analisis perubahan perilaku sosial pada komunitas ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/abu bekar...

113
ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS KERUKUNAN ANAK ENDE DI KOTA MATARAM TAHUN 2016/2017 ABU BEKAR SIDIK NIM. 153 134 087 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM (BKI) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Upload: others

Post on 13-Apr-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

1

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS

KERUKUNAN ANAK ENDE DI KOTA MATARAM TAHUN

2016/2017

ABU BEKAR SIDIK

NIM. 153 134 087

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM (BKI)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 2: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

2

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS

KERUKUNAN ANAK ENDE DI KOTA MATARAM

TAHUN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial

Oleh:

ABU BEKAR SIDIK NIM. 153 134 087

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM (BKI)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITASI ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 3: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

iii

Page 4: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

iv

Page 5: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abu Bekar Sidik

NIM : 153 134 087

Program Studi : Bimbingan Dan Konseling Islam

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Institusi : UIN Mataram

Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul “ Analisis Perubahan

Perilaku Sosial Pada Komunitas Kerukunan Anak Ende Tahun 2016/2017” ini secara

keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian – bagian

yang dirujuk sumbernya.

Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir gelar

kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram.

Page 6: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

vi

Page 7: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

vii

MOTTO:

Artinya:

Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Q.S. Al-Ahzab: 21)1

PERSEMBAHAN:

1 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung:CV. Penerbit

Diponegoro,2010), h. 420.

Page 8: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

viii

Teruntuk Orang Tuaku Husen Ahmad dan Aisyah M

Said terimakasih atas kasih sayang kalian selama ini,

terimakasih atas do‟a-do‟a yang selalu di panjatkan

untuk anakmu ini. Semoga baktiku selalu terjaga.

Saudara dan Saudari Ku M. Ba‟asir dan Nurasni

Husen semoga kita selalu dalam persaudaraan yang

penuh limpahan anugerah dan ridho Allah SWT

Sahabat-sahabatku seperjuangan M. Affan, Naufal

Dahlan, Hasbullah M Ali, Ramadhan Ahmad,

Sirajudin Junaidin, Sadrin, dan semua teman-teman

kelas BKI C Serta semua sahabat-sahabat kos ina ama

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga

kita semua selalu dalam Lindungan Yang Maha

Kuasa. Aamiin.

Aliran Musik HIP-HOP Tamkel Rap

(TamboraKelimutu), semoga kedepannya lebih baik

dan selalu dalam Lindungan Yang Maha Kuasa.

Loyalitas buat Almamaterku yang tercinta UIN

Mataram.

Page 9: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan

segala bentuk kasih sayangnya, sehingga peneliti dapat menyelsaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah

mengajarkan manusia tentang arti kebijakan .

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih

yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu membimbing dan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penulis tujukan kepada yang terhormat :

1. Dr.H.Mutawali, M.Ag selaku rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

2. Dr.Faizah, MA selaku dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi.

3. Kepada Jurusan Bimbingan Dan Konseling Islam.

4. Dr. Ahyar, M.Pd selaku pembimbing pertama dan Bapak Muhammad Awwad,

M.Pd.I selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam menyelsaikan skripsi

ini.

5. Kepada para dosen, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih telah

begitu banyak menyalurkan ilmunya kepada penulis selama mengeyam ilmu di UIN

Mataram

Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk

itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan bagi kemajuan

dimasa mendatang.

Akhirnya, semoga skripsi ini bisa menambah keilmuan bagi penulis khususnya

dan pembaca pada umumnya.

Mataram, Mei 2017

Penulis

Page 10: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS...........................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

ABSTRAK ....................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ................................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 6

C. Tujuan Dan Manfaat ............................................................................. 7

1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian ................................................ 8

1. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 8

2. Setting Penelitian ............................................................................ 8

E. Telaah Pustaka ...................................................................................... 9

Page 11: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

xi

F. Kerangka Teoritik ................................................................................. 13

1. Pengertian Analisis ......................................................................... 13

2. Perubahan perilaku ......................................................................... 14

a. Konsep Perubahan Perilaku ...................................................... 14

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang ........... 16

c. Perspektif Perilaku .................................................................... 22

G. Metode Penelitian ................................................................................. 26

1. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 26

2. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 28

3. Sumber Data ................................................................................... 29

4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 30

5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32

6. Validitas Data ................................................................................. 34

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................. 37

A. Gambaran Umum Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram ............... 37

1. Sejarah Komunitas Kerukunan Anak Ende ................................... 37

2. Visi dan Misi Komunitas Kerukunan Anak Ende ......................... 40

a. Visi............................................................................................ 40

b. Misi ........................................................................................... 40

3. Keadaan Ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE) pada Tahun

2004-2017 ....................................................................................... 41

4. Keadaan Anggota Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE) pada

tahun 2016/2017 ............................................................................. 42

5. Struktur Organisasi ......................................................................... 43

Page 12: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

xii

B. Proses Perubahan Perilaku Sosial Pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

Di Kota Mataram Pada Tahun 2016/2017 ............................................ 44

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Sosial Pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram Pada Tahun

2015/2016 ............................................................................................. 48

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 54

A. Proses Perubahan Perilaku Sosial Pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

Di Kota Mataram Pada Tahun 2016/2017 ............................................ 54

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Sosial Pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram Pada Tahun

2016/2017 ............................................................................................. 63

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 69

A. Kesimpulan ........................................................................................... 69

B. Saran ..................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keadaan Ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende ............. 41

Tabel 2.2 Perubahan Perilaku ............................................................... 52

Page 14: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

xiv

DAFTAR BAGAN/GAMBAR

Bagan 1 Struktur Organisasi Kerukunan Anak Ende .......................... 43

Page 15: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

xv

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS KERUKUNAN ANAK ENDE DI KOTA MATARAM

PADA TAHUN 2016/2017

Oleh: Abu Bekar Sidik NIM: 153.134.087

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan perilaku sosial pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende di kota Mataram. Penelitian ini difokuskan kajian terhadap Perubahan Perilaku Sosial Pada Komunitas Kerukunan Anak Ende. Penelitian ini dilaksanakan di Jln Sakura 2, Gomong Sakura.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Kualitatif Fenomenologi. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Pada metode observasi data yang dicari adalah perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial pada komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram. Untuk metode wawancara, data yang dicari adalah perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial pada komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram. Sedangkan untuk metode dokumentasi data yang dicari adalah keadaan ketua Kerukunan Anak Ende dari periode ke periode dan keadaan anggota.

Hasil penelitian menunjukkan ada 2 proses perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende yaitu (1) Internal, yaitu yang terjadi dalam diri seorang anggota itu sendiri. Faktor internal bisa merubah perubahan perilaku sosial menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu yang terjadi diluar diri seseorang, seperti faktor lingkungan, pergaulan, lingkungan sosial budaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram yaitu (1) faktor Internal seperti ras atau keturuan, jenis kelamin, kepribadian, intelegensia (2), Faktor Eksternal yang termasuk lingkungan, pendidikan, bakat dan lain sebagainya.

Kata Kunci : Perubahan Perilaku, Komunitas KAE, Analisis, Internal Eksternal.

Page 16: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Manusia adalah makhluk sosial , oleh sebab itu hidupnya tidak dapat

terlepas dari kehidupan bersama manusia lainnya. Dan dengan sendirinya

manusia individu itu memasyarakatkan dirinya menjadi satu lebur dalam

kehidupan bersama. Maka apapun yang dibuatnya dapat mempengaruhi dan

akan mempunyai makna bagi masyarakat pada umumnya dan sebaliknya

apapun yang terjadi di masyarakat akan dapat mempengaruhi terhadap

perkembangan pribadi tiap individu yang ada di dalamnya.2

Pada dasarnya setiap perbuatan tidak dapat dinilai baik atau buruk

sebelum diketahui niat orang yang melakukannya. Seperti orang yang

membakar harta suapan, tidaklah dapat dinilai perbuatannya itu sebelum

diketahu niat yang mendasarinya. Perbuatan ini bia bernilai baik bila nilainya

untuk menginsyafkan orang yang memberi dan tidak ada jalan lain yang lebih

baik selain itu. Juga dapat bernilai buruk bila dengan niat membalas dendam

kepadanya.

Menurut Ahmad Amin, hukum akhlak ialah memberi nilai suatu

perbuatan bahwa ia baik atau buruk menurut niatnya. Karenanya, manusia itu

tidak tercela atas perbuatan yang ia lakukan dengan niat baik meskipun buruk

akibatnya, akan tetapi ia tercela bila ia sanggup menyelidiki sebelumnya akibat

perbuatan itu.

2 Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta:PT Rajagrafindo, 2002), h. 53.

Page 17: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

2

Di sini terletak peranan akalnya dalam mempertimbangkan baik

buruknya suatu perbuatan yang akan dilakukan. Perbuatan bisa dinilai baik

jika menurut pikirannya bahwa perbuatan itu baik dan buruk atau tercela jika

melakukan perbuatan yang diputuskan akalnya buruk.3

Moral merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

manusia. Orang diahirkan sudah berada dalam kehidupan masyarakat manusia

yang sudah established, yang telah memiliki nilai-nilai baik, buruk, aturan-

aturan tingkah laku, norma-norma sosial tertentu yang harus diaptuhi dan

dijalankan. Maka dari itu, tiap invidu harus tunduk dan patuh pada nilai-nilai

dan aturan-aturan tersebut. Orang yang tidak tunduk dan mematuhi aturan-

aturan dan nilai-nilai tersebut dianggap tidak beradab dan bermoral.

Dalam bidang agama, bidang moral dan perilaku ini mendapat porsi yang

paling penting setelah beriman kepada Tuhan. Hal ini tampak jelas dalam

firman Allah Swt, yang selalu mengaitkan iman dengan amal shaleh, yaitu

pebuatan baik sebagai perwujudan dari iman. 4

Firman Allah Swt dalam Q.S An-Nahl: 97:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laiki-laki maupun perempuan, sedangkan ia orang yang beriman, maka mereka masuk kedalam Jannah dan akan Kami berikan balasan dengan pahala yang lebih baik yang telah mereka kerjakan”.5

3 Ibid, h. 37. 4 Ismail Thoib, Filsafat Pendidikan Islam (Mataram: Lembaga Pengkaian Publikasi Islam &

Masyarakat, 2013), h. 40-41. 5 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Bandung:CV Penerbit Diponegoro, 2012),

h. 278.

Page 18: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

3

Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamika

serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang

semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan.

Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan

kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain.

Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup

dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan

manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari

satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan

pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan

memecahkan masalah, Skiner mengajukan dua klasifikasi dasar dari perilaku,

yaitu operants dan responden. Operants adalah sesuatu yang di hasilkan, dalam

arti organisme melakuakan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang

mendorong langsung. Responden adalah sesuaatu yang di munculkan, yaitu

organisme menghasilkan sebuah respondent sebagai hasil langsung dari

stimulus spesifik.6

Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang

lingkupnya, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari sistem.

Bila dilihat contoh definisi perubahan sosial yang terdapat dalam buku ajar

sosiologi, terlihat bahwa berbagai pakar meletakkan tekanan pada jenis yang

berbeda. Namun sebagian besar mereka memandang penting perubahan

structural dalam hubungan, organisasi, dan ikatan antara unsur-unsur

masyarakat:

6 Adang Hambali & Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian Lanjutan Studi Atas Teori dan Tokoh

Psikologi Kepribadian (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 132.

Page 19: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

4

a. Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam

pola berpikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu.

b. Perubahan sosial adalah modifikasi atau transformasi dalam

pengorganisasian masyarakat.

c. Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu,

kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.

d. Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial,

lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu.7

Bagaimana perubahan perilaku dapat terjadi ? ketika seseorang

membakukan pola perilaku sampai dengan cara berpikir tentang sesuatu dan

merespon kepada sittuasi, maka melalui proses perubahan apa perilaku terjadi ?

Teori pertumbuhan psikoanalitis menyatakan bahwa ada jalur normal

perkembangan kepribadian, salah satu terjadi karena tingkat frustrasi optimum.

Ketika terlalu banyak atau terlalu sedikit frustrasi pada tahap pertumbuhan

tertentu, maka kepribadian tidak akan tumbuh normal dan terjadilah fiksasi.

Ketika hal ini terjadi, individu tersebut akan mengulangi pola perilaku, terlepas

dari perubahan lain dalam situasi tersebut.8

Berdasarkan penelitian atau hasil observasi di Komunitas Kerukunan

Anak Ende bahwa pada tahun 2004-2013 belum terjadi perubahan perilaku.

Pada saat itu Masyarakat Kerukunan Anak Ende bisa diakatakan hubungan

sesama anggota sangat harmonis, selalu bekerja sama, yang lebih tua

menghargai yang muda, sebaliknya yang muda menghormati yang lebih tua.

Perubahan perilaku terjadi di komunitas Kerukunan Anak Ende pada tahun

7 Piotr Sztompka, Dialihbahasakan oleh Alimandan, Sosiologi Perubahan Sosial (Jakarta:Prenada,

2011), h. 4-5. 8 Lawrence & Daniel penerjemah Anwar, Psikologi Kepribadian Teori & Penelitian

(Jakarta:Predana Media Group, 2012), h. 130-131.

Page 20: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

5

2014 sampai sekarang, seperti para sesepu KAE, Anggota MPK dan DPA

(Dewan Pertimbangan Anggota), mereka lebih mementingkan ego mereka

sendiri. Mereka juga tidak ada sikap saling menghormati dan menghargai satu

sama lain. Tidak membedakan mana yang lebih tua atau mana yang lebih

muda. Kemudian di komunitas KAE juga terjadi perkotak-kotakan daerah.

Misalnya yang dari Ende kota dengan kecamatan Ende sendiri atau dengan

yang dari luar Ende. Terjadinya konflik antar daerah. Jadi itu yang

menyebabkan KAE sekarang kurang bersatu, atau bisa dikatakan KAE

sekarang tidak sekompak dengan komunitas KAE yang dulu. Bisa dikatakan

KAE sudah mengalami perubahan perilaku dan kurangnya hubungan

Interpersonal.9

Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan penelitian dengan judul:

“Analisis Perubahan Perilaku Sosial Pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende di Kota Mataram Pada Tahun 2016/2017.

B. Fokus Penelitian

Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

terajdi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.10 Permasalahan dalam suatu

penelitian perlu dikemukakan sebab akan membatasi permasalahan, sehingga

analisis data tidak akan meluas. Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam

penelitian, adalah:

1. Bagaimana proses perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan

Anak Ende di Kota Mataram pada tahun 2016/2017 ?

9 Arif Syafrudin, Ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende (KA‟E), (Mataram, 12 September 2016). 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2011), h.55.

Page 21: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

6

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram tahun 2016/2017 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui proses perubahan perilaku sosial pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram pada tahun 2016/2017.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku

sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram pada tahun

2016/2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat dari segi teoritis.

a. Sebagai penambahan referensi pengembangan ilmu pengetahuan

bimbingan konseling islam.

b. Sebagai salah satu referensi bagi peneliti

2. Manfaat dari segi praktis

a. Bagi Mahasisiwa UIN

Sebagai salah satu panduan praktis bagi mahasiswa BkI maupun guru

BK pada umumnya dalam mengembangkan metode serta materi dalam

memberikan pelayanan Bk sehingga dapat memberikan layanan yang

efektif.

b. Bagi Komunitas Kerukunan Ana Ende

Penelitian ini diharapkan agar adanya perubahan perilaku sosial untuk

meningkatkan kualitas Komunitas Kerukunan Anak Ende sehingga

dapat dijadikan contoh oleh komunitas lain.

Page 22: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

7

E. Ruang lingkup dan Setting penelitian

1. Ruang lingkup penelitian

Untuk membatasi cakupan penelitian ini, peneliti hanya akan

meneliti mengenai analisis perubahan perilaku pada komunitas Kerukunan

Anak Ende (KA‟E) di kota Mataram.

2. Setting penelitian

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa penelitian

ini dilaksanakan di Komunitas KA‟E (Kerukunan Anak Ende).

Alasan peneliti memilih penelitian ini dan menjadikan lokasi ini

sebagai tempat penelitian karena kurangnya hubungan interpersonal dan

perubahan perilaku sudah menjadi fenomena yang sering terjadi di

komunitas khususnya dan masyarakat umumnya, termasuk yang terjadi di

komunitas KAE yakni maraknya perilaku ego, mementingkan diri sendiri,

tidak saling menghormati satu sama lain, dan juga terjadi konflik antar

komunitas KAE dengan yang lain, dan sehubungannya perubahan perilaku

dan kurangnya hubungan interpersonal maka peneliti tertarik untuk

meneliti sejauh mana hubungan antar pribadi dan perubahan perilaku

tersebut. Alasan lain juga karena secara geografis letak lokasi penelitian

ini mudah dijangkau oleh peneliti.

F. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan salah satu cara penyadaran terhadap study

atas karya-karya terdahulu. Untuk menghindari duplikasi,plagiasi,replikasi

serta menjamin keaslianya dan keabsahan penelitian yang dilakukan untuk

menjelaskan posisi penelitian yang sedang dilaksanakan(state of affairs)

diatara hasil-hasil penelitian atau buku-buku terdahulu yang bertopik senada.

Page 23: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

8

Berdasarkan penelitian di atas, adapun judul penelitian yang di anggap

terkait dengan penelitian yang di lakukan peneliti ini antara lain:

1. Herdianto, tahun (2005) jurusan KPI “ Efektifitas Kode Etik Kampus

Dalam Mempengaruhi Perilaku Disiplin Mahasiswa Bimbingan Konseling

Islam (BKI) Fakultas Dakwah Komunikasi (IAIN) Mataram”. Dalam

skripsinya peneliti membahas tentang hubungan efektivitas antara kode

etik kampus yang mempengaruhi perilaku disiplin mahasiswa.11

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti dapat

merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Kode Etik

Kampus Efektif dalam Mempengaruhi Perilaku Disiplin Mahasiswa BKI

Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram ?

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

Kuantitatif dengan metode korelasi. Untuk metode pengumpulan data,

peneliti menggunakan metode angket tertutup dan langsung yang mana

peneliti menyiapkan beberapa alternatif jawaban untuk dipilih oleh

responden berdasarkan kondisinya saat ini.

Adapun persamaan penelitian Herdianto dengan penulis bahwa

sama-sama meneliti tentang perubahan perilaku.

Perbedaannya bahwa dalam penelitiannya Herdianto lebih

cenderung meneliti tentang hubungan evektifitas antara kode etik kampus

yang mempengaruhi perilaku disiplin mahasiswa sedangkan penulis lebih

cenderung meneliti tentang analisis perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende. Herdianto menggunakan pendekatan penelitian

11 Herdianto, tahun (2005) jurusan KPI “ Efektifitas kode etik kampus dalam mempengaruhi

perilaku disiplin mahasiswa bimbingan konseling islam (BKI) fakultas dakwah komunikasi (IAIN) Mataram.

Page 24: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

9

Kuantitaif sedangkan penulis menggunakan pendekatan penelitian

Kualitatif.

2. Supriadi nahli, tahun (2005) jurusan BKI “ Pengaruh Iklan Fashion

Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa di SMAN 3 Praya” .

Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti dapat merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada Pengaruh Iklan Fashion

Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa di SMAN 3 Praya ? Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif

dengan teknik pengumpulan data, menggunakan data primer dan data

sekunder. Data primer dengan menggunakan angket sebagai alat

pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaam yang disusun

secara sistematis untuk dijawab responden, dalam hal ini siswa-siswi

SMAN 3 Praya. Sedangkan data sekunder yaitu diperoleh dari buku,

Internet, brosur serta catatan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Dalam skripsinya peneliti membahas tentang efek fashion yang

signifikan mempengaruhi terhadap perilaku siswa SMAN 3 Praya.

Hipotesis dalam penelitian ini di terima sebab karena mempunyai

hubungan yang erat antara pengaruh iklan fashion majalah dengan

perilaku konsumtif siswa, itu terbukti banyak siswa mempunyai motor

yang bagus-bagus yang mengikuti trend masa kini, dan dapat kita lihat

dari segi penampilan dan gaya rambut yang trend sekarang.12

Adapun persamaan penelitian Supriadi Nahli dengan penulis

bahwa sama-sama meneliti tentang perubahan perilaku. Perbedaannya

bahwa dalam penelitiannya Supriadi Nahli lebih cenderung meneliti

12 Supria nahli, tahun (2005) jurusan BKI “ Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa di SMAN 3 Praya

Page 25: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

10

tentang efek fashion yang signifikan yang mempengaruhi perubahan

perilaku siswa. Sedangkan penulis lebih cenderung meneliti tentang

analisis perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende.

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif sedangkan

enulis menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif.

3. Nakmul Aswati, tahun 2012 jurusan BKI “Pengaruh Halaqah Terhadap

Perubahan Perilaku Mahasiswa Anggota LDK An-Nur Komisarariat IKIP

Mataram”.

Berdasarkan latar belakang, dapat ditarik rumusan masalah sebagai

berikut: Apakah ada Pengaruh Halaqah Terhadap Perilaku Mahasiswa

Anggota Lemabaga Dakwah Kampus (LDK) An-Nur Komisariat IKIP

Mataram?. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif,

dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner,

metode observasi, metode dokumentasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap pokok permasalahan dan

pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa “ada pengaruh halaqah

terhadap perubahan perilaku mahasiswa anggota LDK An-Nuur

Komisariat IKIP Mataram”

Adapun persamaan penelitian Nakmul Aswati dengan penulis adalah

sama-sama meneliti tentang perubahan perilaku mahasiswa.

Perbedaannya bahwa Nakmul Aswati lebih cenderung meneliti tentang

pengaruh halaqah terhadap perubahan perilaku mahasiswa sedangkan

penulis lebih cenderung tentang analisis perubahan perilaku pada

komunitas KA‟E.

Page 26: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

11

G. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Analisis Perubahan Perilaku

Berikut ini adalah pengertian analisis bila dilihat dari berbagai

segi ilmu. Dilihat dari ilmu linguistik atau ilmu bahasa, analisis adalah

kajian atau telaah yang dilakukan terhadap sebuah bahasa untuk meneliti

struktur bahasa tersebut secara mendalam.

Dalam ilmu ilmiah atau kegiatan di dalam laboratorium, analisis

adalah kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa

kandungan zat atau unsur dalam sebuah hal.

Dalam kamus besar bidang Ekonomi, analisis yaitu melakukan

evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan

dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang

perbedaan yang muncul sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) analisis adalah sebuah proses menguraikan pokok masalah atas

berbagai bagiannya.

Berikut ini adalah definisi-definisi yang dikemukakan oleh para

ahli:

1. Menurut Anne Gregory, analisis adalah bagian awal dari sebuah tahap perencanaan.

2. Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, analisis adalah sebuah langkah penjabaran permasalahan dari setiap bagian tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti yang keseluruhan dari masalah tersebut.

3. Menurut Wiradi, analisis adalah sebuah tindakan yang di dalamnya termuat beberapa aktivitas seperti penguraian, pembedaan, dan pemilahan sesuatu untuk kemudian digolongkan berdasarkan kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.13

13 http://www.pengertianahli.com.kumpulanpengertian Diambil pada hari Selasa, 13 Desember

2016 pada pukul 14:42.

Page 27: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

12

2. Perubahan Perilaku

a. Konsep Perubahan Perilaku

Banyak minat terhadap sikap berasal dari asumsi bahwa sikap

mempengaruhi perilaku. Namun, dalam banyak kasus, perilaku tidak

selalu lahir dari sikap. Tingkat pengaruh sikap terhadap perilaku adalah

salah satu kontroversi penting dalam riset tentang sikap.14

Sikap berfungsi untuk menggugah motif untuk bertingkah laku,

baik dalam bentuk tingkah laku nyata (over behavior) maupun tingkah

laku tertutup (over behavior). Dengan demikian, sikap mempengaruhi

dua bentuk reaksi seseorang terhadap objek, yaitu dalam bentuk nyata

dan terselubung. Karena sikap diperoleh dari hasil belajar atau pengaruh

lingkungan, maka sikap dapat diubah, walaupun sulit.15

Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat terjadi melalui

proses belajar. Belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang

didasari oleh perilaku terdahulu. Dalam proses belajar ada tiga unsur

pokok yang saling berkaitan yaitu masukan (input), proses, dan keluaran

(output).

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu

kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku

manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri.

Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat

luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan

sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir,

14 Shelley E, Taylor&Letitia Anne Peplau&David O, Sears,Psikologi sosial edisi kedua belas

(Jakarta: kencana prenada media group,2012), h.199. 15 Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta:Rajawali Pers, 2012), h. 286.

Page 28: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

13

persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk

kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah

apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara

langsung atau secara tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang

tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor

genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan

bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari

perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia.16

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang

Ramalan dan pengawasan perilaku dilakukan oleh psikologi sosial,

baik sebagai ilmuwan murni maupun terapan. Semua rencana

pendesainan untuk mengubah sikap harus didasarkan pada pengertian

proses fundamental yang menyangkut perubahan. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhinya, adalah :

1. Faktor-faktor Kultural

Sifat bidang psikologi bergantung pada sifat lingkungan nyata

manusia internal dan eksternal dalam sebuah cara yang sistematis.

Para sosiolog, edukator, dan yang lainnya telah memberikan

penekanan yang besar terhadap suatu aspek lingkungan nyata ini

dalam usaha untuk mengukur perkembangan kepercayaan dan sikap

khusus individu, yaitu pengaruh-pengaruh kultural. Misalnya studi

yang berhubungan dengan koresponden, antara kehadiran kepercayaan

dan sikap tertentu dengan pendidikan, agama, status ekonomi,

16

Nina Syam, Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012), h. 114.

Page 29: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

14

kepercayaan dan sikap orang tua, saudara kandung, teman dan guru

individu serta lainnya.

2. Faktor-Faktor Psikologi Kultural

Faktor-faktor psikologi kultural meliputi ketegangan khusus,

kebutuhan-kebutuhan, permintan, pengalaman emosional, dan

persepsi manusia oleh sifat dunianya yang nyata, serta oleh pola

rangsangan pada sasarannya. Tetapi, tidak ada dunia manusia yang

nyata seperti ia terbenam dalam sebuah contoh acak pola

rangsangannya.17 Akan tetapi, pembukaan karakterisasi dan tingkat

penegasan rangangan tidak menghasilkan sesuatu dalam pertumbuhan

kumpulan kepercayaan yang seragam, hal ini disebabkan oleh:

a. Proses persepsi sangan selektif.

b. Organisasi kognitif membangun hubungan persepsi individu.

c. Perintah berbagai organisasi kognitif khusus berhubungan baik

dengan kebutuhan individu.

3. Faktor-faktor Fungsional

Yang dimaksud dengan faktor-faktor fungsional adalah kebutuhan,

permintaan, dan emosi individu. Tetapi, semua ini berasal dari situasi

yang dikondisikan oleh perwakilan-perwakilan kultural.

Biasanya, upaya mereka tertarik pada kontrol atau perubahan

kepercayaan dan sikap diarahkan pada salah satu rujukan berikut ini:

1. Untuk mengganti kepercayaan dan sikap tertentu, seperti musibah

sikap antinegro sehingga individu menjadi objektif tentang bangsa

negro dan tidak memiliki sikap pro dan anti.

17 Nina Syam, Psikologi Sosial, h. 115.

Page 30: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

15

2. Untuk mengubah tanda suatu sikap, misalnya mengubah sikap anti

demokratis menjadi sikap prodemokratis.

3. Untuk mencegah perkembangan kepercayaan dan sikap tertentu,

seperti didiklah anak-anak untuk mencegah adopsi suatu sikap anti

demokratis di tempat.

4. Untuk memberikan dorongan atau semangat perkembangan

kepercayaan dan sikap, seperti didiklah anak-anak untuk menjamin

adopsi sikap pro demokrasi pada akhirnya.18

5. Untuk mengubah isi dan spesivitas kepercayaan dan sikap, seperti

mengubah sikap antifranco menjadi sikap antifasis yang lebih

umum.19

Terjadinya sikap keagamaan yang menyimpang berkaitan erat

dengan perubahan sikap. Beberapa teori psikologis mengungkapkan

mengenai perubahan sikap tersebut, antara lain: teori stimulus dan

respons, teori pertimbangan sosial, teori konsistensi dan teori fungsi.

Teori stimulus dan respon yang memandang manusia sebagai

organisme menyamakan perubahan sikap dengan proses belajar. Menurut

teori ini ada tiga variabel yang mempengaruhi perubahan sikap dan

perilaku, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Mengacu kepada

teori ini, jika seseorang atau kelompok memiliki perhatian terhadap

sesuatu objek dan memahami objek dimaksud serta menerimanya, maka

akan terjadi perubahan sikap. Jadi perubahan sikap sepenuhnya

18 Ibid, h. 116 19 Ibid, h. 117-120.

Page 31: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

16

bergantung pada kemampuan lingkungan untuk menciptakan stimulus

yang dapat menimbulkan reaksi dalam bentuk respons.20

Dalam kaitannya dengan sikap keagamaan yang menyimpang

maka pengaruh stimulus yang relevan adalah segala bentuk objek yang

berhubungan dengan keagamaan. Selanjutnya, teori kedua yaitu teori

pertimbangan sosial melihata perubahan sikap dari pendekatan psikologi

sosial. Menurut teori ini perubahan sikap ditentukan oleh faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi perubahan

sikap adalah: (1) persepsi sosial, (2) posisi sosial dan proses belajar

sosial. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas: (1) faktor penguatan, (2)

komunikasi persuasif dan (3) harapan yang diinginkan. Perubahan sikap

menurut teori ini ditentukan oleh keputusan-keputusan sosial sebagai

hasil interaksi faktor internal dan eksternal.

Perubahan sikap dalam kaitannya dengan sikap keagamaan yang

menyimpang merujuk kepada teori ini pertimbangan sosial ini

tampaknya menyangkut faktor status sosial seseorang dalam masyarakat.

Penyimpangan sikap keagamaan yang dipengaruhi oleh status sosial ini

cenderung dilatarbelakangi harapan untuk mengembalikkan kedudukan

di dalam masyarakat.

Teori yang ketiga, yaitu teori konsistensi. Menurut teori ini

perubahan sikap lebih ditentukan oleh faktor internal, yang tujuannya

untuk menyeimbangkan antara sikap dan perbuatan. Perubahan sikap

merupakan proses yang terjadi pada diri seseorang dalam upaya untuk

mendapatkan keseimbangan antara sikap dan perbuatan. Berdasarkan

20 Jalaluddin, Psikologi Agama, h. 286.

Page 32: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

17

berbagai pertimbangan, maka seseorang kemudian memilih sikap

tertentu sebagai dasar untuk berekasi dan bertingkah laku.21

Dalam kehidupan keagamaan barangkali perubahan sikap ini

berhubungan dengan konversi agama. Keempat fase dalam proses

teradinya perubahan perilaku itu adalah:

1. Munculnya persoalan yang dihadapi.

2. Munculnya beberapa pengertian yang harus dipilih.

3. Mengambil keputusan berdasarkan salah satu pengertian yang dipilh.

4. Terjadi keseimbangan

Perubahan sikap yang dihubungkan dengan sikap keagamaan

yang menyimpang menurut teori konsistensi ini terdapat dalam kasus-

kasus konversi agama. Konversi pada dasarnya bersumber dari konflik

yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik tadi pada tingkat tertentu

menimbulkan semacam kegelisahan batin sebagai persoalan yang

harus mendapat pemecahan. Selanjutnya, timbul beberapa

kemungkinan untuk dijadikan pertimbangan dalam menemukan jalan

ke luar. Pemilihan jalan ke luar yang cocok dan tepat baiasanya adalah

yang paling dapat memberikan ketenangan batin yang bersangkutan.

Menurut teori fungsi, perubahan sikap seseorang dipengaruhi

oleh kebutuhan seseorang. Sikap memiliki suatu fungsi untuk

menghadapi dunia luar agar individu senantiasa menyesuaikan diri

dengan lingkungan menurut kebutuhannya. Katz berpendapat bahwa

sikap dan perilaku memilik emapt fungsi, yaitu fungsi instrumental,

21 Ibid h, 287-288.

Page 33: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

18

fungsi pertahanan diri, fungsi penerima dan pemberi arti serta fungsi

nilai eksprisif.22

Berdasarkan fungsi instrumental, manusia dapat membentuk

sikap positif maupun negatif terhadap objek yang dihadapinya.

Adapun fungsi pertahanan diri berperan untuk melindungi diri dari

ancaman luar. Kemudian fungsi penerima dan pemberi arti berperan

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selanjutnya fungsi nilai

ekspresif terlihat dalam pernyataan sikap sehingga tergambar

begaimana sikap dan perilaku seseorang atau kelompok terhadap

sesuatu.23

c. Perspektif Perilaku

Pendekatan ini awalnya diperkenalkan oleh John B. Watson.

Pendekatan ini cukup banyak mendapat perhatian dalam psikologi diantara

tahun 1920-an-1960-an. Ketika Watson memulai penelitiannya, dia

menyarankan agar pendekatannya ini tidak sekadar hanya alternatif bagi

pendekatan instingtif dalam memahami perilaku sosial, tetapi juga

merupakan alternatif lain yang memfokuskan pada pikiran, kesadaran,

ataupun imajinasi. Watson menolak informasi instingtif semacam itu, yang

menurutnya bersifat mistik, mentalistik, dan subjektif. Dalam hal ini

pandangan Watson berbeda dengan James dan Dewey, karena keduanya

percaya bahwa proses mental dan juga perilaku yang teramati berperan

dalam menjelaskan perilaku sosial.24

22 Jalaludin, Psikologi Agama, h. 289. 23 Ibid h. 290. 24 Nina Syam, Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi , h. 63

Page 34: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

19

Para behavioris memasukan perilaku kedalam satu unit yang

dinamakan tanggapan (response), dan lingkungan kedalam unit

rangsangan (stimulus). Menurut penganut paham perilaku, satu rangsangan

dan tanggapan tertentu bisa berasosiasi satu sama lainnya, dan

menghasilkan satu bentuk hubungan fungsional.

B.F. Skinner membantu mengubah fokus behaviorisme melalui

percobaan yang dinamakan dengan operant behavior dan reinforcemen.

Yang dimaksud dengan operant condition adalah setiap perilaku yang

beroperasi dalam suatu lingkungan dengan cara tertentu, lalu

memunculkan akibat atau perubahan dalam lingkungan tersebut. Yang

dimaksud dengan reinforcemen adalah proses dimana akibat atau

perubahan yang terjadi dalam lingkungan memperkuat perilaku tertentu di

masa datang.25

Dalam pendekatan perilaku terdapat teori-teori yang mencoba

menjelaskan secara lebih mendalam mengenai mengapa fenomena sosial

yang diutarakan dalam pendekatan perilaku bisa terjadi. Beberapa teori di

antaranya adalah:

1. Teori Pembelajaran Sosial

Teori ini menyatakan bahwa kita belajar meniru perilaku orang

lain. Artinya peniruan tersebut merupakan hasil dari satu proses belar,

bukan bisa begitu saja karena insting. Perilaku peniruan kita terjadi

karena kita merasa telah memperoleh hukuman ketika kita tidak

menirunya. Agar seseorang bisa belajar mengikuti aturan baku yang

telah ditetapkan oleh masyarakat maka para individu harus dilatih

25 Ibid h. 64

Page 35: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

20

dalam berbagai situasi, sehingga mereka merasa nyaman ketika

melakukan apa yang orang lain lakukan, dan merasa tidak nyaman

ketika tidak melakukannya.26

Menurut Bandura, teori pembelajaran sosial membahas tentang: a. Bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh lingkungan melalui

penguat b. Cara pandang dan cara pikir yang kita miliki terhadap informasi. c. Begitu pula sebaliknya, bagaimana perilaku kita mempengaruhi

lingkungan kita dan menciptakan penguat.

2. Teori Pertukaran Sosial

Berdasarkan teori ini, kita masuk ke dalam hubungan pertukaran

dengan orang lain karena darinya kita memperoleh imbalan. Dengan

kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan

suatu imbalan bagi kita. Seperti halnya teori pembelajaran sosial, teori

pertukaran sosial pun melihat antara perilaku dengan lingkungan

terhadap hubungan yang saling mempengaruhi. Imbalan merupakan

segala hal yang diperoleh melalui adanya pengorbanan.

Inti dari teori pembelajaran sosial dan pertukaran sosial adalah

perilaku sosial seseorang hanya bisa dijelaskan oleh sesuatu yang bisa

diamati, bukan oleh proses mentalistik. Semua teori yang dipengaruhi

oleh perspektif ini menekankan hubungan langsung antara perilaku

yang teramati dengan lingkungan.27

Menurut Al-Gazali, kepribadian manusia itu ada dasarnya dapat

menerima segala usaha pembentukan. Jika manusia membiasakan

perbuatan jahat, maka dia akan menjadi orang yang jahat. Oleh karena

itu akhlak harus diajarkan, yaitu dengan melatih jiwa kepada

26 Ibid h. 65

27 Nina Syam, Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi , h. 66-68.

Page 36: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

21

pekerjaan atau tingkah laku yang mulia. Jika seeorang menghendaki

agar dia menjadi pemurah, ia harus membiasakan dirinya melakukan

pekerjaan-pekerjaan yang bersifat pemurah, hingga murah hati dan

murah tangan itu menjadi tabi‟at baginya.28

Nampak bahwa Al-Gazali termasuk orang yang berpendapat, jiwa

manusia itu dapat dilatih untuk mempunyai akhlak yang baik dan

mulia. Dan dia melihat ada hubungan yang erat antara anggota badan

(tingkah laku) dengan jiwa. Tiap sifat atau kelakuan lahir dari isi

hatinya yang memancarkan akibatnya pada anggota. Seorang yang

ingin menulis bagus, pada mulanya ia harus memaksa tangannya

membiasakan menulis huruf bagus itu.

Allah akan memberikan petunjuk (hidayah) kepada mereka yang

sungguh-sungguh mencarinya, yaitu pertama-tama dengan memaksa

berbuat baik. 29

Firman Allah Swt dalam QS. Al-Ankabut ayat 69.

“Dan orang-orang yang jihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Ankabut:69).30 Islam melihat bahwa pembinaan pribadi manusia harus dilihat

dari dua aspek, karena dalam jiwa manusia itu terdapat dua tabiat

yaitu:

1. Fitrah baik yang mendorong kepada kebaikan, yang bermanfaat

bagi kehidupan manusia dalam perkembangan jiwanya, sehingga

28

Asmaran, Studi Akhlak, h. 47 29 Ibid h. 48.

30 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an teremahan, h. 404.

Page 37: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

22

jiwa merasa gembira dapat menemukan dan melaksanakan

kebaikan, karena jiwa mengetahui bahwa kebenaran itu adalah

perkembangan fitrah yang baik dalam garis hidup yang benar.

2. Di samping fitrah yang baik, di dalam jiwa manusia ada

kecenderungan yang buruk. Jiwa merasa kecewa dengan

kejahatan dan merasa sedih dengan kelakuannya, karena

kecenderungan yang buruk itu memaksa tabiat baik manusia ke

luar dari garis yang benar.31

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan rencana tentang cara

mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Pendekatan penelitian

yang digunakan adalah penelitian kualitatif-Fenomenologi. Pendekatan

fenomenologi merupakan tradisi penelitian kualitatif yang berakar pada

filosofi, dan psikologi dan befokus pada pengalam manusia (sosiologi).

Penelitian ini akan berdiskusi tentang sesuatu objek kajian dengan

memahami inti pengalaman dari suatu fenomena. Peneliti dalam

pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitanya

terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Metodologi

penelitian kualitatif berlandaskan positivisme. Positivismme menuntut

penyusunan kerangka teori, sedangkan fenomenologi malahan sepenuhnya

menolak penggunaan kerangka teori sebagai langkah persiapan penelitian.

Dalam hal ini melihat kejadian dan tata fikir yang digunakan fenomenologi

31 Asmaran, Studi Akhlak, h. 48.

Page 38: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

23

sejalan dengan rasionalisme, yaitu melihat obyek dalam konteksnya dan

menggunakan tata fikir logik lebih dari sekedar linier kausal, tetapi tujuan

penelitianya berbeda.32

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif-

fenomenologi karena masalah yang dikaji menyangkut masalah yang

sedang berkembang dalam kehidupan, khususnya di Komunitas

Kerukunan Anak Ende di Mataram. Melalui pendekatan fenomenologi,

diharapkan deskripsi atas fenomena yang tampak di lapangan dapat

diinterpretasi makna dan isinya lebih dalam.

Pendekatan fenomenologi merupakan salah satu rumpun yang

berada dalam rumpun penelitian kualitatif. Fenomenologi adalah salah satu

ilmu tentang fenomena atau yang tampak, untuk menggali makna yang

terkandung didalamnya.

Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan tentang perubahan

perilaku di sebuah komunitas KAE dalam. Dan disini juga peneliti ingin

mereka memahami apa yang peneliti teliti supaya bisa mendapatkan hasil

penelitian yang relavan.

2. Kehadiran penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen

kunci sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di

lokasi penelitian mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti di lokasi

penelitian perlu digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian.

Perlu juga dijelaskan apakah kehadiran peneliti sebagai partisipan penuh,

pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Demikian pula, perlu

32 Afifudiin & Beni Ahmad, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: CV Pustaka Setia, 2012), h. 18-19.

Page 39: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

24

dijelaskan apakah subyek atau informan mengetahui kehadiran peneliti

dalam statusnya sebagai peneliti.33

Kehadiran peneliti di tempat penelitian harus terbuka dan

menjelaskan maksud penelitian yang dilakukan kepada subyek yang

diteliti sehingga peneliti lebih bebas bertindak untuk mencari dan

mengumpulkan data yang dibutuhkan.

3. Sumber Data

Menurut Loflan dalam Moleong, “sumber data dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata, tindakan oleh subjek dari mana data itu

diperoleh, sedangkan dokumen, foto, data statistik merupakan data

tambahan sebagai penunjang data utama.

Apabila peneliti menggunakan kusioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut informan,

yaitu Pembina yang memberikan tertulis dan lisan.

Seperti yang dijelaskan di atas maka sumber data dalam

penelitian ini dapat dibagi menjadi sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer yaitu data-data pokok yang dikumpulkan dari

organisasi Kerukunan Anak Ende tersbut.34

Sedangkan data sekunder yaitu data-data pendukung yang

dikumpulkan dari pendapat atau pandangan serta teori-teori yang terkait

dengan penelitian ini

Tatkala sumber data tersebut yang dimaksud adalah sumber data

yang berasal dari komunitas itu sendiri seperti dari pembina/pengurus

33 Tim Revisi Pedoman-Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi,

h. 49. 34Seabani, Metodelogi Penelitian(Bandung: Pustaka Setia, 2009), h.93.

Page 40: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

25

dan anggota, jadi bentuk data diatas merupakan data sekunder, adapun

data sekunder disini yaitu data penambahan seperti sejarah terbentuknya

Organisasi KAE itu, nama-nama pengurus, struktur organisasi, dan data

anggota di Organisasi KAE tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Metode observasi adalah “penelitian yang dilakukan dengan cara

pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun secara tidak

langsung”.35 Sedangkan Hadi, juga menjelaskan pengertian observasi

yaitu” teknik untuk mendapatkan data melalui pengamatan dan

pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki”.36

Data yang dicari yaitu:

Pengaruh perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende di Kota Mataram dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram pada

tahun 2016/2017.

b. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

responden sedikit/kecil. Adapun wawancara yang saya pakai adalah

wawancara nonstruktur.

35 Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakart: Rineka Cipta, 1996), h. 42. 36 Ibid, h.7.

Page 41: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

26

Wawancara non struktur merupakan wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Wawancara nonstruktur atau terbuka, sering digunaka dalam penelitian

pendahuluan atau malahan untuk peneliti yang lebih mendalam tentang

objek yang di teliti. Dalam wawancara tidak struktur, peneliti belum

mengetahui secara pasti data apa yang diperoleh, sehingga peneliti lebih

banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh individu/kelompok. 37

Wawancara yang peneliti pakai adalah wawancara terstruktur yaitu

wawancara secara langsung dengan anggota organisasi dalam bentuk

pertanyaan yang berbentuk tulisan. Disini peneliti ingin mengetahui masalah

yang ada dalam pribadinya sebanyak mungkin sehingga pembina mampu

menangani masalah yang memang mereka rasakan dalam kehidupannya.

Data yang dicari yaitu:

Pengaruh perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

di Kota Mataram dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku

pada Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram pada tahun

2016/2017. Adapun orang yang saya wawancarai yaitu Ketua KAE dan

anggota KAE. Alasan saya mewawancarai mereka karena yang terlibat

langsung dalam komunitas KAE.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif atau menganalisa dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek

sendiri atau orang lain tentang subjek. Dokumentasi dalam penelitian ini

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,2012), h. 137.

Page 42: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

27

dengan mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, buku, surat.

Metode ini penulis gunakan untuk memperolah data yang berupa buku

induk, catatan, arsip, atau gambar sehingga dapat diperoleh data tentang

gambaran umum diorganisasi dan keadaan anggota Komunitas Kerukunan

Anak Ende .

Dokumentasi seperti yang dijelaskan diatas bahwa peneliti harus

memiliki data yang jelas dalam penelitian ini, seperti berupa foto-

foto, dokumen dari organisasi KAE atau lainnya. karena ini salah satu bukti

bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian sesuai apa yang sudah

ditentukan waktunya.

5. Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan

kepada orang lain.38

Dari metode yang dikemukakan diatas berlaku mtode pengumpulan data,

maka data-data tersebut diklasifikasikan dan dianalisa.

Adapun dalam menganalisa data-data tersebut digunakan analisis yang

bersifat khusus, kemudian ditarik kesimpulan yang berlaku umum (induktif).

Dan didalam menyusunnya berbentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam

serta naturalistik.

38 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 248.

Page 43: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

28

Dengan demikian, data yang terkumpul tersebut dibahasakan, ditafsirkan,

dan dikumpulkan secara induktif sehingga dapat memberikan gambaran

mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi.

Metode induktif adalah berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-

peristiwa yang konkrit, kemudian dari fakta atau dari peristiwa yang konkrit

ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.39

Metode induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari

data yang bersifat khusus. Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk

menyimpulkan hasil observasi, wawancara, dan hasil penelitian lainnya. Metode

induktif ini adalah untuk menilai fakta-fakta empiris yang ditemukan kemudian

dicocokan dengan landasan teori yang ada. Dengan demikian, maka dapat

ditegaskan bahwa teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini

adalah teknik induktif.

Analisa bertujuan untuk menjelaskan fenomena, kejadian, atau perilaku,

baik mengenai seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat. Jadi pelaksanaan

analisa datanya bersamaan dengan pengumpulan data di lapangan.

6. Validasi Data (Keabsahaan)

Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid diperluka teknik

pemeriksaan, supaya diperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah dapat

digunakan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Perpanjangan keikutsertaan

b. Ketekunan dan pengamatan

c. Triangulasi

d. Pemeriksaan sejawatan

39 Sutrisno, Metodologi Research, h.108.

Page 44: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

29

e. Kecukupan referensi

f. pengecekan40

Dalam menguji keabsahan data yang peroleh dari suatu penelitian,

peneliti menggunakan tiga dari keenam poin di atas adalah triangulasi,

ketekunan dalam pengamatan dan kecukupan referensi.

1) Ketekunan dalam Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangan relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Dalam artian bahwa peneliti hendak mengadakan pengamatan dengan teliti dan

rinci secara berkesinambungan analisis perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram.

2) Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi adalah kelengkapan referensi yang digunakan

sebagai pendukung dalam penelitian baik berupa catatan atau penemuan.

Referensi yang digunakan adalah bahan dokumentasi, catatan yang tersimpan,

dengan referensi tersebut peneliti dapat mengecek kembali data dan informasi

yang dapat digunakan sebagai pembanding hasil yang diperoleh dari kritik

yang terkumpul.

Data yang terkumpul di sini adalah mengenai perubahan perilaku pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram. Perubahan tersebut

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor individu dan lingkungan.

40 Ibid, h. 234.

Page 45: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

30

3) Triangulasi

Triangulasi adalah pemeriksaan data, keabsahan data yang dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak

digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya sebagai pembanding

terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua dari tiga

triangulasi yang ada:

a. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data dilakukan untuk mendapatkan sejenis

dari informasi atau sumber yang berbeda. Triangulasi data yang peneliti

lakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi dengan data

wawancara.

Dari hasil wawancara dan observasi peneliti menemukan bahwa

di Komunitas Kerukunan Anak Ende memang benar-benar terjadi

perubahan perilaku. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor

internal dan eksternal.

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan berbagai

teknik pengumpulan data yang ditunjuk untuk memperoleh informasi

yang serupa. Triangulasi metode yang serupa dilakukan secara bersama

dalam suatu kegiatan wawancara dengan responden.41

41 Ibid, h. 330-331.

Page 46: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

31

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, serta

dokumentasi resmi dari pihak komunitas, maka peneliti memperoleh data

sebagai berikut.

1. Sejarah Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram

Ide dasar atau gagasan awal terbentuknya Kerukunan Anak Ende (KAE)

bermula dari hasrat para mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Ende yang

berdomisili di Mataram NTB pada tahun 2001. Akan tetapi hasrat tersebut

belum bisa diwujudkan, namun pada tahun 2004 keinginan untuk

mendirikan sebuah organisasi yang terstruktur dan tentunya hanya sebagai

wadah untuk memobilisir dan mengkoordinir rekan atau itayangb berasal

dari kabupaten Ende bisa terwujud. Hal tersebut tetntunya tidak terlepas dari

dukungan para sesepu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Ende (IKE).

Pajeruk atau tepatnya di kos Bang Hamsi atau yang lebih dikenal dengan

Istana menjadi tempat yang bersejarah, dimana merupakan tempat

berkumpulnya mahasiswa atau mahasiswi yang berasal dari Kabupaten

Ende untuk merumuskan sebuah idea tau gagasan yaitu untuk mendirikan

sebuah organisasi yang terstruktur dan secara substansi hanya sebagai

wadah untuk memobilisir dan mengkoordinir rekan atau rekanita dibawah

panji-panji HIPMI NTT/Mataram yang tentunya tidak terllepas dari sebuah

asas yang sangat fundamen yaitu asas kebersamaan.

Pada pertemuan tersebut, ada beberapa hal yang dirumuskan yaitu:

Page 47: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

32

a. Pemberian nama Organisasi

Ada beberapa nama yang coba ditawarkan diantaranya; HME

(Himpunan Mahasiswa Ende), FKME (Forum Komunikasi Mahasiswa

Ende), dan KAE (Kerukunan Anak Ende). Dari ketiga nama yang

ditawarkan, akhirnya forum menyetujui nama KAE (Kerukunan Anak

Ende) setelah melalui beberapa perdebatan. Makna kata “Kerukunan”

yaitu agar rekan atau rekanita yang berasal dari Kabupaten Endebisa

hidup secara harmonis dalam bingkai kebersamaan dalam konteks

individual, komunitas maupun organisatoris kiprah KAE harus

senantiasa mencerminkan nilai-nilai kerukunan dan kebersamaan. Kata

“Anak” yaitu golongan generasi muda yang menuntut ilmu baik dalam

perguruan tinggi atau pun sekolah menengah. Sedangkan kata “Ende”

memiliki sebagai arti tempat berasalnya para generasi muda yang

menuntut ilmu di Mataram.

b. Motto Organisasi

Motto yang dirmuskan yaitu “Mboka Kita Pawake, Juru Kita Patuku”

merupakan sebuah ide dari salah satu founding fathers yaitu Subhan

Maulana yang secara filosofi memiliki arti apabila ada yang terkena

musibah atau bencana atau masalah (Mboka=Jatuh) dan

(Juru=Sempoyongan), kita secara bersama-sama tanpa memandang

suku, ras dan status sosial membantu untuk menyelesaikan masalah.42

Adapun nama-nama ketua KAE dari awal terbentuknya hingga

sekarang:

1. Rekan Subhan Maulana

42 Dokumentasi, Profil Komunitas Kerukuan Anak Ende, Mataram 21 Januari 2017.

Page 48: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

33

2. Rekan Zulhan Abidin MB

3. Rekan Ibrahim Ummar Ba

4. Rekan Syahdun Ramdhan MB

5. Rekan Ahmad Ramli

6. Rekan Andika Mahmud

7. Rekan Adin Silalahi

8. Rekan M Masum Yahya

9. Rekan Arif Syarifudin Ahmad

10. Rekan Faturrahman Ola

KAE adalah sebuah organisasi yang tidak berbicara tentang ideologisasi

dan tidak disamakan dengan organisasi yang berskala nasional, akan

tetapi KAE hanyalah sebuah organisasi yang menjnjung nilai-nilai

egaliter atau kebersamaan. Seiring berjalannya waktu, KAE mengalami

metamorfosa dari sebuah organisasi yang nonformal menjadi

semiformal bahkan menjadi formal, dari yang tidak memiliki badan

hokum dan atribut keorganisasian sampai organisasi yang memiliki

atribut berupa logo dan badan hUkum atau AD/ART. Ekskalasi atau

peningkatan tersebut tidak lain berkat kerja keras dan semangat serta

loyalitas dan totalitas masyarakt KAE pada umumnya dan juga tidak

terlepas dari dukungan para sesepu dan para senior.43

2. Visi dan Misi Komunitas Kerukunan Anak Ende

Dalam perjalanan sejarahnya yang cukup panjang Komunitas kerukunan

Anak Ende (KAE) memiliki Visi-Misi sebagai berikut:

43 Dokumentasi, Profil Komunitas Kerukunan Anak Ende, Mataram, 21 Januari 2017.

Page 49: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

34

c. Visi

Mewujudkan Organisasi Yang Ideal Sebagai Representasi Dari Kader

Cerdas Yang Menjunjung Tinggi Nilai Kekeluargaan.

d. Misi

a. Menumbuhkan Penghayatan Dan Pengamalan Ajaran Islami

Sehingga Bertingkah Laku Sikap Dan Perbuatan Anggota

Organisasi Sesuai dengan Ajaran Agama Islam.

b. Menciptakan Kinerja Anggota Yang Bertanggung Jawab Serta

Mmapu Mengadakan Hubungan Kerja Sama Dengan Masyarakat.

2. Keadanan Ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram

dari tahun 2004-2017

Dalam suatu organisasi ketua atau pemimpin merupakan faktor

terpenting karena tanpa seorang pemimpin maka suatu organisasi tidaklah

berarti apa-apa atau tidak bisa berjalan dengan baik.

Ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende dari tahun 2004-2017 berjumlah

10 orang. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai keadaan ketua di

Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram dapat dilihat dalam

tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Nama Ketua Kerukunan Anak Ende (KAE)44

No Nama L/P Jabatan Pendidikan/jurusan

1 Subhan Maulana L Ketua S1

2 Zulhan Abidin L Ketua S1

3 Ibrahum Ummar

Ba

L Ketua S1 di IKIP Mataram

44 Dokumentasi, Profil Kerukunan Anak Ende (KAE), Mataram 22 Januari 2017.

Page 50: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

35

4 Syahdun

Ramadhan

L Ketua S1

5 Ahmad Ramli L Ketua S1 di IKIP Mataram

6 Andika

Mahmud

L Ketua S1 FPOK di IKIP

Mataram

7 Adin Silalahi L Ketua S1 Kimia di IKIP Matarm

8 M Ma‟sum

Yahya

L Ketua Semester 8Matematika di

UNRAM

9 Arif Syarifudin

Ahmad

L Ketua Semester 6 Hukum di

Muhammadiyah

10 Faturrahman

Ola

L Ketua Semester 6 BKI di IAIN

Mataram

Dari tabel diatas, dapat dipahami bahwa jumlah seluruh ketua Komunitas

Kerukunan Anak Ende dari tahun 2004-2017 berjumlah 10 orang, yang

terdiri dari berbagai macam lulusan perguruan tinggi yang ada di Mataram.

3. Keadaan Anggota Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram

pada Tahun 2016/2017.

Sama halnya dengan ketua, anggota juga merupakan subjek yang penting

dan harus dalam suatu organisasi. Tanpa anggota maka proses kegiatan

dalam suatu organisasi tidak akan berjalan. Berdasarkan hasil wawancara

dengan ketua Kerukunan Anak Ende bahwa jumlah keseluruhan masyarakat

Kerukunan Anak Ende berjumlah 236 orang yang terdiri dari laki-laki

berjumlah 100 dan perempuan berjumlah 136 orang. Akan tetapi untuk

anggota yang termasuk dalam keanggotaan Komunitas Kerukunan Anak

Ende berjumlah 125 orang. Yang terdiri dari laki-laki berjumlah 45 dan

perempuan berjumlah 80 orang.

Page 51: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

36

4. Struktur Organisasi

Dalam suatu lembaga pendidikan atau organisasi, diperlukan adanya

struktur organisasi tersebut. Perkembangan suatu organisasi sebagai total

system, pengelolaannya sangat tergantung pada pengelolaan seluruh

subsistem baik secara sendiri maupun secara keseluruhan sisten. Adapun

struktur organisasi yang ada di Komunitas Kerukunan Anak Ende dapat

dilihat pada bagan struktur tersebut:

Page 52: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

37

Bagan I

Struktur Organisasi Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE)

tahun 2016/2017

KETUA DPA

M. MAHSUM YAHYA

KETUA MPK

HAMKA ALMU

Dpa Kerohanian

Arifin Lewo

Dpa Pengkaderan

Abdul Salim

Dpa Humas

S. Hartina Mbele

KETUA KAE

FATURRAHMAN OLA

Dpa Seni Budaya Abu Bekar Sidik

Dpa Olahraga

Arif Syarifudin

Sekretaris Umum

Khairun Nasirah

KOORDINATOR

Bendahara Umum

Sri Wahyuni

C.O Kerohanian

Arifin Hamdu

C.O Pengkaderan

Yurni

C.O Humas

Fadilah F

ANGGOTA KAE

C.O Seni Budaya

Arham Ali

C.O Olahraga

Manfur

Page 53: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

38

B. Proses Perubahan Perilaku Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota

Mataram Pada Tahun 2016/2017

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

dengan Ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende dan anggota dari Kerukunan

Anak Ende ditemukan hasil penelitian sebagai berikut :

Hasil wawancara yang dilakukan penulis secara khusus dengan Ketua

Komunitas Kerukunan Anak Ende, Faturrahman mempunyai hasil sebagai

berikut:

“Proses perubahan perilaku di Komunitas Kerukunan Anak Ende di Mataram karena adanya program-program kegiatan yang merubah sikap para anggota Kerukunan Anak Ende kearah yang lebih baik (positif). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan yaitu Diskusi harian, pengajian, olahraga, seni budaya, kerajinan tangan dan lain-lain. Tetapi yang menjadi hambatan disini yaitu tidak semua masyarakat atau anggota Kerukunan Anak Ende yang mau mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende . Saya dan kepengurusan Kerukunan Anak Ende akan mencoba semaksimal mungkin untuk mengajak masyarakat atau anggota Kerukunan Anak Ende untuk mengikuti kembali kegiatan atau program-program kerja yang sudah direncanakan.45 Sedangkan Wakil Komunitas Kerukunan Anak Ende, Khaerunnasirah

menjelaskan mengenai proses perubahan perilaku yang terjadi di Komunitas

Kerukunan Anak Ende.

“Bahwasannya proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende itu terjadi karena faktor dari dalam diri anggota itu sendiri dan dari lingkungan. Kalau dari dalam diri anggota ada yang mau mengikuti program kerja yang sudah direncanakan dan ada juga yang tidak mau mengikutinya. Untuk masalah lingkungan, karena banyak anggota yang berteman dengan orang yang pemalas dalam mengikuti kegiatan yang direncanakan di Komunitas Kerukunan Anak Ende. Yang lebih menyedihkan dari proses perubahan perilaku di Komunitas Kerukunan Anak Ende yaitu terjadi perkotak-kotakan daerah. Bisa dikatakan mereka memilih teman yang sama daerahnya”. Sekretaris Komunitas Kerukunan Anak Ende , menjelaskan mengenai

proses perubahan perilaku yang terjadi di Komunitas Kerukunan Anak Ende.

45 Wawancara, Ketua Kerukunan Anak Ende , Faturrahman, 20 Januari 2017.

Page 54: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

39

“Proses perubahan perilaku yang terjadi di Komunitas Kerukunan Anak Ende, terjadi karena terjadi perkotak-kotakan daerah dari anggota itu sendiri. Mereka lebih memilih teman dari daerah yang sama. Mereka selalu membedakan teman. Mereka tidak bersatu. Mereka juga selalu menjatuhkan antara satu daerah dengan daerah yang lain.46 Anggota Komunitas Kerukunan Anak Ende, Masyita Bina, menjelaskan

mengenai proses perubahan perilaku yang terjadi di Komunitas Kerukunan Anak

Ende.

“Bahwasannya di Komunitas Kerukunan Anak Ende telah terjadi perubahan perilaku yang dari positif ke negatif. Misalnya dulu waktu menjadi anggota resmi Kerukunan Anak Ende mereka rajin mengikuti kegiatan atau program kerja yang telah direncanakan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende. Tetapi lama kelamaan mereka menjadi malas mengikutinya, karena mereka lebih mengikuti ajakan teman yang membuat mereka untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Banyak diantara mereka yang menjadikan alasan daerah untuk tidak mengiktui kegiatan yang dilaksanakan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende. Mereka membuat perkotak-kotakan daerah”.47 Anggota Kerukuna Anak Ende, Ramadhan menjelaskan mengenai proses

perubahan perilaku Komunitas Kerukunan Anak Ende.

“Perubahan perilaku yang terjadi di Kerukunan Anak Ende yaitu perubahan pada tingkah laku, perbuatan. Pada tingkah laku mereka tidak menghormati yang tua dan menghargai yang muda. Mereka sering melawan dan tidak mengikuti saran dari yang lebih tua atau senior. Untuk yang muda mereka sering meremehkan dan saling menjatuhkan satu sama lain. Mereka menganggap diri mereka yang paling baik dan hebat. Kebanyakan mereka juga hanya pintar berbicara, tetapi dalam melaksanakan tugas mereka lepas tangan. Mereka tidak bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh ketua Kerukunan Anak Ende dan kepengurusan Kerukunan Anak Ende . Ketua bidang Kerohanian, Syamsiah Husen, menjelaskan mengenai

proses peubahan perilaku yang terjadi di Komunitas Kerukunan Anak Ende.

“Bahwasannya untuk masalah kerohanian, banyak anggota yang tidak mengikutinya. Bahkan yang mengikutinya hanya 5 atau 6 orang saja yang mengikutinya. Mereka lebih senang untuk acara-acara kesenangan semata. Untuk masalah diskusi kerohanian, pengajian mereka jarang mengikutinya”.48

46 Wawancara, Sekretaris Kerukunan Anak Ende , Fadilah Fahmiyanti, 21 Januari 2017. 47 Wawancara, Anggota Kerukunan Anak Ende , Masyita Bina, 21 Januari 2017. 48 Wawancara, Ketua Bidang Kerohanian, Syamsia Husen, 23 Januari 2017.

Page 55: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

40

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa proses

perubahan perilaku yang terjadi di Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota

Mataram, berdampak negatif dan postif. Untuk yang negatif mereka yang dari

awalnya rajin mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh kepengurusan

Komunitas Kerukunan Anak Ende, pada akhirnya mereka malas mengikutinya

karena faktor dari lingkungan serta dari dalam diri mereka sendiri.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Sosial Pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram Pada Tahun

2016/2017.

Dalam proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende, ada faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ketua Komunitas

Kerukunan Anak Ende , Faturrahman di Kota Mataram,

“Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende yaitu banyaknya tugas atau kegiatan kampus. Anggota Kerukunan Anak Ende yang beranggapan bahwa suatu organisasi hanya membuang-buang waktu mereka saja. Tidak ada kesadaran diri mereka tentang tanggung jawab. Lingkungan kos mereka yang banyak anggota yang tidak mau mengikuti organisasi, dan pergaulan bebas. Ajakan dari teman untuk berubah kearah yang tidak baik”.49 Wakil ketua Komunitas Kerukunan Anak Ende, Khaerunnasirah

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada

komunitas Kerukunan Anak Ende ,

“Bahwasannya faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende adalah faktor budaya, lingkungan tempat tinggal, dan faktor pergaulan”.50

49 Wawancara, Ketua Kerukunan Anak Ende, Faturrahman, 22 Januari 2017. 50 Wawancara, Wakil Ketua Kerukunan Anak Ende, Khaerunnasirah, 23 Januari 2017.

Page 56: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

41

Sekretaris Komunitas Kerukunan Anak Ende menambahkan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende ,

“Faktor-faktor yang sangat berpengaruh pada perubahan perilaku Komunitas Kerukunan Anak Ende dilihat dari segi negatifnya yaitu adanya pemikiran dalam diri anggota tentang perkotak-kotakan daerah, komunikasi yang kurang, rasa sosial yang kurang dan sikap tertutup antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Disamping itu ada faktor lingkungan dan budaya. Akibatnya mereka saling menjatuhkan teman mereka sendiri. dari segi positif yaitu mereka dapat berbicara dan berhadapn didepan orang banyak, timbulnya sifat percaya diri daari anggota tersebut. Adanya sikap tanggung jawab, disiplin waktu serta bijaksana dalam bertindak.51 Anggota Kerukunan Anak Ende menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende,

“Menurut penglihatan saya, perubahan perilaku yang terjadi selama ini mengarah kearah yang negatif. Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor pergaulan. Karena didalam diri anggota Kerukunan Anak Ende sendiri timbul sifat perkotak-kotakan antara daerah, tidak ada sikap mengormati antara sesama anggota, banyak berbicara tetapi tidak bisa bekerja. 52 Anggota Komunitas Kerukunan Anak Ende, menjelaskan mengenai

faktor-fakyot yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende,

“Bahwasannya salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada perubahan perilaku anggota Komunitas Kerukunan Anak Ende adalah lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan yaitu ajakan teman itu sendiri. Terkadang ajakan teman membawa pada dampak positif dan ada juga yang membawa ke dampak positif. Untuk yang negative ajakan agar tidak mengikuti kegiatan yang dijalankan oleh kepengurusan Komunitas Kerukunan Anak Ende, tidak mengikuti kuliah dan lain sebagainya. Untuk dampak yang positif yaitu ada teman yang peduli untuk selalu mengajak kearah yang baik, misalnya untuk mengikuti kegiatan kerohanian, pengajian, diskusi, olahraga dan lain sebagainya”.

51 Wawancara, Sekretaris Kerukunan AnaK Ende, Fadila Fahmiyanti, 24 Januari 2017. 52 Wawancara, anggota Kerukunan Anak Ende, Masyita Bina, 24 Januari 2017.

Page 57: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

42

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan

Anak Ende Di Kota Mataram adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dalam diri anggota organisasi itu

sendiri. Mereka lebih memilih berdiam diri di kos dari pada mengikuti

kegiatan yang dijalankan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende. Mereka

yang awal-awalnya rajin untuk mengikutinya, tetapi lama-kelamaan mereka

jadi malas untuk mengikutinya. Ada yang menganggap bahwa suatu

organisasi itu hanya membuang waktu saja. Banyak diantara anggota

Komunitas Kerukunan Anak Ende yang lebih senang bergaul dengan

anggota yang berasal dari daerah yang sama. Daerah yang menjadi satu

alasan mereka untuk tidak mengikutinya. Terjadi perkotak-kotakan daerah di

Komunitas Kerukunan Anak Ende. Itu yang menyebabkan mereka

beranggapan bahwa daerah mereka lebih baik dari daerah lainnya. Mereka

tidak bisa menghormati anggota yang lebih tua dan tidak menghargai yang

lebih muda.

Untuk proses perubahan kearah yang positif yaitu banyak anggota yang

dulunya tidak aktif dalam forum diskusi mereka jadi aktif. Timbulnya

percaya diri dalam diri anggota tersebut. Mereka lebih bertanggung jawab

dalam melakukan aktivitas keseharian. Adanya kebersamaan antara anggota

yang satu dengan anggota yang lain.

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi

oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor internal yang dimaksud

adalah jenis rasa tau keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat

Page 58: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

43

dan intelegensia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende yaitu dari dalam diri anggota itu sendiri.

Ada anggota yang sadar mengenai kewaibannya dan ada anggota yang tidak

sadar mengenai kewajibannya. Semua kegiatan dan program kerja yang

dijalankan dari kepengurusan Kerukunan Anak Ende itu semua untuk

kepentingan seluruh masyarakat Kerukunan Anak Ende. Kegiatan itu

bermaksud untuk merubah mereka kearah yang lebih baik. seperti yang kita

ketahui kegiatan belajar dikampus hanya berkisar 30% dibandingkan dengan

kegiatan di luar kampus. Tetapi didalm diri mereka tidak ada kesadaran akan

hal itu. Hal itu yang menyebabkan perubahan perilaku pada komunitas

Kerukunan Anak Ende dari yang negatif ke positif dan dari yang positif ke

negatif.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang terjadi diluar diri anggota

komunitas itu sendiri. Faktor eksternal meliputi lingkungan, tradisi budaya.

Proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende yang

terjadi karena faktor lingkungan yaitu ajakan teman kerarah yang tidak baik.

Apabila kita mempunyai teman yang pemalas maka kita pun ikut pemalas.

Itu yang terjadi pada anggota Kerukunan Anak Ende. Tidak ada kesadaran

dalam diri mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh

kepengurusan Komunitas Kerukunan Anak Ende. Padahal semua kegiatan

tersebut untuk merubah perilaku mereka kearah yang lebih baik. Banyak

anggota Kerukunan Anak Ende yang memilih kegiatan untuk kesenangan

diri sesaat.

Page 59: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

44

Faktor ekstrenal yang dimaksudkan disini adalah faktor lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk

mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat

merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu

terus berusaha menaklukan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat

dikuasainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende di lingkungan yaitu lingkungan kos yang beragam.

Yang beragam disini maksudnya adalah teman yang memiliki sifat yang

beragam. Ada teman yang memiliki karakter yang baik dan ada yang tidak

baik. Ajakan dan pergaulan teman yang menyebabkan mereka berubah

tingkah laku. Ada yang menyebabkan mereka berubah kearah yang baik dan

ada yang menyebabkan mereka berubah kearah yang tidak baik.

Sebagaimana yang tercantum dalam bagan berikut.

Tabel 2.2

Perubahan Perilaku

PERILAKU

(Komunitas KAE)

FAKTOR

EKSTERNAL (Lingkungan)

FAKTOR INTERNAL (Dalam Diri Individu)

Perilaku Positif

Perilaku Negatif Perilaku Positif

Perilaku Negatif

Page 60: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

45

Dari bagan di atas, terlihat bahwa perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende terjadi dari yang baik (positif) ke tidak baik

(negatif) misalnya di Kerukunan Anak Ende setiap malam jumat diadakan

yasinan bersama. Ada anggota yang awalnya dia rajin mengikuti kegiatan

tersebut, tetapi karena ajakan teman kearah yang tidak baik, seiring berjalannya

waktu anak atau anggota tersebut jadi malas mengikuti kegiatan tersebut. Sama

seperti perubahan perilaku dari yang tidak baik (negatif) ke baik (positif). Itu

semua ajakan teman atau lingkungan disekitarnya. Perubahan perilaku seseorang

bisa berubah kapan saja dan itu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu dalam diri

individu dan faktor eksternal yaitu lingkungan.

Page 61: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

46

BAB III

PEMBAHASAN

A. Proses Perubahan Perilaku Sosial Pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

di Kota Mataram Pada Tahun 2016/2017.

Setiap manusia yang melakukan suatu perbuatan memiliki tujuan yang

ingin dicapai. Akan tetapi, pekerjaan sama yang dikerjakan oleh banyak orang

belum tentu memiliki tujuan yang sama. Orang bisa berbeda-beda dalam

sebagian tujuan yang ingin dicapai, tetapi mereka mungkin sepakat pada tujuan

yang lain. Tujuan itu sering hanya bersifat pemuasan kebutuhan biologis dan

pemuasan kebutuhan psikologis, atau bisa juga untuk pencapaian nilai-nilai

tertentu sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.

Tingkah laku manusia tidak mudah dipahami tanpa mengetahui faktor-

faktor yang mendorongnya melakukan perbuatan tersebut. Faktor-faktor yang

menggerakkan tingkah laku manusia itulah yang dalam ilmu jiwa disebut

sebagai motif.53 Sebuah kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih,

yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu. Kelompok dapat berupa kelompok formal dan informal.

Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang didefinisikan oleh struktur

organisasi, dengan penentuan tugas berdasarkan penunjukkan penugasan kerja.

Sebaliknya kelompok informal adalah perhimpunan yang tidak terstruktur secara

formal maupun secara organisasional.54

Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang

dimliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam

53 Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (Jakarta: CV Pustaka Setia, 2012), h. 119. 54 Stephen Robbins;Penerjemah Diana Angeica, Perilaku Organisasi (Jakarta:Salemba Empay.

2008), h. 356.

Page 62: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

47

organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna

meningkatkan keefektifan suatu organisasi.55

Dari paparan data dan temuan yang peneliti temukan di Komunitas

Kerukunan Anak Ende bahwa di Komunitas tersebut sudah terjadi proses

perubahan perilaku. Ada dua proses perubahan perilaku yang terjadi pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende , yaitu:

1. Faktor Internal

Perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus).

Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3 domain, yaitu kognitif (pengetahuan),

Afektif (sikap) dan Psikomotor dari tindakan (keterampilan). Istilah tingkah

laku (behavior) dipakai untuk menunjukkan tiap perubahan di dalam runga

hidup yaitu perubahan dalam arti psikologis.56

Kaum Behavioris, dipelopori oleh B.F Skinner, memandang kepribadian

sebagai rangkaian kebiasaan (habit) yang tersusun dari sejumlah hubungan

rangsang (stimulus) dan reaksi respon yang memperoleh penguatan

(reinforcment). 57 Pendekatan Skinner dalam mengubah perilaku adalah

dengan mengatur lingkungan yang memberikan imbalan bagi perilaku yang

diinginkan. Skinner mengakui bahwa kita memiliki proses berpikir dan

emosi namun ia menganggapnya tidak relevan dengan penjelasan dan

pemahaman tentang perilaku.

Menurut Skinner pikiran dan emosi memang ada, namun hal-hal tersebut

tidak menyebabkan timbulnya suatu perilaku. Pikiran, emosi, dan hal-hal

internal lain sama seperti seluruh karakteristik organisme lainnya, dibentuk

55 Ibid h, 11. 56 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian (Jakarta:PT Rajagrafindo,2010), h. 231. 57 Sarlito Sarwono, Pengantar Psikologi, h. 169.

Page 63: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

48

oleh peristiwa lingkungan. Kepribadian bukanlah suatu bentuk keunikan

manusia karena kepribadian hanya sekedar suatu kelompok perilaku yang

telah didukung dengan baik oleh lingkungannya sehingga makhlauk hidup

apapun akan dapat memiliki kepribadian seperti yang telah didefinisikan

oleh teori skinner.58

Dari teori Skinner tersebut dapat dikaitkan dengan perubahan perilaku

yang terjadi pada Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE). Dalam hal ini

perubahan perilaku terjadi karena dorongn dari dalam diri individu yang

didukung oleh lingkungan disekitarnya. Pengaruh pergaulan sangat

berpengaruh pada perubahan perilaku seseorang tetapi semua itu kembali

pada individu itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Skinner bahwa

kepribadian sebagai rangkaian kebiasaan yang tersusun dari sejumlah

hubungan rangsang dan reaksi yang memperoleh penguatan. Dalam

komunitas Kerukunan Anak Ende ada sebagian yang merubah perilaku

seseorang kearah yang baik seperti mereka bisa menjadi teladan bagi

anggota-anggota yang laiinya. Disamping itu ada juga terjadi pertentangan

pemikiran yang menyebabkan individu susah untuk merubah perilakunya

kearah yang baik. Akibatnya banyak anggota Komunitas Kerukunan Anak

Ende saat ini yang memiliki sikap ego, gengsi, dan ingin menang sendiri.

Disamping itu juga mereka tidak dapat membedakan mana yang tua dan

mana yang lebih muda. Terjadinya perpecahan daerah yang menyebabkan

mereka tidak bersatu antara satu dengan yang lainnya.

Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari

proses interaksi dengan lingkungan. Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan

58 Howard Friedman & Miriam Schustack, diterjemah oleh Fransiska Dian Ikarini Dkk, Kepribadian;Teori Klasik dan Riset Modern (Jakarta:Erlangga,2006), h. 236.

Page 64: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

49

merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakan. Didalam proses

pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yang berasal dari dalam diri itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain

susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, dan belajar.

Dalam proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende, ketua KAE selalu memberi motivasi kepada anggota masyarakatnya

untuk kearah yang lebih baik. itu yang menyebabkan perubahan perilaku dari

yang negatif ke positif. Disamping itu ada juga anggota yang hanya

mendengar nasihat dan motivasi tetapi mereka tidak menerapkan dalam

kehidupan berorganisasi.

Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan

sendirinya tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme

yang bersangkutan, baik itu stimulus eksternal maupun stimulus internal.

Didalam proses perubahan perilaku ada dua perubahan yang terjadi yaitu

perubahan yang terjadi kearah negatif dan perubahan yang terjadi kearah

yang positif. Sikap positif merupakan perwujudan nyata dari intensitas

perasaan yang memerhatikan hal-hal yang positif. Sikap positif yang terjadi

pada Komunitas Kerukunan Anak Ende yaitu merubahnya sikap atau tingkah

anggota komunitas Kerukunan Anak Ende kearah yang positif. Mereka bisa

berbicara dan berhadapan didepan banyak orang. Timbulnya sikap percaya

diri, saling membantu antar sesama, memiliki sikap tanggung jawab dan lain

sebagainya.

Untuk menyatakan sikap yang positif, seseorang tidak hanya

mengekspresikannya hanya melalui wajah, tetapi juga dapat melalui

bagaimana cara ia berbicara, berjumpa dengan orang lain, dan cara

Page 65: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

50

mengahadapi masalah. Sikap positif juga mencerminkan seseorang yang

memiliki kepercayaan diri yang baik, dan karenanya ia patut dikenal dan

diketahui. Usaha yang dapat dilakukan untuk menuju sikap positif adalah

tumbuhkan pada diri bahwa sesuatu yang postif akan diperoleh dari

kebiasaan baru, jangan biarkan perkecualian sebelum kebiasaan baru

mengakar di kehidupan pribadi, berlatih dan berlatih terus setiap

kesempatan, tanpa rasa jenuh dan bosan.59

Sikap negatif harus dihindari, karena hal ini mengarahkan seseorang

pada kesulitan diri dari kegagalan. Proses perubahan perilaku pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende yang negatif terjadinya perkotak-kotakan

daerah yang membuat mereka terpisah. Tidak ada kebersamaan. Hidup tidak

rukun akibat dari sikap yang mempertahankan ego dan wilayah masing-

masing. Anggota yang dari awalnya rajin mengikuti kegiatan yang

dilaksanakan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende , dengan

berjalannya waktu mereka menjadi malas untuk mengikutinya. Sesuatu yang

menunjukkan sikap ketidakramahan, ketidak menyenangkan, dan tidak

memiliki kepercayaan diri.

Untuk menghilangkan sikap negative tersebut adalah belaar mengenali

sifat negatif diri, bersikap jujur terhadap diri atau pada orang lain, dan

akuilah bahwa sikap negatif itu memang dilakukan.60

2. Faktor Eksternal

Teori Behavioralisme ingin menganalisis hanya perilaku yang Nampak

saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Belakangan, teori kaum

behavioralisme lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut

59 Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian (Jakarta:PT Indeks,2007), h. 56. 60 Ibid, h. 57.

Page 66: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

51

merek seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar.

Behavioralisme tidak mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek,

rasional atau emosional, kaum behavioralisme hanya ingin mengetahui

bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.

Kaum behaviorisme berpendapat bahwa organism dilahirkan tanpa sifat-

sifat sosial atau psikologis, perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku

digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak

kesenangan dan mengurangi penderitaan.61

Hujjatul Islam Abu Hamid al Ghazali mendefinisikan akhlak dengan,

“Ungkapan tentang kondisi yang menetap di dalam jiwa, dimana semua

perilaku bersumber darinya dengan penuh kemudahan tanpa memerlukan

proses berpikir dan merenung. Al Jurjani juga mendefinisikan akhlak

sebagaimana Imam al Ghazali, “Hai‟atun lin nafsi râsikhatun tashduru

„anhâl af‟âl bi suhûlatin wa yusrin min ghairi hâjatin ilâ fikrin wa

rawiyyatin”. Ibnu Miskawaih, filosof muslim pertama yang membahas

tentang akhlak juga mendefinisikan serupa. Menurutnya, makna akhlak

adalah, “suatu kondisi jiwa yang mendorong untuk melakukannya tanpa

berpikir dan merenung.” (Hâlun lin nafsi dâ‟iyatun laha ila af‟âlihâ min

ghairi fikrin wa rawiyyatin).62

Dari semua definisi akhlak yang dipaparkan oleh jumhur ulama‟ di atas,

kita dapat menyimpulkan bahwa akhlak memiliki 3 ciri, yaitu; pertama,

akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,

61 Kholil Lur Rochman, Kesehatan Mental (Purwokerto:STAIN Press, 2010), h. 181.

62Muhammad bin Mukarram bin Manzhûr al Afriqi al Mishri, Lisânul „Arab, Daru Shâdir, Beirut, Cet. I, Juz X, h. 85.

Page 67: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

52

sehingga sudah menjadi karakternya; kedua, akhlak adalah perbuatan yang

dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran; ini tidak berarti bahwa saat

melakukan sebuah perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar,

hilang ingatan, tidur atau gila; ketiga, akhlak adalah perbuatan yang timbul

dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan

dari luar.63

Skinner meyakini bahwa seluruh perilaku manusia ada penyebabnya.

Menurut Skinner, penyebab terjadinya perubahan perilaku yaitu karena

lingkungan. 64

Perilaku dapat diobservasi, baik langsung seperti tertawa, minum dan

lain sebagainya maupun secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan.

Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap perubahan

perilaku kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan, norma

dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh

lain yang kita alami. Perilaku ini berlangsung cukup lama dan mungkin pula

hingga saat ini. Bahkan bisa saja perilaku yang sama turun temurun dari

generasi ke generasi di organisasi.65

Mengenai faktor Eksternal itu akan diuraikan beberapa hal ialah sebagai

berikut:

a. Dalam interaksi kelompok, dimana tempat hubungan timbal balik yang

langsung antar manusia.

b. Karena komunikasi, dimana terdapat pengaruh-pengaruh hubungan

langsung dari satu pihak saja.

63 Thâha Abdussalam Khudhair, Falsafatul Akhlâq „inda Ibni Miskawaih, 1417 H/ 1997 M, h. 26

64 Howard Friedman, Kepribadian, h. 236. 65 Stephen Robbins, Perilaku Organisasi, h. 129.

Page 68: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

53

Perubahan perilaku dapat berlangsung dalam interaksi kelompok tetapi

dalam hal itu harus dibedakan pula dua macam interaksi kelompok, ialah

perubahan perilaku karena “shiftingof reference-groups dan perubahan

perilaku di dalam situasi kontak sosial diantara dua kelompok itu. Pada

interaksi tersebut hanya terdiri atas hubungan antara anggota kelompok

berlainan yang berdasarkan kunjungan-mengunjungi saja, sedangkan pada

hal yang pertama interaksi itu lebih lama dan lebih mendalam karena

berlangsung kehidupan di dalam satu kelompok saja.

Mengenai proses perubahan perilaku yang terjadi pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende yaitu melalui lingkungan. Dimana setiap hari dan

setiap waktu mereka berhadapan dengan sesama masayarakat dari Flores

NTT. Jadi apabila salah satu anggota yang ingin mengikuti kegiatan yang

dilaksanakan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende, maka mereka akan

saling mengajak anggota yang lainnya. Itu semua tergantung dari

lingkungan dan teman. Apabila didalam satu kos atau tempat tinggal yang

selalu rajin dalam mengikuti kegiatan Kerukunan Anak Ende cuma satu

orang atau dua orang maka anak tersebut akan terpengaruh dengan teman

lain yang selalu malas dan tidak mau mengikuti kegiatan atau rutinitas yang

dilaksanakan/yang diprogramkan oleh kepengurusan Kerukunan Anak Ende

.

Hal yang sangat mendasar dari perubahan perilaku pada komunitas

Kerukunan Anak Ende yaitu terjadinya faktor pergaulan yang merusak

perilaku anggota sendiri. Mereka lebih memilih bergabung dengan sesama

anggota yang berasal dari kampung yang sama. 66

66 Eko Meinarno, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2010), h. 201.

Page 69: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

54

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Sosial Pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende Di Kota Mataram Pada Tahun

2016/2017.

Pembentukan sikap dan tingkah laku tidak terjadi demikian saja,

melainkan melalui suatu proses tertentu, melalui kontak sosial terus-menerus

antara individu dengan individu-individu lain disekitarnya. Dalam hubungan ini,

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku adalah:

1. Faktor Internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang

bersangkutan, seperti faktor pilihan. Kita tidak dapat menangkap seluruh

rangsangan dari luar melalui persepsi kita, oleh karena itu kita harus memilih

rangsangan-rangsangan mana yang akan kita dkati dan mana yang harus kita

jauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan-

kecenderungan dalam diri kita. Karena harus memilih inilah kita menyusun

sikap positif terhadap satu hal dan membentuk sikap negatif tehadap hal

lainnya.67

Tingkah laku manusia adalah corak kegaiatan yang sangat dipengaruhi

oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor internal yang dimaksud

antara lain sebagai berikut:

e. Jenis Ras/ Keturunan

Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas.

Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki cirri-ciri

tersendiri.

67 Ibid, h. 205.

Page 70: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

55

f. Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara

berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-sehari, dan pembagian tugas

pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkinkan karena faktor hormonal,

struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali

berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan laki-laki cenderung

berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.

g. Kepribadian

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun

dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri

terhadap segala rangsang baik yang dating dari dalam dirinya maupun

dari lingkungan, sehingga corak dan kebiasaab itu merupaka suatu

kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.

h. Intelegensia

Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan

bertindak secara terarah dan efektif. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh

intelegensia adalah tingkah laku intelegen dimana seseorang dapat

bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil

keputusan.

i. Bakat

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungknkannya

dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan

keterampilan khusus.68

68 Sri Kusmiati, Dasar-Dasar Perilaku (Jakarta:Penerbit Depkes RI,1990), h. 37-38.

Page 71: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

56

Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang berasal

dari dalam diri individu sendiri dikarenakan :

a. Individu tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas;

b. Individu kurang termotivasi dalam hidup;

c. Individu enggan menelaah diri;

d. Faktor usia.

Pada empat faktor penghambat inetrnal perubahan perilaku diatas jelas

terlihat bahwa indivdu terbelenggu pada masa kanak-kanaknya, dan tidak

dapat menjadi pribadi dewasa.69

2. Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor yang terdapat dalam diri sendiri, maka perubahan

perilaku ditentukan pula oleh faktor-faktor yang berada diluar, yaitu:

a. Sifat objek, sikap itu sendiri, bagus atau jelek dan sebagainya;

b. Kewibawaan;

c. Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut;

d. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap;

e. Situasi pada saat itu dibentuk.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan perilaku pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende yang sangat menonjol adalah lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk

mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan

lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus-

69 Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian, h. 10.

Page 72: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

57

menerus beruasaha menaklukan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat

dikuasainya.70

Penerimaan masyarakat atau lingkungan sosial juga mempengaruhi

keinginan individu untuk mengubah perilakunya dan mengembangkan

kepribadiannya. Penerimaan sosial yang tinggi menimbulkan rasa percaya diri

tinggi yang berpengaruh pada pengingkatan konsep diri yang positif.

Sedangkan, penerimaan masyarakat atau sosial yang rendah akan menjadikan

seseorang menjadi rendah diri, menarik diri dari kontak sosial, dan terjadi

kecenderungan menutup diri yang akan berpengaruh pada pengembangan

konsep diri negatif.71

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah:

a. Pendidikan, inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar.

Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku.

Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku

seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda

perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.

b. Kebudayaan, kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau

peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu

akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya.

c. Sosial Ekonomi, status sosial ekonomi seseorang akan menentukan

tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga

status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.72

70 Eko Meinarno, Pengantar Psikologi, h. 206-207. 71 Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian, h. 12. 72 Heri Purwanto, Pengantar Perilaku Manusia (Jakarta:PT Persada, 1999), h. 102-103.

Page 73: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

58

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data penelitian sebagaimana dipaparkan dalam bab

paparan data dan bab pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut :

1. Proses perubahan perilaku sosial pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

terjadi dari perilaku negatif ke positif dan dari positif ke negatif.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor internal terdiri dari

faktor, intelegansia, bakat, kepribadian, jenis kelamin dan ras, sedangkan

faktor eksternal yaitu terdiri dari lingkungan, pendidikan dan sosial budaya.

B. Saran-saran

1. Kepada Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram

Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa perubahan perilaku yang terjadi

pada Komunitas Kerukunan Anak Ende di Kota Mataram pada tahun

2016/2017 dikatakan bahwa sudah mengalami perubahan kearah yang tidak

baik (negative) dari tahun-tahun yang sebelumnya. Untuk itu penulis

berharap kepada ketua dan seluruh kepengurusan Kerukunan Anak Ende

tahun 2016/2017 untuk selalu mengajak dan memotivasi kepada seluruh

masyarakat KAE agar hal-hal yang mengarah kearah yang tidak baik

(negatif) tidak terjadi lagi dan agar masyarakat KAE tetap hidup rukun dan

damai tanpa ada perkotak-kotakan daerah.

2. Kepada seluruh masyarakat Kerukunan Anak Ende

Page 74: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

59

Kepada masyarakat Kerukunan Anak Ende penulis berharap agar selalu

bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh ketua dan kepengurusan Kerukunan Anak Ende.

Diharapkan kepada kita semua untuk tidak berpengaruh kepada pergaulan

yang mengarah kearah yang tidak baik (negatif). Jagalah kebersamaan dan

persaudaraan kita.

Page 75: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

60

DAFTAR PUSTAKA

A. Referensi Buku

Adang Hambali&Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian Lanjutan Studi Atas Teori dan Tokoh Psikologi Kepribadian, Bandung: Pustaka Setia, 2013.

As Asmaran , Pengantar Studi Akhlak .Jakarta:PT Rajagrafindo, 2002.

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2012.

Friedman Howard. Kepribadian;Teori Klasik dan Teori Modern.

Jakarta:Erlangga, 2006. Inge Hutagalung. Pengembangan Kepribadian. Jakarta:PT Indeks, 2007. Jalaluddin, Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Lawrence & Daniel penerjemah Anwar, Psikologi Kepribadian Teori & Penelitian.Jakarta:Predana Media Group, 2012.

Laxy.j. moleong, Metode Penelitian Kualitatif edisi refisi,Bandung: PT. remaja

rosdakarya, 2008. Lur Kholil, Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press, 2010. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan .Bandung: Rosdakarya, 2002.

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: Rosda Karya, 2010.

Nina w syam, Sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi,Bandung: simbiosa rekata media, 2012.

Nurul Zuhriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006.

Purwanto Heri. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta:PT Persada, 1999. Seabani, Metodelogi Penelitian(Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Saefullah. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Jakarta: CV Pustaka Setia, 2012.

Shelley E, Taylor&Letitia Anne Peplau&David O, Sears,Psikologi sosial edisi

kedua belas,Jakarta: kencana prenada media group, 2012. Sudjana Nana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah.Bandung:Sinar Baru

Algerindo, 2004.

Page 76: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

61

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D .Bandung:

Alfabeta, 2012. Supria nahli, tahun (2005) jurusan BKI “ pengaruh iklan fashion majalah

terhadap perilaku konsumtif siswa di SMAN 3 Praya

Sri Kusmiati. Dasar-Dasar Perilaku. Jakarta:Penerbit Depkes RI, 1990.

Stephen Robbins, Perilaku Organisasi. Jakarta:Salemba Empat, 2008.

Sztompka Piotr, Dialihbahasakan oleh Alimandan, Sosiologi Perubahan Sosial .Jakarta:Prenada, 2011.

Thoib Ismail, Filsafat Pendidikan Islam. Mataram:Lembaga Pengkajian

Publikasi Islam & Masyarakat, 2013.

B. Jurnal/Makalah

Herdianto, tahun (2005) jurusan KPI “ Efektifitas kode etik kampus dalam mempengaruhi perilaku disiplin mahasiswa bimbingan konseling islam (BKI) fakultas dakwah komunikasi (IAIN) Mataram.

Nakmul Aswati, tahun 2012 jurusan BKI “Pengaruh Halaqah terhadap

Perubahan Perilaku Mahasiswa Anggota LDK An-Nur Komisarariat IKIP Mataram”.

Supriadi nahli, tahun (2005) jurusan BKI “ pengaruh iklan fashion majalah terhadap perilaku konsumtif siswa di SMAN 3 Praya”

Tim Revisi Pedoman-Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, Pedoman Penulisan

Skripsi.

C. Internet

http://kesmas-ode.blogspot.co.id/2012/10/makalah-perubahan-perilaku.html

http://www.pengertianahli.com.kumpulanpengertian Diambil pada hari Selasa, 13 Desember 2016 pada pukul 14:42.

Page 77: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 78: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

63

Lampiran I: Pedoman Observasi Analisis Perubahan Perilaku Pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE) di Kota Mataram

1. Bagaimana sejarah Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE) ?

2. Bagaimana keadaan Ketua serta Anggota Kerukunan Anak Ende (KAE) ?

3. Bagaimana Analisis Perubahan Perilaku Pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende (KAE) ?

Page 79: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

64

Lampiran II: Pedoman Wawancara Analisis Perubahan Perilaku Pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende (KAE) di Kota Mataram

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku ?

2. Sebutkan salah satu hal yang merupakan bukti terjadinya perubahan

perilaku !

3. Hal apa saja yang meliputi perubahan perilaku ?

4. Sebutkan bentuk-bentuk dari perubahan perilaku !

5. Bagaimana proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende (KA‟E) di Kota Mataram ?

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada

Komunitas Kerukunan Anak Ende (KA‟E) di Kota Mataram?

7. Apa saja dampak perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak

Ende (KA‟E) di Kota Mataram ?

8. Bagaimana cara mengatasi atau solusi dari dampak perubahan perilaku

tersebut !

9. Sebutkan faktor pendukung terjadinya proses perubahan perilaku !

10. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan

perilaku !

Page 80: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

65

Lampiran III: Hasil Wawancara Analsis Perubahan Perilaku Pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KAE) Di Kota Mataram tahun 2016/2017.

Identitas Informan

Nama : Faturrahman Ola

Status : Ketua Kerukunan Anak Ende (KAE)

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku ?

Jawaban : Perubahan perilaku adalah proses yang membuat seseorang berbeda

dengan keadaan sebelumnya dalam hal kematangan dan proses

interaksi antara dirinya atau subyek dengan lingkungannya

2. Sebutkan salah satu hal yang merupakan bukti terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban : Buktinya adalah ketika dia tua sifatnya berubah waktu dia remaja.

3. Hal apa saja yang meliputi perubahan perilaku ?

Jawaban : Perubahan yang disengaja, perubahan yang fungsional, perubahan

yang bersifat positif dan negatif.

4. Sebutkan bentuk-bentuk dari perubahan perilaku !

Jawaban : perubahan alamiah dan perubahan terencana

5. Bagaimana proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Sebagian besar masnyarakat Kerukunan Anak Ende (KA‟E) tidak

mengalami proses perubahan perilaku itu sendiri karena mereka

hanya berdiam diri tanpa mengikuti atau melakukan proses.

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KA‟E) di Kota Mataram?

Jawaban : Faktor budaya, faktor lingkungan tempat tinggal, dan faktor

pergaulan.

7. Apa saja dampak perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Dampak perubahan perilaku, pola pikir, sikap, dan sifat.

8. Bagaimana cara mengatasi atau solusi dari dampak perubahan perilaku tersebut !

Jawaban: Mengontrol, dan dipantau serta bombing mereka.

Page 81: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

66

9. Sebutkan faktor pendukung terjadinya proses perubahan perilaku !

Jawaban: Faktor pergaulan yaitu lingkungan, budaya, dan nilai.

10. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban: Komunikasi yang kurang, rasa sosial yang kurang, sikap tertutup antar

sesama.

Page 82: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

67

Lampiran IV: Hasil Wawancara Analsis Perubahan Perilaku Pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KAE) Di Kota Mataram tahun 2016/2017.

Identitas Informan

Nama : Fadila Fahmiyanti

Status : Koordinator Bidang Humas Kerukunan Anak Ende (KAE)

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku ?

Jawaban : Perubahan perilaku adalah perubahan yang terjadi pada diri seseorang

baik tingkah laku maupun sifatnya yang disebabkan oleh beberapa

faktor baik secara eksternal maupun internal.

2. Sebutkan salah satu hal yang merupakan bukti terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban : Salah satu perubahan adalah dari hal-hal yang positif ke negatif salah

satu bukti adalah pergaulan bebas.

3. Hal apa saja yang meliputi perubahan perilaku ?

Jawaban :Sikap, sifat, pola piker.

4. Sebutkan bentuk-bentuk dari perubahan perilaku !

Jawaban : perubahan alamiah dan

5. Bagaimana proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Kurangnya partisipasi lagi dari masnyarakat Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) terhadap program-program kerja yang di terapkan oleh

pengurus.

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KA‟E) di Kota Mataram?

Jawaban : Banyaknya tugas / kegiatan kampus.

7. Apa saja dampak perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Tidak berjalan dengan lancar program kerja yang diajukan oleh

pengurus dan tidak saling mengenal.

8. Bagaimana cara mengatasi atau solusi dari dampak perubahan perilaku tersebut !

Page 83: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

68

Jawaban: Harus adanya pendekatan yang dilakukan pengurus terhadap

masnyarakatnya agar semangat serta dapat meluangkan waktunya

untuk kegiatan Kerukunan Anak Ende (KA‟E).

9. Sebutkan faktor pendukung terjadinya proses perubahan perilaku !

Jawaban: Lingkungan tempat tinggal, globalisasi, dan pergaulan bebas.

10. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban: Ketertutupan diri seseorang dari pengaruhnya dunia luar.

Page 84: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

69

Lampiran V: Hasil Wawancara Analsis Perubahan Perilaku Pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KAE) Di Kota Mataram tahun 2016/2017.

Identitas Informan

Nama : Khairun Nasirah

Status : Sekretaris Umum Kerukunan Anak Ende (KAE)

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku ?

Jawaban : Perubahan perilaku adalah berubahnya sifat atau gerak-gerik

seseorang dari sebelumnya.

2. Sebutkan salah satu hal yang merupakan bukti terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban : Bukti terjadinya perilaku seseorang yaitu seseorang yang sebelumnya

rajin ibadah dan belajar kemudian ia menjadi pemalas karena adanya

pengaruh dari luar.

3. Hal apa saja yang meliputi perubahan perilaku ?

Jawaban : Sifat, watak, tingkah laku dan lain-lain.

4. Sebutkan bentuk-bentuk dari perubahan perilaku !

Jawaban : perubahan alamiah dan perubahan terencana

5. Bagaimana proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Kurangnya partisipasi lagi dari masnyarakat Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) terhadap program-program kerja yang di terapkan oleh

pengurus.

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KA‟E) di Kota Mataram?

Jawaban : Banyaknya tugas / kegiatan kampus.

7. Apa saja dampak perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Tidak berjalan dengan lancar program kerja yang diajukan oleh

pengurus dan tidak saling mengenal.

8. Bagaimana cara mengatasi atau solusi dari dampak perubahan perilaku tersebut !

Page 85: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

70

Jawaban: Haus adanya pendekatan yang dilakukan pengurus terhadap

masnyarakatnya agar semangat serta dapat meluangkan waktunya

untuk kegiatan Kerukunan Anak Ende (KA‟E).

9. Sebutkan faktor pendukung terjadinya proses perubahan perilaku !

Jawaban: Lingkungan tempat tinggal, globalisasi, dan pergaulan bebas.

10. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban: Ketertutupan diri seseorang dari pengaruhnya dunia luar.

Page 86: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

71

Lampiran VI: Hasil Wawancara Analsis Perubahan Perilaku Pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KAE) Di Kota Mataram tahun 2016/2017.

Identitas Informan

Nama : Ramadan Ibrahim

Status : Anggota Kerukunan Anak Ende (KAE)

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku ?

Jawaban : Perubahan tindakan, pola pikir yang dipengaruh oleh pemahaman dan

pikiran dalam lingkungan tertentu.

2. Sebutkan salah satu hal yang merupakan bukti terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban : Perubahan pola pikir terhadap sesuatu.

3. Hal apa saja yang meliputi perubahan perilaku ?

Jawaban : Perubahan, sikap, dan perubahan perbuatan.

4. Sebutkan bentuk-bentuk dari perubahan perilaku !

Jawaban : perubahan alamiah dan perubahan terencana

5. Bagaimana proses perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Proses perubahan perilaku yang terjadu di Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) NTT Mataram dimulai dari pemberian pemahaman tentang

organisasi daerah itu sendiri , pendoktrinan anggota tentang organisasi

dan pengetahuan lain yang menunjang perkuliahan dan peningkatan

kualitas anggota dalan pengembangan masnyarakat dan sosial.

Selanjutnya melalui pemahaman baru yang didapat anggota

Kerukunan Kerukunan Anak Ende (KA‟E) akan mengalami

perubahan perubahan perilaku.

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada Komunitas

Kerukunan Anak Ende (KA‟E) di Kota Mataram?

Jawaban : Dampaknya dan perubahan perilaku Anggota Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) NTT Mataram paham tentang apa yang seharusnya

dikerjakan dan yang menjadi tanggung jawab mereka sebagai

mahasiswa dan ketika di masnyarakat nanti.

Page 87: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

72

7. Apa saja dampak perubahan perilaku pada Komunitas Kerukunan Anak Ende

(KA‟E) di Kota Mataram ?

Jawaban : Tidak berjalan dengan lancar program kerja yang diajukan oleh

pengurus dan tidak saling mengenal

8. Bagaimana cara mengatasi atau solusi dari dampak perubahan perilaku tersebut !

Jawaban: Solusinya, perubahan perilaku harus terus dipantau dan dikontrol agar

tidak keluar atau menyimpang dari nilai-nilai organisasi itu sendiri.

Sehingga perubahan yang terjadi adalah perubahan yang diharapkan.

9. Sebutkan faktor pendukung terjadinya proses perubahan perilaku !

Jawaban: Faktor pendukungnya yaitu Nilai-nilai, pemahaman, penyampaian

yang baik dan dampak yang terlihat.

10. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan perilaku !

Jawaban: Faktor penghambatnya yaitu penyampaian yang kurang baik,

penyimpangan nilai dan tidak sesuai realita, dorongan/ pemahaman

diri.

Page 88: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

73

Wawancara dengan Ketua Kerukunan Anak Ende, Faturrahman Ola

Pada Tanggal 20 Januari 2017

Page 89: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

74

Wawancara dengan Sekretaris Umum, Khareun Nasirah Pada Tanggal 20 Januari 2017

Page 90: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

75

Wawancara dengan coordinator HUMAS, Fadila Fahmiyanti

Pada Tanggal 21 Januari 2017

Page 91: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

76

Wawancara dengan anggota Kerukunan Anak Ende (KAE), Ramadhan Ibrahim

Pada Tanggal 22 Januari 2013

Page 92: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

77

Rapat Evaluasi, Pada Tanggal 24 Januari 2017

Page 93: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

78

LOGO KERUKUNAN ANAK ENDE (KAE)

Bentuk Kegiatan dari Bidang Seni Budaya (Kerajinan Tangan)

Page 94: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

79

Page 95: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

80

AD/ART KERUKUNAN ANAK ENDE (KAE) 2016/2017

BAB I

PENGERTIAN DAN WEWENANG

Pasal 1

Pengertian

Musyawarah Raya Kerukunan Anak Ende (KAE) NTT-Mataram disingkat menjadi MUSRA KAE NTT-MATARAM KAE NTT-Mataram

Pasal 2

Wewenang

1. Mendengarkan, memperhatikan dan memberikan pandangan umum serta evaluasi terhadap laporan pertanggung jawaban ketua umum KAE NTT-Mataram periode 2016-2017

2. Membuat dan menetapkan keputusan yang dianggap perlu atau penting

BAB II

PESERTA DAN PENASEHAT MUSRA KAE NTT-MATARAM

Pasal 3

Peserta

1. DPA KAE NTT MATARAM 2. Pengurus KAE NTT-Mataram periode 2016-2017 3. Seluruh anggota KAE NTT-Mataram

Pasal 4

Penasehat

Penasehat MUSRA KAE NTT-MATARAM tahun 2016-2017 terdiri dari para Sesepuh dan Orang Tua

BAB III

PELAKSANAAN SIDANG

Pasal 5

Qorum

1. MUSRA KAE NTT-MATARAM dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 anggota aktif 2. Apabila pasal 5 ayat 1 tidak tercapai, maka sidang ditunda selama 1 x 15 menit selanjutnya

dianggap sah Pasal 6

Page 96: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

81

Sidang Team Formatur

Pasal 7

Hal Suara, Hak Bicara dan Hak Memilih

1. Seluruh peserta MUSRA KAE NTT-MATARAM mempunyai hak suara, hak bicara dan hak memilih

2. Penasehat mempunyai hak atas permintaan sidang atau bila penasehat dianggap perlu dengan izin pimpinan sidang dan tidak mempunyia suara, hak memilih dan hak dipilih.

Page 97: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

1

Pasal 8

Kewajiban

1. Mengikuti sidang dengan baik dan benar 2. Menghargai dan menghormati antara peserta musyawarah, pimpinan musyawarah, dan

penyelenggara musyawarah 3. Hadir ditempat musyawarah 5 menit sebelum acara dimulai 4. Meminta izin kepada pimpinan sidang jika ingin meninggalkan ruangan sidang 5. Mematuhi tata tertib yang telah ditentukan

Pasal 9

Pimpinan Sidang

1. Pimpinan sidang adalah seorang pimpinan sidang terpilih yang didampingi oleh dua orang yang ditunjukan oleh pimpinan sidang terpilih

2. Pimpinan sidang akan memilih pimpinan sidang untuk sidang selanjutnya 3. Agar tidak menjadi pokok permasalahan, maka segala usul dan tata cara mengenai

persoalan yang dibicarakan dan untuk penundaan musyawarah diputuskan oleh pimpinan musyawarah atas kesepakatan peserta musyawarah.

4. Seorang peserta musyawarah yang diberi kesempatan interfensi mengenai suatu hal tersebut dalam ayat 1 tidak diperbolehkan melebihi waktu yang ditentukan oleh pimpinan musyawarah.

5. Jika terjadi sesuatu dan lain hal yang dapat mengancam kelancaran sidang, maka pimpinan sidang akan memberikan kekuasaan palu dari prosudium I ke prosudium selanjutnya sesuai dengan kesepakatan forum

Pasal 10

Peringatan

1. Apabila seorang pembicara dalam musyawarah menggunakan kata-kata yang tidak layak, mengganggu ketertiban atau memprofokasi untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hak peserta musyawarah, maka pimpinan musyawarah harus memberi peringatan supaya pembicara kembali tertib

2. Dalam hal demikian pimpinan sidang memberikan kesempatan yang bersangkutan untuk menarik kembali kata-kata yang menyebabkan diberi peringatan

3. Jika memenuhi permintaan pimpinan musyawarah, maka kata-kata tersebut dalam notulen musyawarah di anggap tidak pernah di ucapkan

Pasal 11

Sanksi

1. Apabila seorang pembicara tidak memenuhi peringatan sebagaimana tercantum dalam pasal 10 ayat 1 atau mengulangi pelanggaran tersebujt di atas, maka pimpinan musyawarah dapat melarang untuk tidak meneruskan pembicaraannya

Page 98: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

2

2. Jika di anggap perlu pimpinan musyawarah dapat melarang pembicara yang di maksud pada ayat 1 untuk menghindari musyawarah mengenai pokok pembicaraan yang bersangkutan.

Pasal 12

Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan di laksanakan secara musyawarah dan mufakat 2. Apabila dengan musyawarah dan mufakat tidak tercapai,maka pengambilan keputusan

dapat di lakukan dengan pemungutan suara (voting) 3. Penyampaian suara terbanyak di lakukan oleh peserta sidang untuk menyatakan

setuju,menolak,dan abstain 4. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak :

a. Musyawarah dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah peserta musyawarah b. Disetujui oleh ½ peserta musyawarah ditambah 1 suara yang memenuhi qorum c. Apabila jumlah peserta belum memenuhi qorum, maka musyawarah di tunda selama 1 x

15 menit d. Dalam waktu 1 x 5 menit peserta memenuhi qorum, maka musyawarah dibuka kembali

dan dinyatakan sah

Pasal 13

Bentuk-bentuk Hasil Musyawarah

1. Keputusan Musyawarah yaitu keputusan yang mempunyai kekuatan yang mengikat dalam organisasi

2. Ketetapan Musyawarah yaitu keputusan yang mempunyai kekuatan yang mengikat ke dalam dan keluar organisasi

3. Rekomendasi musyawarah yaitu keputusan yang mengikat

Pasal 14

Team Formatur

1. Team formatur dipilih oleh peserta MUSRA KAE NTT-MATARAM KAE NTT-Mataram 2. Team formatur bertugas untuk :

a. Menyempurnakan struktur organisasi KAE NTT-Mataram periode berikutnya b. Memilih dan menetapkan calon pengurus KAE NTT-Mataram periode berikutnya c. Memilih dan menetapkan Dewan KAE NTT-Mataram periode berikutnya d. Memilih dan menetapkan MPK KAE NTT MATARAM periode berikutnya

3. Team formatur terdiri dari : a. Lima orang formatur yang merupakan anggota KAE NTT-Mataram yang dipilih

langsung oleh peserta MUSRA KAE NTT-MATARAM b. Dua orang formatur adalah ketua umum dan sekertaris umum yang di demisioner c. Satu orang anggota DPA yang di demisioner d. Ketua umum terpilih

4. Masa Tugas Team Formatur sejak dipilih sampai pelantikan Pengurus KAE baru berakhir. 5. Penasehat team formatur adalah orang tua atau sesepuh

Page 99: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

3

Bab IV

TAMBAHAN

Pasal 15

1. Hal-hal yang belum di atur dalam tata tertib akan diatur kemudian di persetujuan sidang

Di tetapkan di :

Hari /tanggal :

Jam :

Page 100: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

4

ANGGARAN DASAR

BAB I

Nama, Waktu Dan Kedudukan

Pasal 1

Nama

Organisasi ini bernama Kerukunan Anak Ende NTT-Mataram

Pasal 2

Waktu dan Kedudukan

KAE NTT-Mataram didirikan pada tanggal 25 April 2004, di kos Istana Pejeruk-Mataram dalam jangka waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di Mataram

BAB II

ASAS DAN PRINSIP

Pasal 3

Asas

KAE NTT-Mataram berasaskan ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, demokrasi dan sosial keadilan, serta kekeluargaan

Pasal 4

Prinsip

Prinsip perjuangan KAE NTT-Mataram ditunjukan dengan prinsip Kebersamaan

BAB III

TUJUAN, USAHA DAN SIFAT

Pasal 5

Tujuan

1. Menjalin tali persaudaraan yang komunikatif antara mahasiswa, pelajar dan masyarakat yang berasal dari kabupaten Ende dan sekitarnya yang berdomosili di mataram.

2. Membina generasi muda untuk berpikir kritis, objektif, responsif, dan progrensif serta bertanggung jawab.

Pasal 6

Usaha

Page 101: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

5

1. Mengadakan aktifitas keilmuan dan penalaran 2. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan asas dan prinsip serta berguna untuk mencapai tujuan

Pasal 7

Sifat

KAE NTT-Mataram bersifat kekeluargaan

BAB IV

KEDAULATAN

Pasal 8

Kedaulatan tertinggi KAE NTT-Mataram berada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh forum

BAB V

STATUS DAN FUNGSI

Pasal 9

Status

KAE NTT-Mataram berstatus sebagai organisasi yang menjaga tali persaudaraan dan menjalin tali silaturahim

Pasal 10

Fungsi

KAE NTT-Mataram berfungsi sebagai organisasi yang memperjuangkan kebersamaan serta menjaga tali persaudara dan memelihara tali silaturahmi.

BAB VI

ATRIBUT

Pasal 11

KAE NTT-Mataram memiliki lambang dan atribut yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB VII

KEANGGOTAAN

Pasal 12

Page 102: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

6

Pada dasarnya semua mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Ende dan Kabupaten Lain yang disetujui oleh forum merupakan anggota setelah mengikuti OSPOR

Pasal 13

Anggota memiliki hak :

a. Berbicara dan hak suara b. Hak memilih

Pasal 14

Kewajiban Anggota

1. Menjaga nama baik organisasi 2. Mentaati ketentuan organisasi 3. Mengikuti setiap kegiatan organisasi

BAB VIII

SUSUNAN DAN KEPENGURUSAN

PASAL 15

1. Ketua umum dan Sekertaris Umum merupakan pengurus yang menjalankan fungsi eksekutif 2. DPA merupakan pengurus yang menjalankan fungsi legislatif. 3. MPK(majelis pembina kerukunan) merupakan pengurus istimewa yang menjalankan fungsi

yudikatif 4. Ketua Bidang merupakan operasional, teknis aktifitas dan progran kerja KAE NTT-

Mataram dan bertanggung jawab terhadap sekertaris

BAB IX

PERBENDAHARAAN

Pasal 16

Harta benda Kerukunan Anak Ende NTT-Mataram diperoleh dari :

1. Iuran bulanan anggota 2. Usaha-usaha lain yang sah, halal, dan tidak mengikat

BAB X

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam Annggaran Dasar akan dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan organisasi sendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar

Page 103: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

7

Di tetapkan di :

Hari /tanggal :

Jam :

Page 104: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

8

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Syarat-syarat keanggotaan

1. Mengikuti OSPOR KAE NTT-Mataram 2. Terdaftar sebagai mahasiswa disalah satu lembaga pendidikan di Mataram 3. Bersedia untuk mentaati semua ketentuan-ketentuan organisasi

Pasal 2

Terhapusnya Status Keanggotaan

1. Meninggal dunia 2. Tidak terdaftar lagi menjadi pelajar atau mahasiswa pada salah satu lembaga pendidikan di

Mataram 3. Mengundurkan diri dari keanggotaan KAE NTT-Mataram 4. Melanggar ketentuan-ketentuan organisasi

BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 3

Hak dan Anggota KAE

1. Anggota KAE berhak mendapatkan pemberdayaan wacana melalui pelatihan yang bersifat formal maupun non formal

2. Anggota KAE berhak memanfaatkan fasilitas organisasi 3. Anggota KAE berhak untuk mengikuti semua kegiatan organisasi

Pasal 4

Kewajiban Anggota

Cukup jelas

BAB III

ATRIBUT

Pasal 5

Penggunaan Atribut

Page 105: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

9

Setiap anggota atau pengurus tidak diperkenankan menggunakan atribut organisasi untuk kepentingan pribadi atau hal-hal diluar kepentingan organisasi

Pasal 6

Macam-macam Atribut

1. Bendera a. Warna dasar biru melambangkan nilai persaudaraan antar sesama b. Buku melambangkan sumber pengetahuan c. Tangan saling berjabatan melambangkan identitas rasa persaudaraan yang tinggi dalam

tubuh KAE d. Backgroud danau kelimutu ikon Kabupaten Ende e. Bentuk pentagonal melambangkan 5 sila pancasila f. Tulisan Kerkukunan Anak Ende sebagai identitas organisasi

2. Stempel dengan logo KAE 3. Baju dengan logo atau tilisan KAE NTT MATARAM

BAB IV

Musyawarah

Pasal 7

Waktu dan Peserta

Musyawarah Raya diadakan sekali dalam setahun diikuti oleh semua anggota KAE NTT-Mataram

Pasal 8

Agenda MUSRA KAE NTT-MATARAM

1. Pembahasan tata tertib sidang 2. Pembahasan AD/ART 3. Pertanggung jawaban pengurus yang dibacakan oleh ketua umum atau sekretaris umum 4. Pembahan tata tertib pemilihan ketua umum dan tim formatur 5. Pemilihan ketua umum

Pasal 9

Tata Tertib Musyawarah Raya

1. MUSRA KAE NTT-MATARAM diikuti oleh 2/3 anggota KAE NTT-Mataram 2. Keputusan MUSRA KAE NTT-MATARAM dinyatakan sah apabila disetujui 2/3 anggota

yang hadir 3. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat, jika tidak berhasil dilakukan voting

dengan ketentuan jumlah suara melebihi 2/3 suara anggota yang hadir

BAB V

HAK, KEWAJIBAN DAN KEDUDUKAN KEPENGURUSAN

Pasal 10

Page 106: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

10

Hak, Kewajiban, dan Kedudukan Dewan Pertimbangan Anggota (DPA)

1. Hak DPA : a. Berhak menyampaikan aspirasi terhadap anggota yang berada dibawah naungan KAE

NTT-Mataram b. Mengawasi kinerja kerja pengurus KAE NTT-Mataram c. Memberi peringatan kepada KAE NTT-Mataram d. dapat mengundang kelengakapan MUSRA KAE NTT-MATARAM untuk musyawarah

istimewa dengan alasan apabila pengurus melanggar AD/ART KAE NTT-Mataram 2. Kewajiban DPA :

a. Memberi surat keputusan (SK) b. Melantik dan mengambil sumpah pengurus KAE NTT-Mataram c. mengadakan konsilidasi dengan pengurus dalam kebijakan hal organisasi d. Memegang amanat organisasi yang tertuang dalam AD/ART

3. Kedudukan DPA : a. DPA adalah representatif dari anggota dalam hal kewajiban yang berada di bawah

koordinator KAE NTT-Mataram b. DPA mempunyai hak konsultasi dengan pengurus KAE NTT-Mataram c. DPA mempunyai struktur sebagai berikut :

1. Ketua 2. Sekretaris 3. Anggota

Pasal 11

Hak dan Kewajiban Ketua Umum

1. Hak Ketua Umum a. Ketua umum berhak mengangkat dan memberhentikan pembantunya selain sekretaris

yang akan membantunya dalam menjalan fungsi eksekutif b. Ketua umum memiliki kebebasan untuk membuat kebijakan-kebijakan selain dari yang

telah diatur dalam AD/ART asal tidak bertentangan c. Ketua umum hanya dapat dipilih 1 kali periode d. Ketua umum berhak membangun pola hubungan dengan organisasi lain diluar KAE

NTT-Mataram 2. Kedudukan ketua umum

a. Ketua umum adalah badan yang memimpin fungsi eksekutif b. Ketua umum memiliki hubungan koordinasi dengan DPA

Pasal 12

Hak dan Kedudukan Sekretaris

1. Sekretaris adalah kepala sekretariat yang bertanggung jawab aktifitas keseharian KAE NTT-Mataram

2. Memiliki hubungan koordinasi dengan bendahara

Pasal 13

Bendahara

1. Memiliki hubungan koordinasi dengan sekretaris 2. Membuat pembukuan terhadap keuangan KAE NTT-Mataram 3. Bersama ketua umum menyusun keuangan organisasi

Page 107: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

11

4. Melaporkan pembukuan keuangan organisasi sekali dalam 3 bulan terhadap ketua umum

Pasal 14

Bidang-bidang

Bidang departemen adalah perangkat yang dibentuk untuk membantu menjalankan fungsi eksekutif

BAB V

POLA HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI LAIN

Pasal 15

1. Aliansi dapat dilakukan dengan organisasi lain taktis maupun strategis dengan cepat mempertimbangkan dan menganalisa pemetaan gerakan

2. Aliansi tidak dapat dilakukan dengan partai politik

Pasal 16

Stagmen atau pertanyaan solidaritas di keluarkan oleh ketua umum atau sekretaris dengan tetap mempertimbangkan tujuan gerakan

Pasal 17

Pola hubungan dengan organisasi lain hanya dapat dilakukan oleh ketua umum atau anggota lainnya berdasarkan rekomendasi dari ketua umum

BAB VI

SUMBER PENDANAAN

1. Iuran bulanan anggota 2. Kerukunan Anak Ende (KAE) NTT-Mataram menerima sumbangan dari lembaga lain atau

perseorangan dengan catatan : a. Tidak mengikat b. Tidak interfensi terhadap organisasi dalam hal apapun

Pasal 19

Penggalangan dana dilakukan oleh team yang di tunjuk pada rapat pengurus

BAB VII

PELANGGARAN DAN SANKSI-SANKSI

Pasal 20

1. Menghilangkan aset atau Fasilitas organisasi dikenakan sanksi Menggantikan barang sejenis atau sesuai dengan nilai barang yang dihilangkan

2. Mencemarkan nama baik organisasi dikenakan sanksi : a. Teguran secara lisan atau tulisan

Page 108: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

12

b. Dipecat dari status keanggotaan 3. Memanfaatkan nama besar organisasi selain untuk kepentingan organisasi dikenakan sanksi

berupa : a. Disidangkan b. Dipecat dari status keanggotaan

4. Pemanfaatan fasilitas organisasi tanpa sepengetahuan Sekretaris untuk kepentingan pribadi atau golongan dikenai sanksi teguran lisan maupun tulisan dan disidangkan

5. Jika anggota KAE NTT MATARAM tidak mematuhi kewajiban sebagai anggota maka hak dan status dalam keanggotannya dipertimbangkan kembali.

BAB VIII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 21

Hal-hal yang belum jelas untuk pelaksanaan program kerja akan di atur kemudian dengan keputusan-keputusan rapat. Hal-hal yang bersifat taktis menjadi wewenang badan yang menjalankan fungsi eksekutif

Di tetapkan di :

Hari /tanggal :

Jam :

TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA UMUM DAN TEAM FORMATUR

1. Anggota memilih ketua umum dan 9 orang team formaturyang terdiri dari : b. Lima orang team formatur yang merupakan anggota KAE NTT-Mataram yang di pilih

langsung oleh peserta MUSRA KAE NTT-MATARAM c. Dua orang formatur adalah ketua dan sekretaris yang didomisioner d. 1 orang anggota DPAyang di demisioner e. 1 orang ketua umum terpilih

2. Sebelum memilih ketua umum dan team formatur terlebih dahulu pengurus periode 2016-2017 di nyatakan demesioner

3. Pemilihan melalui tahap : a. Tahap pemilihan bakal calon ketua umum b. Calon ketua umum sah apabila didukung oleh minimal 5 suara c. Tahap pemilihan ketua umum

Page 109: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

13

4. Pemilihan dilaksanakan secara Langsung Bebas dan Rahasia (LUBER) 5. Kartu pencalonan dan pemilihan disediakan dan dibubuhi oleh stempel panitia MUSRA

KAE NTT-MATARAM KAE NTT-Mataram 6. Setelah pemilihan calon-calon ketua diadakan masa ta‟aruf 7. Jika ternyata pemilihan calon ketua umum terdapat hanya 1 calon ketua yang sah, maka

secara otomatis dinyatakan sebagai ketua umum terpilih 8. Hasil pemilihan ketua umum dinyatakan sah apabila terdapat suara terbanyak jika terjadi

persamaan jumlah suara, maka diadakan pemilihan kedua, dan apabila tetap pada posisi semulah, maka keputusan diambil secara musyawarah

9. Ketua umum memilih sekretaris atas persetujuan team formatur 10. Ketua umum dan formatur menyusun perangkat kepengerusuan KAE NTT Mataram dalam

waktu 14 hari 11. Hal-hal yang belum tertuang dalam tata tertib ini akan di atur oleh pimpinan rapat

berdasarkan persetujuan peserta

Di tetapkan di :

Hari /tanggal :

Jam :

KRITERIA CALON KETUA UMUM HIMPUNAN PELAJARAN DAN MAHASISWA ISLAM (HIPMI) NTT-MATARAM PERIODE 2016-2017

A. Kriteria umum 1. Bertakwa kepada Allah SWT 2. Berperilaku dan bersikap sesuai Pancasila dan UUD „45 3. Berkepribadian luhur, tangguh memegang amanat, cakap, tanggung jawab 4. Memahami dan mentaati AD/ART KAE NTT-MATARAM 5. Memahami dan mengimplementasikan produk hukum dan historis KAE NTT-Mataram

B. Kriteria khusus 1. Berperilaku karimah sesuai dengan ajaran islam 2. Memiliki loyalitas terhadap organisasi yang teruji dan bertanggung jawab 3. Memiliki rumusan yang lurus terhadap pemahaman dan pemikiran yang berkembang

baik internal maupun eksternal organisasi 4. Tangguh dan teguh terhadap pendirian 5. Minimal telah menjadi anggota selama 1 periode kepengurusan 6. Mampu mengkoordinir seluruh masyarakat untuk merasa memiliki organisasi KAE

NTT-Mataram 7. Bersedia menjadikan kost/penginapannya untuk dijadikan sekretariat bila dalam waktu

3 bulan tidak dapat menyediakan sekretariat bagi organisasi KAE NTT-Mataram

Di tetapkan di :

Hari /tanggal :

Jam :

Page 110: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

14

Page 111: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

15

Page 112: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

16

Page 113: ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PADA KOMUNITAS ...etheses.uinmataram.ac.id/3/1/ABU BEKAR SIDIK.pdf · menjadi baik dan juga membuat tidak baik, (2) Eksternal, yaitu segala sesuatu

17