analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan ... · 1. menganalisis laporan keuangan atas...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN
PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PADA KOPERASI UNIVERSITAS
BANGKA BELITUNG PERIODE 2011-2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
NAMA : ROSMAWATI
NIM : 302 1011 055
Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2014
2
ABSTRACT
Rosmawati. 302.1011.055. Using the Analysis of Liquidity Ratio, Solvency
Ratio, and Profitability Ratio to Measure the Financial Performance of
Universitas Bangka Belitung’s Cooperative period 2011-2013.
The purpose of this analysis is to assess the financial performance of KUBB
(UBB’s cooperative) as seen from the Liquidity Ratio, Solvency Ratio, and
Profitability ratio from year 2011 to 2013. The data processed in this study are
the financial statements in the form of net income and balance sheet from 2011 to
2013.
The method of data processing used in this study is Liquidity Ratio involving
current ratio, quick ratio and cash ratio, Solvency Ratio involving the ratio of
debt to total assets and the ratio of debt to equity ratio, and Profitability Ratio
involving ratio of return on assets, ratio return on equity, ratio of net profit
margin, and the ratio of gross profit margin. The data was then analyzed using
the method of descriptive analysis by collecting, analyzing, and interpreting the
data obtained from the cooperative hence giving a real-time description. The
analyzed result was then used to measure the cooperative’s financial
performance.
The result of liquidity ratio analysis consisting of current ratio and quick ratio
suggested that the cooperative's financial performance was very good, while the
cash ratio from 2011 to 2013 showed a bad condition, but in 2012 the
performance was good. The Solvency ratio consisting of the debt to assets ratio
showed that the cooperative’s financial performance was good and total debt to
equity ratio showed a less than good performance between 2011 and 2012, but it
changed for the better in 2013. Profitability Ratio in the cooperative during
2011-2013 fluctuated due to the lack of efficiency and effectiveness in managing
costs and sales, affecting the finance of the cooperative.
Keywords: Financial Statement, Net Income Statement, Balance Sheet,
cooperative’s Financial Statement, Liquidity Ratios, Solvency Ratios
and Profitability Ratios.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Struktur perekonomian Indonesia membagi kegiatan ekonomi menjadi
tiga (3) kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dari ketiga kekuatan
ekonomi nasional tersebut pemerintah mengharapkan agar dikembangkan
menjadi komponen-komponen yang saling mendukung dan terpadu di dalam
sistem ekonomi nasional. Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992
Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotaan orang-seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
3
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi meliputi kegiatan usaha
atau pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi
serta masyarakat. Keberhasilan usaha atau kinerja dapat dilihat dari berbagai
parameter yaitu hasil usaha yang bersifat financial maupun non financial.
Kinerja financial dapat dilihat dari berbagai parameter, salah satunya adalah
dari laporan keuangan yaitu berupa laba. Sedangkan kinerja non financial
dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain dari kepuasan konsumen, proses
bisnis dan lain-lain.
Mengukur kinerja keuangan merupakan suatu hal yang penting
didalam menilai suatu efisiensi dan efektifitas suatu koperasi, demikian
halnya dengan Koperasi Universitas Bangka Belitung yang berdiri pada
tanggal 6 Oktober 2006 yang baru berumur 7 tahun ini mengalami fluktuasi
dari tahun ke tahun. Koperasi Universitas Bangka Belitung merupakan
koperasi serba usaha yang menyediakan kebutuhan anggota atau masyarakat.
Koperasi Universitas Bangka Belitung bertujuan untuk mensejahterakan
anggota terutama karyawan Universitas Bangka Belitung. Dengan menempati
gedung yang merupakan bagian dari Universitas Bangka Belitung. Koperasi
mampu berjalan sampai saat ini dengan mengembangkan berbagai unit usaha
yang dikelola diantaranya: unit usaha simpan pinjam, usaha kantin, usaha
UBB mart, usaha pulsa, usaha fhotocopy dan lain sebagainya. Jumlah Anggota Koperasi Universitas Bangka Belitung Tahun 2009-2013
Tahun Jumlah Anggota
2009 149 Orang 2010 162 Orang 2011 160 Orang 2012 163 Orang 2013 171 Orang
Sumber: Koperasi Universitas Bangka Belitung, 2014
pada tahun 2010 berjumlah 162 orang lebih banyak bila dibandingkan pada
tahun 2009 yang hanya berjumlah 149 orang. Sementara pada tahun 2011
jumlah anggota mengalami penurunan menjadi 160 orang, sedangkan pada
tahun 2012 jumlah anggota koperasi berjumlah 163 orang, namun pada tahun
2013 jumlah anggota koperasi meningkat menjadi 171 orang.Tabel 1.2 Data
Jumlah Modal Sendiri, Jumlah Hutang, Jumlah Aktiva, dan Sisa Hasil Usaha Periode 2010-2013 (dalam rupiah)
Uraian 2010 2011 2012 2013
Jumlah Modal Sendiri
199.690.842,- 211.634.188,- 214.963.654,- 256.212.384,-
Jumlah Hutang 228.599.274,- 130.292.232,- 164.183.218,- 143.207.742,-
Jumlah Aktiva 428.290.116,- 341.926.420,- 379.146.872,- 399.420.126,-
Sisa Hasil Usaha
88.549.812,- 50.593.214,- 13.266.819,- 19.170.503,-
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2014
Untuk mengetahui keberhasilan pada koperasi Universitas Bangka
Belitung, maka diperlukan suatu analisis terhadap kinerja koperasi dengan
menggunakan rasio keuangan, karena dengan perubahan-perubahan yang
terjadi dilingkungan internal ataupun eksternal koperasi secara tidak langsung
4
juga menentukan suatu keputusan yang akan dijalankan pada masa yang akan
datang. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek, sedangkan rasio solvabilitas merupakan kemampuan koperasi untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
dan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan koperasi
dalam mencapai keuntungan atau laba.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas serta mengingat
pentingnya kinerja keuangan bagi perkembangan usaha koperasi, maka
penulis memilih judul “Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan
Profitabilitas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Koperasi
Universitas Bangka Belitung Periode 2011-2013”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung
dilihat dari Rasio Likuiditas pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013?
2. Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung
dilihat dari Rasio Solvabilitas pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013?
3. Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung
dilihat dari Rasio Profitabilitas pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2013?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis laporan keuangan atas pengelolaan koperasi, khususnya
kinerja keuangan yang datanya diambil pada tahun 2011 sampai dengan
2013.
2. Data yang diambil merupakan data laporan keuangan tahunan Koperasi
Universitas Bangka Belitung tahun 2011 sampai dengan 2013 berupa
neraca dan perhitungan rugi/laba atau laporan sisa hasil usaha.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Keuangan Koperasi
Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Likuiditas pada tahun
2011 sampai tahun 2013.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Keuangan Koperasi
Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Solvabilitas pada tahun
2011 sampai tahun 2013.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Keuangan Koperasi
Universitas Bangka Belitung dilihat dari Rasio Profitabilitas pada tahun
2011 sampai tahun 2013.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan menerapkan teori-teori
yang selama ini diperoleh dari bangku kuliah serta menambah
5
pengetahuan mengenai kinerja keuangan, rasio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas serta memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian
lanjutan dengan topik dan pembahasan yang berkaitan dengan penelitian.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi dalam
melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik tentang kinerja
keuangan yang ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas
pada Koperasi Universitas Bangka Belitung dimasa yang akan datang.
3. Manfaat Kebijakan
Melalui penelitian ini, diharapkan peneliti dapat memberikan masukan
bagi Koperasi Universitas Bangka Belitung dalam menyusun kebijakan
pengelolaan laporan keuangan yang berhubungan dengan kinerja
keuangan dimasa yang akan datang.
LANDASAN TEORI
2.2.1 Pengertian Koperasi
Istilah koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti
usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan
secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Menurut
UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 mengatakan bahwa koperasi adalah badan
usaha yang beranggotaan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Asas
koperasi berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012 ditetapkan bahwa asas
koperasi berdasar atas asas kekeluargaan.
2.2.2 Jenis Koperasi
Menurut Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti (2003:19-27) Secara
garis besar jenis koperasi yang ada dapat di bagi menjadi 5 golongan, yaitu:
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Simpan Pinjam (koperasi kredit)
3. Koperasi Produksi
4. Koperasi Jasa
5. Koperasi Serba Usaha
2.3.1 Definisi Laporan Keuangan
Menurut Brigham dan Houston (2010:84), laporan keuangan adalah
beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi
penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka
tersebut. Menurut Susilo (2009:10), laporan keuangan adalah hasil akhir
dari proses akuntansi yang memuat informasi-informasi dan memberikan
keterangan-keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri dari
daftar-daftar yang menunjukkan posisi keuangan dan hasil kegiatan
perusahaan untuk satu periode yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan
laporan perubahan keuangan. Menurut Kasmir (2013:28-30) secara umum,
Laporan keuangan dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
6
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
2.4.1 Definisi Kinerja Keuangan
Menurut Irham Fahmi (2012:239) kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar. Menurut Darsono (2010:47) kinerja keuangan ialah
hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka
keuangan. Tahap-Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan
Menurut Irham Fahmi (2012:240), ada lima (5) tahap dalam
menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu:
1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.
2. Melakukan perhitungan.
3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah
diperoleh. Metode yang paling dipergunakan untuk melakukan
perbandingan ini ada dua yaitu: time series analysis and cross
sectional approach.
4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap
permasalahan yang ditemukan.
2.5.1 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Irham Fahmi (2013:49) rasio keuangan adalah suatu kajian
yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada
laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap
representatif untuk diterapkan. Menurut Kasmir (2008:104) menjelaskan
analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka yang lainnya. Menurut Sutrisno (2013:221) analisis rasio keuangan
adalah menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan
keuangan.
1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (Current Ratio)
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
b. Debt to Equity Ratio
3. Rasio Profitabilitas a. Return on Assets (ROA)
b. Return on Equity (ROE)
c. Net Profit Margin (NPM)
d. Gross Profit Margin (GPM)
7
2.6 Penelitian Terdahulu
No Peneliti/Penerbit Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1.
Hendry Andres Maith (2013) Jurnal EMBA Vol.1 No.3, Halaman. 619-628.
Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
1. Laporan
Keuangan 2. Kinerja
Keuangan
1. Rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Dimana rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikkan.
2. Rasio solvabilitas perusahaan berada pada posisi insolvable. Dimana rasio solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur.
3. Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Dimana pada keempat rasio aktivitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun.
4. Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Dimana terjadinya peningkatan pada rasio profitabilitas.
2.
Widhi Widyasari (2012) Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.
Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada KPRI “ Mardiantosa” Kebumen.
1. Rasio
Likuiditas 2. Rasio
Rentabilitas 3. Efisiensi
Penggunaan Modal Kerja
1. Tingkat likuiditas selama 5 tahun
cenderung tinggi dan berfluktuasi. Rasio likuiditas yang cenderung tinggi menunjukkan kondisi yang baik dan memadai dalam membayar hutang dengan alat likuid yang ada, di sisi lain terdapat uang yang menganggur.
2. Tingkat rentabilitas selama 5 tahun cenderung rendah dan berfluktuasi. Perolehan laba cenderung berfluktuasi dengan perolehan pendapatan terbesar dari jasa penjualan, sedangkan total aktiva cenderung tinggi dengan komposisi yang besar pada piutang kredit sebagai akibat dari kegiatan simpan pinjam. Rasio rentabilitas yang cenderung rendah selama lima tahun menunjukkan kemampuan mengelola modal kerja untuk menghasilkan keuntungan masih belum maksimal akibat dana
3. belum didayagunakan dengan efisien.
4. Tingkat perputaran modal kerja cenderung rendah. Perputaran modal kerja yang rendah dapat mengindikasikan adanya kelebihan
8
pada modal kerja yang cenderung tinggi.
5. Terdapat kelebihan modal kerja selama lima tahun yang cenderung berfluktuasi dari tahun ketahun. Kelebihan pada modal kerja ini tidak lain disebabkan karena adanya kelebihan dana yang diinvestasikan pada aktiva lancar.
3.
Rodif Hilman, Sientje Catharina Nangoy, Altje Lenny Tumbel, (2014) Jurnal EMBA Vol.2 No.1, Halaman 283-294.
Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Pengambilan Keputusan Pada PT. PLN Area Manado
1. Rasio
Likuiditas 2. Rasio
Leverage 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio
Profitabilitas 5. Pengambilan
Keputusan
1. Rasio Likuiditas PT.PLN Area
Manado dalam keadaan likuid. Dari tahun 2008-2012 stabil pada kisaran diatas angka 1 (satu).
2. Rasio Leverage menunjukan bagaimana kinerja perusahaan selama selang waktu tahun 2008 sampai dengan 2012 lebih banyak didanai oleh modal sendiri dibandingkan dengan pinjaman dari pihak ketiga.
3. Rasio Aktivitas sisi perputaran aktiva lancar perusahaan menunjukkan kinerja yang baik yaitu dengan mampu melakukan perputaran aktiva lancar selama beberapa kali dalam periode satu tahun.
4. Rasio Profitabilitas apabila dihubungkan dengan standar rasio perusahaan tahun 2008 sampai dengan 2012 PT PLN Area Manado dalam keadaan baik dan dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan yang profitable atau rendable.
4.
Elangkumaran dan Karthika (2013)Proceedings of the Third International Symposium, SEUSL: 6-7 July, Oluvil, Sri Lanka.
An analysis of liquidity, profitability and risk A study of selected listed food, beverage and tobacco companies in Sri Lanka
1. Rasio
Likuiditas 2. Rasio
Profitabilitas 3. Risiko
1. Berdasarkan pertimbangan posisi
likuiditas makanan yang terdaftar, minuman & tembakau perusahaan yang rata-rata di bawah bila dibandingkan dengan standar.
2. Rasio lancar dan cepat Posisi rasio yang terdaftar makanan, minuman dan tembakau perusahaan pada CSE tidak berbeda secara signifikan.Korelasi antara likuiditas dan profitabilitas adalah korelasi positif moderat dan likuiditas secara signifikan berdampak pada profitabilitas.
5.
Qasim Saleem (2011) Interdisciplinary Journal of Research in
Impacts of liquidity ratios on profitability (Case of oil and gas
1. Rasio
Likuiditas 2. Rasio
Profitabilitas 3. Laporan
1. Bahwa rasio likuiditas
mempengaruhi rasio profitabilitas. Hanya ada satu batasan bahwa data hanya dari 6 tahun data
9
Business, Vol. 1, Issue. 7 halaman 95-98
companies of Pakistan)
Keuangan
karena ketersediaan kendala data.
Sumber data: Diolah peneliti, 2014
2.7 Kerangka Pemikiran
Sumber: Diolah penulis. 2014
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode Penelitian
kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya
menggunakan statistik Sugiyono (2013:13).
3.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel.III.1 Konsep Definisi Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Rasio Likuiditas
a.Current Ratio (rasio lancar)
Membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki dengan hutang jangka pendek.
x 100%
=...%
Rasio
KOPERASI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG (KUBB)
Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung tahun 2011, 2012, dan tahun 2013
Neraca (Balance sheet)
Laporan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Kinerja Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung (KUBB)
10
b.Quick Ratio (rasio cepat)
Menunjukkan kemampuan dalam membayar hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
x 100% =...%
Rasio
c.Rasio kas atau cash ratio
Mengukur seberapa besar uang yang benar-benar siap untuk digunakan untuk membayar utang.
x 100%
=...%
Rasio
Rasio Solvabilitas
a. Rasio Total Utang Terhadap Aktiva atau DTA (Debt To Total Asset)
Mengukur kemampuan koperasi dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aset yang dimiliki.
x 100% =...%
Rasio
b. Rasio Total Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Total Equity Ratio)
Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
x 100% =...%
Rasio
Rasio Profitabilitas
a. Return On Assets (ROA)
Mengukur kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
x 100% =...%
Rasio
b.Return On Equity (ROE)
Mengukur kemampuan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.
x 100% =...%
Rasio
c. Net Profit Margin (NPM)
Mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
x 100% =...%
Rasio
d. Gross Profit Margin (GPM)
Mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi.
x 100% =...%
Rasio
Sumber : Berbagai penelitian
11
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data kuantitatif
Yaitu data numeric untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh atau
dengan kata lain berupa angka yang diperoleh dari laporan keuangan yang
berhubungan dengan penulisan ini, seperti jumlah karyawan, laporan sisa
hasil usaha, dan neraca pada Koperasi Universitas Bangka Belitung.
2. Data kualitatif
Yaitu nilai dari perubahan-perubahan yang tidak dapat dinyatakan dalam
angka-angka. Jadi data kualitatif adalah data berupa kata atau kalimat,
gambar, skema yang belum diangkakan. Data kualitatif yang peneliti
peroleh dari Koperasi Universitas Bangka Belitung tidak berbentuk angka
seperti, gambaran umum koperasi.
3.3.2 Sumber Data
1. Data Primer
Menurut Saryono dan Mekar Dewi Anggraeni (2013:178) data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan
mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada
subjek sebagai sumber informasi yang dicari.
2. Data Sekunder
Menurut Saryono dan Mekar Dewi Anggraeni (2013:178) data sekunder
adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh
oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Biasanya berupa data
dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Riset Kepustakaan (Library Research)
Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari karya-karya ilmiah,
buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan judul dan masalah-
masalah yang akan dibahas untuk dijadikan landasan teori.
2. Dokumentasi
Yaitu kegiatan mencari data atau variabel dari sumber berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. Yang
diamati dalam studi dokumentasi adalah benda mati. Data dalam penelitian
ini diperoleh dari laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi atau
sisa hasil usaha Koperasi Universitas Bangka Belitung Periode 2011-2013
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Wawancara atau interview
Yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan responden atau pihak-
pihak yang berkompeten. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
12
dengan pihak pengurus Koperasi Universitas Bangka Belitung untuk
mendapatkan data yang mendukung penelitian ini yaitu jumlah anggota
dan gambaran umum Koperasi Universitas Bangka Belitung.
3.5 Metode Analisis Data
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
Menurut Arikunto (2006:10) penelitian deskriptif yaitu dengan cara
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan
data-data yang diperoleh dari perusahaan sehingga dapat memberikan
gambaran dengan keadaan yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2013:238)
statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2.1 Analisis Rasio Likuiditas
Rasio ini merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun.
1. Rasio Lancar (Current Ratio) digunakan untuk membandingkan antara
jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, mulai dari tahun 2011 sampai
dengan 2013. Current Ratio =
x 100%
Uraian Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Hasil
Tahun 2011 Rp 279.200.527 Rp 64.687.732 431,61%
Tahun 2012
Rp 338. 927.235 Rp 39.276.218 862,93%
Tahun 2013
Rp 369.266.745 Rp 80.562.241 458,36%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
Pada tahun 2011 current ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung
sebesar 431,61%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar akan
dijamin dengan Rp 4,316 aktiva lancar. Pada tahun 2012 current ratio
koperasi mengalami kenaikkan sebesar 431,32% menjadi 862,93% berarti
setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 8,629 aktiva lancar,
kenaikkan ini disebabkan oleh kenaikkan aktiva lancar sebesar
Rp 338.927.235 dan menurunnya hutang lancar sebesar Rp 39.276.218.
Pada tahun 2013 current ratio koperasi mengalami penurunan sebesar
404,57% menjadi 458,36%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang
lancar dijamin oleh Rp 4,583 aktiva lancar, penurunan ini disebabkan
kenaikkan aktiva lancar sebesar Rp 369.266.745 dan diikuti kenaikkan
hutang lancar sebesar Rp 80.562.241.
13
2. Rasio Cepat (Quick Ratio). Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang
paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Quick
Ratio =
x 100%
Uraian AL- Persediaan Hutang Lancar Hasil
Tahun 2011
Rp 271.501.759 Rp 64.687.732 419,71%
Tahun 2012
Rp 330.321.542 Rp 39.276.218 841,02%
Tahun 2013 Rp 358.548.921 Rp 80.562.241 445,05%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
Pada tahun 2011 quick ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung
sebesar 419,71%, hal ini berarti bahwa setiap hutang lancar senilai Rp 1,00
akan dijamin oleh quick assets senilai Rp 4,197. Pada tahun 2012 quick
ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 421,31% menjadi 841,02%
yang berarti bahwa setiap hutang lancar senilai Rp 1,00 akan dijamin oleh
quick assets senilai Rp 8,410, hal ini terjadi karena adanya penurunan
hutang lancar sebesar Rp 39.276.218, sementara quick assets mengalami
kenaikkan senilai Rp 330.321.542. Pada tahun 2013 quick ratio koperasi
mengalami penurunan sebesar 395,97% menjadi 445,05%, setiap hutang
lancar senilai Rp 1,00 akan dijamin oleh quick assets senilai Rp 4,450,
penurunan ini disebabkan oleh kenaikkan quick assets sebesar
Rp 358.548.921 dan diikuti kenaikkan hutang lancar sebesar Rp 80.562.241.
3. Rasio Kas (Cash Ratio). Rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva
lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar.Cash Ratio
=
x 100%
Uraian Kas & Bank Hutang Lancar Hasil
Tahun 2011
Rp 58.005.534 Rp 64.687.732 89,67%
Tahun 2012
Rp 79.165.873 Rp 39.276.218 201,56%
Tahun 2013 Rp 67.931.189 Rp 80.562.241 84,32%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 cash ratio Koperasi Universitas Bangka Belitung
sebesar 89,67%, berarti pada tahun 2011 setiap Rp 1,00 hutang lancar akan
dijamin dengan Rp 0,896 kas koperasi. Pada tahun 2012 cash ratio koperasi
mengalami kenaikkan sebesar 111,89% menjadi 201,56% , setiap Rp 1,00
hutang lancar akan dijamin dengan Rp 2,015 kas koperasi, kenaikkan ini
disebabkan oleh kenaikkan total kas dan bank sebesar Rp 79.165.873 dan
menurunnya hutang lancar sebesar Rp 39.276.218. Pada tahun 2013 cash
ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 117,24% menjadi 84,32%, hal
ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 0,843
kas koperasi, penurunan ini disebabkan menurunnya total kas dan bank
14
sebesar Rp 67.931.189 dan diikuti kenaikkan hutang lancar sebesar
Rp 80.562.241.
4.2.2 Analisis Rasio Solvabilitas
Dengan menganalisis rasio solvabilitas Koperasi Universitas Bangka
Belitung bertujuan menunjukkan beberapa hal berkaitan dengan modal
sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya.
1. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Total Assets Ratio). Rasio
yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Debt to Total Assets Ratio =
x 100%
Uraian Total Hutang Total Aktiva Hasil
Tahun 2011 Rp 130.292.232 Rp 341.926.420 38,10%
Tahun 2012
Rp 164.183.218 Rp 379.146.872 43,30%
Tahun 2013
Rp 143.207.742 Rp 399.420.126 35,85%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 total debt to total assets ratio Koperasi Universitas
Bangka Belitung senilai 38,10%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total
hutang akan dijamin dengan Rp 0,381 total aktiva. Pada tahun 2012 total
debt to total assets ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 5,20%
menjadi 43,30% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan
dijamin Rp 0,433 total aktiva, hal ini terjadi karena adanya kenaikkan total
hutang sebesar Rp164.183.218 dan diikuti kenaikkan total aktiva senilai
Rp 379.146.872. Pada tahun 2013 total debt to total assets ratio koperasi
mengalami penurunan sebesar 7,45% menjadi 35,85%, hal ini berarti bahwa
setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0,358 total aktiva,
penurunan ini disebabkan oleh menurunnya total hutang sebesar
Rp 143.207.742 dan diikuti kenaikkan total aktiva sebesar Rp 399.420.126.
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio). Rasio hutang
terhadap total ekuitas adalah rasio yang menggambarkan perbandingan
antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh
kewajibannya. Debt to Equity Ratio =
x 100%
Uraian Total Hutang Total Ekuitas Hasil
Tahun 2011 Rp 130.292.232 Rp 211.634.188 61,56%
Tahun 2012
Rp 164.183.218 Rp 214.963.654 76,37%
Tahun 2013
Rp 143.207.742 Rp 256.212.384 55,89%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
15
pada tahun 2011 total debt to total equity ratio Koperasi Universitas
Bangka Belitung senilai 61,56%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total
hutang akan dijamin dengan Rp 0,615 modal sendiri. Pada tahun 2012 total
debt to total equity ratio koperasi mengalami kenaikkan sebesar 14,81%
menjadi 76,37% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan
dijamin dengan Rp 0.763 modal sendiri, hal ini terjadi karena adanya
kenaikkan total hutang sebesar Rp164.183.218 dan diikuti kenaikkan total
ekuitas senilai Rp 214.963.654. Pada tahun 2013 total debt to total equity
ratio koperasi mengalami penurunan sebesar 20,48% menjadi 55,89%, hal
ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total hutang akan dijamin dengan Rp 0,558
modal sendiri, penurunan ini disebabkan oleh menurunnya total hutang
sebesar Rp 143.207.742 dan diikuti kenaikkan total ekuitas sebesar Rp
256.212.384.
4.2.3 Analisis Rasio Profitabilitas
Dengan menganalisis rasio profitabilitas Koperasi Universitas Bangka
Belitung bertujuan menunjukkan kinerja koperasi dalam memperoleh laba
atau laba bersih atas penjualan, biaya operasi dan laba operasi perusahaan.
1. Return On Assets (ROA). Rasio ini untuk mengetahui hasil atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Asset =
x 100%
Uraian EBIT Total Aktiva Hasil
Tahun 2011 Rp 50.593.214 Rp 341.926.420 14,79%
Tahun 2012
Rp 13.266.819 Rp 379.146.872 3,49%
Tahun 2013
Rp 19.170.503 Rp 399.420.126 4,79%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 return on assets Koperasi Universitas Bangka
Belitung senilai 14,79%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva
yang ditanamkan akan memperoleh laba sebesar Rp 0,147. Pada tahun 2012
return on assets koperasi mengalami penurunan sebesar 11,3% menjadi
3,49% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva yang ditanamkan akan
memperoleh laba sebesar Rp 0,034, hal ini terjadi karena EBIT mengalami
penurunan sebesar Rp 13.266.819 dan total aktiva mengalami kenaikkan
sebesar Rp 379.146.872. Pada tahun 2013 return on assets koperasi
mengalami kenaikkan sebesar 1,30% menjadi 4,79%, hal ini berarti bahwa
setiap Rp 1,00 total aktiva yang ditanamkan akan memperoleh laba sebesar
Rp 0,047, kenaikkan ini disebabkan adanya kenaikkan EBIT sebesar
Rp 19.170.503 dan diikuti kenaikkan total aktiva sebesar Rp 399.420.126,
2. Rasio Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity). Rasio ini
memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modalnya secara
efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan
pemilik modal sendiri. Return On Equity =
x 100%
16
Uraian EBIT Modal Sendiri Hasil
Tahun 2011 Rp 50.593.214 Rp 211.634.188 23,90%
Tahun 2012
Rp 13.266.819 Rp 214.963.654 6,17%
Tahun 2013
Rp 19.170.503 Rp 256.212.384 7,48%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung data diolah, 2014
pada tahun 2011 return on equity Koperasi Universitas Bangka
Belitung senilai 23,90%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri
akan memperoleh laba bersih sebesar Rp 0,239. Pada tahun 2012 return on
equity koperasi mengalami penurunan sebesar 17,73% menjadi 6,17% yang
berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri akan memperoleh laba bersih
sebesar Rp 0,061, hal ini terjadi karena EBIT mengalami penurunan sebesar
Rp 13.266.819 dan modal sendiri mengalami kenaikkan sebesar
Rp 214.963.654. Pada tahun 2013 return on equity koperasi mengalami
kenaikkan sebesar 1,31% menjadi 7,48%, hal ini berarti bahwa setiap
Rp 1,00 modal sendiri akan memperoleh laba bersih sebesar Rp 0,074,
kenaikkan ini disebabkan adanya kenaikkan EBIT sebesar Rp 19.170.503
dan diikuti kenaikkan modal sendiri sebesar Rp 256.212.384.
3. Net Profit Margin (NPM). Margin laba bersih adalah rasio yang
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total penjualan. Net Profit
Margin =
x 100%
Uraian EBIT Penjualan Hasil
Tahun 2011 Rp 50.593.214 Rp 743.744.265 6,80%
Tahun 2012
Rp 13.266.819 Rp 346.546.750 3,82%
Tahun 2013
Rp 19.170.503 Rp 327.479.882 5,85%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2014
pada tahun 2011 net profit margin Koperasi Universitas Bangka
Belitung senilai 6,80%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,068. Pada tahun 2012 net profit
margin koperasi mengalami penurunan sebesar 2,98% menjadi 3,82% yang
berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar
Rp 0,038 , hal ini terjadi karena EBIT mengalami penurunan sebesar
Rp 13.266.819 dan diikuti menurunya penjualan sebesar Rp 346.546.750.
Pada tahun 2013 net profit margin koperasi mengalami kenaikkan sebesar
2,03% menjadi 5,85%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,058, kenaikkan ini disebabkan
adanya kenaikkan EBIT sebesar Rp 19.170.503, sementara penjualan
mengalami penurunan sebesar Rp 327.479.882.
4. Gross Profit Margin Ratio. Rasio ini mengukur tingkat laba kotor
dibandingkan dengan volume pendapatan yang menunjukkan semakin besar
17
hasil rasio semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena menunjukkan
harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan penjualan.Gross
Profit Margin =
x 100%
Uraian Laba Kotor Penjualan Hasil
Tahun 2011 Rp 563.596.939 Rp 743.744.265 75,77%
Tahun 2012
Rp 157.244.375 Rp 346.546.750 45,37%
Tahun 2013
Rp 151.273.756 Rp 327.479.882 46,19%
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Universitas Bangka Belitung, data diolah 2014
pada tahun 2011 gross profit margin Koperasi Universitas Bangka
Belitung senilai 75,77%, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 pendapatan
yang dihasilkan akan memperoleh laba kotor sebesar Rp 0,757. Pada tahun
2012 gross profit margin koperasi mengalami penurunan sebesar 30,40%
menjadi 45,37% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 pendapatan yang
dihasilkan akan memperolah laba kotor sebesar Rp 0,453, laba kotor
koperasi mengalami penurunan sebesar Rp 157.244.375 dan diikuti
menurunya penjualan sebesar Rp 346.546.750. Pada tahun 2013 gross profit
margin koperasi mengalami kenaikkan sebesar 0,82% menjadi 46,19%, hal
ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 pendapatan yang dihasilkan akan
memperolah laba kotor sebesar Rp 0,461, kenaikkan ini disebabkan adanya
penurunan laba kotor sebesar Rp 151.273.756 dan diikuti penurunan
penjualan sebesar Rp 327.479.882.
No Variabel Persentase/Pengukuran Kriteria
1.
Standar Likuiditas a. Current Ratio b. Cash Ratio c. Quick Ratio
175% s/d 200%, nilai = 100 150% s/d < 175%, nilai = 75 125% - < 150%, nilai = 50 100% s/d < 125%, nilai = 25 < 100% atau > 200%, nilai = 0 175% s/d 200%, nilai = 100 150% s/d < 175%, nilai = 75 125% - < 150%, nilai = 50 100% s/d < 125%, nilai = 25 < 100% atau > 200%, nilai = 0 175% s/d 200%, nilai = 100 150% s/d < 175%, nilai = 75 125% - < 150%, nilai = 50 100% s/d < 125%, nilai = 25 < 100% atau > 200%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
18
2.
Standar Solvabilitas a. Debt To Asset Ratio b. Debt To Equity Ratio
≤ 40%, nilai = 100 50% s/d 39%, nilai = 75 60% s/d 49%, nilai = 50 80% s/d 59%, nilai = 25 >80%, nilai = 0 ≤ 40%, nilai = 100 50% s/d 39%, nilai = 75 60% s/d 49%, nilai = 50 80% s/d 59%, nilai = 25 > 80%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
3. Standar Profitabilitas a. Return On Asset b. Return On Equity c. Net Profit Margin d. Gross Profit Margin
≥ 10%, nilai = 100 7% s/d 10%, nilai = 75 3% s/d 6%, nilai = 50 1% s/d 2%, nilai = 25 < 1%, nilai = 0 ≥ 21%, nilai = 100 15% s/d 20%, nilai = 75 10% s/d 14%, nilai = 50 3% s/d 9%, nilai = 25 < 3%, nilai = 0 > 15%, nilai = 100 10% s/d 14%, nilai = 75 5% s/d 9%, nilai = 50 1% s/d 4%, nilai = 25 < 1%, nilai = 0 ≥ 21%, nilai = 100 15% s/d 20%, nilai = 75 10% s/d 14%, nilai = 50 3% s/d 9%, nilai = 25 < 3%, nilai = 0
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
Sumber: KEP.MEN.NEG. koperasi & UKM No. 50/Dep.1/III/2010
PENUTUP
5.1 Kesimpulan 1. Dilihat dari rasio likuiditas, current ratio tahun 2011-2013 menunjukkan
kinerja keuangan yang sangat baik karena memenuhi syarat current ratio
yaitu diatas 200%, dimana tahun 2011 yaitu 431,61%, tahun 2012
sebesar 458,36% dan tahun 2013 sebesar 862,93%, sehingga selama tiga
tahun koperasi dinilai mampu membayar hutang jangka pendeknya.
Selanjutnya untuk quick ratio pada tahun 2011-2013 masing-masing
sebesar 419,71%, 841,02% dan 445,05% menunjukkan kinerja keuangan
sangat baik karena memenuhi syarat diatas 200%, sehingga selama tiga
tahun koperasi mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
19
menggunakan aktiva lancar. Sementara untuk cash ratio pada tahun 2011
dan 2013 masing-masing sebesar 89,67% dan 84,32% menunjukkan
kinerja keuangan koperasi dalam kondisi buruk, sehingga koperasi tidak
mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas
dan bank yang tersedia. Namun cash ratio tahun 2012 sebesar 201,56%
menunjukkan kinerja keuangan koperasi dinilai sangat baik karena
memenuhi syarat diatas 200%, sehingga pada tahun ini koperasi mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya denga kas/bank yang tersedia.
2. Dilihat dari rasio solvabilitas dari debt to assets ratio pada tahun 2011
dan 2013 masing-masing sebesar 38,10% dan 35,85% ini berarti kinerja
keuangan koperasi dalam kondisi sangat baik karena kurang dari 40%,
hal ini menunjukkan bahwa koperasi dinilai mampu membayar semua
hutang-hutangnya. Namun pada tahun 2012 debt to assets ratio sebesar
43,30%, hal ini menunjukkan kinerja keuangan koperasi dalam kondisi
baik. Sehingga koperasi masih bisa membayar hutang-hutangnya.
Selanjutnya untuk debt to equity ratio pada tahun 2011 dan 2012 masing-
masing sebesar 61,56% dan 76,37% berarti kinerja keuangan koperasi
dalam kondisi kurang baik. Sehingga koperasi tidak mampu membayar
hutang-hutangnya. Namun pada tahun 2013 debt to equity ratio sebesar
55,89% sehingga kinerja keuangan koperasi dapat dikatakan dalam
kondisi cukup baik.
3. Dilihat dari rasio profitabilitas untuk return on assets pada tahun 2012
dan 2013 masing-masing sebesar 3,49% dan 4,79% menunjukkan bahwa
kinerja keuangan koperasi dalam kondisi cukup baik. Namun pada tahun
2011 return on assets sebesar 14,79% sehingga kinerja keuangan
koperasi dinilai sangat baik karena lebih dari 10%. Dapat dikatakan
koperasi mampu menghasilkan keuntungan dari aktiva yang
diinvestasikan. Selanjutnya untuk return on equity pada tahun 2012 dan
2013 masing-masing sebesar 6,17% dan 7,48% hal ini menunjukkan
bahwa kinerja keuangan koperasi dalam kondisi kurang baik. Namun
pada tahun 2011 return on equity koperasi sebesar 23,90% sehingga
kondisi kinerja keuangan koperasi dinilai sangat baik karena lebih dari
21%. Untuk net profit margin pada tahun 2012 kinerja keuangan koperasi
dalam kondisi kurang baik yaitu sebesar 3,82%. Namun pada tahun 2011
dan 2013 kinerja keuangan koperasi dalam kondisi cukup baik yaitu
sebesar 6,80% dan 5,85%. Selanjutnya untuk gross profit margin pada
tahun 2011-2013 masing-masing sebesar 75,77%, 45,37% dan 46,19%
sehingga selama tiga tahun menunjukkan kinerja keuangan koperasi
dalam kondisi sangat baik karena lebih dari standar 21%.
5.2 Saran
1. Bagi pihak Koperasi Universitas Bangka Belitung harus memperhatikan
dalam pengendalian biaya-biaya dan tingkat penjualan secara efisien dan
efektif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan
laba kotor, laba operasi, biaya operasi dan laba bersih yang berhubungan
dengan tingkat penjualan dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
kegiatan operasionalnya pada setiap tahunnya yang menurun hasil
kinerjanya.
20
2. Manajemen koperasi harus meningkatkan kualitas dalam mengelola,
mengontrol dan menggunakan sumber daya yang dimiliki seperti
persediaan, aktiva tetap, total aktiva, piutang dan pembelian secara
efisien dan efektif sebaik mungkin dalam kegiatan dan aktivitas
perusahaan agar meningkatkan kinerja keuangan koperasi dan
mengevaluasi kinerja keuangan koperasi untuk tahun selanjutnya serta
para pengurus koperasi harus bisa mencari anggota baru dalam koperasi,
membuat program-program yang baru demi meningkatkan pendapatan
bidang usaha yang telah dijalankan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian
dan menambah variabel menggunakan rasio keuangan lainnya seperti
rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan yang dapat mendukung hasil
penelitian selain menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas saja, serta memperdalam metode dan periode pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alexano, Poppy. (2012). Manajemen Keuangan Untuk Pemula & Orang Awam.
Jakarta : Laskar Aksara.
Andres Maith, Hendry. (2013). “Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur
Kinerja Keuangan Pada PT.Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk”. Jurnal
EMBA Vol.1 No.3 September 2013.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2130 diakses pada
18 Mei 2014.
Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik. (2003). Dinamika Koperasi. Jakarta : Bina
Akdiasara dan Rineka Cipta: Jakarta.
Ariefiansyah, Ryan & Margi Utami, Miyosi. (2013). Membuat Laporan
Keuangan Gampang. Jakarta : Dunia Cerdas.
Elangkumaran, P dan Kartikha, T. (2013). “An Analysis of Liquidity, Proftability,
and Risk A Study of Selected Listed Food, Beverage and Tobacco
Companies In Sri Lanka”. Proceedings of The Third International
Symposium. SEUSL: 6-7, July, 2013.
http://www.seu.ac.lk/researchandpublications/symposium/international/20
13/Mathematics%20&%20Computer/An%20analysis%20of%20liquidity,
%20profitability.pdf diakses pada 20 April 2014.
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Fahmi, Irham. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan; Teori dan Soal Jawab.
Bandung : Alfabeta.
Harmono. (2009). Manajemen Keuangan; Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta :
Bumi Askara.
21
Hilman, Rodif, Catharina Nangoy, Sientje dan Lenny Tumbel, Altje. (2014).
“Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Likuiditas, Leverage,
Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Pengambilan Keputusan Pada PT. PLN
Area Manado”. Jurnal EMBA Vol.2 No.1.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/3815 diakses pada
19 Mei 2014.
Houston dan, Brigham. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat.
Kasmir, Dr. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
Kountur, Ronny. (2009). Metode Penelitian Untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis.
Jakarta : PPM.
Limbong, Bernhard. (2012). Pengusaha Koperasi Memperkokoh Fondasi
Ekonomi Rakyat. Jakarta : Margareta Pustaka.
Muljono, Djoko. (2012). Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam.
Yogyakarta: Andi.
Prawironegoro, Darsono. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta : Nusantara
Consulting.
Saleem, Qasim. (2011). “Impacts of Liquidity Rations on Profitability”.
Interdisciplinary Journal of Research in Business. Vol. 1, Issu 7, pp. 95-
98, July, 2011. http://www.idjrb.com/articlepdf/idjrb7n9.pdf diakses pada
10 Juni 2014.
Saryono dan Dewi Anggraeni, Mekar. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi; Teori dan Praktik. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers.
Sutrisno. (2013). Manajemen Keuangan; Teori Konsep dan Praktik. Yogyakarta :
Ekonisia.
Widyasari, Whidi. (2012). “Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi
Penggunaan Modal Kerja Pada KPRI Mardisantosa Kebumen”. Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74772&val=4721&tit
le diakses pada 15 Juni 2014.