas minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
• Bank telah melakukan pengawasan secara cermat dan teratur terhadap BMPK semua debitur sehingga tidak terjadi pelampauan ataupun pelanggaran selama periode tersebut.
• Saldo harian giro (GWM) dipertahankan berada di atas batas minimal ketentuan Bank Indonesia.
• Posisi Devisa Neto secara keseluruhan dan berdasarkan neraca tetap dibawah ketentuan maksimum Bank Indonesia sehingga tidak terjadi pelanggaran
• Bank mengawasi dengan ketat rasio kredit macet sehingga tidak terjadi pelanggaran ketentuan.
• Sampai dengan akhir bulan Desember 2016, Bank telah menyelesaikan semua komitmen temuan pemeriksaan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk semua posisi sebelum tahun 2016. Untuk pemeriksaan tahun 2016, Bank telah mendapatkan 43 (empat puluh tiga) komitmen temuan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan posisi Agustus 2016.
As mentioned earlier, The Bank also appointed a Compliance Director, whose main duties and responsibilities are as follows:
a. To ensure that the Bank has complied with the prevailing regulations from Bank Indonesia and other regulatory authorities in the framework of the implementation of prudential principles;
b. To monitor that the Bank’s business operations are not in violation of the prevailing regulations;
c. To monitor the Bank’s compliance with its commitments made to Bank Indonesia.
In accordance with Bank Indonesia Regulations, the Compliance Director reports the performance of The Bank’s compliance to Bank Indonesia semiannually.
During 2016, The Bank’s compliance performance was managed well, such as:
• There was no violation of the CAR requirement. The Bank’s CAR figure was always above the minimum level permitted by Bank Indonesia.
• The Bank thoroughly and regularly monitored the LLL of all debtors, so that no excesses or violations occurred during that period.
• Daily balance of placement to the BI account was managed above the minimum level permitted by Bank Indonesia (BI).
• Overall Net Open Position based on the balance sheet was still below Bank Indonesia’s requirement so no violation occurred
• The Bank also monitored thoroughly the ratio of Non-Performing Loans so that no violation occurred
• At of the end of December 2016, the Bank has completed all audit findings commitment of Bank Indonesia and the Financial Services Authority for all positions before the year 2016. For examination in 2016, the Bank has gained 43 (forty three) commitment examination findings Financial Services Authority position in August 2016.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
72
a. Manajemen Bank bertindak sebagai Dewan Direksi dan Planning Division for Asia & Oceania (PDAO) di Kantor Pusat sebagai Supervisory Board telah melakukan pengawasan aktif terhadap aktifitas Bank. Manajemen telah secara efektif menerapkan prinsip GCG dalam semua aktifitas Bank dan membuat laporan secara berkala kepada PDAO. PDAO melakukan pengendalian dan pemantauan aktifitas Bank dan juga memberikan arahan-arahan bila dianggap perlu. Dan kedua Dewan tersebut telah memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko memberikan perlindungan yang memadai terhadap keseluruhan risiko Bank.
b. Manajemen Bank telah secara aktif mengelola seluruh risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan batasan, berdasarkan peraturan dari Kantor Pusat dan juga rekomendasi dari otoritas yang terkait.
c. Bank memiliki unit kerja Manajemen Risiko yang dinamakan Risk Management Department (RMD), RMD melakukan identifikasi dan pengendalian risiko Bank secara menyeluruh, termasuk risiko-risiko yang muncul dari produk dan aktifitas baru.
d. Bank membuat Laporan Profil Risiko kepada Bank Indonesia yang dilaporkan secara triwulan dan disampaikan secara tepat waktu. Berdasarkan dengan penilaian dalam Profil Risiko, risiko Bank adalah rendah; hal ini adalah sebagai hasil dari dilakukannya mekanisme pengendalian risiko Bank yang kuat.
e. Bank diaudit oleh Internal Audit and Loan Examination Office (IA Office) dari Kantor Pusat. Secara teratur IA Office bertanggung jawab terhadap keseluruhan internal audit Bank dan kinerja pengendalian internal, dan Bank memiliki SKAI sebagai unit kerja yang terlepas dari Unit Kerja operasional dan SKAI secara efektif melakukan peninjauan secara mandiri dan objektif terhadap kegiatan operasional Bank yang dilakukan secara periodik dan berkesinambungan.
a. The Bank’s Management, as the Board of Directors and Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) at Head Office as the Supervisory Board, actively supervises all of The Bank’s activities. Management performs the principle of GCG in all The Bank’s activities effectively and periodically make reports to the PDAO. The PDAO conducts controlling and monitoring of The Bank’s activities as well as giving advice when necessary. And both Boards have ensured that the risk management framework provides adequate protections against all of the Bank’s risks.
b. Management actively manages all of the bank’s risks and ensures the availability of policy and limit, which are based on Head Office’s rules and also other related authorities’ recommendations.
c. The Bank has a risk-management working unit called Risk Management Department (RMD), which identifies and controls The Bank’s risks comprehensively, including those risks arising from new products and activities.
d. The Bank makes a Risk Profile Report to Bank Indonesia on a quarterly basis and submits it in a timely manner. According to the assessment of the Risk Profile, the composite risk of The Bank is low; this is a reflection of The Bank’s strong risk control mechanism.
e. The Bank is audited regularly by the Internal Audit and Loan Examination Office (IA Office) at Head Office. The IA Office is responsible for The Bank’s overall internal audit and internal control implementation, and The Bank has SKAI as an independent working unit from operational working units and SKAI effectively conducts reviews independently and objectively on The Bank’s operational activities periodically and continuously.
The Implementation of Risk ManagementPenerapan Manajemen Risiko
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
73
f. Manajemen, RMD, IA Office, SKAI, Departemen Kepatuhan melakukan pemantauan terhadap aktifitas sistem pengendalian internal Bank secara berkesinambungan dan menyeluruh.
g. Bank telah mengimplementasikan sebuah metode untuk mengevaluasi keefektifan kontrol internal, yakni kerangka kerja berbasis self assessment dengan menggunakan daftar cek (checklist) manajemen risiko yang komprehensif yang dinamakan Global CSA (Control Self Assessment). Global CSA akan memudahkan Manajemen Bank untuk melakukan klarifikasi terhadap risiko-risiko yang ada, dan untuk membangun langkah tindak lanjut dari aspek kategori risiko.
f. Management, RMD, IA Office, SKAI, and the Compliance Department perform comprehensive ongoing monitoring activities on The Bank’s internal control systems.
g. The Bank has implemented a method for evaluating the effectiveness of internal control, i.e. a framework based on self-assessment by use of the comprehensive risk management checklist called Global CSA (Control Self Assessment). The Global CSA will enable the Management to clarify risks, and to develop countermeasures from the aspect of risk categories.
Fungsi audit intern dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Internal Audit dan Credit
Examination Division dari Kantor Pusat, dengan cakupan meliputi Resiko Kredit, Resiko Pasar, Resiko Likuiditas, Resiko Operasional, Resiko Legal, Resiko Strategis, Resiko Kepatuhan dan Resiko Kepatuhan. Hasil pemeriksaan disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan/ OJK dalam laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern yang disampaikan kepada OJK untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember.
Dalam menjalankan fungsi audit, setiap auditor mempunyai rencana audit masing-masing, dan dilakukan berdasarkan standard operation procedure masing-masing. Hasil audit selalu dilaporkan kepada Manajemen Bank dimana Manajemen wajib melakukan kontrol dan pemantauan terhadap tindak lanjut atas setiap temuan/rekomendasi.
Terkait dengan SKAI, satuan kerja ini dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (“PBI”). SKAI mempunyai jalur pelaporan langsung kepada General Manager. SKAI independen terhadap satuan kerja operasional dan hal ini telah tertuang dalam Internal Audit Charter yang telah disetujui oleh General Manager Bank dan Supervisory Board.
Internal audit functions are conducted by the Internal Audit Working Unit (SKAI), the Internal Audit and
Credit Examination Division from Head Office, which cover Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Reputational Risk, Legal Risk, Compliance Risk and Strategic Risk. The results are delivered to Financial Authority Services/OJK in implementation reports and points of internal audit reports sent to OJK for end of June and December positions.
In carrying out these audit functions, each auditor has their own audit plan, and operates based on standard operational procedures. The results of the audits are always reported to the Management of The Bank, where Management shall control and monitor the follow up of each audit finding/recommendation.
With respect to SKAI, it was established based on Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999, September 20, 1999, concerning Assignment of Compliance Director and Implementation of Standard for Implementation of Internal Audit Function by Commercial Banks. It reports directly to the General Manager. SKAI is independent from the operational working units and this condition has been stated in the Internal Audit Charter that has been approved by the General Manager of The Bank and Supervisory Board.
Internal AuditAudit Internal
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
74
SKAI menyampaikan seluruh hasil auditnya kepada General Manager dan Supervisory Board sesuai dengan Pasal 13 PBI, SKAI menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenai pelaksanaan audit internal yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Internal Audit dan Credit Examination Division dari Kantor Pusat. (laporan setengah tahunan).
Dalam rangka evaluasi terhadap kinerja SKAI, Bank menunjuk external auditor untuk meninjau kinerja SKAI. Sesuai ketentuan PBI, peninjauan dilakukan paling kurang sekali dalam 3 (tiga) tahun.
Tinjauan terakhir telah dilakukan pada bulan Juli 2014 oleh Price Waterhouse Cooper (PWC) dan dilaporkan ke OJK pada bulan Agustus 2014.
Tinjauan berikutnya akan dilakukan paling lambat pada Agustus 2017 dan direncanakan mencakup kaji ulang atas fungsi audit intern atas penggunaan teknologi informasi.
SKAI submits all of its audit findings to the General Manager and Supervisory Board, and in accordance with Article 13 of BI Regulations, SKAI submits on a timely basis the implementation of internal audit report, which is conducted by the Internal Audit Working Unit (SKAI), the Internal Audit and Credit Examination Division from Head Office (semiannual report).
To evaluate SKAI’s performance, The Bank has appointed external auditor for review SKAI performance. In accordance with BI regulations such as review is done at least every three (3) years.
The last review was conducted in July 2014, by Price Waterhouse Cooper (PWC) and was reported to OJK in August 2014.
The next review by an external auditor will be conducted in August 2017, at the latest and it is planned to include a review on internal audit functions of Information Technology usage.
Audit atas Laporan Keuangan Bank
Untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan Bank, Bank telah menunjuk kantor akuntan publik yang telah terdaftar di Bank Indonesia. Penugasan audit kepada akuntan publik dan kantor akuntan publik telah memenuhi aspek-aspek sebagai berikut: • Akuntan publik yang ditunjuk adalah Siddharta
& Widjaja, anggota dari KPMG, salah satu kantor akuntan publik yang bereputasi sangat baik. Penunjukan akuntan publik ini juga sesuai dengan ketentuan Internal Procedures on Implementation Guidelines for the External Operational Audits at Overseas Unit.
• Pelaksanaan audit berdasarkan pada perjanjian antara Bank dan akuntan publik.
• Ruang lingkup audit sesuai dengan Standar Audit yang berlaku di Indonesia dan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia no.3/22/PBI/2001 tertanggal 13 Desember 2001 dan perubahannya no.7/50/PBI/2005 tertanggal 29 November 2005 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
Audit on the Bank’s financial reports
To perform audit on Bank’s financial reports, the Bank has appointed a public accounting firm that is registered at Bank Indonesia. The appointment of the public accountant and public accountant firm to carry out the audit fulfills the following aspects:
• The appointed public accountant is Siddharta & Widjaja, a member of KPMG, a highly reputable Public Accountant firm. The appointment of the Public Accountant is also in accordance with the internal procedures on Implementation Guidelines for External Operational Audits at the Overseas Unit.
• The implementation of audit is based on an agreement between The Bank and the public accountant.
• The scope of audit is based on the Audit Standard prevailing in Indonesia and based on Bank Indonesia Regulation No.3/22/PBI/2001,13 December 2001, and Amendment No.7/50/PBI/2005, 29 November 2005, regarding Transparency of the Bank’s Financial Condition.
External AuditAudit Eksternal
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
75
• Sebelum melakukan audit, akuntan publik wajib menginformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rencana pelaksanaan audit tersebut.
• Akuntan Publik melakukan audit berdasarkan standar audit yang ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Eksternal Audit Operasional
Bank tidak menjadwalkan untuk melakukan Eksternal Audit Operasional pada tahun 2015.
• Prior to performing the audit, the public accountant shall inform Otoritas Jasa Keuangan (OJK) that they will perform an audit on The Bank
• The public accountant performs the audit based on standard auditing procedures determined by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
External Operational Audit
The Bank has not scheduled to conduct External Operational Audit on year 2015.
Bank’s Strategic PlanRencana Strategis Bank
a. Rencana jangka panjangSebagai bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), dan sebagai cabang dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (Bank) mendukung tujuan kelompok usaha untuk menjadi kelompok usaha keuangan global, terdepan dan menyeluruh.
a. Long Term PlanAs a member of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), and as a branch of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch (The Bank), supports its aim to be a premier, comprehensive, global financial group.
FUND PROVISION TO RELATED PARTIES AND LARGE EXPOSURESPenyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar
Catatan:
*Total penyediaan dana kepada pihak terkait
**25 Terbesar
***10 Terbesar
Notes:
*Total fund provision to related Parties
**Biggest 25
***Biggest 10
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
76
Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Supervisory Board dan Manajemen dengan anggota Supervisory Board lainnya, Manajemen lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank
Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Supervisory Board dan Manajemen dengan anggota Supervisory Board lainnya, Manajemen lainnya dan/atau pemegang saham pengendali Bank.
Financial Relationships and Family Relationships between the Supervisory Board and Management with other members of the Supervisory Board, Management and/or the Bank’s controlling shareholders
There are no financial relationships and/or family relationships between members of the Supervisory Board and Management with other members of the Supervisory Board, Management, and/or The Bank’s controlling shareholders.
b. Rencana Jangka Pendek dan MenengahBank selalu dan senantiasa berusaha dalam melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan bisnis baik dengan perusahaan Jepang maupun Non-Jepang, termasuk perusahaan – perusahaan multinasional dan perusahaan – perusahaan lokal. Bank telah menyusun Rencana Bisnis untuk periode tiga tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum.
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya
Seluruh kondisi baik keuangan maupun non keuangan Bank telah secara transparan diungkapkan dalam bentuk laporan kepada pihak yang berkepentingan dan otoritas perbankan. Pengungkapan tersebut antara lain melalui Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan secara triwulanan dan Laporan Bulanan Bank Umum kepada Bank Indonesia.
Kepemilikan saham anggota Dewan Pengawas dan Manajemen yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor
Tidak terdapat kepemilikan saham anggota Supervisory Board dan manajemen yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor baik di BTMU, perusahaan lainnya, Bank lain maupun di Lembaga Keuangan Bukan Bank.
b. Short and Medium Term PlanThe Bank does, and will always endeavor to conduct various activities in order to increase business with both Japanese corporations and non-Japanese corporations, including multinational corporations and domestic corporations. The Bank has prepared a three-year Business Plan in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 12/21/PBI/2010 regarding Business Plans of Commercial Bank.
The transparency of the financial and non-financial condition of the Bank which has not been disclosed in other reports
All financial and nonfinancial conditions of the Bank have been transparently disclosed in the form of reports to related parties and banking authorities. The disclosures are made, among other, through Annual Reports, quarterly Published Financial Statements and Monthly Reports to Bank Indonesia.
Shareholding by Supervisory Board and Management members which is 5% or more of the paid-up capital
There are no share ownerships that are 5% or more owned by members of the Supervisory Board or Management of paid-up capital in BTMU, other companies, other banks or nonbank financial institutions.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
77
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 52,49 : 1 (gaji tertinggi adalah 52,49 x gaji terendah).
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 2,89 : 1 (gaji tertinggi adalah 2,89 x gaji terendah).
Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah tidak ada.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 2,43 : 1 (gaji tertinggi adalah 2,43 x gaji terendah).
The Highest and Lowest Salary Ratio
Ratio of the highest and the lowest of employee’s salary is 55.49 : 1 (the highest salary is 55.49 x the lowest salary).
Ratio of the highest and the lowest Director’s salary is 2.89 : 1 (the highest salary is 2.89 x the lowest salary).
Ratio of the highest and the lowest Board of Commissioners salary is not available.
Ratio of the highest Director’s salary and the highest employee’s is 2.43 : 1 (the highest salary is 2.43 x the lowest salary).
Remuneration packages/policies and other facilities for members of the Supervisory Board and Management.
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Supervisory Board dan Manajemen.
Total remunerasi untuk Manajemen selama 2016 sebagai berikut:
Total management remuneration for 2016 was as follows:
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun*) Jumlah ManajemenMount of Remuneration per person in a year*) Number of Management
Diatas Rp2 milyar / Above IDR 2 billion 9Diatas Rp1 milyar s.d Rp2 milyar / above IDR 1 billion up to IDR 2 billion 0Diatas Rp500 juta s.d Rp1 milyar / above IDR 500 million up to IDR 1 billion 0Rp500 juta kebawah / Below Idr 500 million 0
Total 9
Jenis remunerasi dan fasilitas lain / Type of Remuneration and other Facilities
Jumlah Manajemen / Number of Management
Jumlah diterima (kotor) dalam 1 tahun / Amount Received (gross) in
a year
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam bentuk non-natural) Remuneration (salary, bonus, tantiem, routine allowance, and other facilities of non-in kind)
9 Rp. 33.437.214.704,56
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) yang diterima secara tunai.Other facilities in form of in-kind (housing, transportation, health insurance, etc) that was received by cash
9 Rp. 7.577.940.438,59
Total 9 Rp. 41.015.155.143,15
Opsi Saham
Tidak terdapat share option saham BTMU yang dimiliki baik oleh Supervisory Board maupun oleh Manajemen.
Shares Option
There are no BTMU share options owned either by members of the Supervisory Board or Management.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
78
Jumlah Penyimpangan Internal
Permasalahan Hukum
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris*
Sebagai cabang dari bank asing, Bank tidak membentuk Dewan Komisaris.
Catatan:*Meskipun demikian, berdasarkan arahan dari Bank Indonesia mengenai fungsi Dewan Komisaris, Bank menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris sebayak empat kali dalam satu tahun, yang telah dimulai sejak tahun 2012.
Board of Commissioners Meeting Frequency*
As a branch of a foreign bank, The Bank does not form a Board of Commissioners.
Notes:*However, based on Bank Indonesia recommendation on the function of Board of Commissioners, the Bank shall conduct Supervisory Board meeting four times in a year starting in 2012.
Internal Frauddalam 1 tahun /
In a Year
Jumlah kasus yang dilakukan oleh / Total cases done by
Pengurus /Management
Pegawai tetap / Permanent employees
Pegawai Tidak Tetap / Temporary employees
Tahun sebelumnya /Previous year
Tahun berjalan / Current Year
Tahun sebelumnya /Previous year
Tahun berjalan / Current year
Tahun sebelumnya / Previous year
Tahun berjalan/ Current Year
Total fraud 0 0 0 0 1 0Telah diselesaikan
0 0 0 0 1 0Settled
Dalam proses penyelesaian di internal Bank 0 0 0 0 0 0
In process internal Bank
Belum diupayakan penyelesaiannya 0 0 0 0 0 0Not yet tried to be
settled
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Follow up by legal process
0 0 0 0 0 0
Total Number of Internal Fraud
Legal Issues
Permasalahan HukumLegal issues
JumlahTotal
Perdata Civil
Pidana Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)1 0
Already settled (having permanent legal force)Dalam proses penyelesaianIn settlement process 0 0
Total 1 0
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
79
Transactions with Conflict of Interest
The Bank has policies and procedures on Conflict of Interest aspects that are issued by Head Office. During 2016, there were no transactions with conflict of interest incidents in the Bank.
Buy-back shares and buy-back bonds of the Bank
There were no buy-back shares or buy-back bonds of The Bank.
Donation for Social and Political Activities
In 2016, The Bank provided donations solely for social activities related to its Corporate Social Responsibilities programs and did not fund any political activities.
The Bank’s CSR donations were as follows:
Notes:*Related to scholarship programs for selected University of Indonesia and Gadjah Mada University students sponsored by the Mitsubishi UFJ Foundation.
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan
Bank telah memiliki kebijakan mengenai benturan kepentingan yang diterbitkan oleh Kantor Pusat. Selama tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Bank.
Buy back shares dan buy back obligasi Bank
Tidak terdapat buy back shares dan buy back obligasi Bank.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik.
Pada tahun 2016 ini kami hanya memberikan dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan tidak memberikan dana untuk kegiatan politik.
Kegiatan CSR bank dapat dilihat pada tabel berikut:
Catatan:*Terkait pemberian beasiswa untuk mahasiswa Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada adalah pemberian dari Mitsubishi UFJ Foundation.
No. Jenis KegiatanActivites
Jumlah (Rp)Amount (IDR)
1. Beasiswa untuk 20 Mahasiswa Universitas Indonesia*Scholarship program for 20 University of Indonesia Student* 78.000.000,00
2. Beasiswa untuk 16 Mahasiswa Gadjah Mada*Scholarship program for 20 Gadjah MadaUniversity Student* 49.600.000,00
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
GCG ImplementationPelaksanaan GCG
80No Kategory Self Assessment/GCG Assessment Category Jun-16 Dec-16
1 Implementation of BOC’s duties & Responsibilities Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1 1
2 Implementation of Director’s duties & responsibilitiesPelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2 2
3 Implementation of Committees DutiesKelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 2 2
4 Handling of Conflict InterestPenanganan Benturan Kepentingan 1 1
5 Implementation of compliance function Penanganan Fungsi Kepatuhan Bank 2 2
6 Implementation of Internal Audit FunctionPenanganan Fungsi Audit Intern 2 2
7 Implementation of External Audit FunctionPenanganan Fungsi Audit Ekstern 1 1
8 Implementation of Risk Management Including Internal Control System Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern 2 2
9Fund Provision to Related Party and in Large Exposures
Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure)
2 2
10
Transparency on Bank’s Financial and Non-Financial conditions, GCG Implementation Report and Internal Report
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
2 2
11 Bank’s Strategic Plan Rencana strategis Bank 2 2
Bank’s Composite Rating 2 2
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank
General Summary of the Results of Self Assessment on GCG Implementation at the Bank
Composit ScoreNilai Komposit
RatingPredikat Komposit
Nilai / Score < 1.5 Sangat Baik / Very Good
1.5 < Nilai / Score < 2.5 Baik / Good
2.5 < Nilai / Score < 3.5 Cukup Baik / Fairly Good
3.5 < Nilai / Score < 4.5 Kurang Baik / Sub Standard
4.5 < Nilai / Score < 5 Tidak Baik / Poor
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
81
Kesimpulan Umum
Berdasarkan pertimbangan hasil penilaian 11 aspek tata-kelola secara individual tersebut diatas, kami menyimpulkan bahwa secara umum peringkat tata-kelola bank adalah 2. Peringkat ini ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa bank telah menjalankan aspek-aspek tata-kelola dimaksud, dengan baik dan konsisten, dengan upaya perbaikan antara lain dari sisi Governance Structure dan Governance Process pada periode berikutnya.
General Conculsion
Based on consideration of the results of 11 ratings category above, we conclude that the general ranking of governance of banks is 2. The ranking is determined by considering that the bank has run aspects of governance referred to, with a good and consistent, with efforts to improve among others the Governance Structure and Governance Process in the next period.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and RiskManagement ImplementationPaparan Risiko dan PenerapanManajemen Risiko
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and RiskManagement ImplementationPaparan Risiko dan PenerapanManajemen Risiko
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
84
Kebijakan Tertulis Mengenai Isi Pengungkapan dan Pengendalian Internal.
Sebagai kantor cabang, Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Cabang Jakarta akan mengadopsi
pedoman pengungkapan dan pengendalian internal dalam proses pengungkapan yang digariskan oleh Kantor Pusat. Bank telah memiliki Manual Standar, Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan untuk memastikan kepatuhan pelaporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
Pengungkapan Penerapan Manajemen Risiko secara Umum
• Pengawasan aktif Komisaris dan Direksi Manajemen Bank bertindak sebagai Dewan Direksi dan Planning Division for Asia & Oceania (PDAO) Kantor Pusat Bank sebagai Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko di Bank. Manajemen telah secara efektif menerapkan prinsip manajemen risiko dalam semua aktifi tas Bank dan membuat laporan secara berkala kepada PDAO, khususnya untuk kinerja Bank. PDAO melakukan pengendalian dan pemantauan aktifi tas Bank dan juga memberikan arahan-arahan yang dianggap perlu. Dan kedua Dewan tersebut telah memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko memberikan perlindungan yang memadai terhadap keseluruhan risiko Bank.
Kebijakan Bank Mengenai Pengungkapan dan Pengendalian InternalBank Policy on Disclosures and Internal Control
Written policy regarding the content of disclosure and internal control
As a branch, Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Jakarta Branch shall adopt guideline for disclosure and
internal control for disclosure as set by Head Offi ce. Bank has established Standard Manual, Policy and Procedure of Financial Reporting Internal Control, which is to ensure fi nancial reporting compliance in accordance with the prevailing standard.
Disclosure regarding the implementation of risk management in general
• Active Supervision from Commissioners and DirectorsManagement of the Bank acts as the Board of Directors and Planning Division for Asia & Oceania (PDAO) as its Board of Commissioners actively supervise all of the Bank’s risk management implementation. Management has effectively applied the principle of risk management in all Bank’s activities and periodically made report to the PDAO, especially with regard to the performance of the Bank. PDAO conducts controlling and monitoring of the Bank’s activities, and also gives advice when necessary.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
85
• Kecukupan kebijakan, prosedur dan limitDalam hubungannya terhadap batas risiko yang harus diambil oleh bank, dibawah ini adalah prosedur dasar dan penerbitan limit di Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Cabang Jakarta:
1. Strategi manajemen risiko dari bank harus memastikan bahwa Bank menjaga eksposur risiko yang konsisten dengan kebijakan dan prosedur internal dari Bank, peraturan dan undang-undang serta ketentuan hukum lainnya
2. Risiko yang berhubungan dengan produk-produk perbankan dan transaksi harus dilakukan berdasarkan analisa Bank terhadap risiko melekat pada tiap-tiap produk bank dan transaksi yang telah dan akan dibuat berdasarkan sifat alami dan kompleksitas dari operasi bisnis Bank.
3. Penggunaan metode pengukuran risiko sistem informasi harus diimplementasikan untuk perhitungan yang pasti mengenai eksposur risiko dari tiap produk perbankan dan transaksi dan lini bisnis dari Bank. Hal ini dalam rangka penerbitan data laporan dan informasi yang berhubungan dengan eksposur risiko untuk digunakan sebagai masukan dalam pembuatan keputusan keuntungan bisnis yang juga mencakup prinsip kehati-hatian dari Bank.
4. Pengaturan limit dan penerbitan toleransi risiko mewakili batas potensi risiko yang bisa diserap oleh modal Bank dan sebagai alat untuk mengawasi perkembangan pada risiko eksposur dari Bank.
5. Pengaturan limit eksposur harus berdasar pada prosedur pengaturan risiko tiap-tiap batas masing-masing risiko dan harus mencerminkan proses dual control.
6. Pengaturan limit harus dikaji ulang secara berkala untuk memastikan masih adanya keterkaitan hubungan antara tipe risiko dengan kebutuhan dan perkembangan dari Bank.
• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan sistem informasi.Untuk mengendalikan dan mengatur risiko-risiko secara seksama, maka proses-proses dibawah ini perlu diikutsertakan secara memadai:
1. Mengidentifikasi dan mengenali risiko: Proses mengidentifikasi tipe dan lokasi risiko dari tiap transaksi, portofolio dan hal-hal lain yang berlaku.
• Adequacy of policies, procedures, and limitsIn relation to risk limit that bank has to take, below are the basic policy, procedure and establishment of limit in Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Jakarta Branch:
1. Risk management strategy of the Bank should ensure that the Bank maintains risk exposures that are consistent with Bank’s policies and internal procedures, laws and regulations as well as other applicable legal provisions.
2. Risk related to banking products and transactions should be done on the basis of the Bank’s analysis of inherent risk in each banking product and transaction that has and will be made in accordance with the nature and complexity of the Bank’s business operation.
3. Use of a risk measurement method and risk management information system should be implemented for precise calculation of risk exposure from each banking product and transaction and the business lines of the Bank. This is in order to establish reporting data of reporting data and information related to risk exposures to be utilized as input in making profitable business decisions while taking account of the prudential principles of the Bank
4. Setting of limit and establishment of risk tolerances representing limits of potential risk that can be absorbed by the Bank’s capital and as a tool for monitoring the development on the Bank’s risk exposure.
5. The setting of limit exposure should refer to each individual limit setting procedure and should reflect the dual control process.
6. The limit setting should be reviewed regularly in order to commensurate the relationship between the type of risk and the needs and development of the Bank.
• Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, risk control and MIS
In order to control and manage respective risks properly, the following process is to be incorporated in a sufficient manner.
1. Identifying and recognizing risks: The process of identifying the type and location of risk of each transaction, portfolio, and other applicable items.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
86
2. Evaluasi risiko dan kalkulasi: Proses mengidentifikasi status risiko menggunakan nilai-nilai numerik atau keputusan kualitatif yang menyeluruh untuk transaksi dalam level individual dan level portofolio.
3. Pengendalian Risiko: Proses dari pengendalian status risiko adalah dengan melakukan pengujian dan kaji ulang otoritas, batas-batas, proses operasional dan hal-hal lain (termasuk rencana untuk perlakuan khusus) disebutkan dalam kebijakan, peraturan, prosedur dan arahan-arahan lain serta metode-metode pengawasan lain.
4. Pengkajian dan pelaporan risiko: Proses dari pengkajian yang terkini mengenai status dari risiko dan perlakuan khusus, dan laporan untuk Management oleh Risk Management Department yang bersifat independen dari unit penghasil keuntungan. Proses pengkajian dan pelaporan risiko ini akan dibantu oleh data-data terkait eksposur risiko Bank yang terdapat pada sistem informasi Bank.
• Pengendalian internal yang menyeluruhStruktur pengendalian internal melingkupi koordinasi dari kebijakan, organisasi, prosedur, metoda dan aturan pada entitas bank. Tujuan dari struktur pengendalain internal adalah untuk melindungi aset, memverifikasi kekakuratan dan keabsahan data akunting, memastikan sumber daya yang paling ekonomis dan efisien dan memperkuat kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan Manajemen bank. Manajemen bank bertanggung jawab dalam pembentukan struktur pengendalian internal.
Sebagai bagian dari struktur pengendalian internal, Audit Internal mendukung semua aktifitas terkait audit dan melakukan koordinasi pengoperasian proses pengendalian internal pada semua tingkatan manajemen operasional bank. Lebih lanjut lagi, Audit Eksternal adalah bagian dari sistem tatakelola untuk mengevaluasi apakah hasil evaluasi pengendalian internal dan manajemen risiko bank telah sesuai atau tidak.
2. Risk evaluation and calculation: The process of indicating risk status using numerical values, or comprehensive qualitative judgment for both individual transactions level and portfolios level.
3. Risk control: The process of controlling risk status by examining and reviewing authorities, limits, operational processes, and other items (including plans for special treatment) stipulated by policies, rules, procedures, and other directives, and other control methods.
4. Risk monitoring and reporting: The process of up-to-date monitoring of risk status and exceptional treatment, and reports to Management by Risk Management Department which is independent from profit-earning units. The monitoring and reporting process shall be supported by the data related to the Bank’s risk exposure contained in the Bank’s information system.
• Comprehensive Internal ControlThe internal control structure encompasses the coordination of policies, organization, procedures, methods, and rules that operate within bank entity. The purpose of the internal control structure is to safeguard assets, verify the accuracy and reliability of accounting data, ensure the most economic and efficient use of resources, and encourage compliance with the policies laid down by management. The responsibilities of Management are to establish the internal control structure.
As part of the internal control structure, internal audit supports all activities related to audit and coordinates operational process on internal control at each level of operational management of the Bank. Furthermore, External Audit is part of governance system to evaluate whether assessment results of internal control and risk management of the Bank is appropriate or not.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
87
Credit RiskRisiko Kredit
Tagihan Bersih berdasarkan Wilayah (dalam jutaan Rupiah)Net Receivable by Area (in million IDR)
No Kategori Portofolio / Portfolio CategoryJawa Barat/
West JavaBanten DKI Jakarta Yogyakarta
Jawa Tengah/ Central
Java
Jawa Timur/
East Java
Luar Jawa/ Outside
Java
Non Kategori/
Non Category
Total
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - - - - - - 22,119,691 22,119,691
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities - - 8,976,162 - - 1,669,369 1,642,950 1,215,520 13,504,002
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks - - 1,109,719 - - - - 22,842,923 23,952,642
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
4,592 3,181 18,325 - - 295 - - 26,394
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 11,184,435 6,354,624 60,157,418 - 1,714,123 4,340,389 1,311,406 5,537,423 90,599,819
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - 598,053 598,053
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - - - - -
Total 11,189,027 6,357,805 70,261,624 - 1,714,123 6,010,054 2,954,356 52,313,611 150,800,601 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - - - - - - 17,980,820 17,980,820
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities - - 10,443,216 - - 400,199 2,658,371 425,039 13,926,826
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks - - 1,378,759 - - - - 23,405,377 24,784,136
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
6,512 3,754 13,056 10 - 1,432 - - 24,764
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 11,897,983 5,083,044 58,914,422 - 3,407,935 3,404,836 2,549,195 4,844,951 90,102,365
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - 510,086 510,086
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - - - - -
Total 11,904,495 5,086,798 70,749,453 10 3,407,935 3,806,467 5,207,566 47,166,273 147,328,997
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
88
Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam jutaan Rupiah)Net Receivables by Remaining Maturity (in million IDR)
No Kategori Portofolio / Portfolio Category
< 1 tahun /< 1 year
> 1 - 3 thn /> 1 - 3 years
>3 - 5 thn />3 - 5 years
>5thn />5 years
Non-Kontraktual
/Non-
Contractual
Total
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 13,732,228 6,342,512 2,044,952 - - 22,119,691
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 2,989,081 8,902,709 1,612,212 - - 13,504,002
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 19,197,086 2,037,262 1,933,884 784,410 - 23,952,642
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
389 4,723 9,915 11,366 - 26,394
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 22,234,128 34,610,843 24,483,234 9,271,614 - 90,599,819
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - -
11 Aset Lainnya / Other Assets 598,053 - - - - 598,053
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - -
- Total 58,750,963 51,898,049 30,084,197 10,067,391 - 150,800,601 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 10,393,979 3,696,234 3,890,607 - - 17,980,820
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 3,694,523 6,049,768 4,182,535 - - 13,926,826
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 21,803,962 1,997,673 827,452 155,049 - 24,784,136
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
463 4,389 9,228 10,685 - 24,764
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 18,051,909 41,573,270 23,372,433 7,104,753 - 90,102,365
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - -
11 Aset Lainnya / Other Assets 510,087 - - - - 510,086
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - -
Total 54,454,922 53,321,333 32,282,255 7,270,487 - 147,328,997
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
89
Tagihan Bersih berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam jutaan Rupiah)Net Receivables by by Economic Sector (in million IDR)
No. Sektor Ekonomi / Economic SectorTagihan Kepada
Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank/
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti
Komersial
Kredit Pegawai atau
Pensiunan
Tagihan kepada Usaha Mikro,
usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada
Korporasi
Tagihan yang telah
Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposure di Unit Usaha Syariah
Posisi Tanggal Laporan / Current Position1 Pertanian, perburuan, dan Kehutanan
/ Agriculture, hunting and forestry - - - - - - - - 807,894 - - -2 Perikanan / Fishery - - - - - - - - 14,010 - - -3 Pertambangan dan Penggalian /
Mining and Exploration - 3,489,961 - - - - - - 3,567,312 - - -
4 Industri Pengolahan / Processing Industry - 1,935,050 - - - - - - 25,304,668 - - -
5 Listrik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water - 1,215,509 - - - - - - 3,394,927 - - -
6 Konstruksi / Construction - 3,083,971 - - - - - - 1,698,500 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading - 104,378 - - - - - - 10,208,457 - - -
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Accommodation and Food & Drink Provision
- - - - - - - - 47,205 - - -
9Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse and Communication
- - - - - - - - 12,460,761 - - -
10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary - 2,359,394 - 1,109,719 - - - - 26,319,191 - - -
11Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Service
- 100,219 - - - - - - 996,617 - - -
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government administration, defense and compulsory social security
- - - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education Service - - - - - - - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health Service and Social Activity - - - - - - - - - - - -
15
Jasa kemasyarakatan sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, socio-cultural, entertainment and other individuals
- - - - - - - - 150,535 - - -
16Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual services serving households
- - - - - - - - - - - -
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies
- - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha / Not Business Sector - - - - - - - 26,394 92,318
-
-
- 20 Lainnya / Others - - - - - - - - - - - -
Total Kredit / Total Loans - 12,288,482 - 1,109,719 - - - 26,394 85,062,395 - - -Total Tagihan Lainnya / Total Other Activities 22,119,691 1,215,520 - 22,842,923 - - - - 5,537,423 - 598,053 -
Total 22,119,691 13,504,002 -
23,952,642 - - - 26,394 90,599,819 - 598,053 - Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry - - - - - - - - 1,220,170 - - -
2 Perikanan / Fishery - - - - - - - - 17,758 - - -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration - 6,281,265 - - - - - - 3,989,353 - - -
4 Industri Pengolahan / Processing Industry - 2,162,829 - - - - - - 31,014,242 - - -
5 Listrik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water - 1,424,788 - - - - - - 1,137,886 - - -
6 Konstruksi / Construction - 477,544 - - - - - - 1,373,888 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading - 90,020 - - - - - - 9,914,970 - - -
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Accommodation and Food & Drink Provision
- - - - - - - - 46,501 - - -
9Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse and Communication
- 936,938 - - - - - - 14,786,506 - - -
10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary - 2,128,403 - 1,378,759 - - - - 20,549,905 - - -
11Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Service
- - - - - - - - 866,263 - - -
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government administration, defense and compulsory social security
- - - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education Service - - - - - - - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health Service and Social Activity - - - - - - - - - - - -
15
Jasa kemasyarakatan sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, socio-cultural, entertainment and other individuals
- - - - - - - - 255,885 - - -
16Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual services serving households
- - - - - - - - - - - -
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies
- - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha / Not Business Sector -
- - - - - - 24,764 84,088 - - -
20 Lainnya / Others - - - - - - - - - - - -Total Kredit / Total Loans - 13,501,787 - 1,378,759 - - - 24,764 85,257,414 - - -Total Tagihan Lainnya / Total Other Activities 17,980,820 425,039 - 23,405,377 - - - - 4,844,951 - 510,086 -
Total 17,980,820 13,926,826 - 24,784,136 - - - 24,764 90,102,365 - 510,086 -
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
90
Tagihan dan Pencadangan berdasarkan Wilayah (dalam jutaan Rupiah)Receivables and Reserves by Area (in million IDR)
No Keterangan / Description
Jawa Barat/ West Java Banten DKI Jakarta Yogyakarta
Jawa Tengah/ Central
Java
Jawa Timur/
East Java
Luar Jawa/
Outside Java
Non Kategori/
Non Category
Total
Posisi Tanggal Laporan / Current Position1 Tagihan/ Receivables 10,558,063 5,926,188 64,249,863 - 1,706,711 5,998,075 2,942,648 41,943,904 133,325,452
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai/ Impaired Receivables
- - - - - - - - -
a. Belum jatuh tempo / Not yet Matured 9,946,336 5,471,404 28,788,367 - 1,481,711 3,408,094 2,240,561 9,914,066 61,250,538
b. Telah jatuh tempo/ Matured - - - - - - - - -
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual/ Individual Impairment Reserves
29,640 - - - - - - - 29,640
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif/ Collective Impairment Reserves
32,446 3,441 26,638 - 56 1,411 15,545 1,246 80,783
5Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off Receivables
- - - - - - - - -
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position1 Tagihan/ Receivables 11,100,940 4,915,331 65,793,761 10 3,405,435 2,874,220 5,168,024 38,601,824 131,859,545
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai/ Impaired Receivables
- - - - - - - - -
a. Belum jatuh tempo / Not yet Matured 10,312,890 4,368,314 36,996,174 - 3,405,435 1,487,318 4,111,598 11,812,705 72,494,435
b. Telah jatuh tempo/ Matured - - - - - - - - -
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual/ Individual Impairment Reserves
30,371 - 127,557 - - - - - 157,928
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif/ Collective Impairment Reserves
27,538 3,892 58,252 - 108 534 28,098 434 118,855
5Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off Receivables
- - - - - - - - -
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
91
Tagihan dan Pencadangan berdasarkan Wilayah (dalam jutaan Rupiah)Receivables and Reserves by Area (in million IDR)
No. Sektor Ekonomi / Economic Sector Tagihan /Receivables
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai /
Impaired Receivables
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) - Individual / Individual Impairment
Reserves
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) - Kolektif / Collective Impairment
Reserves
Tagihan yang dihapus buku / Written-Off Receivables
Belum Jatuh Tempo / Not
Matured
Telah Jatuh Tempo / Matured
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
1 Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry 603,869 603,869 - - 2 -
2 Perikanan / Fishery 14,017 14,017 - - 10 -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration 6,970,001 3,968,290 - - 2,007 -
4 Industri Pengolahan / Processing Industry 26,007,153 24,677,188 - 29,640 52,934 -5 Listrik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water 4,475,529 1,318,631 - - 1,227 -6 Konstruksi / Construction 4,753,677 4,186,907 - - 2,951 -
7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading 8,781,376 6,373,624 - - 9,311 -
8Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Accommodation and Food & Drink Provision
50,000 50,000 - - 3,028 -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse and Communication 10,344,121 7,486,141 - - 4,573 -
10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 28,015,927 1,682,187 - - 1,189 -
11Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and company services
1,096,192 824,500 - - 1,448 -
12Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government administration, defense and compulsory social security
- - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education Service - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health Service and Social Activity - - - - - -
15Jasa kemasyarakatan sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, socio-cultural, entertainment and other individuals
151,119 151,119 - - 856 -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual services serving households - - - - - -
17Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies
- - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha / Not Business Sector 118,568 - - - - -20 Lainnya / Others 41,943,904 9,914,066 - - 1,246 -
Total 133,325,452 61,250,538 - 29,640 80,783 - Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry 1,221,900 1,221,900 - - 2,717 -
2 Perikanan / Fishery 17,768 17,768 - - 13 -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration 9,233,070 7,810,300 - - 5,590 -
4 Industri Pengolahan / Processing Industry 31,590,438 29,364,136 - 30,371 62,729 -5 Listrik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water 2,435,650 2,228,875 - - 6,131 -6 Konstruksi / Construction 1,736,377 1,284,917 - - 2,658 -
7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading 7,436,266 3,088,833 - - 23,146 -
8Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Accommodation and Food & Drink Provision
50,000 50,000 - - 3,650 -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse and Communication 15,140,565 12,878,321 - 127,557 7,328 -
10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 23,344,697 2,270,735 - - 1,933 -
11Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and company services
685,634 209,250 - - 772 -
12Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government administration, defense and compulsory social security
- - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education Service - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health Service and Social Activity - - - - - -
15Jasa kemasyarakatan sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social services, socio-cultural, entertainment and other individuals
256,695 256,695 - - 1,755 -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual services serving households - - - - - -
17Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies
- - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha / Not Business Sector 108,661 - - - - -20 Lainnya / Others 38,601,824 11,812,705 - - 434 -
Total 131,859,545 72,494,435 - 157,928 118,855 -
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
92
Berdasarkan pada SE BI No. 13/6/DPNP tentang Pedoman Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut
Resiko (ATMR) untuk risiko kredit yang berlaku sejak tanggal 2 January 2012, Bank wajib untuk melakukan perhitungan ATMR risiko kredit dimana diharapkan bank dapat lebih mencerminkan risiko yang dihadapi oleh bank. Bank sudah sudah memenuhi peraturan tersebut dan mulai menggunakan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko dengan menggunakan rating di bulan April 2012.
Peringkat rating yang digunakan berdasarkan oleh rating yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemeringkat yang telah diakui oleh Bank Indonesia sesuai denga SE BI No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 dan sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bobot resiko dari masing-masing kategori portfolio berdasarkan peringkat debitur sesuai dari masing-masing kategori portfolionya. Selain itu penentuan bobot resiko juga berdasarkan pada prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu.
Based on BI Circular Letter No. 13/6/DPNP related to Calculation of Risk Weighted Asset (RWA) for
credit risk, which was implemented since 2 January 2012, the Bank is required to do RWA credit risk calculation, which reflect risks faced by the Bank. Bank has already applied the regulation and started using the calculation of RWA credit risk by rating starting April 2012.
Bank has already applied rating issued by rating agency that are accredited by Bank Indonesia based on BI Circular Letter No. 13/31/DPNP dated 22 December 2011
Risk weights of each portfolio category are decided based on debtor’s rating. Moreover, decision on risk weights is also based on certain percentage for certain type of claims.
Credit Risk - Standardized ApproachRisiko Kredit - Pendekatan Standar
Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (dalam jutaan Rupiah)Details of Impairment Reserves Movement (in million IDR)
No. Keterangan/ Description
Posisi Tanggal laporan / Current Position
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
CKPN Individual/ Individual
Impairment
CKPN Kolektif/
Collective Impairment
CKPN Individual/ Individual
Impairment
CKPN Kolektif/ Collective
Impairment
1 Saldo awal CKPN / Beginning Balance Impairment Reserve 157,928 118,855 142,948 123,139
2Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan (Net) / Other Increase (release) on Current Period (Net)
(63,036) (29,559) 6,066 (20,058)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Reserve Increase (63,036) (29,559) 6,066 (20,058)
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Reserve Release - - - -
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Impairment Reserves used to write-off receivables
(63,032) - - -
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other Increase (release) (2,220) (8,514) 8,914 15,774
Saldo akhir CKPN / Ending Balance Impairment Reserve 29,640 80,782 157,928 118,855
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
93
Kategori portfolio meliputi: (i) tagihan kepada pemerintah; (ii) tagihan kepada entitas sektor publik; (iii) tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga international; (iv) tagihan kepada bank; (v) Kredit beragun rumah tinggal; (vi) kredit beragun properti komersial; (vii) kredit pegawai atau pensiun; (viii) tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portfolio ritel; (ix) tagihan kepada korporasi; (x) tagihan yang telah jatuh tempo; (xi) asset lainnya.
Sesuai dengan SE BI No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 tentang Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui oleh Bank Indonesia, maka dalam melakukan perhitungan Asset Tertimbang Menurut Risiko, Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ menggunakan 4 Lembaga Pemeringkat dibawah seperti yang telah diakui oleh Bank Indonesia:
1. Standard and Poor’s2. Moody’s3. Fitch4. Pefindo
Risiko kredit pihak lawan sudah di daftarkan di dalam database kredit Bank dan sudah dilaporkan secara berkala ke Bank Indonesia melalui laporan bulanan.
Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh bank adalah:
- Fasilitas pinjaman- Fasilitas Ekspor- Fasilitas Impor- Fasilitas jaminan
- Fasilitas valuta asing
Portfolio category includes (i) due from the government; (ii) due from public sector; (iii) due from multilateral development bank and international agency; (iv) due from other banks; (v) housing loans; (vi) commercial property loans; (vii) employee or retired loans; (viii) due from micro and small businesses and retail portfolio (ix) due from corporation (x) overdue receivables (xi) other asset.
Based on BI Circular Letter no. 13/31/DPNP dated 22 December 2011 concerning Rating Agencies and Rating acknowledged by Bank Indonesia, in doing RWA calculation the Bank has already used the 4 external rating agencies as follows:
1. Standard and Poor’s2. Moody’s3. Fitch4. Pefindo
The Bank’s Counterparty credit risk has been registered in the credit database and was reported regularly to Bank Indonesia through BI monthly reporting.
The common facility types provided by the banks are:
- Loan facility- Export facility- Import facility- Guarantee facility
- Foreign Exchange facility
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
94
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Receivables
Lembaga Pemeringkat / Rating Agency
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating
Tanpa Peringkat / No
RatingTotal
Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d
BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B-Kurang dari
/ Lower than B-3
A-1 A-2 A-3Kurang dari / Lower than
A-31 2-4 5-7 8-10 11-13 14-16 17 61-62 63 64 >65
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B-
Kurang dari / Lower than B3
F1+ s.d F1 F2 F3Kurang dari
/ Lower than F3
Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3
Kurang dari / Lower than B3
P-1 P-2 P-3Kurang dari
/ Lower than P3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-
(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari / Lower
than B-(idn)
F1+(idn s.d F1(idn) F2(Idn) F3(Idn)
Kurang dari / Lower than
F3(idn)
PT. ICRA Indonesia (Idr) AAA [Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-[Idr]A+ s.d
[Idr]A-
(Idr) BBB+ s.d [Idn]
BBB-
(Idr) BB+ s.d [Idn]BB-
(Idr) B+ s.d [Idn]B-
Kurang dari / Lower
than [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d[Idn]A1
[Idr]A2+ s.d[Idn]A2
[Idr]A3+ s.d[Idn]A3
Kurang dari / Lower than
[Idr]A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Id AAA idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d idA-
id BBB+ s.d BBB-
id BB+ s.d BB-
id B+ s.d B-
Kurang dari / Lower
than idB-idA1 idA2 idA3 s.d
idA4
Kurang dari / Lower than
idA4
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,963,799
21,963,799
2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
-
-
1,489,935
-
-
6,364,622
-
-
-
-
-
-
4,480,892
12,335,449
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
-
-
-
29,803
4,700,759
1,447,434
-
-
107,282
16,060
441,058
-
12,259,783
19,002,179
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26,394
26,394
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation
-
- 2,613,732 552,940 6,385,608 1,012,460 - - - - - - 68,805,200 79,369,940
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables
- - - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - - 598,053 598,053
12Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TOTAL - - 4,103,667 582,743 11,086,367 8,824,516 - - 107,282 16,060 441,058 - 108,134,121 133,295,814
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,210,331
17,210,331
2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
-
-
1,717,567
-
249,959
9,634,096
-
-
-
-
-
-
1,930,677
13,532,299
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
-
-
69,063
32,202
1,169,087
5,126,379
-
-
2,220,585
25,363
106,966
-
10,455,609
19,205,254
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24,764
24,764
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation
-
-
2,511,740
692,580
6,625,204
1,417,773
13,192
-
-
-
-
-
69,223,334
80,483,823
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11 Aset Lainnya / Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
510,086
510,086
12Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TOTAL - - 4,298,370 724,782 8,044,250 16,178,248 13,192 - 2,220,585 25,363 106,966 - 99,354,801 130,966,557
Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala Peringkat (dalam jutaan Rupiah)Net Receivables by Portfolio Category and Rating Scale (in million IDR)
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
95
Risiko Kredit: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)Credit Risk: Derivatives Transactions (in million IDR)
Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo (dalam jutaan Rupiah)Counterparty Credit Risk: Reserve Repo Transactions (in million IDR)
No. Variabel yang mendasari /Underlying Variable
Notional Amount
Tagihan derivatif / Derivative
Receivables
Kewajiban Derivatif / Derivative Payables
Tagihan Bersih sebelum MRK / Net Receivables
before Credit Risk Mitigation
MRK / Credit Risk
Mitigation
Tagihan Bersih setelah MRK /
Net Receivables after Credit Risk
Mitigation< 1 tahun /
year
> 1 - <5 tahun / years
> 5 tahun / years
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
BANK SECARA INDIVIDUAL / INDIVIDUAL BANK1 Suku Bunga / Interest Rate 7,579,353 17,003,511 14,184,982 332,001 236,973 629,794 - 629,794
2 Nilai Tukar / Exchange Rate 1,910,496 - - 1,709 1,364 20,814 - 20,814
3 Lainnya / Others 118,828,684 41,450,950 411,703 2,896,168 2,466,074 6,401,311 171,344 6,229,967 TOTAL 128,318,534 58,454,461 14,596,685 3,229,879 2,704,410 7,051,919 171,344 6,880,575
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous PositionBANK SECARA INDIVIDUAL / INDIVIDUAL BANK
1 Suku Bunga / Interest Rate 10,548,168 18,335,079 13,203,085 280,917 196,533 570,639 - 570,639
2 Nilai Tukar / Exchange Rate 1,327,488 - - 403 417 13,677 - 13,677
3 Lainnya / Others 99,812,087 39,077,766 753,852 4,033,286 3,383,919 7,248,531 137,850 7,110,681
TOTAL 111,687,743 57,412,845 13,956,938 4,314,606 3,580,869 7,832,847 137,850 7,694,997
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Nilai Wajar SSB Repo / Fair Value
Kewajiban Repo / Repo
Payables
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR / RWAw
Nilai Wajar SSB Repo / Fair Value
Kewajiban Repo / Repo
Payables
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR / RWA
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government
-
-
-
-
735,059
-
735,059
-
2Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
-
-
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small, and Retail Portfolios
-
-
-
-
-
-
-
-
6 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporations
-
-
-
-
-
-
-
-
7Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
TOTAL - - - - 735,059 - 735,059 -
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
96
Pada dasarnya Bank akan menerima semua jenis jaminan yang dianggap dapat mengurangi risiko
kredit. Namun dalam melakukan perhitungan ATMR untuk risiko kredit, jenis agunan yang bank gunakan hanya 2 jenis jaminan:
• Deposito• Surat Berharga yang diterbitkan oleh “Prime
Bank”.
Kedua jenis jaminan tersebut adalah jenis agunan yang diakui sebagai tehnik mitigasi resiko kredit.
Dalam proses mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko, Bank memiliki prosedur dalam mengelola jaminannya.
Semua jaminan yang telah dijaminkan harus di daftarkan didalam database jaminan agar lebih mempermudah untuk melakukan pengecekan atau memonitor jaminan-jaminan yang ada.
Pengecekan secara berkala untuk semua jaminan juga wajib dilakukan untuk memastikan apakah jaminan-jaminan tersebut masih memenuhi kriteria atau semua persyaratan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Jaminan diberikan oleh pihak-pihak yang telah melalui penilaian secara berkala. Dan Bank juga memberikan internal rating terhadap pihak-pihak tersebut melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh bank.
Bank melakukan monitor secara berkala terhadap portfolio bank. Dimana didalam laporan tersebut terdapat informasi mengenai konsentrasi level berdasarkan industri dan grup. Selain itu bank juga melakukan stress testing terhadap portfolio yang memiliki tingkat konsentrasi tinggi. Hal ini dilakukan guna memberikan rekomendasi dan memitigasi risiko bank.
Bank accepts any kind of collateral that can mitigate the credit risk. However, in doing RWA
credit risk calculation, we only acknowledge 2 types of collateral:
• Cash Deposit• SBLC that issued by the prime bank
Those 2 types of collaterals have also been acknowledged as a Credit Risk mitigation technique in prevailing regulation.
In the process of identification, assessment, monitoring and controlling risk, the Bank has a procedure to manage collaterals.
All collaterals that have been accepted must be registered in bank’s collateral database so that it will be easier to check and monitor all existing collaterals.
Regular checking on all collaterals has also been conducted to make sure that those collaterals are still in line with the criteria, terms and conditions of the prevailing regulation.
Guarantees are only given by parties that have been assessed regularly by the Bank. And the Bank also gives internal rating to those parties using procudures set by the Bank.
The regular portfolio monitoring is done by the Bank. Whereby in the report includes information concerning concentration level based on industry and group. In addition, the Bank conducted the stress testing periodically on the portfolio concentration and issues list of recommendation to mitigate the risk.
Credit Risk Mitigation - Standardized ApproachMitigasi Risiko Kredit - Pendekatan Standar
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
97
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
ATMR / RWA
Beban Modal / Capital Charge
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables after Calculating Credit Risk Mitigation Impacts
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Others
A. Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities - 297,987
-
-
- 2,240,446 - 6,364,622 - -
8,903,055 801,275
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks - 2,091,128 - - - 3,333,282 - 1,879,977 - - 7,304,387 657,395
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - -
-
- - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
- - - - - - 19,795 - - -
19,795
1,782 9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation - 522,746 - - - 276,470 - 75,715,305 - - 76,514,521 6,886,307
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - - - - - - - - 11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Neraca - 2,911,861 - - - 5,850,198 19,795 83,959,904 - - 92,741,758 8,346,758
B. Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pada transaksi Rekening Administratif1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities - - - - - 148,430 - 15,825 - - 164,255 14,783
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks - 693.00 - - - 56,936 - - - - 757,629 68,187
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - -
-
-
-
-
-
-
- - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans
- -
-
-
-
-
-
-
- - - - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios - - - - - - - - - - - -
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation - 125,000 - - - - - 3,905,390 - - 4,030,390 362,735
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - - - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur TRA - 125,693 - - - 905,366 - 3,921,215 - - 4,952,274 45,705 C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - -
-
-
-
-
-
- - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
- - -
-
-
-
-
-
- - - -
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - -
-
-
-
-
-
- - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks - - -
-
-
-
-
-
- - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
- - -
-
-
-
-
-
- - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation - - -
-
-
-
-
-
- - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit
- - -
-
-
-
-
-
- - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk - - -
-
-
-
-
-
- - - -
Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)Credit Risk: Derivatives Transactions (in million IDR)
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
98No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
Tagihan Bersih / Net Receivables
Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Parts Bagian Yang Tidak Dijamin / Not
Guaranteed PartsAgunan / Collateral
Garansi / Guarantee
Asuransi Kredit / Credit Insurance Lainnya / Others
A. Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 21,963,799 - - - - 21,963,799
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 12,335,449 - - - - 12,335,449
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 19,002,179 - - - - 19,002,179
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
26,394 - - - - 26,394
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 79,369,940 184,832 606,263 - - 78,578,846
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - -
11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - -
Total 132,697,761 184,832 606,263 - - 131,906,667
B. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada transaksi Rekening Administratif / Commitment and Contingency Liabilities Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 312,686 - - - - 312,686
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 1,517,338 - - - - 1,517,338
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
- - - - - -
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 4,531,867 1,478 - - - 4,530,390
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - -
Total 6,361,891 1,478 - - - 6,360,414 C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan / Counterparty Credit Risk Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 388,157 - - - - 388,157
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities - - - - - -
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 4,013,608 - - - - 4,013,608
5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
- - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 2,650,154 171,344 - - - 2,478,810
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit - - - - - -
Total 7,051,919 171,344 - - - 6,880,575
Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)Net Receivables and Loan Mitigation Techniques (in million IDR)
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
99
RWA Credit Risk Calculation - Standardized ApproachPerhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan StandarEksposur Aset di Neraca (dalam jutaan Rupiah)Asset Exposure on Balance Sheet (in million IDR)
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR sebelum MRK / RWA before Credit Risk
Mitigation
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk
Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 21,963,799 - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 12,335,449 8,903,055 8,903,055
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 19,002,179 7,304,386 7,304,386 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
26,394 19,795 19,795
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 79,369,940 77,002,484 76,514,521
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables
- - -
11 Aset Lainnya / Other Assets 598,053 - - TOTAL 133,295,814 93,229,720 92,741,757
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 17,210,331 - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 13,532,299 11,067,928 11,067,928
3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 19,205,254 9,433,808 9,433,808 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
24,764 18,573 18,573
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 80,483,823 78,134,738 77,294,175
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables
- - -
11 Aset Lainnya / Other Assets 510,086 - -
TOTAL 130,966,558 98,655,046 97,814,484
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
100
Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontijensipada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan Rupiah)Commitment / Contingency Liability Exposuresin Administrative Accounts (in Million IDR)
Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (dalam jutaan Rupiah)Counterparty Credit Risk Exposures (in Million IDR)
Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)Total Credit Risk Calculation(in Million IDR)
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR sebelum MRK / RWA
before Credit Risk Mitigation
ATMR setelah MRK / RWA
after Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR sebelum MRK / RWA
before Credit Risk Mitigation
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk
Mitigation
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities 312,686 164,255 164,255 161,615.87 80,807.94 80,807.94
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 1,517,338 757,629 757,629 788,671 394,335 394,335
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -
8Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
- - - - - -
9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 4,531,867 4,031,867 4,030,390 4,234,877 4,034,877 4,030,750
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables - - - - - -
TOTAL 6,361,891 4,953,751 4,952,274 5,185,163 4,510,020 4,505,893
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR sebelum MRK / RWA
before Credit Risk Mitigation
ATMR setelah MRK / RWA
after Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR sebelum MRK / RWA
before Credit Risk Mitigation
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk
Mitigation
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 388,157 7,917 7,917 259,498 41,367 41,367
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities - - - 12,732 9,812 9,812
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 4,013,608 1,950,017 1,950,017 2,986,177 1,422,519 1,422,519
5Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
- - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 2,650,154 1,853,457 1,682,113 4,574,439 3,093,553 2,955,703
TOTAL 7,051,919 3,811,390 3,640,046 7,832,847 4,567,251 4,429,401
No. Jenis Posisi Tanggal Laporan / Current Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
1 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 101,877,302 107,000,538 2 TOTAL FAKTOR PENGURANG KREDIT - -
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
101
Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan Rupiah)Market Risk Using Standard Method (in Million IDR)
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional (dalam jutaan Rupiah)Quantitative Disclosure on Operational Risk (in Million IDR)
Market Risk - Standard MethodRisiko Pasar- Metode Standar
Operational Risk - Standard MethodRisiko Operasional - Metode Standar
No. Jenis Risiko / Risk Type
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Bank Konsolidasi / Consolidated Bank Konsolidasi /
ConsolidatedBeban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
1 Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk 68,193 852,414 - - 232,314 2,903,921 - -
a. Risiko Spesifik / Specific Risk - - - - - - - -
b. Risiko Umum / General Risk 68,193 852,414 - - 232,314 2,903,921 - -
2 Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk 42,317 528,960 - - 44,638 557,970 - -
3 Risiko Ekuitas / Equity Risk *) - - - - - - - -
4 Risiko Komoditas / Commodity Risk *) - - - - - - - -
5 Risiko Option / Option Risk 0 0 - - - - - -
Total 110,510 1,381,374 - - 276,951 3,461,891 - -
No.Pendekatan Yang
Digunakan / Approach Used
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) / Gross Profit (average 3
years)
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) / Gross Profit (average 3
years)
Beban Modal / Capital Charge ATMR / RWA
1
Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach
3,647,868 547,180 6,839,753 2,967,930 445,190 5,564,869
Total 3,647,868 547,180 6,839,753 2,967,930 445,190 5,564,869
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
102
Liquidity RiskRisiko Likuiditas
Profil Maturitas Rupiah (dalam jutaan Rupiah)IDR Maturity Profile (in Million IDR)
No. Pos-Pos / Post
Posisi Tanggal laporan / Current Position
Saldo / Balance
Jatuh Tempo / Maturity≤ 1 bulan /
month
> 1bln - 3bln / > 1mth -
3mth
>3bln - 6bln / >3mth -
6mth
>6bln - 12bln / >6mth - 12mth
>12bulan / >12months
Posisi Tanggal laporan / Current PositionI Neraca / Balance Sheet
A Aset / Asset1 Kas / Cash 22,391 22,391 - - - - 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 6,795,688 5,707,068 1,088,620 - - - 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 986,540 906,540 80,000 - - - 4 Surat Berharga / Securities 857,318 - 163,814 261,677 - 431,827 5 Kredit yang diberikan / Loans 33,262,691 689 1,874,201 479,242 6,105,361 24,803,198 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 5,730,725 325,124 1,013,607 3,434,159 957,835 - 7 Lain-lain / Others 473,655 2,261 4,673 1,482 333,450 131,789
Total Aset / Total Assets 48,129,008 6,964,073 4,224,915 4,176,560 7,396,646 25,366,814 B Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 17,079,271 16,428,509 574,629 42,369 33,764 - 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI - - - - - - 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks 2,271,811 381,567 906,338 291,916 691,990 - 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities - - - - - - 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing - - - - - - 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 282,829 7,737 275,092 - - - 7 Lain-lain / Others 454,771 392,962 3,859 57,702 248 -
Total Kewajiban / Total Liabilities 20,088,682 17,210,775 1,759,918 391,987 726,002 - Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference 28,040,326 (10,246,702) 2,464,997 3,784,573 6,670,644 25,366,814
II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTSA Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables
1 Komitmen / Commitment - - - - - - 2 Kontijensi / Contingency - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables - - - - - -
B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables1 Komitmen / Commitment 28,933,434 659,424 1,583,017 3,714,586 5,481,332 17,495,075 2 Kontijensi / Contingency 1,878,815 258,471 188,021 313,325 328,737 790,261
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables 30,812,249 917,895 1,771,038 4,027,911 5,810,069 18,285,336
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts (30,812,249) (917,895) (1,771,038) (4,027,911) (5,810,069) (18,285,336)
Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (2,771,923) (11,164,597) 693,959 (243,338) 860,575 7,081,478 Selisih Kumulatif / Cummulative Difference (11,164,597) (10,470,638) (10,713,976) (9,853,401) (2,771,923)Posisi Tanggal laporan Tahun sebelumnya / Previous Position
I Neraca / Balance SheetA Aset / Asset
1 Kas / Cash 17,434 17,434 - - - - 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 5,923,245 4,346,999 840,115 736,131 - - 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 261,895 261,895 - - - - 4 Surat Berharga / Securities 853,071 - - 98,227 338,265 416,579 5 Kredit yang diberikan / Loans 29,704,772 171,901 50,029 1,667,138 3,900,798 23,914,906 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 2,509,754 976,480 475,483 1,057,791 - - 7 Lain-lain / Others 432,819 3,083 161 1,587 244,017 183,971
Total Aset / Total Assets 39,702,990 5,777,792 1,365,788 3,560,874 4,483,080 24,515,456 B Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 12,033,426 11,552,406 357,571 74,972 48,477 - 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI - - - - - - 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks 2,969,492 1,569,708 248,374 830,295 321,115 - 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities - - - - - - 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing - - - - - - 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 249,263 9,318 239,945 - - - 7 Lain-lain / Others 351,484 301,380 4,516 44,858 730 -
Total Kewajiban / Total Liabilities 15,603,665 13,432,812 850,406 950,125 370,322 - Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference 24,099,325 (7,655,020) 515,382 2,610,749 4,112,758 24,515,456
II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTSA Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables
1 Komitmen / Commitment - - - - - - 2 Kontijensi / Contingency 253,000 193,000 - 40,000 20,000 -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables 253,000 193,000 - 40,000 20,000 -
B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables1 Komitmen / Commitment 22,008,352 600,406 173,333 2,681,892 4,520,588 14,032,133 2 Kontijensi / Contingency 1,105,483 92,597 69,883 192,336 195,499 555,168
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables 23,113,835 693,003 243,216 2,874,228 4,716,087 14,587,301
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts (22,860,835) (500,003) (243,216) (2,834,228) (4,696,087) (14,587,301)
Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 1,238,490 (8,155,023) 272,166 (223,479) (583,329) 9,928,155 Selisih Kumulatif / Cummulative Difference (8,155,023) (7,882,857) (8,106,336) (8,689,665) 1,238,490
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
103
Profil Maturitas Valas (dalam jutaan Rupiah)Foreign Currency Maturity Profile (in Million IDR)
No. Pos-Pos / Post
Posisi Tanggal laporan / Current Position
Saldo / Balance
Jatuh Tempo / Maturity
≤ 1 bulan / month
> 1bln - 3bln / > 1mth - 3mth
>3bln - 6bln / >3mth - 6mth
>6bln - 12bln / >6mth - 12mth
>12bulan / >12months
Posisi Tanggal laporan / Current PositionI Neraca / Balance Sheet
A Aset / Asset1 Kas / Cash 32,442 32,442 - - - - 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 4,892,902 2,362,080 722,382 1,808,441 - - 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 9,317,985 9,317,985 - - - - 4 Surat Berharga / Securities 9,224,742 43,772 1,438,580 2,277 - 7,740,113 5 Kredit yang diberikan / Loans 58,118,856 22,149 943,075 5,015,084 7,734,737 44,403,811 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 1,798,498 383,899 466,458 932,054 16,086 - 7 Lain-lain / Others 4,495,921 4,116,940 31,418 3,072 19,239 325,253
Total Aset / Total Assets 87,881,347 16,279,266 3,601,913 7,760,928 7,770,062 52,469,177 B Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 19,196,911 18,447,867 352,710 170,979 225,355 - 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI - - - - - - 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks - - - - - - 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities - - - - - - 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing - - - - - - 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 81,980,203 40 81,306,538 - - 673,625 7 Lain-lain / Others 58,215 57,420 283 364 148 -
Total Kewajiban / Total Liabilities 101,235,329 18,505,328 81,659,530 171,343 225,503 673,625 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference (13,353,982) (2,226,061) (78,057,617) 7,589,585 7,544,560 51,795,552
II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTSA Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables
1 Komitmen / Commitment 128,310,406 21,950,960 29,140,856 9,328,952 17,549,629 50,340,010 2 Kontijensi / Contingency 606,263 269,450 - 67,363 269,450 -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables 128,916,668 22,220,410 29,140,856 9,396,314 17,819,079 50,340,010
B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables1 Komitmen / Commitment 168,399,473 22,625,838 19,348,167 11,306,391 25,102,595 90,016,482 2 Kontijensi / Contingency 3,228,496 479,392 770,007 185,759 198,073 1,595,265
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables 171,627,969 23,105,230 20,118,174 11,492,150 25,300,668 91,611,747 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts (42,711,301) (884,820) 9,022,681 (2,095,836) (7,481,589) (41,271,737)Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (56,065,283) (3,110,881) (69,034,936) 5,493,749 62,970 10,523,814 Selisih Kumulatif / Cummulative Difference (3,110,881) (72,145,817) (66,652,068) (66,589,098) (56,065,283)Posisi Tanggal laporan Tahun sebelumnya / Previous Position
I Neraca / Balance SheetA Aset / Asset
1 Kas / Cash 27,570 27,570 - - - - 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 2,155,685 1,812,659 - 343,026 - - 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 8,684,136 8,684,136 - - - - 4 Surat Berharga / Securities 8,215,019 1,117,729 45,642 47,131 - 7,004,517 5 Kredit yang diberikan / Loans 63,552,944 127,553 1,938,998 4,561,815 5,492,454 51,432,124 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 6,963,438 1,131,749 1,053,905 3,133,992 1,643,792 - 7 Lain-lain / Others 2,211,307 1,940,721 979 5,128 5,610 258,869
Total Aset / Total Assets 91,810,099 14,842,117 3,039,524 8,091,092 7,141,857 58,695,510 B Kewajiban / Liabilities
- 1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 19,343,484 18,403,237 355,694 283,020 301,533 - 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI - - - - - - 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks - - - - - - 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities - - - - - - 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing - - - - - - 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 83,881,766 41 83,192,475 - 689,250 - 7 Lain-lain / Others 64,018 63,659 179 96 83 -
Total Kewajiban / Total Liabilities 103,289,268 18,466,937 83,548,349 283,116 990,866 - Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference (11,479,169) (3,624,821) (80,508,825) 7,807,976 6,150,991 58,695,510
II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTSA Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables
1 Komitmen / Commitment 118,633,848 26,408,752 22,588,859 8,674,721 12,215,798 48,745,717 2 Kontijensi / Contingency 996,559 15,067 459,178 29,610 67,257 425,446
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables 119,630,407 26,423,819 23,048,038 8,704,331 12,283,055 49,171,164
B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables1 Komitmen / Commitment 162,547,551 19,252,903 19,706,719 10,889,350 18,326,661 94,371,917 2 Kontijensi / Contingency 2,131,092 344,239 225,178 377,185 471,585 712,905
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables 164,678,643 19,597,142 19,931,897 11,266,536 18,798,246 95,084,822 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts (45,048,236) 6,826,677 3,116,141 (2,562,204) (6,515,191) (45,913,658)
Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (56,527,405) 3,201,856 (77,392,684) 5,245,771 (364,200) 12,781,852 Selisih Kumulatif / Cummulative Difference 3,201,856 (74,190,829) (68,945,057) (69,309,257) (56,527,405)
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Risk Exposure and Risk Management ImplementationEksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
104 Legal Risk
Legal risk is a risk that sustains a loss or losing profit that should be gained, due to uncertainty of
legal aspects in doing business, or insufficient follow up of laws, regulations and so forth. As The Bank continuously conducts legal relationship with other parties, The Bank will always be exposed to legal risks.
In general, The Bank has implemented legal risk management with the following:
· Periodic monitoring on the loss experienced in the past due to legal risk.
· Active identification of legal risk inherent to each type of transaction and banking activities.
· Review of agreements made between third parties and The Bank in order to ensure the legality of such agreements.
· Checking of various documents to ensure the legality of those documents; the active evaluation on the legal impact of the issuance of new regulations.
• Legal courses for employees in order to build their awareness toward legal issues faced in day-to-day activities.
Reputation Risk
The risk of sustaining a loss due to losing reputation, as a consequence of the spread of untrue information among customers or in the market, and as a consequence of The Bank’s inadequate response to the facts, as well as risks similar to this risk.
In conducting transactions with customers, The Bank must have enough capability and knowledge to handle any potential risks.
Strategic Risk
The risk of sustaining a loss due to inability to achieve target set by the Bank and as a consequence of imprecise business planning and a risk of loss caused by inappropriate business strategy implementation.
Disclosures of Risk Exposure and Risk Management ImplementationPengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko kerugian atau hilangnya keuntungan yang seharusnya mampu dicapai,
sehubungan dengan ketidakpastian aspek legalitas dalam menjalankan bisnis, atau ketidakmampuan dalam menindaklanjuti suatu peraturan, ketetapan, dan sebagainya. Sebagai suatu bank yang secara berkesinambungan melakukan hubungan hukum dengan pihak lain, Bank akan selalu dihadapkan dengan risiko hukum.
Secara umum, Bank telah menerapkan manajemen risiko hukum, melalui:
· Pengawasan secara periodik terhadap risiko hukum berdasarkan pada kerugian yang dialami di masa lalu sehubungan dengan risiko hukum.
· Identifikasi secara aktif risiko hukum yang melekat pada setiap jenis transaksi dan aktivitas perbankan.
· Peninjauan terhadap kontrak yang dibuat antara pihak ketiga dan Bank untuk meyakini aspek legalitas dari kontrak tersebut.
· Pemeriksaan berbagai dokumen untuk meyakinkan legalitas dari dokumen tersebut; evaluasi secara aktif terhadap efek hukum dari penerbitan peraturan baru.
• Pelatihan masalah hukum untuk karyawan dalam rangka membangun kesadaran mereka terhadap persoalan hukum yang dihadapi dalam pekerjaan sehari-hari.
Risiko Reputasi
Risiko kerugian akibat kehilangan reputasi, sebagai konsekuensi atas penyebaran informasi yang tidak benar di kalangan nasabah atau pasar, dan sebagai akibat tanggapan Bank yang kurang memadai terhadap suatu fakta, serta atas risiko-risiko lain yang serupa.
Dalam melakukan transaksi dengan nasabah, Bank harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengelola risiko yang mungkin ada.
Risiko Stratejik
Risiko kerugian akibat ketidakmampuan dalam memenuhi target Bank yang telah ditetapkan dan sebagai akibat dari kurang tepatnya perencanaan bisnis dan risiko kerugian yang diakibatkan pelaksanaan strategi bisnis yang kurang memadai.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
105
Bank menyusun Rencana Bisnis Bank setiap tahunnya, sesuai dengan peraturan dan ketetapan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya setiap Departemen akan melakukan tugas sehari-hari berdasarkan Rencana Bisnis yang telah dibuat.Manajemen Bank akan mengidentifikasi apabila ada bagian dari Rencana Bisnis yang tidak terealisasi.
Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan merujuk pada risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Setiap karyawan harus memahami semua ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kantor Pusat dan juga ketentuan internal Bank, setidaknya yang berhubungan dengan pekerjaan rutin sehari-hari. Departemen Kepatuhan akan memantau pelaksanaan dari peraturan yang ada dari setiap unit kerja.
Each working unit of The Bank will then perform its daily duties in accordance with the guidance of The Bank’s Business Plan. Management will then identify if there are parts of Business Plan that were not realized.
Compliance Risk
Compliance risk refers to the risk that is caused by the Bank does not comply with or implement legislation and other applicable regulations
Each employee of The Bank must understand all the regulations and rules issued by the Government, Bank Indonesia, Indonesia Financial Service Authority, Head Office and also internal rules of the Bank, which are connected to The Bank’s routine activities. The Compliance Department monitors the implementation of all regulations from each working unit.
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
General InformationInformasi Umum
106
Business Group StructureStruktur Kelompok Usaha
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
107
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Business Group StructureStruktur Kelompok Usaha
108
BOT LeaseCo., Ltd
Bumiputera BOT Finance Indonesia
U FinanceIndonesia
Mitsubishi UFJ NICOS Co.,Ltd.
Mitsubishi UFJCapital Co., Ltd
Mitsubishi UFJ Research and Con-
sulting Co., Ltd
MU Research and ConsultingIndonesia
Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Takari KokohSejahtera
Mitsubishi UFJ Lease and Finance
Indonesia
ACOM Co., LtdMitsubishi UFJ
Lease & Finance Co., Ltd.
Mitsubishi UFJFinancial Group
22.57% throughBTMU, MURC 85%
60%
10%
20%
10.42% 24.98%
66.15%
9.36%
85%
75%15.45%
99.71%
65%
41.22% 36.88% 13.43%
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
109
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd
MUFG Union Bank
Bank of Ayudhya PLC (“Krungsri”)
JACCS Co., Ltd
Mitra Pinasthika Mustika Finance
Hitachi CapitalCorporation
Hitachi Capital Asia Pacific Pte Ltd
Hitachi CapitalFinance Indonesia Artha Asia Finance
Mitsubishi UFJ Trust and Banking
Corporation
Mitsubishi UFJ SecuritiesHoldings
Securities• Mitsubishi UFJ Morgan
Stanley (60%)• Morgan Stanley MUFG
Securities (49%)
6.08% 20%
40%
23%
4.2%
100%
70%
25%
84.98%
100%
76.8%
97.18% 100% 100%
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
Business Group StructureStruktur Kelompok Usaha
110
A n n u a l Re p o r t 2 0 1 6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.Jakarta Branch
111
Audited Financial ReportLaporan Keuangan yang Telah Diaudit
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
ISI
HAL/ PAGE
CONTENTS
SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN
ATAS TANGGUNG JAWAB MANAGEMENT‘S STATEMENT
OF RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016:
FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016:
LAPORAN POSISI KEUANGAN -------------------------- 1 - 2 ----------- STATEMENT OF FINANCIAL POSITION LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN ---------------------------------- 3 STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
---------- OTHER COMPREHENSIVE INCOME LAPORAN PERUBAHAN REKENING
KANTOR PUSAT ------------------------------------------
4 STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE
-------------------------------------------- ACCOUNTS LAPORAN ARUS KAS -------------------------------------- 5 - 6 ---------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ------------- 7 - 69 ------ NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT
(e) MUFG PERNYATAAN MANAJEMEN ATAS
TANGGUNG JAWAB UNTUK LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD.,
CABANG JAKARTA ("Bank")
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama Yusuke Katsuta Alamat Kantor Mid Plaza Building 1-3 Fl
JI Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10220
Telepon Kantor 021-5704685 Jabatan General Manager
2. Nama Yoshinori Sodeoka Alamat Kantor Mid Plaza Building 1-3 Fl
JI Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10220
T elepon Kantor 021-5704685 Jabatan Deputy General Manager
menyatakan bahwa:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
THE MANAGEMENT'S STATEMENT OF RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD.,
JAKARTA BRANCH ('the Bank")
We, the undersigned:
1. Name Office Address
Office Telephone Function
2. Name Office Address
Office Telephone Function
declare that:
: Yusuke Katsuta : Mid Plaza Building 1-3 Fl
JI Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10220
: 021-5704685 : General Manager
: Yoshinori Sodeoka : Mid Plaza Building 1-3 Fl
JI Jend Sudirman Kav 10-11 Jakarta 10220
: 021-5704685 : Deputy General Manager
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan 1. We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of the Bank; penyajian laporan keuangan Bank;
2. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai 2. dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
3. a. Pengungkapan yang kami buat dalam laporan 3. keuangan adalah lengkap dan akurat;
b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi yang tidak benar, dan kami tidak menghilangkan informasi atau fakta yang material terhadap laporan keuangan;
4. Kami bertanggung jawab atas pengendalian internal 4. Bank;
5. Kami bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap 5. hukum dan peraturan yang berlaku.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards;
a. The disclosures we have made in the financial statements are complete and accurate;
b. The financial statements do not contain misleading material information, and we have not omitted any information or facts that would be material to the financial statements;
We are responsible for the internal control of the Bank;
We are responsible for the compliance with Jaws and regulation.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya . This statement is made truthfully.
JAKARTA BRANCH :
I Midplaza Building 1-3 F JI. Jend Sudirman Kav. 10-11 Jakarta 10220 INDONESIA
Atas nama dan mewakili Manajemen/ For and on behalf of the Management
Jakarta , 30 Maret/March 2017
Yusuke Katsuta General Manager
SURABAYA SUB-BRANCH : BANDUNG SERVICE POINT :
Tel. : (021) 5706185 I Graha Bumi Surabaya 30048200 JI. Basuki Rahmat 106-128
Fax. : (021) 5736565 Surabaya 60271 5731927 INDONESIA
Tel. : (031) 5316711
Fax. : (031) 5316712 5478445
Graha lndosurya JI. Asia Afrika 129 Bandung 40112 INDONESIA
Tel. : (022) 4241870-1 I Website : www.mufg.jp/english 4232958
Fax. : (022) 4241872 SWIFT : BOTKIDJX
A member of MUFG, a Global financial group
1
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD.,
JAKARTA BRANCH
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/December Notes 2016 2015 ASET ASSETS Kas 27 54.834 45.004 Cash
Giro pada Bank Indonesia 6,27 3.303.058 3.562.120 Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain 25,27 481.560 139.325 Current accounts with other banks
Tagihan pada cabang-cabang lain 25,27 4.111.843 1.903.026 Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain 7,27 13.259.174 11.743.893 Placements with Bank Indonesia
and other banks Aset keuangan untuk diperdagangkan 8,25,27 3.229.877 4.685.308 Financial assets held for trading
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 109.177 pada 31 Desember 2016, Rp 276.349 pada 31 Desember 2015 9,25,27 91.564.129 93.279.697
Loans receivable - net of allowance for impairment losses of
Rp 109,177 as of 31 December 2016, Rp 276,349 as of 31 December 2015
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.246 pada 31 Desember 2016, Rp 434 pada 31 Desember 2015 27 1.196.330 2.020.978
Acceptance receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 1,246 as of 31 December 2016,
Rp 434 as of 31 December 2015
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
27 244.876 202.471 Interest receivables Efek-efek untuk tujuan investasi 10,27 23.312.232 20.802.456 Investment securities Beban dibayar dimuka 53.189 53.686 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 13 299.990 223.037 Prepaid tax Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 148.599 pada 31 Desember 2016, Rp 136.475 pada 31 Desember 2015
83.248 75.290
Premises and equipment - net of accumulated depreciation of
Rp 148,599 as of 31 December 2016, Rp 136,475 as of 31 December 2015
Aset lain-lain 106.907 113.083 Other assets JUMLAH ASET 141.301.247 138.849.374 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
2
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD.,
JAKARTA BRANCH
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/December Notes 2016 2015 LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan dari nasabah 11,25,27 36.292.380) 31.391.897) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 12,25,27 2.273.806) 2.995.865) Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 8,25,27 2.704.408) 4.652.980) Financial liabilities held
for trading Utang akseptasi 25,27 1.197.577) 2.021.413) Acceptance payables Utang pajak penghasilan 13 338.276) 237.256) Income tax payable Beban yang masih harus dibayar 25,27 332.301) 284.341) Accrued expenses Pendapatan diterima dimuka 85.831) 81.503) Unearned revenue Liabilitas pajak tangguhan - bersih 13 194.479) 177.843) Deferred tax liabilities - net
Liabilitas imbalan pasca kerja 14 309.353) 254.743) Post-employment benefits
obligation
Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain 15,25,27 81.987.899) 83.891.042) Due to Head Office and other
branches Liabilitas lain-lain 99.700) 92.521) Other liabilities JUMLAH LIABILITAS 125.816.010) 126.081.404) TOTAL LIABILITIES REKENING KANTOR PUSAT HEAD OFFICE ACCOUNTS Penyertaan Kantor Pusat 16 1.424.298) 1.424.298) Head Office investments
Tambahan Penyertaan Kantor Pusat 9h (6.053) (6.053) Additional Head Office
investments Cadangan nilai wajar (aset keuangan
tersedia untuk dijual) - bersih 10 1.653) (69.043) Fair value reserve (available-
for-sale financial assets) - net Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat 14.065.339) 11.418.768) Unremitted profit to Head Office JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT 15.485.237) 12.767.970) TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR
PUSAT 141.301.247) 138.849.374) TOTAL LIABILITIES AND HEAD
OFFICE ACCOUNTS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
3
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD.,
JAKARTA BRANCH
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
c Tahun berakhir 31 Desember/ OPERATING INCOME c Catatan/ Year ended 31 December OPERATING INCOME Notes 2016 2015 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
OPERATING INCOME AND EXPENSES
Pendapatan bunga 18,25 5.605.075) 4.764.690) Interest income Beban bunga 19,25,26 (1.424.492) (1.004.307) Interest expense
Pendapatan bunga bersih 4.180.583) 3.760.383) Net interest income
Pendapatan provisi dan komisi 20 168.761) 180.398) Fee and commission income Beban provisi dan komisi 20,25 (23.915) (22.599) Fee and commission expense Pendapatan provisi dan komisi - bersih 144.846) 157.799) Net fee and commission income Keuntungan instrumen derivatif - bersih 25 1.061.671) 119.866) Gain on derivative instruments - net (Kerugian) keuntungan selisih kurs -
bersih (388.869) 32.686) Foreign exchange (loss) gain - net Keuntungan penjualan efek-efek untuk
tujuan investasi - bersih -) 3.558) Gain on sale of investment
securities - net Pendapatan lainnya - bersih 1.810) 1.517) Other income - net
674.612) 157.627) Jumlah pendapatan operasional 5.000.041) 4.075.809) Total operating income
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih 24 92.595) 13.992)
Reversal of allowance for impairment losses of financial
assets - net Beban karyawan 22,25 (480.814) (446.981) Personnel expenses Beban umum dan administrasi 21,25 (656.907) (578.930) General and administrative expenses Beban operasional lainnya (376) (66) Other operating expenses Jumlah beban operasional (1.045.502) (1.011.985) Total operating expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3.954.539) 3.063.824) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 13 (1.294.597) (1.004.978) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 2.659.942) 2.058.846) NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN:
OTHER COMPREHENSIVE INCOME,
NET OF INCOME TAX: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Items that will never be reclassified
to profit or loss Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasca kerja
14
(19.809) 14.201) Remeasurements of post-employment
benefits obligation Pajak penghasilan terkait pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi
13
6.438) (4.615) Income tax related to item that will never
be reclassified to profit or loss (13.371) 9.586) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba rugi
Items that will be reclassified
to profit or loss Aset keuangan tersedia untuk dijual: 10 Available-for-sale financial assets:
Perubahan nilai wajar 104.735) (74.670) Change in fair value Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke
laba rugi pada saat penjualan
-) (5.270)
Fair value changes transferred to profit or loss on disposal
Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
13
(34.039) 25.982)
Income tax related to item that will be reclassified to profit or loss
70.696) (53.958) Penghasilan komprehensif lain, setelah
pajak penghasilan
57.325)
(44.372) Other comprehensive income,
net of income tax JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
2.717.267) 2.014.474) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
4
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD.,
JAKARTA BRANCH
STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Penyertaan Kantor Pusat/
Head Office
Tambahan penyertaan
Kantor Pusat/
Additional Head Office
Cadangan nilai wajar (aset keuangan
tersedia untuk dijual) - bersih/
Fair value reserve
(available-for-sale financial
Laba yang belum
dipindahkan ke Kantor
Pusat/ Unremitted
profit to
Jumlah rekening
Kantor Pusat/ Total Head
Office Notes investments investments assets) - net Head Office accounts Saldo, 31 Desember 2014 1.424.298 (6.053) (15.085) 9.350.336) 10.753.496) Balance, 31 December 2014 Laba komprehensif
tahun berjalan: Comprehensive income
for the year:
Laba bersih -) -) -) 2.058.846 2.058.846 Net income
Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan:
Other comprehensive income, net of
income tax:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja 13,14 -) -) -) 9.586) 9.586)
Remeasurements of post-employment
benefits obligation
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) - bersih: 10
Fair value reserve (available-for-sale
financial assets) - net:
Perubahan bersih nilai wajar -) -) (50.400) -) (50.400)
Net change in fair value
Perubahan nilai wajar
yang ditransfer ke laba rugi pada saat penjualan -) -) (3.558) -) (3.558)
Fair value changes transferred to profit or loss
Jumlah penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan -) -) (53.958) 9.586) (44.372)
Total other comprehensive
income for the year Saldo, 31 Desember 2015 1.424.298 (6.053) (69.043)) 11.418.768)) 12.767.970))
Balance, 31 December 2015
Laba komprehensif
tahun berjalan: Comprehensive income
for the year:
Laba bersih -) -) -) 2.659.942) 2.659.942 Net income
Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan:
Other comprehensive income, net of
income tax:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja 13,14 - -) -) (13.371) (13.371)
Remeasurements of post-employment
benefits obligation
Cadangan perubahan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) - bersih 10 -) -) 70.696) -) 70.696)
Net changes in fair value reserve
(available-for- sale financial assets) - net
Jumlah penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan - -) 70.696) (13.371) 57.325)
Total other comprehensive
income for the year Saldo, 31 Desember 2016 1.424.298 (6.053) 1.653) 14.065.339) 15.485.237)) Balance, 31 December
2016
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
5
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
LAPORAN ARUS KAS (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
STATEMENT OF CASH FLOWS (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Catatan/ Year ended 31 December Notes 2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES Laba bersih 2.659.942) 2.058.846) Net income Penyesuaian untuk: Adjustments for:
Penyusutan aset tetap 21 18.467) 17.467) Depreciation of premises and equipment
Keuntungan atas pelepasan aset tetap -) (4) Gain on disposal of premises
and equipment Pemulihan cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan 24 (92.595) (13.992) Reversal of allowance for impairment
losses of financial assets Keuntungan selisih kurs - bersih (264.276) (215.353) Foreign exchange gain - net Pendapatan bunga 18 (5.605.075) (4.764.690) Interest income Beban bunga 19 1.424.492) 1.004.307) Interest expenses Beban imbalan pasca kerja 14 54.072) 44.495) Post-employment benefits expense Rugi (laba) belum direalisasi atas efek-efek
tersedia untuk dijual 104.735) (79.940) Unrealized loss (gain) on available-for sale
securities Beban pajak penghasilan 13 1.294.597) 1.004.978) Income tax expenses Perubahan dalam aset dan liabilitas: Changes in assets and liabilities:
Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.455.431) (1.184.209) Financial assets held for trading Kredit yang diberikan 1.819.709) (5.165.571) Loans receivables Beban dibayar dimuka 497) (6.451) Prepaid expenses Aset lain-lain 6.176) (15.628) Other assets Simpanan dari nasabah 4.900.483) 4.312.967) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain (722.059) 2.995.855) Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan (1.948.572) 1.544.949) Financial liabilities held for trading Beban yang masih harus dibayar 47.960) 87.399) Accrued expenses Liabilitas ke cabang-cabang lain 104) 22) Due to other branches Liabilitas lain-lain dan pendapatan diterima
dimuka 11.507) (162.411) Other liabilities and unearned revenue Penerimaan bunga 5.562.670) 4.659.993) Receipts of interest Pembayaran bunga (1.424.492) (1.004.307) Payments of interest Pembayaran pajak penghasilan (1.281.495) (1.449.091) Payments of income tax Pembayaran manfaat pasca kerja 14 (19.271) (18.681) Payment of post-employment benefits
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 8.003.007) 3.650.950) Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Perolehan aset tetap (26.425) (38.950) Acquisition of premises and equipment
Penerimaan dari pelepasan aset tetap -) 45) Proceeds from disposal of premises
and equipment Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan dimiliki
hingga jatuh tempo (1.406.131) (2.493.763) Net changes in held to maturity
securities
Perubahan bersih efek-efek tersedia untuk dijual (1.103.645)
(2.688.866) Net changes in available for sale
securities Kas bersih digunakan untuk aktivitas
investasi
(2.536.201)
(5.221.534) Net cash used in investing activities Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
6
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Catatan/ Year ended 31 December Notes 2016 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Perubahan bersih atas liabilitas ke Kantor
Pusat/ Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan (1.903.247)
8.406.449)
Net changes in due to Head Office/ Net cash (used in)
provided by financing activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA
KAS 3.563.559) 6.835.865) NET INCREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 17.393.368) 10.317.461) CASH AND CASH EQUIVALENTS,
BEGINNING OF YEAR PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA
UANG ASING 253.542) 240.042) EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE
CHANGES
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 21.210.469) 17.393.368) CASH AND CASH EQUIVALENTS, END
OF YEAR Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 54.834) 45.004) Cash Giro pada Bank Indonesia 6 3.303.058) 3.562.120) Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 481.560) 139.325) Current accounts with other banks Tagihan pada cabang-cabang lain 4.111.843) 1.903.026) Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain 7 13.259.174) 11.743.893) Placements with Bank Indonesia and
other banks Jumlah 21.210.469) 17.393.368) Total
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7
1. UMUM 1. GENERAL
a. The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta (“Bank”), merupakan kantor cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. yang berkantor pusat di Jepang, berlokasi di Gedung Mid Plaza I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10 - 11, Jakarta 10220. Operasi Bank dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan kantor cabang pembantu di Surabaya.
a. The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch (the “Bank”), an unincorporated component of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan (Head Office), is located at Mid Plaza I Building, Jl. Jend. Sudirman Kav.10 - 11, Jakarta 10220. The Bank's operations are conducted through the Jakarta main branch and its sub-branch in Surabaya.
Sebagai kantor cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jepang, Bank merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) yang memiliki anak perusahaan dan perusahaan afiliasi di seluruh dunia.
As an unincorporated component of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan, the Bank is ultimately part of The Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) which has subsidiaries and affiliated companies throughout the world.
b. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
susunan Manajemen Bank adalah sebagai berikut: b. As of 31 December 2016 and 2015, the
composition of the Bank’s Management was as follows:
2016 2015
Dewan Pengawas Divisi Perencanaan untuk
Asia dan Oseania - Divisi Perencanaan untuk
Asia dan Oseania - Supervisory Board
BTMU Kantor Pusat/ BTMU Kantor Pusat/ Planning Division for Asia
and Oceania - Planning Division for Asia
and Oceania -
BTMU Head Office BTMU Head Office Manajer Umum Yusuke Katsuta Yusuke Katsuta General Manager Wakil Manajer Umum Yoshinori Sodeoka Yoshinori Sodeoka Deputy General Managers Toshiaki Ouchi Toshiaki Ouchi Shozo Kubo Shozo Kubo Takayuki Nishinaka Takayuki Nishinaka Takeshi Masuyama Takeshi Masuyama Dadi Arief Darmawan
Pancaran Affendi Ghufron Halim
Pancaran Affendi Taro Hashimoto
Kazuo Matsude Direktur Kepatuhan Damal Bayu Utama Damal Bayu Utama Compliance Director
c. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
memiliki masing-masing 694 dan 683 karyawan tetap.
c. As of 31 December 2016 and 2015, the Bank employed 694 and 683 permanent employees, respectively.
2. DASAR PENYUSUNAN
2. BASIS OF PREPARATION
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The Bank’s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
b. Manajemen menyetujui laporan keuangan untuk
diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2017. b. Management approved the financial statements for
issuance on 30 March 2017.
c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement
Laporan keuangan Bank merupakan gabungan dengan akun-akun kantor cabang pembantu di Surabaya dan service point di Bandung. Saldo dan transaksi antar cabang di Indonesia telah dieliminasi.
The Bank’s financial statements are combined with the accounts of Surabaya sub-branch and Bandung service point. Inter-branch balances and transactions in Indonesia have been eliminated.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan)
2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
c. Dasar pengukuran (lanjutan) c. Basis of measurement (continued)
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali standar akuntansi mengharuskan pengukuran nilai wajar.
The Bank’s financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
d. Mata uang fungsional dan penyajian d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.
The financial statements are presented in Rupiah currency, which is the Bank’s functional currency. Except otherwise specified, the financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Laporan arus kas e. Statement of cash flows
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows is prepared using the indirect method by presenting the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities.
f. Standar akuntansi yang diterbitkan namun
belum berlaku efektif f. Accounting standards issued but not yet
effective Terdapat penyesuaian tahunan dan amandemen standar akuntansi yang sudah terbit tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan ini.
There are annual improvement and amendment of accounting standards that have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2016 and have not been applied in preparing these financial statements.
Penyesuaian tahunan dan amandemen standar akuntansi yang relevan terhadap Bank, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2017 atau 1 Januari 2018, adalah sebagai berikut:
The annual improvement and amendment of accounting standards that are relevant to the Bank, effective on 1 January 2017 or 1 January 2018, are as follows:
- Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan
Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan - Amendments to PSAK No. 1, “Presentation of
Financial Statements”, regarding Disclosure Initiatives
- Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas” tentang Prakarsa Pengungkapan
- Amendments to PSAK No. 2, “Statement of Cash Flows” regarding Disclosure Initiatives
- PSAK No. 24 (Penyesuaian Tahunan 2016), “Imbalan Kerja”
- PSAK No. 24 (2016 Annual Improvement), “Employee Benefits”8
- Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”, tentang Pengakuan atas Aset Pajak Tangguhan Untuk Rugi yang Belum direalisasi
- Amendments to PSAK No. 46, “Income Taxes” regarding Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses
- PSAK No. 60 (Penyesuaian Tahunan 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- PSAK No. 60 (2016 Annual Improvement), “Financial Instruments: Disclosures”
Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar ini.
The Bank is still in the process of analyzing the impact from adopting these standards.
g. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi g. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan)
2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
g. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan)
g. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan dijelaskan di Catatan 5.
Information about significant areas of estimation uncertainty and judgment are described in Note 5.
Informasi mengenai pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 27.
Information about critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 27.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting didalam penyusunan laporan keuangan ini adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies applied in the preparation of these financial statements are as follows:
a. Kas dan setara kas a. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition and are not pledged or restricted.
b. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing b. Foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters (Pukul 16:00 WIB).
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at transaction date. Year end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuter’s middle rate (at 16:00 Western Indonesian Time).
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laba rugi.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in profit or loss.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gains or losses on monetary assets and liabilities are the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency, as translated into Rupiah using the exchange rate at the reporting date.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan biaya historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currency that are measured based on historical cost are translated using the exchange rate at the date of transaction.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
(Lanjutan) b. Foreign currency transactions and balances
(Continued)
Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The exchange rates as of 31 December 2016 and 2015 were as follows:
2016 2015 Rp Rp
1 Dolar Australia (AUD) 9.723,11 10.083,73 1 Australian Dollar (AUD) 1 Dolar Kanada (CAD) 9.986,29 9.924,41 1 Canadian Dollar (CAD) 1 Franc Swiss (CHF) 13.208,98 13.919,33 1 Switzerland Franc (CHF) 1 Euro (EUR) 14.175,77 15.056,67 1 Euro (EUR) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 16.555,01 20.439,02 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1.737,34 1.778,70 1 Hong Kong Dollar (HKD) 1 Rupee India (INR) 198,40 208,31 1 India Rupee (INR) 100 Yen Jepang (JPY) 11.507,00 11.452,00 100 Japanese Yen (JPY) 1 Dolar Selandia Baru (NZD) 9.362,72 9.444,80 1 New Zealand Dollar (NZD) 1 Dolar Singapura (SGD) 9.311,93 9.758,95 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Baht Thailand (THB) 376,12 381,97 1 Thailand Baht (THB) 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.472,50 13.785,00 1 United States Dollar (USD) 1 Yuan Cina (CNY) 1.932,00 2.098,00 1 China Yuan (CNY) 1 Krona Swedia (SEK) 1.482,52 1.641,11 1 Swedish Krona (SEK)
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi c. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in PSAK No. 7 regarding “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 25.
All significant transactions with related parties are disclosed in Note 25.
d. Aset dan liabilitas keuangan d. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, loans receivable, acceptance receivables, interest receivables, and investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain.
The Bank’s financial liabilities consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, acceptance payables, accrued expenses and due to Head Office and other branches.
d.1. Klasifikasi d.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
ii. Tersedia untuk dijual; ii. Available-for-sale; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iii. Held-to-maturity; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
iv. Loans and receivables.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.1. Klasifikasi (Lanjutan) d.1. Classification (Continued)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau lindung nilai instrumen trading book lainnya.
Held for trading financial instruments are those financial assets and financial liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from short-term price or interest rate movements or hedging other elements of the trading book.
Aset keuangan dengan kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
d.2. Pengakuan d.2. Recognition
Bank mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.2. Pengakuan (Lanjutan) d.2. Recognition (Continued)
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or liability is initially measured at fair value plus/minus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue of the financial asset or liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
d.3. Penghentian pengakuan d.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.3. Penghentian pengakuan (Lanjutan) d.3. Derecognition (Continued)
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank meng-hentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mem-pertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang diberikan.
The Bank writes off a financial asset and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
d.4. Saling hapus d.4. Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau ketika aset direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when the Bank has a legal right to offset the amounts and intends either to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
d.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi d.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.6. Pengukuran nilai wajar d.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d.... Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) d.6. Fair value measurement (Continued)
Portofolio aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio.
Portfolios of financial assets and liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.
e. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using effective interest method.
f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank Lain f. Placements with Bank Indonesia and other
banks Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using the effective interest method.
g. Aset dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan g. Financial assets and liabilities held for trading
Bank melakukan transaksi instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan (trading) dan untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh transaksi instrumen derivatif.
The Bank entered into derivative instrument transactions for trading and for proprietary purposes to manage the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk and other risks in the Bank’s daily operations. The Bank did not apply hedge accounting to all derivative instrument transactions.
Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi.
Financial assets and liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the statement of financial position, with transaction costs taken directly to the profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian instrumen derivatif pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laba rugi.
All changes in fair value from financial assets and liabilities held for trading are recognized as gains or losses on derivative instruments in profit or loss. Gains or losses which are realized when the financial assets and liabilities held for trading are derecognized in the profit or loss.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Tagihan dan utang akseptasi h. Acceptance receivables and payables
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are measured at amortized cost.
i. Kredit yang diberikan i. Loans receivable
Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans receivable are measured at amortized cost using effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
j. Efek-efek untuk tujuan investasi j. Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan investasi diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for, depending on their respective classifications, as either held-to-maturity or available-for-sale.
j.1. Dimiliki hingga jatuh tempo j.1. Held-to-maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk periode berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are measured at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-to-maturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current period and the following two financial years.
j.2. Tersedia untuk dijual j.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi.
Interest income is recognized in profit or loss using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale debt securities investments are recognized in profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recycled to profit or loss based on a weighted average method.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan
nilai atas aset keuangan k. Identification and measurement of impairment
losses of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (Lanjutan)
k. Identification and measurement of impairment losses of financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.
Impairment losses of financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain ke dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.
Impairment losses on available-for-sale securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in other comprehensive income to profit or loss as reclassification adjustments. The cumulative loss that is reclassified from other comprehensive income to profit or loss is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in profit or loss.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga.
Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income.
Jika pada periode berikutnya nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.
If in a subsequent period the fair value of an impaired available-for-sale debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in profit or loss.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, the impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. Aset tetap l. Premises and equipment
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk harga pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusi- kan secara langsung untuk memperoleh aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar dapat beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset.
Premises and equipment are initially recognized at cost. Cost includes its purchase price and any costs directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. After initial measurement, premises and equipment are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi, sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi disajikan di dalam laba rugi.
The cost of normal repair and maintenance are charged to profit or loss, while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of assets, are capitalized to the respective premises and equipment. The carrying amount and the related accumulated depreciation of premises and equipment which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of premises and equipment, and the gains or losses are recognized in profit or loss.
Penyusutan dihitung dari bulan dimana aset dipergunakan, berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the asset is placed into service, based on straight-line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan 25 Buildings Renovasi bangunan sewa 5 Leasehold improvement Peralatan kantor 5 Office equipment Perabot kantor 5 Office furniture Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles
Pada setiap tanggal pelaporan, metode penyusutan, masa manfaat dan nilai residu dikaji ulang setiap akhir tahun dan akan disesuaikan jika diperlukan, untuk memastikan bahwa metode penyusutan, masa manfaat dan nilai residu tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut.
At each reporting date, depreciation methods, useful lives and residual values are reviewed at each financial year end and will be adjusted if required to ensure that they reflect the expected economic benefits derived from these assets.
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai estimasi yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi.
When the carrying amount of premises and equipment is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount and the impairment loss is recognized in profit or loss.
m. Aset takberwujud m. Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak. Perangkat lunak pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Intangible assets consist of software. Software is initially measured at acquisition costs, which includes any directly attributable costs of preparing the asset for its intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Significant subsequent expenditure on software assets is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Aset takberwujud (Lanjutan) m. Intangible assets (Continued)
Amortisasi perangkat lunak diakui pada laba rugi berdasarkan masa manfaat ekonomis selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal dimana aset siap untuk digunakan.
Software amortization is recognized in profit or loss over the estimated useful lives of 5 years using the straight line method from the date such asset is available for use.
n. Penurunan nilai aset non-keuangan n. Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat aset non-keuangan, selain aset pajak tangguhan, dikaji pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka nilai terpulihkan aset diestimasi.
The carrying amount of the Bank’s non-financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, then the assets recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi nilai terpulihkannya. Nilai terpulihkan suatu aset adalah nilai yang terbesar antara nilai pakai aset dan nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Dalam penentuan nilai pakai aset, estimasi arus kas masa depan didiskontokan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan aset yang bersangkutan.
An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount. The recoverable amount of an asset is the greater of its value in use and its fair value less cost to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flow are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risks specific to the asset.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset yang tidak dapat diuji secara individual dapat digabungkan ke dalam kelompok aset terkecil yang menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan berkesinambungan yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset lainnya.
For the purpose of impairment testing, assets that cannot be tested individually are grouped together into the smallest group of assets that generates cash inflows from continuing use that are largely independent of the cash inflows of other assets.
Kerugian penurunan nilai atas aset non-keuangan yang diakui pada periode sebelumnya dikaji pada setiap tanggal pelaporan keuangan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan. Jumlah kerugian penurunan nilai yang dijurnal balik tidak boleh menyebabkan nilai aset melebihi nilai tercatat neto setelah penyusutan atau amortisasi, seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui.
Impairment losses in respect of non-financial assets recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that asset’s carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
o. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari
bank-bank lain o. Deposits from customers and deposits from
other banks
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial measurement, deposits from customers and deposits from other banks are measured at amortized cost using the effective interest method.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Liabilitas imbalan pasca kerja p. Obligation for post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca kerja di masa depan yang telah menjadi hak karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali aktuaria atas liabilitas bersih manfaat pasti diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika manfaat dari program berubah atau ketika terjadi kurtailmen, perubahan yang dihasilkan dalam manfaat yang berhubungan dengan jasa lalu atau keuntungan atau kerugian atas kurtailmen diakui dalam laba rugi.
Gains or losses arising from actuarial remeasurements of the net defined benefit liability are recognized immediately in other comprehensive income. When the benefits of a plan are changed or when a plan is curtailed, the resulting change in benefit that relates to past service or the gain or loss on curtailment is recognized immediately in profit or loss.
q. Pendapatan dan beban bunga q. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan pada pengakuan awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount of the financial asset or liability on initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 3d.2) dan seluruh imbalan/ provisi yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 3d.2) and all fees paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi meliputi:
Interest income and expense presented in profit or loss include:
• Bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif;
• Interest on financial assets and liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method;
• Bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
• Interest on available-for-sale investment securities calculated on an effective interest method.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Provisi dan komisi r. Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif atas aset atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commissions income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, pendapatan provisi atas manajemen kas, pendapatan provisi atas jasa dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya langsung diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income and expenses, including export import related fees, cash management fees, service fees and/or related to a specific period and the amount is significant, are recognized as unearned income and amortized based on the straight-line method over the terms of the related transactions, otherwise, they are directly recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line method over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction fees are expensed as the services are received.
s. Pajak penghasilan s. Income tax
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laba rugi kecuali untuk komponen yang diakui secara langsung pada penghasilan komprehensif lain.
Income tax expenses comprise of current and deferred tax. Income tax expenses are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in other comprehensive income.
Pajak kini merupakan estimasi utang pajak atau pengembalian pajak yang dihitung atas laba atau rugi kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan termasuk tambahan penyesuaian-penyesuaian yang dibuat untuk penyisihan pajak tahun-tahun sebelumnya baik untuk merekonsiliasi penyisihan pajak tersebut dengan pajak penghasilan yang dilaporkan dalam surat pelaporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak. Pajak kini terutang atau pengembalian diukur berdasarkan estimasi terbaik atas jumlah yang diharapkan akan dibayar atau diterima dengan mempertimbangkan ketidakpastian yang melekat pada kompleksitas peraturan-peraturan pajak.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income or loss for the year, using tax rates enacted or substantively enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. Current tax payable or refundable is measured using the best estimate of the amount expected to be paid or received, taking into consideration the uncertainty associated with the complexity of tax regulations.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan dikenakan terhadap perbedaan temporer tersebut ketika terealisasi, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat masa pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted as of the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
s. Pajak penghasilan (Lanjutan) s. Income tax (Continued)
Aset pajak tangguhan dikaji ulang setiap tanggal pelaporan dan dikurangi jika kemungkinan besar manfaat pajak tidak dapat direalisasi; pengurangan ini akan dibalik jika kemungkinan mendapatkan laba kena pajak meningkat di masa mendatang.
Deferred tax assets are reviewed at each reporting date and are reduced to the extent that it is no longer probable that the related tax benefit will be realized; such reductions are reversed when the probability of future taxable profits improve.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan pada perhitungan laba kena pajak mendatang.
Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and recognized to the extent that if has became probable that future taxable profits will be available against which they can be used.
Dalam menentukan jumlah dari pajak kini dan pajak tangguhan, Bank mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah tambahan pajak dan penalti akan terjadi.
In determining the amount of current and deferred tax, the Bank takes into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and penalties may be due.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima. Apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut diterima.
Amendments to taxation obligation are recorded when an assessment letter is received. If an objection and/or appeal is filed, then the corrections are recognized when the results of the objection or the appeal are received.
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT
a. Pengenalan dan garis besar a. Introduction and overview
Sebagai salah satu cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. dan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (“MUFG”), Bank telah mengadopsi sistem manajemen risiko terpadu yang diterapkan oleh Kantor Pusat, sekaligus tetap berupaya untuk mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). Bank mengidentifikasi berbagai risiko yang timbul dari usaha-usaha berdasarkan kriteria yang seragam, dan menerapkan manajemen risiko terpadu untuk memastikan dan mencapai keseimbangan yang stabil antara pendapatan dan risiko.
As a Branch of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. and part of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (“MUFG”), the Bank has adopted an integrated risk management system implemented by Head Office and at the same time try to comply with Otoritas Jasa Keuangan’s (“OJK”) requirement. The Bank identifies various risks arising from businesses based on uniformed criteria, and implement integrated risk management to ensure and achieve a stable balance between earnings and risks.
Berdasarkan definisi dalam kebijakan Kantor Pusat Bank, secara umum Bank menggolongkan dan mendefinisikan kategori-kategori risiko keuangan yang dihadapi oleh Bank, sebagaimana terangkum di bawah ini:
By adopting the definition from Head Office policy, the Bank broadly classifies and defines financial risk categories faced by the Bank as summarized below:
Jenis Risiko Definisi Definition Type of Risk
Risiko Kredit Risiko kerugian finansial dalam aset-
aset yang mempunyai risiko kredit (termasuk komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit) yang disebabkan oleh penurunan kondisi kredit dari pihak lawan.
The risk of financial loss in assets which have credit risk (including commitments and contingencies with credit risk) which is caused by deterioration in the credit conditions of counterparties.
Credit Risk
Risiko Pasar Risiko kerugian finansial dimana nilai
aset dan liabilitas dapat terkena dampak negatif dari perubahan dalam variabel-variabel pasar, seperti suku bunga, harga efek, dan kurs mata uang asing. Risiko likuiditas pasar adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyelesaikan transaksi-transaksi pasar pada volume atau tingkat harga yang wajar sebagai akibat dari gejolak pasar atau kurangnya likuiditas perdagangan.
The risk of financial loss where the value of assets and liabilities could be adversely affected by changes in market variables such as interest rates, securities prices and foreign exchange rates. Market liquidity risk is the risk of financial loss caused by the inability to secure market transactions at the required volume or price levels as a result of market turbulence or lack of trading liquidity.
Market Risk
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
a. Pengenalan dan garis besar (Lanjutan) a. Introduction and overview (Continued)
Jenis Risiko Definisi Definition Type of Risk
Risiko Likuiditas Risiko terjadinya kerugian karena
posisi keuangan yang buruk sehingga menghalangi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan atau mengharuskan pengadaan dana pada tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi daripada tingkat suku bunga wajar.
The risk of incurring loss which is caused by a deteriorated financial position that prevents the ability to meet funding requirements or requires funding sources at interest rates relatively higher than normal interest rates.
Liquidity Risk
Risiko Operasional Risiko kerugian akibat kurangnya
atau gagalnya proses internal, sumber daya manusia atau sistem, atau akibat peristiwa-peristiwa eksternal.
The risk resulting from inadequate or failed internal processes, people or systems, or resulting from external events.
Operational Risk
Kerangka manajemen risiko Risk management framework Bank memiliki Departemen Manajemen Risiko sebagai suatu unit independen yang bertanggung jawab atas pengendalian dan pengelolaan risiko secara komprehensif di Bank. Sejalan dengan pelaksanaan manajemen risiko, Bank membentuk Komite Manajemen Risiko (RMC) atau yang dikenal sebagai Komite Manajemen Risiko Terpadu (IRMC). Komite manajemen risiko dibentuk dengan tujuan untuk membahas masalah-masalah penting sehubungan dengan upaya untuk mengembangkan dan menjamin struktur manajemen yang tepat untuk pengendalian dan manajemen risiko.
The Bank has Risk Management Department as an independent department which is in charge of controlling and managing risks comprehensively in the Bank. In line with the implementation of risk management, the Bank established a Risk Management Committee (RMC) which is known as Integrated Risk Management Committee (IRMC). The risk management committee was established to discuss important matters concerning the efforts to develop and secure an appropriate management structure for risk control and management.
Sebagai bagian dari IRMC ini, Bank juga memiliki beberapa komite terkait risiko yang lebih spesifik:
As part of this IRMC, the Bank also has several specific risk related committees:
(1) Komite Manajemen Risiko Pasar dan
Likuiditas (MLRMC) (1) Market and Liquidity Risk Management
Committee (MLRMC)
(2) Komite Pengendalian Risiko Kredit (2) Credit Risk Control Committee
(3) Komite Pengendalian Operasional (3) Operation Control Committee
(4) Komite Kepatuhan (4) Compliance Committee
(5) Komite Pengarah Teknologi Informasi (5) Information Technology Steering Committee
(6) Komite Rencana Kelangsungan Usaha (6) Business Continuity Plan Steering Committee
Untuk mengendalikan dan mengelola masing-masing risiko dengan tepat, proses berikut ini harus disertakan dan dilaksanakan secara memadai:
In order to properly control and manage the respective risks, the following processes are incorporated properly:
1. Identifikasi risiko: Proses mengidentifikasi jenis dan lokasi risiko dari setiap transaksi, portofolio, dan hal-hal terkait lainnya.
1. Risk identification: The process of identifying the type and location of risk of each transaction, portfolio, and other related items.
2. Evaluasi dan perhitungan risiko: Proses penentuan status risiko dengan menggunakan nilai-nilai numerik, atau penilaian kualitatif komprehensif baik pada tingkat transaksi individual maupun tingkat transaksi portofolio.
2. Risk evaluation and calculation: The process of indicating risk status using numerical values or comprehensive qualitative judgment at individual transaction level as well as at portfolio transaction level.
3. Pengendalian risiko: Proses untuk
mengendalikan status risiko dengan memeriksa dan menelaah kewenangan, limit, proses-proses operasional, dan hal-hal lainnya (termasuk rencana-rencana untuk perlakuan hal-hal khusus) yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan, aturan-aturan, prosedur-prosedur, petunjuk-petunjuk lainnya maupun metode-metode pengendalian lainnya.
3. Risk control: The process of controlling risk status by examining and reviewing authorities, limits, operational processes, and other items (including plans for exceptional treatment) as stipulated by policies, rules, procedures, other guidance, as well as other control methods.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
a. Pengenalan dan garis besar (Lanjutan) a. Introduction and overview (Continued)
Kerangka manajemen risiko (Lanjutan) Risk management framework (Continued)
4. Pemantauan dan pelaporan risiko: Proses pemantauan status risiko terkini dan hal-hal perlakuan khusus, dan pelaporan kepada manajemen oleh unit independen yang bersangkutan dari unit-unit penghasil laba.
4. Risk monitoring and reporting: The process of monitoring the status of current risks and exceptional treatment and reporting to management by the respective units which are independent from the profit-generating units.
Agar dapat secara obyektif menilai ketepatan dan efektivitas pengendalian risiko dan struktur manajemen, pemeriksaan harus dilakukan oleh audit internal yang cukup independen dari unit yang diperiksanya.
To objectively examine the appropriateness and effectiveness of the risk control and management structure, audits by an external party are to be conducted by the internal audit unit that is sufficiently independent from the unit it audits.
Selain menilai kepatuhan Bank terhadap hukum, peraturan perundang-undangan dan himbauan pihak berwenang, audit oleh pihak eksternal harus dilakukan apabila dianggap perlu, untuk memeriksa efektivitas pengendalian risiko dan struktur manajemen.
In addition to assess the Bank’s compliance with laws, regulations, and regulatory notifications, audits by an external party are to be conducted when deemed necessary, to examine the effectiveness of risk control and management structures.
b. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management
Bank menerapkan sistem pemeringkatan kredit yang seragam untuk evaluasi dan penilaian aset, penetapan harga untuk kredit yang diberikan, dan pengukuran risiko kredit secara kuantitatif.
The Bank applies an uniform credit rating system for asset evaluation and assessment, loan pricing, and quantitative measurement of credit risk.
Untuk memantau atau mengendalikan portofolio kredit, Bank membentuk Komite Pengendalian Risiko Kredit, yang tujuan utamanya sebagai berikut:
To monitor or control the credit portfolio, the Bank established a Credit Risk Control Committee with the main purposes as follows:
- Memantau portofolio kredit Bank secara
berkala untuk sepenuhnya memahami kondisi pergerakan risiko portofolio kredit Bank agar Bank dapat menentukan arah dan kebijakan kredit Bank yang tepat serta mengendalikan risiko kredit Bank secara keseluruhan.
- Monitoring the Bank’s credit portfolio periodically to fully understand the condition of risk movement of the Bank’s credit portfolio that enable the Bank to take appropriate direction and credit policy as well as controlling the Bank’s overall credit risk.
- Merumuskan kebijakan, strategi dan
rekomendasi penyelesaian isu, serta pedoman-pedoman untuk perbaikan kualitas manajemen risiko kredit.
- Formulating policy, strategy and recommendation to solve the issue, and guidelines for quality improvements of credit risk management.
- Menganalisis secara berkala industri terkait
debitur Bank dengan memantau harga komoditas, mengawasi pergerakan harga saham dari debitur-debitur entitas publik Bank, melakukan analisis kejadian yang dapat memicu kerugian pada nasabah, dan melakukan analisis peer di tiap industri untuk meningkatkan kemampuan early warning Bank.
- Performing periodical analysis on the industries that the Bank’s debtors engaged through monitoring in commodity price, watching stock price movement of the Bank’s publicly listed debtors, performing analysis on potential loss trigger events and performing peer analysis on each industry to enhance the Bank’s early warning capabilities.
- Melakukan stress testing atas berbagai segmen atau portofolio Bank untuk menganalisis posisi Bank jika kejadian buruk terjadi.
- Performing stress testing to various segments or the Bank’s portfolio to analyze the Bank’s position if loss events occurred.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
Secara umum, Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit sebagaimana dibuktikan dengan:
In general, the Bank has implemented credit risk management as evidenced by:
- Keberadaan kebijakan kredit komprehensif
yang diberikan oleh Kantor Pusat, yaitu Credit Rule for Overseas Offices and Procedure for Credit Ratings.
- The existence of comprehensive credit policies that was provided by the Head Office, namely Credit Rule for Overseas Offices and Procedure for Credit Ratings.
- Bank telah menerapkan sebuah sistem
pemeriksaan dan perimbangan dimana bagian administrasi risiko kredit, yang terpisah dari bagian promosi usaha, memantau transaksi-transaksi individual dan mengelola pemberian kredit.
- The Bank has put a system of checks and balances in which a credit risk administration section, that is independent of the business promotion section, screens individual transactions and manages the extension of credit.
- Pada tingkat manajemen, Komite Pengendalian Risiko Kredit mengadakan rapat-rapat rutin untuk memastikan pembahasan yang lengkap atas masalah-masalah penting terkait dengan manajemen risiko kredit.
- At the management level, the Credit Risk Control Committee conducted regular meetings to ensure complete discussion of important matters related to credit risk management.
- Selain pemeriksaan dan perimbangan serta
sistem pengawasan internal, bagian pemeriksaan kredit juga melakukan pengujian dan evaluasi kredit untuk memastikan manajemen risiko kredit yang tepat.
- Besides checking and balancing as well as internal oversight systems, the credit examination section also undertakes credit testing and evaluation to ensure that credit risk management is appropriate.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi dan Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika terdapat klaim kewajiban atas bank garansi dan Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah dijanjikan (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable Letters of Credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank should have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable Letters of Credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan)
i. Maximum exposure to credit risk (Continued)
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments at the statement of financial position and commitments and contingencies, without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
31 Desember/December 2016 2015 Laporan posisi keuangan Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia 3.303.058 3.562.120 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 481.560 139.325 Current accounts with other banks Tagihan pada cabang-cabang lain 4.111.843 1.903.026 Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain 13.259.174 11.743.893 Placements with Bank Indonesia and
other banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 3.229.877 4.685.308 Financial assets held for trading Kredit yang diberikan 91.564.129 93.279.697 Loans receivables Tagihan akseptasi 1.196.330 2.020.978 Acceptance receivables Pendapatan bunga yang masih akan
diterima 244.876 202.471 Interest receivables Efek-efek untuk tujuan investasi 23.312.232 20.802.456 Investment securities 140.703.079 138.339.274 Komitmen dan kontinjensi dengan
risiko kredit Commitments and contingencies with credit risk
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed 6.922.861 6.883.026
Unused loan facilities to customers - committed
Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 5.107.313 3.236.568 Bank guarantees issued to customers
Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan 2.244.735 822.476 Irrevocable letters of credit facilities
14.274.909 10.942.070 Jumlah 154.977.988 149.281.344 Total
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mempunyai tujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat penghasilan yang sebanding dengan eksposur risiko kredit. Bank menilai dan memantau jumlah pinjaman dan eksposur kredit melalui pemeringkatan kredit dan konsentrasi terhadap industri dan pihak lawan.
The Bank aims to achieve and maintain levels of earnings which are commensurate with credit risk exposure. The Bank assesses and monitors loan amounts and credit exposure through credit rating and concentration by industry and counterparty.
Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan industri untuk kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by industry for loans receivables:
31 Desember/December 2016 2015 Jumlah/Total % Jumlah/Total %
Jasa keuangan 28.147.996 30,74 23.467.464 25,16 Financial services Manufaktur 25.977.966 28,37 31.562.759 33,84 Manufacturing Pertanian, kehutanan dan
pertambangan 7.606.358 8,31 10.485.607 11,24 Agriculture, forestry and
mining Pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi 10.359.947 11,31 15.043.607 16,13 Transportation, warehouse and
communication Perdagangan, restoran dan hotel 8.838.891 9,65 7.480.874 8,02 Trading, restaurant and hotel Perumahan dan konstruksi 5.879.308 6,42 2.437.695 2,61 Housing and constructions Listrik, gas dan air 4.484.417 4,90 2.436.955 2,61 Electricity, gas and water Lain-lain 269.246 0,30 364.736 0,39 Others Jumlah 91.564.129 100,00 93.279.697 100,00 Total
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis
(Continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank berdasarkan pihak-pihak lawan (pihak-pihak lawan untuk ritel adalah karyawan):
The following table presents the credit risk concentration by counterparties (retail’s counterparties are employees):
31 Desember/December 2016
Korporasi/ Corporate
Badan Usaha Milik Negara/ State Owned Enterprises
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Bank/ Banks
Ritel/ Retail
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia - - 3.303.058 - - 3.303.058
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain - - - 481.560 - 481.560 Current accounts with other
banks
Tagihan pada cabang-cabang lain - - - 4.111.843 - 4.111.843 Due from other branches
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain - - 3.429.238 9.829.936 - 13.259.174
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.159.092 - - 2.070.785 - 3.229.877
Financial assets held for trading
Kredit yang diberikan 78.047.216 12.288.482 - 1.109.719 118.712 91.564.129 Loans receivable
Tagihan akseptasi 1.196.330 - - - - 1.196.330 Acceptance receivables
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima - - 244.876 - - 244.876 Interest receivables
Efek-efek untuk tujuan investasi 140.527 - 14.986.628 8.185.077 - 23.312.232 Investment securities
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit 10.976.733 263.250 - 3.034.926 - 14.274.909
Commitments and contingencies with credit risk
Jumlah 91.519.898 12.551.732 21.963.800 28.823.846 118.712 154.977.988 Total
Jumlah dalam % 59,05% 8,10% 14,17% 18,60% 0,08% 100,00% Total in %
31 Desember/December 2015
Korporasi/ Corporate
Badan Usaha Milik Negara/ State Owned Enterprises
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Bank/ Banks
Ritel/ Retail
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia - - 3.562.120 - - 3.562.120
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain - - - 139.325 - 139.325 Current accounts with other
banks
Tagihan pada cabang-cabang lain - - - 1.903.026 - 1.903.026 Due from other branches
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain - - 2.936.385 8.807.508 - 11.743.893
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan 648.589 - - 4.036.719 - 4.685.308
Financial assets held for trading
Kredit yang diberikan 78.290.299 13.501.787 - 1.378.759 108.852 93.279.697 Loans receivable
Tagihan akseptasi 2.020.978 - - - - 2.020.978 Acceptance receivables
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 79 - 202.392 - - 202.471 Interest receivables
Efek-efek untuk tujuan investasi 207.940 - 11.244.494 9.350.022 - 20.802.456 Investment securities
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit 9.087.181 277.298 - 1.577.591 - 10.942.070
Commitments and contingencies with credit risk
Jumlah 90.255.066 13.779.085 17.945.391 27.192.950 108.852 149.281.344 Total
Jumlah dalam % 60,46% 9,23% 12,02% 18,22% 0,07% 100% Total in %
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit iii. Credit risk analysis
Tabel berikut menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual dan aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following tables present the individually impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets. As of 31 December 2016 and 2015, there were no financial assets which were past due but not impaired.
Peringkat (grading) ditentukan berdasarkan estimasi internal Bank atas kemungkinan gagal bayar (probability of default) selama setahun dari debitur-debitur atau portofolio tertentu yang dinilai berdasarkan sejumlah faktor kualitatif dan kuantitatif.
The grading is based on the Bank’s internal estimate of probability of default over a one year horizon, with customers or portfolios assessed against a range of qualitative and quantitative factors.
Rentang peringkat dimulai dari 1 sampai dengan 10. Peringkat 8 diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam sub-peringkat 8-1, 8-2 atau 8-3. Peringkat 10 diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam sub-peringkat 10-1 atau 10-2. Peringkat kredit yang lebih rendah mengindikasikan kemungkinan gagal bayar yang lebih rendah. Peringkat kredit 1 sampai dengan 7 diterapkan untuk debitur-debitur atau akun-akun yang masih lancar (performing), sedangkan peringkat 8 sampai dengan 10 diterapkan untuk debitur-debitur bermasalah atau yang mengalami gagal bayar atau mengalami penurunan nilai.
The numeric grades run from 1 to 10. Grades 8 are further sub-classified 8-1, 8-2 or 8-3. Grades 10 are further sub-classified 10-1 or 10-2. Lower credit grades indicate lower likelihood of default. Credit grades 1 to 7 are assigned to performing debtors or accounts, while credit grades 8 to 10 are assigned for non-performing debtors or debtors who fail to make their payment obligations or impaired debtors.
Perbaikan peringkat dari yang mengalami penurunan nilai menjadi lancar (tidak mengalami penurunan nilai) hanya dapat dilakukan apabila debitur-debitur telah menunjukkan kepastian pemulihan dan kembali ke kondisi normal.
Improvement in the grading from impaired to current (not-impaired) can only be made if debtors have shown a certainty in recovery and they are back to normal condition.
31 Desember/December 2016 Tagihan akseptasi/
Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans
receivable
Aset pada biaya perolehan diamortisasi Assets at amortized cost Penurunan nilai individual: Individually impaired:
Peringkat 8-1 dan 8-2* -) 29.640) Grade 8-1 and 8-2 impaired* Cadangan kerugian penurunan
nilai -) (29.640) Allowance for impairment
losses -) -)
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai:
Neither past due nor impaired:
Peringkat 1-5: low-fair risk 420.576) 74.795.425)
Grade 1-5: low-fair risk
Peringkat 6-7: medium-fair risk 774.711) 14.726.732)
Grade 6-7: medium-fair risk
Peringkat 8-1 dan 8-2: watch list 2.289) 2.121.509)
Grade 8-1 and 8-2: watch list
1.197.576) 91.643.666) Cadangan kerugian penurunan
nilai (1.246) (79.537) Allowance for impairment
losses Jumlah nilai tercatat 1.196.330) 91.564.129) Total carrying amount
*) Peringkat 8-1 dan 8-2 dikategorikan mengalami
penurunan nilai karena menurut peringkat OJK dikategorikan sebagai “diragukan” dan “macet”.
*) Grade 8-1 and 8-2 are categorized as impaired due to their OJK ratings are “doubtful” and “loss”.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit (Lanjutan) iii. Credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2015
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans
receivable
Aset pada biaya perolehan
diamortisasi Assets at amortized cost Penurunan nilai individual: Individually impaired:
Peringkat 9-10: impaired -) 134.456) Grade 9-10: impaired Cadangan kerugian penurunan
nilai -) (127.601) Allowance for impairment
losses -) 6.855)
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai:
Neither past due nor impaired:
Peringkat 1-5: low-fair risk 1.958.623) 71.744.190)
Grade 1-5: low-fair risk
Peringkat 6-7: medium-fair risk 62.789) 19.068.923)
Grade 6-7: medium-fair risk
Peringkat 8-1 dan 8-2: watch list -) 2.608.477)
Grade 8-1 and 8-2: watch list
2.021.412) 93.421.590) Cadangan kerugian penurunan
nilai (434) (148.748) Allowance for impairment
losses 2.020.978) 93.272.842)
Jumlah nilai tercatat 2.020.978) 93.279.697) Total carrying amount
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, dan efek-efek untuk tujuan investasi termasuk dalam kategori ”belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai”.
As of 31 December 2016 and 2015, all current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, and investment securities were included in the category ”neither past due nor impaired”.
Definisi kualitas kredit bank adalah sebagai berikut:
Definition of the Bank’s credit quality is as follows:
Mengalami penurunan nilai secara individual Individually impaired Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual adalah aset keuangan yang telah ditentukan oleh Bank bahwa telah terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan Bank tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian. Aset keuangan ditetapkan sebagai penurunan individual saat debitur memiliki peringkat internal diatas 8-3 dan/atau saat peringkat OJK adalah ”diragukan” dan ”macet”.
Individually impaired financial assets are those for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreements. Financial assets are designed as individual impaired when the borrower’s internal rating is 8-3 or above and/or when its OJK rating are ”doubtful” and ”loss”.
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
Neither past due nor impaired
Eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau stabil, modal dan likuiditas yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Bank secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Exposures exhibit high or stable earnings, adequate capital and liquidity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitments with the Bank. The sources of payment can be clearly identifiable.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit (Lanjutan) iii. Credit risk analysis (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai Allowances for impairment losses
Bank telah menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang merepresentasikan jumlah perkiraan kerugian yang terjadi pada kredit, tagihan akseptasi, dan portofolio investasi. Komponen utama dari cadangan kerugian penurunan nilai spesifik terkait dengan aset yang secara individual mengalami penurunan nilai dan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif yang dihitung untuk kelompok aset yang sejenis untuk kerugian yang telah terjadi tapi belum dapat diidentifikasi. Aset yang dinilai berdasarkan nilai wajar melalui laba rugi tidak termasuk dalam subjek pengujian penurunan nilai karena nilai wajarnya telah mencerminkan kualitas kredit dari setiap aset tersebut.
The Bank established an allowance for impairment losses on assets carried at amortized cost or classified as available-for-sale that represents its estimate of incurred losses in its loans, acceptance receivables, and investment portfolio. The main components of this allowance are a specific allowance for impairment losses that relates to individually impaired asset and a collective allowance for impairment losses established for groups of homogeneous assets in respect of losses that have been incurred but have not been identified. Assets carried at fair value through profit or loss are not subject to impairment testing as the measure of fair value reflects the credit quality of each asset.
Kebijakan penghapusbukuan Write-off policy
Bank menghapusbukukan saldo kredit beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa kredit yang diberikan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi laporan keuangan debitur/penerbit yang mengakibatkan debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya.
The Bank writes off a loan balance and any related allowances for impairment losses when the Bank determines that those loans are uncollectible. This determination is made after considering information such as significant changes in the borrower’s/issuer’s financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or the proceeds from collateral will not be sufficient to fully settle the entire exposure.
Agunan Collateral
Porsi terbesar dari agunan yang dimiliki oleh Bank adalah jaminan perusahaan (corporate guarantee). Jaminan perusahaan ini berasal dari entitas induk debitur, yang sebagian besar berada di Jepang. Umumnya, agunan diperlukan sebagai sumber terakhir pelunasan kredit, sedangkan sumber utama pelunasan kredit adalah arus kas dari aktivitas operasi debitur.
The largest portion of the collateral held by the Bank is corporate guarantees. These corporate guarantees came from debtors’ parent company, which are mostly located in Japan. Generally, collateral is required as the final source of loan repayment, while the primary source of loan repayment is the debtor’s operating cash flows.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit (Lanjutan) iii. Credit risk analysis (Continued)
Bank menilai secara berkala jaminan perusahaan yang dimiliki. Karena sebagian besar entitas induk dari debitur adalah juga debitur di kantor pusat Bank, maka proses penilaian yang dilakukan oleh Bank sangat bergantung pada peringkat internal dari entitas induk debitur yang diberikan oleh kantor pusat Bank. Bila Bank menemukan bahwa peringkat dari entitias induk debitur lemah (lebih buruk dari atau sama dengan peringkat 8-1), maka Bank akan meminta kantor pusat Bank untuk menangani entitas induk debitur tersebut, sebagai contoh meminta kantor pusat Bank untuk menyediakan rencana tindak lanjut berupa cadangan agunan, umumnya berupa tanah dan bangunan dengan cakupan 100% dari sisa pinjaman. Bank juga mengupayakan hak hukum atas cadangan jaminan tersebut dalam rangka mengantisipasi terjadinya gagal bayar.
The Bank periodically assesses its corporate guarantees held. Considering that most of the debtors’ parent company in Japan are also the primary debtors of the Bank’s head office; therefore, the assessment process conducted by the Bank highly relies on the internal ratings of the debtors’ parent companies given by the Bank’s head office. When the Bank discovered that the ratings of the debtors’ parent company are weak (worse than or equal to 8-1 rating), the Bank will request the head office to handle this, for example by requiring an action plan in the form of back-up collateral, which is usually in the form of land and building that covers 100% of the outstanding loan. The Bank will also hold the legal title on the back-up collateral to anticipate payment default.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah kredit yang memiliki agunan berupa jaminan perusahaan, standby letters of credit, dan deposito berjangka masing-masing sebesar 57,34% dan 31,80%.
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding loans secured by corporate guarantees, standby letters of credit, and time deposits were 57.34% and 31.80%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank tidak memiliki aset keuangan dan non-keuangan yang berasal dari pengambilalihan kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank did not have financial and non-financial assets that were obtained from foreclosure of collaterals held as security against financial assets.
Risiko penyelesaian Settlement risk
Aktivitas Bank dapat menimbulkan risiko saat penyelesaian transaksi dan perdagangan. Penyelesaian risiko adalah risiko kerugian dikarenakan kegagalan sebuah entitas dalam memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan kas, sekuritas atau aset lainnya seperti yang telah disepakati secara kontraktual.
The Bank’s activities may give rise to risk at the time of settlement of transactions and trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to meet its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk tipe transaksi tertentu, Bank memitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui agen penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa perdagangan diselesaikan hanya ketika kedua belah pihak telah memenuhi kewajiban penyelesaiannya sesuai kontrak.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting settlements through a settlement/clearing agent to ensure that trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
33
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management
Bank telah menerapkan suatu sistem terpadu untuk mengelola risiko pasar. Kantor Pusat memantau risiko pasar pada tingkat grup. Pada tingkat Bank, pemeriksaan dan perimbangan dijaga melalui suatu sistem dimana back office dan middle office beroperasi secara independen dari front office. Selain itu, Manajemen Aset dan Liabilitas dilakukan secara terpisah melalui rapat Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas setiap bulan. Tujuan dari Manajemen Aset dan Liabilitas adalah untuk mendiskusikan hal-hal penting terkait dengan risiko pasar dan pengendaliannya. Selain itu, berbagai analisis pada profil risiko, termasuk stress testing dilakukan dan dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas secara berkala.
The Bank has adopted an integrated system to manage market risk. The Head Office monitors market risk at group-wide level. At the level of the Bank, checks and balances are maintained through a system in which back and middle offices operate independently from front office. In addition, Asset and Liability Management is held separately through monthly Market and Liquidity Risk Management Committee meetings. The objective of Asset and Liability Management is to discuss important matters related to market risk and control. Other than that, various analysis on risk profiles, including stress testing, are conducted and reported to the Market and Liquidity Risk Management Committees on a regular basis.
Secara umum, risiko pasar dibagi ke dalam dua risiko berikut:
In overall, market risks are divided into two following risks:
i. Risiko nilai tukar i. Foreign exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan konversi atas transaksi-transaksi dalam mata uang asing ke Rupiah dan posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currency transactions into Rupiah and position of monetary assets and liabilities in foreign currencies.
Posisi devisa neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan peraturan OJK yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank diwajibkan untuk memelihara PDN secara keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s Net Open Position (“NOP”) was calculated based on the prevailing OJK regulations. In accordance with prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at a maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2016 and 2015 was as follows:
31 Desember/December 2016
Mata uang
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih
aset dan liabilitas)/ Statement of financial
position net foreign exchange position (net
differences between assets and liabilities)
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening
administratif/ Net differences between
receivables and liabilities in administrative accounts
Posisi devisa neto keseluruhan (nilai absolut)/
Aggregate net foreign exchange position (absolute amount) Currency
Dolar Amerika Serikat (13.263.881) 12.933.426) 330.455 United States Dollar Yen Jepang (78.084) (96.801) 174.885 Japanese Yen Euro 7.691) (8.994) 1.303 Euro Dolar Singapura 23.463) (27.734) 4.271 Singapore Dollar Baht Thailand (4.515) (10.973) 15.488 Thailand Baht Lainnya 2.532) -) 2.532 Others 528.934 Jumlah modal *) 94.379.562 Total capital *) Rasio PDN NOP Ratio
(Keseluruhan) 0,56% (Aggregate)
*) Sesuai dengan Peraturan OJK, perhitungan persentase
PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) In accordance with OJK Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of NOP to Capital.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
34
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
i. Risiko nilai tukar (Lanjutan) i. Foreign exchange risk (Continued)
31 Desember/December 2015
Mata uang
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih
aset dan liabilitas)/ Statement of financial
position net foreign exchange position (net
differences between assets and liabilities)
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening
administratif/ Net differences between
receivables and liabilities in administrative accounts
Posisi devisa neto keseluruhan (nilai absolut)/
Aggregate net foreign exchange position (absolute amount) Currency
Dolar Amerika Serikat (10.454.357) 10.047.579) 406.778 United States Dollar Yen Jepang (850.677) 548.080) 302.597 Japanese Yen Euro 17.959) (15.207) 2.752 Euro Dolar Singapura (23.307) (37) 23.344 Singapore Dollar Baht Thailand (189) (4.811) 5.000 Thailand Baht Lainnya 4.333) -) 4.333 Others 744.804 Jumlah modal *) 96.155.764 Total capital *) Rasio PDN NOP Ratio
(Keseluruhan) 0,77% (Aggregate)
*) Sesuai dengan Peraturan OJK, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) In accordance with OJK Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of NOP to Capital.
Batas nilai maksimum (absolut) PDN pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun masing-masing sebesar Rp 18.710.524 dan Rp 18.833.786. PDN Bank tidak melampaui batas nilai maksimum (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The maximum absolute value of NOP as of 31 December 2016 and 2015 using the capital at the end of year amounted to Rp 18,710,524 and Rp 18,833,786, respectively. The Bank’s NOP did not exceed the maximum (absolute) value required by Bank Indonesia.
Bank menerapkan beberapa ukuran dalam pengelolaan risiko mata uang asing sebagai berikut:
The Bank implements certain measures in managing the foreign exchange risk as follows:
- Menetapkan batas bagi rasio posisi devisa
neto, baik batas intraday maupun batas overnight.
- Set up a limit for net open position ratio, both intraday and overnight limits.
- Menetapkan batas bagi risk taking unit,
berupa batas kerugian, batas pihak lawan dan batas terkait lainnya.
- Set up a limit for risk taking unit, in the form of loss limit, counterparty limit, and other related limits.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
35
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk
Tujuan manajemen risiko tingkat suku bunga adalah untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih dengan menggunakan aktivitas manajemen risiko aset-liabilitas.
The purpose of interest rate risk management is to optimize the net interest income by using asset-liability risk management activities.
Operasi Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga dimana aset berbunga (termasuk investasi) dan liabilitas berbunga jatuh tempo atau memerlukan re-pricing (dinilai ulang) pada waktu atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang, Bank juga terkena paparan basis risk, yang merupakan perbedaan dalam karakteristik re-pricing (dinilai ulang) atas berbagai tingkat suku bunga mengambang. Kegiatan manajemen risiko diarahkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, pada tingkat suku bunga pasar yang konsisten dengan strategi usaha Bank.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets (including investments) and interest-bearing liabilities mature or reprice at different times or in different amounts. In case of floating rate assets and liabilities, the Bank is also exposed to basis risk, which is the difference in re-pricing characteristics of the various floating rate indices. Risk management activities are aimed at optimizing net interest income, given market interest rate levels consistent with the Bank’s business strategies.
a. Portofolio Non-trading a. Non-trading portfolios
Aktivitas manajemen risiko aset-liabilitas diselenggarakan dalam konteks sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank tidak sensitif terhadap liabilitas karena aset berbunga memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang. Hal ini berarti bahwa dalam keadaan suku bunga yang meningkat, marjin yang diperoleh akan semakin meningkat seiring dengan re-pricing atas aset. Namun demikian, dampak aktualnya dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk tingkat pelunasan lebih awal atau lebih lambat daripada tanggal kontrak serta variasi sensitivitas suku bunga dalam periode re-pricing dan antara mata uang.
Asset-liability risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is not liability-sensitive because its interest-earning assets are short-term in nature and/or re-pricing frequently. This means that in rising interest rate environments, margin earned will increase as assets reprice. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within re-pricing periods and among currencies.
Posisi risiko suku bunga non-trading secara keseluruhan dikelola oleh bagian Treasury melalui penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek untuk tujuan investasi, kredit yang diberikan, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain untuk mengelola keseluruhan posisi yang timbul dari kegiatan non-trading Bank.
Overall non-trading interest rate risk positions are managed by Treasury which uses placement with Bank Indonesia and other banks, investment securities, loans receivables, deposits from customers and deposits from other banks to manage the overall position arising from the Bank’s non-trading activities.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
36
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)
31 Desember/December 2016
Suku bunga mengambang/
Floating rate Suku bunga tetap/
Fixed rate
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months - 1 year
Kurang dari 3 bulan/
Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months - 1 year
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain -) - 13.259.174) -) - 13.259.174)
Placements with Bank Indonesia
and other banks Kredit yang diberikan 74.028.352) 17.535.777 -) -) - 91.564.129) Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi -) - 6.144.284) 7.563.109) 9.604.839 23.312.232)
Investment securities 74.028.352) 17.535.777 19.403.458) 7.563.109) 9.604.839 128.135.535)
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah (24.670.249) - (11.148.111) (474.020) - (36.292.380) Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain -) - (2.273.806) -) - (2.273.806)
Deposits from other banks
Liabilitas ke cabang-cabang lain -) - (1.013) -) - (1.013) Due to other branches
(24.670.249) - (13.422.930) (474.020) - (38.567.199)
Gap re-pricing suku bunga 49.358.103) 17.535.777 5.980.528) 7.089.089) 9.604.839 89.568.336) Interest re-pricing gap
31 Desember/December 2015
Suku bunga mengambang/
Floating rate Suku bunga tetap/
Fixed rate
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months - 1 year
Kurang dari 3 bulan/
Less than 3 months
3 bulan - 1 tahun/
3 months - 1 year
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain -) - 11.743.893) -) - 11.743.893)
Placements with Bank Indonesia
and other banks Kredit yang diberikan 72.680.319) 20.599.378 -) -) - 93.279.697) Loans receivable Efek-efek untuk tujuan
investasi -) - 5.188.520) 7.123.743) 8.490.193 20.802.456)
Investment securities 72.680.319) 20.599.378 16.932.413) 7.123.743) 8.490.193 125.826.046)
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah (22.471.069) - (8.219.828) (701.000) - (31.391.897) Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain -) - (2.995.865) -) - (2.995.865)
Deposits from other banks
Liabilitas ke cabang-cabang lain -) - (909) -) - (909) Due to other branches
(22.471.069) - (11.216.602) (701.000) - (34.388.671)
Gap re-pricing suku bunga 50.209.250) 20.599.378 5.715.811) 6.422.743) 8.490.193 91.437.375) Interest re-pricing gap
Tabel di bawah ini menyajikan portofolio non-trading (aset dan liabilitas berbunga) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s non-trading portfolios (interest-earning assets and interest-bearing liabilities) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
37
) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)
Tabel berikut menyajikan suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk setiap instrumen keuangan:
The following table summarizes the weighted average effective interest rates for each financial instrument:
Analisis sensitivitas Sensitivity analysis
Risiko tingkat suku bunga diukur dengan melakukan analisis sensitivitas atas beberapa skenario untuk melihat dampak dari perubahan-perubahan yang signifikan dalam suku bunga, dengan menggunakan asumsi tidak ada pergerakan kurva imbal hasil yang tidak simetris dan posisi keuangan tidak berubah, terhadap aset bersih yang terkait suku bunga (net interest-bearing asset) sebagai berikut:
Interest rate risk is measured by conducting sensitivity analysis on scenarios to see the impact of significant changes in interest rate, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, to net interest-bearing asset as follows:
2016 Kenaikan paralel
100 basis poin/ 100 bp parallel
increase
Penurunan paralel 100 basis poin/ 100 bp parallel
decrease Rp juta/million Rp juta/million Sensitivitas atas proyeksi
pendapatan bunga - bersih Sensitivity of projected net interest
income Untuk tahun berakhir 31 Desember
2016 196.592 (196.592) For the year ended
31 December 2016
31 Desember/December 2016 2015 % % Aset Assets
Rupiah Rupiah Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain 4,41 5,88 Placements with Bank Indonesia
and other banks Kredit yang diberikan 7,46 9,30 Loans receivable Sertifikat Bank Indonesia 6,30 6,67 Certificates of Bank Indonesia
Dolar Amerika Serikat United States Dollar Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain 0,76 0,24 Placements with Bank Indonesia
and other banks Kredit yang diberikan 1,41 1,01 Loans receivables
Yen Jepang Japanese Yen Kredit yang diberikan 0,70 0,81 Loans receivables
Liabilitas Liabilities
Rupiah Rupiah Simpanan dari Bank lain Deposits from other banks
Call money 6,21 7,94 Call money Simpanan dari nasabah Deposits from customers
Giro 0,90 0,81 Current accounts Deposito berjangka 5,57 7,45 Time deposits
Dolar Amerika Serikat United States Dollar Simpanan dari nasabah Deposits from customers
Giro 0,05 0,04 Current accounts Deposito berjangka 0,64 0,31 Time deposits
Yen Jepang Japanese Yen Simpanan dari nasabah Deposits from customers
Deposito berjangka 0,00 0,01 Time deposits
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
38
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)
2015 Kenaikan paralel
100 basis poin/ 100 bp parallel
increase
Penurunan paralel 100 basis poin/ 100 bp parallel
decrease Rp juta/million Rp juta/million Sensitivitas atas proyeksi
pendapatan bunga - bersih Sensitivity of projected net interest
income Untuk tahun berakhir
31 Desember 2015 243.558) (243.558) For the year ended
31 December 2015
b. Portofolio trading b. Trading portfolios
Alat utama yang digunakan dalam menghitung dan memantau eksposur risiko pasar dalam portofolio perdagangan Bank adalah Value at Risk (VaR). VaR dari portofolio perdagangan merupakan estimasi kerugian yang mungkin timbul pada portofolio dalam periode waktu yang ditetapkan (periode kepemilikan) dari pergerakan pasar yang merugikan dengan probabilitas tertentu (tingkat keyakinan). Model VaR digunakan oleh Bank dengan tingkat keyakinan 99 persen dan dengan asumsi periode kepemilikan selama 10 hari.
The principle tool used to measure and control market risk exposure within the Bank’s trading portfolios is Value at Risk (VaR). The VaR of a trading portfolio is the estimated loss that would arise on the portfolio over a specified period of time (holding period) from an adverse market movement with a specified probability (confidence level). The VaR model used by the Bank is based upon a 99 percent confidence level and assumes a 10-day holding period.
Penggunaan model VaR didasarkan terutama pada simulasi historis. Dengan mempertimbangkan data pasar selama tiga tahun sebelumnya, dan memperhatikan hubungan atas berbagai pasar dan harga yang berbeda, model tersebut menghasilkan berbagai skenario masa depan yang dapat diterima untuk pergerakan harga pasar.
The VaR model is based mainly on historical simulation. By taking into account the market data from the previous three years, and observed relationship between different markets and prices, the model generates a wide range of plausible future scenarios for market price movements.
Bank menggunakan batasan VaR dalam transaksi perdagangan. Struktur keseluruhan batasan VaR harus tunduk pada tinjauan dan persetujuan rapat Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas. Batasan VaR dialokasikan untuk portofolio perdagangan. VaR dihitung secara harian. Laporan harian atas penggunaan batasan VaR diserahkan kepada Manajemen dan ringkasan secara rutin disampaikan dalam rapat Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas.
The Bank uses VaR limits for trading transactions. The overall structure of VaR limits should be subject to review and approval by Market and Liquidity Risk Management Committee meeting. VaR limits are allocated to trading portfolios. VaR is measured daily. Daily reports of utilization of VaR limits are submitted to the Management and regular summaries are submitted to Market and Liquidity Risk Management Committee meeting.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
39
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)
b. Portofolio Perdagangan (Lanjutan) b. Trading portfolios (Continued)
Ringkasan dari posisi VaR portofolio perdagangan Bank pada tanggal 31 Desember dan selama tahun-tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
A summary of the VaR position of the Bank’s trading portfolios as of 31 December and during the respective years were as follows:
Posisi VaR Bank pada tanggal dan selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 tidak melebihi batasan VaR.
The Bank’s VaR position as of and during the years ended 31 December 2016 and 2015 did not exceed the VaR limits.
Metode perhitungan VaR yang menggunakan data historis dan tingkat keyakinan tertentu menggambarkan masih adanya kemungkinan dimana kerugian aktual yang dihasilkan dari peristiwa di masa depan lebih besar dari estimasi kerugian yang dihasilkan dari VaR, terutama pada peristiwa-peristiwa luar biasa yang memiliki dampak besar.
VaR calculation method that uses historical data and certain confidence level indicates that there is still a possibility that actual losses resulted from future events are higher than potential estimated losses generated from VaR, in particular on extraordinary high impact events.
Keterbatasan metodologi VaR diakui dengan melengkapi batasan VaR dengan batasan posisi lainnya. Selain itu, Bank menggunakan berbagai stress test dengan cakupan yang luas untuk mengetahui dampak keuangan dari berbagai skenario pasar yang berada di luar kewajaran, seperti periode saat pasar kekurangan likuiditas, baik terhadap masing-masing portofolio perdagangan Bank maupun keseluruhan posisi Bank.
The limitations of the VaR methodology are recognized by supplementing VaR limits with other position limit. In addition, the Bank uses a wide range of stress tests to model the financial impact of a variety of exceptional market scenarios, such as periods of market liquidity shortage, on Bank’s trading portfolios and the Bank’s overall position.
As of 31 December Average Maximum Minimum
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million 2016 2016 Derivatif - selain option 37.385 36.886 51.589 19.335 Derivatives - non option 2015 2015 Derivatif - selain option 31.757 28.881 55.076 14.406 Derivatives - non option Option - 3 9 1 Option
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
40
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko likuiditas d. Liquidity risk management
31 Desember/December 2016
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas
masuk (keluar)/ Gross
nominal inflow (outflow)
< 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
>3-12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
>2 tahun/ years
Liabilitas non-derivatif Non-derivative financial liabilities
Simpanan dari nasabah (36.292.380) (36.322.321) (34.334.926) (1.508.529) (478.866) -) -) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank
lain (2.273.806) (2.273.808) (383.564) (906.338) (983.906) -) -) Deposits from other
banks Utang akseptasi (1.197.577) (1.197.577) (554.812) (473.186) (169.579) -) -) Acceptance payables Beban yang masih harus
dibayar (332.301) (332.301) -) -) (332.301) -) -) Accrued expenses Liabilitas ke Kantor Pusat
dan cabang-cabang lain (7.736) (7.736) (7.736) -) -) -) -) Due to Head Office and
other branches (40.103.800) (40.133.743) (35.281.038) (2.888.053) (1.964.652) -) -)
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan: (2.704.408)
Financial liabilities held for trading:
Arus kas keluar -) (76.613.884) (21.025.779) (15.633.131) (19.819.042) (12.571.848) (7.564.084) Outflow Arus kas masuk -) 73.908.528) 20.776.284) 15.354.854) 18.844.143) 11.855.374) 7.077.873) Inflow (2.704.408) (2.705.356) (249.495) (278.277) (974.899) (716.474) (486.211)
Komitmen dengan risiko kredit
Commitments with credit risk
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed -) (6.922.861) (6.922.861) -) -) -) -)
Unused loan facilities - committed
Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan -) (2.244.735) (219.305) (1.523.444) (501.986) -) -)
Irrevocable Letter of
Credit -) (9.167.596) (7.142.166) (1.523.444) (501.986) -) -)
Jumlah (42.808.208) (52.006.695) (42.672.699) (4.689.774) (3.441.537) (716.474) (486.211) Total
Manajemen risiko likuiditas harus mencakup manajemen dana dengan analisis lengkap atas arus kas, dan pemantauan secara terus-menerus terhadap struktur laporan posisi keuangan Bank, batas pinjaman, pengelolaan agunan, aset penyangga, dan biaya mempertahankan likuiditas, untuk memastikan keragaman dan ketersediaan sumber-sumber pendanaan.
The management of liquidity risk should include fund management with a full analysis of cash-flows, and continued monitoring of the Bank’s statement of financial position structure, borrowing limits, collateral management, buffer assets, and cost of maintaining liquidity, in order to ensure the diversity and availability of funding sources.
Risiko likuiditas diidentifikasi, diukur, dan dimitigasi dengan menggunakan Analisis Posisi Kesenjangan Aset-Liabilitas. Untuk meninjau batas pendanaan tahap likuiditas, Bank telah memasukkan agenda likuiditas dalam setiap Rapat MLRMC.
The liquidity risk is identified, measured and mitigated by using Asset-Liability Gap Position Analysis. To review the liquidity stage funding limits, the Bank has incorporated the liquidity agenda in every MLRMC Meeting.
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar) berdasarkan sisa umur kontraktual liabilitas keuangan sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Gross nominal cash inflow (outflow) based on remaining contractual maturities of financial liabilities were as follows:
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
41
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas
masuk (keluar)/ Gross
nominal inflow (outflow)
< 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
>3-12 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
>2 tahun/ years
Liabilitas non-derivatif Non-derivative financial liabilities
Simpanan dari nasabah (31.391.897) (31.422.040) (29.966.256) (746.168) (709.616) -) -) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank
lain (2.995.865) (2.995.865) (1.595.873) (248.581) (1.151.411) -) -) Deposits from other
banks Utang akseptasi (2.021.413) (2.021.413) (731.058) (1.195.367) (94.988) -) -) Acceptance payables Beban yang masih harus
dibayar (284.341) (284.341) -) -) (284.341) -) -) Accrued expenses Liabilitas ke Kantor Pusat
dan cabang-cabang lain (9.317) (9.317) (9.317) -) -) -) -) Due to Head Office and
other branches (36.702.833) (36.732.976) (32.302.504) (2.190.116) (2.240.356) -) -)
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan: (4.652.980)
Financial liabilities held for trading:
Arus kas keluar -) (79.328.282) (21.995.134) (23.725.858) (11.624.979) (12.398.893) (9.583.418) Outflow Arus kas masuk -) 74.710.273) 20.772.888) 22.359.340) 11.376.912) 11.026.625) 9.174.508) Inflow (4.652.980) (4.618.009) (1.222.246) (1.366.518) (248.067) (1.372.268) (408.910)
Komitmen dengan risiko kredit
Commitments with credit risk
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed -) (6.883.026) (6.883.026) -) -) -) -)
Unused loan facilities - committed
Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan -) (822.476) (210.212) (514.820) (97.444) -) -)
Irrevocable Letter of
Credit -) (7.705.502) (7.093.238) (514.820) (97.444) -) -)
Jumlah (41.355.813) (49.056.487) (40.617.988) (4.071.454) (2.585.867) (1.372.268) (408.910) Total
Tabel di atas menyajikan arus kas yang tidak didiskonto dari liabilitas keuangan Bank dan komitmen fasilitas kredit berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual yang paling dekat. Arus kas atas instrumen keuangan yang diharapkan Bank bervariasi secara signifikan dari analisis ini. Sebagai contoh, simpanan dari nasabah diharapkan memiliki saldo yang stabil atau meningkat; dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
The above table shows the undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and committed loan facilities on the basis of their earliest possible contractual maturity. The Bank’s expected cash flows on these instruments may vary significantly from this analysis. For example, deposits from customers are expected to maintain a stable or increasing balance; and unused committed credit facility are not all expected to be drawn down immediately.
Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan atau komitmen. Pengungkapan atas transaksi derivatif menunjukkan nilai bersih arus kas keluar untuk transaksi derivatif yang diselesaikan secara neto (misalnya interest rate swap), dan nilai bruto arus kas masuk dan keluar untuk derivatif yang diselesaikan secara bruto pada saat bersamaan (misalnya currency forward).
The gross nominal inflow (outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liabilities or commitments. The disclosure for derivatives transaction shows a net cash outflow for derivatives that are net settled (e.g. interest rate swap), and a gross amount of cash inflow and outflow for derivatives that have simultaneous gross settlement (e.g. currency forward).
Simpanan dari nasabah dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan karena transaksi-transaksi tersebut tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual.
Deposits from customers and unused loan facilities - committed are included in the bucket less than 1 month since those transactions have no contractual maturities.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
42
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk management (Continued)
Dalam mengelola risiko likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan, Bank memiliki aset lancar yang terdiri dari kas dan setara kas dan efek-efek untuk tujuan investasi yang memiliki kualitas investment grade dan memiliki pasar aktif dan likuid. Aset-aset tersebut dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank.
To manage the liquidity risk arising from financial liabilities, the Bank holds liquid assets comprising cash and cash equivalents and investment grade investment securities for which there is an active and liquid market. These assets can be sold anytime to meet the Bank’s liquidity requirements.
Liabilitas ke Kantor Pusat sebesar jumlah dana usaha yang dilaporkan (Catatan 23) tidak disertakan pada tabel di atas karena sifat dan tujuan dana tersebut secara substansi merupakan penempatan modal dan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar negeri, serta peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 yang menyatakan bahwa modal bagi kantor cabang dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di luar negeri adalah Dana Usaha yang ditempatkan pada kantor cabang oleh Kantor Pusatnya.
Due to Head Office up to the amount of declared operating funds (Note 23) is not included in the above table since the nature and purpose of this fund in substance contemplates capital placement and in accordance with Decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, auxiliary branch offices and representative offices of foreign banks, as well as Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 regarding Minimum Capital Requirement which states that capital for a branch of foreign bank in Indonesia is the Operational Funds placed in the branch by its Head Office.
e. Manajemen risiko operasi e. Operational risk management
Direksi MUFG telah menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko Operasional MUFG sebagai kebijakan yang berlaku di seluruh grup untuk mengelola risiko operasional. Kebijakan ini mengatur prinsip-prinsip inti mengenai manajemen risiko operasional, termasuk definisi risiko operasional, dan sistem serta proses-proses manajemen risiko.
MUFG’s Board of Directors has approved the MUFG Operational Risk Management Policy as a group-wide policy for managing operational risk. This policy sets forth the core principles regarding operational risk management, including the definition of operational risk and the risk management system and processes.
Bank telah menetapkan kerangka kerja manajemen risiko untuk pengumpulan data kerugian, Control Self-Assessment (CSA), dan pengukuran risiko operasional untuk mengidentifikasi, mengakui, mengevaluasi, mengukur, mengendalikan, memantau, dan melaporkan risiko operasional secara tepat. Bank memfokuskan upaya-upayanya untuk memastikan penilaian yang akurat terhadap status kerugian-kerugian yang timbul dari risiko operasional dan pelaksanakan upaya-upaya penanggulangan yang tepat sekaligus memelihara database kerugian.
The Bank has established a risk management framework for loss data collection, Control Self Assessment (CSA), and measurement of operational risk in order to appropriately identify, recognize, evaluate, measure, control, monitor and report operational risk. The Bank focuses their efforts on ensuring accurate assessment of the status of operational risk losses and the implementation of appropriate countermeasures while maintaining losses database.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
43
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
f. Manajemen permodalan f. Capital management
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank memelihara dasar permodalan yang kuat untuk memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan modal yang diwajibkan regulator, mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan nasabah, deposan, dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan tingkat pengembalian ke Kantor Pusat Bank.
The Bank’s capital management objective is to ensure that the Bank maintains a strong capital base that meets all of its operational activities and regulatory capital needs, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Bank’s capital management practices focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Bank’s Head Office.
Modal yang diwajibkan regulator Regulatory capital Bank-bank yang merupakan kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri diwajibkan memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari total liabilitas Bank dikurangi dengan seluruh kewajiban antar kantor pada setiap bulan dan paling sedikit sebesar Rp 1 triliun. Aset keuangan yang dapat diperhitungkan dalam CEMA adalah (i) surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; (ii) surat berharga yang diterbitkan oleh bank lain yang berbadan hukum Indonesia, dan (iii) surat berharga yang diterbitkan oleh korporasi berbadan hukum Indonesia, yang memenuhi kriteria tertentu.
Foreign bank branch offices shall fulfill the minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of total Bank’s liabilities deducted with the total liabilities to inter-office every month but not less than Rp 1 trillion. Financial assets that meet the criteria for CEMA are (i) securities issued by the Government of the Republic of Indonesia; (ii) securities issued by other banks incorporated in Indonesia, and (iii) securities issued by corporations incorporated in Indonesia that meet specific criteria.
Efektif tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan beralih ke OJK. OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mematuhi peraturan OJK yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan regulator.
Effective since 31 December 2013, the regulatory and supervisory functions, duties, and authority in the banking section moved to OJK. OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing OJK regulations in respect of regulatory capital.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan OJK yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank terutama meliputi dana usaha, laba tahun-tahun lalu, laba tahun berjalan, dan cadangan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
The Bank calculates its capital requirement using the prevailing OJK regulation for which the Bank’s regulatory capital mainly includes operating funds, retained earnings, profit for the year, and the allowable amount of allowance for impairment losses.
Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) dihitung berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan OJK, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Risk Weighted Assets (”RWA”) are determined in accordance with specified requirements that reflect various levels of risk attached to assets and exposures not reflected in the statement of financial position. Based on OJK regulation, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
44
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
f. Manajemen permodalan (Lanjutan) f. Capital management (Continued)
Modal yang diwajibkan regulator (Lanjutan) Regulatory capital (Continued)
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan investor, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan usaha di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke Kantor Pusat juga diperhitungkan. Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar, serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang diperoleh dari posisi permodalan yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on Head Office’s return is also considered. The Bank also recognizes the need to maintain a balance between higher returns, that might be possible with greater gearing, and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Manajemen menggunakan rasio permodalan yang diwajibkan regulator untuk memantau permodalan Bank dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi acuan bagi industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan OJK untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap hubungan antara kecukupan modal dengan ketersediaan modal.
Management uses regulatory capital ratio in order to monitor the Bank’s capital base, and this capital ratio remain the industry standards for measuring capital adequacy. OJK’s approach to such measurement is primarily based on monitoring of the relationship between capital resources requirement to available capital resources.
Sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku, Bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 9% berdasarkan hasil self-assessment profil risiko bank. Selain Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (“KPMM”) berdasarkan profil risiko, mulai tanggal 1 Januari 2016, Bank diwajibkan untuk membentuk tambahan modal sebagai penyangga (buffer) sebagai berikut: a. Capital Conservation Buffer (CCB) sebesar
2,5% dari ATMR bagi bank yang tergolong sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dan BUKU 4, dan berlaku secara bertahap mulai dari tanggal 1 Januari 2016 sebesar 0,625%, 1 Januari 2017 sebesar 1,25%, 1 Januari 2018 sebesar 1,875% dan 1 Januari 2019 dan seterusnya sebesar 2,5%.
b. Countercyclical Buffer dalam kisaran sebesar
0% sampai dengan 2,5% dari ATMR yang berlaku bagi seluruh bank dan mulai ditetapkan pada tanggal 1 Januari 2016 oleh OJK berdasarkan kondisi makro ekonomi Indonesia.
c. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik.
Komponen penyangga ini tidak relevan karena Bank adalah kantor cabang bank asing di Indonesia.
Bank juga diwajibkan untuk membentuk Dana Usaha untuk buffer, yang merupakan bagian dana usaha yang ditempatkan dalam CEMA (diungkapkan sebagai persentase dari ATMR) yang tersedia untuk memenuhi buffer.
In accordance with prevailing OJK regulation, the Bank is required to provide minimum capital of 9% based on the Bank’s risk profile self-assessment result. In addition to the minimum Capital Adequacy Ratio (“CAR”) based on risk profile, starting 1 January 2016, Bank is obliged to set aside additional capital buffer as follow: a. Capital Conservation Buffer (CCB) of 2.5%
from the Risk Weighted Average Assets for banks categorized as Commercial Bank with Business Activity (BUKU) 3 and BUKU 4, and will be effective gradually starting on 1 January 2016 of 0.625%, 1 January 2017 of 1.25%, 1 January 2018 of 1.875% and 1 January 2019 onwards of 2.5%.
b. Countercyclical Buffer in the range of 0% up to
2.5% from Risk Weighted Average Assets which are applicable to all banks and will be determined starting 1 January 2016 by OJK depending on Indonesia macro economic condition.
c. Capital Surcharge for Systemic Bank. This
buffer is not applicable because the Bank is a branch of foreign bank in Indonesia.
The Bank is also obliged to set aside Operating Funds for Buffer, which is part of operating funds that placed in CEMA (presented as percentage of RWA) to meet buffer.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
45
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
f. Manajemen permodalan (Lanjutan) f. Capital management (Continued)
Modal yang diwajibkan regulator (Lanjutan) Regulatory capital (Continued)
Bank telah mematuhi semua persyaratan eksternal atas modal yang ditetapkan sepanjang periode pelaporan.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the reporting period.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank yang dihitung sesuai peraturan OJK yang berlaku adalah sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) calculated in accordance with prevailing OJK regulation was as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Komponen modal: Component of capital: Penyertaan Kantor Pusat (Catatan 16) 1.424.298) 1.424.298) Head Office investments (Note 16) Dana Usaha (Catatan 23) 78.150.165) 81.753.746) Operating funds (Note 23) Laba yang belum dipindahkan ke Kantor
Pusat (setelah dikurangi liabilitas pajak tangguhan) tahun lalu 11.439.538) 9.380.691)
Previous year unremitted profit to Head Office (after deducted deferred tax
liabilities) Laba bersih tahun berjalan 2.659.942) 2.058.847) Current year net income Pendapatan Komprehensif Lainnya :
Keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk dijual (45%) 66.083) 609)
Other Comprehensive Income: Unrealized gain from the increase of
available-for-sale investment securities(45%)
Faktor pengurang modal (1.689.701) (1.635.282) Deduction factor of capital Cadangan umum penyisihan penghapusan
aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) 1.184.832) 1.186.023)
General reserve for allowance for uncollectible earning assets (maximum
1.25% of RWA) Jumlah modal 93.235.157) 94.168.932) Total capital Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko
kredit 101.877.302) 107.000.538) Risk Weighted Assets - for
credit risk Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko
pasar 1.381.374) 3.461.891) Risk Weighted Assets - for
market risk Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko
operasional 6.839.753) 5.564.869) Risk Weighted Assets - for
operational risk Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum -
risiko kredit dan risiko pasar 85,75%) 83,66%) Capital Adequacy Ratio - credit
risk and market risk Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
- risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional 84,68%) 81,16%)
Capital Adequacy Ratio - credit risk,
market risk and operational risk Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
yang diwajibkan sebelum modal penyangga 10%) 10%)
Required Capital Adequacy Ratio before capital buffer
Rasio modal penyangga: Capital buffer ratio:
Capital Conservation Buffer 0,625%) n/a) Capital Conservation Buffer Countercyclical Buffer 0%) n/a) Countercyclical Buffer
Dana usaha untuk penyangga 0%) n/a) Operating funds for buffer
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT
Sumber utama atas ketidakpastian estimasi Key sources of estimation uncertainty
1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
1. Allowance for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 3k.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 3k.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
46
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (Continued)
Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources of estimation uncertainty (Continued)
1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
Keuangan (Lanjutan) 1. Allowance for impairment losses of financial
Assets (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali disetujui secara independen oleh Unit Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claim evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Unit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective loan loss allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well the estimated future cash flows are determined for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
2. Penentuan nilai wajar
Dalam menentukan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 3d.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
2. Determining fair values The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 3d.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
47
6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 31 Desember/December 2016 2015
Rupiah 1.479.459 1.749.475 Rupiah Dolar Amerika Serikat 1.823.599 1.812.645 United States Dollar 3.303.058 3.562.120
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on Minimum Statutory Reserve (GWM).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio GWM utama Bank adalah masing-masing sebesar 7,04% dan 10,49% untuk Rupiah, serta masing-masing sebesar 9,21% dan 9,13% untuk Dolar Amerika Serikat.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s primary GWM ratio were 7.04% and 10.49% for Rupiah, respectively, and 9.21% and 9.13% for United States Dollar, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM sekunder Bank terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Pemerintah masing-masing sebesar 62,36% dan 75,13%.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s Secondary GWM which consist of Bank Indonesia Certificates and Government Bonds were 62.36% and 75.13%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015, Bank tidak membentuk GWM LFR karena LFR Bank lebih besar dari batas atas LFR target dan KPMM Bank di atas 14%.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank did not establish LFR GWM because the Bank’s LFR is above LFR target and the Bank’s CAR is above 14%.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia’s requirement regarding GWM.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank-bank lain dilakukan dengan pihak ketiga. Penempatan berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
All of the placements with other banks were made with third parties. Placement by types were as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Call money 9.829.936 8.807.508 Call money Penempatan pada Bank Indonesia 3.429.238 2.936.385 Placements with Bank Indonesia
13.259.174 11.743.893
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
48
8. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN
8. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING
Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan terdiri dari:
Financial assets and liabilities held for trading consist of:
31 Desember/December 2016 2015
Aset keuangan untuk
diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan/
Financial liabilities held
for trading
Aset keuangan untuk
diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan/
Financial liabilities held
for trading Pihak berelasi Related parties
Kontrak berjangka mata uang asing 46.554 (168.504) 375.869 (2.912) Currency forward contracts
Kontrak cross currency swap 35.540 (606.644) 18.090 (632.957) Cross currency swap contracts Kontrak interest rate swap 210.002 (141.687) 119.290 (150.274) Interest rate swap contracts
292.096 (916.835) 513.249 (786.143)
Pihak ketiga Third parties Kontrak berjangka mata
uang asing 584.302 (250.255) 424.959 (804.114) Currency forward contracts Kontrak cross currency swap 2.231.480 (1.442.033) 3.585.919 (3.016.463) Cross currency swap contracts Kontrak interest rate swap 121.999 (95.285) 161.181 (46.260) Interest rate swap contracts
2.937.781 (1.787.573) 4.172.059 (3.866.837)
3.229.877 (2.704.408) 4.685.308 (4.652.980)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS RECEIVABLE
a. Berdasarkan jenis kredit yang diberikan a. By type of loans
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Rupiah
Pihak berelasi Related parties Modal kerja 2.239.281) 2.365.547) Working capital Pinjaman karyawan 22.083) 12.014) Employee loan
Pihak ketiga Third parties Modal kerja 30.324.217) 26.372.307) Working capital Investasi 732.539) 1.046.395) Investment Pinjaman karyawan 96.630) 96.837) Employee loan
33.414.750) 29.893.100) Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai (24.646) (23.433) Less: allowance
for impairment losses 33.390.104) 29.869.667)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
49
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS RECEIVABLE (Continued)
a. Berdasarkan jenis kredit yang diberikan (Lanjutan)
a. By type of loans (Continued)
31 Desember/December 2016 2015 Mata uang asing Foreign currencies
Pihak berelasi Related parties Modal kerja 1.007.294) 843.673) Working capital
Pihak ketiga Third parties Modal kerja 50.601.493) 54.657.207) Working capital Investasi 6.649.769) 8.162.066) Investment
58.258.556) 63.662.946) Cadangan kerugian penurunan nilai (84.531) (252.916) Allowance for impairment losses 58.174.025) 63.410.030)
Kredit yang diberikan - bersih 91.564.129) 93.279.697) Loans receivable - net
b. Berdasarkan mata uang b. By currency
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah 33.414.750) 29.893.100) Rupiah Dolar Amerika Serikat 57.442.705) 62.552.763) United States Dollar Yen Jepang 815.851) 1.110.183) Japanese Yen 91.673.306) 93.556.046) Cadangan kerugian penurunan nilai (109.177) (276.349) Allowance for impairment losses Kredit yang diberikan - bersih 91.564.129) 93.279.697) Loans receivable - net
c. Berdasarkan sektor ekonomi c. By economic sector
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah Rupiah
Jasa keuangan 8.235.072) 7.406.694) Financial services Manufaktur 10.443.037) 12.037.236) Manufacturing Perdagangan, restoran dan hotel 5.739.235) 4.281.805) Trading, restaurant and hotel Pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi 3.920.137) 4.449.680) Transportation, warehouse and
communication Perumahan dan konstruksi 4.364.254) 1.371.880) Housing and construction Pertanian, kehutanan dan pertambangan 523.908) 193.570) Agriculture, forestry and mining Listrik, gas dan air 70.393) 43.384) Electricity, gas and water Lain-lain 118.714) 108.851) Others 33.414.750) 29.893.100)
Mata uang asing Foreign currencies Jasa keuangan 19.914.114) 16.062.704) Financial services Manufaktur 15.617.502) 19.618.624) Manufacturing Perdagangan, restoran dan hotel 3.111.996) 3.225.863) Trading, restaurant and hotel Pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi 6.444.384) 10.728.811) Transportation, warehouse and
communication Perumahan dan konstruksi 1.519.453) 1.069.245) Housing and construction Pertanian, kehutanan dan pertambangan 7.084.469) 10.300.358) Agriculture, forestry and mining Listrik, gas dan air 4.415.250) 2.399.701) Electricity, gas and water Lain-lain 151.388) 257.640) Others 58.258.556) 63.662.946)
91.673.306) 93.556.046) Cadangan kerugian penurunan nilai (109.177) (276.349) Allowance for impairment losses Kredit yang diberikan - bersih 91.564.129) 93.279.697) Loans receivable - net
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
50
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS RECEIVABLE (Continued)
d. Berdasarkan jangka waktu d. By maturity
Berdasarkan periode perjanjian kredit: Based on the term of loan agreements:
31 Desember/December 2016
Rupiah/ Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies
Jumlah/ Total
< 1 tahun 3.152.186) 4.140.884) 7.293.070) < 1 year 1 - 2 tahun 13.925.665) 10.459.068) 24.384.733) 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 6.297.922) 15.851.451) 22.149.373) > 2 - 5 years > 5 tahun 10.038.977) 27.807.153) 37.846.130) > 5 years 33.414.750) 58,258,556) 91.673.306) Cadangan kerugian penurunan nilai (24.646) (84.531) (109.177) Allowance for impairment losses Kredit yang diberikan - bersih 33.390.104) 58.174.025) 91.564.129) Loans receivable - net
31 Desember/December 2015
Rupiah/ Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies
Jumlah/ Total
< 1 tahun 1.288.163) 203.514) 1.491.677) < 1 year 1 - 2 tahun 8.662.184) 8.886.624) 17.548.808) 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 11.781.181) 28.524.741) 40.305.922) > 2 - 5 years > 5 tahun 8.161.572) 26.048.067) 34.209.639) > 5 years 29.893.100) 63.662.946) 93.556.046) Cadangan kerugian penurunan nilai (23.433) (252.916) (276.349) Allowance for impairment losses Kredit yang diberikan - bersih 29.869.667) 63.410.030) 93.279.697) Loans receivable - net
e. Kredit sindikasi e. Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain.
Syndicated loans represent loans given to debtors under syndicated financing agreements with other banks.
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan berkisar antara 2,78% - 50% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Bank’s participation as a member of syndication ranged from 2.78% - 50% as of 31 December 2016 and 2015.
f. Kredit yang direstrukturisasi f. Restructured loans
Pada tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 restrukturisasi kredit dilakukan dengan perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kredit yang diberikan dan telah direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 6.173 dan Rp 6.946.
For the year ended 31 December 2016, loan restructuring was conducted by the Bank through extention on the credit terms. As of 31 December 2016 and 2015, restructured loan amounted to Rp 6,173 and Rp 6,946, respectively.
g. Penyisihan kerugian penurunan nilai g. Allowance for impairment losses
Rasio Non-Performing Loan (NPL) yang dihitung untuk tujuan pelaporan ke BI adalah sebagai berikut:
The Non-Performing Loan (NPL) ratios calculated for BI regulatory reporting purpose were as follows:
31 Desember/December 2016 2015 % % NPL bruto 0,38 0,72 Gross NPL NPL neto 0,34 0,54 Net NPL
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
51
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS RECEIVABLE (Continued)
g. Penyisihan kerugian penurunan nilai (Lanjutan)
g. Allowance for impairment losses (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kredit non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan peraturan BI) masing-masing sebesar Rp 343.938 dan Rp 672.055, terutama berasal dari sektor industri manufaktur.
As of 31 December 2016 and 2015, non-performing loans (sub-standard, doubtful and loss based on BI regulation) amounted to Rp 343,938 and Rp 672,055, respectively, primarily arising from the manufacturing sector.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) seperti dalam Laporan BMPK kepada Bank Indonesia.
As of 31 December 2016 and 2015, there were no excess of Legal Lending Limit (LLL) as stated in the LLL report to Bank Indonesia.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement in the allowance for impairment losses was as follows:
31 Desember/31 December 2016 2015 Rupiah Rupiah
Saldo awal 23.433) 30.699) Beginning balance Penambahan (pemulihan) selama tahun
berjalan 1.213) (7.266) Addition (reversal) during
the year Saldo akhir 24.646) 23.433) Ending balance
Mata uang asing Foreign currencies
Saldo awal 252.916) 235.143) Beginning balance Pemulihan selama tahun berjalan (94.652) (6.816) Reversal during the year Selisih kurs (10.701) 24.589) Exchange rate difference Hapus buku (63.032) -) Write-off Saldo akhir 84.531) 252.916) Ending balance
Jumlah 109.177) 276.349) Total
h. Informasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan h. Other significant information relating to loans
receivable
Kredit kepada karyawan Bank ditujukan untuk pendidikan, pemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 4 bulan sampai dengan 257 bulan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 6 bulan sampai dengan 257 bulan pada tanggal 31 Desember 2015. Tingkat bunga kontraktual rata-rata setahun untuk kredit kepada karyawan adalah 3,52% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 4,55 % pada tanggal 31 Desember 2015.
Loans receivable to the Bank’s employees are granted for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties with maturities of 4 months to 257 months as of 31 December 2016 and 6 months to 257 months as of 31 December 2015. These loans receivable bear contractual average interest rate per annum of 3.52% as of 31 December 2016 and 4.55% as of 31 December 2015.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank antara lain jaminan perusahaan, jaminan pribadi, standby letters of credit, deposito berjangka (Catatan 11), rumah, tanah, bangunan dan aset berwujud lainnya.
Loans receivable are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals generally accepted in the banking industry, such as corporate guarantees, personal guarantees, standby letters of credit, time deposits (Note 11), properties, lands, buildings and other tangible assets.
Pada tahun 2006, Bank membeli kredit yang diberikan dan kontrak derivatif dari PT Bank UFJ Indonesia sejumlah ekuivalen Rp 614.682. Perbedaan dari lebih besarnya harga perolehan di atas nilai buku bersih dari kredit yang diberikan dan kontrak derivatif yang dibeli sejumlah ekuivalen Rp 8.660, dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, yang selanjutnya direklasifikasi ke akun tambahan penyertaan kantor pusat.
In 2006, the Bank purchased loans receivable and derivative contracts from PT Bank UFJ Indonesia at an amount equivalent to Rp 614,682. The difference derived from the higher of acquisition price over the net book value of the purchased loans receivable and derivative contracts amounted to equivalent Rp 8,660, was recorded as difference in value of restructuring transactions between entities under common control, which was subsequently reclassified to additional head office investment account.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
52
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 9. LOANS RECEIVABLES (Continued)
h. Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
h. Other significant information relating to loans receivables (Continued)
Pada tahun 2011, beberapa kontrak derivatif yang dibeli dari PT Bank UFJ Indonesia tersebut telah diselesaikan secara penuh oleh konsumen. Oleh karena itu, Bank telah mengakui keuntungan sebesar Rp 2.607 pada tahun 2011 dan mengurangi saldo akun tambahan penyertaan kantor pusat dengan jumlah yang sama.
In 2011, several purchased derivative contracts from PT Bank UFJ Indonesia were fully settled by the customers. As a result, the Bank recognized gain of Rp 2,607 in 2011 and reduced the balance of additional head office investment for the same amount.
10. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI 10. INVESTMENT SECURITIES
Berdasarkan jenis, mata uang dan tujuan investasi, efek-efek untuk tujuan investasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Details of investment securities by type, currencies and purpose of investment are as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Rupiah Rupiah Surat Perbendaharaan Negara 857.318 853.071) Indonesian Treasury Bills
Mata uang asing Foreign currencies
Obligasi Negara 9.173.011 8.073.613) Government Bonds 10.030.329 8.926.684) Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Rupiah Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 1.886.992 1.974.778) Certificates of Bank Indonesia Wesel Ekspor 5.822.049 1.775.868) Export Bills
7.709.041 3.750.646)
Mata uang asing Foreign currencies Sertifikat Bank Indonesia 3.069.306 343.032) Certificates of Bank Indonesia Wesel Ekspor 2.503.556 7.782.094) Export Bills 5.572.862 8.125.126)
Efek-efek untuk tujuan investasi 23.312.232 20.802.456) Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
There was no impairment loss for investment securities as of 31 December 2016 and 2015.
Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized loss from changes in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan
tangguhan (102.287)
(22.347) Balance, beginning of the year - before
deferred income tax Perubahan nilai wajar 104.735) (74.670) Changes in fair value Jumlah dipindahkan ke laba rugi pada saat
penjualan -) (5.270) Amounts transferred to profit or loss on
disposal Jumlah - sebelum pajak penghasilan tangguhan 2.448) (102.287) Total - before deferred income tax Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 13e) (795) 33.244) Deferred income tax (Note 13e) Saldo, akhir tahun 1.653) (69.043) Balance, end of year
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
53
10. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)
10. INVESTMENT SECURITIES (Continued)
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, mulai 30 Juni 2014 Bank wajib memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari jumlah liabilitas Bank. Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki untuk memenuhi ketentuan CEMA pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 5.094.221 dan Rp 5.060.140.
In accordance with Bank Indonesia regulation No. 14/18/PBI/2013 regarding the Bank’s Minimum Capital Requirement, starting 30 June 2014 Bank is obliged to fulfill minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of Bank’s total liabilities. Investment securities held to fulfill CEMA requirement as of 31 December 2016 and 2015 was Rp 5,094,221 and Rp 5,060,140, respectively.
11. SIMPANAN DARI NASABAH 11. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
31 Desember/December 2016 Pihak berelasi/
Related parties Pihak ketiga/ Third parties Jumlah/Total
Rupiah Rupiah Giro 18.205 9.225.512 9.243.717 Current accounts Deposito berjangka - 7.850.413 7.850.413 Time deposits
18.205 17.075.925 17.094.130 Mata uang asing Foreign currencies
Giro 53.002 15.373.530 15.426.532 Current accounts Deposito berjangka - 3.771.718 3.771.718 Time deposits
53.002 19.145.248 19.198.250 Jumlah 71.207 36.221.173 36.292.380 Total
31 Desember/December 2015 Pihak berelasi/
Related parties Pihak ketiga/ Third parties Jumlah/Total
Rupiah Rupiah Giro 19.811 6.887.152 6.906.963 Current accounts Deposito berjangka 18.000 5.122.871 5.140.871 Time deposits
37.811 12.010.023 12.047.834 Mata uang asing Foreign currencies
Giro 64.482 15.499.624 15.564.106 Current accounts Deposito berjangka - 3.779.957 3.779.957 Time deposits
64.482 19.279.581 19.344.063 Jumlah 102.293 31.289.604 31.391.897 Total
a. Giro a. Current accounts
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada giro yang dijadikan jaminan untuk kredit yang diberikan.
As of 31 December 2016 and 2015, there were no current accounts pledged as collateral for loans receivable.
b. Deposito berjangka b. Time deposits
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontraktual adalah sebagai berikut:
Time deposits based on contractual maturity were as follows:
31 Desember/December 2016
Rupiah/Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies Jumlah/Total
< 1 bulan 3.950.690 2.058.943 6.009.633 < 1 month 1 - 3 bulan 3.753.796 1.174.977 4.928.773 1 - 3 months > 3 - 6 bulan 50.895 193.113 244.008 > 3 - 6 months > 6 - 12 bulan 94.673 343.065 437.738 > 6 - 12 months > 1 tahun 359 1.620 1.979 > 1 year 7.850.413 3.771.718 11.622.131
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
54
11. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan) 11. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
b. Deposito berjangka (Lanjutan) b. Time deposits (Continued)
31 Desember/December 2015
Rupiah/Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies Jumlah/Total
< 1 bulan 2.452.687 2.239.718 4.692.405 < 1 month 1 - 3 bulan 2.466.650 799.277 3.265.927 1 - 3 months > 3 - 6 bulan 90.240 373.223 463.463 > 3 - 6 months > 6 - 12 bulan 118.332 367.739 486.071 > 6 - 12 months > 1 tahun 12.962 - 12.962 > 1 year 5.140.871 3.779.957 8.920.828
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, deposito berjangka yang dijadikan agunan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 184.832 dan Rp 216.425 (Catatan 9).
As of 31 December 2016 and 2015, time deposits used as collateral for loans receivable amounted to Rp 184,832 and Rp 216,425, respectively (Note 9).
12. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN 12. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December 2016 Pihak berelasi/
Related parties Pihak ketiga/ Third parties Jumlah/Total
Rupiah Rupiah
Call money - 383.253 383.253 Call money Negotiable Certificate Deposit - 1.890.244 1.890.244 Negotiable Certificate Deposit Giro 309 - 309 Current accounts 309 2.273.497 2.273.806
31 Desember/December 2015 Pihak berelasi/
Related parties Pihak ketiga/ Third parties Jumlah/Total
Rupiah Rupiah
Call money - 1.646.031 1.646.031 Call money Negotiable Certificate of Deposit - 1.349.785 1.349.785 Negotiable Certificate of Deposit Giro 49 - 49 Current accounts 49 2.995.816 2.995.865
13. PERPAJAKAN 13. TAXATION
a. Pada tanggal 31 Desember 2016, pajak dibayar dimuka terdiri dari pajak penghasilan badan lebih bayar untuk tahun fiskal 2016 sebesar Rp 222.810, dan klaim pengembalian pajak untuk tahun fiskal 2013 sebesar Rp 77.180 (Catatan 13i). Pada tanggal 31 Desember 2015, pajak dibayar dimuka terdiri dari pajak penghasilan badan lebih bayar untuk tahun fiskal 2015 sebesar Rp 166.287, dan klaim pengembalian pajak tahun fiskal 2010 sebesar Rp 56.750 (Catatan 13h).
a. As of 31 December 2016, prepaid tax consist of corporate income tax overpayment for fiscal year 2016 amounted to Rp 222,810, and claims for tax refund for fiscal year 2013 amounted to Rp 77,180 (Note 13i). As of 31 December 2015, prepaid tax consist of corporate income tax overpayment for fiscal year 2015 amounted to Rp 166,287, and claims for tax refund for fiscal year 2010 amounted to Rp 56,750 (Note 13h).
b. Utang pajak penghasilan terdiri dari: b. Income tax payable consists of: 31 Desember/December 2016 2015 Pajak penghasilan pasal 25/29 36.992 - Income tax articles 25/29 Pajak penghasilan kantor cabang 301.284 237.256 Branch profit tax
Jumlah 338.276 237.256 Total
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
55
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)
c. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c. The components of income tax expense were as follows:
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Pajak kini 1.305.562) 1.028.108) Current Pajak tangguhan: Deferred tax:
Pembentukan perbedaan temporer (10.965) (23.130) Origination of temporary differences
Jumlah 1.294.597) 1.004.978) Total
d. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
d. The reconciliation between total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax was as follows:
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Laba sebelum pajak 3.954.539 3.063.824) Income before tax Tarif pajak yang berlaku 32,5% 32,5%) Effective tax rates Beban pajak sesuai tarif pajak yang berlaku 1.285.225 995.743) Tax expense at effective tax rates Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat
dikurangkan 9.372 9.945) Tax effect of non - deductible expenses Penyesuaian lainnya - (710) Other adjustment
Beban pajak penghasilan 1.294.597 1.004.978) Income tax expense
e. Perbedaan temporer yang membentuk bagian
signifikan atas aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
e. Temporary differences that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) were as follows:
31 Desember/December 2016
1 Januari/ January
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun
berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year
Dikreditkan (dibebankan) ke
penghasilan komprehensif lain/ Credited
(charged) to other comprehensive
income 31 Desember/
December
Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih:
Deferred tax assets (liabilities) - net:
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (306.728) (2.876) -) (309.604)
Allowance for impairment losses on financial assets
Liabilitas imbalan pasca kerja 82.791) 11.310) 6.438) 100.539) Post-employment benefits
Obligation Aset tetap dan aset
takberwujud (3.123) (1.636) -) (4.759) Premises and equipment and intangible assets
Tunjangan karyawan yang masih harus dibayar 14.237) 4.173) -) 18.410)
Accrued employee allowances
Restorasi aset yang masih harus dibayar 1.736) (6) -) 1.730)
Accrued of asset restoration
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) (Catatan 10) 33.244) -) (34.039) (795)
Fair value reserve (available-for- sale financial assets) (Note 10)
Liabilitas pajak tangguhan - bersih (177.843) 10.965) (27.601) (194.479) Deferred tax liabilities - net
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
56
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)
31 Desember/December 2015
1 Januari/ January
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun
berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year
Dikreditkan (dibebankan) ke
penghasilan komprehensif lain/ Credited
(charged) to other comprehensive
income 31 Desember/
December
Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih:
Deferred tax assets (liabilities) - net:
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (313.722) 6.994) -)) (306.728)
Allowance for impairment losses on financial assets
Liabilitas imbalan pasca kerja 79.017) 8.389) (4.(4.615) 82.791) Post-employment benefits
Obligation Aset tetap dan aset
Takberwujud (1.707) (1.416) -) (3.123) Premises and equipment and intangible assets
Tunjangan karyawan yang masih harus dibayar 5.100) 9.137) -) 14.237)
Accrued employee allowances
Restorasi aset yang masih harus dibayar 1.710) 26) -) 1.736)
Accrued of asset restoration
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) (Catatan 10) 7.262) -) 25.982) 33.244)
Fair value reserve (available-for- sale financial assets) (Note 10)
) Liabilitas pajak tangguhan - bersih (222.340) 23.130) 21.367) (177.843) Deferred tax liabilities - net
f. Tarif pajak penghasilan badan adalah tarif tunggal sebesar 25%. Bank dikenakan pajak atas laba cabang sebesar 10%. Pajak atas laba cabang dikurangkan dari laba yang dipindahkan ke Kantor Pusat.
f. The corporate income tax rate is a single rate of 25%. The Bank is subject to branch profit tax at 10% rate. This branch profit tax is deducted from any profits remitted to the Head Office.
g. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat, telah sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan pertimbangan atas kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan manajemen mengubah pertimbangannya sehubungan dengan kecukupan dari liabilitas pajak yang ada. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat mempengaruhi beban pajak pada periode dimana keputusan dibuat.
g. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations. The Bank’s tax positions may be challenged by tax authorities. Management vigorously defends the Bank’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. The assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period that such determination is made.
h. Pada tanggal 14 dan 16 Pebruari 2017, Direktur Jendral Pajak menolak keberatan yang diajukan Bank atas hasil pemeriksaan pajak untuk tahun fiskal 2010 yang menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan badan sejumlah Rp 43.654 dan pajak penghasilan kantor cabang sejumlah Rp 13.096. Bank akan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
h. On 14 and 16 February 2017, Director General of Taxation rejected the Bank’s objections on the underpayment assessments for fiscal year 2010 of corporate income tax amounting to Rp 43,654 and branch profit tax amounting to Rp 13,096. The Bank will file an appeal to the Tax Court.
i. Pada bulan Desember 2016, Bank menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun fiskal 2013 yang menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan badan (termasuk sanksi administrasi) sejumlah Rp 59.369 dan pajak penghasilan kantor cabang (termasuk sanksi administrasi) sejumlah Rp 17.811. Bank telah membayar seluruh kekurangan pajak (termasuk sanksi administrasi) tersebut pada tanggal 30 Desember 2016. Bank akan mengajukan keberatan dan mengklaim seluruh jumlah yang telah dibayar atas kekurangan pajak tersebut.
i. In December 2016, the Bank received tax underpayment assessments for fiscal year 2013 of Corporate Income Tax (including administrative sanction) amounting to Rp 59,369 and branch profit tax (including administrative sanction) amounting to Rp 17,811. The Bank fully paid the tax underpayment (including administrative sanction) on 30 December 2016. The Bank will file an objection and claim all of the amount paid related to tax underpayment.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
57
14. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank wajib memberikan imbalan kerja untuk karyawannya yang memenuhi syarat sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama.
The Bank is required to provide employee benefits for its qualified employees in accordance with Law of the Republic Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations and Collective Labor Agreement.
Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pasca kerja Bank, serta perubahan liabilitas imbalan kerja dan beban yang diakui.
The following table summarizes the Bank’s obligation for post-employee benefits, as well as the movement in the obligation and expenses recognized.
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Perubahan atas liabilitas imbalan pasca kerja: Movement in post-employment benefits
obligation: Liabilitas imbalan pasca kerja, awal tahun 254.743) 243.130)
Post-employment benefits obligation, beginning of year
Termasuk dalam laba rugi: Included in profit or loss:
Beban jasa kini 31.458) (25.047) Current service cost Beban jasa lalu (312) (877) Past service cost Beban bunga 22.926) (20.325) Interest cost
54.072) (44.495) Termasuk dalam pendapatan
komprehensif lain: Included in other comprehensive
income: Kerugian (keuntungan) aktuaria dari: Actuarial loss (gain) arising from:
- asumsi keuangan (3.097) (13.750) financial assumption - - penyesuaian yang timbul 22.906) (451) experience adjustment -
19.809) (14.201) Lain - lain: Others:
Pembayaran manfaat (19.271) (18.681) Benefits paid Liabilitas imbalan pasca kerja, akhir tahun
)30930309309999339309.353) ((254.743)
Post employment benefits obligation, end of year
Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dilakukan oleh PT Biro Pusat Aktuaria, sebagai aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
The calculation of obligation for post-employment benefits as of 31 December 2016 and 2015 was performed by PT Biro Pusat Aktuaria, as an independent actuary, using actuarial assumptions as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Tingkat diskonto per tahun 8,07% 9,00% Discount rate per annum Kenaikan gaji per tahun 9,00% 9,00% Salary increase per annum
Pada tanggal 31 Desember 2016, durasi rata-rata tertimbang atas liabilitas imbalan pasca kerja adalah 14,51 tahun (2015: 14,92 tahun).
As of 31 December 2016, the weighted average duration of the defined benefits obligation was 14.51 years (2015: 14.92 years).
Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi pemerintah berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
The discount rate is used in determining the present value of the benefits obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are trade in active capital markets at the reporting date.
Asumsi kenaikan gaji di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan gaji umumnya ditentukan dengan penerapan penyesuaian inflasi terhadap skala pembayaran dan dengan mempertimbangkan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date through the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales and by taking into account of the length of service.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
58
14. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap penyisihan imbalan kerja dan beban jasa kini.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the provision for employee benefits and current service cost.
31 Desember/December 2016
Biaya jasa kini Kenaikan (penurunan)/
Current service cost Increase (decrease)
Nilai kini kewajiban Kenaikan (penurunan)/
Present value of obligation
Increase (decrease) Kenaikan tingkat diskonto 1 basis poin 27.203) 280.787) Increase in discount rate by 1 basis point Penurunan tingkat diskonto 1 basis poin 334(34.939) (342.587) Decrease in discount rate by 1 basis point
31 Desember/December 2015
Biaya jasa kini Kenaikan (penurunan)/
Current service cost Increase (decrease)
Nilai kini kewajiban Kenaikan (penurunan)/
Present value of obligation
Increase (decrease) Kenaikan tingkat diskonto 1 basis poin (22.332) (232.433) Increase in discount rate by 1 basis point Penurunan tingkat diskonto 1 basis poin ((28.399) (280.621) Decrease in discount rate by 1 basis point
15. LIABILITAS KE KANTOR PUSAT DAN CABANG-
CABANG LAIN 15. DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES
Akun ini merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dan cabang-cabang lain. Liabilitas ke Kantor Pusat dapat diperpanjang secara periodik.
This account represents the funds placed in Indonesia by the Head Office and other branches. Due to Head Office is rolled-over on a periodic basis.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the balances of Due to Head Office and other branches were as follows:
Tingkat bunga efektif rata-rata setahun/ Average effective interest rate per annum 2016 2015 2016 2015 % % Liabilitas ke Kantor Pusat
(Catatan 23)
Due to Head Office (Note 23) Rupiah 4,09 5,72 6.723 8.408 Rupiah Mata uang asing 0,00 0,00 81.980.163 83.881.725 Foreign currencies
81.986.886 83.890.133
Liabilitas ke cabang-cabang lain Due to other branches Rupiah 4,09 5,72 1.013 909 Rupiah
Jumlah liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain 81.987.899 83.891.042
Total due to Head Office and other branches
) 16. PENYERTAAN KANTOR PUSAT 16. HEAD OFFICE INVESTMENTS
Akun ini merupakan penyertaan awal sebesar USD 1 juta oleh The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Jepang pada tahun 1968 dan tambahan penyertaan sebesar USD 10 juta pada tahun 1974, USD 5 juta pada tahun 1975, USD 104 juta pada tahun 1996 dan Rp 1.155.000 pada tahun 2005. Penyertaan awal dan penyertaan tambahan tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1.424.298.
This account represents an initial investment of USD 1 million by The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Japan in 1968 and additional investments of USD 10 million in 1974, USD 5 million in 1975, USD 104 million in 1996 and Rp 1,155,000 in 2005. The initial and additional investments were translated into Rupiah using the historical transaction date rates, with a total of Rp 1,424,298.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
59
17. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 17. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
The Bank’s commitments and contingencies were as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies
Jumlah/ Total Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies
Jumlah/ Total
KOMITMEN COMMITMENTS Liabilitas komitmen Committed liabilities
Fasilitas kredit yang belum digunakan (3.147.536) (3.775.325) (6.922.861) (1.395.411) (5.487.615) (6.883.026) Unused loan facilities
Fasilitas Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (177.925) (2.066.810) (2.244.735) (66.437) (756.039) (822.476)
Irrevocable Letters of Credit facilities
Jumlah liabilitas komitmen -
bersih (3.325.461) (5.842.135) (9.167.596) (1.461.848) (6.243.654) (7.705.502) Total committed liabilities - net
31 Desember/December 2016 2015
Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies
Jumlah/ Total Rupiah
Mata uang asing/
Foreign currencies
Jumlah/ Total
KONTINJENSI CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi ) Contingent receivables
Bank garansi yang diterima dari nasabah (Catatan 25) - 606.263 606.263 253.000) 995.277) 1.248.277)
Bank guarantees received from customers (Note 25)
Bunga dari kredit non-performing - - - -) 1.285) 1.285)
Interest on non-performing loans receivable
- 606.263 606.263 253.000) 996.562) 1.249.562)
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah (Catatan 25) (1.878.816) (3.228.497) (5.107.313) (1.105.484) (2.131.084) (3.236.568)
Bank guarantees issued to customers (Note 25)
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(1.878.816) (2.622.234) (4.501.050) (852.484) (1.134.522) (1.987.006) Total contingent liabilities - net
Jumlah liabilitas komitmen dan
kontinjensi - bersih (5.204.277) (8.464.369) (13.668.646) (2.314.332) (7.378.176) (9.692.508) Total committed and
contingent liabilities - net
Fasilitas kredit yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 seperti yang tercantum di tabel di atas merupakan fasilitas kredit committed. Fasilitas kredit yang belum digunakan yang uncommitted pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 72.643.819 dan Rp 68.792.152.
Unused loan facilities as of 31 December 2016 and 2015 as shown in the above table represented committed loan facilities. Unused loan facilities-uncommitted as of 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 72,643,819 and Rp 68,792,152, respectively.
Bank sedang menjadi salah satu pihak dalam suatu kasus litigasi yang sedang berjalan. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan, atau likuiditas Bank.
The Bank is currently a party in one ongoing litigation case. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
60
18. PENDAPATAN BUNGA 18. INTEREST INCOME
Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari: Interest income consists of interest generated from the following:
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Kredit yang diberikan 4.091.785 3.622.906 Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi 1.227.158 866.902 Investment securities Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain 285.048 273.272 Placements with Bank Indonesia and other banks Lain-lain 1.084 1.610 Other 5.605.075 4.764.690
19. BEBAN BUNGA 19. INTEREST EXPENSE
Beban bunga meliputi bunga atas: Interest expense represents interest incurred on:
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Simpanan dari nasabah 616.459 462.413 Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 115.198 105.026 Deposits from other banks Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain 1.046 851 Due to Head Office and other branches Premi penjaminan pemerintah 74.861 61.650 Guarantee premium to government Negotiable Certificate of Deposit 185.270 57.463 Negotiable Certificate of Deposit Lain-lain 431.658 316.904 Others 1.424.492 1.004.307
20. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - BERSIH 20. NET FEE AND COMMISSION INCOME
Pendapatan provisi dan komisi bersih merupakan provisi dan komisi sehubungan dengan:
Net fee and commission income is fee and commission related to:
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Kredit yang diberikan 52.333) 23.983) Loans receivable Simpanan dari nasabah 5.332) 5.430) Deposits from customers Ekspor dan impor 30.994) 40.807) Export and import Bank garansi 13.106) 10.481) Bank guarantees Remmittance 59.307) 91.485) Remmittance Lain-lain 7.689) 8.212) Others 168.761) 180.398) Beban provisi dan komisi (23.915) (22.599) Fee and commission expense Pendapatan provisi dan komisi - bersih 144.846) 157.799) Net fee and commission income
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Alokasi beban Kantor Pusat 355.073 300.210 Head Office allocation expenses Sewa 49.000 46.754 Rental Telekomunikasi 39.798 35.334 Telecommunication Perbaikan dan pemeliharaan 20.179 18.270 Repair and maintenance Perjalanan dan transportasi 18.713 17.453 Travelling and transportation Kontrak jasa 33.010 29.004 Service contracts Penyusutan aset tetap 18.467 17.467 Depreciation of premises and equipment Jasa profesional 7.684 8.063 Professional fees Perlengkapan kantor 4.520 6.562 Office supplies Lain-lain 110.463 99.813 Other 656.907 578.930
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
61
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December 2016 2015 Gaji, kesejahteraan dan kompensasi karyawan 394.271 367.181 Salaries, employee benefits and compensation Imbalan kerja 54.072 44.495 Employee benefits Pendidikan dan pelatihan 24.058 20.616 Education and training Lain-lain 8.413 14.689 Others 480.814 446.981
23. DANA USAHA 23. OPERATING FUNDS
Dana usaha merupakan selisih antara dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dengan dana yang ditempatkan oleh Bank di Kantor Pusat dan kantor-kantor cabang di luar Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai ketentuan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar negeri.
Operating funds represent the difference between the funds placed in Indonesia by Head Office and the funds placed by the Bank in Head Office and other branches outside Indonesia, in accordance with the decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999, concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, sub-branch offices and representative offices of foreign banks.
Dana usaha aktual Bank terdiri dari: The Bank's actual operating funds comprised of:
31 Desember/December 2016 2015 Tagihan pada cabang-cabang lain (4.111.843) (1.903.026) Due from other branches Aset keuangan untuk diperdagangkan dari kantor
pusat dan cabang-cabang lain (244.681) (497.465) Financial assets held for trading from head office and other branches
Efek-efek untuk tujuan investasi (768) (634) Investment securities Aset lain-lain (118) (13) Other assets Liabilitas ke Kantor Pusat (Catatan 15) 81.986.886) 83.890.133) Due to Head Office (Note 15) Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 194.460) 2.881) Financial liabilities held for trading Beban yang masih harus dibayar ke Kantor Pusat 275.092) 239.945) Accrued expenses due to Head Office Liabilitas akseptasi ke Kantor Pusat 48.462) 19.430) Acceptance liabilities to Head Office Pendapatan diterima dimuka 2.675) 2.495) Unearned revenue 78.150.165) 81.753.746)
Pada tanggal 31 Desember 2016, dana usaha yang dilaporkan Bank berjumlah USD 6.085 atau ekuivalen Rp 81.980.162. Pada tanggal 31 Desember 2015, dana usaha yang dilaporkan Bank berjumlah USD 6.085 atau ekuivalen Rp 83.881.725. Pelaporan untuk tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/ 2005 tanggal 10 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
As of 31 December 2016, the Bank’s declared operating funds amounted to USD 6,085 or equivalent to Rp 81,980,162. As of 31 December 2015, the Bank’s declared operating funds amounted to USD 6,085 or equivalent to Rp 83,881,725. The declarations for the years ended 31 December 2016 and 2015 were in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated 31 March 2010.
Dana usaha aktual atau dana usaha yang dilaporkan (declared operating funds), yang mana yang lebih rendah, dimasukkan ke dalam perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (Catatan 4f).
The actual operating funds or the declared operating funds, whichever is lower, is included in the calculation of the Bank's Capital Adequacy Ratio (Note 4f).
22. BEBAN KARYAWAN 22. PERSONNEL EXPENSES
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
62
24. PEMULIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN - BERSIH
24. REVERSAL OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES OF FINANCIAL ASSETS - NET
2016 2015
Kredit yang diberikan (93.439) (14.082) Loans receivables Tagihan akseptasi 844) 90) Acceptance receivables
Jumlah (92.595) (13.992) Total
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi Transactions and balances with related parties
Rincian saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of significant balance with related parties as of and for the years ended 31 December 2016 and 2015 were as follows:
2016 2015
Giro pada bank-bank lain 30.819) 7.245) Current accounts with other banks Tagihan pada cabang-cabang lain 4.111.843) 1.903.026) Due from other branches Aset keuangan untuk diperdagangkan 292.096) 513.249) Financial assets held for trading Kredit yang diberikan 3.268.657) 3.221.234) Loans receivable Simpanan dari nasabah (71.207) (102.293) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain (309) (49) Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan (916.835) (786.143) Financial liabilities held for trading Utang akseptasi (819.215) (1.578.945) Acceptance payables Beban yang masih harus dibayar (275.092) (239.945) Accrued expenses Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain (81.987.899) (83.891.042) Due to Head Office and other branches Pendapatan bunga 176.911) 150.188) Interest income Beban bunga (1.248) (1.695) Interest expense Beban provisi dan komisi (5.846) (5.800) Fee and commission expense Keuntungan instrumen derivatif - bersih 164.068) (708.238) Gain on derivative instruments - net Beban karyawan (52.111) (50.712) Personnel expenses Beban umum dan administrasi (355.073) (300.210) General and administrative expenses Bank garansi yang diterima dari nasabah -) 559.027) Bank guarantees received from customers Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah (2.348.271) (1.577.591) Bank guarantees issued to customers
Manajemen kunci Bank mencakup Manajer Umum, Wakil Manajer Umum dan Direktur Kepatuhan.
Key management of the Bank consist of General Manager, Deputy General Manager and Compliance Director.
Kompensasi atas personil manajemen kunci Bank adalah sebagai berikut:
The compensation to the Bank’s key management personnel was as follows:
2016 2015
Imbalan kerja jangka pendek 41.015 38.742 Salaries and other short term benefits Imbalan pasca kerja 11.096 11.970 Post-employment benefits 52.111 50.712
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
63
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31.Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2016 and 2015 were as follows:
Sifat hubungan/Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transactions Entitas Kantor Pusat/Head Office Aset keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas keuangan
untuk diperdagangkan, utang akseptasi, beban yang masih harus dibayar, liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain, beban bunga, beban umum dan administrasi/Financial assets held for trading, financial liabilities held for trading, acceptance payables, accrued expenses, due to Head Office and other branches, interest expense, general and administrative expenses.
Anak perusahaan Kantor Pusat, kantor cabang asing yang dikendalikan oleh Kantor Pusat dan perusahaan afiliasi/Subsidiary of Head Office, fellow foreign branches controlled by Head Office and affiliated companies
Giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, kredit yang diberikan, simpanan dari bank-bank lain, utang akseptasi, liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain, pendapatan bunga, beban bunga/Current accounts with other banks, due from other branches, financial assets held for trading, loans receivable, deposits from other banks, acceptance payables, due to Head Office and other branches, interest income, interest expense.
Perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Kantor Pusat/Companies with same majority shareholder with Head Office
Kredit yang diberikan dan simpanan dari bank-bank lain/Loans receivable and deposits from other banks
The Bank of Tokyo – Mitsubishi, Ltd., Jepang (Kantor Pusat) menerapkan metode pembebanan biaya administrasi kantor pusat kepada cabang-cabang di luar negeri termasuk cabang di Jakarta. Beban yang dialokasikan oleh Kantor Pusat BTMU Jepang terdiri dari 3 elemen: 1. Overseas-Domestic Expenses 2. Overseas Expenses 3. Regional Administrative Expenses
The Bank of Tokyo – Mitsubishi, Ltd., Japan (Head Office) applies head office allocation expenses method to all foreign branches, including Jakarta branch. The allocated expenses by BTMU Japan Head Office consists of 3 elements: 1. Overseas-Domestic Expenses 2. Overseas Expenses 3. Regional Administrative Expenses
Setiap elemen di atas memiliki fungsi berbeda yang seluruhnya memberi manfaat kepada Bank untuk meningkatkan efisiensi dalam operasi dan menunjang usaha serta kegiatan Bank.
Each element above has different function which gives benefit to the Bank for improving its operation efficiency and supporting activities of the Bank.
Beban alokasi Kantor Pusat BTMU Jepang tersebut merupakan beban aktual yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik di Jepang, dan telah disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (lihat Catatan 21).
The allocated expenses represent actual expenses which had been audited by a Public Accounting Firm in Japan, and was presented as part of general and administrative expenses (see Note 21).
26. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN
PEMBAYARAN BANK UMUM 26. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS
OF PRIVATE BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan nasabah yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lain yang dipersamakan dengan simpanan, termasuk simpanan dari bank-bank lain.
Based on Lembaga Penjamin Simpanan’s Regulation No. 1/PLPS/2005 dated 26 September 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since 22 September 2005, the Lembaga Penjamin Simpanan will guarantee customer deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, saving accounts and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, mulai tanggal 13.Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank maksimal Rp.2.000.
In accordance with Government Regulation No. 66 year 2008 dated 13 October 2008, starting 13.October 2008 the Lembaga Penjamin Simpanan will guarantee deposits of each customer in a bank to a maximum of Rp 2,000.
Beban atas premi penjaminan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 74.861 dan Rp 61.650 dicatat sebagai beban bunga.
Guarantee premium expenses in 2016 and 2015 of Rp 74,861 and Rp 61,650, respectively, were recorded as interest expense.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
64
27. INSTRUMEN KEUANGAN 27. FINANCIAL INSTRUMENTS
a. Klasifikasi instrumen keuangan a. Classification of financial instruments
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang penting pada Catatan 3d menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur.
In the below table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 3d describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Sama halnya dengan aset keuangan, liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets have been classified into fair value through profit or loss, held to maturity, loans and receivables and available-for-sale financial assets. Similarly, each financial liability has been classified into fair value through profit or loss and other financial liabilities carried at amortized cost.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values are based on relevant information available as at the statement of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statement of financial position date.
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank:
The table below sets out the carrying amount and fair values of the Bank’s financial assets and financial liabilities:
31 Desember/December 2016
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Fair value through
Dimiliki hingga jatuh tempo/
Held to
Pinjaman yang diberikan dan
piutang/ Loans
Tersedia
untuk dijual/ Available
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya/Other
Jumlah nilai
tercatat/ Carrying Nilai wajar/
profit or loss maturities and receivables for sale amortised cost amount Fair value Aset Keuangan Financial assets
Kas - - - 54.834 - 54.834 54.834 Cash Giro pada Bank
Indonesia - - 3.303.058 - - 3.303.058 3.303.058 Current accounts
with Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain - - 481.560 - - 481.560 481.560 Current accounts
with other banks Tagihan pada cabang-
cabang lain - - 4.111.843 - - 4.111.843 4.111.843 Due from other
branches Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank- bank lain - - 13.259.174 - - 13.259.174 13.259.174
Placements with Bank Indonesia and
other banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 3.229.877 - - - - 3.229.877 3.229.877 Financial assets held for trading
Kredit yang diberikan - - 91.564.129 - - 91.564.129 91.564.129 Loans receivable
Tagihan akseptasi - - 1.196.330 - - 1.196.330 1.196.330 Acceptance
receivables Pendapatan bunga
yang masih akan diterima - 244.876 - - - 244.876 244.876 Interest receivables
Efek-efek untuk tujuan investasi - 13.281.903 - 10.030.329 - 23.312.232 23.297.954 Investment securities
Jumlah 3.229.877 13.526.779 113.916.094 10.085.163 - 140.757.913 140.743.635 Total Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah - - - - 36.292.380 36.292.380 36.292.380
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain - - - - 2.273.806 2.273.806 2.273.806
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 2.704.408 - - - - 2.704.408 2.704.408
Financial liabilities held for trading
Utang akseptasi - - - - 1.197.577 1.197.577 1.197.577 Acceptance payables Beban yang masih
harus dibayar - - - - 332.301 332.301 332.301 Accrued expenses Liabilitas ke Kantor
Pusat dan cabang-cabang lain* - - - - 7.736 7.736 7.736
Due to Head Office and other branches*
Jumlah 2.704.408 - - - 40.103.800 42.808.208 42.808.208 Total
* Tidak termasuk pinjaman dari Kantor Pusat yang tidak memiliki bunga dan dianggap sebagai bagian dari ekuitas
Excluding borrowing to Head Office with zero interest and * considered as part of equity PP
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
65
27. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
a. Klasifikasi instrumen keuangan (Lanjutan) a. Classification of financial instruments (Continued)
31 Desember/December 2015
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Fair value through
Dimiliki hingga jatuh tempo/
Held to
Pinjaman yang diberikan dan
piutang/ Loans
Tersedia
untuk dijual/ Available
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya/Other
Jumlah nilai
tercatat/ Carrying Nilai wajar/
profit or loss maturities and receivables for sale amortised cost amount Fair value Aset Keuangan Financial assets
Kas - - - 45.004 - 45.004 45.004 Cash Giro pada Bank
Indonesia - - 3.562.120 - 3.562.120 3.562.120 Current accounts
with Bank Indonesia Giro pada bank-bank
lain - - 139.325 - - 139.325 139.325 Current accounts
with other banks Tagihan pada cabang-
cabang lain - - 1.903.026 - - 1.903.026 1.903.026 Due from other
branches Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank- bank lain - - 11.743.893 - - 11.743.893 11.743.893
Placements with Bank Indonesia and
other banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 4.685.308 - - - - 4.685.308 4.685.308 Financial assets held for trading
Kredit yang diberikan - - 93.279.697 - - 93.279.697 93.279.697 Loans receivable
Tagihan akseptasi - - 2.020.978 - - 2.020.978 2.020.978 Acceptance
receivables Pendapatan bunga
yang masih akan diterima - 202.471 - - - 202.471 202.471 Interest receivables
Efek-efek untuk tujuan investasi - 11.875.772 - 8.926.684 - 20.802.456 20.776.246 Investment securities
Jumlah 4.685.308 12.078.243 112.649.039 8.971.688 - 138.384.278 138.358.068 Total Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan dari nasabah - - - - 31.391.897 31.391.897 31.391.897
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain - - - - 2.995.865 2.995.865 2.995.865
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 4.652.980 - - - - 4.652.980 4.652.980
Financial liabilities held for trading
Utang akseptasi - - - - 2.021.413 2.021.413 2.021.413 Acceptance payables Beban yang masih
harus dibayar - - - - 284.341 284.341 284.341 Accrued expenses Liabilitas ke Kantor
Pusat dan cabang-cabang lain* - - - - 9.317 9.317 9.317
Due to Head Office and other branches*
Jumlah 4.652.980 - - - 36.702.833 41.355.813 41.355.813 Total
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Perseroan. Nilai wajar yang dihitung oleh Perseroan mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan manajemen dalam perhitungan nilai wajar.
The fair values calculation are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Company’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Company may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instrument. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment involved in calculating the fair values.
b. Nilai wajar instrumen keuangan b. Fair value of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas pada Catatan 3d.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurement is discussed in Note 3d.6.
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
• Level 1: input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Perseroan pada tanggal pengukuran.
• Level 1: inputs that are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date.
* Tidak termasuk pinjaman dari Kantor Pusat yang tidak memiliki
bunga dan dianggap sebagai bagian dari ekuitas Excluding borrowing to Head Office with zero interest and *
considered as part of equity
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
66
27. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 27. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair value of financial instruments (Continued)
• Level 2: input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
• Level 2: inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
• Level 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.
• Level 3: inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Teknik penilaian mencakup model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen sejenis yang harga pasarnya tersedia serta dapat diobservasi dan model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi suku bunga bebas risiko (risk-free), suku bunga acuan, serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi dan nilai tukar mata uang asing.
Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, bond prices and foreign currency exchange rates.
Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
The objective of valuation techniques is to arrive at a fair values measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Estimasi nilai wajar derivatif yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau model ketidakpastian, sepanjang Bank berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkannya dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti cross currency swap, interest rate swap, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Bank menggunakan model Add On untuk mengukur CVA. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, CVA Bank masing-masing sebesar Rp 8.802 dan Rp 8.149.
Fair values estimates of derivatives obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank entity and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as cross currency swap, interest rate swap, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Bank uses Add On model to measure the CVA. As of 31 Desember 2016 and 2015, the Bank’s CVA were amounted to Rp 8,802 and Rp 8,149, respectively.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
67
27. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair value of financial instruments
(Continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair value
Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan berdasarkan level hirarki nilai wajarnya.
The table below presents analysis of financial instruments measured at fair value at the end of reporting period by its level in the fair value hierarchy.
31 Desember/December 2016
Level 1 Level 2 Jumlah/Total
Aset keuangan Financial assets
Aset keuangan untuk diperdagangkan - 3.229.877 3.229.877 Financial assets held for trading
Efek-efek untuk tujuan investasi (tersedia untuk dijual) 10.030.329
-
10.030.329
Investment securities (available-for-sale)))))
10.030.329 3.229.877 13.260.206 Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan -
2.704.408
2.704.408 Financial liabilitites held for trading
31 Desember/December 2015
Level 1 Level 2 Jumlah/Total
Aset keuangan Financial assets
Aset keuangan untuk diperdagangkan - 4.685.308 4.685.308 Financial assets held for trading
Efek-efek untuk tujuan investasi (tersedia untuk dijual) 8.926.684
-
8.926.684
Investment securities (available-for-sale)))))
8.926.684 4.685.308 13.611.992 Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan -
4.652.980
4.652.980 Financial liabilitites held for trading
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang pengukurannya termasuk dalam hirarki penilaian level 3.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank did not have any financial assets and liabilities that are measured at fair value, which fair value is measured at level 3.
Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual adalah berdasarkan harga pasar kuotasian.
The fair value of available-for-sale investment securities was based on quoted market prices.
Nilai wajar instrumen derivatif ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of derivatives instruments was determined using valuation technique based on observable inputs.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
68
27. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair value of financial instruments
(Continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair value
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar.
The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy.
31 Desember 2016/31 December 2016 Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3 Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Kredit yang diberikan 91.564.129 - - 91.564.129 91.564.129 Loans receivable Efek- efek untuk tujuan
investasi (dimiliki hingga jatuh tempo) 13.281.903
4.942.019 - 8.325.606 13.267.625 Investment securities
(held-to-maturity) 104.846.032 4.942.019 - 99.889.735 104.831.754
Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari nasabah 36.292.380 - 36.292.380 - 36.292.380 Deposits from customers
31 Desember 2015/31 December 2015 Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai tercatat/
Total carrying amount
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3 Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Kredit yang diberikan 93.279.697 - - 93.279.697 93.279.697 Loans receivable Efek- efek untuk tujuan
investasi (dimiliki hingga jatuh tempo) 11.875.772 2.291.601 - 9.557.961 11.849.562
Investment securities (held-to-maturity)
105.155.469 2.291.601 - 102.837.658 105.129.259
Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan dari nasabah 31.391.897 - 31.391.897 - 31.391.897 Deposits from customers
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Di bawah ini menyajikan daftar instrumen keuangan yang nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya karena instrumen tersebut berjangka pendek atau yang ditinjau ulang menggunakan harga pasar secara berkala.
Majority of the financial instrument not measured at fair value are measured at amortized cost. Below lists those financial instrument for which their carrying amount are reasonable approximation of fair value because they are short term in nature or re-price to current market rates frequently.
Aset keuangan: - Kas - Giro pada Bank Indonesia - Giro pada bank-bank lain - Tagihan pada cabang-cabang lain - Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain - Tagihan akseptasi - Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Financial assets: - Cash - Current accounts with Bank Indonesia - Current accounts with other banks - Due from other branches - Placements with Bank Indonesia and
other banks - Acceptance receivables - Interest receivables
Liabilitas keuangan: - Simpanan dari bank-bank lain - Utang akseptasi - Beban yang masih harus dibayar - Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-
cabang lain
Financial liabilities: - Deposit from other banks - Acceptances payables - Accrued expenses - Due to Head Office and other branches
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
69
27. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair value of financial instruments
(Continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (Lanjutan)
Financial instruments not measured at fair value (Continued)
Nilai wajar kredit yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang mendekati nilai tercatatnya karena tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair values of floating-rate loans receivable approximate their carrying amounts because the interest rate is repriced frequently.
Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang dikelompokkan dalam level 1 adalah berdasarkan nilai kuotasian. Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang dikelompokkan dalam level 3 merupakan wesel ekspor yang nilai wajarnya mendekati nilai tercatatnya karena instrumen tersebut berjangka pendek.
The fair value of held-to-maturity investment securities which are classified as level 1 was based quoted market prices. The fair value of held-to-maturity investment securities which are classified as level 3 are export bills for which their fair value are approximate to carrying amount because they are short-term in nature.
Nilai wajar atas simpanan dari nasabah sama dengan nilai tercatatnya karena sifatnya dapat ditarik sewaktu-waktu (payable on demand).
The fair value of deposits from customers are same with the carrying amount became they are payable on demand in nature.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan manajemen dalam perhitungan nilai wajar.
The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Bank’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Bank may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instruments. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment involved in calculating the fair values.