annisa modul mata lbm 1 sgd 1
DESCRIPTION
aaTRANSCRIPT
Annisa Rahim - 012106082
1
MODUL MATA LBM 1 SGD 8
ORGAN PENGLIHATAN NORMAL
STEP 1
-
STEP 2
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!
3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!
4. Bagaimana mekanisme melihat?
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!
6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan
kepalanya?
7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?
8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?
9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
STEP 3
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!
Anatomi, tambahkan gambar!!!
Mata ada 2:
a. Oculus: N.optivus, bulbus oculi
Bulbus oculi:
1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratum
pigmenti), tunica vasculosa (iris,corpus cillaris)
2) isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpus vitreum)
b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar lakrima, Mm.oculi
a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya
(dioptri)? Fungsi cornea?
b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit
Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?
c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil
kontraksi mengecilkan pupil
Annisa Rahim - 012106082
2
GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya!
d. Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar bayangan
jatuh tepat di retina).
Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran
diameter yang menebal atau menipis.
e. Retina: macula lutea
1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan
2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna).
Bagaimana proses pembentukan warna di iris?
Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada retina mata.
a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.
b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen
c) Lapisan limitan luar
d) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut
- Sel batang: rodopsin 10%
Isomerase
11 –cis-retinol (vit. A) 11 –cis-retinal +skotopsin rodopsin.
Cari skema!!
- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin
Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
e) Lapisan pleksiform luar
f) Lapisan nucleus dalam
g) Lapisan pleksiform dalam
h) Lapisan ganglion
i) Lapisan serabut saraf optik
j) Membrane limitan dalam
Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous
humor(antara posteror lensa dan retina).
Aliran vitreous humor ke aquous humor?
Annisa Rahim - 012106082
3
- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh
epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.
Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor?
- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.
Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!
a. M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis)
Menutup kelopak
b. M. levator palpebra: oleh N. III (N. occulomotorius)
Membuka kelopak
c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari ganglion servical superior
Mempertahankan saat palpebra saat membuka
3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!
Occuli accessorius: ada 4:
a. Palpebra
1) Palpebra superior
2) Palpebra inferior
Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima palpebra, disebelah lateral dan
medialnyanya ada cantus, dicantus ada caranculla, cantus medial lebih berfungsi
untuk berkumpulnya air mata sebelum ke punctum lacrima.
- Punya tarsus, mengandung kelenjar Meibom mengeluarkan minyak untuk melapisi
bagian luar air mata agar tidak cepat menguap.
b. Konjungtiva
Menghasilkan sel musin sel goblet melindungi mata.
a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsus
b. Konjungtiva bulbi
c. Konjungtiva fornix
Fungsi masing2 konjungtiva?
c. kelenjar lakrima,
Annisa Rahim - 012106082
4
a. sel acini : sel silindris, tidak beraturan, fungsi untuk menyimpan granul dan tetes lipid
b. ductus excretorius intralobular: sel silindris, antarsel acini.
c. ductus interlobular: sel silindris. Antara sel acini dan ductus excretorius intralobular.
d. sel myoepithel
d. Mm.oculi
a. M. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan mata kesamping kanan dan
kiri.
b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan mata ke atas ke atas dan
bawah.
c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III): pergerakan mata memutar ke kanan
dan kekiri.
4. Bagaimana mekanisme melihat?
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!
6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan
kepalanya?
7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?
8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri?
9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
STEP 4
MAPPING
STEP 7
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan!
Anatomi, tambahkan gambar!!!
CAVUM ORBITA
Annisa Rahim - 012106082
8
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/sagittal-section.html
Organon oculi assesoria Oculus
Kelenjar lakrimal Bulbus oculi
Konjunctiva
Nervus opticus
Isi Selubung Palpebra
Lensa crystalina
Humor aquosus
Corpus vitreum
Tunica fibrosa Sclera Cornea
Tunica vasculosa Choroid Corpus ciliare Iris
Tunica nervosa Stratum pigmenti Retina
Organon visuum
Musculi oculi
Annisa Rahim - 012106082
9
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
Annisa Rahim - 012106082
10
Diameter vertical mata: 23,5 mm, transversal 24 mm, anteroposterior 17,5mm,
Annisa Rahim - 012106082
16
Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, By Ethel Slonane http://books.google.co.id/books?id=F13RgtrhNc8C&pg=PA185&dq=sklera+adalah&hl=en&s
a=X&ei=_mGTUcOsFsaQrQfOqYHADg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=fals
e
BULBUS OCULI
A. SELUBUNG
1. TUNICA FIBROSA
a. Sclera
Annisa Rahim - 012106082
17
Anatomi & Fisiologi U.Ps, By Evelyn C. Pearce: http://books.google.co.id/books?id=3ZyOm94xiCMC&pg=PA315&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
Lapisan: luar dalam: substansia propria sclera, lamina fuschka (vv.verticosa, vasa ciliaris anterior)
n. opticus keluar bola mata menembus sclera 2,5 mmsebelah nasal polus posterior (lamina cribosa) locus minorus resistentiae.
locus minoris resistentiae (lō´kus minôr´is rēsisten´chēā),. n an area offering little
resistance to invasion by microorganisms and/or their toxins.
Tempat rawan/daerah lemah.
http://books.google.co.id/books?id=ZXPEVwLUfp8C&pg=PA86&lpg=PA86&dq=locus+minori
s+resistentiae+lamina+cribrosa&source=bl&ots=LfgA0fFoZP&sig=hEctJz_2AFiOLWZ5bUjw-
WDSaQE&hl=en&sa=X&ei=k3CVUbTVCIWIrAfe-
4GADQ&redir_esc=y#v=onepage&q=locus%20minoris%20resistentiae%20lamina%20cribros
a&f=false
b. Cornea
Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa
kekuatannya (dioptri)?
Fungsi cornea?
Annisa Rahim - 012106082
18
1. Epitel kornea
merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa
lapisan tanduk (squamous comples non keratin). Lapisan ini merupakan lapisan
kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel.
Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang
terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di
bawahnya yang bermigrasi dengan cepat.
2. Membran Bowman
merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat kolagen
tipe 1.
3. Stroma kornea
merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagen tipe 1
yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblas terletak di
antara serat-serat kolagen.
4. Membran Descemet
merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen.
5. Endotel kornea
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis
gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan
untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel dan
dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion-
ion natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikuti
secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap oleh endotel sehingga
stroma tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu
faktor yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.
Annisa Rahim - 012106082
19
Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan
dengan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor
akweus di bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal
mengeluarkan kelebihan cairan di stroma.
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adal
ah&hl=en&sa=X&ei=m1-
TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
http://co-me.ch/projects/phase2/p08/p08_01.en.html
Faktor yang menyebabkan kejernihan kornea
• Tidak mengandung zat tanduk, pembuluh darah, struktur dan susunan
jaringan relatif homogen dan teratur.
• Permukaan kornea dikelilingi oleh cairan, agar mampu menahan cairan dan
untuk mempertahankan kadar cairan pada tingkat tertentu maka dibagian
Annisa Rahim - 012106082
20
depan kornea terdapat epitel dan dibagian belakang dilapisi endotel, yang
berfungsi memompa cairan keluar kornea apabila berlebihan.
Mengapa kornea keruh?
Terganggunya faktor yang menyebabkan kejernihan tersebut, seperti tersebut
diatas terganggu dapat menimbulkan kekeruhan kornea. Menurunnya tingkat
kejernihan atau kekeruhan dapat bersifat sementara atau menetap atau
selemanya.
Kekeruhan kornea dapat disebabkan karena kornea terluka, misalnya: karena
trauma, infeksi oleh bakteri, jamur atau virus, atau terjadi reaksi penolakan
tubuh atau autoimun, atau akibat kelainan bawaan yaitu terdapat
penumpukan material abnormal, kerusakan endotel akibat kenaikan tekanan
bola mata, bahkan komplikasi tindakan bedah.
Penurunan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan,
mulai dari rasa silau sampai terjadi penurunan ketajaman penglihatan sampai
kebutaan.
2. TUNICA VASCULOSA
a. Choroid
Annisa Rahim - 012106082
21
Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigmen sehingga tampak
bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat
kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit. Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu
1. Epikhoroid/suprachoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan
elastin luas, fibroblas, banyak melanosit besar.
2. Lapisan vaskuler merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari pembuluh darah dan melanosit.
3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler, jaring-jaring halus serat
elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis
Pleksus ini mensuplai nutrisi untuk bagian luar retina.
4. Lamina elastika/membran Bruch, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel pigmen
retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu lapisan dalam lamina basal
yang homogen.
b. Corpus Cilliaris
Annisa Rahim - 012106082
22
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-
dasar/anatomimata/
Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid (Gb-7). Lapisan luar kaya akan pigmen dan merupakan
lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yang tidak berpigmen merupakan lanjutan lapisan
reseptor retina, tetapi tidak sensitif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan mengeluarkan cairan filtrasi
plasma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera okuli posterior).
c. Iris
a. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil
kontraksi mengecilkan pupil
GAMBAR nya M. dilator pupil dan M. Sphincter pupil? Jarasnya!
Bagaimana proses pembentukan warna di iris?
Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada
retina mata.
- Fungsi utama iris: meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada
waktu gelap, dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu
terang.
Annisa Rahim - 012106082
23
- Jumlah cahaya yg memasuki mata melalui pupil sebanding dengan luas pupil.
- Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai 1,5 mm, dan membesar sampai 8
mm.
- Jumlah cahaya yg memasuki mata dapat berubah sekitar 30x lipat sebagai akibat dari
perubahan diameter pupil.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Pada iris terdapat 2 jenis otot polos (Gb-8) yaitu otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil.
Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis
akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. III)
akan memperkecil diameter pupil.
Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna mata. Bila
jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak bewarna biru.
Annisa Rahim - 012106082
25
http://what-when-how.com/neuroscience/visual-system-sensory-system-
part-4/
Annisa Rahim - 012106082
26
b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit
Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?
Annisa Rahim - 012106082
27
Buku Ajar Diagnostik Fisik, By Mark H. Swartz
3. TUNICA NERVOSA
a. Stratum Pigmenti
b. Retina
Retina: macula lutea
1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan
2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna).
a) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A.
b) Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen
c) Lapisan limitan luar
d) Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut
- Sel batang: rodopsin 10%
Isomerase
Annisa Rahim - 012106082
28
11 –cis-retinol (vit. A) 11 –cis-retinal +skotopsin rodopsin.
Cari skema!!
- Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin
Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
e) Lapisan pleksiform luar
f) Lapisan nucleus dalam
g) Lapisan pleksiform dalam
h) Lapisan ganglion
i) Lapisan serabut saraf optik
j) Membrane limitan dalam
Annisa Rahim - 012106082
29
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/section-retina.html
Annisa Rahim - 012106082
31
Jenis2 sel saraf pada retina:
a. Fotoreseptor: sel batang dan sel kerucut menjalarkan sinyal ke lapisan pleksiform luar,
tempat sel batang dan sel kerucut bersinaps dengan sel bipolar dan sel horizontal.
b. Sel horizontal: menjalarkan sinyal secara horizontal pada lapisan fleksiform luar dari sel
batang dan sel kerucut ke sel bipolar. Fungsi: inhibisi lateral untuk memperkuat kontras
penglihatan.
c. Sel bipolar: menjalarkan sinyal secara vertical dari sel batang, sel kerucut, dan sel horizontal
ke lapisan pleksiform dalam,tempat sel2 itu bersinaps dg sel ganglion dan sel amakrin.
Fungsi:inhibisi dan eksitatasi
d. Sel amakrin: menjalarkan sinyal dalam dua arah, baik secara langsung dari sel bipolar ke sel
ganglion atau secara horizontal dalam lapisan pleksiform dalam dari akson sel bipolar ke
dendrite sel ganglion atau sel amakrin lainya. Sekitar 30 jenis sel amakrin telah
diidentifikasi.
e. Sel ganglion, menjalarkan sinyal keluar dari retina melalui saraf optik ke dalam otak.
Annisa Rahim - 012106082
32
Setiap retina mengandung sekitar 1,6 juta.
1) Sel W: kurang lebih 40% dari seluruh sel ganglion. Kecepatan lambat 8m/detik.
Menerima sebagian besar eksitasinya dari sel batang, dijalarkan melalui jalur sel bipolar
kecil dan sel amakrin.
2) Sel X: 55%, kecepatan = 14m/detik.
3) Sel Y: 5%, sel paling besar, menjalarkan sinyanya keotak dg kecepatan 50m/detik.
- Jenis sel saraf yg tidak terlalu menonjol adalah sel interpleksiform yg menjalarkan
sinyal dalam arah retrograde dari lapiisan pleksiform dalam ke lapisan pleksiform
luar, sinyal ini bersifat menghambat dan diduga utk mengendalikan penyebaran
lateral dari sinyal penglihatan oleh selhorizontal di lapisa pleksiform luar.
Lapisan2 Retina dari luar-dalam
a. Lapisan berpigmen retina
Pigmen hitam melanin dalam lapisan pigmen mencegah pantulan cahaya dari bagian
lengkung bola mata; sangat berguna untuk penglihatan yg jelas. Pada albino, ketika
memasuki suatu ruangan yg terang, cahaya yg mengenai retina dipantulkan ke segala arah di
dalam bola mata oleh permukaan retian yg tdk berpigmen dan oleh lapisan sclera sebuah
titik cahaya yg normalnya hanya mengandung beberapa sel batang atau kerucut akan
dipantulkan ke segala arah dan merangsang banyak reseptor. Oleh karena itu, tajam
penglhatan seorang albino, walapun dg koreksi optik yg terbaik, jarang lebih baik dari 20/100
sampai 20/200 dibandingkan dg nilai normal 20/20.
Epitel pigmen adalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah ora serrata bentuk selnya menjadi
lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid dengan sitoplasmanya kaya akan butir-butir melanin. Fungsi epitel
pigmen adalah
1. Menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemantulan.
2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor
3. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A
4. Berperan dalam proses pembentukan rhodopsin
b. Lapisan fotoreseptor
Tabel perbedaan
- Sel batang
Annisa Rahim - 012106082
35
Skema siklus penglihatan rodopsin-retina
- Sel kerucut.
Iodopsin vitamin A + fotopsin.
Kurva absorbsi cahaya : panjang gelombang pigmen peka warna BIRU = 445 nm,
HIJAU = 535 nm, MERAH = 570 nm.
Annisa Rahim - 012106082
36
c. Membrane limitan eksterna
rangkaian kompleks tautan antara sel batang, sel kerucut, dan sel Muller. Dengan mikroskop cahaya
tampak sebagai garis.
d. Lapisan nucleus luar:
lapisan yang terdiri atas inti-inti sel batang dan kerucut bersama badan selnya.
e. Lapisan fleksiform luar dibentuk oleh akson sel batang dan kerucut bersama dendrit sel bipolar
dan sel horizontal yang saling bersinaps.
f. Lapisan nucleus dalam dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin,
dan sel Muller.
g. Lapisan fleksiform dalam dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar, amakirn, dan sel ganglion.
h. Lapisan sel ganglion dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion.
i. Lapisan serabut nervus optikus dibentuk oleh akson sel ganglion.
j. Membrane limitans interna sebenarnya adalah membrana basalis sel Muller yang memisahkan
retina dari korpus vitreum.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
B. ISI
1. AQUOUS HUMOUR
Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous
humor(antara posteror lensa dan retina).
Aliran vitreous humor ke aquous humor?
- Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh
epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.
Annisa Rahim - 012106082
37
Mekanisme pembentukan dan fungsi aquous humor?
- Menjaga agar tidak kering karena ada kelenjar lacrimal.
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
- Humor aquous adalah cairan yang mengalir berbas.
- Humor aquous secara terus-menerus diproduksi dan direabsobrsi. Keseimbangan
antara pembentukan dan reabsorbsi mengatur volume total dan tekanan cairan
intraocular.
- Dibentuk dalam mata kira-kira 2-3 mikrometer tiap menit.
- Sekresi dimulai dg transport aktif ion natrium kedalam ruangan diantara sel2 epitel
ion natrium menarik ion klorida dan bikarbonat mempertahankan sifat
netralitas listrik osmosis air dari kapiler darah yg terletak di bawahnya ke dalam
ruang interseluler epitel yg sama aquous humor membersihkan ruangan
Annisa Rahim - 012106082
38
proc.siliaris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu, beberapa nutrient
(glukosa, asam amino, asam askorbat) jg dibawa melalui epitel2 dg transport
aktif/difusi terfasilitasi.
- TIO normal rata2 sekitar 15 mmHg, dg kisaran antara 12-20 mmHg, diukur dengan
Tonometri.
- Glaucoma: penyakit mata yg ditandai dg meningkatnya TIO secara patologis, kadang2
meningkat cepat sampai 60-70 mmHg. Tekanan yg meningkat diatas 25-30 mmHg
dapat menyebabkan hilangnya penglihatan bila dipertahankan dalam jangka waktu
lama. Pada sebagian besar kasus glaucoma, tekanan tinggi abnormal disebabkan oleh
peningkatan tekanan terhadap aliran keluar cairan yg melalui ruang trabeku ke
dalam canalis Schlemm pada iridocorneal junction. Misal: peradangan mata akut
leukosit dan jaringan nekrosis dapat menghambat ruang trabekula.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Glaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka.
Glaukoma sudut terbuka terjadi karena pembendungan terhadap aliran keluar
aqueous humor, sehingga menyebabkan penimbunan. Hal ini dapat memicu
proses degenerasi trabecular meshwork, termasuk pengendapan materi ekstrasel
di dalam anyaman dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm (Salmon, 2009).
Mekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut terbuka dan hubungannya
dengan tingginya tekanan intraokular masih belum begitu jelas.
Teori utama memperkirakan bahwa adanya perubahan-perubahan elemen
penunjang struktural akibat tingginya tekanan intraokular di saraf optikus,
setinggi dengan lamina kribrosa atau pembuluh darah di ujung saraf optikus
(Friedman dan Kaiser, 2007). Teori lainnya memperkirakan terjadi iskemia pada
mikrovaskular diskus optikus (Kanski, 2007). Kelainan kromosom 1q-GLC1A
(mengekspresikan myocilin) juga menjadi faktor predisposisi (Kwon et al, 2009).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31224/4/Chapter%20II.pdf
2. LENSA CRYSTALINA
Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar
bayangan jatuh tepat di retina).
Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran
diameter yang menebal atau menipis.
Annisa Rahim - 012106082
39
Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul lensa
merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-serat kolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul ini
elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada permukaan anterior lensa tepat di bawah
kapsul lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di sebelah dalam dari epitel subkapsul terdapat serat-
serat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang kehilangan inti dan organel sel lainnya. Serat-serat ini kemudian
Annisa Rahim - 012106082
40
diisi dengan protein lensa kristalin (crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan index refraksi
lensa.
Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa diperoleh dari humor akweus
dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi dapat ditembus cahaya dengan mudah.
Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pada lensa yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk
melihat. Keadaan ini dikenal sebagai katarak. Kondisi mungkin disebabkan oleh bertumpuknya pigmen atau
substansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara berlebihan. Di samping itu pada orang tua terjadi
suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda
dalam jarak dekat yang disebabkan karena menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai
akibatnya lensa tidak dapat mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina.
Keadaan ini dapat diatasi dengan pemakaian kaca mata.
Lensa digantung ke korpus siliaris oleh penggantung lensa yang dikenal sebagai zonula Zinii.
Otot siliaris mempunyai 2 set serabut otot polos yg terpisah :
a. serabut meridional: membentang dari ujung perifer zonula zinii sampai
peralihan kornea-sklera (limbus kornea). Kalau berkontraksi bagian perifer
dari zonula zinii akan tertarik secara medial ke arah tepi kornea regangan
zonula zinii terhadap lensa berkurang
b. serabut sirkular: tersusun melingkar mengelilingi perlekatan zonula zinii,
kontraksi gerakan seperti sfingter mengurangi diameter lingkar
perlekatan zonula zinii regangan zonula berkurang.
Jadi, kontraksi salah satu sel serabut otot polos dalam otot silaris akan
mengendurkan zonula zinii lensa lebih cembung.
- Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis dijalarkan
ke mata melalui N.III.
- Impuls saraf parasimpatis kontraksi M.cilliaris zonula kendur lensa
semakin tebal dan meningkatkan daya bias mata mampu melihat objek lebih dekat
.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Annisa Rahim - 012106082
41
http://www.oculist.net/downaton502/prof/ebook/duanes/pages/v8/ch010/020f.html
sorbitol >> osmolaritas >> kekeruhan lensa.
Annisa Rahim - 012106082
42
3. CORPUS VITREUM
Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruang antara
lensa dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (99%) dan
mengandung elektrolit, serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus vitreus melekat
pada seluruh permukaan retina. Di tengah korpus vitreus berjalan sisa suatu saluran yang
berisi cairan dikenal sebagai kanal hialoidea, yang semula mengandung arteri hialodea
pada masa janin. Badan vitreus berfungsi untuk memelihara bentuk dan kekenyalan bola
mata.
NERVUS OPTICUS
Annisa Rahim - 012106082
43
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-
dasar/anatomimata/
VASCULARISASI
Annisa Rahim - 012106082
44
Arteri
a. Carotis interna a.ophthalmica cab.menuju bola mata (a. centralis retina, cab2
ciliar = a. ciliaris posterior & a. ciliaris anteriol, cab2 muskuler); cab.menuju orbita (a.
supraorbita, a. ethmoidalis ant.et.post, a.frontalis, a. dorsalis nasi, a. lacrimalis,
cab.menuju ke cranium, a.zygomaticum, a.meningea anterior, a.palpebra medialis)
b. A.carotis externa a. maxillaries interna
Annisa Rahim - 012106082
45
Vena
a. Bola mata: v. verticosa (corpu ciliare, choroidea, iris), v. ciliiaris anterior, v. ciliaris
posterior
b. Orbita: v. ophthalmica superior, v. ophthalmica inferior, v.centralis retina.
Annisa Rahim - 012106082
46
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-
dasar/anatomimata/
ORGANON OCULI ASSESORIA
Annisa Rahim - 012106082
48
Eyelids and adnexae. Cross-section of the eyelid.
http://health-
7.com/Atlas%20of%20Pediatric%20Physical%20Diagnosis/Eyelids%20%26amp%3B%
20Adnexae-Anatomy%20of%20the%20Eyelid/1
Sagittal Section Of Accessory Structures
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
B. CONJUNGTIVA
Annisa Rahim - 012106082
49
http://media.mansmed.com/details.php?image_id=41
C. GLANDULA LACRIMALIS
Anterior View Of Lacrimal Apparatus
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/external-eye.html
Annisa Rahim - 012106082
52
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei
=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
metabolisme mata
1. Cornea: 30% glikolisis aerob, 65% HMP shunt ribosa-1-phosphate regenerasi sel
(setiap 7 hari).
2. Lensa: 85% glikolisis anaerob, 10% HMP shunt, 3% TCA utk daerah perifer yg mampu
mengalami mitosis.
Ukuran daya bias lensa –Dioptri-
- Makin besar sudut pembelokan cahaya yg diakibatkan oleh sebuah lensa, makin
besar “daya bias” lensa tsb.
- Ukuran daya bias lensa = dioptri
- Daya bias lensa konveks dalam dioptri = 1 meter dibagi jarak fokusnya. Jadi, sebuah
lensa sferis mempunyai daya bias +1 dioptri bila lensa itu memusatkan cahaya sejajar
menuju satu titik focus 1 meter dibelakang lensa. Bila mampu membelokkan berkas
cahaya sejajar dua kali kekuatan lensa yang berdaya bias +1 dioptri maka lensa
Annisa Rahim - 012106082
53
tersebut berkekuatan +2 dioptri, dan berkas cahaya akan difokuskan 0,5 meter di
belakang lensa.
- Daya bias lensa konkaf tidak dapat dinyatakan dengan jarak focus di belakang lensa,
karena cahaya bukan mengalami konvergensi tetapi mengalami divergensi. Namun,
jika menyebarkan berkas cahaya dengan kekuatan yg sama dg lensa konveks
berkekuatan +1 dioptri, lensa konkaf itu disebut mempunyai daya bias -1 dioptri.
- Lensa konkaf dapat menetralkan daya bias lensa konveks. Jadi, dengan meletakkan
lensa konkaf berkekuatan 1 dioptri tepat di depan lesa konveksi berkekuatan 1
dioptri akan menghasilkan sistem lensa berdaya bias nol.
- Kekuatan lensa silindris diukur dg cara yg sama seperti mengukur kekuatan lensa
sferis, kecuali bahwa selain kekuatan lensa, sumbu lensa silindris juga harus
dinyatakan. Jika suatu lensa silindris memfokuskan cahaya sejajar pada suatu garis
focus 1 meter di belakang lensa, lensa ini disebut mempunyai kekuatan +1dioptri,
sebaliknya jika lensa silindris konkaf menyebarkan cahaya dg kekuatan sama seperti
pemusatan cahaya oleh lensa silindris berkekuatan +1 dioptri, lensa ini dsebut
mempunyai kekuatan -1 dioptri. Jika garis fokusnya horizontal, sumbunya dikatakan
0 derajat, jika garis ini vertical, sumbunya disebut 90 derajat.
SISTEM LENSA
4 perbatasan refraksi:
a. Perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara.
b. Perbatasan antara permukaan posterior kornea dan humor aquous.
c. Perbatasan antara humor aquous dan permukaan anterior lensa mata
d. Perbatasan antara posterior lensa mata dengan humor vitreous.
Indeks internal: udara: 1, kornea: 1,38, humor aquous: 1,33, lensa crystalina: 1,4,
humor vitreous: 1,34.
REDUCED EYE
- Bila semua permukaan refrasi mata dijumlahkan secara aljabar dan dibayangkan
sebagai sebuah lensa, susunan optikmata normal akan terlihat sederhana dan
ditampilkan secara skematis sbg reduced eye.
- Pada reduced eye dibayangkan hanya terdapat 1 lensa dg titik pusat 17 mm didepan
retina, dan mempunyai daya bias total 59 dioptri pd saat mata berakomodasi untuk
melihat jauh.
Daya bias total = 59 dioptri. 2/3 dihasilkan oleh permukaan anterior kornea,
karena indeks bias kornea sangat berbeda dari indeks bias udara.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Annisa Rahim - 012106082
54
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya!
No. 1
3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya!
No.1
4. Bagaimana mekanisme melihat?
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/visual-pathway.html
Annisa Rahim - 012106082
56
Optic nerve pathways: The left and right branches of the optic nerves join behind the eyes,
just in front of the pituitary gland, to form a cross-shaped structure called the optic
chiasma. Within the optic chiasma, some of the nerve fibers cross. The fibers from the nasal
(inside) half of each retina cross over, but those from the temporal (outside) half do not.
Specifically, the fibers from the nasal half of the left eye and the temporal half of the right
eye form the right optic tract; and the fibers from the nasal half of the right eye and the
temporal half of the left form the left optic tract. The nerve fibers then continue along in
the optic tracts. Just before they reach the thalamus of the brain, a few of the nerve fibers
leave to enter nerve nuclei that function in visual reflexes. Most of the nerve fibers enter
the thalamus, forming a junction (synapse) in the back of the thalamus. From there the
visual impulses enter nerve pathways called the optic radiations, which lead to the visual
(sight) cortex of the occipital (back) lobes of the brain.
http://drugline.org/medic/term/optic-nerve-pathways/
Annisa Rahim - 012106082
58
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)!
Refleks Mengedip
Banyak sekali ilmuan mengemukakan teori mengenai mekanisme refleks
kedip seperti adanya pacemaker atau pusat kedip yang diregulasi globus palidus atau
adanya hubungan dengan sirkuit dopamin di hipotalamus. Pada penelitian Taylor (1999)
telah dibuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan
mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1 menunjukkan peningkatan
Annisa Rahim - 012106082
59
aktivitas mengedip sedangkan penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip
mata.
Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua stimulus perifer,
namun dua refleks fungsional yang signifikan adalah (Encyclopædia Britannica, 2007):
o Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea, palpebra dan konjungtiva
yang disebut refleks kedip sensoris atau refleks kornea. Refleks ini
berlangsung cepat yaitu 0,1 detik.
o Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut refleks kedip
optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan refleks kornea.
Ritme Normal Kedipan Mata
Pada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler dengan interval
dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip selama 0,3-0,4 detik. Hal ini
merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film prekorneal dengan
cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Selain itu, mengedip dapat membersihkan
debris dari permukaan okuler. Sebagai tambahan, mengedip dapat mendistribusikan musin
yang dihasilkan sel goblet dan meningkatkan ketebalan lapisan lipid (McMonnies, 2007).
Iwanami (2007) mengemukakan bahwa muskulus Riolan dan muskulus intertarsal dipercaya
berhubungan dengan sekresi kelenjar meibom.
Menurut Hollan (1972), frekuensi mengedip berhubungan dengan status
mental dan juga diregulasi oleh proses kognitif. Kara Wallace (2006) pada
Biennial International Conference on Infant Studies XVth di Jepang (Abelson, 2007)
menyatakan bahwa berbicara, menghapal, dan perhitungan mental (mental arithmatic)
dihubungkan dengan peningkatan frekuensi mengedip. Sedangkan melamun, mengarahkan
perhatian dan mencari sumber stimulus diasosiasikan dengan penurunan frekuensi
mengedip mata. Namun, kedipan mata dapat bervariasi pada setiap aktivitas seperti
membaca, menggunakan komputer, menonton televisi, mengendarai alat transportasi, dan
memandang. Frekuensi mengedip juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti
keletihan, pengaruh
medikasi, stres dan keadaan afektif(Doughty, 2001).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16739/4/Chapter%20II.pdf
Mekanisme utama yang terjadi dalam proses buka tutup kelopak mata adalah
relaksasi muskulus orbikularis okuli dan kontraksi muskulus levator palpebra superior
dan dipertahankan oleh muskulus tarsalis (Muller muscle)
Persarafan yang mengaturnya adalah nervus facialis dan nervus okulomotor.
Annisa Rahim - 012106082
60
The Eye Blink Reflex
Tactile stimulation of the cornea results in an irritating sensation that normally evokes eyelid closure (an eye blink). The response is consensual (i.e., bilateral) - involving automatic eyelid closure at both eyes.
The corneal eye blink reflex neural circuit: This neural circuit (Figure 7.1) is relatively simple, consisting of the
trigeminal1° afferent (free nerve endings in the cornea, trigeminal nerve, ganglion, root, and spinal trigeminal tract), which end on
trigeminal 2° afferent in the spinal trigeminal nucleus, some of which send their axons to reticular formation interneurons, which send their axons bilaterally to facial motor neurons in the facial nucleus, which send their axons in the facial nerve to orbicularis oculi, which functions to lower the eyelid
http://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/s3/chapter07.html
Delapan puluh persen dari mata berkedip secara sempurna, delapan belas
persen berkedip secara inkomplit dan dua persen twitch. Bila ditinjau berdasarkan rangsang
berkedip, berkedip terdiri dari tiga kategori, yaitu (Acosta et al, 1999; Pepose et al, 1992;
Delgado et al, 2003) :
Berkedip involunter yaitu berkedip secara spontan, tanpa stimulus dengan generator
kedipan di otak yang belum diketahui secara jelas.
Annisa Rahim - 012106082
61
Berkedip volunter yaitu secara sadar membuka dan menutup kelopak mata.
Refleks berkedip adalah berkedip yang dirangang bila ada stimulus eksternal melalui
nervus trigeminus dan nervus fasialis.
Berkedip melibatkan dua otot yaitu muskulus levator palpebra superior
dan muskulus orbikularis okuli (AAO, 2007). Aktivitas berkedip melibatkan
nukleus kaudatus (Mazzone et al, 2010) dan girus presentralis media (Kato et al, 2003), dan
inhibisi berkedip melibatkan korteks frontal (Stuss et al, 1999;Mazzone et al, 2010).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34860/4/Chapter%20II.pdf
6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan
kepalanya?
Secara normal, mata memiliki 3 macam gerakan yg berjalan secara continu namun hampir
tak terasa:
a. Tremor yg terus-menerus dg kecepatan 30-80 siklus perdetik yg disebabkan oleh
kontraksi yg beruntun dari unit motor pada otot2 mata.
b. Penyimpangan yg lambat dari bola mata ke satu jurusan atau ke jurusan yg lainnya.
c. Gerakan ceklikan tiba2 yg diatur oleh mekanisme fiksasi involunter.
Mekanisme fiksasi bola mata peran oleh kolikuli superior.
Kolikulus superior penyebab utama untuk menggerakkan mata dan kepala ke arah objek yg
mengganggu penglihatan..
- Serabut2 saraf optik yg berasal dari mata menuju kolikuli yg merupakan cabang dari
serabut2 Y yg berkonduksi cepat (salah satu cabangnya berjalan kekorteks
penglihatan dan yg lain kea rah kolikulus superior)
- Korteks penglihatan N.III, IV, VI gerakan mata.
- Kolikulus superior (melalui fasiculus longitudinal medialis) tingkat lain di batang
otak bergeraknya seluruh kepala dan bahkan seluruh tubuh kea rah objek .
Annisa Rahim - 012106082
62
Area 18 dan 19: area assosiasi visual. Bagian ini menyebabkan informasi-informasi
penglihatan menjadi berarti, berperan juga dalam refleks gerakan mata apabila sedang
memandang atau mengikuti suatu objek.
Annisa Rahim - 012106082
64
An extensive body of literature describing lesion studies, human behavioural testing, functional
neuroimaging, animal neurophysiology and detailed anatomy has identified several brain areas
that are involved in controlling visual fixation and saccadic eye movements, including regions in
the cerebral cortex, basal ganglia, thalamus, superior colliculus (SC), brainstem reticular formation
and cerebellum48, 49, 56, 96, 114, 115, 116 (see panels a and b). Visual inputs to the system arise from the
retino-geniculo-cortical pathway to the primary visual cortex and from the retinotectal pathway to
the superficial layers of the SC. Visual information is processed through several extrastriate visual
areas117 before it impinges on motor structures to affect action. The lateral intraparietal area (LIP)
in the posterior parietal cortex is at the interface between sensory and motor processing118, 119.
The LIP projects to both the intermediate layers of the SC120 and the frontal cortical oculomotor
areas121, 122, including the frontal eye fields (FEF), the supplementary eye fields (SEF) and the
Annisa Rahim - 012106082
65
dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC). The FEF has a crucial role in executing voluntary
saccades98, 123, 124, 125. The SEF is important for internally guided decision-making and sequencing of
saccades126, 127. The DLPFC is involved in executive function, spatial working memory and
suppressing automatic, reflexive responses91, 92, 93. All of these frontal regions project to the
SC28, 59, 62, 128, 129, 130, which is a vital node in the premotor circuit where cortical and subcortical
signals converge and are integrated56, 131. The FEF, SEF and SC project directly to the paramedian
pontine reticular formation to provide the necessary input to the saccadic premotor circuit so that
a saccade is initiated or suppressed59, 132, 133.
Frontal cortical oculomotor areas also project to the caudate nucleus (CN)66, 134, 135. GABA (
-aminobutyric acid) neurons in the CN project through the direct pathway to the substantia
nigra pars reticulata (SNpr). Neurons in the SNpr form the main output of the basal ganglia
circuit: they contain GABA and project to the intermediate layers of the SC and to nuclei in
the thalamus that project to the frontal cortex. Cortical inputs to the direct pathway lead to
disinhibition of the SC and thalamus because these signals pass through two inhibitory
synapses. There is also an indirect pathway through the basal ganglia, in which a separate
set of GABA neurons in the CN project to the external segment of the globus pallidus (GPe).
GABA neurons in GPe then project to the subthalamic nucleus (STN). Neurons in the STN
send excitatory projections to neurons in the SNpr, which in turn project to the SC and
thalamus. Cortical inputs to the indirect pathway lead to inhibition of the SC and thalamus
because these signals pass through three inhibitory synapses134, 136. LGN, lateral geniculate
nucleus; SCi, superior colliculus intermediate layers; SCs, superior colliculus superficial
layers.
http://www.nature.com/nrn/journal/v5/n3/box/nrn1345_BX1.html
7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu?
karena mata mempunyai palpebra superior dan inferior yang dapat menutup dan berfungsi melindungi bola mata anterior. Berkedip membantu menyebarkan lapis tipis air mata, yg melindungi kornea dan konjunctiva dari dehidrasi (Oftalmologi Umum)
Annisa Rahim - 012106082
88
Buku Ajar Diagnostik Fisik By Mark H. Swartz
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei
=m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false