analysis of distribution patterns, the...

12
ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE POTENTIAL AND OBSTACLES IN BUSINESS DEVELOPMENT USING TOOLS GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) WITH ARCVIEW GIS 3.3: CASE STUDY MSMEs SUB DISTRIC BEJI, DEPOK Matt Christian Mardana, 10206596 Masodah, Guyub Nuryanto Email : [email protected] Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok ABSTRACT Very large potential of MSMEs in Indonesia, but this situation is less well managed. Obstacle that have not resolved became barriers to business development. Depok city with a lot of MSMEs can not be seen it’s characteristics, distribution patterns and the potential. For that this research aims to identify patterns of distribution, potency, characteristics and obstacle that occur. Dissemination of data collection techniques using a questionnaire based on secondary data database. The number of respondents who are willing to fill are 40 people which means there are 40 MSMEs. Characteristics and obstacles of MSMEs appear from descriptive analysis. Distribution pattern and potential from MSMEs could be seen from GPS mapping results that are later inputted with all the data obtained into the Arc View GIS 3.3. MSMEs distribution pattern throughout the Sub District of Beji. Potentials could still be developed. Characteristics of MSMEs is largely a small business with the most is restaurant. MSMEs obstacles such as; difficult to obtain capital relief, labor is less discipline, less marketing, business management of the less controlled. Key words: distribution pattern, potential, obstacles, characteristics, MSME ANALISIS POLA SEBARAN, POTENSI DAN HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DENGAN ARCVIEW GIS 3.3: STUDI KASUS UMKM KECAMATAN BEJI, KOTA DEPOK Matt Christian Mardana, 10206596 Masodah, Guyub Nuryanto Email : mattchristianm[email protected] Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok ABSTRAKSI Potensi UMKM sangat besar di Indonesia, namun keadaan ini kurang bisa dikelola dengan baik. Hambatan yang belum teratasi menjadi penghalang dalam pengembangan usaha. Kota Depok dengan jumlah UMKM yang banyak belum dapat terlihat karakteristik serta pola sebaran dan potensi yang jelas. Untuk itu penelitian bertujuan untuk mengetahui pola sebaran, potensi, karakteristik dan hambatan yang terjadi.

Upload: doandung

Post on 12-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE POTENTIAL AND OBSTACLES

IN BUSINESS DEVELOPMENT USING TOOLS GEOGRAPHIC INFORMATION

SYSTEM (GIS) WITH ARCVIEW GIS 3.3: CASE STUDY MSMEs SUB DISTRIC

BEJI, DEPOK

Matt Christian Mardana, 10206596Masodah, Guyub Nuryanto

Email : [email protected] Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100, Depok

ABSTRACTVery large potential of MSMEs in Indonesia, but this situation is less well managed.

Obstacle that have not resolved became barriers to business development. Depok city with alot of MSMEs can not be seen it’s characteristics, distribution patterns and the potential. Forthat this research aims to identify patterns of distribution, potency, characteristics and obstaclethat occur.

Dissemination of data collection techniques using a questionnaire based on secondarydata database. The number of respondents who are willing to fill are 40 people which meansthere are 40 MSMEs. Characteristics and obstacles of MSMEs appear from descriptiveanalysis. Distribution pattern and potential from MSMEs could be seen from GPS mappingresults that are later inputted with all the data obtained into the Arc View GIS 3.3.

MSMEs distribution pattern throughout the Sub District of Beji. Potentials could stillbe developed. Characteristics of MSMEs is largely a small business with the most isrestaurant. MSMEs obstacles such as; difficult to obtain capital relief, labor is less discipline,less marketing, business management of the less controlled.Key words: distribution pattern, potential, obstacles, characteristics, MSME

ANALISIS POLA SEBARAN, POTENSI DAN HAMBATAN DALAMPENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS (SIG) DENGAN ARCVIEW GIS 3.3: STUDI KASUS UMKMKECAMATAN BEJI, KOTA DEPOK

Matt Christian Mardana, 10206596Masodah, Guyub Nuryanto

Email : [email protected] Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100, Depok

ABSTRAKSIPotensi UMKM sangat besar di Indonesia, namun keadaan ini kurang bisa dikelola

dengan baik. Hambatan yang belum teratasi menjadi penghalang dalam pengembangan usaha.Kota Depok dengan jumlah UMKM yang banyak belum dapat terlihat karakteristik serta polasebaran dan potensi yang jelas. Untuk itu penelitian bertujuan untuk mengetahui pola sebaran,potensi, karakteristik dan hambatan yang terjadi.

Page 2: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner yang berdasarkan padadatabase data sekunder. Jumlah responden yang bersedia mengisi ada 40 orang yang berartiada 40 UMKM. Karakteristik dan hambatan UMKM terlihat dari analisis deskriptif yangdilakukan. Pola sebaran dan Potensi UMKM dilihat dari hasil pemetaan dengan GPS yangkemudia diinput dengan seluruh data-data yang diperoleh ke dalam Arc VIew GIS 3.3.

Pola sebaran UMKM tersebar diseluruh wilayah Kecamatan Beji. Potensi yangdimiliki masih bisa dikembangkan lagi. Karakteristik UMKM sebagian besar merupakanusaha kecil dengan bidang usaha yang paling banyak adalah rumah makan. Hambatan UMKMantara lain; sulit memperoleh bantuan modal, tenaga kerja yang kurang disiplin, pemasaranyang kurang, cara pengelolaan usaha yang kurang dikuasai.Kata kunci : pola sebaran,potensi, hambatan, karakteristik, umkm

PENDAHULUAN

Pada beberapa tahun terakhir ini,peran UMKM dalam perekonomiannasional sangat besar. Hal ini dapat terlihatdari kontribusi UMKM dalam PendapatanDomestik Bruto (PDB) Nasional atas dasarharga berlaku. Pada tahun 2007 tercatatUMKM memberikan kontribusi sebesar56,23% atau senilai Rp.2.105,14 triliyundan tahun 2008 55,56% atau senilaiRp.2. 609,36 triliyun. Terjadi peningkatansebesar Rp.504,22 miliar. UMKM jugamempunya andil besar dalam pembentukaninvetasi nasional atas dasar harga berlaku.Pada tahun 2007 sebesar Rp.461,10 triliyunatau 52,99% dan mengalami peningkatansebesar Rp. 179,27 triliun atau meningkatsebesar 38,88% menjadi Rp.640,38 triliyun(Depkop, 2009).

Jumlah unit usaha UMKM diIndonesia pun terus berkembang. Padatahun 2006-2007 tercatat perkembangansebesar 1.061.338 unit (2,18%). Sedangkanpada periode 2007-2008, mengalamipeningkatan sebesar 1.433.414 unit(2,88%). Jumlah unit usaha dari UMKMsaat ini mencapai angka 99% dari total unitusaha yang ada di Indonesia, 49.824.123unit pada 2007 dan 51.257.537 unit pada2008 (Depkop, 2009).

Jumlah UMKM di Kota Depokcukup besar. Berdasarkan data dari DinasKoperasi, UKM dan Pasar Kota Depoktahun 2009 terdapat 10.748 unit jumlah

UMKM yang ada di Kota Depok.

Komoditi-komoditi dari UMKM punberagam, antara lain : kerajinan ukirankayu, kerajinan dari bambu, pakaian jadirajutan, kancing plastik dan makanan jadi.Dari segi usaha jasa antara lain sektorperdagangan eceran, catering, salonkecantikan dan bengkel las.

Namun dalam perkembangannya,UMKM masih menghadapi kendala-kendala dalam pengembangan usaha.S ecar a umum UKM di In dones i amengahadapi kendala-kendala dalammempertahankan dan mengembangkanusaha, antara lain kurang pengetahuanpengelolaaan usaha, kurang modal, danlemah di bidang pemasaran (Hardono,2004).

Berdasarkan uraian di atas, dapatdilihat bahwa UMKM memiliki potensiyang sangat besar. Potensi yang sangatbesar terlihat dari kontribusi yangdiberikan UMKM dalam PendapatanDomestik Bruto (PDB) Nasional. KotaDepok dengan jumlah unit usaha UMKMyang besar dan juga komoditi yangberagam menunjukkan potret yang sama.Selain sebagai sumber PDRB Kota Depok,UMKM juga berperan sebagai tempatpenyerapan tenaga kerja. Mel ihatkemampuannya dalam perekonomianseharusnya prioritas diberikan olehPemerintah dan instansi terkait untukmengembangkan UMKM. Namun belumadanya pendataan yang akurat terhadap

Page 3: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

UMKM dan masih terdapat hambatan-hambatan dalam pengembangannya.

Rumusan masalah dalam penelitianini antara lain : (1) Bagaimana pola sebarandan potensi UMKM di Kecamatan Beji,Kota Depok ? (2) Bagaimana karakteristikUMKM yang berada di Kecamatan Beji,Kota Depok ? (3) Apa saja hambatan yangdihadapi UMKM di Kecamatan Beji, KotaDepok dalam pengembangan usaha ?

Tujuan yang ingin diperoleh daripenelitian ini antara lain : (1) Mengetahuipola sebaran dan potensi UMKM diKecamatan Beji, Kota Depok dari berbagaiaspek usaha, (2) Mengetahui karakteristikUMKM di Kecamatan Beji, Kota Depok,(3) Mengetahui hambatan UMKM diKecamatan Beji, Kota Depok dalampengembangan usaha.

Penelitian ini diharapkan dapatmemberikan manfaat kepada banyak pihak,khususnya : (1) Pihak akademis diharapkandapat memberikan tambahan pengetahuanmengenai keadaan UMKM di Kota Depok.Untuk selanjutnya dilakukan studi lanjutandari hasil penelitian ini, (2) Pihak UMKMagar dapat mengetahui apa saja hambatandalam pengembangan terhadap usahanya,(3) Pihak Pemerintah Daerah dan Instansiterkait agar dapat membantu untukmendata dan memperlihatkan pesebaranserta potensi dan hambatan UMKM diKota Depok khususnya Kecamatan Bejia g a r d a p a t m e m b e r i k a n b a h a npertimbangan untuk pembuatan kebijakan-kebijakan terhadap UMKM.

TELAAH PUSTAKA

Definisi UMKMDefinisi UMKM menurut Undang-

Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UsahaKecil, Mikro dan Menengah menyebutkanbahwa Usaha Mikro adalah usaha produktifmilik orang perorangan dan/atau badanusaha perorangan yang memenuhi kriteriaUsaha Mikro sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang ini. Kriteria untuk UsahaMikro adalah memiliki aset maksimal Rp.50.000.000,- dan omset maksimal Rp.300.000.000,-.

Kemudian UsahaKecil adalah usaha ekonomi produktif yangberdiri sendiri, yang dilakukan oleh orangperorangan atau badan usaha yang bukanmerupakan anak perusahaan atau bukancabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,atau menjadi bagian baik langsung maupuntidak langsung dari usaha menengah atauusaha besar yang memenuhi kriteria UsahaKecil sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang ini. Kriteria untuk UsahaKe c i l a d a l a h m e m i l i k i a s e t R p .50.000.000,- sampai Rp. 500.000.000 danomset antara Rp. 300.000.000,- sampai Rp.2.500.000.000,-.

Sementara Usaha Menengah adalahusaha ekonomi produktif yang berdirisendiri, yang dilakukan oleh orangperseorangan atau badan usaha yang bukanmerupakan anak perusahaan atau cabangperusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataumenjadi bagian baik langsung maupuntidak langsung dengan Usaha Kecil atauusaha besar dengan jumlah kekayaanbersih atau hasil penjualan tahunansebagaimana diatur dalam Undang-Undangini. Kriteria untuk Usaha Menengah adalahmemiliki aset Rp. 500.000.000,- sampaiRp. 10.000.000.000,- dan omset antara Rp.2 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , - s a m p a i R p .50.000.000.000,-.

Kriterian UKMMenurut Manikmas, jenis usaha

yang termasuk dalam kriteria UKM adalah: (1)Pertanian yang terkait denganpertanian agribisnis, (2)Pertambanganrakyat dan penggalian, (3)Industri kecil dankerajianan rumah tangga, (4)Listrik Non-PLN, (5)Konstruksi, (6)Perdagangan besar,eceran, rumah makan dan jasa komunikasi,(7)Angkutan dan komunikasi, (8)Lembaga

Page 4: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

keuangan dan (9) Real estate danpersewaan.

Sistem Informasi Geografis (SIG)Sistem Informasi Geografis (SIG)

merupakan suatu sistem berbasis komputeryang digunakan untuk mengumpulkan,menyimpan, menggabungkan, mengatur,mentransformasi, memanipulasi danmenganalisis data-data geografis.

Kerangka PemikiranKerangka pemikiran dalam

penelitian ini dibentuk oleh 3 hal, yaitukondisi UMKM di Indonesia secara umumdan di Depok secara khusus, kebijakanpemerintah mengenai UMKM dankeberadaan infrastruktur/terknologi

penunjang UMKM. Kondisi UMKM diIndonesia yang berkembang pesat terbuktidapat menyelamatkan perekonomianIndonesia dari kehancuran. Hal inimendorong pemerintah untuk membuatkebijakan-kebijakan yang mengatasipermasalahan UMKM dan juga penyediaaninfrastruktur/teknologi untuk mendukungkegiatan UMKM, seperti penyediaanjaringan internet dan penggunaan teknologiGIS untuk penyediaan informasi bagiUMKM maupun pihak pemerintah daninvestor . Semua diharapkan dapatmembantu UMKM khususnya di KotaDepok agar dapat semakin berkembangdan dapat mengatasi ancaman daripersaingan global.

Mendorong UMKM di Kota Depok yang untuk

melakukan pengembangan usaha

Pengembangan Usaha Untuk Mengantisipasi

Ancaman Persaingan Globalisasi

Skema Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Objek pada penelitian ini adalahunit usaha yang tergolong UMKM yangberada di Kota Depok pada areaKecamatan Beji. Lokasi penelitian adalahKecamatan Beji, Kota Depok.

Data yang dipakai dalam penelitianini terdiri dari data kuantitatif dankualitatif. Data kuantitatif dari penelitianini berupa data jumlah modal, omset, umurusaha, serta jumlah tenaga kerja. Datakualitatif dari penelitian ini berupa datanama UMKM, nama pemilik, status usaha,alamat, komoditi, sumber modal, pasar

tujuan, dan lain sebagainya. Sumber datayang digunakan adalah data primer yangberasal dari hasil kuesioner yang dibagikankepada pihak UMKM dan data sekunderyang berasal dari Dinas Koperasi, UKMdan Pasar Kota Depok.

Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah

UMKM yang berada di Kecamatan Beji,Kota Depok. Populasi tersebut berdasarkan

Potensi UMKM Secara

Nasional

Pembangunan Infrastruktur

Pendukung : Pengembangan Sistem

Informasi Geografis (SIG), Internet

Kebijakan-kebijakan Pemerintah

dan Instansi Terkait : KUR,

RUU Lembaga Keuangan Mikro

Page 5: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

database milik Dinas Koperasi, UKM danPasar Kota Depok. Berdasrkan databasetersebut terdapat sekitar 120 unit usahayang kemudia direduksi menjadi 63 unitusaha. Sampel dalam penelitian ini adalahpihak UMKM yang bersedia untukdimintai keterangan mengenai usahanyamelalui pengisian kusioner. Setelahdilakukan survei, sebanyak 40 UMKMbersedia mengisi kuesioner dan sisanyatidak bersedia.

Metode Analisis DataMetode analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif. Tahapdalam analisis data adalah : (1) Tabulasidata, hasil kuisioner tersebut akan terjelmadalam angka, tabel-tabel dari jawabanresponden ke masing-masing aspek yangada pada UMKM, (2) Reduksi datamerupakan suatu bentuk analisis yangm e n a j a m k a n , m e n g g o l o n g k a n ,mengarahkan, memperhalus data yangtidak perlu dan mengorganisasi datadengan cara sedemikian rupa hinggafinalnya menyakinkan untuk dapat ditarikkesimpulan dan (3) Analisis deskriptif,analisis ini digunakan untuk mengungkapgambaran data lapangan secara deskriptifdengan cara menginterpretasikan hasilpengolahan lewat tabulasi data dan analisisberdasarkan indikator yang dipakai yaitumodal, tenaga kerja, teknologi peralatan,pemasaran, inovasi, dan manajemen usaha.Analisis diskriptif tersebut berguna untukmendukung interpretasi terhadap hasilanalisis yang dilakukan.

Penyajian Data dan Hasil Analisisdengan A rcview GIS

Arc ViewGIS merupakan salah satusoftware GIS yang dapat digunakan untukmenyajikan, dan menganalisis data spasial.Data spasial merupakan data mengenaiobjek-objek atau unsur geografis (baik dibawah, di atas dan di permukaan bumi)yang dapat diidentifikasi dan mempunyaiacuan lokasi berdasarkan sistem koordinat

atau bergeoreferensi. Data atribut dalambentuk tabulasi dapat merupakan datakuantatif maupun kualitatif yang dapatdisajikan dalam lingkungan softwareArcview bersama dengan data spasial. Padatahap ini database UMKM dalam bentuktabulasi dapat disajikan beserta hasilanalisis UMKM yang telah dilakukan padatahap sebelumnya

Pemetaan dilakukan denganmenggunakan GPS untuk memperoleh dataspasial, yaitu titik bumi (lokasi) dariUMKM. Setelah itu data yang diperolehdiinput menggunakan Arc View GIS 3.3.Hasil input tersebut akan muncul dalambentuk titik-titk yang menunjukkan lokasidari UMKM. Setelah itu data attribut yangdiperoleh diintegrasikan dengan dataspasial (titik bumi) agar muncul tampilanyang mencakup lokasi serta data detailmengenai UMKM.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

Jenis UsahaTerdapat 22 unit usaha (55%) yang

tergolong usaha kecil, 16 unit usaha (40%)tergolong mikro dan 2 unit usaha (5%)tergolong usaha menengah. Terdiri dari 23unit usaha (57%) dari sektor perdagangan,hotel dan restoran, 12 unit usaha (30%)dari sektor jasa dan 5 unit usaha (13%)dari sektor industri pengolahan.

ModalSebanyak 24 unit usaha (60%)

bersumber dari modal sendiri, 11 unitusaha (27,5%) bersumber dari keluarga, 3unit usaha (7,5%) bersumber dari lembagakeuangan dan 2 unit usaha (5%) bersumberdari gabungan antar ketiganya. Kemudiansebagian besar dari UMKM, yaitu 32 unitusaha (80%) belum menerima bantuan

Page 6: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

modal sedangkan sisanya 8 unit usaha(20%) pernah menerima bantuan modal.Hambatan dalam memperoleh bantuanmodal dirasakan oleh 8 unit usaha (20%)yang pernah menerima bantuan modalsedangkan yang belum pernah tidakmengalami kesulitan. Hal ini dikarenakanUMKM tersebut memang belum pernahmengajukan bantuan modal sehinggabelum merasakan kesulitannya. Sebagianbesar enggan mengajukan bantuan modalkarena keadaan usaha mereka dirasakansudah cukup dan juga mereka berpikiranbahwa sulit dalam menembus birokrasi dantidak berani ambil resiko.

Tenaga KerjaSebanyak 22 unit usaha (55%)

mempunyai tenaga kerja kurang dari 5orang, 12 unit usaha (30%) 5-19 orang dan6 unit usaha (3 0%) mempunya tenaga kerja20-99 orang. Tenaga kerja tersebutsebagian besar, sebanyak 22 unit usaha( 5 5 % ) b e r a s a l d a r i l u a r t e m p a ttinggal/usaha dan sisanya berasal darisekitar tempat tinggal/usaha. Tingkatpendidikan dari tenaga kerja, sebanyak 30unit usaha (75%) berpendidikan SMA, 6unit usaha (15%) adalah SMP, 3 unit usaha(7,5%) berpendidikan SD dan 1 unit usaha(2,5%) sarjana. Hambatan dalam hal tenagakerja, sebanyak 33 unit usaha tidakmerasakan sedangkan 7 unit usaha lainmerasakan. Hambatan yang dirasakanantara lain, kurangnya kedisiplinan danketerampilan yang dimiliki.

Produksi dan PemasaranDari seluruh UMKM yang diteliti,

hanya terdapat 28 unit usaha (70%) yangmelakukan produksi. Cara produksi yangdilakukan, 22 unit usaha melakukandengan tenaga manusia dan 6 sisanyadilakukan dengan bantuan mesin/alatkhusus. Cakupan daerah pemasaran, 25

unit usaha (62,5%) mencapai regional dan15 unit usaha (37,5%) pada tingkat lokal.Hamb atan yang di rasakan da lampemasaran adalah banyaknya pesaingdengan usaha sejenis, kurang strategisnyalokasi usaha dan kurangnya promosi.

ManajemenPengelolaan usaha sebagian besar

dilakukan sendiri oleh pemilik usaha, yaitu18 unit usaha (45%), 11 unit usaha (27,5%)oleh keluarga, 3 unit usaha (7,5%) olehpihak luar dan 8 unit usaha (20%) sisanyadikelola oleh gabungan antar ketiganya.Untuk periode evaluasi usaha yangdilakukan, sebanyak 26 unit usaha (65%)melakukan setiap bulan, 5 unit usaha(12,5%) setiap 3 bulan, 5 unit usaha(12,5%) setiap hari, 3 unit usaha (7,5%)setiap tahun dan 1 unit usaha (2,5%) tidakmelakukan evaluasi usaha. Metodepencatatan keuangan yang dilakukan,sebagian besar 25 unit usaha (62,5%)menggunakan pencatatan manual(pembukuan) dan 15 unit usaha (37,5%)dengan metode komputerisasi. Hambatanyang dirasakan adalah kurangnyaketerampilan dalam pengelolaan usaha.

Inovasi31 unit usaha (7 8%) melakukan

inovasi dan 9 unit usaha (22%) tidak ataubelum melakukan inovasi usaha.

Pola Sebaran dan Potensi UMKMdengan Sistem Informasi Geografis(SIG)

Berdasarkan hasil penelitian denganmelakukan pemetaan menggunakan alatbantu GPS dan Sistem Informasi Geografisdengan menggunakan Arc View GIS 3.3diperoleh pola sebaran sebagai berikut :

Page 7: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

Gambar Pola Sebaran

Hasilsurvey di lapangan menunjukkan

bahwa sebaran UMKM terdapat di seluruhwilayah Kecamatan Beji. Pola sebaranmenunjukkan bahwa sebagian besarterletak pada bagian Timur atau KelurahanPondok Cina dan Kemiri Muka. Rata-rataposisi UMKM berada disekitar JalanMargonda Ray a. Hal ini di dapatdisebabkan karena Jalan Margonda Rayamerupakan jalan utama di Kota Depoksehingga banyak kegiatan dilakukansepanjang jalan ini. Untuk daerah lainnya,keberadaan UMKM masih belum terlalu

hsignifikan. Ini dapat disebabkan masiterpusatnya kegiatan pada daerah lainkarena itu masih belum banyak UMKMyang tertarik untuk membuka usaha didaerah tersebut.

Modal

Hasil pendataan yang dilakukanlangsung di lapangan kurang maksimaldikarenakan kurang akuratnya sumberdatabase yang

dimiliki. Banyak UMKMyang alamatnya tidak jelas atau kuranglengkap. Ada juga UMKM yang sudahtidak beroperasi lagi atau tutup. Sebagianpemilik dari UMKM juga enggan untukberbagi informasi mengenai usahanya.

Potensi UMKM

Potensi UMKM dilihat berdasarkanArc View GIS

hasil menggunakan alat bantu3.3

yang terdiri dari modal, tenaga kerja,produksi, pemasaran dan manajemenusaha.

Potensi Modal

Page 8: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,dapat dilihat potensi dari sisi permodalanterletak pada modal sendiri. Hanya denganmengandalkan modal sendiri, usahamereka dapat berjalan. Walaupun adab ebe rapa kek ur ang an . B eber ap akekurangan tersebut diakibatkan tidaktersedianya modal tambahan untukmengatasi masalah tersebut. Jadi potensi

dalam hal permodalan masih bisadikembangkan jika seluruh pelaku UMKMm e n d ap a t k a n k es e m p a t a n u n t u kmemperoleh bantuan modal sehinggakekurangan yang disebabkan olehkekurangan modal dapat teratasi. Jikasemua sudah teratasi maka UMKMtersebut akan menjadi semakin maju.

Tenaga Kerja

Potensi Tenaga Kerja

Dari sisi tenaga kerja, tingkat pendidikansudah cukup. Tetapi untuk menunjangusaha agar lebih maksimal, dorongan agarbekerja dengan baik harus terus dilakukanuntuk menjaga kinerja perkerjaan. Selainitu dapat dilakukan pelatihan-pelatihantambahan untuk menambah keterampilandari tenaga kerja. Dalam hasil penelitian,sebagian besar UMKM tidak mendapatkanbantuan pelatihan atau memberikanpelatihan eksternal kepada tenaga kerjanya.Walau begitu tidak ada masalah yangcukup besar pada kondisi tenaga kerja. Jikamereka mendapatkan tambahan pelatihan,tentu kinerja mereka akan lebih baik.Pengembangan potensi pada sisi tenagakerja masih sangat terbuka.Produksi

Dalam hal produksi, sebagian besarUMKM masih mengandalkan potensibahan baku dari dalam negeri (domestik).Teknolog i yang digunakan untukmelakukan produksi, sebagian besar masihmenggunakan tenaga manusia. Inimemperlihatkan bahwa sebagian besarUMKM masih merupakan bentuk usahayang padat karya bukan padat modal.Dengan hanya menggunakan tenagamanusia, kapasitas produksi mereka sudahmencukupi. Tetapi jika dapat ditunjangdengan adanya alat-alat khusus yang dapatmembantu dalam proses produksi, sudahtentu akan meningkatkan efektivitas danefisiensi kegiatan produksi.

Page 9: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

Potensi Produksi

PemasaranPada bagian pemasaran, cakupan

daerah pemasaran sebagian UMKM sudahmencapai tingkat regional. Untukmeningkatkan ke arah ekspor cukup sulit,hal ini karena kurangnya keinginan daripara pelaku UMKM untuk bergerak kearah sana. Selain itu dengan kondisi

pemasaran yang dirasakan saat ini sudah

membuat mereka puas. Dari carapemasaran digunakan, sebagian besarmasih menggunakan cara denganmembuka toko. Pemasaran menggunakanselebaran, brosur atau pamflet dan jugamedia internet menjadi pilihan.

Potensi Pemasaran

Manajemen UsahaPada sisi manajemen usaha,

pengembangan dapat dilakukan padametode pencatatan keuangan. Sebagianbesar UMKM masih menggunakan metode

pencatatan manual, yaitu pembukuan.Metode komputerisasi masih sebagian kecildigunakan. Hal ini karena kurangnyaketerampilan untuk mengoperasikan

Page 10: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

perangkat komputer sehingga merekaperangkat komputer menjadi faktorenggan untuk menggunakannya. Selain i tupenghalang lain.tidak tersedianya modal untuk pengadaan

Potensi Manajemen Usaha

SIMPULANDari hasil penelitian yang dilakukan dapatdiambil beberapa kesimpulan mengenaikondisi

UMKM, Kecamatan Beji, KotaDepok. Berikut kesimpulan yang dapatdiambil :

1.Pola sebaran UMKM di KecamatanBeji, Kota Depok tersebar di seluruhkelurahan yang ada. Sebaran palingbanyak berada di Kelurahan PondokCina dan Kemiri Muka. Adanya jalanraya utama

di Kota Depok menjadidaya tarik untuk para pelaku UMKMmendirikan usaha di daerah tersebut.

2.Potensi pada UMKM di KecamatanBeji, Kota Depok masih dapatdikembangkan. Pada sisi modal,pengembangan dapat dilakukandengan cara menyalurkan bantuanmodal kepa

da setiap pelaku UMKM.Pada sisi tenaga kerja, potensipengembangan dapat dilakukan

-dengan cara mengadakan pelatihan

pelatiahn keterampilan tambahan. Pada

untuk tenaga kerja yang adasisi produksi, potensi bahan baku

produksi masih menggunakan bahanbaku dari d

alam negeri. Kemudianproduksi,

potensinya masih padapenggunaan tenaga manusia sehinggapenambahan alat khusus dapatdilakukan.

Pada sisi pemasaran,potensi pasar sebagian besar sudahm e n c a p a i t i n g ka t r e g i o n a l .Penggunaan cara pemasaran masihsebagia

n besar menggunakan toko.Alternatif pilihan kombinasi carapemasaran yang digunakan antaralain brosur/pamflet, media internetdan pemasangan iklan di mediacetak.

Pada sisi manajemen usaha,sebagian besar masih mengelolausahanya sendiri, sebagian laind

ibantu oleh keluarga dan sebagiankecil menyerahkan langsung kepadapihak ketiga.

3.Karakteristik UMKM di KecamatanBeji, Kota Depok adalah :S

ebanyak 16 unit usaha merupakanus a h a mi kr o , 2 2 u n i t us a h amerupakan usaha kecil dan 2 unitusaha merupakan usaha menengah.

Page 11: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

Jika dilihat dari sektor ekonomi,sebanyak 23 unit usaha tergolongsektor perdagangan, hotel danrestoran lalu 12 unit usaha laintergolong sektor jasa dan sisanya,yaitu 5 unit usaha tergolong sektorindustri pengolahan. Bidang usahayang paling banyak digeluti adalahrumah makan.

4. Hambatan yang dialami oleh UMKMan tar a la i n k es u l i t an d a l a mmemperoleh bantuan modal, tenagakerja yang kurang disiplin, tempatpemasaran (toko) yang kurangmemadai, banyaknya pesaing sejenisdan kurangnya penguasaan pada carapengelolaan usaha.

IMPLIKASI

Dalam penelitian ini diharapkandapat memberikan implikasi kepadabeberapa pihak, yaitu :

1. P ihak UMKMMelalui pemetaan yang dilakukan,p ihak UMKM dapat mel ihatkesempatan untuk mendirikan usaha.Pada pola sebaran yang terdapatpada Kecamatan Beji, dapat terlihatjelas jika pada daerah (kelurahan)tertentu masih kurangnya jumlahUMKM yang ada. Keadaan yangdemikian jika ditelaah dengan benarbisa menjadi suatu kesempatan untukmendirikan usaha baru. Sehinggakesempatan usaha untuk berkembanglebih besar karena pesaingan yangmasih sedikit.

2. Pihak PemerintahDengan adanya penelitian ini,diharapkan dapat membantu pihakpemerintah khususnya pemerintahdaerah dalam melakukan pendataanterhadap UMKM sehingga databaseatau informasi yang dimiliki lebihakurat. Potensi yang terdapat jugabisa lebih terlihat lebih jelas sehingga

dapat kelola dengan benar, yaitudengan merumuskan suatu kebijakanyang sesuai dengan keadaan dankebutuhan UMKM. Kemudian dalampelaksanaan keb i jakan dapattersalurkan kepada UMKM tepat dans e h i n g g a p o t e n s i d a p a tdikembangkan dan hambatan yangdialami dapat segera diatasi.

3. Pihak Investor atau PemodalDiharapkan mampu member ikemudahan untuk melihat keadaanperekonomian suatu daerahkhususnya untuk mengetahui kondisiUMKM sehingga dapatmempermudah proses pengambilankeputusan untuk berinvestasi.

SARAN

Saran kepada penelitian selanjutnyaadalah karena penelitian ini adalah PREELEMINARY STUDY , yaitu penelitiantahap awal maka penelitian selanjutnyadiperlukan. Pada penelitian selanjutnyadiharapkan dapat menambahkan lagiinformasi yang dapat ditampilkan melaluiGIS seperti memberi informasi mengenaikondisi suatu daerah secara keseluruhansehingga dapat terlihat sentra yang terdapatpada derah tersebut. Selain itu detailinformasi mengena i UMKM yangdiperoleh juga ditambah. Cakupan areapenelitian juga dapat diperluas, tidak hanyamencakup Kecamatan Beji saja.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1998, ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktek, Rineka Cipta, Jakarta.

BPS, 2007, Depok Dalam Angka 2007 ,diakses dari http://www.kadin-depok.or.id/index.php?view=article&catid=1 5%3Aeconomic-business&id= 37%3Adepok-

Page 12: ANALYSIS OF DISTRIBUTION PATTERNS, THE …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/Jurnal... · PENGEMBANGAN USAHA DENGAN ALAT BANTU SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ... cara

dalam-angka-2007&format=pdf&option=com_content&Itemid=4

____, 2008, Statist ik Usaha KecilMenengah Tahun 2006-200 7d i a k s e s d a r ihttp://www.depkop.go.id

____, 2009, Statist ik Usaha KecilMenengah Tahun 200 7-2008d i a k s e s d a r ihttp://www.depkop.go.id

Eriyanto, 1999, Metodelogi Polling,Memberdayakan Suara Rakyat,Remaja Rosdakarya, Bandung.

Hakim, Abdul, 2004, Statistika DeskriptifUntuk Ekonomi dan Bisnis ,Ekonisia, Yogyakarta.

“Kajian Faktor-Faktor yangMempengaruhi PerkembanganUKM di Sumatera Utara ”, 2006,Jurnal Pengkajian Koperasi danUKM Nomor 1 Tahun I diaksesdari http://www.smecda.com/kajian/files/jurnal/Hal _1 24.pdf

Kemenkop dan UKM, 2009, KinerjaUsaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) Tahun 200 7 -2008d i a k s e s d a r ihttp://www.depkop.go.id/

, 2 0 0 9 , K r i t e r i aU s a h a M i k r o , K e c i l d a nMenengah Menurut UU No. 20Tahun 2008 Tentang UMKM,d i a k s e s d a r ihttp://www.depkop.go.id/kriteria-usaha.html

Kholmi, Masiyah, “Analisis PotensiIndustri Kecil : Studi Kasus diKabupaten Malang”, diakses darihttp://www.docstoc.com/docs/2243 1754/ ANALISIS-

POTENSI-INDUSTRI-KECIL-STUDI-KASUS-di

KABUPATEN-MALANGKuncoro, Mudrajad, 2008, “Tujuh

Tantangan UKM Dalam

Menghadapi Krisis Global” ,Harian Bisnis Indonesia, 21Oktob er 2 008 d iakses d a r ihttp://www.mudrajad.com/upload/Tujuh%20Tantangan%20UKM%20di%20Tengah%20Krisis%20Global.pdf

Manikmas, M. Oka Adnyana, 2007,“Potensi Pengembangan UsahaKecil Menengah Dalam EraOtonomi Daerah” diakses darihttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/%28 1 %29% 20soca-oka-ukm.pdf

Rahmana, Arief, 2009, “Peran TeknologiInformasi Dalam MeningkatkanD a y a S a i n g U s a h a K e c i lMenengah ”, Seminar NasionalAplikasi Teknologi Informasi( S N A T I ) d i a k s e s d a r ihttp://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1033/989

Sarwono, Jonathan, 2006, MetodePenelitian Kuantitatif danKualitatif, Graha Ilmu,Yogyakarta.

Yousman, Yeyep, 2004, Sistem InformasiGeografis Dengan Map InfoProfesional, Andi, Yogyakarta.