analisis permintaan impor komoditas jagung di …

83
i ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI INDONESIA NIRWANA 105961100517 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

i

ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS

JAGUNG DI INDONESIA

NIRWANA

105961100517

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

ii

ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG

DI INDONESIA

NIRWANA

105961100517

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

ii

Page 3: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

iii

Page 4: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

iv

Page 5: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Permintaan

Impor Komoditas Jagung Di Indonesia adalah benar merupakan hasil karya

belum di ajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua

sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar Pustaka bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Juli 2021

Nirwana 105961100517

v

Page 6: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

vi

ABSTRAK

NIRWANA.105961100517. Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia. Dibimbing oaleh MOHAMMAD NATSIR dan NADIR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan impor komoditas jagung di Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan untuk memperkirakan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap permintaan impor pada penelitian ini adalah model regresi linear berganda. Untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini menggunakan regresi berganda dan untuk elastisitasnya menggunakan fungsi persamaan Cobb-Douglass.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisis Pemintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu harga impor jagung (X1), harga jagung internasional (X2), dan pendapatan nasional, ketiga variabel tersebut signifikan pada taraf kepercayaan 99% (α= 1%), dari ketiga faktor tersebut yang paling kuat nilai estimasinya yaitu pendapatan nasional dengan standard error sebesar 0,0864. Elastisitas harga impor jagung (X1) sebesar -3,95 bersifat elastis negatif yang menunjukkan bahwa variabel harga impor jagung memiliki hubungan yang terbalik dengan permintaan impor jagung dan nilai elastisitas yang lebih dari satu menandakan bahwa elastisitas harga bersifat elastis, elastisitas harga jagung internasional (X2) sebesar 3,24 bersifat elastis positif. Artinya jika harga jagung internasional naik sebesar satu persen maka permintaan jagung akan naik sebesar 3,24 persen dan sebaliknya. Elastisitas Pendapatan Nasional (X3) sebesar 0,46 bersifat inelastic. Artinya, jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar satu persen, maka akan mengakibatkan bertambahnya jumlah permintaan impor jagung sebesar 0,46 persen, begitu pula sebaliknya. Kata Kunci : permintaan, impor, komoditas jagung.

iv

Page 7: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

vii

ABSTRACT

NIRWANA. 105961100517. Analysis of import request of corn commodities in Indonesia. Guided by MOHAMMAD NATSIR and NADIR. The aim of this study was to recognize an Analysis of import request of corn commodities in Indonesia to know the factors that influence the import request of corn commodities in Indonesia. The data analysis technique that is used to estimate the factors that influence the import request in this research is Linear regression design. To answer the research problem of this research, this research used regression and for Its elasticity is derived from the function of cobb-douglass equations. The research result that Analysis of import request of corn commodities in Indonesia, the factors that influence namely the price of corn import (X1), the price of internasional corn (X2), and national income. Those three variables are signifiacant significant to 90% belief (α= 1%). From the three factors, The most powerful value of its estimate is a national income with standard error of 0.0864. The elasticity of import corn (x1) of -3.95 is negative elastic which shows that the variable of corn import price has a correlation that inverts its import of corn and The elasticity that is more than one shows that price elasticity is elastic, the elasticity of the international corn price (x2) as much as 3.24 are positive elastic. It means, If there's a one percent increase in revenue. Therefore, it will cause increase the number of import request of the corn as much as 0,46 percent, and so vice Versa.

Key words : Request, imports, corn commodities

Page 8: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, hidayah-Nya dan karunianyalah yang telah dilimpahkan kepada

penulis dengan penuh ketenangan hati dan keteduhan pikiran untuk dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Permintaan Impor Komoditas

Jagung di Indonesia”

Dalam penyusunan skripsi penulis menghadapi banyak kendala, akan tetapi

kendala itu mampu diselesaikan dengan baik berkat arahan dan bimbingan yang

senantiasa membimbing kami dan motivasinya selama penyusunan proposal ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada yanh terhormat :

1. Bapak Dr. Mohammad Natsir S.P., M.P selaku pembimbing utama dan Bapak

Nadir, S.P., M.Si. selaku pembimbing pendamping yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi dapat diselesaikan

2. Ibu Dr. Ir. Hj. Andi Khaeriyah, M.Pd,. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P selaku Ketua Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Kedua orang tua tercinta ayahanda Sangkala dan ibunda Nursiah, S.Pd. dan

kakak tercinta Nirmalasari dan Faisal, S.P serta segenap keluarga yang

senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan

v

Page 9: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

ix

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Kepada seluruh teman – teman seangkatan di Tumpang Sari dan terlebih

kepada Saudara Irwan Abdullah , Takmil Naipon, Syahwan Al Afghani Salam,

Muh. Ridwan M, dan Saudari Julfi Desiani, Wahyuni Sumardin dan Nur

Aesyah S, yang senantiasa memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, sehingga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga

segala kebaikan Allah senantiasa tercurah kepadanya. Aamiin.

Makassar, Juni 2021

Nirwana

vi

Page 10: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................................................... iv

PERNYATAAN MENGENI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ............... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKAN ................................................................................ 8

2.1 Jagung .......................................................................................................... 8

2.2 Teori Permitaan .......................................................................................... 9

2.3 Impor ......................................................................................................... 11

2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Impor Jagung ............. 12

2.4.1 Harga Jagung .......................................................................................... 12

2.4.2 Harga Jagung Internasional .................................................................... 14

2.4.3 Pendapatan Nasional .............................................................................. 15

vii

Page 11: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

2

2.5 Teori Elastisitas ....................................................................................... 16

2.6 Teori Perdagangan Internasional ............................................................... 18

2.7 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 19

2.8 Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 27

III. METODE PENELITIAN ............................................................................... 29

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 29

3.2 Teknik Penentuan Sampel ........................................................................ 29

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 30

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 31

3.6 Defenisi Operasional ................................................................................ 35

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ...................................... 36

4.1 Kondisi Umum Jagung di Indonesia .......................................................... 36

4.2 Gambaran Umum Impor Indonesia ........................................................... 39

4.3 Kondisi Pertanian Indonesia ..................................................................... 41

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 44

5.1 Hasil Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Impor

Komoditas Jagung di Indonesia ................................................................ 44

5.2 Tingkat Elastisitas Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Impor Komoditas Jagung di Indonesia ..................................................... 50

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 53

6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 53

6.2 Saran ........................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

viii

Page 12: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

3

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Daftar Komoditas Pangan yang di Impor Tahun 2016 ................................ 3

2. Produksi Jagung Indonesia 10 Tahun Terakhsir ........................................ 4 3. Konsumsi Jagung Perkapita, Rumah Tangga, dan Permintaan Industri

Non Makanan di Indonesia Tahun 2001 – 2014 ........................................ 5

4. Produk Domestik Bruto (PDB) dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006 - 2010 ..................................................................... 16

5. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 19

6. Unsur Pangan Fungsional Jagung dan Manfaat Bagi Kesehatan ............... 37 7. Daftar Negara Asal Impor Jagung Indonesia Tahun 2015 ......................... 38 8. Volume Impor Jagung Indonesia Tahun 1980 – 2019 ................................ 39

9. Hasil Tabulasi Rata – Rata Volume Impor, Harga Impor Jagung, Harga Jagung Internasional, dan Pendapatan Nasional Tahun 1980-2019 ............ 45

10. Hasil Estimasi Multiple Regression Impor Komoditas Jagung di Indonesia Tahun 1980 – 2019 ..................................................................... 46

11. Nilai Elastisitas Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia Tahun 1980 – 2019 .......................................................................................... 51

ix

Page 13: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

4

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Kurva Permintaan ....................................................................................... 11

2. Kerangka Pikir Penelitian Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia .................................................................................... 28

x

Page 14: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

5

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Hasil Analisis Regresi Berganda Pada Program Microsoft Excel Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia. .................... 59 2. Hasil Tabulasi Harga Impor Jagung, Harga Jagung Internasional, dan Pendapatan Nasional Menggunakan Aplikasi Eviews ......................... 60 3. Hasil Logaritma Natural (Ln) ..................................................................... 61 4. Surat Penelitian ........................................................................................... 62

5. Dokumentasi Pengambilan Data ................................................................ 65

xi

Page 15: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

6

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau

sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian muncul di

tengah – tengah manusia sejak mereka mampu menjaga ketersediaan pangan bagi

dirinya sendiri. Pertanian juga menjadi pusat perhatian bagi banyak orang, karena

pada kenyataannya petani sebagai pelaku utama dalam pertanian, dan masih tetap

menjadi bagian terbesar dari penduduk miskin di negara Indonesia (Soekartawi,

1995).

Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan kondisi sumber daya alam yang subur

dan melimpah. Karena kesuburannya, Indonesia dijuluki sebagai negara agraris.

Dalam konteks pertanian, Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa.

Setiawan dan Prajanti (2011) menyatakan bahwa pertanian merupakan salah satu

sektor utama yang menopang kehidupan masyarakat, karena sektor pertanian

menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia. Banyak jenis

komoditas pertanian yang diproduksi oleh para petani, baik tanaman pangan,

tanaman hortikultura dan lain-lain. Beberapa tanaman pangan yang dihasilkan di

Indonesia antara lain yaitu padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi

jalar dan sebagainya.

Tanaman Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap

negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan pangan warga negaranya agar

Page 16: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

7

negara tersebut mencapai ketahanan pangan. Menurut UU No 18 tahun 2012

mengenai pangan, ketahanan pangan yaitu, ”Ketahanan pangan adalah kondisi

terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin

dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,

beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif

secara berkelanjutan”. Berdasarkan konsep tersebut, maka negara harus memenuhi

kebutuhan pangan masyarakat terutama bahan pangan pokok agar negara mencapai

ketahanan pangan atau tidak mengalami krisis pangan yang dapat mengakibatkan

timbulnya berbagai masalah baru seperti kelaparan dan sebagainya.

Permintaan akan bahan pangan dari tahun ke tahun di Indonesia semakin

meningkat khususnya bahan pangan utama karbohidrat seperti padi, jagung, dan

kedelai (Ariani, 2003). Kebutuhan pangan terutama kebutuhan pangan pokok dalam

pemenuhannya dapat di peroleh dari ketersediaan pangan yang berasal dari hasil

produksi dalam negeri maupun cadangan pangan nasional. Apabila hasil produksi

dalam negeri dan cadangan pangan nasional tidak mampu memenuhi ketersediaan

pangan nasional, maka diatasi dengan melakukan impor.

Tanaman jagung merupakan komoditas penting kedua setelah padi, yang

sangat bermamfaat bagi manusia maupun hewan. Selain di mamfaatkan sebagai

bahan pangan, jagung juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, maupun bahan

baku industri (Purwanto, 2015).

Tanaman jagung tergolong dalam komoditas pertanian yang strategis dan

bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang yang cukup bagus untuk

Page 17: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

8

dikembangkan karena memenuhi kriteria antara lain memiliki pengaruh terhadap

harga komoditas pangan lainnya, dan memiliki prospek yang cerah, serta memiliki

kaitan ke depan dan ke belakang yang cukup baik (Suwito, 1996).

Tanaman Jagung merupakah salah satu komoditas penting sebagai bahan

pangan setelah beras. Namun Selama beberapa tahun terakhir ketersediaan bahan

pangan dipenuhi tidak hanya dari hasil produksi dan cadangan pangan dalam

negeri, namun juga dari impor. Salah satu bahan pangan pokok yang diimpor adalah

jagung.

Tabel 1. Daftar Komoditas Pangan yang Diimpor 2016

No Komoditas Berat Bersih (Ton) Nilai CIF (US$)

1. Gandum 7.412.019.377 2.082.767.824

2. Jagung 3.267.694.346 696.646.753

3. Kedelai 2.256.931.677 1.034.366.581

4. Beras 861.601.001 351.602.090

5. Kentang 39.771.100 19.233.680

6. Ubi Kayu 4.697.921 1.518.971

Sumber : BPS, 2016.

Berdasarkan Tabel 1. Diatas dapat kita lihat bahwa Komoditi Jagung

merupakan bahan pangan pokok kedua yang di impor setelah gandum. Jagung

diimpor karena produksi jagung dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan

dan permintaan dalam negeri baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk

kebutuhan industri. Berikut ini merupakan data produksi jagung di Indonesia 10

Tahun terakhir.

Page 18: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

9

Tabel 2. Produksi Jagung Indonesia 10 Tahun Terakhir 2010 – 2019.

No Tahun Produksi (Ton)

1 2010 18.327.636

2 2011 17.643.250

3 2012 19.387.022

4 2013 18.511.853

5 2014 19.008.426

6 2015 19.612.435

7 2016 23.578.413

8 2017 28.924.015

9 2018 30.253.938

10 2019 30.693.355

Sumber : FAO, 2019

Tabel. 2 diatas menunjukkan bahwa produksi jagung di Indonesia selama

sepuluh tahun terakhir (2010 – 2019) cukup fluaktuatif. Dapat kita lihat bahwa

produksi jagung tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu dengan jumlah produksi

sebanyak 30.693.355 ton, dan produksi jagung terendah terjadi pada tahun 2011

dengan jumlah produksi sebanyak 18.327.636 ton. Meskipun produksi jagung

terus mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir masih perlu di

imbangin dengan impor agar ketersediaan pangan jagung untuk konsumsi dan

bahan baku industri yang terus meningkat dapat terpenuhi. Pertumbuhan

konsumsi terutama untuk permintaan industri jagung terjadi karena jagung tidak

hanya dikonsumsi oleh manusia, jagung juga digunakan sebagai pakan ternak,

serta bahan baku industri seperti tepung dan minyak. Jagung tidak hanya untuk

konsumsi manusia tapi juga untuk konsumsi ternak sebagai penguat selain

hijauan dan macam-macam umbi- umbian (Rochani, 2007). Berikut tabel yang

menunjukan konsumsi perkapita, konsumsi rumah tangga, dan permintaan

industri Non Makanan di Indonesia Tahun 2001-2014.

Page 19: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

10

Tabel 3. Konsumsi Jagung Perkapita, Rumah Tangga dan Permintaan Industri Non Makanan di Indonesia Tahun 2001-2014

Tahun Konsumsi

Perkapita

Pertum

buhan

Konsumsi

Rumah

Pertumb

uhan

Permintaan

Industri Non

Pertumbuhan

(%) *) (kg/th) (%) tangga (%) Makanan

(ton) (ton)

2001 3,28 - 682.896 - 1.225.000 - 2002 3,336 1,56 702.927 2,93 2.095.000 71,02 2003 2,753 -17,46 587.935 -16,36 2.368.570 13,06 2004 3,084 12,01 667.262 13,49 2.385.000 0,69 2005 2,965 -3,84 650.022 -2,58 2.534.000 6,25 2006 2,964 -0,04 658.231 1,26 7.311.000 188,52 2007 4,116 38,86 925.744 40,64 2.713.000 -62,89 2008 2,834 -31,14 645.637 -30,26 2.713.000 0,00 2009 2,121 -25,17 489.211 -24,23 3.415.000 25,88 2010 1,982 -6,54 472.857 -3,34 4.432.000 29,78 2011 1,495 -24,57 361.887 -23,47 3.670.000 -17,19 2012 1,788 19,56 438.815 21,26 4.319.000 17,68 2013 1,579 -11,67 392.985 -10,44 4.786.000 10,81 2014 1,467 -7,10 369.992 -5,85 4.882.000 2,01

Rata- 2,554 -4,272 574.743 -2,842 3.489.184 21,970

Rata

Sumber : Pusdatin, 2016.

Berdasarkan Tabel 3. Diatas dapat dilihat bahwa permintaan industri non

makanan untuk jagung jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi jagung

untuk rumah tangga. Menurut Pusdatin (2015) pada kurun waktu 2005 - 2014

peningkatan pertumbuhan konsumsi jagung untuk industri non makanan (pakan)

sangat fantastis yaitu rata-rata 20,30% per tahun. Penigkatan konumsi

jagung untuk industri yang paling signifikan terjadi pada tahun 2006

diduga karena tumbuhnya usaha peternakan yang membutuhkan pakan.

Jagung merupakan salah satu bahan pakan, dimana proporsinya dalam pakan

rata-rata 51 persen untuk pakan ayam broiler dan petelur. Selain harganya relatif

murah, jagung mengandung kadar kalori relatif tinggi, dan merupakan sumber

protein dengan kandungan asam amino yang lengkap.

Pertumbuhan konsumsi yang terus meningkat akan menyebabkan

ketersediaan pangan yang di butuhkan terus meningkat, namun apabila

Page 20: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

11

komponen dari ketersediaan pangan yaitu produksi dan cadangan pangan belum

mampu memenuhi ketersediaan tersebut maka perlu di adakan impor jagung. Hal

ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang Analisi

Permintaan Impor KomoditaS Jagung di Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka rumusan masalah

dari penelitian ini yaitu :

1. Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi permimtaan impor Komoditas

Jagung Indonesia.

2. Bagaimana tingkat elastisitas faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan

impor komoditas Jagung di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka Tujuan dari penelitian ini

yaitu :

1. Untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan impor

komoditas jagung Indonesia

2. Untuk Menganalisis tingkat elastisitas faktor – faktor yang mempengaruhi

permintaan impor Komoditas Jagung di Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi untuk memberikan wawasan dan

Page 21: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

12

pengetahuan peneliti yang berkaitan dengan topik penelitian “Analisis

Determinan Impor Komoditas Jagung Indonesia” dan merupakan salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bagi Pemerintah Setempat, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan

impor jagung dan sebagai bahan refrerensi untuk penelitian lebih lanjut.

Page 22: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jagung

Jagung, Zea mays L. merupakan tanaman berumah satu Monoecious di

mana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung

(Zea mays L) merupakan tanaman semusim (annual). Jagung adalah salah satu

tanaman pangan penghasil karbohidrat yang penting di dunia, selain gandum dan

padi. Negara yang mengkonsumsi jagung sebagai sumber makanan pokok adalah

Amerika Tengah dan juga Amerika Selatan, sedangkan Indonesia rata-rata

mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya.

Kedudukan tanaman jagung dalam taksonomi adalah sebagai berikut:

Ordo : Tripsaceae

Famili : Poaceae

Sub-famili : Panicoideae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Jagung mengandung serat pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber)

dengan indeks glikemik (IG) relatif rendah dibanding beras dari padi sehingga beras

jagung menjadi bahan anjuran bagi penderita diabetes. Kisaran IG beras/ padi

adalah 50-120 dan beras jagung 50-90, nilai tersebut sangat relatif, bergantung pada

varietasnya. Isu di masyarakat yang beredar bahwa jagung adalah pangan sehat

untuk konsumen tertentu, bahkan bagi penderita penyakit gula (diabetes

mellitus/DM) dan kelainan jantung, pasien diet dianjurkan secara medis untuk

Page 23: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

14

mengonsumsi beras jagung sebagai pangan pokok, atau makanan ringan berbasis

jagung. Serat pangan (terutama serat larut) mampu menurunkan kadar kolesterol

dalam plasma darah melalui peningkatan ekskresi asam empedu ke feses, sehingga

terjadi peningkatan konversi kolesterol dalam darah menjadi asam empedu dalam

hati. Selain itu, serat pangan akan mengikat kolesterol untuk disekresikan ke feses

sehingga menurunkan absorpsi kolesterol di usus.

Kadar protein yang terkandung dalam jagung ± 9% jauh lebih rendah

dibanding kebutuhan ayam broiler yang mencapai di atas 22% atau ayam petelur di

atas 17%. Sebenarnya ayam memerlukan kandungan lisin, metionin dan triptofan

yang tinggi, tetapi asam amino penyusun protein tersebut relatif rendah pada

jagung. Untuk melengkapi kandungan asam amino dalam ransum ayam dapat

ditambahkan asam amino sintetis L Lisin, DL Metionin, L Treonin, atau bisa dari

bahan bungkil kedelai ditambahkan pada campuran pakan berbasis jagung. Jagung

juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi ternak ruminansia, baik sapi

maupun kambing/domba. Di beberapa negara, jagung digunakan untuk pakan sapi

penggemukan. Untuk meningkatkan nilai gizinya, jagung dipanaskan dengan uap

dan ditekan (roll), baik melalui teknik rolled kering maupun teknik basah dengan

uap (Tangendjaya dan Wina 2007).

2.2 Teori Permintaan

Konsep permintaan mewakili perilaku konsumen secara umum di pasar.

Perilaku konsumen dalam hal ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah

permintaan suatu produk oleh konsumen dan bagaimana pengaruh dari perubahan

faktor – faktor tersebut terhadap permintaan produk tersebut ( Nurjayanti, 2011).

Page 24: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

15

Teori permintaan yang di jabarkan oleh Hendratno (2008) menyatakan bahwa

teori permintaan konsumen ini di dasarkan pada teori perilaku konsumen

(Consumer behavior), dimana menunjukkan perilaku perilaku konsumen dalam

menentukan konsumsi barang. Sedangkan permintaan sendiri merupakan keinginan

konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode

waktu tertentu.

Menurut Hendratno (2008 ) juga menjelaskan bahwa selain harga barang itu

sendiri, harga barang lain yang terkaitpun ikut berpengaruh terhadap permintaan

konsumen. Hendratno (2008 ) menjelaskan pula bahwa Pendapatan juga merupakan

salah satu faktor yang berpengaruh terhadap permintaan.

Fungsi permintaan yang di terangkan oleh Hendratno (2008) bahwa fungsi

permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara permintaan

barang dan jasa dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Permintaan sendiri

adalah jumlah barang/jasa yang ingin di minta oleh konsumen pada berbagai tingkat

harga selama periode waktu tertentu. Hendratno (2008 ) menjelaskan bahwa fungsi

permintaan ada dua yaitu fungsi permintaan yang diderivasi dari fungsi kepuasan

(fungsi permintaan Marshallian) yang di peroleh dari maksimasasi kepuasan

dengan kendala berupa pendapatan dan kedua yaitu fungsi permintaan yang di

derivasi dari fungsi pengeluaran (fungsi permintaan Hikcsian ) yang di peroleh dan

minimisasi pengeluaran dengan kendala berupa tingkat kepuasan.

Faktor penentu permintaan dapat diterjemahkan secara matematis melalui fungsi

permintaan yaitu : 𝐷𝑥,𝑡= 𝑓 ( 𝑃𝑥,𝑡; 𝑌𝑡 ; 𝑃𝑟,𝑡 : 𝑃𝐶𝑥,𝑡+𝑖 ∶ 𝑆 )

Page 25: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

16

Hubungan antara faktor yang mempengaruhi permintaan dengan permintaan

dapat djelaskan melalui suatu kurva permintaan, yaitu suatu kurva yang

menggambarkan sifat hubungan harga komoditas yang diminta pembeli. Kurva

permintaan memiliki slope negative karena kenaikan harga akan menurunkan

jumlah komoditas yang diminta sehingga kurva permintaan bergerak dari kiri atas

menuju kanan bawah seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 1. Kurva Permintaan

Kurva Permintaan di atas menunjukkan makin rendah harga suatu barang

makin besar permintaan terhadap barang tersebut, karena harganya terjangkau oleh

banyak orang.

2.3 Impor

Perdagangan internasional dikenal perjanjian jual beli yang biasa disebut

dengan istilah ekspor impor. Dalam istilah jual beli tersebut kegiatan jual di sebut

ekspor dan penjual di sebut eksportir, sedangkan kegiatan beli di sebut dengan

impor dan pembeli di sebut dengan importir. Secara ringkas kata ekspor di pandang

dari sudut Bahasa Indonesia ekspor adalah mengirimkan barang keluar Indonesia

sedangkan impor adalah sebaliknya yaitu memasukkan barang dari luar masuk

Page 26: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

17

kedalam Indonesia. Dipandang dari sudut jual beli perusahaan perbuatan ekspor

impor adalah perikatan yang timbul dari perjanjian jual beli perusahaan yang telah

ditutup (Sutedi, 2014).

Sasono ( 2012) menerangkan bahwa kebijakan impor merupakan bagian dari

kebijakan perdagangan yang memagari kepentingan nasional dari berbagai

pengaruh masuknya barang – barang impor dari negara lain.pelaksanaanya

mengacu pada Undang – Undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan

persetujuan pembentukan organisasi perdagangan dunia yang memuat rambu –

rambu yang wajib di patuhi oleh setiap negara anggota WTO dalam merumuskan

kebijakan perdagangan internasional, termasuk kebijakan impor. Selain rambu –

rambu tersebut WTO juga memberikan peluang – peluang yang sifatnya terbatas,

yang dapat di manfaatkan oleh setiap negara anggota untuk kepentingan nasional

seperti peningkatan kesejahteraan petani.

Tarif merupakan kebijakan perdagangan tertua dan secara tradisional

digunakan sebagai sumber penerimaan pemerintah, akan tetapi peranan tarif meluas

menjadi alat untuk melindungi industri dalam negeri (Krugman dan Maurice,

1999). Adanya perubahan tarif impor jagung dapat berdampak pada kinerja

ekonomi jagung yang meliputi produksi jagung nasional, permintaan jagung,

jumlah impor jagung dan harga jagung domestik.

2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Impor Jagung

2.4.1 Harga Jagung

Liberalisasi perdagangan dan informasi yang simetrik menyebabkan sektor

pangan mengalami proses Globalisasi dalam artian terintegrasi kuat dengan pasar

Page 27: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

18

Global. Fluktuasi harga produk pangan dan sarana produksi ushatani di pasar

Global akan di transmisikan dengan cepat dan hampir sempurna hingga ke tingkat

petani.

Perubahan rejim pasar komoditas pertanian yang mengarah pada pasar bebas

membawa konsekuensi harga komoditas pertanian, khususnya pada tanaman

pangan di pasar domestik semakin terbuka terhadap gejolak pasar internasional.

Dengan pengertian lain, harga komoditas pangan di pasar dunia secara langsung

akan mempengaruhi harga komoditas pangan domestik. Jagung yang merupakan

salah satu komoditas pangan, maka dinamika harganya tidak terlepas dari arah

kebijakan perdagangan, pasar komoditas pangan dunia, stabilitas harga dan

fluktuasi nilai tukar. Akumulasi perubahan dari berbagai aspek tersebut secara

simultan akan mempengaruhi dinamika harga komoditas jagung domestic.

Secara teoritis harga jagung secara kuat di tentukan oleh tingkat permintaan

(impor) dan penawaran (ekspor) jagung dunia. Dari harga dunia tersebut

selanjutnya akan berpengaruh pada harga impor dari negara importir termasuk pula

di dalamnya Indonesia.

Tingkat integritas pasar jagung domestic (Indonesia) dengan jagung dunia

terlihat dari elastisitas transmisi harga dunia terhadap harga jagung domestik lewat

harga impor, demikian juga dengan keterkaitan antara pasar domestic (Indonesia)

dengan pasar lokal (Provinsi) yang akan tercermin dari besarnya pengaruh harga

jagung domestik dalam rangka menciptakan harga jagung di masing – masing

daerah Provinsi ( Kariyasa dan Bonar, 2004).

Page 28: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

19

2.4.2 Harga Jagung Internasional

Pada skala pasar internasional, sejak tahun 2002, jagung banyak digunakan

sebagai bahan pangan sumber energi, sehingga kebutuhan jagung di pasar

internasional meningkat, melebihi gandum dan beras. Kebutuhan jagung di pasar

internasional juga dipengaruhi oleh tingginya elastisitas kebutuhan (demand) untuk

produk hewani khususnya hewan ternak, serta semakin tingginya konsumsi produk

hewani di negara- Negara berkembang (Wright, 2011)

Menurut data Kementerian Pertanian Indonesia (2016) kuantitas jagung

yang diperdagangkan di pasar internasional selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Daerah dengan luas lahan perkebunan jagung terluas di Indonesia adalah Jawa

Timur (30,73%), kemudian Jawa Tengah (13,97%) dan Lampung (8,49 %). Di

Propinsi Lampung terdapat enam perusahaan pakan ternak berskala internasional

yang mengunakan bahan baku utama jagung.

Jagung merupakan tanaman musiman, kondisi iklim di Indonesia

menyebabkan jagung tidak dapat dipanen sepanjang hari. Panen jagung bergantung

pada kondisi musim, sehingga terjadi fluktuasi harga antara saat musim panen dan

saat musim pasokan berkurang (Susanti, et.all. 2017). Pada musim persediaan

jagung lokal sedikit, harga jagung lokal dapat meningkat. Harga jagung pipilan di

Indonesia pada Oktober 2018 adalah Rp. 7.677/Kg dan meningkat menjadi Rp.

7.940/ Kg pada bulan November 2018. Harga tersebut cukup tinggi jika

dibandingkan dengan harga pada November 2017 yaitu Rp. 6.556/kg (Kementerian

Perdagangan, 2018).

Page 29: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

20

2.4.3 Pendapatan Nasional

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi makro utama untuk

menilai kinerja ekonomi suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi yang

optimal mengindikasikan aktivitas ekonomi yang meningkat yang ditandai dengan

kenaikan dalam pemanfaatan sumber daya dana yang tersedia. Pertumbuhan

ekonomi ini merupakan ciri dari optimalisasi kesejahateraan masyarakat (Wijono,

2005).

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Badan Pusat Statistik

(BPS) 2013 di jelaskan, bahwa pada tahun 2007 tingkat perumbuhan ekonomi

Indonesia mencapai 6.37%. Tingkat pertumbuhan tersebut bervariasi dari tahun

2008, 2009 dan 2010 dengan eviasi sekitar 1 sampai dengan 1,5% per tahun, namun

pertumbuhan secara umum tingkat pertumbuhan ekonomi negara Indonesia masih

moderat (diatas 5%), sebagaimana dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel. 4 Produk Domestik Bruto (PDB) dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia Tahun 2006 – 2010.

Tahun PDB Indonesia (Miliar Rupiah) Pertumbuhan

Ekonomi (%)

2016 12.401.728,5 -

2017 13.589.825,7 6,35

2018 14.838.311,5 6,01

2019 15.833.943,4 4,58

Rata-rata 5,64

Sumber : BPS (2020)

Selama periode 2016 – 2019 peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB)

Indonesia mengindikasikan bahwa pendapatan nasional yang di terima masyarakat

Indonesia pada periode tersebut mengalami peningkatan. Secara teoritis

Page 30: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

21

peningkatan PDB Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

pengeluaran pemerintah, ekspor, infrastruktur jalan, dan jumlah penduduk.

Pengeluaran pemerintah pada periode 2016-2019 mengalami peningktana dari

tahun ke tahun. Peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut disebabkan oleh dua

faktor yaitu belanja langsung dan tidak langsung.

2.5 Teori Elastisitas.

Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari

sangat penting untuk mengetahui sejauh mana responsifnya permintaan terhadap

perubahan harga. Oleh sebab itu dalam ilmu ekonomi terdapat elastistas Permintaan

yang dimana perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yag menunjukkan

sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan

permintaan.

Dalam menganalisis akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah

barang yang di minta sangat berguna apabila di hitung koefisien elastitas

permintaan atau Ep.

Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang

menggambarkan besar perubahan jumlah barang yang diminta apabila

dibandingkan dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan dihitung

dengan menggunakan rumus dibawah ini: 𝑬𝒑=𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂

𝑬𝒑=𝚫𝑸/𝑸𝚫𝑷/𝑷

Page 31: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

22

Dengan menggunakan rumus di atas dapat di hitung besarnya koefisien

elastisitas permintaan atau lebih banyak dikenal dengan istilah elastisitas

permintaan. Apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah

barang yang diminta. Elastisistas mengukur kepekaan suatu variabel dengan

variabel lainnya. Elastisitas permintaan karena harga, adalah persentase perubahan

jumlah permintaan akibat penurunan setiap satu persen dari harga (Natsir, 2015)

Lincolin Arsyad menerangkan bahwa elatisitas permintaan di pengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu :

1. Semakin dekat pengganti – pengganti suatu barang permintaannya akan semakin

elastis.

2. Semakin penting suatu barang untuk kelangsungan hidup, semakin rendah

elastisitasnya.

3. Semakin besar persentase pendapatan yang di belanjakan untuk suatu barang,

permintaannya semakin elastis

4. Semakin lama waktu untuk melakukan pertimbangan, semakin tinggi elastisitas

suatu barang.

2.6 Teori Perdagangan Internasional

Teori konvensional tentang perdagangan internasional telah

memperlihatkan bahwa perdagangan dunia yang bebas dapat meningkatkan

kesejahteraan negara – negara yang terlibat dalam perdagangan tersebut. Teori

perdagangan dunia mempunyai thesis dasar yang mengatakan bahwa setiap negara

mempunyai keunggulan komperatis yang absolut dan relative dalam menghasilkan

suatu komoditas di bandingkan negara lain. Berdasarkan hal tersebut maka suatu

Page 32: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

23

negara akan mengekspor komoditas yang mempunyai keunggulan komperatif yang

lebih tinggi dan mengimpor komoditas yang memiliki kemampuan komperatif yang

lebih rendah. Perdagangan antar negara inilah yang akan membawa dunia pada

penggunaan sumberdaya langka secara lebih efisien dan setiap negara dapat

melakukan perdagangan bebas yang menguntungkan dengan melakukan

spesialisasi produksi sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya.

Konsep perdagangan bebas pertama kali dirumuskan oleh Adam Smith yang

kemudian dikembangkan oleh David Ricardo tahun 1887 (Pressman, 1999). Kaum

Klasik sebelum David Ricardo umumnya berpendapat bahwa suatu negara

mengekspor barang tertentu karena negara tersebut bisa menghasilkan barang

tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari pada negar lain ( yaitu

karena mempunyai keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut ).

Sedangkan menurut David Ricardo, Ketika suatu negara mempunyai keunggulan

mutlak dalam produksi semua barang yang berlaku adalah teori keunggulan

komporative (comparative advantage). Suatu negara hanya kan mengekspor barang

yang mempunyai keunggulan komperatif tinggi dan mengimpor barang yang

mempunyai keunggulan komperatif rendah (Boediono, 1983).

2.7 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu ini diharapkan peneliti dapat melihat perbedaan

antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang sedang di lakukan. Selain

dari pada itu juga diharapkan dalam penelitian ini dapat diperhatikan mengenai

kekurangan -kekurangan dan kelebihan antara peneliti terdahulu dengan penelitian

yang dilakukan. Adapun disajikan sebagai berikut :

Page 33: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

24

Tabel 5. Penelitian Terdahulu

No Judul/Tahun Metode Analisis Hasil

1 Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Impor Jagung Di Indonesia Tahun 1993 – 2016 (Mukhammad Mustafirim) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 2019

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu time series selama 24 tahun. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produksi jagung, konsumsi jagung, Produk Domestik Bruto (PDB), dan nilai kurs dollar terhadap rupiah. Model analisis ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan analisis trend dengan (Least Squared method)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara uji simultan variabel independel secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. (2) secara uji parsial variabel independen berupa produksi dan konsumsi jagung berpengaruh signifikan terhadap impor jagung di Indonesia, sedangkan variabel produk domestik bruto (PDB) dan nilai kurs dollar terhadap rupiah tidak signifikan trhadap impor jagung (2) hasil analisis trend untuk impor, produksi dan konsumsi jagung dalam 5 tahun kedepan yaitu 2017-2021 bersifat positif. Artinya dalam 5 tahun kedepan impor, produksi dan konsumsi jagung mengalami peningkatan setiap tahun. penelitian ini menganalisis perkembangan 3 variabel untuk dilakukan peramalan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan, sedangkan penelitian sebelumnya hanya meramalkan satu variabel.

Page 34: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

25

2 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Jagung Indonesia (Maretta Jayati Sihotang).

Penelitian ini menggunakan jenis data time series periode 1990-2016, dimana jenis datanya adalah data volume impor jagung, kurs, harga impor jagung dan jumlah penduduk Indonesia. Serta memiliki sumber data yaitu dari Badan Pusat Statistik, Basis Data Statistik Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia, World Development Indicators. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat trend produksi jagung, kurs, harga impor jagung, jumlah penduduk dan impor jagung Indonesia. Analisis kuantitatif digunakan untuk melihat secara empiris sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh produksi jagung, kurs, harga impor jagung dan jumlah penduduk Indonesia terhadap impor jagung Indonesia

Berdasarkan perolehan model analisis regresi berganda, dapat dilihat bahwa dari sisi tanda, koefisien variabel bebas PROD bertanda negatif, KURS bertanda negatif, PM bertanda positif dan POP bertanda positif. Untuk variabel bebas PROD bertanda negatif dan signifikan terhadap impor jagung Indonesia. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas untuk variabel independen produksi jagung sebesar 0.0886 dan signifikan pada taraf α=10% sehingga H0 ditolak. Dengan koefisien regresi produksi jagung sebesar -0,949150 yang berarti setiap kenaikan produksi jagung sebesar 1 ton per tahun maka akan meningkatkan impor jagung Indonesia sebesar 0,949150 ton per tahun. Hasil estimasi regresi linier berganda menyatakan bahwa koefisien produksi jagung sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa produksi jagung dalam negeri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor jagung.

Page 35: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

26

Hal ini disebabkan karena semakin banyak produksi jagung dalam negeri maka semakin kecil kemungkinan Indonesia akan mengimpor jagung dari luar negeri.

3 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Jagung Indonesia Periode 1995-2014 (Don Hernadi) 2016.

Metode analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM). Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah volume impor jagung Indonesia, sedangkan variabel bebas (independent) yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga impor jagung, produksi jagung nasional, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, dan produk domestik bruto (PDB) per kapita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produksi jagung nasional berpengaruh signfikan memiliki hubungan negatif dan variabel pendapatan Nasional berpengaruh signifikan memiliki hubungan positif terhadap volume impor jagung Indonesia periode 1995-2014 baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk variabel harga impor jagung dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume impor jagung Indonesia periode 1995-2014 dalam jangka pendek dan jangka panjang.

4 Analisis Trend Jagung Di Sulawesi Selatan

(Satriani, Arifin,

Mohammad Anwar Sadat) Jurusan Agribisnis, 2018

Penelitian ini menggunakan metode analsis trend untuk meramalkan atau mengetahui berapa jumlah produksi, harga, dan permintaan jagung di Sulawesi Selatan pada tahun 2016 sampai dengan tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Trend produksi, harga, dan permintaan jagung di Sulawesi Selatan berfluktuatif (2) Perkiraan produksi, harga, dan permintaan jagung di Sulawesi Selatan pada tahun

Page 36: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

27

2016 sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan

5. Determinan Impor Serat Kapas Di Indonesia Tahun 1975-2014 (Pendekatan Error Correction Mechanism)

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder tahun 1975 hingga tahun 2014 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), website resmi World Bank, dan website resmi Food and Agriculture Organization (FAO). Penelitian ini menggunakan data volume impor serat kapas, produksi serat kapas domestik, harga riil serat kapas internasional, PDB riil per kapitaatas dasar harga konstan 2010, nilai tukar rupiah terhadap USD, permintaan serat kapas oleh industri pemintalan benang domestik dan volume ekspor komoditas TPT. inferensia. Analisis deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan data yang ada dengan menggunakan bantuan grafik atau diagram. Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam analisis ini adalah Microsoft Excel 2013. Kemudian, analisis inferensia dilakukan melalui pengujian dan metode statistik. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui variabel-

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, variabel-variabel yang secara signifikan memengaruhi impor serat kapas pada persamaan jangka pendek adalah variabel produksi serat kapas domestik, PDB riil per kapita, permintaan serat kapas oleh industri pemintalan benang domestik, dan volume ekspor TPT. Sedangkan variabel harga serat kapas internasional dan nilai tukar rupiah terhadap USD tidak signifikan berpengaruh terhadap impor serat kapas dalam jangka pendek. Nilaikoefisien ECT yang diperoleh negatif dan signifikan, menunjukkan bahwa model persamaan ECM yang diperoleh dalam penelitian adalah valid

Page 37: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

28

variabel mana yang berpengaruh signifikan secara statistik pada volume impor serat kapas di Indonesia. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Eviews 8 dan tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar lima persen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Mechanism (ECM).

6. Analisis Determinan Produksi Jagung (Studi Kasus: Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep), Fakultas Pertanian, Universitas Wirajaja, 2019.

Model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear berganda. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh Modal, Luas lahan, Tenaga Kerja, terhadap jumlah produksi jagung di Lenteng Barat

Variabel modal secara positif berpengaruh terhadap produksi jagung di Desa Lenteng Barat. Semakin besar modal yang dimiliki atau digunakan maka semakin banyak pula hasil produksi jagung yang di hasilkan. Dengan didukung oleh lahan yang dimiliki dan kualitas bibit yang digunakan. 3. Variabel luas lahan secara positif berpengaruh terhadap produksi jagung di Desa Lenteng Barat. Dikarenakan semakin luas lahan yang dimilki atau digunakan maka semakin banyak pula produksi jagung yang dapat dihasilkan. Luas lahan yang cukup dan didukung oleh kondisi tanah yang subur dan

Page 38: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

29

cuaca maka akan dapat meningkatkan hasil produksi jagung. 4. Variabel tenaga kerja secara positif dan signifikan mempengaruhi produksi jagung di Desa Lenteng Barat. Artinya semakin lama waktu yang diluangkan untuk mengolah tanaman jagung baik dalam perawatan dan pengawasan maka akan dapat meningkatkan produksi jagung tersebut

7. Analisis Determinan Impor Daging Sapi Di Indonesia Pada Tahun 1990 – 2015, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Udayana Bali, Indonesia, 2019.

Data yang dipakai penelitian adalah sekunder mempergunakan teknik analisis regresi linier berganda

Hasil menunjukan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia. Secara parsial jumlah produksi dan kurs dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh signifikan pada impor daging sapi di Indonesia. Sedangkan variabel harga lokal dan konsumsi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia dan variabel harga impor secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor daging sapi di Indonesia. Faktor dominan yang mempengaruhi impor. daging sapi di

Page 39: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

30

Indonesia adalah variabel konsumsi.

8. Analisis Determinan Impor Gula Indonesia. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, 2020

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berbentuk data runtut waktu berupa data tahunan selama 38 tahun dari rentang waktu tahun 1981 – 2018 yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: United Nation Commodity trade, World Bank, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: data volume impor gula Indonesia, produksi gula Indonesia, konsumsi gula Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), harga gula Indonesia, dan harga gula dunia. Metode analisis data yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM) atau model koreksi kesalahan. Model ECM digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek dan jangka panjang variabel produksi gula Indonesia tahun sebelumnya berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor gula Indonesia, sementara variabel shortage gula Indonesia dan selisih harga gula domestik dengan harga gula dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor gula Indonesia. Sedangkan variabel impor gula tahun sebelumnya dan nilai tukar rupiah baik dalam jangka pendek dan jangka panjang tidak berpengaruh signifikan terhadap impor gula Indonesia. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu pemerintah hendaknya memperketat peraturan perizinan impor gula sembari tetap berusaha untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri.

Page 40: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

31

jangka pendek dan jangka Panjang

9. Analisis determinan impor gula Indonesia dari Thailand, Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, 2018.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif

Hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan variabel PDB, nilai tukar, inflasi, dan harga gula domestik secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Sedangkan secara parsial variabel PDB, dan Inflasi memilki pengaruh yang signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand, sementara nilai tukar dan harga gula domestik secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand.

10. Analisis Determinan Tingkat Pengeluaran Konsumsi Pangan Di Jawa Timur, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. 2020

Data yang digunakan adalah data sekunder dari Jawa Timur dalam Angka 2019. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur dengan adanya peningkatan jumlah pengeluaran untuk non makanan lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pangan rumah tangga di Jawa Timur adalah PDRB perkapita, tingkat inflasi, harga beras dan pengeluaran non

Page 41: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

32

pangan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan pemerintah perlu menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar tidak terjadi inflasi, karena adanya inflasi akan menurunkan konsumsi masyarakat dan berimplikasi akan menurunkan perekonomian Jawa Timur.

2.8 Kerangka Pikir Penelitian

Berbagai faktor yang akan menentukan hal ini dan pada dasarnya

kepentingan impor di suatu negara akan selalu berbeda, seperti halnya di Indonesia

kegiatan Impor komoditas jagung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

dan kebutuhan industri pakan Indonesia agar tetap stabil. Berdasarkan pernyataan

tersebut diatas secara garis besar kita dapat menjelaskan determinan yang

mempengaruhi impor komoditas jagung Indonesia sehingga dapat di buat gambar

kerangka pemikiran dalam penelitian sebagai berikut :

Page 42: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

33

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia.

Impor Komoditas Jagung Indonesia

(Y)

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Impor Komoditas Jagung di

Indonesia

-Harga Impor Jagung (X1) -Harga Jagung Internasional (X2) -Pendapatan Nasional (X3)

Tingkat Elastisitas Permintaan Impor Komoditas Jagung di

Indonesian

Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia

Page 43: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

34

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di wilayah Sulawesi Selatan pada instansi

Badan Pusat Statistik (BPS) Makassar, Jl. Haji Bau, dengan sumber data

Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, dan Food

Agriculture Organization (FAO) dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan yaitu

pada bulan Mei hingga bulan Juli 2021. Pemilihan lokasi di lakukan secara sengaja

dengan pertimbangan bahwa Badan Pusat Satistik (BPS), Kementerian Pertanian,

Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, dan Food Agriculture Organization

(FAO) merupakan salah satu tempat penyedia data ekspor dan impor komoditas

Jagung.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Pada data sekunder, populasi yang ada berupa keseluruhan data yang di

miliki oleh sumber pemerintahan dalam negeri maupun luar negeri maupun dunia,

dalam hal ini berupa keseluruhan data dari Food Agriculture Organization (FAO).

Keseluruhan data yang ada berupa data tahunan (t). sampel yang di gunakan

termasuk dalam sampel besar yaitu data 40 tahun, mulai dari tahun 1980 – 2019.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menuut sumbernya adalah

data runtut waktu (Time Series ) yaitu data yang secara kronologis di susun menurut

waktu pada suatu variabel tertentu ( Kuncoro, 2007). Data dalam penelitian ini yaitu

Page 44: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

35

berbentuk data tahunan yaitu data impor komoditas jagung Indonesia selama

kurang lebih 40 tahun terakhir yaitu mulai tahun 1980 sampai tahun 2019.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat di ukur atau di hitung secara langsung

yang berupa informasi atau penjelasan yang di nyatakan dengan bilangan atau

berbentuk angka.

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Adapun sumber data yang di gunakan yaitu menggunakan data

primer. Data sekunder sebagai penunjang dikumpulkan melalui studi Pustaka

seperti buku – buku, literatur – literatur, sumber bacaan lainnya yang berkaitan

dengan topik penelitian “Impor Komoditas Jagung”, instansi lainnya yang berkaitan

dengan penelitian yang akan dilakukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini yaitu metode dokumentasi dan studi Pustaka, Suharsimi (2006)

menerangkan metode dokumentasi merupakan salah satu cara untuk memperoleh

data informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian yang

akan di lakukan dengan jalan melihat Kembali laporan – laporan tulisan, baik

berupa angka maupun keterangan lainnya. Selain data – data laporan tertulis, untuk

kepentingan penelitian ini juga digali berbagai data informasi dan referensi dan

berbagai ssumber Pustaka, media massa, dan internet.

Page 45: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

36

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis yang di gunakan untuk menjawab rumsan masalah saru dan dua yaitu

memperkirakan faktor – faktor yang berpengaruh pada tingkat impor komoditas

jagung Indonesia dan tingkat elastisitas faktor – faktor yang mempengaruhi

permintaan impor komoditas jagung di Indonesia pada penelitian ini digunakan

model regresi, dimana kita harus menggunakan dari dua varibael independent

dengan model persamaan linear. Untuk menjawab dari penelitian pertama

digunakan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui apa saja yang

mempengaruhi faktor impor harga impor jagung, harga jagung domestik, harga

jagung nasional, pendapatan nasional dan produksi jagung. Persamaan umum linear

berganda adalah sebagai berikut : 𝑌 = 𝑎0 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑒

Keterangan :

Y = Variabel Dependen

X1,X2,X3……Xn = Variabel Independen

e = Kesalahan (error term)

b0 = Konstanta

b1,b2,b3……bn = Koefisien Variabel independen

Fungsi Cobb-Douglass menjelaskan hubungan antara (Y) dan faktor – faktor

yang mempengaruhinya (X). Model fungsi persamaan yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara Y dan X menggunakan fungsi persamaan Cobb-

Douglass yang telah di tansformasikan kedalam bentuk linear logaritma dimana

variabel yang di jelaskan atau dependen (Y) dan variabel yang menjelaskna atau

Page 46: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

37

independent (X) adalah : Harga Impor Jagung, Harga jagung internasional, dan

Pendapatan Nasional. Secara matematik fungsi produksi Cobb-Douglass dapat di

tulis sebagai berikut : 𝑌 = 𝑏0 𝑋1𝑏1𝑋2𝑏2𝑋3𝑏3 𝐷𝐵 𝑒

Model fungsi tersebut di transformasikan kedalam model linear logaritmatik,

maka model fungsi pendapatannya dapat di tulis sebagai berikut : 𝐿𝑛𝑉𝑀𝑡 = 𝑎0 + 𝑎1 𝐿𝑛𝐻𝑀𝐽𝐼𝑡 + 𝑎2 𝐿𝑛𝐻𝐽𝑊𝑡 + 𝑎3 𝐿𝑛𝐼𝑡 + 𝑒

Keterangan : 𝐿𝑛𝑉𝑀𝑡 = Volume Impor Jagung Indonesia (ton/tahun) 𝐿𝑛𝐻𝑀𝐽𝐼𝑡= Harga Impor Jagung (U$/ton) 𝐿𝑛𝐻𝐽𝑊𝑡 = Harga Jagung Internasional 𝐿𝑛𝐼𝑡 = Pendapatan Nasional (Rp/tahun)

a1 – a3 = Koefisien Regresi ( Nilai Elastisitas )

e = Kesalahan (disturbance term ).

t = 1,2,4……..40 (Periode Analisis)

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh pengaruh

dari variabel independent dengan variabel dependen dalam penelitian yang di

lakukan dengan cara yaitu :

a. Uji Serentak (Uji Fhitung)

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent

atau bebas yang di masukkan dalam model mempunyai pengaruh secara Bersama

– sama terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2005). Pengujian F dilakukan

dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F tabel. Maka kita

Page 47: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

38

menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa semua variabel

independent secara serentak dan signifikasi mempunyai mempunyai variabel

dependen. Prosedur penguraian F adalah sebagai berikut :

1. Membuat Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)

2. Menghitung Nilai F hitung dengan rumus sebagai berikut :

Dimana : R2 = Koefisien determinan

k = Jumlah Variabel Dependen

n = Jumlah Sampel

3. Mencari Nilai kritis (F Tabel ) ; df (k-1, n-1)

Dimana k = Jumlah parameter termasuk intersep

4. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho didasarkan pada perbandingan F

hitung dan F tabel.

Jika : F hitung >F tabel, maka Ho di tolak dan Hi di terima

F hitung < F tabel, maka Ho di terima dan Hi di tolak.

b. Pengujian Parsial (Uji t )

Pengujian secara parsial menggunakan uji t yang merupakan uji t yang

pengaruh signifikan variabel independent terhadap variabel dependen secara

individual. Uji signifikan merupakan prosedur dimana hasil sampel digunakan

untuk menentukan keputusan untuk menerima atau menolak Hoberdasarkan pada

nilai uji statistik yang di peroleh dari data.

Agus Widarjono (2007) menjelaskan proses dari uji t adalah sebagai berikut :

𝐹𝑁 = 𝑅2 ∶𝑘( 1− 𝑅2 ):(𝑛−𝐾−1)

Page 48: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

39

1. Membuat Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatife (Ha)

2. Menghitung t dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

bi = Koefiseien Bebas ke – i

bi* = Nilai hipotesis dari nol

Sbi = Simpangan Baku dari variabel bebas ke – i

3. Mencari nilai kritis t dari tabel t dengan df + n-k dan α yang tertentu.

4. Keputusan untuk menerima atau menolak Ho di dasarkan pada perbandingan t

hitung dan t tabel (kritis).

Jika : F hitung >F tabel, maka Ho di tolak dan Hi di terima

F hitung < F tabel, maka Ho di terima dan Hi di tolak.

c. Uji Koefisien Determinan (R2)

Dalam sebuah penelitian atau observasi perlu di perhatikan sejauh mana model

yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Pada analisis regresi

dikenal suatu ukuran yang dapat di pergunakan untuk keperluan tersebut yang di

kenal dengan koefisien determinan. Nilai koefisien determinasi merupakan suatu

ukuran yang menunukkan besar sumbangan dari variabel independent terhadap

variabel dependen, atau dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan

variasi turunannya yang di beri simbol R2 mendekati angka 1, maka variabel

independent makin mendekati hubungan dengan variabel dependen sehingga dapat

dikatakan bahwa penggunaan model tersebut dapat di benarkan ( Gujarati, 1997).

𝑡 = (𝑏𝑖−𝑏+) 𝑆𝑏𝑖

Page 49: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

40

3.6 Definisi Operasional

1. Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan terpenting kedua

setelah padi.

2. Perdagangan adalah proses transaksi jual beli antara produsen dan konsumen.

3. Impor adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk tetap menjaga

ketersediaan kebutuhan komoditas jagung Indonesia baik untuk konsumsi

maupun kebutuhan industri pakan.

4. Permintaan merupakan keinginan konsumen untuk membeli suatu barang

pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

5. Model fungsi persamaan yang di gunakan untuk menjelaskan hubungan

antara Y dan X adalah persamaan umum linear berganda.

6. Pendapatan Rill adalah pendapatan yang telah di sesuaikan dengan pedapatan

perkapita.

7. Periode analisis adalah periode tahunan mulai dari awal periode analisis

(1995) sampai akhir periode analisis (2019)

8. Tahun dasar adalah tahun awal periode Analisis.

9. Pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima oleh seluruh

masyarakat atau seluruh rumah tangga dalam suatu negara.

10. Harga impor jagung adalah harga yang di gunakan untuk impor komoditas

jagung.

11. Harga jagung internasional adalah harga yang di sepakati untuk di

pergunakan dalam ekspor /impor komoditas jagung .

Page 50: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

41

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Kondisi Umum Jagung Di Indonesia

Tanaman jagung (Zea mays L) telah dikenal dan ditanam manusia sejak ribuan

tahun yang lalu (4.500 tahun yang lalu). Jagung merupakan tanaman serealia yang

paling produktif di dunia, sesuai di tanam di wilayah bersuhu tinggi. Biji jagung

mula – mula ditemukan orang di gua – gua di New Mexico (Amerika Tengah) dan

Amerika Selatan yang menyebar kedaerah sub-tropis dan tropis termasuk

Indonesia. Jagung yang dikenal sekarang diperkirakan berasal dari pad maize yang

bentuk liarnya berasal dari Amerika Selatan yang tumbuh dan berkembnag di

lembah Andes (Efendi dan Sulistiati, 1991).

Luas pertanaman jagung di seluruh dunia lebih dari 1000 juta ha, menyebar

di 70 negara, termasuk 53 negara berkembang. Penyebaran tanaman jagung sangat

luas karena mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai lingkungan. Jagung

merupakan komoditas penting dalam system pangan Indonesia, karena diberbagai

daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, Pulau Madura, beberapa wilayah

tertentu di Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur jagung berperan sebagai makanan

pokok. Selain itu jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan pakan utama bagi

industry peternakan ungags. Selain dari pada itu jagung juga menjadi bahan baku

industry pangan olahan, mulai tepung jagung, roti dan juga kue, sampai makanan

cemilan. Jagung juga dapat menjadi bahan baku energi alternatif atau biofuel

(Suryana dan Agustian, 2014 )

Page 51: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

42

Alasan lainnya yang menyebabkan jagung banyak di manaatkan oleh Sebagian

masyarakay Indonesia adalah karena kandungan unsur pangan fugsional yang

terdapat di dalamnya. Adanya unsur pangan fungsional tersebut memiliki manfaat

bagi Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Unsur Pangan Fungsional Jagung dan Manfaat Bagi Kesehatan Unsur Pangan

Fungsional

Sumber bahan Manfaat bagi kesehatan

Serat pangan Jagung Mengantisipasi kanker, menjaga kolesterol dan gula darah, menurunkan hipertensi, Mengantisipasi obesitas, dll.

Asam lemak Jagung Tumbuhkembang sistem syaraf termasuk

esensial otak, dll.

Beta karoten Jagung kuning Antikanker, antipenuaan, antihiperlipidemia,

(pro vitamin A) antithrombotik, antivirus, antiangiogenic

Antosianin Jagung terkait pada penyakit jantung koroner, stroke ungu/merah

Asam Amino Jagung QPM Membangun hubungan silang protein

Esensial ( Lisin (kolagen, elastin) dan biosintetis karnitin

dan Triptofan) Prekusor serotonin/nikotinamid (vit. B,) dll

Mineral

Fe Jagung merah Pembentukan sel darah merah

Ca Jagung Pembentukan tulang

P Jagung Pemeliharaan pertumbuhan, kesehatan tulang, kesehatan tulang normal

Mg Jagung Mempertahankan denyut jantung normal dan kekuatan tulang

Vitamin

B/thiamin Jagung Menjaga kesehatan syaraf dan fungsi kognutif

B/Niacin Jagung Mengantisipasi penyakit pellagra

E Kernel jagung Antioksidan dan membantu pertumbuhan

Asam Folat Jagung Mengantisipasi kelahiran bayi tidak normal

B12 Jagung Mencegah anemia

Sumber : Suarni dan Yasin, 2011.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, jagung juga dimanfaatkan

sebagai pakan. Pemanfaatan jagung untuk pakan terbagi menjadi dua kelompok

yaitu untuk ruminansia dan bukan ruminansia. Umumnya ternak ruminansia

memanfaatkan limbah jagung berupa Jerami jaggung atau tanaman jagung muda

(umur 60 hari sebagai hijauan). Jagung biji hamper seluruhnya dimanfaatkan untuk

pakan ternak bukan ruminansia dan sedikit untuk sapi perah.

Page 52: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

43

Selain karena manfaat dan kegunaan jagung sebagai makanan pokok dan pakan

ternak di Indonesia, jagung banyak di budidayakan karena iklim Indonesia cocok

untuk ditanami jagung. Sebagaimana di jelaskan oleh Aak (1993) iklim yang

dikehendaki oleh Sebagian besar tanaman jagung adalah daerah – daerah beriklim

sedang hingga beriklim subtropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh didaerah

yang terletak antara 00 – 500 Lintang Utara hingga 00 – 400 Lintang Selatan.

Produksi jagung yang tinggi di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan

konsumsinya. Jagung di Indonesia dikonsumsi sebagai bahan pangan pokok dan

bahan baku industry (pakan). Timor (2008) menjelaskan, industry pakan

merupakan konsumen jagung terbesar didalam negeri dan jenis jagung yang

digunakan sebagai bahan baku pangan yaitu jagung gigi kuda (Zea mays identata)

belum banyak diproduksi petani dalam negeri, sehingga kebutuhan jagung sebagai

bahan baku pakan sejauh ini dipenuhi melalui impor.

Impor jagung yaitu mendatangkan jagung dari luar negeri. Negara Indonesia

melakukan impor jagung dari beberapa negara. Berikut merupakan daftar negara

asal impor jagung Indonesia pada tahun 2015.

Tabel 7. Daftar Negara Asal Impor Jagung di Indonesia, Tahun 2015. No Negara Asal Volume (kg) CIF (US$) 1 Argentina 1.776.082.261 371.690.289 2 Brazil 1.331.411.404 276.961.519 3 India 96.892.755 24.234.538 4 Amerika Serikat 33.831.893 8.540.001 5 Paraguay 15.946.232 3.135.191 6 Thailand 11.590.332 9.057.306 7 Singapore 1.030.850 292.092 8 Philipina 596.732 2.521.886 9 Afrika Selatan 147.170 101.577 10 Malaysia 144.707 61.214 11 Tiongkok 20.000 51.000 12 Republik Korea 10 40

Jumlah 3.267.694.346 696.646.653

Sumber : BPS, 2016.

Page 53: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

44

Pada tabel di atas negara asal yang mengekspor jagung ke Indonesia terbesar

adalah Argentina. Menurut Pusdatim (2016) pada tahun 2009 – 2013 Argentina

menempati urutan kedua negara eksportir jagung terbesar yaitu memiliki volume

ekspor jagung rata – rata sebesar 15.96 juta ton/tahun dan memberikan kontribusi

sebesar 14.16% terhadap ekspor jagung di dunia. Kemudian brazil menjadi negara

eksportir terbesar ketiga dunia dengan rata – rata ekspor sebesar 14.90 juta

ton/tahun, dan kontribusi sebesar 13.22%.

4.2 Gambaran Umum Impor Indonesia

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke

negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor

umumnya adalah tindakan memasukkan barang atau komoditas dari negara lain

kedalam negeri. Impor barang atau komoditas secara besar umumnya

membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima.

Impor adalah bagian penting dalam perdagangan internasional sama halnya dengan

ekspor. Dalam hal ini salah satu komoditas yang di impor Indonesia adalah

Komoditas Jagung, sebagaimana perkembangan impor dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 54: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

45

Tabel 8. Volume Impor Jagung Indonesia Tahun 1980 – 2019 Tahun No Volume Impor Jagung Indonesia (Ton)

1980 1 33.772

1981 2 2.011

1982 3 76.466

1983 4 22.246

1984 5 59.251

1985 6 49.863

1986 7 57.369

1987 8 220.998

1988 9 63.454

1989 10 33.340

1990 11 515

1991 12 323.176

1992 13 55.498

1993 14 494.446

1994 15 1.109.253

1995 16 969.145

1996 17 616.942

1997 18 1.098.354

1998 19 313.463

1999 20 618.060

2000 21 1.264.575

2001 22 1.035.797

2002 23 1.154.063

2003 24 1.345.452

2004 25 1.088.928

2005 26 185.597

2006 27 1.775.321

2007 28 701.953

2008 29 264.665

2009 30 338.798

2010 31 1.527.516

2011 32 3.207.657

2012 33 1.805.392

2013 34 3.194.419

2014 35 3.175.362

2015 36 3.500.104

2016 37 1.331.575

2017 38 714.504

2018 39 1.150.225

2019 40 1.443.433

Sumber : FAO, 2021.

Page 55: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

46

Berdasarkan data Tabel 8. Volume Impor Jagung Indonesia Tahun 1980 – 2019

di atas menunjukkan bahwa volume Impor jagung Indonesia mengalami fluktuasi

dimana jumlah jagung yang di impor tiap tahunnya naik turun. Pada tabel 8 di atas

volume impor jagung terbesar di Indonesia yaitu pada tahun 2015 yang dimana

Indonesia melakuakn impor jagung sebanyak 3.500.104 ton. Hal ini disebabkan

karena permintaan jagung terus meningkat baik itu untuk kebutuhan konsumsi

terlebuh lagi untuk kebutuhan industry pakan ternak.

4.3 Kondisi Pertanian Indonesia

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis

dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor

yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam

pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu

pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan

pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini

pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak

menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung

padanya.

Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum

dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan

petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di

Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa

hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai

peranan penting, antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam,

Page 56: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

47

pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap

ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya

pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis

pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada

kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang

termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa

lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian

keseluruhan.

Pembangunan pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan,

yakni hanya terfokus pada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, serta

pendekatannya yang sentralistik. Akibatnya usaha pertanian di Indonesia sampai

saat ini masih banyak didominasi oleh usaha dengan: (a) skala kecil, (b) modal yang

terbatas, (c) penggunaan teknologi yang masih sederhana, (d) sangat dipengaruhi

oleh musim, (e) wilayah pasarnya lokal, (f) umumnya berusaha dengan tenaga kerja

keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran

tersembunyi), (g) akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, (h)

pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh

pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan

petani. Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang

menghambat pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria

(konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak

terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, kelangkaan

pupuk pada saat musim tanam datang, swasembada beras yang tidak meningkatkan

Page 57: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

48

kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut

pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah

pertanian di Indonesia demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang

lebih maju demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Banyak hal yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pertanian pada

masa yang akan datang. Kesejateraan petani dan keluarganya merupakan tujuan

utama yang menjadi prioritas dalam melakukan program apapun. Tentu hal ini tidak

boleh hanya menguntungkan satu golongan saja namun diarahkan untuk mencapai

pondasi yang kuat pada pembangunan nasional. Pembangunan adalah penciptaan

sistem dan tata nilai yang lebih baik hingga terjadi keadilan dan tingkat

kesejahteraan yang tinggi. Pembangunan pertanian harus mengantisispasi

tantangan demokratis dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil.

Page 58: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

49

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Impor Komoditas Jagung di

Indonesia.

Tanaman jagung merupakan komoditas penting kedua setelah padi, yang

sangat bermanfaat bagi manusia maupun hewan. Selain di mamfaatkan sebagai

bahan pangan, jagung juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, maupun bahan baku

industri (Purwanto, 2015).

Permintaan akan bahan pangan dari tahun ke tahun di Indonesia semakin

meningkat khususnya bahan pangan utama karbohidrat seperti padi, jagung, dan

kedelai (Ariani, 2003). Kebutuhan pangan terutama kebutuhan pangan pokok

dalam pemenuhannya dapat di peroleh dari ketersediaan pangan yang berasal dari

hasil produksi dalam negeri maupun cadangan pangan nasional. Apabila hasil

produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional tidak mampu memenuhi

ketersediaan pangan nasional, maka diatasi dengan melakukan impor.

Impor jagung di Indonesia dilakukan guna untuk memenuhi kebutuhan

industri pakan dan juga kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Dalam

melakukan impor jagung tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi.

Untuk melihat faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan impor jagung di

Indonesia dapat di analisis menggunakan analisis regresi linear berganda model

Cobb-Douglas. Hasil analisis di regresi linear berganda dan hasil tabulasi rata – rata

faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan impor komoditas jagung di

Indonesia di sajikan pada tabel 9 dan tabel 10 berikut ini.

Page 59: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

50

Tabel 9. Hasil Tabulasi Rata – Rata Volume Impor, Harga Impor Jagung, Harga Jagung Internasional Dan Pendapatan Nasional

Sumber : Data Sekunder Setelah Diolah, 2021.

Sumber : Data Sekunder Setelah Diolah, 2021

Pada tabel 9. Hasil tabulasi rata – rata volume impor, harga impor jagung, harga

jagung internasional dan pendapatan nasional yaitu rata – rata volume impor jagung

di Indonesia selama 40 tahun terakhir yaitu tahun 1980 – 2019 sebesar 910,57 Juta

ton, sedangkan rata – rata harga impor jagung selama 40 tahun terakhir yaitu tahun

1980 – 2019 sebesar 199,00 U$/Ton, selanjutnya untuk rata – rata harga jagung

internasional 40 tahun terakhhir yaitu tahun 1980-2019 yaitu sebesar 134,00 U$,

dan yang terakhir adalah rata – rata pendapatan nasional Indonesia selama 40 tahu

terakhir yaitu tahun 1980 – 2019 yaitu sebesar 1.708,35 Triliun rupiah.

Selanjutnya untuk menghitung hasil estimasi faktor – faktor yang

mempengaruhi impor komoditas jagung di Indonesia dapat di ketahui dengan cara

menganalisis menggunakan analisis regresi linear berganda model Cobb-Douglas.

Hasil analisis di regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :

Variabel Simbol Rata - Rata

Volume Impor (Ton) Y 910,57

Harga Impor Jagung (U$/Ton) X1 199,00

Harga Jagung Internasional (U$/Ton) X2 134,00

Pendapatan Nasional (Triliun Rupiah) X3 1.708,35

Page 60: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

51

Tabel 10. Hasil Estimasi Multiple Regression Impor Komoditas Jagung di Indonesia Tahun 1980 – 2019.

Variabel Koefisien Estimasi (Elastisitas)

Standard Error

Uji t (t Statistik)

Probabilitas

Intersep 10,17 2,3276 4,3712 0,0001

Elastisitas Harga Impor Jagung Indonesia (HMJIt)

-3,95***

0,5413

-6,6341

0,0000

Elastisitas Harga Jagung Internasional (HJWt)

3,24***

0,7334

4,4157

0,0001

Elastisitas Pendapatan Nasional (It)

0,46***

0,0864

5,3027

0,0000

R2 = 0,8085 ***) : Signifikan (α = 1%) Uji F = 50,68157 **) : Signifikan (α = 5%) Probabilitas (Uji F) = 0,0000 *) : Signifikan (α = 10%) ns : Non Signifikan

Model Regresi Hasil Estimasi Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia VMt = 10,17 – 3,95HMJIt + 3,24 HJWt + 0,46 It

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.

Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan impor komoditas jagung di

Indonesia di analisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda model

Cobb-Douglas. Variabel dependen yang digunakan dalam persamaan model adalah

Volume Impor Jagung (Y) yang di duga dipengaruhi oleh Harga Impor Jagung (X1),

Harga Jagung Internasional (X2), dan Pendapatan Nasional (X3).

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10, menunjukkan bahwa tingkat

permintaan impor komoditas jagung di Indonesia diasumsikan di pengaruhi oleh

faktor: (1) harga impor jagung; (2) harga jagung internasional; (3) pendapatan

nasional. Dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) yang sebesar 0,8085

menunjukkan bahwa variabel Independen (harga impor jagung, harga jagung

internasional, dan pendapatan nasional ) yang dimasukkan kedalam model dapat

Page 61: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

52

menjelaskan variasi variabel dependen (volume impor jagung) secara baik sekitar

80,85%, sedangkan 19,95% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk kedalam

model seperti selera konsumen.

Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai F statistic sebesar 50,681

nilai Probabilitas F ( F-Statistik) sebesar 0,0000. Maka dapat diketahui bahwa

variabel independen ( Harga impor jagung, harga jagung internasional, dan

pendapatan nasional ) secara bersama – sama mempengaruhi impor komoditas

jagung di Indonesia secara signifikan pada taraf kepercayaan sebesar 99% (α = 1%

). Hal ini berarti bahwa paling tidak salah satu koefisien regresi dari faktor – faktor

berpengaruh nyata terhadap permintaan impor komoditas jagung di Indonesia.

Selain itu berdasarkan tabel 10 di atas untuk dapat mengetahui pengaruh

secara signifikan variabel independen (harga impor jagung, harga jagung

internasional, dan pendapatan nasional) maka dapat dilakukan uji t-statistik (uji

secara parsial) terhadap variabel dependen (variabel terikat). Sebagaimana hasil

estimasi pada tabel 10. Dapat dilihat bahwa ke tiga variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap impor komoditas jagung di Indonesia,

Adapun variabel tersebut yaitu :

1. Harga Impor Jagung (X1)

Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2006, impor adalah kegiatan

memasukkan barang ke dalam daerah pabean dalam hal ini wilayah negara

Republik Indonesia. Menurut Alma (2011:169), harga adalah satuan moneter atau

ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa sehingga

Page 62: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

53

menimbulkan kepuasan konsumen. Selanjutnya menurut Assauri (2014:223), harga

merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan

penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.

Berdasarkan pendapat diatas mengenai harga dapat ditarik kesimpulan

bahw harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk yang ditukar

konsumen atas keunggulan yang dimiliki produk tersebut. Jadi harga impor jagung

adalah sejumlah uang yang dibebankan atas produk berupa komoditas jagung yang

di datangkan dari luar masuk kedalam negara Indonesia. Dalam melakukan impor

terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi salah satu diantaranya yaitu

harga impor jagung sebagaimana dapat dijelaskan pengaruh harga impor jagung

terhadap permintaan impor komoditas jagung di Indonesia seperti berikut ini.

Harga impor jagung (X1) berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan

99% (α = 1%) bertanda negative terhadap impor komoditas jagung di Indonesia

sebesar -3,95 artinya artinya setiap kenaikan 1% akan mempengaruhi impor atau

impor komoditas jagung Indonesia mengalami penurunan sebesar -3,95 %. Selain

di pengaruhi oleh tinggi rendahnya kurs dollar, harga jagung internasional, impor

komoditas jagung Indonesia juga di pengaruhi oleh pendapatan nasional.

2. Harga Jagung Internasional (X2)

Selain harga impor jagung selanjutnya yang menjadi faktor – faktor yang

mempengaruhi permintaan impor komoditas jagung di Indonesia yaitu adalah harga

jagung internasioanl yang dimana daalam penelitian ini harga jagung internasional

sebagai variabel independen, untuk melihat hasil perhitungan estimasi tingkat

Page 63: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

54

signifikan variabel harga jagung internasional terhadap prmintaan impor komoditas

jgaung di Indonesia dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :

Harga jagung internasional (X2) berpengaruh signifikan pada taraf

kepercayaan 99% (α=1%), bertanda positif terhadap impor komoditas jagung di

Indonesia sebesar 3,24 artinya setiap kenaikan 1% akan mempengaruhi atau impor

komoditas jagung di Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 3.24 %. Harga

jagung internasional bertanda positif dikarenakan telah terbukti bahwa harga impor

jagung lebih rendah dibanding harga jagung internasional itulah sebabnya

Indonesia melakukan impor jagung.

3. Pendapatan Nasional (X3)

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi permintaan impor komoditas

jagung di Indonesia yaitu pendapatan nasional yang sebagaimana penjelasan

mengenai hasil estimasi tingkat signifikannya yaitu, Pendapatan nasional (X3)

berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 99% (α = 1%), bertanda positif

terhadap permintaan impor komoditas jagung di Indonesia sebesar 0,46 artinya

setiap kenaikan 1% volume impor jagung Indonesia akan mengalami peningkatan

sebesar 0,46%. Hal ini signifikan pada taraf kepercayaan 99% (α = 1%).

Ketiga variabel tersebut secara keseluruhan signifikan pada taraf kepercayaan

99% (α = 1%). Ketiga faktor yang menjadi variabel permintaan impor komoditas

jagung di Indonesia pendapatan nasional memiliki tingkat estimasi yang paling kuat

dengan nilai standard error sebesar 0,0864. Berdasarkan hasil analisis permintaan

impor komoditas jagung di Indonesia variabel pendapatan nasional sesuai dengan

hasil penelitian Don Hernadi 2016, dimana pendapatan nasional berperan signifikan

Page 64: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

55

memiliki hubungan positif terhadap volume impor jagung Indonesia baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang.

5.2 Tingkat Elastisitas Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Impor Komoditas Jagung di Indonesia.

Menurut Nicholson, elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan

pada satu variabel yang disebabkan oleh perubahan satu persen pada variabel lain

(Budi S, 2009). Ukuran yang dipakai untuk mengukur derajat kepekaan digunakan

rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta atau

barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan faktor – faktor yang

menyebabkan kuantitas barang itu berubah.

Para pakar ekonomi juga menjelaskan elastisitas permintaan adalah istilah

ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang terhadap

perubahan harga dari barang tersebut. Elastisitas harga digunakan oleh para ekonom

untuk memahami bagaimana penawaran atau permintaan berubah mengingat

perubahan harga untuk memahami cara kerja ekonomi riil.

Karena jumlah permintaan hampir selalu turun jika harga naik, elastisitas

permintaan biasanya bernilai negatif, walaupun para ahli ekonomi kadang tidak

menulis tanda negatif tersebut. Permintaan suatu barang dikatakan bersifat elastis

jika elastisitasnya lebih besar dari 1, artinya kenaikan harga sebesar 1%

menghasilkan penurunan permintaan yang lebih besar dari 1%.

Elastisitas menunjukkan kepekaan. Elastisitas harga atas permintaan atau

elastisitas harga adalah kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan

harga barang tersebut, dengan asumsi bahwa hal-hal lainnya tidak berubah

Page 65: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

56

(Samuelson:1999). Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan elastisitas permintaan.

Elastisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep: elastisitas permintaan harga,

elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang (Sukirno:

2001).

Hasil analisis elastisitas permintaan impor komoditas jagung di Indonesia

di sajikan pada tabel 10 berikut.

Tabel 11. Nilai Elastisitas Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia Tahun 1980 – 2019.

Sumber : Diolah dari Lampiran , 2021. Nilai elastisitas permintaan impor komoditas jagung di Indonesia dapat di

jelaskan Sebagai berikut :

1. Elastisitas Harga Impor Jagung

Dalam menganalisis akibat perubahan harga atas perubahan jumlah barang

yang diminta adalah sangat berguna apabila dihitung koefisien permintaan

Koefisiennya adalah suatu angka yang menggambarkan sampai berapa besarkah

perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan,

sebagaimana untuk mengetahui tingkat elastistas harga pada permintaan impor

komoditas jagung di Indonesia setelah melakuka uji estimasi yaitu dijelaskan

berikut ini :

Berdasarkan hasil analisis diketahui besarnya elastisitas harga Impor jagung

sebesar -3,95 dan besifat elastis. Nilai elastisitas bertanda negatif menunjukkan

bahwa variabel harga impor jagung memiliki hubungan yang terbalik dengan

Variabel Koefisien Estimasi (Elastisitas)

Tingkat Elastisitas

Harga Impor Jagung -3,95 Elastis Negatif

Harga Jagung Internasional 3,24 Elastis Positif

Pendapatan Nasional 0,46 Inelastis

Page 66: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

57

permintaan impor jagung dan nilai elastisitas yang lebih dari satu menandakan

bahwa elastisitas harga bersifat elastis. Hal ini biasanya terjadi apabila harga naik

biasanya permintaan akan bernilai negatif atau menurun.

2. Elastisitas Harga Jagung Internasional

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa besarnya elastistas harga jagung

internasional adalah 3,24 bersifat elasttis. Artinya jika harga jagung internasional

naik sebesar satu persen maka permintaan jagung akan naik sebesar 3,24 persen dan

sebaliknya. Apabila harga jagung internasioanal turun sebesar satu persen maka

permintaan impor jagung juga akan menurun sebesar 3,24 persen.

3. Elastisitas Pendapatan Nasional.

Elastisitas pendapatan adalah koefisien yang menunjukkan sampai mana

besarnya perubahan permintaan atas suatu barang sebagai akibat daripada

perubahan pendapatan pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau

elastisitas pendapatan. Untuk mengetahui tentang elastisitas pendapatan pada

permintaan impor komoditas jagung di Indonesia dapat dilihat pada penjelasan

berikut ini :

Berdasarkan hasil analisis diketahui besarnya elastistas pendapatan adalah

0,46 bersifat inelastis. Artinya, jika terjadi kenaikan pendapatan sebesar satu

persen, maka akan mengakibatkan bertambahnya jumlah permintaan impor jagung

sebesar 0,46 persen, begitu pula sebaliknya. Apabila terjadi penurunan pendapatan

sebesar asatu persen maka akan menurunkan permintaan impor komoditas jagung

sebesar 0,46 persen.

Page 67: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

58

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian Analisis Permintaan Impor Komoditas

Jagung di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Faktor – faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan impor

komoditas jagung di Indonesia adalah harga impor jagung, harga jagung

internasional dan pendapatan nasional. Ketiga faktor tersebut signifikan pada

taraf kepercayaan 99% (α = 1%). Dari ketiga variabel tersebut yang paling kuat

nilai estimasinya yaitu pendapatan nasional dengan nilai standard error sebesar

0,0864.

2. Elastisitas permintaan impor komoditas jagung di Indonesia yaitu elastisitas

harga jagung sebesar -3,95 bersifat elastis, elastisitas silang dari harga jagung

internasional adalah 3,24 bersifat elastis, dan elastisitas pendapatan sebesar 0,46

bersifat inelastis.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan bahwa :

1. Bagi produsen jagung di Indonesia disarankan untuk terus berupaya guna

meningkatkan kuantitas serta kualitas jagung dalam negeri sesuai dengan potensi

yang ada, agar tidak kalah kualitasnya dengan jagung impor. Dengan begitu

nantinya akan dapat membantu mengurangi ketergantungan impor.

2. Bagi pemerintah Indonesia disarankan untuk menetapkan pajak guna mengatur

regulasi perekonomian negara. Ketika impor jagung meningkat, maka akan

Page 68: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

59

terjadi pengurasan devisa negara, sehingga melalui kebijakan dengan menaikkan

pajak impor, maka harapan kedepannya dapat menurunkan volume impor

jagung.

Page 69: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

60

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, A. (2016). Perkembangan situasi pasar dan integrasi harga jagung di

Indonesia. In Dalam: Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang (pp. 143-149).

Ariani, M. dan Rachman, H.P.S., 2003. Analisis Tingkat Ketahanan Pangan Rumah

Tangga. Media Gizi dan Keluarga. 27 (2). 1-6 Agus, Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia

FE UII. Badan Pusat Statistik (2021), Statistik Indonesia 1980-2019. Badan Pusat Statistik,

Jakarta. Boediono, 1983. Ekonomi Mikro, BPFE : Yogyakarta Elvira, Rini. "TEORI PERMINTAAN (Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi

Konvensional Dengan Ekonomi Islam)." Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 15.1 (2015).

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang:

Badan Penerbit UNDIP. Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain.

Erlangga : Jakarta Haristi, U. N. (2017). Analisis trend impor jagung dan faktor-faktor yang

mempengaruhi impor jagung di Indonesia. Kariyasa, K., Bonar M. Sinaga2 dan M.O. Adnyana. 2004. Proyeksi Produksi dan

Permintaan Jagung, Pakan dan Daging Ayam Ras di Indonesia. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB, Bogor

Krugman, Paul And Maurice Obstfeld, 1999, Ekonomi Internasional : Teori Dan

Kebijakan, Jakarta : Raja Grafindo Perkasa Kuncoro, Mudrajad.2007. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Nurjayanti, Eka Dewi. (2011). “Peramalan Penawaran dan Permintaan Beras

pada Era Otonomi Daerah di Kabupaten Sukoharjo”. Tesis Program Studi

Page 70: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

61

Magister Agribisnis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Nasir, M., & Sari, D. (2015). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Ekspor,

Infrastruktur Jalan dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Nasional

Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia, 2(2), 93-104.

Natsir, M. (2015). Analisis Supply Response jagung di Daerah Sentra Produksi

Utama Indonesia . Yogyakarta .

Purwanto, S. (2007). Perkembangan produksi dan kebijakan dalam peningkatan

produksi jagung. Dalam: Jagung, teknik produksi dan pengembangan.

Pusat Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Pontoh, R. (2016). Permintaan Dan Penawaran Beras Di Indonesia (Pada Tahun

2003–Tahun 2013). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(4). RACHMAN, B. (2003). Dinamika harga dan perdagangan komoditas

jagung. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Rochani, S. 2007. Bercocok Tanam Jagung. Jakarta :Azka Press. Rusdi, M. D., & Suparta, M. (2016). Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan daging sapi di Kota Surabaya. JEB17: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1(02).

Suarni, S., & Yasin, M. (2019). Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Soekartawi. (1995). Analisis Usahatani. Jakarta: UI-PRESS. Suwito. 1996. Sosiolinguistik. Surakarta: Sebelas Maret University Pres Sasono, Herman Budi. 2012. Manajemen Pelabuhan dan realisasi Ekspor Impor.

Yogyakarta : Cv. Andi Offset.

Tangendjaja, B dan E. Wina. 2006. Limbah Tanaman Dan Produk Samping Industri

Jagung Untuk Pakan. Balai Penelitian Ternak : Bogor Ulfa Novianti Haristi, Analisis Trend Impor Jagung dan faktor – faktor yang

mempengaruhi impor jagung di Indonesia Wahyudi, R. 2019. Analisis Determinan Ekspor Komoditas Karet Alam Indonesia.

Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar.

Page 71: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

62

Wijono, Wiloejo. 2005. Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Salah

Satu Pilar Sistem Keuangan Nasional : Upaya Konkrit Memutus Rantai Kemiskinan. Kajian Ekonomi dan Keuangan Edisi Khusus,__

Page 72: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

63

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 73: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

64

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Pada Program Microsoft Excel Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung di Indonesia.

Dependent Variable: LNVMJ Method: Least Squares Date: 07/26/21 Time: 12:53 Sample: 1 40 Included observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 10.17421 2.327556 4.371199 0.0001

LNHMJI -3.591349 0.541348 -6.634082 0.0000 LNHJW 3.238618 0.733428 4.415727 0.0001

LNI 0.458324 0.086433 5.302653 0.0000 R-squared 0.808556 Mean dependent var 12.72918

Adjusted R-squared 0.792603 S.D. dependent var 1.978709 S.E. of regression 0.901122 Akaike info criterion 2.724288 Sum squared resid 29.23276 Schwarz criterion 2.893176 Log likelihood -50.48576 Hannan-Quinn criter. 2.785352 F-statistic 50.68157 Durbin-Watson stat 1.162837 Prob(F-statistic) 0.000000

-3

-2

-1

0

1

2

6

8

10

12

14

16

5 10 15 20 25 30 35 40

Residual Actual Fitted

Page 74: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

65

Lampiran 2. Hasil Logaritma Natural (Ln)

Volume

Impor

(Ton)

Harga tetap

Impor

Jagung

(U$/ton)

Harga Tetap

Jagung Dunia

(U$)

Pendapatan

Riil Nasional

(Miliar

Rupiah)

Y X1 X2 X3

Tahun No LnVMJ LnHMJI LnHJW LnI

1980 1 10,43 5,37 4,48 7,20

1981 2 7,61 5,89 4,52 8,10

1982 3 11,24 5,15 4,57 8,63

1983 4 10,01 5,52 4,60 9,14

1984 5 10,99 5,09 4,62 9,52

1985 6 10,82 4,97 4,63 9,46

1986 7 10,96 4,70 4,63 9,96

1987 8 12,31 4,72 4,63 10,35

1988 9 11,06 4,86 4,64 10,66

1989 10 10,41 4,93 4,62 10,91

1990 11 6,24 6,04 4,57 10,43

1991 12 12,69 4,95 4,48 10,42

1992 13 10,92 4,93 4,50 10,61

1993 14 13,11 4,92 4,50 11,08

1994 15 13,92 4,92 4,68 11,32

1995 16 13,78 5,06 4,82 11,59

1996 17 13,33 5,37 5,11 11,83

1997 18 13,91 5,05 4,76 12,05

1998 19 12,66 5,02 4,62 12,34

1999 20 13,33 4,87 4,50 12,63

2000 21 14,05 4,83 4,48 12,86

2001 22 13,85 4,80 4,50 13,10

2002 23 13,96 4,78 4,60 13,28

2003 24 14,11 4,83 4,66 13,44

2004 25 13,90 5,09 4,72 12,92

2005 26 12,13 5,11 4,59 13,28

2006 27 14,39 5,05 4,80 13,52

2007 28 13,46 5,38 5,10 13,74

2008 29 12,49 5,80 5,41 13,64

2009 30 12,73 5,44 5,11 13,73

2010 31 14,24 5,49 5,23 13,91

2011 32 14,98 5,77 5,68 14,26

2012 33 14,41 5,70 5,70 14,17

2013 34 14,98 5,67 5,56 15,66

2014 35 14,97 5,52 5,26 15,71

2015 36 15,07 5,43 5,13 15,77

2016 37 14,10 5,43 5,07 15,91

2017 38 13,48 5,53 5,04 15,98

2018 39 13,96 5,61 5,10 16,06

2019 40 14,18 5,54 5,14 16,11

Page 75: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

66

Lampiran 3. Komoditas Jagung

Page 76: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

67

Lampiran 3. Surat Penelitian

Page 77: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

68

Page 78: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

69

Page 79: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

70

Lampiran 5. Dokumentasi Pengambilan Data

Page 80: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

71

Lampiran 6. Hasil Uji Plagiasi

Page 81: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

72

Page 82: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

73

Page 83: ANALISIS PERMINTAAN IMPOR KOMODITAS JAGUNG DI …

74

RIWAYAT HIDUP

Nirwana, lahir di Bantaeng pada tanggal 17 Mei 1999,

anak Kedua dari empat bersaudara dari pasangan

Sangkala dan Nursiah , S.Pd. Penulis pertama kali

menempuh Pendidikan di SD Inpres Bateballa pada tahun

2008 dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Bantaeng dan menyelesaikan

pendidikannya pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

Pendidikan di SMA Negeri 1 Bantaeng dan tamat pada tahun 2017. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan Pendidikan di Perguruan tinggi Universitas

Muhammadiyah Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti kegiatan magang di CV.

Akar Hidroponik dan Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Desa Batu Karaeng

Kabupaten Bantaeng.

Penulis juga pernag berproses di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

dan Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) periode 2019 – 2020. Tugas

akhir dalam Pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul

“Analisis Permintaan Impor Komoditas Jagung Di Indonesia”