ancylostomiasis
DESCRIPTION
AncylostomiasisTRANSCRIPT
ANCYLOSTOMIASISBy : Tira KurniatiNRP : 1310211025FK UPN Veteran Jakarta
DefinisiPenyakit parasit yang disebabkan oleh
spesies Ancylostoma duodenale yang merupakan salah satu spesies dari kelas cacing tambang (hookworm)
Etiologi
Siklus Hidup
Manifestasi Klinis1. Stadium Larvaa. Gatal atau pruritus kulit, terutama di kaki
(ground itch).b. Dermatitis dan kadang ruam makulopapula
sampai vesikel, (tanda pertama invasi larva cacing)c. Paru, larva dapat menyebabkan kapiler-kapiler
dalam alveoli paru menjadi pecah sehingga terjadi batuk darah..
d. Usus halus. rasa tidak enak di perut, kembung, sering mengeluarkan gas (flatus), serta menret-mencret.
2. Stadium Dewasaa. Anemia. Setiap satu cacing Ancylostoma duodenale akan
menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,08-0,34 cc setiap hari.
Anemia hipokromik normositer serta eosinofilia. Setelah infeksi selama 10-20 minggu. Eosinofilia akan jelas terlihat pada bulan pertama infeksi cacing.
Jumlah cacing dewasa yang diperlukan untuk menimbulkan gejala anemia
adalah lebih dari 500, tetapi bergantung pada keadaan gizi hospes.
Toksin cacing yang dapat menyebabkan anemia belum dapat dibuktikan.
Tidak menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Prestasi kerja juga dapat menurun
DiagnosaDiagnosis pasti ancylostomiasis ditegakkan
dengan menemukan telur dalam feses segar. Dalam feses yang telah lama kemungkinan dapat ditemukan larva.
Selain dalam feses, larva dapat pula ditemukan dalam sputum.
Px PenunjangPemeriksaan fesesDalam feses dapat ditemukan telur atau larva
Ancylostoma. Kadang-kadang terdapat darah dalam feses. Jumlah cacing dewasa yang terdapat dalam usus dapat diperkirakan dengan dengan teknik cara menghitung telur cacing
TerapiNon-Medika Mentosa
Perawatan UmumPerawatan umum dilakukan dengan
memberikan nutrisi yang baik.Suplemen besi diperlukan oleh pasien
dengan gejala klinis yang berat, terutama bila ditemukan anemia.
Terapi (Medikamentosa)a. Albendazol, diberikan dalam dosis tunggal 400 mg.b. Mebendazol, diberikan dengan dosis 100 mg, 2 kali sehari
selama 5 hari.c. TetrakloretilenMerupakan drug of choice untuk pasien ancylostomiasis.
Dosis yang diberikan adalah 0,12 ml/kgBB dosis tunggal. Dosis maksimal 5 ml. pengobatan diulang dalam 2 minggu kemudian apabila dari pemeriksaan feses masih terdapat telur. Pemberian obat sebaiknya dalam keadaan perut yang kosong disertai pemberia 30 gram MgSO4. Kontaindikasi pemberian obat ini pada pasien alkoholisme, kelainan penernaan, konstipasi.
d. Befanium hidroksinaftatObat pilihan untuk ankilostomiasiss dan baik untuk
pengobatan massal pada pasien anak-anak. Diberikan dalam dosis 5 gram, 2 kali sehari, dapat diulang sesuai kebutuhan. Toksisitas obat ini rendah.
Terapie. Pirantel pamoatObat ini diberikan dalam dosis tunggal 10
mg/kgBB/hari selama 2-3 hari secara berturut-turut dapat memberikan hasil yang baik, toksisitas obat ini juga rendah.
f. HeksilresorsinolDiberikan sebagai obat alternatif yang cukup efektif.
Pasien dipuasakan terlebih dahulu, baru kemudian diberi 1 gram hekilresorsinol sekaligus disusul pemberian laksan MgSO4 senganyak 30 gram. Diulangi lagi 3 jam kemudian untuk tujuan mengeluarkan cacing. Bila diperlukan, pengobatan ini dapat diulang 3 hari kemudian.
KomplikasiKerusakan yang terjadi pada kulit dapat
menyebabkan dermatitis berat terlebih bila pasien sensitif.
Gangguan pertumbuhan, perkembangan mental dan payah jantung sering terjadi karena anemia berat akibat infestasi cacing Ancylostoma
PrognosisAncylotomiasis jarang menyebabkan
kematian, tetapi dapat menurnkan prestasi kerja.
Prognosis ancylostomiasis tetap baik dengan pengobatan yang adekuat, walaupun telah terjadi komplikasi berat