anis yulian kti
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU
KABUPATEN KEDIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
ANIS YULIAN LESTARI
NIM. 0502200004
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU
KABUPATEN KEDIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
ANIS YULIAN LESTARI
NIM. 0502200004
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU
KABUPATEN KEDIRI
Oleh :
ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004
Telah disetujui untuk diseminarkan
Pembimbing I : Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners Tanggal : NIP. 140 238 845 Pembinbing II : Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes Tanggal : NIP. 140 238 270
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU
KABUPATEN KEDIRI
Oleh :
ANIS YULIAN LESTARI NIM : 050220004
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 6 Agustus 2008 Susunan Tim Penguji
( INDAH RAHMANINGTYAS, S.Kp, M.Kes) ( ) NIP : 140 238 270 Tanda Tangan Penguji I ( KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ners, M.Kes ) ( ) NIP : 140 310 099 Tanda Tangan Penguji II ( DWI ESTUNING RAHAYU, S.Pd, S.Kep.Ners ) ( ) NIP : 140 238 845 Tanda Tangan Penguji III
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Malang, tanggal Agustus 2008
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes Malang
SURACHMINDARI, S.ST.M.Pd NIP : 140 114 079
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional Ahli
Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Dan apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima
sanksi dari institusi.
Kediri, Agustus 2008
Anis Yulian Lestari 0502200004
ABSTRAK
Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause Di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. 2008. Peneliti : Anis Yulian Lestari Pembimbing I : Dwi Estuning Rahayu S.Pd, S.Kep.Ners Pembimbing II : Indah Rahmaningtyas S.Kp, M.Kes Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju ke masa non produktif. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia tersebut. Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Desain Penelitian yang digunakan adalah korelasi cross sectional. Sampel penelitian adalah wanita menopause berusia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 33 orang . Teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup. Analisa data menggunakan Fisher Probability Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) sebagian besar responden mempunyai motivasi tinggi (2) sebagian besar responden mempunyai psikologi yang baik (3) dari analisa data didapatkan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Peneliti memberikan saran perlu ditingkatkannya kegiatan konseling dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan setempat tentang menopause, perubahan – perubahan yang terjadi dan cara mengatasi perubahan – perubahan tersebut sehingga wanita menopause Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih tenang. Kata Kunci : Motivasi, Menopause, Psikologi
ABSTRACK
THE RELATION OF INTRINSIC AND EXTRINSIC MOTIVATION TO THE PSYCHOLOGY CONDITION OF MENOPAUSE MOTHER IN WONOSARI VILLAGE WORKING AREA PUBLIC HEALTH CENTRE PAGU KEDIRI REGENCY. 2008. Researcher : Anis Yulian Lestari Counselor I : Dwi Estuning Rahayu S.Pd, S.Kep.Ners Counselor II : Indah Rahmaningtyas S.Kp, M.Kes Menopause was a transform process from the productive period to the non productive one. Due to the menopause to old people so it was usually followed by various kind of desire or change which involued physic and psychology aspect which could influence various kind of the old people life. Motivation or informative support, emotional, reward and instrumental represented the way to overcome the psychology disturbance to mothers who experienced menopause. The research purpose was to analyze the relation of intrinsic and extrinsic motivation to the psycology condition of menopause. The design which was used was cross sectional correlation. The sample was the menopause women from 40 up to 60 years old which lived in Wonosari Village Working Area Public Health Centre Pagu Kediri Regency with number 33 people. The technique of sampling was Simple Random Sampling. The measure instrumen which was used was the close questionaire. Analyzing data was using Fisher Probability Exact Test. The result showed that : (1) most of the respondents had the high motivation (2) most of the respondents had the good psychology (3) from analyzing data was obtained there was no relation of the intrinsic and extrinsic motivation to the psychology condition of menopause mother. The researcher gave suggestion that it needed to increase the guidance and counselling activities by the health staffs locally about menopause, the change which occurred and the way to overcome the change so that the menopause mothers in Wonosari Village Working Area Public Health Centre Pagu Kediri Regency could experienced their old period with the more comfort. Key Words : Motivation, Menopause, Psycology.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.
Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu kesiapan.
(Thomas A. Edison)
Karya kecil ini kupersembahkan untuk a. Allah SWT atas semua berkah dan
keagunganNya.Menciptakan jalan hidup yang indah bagi setiap umatNya
b. Bapak dan ibuku, terima kasih atas segala kasih sayang, cinta , doa serta dukungannya. Tanpa kalian aku tidak akan pernah bisa tetap berdiri tegak sampai saat ini.
c. Kakakku satu-satunya di dunia ini. Thanks buangeet bantuannya, maaf kalo selalu ngrepotin, tapi kalau bukan kakak siapa lagi ???
d. B~Young “Smile is the shortest distance between two people”.So make me keep smile,,,,,,,,,
e. My friend : F-B , -K , π2n , @- . Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
f. MIORI 05 .You have to endure caterpillars if you want to see butterflies (Antoine De Saint).
Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses
(Booker T Washington)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu
Menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten
Kediri”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan Politeknik Kesehatan
Malang Program Studi Kebidanan Kediri.
Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini, namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari
semua pihak akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Ibu Isnaeni DTN, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Malang.
2. Ibu Hj. Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Program
Studi Kebidanan Kediri.
3. Bapak Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M. Kes selaku
Koordinator Karya Tulis Ilmiah.
4. Ibu Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners selaku
pembimbing I yang telah memberikan bimbingan secara
optimal kepada penulis.
5. Ibu Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing
II yang telah memberikan bimbingan secara optimal kepada
penulis.
6. Kepala Puskesmas Pagu beserta staf yang telah memberikan
ijin untuk penelitian.
7. Kepala Desa Wonosari Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri
yang telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan
penelitian.
8. Bapak, Ibu Dosen Prodi Kebidanan Kediri yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga.
9. Rekan – rekan se-almamater dan seperjuangan atas perhatian,
dukungan dan sarannya.
10. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan
moral maupun materi yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan yang akan datang.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kediri, Agustus 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Lembar Persetujuan.......................................................................................... ii
Lembar pengesahan.......................................................................................... iii
Pernyataan Keaslian ........................................................................................ iv
Abstrak ............................................................................................................ v
Kata Pengantar ................................................................................................. vi
Daftar Isi .......................................................................................................... viii
Daftar Tabel ..................................................................................................... x
Daftar Gambar ................................................................................................. xi
Daftar Lampiran............................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.7. Latar Belakang .................................................... 1
1.8. Rumusan Masalah ............................................... 3
1.9. Tujuan Penelitian ................................................ 3
1.10. Manfaat Penelitian .............................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Motivasi ...................................................................... 5
2.2 Konsep Menopause .................................................................. 10
2.3 Konsep Psikologi ..................................................................... 14
2.4 Kerangka Konsep .................................................................... 21
2.5 Hipotesis ................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Desain Penelitian ................................................................................ 23
1.2 Populasi, Sampel Dan Sampling ........................................................ 23
1.3 Kriteria Sampel .................................................................................. 24
1.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 25
1.5 Definisi Variabel ................................................................................ 25
1.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 27
1.7 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 28
1.8 Alat Ukur Penelitian ........................................................................... 29
1.9 Analisa Data Dan Pengolahan Data ................................................... 29
1.10 Etika Penelitian ...................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian ....................................................................... 33
2. Pembahasan ............................................................................. 35
BAB V PENUTUP
- Kesimpulan .................................................................................... 41
- Saran............................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 27
Tabel 3.2 Tabulasi silang 2x2 ......................................................................... 31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause ................ 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause ............................... 21 Gambar 4.1 Diagram Pie Distribusi Presentase Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause .......................................................... 33 Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Presentase Keadaan Psikologi Ibu Menopause .................................................................................. 34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Informasi Penelitian
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 Kisi – Kisi Angket
Lampiran 5 Lembar Angket
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 7 Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.11 Latar Belakang
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi
mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan
wanita untuk bereproduksi. Ketika menopause siklus yang tidak menentu
dapat terjadi sewaktu-waktu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak
datang selama beberapa bulan (Zainuddin Kuntjoro, 2007).
Di Indonesia jumlah wanita yang telah mengalami menopause telah
mencapai 30 juta orang, sementara di Jawa Timur mencapai 5 juta orang yang
berarti merupakan angka yang cukup tinggi (Jatim, 2005).
Secara normal wanita akan mengalami menopause antara 40 tahun
sampai 50 tahun (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Umur waktu terjadinya
menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan.
Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang
lebih tua (Prawirohardjo, 1999 : 130).
Seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami
penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon esterogen.
Sitem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam mengeluarkan
hormon. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan
pada fisik dan psikis (Manuaba, IBG, 1999 : 188). Fisik mengalami
ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba
disekujur tubuh. Misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-
1
kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening,
kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan berdebar-debar.
Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah
mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang
(tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri
karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual mereka tidak dibutuhkan oleh
suami dan anak-anak mereka serta kehilangan ferminitas karena fungsi
reproduksi yang hilang. Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita
menopause sangat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama
dalam menghadapi masalah-masalah (Zainuddin Kuntjoro, 2007).
Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi
klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling
pengertian. Di tengah keluaraga yang harmonis kesiapan menerima proses
penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti (Manuaba,
IBG, 1999 ; 192). Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan
dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu
yang mengalami menopause (Nisa, 2007).
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10-13 Maret
di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dari
1843 jumlah penduduk wanita didapatkan 569 wanita usia 40-60 tahun dan
164 orang diantaranya sudah menopause, kemudian dilakukan wawancara
dengan 10 orang dari jumlah tersebut tentang keadaannya sekarang dalam
menjalani masa tua. Diantara 10 orang, 7 orang mengatakan mendapatkan
dukungan dari keluarganya sehingga mereka merasa baik – baik saja dalam
menjalani masa tuanya, 3 orang lainnya mengatakan kurang baik karena
mereka harus menjalani kehidupannya sendiri dan memenuhi kebutuhan
hidupnya seorang diri. Dari data tersebut peneliti ingin mengetahui adakah
hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu
menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten
Kediri.
1.12 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Adakah hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologi ibu menopause?
1.13 Tujuan Penelitian
1.13.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik
terhadap keadaan psikologi ibu menopause.
1.13.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause.
2. Mengidentifikasi keadaan psikologi ibu menopause.
3. Meganalisa hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap
keadaan psikologi ibu menopause.
1.14 Manfaat Penelitian
1.14.1 Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman secara langsung tentang
hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologis ibu menopause.
1.14.2 Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat menjadi masukan dalam memberikan informasi
tentang motivasi terhadap keadaan psikologis pada ibu menopause.
1.14.3 Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Motivasi
2.6.1 Definisi Motivasi
2.6.1.1 Menurut Hanggard (1989), motivasi berasal dari bahasa latin
movere, berarti menimbulkan pergerakan. Motivasi
didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang mengerakkan
seseorang kearah beberapa jenis tindakan (Susan B. Bastian,
2002 : 134).
2.6.1.2 Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau
activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah
kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi ketidakseimbangan (Imam Mulyono, 2007).
2.6.1.3 Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu
tindakan dengan tujuan tertentu (Tim Penyusun Kamus Pusat,
2000 : 756).
2.6.1.4 Menurut Nancy Steverson (2001), motivasi artinya mendorong
untuk berbuat, beraksi (Sunaryo, 2004 : 143).
5
2.6.2 Teori-teori Motivasi
2.6.2.1 Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow
pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia
mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
g. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa
lapar, haus, istirahat dan seks
h. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik
semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan
intelektual
i. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
j. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada
umumnya tercermin dalam simbol-simbol status
k. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya
kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi
yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi
kemampuan nyata
Teori klasik “Maslow semakin digunakan, bahkan mengalami
koreksi”. Penyempurnaan atau koreksi tersebut terutama
diarahkan pada konsep hierarki kebutuhan yang dikemukakan
oleh Maslow.
Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan atau secara
analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki
3
suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama,
kedua, ketiga, dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasi
pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak
akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua sebelum
tingkat pertama terpenuhi.
2.6.2.2 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “Model Dua
Faktor” dari motivasi, yaitu :
a. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong
berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber
dari dalam diri seseorang.
b. Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku
seseorang dalam kehidupan seseorang.
2.6.2.3 Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari
yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang
bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil
yang diinginkannya itu.
2.6.2.4 Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi
perilaku yang mempunyai konsekuensi menguntungkan dirinya.
2.6.2.5 Teori x dan y Donald Mc Gregor (Manusia baik dan jahat)
Teori ini menyatakan bahwa cara pandang seorang pemimpin
akan mempengaruhi caranya memotivasi bawahan.
Teori x : pemimpin menganggap bawahan tidak bisa dipercaya
dan tidak bertanggung jawab.
Teori y : pemimpin menganggap bawahan dapat dipercaya dan
bertanggung jawab (Imam Mulyono, 2007).
2.6.3 Jenis Motivasi
2.6.3.1 Jenis intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa
ada paksaaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kemauan sendiri.
2.6.3.2 Jenis ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan
dari orang lain atau lingkungan. Perilaku yang dilakukan
dengan motivasi ekstrinsik penuh dengan kekhawatiran,
kesangsian apabila tidak tercapai kebutuhan (Heri Purwanto,
1995 : 59).
2.6.4 Indikator untuk memahami motivasi individu
Motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator,
diantaranya durasi, frekuensi, peristensi pada kegiatan, ketabahan,
keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan,
devosi dan pengorbanan untuk mencapai dengan kegiatan yang
dilakukan, tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang
dicapai dari kegiatan yang dilakukan dan arah sikap terhadap sasaran
kegiatan (Aribowo Prijosaksono, 2007).
2.6.5 Jenis motivator
Menurut Abraham C. Dan Shanley F (1997), jenis motivator
secara umum adalah uang, penghormatan, tantangan, pujian,
kepercayaan atasan, lingkungan kerja yang menarik, jam kerja yang
fleksibel, persahabatan, pengakuan, penghargaan, kemandirian,
lingkungan yang kreatif, bonus/hadiah, ucapan terima kasih dan
keyakinan dalam bekerja (Sunaryo, 2004 : 144).
2.6.6 Cara memotivasi
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi
seseorang, yaitu :
2.6.6.1 Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force)
Yaitu cara memotivasi dengan menggunakan ancaman
hukuman atau kekerasan
2.6.6.2 Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement)
Yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah
2.6.6.3 Memotivasi dengan identifikasi (motivating by indentification
or eg-involment)
Yaitu dengan menanamkan kesadaran sehingga individu
berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari
dalam dirinya sendiri (Sunaryo, 2004 : 145-146).
2.7 Menopause
2.7.1 Definisi Menopause
2.7.1.1 Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya
masa menstruasi, bukan istirahat (Zainuddin Kuntjoro, 2007).
2.7.1.2 Menopause ialah haid terakhir atau saat terjadinya haid
terakhir (Prawirohardjo, Sarwono, 1999 : 130).
2.7.1.3 Menopause adalah waktu dari kehidupan seorang wanita saat
masa haidnya berakhir (Hacker, Neville F. 2001 : 589).
2.7.1.4 Menopause adalah fase dimana produksi estrogen berkurang
dan tidak terjadi haid lagi (Ali Baziad, 2003).
2.7.2 Faktor yang mempengaruhi menopause
Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause.
Baik usia menarche, melahirkan pada usia muda, maupun berat badan
tidak terbukti mempercepat datangnya menopause. Wanita kembar
dizigot atau wanita dengan siklus haid memendek memasuki
menopause lebih awal jika dibandingkan dengan wanita yang
memiliki siklus haid normal. Memasuki usia menopause lebih awal
dijumpai wanita dengan sosio ekonomi rendah dan pada wanita yang
hidup pada ketingian > 4000 m. Wanita multipara dan wanita yang
banyak mengkonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami
menopause lebih lambat (Ali Baziad, 2003 : 5).
2.7.3 Usia menopause
2.7.3.1 Pada usia antara 56-60 tahun (Manuaba, IBG.1999 : 90).
2.7.3.2 Pada sebagian besar wanita, menopause terjadi antara umur
50-55 tahun dan rata-rata pada umur 51 tahun, tetapi sebagian
wanita mencapai menopausenya pada dasawarsa keempat,
sementara sebagian kecil mungkin masih mengalami haid
hingga mereka berumur 60 tahunan (Hacker, Neville F. 2001 :
589).
2.7.3.3 Umur mulai terjadinya menopause pada wanita sangat
bervariasi, berkisar 40-60 tahun (Balispotcetak, 2003).
2.7.4 Perubahan-perubahan tubuh menjelang menopause
2.7.4.1 Perubahan pada organ reproduksi
a. Uterus mengecil
b. Tuba falopii : lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek
c. Ovarium (indung telur) : menciut dan mengeras
d. Serviks (leher rahim) mengerut
e. Vagina (liang senggama) sekret vagina menjadi encer
f. Vulva (mulut kemaluan) jaringannya menipis
2.7.4.2 Perubahan tubuh lain sebagai dampak kurangnya estrogen
dan usia tua menjelang menopause
a. Dasar panggul kekuatan dan elastisitasnya menghilang
b. Anus : tonus spinger melemah dan menghilang
c. Vesika urinaria otot kandung kencing hilang.
d. Payudara : puting mengecil, mendatar dan mengendur.
2.7.4.3 Perubahan pada susunan ekstravaginal
a. Adipositas (penimbunan lemak)
b. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
c. Hiperkolesterolemia (kolesterol darah tinggi)
d. Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah)
e. Virilisasi (tumbuhnya rambut)
f. Osteopenia (pengurangan kadar mineral tulang) sampai
osteoporosis (pengeroposan tulang)
2.7.4.4 Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejala rasa panas (hot flushes)
c. Kekeringan vagina
d. Perubahan kulit
e. Keringat di malam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan mulut
h. Badan menjadi gemuk
i. Penyakit
Meningkatkannya kemungkinan terjadi penyakit jantung,
pembuluhan darah serta hilangnya mineral dan protein di
dalam tulang (osteoporosis)
j. Keluhan-keluhan lain :
Rasa kedinginan, berdebar, migrain, nyeri otot, nyeri
pinggang, mudah terangsang, keputihan, gatal pada
vagina, libido menurun, keropos tulang, gangguan
sirkulasi, kenaikan kolesterol adipositas (Zainuddin
Kuntjoro, 2007).
2.2.5 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala-gejala klimakterium :
2.2.5.1 Faktor psikis
Berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang
menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah,
berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik,
timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah
tidur, rasa kesunyian, ketakutan keganasan, tidak sabar lagi,
dan lain-lain.
2.2.5.2 Faktor sosial
Apabila faktor-faktor sosial cukup baik, akan
mengurangi beban fisiologis.
2.2.5.3 Faktor budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan
sangat mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat
menyesuaikan diri dengan fase klimaterium ini.
2.2.5.4 Faktor lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier, baik yang
sudah atau belum berumah tangga, umur haid pertama yang
terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimaterium
(Pakasi, L.S, 2002 : 16).
2.8 Psikologi
2.8.1 Definisi Psikologi
2.8.1.1 Psikologi berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yaitu psyche yang
berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah
psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa (Kuntjojo,
2005 : 1).
2.8.1.2 Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental,
baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada
perilaku. Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi,
bersifat kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 :
901).
2.8.2 Fungsi Psikologi
2.8.2.1 Fungsi deskriptif
Adalah fungsi psikologi dalam menggambarkan obyek
formalnya, yaitu perilaku manusia secara lengkap, detail dan
jelas.
2.8.2.2 Fungsi prediktif
Adalah fungsi membuat perkiraaan mengenai perilaku apa
yang akan terjadi kemudian berdasarkan yang telah dan yang
sedang terjadi.
2.8.2.3 Fungsi pengendali
Adalah fungsi psikologi untuk mengarahkan perilaku-perilaku
manusia pada yang diharapkan dan menjauhkan perilaku-
perilaku manusia dari yang tidak diharapkan (Kuntjoro, 2005 :
5 – 6).
2.8.3 Psikologi Menopouse
2.8.3.1 Keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala
menopause :
a. Ingatan menurun
b. Kecemasan
c. Mudah tersinggung
d. Stress (Zainuddin Kuntjoro, 2007)
2.8.3.2 Gangguan psikologi pada ibu yang mengalami menopause
Menurut kartini (1992) beberapa gangguan yang bisa terjadi
adalah :
a. Depresi Menstrual
Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan
kekecewaan bahwa wanita yang bersangkutan menjadi
kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya
fungsi reproduksi dan haid.
Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan
dengan depresi menstrual yaitu :
1. Dukungan Informatif
a) Memberikan konseling khusus berhentinya haid
adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh
semua wanita.
b) Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan
menerima siklusnya.
c) Memberikan nasehat agar dapat menerima
keadaanya dengan lapang dada.
d) Memberikan informasi agar selalu
mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan
yang terjadi pada suaminya.
e) Memberikan nasehat untuk mencari lebih banyak
tentang hal yang dihadapi melalui media cetak,
elektronik dan lain – lain.
f) Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual.
g) Memberi contoh – contoh pengalaman positif
tentang wanita menopause.
h) Menganjurkan untuk berolahraga.
i) Memberi latihan penanganan stress.
j) Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn
atau psikolog bila perlu.
2. Dukungan Emosional
a) Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami
oleh wanita menopause.
b) Melibatkan
anggota keluarga terutama suami dalam memahami
kondisi istrinya.
c) Memberikan
perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.
d) Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman,
tenang, harmonis dan saling pengertian.
3. Dukungan Penghargaan
a) Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut
merasa dihargai.
b) Memberi dorongan atau support sehingga wanita
tersebut bisa percaya diri.
4. Dukungan Instrumental
a) Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang
dibutuhkan oleh wanita menopause.
b) Memberi bantuan materi (yang diberikan keluarga).
b. Ide Delirius
Berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan. Cara
mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan
ide delirius, yaitu :
1. Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada
Tuhan.
2. Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang
positif dalam hidup.
c. Masturbasi Klitoris
Timbul semacam seksual yang luar biasa hangat membara
dan sensitif sekali sehingga wanita tersebut melakukan
masturbasi klitoris (onani kletit). Cara mengatasi gangguan
psikologis masturbasi :
1. Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara
sehat.
2. Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan
untuk mendapat terapi.
3. Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa
melakukan hubungan sex.
4. Mengkomunikasikan masalah pada suami dan
diharapkan suami mau membantu memecahkan
masalah, memberi dukungan kepada istrinya.
d. Aktifitas Hipomanis Semu
Wanita ini merasakan seolah-olah vitalitas kehidupannya
jadi bertambah. Cara mengatasi gangguan psikologis ini
yaitu :
1. Memberi nasehat agar aktivitas yang dilakukan dapat
mengarah ke hal-hal positif.
2. Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan
atau bakat.
e. Gangguan psikologis lainnya, diantaranya insomia,
gangguan konsep diri dan infantile.
Cara mengatasinya adalah :
1. Kembangkan kebiasaan tidur dan manfaatnya, membaca
bacaan ringan, nonton TV, acara santai, musik yang
menyenangkan.
2. Makanlah jangan terlalu banyak atau kenyang dan
jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
3. Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu
panas, dingin dan kamar harus bersih juga rapi.
4. Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut
menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan
menambah karbondioksida yang dihirup.
5. Batasi minum atau cairan setalah jam 16.00 karena akan
buang air kecil waktu malam hari.
6. Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada
siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur.
7. Menunda jam tidur dan tidak tidur siang.
8. Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas
merupakan fitrah dari Tuhan.
9. Aktifitas sosial dan agama dapat memberikan kepuasan
batin, memperkaya iman dan memberikan rasa berserah
diri kepada-Nya.
10. Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian
dan dorongan anggota keluarga akan membantu
mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan
membawa kebahagiaan.
11. Pengobatan dengan estrogen dan kombinasi
psikoterapi.(Nisa, 2007).
2.9 Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan motivasi ibu menopause terhadap keadaan psikologis ibu yang mengalami menopause Keterangan : : diteliti : tidak diteliti
Usia : - 40 – 60 tahun Menopause
Fisik
Motivasi Intrinsik
Perubahan-perubahan
Motivasi menurut Maslow 1. Fisiolgis & biologis 2. Rasa aman 3. Kasih sayang 4. Harga diri 5. Aktualisasi
Psikologis
Faktor yang mempengaruhi : - Genetik - Diabetes mellitus - Sosial ekonomi rendah - Hidup pada ketinggian > 4000 m
Motivasi
Motivasi Ekstrinsik
21
22
2.10Hipotesis
Ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologis ibu menopause.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi cross sectional
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamikan korelasi antara faktor-
faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan (Soekidjo Notoadmojo,
2005 : 145 – 146).
3.2 Populasi, Sampel Dan Sampling
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi
Arikunto, 2002 : 108). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
wanita berusia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari
Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 164
orang.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo
Notoatmodjo, 2002 : 79). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
23
24
wanita yang berusia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa
Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Jika
jumlah populasi lebih dari 100 diambil 10 – 15% atau 20 – 25% atau
lebih (Suharsimi Arikunto, 2002 : 112). Sampel dalam penelitian ini
ditetapkan dengan mengambil 20% dari populasi yaitu :
10020
x 164 = 32.8 = 33
Jadi sampel yang diinginkan peneliti sebesar 33 orang.
3.2.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008 : 97).
Dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling yaitu dengan membuat nomor urut pada secarik kertas dan
secara acak diambil 33 nomor. Nomor – nomor yang terpilih
dicocokkan dengan daftar nama dan nama – nama yang terpilih
merupakan responden yang akan digunakan.
3.3 Kriteria Sampel
3.3.1 Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target dan populasi terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,
2003 : 96).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
3.3.1.1 Wanita yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Kecamatan
Pagu Kabupaten Kediri.
25
3.3.1.2 Wanita yang bersedia diteliti.
3.3.2 Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2003 : 97).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
3.3.2.1 Wanita yang tepilih menjadi responden tetapi karena suatu
alasan tidak bisa menjadi responden pada saat pengambilan
data.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96). Variable dalam penelitian ini
ada dua yaitu :
3.4.1 Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel lain (Nursalam, 2003 : 102). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah motivasi ibu menopause.
3.4.2 Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain (Nursalam, 2003 : 102). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah keadaan psikologi ibu menopause.
3.5 Definisi Variabel
3.5.1 Definisi Konsep
3.5.1.1 Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak
dengan cara-cara tertentu (Imam Mulyono, 2007).
26
3.5.1.2 Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih
dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur
(Pakasi, LS. 2000 : 6).
3.5.1.3 Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental,
baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku.
Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi, bersifat
kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 : 901).
3.5.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik
yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik
yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi
operasional (Nursalam, 2003 : 106).
27
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor
Variabel Independen motivasi ibu menopause Variabel Dependen psikologi ibu menopause
Faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara-cara tertentu Proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause Gangguan normal dan abnormal yang terjadi saat menopause
Angket
Angket
Nominal Nominal
• Motivasi tinggi bila jawaban 1bu > 50% adalah ya
• Motivasi rendah bila jawaban 1bu < 50% adalah ya
Untuk jawaban yang sesuai kunci jawaban nilai = 1 Untuk jawaban yang tidak sesuai kunci jawaban nilai = 0
3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian
3.6.1 Tempat
Dalam penelitian ini tempat atau lokasi yang digunakan sebagai
objek penelitian adalah Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas
Pagu Kabupaten Kediri.
3.6.2 Waktu Penelitian
28
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 13 - 21 Juli 2008.
3.7 Prosedur Pengumpulan Data
3.7.1 Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur data yaitu
angket yang diberikan kepada responden. Angket dalam penelitian ini
diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun, dimana
responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu.
3.7.2 Prosedur pengumpulan data
Dalam penelitian ini prosedur penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
3.7.2.1 Mengurus perijinan dan persetujuan penilaian
3.7.2.2 Memberikan penjelasan kepada calon responden dan bila
bersedia menjadi responden dipersilahkan menandatangani
lembar persetujuan
3.7.2.3 Angket diberikan kepada responden
3.7.2.4 Angket diisi dengan memberikan tanda (√ ) pada daftar
pertanyaan
3.7.2.5 Responden mengisi angket dalam waktu ± 45 menit
3.7.2.6 Angket dikumpulkan kembali setelah responden selesai
mengisi angket
3.7.2.7 Peneliti memberikan skor, jika ya diberikan nilai 1 dan jika
tidak diberikan nilai 0
29
3.8 Alat Ukur Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur angket. Angket dalam
penelitian ini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun,
dimana responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu.
3.9 Analisa Data dan Pengolahan Data
3.9.1 Untuk motivasi ibu menopause
Pembuatan kuesioner menggunakan jawaban “YA” atau “TIDAK”
sehingga jawaban “YA” diberi nilai 1 dan “TIDAK” diberi nilai 0.
Hasil jawaban responden dijumlahkan atau dibandingkan dengan
jumlah tertinggi lalu dikalikan 100% (Suharsimi Arikunto, 2002 :
250).
Hasil skor dihitung dengan rumus : N = 100% x SmSp
Keterangan : N = Nilai yang didapat
Sp = Skore yang didapat
Sm = Skore maksimal
Kemudian dalam penelitian ini karena penulis hanya akan membagi
motivasi menjadi 2, maka penulis menggunakan media yaitu motivasi
tinggi dengan skor > 50%, sedangkan motivasi rendah dengan
skor < 50%.
30
3.9.2 Untuk psikologi Ibu Menopouse
Jawaban responden yang sesuai kunci jawaban nilai : 1. Jawaban
responden yang tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi nilai 0.
Kemudian peneliti menggunakan uji statistik “Range” (Sugiyono,
2006 : 48).
Didapatkan hasil :
Nilai tertinggi (maksimal) = 10
Nilai terendah (minimal) = 0
Range = 10
Penilaian menggunakan 2 kategori :
52
10 diinginkan yang kategoriJumlah
range==
Sehingga diperoleh kategori dengan rentangan nilai sebagai berikut:
0 – 5 = mengalami gangguan
6 – 10 = tidak mengalami gangguan
Kemudian peneliti melakukan analisa korelasi. Penelitian korelasi
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 238).
Range : Nilai tertinggi – Nilai terendah
31
Rumus yang digunakan Fisher Exact Test dengan menggunakan tabel
kontigensi 2 x 2 dan α = 0,05
Tabel 3.2 Tabulasi silang 2x2
Keadaan psikologi
Variabel Mengalami gangguan
Tidak mengalami gangguan
Jumlah
Tinggi a b a + b (r1) Motivasi Rendah c d c + d (r2) Jumlah a + c (s1) b + d (s2) a + b + c + d (N)
Rumus :
Kesimpulan :
1. Jika P > α sehingga Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada
hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologi ibu menopause).
2. Jika P < α sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (ada hubungan
antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi
ibu menopause) (Eko Budiarto. 2002 : 222).
Fisher Exact Test = d!c!b!a!N!!s!s!r!r 2121
32
3.10 Etika Penelitian
Masalah etika penting dalam penelitian mengingat akan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan
karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Masalah
etika dalam penelitian meliputi :
3.10.1 Lembar Persetujuan menjadi responden (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada calon responden, peneliti
terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan yang akan
dilakukan, bila calon responden bersedia menjadi calon responden,
lembar persetujuan harus diisi dan ditanda tangani, sedangkan bila
menolak, maka peneliti tidak berhak memaksa
3.10.2 Tanpa nama (anonimity)
Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada angket, tetapi
cukup menuliskan kode masing – masing lembar angket.
3.10.3 Kerahasiaan (confidentiality)
Informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti (Nursalam, 2003 : 118).
33
21,2% 78,8%
Motivasi TinggiMotivasi Rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari pengumpulan data dengan menyerahkan angket
pada tanggal 13 - 21 Juli 2008 di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas
Pagu Kabupaten Kediri dengan populasi semua wanita menopause berusia
40 - 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja
Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 164 orang dan 33 orang
sebagai sample penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1.1 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause
Dari 33 responden didapatkan 26 responden (78,8%) mempunyai
motivasi tinggi dan 7 responden (21,2%) mempunyai motivasi rendah.
Bila ditunjukkan dengan diagram pie adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Diagram Pie Distribusi Presentase Motivasi
Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause
33
34
82%
18%
BaikTidak baik
4.1.2 Keadaan Psikologis ibu Meonapuse
Dari 33 responden didapatkan 27 responden (81,8%)
psikologisnya tidak mengalami gangguan dan 6 responden (18,2%)
psikologinya mengalami gangguan. Bila ditunjukkan dengan diagram
pie adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Presentase Keadaan Psikologi Ibu Menopause
4.1.3 Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan
Psikologi Ibu Menopause
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause
Psikologi
Motivasi Tidak mengalami gangguan
Mengalami gangguan
Jumlah
Tinggi 22 4 26 Rendah 5 2 7 Jumlah 27 6 33
Berdasarkan tabel 4.3 dengan responden didapatkan
22 responden (66,67%) mempuyai motivasi tinggi dan psikologinya
tidak mengalami gangguan, 4 responden (12,12%) mempunyai
35
motivasi tinggi dan psikologinya mengalami gangguan, 5 responden
(15,15%) mempunyai motivasi rendah dan psikologinya tidak
mengalami gangguan, 2 responden (6,06%) mempunyai motivasi
rendah dan psikologinya mengalami gangguan.
4.1.4 Analisa Data
Analisa data ini menggunakan rumus Fisher Exact Test dengan
α = 0,05.
Fisher Exact Test = d!c!b!a!N!!s!s!r!r 2121
P = !2!5!4!22!33)!24()!522()!25()!422(
d!c!b!a!N!d)!(bc)!(ad)!(cb)!(a ++++
=++++
= 61
61
621791866,5593546903.1
= 0,283
Dari hasil uji statistik tersebut di atas didapatkan P = 0,283
ternyata P = 0,283 lebih besar dari α = 0,05. Dengan ketentuan bila P
lebih besar dari α maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada
hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologi ibu menopause.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause
Berdasarkan penyebaran angket didapatkan 26 responden (78,8%)
mempunyai motivasi tinggi dan 7 responden (21,2%) mempunyai
motivasi rendah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yaitu wanita menopause berusia 40-60 tahun yang bertempat
36
tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten
Kediri mempunyai motivasi tinggi.
Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak
dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa
motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan
kekuatan (energy) yang mengarah pada pencapaian kebutuhan,
memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh
karena itu tidak akan ada motivasi, jika dirasakan rangsangan –
rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan
motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan
motor atau dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan
atau pencapaian keseimbangan (Imam Mulyono, 2007).
Motivasi dapat berasal dari dalam individu (intrinsik) dan dari
luar individu (ekstrinsik). Motivasi intrinsik timbul dari dalam individu
sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kemauan sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan
merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi
perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation).
Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan
mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam
berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan
terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang – orang
37
yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan
efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. Motivasi ekstrinsik
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain. (Aribowo
Prijosaksono, 2007).
Sebagian besar responden mempunyai motivasi intrinsik dan
ekstrinsik yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena suasana
kehidupan masyarakat di Desa Wonosari sangat mendukung terutama
lansianya, mereka saling bertukar pendapat tentang beberapa
perubahan dan masalah yang mereka hadapi saat ini. Tidak hanya
dengan sesama lansia saja mereka dapat membicarakan masalahnya,
tetapi juga dengan masyarakat yang berusia lebih muda, misalnya
dengan anak-anak mereka, sehingga mereka merasa diperhatikan.
Sedangkan sebagian kecil dari responden memiliki motivasi
ekstrinsik dan intrinsik yang rendah karena mereka merasakan masalah
itu merupakan hal yang wajar sehingga mereka tidak ingin
membicarakannya dengan orang lain, apalagi mereka yang tinggal
sendirian, mereka berusaha melupakan masalahnya tersebut dengan
cara terus bekerja, meskipun sebenarnya mereka juga memerlukan
bantuan orang lain. Selain itu ada juga yang disebabkan karena rumah
mereka jauh dari tetangga sehingga frekuensi untuk bertemu dan
berbicara serta bertukar pendapat dengan orang lain sangat sedikit.
38
4.2.2 Keadaan Psikologi Ibu Menopause
Berdasarkan penyebaran angket didapatkan 27 respoden (81,8%)
keadaan psikologinya tidak mengalami gangguan dan 6 responden
(18,2%) keadaan psikologinya mengalami gangguan. Data ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu wanita menopause
usia 40-60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah
Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri psikologinya tidak
mengalami gangguan.
Beberapa gejala psikologi yang menonjol ketika menopause
adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak
sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang
kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual,
mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak – anak mereka,
serta merasa kehilangan ferminitas karena fungsi reproduksi yang
hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala
dari menopause yaitu : ingatan menurun, kecemasan, mudah
tersinggung, stress, depresi (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Hal tersebut
dirasakan juga oleh beberapa wanita menopause usia 40 -60 tahun yang
bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu
Kabupaten Kediri yang merasakan kecemasan yang berlebihan, merasa
kesepian dan merasa rendah diri karena menurunnya daya tarik fisik
dan seksual. Dimungkinkan hal tersebut yang menyebabkan sebagian
39
kecil dari wanita menopause usia 40 – 60 tahun yang bertempat tinggal
di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri
psikologinya mengalami gangguan. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan
yang melibatkan para lansia perlu diadakan sehingga para lansia
terutama ibu menopause dapat saling bertukar pendapat serta
memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas tentang keadaan
dirinya. Dengan mengetahui keadaan yang terjadi pada dirinya, para
ibu menopause dapat merasa lebih tenang dalam menjalani hari-hari
tuanya.
4.2.3 Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan
Psikologi Ibu Menopause
Dari hasil analisis data dengan uji statistik Fisher Probality Exact
Test didapatkan P = 0,283 ternyata diketahui bahwa P = 0,283 lebih
besar dari α = 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka
dinyatakan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik
terhadap keadaan psikologi ibu menopause.
Menurut Kartono (1992), perubahan – perubahan psikis yang
terjadi pada masa menopause akan menimbulkan sikap – sikap yang
berbeda dan menurut Tallis (1995), karena perbedaan itu maka tidak
ada dua orang yang akan memberikan reaksi yang sama, meskipun
tampaknya mereka seakan – akan bereaksi dengan cara yang sama
(Admi Setyo Purwanto, 2008). Kecemasan pada ibu – ibu lansia yang
telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang
40
cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat atau
dukungan dari orang disekitarnya, namun ada juga yang terus menerus
cemas meskipun orang – orang disekitarnya telah memberi dukungan.
Akan tetapi banyak juga ibu – ibu yang mengalami menopause namun
tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya
(Zainuddin Kuntjoro, 2007). Ternyata hal tersebut sama dengan
keadaan yang terjadi pada wanita menopause usia 40 – 60 tahun yang
bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu
Kabupaten Kediri. Respon mereka tentang motivasi terhadap keadaan
psikologi berbeda-beda. Ada yang mempunyai motivasi tinggi tetapi
psikologinya mengalami gangguan, ada juga yang mempunyai motivasi
rendah tetapi psikologinya tidak mengalami gangguan, hal ini
dikarenakan keadaan psikologis mereka tidak hanya dipengaruhi oleh
motivasi saja. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi keadaan
psikologi adalah : kondisi individu (umur, temperamen, inteligensi,
tingkat pendidikan, kondisi fisik), karakteristik kepribadian (introvert
atau ekstrovet, stabilitas emosi, ketabahan, locus of control), dan
strategi coping (Kuntjojo, 2006 : 64). Faktor-faktor tersebut, terutama
faktor karakteristik kepribadian yang menyebabkan ibu menopause di
Desa Wonosari mempunyai perbedaan keadaan psikologinya.
41
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
5.1.1 Secara Umum
Tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik
terhadap keadaan psikologi ibu menopause di Desa Wonosari Wilayah
Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.
5.1.2 Secara Khusus
5.1.2.1 Ibu menopause sebesar 78,8% mempunyai motivasi tinggi dan
12,2% mempunyai motivasi rendah.
5.1.2.2 Ibu menopause sebesar 81,8% psikologinya tidak mengalami
gangguan dan 18,2% psikologinya mengalami gangguan.
5.1.2.3 Dengan uji statistik Fisher Probability Exact Test didapatkan
P = 0,283 sedangkan α = 0,05 maka dinyatakan tidak ada
hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap
keadaan psikologi ibu menopause.
41
43
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tempat Penelitian
5.2.1.1 Perlu diadakan kegiatan konseling dan penyuluhan oleh tenaga
kesehatan setempat tentang menopause, perubahan –
perubahan yang terjadi saat menopause, dan cara mengatasi
perubahan – perubahan tersebut sehingga wanita menopause
Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten
Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih
tenang.
5.2.1.2 Kegiatan yang sudah berjalan (posyandu lansia dan senam
lansia) harus lebih ditingkatkan.
5.2.2 Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
penelitian selanjutnya tentang keadaan psikologi menopause.
44
DAFTAR PUSTAKA
Ali Baziad. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : YBP-SP. Aribowo Prijosaksono. 2007. Motivasi. Available from :
http//www.aknadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 17 Maret 2008. Admin Setyo Purwanto. 2008. Kecemasan Menghadapi Menopause. Available
from : http//www.klinis.wordpres.com. Diakses pada 15 Juli 2008. Balispotcetak. 2003. Available from : http//www.balispot.co.id. Diakses pada 14
Maret 2008. Eko Budiarto. 2002. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC. Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates Heri Purwanto. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta :
EGC. Imam Mulyono. 2007. Tujuh Teori Motivasi. Available from :
http//id.wikipedia.org.wiki. Diakses pada 17 Maret 2008. Kuntjojo. 2005. Psikologi. Tidak dipublikasikan Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Pakasi, Levina S. 2000. Menopause: Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI. Sarwono Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP. Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta. Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung : alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
45
Susan B. Bastian. 2002. Perawat Sebagai Pendidik Prinsip – Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta : EGC.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka. Zainuddin Kuntjoro. 2007. Menopause. Available from : http//id.e-psikologi.com.
Diakses pada 7 Maret 2008. . 2007. Keadaan Psikologi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Dan Menopause.
Available from : http//www.nisa-nirsya.blogspot.com. Diakses pada 4 Maret 2008.
. 2005. Available from : http//www.jatim.go.id. Diakses pada 7 Maret 2008.
46
Lampiran 2
INFORMASI PENELITIAN
Dengan ini saya :
N a m a : Anis Yulian Lestari
N I M : 0502200004
Institusi : Politeknik Kesehatan Malang
Jurusan Kebidanan Kediri Program Studi Kebidanan Kediri
Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Motivasi Intrinsik Dan
Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa Wonosari
Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.”
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara.
motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause
Untuk keperluan di atas, kami mohon kesediaan responden untuk mengisi
angket yang kami sediakan. Demikian informasi penelitian ini kami buat, atas
partisipasi responden kami ucapkan terima kasih.
Kediri, Juli 2008 Peneliti
Anis Yulian Lestari NIM. 0502200004
47
Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU
KABUPATEN KEDIRI
Oleh :
ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004
Dengan ini saya menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang
dilakukan oleh saudari Anis Yulian Lestari yang berjudul “Hubungan Motivasi
Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa
Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.”Oleh karena itu,
saya bersedia mengisi angket yang diberikan.
Sebelum mengisi angket, saya diberi hak untuk membaca petunjuk pengisian
angket dan bertanya apabila ada kesulitan dalam pengisian. Apabila ada
pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan saya berhak mengundurkan
diri dari penelitian tanpa risiko apapun.
Saya mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas saya
dan akan menggunakan data yang mencantumkan identitas saya sesuai dengan
pengolahan data.
Demikian pernyataan saya buat dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan
dari siapapun.
Kediri, Juli 2008 Tanda tangan responden Kode Responden
48
Lampiran 4
KISI-KISI ANGKET HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI MENOPAUSE
Variabel Sub variable No. Soal
Kunci jawaban
Penilaian
Independen : Motivasi ibu menopause
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause
1-20
Ya
Kriteria penilaian : Skor 1 untuk jawaban “Ya” Skor 0 untuk jawaban “Tidak”
Dependen : Keadaan psikologi ibu menopause
Gangguan normal dan abnormal yang terjadi saat menopause
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ya Ya Ya
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ya Ya
Kriteria penilaian : Skor 1 untuk jawaban yang benar Skor 0 untuk jawaban yang salah
49
Lampiran 5
ANGKET
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE
No. Responden : Tanggal : A. MOTIVASI IBU MENOPAUSE
Berilah tanda check (√) pada jawaban yang tepat!
NO. PERNYATAAN YA TIDAK 1. Untuk mencegah berbagai penyakit, saya
makan makanan yang bergizi.
2. Karena tubuh memerlukan banyak cairan, saya minum air sebanyak 8-10 gelas perhari.
3. Meskipun pekerjaan rumah belum terselesaikan, apabila merasa lelah saya akan beristirahat untuk menjaga kondisi.
4. Saya masih mempunyai hasrat yang tinggi untuk berhubungan seksual dengan pasangan.
5. Keluarga membantu saya menjaga diri. 6. Pikiran saya tidak ingin terganggu saat ini,
untuk itu selalu berusaha membuat pikiran menjadi tenang.
7. Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran dan mencegah penyakit.
8. Apabila mempunyai keluhan tentang kesehatan, saya selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
9. Keluarga selalu memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan saya saat ini.
10. Selalu berusaha menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang dan harmonis.
50
NO. PERNYATAAN YA TIDAK 11. Berada ditengah – tengah keluarga yang
harmonis membuat keadaan saya menjadi lebih baik.
12. Dengan memberikan kasih sayang kepada keluarga, hidup terasa lebih berarti dan bermanfaat.
13. Selalu menerima dan menghargai saran orang lain tentang perubahan – perubahan yang terjadi.
14. Bila saya menceritakan masalah dengan suami akan di dengarkan dengan baik.
15. Perubahan – perubahan yang terjadi pada diri saya, keluarga selalu dapat menerimanya
16. Dalam mengambil keputusan, saya selalu diikutsertakan.
17. Mempunyai semangat yang tinggi dalam bekerja.
18. Masih ingin mengembangkan kemampuan diri saya.
19. Masih berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan di masyarakat, misalnya pengajian, PKK dan kegiatan lainnya.
20. Keluarga terus mendukung saya untuk tetap aktif dalam berorganisasi.
51
B. KEADAAN PSIKOLOGI IBU YANG MENGALAMI MENOPAUSE
Berilah tanda check (√) pada jawaban yang tepat!
NO. PERNYATAAN YA TIDAK 1. Perubahan – perubahan yang terjadi saat ini
tidak mengganggu kehidupan saya.
2. Berusaha merubah perubahan yang terjadi menjadi hal positif dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Dukungan keluarga sangat membantu mengatasi perubahan – perubahan tersebut.
4. Hidup menjadi kurang lengkap karena berhentinya menstruasi.
5. Keadaan yang saya rasakan saat ini sudah tidak ada harapan.
6. Saat ini saya sering merasakan kecemasan yang berlebihan.
7. Sulit tidur membuat tidak bersemangat keesokan harinya untuk menjalani aktifitas.
8. Merasa berat menjalani hari – hari tua. 9. Setiap saat mempunyai semangat yang tinggi
dalam menjalani hidup.
10. Merasa bahagia dan hidup terasa sangat menyenangkan.
52
Lampiran 7
Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
No. Kegiatan Tanggal
1. Penyusunan (sosialisasi) KTI Januari s/d Februari 2008
2. Pengajuan Judul KTI 25 Februari s/d 6 Maret 2008
3. ACC Judul KTI 7 Maret 2008
4. Penyusunan Proposal KTI 31 Maret s/d 17 April 2008
5. ACC Proposal KTI 17 April 2008
6. Pengumpulan Proposal KTI 18 April 2008
7. Ujian Proposal KTI 23 April 2008
8. Revisi Proposal KTI 28 s/d 30 April 2008
9. ACC Proposal KTI 30 April 2008
10. Pengambilan Data Penelitian 13 s/d 21 Juli 2008
11. Penyusunan Hasil Penelitian 22 Juli s/d 4 Agustus 2008
12. Pengumpulan KTI 4 Agustus 2008
13. Pelaksanaan Uji Sidang KTI 6 Agustus 2008
14. Revisi Hasil KTI 12 s/d 16 Agustus 2008
22 Lampiran 6
Tabulasi Hasil Penelitian Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Menopause
Kode Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Presentase
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor % Kriteria
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9 45 rendah 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 7 35 rendah 8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 7 35 rendah 10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 12 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 7 35 rendah 13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 19 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 45 rendah 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 85 tinggi 22 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 9 45 rendah
23 Kode Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Presentase
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor % Kriteria
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 8 40 rendah 27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17 85 tinggi 28 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 tinggi 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 30 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 45 rendah 31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 tinggi 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 tinggi
24 Tabulasi Data Penelitian
Keadaan Psikologi Ibu Menopause
Kode Keadaan Psikologi Presentase responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor (%)
Kriteria
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 Baik 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 Baik 3 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6 60 Baik 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 Baik 5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 Baik 6 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 60 Baik 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik 8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 Baik 9 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik 11 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 Baik 12 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 13 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 15 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 Baik 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 17 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7 70 Baik 18 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 19 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60 Baik 20 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 21 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 22 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 Baik
25 Kode Keadaan Psikologi Presentase
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
(%)
Kriteria
24 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 25 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 26 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 60 Baik 27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 28 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 Baik 29 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Tidak baik 30 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 60 Baik 31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 Baik 32 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70 Baik 33 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70 Baik