analisis struktural cerpen ڑلٺأ تاٯ karya kahlil gibran
TRANSCRIPT
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
615
ANALISIS STRUKTURAL CERPEN مات أهلي KARYA
KAHLIL GIBRAN
A.M. Miftah Anshori dan Zuhairoh
Universitas Negeri Malang
ABSTRAK: Kahlil Gibran dalam kegelisahannya terhadap bangsanya dan bangsa
sekitar lingkungannya atas peperangan yang tiada henti, dia menuliskan
kegelisahannya dalam suatu karya bebentuk cerpen yang berjudul مات أهلي, penulis
akan menggunakan kajian analisis struktural yang terkandung dalam cerpen ini.
Analisa struktural ini terkait dengan aspek intrisik dalam cerpen. Teori struktural
ini telah ada sejak zaman Yunani, Aristoteles telah mengenalkan strukturalisme
dengan konsep wholeness, unit, complexity dan coherence. dalam makalah ini
penulis akan berpusat pada pembahasan analisa tentang tema, fakta cerita, sarana
cerita dan hubungan antar unsur. Hal ini penting karena dengan menganalisa
cerpen ini menggunakan pisau analisis struktural kita dapat mengetahui makna
lain dari salah satu karya Kahlil Gibran ini, yang dalam hal ini adalah cerpen yang
ditulis olehnya.
KATA KUNCI: Struktural, Kahlil Gibran, Cerpen, Unsur Intrisik.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
Library Research atau kajian pustaka. Penulis mendapatkan informasi dari
beberapa literatur dan buku yang berkaitan dengan sastra. Penelitian ditujukan
untuk menemukan makna yang terkandung dalam cerpen karya Kahlil Gibran
tersebut. Kajian analisa yang dilakukan secara Struktural menganalisa suatu karya
dengan apa adanya dari karya tersebut dan berfokus pada teks itu sendiri.
HASIL PEMBAHASAN
Kronologi Penulisan Cerpen مات أهلي
Cerita ini berawal dari kegelisahan Kahlil Gibran akan dampak peperangan
yang terjadi di lingkungannya, Dampak peperangan tersebut menimbulkan wabah
kelaparan, peningkatan pengangguran dan pada akhirnya terjadi krisis ekonomi di
negaranya. Ismail Khalidi seorang penulis mengatakan, penyair Lebanon-Amerika
yang terkenal Kahlil Gibran menulis cerpen مات أهلي terinspirasi dari kejadian Great
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
616 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Famine tahun 1915-1918. Dia menulis dari rumah adopsinya di Boston,
Massachusetts, Gibran, yang berimigrasi ke Amerika Serikat ketika masih kecil dari
Gunung Lebanon di provinsi Ottoman, Suriah Besar, menyesali penyakit dan
kelaparan yang telah merenggut nyawa sekitar 500.000 orang.
Dia dihantui oleh rasa bersalah karena hidup aman dan damai sementara
rakyatnya tewas. "Apa yang dapat dilakukan seorang putra yang diasingkan untuk
rakyatnya yang kelaparan, dan apa nilainya bagi mereka adalah ratapan seorang
penyair yang tidak hadir?" Gibran menulis. (Sarah Moawad & Muftah, 2016)
Kelaparan, yang melenyapkan hampir separuh populasi Gunung Lebanon ,
menandai jumlah kematian tertinggi Perang Dunia I, berdasarkan
populasi. Laporan saksi mata merinci adegan mengerikan penderitaan dan
kelaparan, seperti halnya gambaran dan cerita yang kita lihat dari Suriah hari
ini . Seperti yang mereka lakukan sekarang, penduduk banyak Suriah yang
melarikan diri dari kematian dan kehancuran, bermigrasi ke daerah yang baru untuk
mencari kelangsungan hidup.
Gelombang pertama imigran dari Suriah datang ke Amerika Serikat
antara akhir 1800-an dan awal 1920-an . Mencari keamanan dan ekonomi, ratusan
ribu imigran Kristen yang sebagian besar pergi ke "tanah kesempatan", sampai
Undang-Undang Keimigrasian tahun 1924 membuat pemotongan signifikan ke
imigrasi, menciptakan kuota dan membatasi keseluruhan imigrasi dan penerimaan
pengungsi ke Amerika Serikat untuk pertama kali. (Sarah Moawad & Muftah,
2016)
Hal inilah yang kiranya penulis dapat dapatkan dari proses pencarian secara
historis, latar belakang apa yang menjadikan Kahlil Gibran menuliskan cerpen مات
,ini. Beberapa literature menyebutkan bahwa kisah ini adalah sebuah puisi أهلي
namun beberapa literature yang lain menyebutkan bahwasanya karya sastra ini
mendekati cerita pendek daripada disebut dengan sebuah puisi.
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
617
Prinsip dan Teori Strukturalisme
Strukturalisme adalah cabang penelitian sastra yang tak bisa lepas dari
aspek-aspek linguistic. Sejak zaman Yunani, Aristoteles telah mengenalkan
strukturalisme dengan konsep wholeness, unit, complexity dan coherence. Menurut
Jean Piaget strukturalisme mengandung 3 hal pokok. Pertama, gagasan keseluruhan
(wholeness), dalam arti bahwa bagian-bagian atau unsurnya menyesuaikan diri
dengan seperangkat kaidan intrisik yang menentukan baik keseluruhan struktur
maupun bagian-bagiannya. Kedua, gagasan transformasi (transformation), struktur
itu menyanggupi prosedur transformasi yang terus menerus memungkinkan
pembentukan bahan-bahan baru. Ketiga, keteraturan mandiri (self regulation) yaitu
tidak memerlukan hal-hal di luar dirinyauntuk mempertahankan prosedur
transformasinya, struktur itu otonom terhadap rujukan lain. (Hanik Mahliatussikah,
2018)
Karya sastra mempunyai sistem yang terdiri atas unsur yang saling
berhubungan. Untuk mengetahui kaitan antar unsur dalam sebuah karya sastra itu
sangat tepat jika penelaahan teks sastra diawali dengan pendekatan struktural.
Pendekatan struktur dalam menganalisis karya sastra, sudah sangat sering
digunakan. Hal ini menandakan bahwa pendekatan ini mudah dipahami dan
dilaksanakan dalam pengkajian sastra.
Analisis struktural yang digunakan dalam analisis karya sastra adalah
analisis struktural yang berfokus pada teks itu sendiri (Huda: 2008). Jadi dalam
menganalisis suatu karya prosa yang berfokus pada teksnya ada beberapa yang
unsur yang harus diketahui yaitu tema, fakta cerita (alur/plot, tokoh dan penokohan,
seting/latar), sarana cerita (konflik, klimaks, gaya bahasa, sudut pandang) dan
hubungan antar unsurnya.
Analisis struktur dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji,
mendiskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik yang bersangkutan
(Nurgiantoro, 2005).
Teeuw (1997) berpendapat bahwa analisis struktural bertujuan untuk
membongkar dan memperkaya secara cermat. Keterkaitan dan keterjalinan semua
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
618 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna yang
menyeluruh.
HASIL ANALISA
A. Analisis cerpen مات أهلي karya Kahlil Gibran
1. Tema
Tema merupakan sesuatu yang menjadi dasar sebuah karangan
(Eddi 1991). Tema merupakan makna yang terkandung dalam sebuah
cerita (Stantin dan Kenni dalam Nurgiyantoro, 2005:67). Tema adalah
makna cerita, gagasan sentral atau pikiran utama yang mendasari karya
sastra (Sudjiman 1988:4). Dalam Kamus KBBI dijelaskan tema
merupakan pokok pikiran: dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai
sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dsb) (KBBI elektronik:
v1.1). Dapat disimpulkan bahwa tema merupakan dasar cerita, gagasan
sentral, atau ide pokok yang mendasari sebuah karya sastra dan
menghubungkan unsur-unsur lain dalam sebuah cerita.
Berdasarkan tingkat keutamaannya, tema dibagi menjadi dua,
yaitu: tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah pokok cerita,
artinya makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar
novel. Adapun tema minor adalah makna yang terdapat pada bagian-
bagian tertentu sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1995). Melda (2013)
berpendapat bahwa tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dan
tema minor adalah tema yang tidak begitu menonjol.
Setelah keseluruhan cerita dari awal sampai akhir dibaca, maka
dapat dikemukakan bahwa tema mayor yang terkandung dalam cerpen
ini adalah penderitaan, tercermin dari isi cerpen yang مات أهلي
keseluruhannya menceritakan tentang penduduk sebuah negara yang
menderita karena krisis ekonomi yang dialami oleh negara tersebut.
Selain tema mayor, dalam cerpen مات أهلي ini juga ditemukan beberapa
tema minor, berdasarkan hasil analisis peneliti, tema minor yang
terkandung dalam cerpen ini adalah:
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
619
a) Kedamaian negara yang ditempati
Penulis yang merupakan seorang imigran, yang menghabiskan
sebagian waktu menulisnya di negara orang, menceritakan
kedamaian yang ada di negara yang ditinggalinya saat itu. Seperti
pada kutipan cerita di bawah ini:
.........................................
وأنا في هذه البلاد القصية أسير بين قوم فرحين مغبوطين يتناولون المآكل
الشهية والمشارب الطيبة وينامون على الأسرّة الناعمة ويضحكون للأيام
.والأيام تضحك لهم
..........................................
وأنا هاهنا أعيش في رغد وسلام
..........................................
ولكني لست مع قومي الجائعين المضطهدين، السائرين في موكب الموت نحو
مجد الاستشهاد، بل أنا هاهنا وراء البحار السبعة أعيش في ظل الطمأنينة
وخمول السلامة. أنا هاهنا بعيد عن النكبة والمنكوبين ولا أستطيع أن أفتخر
.بش يء
...........................................
b) Kematian. Dapat kita lihat dalam kutipan cerpen berikut:
.................................
.....................حدّ السيفمات أهلي جائعين، ومن لم يمت منهم جوعا فني ب
.................................
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
620 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
................ . مات أهلي أذل ميتة
.................................
.ماتوا وأكفهم ممدودة نحو الشرق والغرب وعيونهم محدقة بسواد الفضاء
ا لأنهم لم ماتوا صامتين لأن آذان البشرية قد أغلقت دون صراخهم، ماتو
يحبوا أعداءهم كالجبناء ولم يكرهوا محبيهم، ماتوا لأنهم لم يكونوا مجرمين،
ماتوا لأنهم لم يظلموا الظالمين، ماتوا لأنهم كانوا مسالمين، ماتوا جوعا في
الأرض التي تدر عسلا. ماتوا لأن الثعبان الجهنمي قد التهم كل ما في حقولهم
الأقوات، ماتوا لأن الأفاعي أولاد الأفاعي قد من المواش ي وما في أحراشهم من
تنفسوا السموم في الفضاء الذي كانت تملؤه أنفاس الأرز وعطور الورد
.والياسمين
..........................................
c) Kelaparan.
Krisis ekonomi yang dialami oleh negara ini menjadikan
penduduknya menderita, kelaparan, kehausan. Disimpulkan dari
penggalan cerpen berikut:
..................................
...................مات أهلي جائعين
لو كنت جائعا بين أهلي الجائعين مضطهدا بين قومي المضطهدين
..................................
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
621
لطفل الجائع يلقطني ويزيل بحياتي يد الموت عن نفسه، لو لكان ا.............
كنت ثمرة يانعة في بساتين بلادي لكانت المرأة الجائعة تتناولني وتقضمني
.طعاما
.............لكان الرجل الجائع .....................
2. Fakta cerita
Sebuah cerita terbangun karena ada pelaku/ tokoh, melalui para
tokoh itulah pembaca dapat mengikuti jalannya seluruh cerita. Untuk
menghidupkan watak para tokoh tergantung bagaimana jalan ceritanya
(alur/ plot) dan latar cerita. Tokoh dan penokohan, Alur/ plot, setting/ latar
merupakan fakta-fakta cerita. Elemen-elemen ini berfungsi sebagai catatan
kejadian imajinatif dari sebuah cerita. Ketiganya saling berkaitan dan
saling mendukung dalam membangun sebuah tema cerita. Jika dirangkum
menjadi satu, semua elemen ini dinamakan “struktur faktual” atau
“tingkatan faktual” cerita. Struktur fktual merupakan salah satu aspek
cerita. Struktur faktual adalah bagian cerita yang disorot dari satu sudut
pandang (Stanton, 2007:22).
a) Tokoh dan penokohan
Tokoh dan penokohan adalah 2 hal yang berbeda dalam cerpen.
Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau
berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh cerita
biasanya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang
atau benda yang diinsankan (Sudjiman, 1988:16). Tokoh terdiri atas
perasaan, kemauan, nafsu, dan hidup dalam lingkungan manusia
serta dapat dipertanggung jawabkan dari sudut pandang psikologis
(Hudson, 1955:191). Sedangkan penokohan adalah penggambaran
para tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya yang meliputi
sifat, sikap, tingkah laku, pandangan hidup, keyakinan, adat istiadat,
dan lain sebagainya (Suharianto, 1982:31).
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
622 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Dalam cerpen مات أهلي ini ada 5 tokoh yang ditampilkan, yaitu:
1) Aku: Protagonis, ditunjukkan dari kegelisahannya dan
ketakutannya atas penderitaan yang menimpa bangsa yang ada
di lingkungannya. Dari aspek psikologis diketahui tokoh aku
berwatak memiliki idealisme dalam hidup
2) Bangsa atau Umat: Protagonis, diceritakan mereka yang terkena
penderitaan tokoh utama (aku)
3) Pemimpin atau penguasa: Antagonis, diceritakan oleh tokoh
(aku) bahwa pemimpin yang mendambakan perdamaian, namun,
menyebabkan penderitaan bagi bangsa dan umat.
4) Kalian: penggambaran tokoh kalian ditunjukkan pada bangsa
dan umat.
5) Anda: tokoh anda ditujukan pada pembaca yang menikmati
cerpen ini.
b) Alur/plot
Alur/ plot merupakan a)rangkaian peristiwa yang direkadan
dijalin dengan seksamadan menggerakkan jalan cerita melalui rumitan
ke arah klimaks dan selesaian, b) jalinan peristiwa dalam karya sastra
untuk mencapai efek tertentu, pautannya dapat diwujudkan oleh
hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab
akibat (Moeliono dkk, 1990:24). Cerpen ini menggunakan alur mundur/
flashback, karena penulis menceritakan sebuah kejadian yang telah
terjadi pada masa lalu, ini tercermin dalam paragraf pertama sampai
paragraf akhir.
Struktur alur terdiri dari lima bagian, yaitu:
1) Situation, merupakan penggambaran suatu keadaan. Situasi yang
terjadi dalam cerpen ini adalah situasi yang sedang genting,
digambarkan dengan keresahan tokoh aku diawal cerita, dimana
tokoh aku menceritakan keadaan penduduk negaranya yang
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
623
menderita, dan dia meratapi kesendiriannya, yang berada jauh
dari negaraya, juga jauh dari keluarganya.
2) Generating Circumstances, merupakan bagian yang
menggambarkan mulainya peristiwa-peristiwa yang
bersangkutan. Pada paragraf kedua dalam cerpen ini mulai
dijelaskan penyebab tokoh aku merasa resah dan gelisah. Banyak
penduduk negaranya yang kelaparan, hingga meninggal dengan
keadaan menyakitkan.
3) Rising action, merupakan bagian yang memperlihatkan keadaan
yang mulai memuncak. Tokoh aku pada kelanjutan ceritanya
mulai mengungkapkan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan
di negaranya tersebut.
4) Climax, merupakan bagian yang menunjukkan puncak peristiwa
yang telah terjadi sejak awal, puncak penderitaan yang dialami
penduduk negara tersebut dapat dilihat dari kutipan cerita
berikut:
نواحنا لا يسد رمقهم، ودموعنا لا تروي نإ .................
...................،غليلهم
Tokoh aku tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menyelamatkan
negaranya dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh peperangan
beberapa waktu lalu.
5) Denounment, merupakan bagian alur yang memberikan
pemecahan dari semua peristiwa. Tokoh aku pasrah dengan
keadaan yang ada dan mengharap yang terbaik dari Tuhan Yang
Maha Kasih.
c) Setting/ latar
Sudjiman dalam Wirwan (2009) mengatakan setting adalah segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang,
dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Menurut
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
624 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Stanton (1965; 9) latar merupakan suatu lingkungan terjadinya peritiwa-
peristiwa dalam suatu cerita. Bagian-bagian latar merupakan latar
belakang yang nyata. Dijelaskan pula bahwa latar berupa waktu, hari,
tanggal, dan keadaan. Sesuai dengan pengertisn yang dijabarkan, latar/
setting dalam cerpen مات أهلي ini adalah:
1) Setting tempat yang dimaksud dalam cerpen ini adalah negara
Lebanon dan Suriah. Seperti yang tertulis dalam cerpen :
، ولا بثمرة ياعنة سوريا........لست بسنبلة من القمح في سهول ............
.............وهذه هي نكبتي لبنانفي أودية
2) Setting waktu: pada tahun 1915-1918 (terjadinya perang dunia
pertama)
3) Setting sosial: kehidupan penduduk Lebanon dan suriah yang
menderita akibat perang dunia pertama.
3. Sarana cerita
Selain tema dan fakta cerita, sarana cerita juga merupakan unsur
pembentuk sebuah serita. Sarana cerita dapar diartikan sebagai metode
dalam mengarang, memilih dan menyusun detail certaagar mencapai
pola-pola yang bermakna (Stanton, 2012: 46). Metode semacam ini
perlu, agar pembaca dapat melihat berbagai fakta melalui kacamata
pengarang, memahami fakta-fakta tersebut sehinggapengalaman pun
dapat dibagi. Sarana cerita meliputi sudut pandang penceritaan dan gaya
bahasa. Sudut pandang (point of view) merupakan cara, strategi, teknik,
siasat yang sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan
ceritanya (Nurgiyantoro, 1995). Menurut Didik Wijaya, Sudut pandang
atau point of view di dalam sebuah cerita, prinsipnya adalah siapa yang
menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang dapat dibagi menjadi dua
yaitu sudut pandang orang pertama dan ketiga. Dan dalam cerpen ini
pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama. Ini jelas terlihat
pada setiap paragraf yang ada dalam cerpen مات أهلي ini.
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
625
Sedangkan gaya bahasa (style) adalah cara pengucapan bahasa
dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan
sesuatu yang akan dikemukakan. Pada hakekatnya, gaya bahasa
merupakan teknik pemilihan ungkapan kebahasaan yang dirasa dapat
mewakili sesuatu yang ingin diungkapkan. Huda (2008) mengungkapkan
beberapa pembagian gaya bahasa menurut beberapa pendapat yaitu:
Menurut Abrams (1981), unsur style terdiri dari fonologi, sintaksis,
leksikal, retorika. Di pihak lain leech and short (1981 dalam
nurgiyantoro, 1995) mengemukakan unsur style terdiri dari leksikal
(diksi), gramatikal (struktur kalimat), pemajasan (gaya bahasa kiasan),
penyiasatan struktur (repetisi, paralelisme, anaphora, pertanyaan retoris)
dan pencitraan (imagery). Dari penjelasan tersebut, ada beberapa style
yang digunakan dalam cerpen ini, yaitu:
وغمرت الدموع والدماء هضبات بلادي
“Bukit-bukit di negaraku terendam air mata dan darah.”
yang dimaksud dalam kalimat ini adalah keadaan negara suriah dan
lebanon yang sedang dijajah, yang membuat daerah-daerah di negara
tersebut bersimbah darah,tentunya penjajahan ini membuat
penduduknya mengalami kesedihan yang mendalam, sehingga
dikatakan dalam cerpen ini bahwa negara tersebut terendam air mata dan
darah. Penggambaran fenomena seperti ini dalam ilmu Badi’ dinamakan
dengan Husnut Ta’lil.
ويضحكون للأيام والأيام تضحك لهم
“Mereka tersenyum pada hari-hari, dan hari-haripun tersenyum pada
mereka.”
Pada kalimat ini menjelaskan orang-orang yang hidup di negara yang
ditempati penulis, yang hari-harinya dipenuhi dengan kebahagiaan dan
kegembiraan yang bisa membuat mereka hidup dengan tenang dan
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
626 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
damai, tanpa ada kegelisahan dan kesedihan, tanpa harus menghabiskan
hidupnya untuk berperang. Dalam disiplin ilmu Badi’, ungkapan seperti
ini mengandung Husnut Ta’lil
والليالي سوادا
“Hari-hari hitam”
Maksud dari kata hari-hari hitam ini adalah mereka para penduduk yang
negaranya sedang dijajah selalu menjalani hari-harinya dengan
kegelisahan, kesedihan, ancaman, penderitaan, penindasan, dan
kematian, dan hal-hal buruk yang dialaminya itu disimbolkan dengan
warna hitam, warna yang kelam, suram, dan gelap. Dalam disiplin ilmu
balaghah, kata ini berupa Kinayah dengan penisbatan (الكناية عن النسبة)
yang mana makna asli yang terkandung dalam “Hari-hari hitam” adalah
penyimbolan sesuatu yang buruk dengan warna hitam.
يد الموت
“Tangan maut”
Tangan maut yang dimaksud dalam cerpen ini adalah para penjajah,
dimana merekalah yang menjadi penyebab kematian para penduduk
negara tersebut, karena merekalah nyawa para penduduk negara
terancam. Dalam disiplin ilmu Balaghah kalimat atau ugkapan ini
mengandung Kinayah yang menunjukkan sesuatu yang disifat ( الكناية
karena ungkapan ini digunakan untuk mensifati ,(عن الموصوف
kekejaman penjajah.
يعتنق الأبدية والسيف
“Memeluk maut dengan pedang”
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
627
Penduduk negara tersebut berani menghadapi kematian, agar negaranya
merdeka, damai, terbebas dari jajahan, agar tiada lagi penderitaan yang
mereka alami. Dalam ilmu Balaghah hal ini termasuk dalam Kinayah
yang menunjukkan sifat (الكناية عن الصفة) dengan perumpamaan
memeluk maut dengan pedang yang berarti sifat keberanian untuk
melawan penjajah.
Dari beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa Kahlil Gibran banyak
menggunakan makna konotasi berupa penyerupaan, penggambaran atau
majas dengan menyandarkan sesuatu tidak lazim pada sesuatu yang
semestinya.
SIMPULAN
Analisis struktural yang digunakan dalam analisis karya sastra adalah
analisis struktural yang berfokus pada teks itu sendiri (Huda, 2008). Jadi dalam
menganalisis suatu karya prosa yang berfokus pada teksnya ada beberapa yang
unsur yang harus diketahui yaitu tema, fakta cerita (tokoh dan penokohan, alur/
plot, setting/ latar), dan sarana cerita (sudut pandang/ ponit of view dan gaya
bahasa/ style)
Hasil analisa cerpen مات أهلي karya Kahlil Gibran ia;ah sebagai berikut:
1. Tema mayor: penderitaan
Tema minor : kedamaian Amerika, kematian, dan kelaparan.
2. Fakta cerita
a. Tokoh dan penokohan
a) Aku: Protagonis
b) Bangsa atau Umat: Protagonis
c) Pemimpin atau penguasa: Antagonis
d) Kalian: Bangsa dan umat, Protagonis.
e) Anda: Pembaca,
b. Alur/plot: Flashback/mundur
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
628 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
c. Setting/latar dan waktu
a) Setting tempat: Negara lebanon dan Suriah
b) Setting waktu: 19-15-1918 M (pada perang dunia pertama)
c) Setting sosial: kehidupan penduduk lebanon dan suriah yang
menderita
3. Sarana Cerita
a. Sudut pandang: orang pertama
b. Gaya bahasa: tidak langsung (banyak menggunakan makna konotasi,
Kinayah dan majas)
DAFTAR RUJUKAN
Arini, Merna. 2011. Unsur-Unsur Pembangun Fiksi.
https://mernaarini.wordpress.com/2011/08/13/unsur-unsur-pembangun-
fiksi/amp/. (Online). 13 Agustus 2011
Dede, Melda. 2013. Analisis Novel.
http://meldadedee.blogspot.com/2013/04/analisis-novel.html?m=1.
(Online).Diakses pada 05 Maret 2019.
Hakim, Abdul. 2012. Analisis Struktural Karya Prosa Bahasa Arab.
http://nadifsiregar.blogspot.com/2012/01/analisis-struktural-karya-prosa-
bahasa-arab.html?m=1. (Online). Diakses pada 07 Maret 2019.
Mahliatussikah, Hanik. 2018. Pembelajatan Prosa: Teori dan Penerapa dalam
Prosa Arab. Malang: Universias Negeri Malang.
Mata Politik. 2018. Awal Mula Perang Suriah: Bagaimana Konflik Panjang dan
berdarah bisa Terjadi?. https://www.matamatapolitik.com/in-depth-awal-
mula-konflik-suriah-bagaimana-konflik-panjang-dan-berdarah-bisa-
terjadi/. (Online). Diakses pada 08 Maret 2019.
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
629
Moawad, Sarah & Muftah. 2016. Ismail Khalidi’s “Dead Are My People”
Examines White Supremacy & Immigration in America, Then and Now.
https://www.arabamerica.com/ismail-khalidis-dead-people-examines-
white-supremacy-immigration-america-now/. (Online). Diakses pada 09
Maret 2019.
Mulyana, Budi. 2008. Sejarah Mengenai Suriah dan Lebanon.
https://bmulyana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-mengenai-suriah-dan-
lebanon/amp/#. (Online). Diakses pada 07 Maret 2019.
Nurgiantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Pedia, Biografi. 2015. Biografi Kahlil Gibran Seorang Sastrawan.
https://www.biografipedia.com/2015/08/biografi-kahlil-gibran-seorang-
sastrawan.html. (Online). Diakses pada 09 Maret 2019.
Pujiono, Muhammad. 2006. Analisis Nilai-Nilai Religius Dalam Cerpen Karya
Miyazawa Kenji. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Radhosa, Cucuk. 2013. Teori dan Aplikasi Strukturalisme: Teori Sastra 1.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Yogyakarta.
Rifai, Arif. 2018. Pengertian Karya Sastra. https://kumparan.com/muhammad-
rifai1524060704869/pengertian-karya-sastra. (Online). Diakses pada 06
Maret 2019.
Syahputra, dedi. 2008. Riwayat Hidup Kahlil Gibran.
https://Dedisyaputra.wordpres.com/2008/11/11/riwayat-hidup-kahlil-
gibran/amp/#top. (Online). Diakses pada 08 Maret 2019.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
630 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Lampiran
مات أهلي
بقلم: خليل جبران
مات أهلي وأنا على قيد الحياة أندب أهلي في وحدتي وانفرادي. مات أحبائي وقد
أصبحت حياتي بعدهم بعض مصابي بهم، مات أهلي وأحبائي وعمرت الدموع والدماء هضبات
منكبي الحياة بلادي، وأنا هاهنا أعيش مثلما كنت عائشا عندما كان أهلي وأحبائي جالسين على
وهضبات بلادي مغمورة بنور الشمس
مات أهلي جائعين، ومن لم يمت منهم جوعا فني بحدّ السيف، وأنا في هذه البلاد .
القصية أسير بين قوم فرحين مغبوطين يتناولون المآكل الشهية والمشارب الطيبة وينامون على
.الأسرّة الناعمة ويضحكون للأيام والأيام تضحك لهم
أهلي أذل ميتة، وأنا هاهنا أعيش في رغد وسلام وهذه هي المأساة المستتبة على مات
مسرح نفس ي. لو كنت جائعا بين أهلي الجائعين مضطهدا بين قومي المضطهدين.
لكانت الأيام أخف وطأة على صدري، والليالي أقل سوادا أمام عيني. لأن من يشارك
علوية التي يولدها الاستشهاد، بل يفتخر بنفسه أهله بالأس ى والشدة يشعر بتلك التعزية ال
لأنه يموت بريئا من الأبرياء ولكني لست مع قومي الجائعين المضطهدين، السائرين في موكب
الموت نحو مجد الاستشهاد، بل أنا هاهنا وراء البحار السبعة أعيش في ظل الطمأنينة وخمول
.ولا أستطيع أن أفتخر بش يءالسلامة. أنا هاهنا بعيد عن النكبة والمنكوبين
وماذا عس ى يقدر المنفى البعيد أن يفعل لأهله الجائعين، ليت شعري، ماذا ينفع ندب
الشاعر ونواحه؟
لو كنت سنبلة من القمح نابتة في تربة بلادي لكان الطفل الجائع يلقطني ويزيل بحياتي
المرأة الجائعة تتناولني يد الموت عن نفسه، لو كنت ثمرة يانعة في بساتين بلادي لكانت
.وتقضمني طعاما
Kajian tentang Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab di
Indonesia
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
631
لو كنت طائرا في فضاء بلادي لكان الرجل الجائع يصطادني ويزيل بجسدي ظل القبر
عن جسده. ولكن، وامُرّ قلباه، لست بسنبلة من القمح في سهول سوريا، ولا بثمرة يانعة في
.أودية لبنان وهذه هي نكبتي
لساني وتكبل يدي ثم توقفني بلا عزم، ولا إرادة ولا هذه هي المأساة الموجعة التي تعقد
.عمل
يقولون لي ما نكبة بلادك سوى جزء من نكبة العالم، وما الدموع والدماء التي أهرقت
.في بلادك سوى قطرات من نهر الدماء والدموع المتدفقة ليلا ونهارا في أودية الأرض وسهولها
نكبة بلادي جريمة حيلت بها رؤوس الأفاعي والثعابين نكبة نعم.. ولكن نكبة بلادي نكبة خرساء
.بلادي مأساة بغير أناشيد ولا مشاهد
لو ثار قومي على حكامهم الطغاة وماتوا جميعا متمردين لقلت إن الموت في سبيل
.الحرية أشرف من الموت في ظلال الاستسلام.. ومن يعتنق الأبدية والسيف في يده كان خالدا
أمتي بحرب الأمم وانقرضت عن بكرة أبيها في ساحة القتال لقلت هي لو اشتركت
.العاصفة الهوجاء تصهر بعزمها الأغصان الخضراء واليابسة معا
ولو زلزلت الأرض زلزالها وقلبت ظهر بلادي صدرًا وغمر التراب أهلي وأحبائي لقلت هي
ة أن نحاول إدراك النواميس الخفية تتحرك بمشيئة قوة فوق قوى البشر، فمن الجهال
أسرارها وخفاياها، ولكن لم يمت أهلي متمردين ولا هلكوا محاربين، ولا زعزع الزلزال بلادهم
.ماتوا وأكفهم ممدودة نحو الشرق والغرب وعيونهم محدقة بسواد الفضاء
ماتوا صامتين لأن آذان البشرية قد أغلقت دون صراخهم، ماتوا لأنهم لم يحبوا
ء ولم يكرهوا محبيهم، ماتوا لأنهم لم يكونوا مجرمين، ماتوا لأنهم لم يظلموا أعداءهم كالجبنا
الظالمين، ماتوا لأنهم كانوا مسالمين، ماتوا جوعا في الأرض التي تدر عسلا. ماتوا لأن الثعبان
الجهنمي قد التهم كل ما في حقولهم من المواش ي وما في أحراشهم من الأقوات، ماتوا لأن الأفاعي
د الأفاعي قد تنفسوا السموم في الفضاء الذي كانت تملؤه أنفاس الأرز وعطور الورد أولا
.والياسمين
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632 Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Bahasa dan
Sastra Arab
632 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa III Tahun 2019
HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
مات أهلي وأهلكم أيها السوريون، فماذا نستطيع أن نفعل لمن لم يمت منهم؟
إن نواحنا لا يسد رمقهم، ودموعنا لا تروي غليلهم، إذن ماذا نفعل لننقذهم من الجوع
بين، مترددين، متكاسلين، مشغولين عن المأساة العظمى بتوافه الحياة والشدة؟ هل نبقى مرتا
وصغائرها؟ إن العاطفة التي تجعلك، يا أخي السوري، تعطي شيئا من حياتك لمن يكاد يفقد
حياته هي الأمر الوحيد الذي يجعلك حريا بنور النهار وهدوء الليل. وأن الدرهم الذي تضعه في
يك هو الحلقة الذهبية التي تصل ما فيك من البشرية بما فوق اليد الفارغة الممدودة إل
.البشرية
جبران خليل جبران
1917مجلة الفنون عام