analisis wacana pesan moral dalam novel laskar...

82
ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA Oleh Siti Aminah 104051001804 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: vandung

Post on 06-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

ANALISIS WACANA PESAN MORAL

DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA

ANDREA HIRATA

Oleh

Siti Aminah 104051001804

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 2: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

ANALISIS WACANA PESAN MORAL

DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA

ANDREA HIRATA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Siti Aminah

104051001804

Pembimbing,

Drs. Study Rizal LK, MA

NIP. 150 262 876

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/2008 M

Page 3: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM

NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 29 Mei 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada

program studi Komunikasi Penyiaran Islam.

Jakarta, 29 Mei 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Murodi, M.A. Dra. Sukmayeti

NIP. 150 254 102 NIP. 150 234 867

Anggota

Penguji I Penguji II

Prof. Andi Faisal Bhakti, P.hd Drs. Wahidin Saputra,

M.A.

NIP. 150 236 319 NIP. 150 276 299

Pembimbing,

Drs. Study Rizal LK, M.A.

NIP. 150 262 876

Page 4: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Bogor, 20 Mei 2008

Siti Aminah

Page 5: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

ABSTRAK

Siti Aminah

Analisis Wacana Pesan Moral

Dalam Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea Hirata

Analisis wacana adalah studi tentang pengkajian fungsi fragmatik bahasa

yang dilakukan secara sistematis terhadap suatu kalimat, teks dan konteks, sehingga makna yang terkandung dalam kalimat dapat ditafsirkan. Karya

sastra seperti novel merupakan media alternatif penyampaian pesan, selain

menghibur juga ada banyak muatan pesan/kisah yang dapat diambil

pelajarannya.

Pemilihan dan pemakaian bahasa dalam membuat karangan seperti novel

memang menjadi hal yang wajib dilakukan, karena jika pemilihan bahasa

tersebut baik, maka kualitas novel tersebut tidak dapat diragukan lagi,

dicintai pembacanya bahkan menjadi best seller. Dalam novel “Laskar

Pelangi” muatan pesan moral yang dapat kita jadikan pelajaran hidup,

penyajian kisah nyata yang cukup sederhana, membuat novel ini menjadi

novel yang berkualitas. Menurut Van Dijk, untuk menganalisa pemakaian

bahasa dan untuk mengungkap makna yang terdapat dalam novel tersebut,

maka diperlukan skema/kerangka wacana agar mempermudah dalam

menganalisa baik itu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kerangka/konstruksi wacana

dalam novel “Laskar Pelangi”, juga ingin mengetahui pesan moral jika dilihat dari segi kognisi sosial dan konteks sosial. Melalui observasi dan

penelitan terhadap script/naskah, kemudian ditafsirkan, maka dapat diketahui hasil temuannya adalah banyaknya tema-tema yang mengandung

pesan moral, dibungkus dengan alur cerita yang bagus, pemakaian gaya bahasa, bentuk kalimat, proposisi dan ungkapan/metafora yang baik, juga

diketahui latar belakang dibuatnya teks tersebut.

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah novel “Laskar Pelangi”

karya Andrea Hirata. Andrea sama sekali bukan orang yang berkecimpung

dalam dunia sastra, namun ketika novel tersebut terbit, banyak orang yang

tersihir denga perjalanan masa kecilnya bersama anggota laskar pelangi,

juga mengisahkan dedikasi yang tinggi seorang guru.

Page 6: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji syukur tak terkira kepada yang Maha

Penjaga alam semesta, Allah SWT, karena dengan segala anugerah dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat

dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Tidak sedikit rintangan, cobaan yang penulis rasakan dalam

penyusunan skripsi ini, namun selangkah demi selangkah serta doa dan

kemudahan yang Allah berikan, alhamdulillah kesulitan tersebut dapat

teratasi.

Penulis menyadari skripsi ini dapat diselesaikan karena banyak

tangan-tangan yang membantu. Oleh karena itu, lewat kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Murodi, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A. dan Dra. Ibu Umi Musyaroafah, M.A.

selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A. selaku pembimbing yang telah sangat

bijaksana, serta memberikan semangat dan masukan-masukan di tengah-

tengah kesibukan beliau bersedia membimbing penulis dengan penuh

kesabaran.

Page 7: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

4. Ayahanda tercinta H.Umar dan Ibunda Hj.Yumi yang saya mulyakan,

yang telah mendoakan dan bekerja keras tanpa pamrih demi penulis untuk

menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Senyum kalian adalah kobaran

semangat untukku.

5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

ilmunya yang tidak akan habis dimakan waktu. Jasa mereka tak

terbayarkan.

6. Seluruh pengelola dan karyawan perpustakaan utama dan perpustakaan

dakwah yang rela melayani dan membantu memfasilitasi seluruh

kebutuhan penulis.

7. Teteh-tetehku yang saya cintai Siti Umamah, Ni’mah, dan Marwah, S.Pd.I

juga adik-adikku tercinta Fahmi dan Eka yang terus memberikan semangat

moril maupun spirituil. Pelukan kalian menentramkan hati.

8. Kawan-kawan KPI B seperjuangan angkatan 2004 yang selalu memberi

motivasi dan terus memberi semangat yang kuat kepada penulis, serta

kawan-kawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2004 yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terus semangat…..!

9. Kawan-kawan Alumni Al Amanah angkatan 2001 Awab, Fatur, Baldo,

Lia, Obay, Hendri, Sumi, Eva.

10. Guru-guruku yang telah mendoakan dan terus memberi nasihat.

Pada kesempatan ini, penulis hanya dapat mendoakan semoga amal

baik mereka semua mendapat ganjaran yang tak tehingga dari Allah SWT.

Akhirnya besar harapan penulis bahwa apa yang terdapat dalam penyusunan

skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Bogor, 20 Mei 2008

Siti Aminah

Page 8: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 8

D. Metodologi Penelitian ......................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 12

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 13

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Analisis Wacana dan Teori Teun Van Dijk ............................ 15

1......................................................................................Peng

ertian Analisis Wacana ................................................... 15

Page 9: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

2......................................................................................Kera

ngka Analisis Wacana .................................................... 17

B. Novel..................................................................................... 23

1......................................................................................Peng

ertian Novel ................................................................... 23

2......................................................................................Prinsi

p-prinsip dan Jenis Novel ............................................... 25

C. Pesan Moral........................................................................... 27

1......................................................................................Peng

ertian Pesan .................................................................... 28

2......................................................................................Peng

ertian Moral ................................................................... 30

BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ANDREA HIRATA,

KARYANYA SERTA SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI

A. Biografi Andrea Hirata ......................................................... 34

B. Karya-karya Andrea Hirata .................................................. 36

C. Sinopsis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata ............. 37

BAB IV ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL

LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

A. Wacana Pesan Moral Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea

Hirata Dilihat Dari Analisis Teks ......................................... 41

B. Wacana Pesan Moral Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea

Page 10: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Hirata Dilihat Dari Kognisi Sosial ....................................... 62

C. Wacana Pesan Moral Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea

Hirata Dilihat Dari Konteks Sosial ........................................ 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 67

B. Saran-saran ........................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

DAFTAR TABEL

1 Tabel 1 Skema dan Metode Penelitian Teun Van Dijk ........................ 10

2 Tabel 2 Kerangka/Struktur Wacana Teun Van Dijk ............................. 18

Page 12: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi adalah masa di mana dunia semakin menyempit,

seolah-olah tidak ada batas geografis bahkan budaya/kultur. Tidak terkecuali

teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini bermanfaat sebagai sebuah

sarana yang menghubungkan masyarakat dari tempat satu ke tempat lain.

Kecanggihan teknologi ini mempengaruhi juga pada aspek kehidupan

manusia.

Salah satu hasil teknologi komunikasi yang saat ini amat berperan

dalam kegiatan komunikasi adalah novel. Novel merupakan media komunikasi

yang sangat berpengaruh bahkan ampuh dalam menyampaikan pesan-

pesannya kepada masyarakat. Pesan yang disajikan pun dibuat secara halus

dan menyentuh hati tanpa merasa digurui.1

Karya sastra memberikan ruang pikir bagi para pembacanya untuk

setuju atau tidak setuju dengan sang penulis. Bagi seorang sastrawan menulis

adalah kegiatan produktif dan ekspresif kaum intelektual di manapun dan

kapanpun.2 Lewat tulisan, para sastrawan mencoba memberikan pengetahuan,

wawasan dan pengalaman kepada para pembacanya.

1 Jakob Subardjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen (Bandung : Pustaka

Latifah, 2004), h. 24. 2 As Haris Sumadirja, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana (Bandung : Simbiosa Rekatama

Media, 2005), cet.ke-2, h. 7.

Page 13: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Seni tulis menulis memberikan kesenangan, hiburan, dan kebahagiaan

pada manusia, karena seni adalah keindahan. Keindahan itu adalah segala

pikiran manusia yang berguna bagi manusia lain. Maka dari itu, novel selain

menghibur juga berguna untuk memanusiakan manusia, karena di sana juga

terdapat pesan-pesan yang dapat diambil hikmahnya.3

Seiring dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk memahami

suatu masalah melalui tulisan, sastra digunakan sebagai media alternatif

penyampaian pesan, dibungkus dengan kisah yang menyentuh hati sehingga

cerita akan lebih komunikatif dengan masyarakat. Bahasa juga merupakan

unsur penting dalam karya sastra, karena pemilihan bahasa yang baik akan

berpengaruh pula pada kualitas karya sastra tersebut.

Pemilihan bahasa adalah salah satu bentuk interaksi sosial.4 Bahasa

merupakan alat untuk mengekspresikan diri dan menyatakan secara terbuka

segala sesuatu yang tersirat di dalam dada.5

Jadi, pemakaian dan pemilihan bahasa yang baik dalam sebuah karya

sastra baik itu novel, puisi, cerpen merupakan sarana komunikasi yang dapat

menyampaikan semua pesan yang diangkat oleh penulis sehingga karya

tersebut berkualitas dan dapat dinikmati oleh pembaca.

Novel juga merupakan seni menulis kata-kata yang indah. Allah

menciptakan Al Qur’an dalam bahasa Arab yang Maha balaghoh (maha seni)

3 Jakob Subardjo, Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen, h. 11.

4 S.C Dik dan J.G. Kooij, Ilmu Bahasa Umum (Terj), (Jakarta : Perpustakaan Nasional,

1994), h. 20. 5 Gorys Keraf, Komposisi (Nusa Indah, 1994), h. 3.

Page 14: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

yang maknanya tidak diragukan lagi dan tidak dapat dijiplak.6 Maka, jika

karangan manusia pun disusun dengan bahasa yang bagus akan memberi

kesan yang jauh lebih mencapai sasaran jiwa.

Kelebihan dari karya sastra adalah ia menyodorkan lebih dari sekadar

pemberian pengetahuan. Karya sastra seperti novel bisa langsung masuk ke

dasar penghayatan yang paling halus dalam diri manusia lewat bahasa, alur

cerita, imajinasi yang diramu dengan sedemikian rupa.

Seperti dikatakan di atas, pemilihan dan pemakaian bahasa sangat

mempengaruhi kualitas dari karya tersebut. Demikian juga dengan

imajinasi/ide, kekuatan imajinasi/ide cerita merupakan sebuah modal dasar

seorang penulis novel. Melalui imajinasi, cerita akan menjadi menarik dan

berkesan bagi pembacanya. Melalui imajinasi pula alur cerita dapat dilukiskan

sehingga cerita menjadi lebih hidup dan nyata.

Novel bukan hanya berurusan dengan perasaan-perasaan kecil, nafsu

dan emosi, tetapi lebih dari itu novel mencoba mengangkat pengalaman

kongkrit secara akrab dan dekat.7

Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan

masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial,

karena novel tidak hanya sekadar bacaan hiburan saja, tetapi di dalamnya

6 A. Hazmy, Dustur Dakwah Menurut Al Qur’an (Jakarta : Bulan Bintang, 1994), cet.ke-3,

h. 259.

7 Ekarini Saraswati, Sosiologi Sastra : Sebuah Pemahaman Awal (Malang : UMM Press

dan Bayu Media, 2003), cet.ke-1, h. 120.

Page 15: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

terkandung pelajaran, pengajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan

masyarakat.8

Novel sebagai sebuah media komunikasi yang di dalamnya terdapat

proses komunkasi banyak mengandung pesan baik itu pesan sosial, pesan

moral maupun pesan keagamaan.

Novel memang perlu mengandung pesan moral maupun agama.

Karena karya sastra tidak hanya ditulis dengan tujuan sastra (estetik) semata,

tetapi juga non sastra, misalnya pengajaran moral, yang mengkritik tentang

kepincangan moral bangsa.

Novel yang mengandung nilai-nilai moral adalah novel yang ceritanya

menyangkut aspek-aspek kehidupan sosial, mengandung pengajaran tentang

tingkah laku yang baik, itu akan lebih mudah diterima oleh masyarakat

pembaca. Karena mereka seolah-olah berada di tengah-tengah cerita. Bila

seseorang sedang membaca, apalagi kisahnya hampir sama dengan yang

dialaminya, bisa jadi pembaca tersebut akan menangis dan tertawa sendiri.

Besar kemungkinan lahirnya sebuah karya sastra besar seperti novel itu

dilatarbelakangi oleh motivasi pengarang untuk menyampaikan pesan

berdasarkan pengalaman pribadinya.

Novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata misalnya, kehadiran

novel ini tampaknya cukup memberi warna jagad sastra dan pernovelan di

Indonesia. Di tengah euforia novel yang kebanyakan bertema metropop, novel

ini bagaikan oase di tanah kering. Novel yang bercerita tentang kehidupan

8 Ngurah Persua, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidika (Suara Guru : XII, 1980), h.5.

Page 16: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

sekitar sepuluh anak dalam memperjuangkan sekolahnya ini seolah memberi

setitik kesegaran di tengah-tengah dahaganya pembaca terhadap karya yang

bermutu dan banyak mengandung pesan moral.

Di ceritakan pula, di kalangan masyarakat menengah ke bawah desa

Belitong, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya

yang harus ditanggung selama bertahun-tahun. Ironis sekali memang, padahal

daerah Belitong sendiri adalah daerah kaya penghasil timah, tetapi masyarakat

di desa itu justru hidup dalam kemiskinan, dan para orang tua sama sekali

tidak yakin bahwa pendidikan anaknya yang hanya mampu mereka biayai

paling tinggi sampai SMP ini akan dapat mempercerah masa depan keluarga.

Namun, tidak demikian dengan kesepuluh orang yang sungguh-

sungguh ingin mendapatkan pendidikan. Melihat semangat anak-anak mereka

untuk belajar, para orang tua mereka pun berharap agar anak-anaknya kelak

akan menjadi tumpuan keluarga dan mendapat kehidupan yang lebih baik.

Bukan hanya para orang tua yang memiliki harapan besar, tetapi para pengajar

SD Muhammadiyah yang bersedia memberi ilmunya walaupun tidak

mendapat gaji.

Cerita berlanjut ketika sepuluh orang anak murid SD Muhammadiyah

terakhir Andrian (Andrea/Ikal), Lintang, Harun, Mahar, Sahara, Trapani, A

Kiong, Kucai, Syahdan, dan Samson (Borek). Meskipun serba kekurangan

namun semangat mereka dalam mencari ilmu tidak terpatahkan, hingga guru

mereka menyebutnya dengan laskar pelangi.

Page 17: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Selanjutnya, guru mereka memberi nama laskar yang di ambil karena

melihat kobaran semangat dari kesepuluh anak didiknya dalam menekuni ilmu

dan haus akan ilmu. Sedangkan pelangi karena mereka suka sekali duduk di

atas pohon fillicium khususnya setelah hujan reda. Namun, makna dari

pemberian nama tersebut oleh guru yang mereka kagumi dan cintai membuat

jiwa mereka tergugah, memiliki kobaran semangat tak terpatahkah untuk

membuktikan kesungguhan mereka belajar meskipun dalam keterbatasan.

Dalam novel ini begitu banyak hal yang menakjubkan yang terjadi

dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi, sepuluh anak yang luar biasa

ini tak menyerah walaupun keadaan tak bersimpati padanya. Lihatlah Lintang,

seorang kuli copra cilik yang genius dengan senang hati bersepeda 80 km

pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu. Atau Mahar, seorang

tukang parut kelapa yang memiliki jiwa seni yang hebat, imajinatif, dan

kreatif. Juga anggota lainnya yang begitu bersemangat dalam berjuang dengan

cita-cita.

Cerita novel ini sarat dengan nilai-nilai moral, pengajaran, semangat

dalam mencari ilmu, tentang kesederhanaan, persahabatan, kejujuran,

ketulusan, toleransi, sabar, tawakal, dan takwa juga kecintaannya pada guru.

Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari perjalanan anak-anak

sederhana ini dalam mengarungi hidup yang keras ini.

Maka, tidak heran jika novel ini menjadi best seller , karena muatan

pesan moral yang ada dalam novel ini banyak sekali. Bahkan saking

Page 18: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

menariknya, rencananya novel ini akan difilmkan Oktober mendatang oleh

sutradara bertangan dingin Riri Riza dan Mira Lesmana.9

Begitulah Andrea menceritakan kisah masa kecil bersama teman-

temannya. Meskipun tidak berkecimpung dalam dunia sastra, tetapi Andrea

berhasil menyajikan bacaan yang berkualitas kepada pembacanya setebal 600

halaman hanya dalam waktu tiga minggu.10 Maka dari itu, penulis ingin sekali

mengetahui bagaimana struktur pesan dalam novel ini dibuat.

Karena didorong oleh keinginan yang besar untuk meneliti lebih jauh

lagi mengenai cara penyajian suatu pesan dalam novel tersebut, maka penulis

tertarik untuk mengangkat novel ini dengan judul “ Analisis Wacana Pesan

Moral Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka pada penelitian

ini permasalahan hanya dibatasi pada “Analisis Wacana Pesan Moral Dalam

Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”, yang akan diteliti yaitu mengenai

teks, konteks dan kognisi sosial. Sedangkan pesan moral yang ditekankan

dalam penelitian ini adalah pesan-pesan yang mengandung nilai kebaikan,

termasuk di dalamnya pelajaran hidup, perilaku yang baik, yang sesuai dengan

nilai-nilai kemasyarakatan.

9 Neni Ridarineni “Andrea : Bangga Sebagai Melayu Pedalaman,” Republika, 30 Desember

2007, h. B4. 10 Ibid.

Page 19: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Adapun pokok permasalah yang akan diangkat adalah :

1. Bagaimana konstruksi/kerangka wacana dalam novel “Laskar Pelangi”

karya Andrea Hirata?

2. Apa pesan moral yang diangkat novel “Laskar Pelangi” jika dilihat dari

segi kognisi sosial dan konteks sosial?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi atau kerangka wacana dalam

novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata.

2. Untuk mengetahui apa pesan moral yang terkandung dalam novel

tersebut jika dilihat dari segi kognisi sosial dan konteks sosial.

2. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi

dua yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis.

1. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam studi tentang analisis

teks media massa, khususnya studi tentang kajian analisis wacana

dengan berfokus pada karya sastra. Analisis wacana adalah sebuah

metode dalam menganalisis media yang saat ini sudah banyak dipakai

selain analisis isi (content analysis).

Page 20: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi

penelitian serupa di masa mendatang, dapat memberi masukan dan

menambah wawasan bagi mahasiswa dan masyarakat, dan memberi

motivasi bagi para penulis untuk lebih memanfaatkan media sebagai

saluran komunikasi.

D. Bingkai Teori dan Metodologi Penelitian

Komunikasi adalah proses yan berpusat pada pesan bersandar pada

informasi, dan banyak teori komunikasi yang telah dikembangkan untuk

menyampaikan informasi pemrosesan pesan. Teori pembuatan dan

penerimaan pesan menggunakan tiga tipe penjelasan psikologis, yakni :

penjelasan sifat, penjelasan keadaan, dan penjelasan proses.11

Penjelasan sifat berfokus pada karakteristik individual yang relatif

statis dan cara ini berasosiasi dengan sifat-sifat dan variabel lain – hubungan

antara tipe personalitas dan jenis-jenis pesan tertentu. Teori ini memprediksi

bahwa ketika anda memiliki sifat personalitas tertentu, akan berkomunikasi

dengan cara-cara tertentu.

Penjelasan keadaan berfokus pada keadaan pikiran yang dialami

orang dalam suatu periode waktu, dalam arti kita tertarik mengenai bagaimana

keadaan tertentu mempengaruhi pengiriman dan penerimaan pesan.

11

Stephen W Littlejohn, Theories of Human Communication (Terjemah), (Bandung:

Universitas Padjajaran, 1996), h. 176

Page 21: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Penjelasan proses berupaya menangkapmekanisme pikiran manusia,

teori ini berfokus pada cara informasi yang diperoleh dan disusun, bagaimana

memori digunakan dan bagaimana orang memutuskan untuk bertindak.

Jadi, jika dikaitan dengan pesan moral adalah pengarang berusaha

membuat pesan dalam novel “Laskar Pelagi” yang disesuaikan dengan

kondisi/keadaan yang terjadi saat ini.

Untuk meneliti wacana dalam novel “Laskar Pelangi”, penulis

menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik analisis

wacana (discourse analysis). Analisis wacana berbeda dengan analisis isi

kuantitatif. Analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada pertanyaan “apa”,

sedangkan analisis wacana lebih melihat pada “bagaimana” dari pesan atau

teks komunikasi dibuat. Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui

bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan.

Perbedaan antara analisis wacana dan analisis isi antara lain adalah :

Pertama, analisis wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada

jumlah kategori. Kedua, analisis isi kuantitatif hanya dapat digunakan untuk

membedah muatan teks, sedangkan wacana memfokuskan pada pesan yang

tersembunyi. Ketiga, analisis wacana lebih menyelidiki “bagaimana ia

dikatakan” (how), analisis isi hanya mempertimbangkan “apa yang dikatakan”

(what). Keempat, analisis wacana tidak berpretensi melakukan generalisasi.12

Dalam mengadakan penelitian wacana novel “Laskar Pelangi”, selain

menganalisis atas teks, juga diperlukan analisis kognisi sosial dan konteks

12

Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), cet.ke-4, h. 71.

Page 22: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

sosial. Analisis teks dipakai untuk menggambarkan bagaimana pesan

disampaikan dan strategi apa yang dipakai. Kognisi sosial dipakai yaitu

dengan meneliti kesadaran mental individu pengarang dalam membuat teks.

Konteks sosial dipakai untuk menganalisis bagaimana wacana yang

berkembang dalam masyarakat.13

Oleh karena itu, Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi

yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Bila digambarkan, maka skema

penelitian dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah

sebagai berikut14

:

Table 1

Skema dan Metode Penelitian Van Dijk

Struktur Metode

Teks : Menganalisa bagaimana wacana yang dipakai untuk menggambarkan

peristiwa tertentu.

Critical Linguistik

Tematik

Skematik Semantik

Sintaksis Stilistik

Retoris

Kognisi Sosial : menganalisa bagaimana

mental/kognisi pengarang dalam memahami peristiwa yang akan ditulis

Konteks Sosial : menganalisa bagaimana wacana berkembang dalam masyarakat.

13

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media (Jogjakarta : LKiS, 2006),

cet.ke-5, h. 275-276. 14 Ibid, h. 275.

Page 23: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

1. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah novel “Laskar Pelangi”

karya Andrea Hirata, sedangkan objeknya hanya fokus pada pesan moral

yang terkandung dalam novel tersebut.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan

teknik Research Document (penelitian terhadap dokumen), sebagai metode

ilmiah penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dalam bentuk

pengamatan dan pencacatan dengan sistematis fenomena yang diselidiki.15

Artinya penulis hanya meneliti naskah/script yang terdapat dalam novel

“Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata tanpa melakukan wawancara, hal

ini dikarenakan pengarang sangat sibuk dan sulit sekali dihubungi, setelah

itu dilakukan pencatatan-pencatatan dari hasil temuan reseach tersebut.

Selain mengadakan research/naskah terhadap novel tersebut, penulis

juga mengumpulkan data-data atau teori dari buku, majalah, surat kabar,

internet dan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang akan

dibahas oleh penulis sebagai penunjang dalam penelitian ini.

3. Teknik Analisa Data

Dasar dari analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis

wacana merupakan bagian dari metode interpretatif.16

Jadi, dalam

menganalisa data pada tahapan ini penulis selain memperhatikan

bagaimana teks/script dalam novel “Laskar Pelangi” yang terdapat

15

Sutrisno, Metodologi Research (Jogjakarta : Andi Offset, 1989), h. 192. 16 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 70.

Page 24: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

kandungan pesan moral itu di bentuk, untuk selanjutnya peneliti akan

menafsirkan atau menginterpretasikan makna yang tersembunyi dalam

teks tersebut yang akan disesuaikan dengan kerangka acuan teori Van

Dijk.

Setelah data terkumpul penulis akan menganalisa teks tersebut,

kemudian diambilah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaan

yang terdapat dalam rumusan masalah. Dengan adanya kesimpulan

tersebut diharapkan peneliti bisa lebih terarah.

Adapun teknik penulisan yang digunakan yaitu berpedoman pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang disusun

oleh tim UIN Syahid , UIN press, 2007 cet.ke-1.

E. Tinjaun Pustaka

Memang banyak sekali penelitian yang mengangkat tentang novel

khususnya tentang isi pesan yang disajikan. Ada beberapa penelitian analisis

wacana yang juga mengangkat tentang pesan, misalnya skripsi yang berjudul

“Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Album Religi Ust. Jefri Al Bukhori”

oleh Diana Syauqiyah, 2006. Namun, hal ini jelas berbeda, jika yang

dilakukan sdri. Diana adalah mengangkat pesan dakwah yang hanya berkaitan

dengan keagamaan, penulis dalam penelitian ini mengungkap pesan-pesan

yang lebih menyangkut aspek kehidupan sosial.

Berbeda lagi dengan yang dilakukan oleh sdr. Yosef Hidayat dengan

judul “Analisis Wacana Naskah Film Dokumenter Keajaiban Al Qur’an karya

Page 25: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Harun Yahya”, 2007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori wacana

Van Dikj, sedangkan Yosef menggunakan teori Van Leeuwen.

Sebagai buku referensi/pegangan, penulis menggunakan buku Eriyanto

yang diterbitkan oleh Lkis berjudul Analisis Wacana : Pengantar Analisis

Teks Media. Dalam buku ini disajikan secara lengkap penjelasan wacana

menurut teori Van Dijk, mulai dari segi teks (tema, skema, bentuk kalimat,

dan lain-lain), segi kognisi sosial (kesadaran pengarang dalam membuat teks),

sampai pada konteks sosial (faktor eksternal yang berkembang), sehingga

mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian yang penulis

lakukan diharapkan memberi tambahan/pelengkap dari penelitian yang

dilakukan sebelumnya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan susunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika

penulisan yang di bagi menjadi 5 (Lima) bab yang terdiri dari beberapa sub-

bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I Pedahuluan, menguraikan tentang Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

atau Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan

Pustaka, serta Sistematika Penulisan.

BAB II Kajian Teoritis, menguraikan tentang pengertian Analisis Wacana,

Kerangka Analisis Wacana, Pengertian Novel, Prinsip-prinsip

Novel dan Pengertian Pesan Moral.

Page 26: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

BAB III Memaparkan Biografi tentang penulis Andrea Hirata dan Karya

Sastranya, serta sinopsis tentang Novel Laskar Pelangi.

BAB IV Menguraikan temuan Wacana Pesan Moral dalam Novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata Dilihat dari segi Teks, Kognisi Sosial

dan Konteks Sosial.

BAB V Penutup, memaparkan tentang kesimpulan dan saran-saran, dan

bagian terakhir memuat tentang Daftar Pustaka dan Lampiran-

Lampiran.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Analisis Wacana dan Teori Van Dijk

Page 27: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

1. Pengertian Analisis Wacana

Kata analisis wacana terdiri dari dua kata yaitu analissis dan wacana.

Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelidikan

terhadap suatu peristiwa, penjelasan sesudah dikaji sebaik-baiknya,

penguraian suatu pokok atas berbagai bagian, serta penguraian karya sastra

atas unsur-unsurnya untuk memahami pertalian antar unsur tersebut.17

Secara etimologi, istilah wacana berasal dari bahasa Sansakerta

wac/wak/uak yang memiliki arti ‘berkata’ atau ‘berucap’. Kemudian kata

tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata ‘ana’ yang berada

dibelakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna ‘membendakan’

(nominalisasi). Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai

perkataan atau urutan.18

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga makna

dari kata wacana. Pertama, percakapan, ucapan, dan tutur. Kedua,

keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga,

satuan bahasa terbesar, terlengkap, yang realisasinya pada bentuk

karangan yang utuh, seperti novel, buku dan artikel.19

Istilah wacana menunjukan pada kesatuan bahasa yang lengkap yang

umumnya lebih besar dari kalimat, baik disampaikan secara lisan maupun

tulisan. Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi yang

17

DepDikBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), cet.ke-1, h.

32. 18

Mulyana, Kajian Wacana : Toeri, Metode, Aplikasi, dan Prinsip-prinsip Analisis Wacana

(Jogjakarta : Tiara Wacana, 2005), h. 3. 19

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta :

Modern English Press, 2002 ), edisi ke-3, h. 1709.

Page 28: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya sehingga

membentuk satu kesatuan.20

Alex Sobur mengartikan wacana adalah rangkaian ujar atau

rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang

disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren,

yang dibentuk oleh unsur segmental maupun unsur nonsegmental

bahasa.21

Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap

hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks.

Pembahasan itu bertujuan menjelaskan hubungan antara kalimat atau antar

ujaran yang membentuk wacana.22

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wacana

adalah bentuk komunikasi bahasa baik lisan maupun tulisan yang disusun

dengan menggunakan kalimat yang teratur, sistematis dan terarah sehingga

kalimat yang satu dengan lainnya akan menjadi satu kesatuan yang

mempunyai makna. Hal ini juga tidak terlepas kaitannya antara teks dan

konteks.

20

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media (Jogjakarta : LKiS, 2006),

cet.ke-5, h.3. 21

Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analissi

Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet.ke-4, h. 11.

Alex Sobur juga mengutip beberapa pendapat mengenai definisi dari wacana, di antaranya

adalah menurut Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju (dalam

pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya”, dan “komunikasi buah pikiran,

baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur”. Menurut Samsuri menyatakan bahwa wacana adalah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri atas

seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain.

Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan. Menurut

Syamsudin wacana membahas bahasa dan tuturan dalam rangkaian kesatuan situasi penggunaan

yang utuh. 22Ibid, h. 10.

Page 29: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Sedangkan pengertian analisis wacana secara konseptual adalah

merujuk kepada upaya mengkaji pengaturan bahasa atas kalimat,

mengkaji satuan kebahasaan yang lebih luas.23

Analisis wacana adalah studi tentang strukutur pesan dalam

komunikasi. Lebih lanjut analisis wacana adalah telaah mengenai aneka

fungsi (fragmatik) bahasa.24

Analisis wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada

penjumlahan unit kategori, dasar dari analisis wacana adalah interpretasi,

karena analisis wacana merupakan bagian dari metode interpretative yang

mengandalkan interpretasi dan penafsiran peneliti.25

Jadi, dapat dipahami bahwa analisis wacana adalah studi tentang

pengkajian fungsi bahasa secara sistematis antara kalimat, teks dan

konteks sehingga makna atau pesan yang terkandung dalam kalimat

tersebut dapat diungkap dengan jelas. Dalam analisis wacana juga

melibatkan pandangan atau interpretasi/tafsiran dari penulis dalam

mengurai makna-makna yang tersembunyi.

2. Kerangka Analisis Wacana

Ada banyak model analisi wacana yang diperkenalkan para ahli.

Model analisis wacana yang banyak di pakai dalam penelitian wacana

adalah model milik Van Dijk, hal ini dikarenakan Van Dijk mengelaborasi

elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara

23

Mulyana, Kajian Wacana, h. 69. 24

Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Wacana (Bandung : Angkasa, 1993), h. 24. 25 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 337.

Page 30: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

praktis. Model yang dipakai oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai

“kognisi sosial”.

Van Dijk membuat kerangka analisis wacana dan membaginya ke

dalam tiga tingkatan :

a. Struktur makro ; ini merupakan makna umum dari suatu teks yang

dapat dipahami dengan melihat topik suatu teks. Tema wacana ini

bukan hanya isi, tetapi juga sisi dari suatu peristiwa.

b. Superstruktur adalah kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan

elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh.

c. Struktur mikro ; makna wacana yang dapat diamati dengan

menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat yang dipakai26.

Kerangka atau struktur yang diperkenalkan Van Dijk di atas dapat

digambarkan sebagai berikut27

:

Tabel 2

Kerangka/struktur Wacana Van Dijk

Struktur wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur makro Tematik

(apa yang dikatakan)

Topik

Superstruktur Skematik

(bagaimana pendapat di susun)

Skema

Struktur mikro Semantik

(makna yang

ditekankan)

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Struktur mikro Sintaksis

(bagaimana

disampaikan)

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Struktur mikro Stilistik

(pilihan kata yang

dipakai

leksikon

Struktur mikro Retoris Grafis, metafora,

26

Eriyanto, Analisis Wacana, h. 229. 27Ibid, h. 228.

Page 31: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

(bagaimana dan dengan

cara apa penekanan

dilakukan)

ekspresi

Van Dijk berpandangan bahwa teks itu dapat dianalisis dengan

menggunakan kerangka tersebut. Untuk memperoleh gambaran dari

kerangka di atas, berikut adalah penjelasan secara singkat :

a. Tematik

Kata tema sering disebut juga topik. Topik dari suatu wacana

memainkan peranan penting menunjukan informasi atau inti pesan

yang ingin disampaikan oleh komunikator. Elemen tematik

menunjukan gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut

sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari teks. Topik

menggambarkan apa yang ingin disampaikan atau diungkapkan oleh

penulis.28

Teks tidak hanya didefinisikan mencerminkan suatu pandangan

tertentu atau topik tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang

koheren. Van Dijk menyebut hal ini sebagai koherensi global (global

coherence), yakni bagian-bagian teks yang saling mendukung satu

sama lain untuk menggambarkan topik.29

b. Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana

28

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 75. 29 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 230.

Page 32: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

bagian-bagian dalam teks dapat disusun dan diurutkan sehingga

membentuk satu kesatuan arti.30

c. Semantik

Semantik adalah studi linguistik yang mempelajari makna/arti

dalam bahasa.31 Semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah

makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun gramatikal. Makna

leksikal adalah makna unit semantic yang terkecil disebut leksem,

sedangkan gramatikal adalah makna yang terbentuk dari

penggabungan satuan kebahasaan.

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi arti

yang ingin ditampilkan. Latar peristiwa itu dipakai untuk menyediakan

latar belakang hendak kemana makna suatu teks itu dibawa.32

Detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan

seseorang (komunikator). Komunikator akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya, sebaliknya ia akan

menampilkan informasi yang sedikit jika hal itu merugikan dirinya.

Elemen maksud melihat apakah teks itu disampaikan secara

eksplisit atau tidak, apakah fakta itu disajikan secara gamblang atau

tidak.

30

Ibid, h. 232. 31

Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta : Rineka Cipta, 2002),

cet.ke-3, h. 2. 32 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 235.

Page 33: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

d. Sintaksis

Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antar kata

dalam tuturan/kalimat.33 Koherensi adalah pertalian atau jalinan

antarkata, proposisi atau kalimat. Koherensi dapat ditampilkan melalui

hubungan sebab-akibat, bisa juga sebagai penjelas. Koherensi dapat

diamati diantaranya dari kata penghubung (konjungsi) seperti : dan,

tetapi, lalu, karena dan lain-lain.

Kata ganti merupakan alat untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat

yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukan di mana posisi

seseorang dalam wacana.

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan

cara berpikir logis. Bentuk kalimat ini menentukan apakah subjek

diekspresikan secara eksplisit atau implisit dalam teks.

e. Stilistik

Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang

melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang

tersedia. Stilistik menitikberatkan pada style atau gaya bahasa untuk

menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

Gaya bahasa mencakup diksi atau leksikal, struktur kalimat, majas, dan

yang lainnya yang digunakan penulis dalam sebuah karya sastra.

33

J.W.M.Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum (Jogjakarta : Universitas Gajah Mada Press,

2001), cet.ke-3, h. 161.

Page 34: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Gaya bahasa menjadi bagian pemilihan kata yang

mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata. Sebuah gaya bahasa

yang baik harus mengandung tiga unsur yakni : kejujuran, sopan

santun dan menarik.34

f. Retoris

Strategi dalam retoris ini adalah gaya yang diungkapkan ketika

seseorang berbicara. Ada yang dinamakan dengan grafis dan metafora.

Grafis adalah bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau

ditonjolkan oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Elemen grafis

muncul dalam bentuk foto, gambar atau table untuk mendukung

gagasan.

Strategi retoris juga muncul dalam bentuk interaksi, yakni

bagaimana pembicara menempatkan atau memposisikan dirinya

dengan khalayak. Apakah memakai gaya formal, informal atau malah

santai yang menunjukan kesan bagaimana ia menampilkan dirinya.

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal

secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat.35

Dalam wacana

tidak hanya menyampaikan pesan lewat teks, tetapi kiasan, ungkapan

dan metafora dimaksudkan sebagai ornament atau bumbu dari suatu

berita.

34

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2004), cet.ke-

14, h. 112. 35 Ibid, h. 139.

Page 35: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

B. Novel

1. Pengertian Novel

Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan

prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita seseorang dengan orang

di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.36

Novel biasanya lebih panjang dan lebih kompleks dari pada cerpen,

umumnya novel bercerita tentang tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-

hari.

Secara istilah novel banyak diberikan oleh para ahli, menurut

Abdullah Ambary novel adalah cerita yang menceritakan suatu kejadian

luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap

hidup atau menentukan nasibnya.37

Menurut P.Suparman novel adalah kisah realita dari perjalanan hidup

seseorang38. Sedangkan menurut Suprapto novel adalah karangan prosa

yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan

menonjolkan watak dan sikap pelaku.39

Novel juga merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk prosa

dimana karya seni yang dikarang menurut standar kesusastraan.

36

DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3 h. 788.

37 Abdullah Ambary, Intisari Sastra Indonesia (Bandung : Djatnika, 1983), h.61.

38 P.Suparman Natawijaya, Bimbingan Untuk Cakap Menulis (Jakarta : Gunung Mulia,

1979), cet.ke-2, h. 37. 39

Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia (Surabaya : Indah,

1993), h.53.

Page 36: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan gaya

bahasa serta gaya cerita yang menarik.40

Novel memiliki unsur-unsur pembangun yang menyebabkan karya

sastra tersebut menjadi sebuah karya yang baik dan mempunyai kekuatan

dalam cerita, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.41

Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang secara

langsung turut membangun cerita, seperti : plot, tokoh atau penokohan,

latar atau setting dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah

unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung

mempengaruhi system organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik juga

termasuk unsur yang mengandung keadaan subjektifitas pengarang yang

memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu

mempengaruhi karya yang ditulisnya.42

Pendek kata unsur psikologi pengarang dan keadaan lingkungan

seperti ekonomi, politik dan social juga termasuk unsur ekstrinsik yang

juga akan berpengaruh pada karya sastra. Namun, dalam pembahasan ini

tidak akan membicarakan unsur intrinsik dan ekstrinsik secara luas.

Definisi novel itu sendiri bentuk karangan yang lebih pendek dari

roman tetapi lebih panjang dari cerpen. Novel menceritakan sebagian

kehidupan seorang tokoh, yaitu sesuatu yang luas biasa dalam hidupnya

40

Zainudin, Materi Pokok Bahasan dan Sastra Indonesia (Jakarta : Rineka Cipta, 1992),

cet.ke-1, h. 99. 41

M. Atar Semi, Anatomi Sastra (Padang : Angkasa Raya, 1988), cet.ke-1, h. 35. 42

Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Jogjakarta : Universitas Gajah Mada, 1995),

cet.ke-1, h. 23.

Page 37: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

yang menimbulkan konflik yang menjurus kepada perubahan nasib si

tokoh.43

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa novel adalah

karangan prosa yang menggambarkan kehidupan manusia yang

menyebabkan perubahan sikap pelakunya, alur cerita novel biasanya

mengisahkan kehidupan yang nyata yang di peroleh dari hasil manifestasi

atau pengalaman pengarang yang secara tidak langsung memberi suguhan

pesan baik itu pesan moral, sosial maupun pesan keagamaan.

2. Prinsip-prinsip dan Jenis Novel

1) Prinsip-prinsip Novel

Untuk meningkatkan daya apresiasi pembaca yang baik, maka

seorang pengarang harus mempunyai prinsip-prinsip dalam membuat

karangan tersebut.44 P.Suparman mengemukakan prinsip-prinsip novel

adalah sebagai berikut 45 :

a. Kisah perjalanan sehari-hari; Karya sastra yang merupakan gambaran

kehidupan yang diungkapkan melalui bahasa. Problematika kehidupan

merupakan suatu kenyataan sosial yang dijadikan inspirasi dalam

menciptakan sebuah karya sastra.

b. Tokoh memiliki keistimewaan;Suatu cerita bukan saja menyajikan

urutan-urutan kejadian, tetapi kejadian tersebut ada sangkut pautnya

dengan orang atau tokoh tertentu, maka dari itu tokoh dalam cerita

mempunyai peran penting, sebab ia merupakan penggerak jalan cerita

dan tokoh tersebut harus memiliki keistimewaan.

43

Rahmanto, Metode Pengajaran (Jogjakarta : Kanisius, 1992) cet.ke-1, h. 75. 44

P.Suparman Natawijaya, Bimbingan Untuk Cakap Menulis (Jakarta : Gunung Mulia,

1979), cet.ke-2, h. 37 45 Ibid, h. 38

Page 38: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

c. Mempunyai periode awal; Pada periode ini pengarang biasanya mulai

memperkenalkan informasi yang dianggap penting kepada para

pembaca.

d. Memiliki periode perubahan nasib; Pada periode ini biasanya muncul

berbagai konflik yang dialami oleh tokoh.

e. Memiliki periode akhir; Pada periode ini konflik biasanya dapat diatasi

dan di selesaikan.

f. Skematis tanpa fantasi; Novel diciptakan secara skematis agar

pembaca tidak kabur dalam memahami cerita

g. Materi sepanjang roman atau sependek cerpen; Dalam menulis novel,

panjang materi yang diceritakan harus sesuai dengan aturan penulisan

novel.

2) Jenis Novel

Menurut Mochtar Lubis yang dikutif oleh Umar Yunus, jenis

novel terdiri dari :

a) Avontur

pada novel jenis ini dipusatkan pada seorang tokoh utama, pengalaman

tokoh dimulai dari pengalaman pertama dan diteruskan pada

pengalaman selanjutnya hingga akhir cerita. Sering rintangan datang

dari rintangan sau ke rintangan lainnya untuk mencapai tujuan.

Biasanya novel ini mempunyai sifat romantis adalah tokoh wanita,

juga memiliki cerita yang kronologis.

b) Psikologis

Jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya dari pikiran-

pikiran pelaku. Berisi kupasan tentang watak, bakat, karakter, para

pelakunya serta kemungkinan perkembangan jiwa.

c) Detektif

Melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian untuk

membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam novel ini dibutuhkan

bukti-bukti agar dapat menangkap si pembunuh dan sebagainya.

Page 39: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

d) Sosial

Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam masyarakat

luas atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari persoalan orang-

orang sebagai individu, tetapi persoalan ditinjau melingkupi persoalan

golongan dalam masyarakat, reaksi setiap pelaku golongan terhadap

masalah yang timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai

pendukung jalan cerita.

e) Kolektif

Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan yang ada

atau semua jenis novel di atas dikumpulkan menjadi satu cerita. Novel

seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu pemeran saja, tetapi juga

ada pemeran pendukung.46

C. Pesan Moral

1. Pengertian Pesan

Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti

suruhan, perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus disampaikan

kepada orang lain.47

Dalam bahasa Inggris kata pesan adalah massage

yang memiliki arti pesan, warta, dan perintah suci. Ini diartikan bahwa

pesan adalah perintah suci48, dimana terkandung nilai-nilai kebaikan.

Menurut H.A.W.Wijdaja mengartikan pesan adalah keseluruhan

dari apa yang disampaikan oleh komunikator.49 Penyampaian pesan dapat

dilakukan melalui lisan, tatap muka, langsung atau menggunakan media

46

Umar Yunus, Dari Peristiwa ke Imajinasi (jakarta : PT.Gramedia, 1985), cet.ke-2, h. 50-

55. 47

W.J.S.Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2005),

edisi ke-3, h. 883. 48

John M.Echols & Hasan Sadily, Kamus Bahasa Inggris (Jakarta : Gramedia, 2003),

cet.XXV, h. 379. 49

H.A.W.Wijdaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta : Bumi Aksara, 1997),

h. 11.

Page 40: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

tulisan. Isi pesan dapat berupa anjuran atau masukan. Onong Uchana

mengartikan pesan sebagai seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator.50

Menurut Arni Muhammad, pesan adalah informasi yang akan

dikirim kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun

nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti buku, majalah,

memo. Sedangkan pesan nonverbal dapat secara lisan seperti percakapan,

tatap muka.51

Sedangkan bentuk-bentuk pesan dapat bersifat informatif,

persuasif, koersif.52

Pesan yang bersifat informatif memberikan keterangan

atau fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan

keputusan sendiri.

Bentuk pesan yang bersifat persuasif adalah berisi bujukan yakni

membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita

sampaikan akan memberikan perubahan sikap. Pesan bersifat koersif

penyampaian pesan yang sifatnya memaksa dengan menggunakan sanksi

apabila tidak dilaksanakan.

Untuk menjelaskan mekanisme komunikasi dalam membuat pesan,

terlebih dahulu harus mengetahui pemrosesan dalam membentuk informasi

50

Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya, 1997), cet.ke-2, h. 43. 51

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), h. 30. 52 H.A.W.Wijdaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat , h. 34.

Page 41: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

dan penerimaan pesan. Disini akan melihat teori yang berkaitan dengan

beberapa proses mengakomodasi, kumpulan aksi, dan konstruktifism.53

Proses akomodasi teori diperkenalkan oleh Howard Giles dan

koleganya, dia berasumsi bahwa pembicara sering kali menyesuaikan

perilakunya satu sama lain., komunikator sering kelihatan menirukan

perilaku satu sama lain.

Kumpulan aksi teori ini diperkenalkan oleh John Greene, dia

menjelaskan individu memiliki pengetahuan isi dan pengetahuan

prosedural , artinya mereka mengetahui tentang segala hal dan mereka

mengetahui melakukan segala hal.

Konstruktifisme teori ini diperkenalkan oleh Jesse Delia. Teori ini

mengatakan bahwa individu menginterpretasikan dan bereaksi menurut

kategorii konseptual dan pikiran.

2. Pengertian Moral

Arti moral dalam bahasa Latin mores memiliki arti adat

kebiasaan.54 Moral dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:

Pertama, baik, buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,

kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila. Kedua, kondisi mental yang

membuat seseorang berani, bersemangat, berdisiplin. Ketiga, ajaran

tentang kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.55

53

Stephen W Littlejohn, Theories of Human Communication (Terjemah), (Bandung

Universitas Padjajaran, 1996), h. 189 54

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003), cet.ke-5, h. 92. 55

DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1998), cet.ke-1,

h. 592.

Page 42: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Moral menjelaskan arti baik dan buruk. Menerangkan apa yang

seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya, menyatakan

tujuan yang harus dituju dalam perbuatannya.56

Sedangkan menurut Zakiyah Darajat, moral adalah kelakukan

sesuai dengan ukuran (nilai-nilai) dalam masyarakat, yang timbul dari hati

dan bukan paksaan dari luar yang disertai pula oleh tanggung jawab atas

kelakuan tersebut. Tindakan itu harus mendahulukan kepentingan umum

dari pada kepentingan pribadi.57

Menurut The Advanced Leaner’s dictionary of Current English

yang dikutip oleh Abuddin Nata pengertian moral mencakup tiga hal,

yaitu: Pertama, prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah.

Kedua, kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah. Ketiga,

ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.58

Moral sebenarnya memuat dua segi yang berbeda, yaitu segi

batiniah dan lahiriah. Artinya orang yang baik, akan memiliki sikap batin

dan perbuatan yang baik.59

Ajaran pesan moral memuat pandangan tentang nilai dan norma

yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah

kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang

56

Ahmad Amin, Etika : Ilmu Akhlak (Jakarta : Bulan Bintang, 1995), cet.ke-8, h. 8. 57

Zakiyah Darajat, Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental (Jakarta : Haji

Masagung, 1993), h. 63. 58

Nata, Akhlak Tasawuf . h. 93. 59

Purwahadi Waryodo, Moral dan Masalahnya (Jogjakarta : Kanisius, 1990), cet.ke-9,

h. 13.

Page 43: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia.60

Adapun kategori berdasarkan pesan moral ada tiga macam :

1. Kategori hubungan manusia dengan Tuhan 2. Kategori hubungan manusia dengan diri sendiri. Menjadi sub;

ambisi, harga diri, takut dan lain-lain. 3. Kategori hubungan manusia dengan manusia lain dalam

lingkungan sosial, termasuk hubungannya dengan alam. Dibagi

menjadi sub kategori; persahabatan, kesetiaan, penghianatan,

permusuhan dan lain-lain.

Etika, akhlak, dan moral memiliki objek yang sama, yaitu sama-

sama membahas tentang perbuatan manusia, baik dan buruk. Namun,

perbedaannya terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk

menentukan baik dan buruk. Jika etika penilaian baik buruk berdasarkan

pendapat akal pikiran, akhlak berdasarkan al –Qur’an dan al-hadits,

sedangkan moral ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk

adalah kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat61

. Etika lebih banyak

bersifat teoritis/menjelaskan ukuran baik buruk, sedangkan moral bersifat

praktis/menyatakan ukuran baik buruk dalam bentuk perbuatan.

Kata moral lebih mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai

manusia, menuntun manusia bagaimana seharusnya ia hidup atau apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sedangkan etika adalah ilmu,

yakni pemikiran rasional, kritis dan sistematis tentang ajaran-ajaran moral. Etika menuntun seseorang untuk mengapa atau atas dasar apa ia harus

mengikuti ajaran moral tertentu. Dalam artian ini etika dapat disebut

fislsafat moral.62

Seperti dikatakan di atas, moral timbul dari hati nurani, Abuddin

Nata membagi kesadaran moral itu menjadi tiga hal, yaitu : Pertama,

perasaan wajib untuk melakukan tindakan yang bermoral. Kedua,

kesadaran moral dapat berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu

60

Yadi Purwanto, Etika Profesi (Bandung : PT.Repika Aditama, 2007), h. 45. 61

Nata, Akhlak Tasawuf . h. 97. 62 http://anggaran.org/2006/06/14/dimensional

Page 44: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

perbuatan yang diterima oleh masyarakat. Ketiga, dapat pula muncul

dalam bentuk kebebasan.63

Selain etika, akhlak juga punya makna yang sama dengan moral. Menurut bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai,

kelakuan, tabi’at, watak dasar, kebiasaan, kelaziman. Pengertian akhlak berdasarkan terminologi adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan

buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam perbuatan mereka yang menunjukan jalan untuk melakukan apa yang

harus diperbuat.64

Akhlak terdiri dari dua macam, yaitu : Pertama, akhlak mhmudah;

yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan mahkluk-

makhluknya. Kedua, akhlak madzmumah, yaitu perbuatan buruk terhadap

tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluknya.

Terlepas dari pengertian moral mengenai baik dan buruk, dalam

skripsi ini penulis hanya fokus pada pesan moral yang mempunyai nilai

kebaikan. Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pesan moral

adalah pesan, amanat atau informasi yang disampaikan kepada orang lain

yang mengandung nilai kebaikan, di dalamnya terdapat tingkah laku yang

baik, pelajaran hidup, yang dapat diambil hikmahnya sesuai dengan nilai-

nilai yang ada di masyarakat tertentu sehingga dapat diterima, misalnya

tolong-menolong, integritas, kejujuran, kesabaran dan lain-lain. Pesan

yang disebarluaskan melalui media massa bersifat umum karena harus

ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Maka dari itu,

pesan dalam cerita atau novel dibuat semenarik mungkin dan menyangkut

aspek-aspek kehidupan masyarakat, ini dimaksudkan agar pesan lebih

komunikatif dan lebih mengena di hati pembaca.

63

Nata, h. 95. 64 Mohammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta : Prenada Media, 2004), h. 117.

Page 45: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

BAB III

SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ANDREA HIRATA,

KARYANYA, SERTA SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI

A. Biografi Andrea Hirata

Ia adalah Ikal dalam buku “Laskar Pelangi” dan “Sang Pemimpi”.

Kecintaannya pada Pulau Belitong atau Belitung, membuat pria ini begitu

bersemangat dalam menulis buku. Namanya melambung lewat buku

perdananya “Laskar Pelangi”.

Pria kelahiran Belitong, Bangka Belitung 24 Oktober 1973, memiliki

nama lengkap Andrea Hirata Seman Said Harun. Anak keempat dari pasangan

N.A Masturah (Ibu) dan Seman Said Harun (Ayah) ini menghabiskan masa

kecilnya di Belitung.65

Si ‘Ikal’ – begitu panggilan masa kecilnya – mengawali sekolah SD

dan SMP Muhammadiyah di Belitung, kemudian menamatkan SMA di

Tanjong Pandan. Setamat SMA, ia merantau ke pulau Jawa, di sana ia

mendapatkan pekerjaan sebagai tukang sortir pos surat. Dari hasil pekerjaan

tersebut, ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi - Universitas

Indonesia, Depok. Seusai meraih gelar sarjana ekonomi, ia berhasil

mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk mengambil gelar master di

Universite de Paris Sorbone, Perancis serta sheffield Hallam University,

Inggris.

65

Indah, “Biografi Andrea Hirata : Menulis Tempat Curahan Hati,” artikel diakses pada 24

Januari 2008 dari http://www.naskahoke.com/e-mbig.

Page 46: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Meskipun studi mayornya ekonomi, ia amat menggemari sains, fisika,

biologi, astronomi dan sastra ini memiliki hoby naik komidi putar. Setelah

selesai S2, dia pulang ke tanah air, Bangka Belitung. Saat ini, ia tinggal di

Bandung dan bekerja di PT. Telkom sebagai instruktur PT. Telkom pusat,

Bandung.66 Namun karena kesibukannya, ia mengambil cuti dua tahun yang

lalu.

“Laskar Pelangi” awalnya tidak untuk diterbitkan, ia menulisnya

karena terinspirasi oleh kegigihan dan semangat juang Bu Muslimah di bidang

pendidikan lantas ia hadiahkan kepada guru tercintanya tersebut. Namun,

naskah itu di ‘curi’ oleh teman kantor dan kemudian diterbitkan. Tak disangka

ternyata karyanya laku dipasaran dan menjadi best seller.

Menurut Dhipie Kuron, di negeri ini, tidak mudah menulis novel-novel

yang kesemuanya best seller, apalagi merupakan karya-karya pertama, ditulis

seseorang yang tak berasal dari lingkungan sastra, dan lebih gawat lagi, novel-

novel itu sama sekali tidak sejalan dengan trend pasar. Tetapi hal itu telah

dilakukan oleh Andrea Hirata. Melalui Laskar Pelangi, Andrea Hirata

langsung menempatkan dirinya sebagai salah satu penulis Indonesia yang

amat menjanjikan. Laskar Pelangi telah beredar di luar negeri, bahkan mampu

mencapai best seller di Malaysia.67

Tanggal 14 Desember 2007 Andrea pulang ke Belitung untuk bicara di

depan guru anggota PGRI Belitung Timur dan seluruh siswa SMP dan SMA

66

Neni Ridarineni “Andrea : Bangga Sebagai Melayu Pedalaman,” Republika, 30 Desember

2007, h. B4. 67 Andrea Hirata, Edensor (Jogjakarta : Bentang Pustaka, 2007), cet.ke- 5, h. 291.

Page 47: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

di Belitung Barat. Dalam kesempatan itu, ia me-launching program sosial

pendidikan yang ia sebut Laskar Pelangi in Action.68

Ia memakai dana dari royalti yang ia terima. Laskar Pelangi telah laku

200 ribu eksemplar, Sang Pemimpi 120 ribu, dan Edensor 25 ribu. Kini,

Laskar Pelangi tengah dipersiapkan dalam bentuk film oleh Mizan Cinema

dan Miles Films, yang disutradarai oleh Riri Reza dan Mira Lesmana,

rencananya bulan Oktober film tersebut akan ditayangkan.69

B. Karya-karya Andrea Hirata

Andrea Hirata adalah penulis Indonesia yang berasal dari pulau

Belitong, propinsi Bangka Belitung. Novel-novel yang ditulisnya merupakan

pengalaman pribadi yang menginspirasinya dalam menulis. Novel pertamanya

adalah “Laskar Pelangi” yang merupakan buku pertama dari tetralogi

novelnya, antara lain : Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan

Maryamah Karpov (yang saat ini sedang ditulis).

Novel kedua dari Tetralogi “Laskar Pelangi” adalah Sang Pemimpi.

Berkisah tentang Ikal (Andrea) dan Arai, yang berani bermimpi untuk

mewujudakn cita-citanya bersekolah ke Sorbone, Perancis. Namun, bukan

hanya bermimpi semata, mereka bekerja keras sebagai kuli paling kasar di

pelabuhan Belitung kemudian hasilnya mereka tabung. Walaupun nakal, Ikal

dan Arai adalah penghuni garda depan di sekolah dan memiliki top rank di

68

Neni Ridarineni “Andrea : Bangga Sebagai Melayu Pedalaman,” Republika, 30 Desember

2007, h. B4.

69

Neni “Andrea : Bangga,” Republika, 30 Desember 2007, h. B4.

Page 48: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

kelas. Meskipun banyak yang bilang mimpi mereka lebih mirip dari punuk

merindukan bulan, tetapi mereka tak patah arang karena Arai mempunyai

keyakinan yang membuat mereka tetap semangat yakni “ bermimpilah, karena

Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”.

Novel ketiga dari tetralogi “Laskar Pelangi” adalah Edensor. Masih

berkisah tentang petualangan Ikal dan Arai di negeri orang. Mereka

berpetualang mengelilingi daratan Eropa dan Afrika dengan menjadi

pengalamen jalanan memakai kostum ikan duyun rancangan temannya di

Amsterdam, Famke. Disini juga diceritakan tentang keberanian bermimpi,

kekuatan cinta, pencarian diri sendiri dan petualangan yang gagah berani, ke

Belanda, Rusia, Siberia, hingga ke daratan Afrika.

Dalam Maryamah Karpov – novel keempat dari tetralogi “Laskar

Pelangi” – Andrea berkisah tentang perempuan dari satu sudut yang amat

jarang diekspos penulis Indonesia dewasa ini.

C. Sinopsis Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong yang

paling miskin, dengan fasilitas yang sangat terbatas membuka pendaftaran

untuk murid baru kelas satu. Hingga detik-detik terakhir hanya ada 9 orang

yang mendaftar di SD tersebut, padahal sekolah tersebut memerlukan satu

orang murid lagi jika tidak ingin sekolah tersebut ditutup. Namun, ketika

kepala sekolah akan memulai dengan pengumuman pembubaran sekolah,

Page 49: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

datang satu orang murid lagi dan ia menjadi penyelamat SD Muhammadiyah

di Belitong.

Sepuluh orang anak tersebut yaitu : Ikal, Lintang, Mahar, Sahara,

Samson, A Kiong, Syahdan, Trapani dan Kucai. Mereka menyebut diri

mereka sebagai “Laskar Pelangi”. Nama itu diberikan oleh guru yang selalu

kagumi dan cintai yaitu Bu Muslimah atau Bu Mus. Mereka adalah siswa-

siswa yang mempunyai kemauan belajar yang cukup tinggi.

Di bimbing oleh guru yang mereka cintai Ibu Muslimah atau Bu Mus

dan Pak Harfan Effendi sang kepala sekolah SD Muhammadiyah, anggota

Laskar Pelangi dididiknya agar anak-anak penerus bangsa tersebut

berkembang. Pak Harfan dan Bu Mus adalah seorang guru yang memiliki

dedikasi yang tinggi dalam pendidikan, bekerja tanpa pamrih dan tanpa digaji.

Dengan hanya memberi 15 kilogram beras, mereka bukan hanya mengajarkan

pelajaran sekolah semata, tetapi juga mendidik anak-anak itu dengan pelajaran

Kemuhammadiyahan tentang akhlak, keimanan, dan sopan santun dan lain

sebagainya.

Pada awal kisah ini diceritakan semua sifat yang terlihat dari anggota

Laskar Pelangi. Misalnya, Sahara yang sifatnya keras kepala, A Kiong yang

selalu ‘setia’ pada Mahar, Samson yang ingin dianggap sebagai pria jantan,

Trapani yang sangat bergantung pada ibunya, atau Harun yang memiliki

keterbelakangan mental. Kecuali Mahar dan Lintang yang memerlukan bab

sendiri.

Page 50: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Lintang, dia merupakan siswa dengan semangat belajar yang membara.

Lintang adalah anak genius didikan alam. Walaupun dia harus menempuh

jarak 80 kilometer untuk dapat pergi dan pulang sekolah, dan tak jarang

diperjalanan dia dapat dicegat buaya atau menghadapi jalanan yang kurang

bersahabat terlebih setelah hujan, karena dia harus melewati hutan, tetapi itu

tak membuat gentar anak dari kuli copra ini.

Sedangkan Mahar, dia merupakan siswa yang kreatif, imajinatif, tak

logis dan sering diremehkan oleh sahabat-sahabatnya sekaligus menjadi

seniman dadakan yang mengangkat derajat sekolah mereka dalam karnaval 17

Agustus. Dia pernah percaya pada hal-hal yang berbau mistik dan mendatangi

Tuk Bayan Tula seorang paranormal senior di pulau Lanun.

Lalu, ceritapun berlanjut ketika ikal mulai merasakan jatuh cinta pada

seorang gadis Tionghoa anak pemilik toko kelontong bernama A Ling. Hal

pertama yang ia lihat dari gadis itu adalah keindahan jari-jemarinya dan

kukunya yang memukau hatinya. Namun sayang mereka harus berpisah.

Saat beranjak dewasa, “Laskar Pelangi” pun bertambah satu orang lagi,

ia seorang anak petinggi daerah Belitung bernama Flo. Ia ingin masuk SD

kampung demi bertemu Mahar, setelah “Laskar Pelangi” menyelamatkannya.

SD dan SMP Muhammadiyah mulai terangkat derajatnya saat

perayaan karnaval Agustusan yang diketuai oleh Mahar. SMP

Muhammadiyah lebih dikenal lagi ketika diadakan lomba Cerdas Cermat

dengan mengalahkan sekolah Negeri milik PN Timah, dan semua jawaban

dari pertanyaan disapu bersih oleh Lintang.

Page 51: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Namun, kesedihan mulai terasa saat menjelang empat bulan sebelum

menyelesaikan sekolah SMP. Lintang, siswa genius, Robbert Einstain,

Newton, Adam Smith dan Andre Amperenya sekolah Muhammadiyah harus

terhenti langkah, lagi-lagi soal biaya. Ayahnya wafat, dan dia harus menjadi

tulang punggung keluarga menggantikan ayahnya.

Lalu di bagian akhir diceritakan bagaimana nasib-nasib Bu Muslimah

serta Laskar Pelangi setelah 12 tahun kemudian. Bu Muslimah dan guru-guru

muda Muhammadiyah mendapat kesempatan dari DepDikBud mengikuti

Kursus Pendidikan Guru (KPG) lalu diangkat menjadi PNS. Lainnya hal

dengan anggota LP yang memiliki nasib yang berbeda. Sahara Misalnya, yang

akhirnya menikah dengan musuh bebuyutannya A Kiong, yang telah menjadi

muallaf. Syahdan yang mendapat beasiswa dari Jepang bidang Komputer,

Kucai yang menjadi anggota DPRD Belitong, Lintang yang terpaksa menjadi

kuli copra, Mahar yang menjadi penulis artikel di kelurahan, Flo yang sudah

berjilbab, Samson yang menjadi tukang panggul barang, Trapani yang betah

dengan ibunya – setelah keluar dari RSJ -, dan terakhir Ikal, meskipun ia

menjadi tukang sortir surat namun ia mampu menyelesaikan pendidikan strata

satunya di UI dari hasil tersebut, dan berhasil mewujudkan mimpi sekaligus

membayar hutangnya pada sekolah, guru dan sahabatnya Lintang meraih

beasiswa Uni Eropa di Sorbone - Perancis.

Page 52: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

BAB IV

ANALISIS WACANA PESAN MORAL

DALAM NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

A. Wacana Pesan Moral Novel “Laskar Pelangi” Di Lihat dari Analisis

Teks.

Sebagai suatu kajian dan informasi, dalam bab ini penulis akan

memaparkan dan mewacanakan hasil temuan data yang terdapat dalam novel

“Laskar Pelangi”, kemudian penulis akan mendeskripsikan dan menjabarkan

kalimat-kalimat yang mengandung pesan moral.

Sesuai dengan teori yang dibahas, dalam menganalisis teks, penulis

memfokuskan pada strategi wacana model Teun Van Dijk untuk

menggambarkan struktur pragmatik atau struktur kebahasaan dalam novel

“Laskar Pelangi” (LP). Menurut Van Dijk, analisis wacana dari segi teks

sosial di bagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: struktur makro (tematik),

superstruktur (skematik), dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan

retoris). Berikut adalah hasil temuan data sesuai dengan teori di atas.

1. Struktur Makro (Tematik)

Elemen tematik atau tema menunjukan pada gambaran umum dari

suatu teks, dapat juga disebut gagasan inti, ringkasan utama dari teks. Kata

tema juga sering disebut topik. Topik menggambarkan apa yang ingin

diungkapkan oleh pengarang atau komunikator. Dalam novel LP

Page 53: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

ditemukan beberapa tema besar yang mengandung pesan moral, antara lain

:

a. Integritas dan Keikhlasan

Hal ini ditunjukan dari Pak Harfan dan Bu Muslimah. Mereka berdua

merupakan sosok guru yang memiliki integritas dan dedikasi yang

tinggi. Mereka bukan hanya mengajarkan murid-muridnya untuk pintar

dalam pelajaran sekolah melainkan juga mendidik mereka dengan

akhlak dan budi pekerti yang baik, yang akan mereka amalkan

dikemudian hari. Dua sosok guru tersebut di mata muridnya anggota

LP sangat dicintai. Keikhlasan mereka dalam mengajar dan mendidik

anggota LP yang memiliki karakter berbeda membuat guru-guru

tersebut menjadi panutan dan teladan bagi muridnya LP. Kedua guru

tersebut ikhlas memberikan seluruh ilmu yang mereka punya dengan

segala keterbatasan tanpa digaji. Hal ini terlihat dari kutipan :

“Pa Harfan memberi kami pelajaran pertama tentang keteguhan

pendirian, ketekunan, keinginan kuat mencapai cita-cita. Beliau

bisa meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam

keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk

sesama.” (h. 24)

“Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar

berperilaku baik karena kesadaran pribadi.” (h. 30)

Bukan hanya kedua guru itu yang memiliki integritas yang tinggi,

tetapi hal ini juga tertular pada murid-muridnya. Mereka sangat

menjaga martabat sekolah mereka walaupun miskin. Ini terlihat ketika

Page 54: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Mahar dan teman-teman bandnya diminta untuk mengisi acara partai

politik yang diupah dengan jam tangan plastik. Berikut kutipannya :

“Kita tidak akan pernah menjadi bagian dari segerombolan

penipu! Sekolah kita adalah sekolah Islam, bermartabat. Kita

tidak akan menjual kehormatan kita demi sebuah jam tangan

plastik murahan.” (h. 152)

Kutipan-kutipan di atas menunjukan konsistensi dan keteguhan baik

yang dilakukan guru maupun murid.

b. Tanggung Jawab dan Kepemimpinan

Rasa tanggung jawab dan kepemimpinan ini diperlihatkan Bu Mus

dengn mendididk murid-muridnya dengan sepenuh jiwa dan raga. Bu

Mus juga mengajarkan anak didiknya agar memiliki rasa tanggung

jawab yang besar dalam hidup. Hal ini diperlihatkan ketika

mengadakan pemilihan ketua kelas. Saat itu, Kucai ingin mundur dari

jabatan sebagai ketua kelas, namun nasihat Bu Mus mengurungkan

niatnya dan Kucai pun menjadi lebih bertanggung jawab pada kelas

dipimpinnya. Nasihat yang disampaikan Bu Mus ini merupakan pesan

moral yang amat penting bagi pembaca. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan berikut :

“Barang siapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami

tetapkan gajinya, maka apapun yang ia terima selain gajinya itu

adalah penipuan. Dan Al Qur’an mengingatkan bahwa

kepemimpinan seseorang akan dipertanggungjawabkan nanti di

akhirat” (h. 71)

Page 55: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Namun, disela-sela pembicaraannya Bu Mus juga menyampaikan

kepada para siswanya agar jangan takut menerima amanah itu dan

harus selalu istiqamah. Berikut kutipannya :

“Memegang amanah sebagai pemimpin memang berat, tapi

jangan khawatir banyak orang yang akan mendoakan . Tidakkah

Ananda sering mendengar di berbagai upacara petugas sering

mengucap doa : ‘Ya Allah lindungilah para pemimpin kami?

Jarang sekali kita mendengar doa :‘ Ya Allah lindungilah anak

buah kami….” (h. 73)

c. Perjuangan dan Kegigihan Dalam Menuntut Ilmu

Sebenarnya seluruh anggota LP memiliki pengalaman sendiri-sendiri

dalam meraih cita-citanya. Namun, dalam novel LP tokoh Lintang

menjadi sorotan tersendiri demi memuaskan dahaga ilmunya. Lintang

adalah siswa sekaligus anggota LP yang memiliki kecerdasan yang

luar biasa, tidak sombong dan rendah hati. Lintang adalah anak miskin,

namun dalam keterbatasannya ia memiliki otak yang encer. Tidak ada

kata ‘bolos’ dalam hidupnya meskipun harus menempuh perjalanan

sejauh 40 kilometer menuju sekolahnya, bahkan dihadang seekor

buaya sekalipun. Hal ini menjadi bagian penting bagi pembaca, dan

mempunyai pelajaran yang amat berarti. Berikut kutipannya :

“Aku tak bisa melintas. Seekor buaya sebesar pohon kelapa tak

mau beranjak, menghalang ditengah jalan. Tapi lebih dari

setengah perjalanan sudah, aku tak mau pulang gara-gara buaya

bodoh ini, tak ada kata bolos dalam kamusku..” (h. 87-88)

“Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa

demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah

bolos.” (h. 93)

Page 56: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Hal seperti itu juga ditunjukan oleh Ikal - setelah 12 tahun kemudian -

yang harus belajar keras demi mendapatkan beasiswa Uni Eropa.

“ ketika ada pengumuman beasiswa dari negara asing aku banyak

membaca, aku membaca sambil makan, sambil minum, menyortir

surat, tiduran, mendengarkan golek, di angkot, di dalam jamban,

mencuci, sambil dimarahi pelanggan, sambil menimba air, dan

membuat resume bacaan dalam kertas kecil. Itulah yang

diajarkan Lintang padaku…” (h. 458)

Yang paling mengesankan adalah ketika nilai rapor Mahar dan Flo

anjlok, mereka yang sama-sama percaya pada hal-hal yang berbau

mistik meminta bantuan kepada dukun senior yang terkenal sakti

bernama Tuk Bayan Tula agar nilai mereka bisa bagus lagi dan lulus

pada ujian akhir tanpa harus belajar dan membaca buku. Namun,

jawaban dari dukun tersebut amat mengejutkan, berikut kutipannya :

“Inilah pesan Tuk Bayan Tula untuk kalian berdua :’ kalau ingin

lulus, buka buku belajar !!!!” (h. 424)

Ini menarik, karena pesan tersebut datang dari seorang dukun atau

paranormal yang terkenal kehebatannya. Hal ini juga menunjukan

kepada kita bahwa dalam mencapai apapun harus ada usaha terlebih

dahulu.

d. Pendidikan Agama, Keimanan dan Etika

Sebagaimana telah di ceritakan di atas, selain mendapat pelajaran

sekolah anggota LP juga dididik untuk memiliki akhlak mulia,

memiliki tatakrama dan sopan santun yang tinggi, serta diajari tentang

keimanan. Hal ini terlihat ketika ada seorang murid bernama Mahar

telah melenceng akal sehatnya dengan mempercayai paranormal dan

perdukunan. Namun, dengan penuh kesabaran dan mencoba bersikap

Page 57: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

tegas Bu Mus menasihati Mahar, teman-temannya juga ikut

mengingatkan. Berikut kutipannya :

“Klenik, ilmu gaib, takhayul, paranormal, semuanya dekat

dengan pemberhalaan. Syirik adalah larangan tertinggi dalam

Islam” (h. 350)

“Camkan ini anak muda, tidak ada hikmah apapun dari

kemusyikan yang akan kau dapat dari praktik klenik itu adalah

kesesatan yang semakin lama, semakin dalam, karena syirik itu

berlapis-lapis” (h.351)

“Jangan kau campuradukan imajinasi dan dusta, kawan. Tak

taukah engkau, kebohongan adalah pantangan kita…..” (h. 186)

Novel memang memberikan bacaan yang menarik, dalam novel LP

etika guru dan murid sehari-hari digambarkan sangat indah, mereka

sangat menjaga etika sesuai dengan ajaran agama, dan hal ini menjadi

contoh bagi para pembaca.

“Ibunda guru tak mungkin tertawa lepas, karena agama

melarangnya” (h. 107)

“Azan magrib menggema dipantulkan tiang-tiang rumah

panggung orang Melayu. Kami diajari untuk tak bicara jika azan

berkumandang” (h. 162)

“Melawan guru sama hukumannya dengan melawan orang tua,

durhaka” (h. 351)

e. Kedisiplinan

Sikap disiplin memang sangat penting dalam segala aspek kehidupan.

Anggota LP diajarkan untuk memiliki rasa disiplin yang tinggi,

terutama dalam menjalankan ibadah, hal ini selalu disampaikan oleh

Bu Muslimah tanpa bosan. Berikut kutipannya :

Page 58: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

“Shalatlah tepat waktu, biar dapat pahala lebih banyak,”

demikian Bu Mus selalu menasehati kami.

f. Kekuatan Persahabatan

Tidak diragukan lagi jika berbicara tentang persahabatan. Persahabatan

kesepeluh anggota LP ini ditengah keterbatasan mereka yang memiliki

nasib yang sama, karakter yang berbeda-beda, namun kekuatan

persahabatan mereka yang dilandasi kesabaran menjadi harga paling

penting bagi perjalanan hidup mereka. Ikal misalnya, yang tertantang

meraih pendidikan yang tinggi demi melunasi hutangnya pada Lintang

si anak cerdas kebanggaan sekolah yang tak mampu ia bantu ketika si

genius itu terpaksa meninggalkan sekolah dan cita-citanya.

“Aku benar-benar bertekad mendapat beasiswa karena itu

adalah tiket untuk meninggalkan hidupku yang terpuruk. Bahkan

lebih dari itu aku merasa berhutang pada Lintang, A Ling, Pa

Harfan, Bu Mus, Laskar Pelangi dan sekolah Muhammadiyah” (h.

460)

Atau Sahara yang selalu sabar mendengarkan cerita dari Harun yang

memiliki keterbelakangan mental. Mereka memiliki ikatan emosi yang

unik seperti persahabatan kura-kura dan tupai.

“Harun dengan semangat bercerita tentang kucingnya yang

berbelang tiga, baru melahirkan tiga ekor yang semua berbelang

tiga dan lahir pada tanggal tiga. Setiap hari, berulang kali,

puluhan kali, sepanjang tahun dari SD sampai SMP. Namun,

Sahara dengan setia mendengar” (h. 77)

g. Tolong - Menolong

Page 59: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Meskipun kehidupan anggota LP keadaannya sangat terbatas, namun

mereka tidak rendah diri, karena mereka mempunyai guru yang

sungguh-sungguh membimbing mereka ke arah yang benar. Mereka

selalu diajarkan agar dapat menolong dan membantu serta memberikan

manfaat kepada orang lain sesuai kemampuan mereka. Bahkan, nasihat

guru-guru tersebut menjadi prinsip bagi anggota LP hingga dewasa.

Berikut kutipannya :

“Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang diam-diam

menyelinap jauh di dalam dadaku serta memberi arah bagiku

hingga dewasa, yaitu bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-

banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.” (h. 24)

2. Superstruktur (Skematik)

Skematik adalah teks atau wacana yang umumnya mempunyai

skema/alur dari awal sampai akhir. Secara keseluruhan, bangunan alur

cerita dalam novel LP telah sempurna, dalam arti dari satu peristiwa ke

peristiwa lain membentuk satu kesatuan arti. Para pembaca akan

disodorkan dan disajikan pada suatu nilai pemahaman tentang arti

pentingnya keikhlasan, keberanian bercita-cita di tengah keterbatasan dan

optimisme tinggi dalam meraih ilmu yang di sertai dengan usaha yang

keras. Superstruktur atau skematik biasanya menggunakan struktur tiga

babak yakni : babak awal, konflik, dan resolusi.

a. Babak Awal

Sang penulis Andrea Hirata membangunnya lewat pendeskripsian SD

Muhammadiyah yang merupakan sekolah miskin di daerah Belitong,

Page 60: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Bangka Belitung. Ia menggambarkan ke-ironisan yang terjadi

didaerahnya, daerah yang kaya akan timah namun masyarakat

setempat hanya menjadi buruh tambang saja, dan banyak anak-anak

mereka yang tidak sekolah, bahkan menganggapnya tidak penting.

Pada awal babak ini, pembaca langsung disodorkan pada keadaan yang

menyedihkan, mulai dari bangunan sekolah yang seperti gudang dan

hampir ambruk, anak-anak muridnya yang semuanya miskin, guru-

guru yang bekerja tanpa digaji, orang tua yang pesimis dan tidak yakin

bahwa pendidikan akan merubah hidup mereka, sampai sekolah yang

akan dibubarkan jika jumlah murid kurang dari sepuluh orang pada

hari pertama masuk sekolah. Andrea juga mendeskripsikan tentang

guru-gurunya yang benar-benar mendedikasikan dan mengabdikan diri

untuk mengajar di sekolah tersebut, tentang keikhlasan mengajar tanpa

pamrih dan selalu membesarkan hati murid-muridnya anggota LP

dengan petuah-petuah yang bijak. Persahabatan pun di mulai sejak SD

sampai SMP, terlebih sejak kesepuluh orang tersebut mendapat

julukan “Laskar Pelangi” dari guru mereka, dengan begitu mereka

semakin kompak dengan berbagai karakter yang ada. Disini juga

diceritakan tentang Lintang, dia adalah anak yang paling menonjol

yang memiliki kegeniusann yang luar biasa, Mahar yang seperti

memiliki indra keenam, Ikal yang jatuh cinta pada seorang gadis

Tionghoa di toko kelontong, serta kesahajaan dan kekonyolan lain

yang ditunjukan oleh anggota LP lainnya.

Page 61: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

b. Babak Konflik

Babak dimana muncul berbagai konflik. Pada babak ini pengarang

juga berhasil menampilkan suatu yang menggugah pembaca. Konflik

ini dimulai dari Mahar seorang anak yang mempunyai ide-ide brilian,

meskipun kadang ide-idenya itu abstrak dan tak masuk akal. Hasil

kegemilangan idenya adalah ketika diadakan festival atau karnaval

seni, ide seniman kampung ini mampu mengharumkan nama sekolah

Muhammadiyah dan mampu bersaing dengan sekolah PN Timah yang

setiap tahunnya memenangi perlombaan tersebut. Di tengah

kegemilangan idenya itu, Mahar juga tersandung masalah lain,

masalah yang menyebabkan Bu Mus bersusah payah meyakinkanya

akan kebenaran agama Allah. Mahar sangat mengagumi orang-orang

sakti mandraguna, seperti dukun dan paranormal, bahkan dia percaya

pada kehebatan yang dimiliki dukun-dukun tersebut, dia sampai berani

ke Pulau yang sangat ditakuti masyarakat guna menemukan dukun

paling sakti di pulau itu bernama Tuk Bayan Tula. Lain lagi dengan

Lintang si Newton-nya Muhammadiyah, dia juga pernah

mengharumkan nama sekolah mereka dalam lomba adu kecerdasan

atau cerdas cermat, lagi-lagi dengan mengalahkan sekolah PN Timah,

suasana memanas ketika dia harus beradu argumen dengan guru dari

PN Timah lulusan S2 karena guru tersebut tidak terima dengan

jawaban dari Lintang tentang cincin Newton, tapi adu argumen itu

dimenangkan oleh Lintang, dan sekolah Muhammadiyah

Page 62: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

memenangkan lomba tersebut dengan terkagum-kagum oleh

kegeniusan Lintang. Namun, ternyata kebanggaan pada Lintang harus

dibayar mahal oleh para LP dan guru Muhammadiyah, empat bulan

menjelang EBTANAS Lintang terpaksa meninggalkan bangku sekolah

yang dicintainya, cita-cita dan harapan harus dikuburnya dalam-dalam

karena ia harus menggantikan ayahnya yang telah wafat menjadi

tulang punggung keluarga, kepergiannya ditangisi oleh orang-orang

yang mencintainya, terutama Laskar Pelangi dan sekolah

Muahmmadiyah. Atau kisah Trapani yang selama enam tahun dirawat

di rumah sakit jiwa bersama ibunya karena mengalami sindrom

ketergantungan mother complex yang sangat ektrem. Inilah puncak

konflik dalam novel ini.

c. Babak Resolusi

Penyelesaian akhir cerita dalam novel ini digambarkan setelah 12

tahun kemudian. Setelah anggota LP lulus, tidak ada lagi murid yang

sekolah di perguruan tersebut, sekolah ditutup. Lintang sang genius

hanya menjadi kuli kopra, Sahara dan A Kiong yang akhirnya menikah

setelah A Kiong menjadi muallaf. Samson yang hanya menjadi kuli

panggul di toko kelontong milik Sahara dan A Kiong, Kucai yang telah

menjadi master, Syahdan yang mendapat beasiswa ke Jepang bidang

teknologi, Trapani yang masih betah dengan Ibunya setelah keluar dari

rumah sakit jiwa, Mahar yang menjadi penulis buku tentang

kebudayaan, Flo - anggota baru LP - yang telah berjilbab, dan Ikal si

sang pemimpi yang hanya menjadi tukang sortir surat, mampu

Page 63: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

menyelesaikan S1 di UI dengan baik, namun yang lebih hebat lagi ia

berhasil mewujudkan mimpinya kuliah S2 di luar negeri dengan

mendapatkan beasiswa Uni Eropa. Cerita ini diangkat dari kisah nyata

pengarang (Andrea Hirata). Maka dari itu, kisah yang disajikan sangat

menyatu dengan pembaca, pembaca seolah-olah dihadapkan pada

kehidupannya sendiri, dan cerita ini sangat menjadi pelajaran untuk

para pembaca.

Skematik juga berurusan dengan judul. Pemberian judul ini bukan

semata-mata judul biasa, judul novel ini dibuat memang berdasarkan kisah

nyata, pemberian guru pada kesepuluh muridnya. Judul yang dijadikan

cover novel ini dibuat semenarik mungkin dengan pemilihan huruf dan

grafis tertentu. Gambarnya memang bukan gambar pelangi sebagaimana

judul dibuat, tetapi segerombolan anak-anak di senja hari, dan satu anak

duduk seperti melamun. Hal ini akan membuat orang menarik dan

penasaran untuk membaca lebih juah.

3. Struktur Mikro

a. Semantik

Semantik adalah studi linguistik yang mempelajari makna atau

arti dalam bahasa. Mansoer Petada mengartikan semantik adalah studi

tentang makna70. Elemen yang terdapat dalam semantik adalah :

1) Latar

Merupakan bagian teks yang dapat mempengaruhi arti yang ingin

disampaikan, latar merupakan cerminan dari ideologis

70 Mansoer Petada, Semantik Leksikal (Jakarta : Rineka Cipta, 2001), cet.ke-1, h. 7

Page 64: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

komunikator. Dalam novel LP ini lokasi yang diceritakan berada di

pulau Belitong, Bangka Belitung, komunitas melayu yang paling

miskin saat itu. Latar belakang dinovelkannya LP menurut penulis

diawali dari keinginan pengarang untuk mempersembahkan

memoar masa kecilnya yang penuh arti dan penuh pengalamannya

itu kepada gurunya yang bernama Harfan dan Muslimah serta

teman-teman anggota LP. Semenjak buku atau novelnya di’lempar’

ke pasaran dan mendapat sambutan yang luar biasa hingga menjadi

best seller, pengarang juga berharap hasil tulisannya ini akan

menjadi pelajaran yang berharga bagi semua pihak, yaitu

mengobarkan semangat anak-anak yang selalu dirundung kesulitan

dalam menempuh pendidikan.

2) Detail

Merupakan kontrol informasi yang disampaikan

komunikator/pengarang. pengarang akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya, dan

menampilkan jumlah yang sedikit informasi yang merugikan

dirinya. Dalam novel LP, Andrea – dalam hal ini komunikator –

banyak menampilkan informasi yang menguntungkan

kedudukannya, diantaranya pernyataan bahwa tokoh Ikal (Andrea)

yang walaupun menderita penyakit insomnia (kurang tidur) namun

tetap belajar keras.

“Di rumah Aku belajar sampai jauh malam dan penyakit

insomnia ternyata malah mendukungku. Aku adalah penderita

Page 65: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

insomnia paling produktif karena saat-saat tak bisa tidur,

kugunakan untuk membaca” (h. 459)

Menurut penulis, pernyataan dari pengarang ini sangat mendukung

akan kemampuan dan kegeniusan dari pengarang, sehingga

informasi ini memiliki makna yang kuat, meskipun ia mempunyai

penyakit insomnia, namun ia dapat memanfaatkan semaksimal

mungkin kebiasannya itu dengan terus belajar, membaca buku, hal

ini tentu akan mempunyai dampak positif kepada pembaca.

3) Maksud

Merupakan elemen yang melihat apakah teks atau cerita yang

dibuat oleh pengarang disampaikan secara eksplisit atau implisit.

Elemen maksud dalam novel LP ternyata banyak disampaikan

secara eksplisit atau terbuka. Salah satu teks yang terdapat dalam

cerita itu adalah mengenai penjelasan tentang pemahaman bahasa

arab.

“Lalu persis di bawah matahari tadi, tertera huruf-huruf

gundul yang nanti setelah kelas dua, aku akan tahu bahwa

tulisan itu berbunyi ‘amar ma’ruf nahi munkar’ artinya

menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang

munkar. Kata-kata itu melekat dalam kalbu kami sampai

dewasa” (h. 19)

Di sini sangat jelas bahwa informasi yang terdapat dalam teks

tersebut disajikan secara terbuka. Dengan begitu, para pembaca

Page 66: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

akan cepat mengerti atau paham akan maksud dari teks di atas dan

tidak perlu mencari kesimpulan dari teks tersebut.

b. Sintaksis

Adalah pembicaraan mengenai unit bahasa kalimat71

. Dalam

hal ini adalah bagaimana sebuah kata atau kalimat di susun sehingga

menjadi satu kesatuan arti. Elemen dari sintaksis adalah :

1) Koherensi

Merupakan pertalian antar kata atau kalimat, biasanya dapat

diamati dengan memakai kata penghubung (konjungsi) : dan,

tetapi, lalu, karena, daripada, dan sebagainya. Hal ini terlihat pada

kutipan :

“Ya Allah, cita-citaku adalah menjadi seorang penulis atau

pemain bulu tangkis, tetapi jika gagal jadikan aku apa saja,

asal jangan jadikan aku pegawai pos, dan jangan beri aku

pekerjaan sejak subuh.” (h. 278)

Penempatan kata ‘tetapi’ dan kata ‘dan’ pada keterangan di atas

mempunyai fungsi sebagai kata penghubung antar kalimat satu

dengan lainnya. Fungsi dari kata penghubung ‘tetapi’ menjelaskan

kepada kita bahwa tokoh Ikal mempunyai harapan dari doa dan

cita-cita yang dinginkannya. Sedangkan kata ‘dan’ dalam kalimat

di atas, justru mempertegas keinginannya yang tak ingin mendapat

71 Jos Daniel Parera, Sintaksis (Jakarta : Gramedia, 1993), cet.ke-2, h. 1.

Page 67: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

pekerjaan yang dimulai di padi hari, seperti tukang pos. Namun, di

akhir cerita ini, impian tersebut tidak terwujud.

2) Bentuk Kalimat

Adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis,

menjelaskan tentang proposisi di atur dalam satu rangkaian

kalimat. Maksudnya, proposisi mana yang akan ditempatkan di

awal atau di akhir kalimat. Kutipan berikut dapat menjelaskan dan

membedakan mana objek, subjek, predikat, dan keterangan.

“Ketika aku menyusul Lintang ke dalam kelas, ia

menyalamiku dengan erat seperti pegangan calon mertua

menerima pinangannya” (h. 12)

Dari keterangan di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut :

Ketika aku Menyusul Lintang Ke dalam kelas

Ket. S P O Keterangan

Waktu tempat

Ia Menyalami Ku Dengan erat seperti pegangan……

S P O Keterangan

Dari keterangan di atas, dapat kita lihat bahwa pengarang

meskipun bukan lulusan sastra, namun dia mencoba untuk

mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dia juga

mencoba untuk menempatkan proposisi mana yang lebih tepat

digunakan di awal ataupun diakhir.

Page 68: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

3) Kata Ganti

Merupakan alat yang dipakai oleh komunikator atau pengarang

untuk menunjukan di mana posisi seseorang dalam wacana,

misalnya dengan mengungkapkan sikapnya dan perilakunya sehari-

hari. Kata ganti yang digunakan dalam novel LP adalah kata “aku”,

berikut kutipannya :

“Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku

panjang di depan sebuah kelas. Sebatang pohon fillicium tua

yang rindang meneduhiku” (h.1)

Kata ganti “aku” di atas, menunjukan bukan hanya sifat pengarang

sebagai pemilik karakter, tetapi juga tokoh-tokoh dalam novel LP

merupakan orang-orang melayu yang biasa dengan penggunaan

kata “aku”. Disini juga terlihat Andrea ingin menyampaikan kata

dengan lebih sopan tapi bukan berarti formal, karena pemakaian

kata “aku” sudah menjadi darah daging orang melayu.

c. Stilistik

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan

pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia (style).

Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung unsur kejujuran,

sopan santun, dan menarik. Gaya bahasa yang cukup menarik dalam

novel ini adalah kata “guru”. Di novel ini, untuk menyebut guru

pengarangan menulisnya seperti kutipan berikut :

Page 69: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

“Sabarlah ananda, pertanyaanmu mengenai tafsir surah Ar-Rum

akan dijelaskan nanti di kelas dua…..”

”Tidak Ibunda guru, pagi ini ketika berangkat sekolah aku

hampir diterkam buaya, maka aku tidak punya waktu menunggu,

jelaskan disini, sekarang juga!” (h. 110-111)

Dengan gaya bahasa yang disampaikan seperti di atas

menggunakan kata ‘Ananda’ dan ‘Ibunda’, terlihat bahwa pengarang

ingin menunjukan bahwa antara guru dan murid memiliki ikatan emosi

dan ikatan batin yang kuat, karena dengan begitu suasana akan

bertambah akrab, dan bukan hanya dirasakan sebagai guru dan murid

biasa saja namun dianggap sebagai orang tua yang memiliki tanggung

jawab kepada anak-anaknya. Dengan gaya bahasa seperti ini murid-

murid akan merasa nyaman dan merasa terlindungi, dan pengarang

berhasil menyampaikannya karena selain bahasanya sopan juga hal

seperti inilah yang disukai oleh pembaca.

d. Retoris

Retoris adalah gaya yang diungkapkan untuk menyatakan

dengan sebuah intonasi atau penekanan. Elemennya terbagi menjadi :

1) Grafis

Merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan oleh

seseorang yang di amati dari teks. Novel LP merupakan novel yang

sangat sedikit sekali dialognya. Namun, masalah penekanan pada

teks dapat kita amati dari dialog di bawah ini ketika Ikal

diwawancara untuk mendapatkan beasiswa, berikut kutipannya :

Page 70: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

“Hm..sebuah topik yang memang patut dipelajari lebih jauh,

siapa yang membimbing Anda?” Kata profesor itu.

“Bu Mus, Pak Harfan, Lintang, sekolah Muhammadiyah, A

Ling, dan Herriot!” Jawabku dalam hati.

“Saya telah lama menunggu ada proposal riset sebagus ini,

ternyata datang dari tukang pos! Kemana saja kau pergi

selama ini?” Tanyanya retoris.

“Edensor!” Bisik Hatiku. (h. 462)

Penekanan disini disampaikan secara implisit, artinya dengan

pengarang mencoba menekankan dialog seperti di atas, ada

kemungkinan para pembaca akan merasa takjub akan niat yang

dipendam oleh Andrea/Ikal yaitu bertekad mendapatkan beasiswa

tersebut untuk orang-orang yang dicintainya seperti Bu Mus, Pak

Harfan, Lintang, sekolah Muhammadiyah, A Ling dan Herriot

yang menjadi inspirasi utamanya. Juga keindahan Edensor – desa

yang berada di antah berantah di Inggris – yang selalu menjadi

impiannya dan selalu berada dalam angannya.

2) Metafora

Metafora digunakan sebagai ornament atau bumbu dari suatu

berita, biasanya digunakan seperti kata-kata kiasan dan ungkapan,

semuanya digunakan untuk memperjelas pesan utama agar setiap

orang yang membaca akan mudah mengingat dan memahami isi

pesan tersebut. Dalam novel ini, banyak sekali kalimat yang

menggunakan metafora dan pengarang (Andrea) berhasil

menyuguhkan dengan cara yang berbeda. Namun, dari sekian

banyak ungkapan dan metafora, berikut beberapa contoh :

Page 71: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

“Jika tak rajin shalat, maka pandai-pandailah berenang” (h.

22)

Ungkapan di atas menunjukan pada kita bahwa kita harus waspada

pada apa yang akan terjadi di hari esok. Ungkapan di atas

berkenaan dengan kisah yang diceritakan oleh Pa Harfan tentang

umat Nabi Nuh.

“Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk

menerima sebanyak-banyaknya” (h. 24)

Artinya adalah kita sebagai manusia harus banyak memberi

manfaat pada orang lain bukan hanya bisa minta apa yang kita

inginkan, karena dengan banyak memberi manfaat itu lebih baik

dari pada hanya mendapat belas kasihan orang lain selagi masi

bisa berusaha.

“Dalamnya laut dapat kukira, dalamnya dusta, siapa

sangka…” (h. 185).

Kebohongan atau dusta adalah pangkal dosa, bohong itu sifatnya

abstrak dan hanya orang yang berbohong yang tahu dan menyadari.

Maka dari itu, jika diibaratkan dengan laut, laut mungkin bisa

diprediksikan kedalamanny, namun bohong adalah tak bisa di

perkirakan karena hanya orang yang berbohong yang merasakan.

“Hidup dengan usaha adalah mata yang ditutup untuk

memilih buah-buahan dalam keranjang. Buah apapun yang

didapat, kita tetap mendapatkan buah…” (h. 476)

Page 72: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Artinya adalah sebesar atau sekecil apapun usaha yang kita

lakukan, usaha itu akan membuahkan hasil bagi diri kita, entah

hasil itu sesuai dengan yang kita harapkan atau tidak.

Elemen retoris dalam novel LP ini menggunakan pemakaian kata

yang tidak bertele-tele, sederhana, mudah diingat, dan langsung

pada pusat isi pesan. Ungkapan-ungkapan seperti ini memang

kerap kita dijumpai agar pembaca tidak merasa bosan tetapi justru

pembaca akan mempunyai kesan tersendiri.

Sesuai dengan data-data yang ditemukan pada analisis teks di atas,

maka secara keseluruhan pesan moral dalam novel “Laskar Pelangi” karya

Andrea Hirata ini lebih banyak menyoroti tentang kehidupan sosial, hubungan

manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia lainnya dan

lingkungannya. Pesan yang ingin disampaikan dari hubungan manusia dengan

Tuhan ini tercermin dari sikap, sifat, perilaku, pergaulan, dan etika yang baik

yang dimiliki oleh para tokoh dalam novel LP. Mereka berusaha untuk tetap

rendah hati, bekerja keras dan istiqomah dalam menjalankan hidup dengan

benar sesuai ajaran agama meskipun serba kekurangan.

Pesan moral yang ingin disampaikan oleh komunikator dari hubungan

manusia dengan manusia lainnya dan dengan lingkungannya, ini terlihat dari

hubungan antara guru dengan murid yang sangat akrab, saling menghormati

dan menyayangi dan tidak saling membeda-bedakan, murid dianggap sebagai

anak sendiri, dan guru dianggap sebagai orang tua sendiri, sehingga akan

Page 73: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

tercipta suasana yang harmonis. Begitu juga dengan persahabatan antara

anggota LP yang sangat kuat. Keadaan susah maupun senang, suka dan duka

dilalui bersama, persahabatan seperti ini pun menjadi indah kala salah seorang

di antara mereka (Ikal) berikrar/berjanji untuk terus memperjuangkan cita-

citanya demi seorang sahabat bernama Lintang yang harus rela meninggalkan

bangku sekolah. Perjuangan mereka dalam mencari ilmu pun memang patut

diacungi jempol, meskipun keadaan yang serba kekurangan, namun semangat

dalam menggapai cita-cita amatlah besar, dan mereka dapat meraih cita-

citanya masing-masing. Hal ini menjadi pelajaran yang amat berharga bagi

kita, karena pengarang/komunikator mengajak kita agar tidak menyerah dalam

kondisi apapun untuk mendapatkan pendidikan dan meraih cita-cita.

B. Wacana Pesan Moral Novel “Laskar Pelangi” Dilihat dari Analisis

Kognisi Sosial

Dalam analisis wacana yang menggunakan model Van Dijk, analisis

tidak hanya difokuskan pada teks semata, tetapi juga melihat dari pandangan

pengarang/Andrea, baik dari segi kognisi sosial maupun konteks sosial.

Pada analisis kognisi sosial di sini difokuskan pada bagaimana sebuah

teks diproduksi, dipahami dan ditafsirkan. Dalam penulisan novel LP

pengarang merupakan sosok utama yang berperan dalam terbentuknya cerita.

Kita dapat mengamati dan menafsirkan ide pengarang dalam memahami cerita

serta tokoh dalam novel tersebut.

Dalam novel LP, pengarang berusaha menggambarkan kenyataan

tentang dunia pendidikan di Indonesia. Berkisah tentang perjuangan dua orang

Page 74: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

guru yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam dunia pendidikan, tokoh-tokoh

yang diceritakan dalam novel ini pun merupakan manusia-manusia yang

memiliki kesederhanaan, jujur, tulur, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, serta

tawakal di tengah keterbatasan yang mereka alami. Hal seperti ini dituturkan

dan dituangkan oleh pengarang secara indah, haru dan cerdas.

Bukan hanya itu, menurut penulis, dalam novel ini pengarang juga

berusaha menunjukan pada kita bahwa pendidikan merupakan hal yang

penting. Disini digambarkan, bahwa sebagai pendidik kita harus memberikan

hati kita kepada anak-anak dengan sepenuh jiwa raga, bukan sekadar memberi

komando atau instruksi, tetapi para pendidik mampu mendidik dan memberi

tauladan yang baik, sehingga hal ini akan mengasah potensi anak dan

menghasilkan prestasi yang cemerlang di masa yang akan datang.

Menurut penulis, pengarang memberi judul novelnya dengan kalimat

yang bernuansa semangat yaitu “Laskar Pelangi”. Laskar berarti kegigihan

dan kobaran semangat, sementara pelangi berarti tujuh macam warna indah

yang menghiasi langit. Dengan pemilihan judul ini, pembaca akan langsung

dihadapkan pada sebuah pandangan tentang manusia-manusia atau tokoh-

tokoh yang memiliki keuletan, karakter yang berbeda, kegigihan, dan kobaran

semangat yang tinggi dalam menggapai cita-cita.

Meskipun pengarang menulis novelnya hanya dalam waktu tiga

minggu72

, ternyata novel tersebut mendapat sambutan yang luar biasa.

72

Neni Ridarineni “Andrea : Bangga Sebagai Melayu Pedalaman,” Republika, 30 Desember

2007, h. B4.

Page 75: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Menurut penulis, novel ini ditulis lain dari pada yang lain, karena pengarang

memang benar-benar menuangkan isi hatinya kedalam tulisan.

Dialog dalam novel ini sangat sedikit sekali, si pengarang malah

senang menceritakan kejadian demi kejadian, pengalaman demi pengalaman

dengan cara menguraikan peristiwa tersebut seperti essay. Namun demikian,

ini tak mengubah isi bahasa dan makna yang terkandung dalam novel ini.

Dengan dibungkus oleh ungkapan, kiasan, gaya bahasa serta gaya

humor yang diramu dengan baik, novel ini berhasil mencuri hati pembaca.

Cara penyampaian informasinya pun dibuat sangat kreatif.

Secara keseluruhan, pengarang berhasil menyuguhkan bacaan yang

membuat hati pembacanya tidak bosan, ditambah dengan gaya penulisan dan

gaya penyampaian yang sederhana, lugas, tegas dan mudah dipahami seakan-

akan menyatu dengan pembaca. Pengarang juga mampu memberikan

pelajaran yang berharga, yakni pesan-pesan moral yang terkandung dalam

novel LP. Maka dari itu, novel LP ini ‘pas’ untuk semua kalangan, baik anak-

anak, remaja, dewasa, pengusaha, dan tenaga kependidikan.

C. Wacana Pesan Moral Novel “Laskar Pelangi” Dilihat dari Konteks

Sosial.

Dimensi terakhir dari analisis wacana yang diungkapkan oleh Van Dijk

adalah konteks sosial. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa

konteks sosial adalah faktor eksternal yang mempengaruhi cerita atau teks,

sehingga menjadi salah satu alasan bagi pengarang dalam menulis novelnya.

Page 76: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Menurut penulis, alasan dibuatnya novel LP adalah karena pengarang

ingin menuangkan kisahnya dan berbagi pengalaman kepada pembaca tentang

realita dan pendidikan di Indonesia. Pada zaman yang sedang mengalami

dekadensi moral dan hanya menginginkan hal-hal yang serba instan ini,

pengarang berusaha masuk dan memberikan suguhan bacaan yang jauh lebih

bermanfaat, jauh dari kehidupan hedonis dan matrelialis. Dalam novel ini kita

akan dihadapkan pada sebuah kenyataan hidup yang memprihatinkan, namun

banyak sekali muatan moral dan hikmah yang dapat diambil.

Sebagai persembahan ucapan terima kasih kepada guru, si pengarang

menggunakan media tulisan berbentuk novel untuk menyampaikan

kekagumannya pada kobaran semangat dan kegigihan Bu Muslimah di bidang

pendidikan. Bukan hanya itu, pengarang juga mengisahkan tentang

pengalaman masa kecilnya bersama kesepuluh anggota LP. Maka lahirlah LP

yang tak lain diberi judul sama dengan julukan mereka sendiri yang diberikan

guru mereka itu.

Sebagaimana diketahui, bahwa tujuan awal dalam menulis novel ini

oleh pengarang Andrea bukan untuk diterbitkan, melainkan untuk

dipersembahkan kepada gurunya atas desakan teman-temannya dari LP.

Namun akhirnya terbit tanpa sepengatahun pengarang, dan menjadi best seller.

Kisah yang diceritakan pun dalam novel LP ini adalah benar-benar merupakan

kisah nyata.

Penulis menilai, kurangnya perhatian dan kepedulian masyarakat dan

pemerintah dalam pendidikan membuat pengarang merasa ‘gerah’. Daerah

Page 77: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Belitung mungkin merupakan salah satu dari sekian banyak daerah miskin di

Indonesia. Dengan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, pengarang

berusaha membuka realita kehidupan yang banyak dialami masyarakat

Indonesia secara umum. Dia juga berusaha bercengkarama kepada para

pembaca dengan akrab melalui tulisannya. Maka dari itu, novel ini bisa jadi

mewakili gambaran realita sistem pendidikan Indonesia hingga saat ini, yaitu

mahalnya biaya pendidikan, gedung-gedung yang sudah tidak layak pakai,

hingga kurangnya penghargaan terhadap guru dan lain sebagainya.

Pada awal cerita terdapat satu kesinambungan yang akan mengikat

pembaca untuk meneruskan bacaannya sampai akhir cerita. Ciri terpenting

dalam novel LP adalah novel ini mampu memunculkan ketakjuban, rasa

syukur, kesederhanaan, bahkan membuat kesedihan dan keprihatinan yang

berdampak positif bagi para pembacanya. Cerita-cerita yang dikisahkan oleh

pengarang menampilkan sudut pandang yang berbeda dari novel lainnya.

Pesan-pesan yang disampaikan pun dapat memberi pencerahan, inspirasi, dan

memberi pandangan berbeda tentang kehidupan persahabatan, percintaan,

kepasrahan dan kesederhanaan.

Novel LP adalah salah satu solusi yang baik dalam memberikan

pengetahuan, wawasan, pelajaran hidup, dan pemahaman akan pentingnya

ilmu, pendidikan dan pengorbanan. Dengan demikian, masyarakat akan

memahami dan akan mengambil teladan dari perjalanan hidup LP, sehingga

masyarakat yang senasib dapat mengarungi kehidupannya tanpa pantang

menyerah dan selalu ingin menjadi orang yang lebih baik.

Page 78: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menganalisa hasil temuan data yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dalam bab ini penulis mencoba memberikan

beberapa kesimpulan yaitu, sebagai berikut :

1. Dari keseluruhan isi cerita, penyajian wacana atau konstruksi wacana

dalam novel LP tersebut terbilang cukup baik, hal ini terbukti dari temuan

data yang ditemukan mulai dari struktur makro meliputi; tema-tema yang

diangkat, superstruktur meliputi; alur cerita yang bagus, menarik, dan

kronologis hingga elemen struktur mikro yang meliputi; pemilihan bahasa,

kata, bentuk kalimat dan metafora yang menghiasi novel LP ini disajikan

dengan baik. Pengarang juga berusaha menyentuh area peristiwa para

tokoh LP dengan kenyataan yang sebenarnya. Pesan yang ditonjolkan

dalam novel ini adalah pesan moral yang mengandung unsur kebaikan,

pelajaran hidup dan lebih menyoroti tentang kehidupan sosial. Pesan ini

pun disajikan dengan sederhana agar mudah dipahami.

2. Dalam menyajikan isi cerita, jika dilihat dari aspek kognisi sosial dan

konteks sosial pengarang berusaha membagi pengalaman dengan pembaca

melalui suguhan tentang realita dunia pendidikan kita. Dengan wawasan

pengetahuan yang dimilikinya, cara penyampaian informasi, gaya bahasa

dan gaya humor dalam novel ini ia ramu dengan baik dan kreatif. Novel

ini merupakan kisah nyata para tokoh-tokohnya, pengarang berusaha

Page 79: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

bercengkrama dan mengajak pembaca untuk sharing tentang gambaran

dunia pendidikan di Indonesia. Pengarang juga berusaha menyentuh area

peristiwa para tokoh LP dengan kenyataan yang sebenarnya. Pesan yang

ditonjolkan dalam novel ini adalah pesan moral yang mengandung unsur

kebaikan, pelajaran hidup dan lebih menyoroti tentang kehidupan sosial.

Pesan ini pun disajikan dengan sederhana agar mudah dipahami.

B. Saran-saran

Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada pengarang

yakni :

1. Mengenai pemakaian bahasa ilmiah yang terlalu banyak. Novel ini

memang jenis novel yang cukup baik dan sangat inspiratif, namun

banyaknya kata-kata ilmiah ini menjadi batu sandungan dan membuat

pembaca bosan, sehingga para pembaca malas untuk membuka maksud

dari kata-kata itu meskipun telah disediakan di halaman terakhir. Alangkah

baiknya jika kata-kata ilmiah itu dipakai footnote, sehingga pembaca akan

langsung tahu maknanya.

2. Dialog dalam novel ini juga sangat jarang, pengarang lebih suka

menceritakan kisahnya dalam paragraf yang panjang. Terlepas dari

pengetahuan para pembaca yang akan bertambah, namun hal ini juga

membuat para pembaca jenuh. Saat ini memang sedikit sekali tema-tema

novel yang menyoroti dunia pendidikan dan dunia anak. Maka dari itu,

kehadiran pengarang novel LP memberi warna baru dalam dunia

pernovelan, dan hal ini menjadi tolok ukur bagi para novelis lainnya untuk

menyuguhkan bacaan yang berkualitas dan berbobot demi kemajuan

bangsa.

Page 80: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

DAFTAR PUSTAKA

Ambary, Abdullah. Intisari Sastra Indonesia. Bandung : Djatnika, 1983.

Amin, Ahmad. Etika : Ilmu Akhlak. Jakarta : Bulan Bintang, cet.ke-8, 1995.

Aziz, Mohammad Ali. Ilmu Dakwah . Jakarta : Prenada Media, 2004

Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka

Cipta, cet.ke-3, 2002.

Darajat, Zakiyah. Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental. Jakarta :

Haji Masagung, 1993

DepDikBud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,

cet.ke-1, 1988.

Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :

PT. Remaja Rosda Karya, cet.ke-2, 1997.

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Jogjakarta :

LKiS, cet.ke-5, 2006.

Hazmy, A. Dustur Dakwah Menurut Al Qur’an. Jakarta : Bulan Bintang, cet.ke-3, 1994.

Hirata, Andrea. Edensor. Jogjakarta : Bentang Pustaka, cet.ke- 5, 2007.

Indah, “Biografi Andrea Hirata : Menulis Tempat Curahan Hati,” artikel

diakses pada 24 Januari 2008 dari http://www.naskahoke.com/e-mbig.

Keraf Gorys. Komposisi. Nusa Indah, 1994.

- - - - - . Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

cet.ke-14, 2004.

Kooij J.G, dan S.C Dik. Ilmu Bahasa Umum (Terj). Jakarta : Perpustakaan

Nasional, 1994.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Mulyana. Kajian Wacana : Toeri, Metode, Aplikasi, dan Prinsip-prinsip

Analisis Wacana. Jogjakarta : Tiara Wacana, 2005.

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta : Raja Grafindo Persada, cet.ke-5,

2003.

Page 81: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Natawijaya, P.Suparman. Bimbingan Untuk Cakap Menulis. Jakarta :

Gunung Mulia, cet.ke-2, 1979.

Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta : Universitas Gajah Mada, cet.ke-1, 1995.

Parera, Jos Daniel. Sintaksis. Jakarta : Gramedia, cet.ke-2, 1993.

Persua, Ngurah. Peranan Kesusastraan Dalam Pendidika. Suara Guru : XII,

1980.

Petada, Mansoer. Semantik Leksikal. Jakarta : Rineka Cipta, cet.ke-1, 2001.

Purwanto, Yadi. Etika Profesi . Bandung : PT.Repika Aditama, 2007

Rahmanto. Metode Pengajaran. Jogjakarta : Kanisius, cet.ke-1, 1992

Ridarineni, Neni. “Andrea : Bangga Sebagai Melayu Pedalaman,”

Republika, 30 Desember 2007, h. B4

Sadily Hasan, & John M.Echols. Kamus Bahasa Inggris. Jakarta : Gramedia,

cet.XXV, 2003.

Salim Yenny dan Peter Salim. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kontemporer. Jakarta : Modern English Press, edisi ke-3, 2002.

Saraswati, Ekarini. Sosiologi Sastra : Sebuah Pemahaman Awal. Malang :

UMM Press dan Bayu Media, cet.ke-1, 2003.

Semi, M. Atar. Anatomi Sastra. Padang : Angkasa Raya, cet.ke-1, 1988.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung :

Remaja Rosdakarya, cet.ke-4, 2006.

Subardjo, Jakob. Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen.

Bandung : Pustaka Latifah, 2004.

Sumadirja, As Haris. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung :

Simbiosa Rekatama Media, cet.ke-2, 2005.

Suprapto. Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia.

Surabaya : Indah, 1993.

Sutrisno. Metodologi Research. Jogjakarta : Andi Offset, 1989.

Page 82: ANALISIS WACANA PESAN MORAL DALAM NOVEL LASKAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18238/1/SITI... · ANALISIS WACANA PESAN MORAL ... dibungkus dengan alur cerita

Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Wacana. Bandung : Angkasa, 1993.

Verhaar, J.W.M. Asas-asas Linguistik Umum. Jogjakarta : Universitas Gajah

Mada Press, cet.ke-3, 2001.

Waryodo, Purwahadi. Moral dan Masalahnya. Jogjakarta : Kanisius, cet.ke-9,1 990.

Wijdaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi

Aksara, 1997.

Yunus, Umar. Dari Peristiwa ke Imajinasi . Jakarta : PT.Gramedia, cet.ke-2,

1985.

Zainudin. Materi Pokok Bahasan dan Sastra Indonesia. Jakarta : Rineka

Cipta, cet.ke-1, 1992.