analisis perbandingan kinerja keuangan …...fakultas ekonomi dan bisnis universitas islam negeri...

119
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN BANK UMUM SYARIAH HASIL AKUISISI PERIODE 2014-2016 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Zulisa Maulida NIM. 11140850000014 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M

Upload: others

Post on 30-Jun-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

UMUM SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN BANK UMUM

SYARIAH HASIL AKUISISI PERIODE 2014-2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Zulisa Maulida

NIM. 11140850000014

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439/2018 M

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

ii

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

UMUM SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN BANK UMUM

SYARIAH HASIL AKUISISI PERIODE 2014-2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Zulisa Maulida

NIM. 11140850000014

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439/2018 M

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

iii

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 11 April 2018 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa/i:

1. Nama : Zulisa Maulida

2. NIM : 11140850000014

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah Hasil Spin-Off dan Bank Umum Syariah Hasil

Akuisisi Periode 2014-2016

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama ujian skripsi. Maka diputuskan bahwa mahasiswa/I tersebut

dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univers itas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Mei 2018

1. Cut Erika Ananda Fatimah, SE.,M.B.A

NIP. 197410182014112001 Ketua

2. Umiyati, SE.I, M.Si ( )

NIDN. 2020047903 Sekretaris

3. Umiyati, SE.I, M.Si ( )

NIDN. 2020047903 Dosen Pembimbing I

4. YukeRahmawati, S.Ag., M.A.

NIP. 197509032007012023

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

v

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

I. Data Pribadi

Nama : Zulisa Maulida

Tempat &Tanggal Lahir : Tangerang, 18 Juli 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Inpres Gg. E No. 20 RT.009 RW.002

Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta

12270

Telepon : 081297734822

Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

2001-2001 : TK Tunas Bangsa

2002-2008 : SD Negeri 05 Pagi Petukangan

2008-2011 : SMP Negeri 110 Jakarta

2011-2014 : SMA Negeri 90 Jakarta

2014-2018 : Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

Sekretaris Ninety Cup 2013

Kesekretariatan Islamic Banking Days (IBDAYS) 2015

Kesekretariatan Islamic Banking Days (IBDAYS) 2016

IV. PengalamanKerja

Karyawan Magang Bank BRI Syariah Cabang Pembantu Meruya 2017

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

vii

ABSTRACT

This research is a quantitative study that compares the financial

performance of Sharia Commercial Bank spin-off results and Sharia

Commercial Bank acquisition results. This research used BJB Syariah Bank

and BNI Syariah Bank as a sample from Syariah Bank of spin-off result

while Bank BRI Syariah and Bank BCA Syariah as sample from Sharia

Public Bank of acquisition result. This research uses annual data for the

period 2014-2016. Data analysis technique used is different test by using

hypothesis test Independent Sample T-Test and Mann Whitney processing

through SPSS 24 previously tested normality with Kolomogrov-Smirnov to

determine whether the data is normally distributed or not distributed

normally. The results of this study proves that there is no significant

difference between the financial performance of Sharia Commercial Bank

and spin-off of Shariah Bank acquisition in the ratio of CAR, NPF, ROA,

ROE, BOPO, and FDR.

Key Word: Financial Performance, Spin-Off, Acquisition

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

viii

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang membandingkan kinerja keuangan

Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi.

Penelitian ini menggunakan Bank BJB Syariah dan Bank BNI Syariah sebagai

sampel dari Bank Umum Syariah hasil spin-off sedangkan Bank BRI Syariah dan

Bank BCA Syariah sebagai sampel dari Bank Umum Syariah hasil akuisisi.

Penelitian ini menggunakan data tahunan periode 2014-2016. Teknik analisis data

yang digunakan adalah uji beda dengan menggunakan uji hipotesis Independent

Sample T-Test danMann Whitney yang pengolahannya melalui SPSS 24 yang

sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan Kolomogrov-Smirnov untuk

menentukan apakah data terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal. Hasil

penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja keuangan Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil

akuisisi dalam rasio CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO, dan FDR.

Kata Kunci :Kinerja keuangan, Spin-off, Akuisisi

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SubhanahuwaTa’ala yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesa ikan

skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah Hasil Spin-Off dan Bank Umum Syariah Hasil Akuisisi Periode 2014-

2016”. Shalawat serta salam tidak lupa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

Shallallahu Aalaihi wa Sallam beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan yang

diperoleh bukanlah semata-mata hasil penulis sendiri, melainkan berkat bantuan,

dorongan, bimbingan, dan pengarahan dari pihak lain. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis Bapak Syahrir dan Ibu Iis Widaningsih, yang tidak

pernah lelah memberikan semangat, dorongan, dan do’a yang tidak pernah

putus. Terima kasih atas jasa yang tidak akan mungkin terbayar sampai

kapanpun.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc .,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

sebagai syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi.

3. Ibu Cut Erika Fatimah, S.E.,M.B.A. selaku Ketua Program Studi

Perbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, S.E.,M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

pemenuhan berkas-berkas administrasi penulis.

4. Bapak Ade Suherlan, SE.,M.B.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis selama masa studi.

5. Ibu Umiyati, SE.I, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan ilmu untuk membimbing penulis selama

proses pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

x

6. Bapak/Ibu dosen dan sifitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik,

membimbing dan mengajarkan ilmu serta akhlak yang tidak ternila i.

Semoga selalu diberikan rahmat dan karunia dari Allah

SubhanahuwaTa’ala.

7. Untuk keluargaku tersayang Bi Dede, Cahya, Rian, Dhella, Tante Dewi,

Om Idir, Raffi, Sarifa, Mbun, Azarine, terkhusus Bismo yang turut

memberikan do’a, nasihat, serta semangat.

8. Untuk teman-teman seperjuangan terkhusus Vicka, Lita, Rahmi, Almira,

Arinda, Lulu, Lavena, Dewi, Qisthi. Terima kasih sudah bersedia

direpotkan, tanpa kalian ini tidak berarti apa-apa.

9. Teman-teman KKN Liga Cerdik 53 khususnya Bella dan Rere. Terima

kasih atas pengalaman dan hiburan yang selalu diberikan.

10. Untuk teman-teman Perbankan Syariah B 2014, semangat berjuang.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memudahkan setiap langkah

kita.

11. Semua pihak yang terlibat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini dengan baik dan benar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran, masukan, arahan, maupun

kritik untuk menjadikan skripsi ini lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi khazanah keilmuan.

Jakarta, 23 April 2018

Zulisa Maulida

NIM. 11140850000014

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF.................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................vi

ABSTRACT ...........................................................................................................vii

ABSTRAK............................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ix

DAFTAR ISI ..........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................12

C. Batasan Masalah..................................................................................12

D. Rumusan Masalah ...............................................................................13

E. Tujuan Penelitian.................................................................................13

F. Manfaat Penelitian...............................................................................14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................15

A. Landasan Teori ....................................................................................15

1. Pengertian Kinerja Keuangan........................................................15

2. Analisis Kinerja Keuangan............................................................17

3. Spin-Off.........................................................................................26

4. Akuisisi..........................................................................................32

5. Penelitian Deskriptif-Komparatif ..................................................37

B. Penelitian Sebelumnya ........................................................................39

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................44

D. Hipotesis ..............................................................................................45

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

xii

BAB III METODELOGI PENELITIAN ...........................................................47

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................48

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................50

D. Metode Analisis Data ..........................................................................52

E. Operasional Variabel Penelitian ..........................................................56

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................59

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian........................................59

1. Sejarah Perbankan Syariah ............................................................59

2. Bank BJB Syariah .........................................................................62

3. Bank BNI Syariah .........................................................................64

4. Bank BRI Syariah..........................................................................65

5. Bank BCA Syariah ........................................................................67

B. Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Hasil Spin-Off dan Hasil Akuisisi.......................................................68

1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)......................................68

2. Variabel Non Performing Financing (NPF)..................................70

3. Variabel Return on Assets (ROA) .................................................71

4. Variabel Return on Equity (ROE) .................................................72

5. Variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

(BOPO)..........................................................................................74

6. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................75

C. Pengujian Hipotesis.............................................................................77

1. Uji Normalitas (One Sample Kolomogrov-Smirnov) ....................77

2. Uji Independent Sample T-Test .....................................................80

3. Uji Mann-Whitney Test (U-Test)...................................................85

D. Interpretasi...........................................................................................89

BAB V PENUTUP ................................................................................................94

A. Kesimpulan..........................................................................................94

B. Saran ....................................................................................................94

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................95

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

xiii

LAMPIRAN ..........................................................................................................97

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

xiv

DAFTAR TABEL

1.1 Nama Bank Umum Syariah dan Cara Pendirian ................................................4

1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah Hasil Spin-Off dan Hasil Akuisisi .......5

3.1 Populasi Penelitian pada BUS di Indonesia .....................................................48

3.2 Proses Pengambilan Sampel Penelitian............................................................50

3.3 Sampel Penelitian .............................................................................................50

3.4 Operasional Variabel Penelitian .......................................................................53

4.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2014-2016 ..........................................69

4.2 Non Performing Financing (NPF) Tahun 2014-2016......................................70

4.3 Return on Assets (ROA) Tahun 2014-2016 .....................................................71

4.4 Return on Equity (ROE) Tahun 2014-2016 .....................................................73

4.5 Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Tahun 2014-2016 .74

4.6 Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2014-2016 .....................................76

4.7 Hasil Uji Normalitas Data (Spin-off) ..............................................................78

4.8 Hasil Uji Normalitas Data (Akuisisi) ...............................................................78

4.9 Ringkasan Hasil Uji Kolomogrov-Smirnov......................................................79

4.10 Independent Samples Test (CAR) ..................................................................81

4.11 Independent Samples Test (NPF) ...................................................................83

4.12 Independent Samples Test (FDR)...................................................................84

4.13 Mann-Whitney U (ROA) ................................................................................86

4.14 Mann-Whitney U (ROE).................................................................................87

4.15 Mann-Whitney U (BOPO) ..............................................................................87

4.16Hasil Uji Beda SetiapVariabel ........................................................................88

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pemikiran .........................................................................................44

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Rasio Variabel Penelitian ..........................................................97

Lampiran 2: Statistik Deskriptif .............................................................................98

Lampiran 3: Uji Normalitas (One Sample Kolomogrov-Smirnov).......................100

Lampiran 4: Uji Independent Sample T-Test .......................................................101

Lampiran 4: Uji Mann-Whitney Test (U-Test) .....................................................102

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bank umum syariah di Indonesia belakangan ini berjalan

cukup pesat. Statistik perbankan syariah menunjukkan bahwa hingga tahun

2007 telah ada 3 (tiga) BUS dan 26 UUS. Dengan total aset sebesar 36

Triliun dan DPK 28 Triliun. Ini merupakan perkembangan yang cukup pesat

jika dibandingkan data statistik pada tahun 2003 dengan jumlah BUS

sebanyak 2 (dua) dan UUS sebanyak 8 (delapan). Dengan total aset 7,8

Triliun dan DPK sejumlah 5,7 Triliun pada tahun 2003. Peningkatan ini

dipandang baik oleh pemerintah dan DPR sebagai pihak yang

berkepentingan dalam mengembangkan sektor ekonomi di Indonesia

sehingga menerbitkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah.

Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah telah mewajibkan Bank Umum Konvensional (BUK)

untuk melakukan pemisahan terhadap Unit Usaha Syariah (UUS) agar

berdiri sendiri menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Hal tersebut

diungkapkan lebih jelas dalam Undang-Undang tersebut pasal 68 ayat 1

yang berbunyi sebagai berikut.

“Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah yang

nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari

total nilai aset bank induknya atau 15 (lima belas) tahun sejak berlakunya

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

2

Undang-Undang ini, maka Bank Umum Konvensional yang dimaksud wajib

melakukan pemisahan Unit Usaha Syariah tersebut menjadi Bank Umum

Syariah” (UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 68, Ayat 1).

Ada beberapa cara pemisahan yang dilakukan oleh Bank Konvensiona l

yaitu Spin-Off, Akuisisi, Konversi dan ada pula dengan cara mengkonvers i

lalu spin-off. Beberapa cara pemisahan diatas didukung dengan peraturan-

peraturan seperti ketentuan mengenai kewajiban pemisahan ini juga

didukung dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/14/PBI/2013 tentang

perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009 tentang

Unit Usaha Syariah. Dalam penjelasan peraturan tersebut terdapat

pemaparan seperti berikut.

“Kewajiban Bank Indonesia untuk menganalisis permodalan Bank

Umum Konvensional adalah bertujuan untuk mengukur kemampuan modal

Bank Umum Konvensional dalam rangka penyertaan modal pada Bank

Usaha Syariah hasil pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah yang harus

dilakukan paling lambat Juli 2023” (PBI 15/14/PBI/2013).

Alasan yang melatarbelakangi munculnya ide pemisahan (spin-off)

antara lain, sebagai berikut (Nasuha, 2012): Pertama, restrukturisas i

perusahaan yang di prakarsai oleh perusahaan induk. Mereka sering

menjalankan sesuai konsekuensi restrukturisasi. Perusahaan induk memberi

dukungan dan dorongan semangat kepada pengusaha baru. Kedua, dalam

rangka pendirian usaha baru yang dijalankan oleh satu atau beberapa orang,

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

3

dengan memanfaatkan pengalaman yang diperoleh dari pengalaman

perusahaan induk.

Lalu untuk pemisahan Bank Umum Syariah melalui cara akuisis i,

merger, dan konsolidasi diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun

1999 tanggal 7 Mei 1999 tentang Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank

serta didukung dengan Surat Keputusan Direksi Ban Indonesia No.

32/51/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Umum.

Pemikiran akan mengemukanya kecenderungan baru pembentukan

BUS melalui akuisisi ini, mengingat adanya faktor-faktor yang

menguntungkan, baik bagi pihak yang mengakuisisi maupun pihak yang

diakuisisi. Pihak pengakuisisian akan memperoleh keuntungan, antara lain

berupa : kepemilikan atas bank yang sudah besar, tanpa harus terlebih

dahulu membuat dan membesarkannya; tidak perlu lagi mengurus perizinan

pendirian bank baru; dan langsung dapat mengambil sistem yang sudah

berjalan tanpa perlu pengadaan alat-alat perlengkapan baru, tenaga kerja

baru dan sebagainya. Keuntungan yang akan diterima bank terakuisis i,

berupa suntikan dana dan peningkatan image bank yang bersangkutan.

(Munir, 2001)

Dan cara pemisahan terakhir ini dilakukan dengan cara konversi. Proses

konversi bank konvensional menjadi bank syariah secara teknis tidak

dijumpai dalam UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Ketentuan

mengenai konversi secara teknis dijumpai dalam Peraturan Bank Indonesia

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

4

No.8/3/PBI/2006 yang intinya mengatakan bahwa bank hanya dapat

mengubah kegiatan usahanya menjadi bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan Prinsip Syariah Dengan Izin Gubernur Bank Indonesia.

Dari 13 Bank Umum Syariah (BUS) saat ini yang sudah beroperasi, 8

BUS diantaranya adalah 2 BUS hasil Spin-Off UUS, 4 BUS hasil akuisisi,

4 BUS hasil konversi, 2 BUS kombinasi konversi bank konvensional dan

spin-off UUS, sedang 1 BUS hasil pendirian dari awal. Berikut ini adalah

daftar Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan cara pendiriannya.

Tabel 1.1

Nama Bank Umum Syariah dan Cara Pendirian

No. Nama Bank Umum Syariah Cara Pendirian

1. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Pendirian dari awal

2. PT. Bank Jabar Banten Syariah Spin-Off UUS BJB

3. PT. BNI Syariah Spin-Off UUS BNI

4. PT. Bank Syariah Mandiri Konversi PT. Bank

Susila Bakti

5. PT. Bank Mega Syariah Indonesia Konversi PT. Bank

Umum Tugu

6. PT. Bank BRI Syariah Akuisisi PT. Bank Jasa

Arta

7. PT. Bank Syariah Bukopin Akuisisi PT. Bank

Persyarikatan Indonesia

8. PT. Bank Panin Dubai Syariah, Tbk Akuisisi PT. Bank Harfa

9. PT. Bank Victoria Syariah Konversi PT. Swaguna

10. PT. BCA Syariah Akuisisi PT. Bank UIB

11. PT. Maybank Syariah Indonesia Konversi PT. Bank

Maybank Indocorp

12.

PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional

Syariah

Konversi PT. Bank

Sahabat Purbadanarta

dan Spin-off UUS BTPN

13. PT. Bank Aceh Syariah Konversi PT. Bank Aceh

dan Spin-off Bank Aceh

Sumber: website masing-masing Bank Umum Syariah

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

5

Table 1.2

Rasio Keuangan Bank Umum Syariah

Hasil Spin-off dan Hasil Akuisisi

Rasio Hasil Spin-off Hasil Akuisisi

2014 2015 2016 2014 2015 2016

CAR 16,02% 19,00% 16,58% 21,24% 24,12% 28,66%

NPF 3,40% 3,68% 3,68% 2,35% 2,78% 2,53%

ROA 0,99% 0,84% -3,32% 0,44% 0,88% 1,02%

ROE 7,28% 6,15% -18,55% 1,67% 4,71% 5,45%

BOPO 90,40% 94,20% 105,22% 96,33% 93,14% 91,76%

FDR 88,31% 98,34% 91,65% 92,55% 87,78% 85,76%

Sumber: Data diolah

Dari tabel 1.2 menunjukkan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank

Umum Syariah periode 2014-2016 hasil spin-off ditahun 2014 sebesar

16,02% kemudian pada tahun 2015 mengalami kenaikan 2,98% menjadi

19,00% dan mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 2,42% menjadi

16,58%. Sedangkan Bank Umum Syariah hasil akuisisi pada tahun 2014

sebesar 21,24% kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar

2,88% menjadi 24,12% dan terus mengalami kenaikan yang pada tahun

2016 yaitu sebesar 4,54% menjadi 28,66%.

Untuk CAR pada BUS hasil spin-off maupun akuisisi masih dapat

dikatakan baik karena rasio CAR lebih tinggi dari kinerja perbankan syariah

untuk rasio kecukupan modal tahun 2016 sebesar 15,95%. Hal ini

dikarenakan pada BUS hasil spin-off yaitu Bank BJB Syariah dan Bank BNI

Syariah mendapatkan injeksi modal dari perusahaan induk sedangkan untuk

BUS hasil akuisisi yaitu Bank BRI Syariah dan Bank BCA Syariah masih

mencukupi untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan belum memilik i

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

6

rencana untuk melakukan penambahan dan/atau perubahan modal.

(Laporan Tahunan Bank Umum Syariah, 2016)

Untuk rasio Non Performing Financing (NPF)-Gross Bank Umum

Syariah periode 2014-2016 hasil spin-off ditahun 2014 sebesar 3,405%

kemudian pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,28% menjadi

3,685% dan tetap stabil di tahun 2016 sebesar 3,68%. Sedangkan Bank

Umum Syariah hasil akuisisi pada tahun 2014 sebesar 2,35% kemudian

sedikit mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar 0,21% menjadi 2,78%

dan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,25%

menjadi 2,53%. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

9/24/DPbs tahun 2007, tujuan dari rasio NPF adalah untuk mengukur

tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi

NPF, menunjukkan kualitas pembiayaan yang dimiliki bank umum syariah

tersebut yang semakin buruk dikarenakan tingginya jumlah pembiayaan

bermasalah.

Non Performing Financing (NPF)-Gross pada BUS hasil spin-off dan

hasil akuisisi menunjukkan kenaikan setiap tahunnya dikarenakan kendala

utama yang dihadapi yaitu ketidakstabilan perekonomian Indonesia akibat

lesunya perekonomian global yang berdampak pada bisnis nasabah

pembiayaan sehingga kondisi keuangan nasabah menurun. Hal ini juga

disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Wass bahwa

kondisi perekonomian global saat ini (2016) cenderung bias kebawah,

sebagai dampak pemulihan ekonomi global yang masih cenderung lambat.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

7

Untuk menyikapi kondisi tersebut salah satu BUS hasil spin-off melakukan

strategi yaitu dengan memperbaiki struktur pendanaan diantaranya dengan

meningkatkan komposisi CASA dalam rangka menurunkan Cost of Fund

dan mengurangi potensi ketidaksesuaian antara arus kas yang masuk dengan

arus kas yang keluar (mismatch) pendanaan, melakukan perbaikan

manajemen pricing, serta melakukan optimalisasi portopolio pembiayaan

yang sehat dengan memperhatikan prudential banking serta mengelola dan

mengendalikan perfoming financing. (Laporan Tahunan Bank BJB Syariah,

2016)

Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas atau

rentabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA).

ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal

yang tersedia untuk mendapatkan Net Income, sedangkan ROA

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income

dari pengelolaan aset yang dimiliki. Pada rasio Return On Asset (ROA)

Bank Umum Syariah periode 2014-2016 hasil spin-off ditahun 2014 sebesar

0,995% kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,155%

menjadi 0,84% dan terus mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar

2,485% menjadi -3,325%. Sedangkan Bank Umum Syariah hasil akuisisi

pada tahun 2014 sebesar 0,44% kemudian sedikit mengalami kenaikan pada

tahun 2015 sebesar 0,44% menjadi 0,88% dan terus mengalami kenaikan

pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,14% menjadi 1,02%.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

8

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs tahun 2007,

tujuan dari rasio ROA adalah untuk mengukur keberhasilan manajemen dan

menghasilkann laba. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang

tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan

pertumbuhan, tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak

memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan

menghambat pertumbuhan. Dilihat dari tabel diatas rasio ROA pada BUS

hasil spin-off selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun dikarenakan

NPF dan BOPO berada diatas rata-rata industri dan selalu meningkat tiap

tahunnya hal itu menyebabkan kinerja ROA berada di zona negatif ditahun

2016.

Total rasio Return on Equity (ROE) Bank Umum Syariah periode 2014-

2016 hasil spin-off ditahun 2014 sebesar 7,28% kemudian pada tahun 2015

mengalami penurunan sebesar 1,13% menjadi 6,15% dan mengalami

penurunan yang signifikan pada tahun 2016 sebesar 12,4% menjadi -

18,55%. Sedangkan Bank Umum Syariah hasil akuisisi pada tahun 2014

sebesar 1,67% kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar

3,04% menjadi 4,71% dan terus mengalami kenaikan pada tahun 2016 yaitu

sebesar 0,74% menjadi 5,45%. Rasio ini digunakan untuk mengelola modal

yang tersedia untuk menghasilkan laba. Dari tabel diatas dapat dilihat ROE

BUS hasil spin-off selalu mengalami penurunan tiap tahunnya hal ini

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

modal yang dimilikinya semakin menurun berbanding terbalik dengan BUS

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

9

hasil akuisisi yang meningkat dan terus stabil disetiap tahun kondisi ini

menujukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan

menggunakan modal yang dimilikinya semakin baik.

Pada rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Bank

Umum Syariah periode 2014-2016 hasil spin-off ditahun 2014 sebesar

90,40% kemudian pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 3,8%

menjad 94,20% dan mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2016

sebesar 11,01% menjadi 105,22%. Sedangkan Bank Umum Syariah hasil

akuisisi pada tahun 2014 sebesar 96,33% kemudian mengalami penurunan

pada tahun 2015 sebesar 3,19% menjadi 93,14% dan terus mengalami

penurunan pada tahun 2016 yaitu sebesar 1,38% menjadi 91,76%. Untuk

BOPO bank umum syariah standar dari Bank Indonesia yaitu 92% semakin

rendah nilai BOPO maka akan semakin baik kualitasnya. Dapat dilihat

bahwa rasio BOPO pada BUS hasil spin-off mengalami kenaikan tiap

tahunnya hal ini dikarena efisiensi operasional yang belum terkelola dengan

baik oleh karena itu bank berupaya menurunkan dengan melakukan kerja

sama bisnis yang dapat menurunkan BOPO. Begitu pula dengan BUS hasil

akuisisi setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan hal ini sejalan

dengan kondisi ekonomi yang kurang mendukung yang berdampak pada

peningkatan pencadangan risiko kredit. (Laporan Tahunan Bank BRI

Syariah, 2016)

Pada Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

10

debiturnya dengan modal yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. FDR

Bank Umum Syariah periode 2014-2016 hasil spin-off ditahun 2014

sebesar 88,31% kemudian pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar

10.03% menjadi 98,34% dan mengalami penurunan pada tahun 2016

sebesar 6.69% menjadi 91,65%. Sedangkan pada Bank Umum Syariah

hasil akuisisi pada tahun 2014 sebesar 92,55% kemudian mengalami

penurunan pada tahun 2015 sebesar 4,77% menjadi 87,78% dan terus

mengalami penurunan pada tahun 2016 yaitu sebesar 2,02% menjadi

85,76%. Financing to Deposit Ratio (FDR) pada BUS hasil spin-off dan

hasil akuisisi mengalami fluktuasi namun masih didalam batas aman yaitu

diantara 85%-100% karena hal ini juga diimbangi dengan penyerapan

DPK yang lebih besar tiap tahunnya. Pada rasio FDR ini dimana apabila

melebihi batas sebesar 110% berarti likuiditas bank sudah termasuk

kategori buruk, sebagian praktisi perbankan menyepakati batas aman dari

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah sebesar 80% dengan batas

korelasi 85% dan 100%.

Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai kajian pustaka

dalam penelitian ini diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Saraya Izazi. S. H. dan Dina Fitrisia. S. (2016) dengan judul Analis is

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Hasil Spin-off dan

Hasil Non Spin-off periode 2013-2015, menunjukkan bahwa rasio CAR

tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara BUS hasil spin-off dan

hasil akuisisi sedangkan untuk rasio NPF, ROA, BOPO, FDR terdapat

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

11

perbedaan kinerja keuangan antara BUS hasil spin-off dan hasil akuisis i.

Penelitian oleh Noviani Kurniawati (2014) dengan judul Analis is

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Bank

Agroniaga oleh BRI, menunjukkan bahwa rasio ROA dan ROE hasil

akuisisi tidak terdapat perbedaan setelah dilakukan pengakuisisian.

Mengingat pentingnya penilaian kinerja keuangan guna menentukan

kebijakan-kebijakan yang akan dipilih dikemudian hari, maka penyusun

tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan

kinerja keuangan perbankan syariah hasil spin-off dan hasil akuisis i,

sehingga melalui hasil analisis dapat diketahui apakah hasil spin-off atau

hasil akuisisi yang dapat memaksimalkan kinerja keuangan Bank Umum

Syariah tersebut sehingga Bank Umum Konvensional yang belum dan

akan melakukan pemisahan menjadi Syariah dapat memilih manakah yang

lebih baik. Selanjutnya, penelitian ini dibuat dalam bentuk skirpsi yang

berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah Hasil Spin-Off dan Bank Umum Syariah Hasil Akuisisi

Periode 2014-2016”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti mengidentifikas ikan

masalah sebagai berikut :

1. Pemerintah melalui Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah Pasal 68 Ayat 1 mewajibkan Bank Umum

Konvensional (BUK) untuk melakukan pemisahan terhadap Unit

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

12

Usaha Syariah agar berdiri sendiri menjadi Bank Umum Syariah

(BUS).

2. Peningkatan kinerja tiap tahunnya antara Bank Umum Syariah hasil

spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi cenderung sama.

C. Batasan Masalah

Setiap permasalahan yang ada hakikatnya sangat kompleks sehingga

penulis tidak dapat menyelidikinya secara keseluruhan karena keterbatasan

yang ada dalam diri penulis dan luasnya permasalahan yang ada dalam

fokus penelitian ini. Maka dalam hal ini penulis membatasi permasalahan

yang akan diteliti, yaitu Bank Umum Syariah yang merupakan hasil spin-

off dan hasil akuisisi. Untuk variabel yang akan digunakan untuk menelit i

adalah kinerja keuangan Bank Umum Syariah yang merupakan hasil spin-

off dan hasil akuisisi yang diwakili oleh CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO,

dan FDR. Begitupun untuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data tahunan laporan keuangan Bank Umum Syariah yang merupakan hasil

spin-off dan hasil akuisisi dari tahun 2014-2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Umum Syariah hasil spin-off dan

hasil akuisisi dilihat dari rasio CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO dan

FDR ?

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

13

2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan pada Bank Syariah hasil

spin-off dan hasil akuisisi dilihat dari rasio CAR, NPF, ROA, ROE,

BOPO dan FDR ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah

diatas adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah hasil spin-off

dan hasil akuisi dilihat dari rasio CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO dan

FDR.

2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan pada Bank

Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi dilihat dari rasio CAR, NPF,

ROA, ROE, BOPO dan FDR.

F. Manfaat Penelitian

Penelitiaan ini dilakukan dengan harapan bemanfaat bagi:

a. Pihak Bank

Untuk pihak bank dengan penelitian ini dapat memberikan

gambaran evaluasi serta analisis terhadap kinerja keuangan untuk

melihat pemisahan mana yang paling baik dilakukan bank.

b. Umum

Untuk memberikan wawasan mengenai teori beberapa pemisahan

bank dengan melihat dari kinerja keuangan bank yang dijadikan

acuan sebagai alat analisis untuk mengetahui pemisahasan mana

yang dipilih.

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

14

c. Akademisi

Dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu serta dapat dijadikan

sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

15

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar (Irhan Fahmi, 2011). Kinerja keuangan merupakan gambaran

kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu menyangkut

aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya

diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas

(Jumingan, 2006).

Menurut menteri keuangan Republik Indonesia No.

112/KMK.02/2012, kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari

suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kualitas dan kualitas

terukur yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut. Untuk

mengetahui kondisi keuangan suatu periode tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan suatu perbankan maka dapat dilihat

laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara

periodik.Penilaian kinerja bank dapat dilakukan dengan menggunakan

laporan keuangan yang dipublikasikan oleh bank tersebut. Kinerja bank

pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

16

penilaian terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,

manajemen, profitabilitas, dan likuiditas. Oleh karena itu, dari analis is

rasio-rasio tersebut akan dapat diketahui pula tingkat kesehatan suatu

bank.

Tujuan penilaian kinerja keuangan perusahaan menurut Munawir

(2002) :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang

harus segara dipenuhi atau kemampuan untuk memenuhi

keuangannya saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tigkat solvabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka

pendek maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas dan profitabilitas, yaitu

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yaitu

diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan

untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk

membayar kembali pokok hitungnya tepat pada waktunya serta

kemampuan membayar deviden secara teratur kepada para

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

17

pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis

keuangan.

2. Analisis Kinerja Keuangan

Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan

indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan

membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan

untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari

hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang

bersangkutan.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi angka

satu dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu

komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar

komponen yang ada di antara laporan keuangan. (Kasmir, 2012)

Adapun rasio-rasio yang digunakan seperti :

a. Rasio Likuiditas

Likuiditas ialah kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-

kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah

jatuh tempo. Secara lebih spesifik likuiditas ialah kesanggupan bank

menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang

jatuh tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada masyarakat

yang memerlukan (Simorangkir, 2004)

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

18

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

(Fred Weston). Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk

menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada

pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam

perusahaan (likuiditas perusahaan). Atau dengan kata lain, rasio

likuiditas merupakan yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendek yang jatuh

tempo, atau rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

membiayai dan memnuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.

(Kasmir, 2012)

Rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. (Dendawijaya,

2009).

Rasio likuiditas salah satunya dapat ditentukan dengan

menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk bank

konvensional, Financing to Deposit Ratio (FDR) yang digunakan

pada bank syariah. Dari penggunaan sebenarnya LDR dan FDR

sama, tetapi bank syariah tidak menggunakan sistem kredit hanya

menggunakan system pembiayaan.

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

19

Almilia dan Herdaningtyas (2005), menyebutkan LDR

digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi

jumlah kredit dengan jumlah dana. Loan to deposit ratio (LDR)

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam

menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dapat

dikumpulkan dari masyarakat.

LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk

memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi.

Kewajiban tersebut berupa call money yang harus dipenuhi pada

saat adanya kewajiban kliring, dimana pemenuhannya dilakukan

dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan (Sudarini, 2005).

Menurut Dendiwijaya (2005) Loan to Deposit Ratio (LDR)

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun memang

akan menguntungkan, namun hal ini terkait risiko apabila sewaktu-

waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat

mengembalikan dana yang dipinjamnya.

Secara lebih rinci LDR dapat dijelaskan sebagai rasio antara

seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang

diterima bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuid itas

bank dan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

20

𝑳𝑫𝑹 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒔𝒂𝒍𝒖𝒓𝒌𝒂𝒏

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Dalam perbankan syariah tidak dikenal istilah kredit (loan),

namun pembiayaan (financing), sehingga modifikasi rumus tersebut

untuk bank syariah menjadi :

𝑭𝑫𝑹 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐢𝐬𝐚𝐥𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Rasio ini menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit/pembiayaan yang diberikan sebagai

likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi

semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan.

Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk

pembiayaan menjadi semakin besar.

Para praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari

LDR adalah sekitar 80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%

- 100%. Namun oleh Bank Indonesia, suatu bank masih dianggap

sehat jika LDR nya masih dibawah 110%.

b. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan

keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston,

2006). Untuk menjaga kelangsungan hidupnya suatau perusahaan

haruslah berada dalam keadaan menguntungukan (profitable).

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

21

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan

para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk

menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya

tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor

menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri

profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas

pengelolaan badan usaha tersebut.

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio

profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan

perbandingan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total

aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on Assets (ROA) yang

positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan

untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi

perusahaan. Sebalikanya apabila Return on Assets (ROA) yang

negatif menujukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan

perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan

mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang

besar dalam meningkatkan pertumbuhan, tetapi jika total aktiva

yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka

perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat

pertumbuhan.

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

22

Rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah sebagai

berikut (Husnan,1998):

𝑹𝑶𝑨 =𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang

membandingkan antar laba bersih (net profit) perusahaan dengan

aset bersihnya (ekuitas atau modal). Rasio ini mengukur berapa

banyak keuntungan yang dihasilkan oleh Perusahaan dibandingkan

dengan modal yang disetor oleh pemegang saham. Rasio ini

menggunakan hubungan antara keuntungan setelah pajak dengan

modal sendiri yang digunakan perusahaan, yang dianggap sebagai

modal sendiri adalah saham biasa, agio saham, laba ditahan, saham

preferen, dan cadangan-cadangan lain.

Return On Equity (ROE) diasumsikan sebagai ekspektasi

investor atas semua dana yang ditanamkan pada perusahaan.

Semakin besar profitabilitas perusahaan, maka investor akan tertarik

membeli atau mencari saham tersebut karena berharap di kemudian

hari akan mendapatkan mengembalian yang besar atas

penyertaannya yang besar. Dan hal ini memungkinkan naiknya

harga penawaran saham disaat dilakukan perdagangan yang

disebabkan karena permintaan akan saham tersebut meningkat.

Perolehan laba cukup tinggi atau rasio ROE berkisar antara 5%

sampai 12,5% (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

23

Return On Equity (ROE) merupakan pengembalian atas equitas

biasa merupakan laba bersih terhadap equitas biasa yang mengukur

tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa (Kasmir,

2012). Adapun rumus untuk mengitung Return On Equity (ROE)

adalah sebagai berikut:

𝑹𝑶𝑬 =𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲𝒙 𝟏𝟎𝟎%

BOPO termasuk rasio rentabilitas (earnings). Keberhasilan bank

didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank

dapat diukur dengan menggunakan rasio biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Menurut Dendawijaya (2009) rasio biaya

operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio

ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank

yang bersangkutan (Almilia dan Herdaningtyas, 2005).

BOPO dinyatakan dalam rumus berikut :

𝑩𝑶𝑷𝑶 =𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥

𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

24

c. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas bank umum adalah kesanggupan untuk membayar

semua utang dari aktiva yang dimilikinya. Utang yang dimaksud

adalah utang bank kepada dana pihak ketiga, tidak termasuk utang

pada pemegang saham (Simorangkir, 2004)

Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

bank dalam memenuhi kewajibannya baik yang bersifat jangka

pendek maupun jangka panjang.

CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukan

kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko

kerugian yang diakibatkan dalam opersional bank. Semakin besar

rasio tersebut akan semakin baik posisi modal.

Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008

pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum

sebesar 8% dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR). CAR

adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank

(PBI, 2008). Capital adequacy adalah kecukupan modal yang

menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal

yang mencukupi dan kemampuan manajeman bank dalam

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

25

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko -

risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Perhitungan CAR didasarkan pada prinsip bahwa setiap

penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah modal

sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya. Sejalan

dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements

(BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk

menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR (Kuncoro

dan Suhardjono, 2002). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑪𝑨𝑹 =𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥

𝐀𝐓𝐌𝐑𝒙 𝟏𝟎𝟎%

d. Rasio Kualitas Aset

Penilaian atas kualitas asset dimaksudkan untuk menilai kondisi

asset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari

pembiayaan (credit risk) yang akan muncul dan kecukupan dari

manajemen risiko kredit perbankan yang bersangkutan.

Non Performing Financing adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang

dimiliki oleh suatu bank.

Menurut Bayu Edhi dan Heriyanto (2009) NPF berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.Semakin tinggi

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

26

NPF maka semakin menurun kinerja atau profitabilitas perbankan.

Besarnya kredit bermasalah dibandingkan dengan aktiva

produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh

pendapatan dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba

dan berpengaruh negatif pada profitabilitas bank. Agar kinerja bank

meningkat, maka setiap bank harus menjaga NPF-nya dibawah 5%.

Hal ini sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia.

Besarnya nilai NPF suatu bank dapat dihitung dengan rumus :

𝑵𝑷𝑭 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧𝒙 𝟏𝟎𝟎%

3. Spin-Off

a. Pengertian spin-off

Pemisahan atau spin-off adalah suatu tindakan hukum yang

bertujuan untuk memisahkan diri yang terjadi sebelumnya dalam

suatu badan hukum kemudian ia ‘memekarkan’ atau ‘membelah diri

dengan pengakuan hukum atas pemekaran atau pembelah diriannya

tersebut. Kondisi pembelahdiriannya atau pemekaran badan hukum

dalam bentuk perseroan terbatas tersebut diawali dengan kehendak

dari para pihak yang tertuang dalam kesepakatan atau perjanjian

yang dibuat oleh para pihak yang memiliki kewenangan dalam organ

perseroan tersebut. Kemudian, pada Pasal 1 angka 32 UU No. 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Pemisahan didefiinis ikan

sebagai berikut “Pemisahan adalah pemisahan usaha dari satu bank

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

27

menjadi dua badan usaha atau lebih sesuai dengan ketentuan yang

berlaku”.

Menurut UU No 40 Tahun 2007, pemisahan (spin-off) adalah

perbuatan hukum yang dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan

usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan

beralih karena hukum kepada dua perseroan atau lebih atau sebagian

aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada satu

perseroan atau lebih. Menurut PBI No 11/10/PBI/2009 tentang Unit

Usaha Syariah, pemisahan (spin-off) diartikan sebagai pemisahan

usaha dari satu BUK (Bank Umum Konvensional) menjadi dua

badan usaha atau lebih sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pemisahan UUS dari BUK dapat dilakukan dengan dua macam

cara, yaitu dengan mendirikan BUS baru atau mengalihkan hak dan

kewajiban UUS kepada BUS yang telah ada. Pendirian BUS hasil

pemisahan hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.

Pemberian izin pendirian BUS hasil pemisahan dilakukan dalam dua

tahap, yaitu:

b. Persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan

persiapan pendirian BUS hasil pemisahan.

c. Izin usaha, yaitu izin yang diberikan setelah BUS hasil

pemisahan siap melakukan kegiatan operasional (Anshori 2010).

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

28

b. Tata Cara Spin-off dalam PBI Nomor. 11/10/PBI/2009

Berdasarkan Pasal 40 PBI Nomor. 11/10/PBI/2009 tentang Unit

Usaha Syariah pemisahan Unit Usaha Syariah dari Bank Umum

Konvensional menyatakan :

(1) Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

wajib memisahkan Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum

Syariah apabila :

(a) Nilai aset Unit Usaha Syariah telah mencapai 50% (lima

puluh persen) dari nilai total asset Bank Umum

Konvensiona induknya; atau

(b) Paling lambat 15 (lima belas) tahun sejak berlakunya

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah.

(2) Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

dapat memisahka Unit Usaha Syariah sebelum terpenuhinya

kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia ini.

Dalam pasal 41 dinyatakan bahwa pemisahan Unit Usaha

Syariah dari Bank Umum Konvensional sebagaimana dimaksud

dalam pasal 40 dapat dilakukan dengan cara :

a. Mendirikan Bank Umum Syariah baru; atau

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

29

b. Mengalihkan hak dan kewajiban Unit Usaha Syariah kepada

Bank Umum Syariah yang telah ada.

Pemberian izin pendirian Bank Umum Syariah hasil pemisahan

dilakukan dalam 2 (dua) tahap:

1. Persetujuan Prinsip

Persetujuan prinsip adalah persetujuan untuk melakukan

persiapan pendirian Bank Umum Syariah hasil pemisahan.

Permohonan persetujuan prinsip tersebut diajukan oleh Bank

Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah disertai

dengan antara lain rancangan akta pendirian Bank Umum

Syariah hasil pemisahan, yang memuat paling kurang:

a) Nama dan tempat kedudukan Bank Umum Syariah spin off;

b) Kegiatan usaha sebagai Bank Umum Syariah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c) Modal disetor paling kurang sebesar Rp.

500.000.000.000,00 (lima ratus milyar rupiah);

d) Ketentuan syarat, jumlah, tugas, kewenangan, tanggung

jawab, serta hal lain yang menyangkut Dewan Komisaris,

Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (selanjutnya disebut

DPS) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

30

e) Ketentuan pengangkatan anggota Dewan Komisaris,

anggota Dereksi dan anggota DPS dengan memperoleh

persetujuan Bank Indonesia terlebih dahulu;

f) Ketentuan rapat umum pemegang saham Bank Umum

Syariah yang menetapkan tugas manajemen, remuneras i

Dewan Komisaris, anggota Direksi, laporan

pertanggungjawaban tahunan, penunjukan dan biaya jasa

akuntan public, penggunaan laba, dan hal-hal lainnya yang

ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia; dan

g) Ketentuan rapat umum pemegang saham yang harus

dipimpin oleh Presiden Komisaris atau Komisaris Utama.

Kemudian Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit

Usaha Syariah yang mengajukan permohonan persetujuan

prinsip, harus memberikan penjelasan mengenai keseluruhan

rencana pendirian Bank Umum Syariah hasil pemisahan.

Permohonan persetujuan prinsip tersebut diajukan dengan

format surat yang diatur melalui Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor. 11/28/DPbS perihal Unit Usaha Syariah di seluruh

Indonesia

2. Permohonan Izin Usaha

Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak

tanggal persetujuan prinsip diberikan, Bank Umum

Konvensional yang telah mendapat izin prinsip belum

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

31

mengajukan Izin Usaha Bank Umum Syariah hasil spin-off,

maka persetujuan prinsip yang telah diberikan menjadi tidak

berlaku. Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha

Syariah dala surat kabar yang memiliki peredaran nasional yang

paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal persetujuan prinsip

diberikan.

3. Pengalihan Hak dan Kewajiban

Pengalihan hak dan kewajiban Unit Usaha Syariah hanya

dapat dilakukan apabila Izin Usaha Bank Umum Syariah hasil

spin-off telah diberikan. Permohonan IzinUsaha Bank Umum

Syariah hasil spin-off Unit Usaha Syariah diajukan oleh Bank

Umum Konvensional yang telah memperoleh persetujuan

prinsip disertai dengan antara lain akta pendirian Bank Umum

Syariah hasil spin-off.

Setelah mendapatkan izin usaha, Bank Umum Syariah hasil

spin-off wajib melakukan kegiatan usaha paling lambat 30 (tiga

puluh) hari terhitung sejak tanggal Izin Usaha diberikan.

Pelaksanaan kegiatan usaha wajib dilaporkan paling lambat 10

(sepuluh) hari setelah tanggal pelaksanaan. Apabila dalam

jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bank Umum

Syariah hasil spin-off belum melakukan kegiatan usaha, maka

Izin Usaha ditinjau kembali. Dalam hal Izin Usaha Bank Umum

Syariah hasil spin-off dibatalkan, maka seluruh kewajiban Unit

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

32

Usaha Syariah waib diselesaikan oleh Bank Umum

Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah paling lambat

1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal Izin Usaha Bank Umum

Syariah hasil spin-off dibatalkan.

4. Pencabutan Izin Usaha Unit Syariah Syariah

Kemudian Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit

Usaha Syariah wajib mengajukan permohonan pencabutan Izin

Usaha paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah hak dan kewajiban

Unit Usaha Syariah dialihkan kepada Bank Umum Syariah hasil

spin-off.

4. Akuisisi

a. Pengertian Akuisisi

Akuisisi sendiri berasal dari kata acquisitio (Latin) dan

acquisition (Inggris), secara harfiah akuisisi mempunyai makna

membeli atau mendapatkan sesuatu atau objek untuk ditambahkan

pada sesuatu atau objek yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam

terminologi bisnis, akuisisi dapat diartikan sebagai pengambilal ihan

kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu

perusahaan oleh perusaahaann (Aji, 2010). Sementara menurut

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) No.22 menyatakan

bahwa akuisisi (Acquisition) adalah suatu penggabungan usaha di

mana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer)

memperoleh kendali atas aktiva neto operasi perusahaan yang di

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

33

akuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu dan juga

mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.

Menurut Sjahrial (2007) akuisisi adalah perbuatan hukum yang

dilakukan oleh badan hukum atau orang perseroan untuk mengambil

alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat

mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan

tersebut.

Menurut Moin (2003) akuisisi adalah bentuk pengambil alihan

kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi (acquirer)

sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali atas

perusahaan yang diambil alih (acquiree) tersebut. Biasanya pihak

pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan

pihak yang diakuisisi. Yang dimaksud dengan pengendalian adalah

kekuatan yang berupa kekuasaan untuk: (a) Mengatur kebijakan

keuangan dan operasi perusahaan; (b) Mengangkat dan

memberhentikan manajemen; (c) Mendapatkan hak suara mayoritas

dalam rapat direksi.

Dengan adanya pengendalian ini maka pengakuisisi akan

mendapatkan manfaat dari perusahaan yang diakuisisi. Akuisis i

berbeda dengan merger karena akuisisi tidak menyebabkan pihak

lain bubar sebagai entitas hukum. Perusahaan-perusahaan yang

terlibat dalam akuisisi secara yuridis masih tetap berdiri dan

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

34

beroperasi secara independen tetapi telah terjadi pengalihan

pengendalian oleh pihak pengakuisisi.

b. Tata Cara Akuisisi dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 28 Tahun 1999

Berdasarkan Pasal 29 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 28 Tahnun 1999 tentang Merger, Konsolidasi, dan Akuisis i

Bank :

(1) Pihak yang akan mengakuisisi menyampaikan maksud untuk

melakukan Akuisisi kepada Direksi Bank yang akan diakuisisi.

(2) Direksi Bank yang akan diakuisisi dan pihak yang akan

mengakuisisi masing-masing menyusun usulan rencana

Akuisisi.

(3) Usulan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masing-mas ing

wajib mendapat persetujuan Komisaris Bank yang akan

diakuisisi dan yang mengakuisisi atau lembaga serupa dari pihak

yang mengakuisisi dengan memuat sekurang-kurangnya :

a. nama dan tempat kedudukan Bank serta badan hukum lain,

atau identitas perorangan yang melakukan Akuisisi;

b. alasan serta penjelasan masing-masing Direksi Bank

pengurus badan hukum atau perorangan yang melakukan

Akuisisi;

c. neraca, perhitungan laba rugi yang meliputi 3 (tiga) tahun

buku terakhir, terutama perhitungan tahunan tahun buku

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

35

terakhir dari Bank dan badan hukum lain yang melakukan

Akuisisi;

d. tata cara konversi saham dari masing-masing pihak yang

melakukan Akuisisi apabila pembayaran Akuisisi dilakukan

dengan saham;

e. rancangan perubahan Anggaran Dasar Bank hasil Akuisisi;

f. jumlah saham yang akan diakuisisi;

g. kesiapan pendanaan;

h. cara penyelesaian hak-hak pemegang saham minoritas;

i. cara penyelesaian status karyawan dari Bank yang akan

diakuisisi;

j. perkiraan jangka waktu pelaksanaan Akuisisi.

Pada Pasal 30 dijelaskan bahwa usulan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29 merupakan bahan untuk menyusun Rancangan

Akuisisi yang disusun bersama antara Direksi Bank yang akan

diakuisisi dengan pihak lain yang akan mengakuisisi.

Rancangan Akuisisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30

sekurang kurangnya memuat hal-hal yang tercantum dalam usulan

rencana Akuisisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29.

Berdasarkan Pasal 32 sampai dengan Pasal 36 Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahnun 1999 tentang

Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank :

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

36

(1) Sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham masing

masing Bank, Direksi berkewajiban untuk mengumumkan

ringkasan Rancangan Akuisisi selambat-lambatnya:

c. 30 (tiga puluh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham

dalam 2 (dua) surat kabar harian yang berperedaran luas;

d. 14 (empat belas) hari sebelum Rapat Umum Pemegang

Saham kepada karyawan Bank secara tertulis.

(2) Khusus untuk Bank Perkreditan Rakyat yang asetnya kurang

dari Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah),

pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat

dilakukan ddengan cara lain.

Rancangan Akuisisi berikut konsep Akta Akuisisi wajib

mendapatkan persetujuan dari :

a. Rapat Umum Pemegang Saham Bank yang akan diakuisisi; dan

b. pihak yang

Rancangan Akuisisi berikut konsep Akta Akuisisi yang telah

disetujui sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dituangkan dalam

Akta Akuisisi.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Pasal 17,

Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 22 berlaku pula untuk Akuisisi.

1) Akuisisi Bank mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan

Akta Akuisisi.

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

37

2) Akta Akuisisi dibuat dan ditandatangani setelah adanya izin

Akuisisi dari Bank Indonesia.

5. Penelitian Deskriptif-Komparatif

Penelitian deskriptif-komparatif termasuk kedalam jenis penelitan

kuantitatif, yaitu jenis kegiata penelitian yang spesifikasinya adalah

sistimatis, terencana, dan terstuktur sejak awal hingga pembuatan

struktur penelitian, baik tentang tujuan penelitian, subjek penelitian,

objek penelitian, sampel data, sumber data, maupun metodeloginya.

(Suharso, 2009)

Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti yang

melakukan pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab

pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang

paling umum dari penelitian deskriptif meliputi penilaian sikap atau

pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur.

(Kuncoro, 2003) Uji statistic dalam analisis deskriptif adalah bertujuan

untuk menguji hipotesis (pernyataan sementara) dari penelitian yang

bersifat deskriptif. Penerapan jenis uji statistic untuk penelitian yang

bersifat deskriptif sangat tergantung dari skala pengukurannya, seperti:

nominal, ordinal dan interval/rasio.

Penelitian komparatif atau analisis perbedaan adalah suatu analis is

yang digunakan untuk mengetahui perbedaan antara dua variabel (data)

atau lebih. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis apakah ada

perbedaan antara dua kelompok data (variabel) tergantung dari jenis

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

38

data yang digunakan. Jenis analisis komparatif terbagi menjadi dua

jenis, yaitu:

1. Analisis komparatif untuk dua variabel sampel

2. Analisis komparatif untuk lebih dari dua variabel/sampel

Kedua jenis analisis komparatif ini dapat dibedakan lagi dengan

sampel berkorelasi (dependent) dan sampel tidak berkorelasi

(independent). Kelompok sampel dikatakan berkorelasi adalah bila

sampel–sampel yang menjadi objek penelitian tidak dapat dipisahkan

secara tegas, arinya anggota sampel kelompok A ada yang menjadi

anggota sampel kelompok B. adapun sampel tidak berkorelasi

(independent) antara dua kelompok, bila sampel-sampel yang menjadi

objek penelitian dapat dipisahkan secara tegas, artinya anggota sampel

kelompok A tidak ada yang menjadi anggota sampel kelompok B.

B. Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti,

Tahun

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Temuan Persamaan Perbedaan

1. Saraya Izazi

S.H. dan Dina

Fitrisia.S. ,

2016

Analisis

Perbandingan

Kinerja

Keuangan

Bank Umum

Syariah Hasil

Spin Off dan

Non Spin Off

Periode 2013-

2015

Variabel

yang diuji

adalah

CAR, NPF,

ROA,

BOPO, dan

FDR ;

metodelogi

yang

digunakan

adalah Uji

Beda Dua

Variabel

yang diuji

adalah ROE

; sampel

penelitian

Pada rasio CAR,

NPF, ROA,

BOPO, dan FDR

tidak terdapat

perbedaan kinerja

keuangan antara

bank umum

syariah hasil spin-

off dan hasil non

spin-off.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

39

No. Peneliti,

Tahun

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Temuan Persamaan Perbedaan

Rata-rata

(Uji beda

Independent

Sampel t-

Test dan Uji

beda Mann

Whitney)

2. Noviani

Kurniawati,

2014

Analisis

Perbandingan

Kinerja

Keuangan

Sebelum Dan

Sesudah

Akuisisi Bank

Agroniaga

oleh BRI

Variabel

yang diuji

adalah

ROA, ROE

Variabel

yang diuji

adalah

CAR, NPF,

FDR,

BOPO ;

sampel

penelitian ;

metodelogi

yang

digunakan

adalah uji

beda dua

rata-rata

berpasangan

(Paired

Sampel

Test)

Dari 6 rasio

keuangan

membuktikan

bahwa ada 4 rasio

yang tersidiri dari

Current Ratio,

Debt to Total

Ratio, Return On

Equity, Return On

Asset

menunjukkan

tidak adanya

perbedaan yang

signifikan kinerja

keuangan sebelum

dan sesudah

akuisisi.

Sedangkan untuk

kinerja keuangan

yang diukur

dengan Debt

Equity Ratio dan

Net Profit Margin

menunjukkan

perbedaaan yang

signifikan antara

sebelum dan

sesudah akuisisi.

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

40

No. Peneliti,

Tahun

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Temuan Persamaan Perbedaan

3. Abdul Hamid,

2015

The Impact

Of Spin-Off

Policy To The

Profitability

On

Indonesian

Islamic

Banking

Industry

Variabel

yang diuji

adalah NPF,

BOPO,

ROA

Variabel

yang diuji

adalah

CAR, ROE,

FDR ;

sampel

penelitian ;

sedangkan

metodelogi

yang

digunakan

adalah

Analisis

Regresi

Hasil penelit ian

menunjukkan

variable dummy

spin-off, NPF dan

BOPO

memberikan

pengaruh yang

signifikan

terhadap rasio

probabilitas

(diukur dengan

ROA) industry

perbankan syariah

Indonesia.

Namun, Margin

deposit tidak

berpengaruh

terhadap rasio

probabilitas.

4. Amalia

Nasuha,

2012

Dampak

Kebijakan

Spin-Off

terhadap

Kinerja Bank

Syariah

Variabel

yang diuji

adalah

CAR, NPF,

ROA, ROE,

FDR

Variabel

yang diuji

adalah

BOPO ;

sampel

penelitian ;

sedangkan

metodelogi

yang

digunakan

adalah

Wilcoxon

Match Pairs

Test

Dari hasil

pengujian

didapatkan, dari

Sembilan variabel

yaitu aset,

pembiayaan,

DPK, laba bersih,

CAR, NPF, FDR,

ROA, dan ROE

yang diuji dengan

metode Wilcoxon

Signed Ranks

Test

menunjukkan

bahwa perbedaan

kinerja antara

sebelum dan

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

41

No. Peneliti,

Tahun

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Temuan Persamaan Perbedaan

sesudah spin-off

terjadi pada tiga

variabel, yaitu:

aset, pembiayaan,

dan dana pihak

ketiga

(DPK).Sedangkan

pada variabel

lainnya, CAR,

FDR, ROA, dan

ROE tidak

menunjukkan

perbedaan kinerja

antara satu tahun

sebelum dan satu

tahun sesudah

spin-off, dengan

nilai signifikansi

lebih besar dari α.

Hal ini mungkin

disebabkan

karena spin-off

masih baru

dipraktikkan di

industri

perbankan

syariah, sehingga

jangka waktu

pengujian masih

pendek.

5. M. Nur

Rianto Al

Arif,

2014

Keterkaitan

Kebijakan

Pemisahan

Terhadap

Tingkat

Efisiensi

Variabel

yang diuji

adalah NPF,

ROA, dan

BOPO.

Variabel

yang diuji

adalah

CAR, ROE,

dan FDR;

sampel

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa terdapat

keterkaitan antara

kebijakan

pemisahan

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

42

No. Peneliti,

Tahun

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Temuan Persamaan Perbedaan

Pada Industri

Perbankan

Syariah di

Indonesia

penelitian;

sedangkan

metodelogi

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi

berganda.

dengan tingkat

efisiensi

operasional di

industri

perbankan

syariah.

6. Sri Subakti,

2015

Pengaruh

Spin-Off Unit

Usaha

Syariah

Terhadap

Profitabilitas

Bank Syariah

Variabel

yang diuji

adalah

ROA, FDR,

dan BOPO.

Variabel

yang diuji

adalah

CAR,

NPF,dan

ROE;

sampel

penelitian;

sedangkan

metodelogi

yang

digunakan

adalah

analisis

regresi data

panel

Spin-off terbukti

memengarugi profitabilitas bank syariah, faktor-

faktor yang memengaruhi

profitabilitas bank syariah yaitu tabungan

mudharabah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA,

BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA,

FDR berpengaruh positif dan

signifikan

terhadap ROA,

sedangkan inflasi

tidak berpengaruh

terhadap ROA.

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

43

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal

68 Ayat 1 yang mewajibkan Bank Umum Konvensional melakukan

pemisahan, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya

spin-off dan akuisisi. Setelah dilakukan pemisahan kinerja keuangan

hasil spin-off dan hasil akusisi cenderung sama. Untuk menjawab hal itu

perlu dilakukan perbandingan kinerja keuangan.

Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah

Hasil Spin-off

Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah

Hasil Akuisisi

CAR NPF ROA ROE BOPO FDR

Uji Normalitas

Uji Beda

Independent Sampel t-Test

Uji Beda

Mann-Whitney

Interpretasi

Kesimpulan

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

44

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus

dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan (empirical veriefication),

percobaan (experimentation), atau praktek (implementation). (Umar, 2003).

Jadi hipotesis, merupakan dugaan sementara yang harus dibuktikan

kebenarannya.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. CAR (Capital Adequacy Ratio)

H01: Tidak terdapat CAR perbedaan yang signifikan pada kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Ha1: Terdapat perbedaan CAR yang signifikan pada kinerja keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

2. NPF (Non Performing Finance)

H02: Tidak terdapat perbedaan NPF yang signifikan pada kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Ha2: Terdapat perbedaan NPF yang signifikan pada kinerja keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

3. ROA (Return on Asset)

H03: Tidak terdapat perbedaan ROA yang signifikan pada kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Ha3: Terdapat perbedaan ROA yang signifikan pada kinerja keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

45

4. ROE (Return on Equity)

H04: Tidak terdapat perbedaan ROE yang signifikan pada kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Ha4: Terdapat perbedaan ROE yang signifikan pada kinerja keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

5. BOPO (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional)

H05: Tidak terdapat perbedaan BOPO yang signifikan pada kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Ha5: Terdapat perbedaan BOPO yang signifikan pada kinerja keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

6. FDR (Finance to Deposit Ratio)

H06: Tidak terdapat perbedaan FDR yang signifikan pada kinerja

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Ha6: Terdapat perbedaan FDR yang signifikan pada kinerja keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian komparatif yang merupakan

bentuk atau metode penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu

variabel. Adapun yang termasuk dalam penelitian komparatif yaitu

membandingkan kinerja keuangan bank hasil spin-off dengan bank hasil

akuisisi.

Jenis penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan

melakukan pengolahan variabel input dan output yang digunakan dalam

penelitian. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan

bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan

menggunakan teknik perhitungan statistik (Siregar, 2013)

Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah (BUS) yang

merupakan hasil spin-off dan hasil akuisisi yang memiliki data laporan

keuangan tahunan dari tahun 2014 sampai dengan 2016.

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder

yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan

dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi dan

terdikumentasi (Suryani, 2015). Data yang diperoleh berasal dari Laporan

Keuangan tahun 2014-2016 yang dipublikasikan di website resmi bank

syariah yang menjadi sampel penelitian.

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

47

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2009), menyatakan populasi adalah wilayah generalisas i

yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yaitu sebanyak 13 BUS, adapun

gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 : Populasi Penelitian pada BUS di Indonesia

No. Nama Bank Umum Syariah Kode Bank

1. Bank Muamalat Indonesia BMI

2. Bank Jabar Banten Syariah BJBS

3. Bank BNI Syariah BNIS

4. Bank Syariah Mandiri BSM

5. Bank Mega Syariah BMS

6. Bank BRI Syariah BRIS

7. Bank Syariah Bukopin BSB

8. Bank Panin Syariah BPS

9. Bank Victoria Syariah BVS

10. BCA Syariah BCAS

11. Maybank Syariah Indonesia MSI

12. Bank Tabungan Pensiun Nasional

Syariah BTPNS

13. Bank Aceh Syariah BAS

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

48

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

nonprobability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari berbagai macam jenis teknik

sampling nonprobability sampling, peneliti melakukan teknik sampling

secara purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel

dengan berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelit ian

(Sugiyono, 2009).

Adapun kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan atau Bank Indonesia selama periode penelit ian

2014-2016, tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

dan Unit Usaha Syariah (UUS).

2. Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan selama

periode penelitian 2014-2016 dan telah dipublikasikan di website

resmi bank umum syariah yang bersangkutan.

3. Bank Umum Syariah yang merupakan hasil spin-off.

4. Bank Umum Syariah yang merupakan hasil akuisisi.

Berdasarkan kriteria di atas, maka untuk gambaran lebih detailnya

dapat dilihat pada tabel seleksi kriteria penentuan sampel di bawah ini :

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

49

Tabel 3.2 : Proses Pengambilan Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Sampel Penelitian

1. Populasi Bank Umum Syariah

Periode 2014-2016 13

2.

Bank Umum Syariah yang sudah

mempublikasikan laporan

keuangan dari tahun 2014-2016

12

3. Bank Umum Syariah yang

merupakan hasil spin-off 2

4. Bank Umum Syariah yang

merupakan hasil akuisisi 2

Jumlah Bank Umum Syariah sebagai

sampel 4

Jumlah Data Penelitian (4 x 3 tahun) 12

Sumber : Telaah Peneliti

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diambil 6 sampel

penelitian yaitu 2 Bank Umum Syariah yang merupakan hasil spin-off dan

2 Bank Umum Syariah hasil akuisisi. Sampel penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.3 : Sampel Penelitian

Bank Umum Syariah Hasil Spin-

off

Bank Umum Syariah Hasil

Akuisisi

Bank Jabar Banten Syariah Bank BRI Syariah

Bank BNI Syariah Bank BCA Syariah

Sumber : Daftar BUS di Otoritas Jasa Keuangan

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data

sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

50

2010). Data penelitian ini diperoleh langsung dari website resmi Bank

Umum Syariah seperti laporan keuangan tahunan. Metode yang digunakan

dalam pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data rutut waktu (time

series) dengan skala tahunan yang diambil dari data publikasi laporan

keuangan berupa kinerja keuangan (rasio Capital Adequacy Ratio

(CAR), rasio Non Performing Financing (NPF), rasio Returm On

Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Beban Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), serta rasio Financing to Deposit

Ratio (FDR)) dengan rentang waktu dari tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016.

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang

berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh

data yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau pinjam

di perpustakaan tertinggi selama beberapa waktu atau kadaluarsa,

karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh

karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

51

penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga berkembang

yaitu internet sehingga data yang diperoleh merupakan data yang

sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitat if

dengan melakukan pengolahan variable input dan output yang digunakan

dalam penelitian. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai

dengan bentukya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisisi dengan

menggunakan teknik perhitungan statistik (Siregar, 2013).

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-mas ing

variable terdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016). Uji Normalitas

data akan dilakukan dengan uji One Sampel Kolomogrov-smirnov Test.

Uji One Sampel Kolomogrov-smirnov Test sangat membantu penelit ian

untuk mengetahui apakah sampel yang dipilih berasal dari data yang

terdistribusi secara normal atau data yang tidak berdistribusi normal

(Bhuono Agung, 2005). Jika data yang diuji tidak normal maka

dilakukan uji beda non parametic yang menggunakan Mann-Whitney

Test sebaliknya jika data normal digunakan Independent Sampel T-Test

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005)

Menurut Imam Ghazali yang dapat dibuat adalah:

H0 : Variabel residual berdistribusi normal.

Ha :Variabel residual tidak berdistribusi normal.

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

52

Dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah :

Jika Asmp. Sig. atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal (H0 diterima)

Jika Asmp. Sig. atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data

adalah tidak normal (H0 ditolak)

2. Uji Beda

a. Uji Independent sampel T-Test

Uji Independent Sample T-Test adalah uji yang digunakan untuk

menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memilik i

nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda T-Test dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan

standard error dari perbedaan rata-rata dan sampel. Jadi, tujuan dari

uji beda T-Test adalah membandingkan rata-rata dari grup yang

tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup

tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak secara

signifikan (Ghozali, 2016).

Jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan

kedua varians sama) memiliki nilai sig. > 0.05 maka dinyatakan

kedua varians sama. Jika kedua varians dinyatakan sama maka

sebaiknya menggunakan dasar equal variance assumed

(diasumsikan kedua varian sama) untuk t hitung. Jika t hitung sig. <

0.05 dapat dikatakan kinerja keuangan antara bank umum syariah

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

53

hasil spin-off dan hasil akuisisi tidak dapat perbedaan yang

signifikan.

Jika F hitung equal variance assumed (diasumsikan kedua

varians sama) memiliki nilai sig. 0.05 maka dinyatakan kedua

varians berbeda. Jika kedua varians berbeda maka menggunakan

dasar equal variance not assumed (diasumsikan kedua varians tidak

sama) untuk t hitung. Jika t hitung untuk equal variance not assumed

(diasumsikan kedua varians tidak sama) memiliki sig > 0.05 maka

dapat dinyatakan kinerja keuangan antara bank umum syariah hasil

spin-off dan hasil akuisisi tidak memiliki perbedaan yang signifikan,

sebaliknya jika t hilang untuk equal variance not assumed

(diasumsikan kedua varians tidak sama) memiliki sig. < 0.05 maka

dapat dinyatakan kinerja keuangan bank umum syariah hasil spin-

off dan hasil akuisisi memiliki perbedaan yang signifikan.

Hipotesis uji F sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dengan rasio

keuangan bank umum syariah hasil akuisisi.

Ha : Terdapat perbedaan signifikan pada pada rasio keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dengan rasio keuangan

bank umum syariah hasil akuisisi.

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

54

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.sig (2-tailed) > 0.05 maka H0 diterima.

Jika Asymp.sig (2-tailed) <0.05 maka H0 ditolak.

b. Uji Mann-Whitney

Statistik nonparametik digunakan bila asumsi distribusi dati

statistic parametik tidak terpenuhi .salah satu uji statistik

nonparametik yaitu uji Mann-Whitney (Mann-Whitney Test) disebut

juga uji U. Uji Mann-Whitney merupakan alternatif dari uji T dua

sampel independen dengan tujuan melakukan uji beda statistik

nonparametik. Ada dua kriteria utama yang digunakan untuk

menentukan apakah uji statistic nonparametik diperlukan

(Stanislaus, 2006:265).

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

keuangan bank umum syariah hasil spin-off dengan rasio

keuangan bank umum syariah hasil akuisisi.

Ha : Terdapat perbedaan signifikan pada pada rasio keuangan

bank umum syariah hasil spin-off dengan rasio keuangan

bank umum syariah hasil akuisisi.

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp. Sig (2-Tailed)> 0.05 maka H0 diterima.

Jika Asymp. Sig (2-Tailed)< 0.05 maka H0 ditolak.

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

55

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan

penelitian dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut

menunjukkan indikator dari variabel peneliti yang diperoleh melalui

pengamatan dan penelitian terdahulu. Adapun variabel operasional yang

digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.4 : Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Pengukuran

Variabel

Skala

Ukur

Sumber

1. Capital

Adequacy

Ratio

(CAR)

CAR adalah

rasio

perbandingan

rasio modal

terhadap aktiva

tertimbang

menurut resiko.

Modal

ATMR𝑥 100%

Rasio Mandasari

(2015)

2. Non

Performin

g Finance

(NPF)

NPF adalah

suatu keadaan

dimana nasabah

sudah tidak

sanggup

membayar

seluruh

kewajibannya

kepada bank

seperti yang

telah dijanjikan.

Jumlah Pembiayaan

BermasalahTotal

Pembiayaan

𝑥 100%

Rasio Mudrajat

dan

Suharjono

(2002)

3. Return on

Asset

(ROA)

ROA adalah

kemampuan

bank untuk

memperoleh

laba atas

sejumlah asset

yang dimiliki

oleh bank.

Laba Sebelum

Pajak

Total Aset𝑥 100%

Rasio Azis

(2015)

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

56

No Variabel Definisi Pengukuran

Variabel

Skala

Ukur

Sumber

4. Return on

Equity

(ROE)

ROE adalah

rasio untuk

mengindikasika

n kemampuan

bank

menghasilkan

laba dengan

menggunkan

ekuitasnya.

Laba Bersih Setelah Pajak

Total Equity

𝑥 100%

Rasio Azis

(2015)

5. Biaya

Operasion

al dan

Pendapata

n

Operasion

al (BOPO)

BOPO adalah

rasio yang

membandingkan

antara biaya

operasional dan

pendapatan

operasional

dalam

mengukur

tingkat efisiensi

dan kemampuan

bank dalam

melakukan

kegiatan

operasionalnya.

Biaya OperasionalPendapatan Operasional

𝑥 100%

Rasio Rivai

(2007)

6. Finance

Deposit to

Ratio

(FDR)

FDR adalah

rasio yang

menyatakan

seberapa jauh

kemampuan

bank dalam

membayar

kembali

penarikan dana

yang dilakukan

deposan dengan

mengandalkan

pembiayaan

yang diberikan

Jumlah Pembiayaan

yang

DisalurkanTotal Deposit

𝑥 100%

Rasio Dendawija

ya (2005)

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

57

No Variabel Definisi Pengukuran

Variabel

Skala

Ukur

Sumber

sebagai sumber

likuiditasnya.

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

58

BAB IV

HASIL DAN PENELITIAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perbankan Syariah

Pendirian bank Islam Indonesia dimulai pada tahun 1980 melalui

diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam.

Pada tahun 1990 Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok

kerja untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia. Pada tanggal 18 – 20

Agustus 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan

lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada

Musyawarah Nasional IV MUI di Jakarta 22 – 25 Agustus 1990, yang

menghasilkan amanat bagi pembentukan kelompok kerja pendirian

bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja dimaksud disebut Tim

Perbankan MUI dengan diberi tugas untuk melakukan pendekatan dan

konsultasi dengan semua pihak yang terkait.

Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah berdirilah

bank syariah pertama di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia

(BMI), yang sesuai akte pendiriannya, berdiri pada tanggal 1 Nopember

1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992, BMI resmi beroperasi dengan modal

awal sebesar Rp 106.126.382.000,-

Pada awal masa operasinya, keberadaan bank syariah belumla h

memperolehperhatian yang optimal dalam tatanan sektor perbankan

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

59

nasional. Landasan hukum operasi bank yang menggunakan sistem

syariah, saat itu hanya diakomodir dalam salah satu ayat tentang "bank

dengan sistem bagi hasil pada UU No. 7 Tahun 1992; tanpa rincian

landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan.

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1998

melakukan penyempurnaan UU No. 7/1992 tersebut menjadi UU No. 10

Tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwaterdapat dua sistem

dalam perbankan di tanah air (dual banking system), yaitu sistem

perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Peluang ini

disambut hangat masyarakat perbankan, yang ditandai dengan

berdirinya beberapa Bank Islam lain, yakni Bank IFI, Bank Syariah

Mandiri, Bank Niaga, Bank BTN, Bank Mega, Bank BRI, Bank

Bukopin, BPD Jabar dan BPD Aceh dll.

Pengesahan beberapa produk perundangan yang memberikan

kepastian hukum dan meningkatkan aktivitas pasar keuangan syariah,

seperti: (i) UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; (ii) UU

No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (sukuk); dan

(iii) UU No.42 tahun 2009 tentang Amandemen Ketiga UU No.8 tahun

1983 tentang PPN Barang dan Jasa. Dengan telah diberlakukannya

Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang

terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan

syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan

akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

60

progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata

pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir,

maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung

perekonomian nasional akan semakin signifikan.Lahirnya UU

Perbankan Syariah mendorong peningkatan jumlah BUS dari sebanyak

5 BUS menjadi 11 BUS dalam kurun waktu kurang dari dua tahun

(2009-2010).

Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di

Indonesia, dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional,

sudah banyak pencapaian kemajuan, baik dari aspek lembagaan dan

infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan,

maupun awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa

keuangan syariah. Sistem keuangan syariah kita menjadi salah satu

sistem terbaik dan terlengkap yang diakui secara internasional. Per Juni

2015, industri perbankan syariah terdiri dari 12 Bank Umum Syariah,

22 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensiona l

dan 162 BPRS dengan total aset sebesar Rp. 273,494 Triliun dengan

pangsa pasar 4,61%. Khusus untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta, total

aset gross, pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga (BUS dan UUS)

masing-masing sebesar Rp. 201,397 Triliun, Rp. 85,410 Triliun dan Rp.

110,509 Triliun.

Pada akhir tahun 2013, fungsi pengaturan dan pengawasan

perbankan berpindah dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan.

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

61

Maka pengawasan dan pengaturan perbankan syariah juga beralih ke

OJK. OJK selaku otoritas sektor jasa keuangan terus menyempurnakan

visi dan strategi kebijakan pengembangan sektor keuangan syariah yang

telah tertuang dalam Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019

yang dilaunching pada Pasar Rakyat Syariah 2014. Roadmap ini

diharapkan menjadi panduan arah pengembangan yang berisi insiat if-

inisiatif strategis untuk mencapai sasaran pengembangan yang

ditetapkan. (www.ojk.go.id)

2. Bank BJB Syariah

Pendirian bank bjb syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit

Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya

untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.

Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. setelah 10 tahun beroperasi, berpandangan bahwa untuk

mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program

Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan

syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. diputuskan

untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum

Syariah.

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

62

Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada

tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta

Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah

mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Pada saat pendirian bank bjb syariah memiliki modal disetor sebesar

Rp.500.000.000.000 (lima ratus milyar rupiah), kepemilikan saham

bank bjb syariah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten Tbk. dan PT Global Banten Development, dengan

komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus sembilan puluh lima milyar

rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.5.000.000.000

(lima milyar rupiah).

Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya,

setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor

12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu

dilaksanakan pemisahan dari Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang akan menjadi

Bank BJB Syariah.

3. Bank BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

63

adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil, dengan berlandaskan pada

Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya

UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor

Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di

Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih

kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam

pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan

kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI

Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi

aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah dan di dalam Corporate Plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan

akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak

terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

64

dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan

perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan

produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

4. Bank BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui

suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17

November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.

Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula

beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan

sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service

excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan

nasabah dengan prinsip syariah.

Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industr i

perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang

mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

65

tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank

BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan

modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari

warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT.

Bank BRISyariah (proses spin-off) yang berlaku efektif pada tanggal 1

Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir

selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan

Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.

Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari

sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan

berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah

menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai

ragam produk dan layanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merint is

sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan

memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

66

yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan

kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

5. Bank BCA Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam

beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengena i

ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan

nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72

tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan

Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuis is i

PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi

PT. Bank BCA Syariah.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan

Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji

Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang perubahan

kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank

BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-

01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang sama telah

dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance, sehingga

kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank Central

Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi

bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

67

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2

Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April

2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

B. Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Hasil Spin-off dan Hasil Akuisisi

Statistik deskriptif berguna untuk melihat distribusi pemusatan dan

penyebaran data. Distribusi pemusatan data digunakan ukuran rata-rata.

Rata-rata ini merupakan ukuran tunggal untuk melihat dimana data

berpusat. Ukuran penyebaran data dapat diketahui dari nilai minimum dan

maksimum. Berikut adalah statistik deskriptif kinerja keuangan Bank

Umum Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi :

1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dalam menjalankan fungsinya bank harus menjaga rasio kecukupan

modalnya atau CAR (Capital Adequacy Ratio). Perkembangan Capital

Adequacy Ratio (CAR) dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 4.1

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Tahun 2014-2016

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

15.78% 22.53% 18.25% 14.92% 22.53% 17.20%

Bank BNI Syariah 16.26% 15.48% 14.92%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 12.89% 13.94% 20.63% 12.89% 36.70% 24.68%

Bank BCA Syariah 29.60% 34.30% 36.70%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

68

Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai minimum CAR Bank

Umum Syariah hasil akuisisi lebih kecil dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil spin-off dimana CAR hasil spin-off sebesar 14,92% dan

hasil akuisisi 12,89%. Berbeda dengan nilai minimum, nilai maksimum

CAR Bank Umum Syariah hasil akuisisi lebih besar dibandingkan Bank

Umum Syariah hasil spin-off, yaitu sebesar 36,70% hasil akuisisi dan

22,53% hasil spin-off.

Nilai rata-rata yang merupakan ukuran pemusatan data diketahui

bahwa Bank Umum Syariah hasil akuisisi memiliki rata-rata CAR lebih

besar dibandingkan dengan rata-rata Bank Umum Syariah hasil spin-

off, yaitu rata-rata Bank Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 24,68%

dan Bank Umum Syariah hasil spin-off sebesar 17,20%. Dengan

melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa CAR Bank

Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisis i

dikatakan baik karena lebih dari batas minimal Bank Indonesia sebesar

8%.

2. Variabel Non Performing Financing (NPF)

NPF merupakan rasio yang digunakan mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang ada dapat

dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank.

Perkembangan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat melalui

tabel berikut :

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

69

Tabel 4.2

Non Performing Financing (NPF)

Tahun 2014-2016

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

4.95% 4.84% 4.42% 1.86% 4.95% 3.59%

Bank BNI Syariah 1.86% 2.53% 2.94%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 4.60% 4.86% 4.57% 0.10% 4.86% 2.56%

Bank BCA Syariah 0.10% 0.70% 0.50%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai minimum NPF Bank

Umum Syariah hasil akuisisi lebih kecil dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil spin-off dimana NPF hasil spin-off sebesar 1,86% dan

hasil akuisisi 0,10%. Sama halnya dengan nilai maksimum NPF Bank

Umum Syariah hasil spin-off lebih besar dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi, yaitu sebesar 4,95% hasil spin-off dan 4,86%

hasil akuisisi.

Nilai rata-rata yang merupakan ukuran pemusatan data diketahui

bahwa Bank Umum Syariah hasil spin-off memiliki rata-rata lebih

besar dibandingkan dengan rata-rata Bank Umum Syariah hasil

akuisisi, yaitu rata-rata Bank Umum Syariah hasil spin-off sebesar

3,59% dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 2,56%. Mengacu

pada ketentuan Bank Indonesia, dengan melihat nilai mean tersebut

dapat disimpulkan bahwa NPF Bank Umum Syariah hasil spin-off

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

70

maupun hasil akuisisi dapat dikatakan sehat karena terletak diantara 2%

- 5%.

3. Variabel Return on Assets (ROA)

Rasio Return on Assets (ROA) ini sering digunakan manajemen

untuk mengukur kinerja keuangann perusahaan dan menilai kinerja

operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilik i

perusahaan. Perkembangan Return on Assets (ROA) dapat diliha t

melalui tabel berikut:

Tabel 4.3

Return on Assests (ROA)

Tahun 2014-2016

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

0.72% 0.25% -8.09% -8.09% 1.44% -0.50%

Bank BNI Syariah 1.27% 1.43% 1.44%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 0.08% 0.77% 0.95% 0.08% 1.10% 0.78%

Bank BCA Syariah 0.80% 1.00% 1.10%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai minimum ROA Bank

Umum Syariah hasil spin-off lebih kecil dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi dimana hasil spin-off sebesar -8,09% dan hasil

akuisisi 0,08%. Nilai maksimum ROA Bank Umum Syariah hasil

akuisisi lebih kecil dibandingkan Bank Umum Syariah hasil spin-off,

yaitu sebesar 1,44% hasil spin-off dan 1,10% hasil akuisisi.

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

71

Nilai rata-rata yang merupakan ukuran pemusatan data diketahui

bahwa Bank Umum Syariah hasil akuisi memiliki rata-rata lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata Bank Umum Syariah hasil spin-off, yaitu

rata-rata Bank Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 0,78% dan Bank

Umum Syariah hasil spin-off sebesar -0,50%. Menurut Surat Edaran

Bank Indonesia No.9/24/DPbs/2007 jumlah minimal ROA yang harus

dipenuhi oleh suatu bank adalah 0,5%-1.25%. Mengacu pada kentuan

tersebut, dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa

ROA Bank Umum Syariah hasil akuisisi lebih baik karena berada di

atas 0,5% sedangkan untuk Bank Umum Syariah hasil spin-off

dinyatakan kurang baik karena berada di bawah 0,5%.

4. Variabel Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan ukuran rate of return menurut

pemilik saham bank. Hal ini memperkirakan keuntungan bersih yang

diterima pemilik saham dari menginvestasi modal ke bank.

Perkembangan Return on Equity (ROE) dapat dilihat melalui tabel

berikut:

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

72

Tabel 4.4

Return on Equity (ROE)

Tahun 2014-2016

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

3.73% 0.92% -49.05% -49.05% 11.94% -1.71%

Bank BNI Syariah 10.83% 11.39% 11.94%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 0.44% 6.33% 7.40% 0.44% 7.40% 3.95%

Bank BCA Syariah 2.90% 3.10% 3.50%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai minimum ROE Bank

Umum Syariah hasil spin-off lebih kecil dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi dimana hasil spin-off sebesar -49,05% dan hasil

akuisisi 0,44%. Berbeda dengan nilai minimum, nilai maksimum ROE

Bank Umum Syariah hasil spin-off lebih besar dibandingkan Bank

Umum Syariah hasil akuisisi, yaitu sebesar 11,94% hasil akuisisi dan

7,40% hasil spin-off.

Nilai rata-rata yang merupakan ukuran pemusatan data diketahui

bahwa Bank Umum Syariah hasil akuisisi memiliki rata-rata lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata Bank Umum Syariah hasil spin-off, yaitu

rata-rata Bank Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 3,95% dan Bank

Umum Syariah hasil spin-off sebesar -1,71%. Apabila semakin tinggi

Return on Equity (ROE) menunjukkan kinerja yang baik, karena tingkat

pengembalian akan semakin besar. Dengan melihat nilai mean tersebut

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

73

dapat disimpulkan bahwa Bank Umum Syariah hasil akuisisi lebih baik

dari pada Bank Umum Syariah hasil spin-off.

5. Variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional

(BOPO)

BOPO merupakan rasio rentabilitas, keberhasilan bank didasarkan

pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diukur

dengan menggunakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Perkembangan BOPO dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 4.5

Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Tahun 2014-2016

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

91.01% 98.78% 122.77% 87.67% 122.77% 96.61%

Bank BNI Syariah 89.80% 89.63% 87.67%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 99.77% 93.79% 91.33% 91.33% 99.77% 93.75%

Bank BCA Syariah 92.90% 92.50% 92.20%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai minimum BOPO Bank

Umum Syariah hasil akuisisi lebih besar dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil spin-off dimana hasil akuisisi sebesar 91,33% dan hasil

spin-off sebesar 87,67%. Sama halnya nilai maksimum ROA Bank

Umum Syariah hasil spin-off lebih besar dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi, yaitu sebesar 122,77% hasil spin-off dan 99,77%

hasil akuisisi.

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

74

Nilai rata-rata yang merupakan ukuran pemusatan data diketahui

bahwa Bank Umum Syariah hasil spin-off memiliki rata-rata lebih besar

dibandingkan dengan rata-rata Bank Umum Syariah hasil akuisisi, yaitu

rata-rata Bank Umum Syariah hasil spin-off sebesar 96,61% dan Bank

Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 93,75%. Untuk BOPO bank

umum syariah standar dari Bank Indonesia yaitu 92%, semakin rendah

nilai BOPO maka akan semakin baik kualitasnya. Mengacu pada

ketentuan Bank Indonesia, dengan melihat nilai mean tersebut dapat

disimpulkan bahwa BOPO Bank Umum Syariah hasil akuisisi lebih

baik dari pada Bank Umum Syariah hasil spin-off.

6. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit (FDR) merupakan perbandingan antara

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun perbankan syariah. tinggi rendahnya rasio ini

menunjukkan tingkat likuiditas bank tersebut. Perkembangan

Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat dilihat melalui tabel tersebut:

Tabel 4.6

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Tahun 2014-2016

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

84.02% 104.75% 98.73% 84.02% 104.75% 92.77%

Bank BNI Syariah 92.60% 91.94% 84.57%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 93.90% 84.16% 81.42% 81.42% 93.90% 88.70%

Bank BCA Syariah 91.20% 91.40% 90.10%

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

75

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai minimum FDR Bank

Umum Syariah hasil akuisisi lebih kecil dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil spin-off dimana hasil akuisisi sebesar 81,42% dan hasil

spin-off sebesar 84,02%. Sama halnya nilai maksimum FDR Bank

Umum Syariah hasil spin-off lebih besar dibandingkan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi, yaitu sebesar 104,75% hasil spin-off dan

93,90% hasil akuisisi.

Nilai rata-rata yang merupakan ukuran pemusatan data diketahui

bahwa Bank Umum Syariah hasil spin-off memiliki rata-rata lebih

besar dibandingkan dengan rata-rata Bank Umum Syariah hasil

akuisisi, yaitu rata-rata Bank Umum Syariah hasil spin-off sebesar

92,77% dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 88,70%.

Dengan nilai rasio FDR masing-masing Bank yang berada dibawah

110% sesuai ketentuan Bank Indonesia, maka kedua Bank dikatakan

baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan Bank

Umum Syariah hasil akuisisi memiliki rasio FDR lebih baik

dibandingkan dengan rasio FDR Bank Umum Syariah hasil spin-off.

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas (One Sample Kolomogrov-Smirnov)

Sebelum melakukan pengujuan hipotesis perlu dilakukan uji

normalitas untuk melihat data terdistribusi normal. Uji normalitas data

menggunakan One Sample Kolomogrov-Smirnov Test dengan meihat

tingkat signifikan 5% untuk mengetahui metode uji beda statistik yang

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

76

digunakan pada penelitian ini. Jika data tersebut normal, maka alat uji

beda yang digunakan adalah uji statistik parametik uji Independent

Sample T-Test.

Pengujian ini digunakan untuk menguji dua sampel yang tidak

berhubungan (Independent) antara Bank Umum Syariah hasil spin-off

denga Bank Umum Syariah hasil akuisisi. Dasar pengambilan

keputusan dalam pengujian ini adalah jika nilai probabilitas >0,05 maka

variable residual terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas

<0,05 maka variable residual tidak terdistribusi normal.

Hipotesis yang dapat dibuat adalah

H0 : Variabel residual berdistribusi normal

Ha : Variabel residual tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah :

Jika Asmp. Sig. atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal (H0 diterima)

Jika Asmp. Sig. atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data

adalah tidak normal (H0 ditolak)

Tabel 4.7 adalah hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji

Kolomogrov-Smirnov. Rasio yang digunakan yaitu CAR, NPF, ROA,

ROE, BOPO, dan FDR.

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

77

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Sumber : Output IBM SPSS 24

Hasil Uji Kolomogrov-Smirnov Test pada tabel 4.7 dan tabel 4.8

diringkas dalam tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Ringkasan Hasil Uji Kolomogrov-Smirnov

Kategori Kolomogrov-Smirnovα

Distribusi Statistik N Sig.

CAR Spin-off .296 6 .108 Normal

Akuisisi .184 6 .200

NPF Spin-off .236 6 .200 Normal

Akuisisi .306 6 .083

ROA Spin-off .412 6 .002 Tidak Normal

Akuisisi .258 6 .200

ROE Spin-off .378 6 .008 Tidak Normal

Akuisisi .237 6 .200

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Spin-Off)

CAR NPF ROA ROE BOPO FDR

N 6 6 6 6 6 6

Normal

Parametersa,b

Mean .172033 .035900 -.004967 -.017067 .965983 .927683

Std. Deviation .0284844 .0131453 .0374914 .2363375 .1335497 .0804441

Most Extreme

Differences

Absolute .296 .236 .412 .378 .329 .179

Positive .296 .190 .303 .282 .329 .179

Negative -.211 -.236 -.412 -.378 -.252 -.138

Test Statistic .296 .236 .412 .378 .329 .179

Asymp. Sig. (2-tailed) .108c .200c,d .002c .008c .041c .200c,d

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Akuisisi)

CAR NPF ROA ROE BOPO FDR

N 6 6 6 6 6 6

Normal

Parametersa,b

Mean .246767 .025550 .006633 .039450 .937483 .886967

Std. Deviation .1031490 .0233437 .0046436 .0252643 .0305895 .0481975

Most Extreme

Differences

Absolute .184 .306 .258 .237 .328 .281

Positive .184 .287 .229 .237 .328 .160

Negative -.183 -.306 -.258 -.173 -.215 -.281

Test Statistic .184 .306 .258 .237 .328 .281

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .083c .200c,d .200c,d .043c .149c

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

78

BOPO Spin-off .329 6 .041 Tidak Normal

Akuisisi .328 6 .043

FDR Spin-off .179 6 .200 Normal

Akuisisi .281 6 .149

Dari Hasil Uji Normalitas data pada tabel 4.9 diatas dapat

dijelaskan bahwa :

1) Variabel CAR untuk Bank Umum Syariah hasil spin-off dan hasil

akuisisi signifikan dengan Asymp.Sig (2-Tailed) > α= 0.05 maka

H0 diterima. Variable CAR terdistribusi dengan normal.

2) Variabel NPF unruk Bank Umum Syariah hasil spin-off dan hasil

akuisisi signifikan dengan Asymp.Sig (2-Tailed) > α= 0.05 maka

H0 diterima. Variabel NPF terdistribusi dengan normal.

3) Variabel ROA untuk Bank Umum Syariah hasil spin-off tidak

signifikan dengan Asymp. Sig (2-Tailed) < α=0.05 maka H0

ditolak. Variable ROA tidak terdistribusi dengan normal.

4) Variabel ROE untuk Bank Umum Syariah hasil spin-off tidak

signifikan dengan Asymp.Sig (2-Tailed) < α= 0.05 maka H0

ditolak. Variable ROE terdistribusi tidak normal.

5) Variable BOPO untuk Bank Umum Syariah hasil spin-off tidak

signifikan dengan Asymp.Sig (2-Tailed) < α=0.05 maka H0 ditolak.

Variable BOPO terdistribusi tidak normal.

6) Variable FDR signifikan dengan Asymp.Sig (2-Tailed) > α= 0.05

maka H0 diterima. Variable FDR terdistribusi dengan normal.

Uji Kolomogrov-Smirnov Test sangat membantu penelitian untuk

mengetahui apakah sampel yang dipilih berasal dari data yang

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

79

terdistribusi dengan normal atau tidak. Jika data terdistribusi normal

digunakan Uji Parametik dengan menggunakan Uji Sampel

Independent T-Test, sebaliknya jika data tidak normal maka dilakukan

Uji Beda Nonparametik dengan menggunakan Mann-Whitney Test.

Dari hasil pengujian normalitas data dapat diketahui bahwa variable

CAR, NPF, dan FDR data terdistribusi dengan normal sedangkan

variable ROA, ROE, dan BOPO data tidak terdistribusi dengan normal.

2. Uji Independent Sample T-Test

Uji Independent T-Test dilakukan pada variable-variabel rasio

keuangan yang datanya terdistribusi dengan normal dari uji normalitas

data. Hasil Uji One Sampel Kolomogrov-Smirnov diketahui bahwa

rasio keuangan yang terdistribusi dengan normal adalah variable

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan

Financing to Deposit Ratio (FDR).

Pada Uji Independent Sampel T-Test terdapat dua hipotesis, yaitu :

H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank

Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil

akuisisi

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum

Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil

akuisisi

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.Sig (2-Tailed) > 0.05 maka H0 diterima.

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

80

Jika Asymp.Sig (2-Tailed) < 0.05 maka H0 ditolak

a) Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berikut adalah hasil uji dari variable CAR dengan

menggunakan Independent T-Test :

Tabel 4.10

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

CAR Equal

variances

assumed

18.170 .002 -1.711 10 .118 -.0747333 .0436865 -.1720730 .0226063

Equal

variances

not

assumed

-1.711 5.758 .140 -.0747333 .0436865 -.1827281 .0332615

Sumber : Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil dari Levene’s

Test didapat p-value= 0.002 < α = 0.05 dengan kata lain bahwa

asumsi kedua varians tidak sama (equal variances not assumed).

Karena hasil test diatas menyatakan bahwa asumsi kedua varians

tidak sama (equal variances not assumed) maka digunakan hasil

Uji Independent T-Test dengan asumsi kedua varian tidak sama

(equal variances not assumed) dengan demikian nilai t= -1.711

untuk asumsi kedua varian tidak sama (equal variances not

assumed) p-value (2-tailed) = 0.140 > α = 0.05, maka hipotesis 1

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

81

(H01) diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan

CAR Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah

hasil akuisisi tidak terdapat perbedaan.

b) Non Performing Finance (NPF)

Berikut adalah hasil uji dari variable NPF dengan menggunakan

Independent T-Test :

Tabel 4.11

Sumber : Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil dari Levene’s

Test didapat p-value= 0.000 < α = 0.05 dengan kata lain bahwa

asumsi kedua varians tidak sama (equal variances not assumed).

Karena hasil test diatas menyatakan bahwa asumsi kedua varians

tidak sama (equal variances not assumed) maka digunakan hasil

Uji Independent T-Test dengan asumsi kedua varian tidak sama

(equal variances not assumed) dengan demikian nilai t= 0.946

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

NPF Equal

variances

assumed

28.852 .000 .946 10 .366 .01035

00

.01093

71

-.0140195 .034719

5

Equal

variances

not

assumed

.946 7.881 .372 .01035

00

.01093

71

-.0149374 .035637

4

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

82

untuk asumsi kedua varian tidak sama (equal variances not

assumed) p-value (2-tailed) = 0.372 > α = 0.05, maka hipotesis 2

(H02) diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan

NPF Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah

hasil akuisisi tidak terdapat perbedaan.

c) Finance Deposit to Ratio (FDR)

Berikut adalah hasil uji dari variable NPF dengan menggunakan

Independent T-Test :

Tabel 4.12

Sumber : Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil dari Levene’s

Test didapat p-value= 0.353 > α = 0.05 maka H0 diterima, dengan

kata lain bahwa asumsi kedua varians sama (equal variances

assumed). Karena hasil test diatas menyatakan bahwa asumsi

kedua varians sama (equal variances assumed) maka digunakan

hasil Uji Independent T-Test dengan asumsi kedua varian sama

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

FDR Equal

variances

assumed

.949 .353 1.064 10 .313 .0407167 .0382846 -.0445866 .1260200

Equal

variances

not assumed

1.064 8.180 .318 .0407167 .0382846 -.0472308 .1286641

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

83

(equal variances assumed) dengan demikian nilai t= 1.064 untuk

asumsi kedua varian sama (equal variances assumed) p-value (2-

tailed) = 0.313 > α = 0.05, maka hipotesis 6 (H06) diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan FDR Bank Umum

Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi tidak

terdapat perbedaan.

3. Uji Mann-Whitney Test (U-Test)

Uji ini dilakukan pada variable-variabel rasio keuangan yang

datanya tidak terdistribusi normal yang sudah diolah menggunkan uji

One Sample Kolomogrov-Smirnov.

Hasil pengujian normalitas data dapat diketahui bahwa rasio

keuangan yang tidak terdistribusi normal adalah Return on Assests

(ROA), Return on Equity (ROE), dan Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO).

Pada Uji Man-Whitney Test terdapat dua hipotesis, yaitu :

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank

Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah

hasil akuisisi.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Umum

Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil

akuisisi.

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

84

Dasar pengambilan keputusan :

Jika Asymp.Sig > 0.05 maka H0 diterima.

Jika Asymp.Sig < 0.05 maka H0 ditolak.

a) Return on Asset (ROA)

Berikut adalah hasil uji dari variable ROA dengan

menggunakan Mann-Whitney Test :

Tabel 4.13

Sumber : Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.13 nilai Z hitung dari Uji Mann Whitney

adalah -0.642 dengan Asymp.Sig (2-Tailed) = 0.589 > α = 0.05.

Hipotesis 3 (H03) diterima. Maka dengan kata lain menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio

keuangan ROA pada Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank

Umum Syariah hasil akuisisi.

Test Statisticsa

ROA

Mann-Whitney U 14.000

Wilcoxon W 35.000

Z -.642

Asymp. Sig. (2-tailed) .521

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .589b

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

85

b) Return on Equity (ROE)

Berikut adalah hasil uji dari variable ROE dengan

menggunakan Mann-Whitney Test :

Tabel 4.14

Sumber : Output IBM SPSS 24

Berdasarkan tabel 4.14 nilai Z hitung dari Uji Mann Whitney

adalah -0.801 dengan Asymp.Sig (2-Tailed) = 0.485 > α = 0.05.

Hipotesis 4 (H04) diterima. Maka dengan kata lain menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio

keuangan ROE pada Bank Umum Syariah hasil spin-off dan

Bank Umum Syariah hasil akuisisi.

c) Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Berikut adalah hasil uji dari variable ROE dengan

menggunakan Mann-Whitney Test :

Tabel 4.15

Test Statisticsa

ROE

Mann-Whitney U 13.000

Wilcoxon W 34.000

Z -.801

Asymp. Sig. (2-tailed) .423

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .485b

Test Statisticsa

BOPO

Mann-Whitney U 11.000

Wilcoxon W 32.000

Z -1.121

Asymp. Sig. (2-tailed) .262

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310b

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

86

Berdasarkan tabel 4.15 nilai Z hitung dari Uji Mann Whitney

adalah -1.121 dengan Asymp.Sig (2-Tailed) = 0.310 > α = 0.05.

Hipotesis 5 (H05) diterima. Maka dengan kata lain menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio

keuangan BOPO pada Bank Umum Syariah hasil spin-off dan

Bank Umum Syariah hasil akuisisi.

D. Interpretasi

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada

rasio CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO, dan FDR maka dilakukan

perhitungan uji beda dengan menggunaka Uji Independent T-Test.

Sebelum melakukan Uji Independent T-Test dilakukan uji normalita s

dengan menggunakan Uji One Sample Kolomogrov Smirnov yang

menunjukkan data terdistribusi normal. Untuk data yang tidak terdistribus i

dengan normal di uji dengan Mann-Whitney Test.

Tabel 4.16

Hasil Uji Beda Setiap Variabel

No. Variabel Nilai Statistik Hasil Uji Beda

1. Capital Adequacy

Ratio (CAR)

Sig. = 0.140 > α =

0.05

Tidak Terdapat

Perbedaan

2. Non Performing

Finance (NPF)

Sig. = 0.372 > α =

0.05

Tidak Terdapat

Perbedaan

3. Return on Asset

(ROA)

Sig. = 0.589 > α =

0.05

Tidak Terdapat

Perbedaan

4. Return on Equity

(ROE)

Sig. = 0.485 > α =

0.05

Tidak Terdapat

Perbedaan

5.

Beban

Operasional dan

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Sig. = 0.310 > α =

0.05 Tidak Terdapat

Perbedaan

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

87

6. Finance Deposit

to Ratio (FDR)

Sig. = 0.313 > α =

0.05

Tidak Terdapat

Perbedaan

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Hasil pengujian hipotesis pada CAR tidak terdapat perbedaan

antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah

hasil akuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Saraya Izazi dan Dina Fitrisia (2016)

menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rasio CAR pada Bank

Umum Bank Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Rata-rata rasio kecukupan modal Bank Umum Syariah hasil

spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akusisi dikatakan baik masih

diatas 8% walaupun rasio kecukupan modal kedua bank dikatakan

baik, Bank Umum Syariah hasil akuisisi lah yang lebih baik dalam

aspek permodalan hal ini karena Bank Umum Syariah hasil akusisi

bisa menjaga kecukupan modal sedangkan Bank Umum Syariah

hasil spin-off mendapatkan injeksi modal perusahaan induk. Sesuai

dengan teori Slamet Riyadi (2004) Capital Adequacy Ratio (CAR)

rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimilik i

oleh bank untuk saat ini minimal CAR sebesar 8%.

b. Non Performing Finance (NPF)

Hasil pengujian hipotesis pada NPF tidak terdapat perbedaan

antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah

hasil akuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Saraya Izazi dan Dina Fitrisia (2016)

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

88

menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rasio NPF pada Bank

Umum Bank Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi. Dan juga

sejalan dengan hasil penelitian Amalia Nasuha (2012) menyatakan

tidak terdapat perbedaan rasio NPF yang signifikan sebelum dan

sesudah spin-off.

NPF hasil spin-off dan hasil akuisisi menunjukkan kenaikan

setiap tahunnya dikarenakan kendala utama yang dihadapi yaitu

ketidakstabilan perekonomian Indonesia akibat lesunya

perekonomian global yang berdampak pada bisnis nasabah

pembiayaan sehingga kondisi keuangan nasabah menurun. Diantara

kedua bank tersebut, Bank Umum Syariah hasil akuisisi lebih baik

dalam meminimalisir hal ini sedangkan Bank Umum Syariah hasil

spin-off masih memperbaiki strategi dengan memperbaiki struktur

pendanaan.

c. Return on Asset (ROA)

Hasil pengujian hipotesis pada ROA tidak terdapat perbedaan

antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelit ian

sebelumnya yang dilakukan oleh Saraya Izazi dan Dina Fitrisia

(2016) menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rasio ROA pada

Bank Umum Bank Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi. Dan

sejalan dengan penelitian Noviani Kurniawati (2014) menyatakan

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

89

tidak terdapat perbedaan rasio ROA yang signifikan sebelum dan

sesudah akuisisi.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs tahun

2007, tujuan dari rasio ROA adalah untuk mengukur keberhasilan

manajemen dan menghasilkan laba. Dalam hal ini, Bank Umum

Syariah hasil spin-off kurang berhasil menghasilkan laba karena

mengalami minus dalam rasio ini padahal disisi lain bank hasil

spin-off memiliki aset tertinggi dibanding bank lainnnya

seharusnya pertumbuhan aset ini dimanfaatkan untuk

memaksimalkan laba.

d. Return on Equity (ROE)

Hasil pengujian hipotesis pada ROE tidak terdapat perbedaan

antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelit ian

sebelumnya yang dilakukan oleh Noviani Kurniawati (2014)

menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan rasio ROE yang

signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi.

Rasio ini digunakan untuk mengelola modal yang tersedia

untuk menghasilkan laba (EBIT). Semakin besar ROE, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai. Tingkat ROE Bank

Umum Syariah hasil akuisisi lebih besar dibanding Bank Umum

Syariah hasil spin-off kondisi ini menunjukkan bahwa Bank Umum

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

90

Syariah hasil akuisisi mampu menunjukkan kemampuannya dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang dimilikinya.

e. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Hasil pengujian hipotesis pada BOPO tidak terdapat perbedaan

antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelit ian

sebelumnya yang dilakukan oleh Saraya Izazi dan Dina Fitrisia

(2016) menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rasio BOPO

pada Bank Umum Bank Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Dalam rasio ini Bank Umum Syariah hasil akuisisi memilik i

rata-rata yang lebih baik walaupun kedua bank tidak memilik i

selisih yang berbeda jauh. Hal ini bisa disebabkan karena Bank

Umum Konvensional melakukan pembinaan kepada Bank Umum

Syariah agar nantinya Bank Umum Syariah dapat tetap

berlangsung dengan kinerja yang baik termasuk dalam manajemen

efisiensi dengan selalu mengimbangi beban operasional dengan

pendapatan operasionalnya.

f. Finance Deposit to Ratio (FDR)

Hasil pengujian hipotesis pada FDR tidak terdapat perbedaan

antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum

Syariah hasil akuisisi. Hasil penelitian ini mendukung penelit ian

sebelumnya yang dilakukan oleh Saraya Izazi dan Dina Fitrisia

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

91

(2016) menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rasio FDR pada

Bank Umum Bank Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi.

Menurut Dendawijaya (2009) rasio likuiditas adalah analis is

yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi

kemampuan jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh

tempo. FDR Bank Umum Syariah hasil akuisisi memiliki rata-rata

yang lebih baik dibanding Bank Umum Syariah hasil spin-off hal

ini terjadi karenakan semakin meningkatnya DPK (Dana Pihak

ketiga) sedangkan untuk DPK (Dana Pihak ketiga) Bank Umum

Syariah hasil spin-off tetap.

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan menunjukkan

bahwa Bank Umum Syariah hasil akuisisi memiliki kinerja keuangan

yang lebih baik di bandingkan Bank Umum Syariah hasil spin-off dalam

rasio CAR, NPF, ROA, ROE, BOPO, dan FDR.

2. Hasil Uji Beda pada rasio keuangan Bank Umum Syariah hasil spin-off

dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi menunjukkan bahwa rasio CAR,

NPF, ROA, ROE, BOPO, dan FDR tidak terdapat perbedaan yang

signifikan.

B. Saran

1. Bagi Perbankan

Berdasarkan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pemisahan

secara akuisisi yang lebih baik dibandingkan dengan cara spin-off.

Untuk cara pemisahan akuisisi pihak perbankan akan memperoleh

keuntungan, antara lain berupa : kepemilikan atas bank yang sudah besar

tanpa harus terlebih dahulu membuat dan membesarkannya; tidak perlu

lagi mengurus perizinan pendirian bank baru; dan langsung dapat

mengambil sistem yang sudah berjalan tanpa perlu pengadaan alat-alat

perlengkapan baru, tenaga kerja baru dan sebagainya. Untuk cara

pemisahan spin-off pihak perbankan tetap akan terus menyalurkan dana

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

94

kepada Bank Umum Syariah yang didirikan karena masih terhubung

sebagai bank induk.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi tambahan bagi

kepustakaan pihak kampus. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya

memperbanyak jumlah variabel. Periode penelitian dapat diperpanjang

atau diperbaharui agar hasil yang didapat lebih dapat menjelaska

berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini.

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

95

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

94

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Isla. Solo: PT Era Adicitra

Intermedia, 2011.

Almalia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode

2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7, No. 2, 2005.

Azis, Azlina. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Devisa dan Bank Non

Devisa di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Riau: Jom FEKON Vol.

2 No.1, 2015.

Brigham dan Houston. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, Edisi Kesepuluh,

Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Fuadi, Munir. Hukum tentang Akuisisi, Take Over dan LBO. Bandung: Citra Aitya

Bakti, 2001.

Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta, 2002.

Gozhali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23. Edisi 8.

Semarang: Universitas Diponegoro, 2016.

Hamid, Abdul. The Impact of Spin-Off Policy to The Profitability on Indonesian

Islamic Banking Industry. Al-Iqtishad: Vol. VII No. 1, 2015.

Hasan, Nurul Ichsan. Pengantar Syariah (Sebuah Pengantar). Ciputat: GP Press

Group, 2014.

Indriyanto, Nur dan Supono, Bambang. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Lembaga Penerbit BPFE, 2002.

Irham, Fahmi. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: Alfabeta, 2011.

Izazi, Saraya dan Dina. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah Hasil Spin-Off dan Non Spin-Off Periode 2013-2015. Al/Jurna l

EkonOMI Syariah Teori dan Terapan Vol 3 No. 11, 2016.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2010.

_____. Analisis Antara Fiqh dan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2013.

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

95

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2009

______. Manajemen Perbankan. Edisi ke-9. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

______. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.

Kuncoro, Mudrajat. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Erlangga,

2003.

Kurniawati, Noviani. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan

Sesudah Akuisisi Bank Agroniaga oleh BRI. Jurnal Ilmu dan Riset Vol. 3

No. 5, 2014.

Mandasari, Jayanti. Analisis Kinerja Keuangan dengan Pendekataan Metode

RGEC pada BUMN Periode 2012-2013. E-Journal Ilmu Administra s i

Bisnis Universitas Mulawarman. Volume 3, Nomor 2, 2015.

Moin, A. Merger, Akuisisi, dan Divestasi. Edisi Pertama, Ekonisia, Yogyakarta,

2003.

Munawir. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2000.

Nasuha, A. Dampak Kebijakan Spin-off Terhadap Kinerja Keuangan Bank

Syariah. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah (Journal of Islamic

Economics). Vol. 4, No. 2, 2012.

Ramdani, Andreyanto. Pengaruh Kebijakan Pemisahan Terhadap Laba Pada Bank

BNI Syariah. Etikonomi volume 14, 2015.

Rivai, Veithzal, dkk. Bank and Financial Institution Management: Conventional

and Sharia System. Jakarta: Rajawali Press, 2007.

Rodoni, Ahmad. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Center or Social

Economics Studies (CSES) Press, 2006.

Simorangkir, O.P. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Cetakan

Kedua, Galia Indonesia, Bogor Selatan, 2004.

Slamet Riyadi. Banking Assets and Liability Management. Edisi ketiga. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2014.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: CV ALFABETA, 2009.

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

96

Syahrial, D. Manajemen Keuangan Lanjutan. Jilid Pertama, Mitra Wacana Media,

Jakarta, 2007.

Tangkilisan, Hesel Nogi. Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta: Lukman

Offset YPAPI 2003

Wijaya, Denda, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Edisi kedua, Ghalia Indonesia,

Jakarta 2009

https://www.bi.go.id

https://www.ojk.go.id

https://www.bjbsyariah.co.id

https://www.bnisyariah.co.id

https://www.brisyariah.co.id

https://www.syariahbukopin.co.id

https://www.paninbanksyariah.co.id

https://www.bcasyariah.co.id

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

97

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Rasio Variabel Penelitian

Bank Tahun CAR NPF ROA ROE BOPO FDR

BJBS 2014 15.78% 4.95% 0.72% 3.73% 91.01% 84.02%

2015 22.53% 4.84% 0.25% 0.92% 98.78% 104.75%

2016 18.25% 4.42% -8.09% -49.05% 122.77% 98.73%

BNIS 2014 16.26% 1.86% 1.27% 10.83% 89.80% 92.60%

2015 15.48% 2.53% 1.43% 11.39% 89.63% 91.94%

2016 14.92% 2.94% 1.44% 11.94% 87.67% 84.57%

BRIS 2014 12.89% 4.60% 0.08% 0.44% 99.77% 93.90%

2015 13.94% 4.86% 0.77% 6.33% 93.79% 84.16%

2016 20.63% 4.57% 0.95% 7.40% 91.33% 81.42%

BCAS 2014 29.60% 0.10% 0.80% 2.90% 92.90% 91.20%

2015 34.30% 0.70% 1.00% 3.10% 92.50% 91.40%

2016 36.70% 0.50% 1.10% 3.50% 92.20% 90.10%

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

98

Lampiran 2: Statistik Deskriptif

A. Capital Adequacy Ratio (CAR)

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

15.78% 22.53% 18.25% 14.92% 22.53% 17.20%

Bank BNI Syariah 16.26% 15.48% 14.92%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 12.89% 13.94% 20.63% 12.89% 36.70% 24.68%

Bank BCA Syariah 29.60% 34.30% 36.70%

B. Non Performing Financing (NPF)

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

4.95% 4.84% 4.42% 1.86% 4.95% 3.59%

Bank BNI Syariah 1.86% 2.53% 2.94%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 4.60% 4.86% 4.57% 0.10% 4.86% 2.56%

Bank BCA Syariah 0.10% 0.70% 0.50%

C. Return on Assests (ROA)

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

0.72% 0.25% -8.09% -8.09% 1.44% -0.50%

Bank BNI Syariah 1.27% 1.43% 1.44%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 0.08% 0.77% 0.95% 0.08% 1.10% 0.78%

Bank BCA Syariah 0.80% 1.00% 1.10%

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

99

D. Return on Equity (ROE)

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

3.73% 0.92% -49.05% -49.05% 11.94% -1.71%

Bank BNI Syariah 10.83% 11.39% 11.94%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 0.44% 6.33% 7.40% 0.44% 7.40% 3.95%

Bank BCA Syariah 2.90% 3.10% 3.50%

E. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

91.01% 98.78% 122.77% 87.67% 122.77% 96.61%

Bank BNI Syariah 89.80% 89.63% 87.67%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 99.77% 93.79% 91.33% 91.33% 99.77% 93.75%

Bank BCA Syariah 92.90% 92.50% 92.20%

F. Financing to Deposit Ratio (FDR)

BANK TAHUN

MIN MAX MEAN 2014 2015 2016

Hasil Spin-Off

Bank Jabar Banten Syariah

84.02% 104.75% 98.73% 84.02% 104.75% 92.77%

Bank BNI Syariah 92.60% 91.94% 84.57%

Hasil Akuisisi

Bank BRI Syariah 93.90% 84.16% 81.42% 81.42% 93.90% 88.70%

Bank BCA Syariah 91.20% 91.40% 90.10%

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

100

Lampiran 3: Uji Normalitas (One Sample Kolomogrov-Smirnov)

A. Hasil Uji Normalitas Data (Spin-off)

B. Hasil Uji Normalitas Data (Akuisisi)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Spin-Off)

CAR NPF ROA ROE BOPO FDR

N 6 6 6 6 6 6

Normal

Parametersa,b

Mean .172033 .035900 -.004967 -.017067 .965983 .927683

Std. Deviation .0284844 .0131453 .0374914 .2363375 .1335497 .0804441

Most Extreme

Differences

Absolute .296 .236 .412 .378 .329 .179

Positive .296 .190 .303 .282 .329 .179

Negative -.211 -.236 -.412 -.378 -.252 -.138

Test Statistic .296 .236 .412 .378 .329 .179

Asymp. Sig. (2-tailed) .108c .200c,d .002c .008c .041c .200c,d

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Akuisisi)

CAR NPF ROA ROE BOPO FDR

N 6 6 6 6 6 6

Normal

Parametersa,b

Mean .246767 .025550 .006633 .039450 .937483 .886967

Std. Deviation .1031490 .0233437 .0046436 .0252643 .0305895 .0481975

Most Extreme

Differences

Absolute .184 .306 .258 .237 .328 .281

Positive .184 .287 .229 .237 .328 .160

Negative -.183 -.306 -.258 -.173 -.215 -.281

Test Statistic .184 .306 .258 .237 .328 .281

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .083c .200c,d .200c,d .043c .149c

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

101

Lampiran 4: Uji Independent Sample T-Test

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

CAR Equal

variances

assumed

18.170 .002 -1.711 10 .118 -.0747333 .0436865 -.1720730 .0226063

Equal

variances

not

assumed

-1.711 5.758 .140 -.0747333 .0436865 -.1827281 .0332615

NPF Equal

variances

assumed

28.852 .000 .946 10 .366 .0103500 .0109371 -.0140195 .0347195

Equal

variances

not

assumed

.946 7.881 .372 .0103500 .0109371 -.0149374 .0356374

FDR Equal

variances

assumed

.949 .353 1.064 10 .313 .0407167 .0382846 -.0445866 .1260200

Equal

variances

not

assumed

1.064 8.180 .318 .0407167 .0382846 -.0472308 .1286641

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …...FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439/2018 M ii ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

102

Lampiran 5: Uji Mann-Whitney Test (U-Test)

Test Statisticsa

ROA ROE BOPO

Mann-Whitney U 14.000 13.000 11.000

Wilcoxon W 35.000 34.000 32.000

Z -.642 -.801 -1.121

Asymp. Sig. (2-tailed) .521 .423 .262

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .589b .485b .310b