anatomi dan fisiologi alat reproduksi laki

Upload: jacqueline-davis

Post on 10-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Anatomi Dan Fisiologi Alat Reproduksi Laki

    1/4

    Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Laki-Laki dan Wanita

    Organ reproduksi merupakan organ yang sagat penting dalam proses kehidupan. Organ

    reproduksi berkembang secara menakjubkan saat kehidupan janin. Organ-organ reproduksimembentuk apa yang dikenal taktus genetalis, dan sangat berhubungan dengan taktus urinalis.

    Pada alat reproduksi laki-laki, taktus genetalis dan taktus urinalis saling berhubung erat.

    Sedangkan pada wanita taktus urinalis tidak tersambungan dengan taktus genetalis. Taktus

    genetalis pada wanita berhubungan dengan peritoneum.

    A. Sistem Reproduksi Pria

    Sistem reproduksi pria mulai berkembang sebagai respon terhadap testosterone selama

    hidup. Pada hakikatnya, testoteron tidak diproduksi sebelum awal pubertas, ini sebagi

    karasteristik seks sekunder. Ukuran dan penampilan genetalia preia dipengaruhi oleh,

    suku, ras, keturunan, dan budaya.1. Struktur Eksternal

    Struktur eksternal genetalia ini membahas tentang : mons pubis, penis, dan

    skrotum. Pada saat dewasa tumbuh rambut hitam, kasar, dan ikal, umbilukus sampai

    ke anus. Daerah ini disebut mons pubis.Penis, merupakan organ urinasi dan kopulasi,

    terdiri dari badan atau batang dan glan. Badan organ reproduksi eksternal pria ini

    diguanakan untuk masuk kevagina selama koitus, ini terdiri dari tiga lapisan jaringan

    erektil, dua korpora kavernosa dan satu korpus spongiosum, yang berisi uretra.

    Korpora ini berahir pada glans penisyang sensitive sebagai pasangan glans klistoris

    wanita.

    Prepusium(kulit luar) merupakan suatu kulit lipatan pembungkus glans pada pria

    yang tidak disunat. Uretra adalah jalan yang digunakan untuk mengeluarkan urine dan

    semen. Skrotum, suatu kantung kulit, otot, dan fasia yang keriput. Pada bagian dalam diisi

    oleh septum yang kompertemennya diisi testis, epididismis, dan vas deferens(duktus

    seminalis). Sisi kiri skrotum lebih rendah 1 cm dari sebelah kanan.

  • 5/20/2018 Anatomi Dan Fisiologi Alat Reproduksi Laki

    2/4

    2. Struktur Internal

    Struktur Internal pada alat reproduksi pria membahas tentang testis, duktus pada

    testis, dan kelenjar saluran repoduksi

    a. Testis

    Testis merupakan dua kelenjar lonjong kecil terdapat didalam kantong skrotum.

    Setiap testis berwarna keputihan, agak pipih pada sisinya, yang mempunyai panjang

    sekitar 4-5cm. jaringan fibrosa putih membungkus setiap testis dan membaginya

    menjadi beberapa lobules.

    Dalam setiap lobulus terdapat satu sampai tiga tubulus dan kelompok sel

    interstisial(sel-sel Leydig) yang panjang ( 75cm), sempit dan berbelok-belok.

    Testis memiliki dua fungsi yaitu, sebagai yang bertanggung jawab untuk

    spermatogenesisi dan produksi hormon, dan testis menyekresikan hormon seks

    steroid testoteron dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan,

    dan fungsi pria normal.

    b. Duktus (Kanal) Testis

    Sperma agar bisa kluar dari tubuh, harus melalui system salurang yang lengkap

    dan berurutan mulai dari tubulus seminiferus, epididimis, vas deferens, duktus

    ejakulatoris, dan uretra. Dalam satu testis memiliki satu lubang yang menggulung

    dengan panjang sekitar 6 meter. Saluran ini disebut epididimis. Epididimis terbentang

    sepanjang bagian atas testis. Epididimis merupakan tempat penyimpanan untuk

    pematangan sperma, dan menghasilkan sebagian kecil cairan seminalis(semen).

    Tubulus seminiferus menyambungkan epididimis dan vas deferen yang kemudian

    saling berhubungan.

    c. Kelenjar Sistem Reproduksi

    Kelenjar reproduksi aksesoris menyekresikan cairan yang menyongkongkehidupan dan fungsi sperma. Kelenjar aksesori ini terdiri vesikuler seminalis yang

    terdapat disepanjang permukaan posterior bawang kandung kemih, kelenjar prostat

    yang mengelilingi uretra prostatic, dan kelenjar bulbourentalis yang terletak dibawah

    prostat.

  • 5/20/2018 Anatomi Dan Fisiologi Alat Reproduksi Laki

    3/4

    d. Semen

    Semen merupakan cairan ejakulasi pada saat orgasme. Semen mengandung

    sperma dan sekresi dari vesikuler seminalis, kelnjar prostat, dan kelenjar

    bulbourentalis. Volume ejakulasi antara 2,5-3,5 ml (rentan1-10).

    B. Respons Seksual

    Hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior pada wanita dan pria mengatur

    prouksi hormone LH dan FSH. Jaringan target hormone ini adalah gonad(ovarium dan

    testis). Pada wanita ovarium menghasilkan ovum dan memproduksi progesterone dan

    estrogen. Pada testis memproduksi sperma dan mensekresitestoteron. Mekanisme umpan

    balik antar hormon, disekresi gonad, hipotalamus, dan hipofisis anterior yang

    membantumengendalikan produksi sel-sel kelamin dan sekresi hormon.

    Gambar

    1. Respons Fisiologi terhadap Stimulasi Seksual

    Secara fisologis, respon seksual dapat dianalisis dari dua hal melalui dua proses

    vasokongesti dan miotonia. Stimulasi seksual menimbukalan reflex vasokongesti,dilatasi pada [pembuluh darah penis(ereksi pada pria), dan pembuluh darah

    disirkumvaginal9lubrikasi pada wanita) sehingga terjadi engorgement dan distensi

    genelatia. Kongesti vena dilokalisasi terutama pada genetalia, tetapi juga terjadi

    derajat kecil dipayudara dan bagian tubuh lainnya.

    Bangkitan ditandai dengan miotonia(peningkatan tegangan otot), menyebabkan

    kontraksi ritmik yang volunteer dan involunter. Contoh miotonia yang distimulasi

    secaraseksual ialah dorongan pelvis, wajah meringis, serta spasme tangan dan

    kaki(spasme karpopedal).

    Siklus respon seksual dibagi menjadi empat fase. Keempat adalah fase

    terangsang, fase plateu, fase orgasmic, dan fase resolusi. Keempat fase terjadi secara

    progresif tanpa garis pembatas yang jelas diantaranya.

    Empat fase respons seksualReaksi umum pada kedua jenis

    kelamin

    Rekasi wanita Reaksi pria

    Fase rangsang :

    - Denyut jantung dan tekanan darahterus meningkat.

    - Putting susu ereksi

    - Miotonia dimulai

    - Diameter klistorismelebar

    - Genetelia eksternal

    menegang dan warna

    menjadi gelap-

    Terjadi lubikrasivagina, dua pertiga

    vagina bagian atas

    vagina memanjangdan meluas

    - Serviks dan uterus

    tertarik keatas.

    - Timbul ereksi penis,panjang danmembesar

    - Kulit skrotum

    melebar danmembesar- Testis mulai

    membesar dan

    terangkat kearahtubuh

  • 5/20/2018 Anatomi Dan Fisiologi Alat Reproduksi Laki

    4/4

    - Ukuran payudara

    membesar

    Fase Plateu :

    - Denyut jantung dan tekanan darahterus meningkat.

    -

    Pernafasan meningkat.- Miotonia menjadi nyata, wajah

    meringis.

    - Kepala klistorisretraksi dibawah

    pembungkusklistoris.

    - Sepertiga bagian

    bawah vagina

    membesar.- Warna kulit berubah

    terlihat kemerahan

    dipayudara,

    abdomen, ataudipermukaan lain.

    - Kepala penis sedikit

    membesar.- Skrotum menegang

    dan menebal.- Testis terangkat dan

    membesar.

    - Pengeluaran dua

    sampai tiga tetesancairan pada kepala

    penis sebelum

    orgasme.

    Fase Orgasme:

    -

    Denyut jantung, tekanan darah,dan pernafasan meningkat sampai

    tingkat maksimum.- Timbul spasme otot involunter.

    - Sfingter rekrum eksternal

    berkontraksi.

    - Kontraksi ritmik

    yang kuat terasadiklistoris, vagina

    dan uterus.- Sensasi hangat

    menyebar diseluruh

    daerah pelvis.

    - Testis terangkat

    ketingkat maksimum.- Titik yang tidak

    terelakan terjadisesaat sebelum

    ejakulasi dan terasa

    ada cairan dari uretra.

    - Kontraksi ritmikterjadi dipenis.

    - Terjadi semen

    Fase Resolusi :

    - Denyut jantung, tekanan darah,

    dan pernafasan kembali normal.- Ereksi putting susu mereda.

    - Miotonia berkurang.

    - Engorgement pada

    genetalia eksternaldan vagina

    berkurang.

    - Serviks dan uterusturun keposisi

    normal.

    - Ukuran payudara

    mengecil.- Kemerahan dikulit

    menghilang.

    - Lima puluh persen

    ereksi segera hilangsetelah ejakulasi.

    Penis secara bertahap

    kembali keukurannolmal.

    - Testis dan skrotum

    kembali keukuran

    normal.- Periode

    refrakter(waktu yang

    diperlukan supaya

    ereksilagi) bervariasisesuai usia dan

    kondisi fisik secara

    umum.