analisis perbandingan keakuratan capital asset...

175
ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Oleh : SULISTIARINI WIDIANITA NIM : 104081002482 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009/1430 H

Upload: trinhdat

Post on 10-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL

ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING

THEORY (APT) DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM

LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Oleh :

SULISTIARINI WIDIANITA NIM : 104081002482

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009/1430 H

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Analisis Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan

Arbitrage Pricing Theory (APT) Dalam Memprediksi Return Saham LQ-45 Di

Bursa Efek Indonesia

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh:

Sulistiarini Widianita 104081002482

Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE, M.SI NIP: 150 317 955 NIP: 150 368 746

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009/1430 H

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Analisis Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Dssan Arbitrage Pricing Theory (APT) Dalam Memprediksi Return Saham

LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Sulistiarini Widianita 104081002482

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE, M.SI NIP: 150 317 955 NIP: 150 368 746

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP: 131 474 891

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

2009/1430 H

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Sulistiarini Widianita NIM: 104081002482 dengan judul Skripsi “ANALISIS PERBANDINGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRGE PRICING THEORY (APT) DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 September 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE, M.SI Ketua Sekertaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

� DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Sulistiarini Widianita Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Februari 1986 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jln. Tugu karya III No.33 Rt.02 Rw.10 Cipondoh- Tangerang 15148 E-mail : [email protected] Telepon : 021-55742209/ 08568066548/ 021-98956196 Agama : Islam

� PENDIDIKAN Tahun 1990-1992: TK Dewi Sartika Tahun 1992-1998 : SDN Daan Mogot I Tahun 1998-2001 : SLTPN 1 Tangerang Tahun 2001-2004 : SMUN 2 Tangerang Tahun 2004-2009 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

� PENGALAMAN ORGANISASI 2004-2005 : Staff Divisi Usaha KOPMA (Koperasi Mahasiswa) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2005 : Divisi Administrasi FLAT (Foreign Languange

Association) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2005-2006 : Divisi (PMB) Pengembangan Minat dan Bakat Kopma

(Koperasi Mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006-2007 : Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan) BEM

(Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2007-sekarang : Paguyuban KangNong Tangerang. 2008 : Bendahara KangNong Tangerang 2008. 2008 : Bendahara KangNong Banten 2008. 2009-sekarang : Anggota KNPI Kab. Tangerang Bidang Perindustrian

dan perdagangan.

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

ABSTRACT There are two models that can be used by the investors to predict the

company stock return, which are up to now still controversial among the financial management experts regarding their accuracy for predicting the company stock return, are Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT). This Research to recognize the accuracy of CAPM and APT models in predicting the stock returns of LQ-45 at Indonesia Stock Exchange. The accuracy of CAPM and APT models is measured by using Mean Absolute Deviation (MAD), while the t-test is used to compare the accuracy between CAPM and APT models.

The population of this research is all monthly stock returns of the already go-public LQ-45 companies at Indonesia Stock Exchange. Whereas the sample used monthly stock returns of 14 LQ-45 companies during 2001-2007. There are two period that used for this research, are estimation period that used to estimate alpha and beta of each stocks from January 2001 until December 2003 and test period that used to compare the accuracy of CAPM and APT models in predicting the stock returns of LQ-45 from January 2004 until December 2007.

The result of the research showed that: (a) There is significant difference between the accuracy of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in predicting the stock returns of LQ-45; and (b) The CAPM model was more accurate than APT model in predicting the stock return of LQ-45 companies. The less-accuracy of APT model compared with CAPM model can be result of: (a) The unsuitable constructing variables of APT model used in this result; (b) Not all all investors used ARIMA method in estimating the variables of macro economy; and (c) inability of APT model constructed in this research in explaning the variation of returns as a result of non economic factors and coorporate actions. Besides, APT models result in high MAD and standard deviation. Keywords: Capital Asset Pricing model (CAPM), Arbitrage Pricing Theory

(APT), LQ-45.

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

ABSTRAK

Terdapat dua model yang dapat digunakan para investor untuk

memprediksi return saham perusahaan dan sampai saat ini masih menjadi perdebatan para ahli manajemen keuangan tentang ketepatannya dalam memprediksi return saham perusahaan, yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Penelitian ini untuk mengakui keakuratan model CAPM dan model APT dalam memprediksi return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Keakuratan model CAPM dan Model APT diukur dengan Mean Absolute Deviation (MAD), sementara itu uji t student digunakan untuk membandingkan keakuratan antara model CAPM dan model APT.

Populasi penelitian ini adalah seluruh return saham perbulan perusahaan-perusahaan LQ-45 yang sudah go-publik Di Bursa Efek Indonesia. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham perbulan 14 perusahaan LQ-45 tahun 2001-2007. Terdapat dua periode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu periode estimasi yang digunakan untuk mengestimasi parameter alpha dan beta tiap-tiap saham dari Januari 2001 sampai dengan Desember 2003 dan periode uji yang digunakan untuk membandingkan keakuratan model CAPM dan model APT dalam memprediksi return saham LQ-45 dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2007.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Terdapat perbedaan yang siginifikan antara keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam memprediksi return saham LQ-45; dan (b) model CAPM lebih akurat dibandingkan model APT dalam memprediksi return saham perusahaan-perusahaan LQ-45. Kekurangakuratan model APT dibandingkan model CAPM pada penelitian ini dapat disebabkan oleh: (a) Ketidaksesuaian variabel pembentuk model APT yang digunakan dalam penelitian ini; (b) Tidak semua investor menggunakan metode ARIMA dalam mengestimasi variabel makroekonomi; dan (c) Ketidakmampuan model APT yang dibentuk dalam penelitian ini menjelaskan variasi return yang disebabkan oleh faktor nonekonomi serta coorporate actions. Selain itu model APT juga menghasilkan MAD dan standar deviasi yang tinggi.

Kata kunci : Capital Asset Pricing model (CAPM), Arbitrage Pricing Theory

(APT), LQ-45.

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia dan ridhlo-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Perbandingan Keakuratan

Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan Arbitrage Pricing Theory (APT)

Dalam Memprediksi Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada tauladan terbaik Rasul

Allah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan rasa terimakasih

kepada:

1. Kedua orang tuaku, Abah dan Ibu atas do’a yang selalu dipanjatkan siang dan

malam tiada henti, kerja keras, banting tulang tanpa lelah, kesabaran dalam

memberi motivasi dan nasehat saat penulis hampir menyerah, cinta dan sayang

yang tulus tak bersyarat.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Dan

Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus penguji ahli, Prof. Dr.

Ahmad Rodoni, MM. sebagai pembimbing 1, dan Ibu Titi Dewi warninda, SE,

M.SI sebagai pembimbing 2, yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Seluruh dosen FEIS yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis

selama perkuliahan.

4. Keluarga tercinta. Adik-adikku, Ipad dan si Ndut Fahri.

5. My beary, Little Bear dan Doppy yang selalu setia mamberi motivasi dan

bantuannya sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan jadi temen buat

refreshing ketika penulis merasa lelah mengerjakan skripsi.

6. My best friend dan Soulmatequw yang paling pengertian, NengNop.

7. Anak-anak LCW: Lia, Vhea, Ita, Hani, Astri, Emma, Elin, Biah, Endah,

Marnimar, Nori, Osa, Selly, Ulfa dan Ka Uus yang senantiasa memberi

dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

8. Desti yang telah mengajarkan minitab dan ARIMA, dan Dyah yang telah

minjemin buku time seriesnya.

9. Paguyuban Kangnong Kabupaten Tangerang: F4 (Feri, Riki, Ajat, dan Hendri),

Indah, Maya, Angkatan 2007, Teh Ike dan Teh Ditte yang maniez semoga kita

makin kompak.

10. Teh Intan dan Bang Awang selaku pembina Kangnong, semoga tidak pernah

lelah ngurusin anak Kangnong.

11. Teman-teman KNPI Kabupaten Tangerang.

12. Temen-teman di IZZA, Ncit, Santi, Sancil, Reni, Desi dan anak-anak yang

ngungsi dari kosan wida yang mengisi kebersamaan dalam suka dan duka.

13. Temen-temen manajemen B angkatan 2004 yang sudah SE duluan, barengan

atau pun akan menyusul. Terimakasih atas kebersamaan yang pernah ada

sampai akhir penulisan skripsi.

14. Temen-temen Keuangan A angkatan 2004 serta semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb

Jakarta, Maret 2009

Sulistiarini Widianita

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................... i

Abstract........................................................................................................... ii

Abstrak............................................................................................................ iii

Kata Pengantar .............................................................................................. iv

Daftar isi.......................................................................................................... vi

Daftar Tabel.................................................................................................... viii

Daftar Gambar ............................................................................................... ix

Daftar Lampiran ............................................................................................ x

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah...................................................................... 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.................................................... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 9

A. Investasi....................................................................................... 9

B. Return Saham Dan Return Market Serta Pengukurannya ........... 15

C. Risiko........................................................................................... 19

D. Model Keseimbangan.................................................................. 22

E. Variabel-Variabel Makroekonomi............................................... 34

F. Penelitian Terdahulu .................................................................... 42

G. Perumusan Hipotesis................................................................... 48

H. Kerangka Pemikiran.................................................................... 49

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 50

A. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 50

B. Metode penentuan Sampel ......................................................... 50

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 51

D. Metode analisis........................................................................... 52

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 63

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 66

A. Sekilas gambaran Umum Objek Penelitian................................ 66

B. Deskripsi Statistik....................................................................... 69

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI............................................... 100

A. Kesimpulan .................................................................................. 100

B. Implikasi ....................................................................................... 100

C. Keterbatasan Penelitian Dan Saran .............................................. 101

Daftar Pustaka................................................................................................ 103

Lampiran ........................................................................................................ 106

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman 3.1 Daftar Perusahaan LQ-45 Periode 2004-2007 .................................... 51 4.1 Rata-Rata Return Saham Per Bulan Perusahaan LQ-45 ..................... 70 Tahun 2004-2007 4.2 Rata-Rata Return Market (Rm) Tahun 2004-2007 ............................. 71 4.3 Risiko Sistematis Atau Beta Tahun 2004-2007 .................................. 73 4.4 Perubahan Tingkat Inflasi Aktual, Perubahan Tingkat Bunga SBI .... 74

Aktual, Perubahan Jumlah Uang Beredar Aktual, dan Perubahan Kurs Aktual Periode Januari 2001 – Desember 2003 4.5 Statistik Ljung-Box Untuk Inflasi ....................................................... 76 4.6 Statistik Ljung-Box Untuk Bunga ....................................................... 76 4.7 Statistik Ljung-Box Untuk Uang ......................................................... 77 4.8 Statistik Ljung-Box Untuk Kurs.......................................................... 78 4.9 Perubahan Tingkat Inflasi Aktual, Perubahan Tingkat Inflasi ........... 80 Yang Diharapkan, dan perubahan Tingkat Inflasi Yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004-Desember 2007 4.10 Perubahan Tingkat Bunga Aktual, Perubahan Tingkat Bunga ........... 82 Yang Diharapkan, Dan Perubahan Tingakt Bunga yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004-Desember 2007 4.11 Perubahan Jumlah Uang Beredar Aktual, Perubahan Jumlah............. 85 Uang Beredar Yang Diharapkan, Dan Perubahan Jumlah Uang Beredar Yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004-Desember 2007 4.12 Perubahan Kurs Aktual, perubahan Kurs Yang Diharapkan, ............. 87 Dan Perubahan Kurs Yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004-Desember 2007 4.13 Return Perusahaan LQ-45 Dengan Kolmogorov-Smirnov.................. 90 2004-2007 4.14 Pengujian Durbin Watson (D-W) Pada Market Model...................... 92 Saham LQ-45 2004-2007 4.15 Pengujian Durbin Watson (D-W) Pada Model APT.......................... 93 Perusahaan LQ-45 2004-2007 4.16 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.............................................. 95 4.17 MAD CAPM Dan APT Return Saham LQ-45 ................................... 96

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran............................................................................. 49

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman 1 Market Model Saham LQ-45 ................................................................. 106 2 Model APT saham LQ-45...................................................................... 120 3 Uji Heterokedastisitas Saham perusahaan LQ-45.................................. 134 4 Hasil Uji model ARIMA ....................................................................... 141 5 MAD CAPM.......................................................................................... 146 6 MAD APT.............................................................................................. 153 7 Two Simple T-Test And CI : APT, CAPM............................................ 160

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan

suatu negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal

yang harus dilakukan oleh suatu negara adalah dengan menggalakkan aktivitas

investasi. Aktivitas ini memerlukan aliran modal (dana jangka panjang) yang

sangat besar. Dalam hal ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu

wadah untuk memobilisasi dana masyarakat selain lembaga keuangan seperti

bank dan asuransi.

Pasar modal memang merupakan salah satu sumber dana bagi

pembiayaan pembangunan yang mempunyai peranan yang sangat penting

yaitu untuk menjembatani hubungan antara penyedia dana atau yang disebut

investor dan pengguna dana yang disebut emiten atau perusahaan yang go

public. Instrumen yang diperdagangkan oleh pasar modal yaitu instrumen

ekuitas seperti saham dan instrumen utang seperti obligasi untuk keperluan

investasi portofolio yang pada akhirnya dapat memaksimalkan penghasilan.

Secara umum bursa saham menganut pergerakan harga saham yang

membentuk suatu pola untuk jangka waktu tertentu. Artinya tidak ada bursa

saham yang meningkat terus menerus. Bursa saham akan bergerak meningkat

dan menurun sesuai dengan siklus dan polanya yang berlaku di bursa saham

yaitu murni hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak orang ingin

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

membeli suatu saham, semakin harga itu akan bergerak naik. Begitu pula

sebaliknya, semakin sedikit orang ingin membeli saham, maka harga saham

tersebut akan bergerak turun. Namun dalam jangka panjang kinerja

perusahaan dan gerakan harga saham akan selalu bergerak searah.

Investor membeli saham perusahaan pada hakekatnya untuk

mendapatkan deviden (bagian laba yang dibagikan) dan capital gains

(kenaikan harga saham). Keduanya harus lebih besar atau paling tidak sama

dengan return (pengembalian) yang dikehendaki stock holder. Kondisi seperti

inilah yang memotivasi investor untuk berinvestasi dalam membeli saham.

Suatu hal yang perlu diketahui adalah bahwa investasi pada saham

merupakan investasi yang beresiko. Harga saham sewaktu-waktu bisa naik,

dan juga bisa turun, karena sifat komoditasnya yang peka terhadap perubahan-

perubahan faktor eksternal ataupun faktor internal perusahaan. Menurut teori

investasi, semakin tinggi tingkat risiko suatu saham maka akan

mengakibatkan tingkat return yang diisyaratkan oleh investor akan semakin

tinggi. Oleh karena itu, seorang investor yang baik selain mangharapkan

return yang tinggi, dia juga harus memperhatikan risiko atas investasi saham

yang dilakukannya.

Dalam berinvestasi, baik dalam aset keuangan maupun aset riil

seseorang atau perusahaan pasti akan mengharapkan pengembalian atas

investasinya. Dalam investasi pada aset keuangan khususnya saham ada dua

model untuk memprediksi return investasi. Model yang pertama yaitu model

CAPM, model ini mengasumsikan bahwa return saham dipengaruhi satu

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

faktor yaitu return market. Model yang kedua yaitu model APT, model ini

mengasumsikan jika investor memiliki peluang untuk meningkatkan return

tanpa meningkatkan risiko maka investor tersebut akan memanfaatkan

peluang tersebut. Sehingga dalam model APT ini faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham lebih banyak dari pada model CAPM. Kedua

model tersebut pada dasarnya dapat memprediksi return yang diharapkan

investor, namun berbeda dalam variabel yang digunakan.

Capital Assets Pricing Model (CAPM) yang diperkenalkan oleh Sharp

(1964) dan Lintner (1965) merupakan model untuk menentukan harga suatu

assets pada kondisi equilibrium. Dalam keadaan equilibrium tingkat

keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham akan

dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang

diperhitungkan adalah risiko sistematis yang diwakili oleh beta, karena risiko

yang tidak sistematik bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi.

Kelemahan-kelemahan empiris yang terjadi pada model Capital Asset

Pricing Model (CAPM) mendorong para ahli manajemen keuangan untuk

mencari model alternatif yang menerangkan hubungan pendapatan dengan

risiko saham. Pada tahun 1976 Stephen A. Ross merumuskan sebuah teori

yang disebut dengan Arbitrage Pricing Theory (APT). Meskipun model ini

tidak bisa secara keseluruhan memecahkan kekurangan yang terjadi pada

model CAPM, tetapi model inilah yang pertama kali dikembangkan untuk

mencoba mengeliminir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada model

CAPM dan mempunyai kesempatan untuk menggantikan model tersebut. APT

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor,

tidak hanya satu faktor (portofolio pasar) seperti yang telah dikemukakan pada

teori CAPM.

Beberapa penelitian empiris dalam penerapan multi-factor CAPM

dengan menggunakan beta dan faktor fundamental sebagai faktor pengukur

risiko telah dilakukan diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh Banz

(1981) yang menguji ukuran perusahaan sebagai faktor fundamental;

Rosenberg, Reid, and Lainstein (1985) yang menguji ratio of book-to-market

value; Chan, Hamao, and Lakonnishock (1991) yang menguji faktor makro

dan price to earnings ratio. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh

Sudarto, dkk (1999) dengan menggunakan variabel beta saham dan Debt

Equity Ratio (DER), demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wardani (2000) dengan melakukan penambahan nilai saham yang beredar.

Lain halnya dengan CAPM, model APT menggambarkan beragam

tingkat sensitivitas terhadap berbagai variabel sistematis. Model APT pertama

kali dikembangkan oleh Ross yang merupakan bentuk pengembangan dari

CAPM. Beberapa penelitian empiris dalam penerapan model APT juga telah

dilakukan diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh Chan, Rol, dan Ross

(1986) yang menggunakan empat faktor yang mempengaruhi return sekuritas,

yaitu tingkat inflasi, premi risk-default, dan suku bunga. Selain itu, Berry,

Burneister, dan McElroy (1988) yang menggunakan variabel risk-default,

tingkat bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dan risiko

residual.

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Gancar Candra Premananto dan Muhammad Madyan (2004) meneliti

mengenai Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Dan Arbitrage Pricing Theory (APT) Dalam Memprediksi Tingkat

Pendapatan Saham Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Selain Bank

Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi Di Bursa Efek Jakarta. Hasil

penelitiannya menemukan bahwa model CAPM lebih akurat dibandingkan

APT baik sebelum dan semasa krisis ekonomi. Gancar Candra Premananto

dan Muhammad Madyan (2004) juga meneliti mengenai Perbandingan

Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan Arbitrage Pricing

Theory (APT) Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Saham Industri

Manufaktur Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi. Hasil penelitiannya

menemukan bahwa model CAPM lebih akurat dibandingkan APT baik

sebelum dan semasa krisis ekonomi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Gancar Chandra Premananto dan Muhammad

Madyan (2004) menggunakan variabel independen yaitu CAPM dan APT.

Pada APT menggunakan tiga variabel yaitu perubahan tingkat suku bunga

yang tidak diharapkan, perubahan tingkat inflasi yang tidak diharapkan, dan

perubahan kurs yang tidak diharapkan sedangkan khususnya APT pada

penelitian ini penulis mencoba menambahkan satu variabel lagi yaitu

perubahan jumlah uang beredar selain tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI,

perubahan kurs (dalam hal ini rupiah terhadap dollar). Pada penelitian

sebelumnya variabel dependen yang digunakan adalah tingkat pendapatan

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

saham industri manufaktur sebelum dan semasa krisis ekonomi sedangkan

pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah return saham

LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka hasil analisis ini akan dapat

memperbandingkan model mana yang lebih akurat digunakan untuk

memprediksi return saham. Motivasi inilah yang mendorong untuk dilakukan

sebuah penelitian tentang perbandingan keakuratan model keseimbangan

CAPM dan APT. Guna mempermudah dan memperjelas ruang lingkup

pembahasan maka penelitian tersebut akan dikhususkan pada saham-saham

yang membentuk indeks LQ-45, yaitu saham yang stabil dan aktif serta

likuid, sehingga mudah diperjualbelikan baik dalam kondisi pasar bearish

maupun bullish. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil

judul skripsi ini: ”Analisis Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing

Model (CAPM) Dan Arbitrage Pricing Theory (APT) Dalam Memprediksi

Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia”.

Mengingat faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham amat

banyak, maka dalam pembahasan penelitian ini penulis membatasi masalah

hanya pada variabel-variabel tertentu (return market, perubahan tingkat

inflasi, perubahan tingkat suku bunga SBI, perubahan kurs, dan perubahan

jumlah uang yang beredar) terhadap return saham pada beberapa perusahaan

di Bursa Efek Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada

perusahaan-perusahaan yang hanya terdaftar dalam LQ-45 pada Bursa Efek

Indonesia. Sampel perusahaan ditentukan dengan syarat yaitu: perusahaan-

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempunyai data

keuangan yang lengkap dan dapat diandalkan kebenarannya dan yang saham-

sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-

2007.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang akan

digunakan, antara lain:

1. Apakah terdapat perbedaan akurasi antara model CAPM dengan APT

dalam memprediksi return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.

2. Model Manakah (CAPM atau APT) yang lebih akurat dalam

memprediksi return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian meliputi:

a. Menganalisis perbedaan akurasi yang signifikan antara model CAPM

dengan APT dalam memprediksi return saham LQ-45 di BEI.

b. Menganalisis model mana (CAPM atau APT) yang lebih akurat dalam

memprediksi return saham LQ-45 di BEI.

2. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan,

diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi Investor Maupun Calon Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam pengambilan keputusan investasi yang optimal

khususnya perusahaan yang tergolong LQ-45.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

b. Bagi Penulis

Dapat mengaplikasikan ilmu manajemen khususnya bidang keuangan

dan pasar modal yang telah diperoleh selama kuliah dalam

menganalisis perbandingan keakuratan CAPM dan APT dalam

memprediksi return saham LQ-45.

c. Bagi Akademik

Dapat memberikan sedikit masukan dan informasi yang diharapkan

mampu memberikan manfaat baik dalam bidang akademik maupun

dalam bidang praktisi.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat memberikan masukkan bagi peneliti selanjutnya dan

menjadikan penelitian ini sebagai informasi pelengkap dalam

penyusunan penelitian yang sejenis.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Investasi

1. Pengertian Investasi

Menurut E.A Koetin dalam Fauzan (2007:7), Investasi adalah

penggunaan uang untuk objek-objek tertentu dengan tujuan bahwa nilai

objek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat, paling tidak

bertahan dan selama jangka waktu itu pula memberikan hasil secara

teratur.

Menurut Donald E. Fischer dan Ronald J. Jordan dalam

Komarruddin Ahmad (2004:1), An Investment is a commitment of funds

made in the expectation of some positive rate of return. Sedangkan

menurut Jack Clark Francis dalam buku yang sama juga menyatakan an

investment is an commitment of money that is expected to generate of

additional money. Dalam Komarrudin Ahmad (2004:3), Investasi adalah

menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh

tambahan atau kekurangan tertentu atas uang atau dana tersebut.

Umumnya investasi dikategorikan menjadi dua jenis yaitu, yaitu aset riil

(real assets) dan aset keuangan (finacial assets). Asset riil adalah bersifat

berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan, dan sebagainya. Sedangkan

aset keuangan merupkan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung

pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan sekuritas

tersebut. Bagi seseorang yang ingin melakukan investasi yang

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

menguntungkan atau setidak-tidaknya untuk mengamankan kekayaan dari

berbagai risiko yang mungkin terjadi, dia mempunyai banyak pilihan

investasi.

Investasi dapat didefinisikan sebagai setiap kegiatan yang

meningkatkan kemampuan ekonomi untuk memproduksi output di masa

yang akan datang dan hal itu sangat mempengaruhi sumbangan sektor

perbankan terhadap pembangunan ekonomi yang dapat dilihat besarnya

sumbangan pada PDB (Produk Domestik Bruto) dan hal itu dapat

menunjukkan bahwa bank mempunyai sumbangan yang cukup berarti

bagi pertumbuhan PDB di Indonesia salah satunya melalui penyaluran

kredit investasinya (jurnal skripsi).

Menurut Myers dalam Agustina M.V Norpratiwi (2007:4),

perusahaan adalah kombinasi antara nilai asset in place dengan pilihan

investasi di masa yang akan datang. Pilihan investasi merupakan suatu

kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu

dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang.

Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi

tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Nilai kesempatan

investasi merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk

membuat investasi di masa mendatang.

Investasi atau penanaman modal adalah bagian dari total

pendapatan nasional atau pengeluaran nasional yang khusus digunakan

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

untuk membiayai produksi barang-barang modal (capital goods) pada

suatu periode tertentu. Investasi bruto mengacu pada pengeluaran total

yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang modal yang baru,

sementara investasi neto berarti tambahan produksi barang modal setelah

dikurangi yang rusak atau aus karena dipakai dan membutuhkan

pengganti.

Menurut Suad Husnan (1996:19), investasi adalah setiap

penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Dalam

suatu investasi selalu dipastikan terdapat unsur risiko. Keputusan investasi

berkaitan positif dengan perbandingan antara tingkat pengembalian dan

risiko. Berkaitan dengan risiko dalam suatu investasi, maka terdapat dua

jenis investasi berdasarkan tingkat risiko, yaitu:

a. Investasi bebas risiko: jenis investasi ini memiliki tingkat risiko yang

relatif kecil, dan biasanya memberikan tingkat keuntungan rendah.

Yang termasuk dalam investasi bebas risiko yaitu deposito berjangka

dan obligasi.

b. Investor berisiko: suatu jenis investasi yang ditandai dengan tingkat

keuntungan dan risiko yang berfluktuasi dimana investor mungkin saja

tidak mendapatkan keuntungan atau sebaliknya yang termasuk dalam

investasi berisiko yaitu investasi saham.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa investasi saham

adalah menempatkan uang dan dana dalam pembelian efek berupa saham

dengan harapan mendapatkan tambahan atau keuntungan tertentu atas

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

dana yang diinvestasikan dalam perdagangan saham tersebut di bursa

efek.

2. Motif Investasi

Menurut Warsono dalam Aliansyah (2001:8), dalam melakukan

investasi, investor dikelompokkan ke dalam tiga bentuk, yaitu:

a. Risk Seeker

Risk seeker atau yang lebih dikenal dengan pengambil risiko, yaitu

investor yang di dalam melakukan investasi lebih menyukai adanya

risiko. Mereka memandang, semakin besar tingkat risiko yang mereka

ambil maka akan menghasilkan tingkat pengembalian (return of

investment) yang besar pula.

b. Risk Averter

Risk averter atau penghindar risiko adalah investor yang enggan atau

tidak suka terhadap adanya investasi. Mereka beranggapan bahwa di

dalam melakukan investasi jika terdapat risiko, akan berakibat

pengembalian menjadi berkurang dan bisa jadi investasi yang mereka

tanamkan akan hilang.

c. Risk indeference

Investor jenis ini sering pula disebut sebagai investor yang acuh

terhadap risiko. Para investor tidak memandang seberapa besar risiko

yang bakal mereka hadapi, mereka hanya mempunyai keinginan untuk

berinvestasi. Tinggi rendahnya tingkat risiko tidak berpengaruh

terhadap investor dalam berinvestasi. Sebagai surat berharga yang

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

ditransaksikan di pasar modal, harga saham selalu mengalami

fluktuasi harga tersebut pada kekuatan penawaran dan permintaan.

Dalam pasar modal tersebut selalu mengandung kelebihan dan

kekurangan. Investasi yang dilakukan selalu mengandung dua sisi yaitu

keuntungan dan kerugian dalam melakukan penanaman modal.

3. Tujuan Investasi

Menurut Komarrudin Ahmad (2004:3), ada beberapa alasan

mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan

datang. Seseorang yang bijak akan berfikir bagaimana cara

meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-

tidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat

pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang

akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam

memilih perusahaan atau objek lain seseorang dapat menghindarkan

diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena

digerogoti oleh inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak

yang melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya

investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan

kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang

usaha tertentu.

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

4. Investasi Pada Saham Biasa

Calon investor dapat menggunakan kelebihan dananya untuk

membeli saham. Saham dibeli dapat dicatat sebagai investasi jangka

pendek atau investasi jangka panjang tergantung pada tujuan

pembeliannya. Apabila saham tersebut dibeli dengan tujuan penggunaan

uang yang menganggur dan penjualannya untuk memenuhi kebutuhan

uang, maka pembelian uang akan dicatat sebagai investasi jangka pendek

dan termasuk kelompok aktiva lancar. Tetapi jika saham tidak dibeli

dengan tujuan seperti di atas maka dicatat sebagai investasi jangka

panjang.

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda

penyerta atau tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam

perusahaan. Saham adalah tanda bukti berupa surat berharga sebagai

pernyataan ikut memiliki modal suatu perusahaan. Menurut Surat

Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK 013/1990, saham adalah

penyertaan modal dalam pemilikan Perseroan Terbatas.

Secara umum, saham dapat dibedakan menjadi dua macam saham, yaitu:

a. Saham biasa, saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan

dalam urutan yang paling akhir setelah kewajiban terhadap kreditur

pemegang saham preferen dilunasi, baik dalam hal pembagian

deviden, (jika perusahaan tersebut mengeluarkan tentang pembagian

deviden, apabila tidak ada pengumuman maka pemilik saham biasa

tidak memiliki klaim atas perusahaan, meskipun perusahaan pada

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

periode tersebut memperoleh keuntungan) maupun pembagian aktiva

pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun fungsi dari saham

biasa perusahaan adalah :

1) Sebagai alat membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat

untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.

2) Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba kepada investor

berdasarkan jumlah lembar saham yang dimilikinya.

3) Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.

b. Saham preferen: saham preferen adalah saham yang mempunyai

beberapa kelebihan di atas saham biasa, terutama dalam hal

pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat perusahaan

dilikuidasi. Deviden atau kekayaan yang pertama kali harus dibagikan

pertama kali kepada pemegang saham preferen (sesudah semua hutang

perusahaan kepada kreditur dilunasi), jika ada kelebihan baru

dibagikan kepada pemegang saham biasa. Tetapi di lain pihak

pemegang saham preferen juga memiliki kelemahan dibandingkan

dengan pemegang saham biasa, karena pemegang saham preferen

umumnya tidak mempunyai suara dalam RUPS. Adapun

persamaannya adalah pemegang saham biasa maupun saham preferen

hanya berhak menerima deviden pada saat memperoleh keuntungan.

B. Return Saham Dan Return Market Serta Pengukurannya

Menurut Rodoni dan Othman Yong (2002:11), Return atau tingkat

keuntungan merupakan persentase kekayaan pemegang saham untuk sesuatu

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

jangka waktu. Peningkatan dalam rupiah adalah sama dengan deviden tunai

yang diterima dalam satu jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam

nilai saham yang berlaku pada jangka waktu tersebut.

Tingkat pengembalian saham (return) merupakan suatu pendapatan

saham atau tingkat keuntungan yang berasal dari perubahan harga saham dan

diperoleh dari deviden yang dihasilkan ditambah selisih antara harga saham

pada periode tertentu dan harga saham pada periode berikutnya (Maulidah

dan Irwan Gunawan dalam Widayanti 2007:24).

Menurut Sunariyah dalam Hamidah (2005:8) tingkat pengembalian

investasi saham ditentukan berdasarkan ratio perubahan harga saham

individual. Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkaian

informasi historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai

pada periode tertentu, yang dapat berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu

saham di bursa efek.

Menurut Siebert dalam Widayanti (2007:25), total return adalah

keseluruhan uang yang diterima oleh investor dalam saham, merupakan

kombinasi antara deviden dan capital gain.

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi saham.

Return saham dapat berupa imbalan realisasi yang sudah terjadi expected

return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang.

Imbalan realisasi (realized return) merupakan imbalan yang telah

terjadi. Imbalan realisasi dihitung berdasarkan data historis. Imbalan realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Imbalan ini juga berguna sebagai dasar penentuan expected return dan risiko

di masa datang.

Imbalan yang diharapkan (expected return) adalah imbalan yang

diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan

imbalan realisasi yang sifatnya sudah terjadi, imbalan harapan sifatnya belum

terjadi (Jogiyanto, 2003:109).

Komponen return saham meliputi :

1. Capital gain (loss), merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang

diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli harga

jual) yang keduanya terjadi di pasar sekunder.

2. Dividend yield, merupakan pendapatan atas aliran kas yang diterima

investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield

dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan.

Dari kedua komponen return tersebut, selanjutnya dapat dihitung

return total dan rate of return sebagai berikut :

Return Total = Capital Gain (loss) + devidend yield

Rate of Return = Cash Payment Received + Price Change Over The period

Purchase Price of The Security

Dalam melakukan penelitian biasanya return saham yang digunakan

adalah return saham yang berasal dari capital gain dan dividend yield, karena

dividen mempunyai sifat yang tetap sehingga relevan jika dimasukkan ke

dalam penelitian return saham dapat dihitung dengan menggunakan formula

berikut :

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Rit = (Pi,t – Pi, t-1) Pi,t-1

Dimana :

Ri,t = Return saham ke-i pada periode t

Pi,t = Harga saham ke-i pada periode t

Pi,t-1 = Harga saham ke-i pada periode t

Keputusan investor memilih suatu saham sebagai objek investasinya

membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham yang beredar di bursa,

baik secara individual, kelompok, dan gabungan. Mengingat transaksi

investasi saham terjadi pada setiap saham dengan variasi permasalahan yang

sangat rumit dan berbeda-beda, pergerakan harga saham memerlukan

identifikasi dan penyajian informasi yang bersifat spesifik.

Agar keputusan investasi yang diambil para investor tidak keliru,

mereka perlu juga memperhatikan tren atau pergerakan tingkat return pasar.

Investor selalu mencari investasi pada saham yang returnnya lebih besar

daripada return pasar. Return pasar pada umumnya dipengaruhi oleh harga-

harga saham perusahaan gabungan dan tingkat suku bunga nominal.

Return pasar adalah jumlah yang disyaratkan dan digunakan sebagai

solusi dari beberapa investasi dan masalah-masalah keuangan perusahaan.

Return pasar dihitung dengan formula:

Return Pasar (Rm) = IHSG t – IHSG t-1

IHSG t-1

Dimana : Rm = Return pasar

IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode

sebelumnya t-1

Selain itu, investor juga perlu memperhatikan return asset yang bebas

risiko agar return yang sudah diperoleh sudah melebihi return minimum yang

disyaratkan. Secara teoritis, imbalan asset bebas risiko adalah imbalan

minimum yang diharapkan investor untuk investasinya sehingga investor tidak

akan menerima risiko tambahan.

C. Risiko

Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara return yang

diharapkan (expected return) dengan return yang dicapai secara nyata (actual

return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat

risikonya. Apabila risiko dinyatakan sebagai berapa jauh hasil yang diperoleh

bisa menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran

penyebaran. Alat analisis yang digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut

adalah variance atau standar deviasi. Semakin besar nilainya, berarti semakin

besar penyimpangannya. Ini artinya, risiko akan semakin tinggi.

Menurut Gallati dalam Ferry N. Idroes dan Sugiarto (2006:7), risiko

didefinisikan sebagai “a condition in which there exist an exposure to

adversity”. Bessis (2002:11) mendefinisikan risiko sebagai “Risks are

uncertainties resulting in adverse variations of probability or in losses”.

Kemudian Ferry N. Idroes dan Sugiarto (2006: 7) risiko didefinisikan sebagai

“chance of a bad outcome”, maksudnya adalah suatu kemungkinan akan

terjadinya hasil yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya.

Menurut Bramantyo Djohanputro (2006:15), pengertian dasar risiko

terkait dengan keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya

terukur secara kuantitatif. Anda dapat menghitung tingkat ketidakpastian

apabila anda dapat memperoleh informasi. jadi, yang membedakan risiko dan

ketidakpastian adalah informasi. Menurut Agus Sartono dalam Fithroty

(2005:8), risiko adalah penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan.

Semakin besar penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan berarti

semakin besar tingkat risikonya.

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2006:205),

risiko sistematis (Systematic Risk) adalah risiko yang selalu ada dan tidak

dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko ini dihadapi seluruh

perusahaan, misalnya: resesi ekonomi, risiko suku bunga, atau inflasi,

merupakan risiko yang dihadapi seluruh perusahaan, pada sektor apapun

perusahaan tersebut beroperasi. Risiko jenis ini sering juga disebut sebagai

risiko yang tidak dapat didiversifikasi (undiversifiable risk) atau risiko pasar

(market risk). Sebaliknya, risiko tidak sistematis (nonsystematic risk)

merupakan jenis risiko yang hanya dihadapi sejumlah perusahaan dalam

perekonomian atau risiko yang hanya berpengaruh pada sejumlah kelompok

aset, contohnya: sebuah kebijakan baru yang diterapkan pada industri bank

hanya berpengaruh pada bank dan tidak berdampak risiko pada perusahaan

industri lain. Risiko ini sering pula disebut risiko spesifik (specific risk).

Menurut Suad Husnan (1998:6), risiko investasi terdiri dari dua jenis

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

yaitu:

1. Risiko sistematis karena dampak risiko ini tidak dapat dihindarkan sebagai

akibat kondisi perekonomian secara umum, sehingga berpengaruh

terhadap semua perusahaan.

2. Risiko tidak sistematis yang dapat dihindarkan dengan melakukan

diversifikasi investasi dengan melakukan portofolio saham. Karena risiko

sistematis ini berkaitan dengan kondisi perusahaan secara spesifik,

sehingga berpengaruh terhadap sekelompok kecil perusahaan.

Terdapat beberapa jenis risiko, yang mungkin timbul dan

dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi:

1. Risiko bisnis (bussiness risk), merupakan risiko yang timbul akibat

menurunnya profitabilitas perusahaan emiten.

2. Risiko likuiditas (liquidity risk), risiko ini berkaitan denagn kemampuan

saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa

mengalami kerugian yang berarti.

3. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), merupakan risiko yang timbul

akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko ini

berjalan berlawanan dengan harga-harga instrumen pasar modal.

4. Risiko pasar (market risk), merupakan risiko yang timbul akibat kondisi

perekonomian negara yang berubah-ubah yang dipengaruhi oleh resesi

dan kondisi perekonomian lain. Ketika security market index meningkat

secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menaik ini

disebut bull market. Sebaiknya, ketika security market index menurun

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menurun

ini disebut bear market. Dengan kekuatan bull market dan bear market ini

cenderung mempengaruhi semua saham secara sistematis, sehingga

imbalan pasar menjadi berfluktuasi.

5. Risiko daya beli (purchasing power-risk), merupakan risiko yang timbul

akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan

menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun

bunga yang diperoleh dari investasi sehingga menyebabkan nilai riil

pendapatan akan lebih kecil.

6. Risiko mata uang (currency risk), merupakan risiko yang timbul akibat

perubahan nilai tukar mata uang domestik (misalnya rupiah) dengan mata

uang negara lain (misalnya dollar Amerika).

D. Model Keseimbangan

Menurut Jacob dan Pettit dalam Ahmad Rodoni dan Othman Yong,

(2002:117), keseimbangan pasar adalah keadaan dimana kuantitas setiap

sekuritas dalam pasar modal yang lengkap menyamai kuantitas setiap

sekuritas yang ditawarkan kepada pasaran, oleh investor yang ingin menjual

kepemilikan mereka, oleh perusahaan yang menerbitkannya atau oleh

pemerintah yang memerlukan modal untuk membiayai pembelian aset dan

harga yang keseimbangan sedemikian dicapai dikenali sebagai harga

keseimbangan.

1. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Capital Asset Pricing Model (CAPM) atau Model Penetapan

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Harga Aset Modal merupakan sebuah alat untuk memprediksikan

keseimbangan imbal hasil yang diharapkan dari suatu aset berisiko. Pada

tahun 1952, Harry Markowitz meletakkan fondasi manajemen portofolio

modern. Kemudian (1964-1966), CAPM yang dipelopori oleh Sharpe,

Lintner, dan Mossin mengasumsikan bahwa individu melakukan investasi

berdasarkan teori portofolio, yaitu setiap individu akan memaksimumkan

tingkat keuntungan pada sesuatu tahap risiko.

Menurut Liliana Inggrit Wijaya (2000:60) CAPM merupakan

model untuk menjelaskan besaran expected return. Pengertian Capital

Asset Pricing Model (CAPM) adalah merupakan model penetapan harga

sekuritas (aktiva) berisiko dalam keseimbangan pasar dalam portofolio

yang terdiversifikasi dengan baik. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam

penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai

investasi yang berisiko. Risiko sendiri berarti kemungkinan penyimpangan

perolehan aktual dari perolehan yang diharapkan (possibility), sedangkan

derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi

(amount of potential fluctuation). Menurut Suad Husnan (1998:6),

Definisi CAPM bahwa antara return dan risiko mempunyai korelasi yang

positif dan linier, sehingga kenaikan risiko juga menyebabkan naiknya

return, dengan demikian asumsi CAPM sangatlah rasional, yaitu risiko

yang tinggi diharapkan menikmati return yang tinggi pula.

Menurut Ahmad Rodoni dan Othman Yong (2002:118), CAPM

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

adalah nama yang diberikan kepada satu kedudukan prinsip yang

menerangkan bagaimana para investor berperilaku dalam pasaran. CAPM

sangat berguna karena:

a. Secara relatif CAPM adalah mudah dan dapat dibentuk melalui

aplikasi secara langsung teori portofolio.

b. Implikasinya adalah seperti Hipotesis Pasaran Efisien, yaitu CAPM

telah diuji dengan data sebenarnya dan didapatkan agak sesuai dengan

ramalan teori. CAPM juga dapat digunakan sebagai satu asas untuk

penyesuaian selanjutnya yaitu sebagaimana yang digunakan oleh para

analisis sekuritas.

Secara ringkas, asumsi-asumsi penting CAPM adalah seperti

berikut:

a. Tidak ada biaya perdagangan, tidak ada pajak dan sekuritas dapat

dipecah-pecahkan kepada unit terkecil.

b. Semua peserta adalah pesaing yang sempurna.

c. Semua investor mempunyai ujung investasi yang sama.

d. Investor membuat keputusan investasi berdasarkan keuntungan

diharapkan portofolio dan standar deviasi keuntungan.

e. Semua investor mempunyai pengharapan secara umum yang sama.

f. Asset bebas risiko wujud dan sedia ada bagi semua investor untuk

tujuan meminjam dan memberi pinjaman.

Bodie et al. (2006) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing

Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern.

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Capital Asset Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat

antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian

(expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat

dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas

digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada

aplikasi penting.

Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor

adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang

sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio

yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa

pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor

adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua

aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat

meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada

tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan

asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan

ekuilibrium, portofolio pasar adalah tangensial dari rata-rata varians

portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive strategy. Capital

Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang

aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada

portofolio pasar dan koefisien beta.

Dalam keadaan ekulibrium hasil return yang disyaratkan (required

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

return) oleh investor untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh saham

tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko

sistematis (systematic risk) atau risiko pasar yang diukur dengan beta.

Sedangkan risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk) tidak relevan,

karena risiko ini dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi.

Menurut teori CAPM tingkat pendapatan yang diharapkan dari

suatu sekuritas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

E (Ri) = RF + βi [ E(RM)-RF]

Dimana :

E(Ri) = Tingkat pendapatan yang diharapkan dari sekuritas i

yang mengandung risiko.

RF = Tingkat pendapatan bebas risiko.

E(RM) = Tingkat pendapatan yang diharapkan dari portofolio

pasar.

βi = Tolak ukur risiko yang tidak bisa terdiversifikasi

dari berharga yang ke-i.

Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, bisa digunakan

market model. Rumus dari persamaan market model adalah sebagai

berikut:

Ri = αi + βi RM + ei

Dimana :

Ri = Tingkat pendapatan sekuritas i

RM = Tingkat pendapatan indeks pasar

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

βi = Slope (beta)

αi = Intersep

ei = random residual error

Pendapatan sesungguhnya (actual return) adalah pendapatan yang

telah diterima para investor dari selisih harga saham pada periode t dengan

harga saham pada periode t-1.

Pendapatan yang diharapkan (expected return) adalah pendapatan

masing-masing saham yang diharapkan oleh para investor pada masa yang

akan datang, yang diukur dengan menggunakan model CAPM.

Pendapatan pasar (market return) adalah pendapatan yang

diperoleh dari selisih Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada

periode t dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode t-1

di Bursa Efek Indonesia.

Hubungan formal antara risiko dan tingkat keuntungan dalam

investasi aset keuangan dinyatakan dengan garis pasar, yang terdiri atas

dua jenis, yaitu :

a. Garis Pasar Sekuritas (Security Market Line – SML)

Hubungan antara risiko yang diukur dengan beta dengan

return yang disyaratkan ditujukan oleh garis pasar sekuritas (SML).

Dalam hal ini jika beta suatu saham dapat diukur dengan tepat, maka

dalam keadaan equilibrium required return juga dapat diperkirakan.

Penaksirannya didasarkan pada hasil investasi beban risiko ditambah

dengan premi risiko pasar dikalikan dengan beta. Dengan demikian

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

SML dapat dirumuskan sebagai berikut :

SML = Rf + (Rm –Rf) β

Dimana :

SML = Garis pasar sekuritas

Rf = Return saham atas investasi bebas risiko

β = Kepekaan atas return saham i terhadap expected return

market

Rm-Rf = Premi risiko pasar

Beta (β) merupakan risiko yang berasal dari hubungan antara

return suatu saham dengan return pasar. Faktor-faktor yang

mempengaruhi beta:

1) Cyclicality, yaitu seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi

perubahan kondisi makroekonomi. Semakin peka terhadap

kondisi, maka beta akan semakin tinggi.

2) Operating leverage, yaitu proporsi dari biaya perusahaan yang

merupakan biaya tetap.

3) Financial leverage, yaitu proporsi penggunaan utang dalam

struktur pembiayaan perusahaan.

Koefisien beta dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

β = N (Σxy) – (Σx) (Σy) N (Σx2) – (Σx)2

Semakin besar koefisien beta, maka akan semakin peka excess

return suatu saham terhadap perubahan excess return portofolio pasar,

sehingga saham itu akan semakin berisiko. Dengan demikian dapat

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

dikatakan bahwa, tingkat return portofolio ditentukan oleh risiko

sistematis atau risiko pasar yang diukur dengan beta dan tingkat return

pasar.

Atau dapat dinyatakan dengan rumus Bodie et al. (2006:385):

Βi = Cov (Ri.Rm) Var (Rm)

keterangan:

βI = Beta saham

Cov = Covarian

Var = Varians

Ri = Return saham

Rm = Return Pasar

b. Garis Pasar Modal (Capital Market Line-CML)

Dalam penjelasan sebelumnya diketahui bahwa SML

merupakan garis yang menghubungkan beta atau risiko pasar dengan

required return untuk semua saham, baik yang efisien maupun yang

tidak efisien. Sedangkan garis pasar modal (CML) merupakan garis

yang menghubungkan antara risiko total yang diukur dengan standar

deviasi (σ) dengan return yang disyaratkan (required return)

portofolio yang efisien saja.

Hubungan risiko total dengan imbalan yang disyaratkan

(required return) pada investasi yang efisien dinyatakan sebagai CML

dan dirumuskan sebgai berikut :

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

CML = Rf + (Rm – Rf) SDp SDm Dimana :

CML = Garis pasar modal

Rf = imbalan atas investasi bebas risiko

SDm = Standar deviasi (total risk) pasar

SDp = Standar deviasi (total risk) portofolio

Rm-Rf = Premi risiko pasar

2. Arbitrage Pricing Theory (APT)

Capital Asset Pricing Model bukanlah satu-satunya teori yang

mencoba menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh

pasar. Ross (1976) merumuskan suatu teori yang disebut sebagai

Arbitrage Pricing Theory (APT). Menurut Robert Ang (1997:214), APT

(Arbitrage Pricing Theory) menggunakan return dari suatu aset (sekuritas)

yang dikaitkan dengan beberapa faktor yang dikaitkan dengan beberapa

faktor yang mempengaruhi pasar. APT ini digunakan untuk memprediksi

harga suatu saham di masa yang akan datang. Ross dalam Bodie et al.

(2006:446), APT didasarkan pada tiga proporsi, yaitu:

a. Imbal hasil sekuritas dapat dijelaskan dengan sebuah model faktor.

b. Terdapat cukup banyak sekuritas untuk menghilangkan risiko istimewa

dengan diversifikasi.

c. Pasar sekuritas yang berfungsi tidak baik tidak memugkinkan terjadinya

peluang arbitrase secara terus menerus.

Menurut Suad Husnan (2001:197), APT pada dasarnya

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan

investasi yang memepunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa

dijual dengan harga yang berbeda. Apabila aktiva yang karakteristik sama

tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan dapat kesempatan

untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah

pada saat yang sama menjual dengan harga yang lebih tinggi sehingga

memperoleh laba tanpa risiko. Arbritrage Pricing Theory (APT) tidak

menggunakan asumsi apapun tentang portofolio pasar. APT hanya

mengatakan bahwa tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh

faktor-faktor tertentu, yang jumlahnya bisa lebih dari satu.

Seperti halnya CAPM, teori pembentukan harga arbitrase

(Arbitrage Pricing Theory-APT) menekankan bahwa tingkat keuntungan

yang diharapakan tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro ekonomi

dan tidak oleh risiko unik. Kita bisa menganggap faktor-faktor yang ada

pada APT adalah portofolio-pertofolio khusus yang cenderung

dipengaruhi oleh pengaruh bersama. Daya tarik APT adalah bahwa kita

tidak perlu mengidentifikasikan market portfolio (yang diperlukan untuk

menghitung beta dalam CAPM) disamping itu APT memungkinkan

penggunaan lebih dari satu faktor untuk menjelaskan tingkat keuntungan

yang diharapkan.

Menurut Reilley dalam Muhammad Madyan (2004:6), APT

menggambarkan hubungan antara risiko dan pendapatan, tetapi dengan

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Tiga asumsi yang

mendasari model Arbitrage Pricing Theory (APT) adalah:

a. Pasar Modal dalam kondisi persaingan sempurna,

b. Para Investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada

kurang dengan kepastian,

c. Hasil dari proses stochastic artinya bahwa pendapatan asset dapat

dianggap sebagai K model faktor.

Dari asumsi yang menyatakan investor percaya bahwa pendapatan

sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan k faktor

risiko. Dengan demikian, dapat ditentukan pendapatan aktual untuk

sekuritas i dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Ri,t = ai + bi1F1t + bi2 F2t + … …+ bik Fkt + eit

Dimana :

Ri,t = Tingkat pendapatan sekuritas i pada periode t

ai = Konstanta

bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k

Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan

eit = random error.

Untuk menghitung pendapatan sekuritas yang diharapkan pada

model APT dapat digunakan rumus sebagai berikut:

E(Ri,t) = ai + bi1F1t + bi2 F2t + … …+ bik Fkt

Keterangan :

E(Ri,t)= Tingkat pendapatan yang diharapkan sekuritas i pada

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

periode t

ai = Konstanta

bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k pada

periode t

Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan pada periode t

eit = random error

Menurut Bodie et al. (2006:456), APT adalah model yang sangat

menarik. Ini tergantung pada asumsi bahwa keseimbangan rasional di

pasar modal akan menghilangkan peluang arbitrage. Pelanggaran

terhadap hubungan pembentukan harga dalam APT akan menyebabkan

tekanan yang sangat kuat untuk mengembalikan harga meskipun hanya

sedikit sekali investor yang menyadari adanya ketidakseimbangan

tersebut. Selanjutnya, APT menghasilkan hubungan antara imbal hasil

yang diharapkan dengan beta yang menggunakan portofolio yang

terdiversifikasi dengan baik yang prakteknya dapat dibentuk dari sejumlah

besar sekuritas.

Menurut Ahmad Rodoni dan Othman Yong (2002:171), APT

sebenarnya adalah berasaskan CAPM, tetapi ia telah mempertimbangkan

faktor-faktor lain yang mempengaruhi keuntungan sekuritas memandang

dunia jadi semakin kompleks. Faktor-faktor ini akan memberi kesan yang

berlainan kepada sekuritas yang berlainan. Jadi, bagi sekuritas i dalam

jangka waktu t, keuntungannya dapat diwakili oleh kombinasi antara

pengharapan keuntungan seimbang dan faktor-faktor yang

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

mempengaruhinya. Pengharapan keuntungan seimbang ini adalah

ditentukan oleh permintaan dan penawaran sekuritas perusahaan. Faktor-

faktor yang akan mempengaruhi keuntungan sekuritas adalah terdiri dari

faktor-faktor makro dan mikro. Contoh faktor-faktor makro ialah seperti

inflasi, politik, tingkat bunga, dan lain-lain .

E. Variabel-variabel Makroekonomi

Menurut Mankiw (dalam Widayanti, 2007:14), makroekonomi

adalah studi mengenai perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan menurut

Case dan Fair dalam Widayanti (2007:15), makroekonomi membahas agregat

seperti konsumsi agregat dan investasi agregat, melihat tingkat harga

keseluruhan dan bukan harga individual. Perhatian utamanya inflasi,

pertumbuhan keluaran, pendapatan nasional, dan pengangguran.

1. Inflasi

Menurut Sasana (dalam Widayanti, 2007:19), Inflasi adalah

Keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan barang dalam

perekonomian suatu negara secara keseluruhan.

Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang berkaitan dengan

dampaknya terhadap makro ekonomi agregat, pertumbuhan ekonomi,

keseimbangan eksternal, daya saing, tingkat bunga dan bahkan distribusi

pendapatan. Inflasi juga sangat barperan dalam mempengaruhi mobilisasi

dana lewat lembaga keuangan formal. Tingkat harga merupakan

opportunity cost bagi masyarakat dalam memegang aset finansial.

Semakin tinggi perubahan tingkat harga maka makin tinggi pula

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

opportunity cost untuk memegang aset finansial. Artinya masyarakat akan

merasa lebih beruntung jika memegang aset dalam bentuk rill

dibandingkan aset finansial jika tingkat harga tetap tinggi. Jika aset

finansial luar negeri dimasukkan sebagai salah satu pilihan aset, maka

perbedaan tingkat inflasi dalam negeri dan internasional dapat

menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing menjadi

overvalued dan pada gilirannya akan menghilangkan daya saing

komoditas Indonesia.

Menurut Sukirno dalam Widayanti (2007:20), dalam ilmu

ekonomi, inflasi memang selalu terjadi. Kenaikan harga barang lebih baik

daripada penurunan harga barang, karena akan memicu produsen untuk

menghasilkan lebih banyak barang. Yang harus dikendalikan adalah

berapa besar nilai inflasinya, agar jangan sampai mengganggu daya beli

masyarakat. Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang digunakan

adalah indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen adalah indeks

harga dan barang-barang yang selalu digunakan para konsumen.

Akibatnya suatu perekonomian dalam masa inflasi terdapat kecendrungan

di antara pemilik modal untuk menggunakan uangnya dalam investasi

bersifat spekulatif dan tingkat harga meningkat sehingga dapat

mengurangi investasi. Hal ini menimbulkan ketidakpastian mengenai

keadaan ekonomi masa depan. Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu

proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus

(kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa,

bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang

dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi

jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling

pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk

mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai

penyebab meningkatnya harga. Inflasi merupakan permasalahan

perekonomian dalam bidang moneter yang ditakuti oleh semua negara.

Inflasi tidak akan memilih sasarannya apakah itu negara maju atau pun

negara berkembang. Perbedaannya hanya pada tingkat inflasi yang

dialami. Pengertian inflasi sering didefinisikan dengan kalimat yang

berbeda-beda tetapi semuanya mempunyai makan sama yaitu

membicarakan mengenai barang kebutuhan masyarakat yang harganya

naik secara terus menerus. Dengan kata lain inflasi diartikan sebagai suatu

kecenderungan terjadinya kenaikan harga-harga umum secara terus

menerus.

Dilihat dari asalnya, tekanan inflasi dapat dibedakan atas domestic

pressures (berasal dari dalam negeri) dan external pressures (berasal dari

luar negeri). Tekanan yang berasal dari dalam negeri dapat diakibatkan

oleh adanya gangguan dari sisi penawaran dan permintaan serta kebijakan

yang diambil oleh instansi lain di luar BI, misalnya kebijakan

penghapusan subsidi pemerintah, kenaikan pajak, dan lain-lain. Gangguan

dari sisi penawaran dapat timbul apabila terjadi musim kering yang

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

mengakibatkan gagal panen, terjadinya bencana alam, gangguan distribusi

tidak lancar dan adanya kerusuhan-kerusuhan sosial yang berakibat

terputusnya pasokan dari luar daerah. Gangguan dari sisi permintaan dapat

terjadi apabila otoritas moneter menerapkan kebijakan uang longgar.

Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi

ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila

kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara

10%-30% setahun; berat antara 30%-100% setahun; dan hiperinflasi atau

inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%

setahun.

untuk mengukur pertumbuhan inflasi dapat digunakan formula

sebagai berikut:

pinflasi = (inflasi t – inflasi t-1) inflasi t-1

Keterangan:

P inflasi = perubahan tingkat inflasi

inflasi t = tingkat inflasi pada periode ke-t

inflasi t-1 = tingkat inflasi pada periode sebelum ke-t

Dari segi penyebab awal inflasi, inflasi dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai

barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand pull inflation.

b. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi secara terus-

menerus. Inflasi ini disebut dorongan ongkos atau cost push inflation.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

c. Inflasi permintaan dan penawaran, inflasi ini disebabkan kenaikan

permintaan di satu sisi dan penurunan penawaran di sisi lain. Kejadian

ini akan menjadi penyebab timbulnya karena orang yang

menginginkan barang bertambah sedangkan orang yang mau menjual

barang berkurang.

2. Suku Bunga SBI

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas

pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman

atas investasinya. Tingkat suku bunga digunakan pemerintah untuk

mengendalikan tingkat harga ketika tingkat harga tinggi dimana jumlah

uang yang beredar di masyarakat banyak, konsumsi masyarakat yang

tinggi diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat bunga

yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga yang tinggi diharapkan uang yang

beredar berkurang karena masyarakat akan menginvestasikan uangnya di

tabungan pada bank yang menggunakan tingkat suku bunga tersebut

sebagai alat untuk mengendalikan jumlah uang beredar (Widayanti,

2007:17).

Adapun cara untuk menghitung suku bunga SBI adalah sebagai

berikut :

pSBI = SBI rate t 12

Keterangan:

pSBI rate = perubahan suku bunga BI rate

SBI rate t = suku bunga BI rate periode ke-t

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan instrumen investasi

jangka pendek (kurang dari satu tahun) yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia, yang fungsi utamanya adalah untuk menjaga stabilitas moneter

Indonesia.

Dengan menerbitkan SBI (yang dilakukan melalui mekanisme lelang),

maka BI dapat menyerap likuiditas (uang yang beredar di masyarakat),

sehingga nilai tukar rupiah dapat dikendalikan. Biasanya pembeli SBI itu

mayoritas adalah kalangan investor asing dan korporasi, seperti dana

pensiun, asset management, asuransi, dan lain-lain.

Dampak dari tingkat bunga yang tinggi adalah menurunnya harga

saham karena dengan meningkatnya suku bunga, maka masyarakat akan

lebih memilih investasi dalam bentuk tabungan atau deposito daripada

menginvestasikan pada saham.

3. Kurs (Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar)

Menurut Sadono Sukirno dalam Fauzan (2007), kurs (nilai tukar)

atau valas adalah suatu nilai yang menunjukkan mata uang dalam negeri

yang diperlukan untuk mendapatkan suatu unit mata uang asing.

Sedangkan menurut Husnan dalam Fauzan (2007), menyatakan bahwa

kurs valas di Indonesia biasanya dinyatakan sebagai berapa rupiah yang

diperlukan oleh bank untuk membeli satu untuk mata uang (kurs beli) dan

berapa rupiah yang akan diterima kalau menjual satu unit mata uang asing

(kurs jual).

Untuk menghitung kurs adalah dengan menggunakan rumus

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

sebagai berikut:

pKurs = (Kurs tengah t – Kurs tengah t-1) Kurs tengah t-1

Keterangan:

pKurs = perubahan kurs

Kurs tengah t = kurs tengah periode ke-t

Kurs tengaht-1 = kurs tengah sebelum periode ke-t

Nilai sebuah mata uang, yakni nilai tukarnya terhadap mata uang

lain, tergantung pada daya tarik mata uang tersebut di pasar. Jika

permintaan akan sebuah mata uang tinggi, maka harganya akan naik

relatif terhadap mata uang lainnya. Akan tetapi, perubahan dalam kondisi

politik suatu negara atau menurunnya perekonomian akibat laju inflasi

yang tinggi dan defisit perdagangan, dapat juga mengakibatkan nilai

sebuah mata uang yang stabil jatuh, karena para investor lebih memilih

menukarkan uangnnya ke mata uang lain yang dianggap lebih stabil. Yang

dimaksud dengan kurs valuta asing adalah perbandingan nilai tukar mata

uang suatu negara dengan negara lain.

Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai tukar mata uang suatu

negara dengan negara lain. Nilai kurs terbagi menjadi dua, yaitu kurs jual

dan kurs beli. Kurs jual adalah harga jual valuta asing atau bank atau

money changer. Kurs beli adalah kurs yang diberlakukan bank apabila

bank membeli valuta asing.

4. Jumlah Uang Yang Beredar

Sejak pertama peradaban manusia mengenal uang sebagai alat

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

bantu pembayaran, hingga saat ini telah terjadi evolusi dalam sistem

pembayaran. Perkembangan cara masyarakat untuk melakukan

pembayaran dalam transaksi ekonomi akan mempengaruhi makna uang di

masa-masa yang akan datang. Uang beredar terdiri atas tiga jenis yaitu:

a. Uang kartal, (logam dan kertas) yang ada di tangan masyarakat (di

luar bank umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat dikeluarkan oleh

bank sentral.

b. Uang giral, yaitu uang di rekening giro (demand deposits) yang

diciptakan oleh bank-bank umum atau dikenal BPUG (Bank umum

Pencipta Uang Giral).

c. Uang kuasi, yaitu uang dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan

deposito berjangka (time deposit) yang dikeluarkan oleh bank-bank

umum.

Adapun jenis-jenis uang beredar di Indonesia terdiri dari dua

macam:

a. Uang beredar dalam arti sempit (M1) yaitu kewajiban sistem moneter

(bank sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik

(penduduk) meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D).

b. Uang beredar dalam arti luas (M2) disebut juga Likuiditas

Perekonomian yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta

domestik meliputi M1 ditambah uang kuasi (T).

Untuk menghitung jumlah uang yang beredar dapat menggunakan

rumus sebagai berikut :

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

pJUB = (JUB t – JUB t-1) JUB t-1

Keterangan:

pJUB = perubahan jumlah uang yang beredar

JUB t = jumlah uang yang beredar periode ke-t

JUB t-1 =jumlah uang yang beredar sebelum periode

ke-t

Mekanisme penciptaan uang yaitu, Terdiri dari tiga pelaku, yaitu:

bank sentral, bank umum dan sektor swasta domestik. Interaksi terjadi

antara penawaran uang oleh sistem moneter dan permintaan uang oleh

sektor swasta domestik. Penciptaan uang primer oleh otoritas moneter.

Uang primer/inti (M0) adalah uang kartal dan simpanan giro bank umum.

Disebut primer / inti karena jenis uang ini merupakan inti atau biang

dalam proses penciptaan uang beredar (C, D, dan T). Uang kartal adalah

uang primer tetapi tidak semua uang primer adalah uang kartal.

Uang memiliki peranan yang berarti dalam perekonomian,

perkembangan perekonomian dapat diamati dari dua sektor yang saling

terkait yaitu sektor riil (pasar barang dan jasa) dan sektor moneter (pasar

uang). Aliran uang sebanding dengan aliran barang dan jasa.

F. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian empiris dalam penerapan multi-factor CAPM

dengan menggunakan beta dan faktor fundamental sebagai faktor pengukur

risiko telah dilakukan diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh Banz

(1981) yang menguji ukuran perusahaan sebagai faktor fundamental;

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Rosenberg, Reid, and Lainstein (1985) yang menguji ratio of book-to-market

value; Chan, Hamao, and Lakonnishock (1991) yang menguji faktor makro

dan price to earnings ratio. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh

Sudarto, dkk (1999) dengan menggunakan variabel beta saham dan Debt

Equity Ratio (DER), demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wardani (2000) dengan melakukan penambahan nilai saham yang beredar.

Pengujian oleh Black, Jansen dan Schooles, juga oleh Fama dan MacBeth

menggabungkan saham-saham menjadi portofolio untuk menaksir beta tiap-

tiap portofolio, kemudian melakukan regresi cross sectional antara rata-rata

return dengan beta tiap-tiap portofolio.

Ada juga pengujian yang menggunakan surat-surat berharga

individual, misalnya oleh Linzerberger, Ramaswamy dan Gibbons. Hasil

pengujian tersebut rata-rata membuktikan bahwa:

1. Intersep CAPM secara signifikan tidak sama dengan tingkat bebas risiko,

hal ini membuktikan bahwa zero beta CAPM lebih berlaku di dunia nyata.

2. Kemiringan atau slope dari persamaan CAPM ternyata lebih rendah

daripada yang diramalkan (Rm-Rf).

3. Tidak ada bukti bahwa hubungan antara risiko sistematis dan return tidak

linear, hal ini masih sesuai dengan spesifikasi CAPM.

4. Faktor-faktor selain beta ternyata berperan di dalam menerangkan return

surat berharga, misalnya P/E rasio, besar kecilnya perusahaan, jenis

perusahaan, musiman dan sebagainya.

Pengujian CAPM di BEJ antara lain oleh Suad Husnan pada tahun

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

1990 yaitu dengan menggunakan metode yang sama dengan Black, Jensen,

Scholes pada tahun 1972, hasilnya adalah banyak beta yang signifikan secara

statistik dan standar CAPM tidak berlaku di BEJ, tetapi yang berlaku adalah

zero beta CAPM.

Budi Harsono Lim (2005) melakukan studi empiris yang didasarkan

pada metode pengujian CAPM yang diajukan Lintner (1965) dan Fama dan

MacBeth (1973). dalam pengujian hubungan risiko dan tingkat pengembalian

dengan metode Lintner, selain menggunakan metode yang diajukan, juga

mengelaborasi beberapa kritik Miller dan Shcoles yang menyatakan bahwa

metode Lintner tersebut menyebabkan bias pada hasil yang ditemukan.

Replikasi terhadap metode Fama dan MacBeth menggunakan pendekatan

portofolio untuk memperoleh estimasi beta yang lebih akurat. Dengan

menggunakan risiko portofolio tersebut, beliau melakukan pengujian

hubungan tehadap risiko tingkat pengembalian bulan per bulan untuk

mengamati relevansi risiko dan efisiensi pasar. secara keseluruhan, temuan

empiris yang diperoleh menunjukan bahwa beta adalah relevan sebagai risiko

sistematis dan kompensasi atas risiko tersebut adalah positif. Selain itu

terbukti bahwa model dua faktor Black lebih mampu menggambarkan

hubungan risiko tingkat pengembalian yang terjadi. Temuan dengan

menggunakan metode Lintner menunjukkan bahwa:

1. Beta adalah relevan dan terdapat price of risk positif,

2. Risiko residual tidak relevan, dan

3. Tingkat pengembalian portofolio zero beta selama periode pengujian

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

adalah negatif.

Ima Suryani (2003) melakukan pengujian empiris konsistensi CAPM

di Pasar Modal Indonesia Periode 1999-2001 dengan menentukan korelasi

antara E(Ri) dan Ri. dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa CAPM

konsisiten di Pasar Modal Indonesia dan menyarankan agar investor, emiten,

BAPEPAM dan peneliti selanjutya menggunakan CAPM sebagai landasan

teori.

Moch. Taufik Riantoso (2000) telah menguji aplikasi model CAPM

dan portofolio saham untuk mempelajari risiko dan keuntungan daham pasar

modal sebagai alternatif pengelolaan investasi yang semakin menguntungkan

dan membawa kita untuk menganalisa bagaimana investasi saham harus

dilakukan dengan mengamati risiko dan return saham. Pendekatan dilakukan

dengan menggunakan model CAPM dan teori portofolio, untuk menganalisa

risiko dan return saham, dan dengan metodologi tertentu diharapkan

memenuhi tujuan penelitian dengan menghasilkan keputusan dan rencana

strategi yang baik. pengamatan dilakukan terhadap 12 saham yang termasuk

dalam BI-40 dengan mengambil data kegiatan usaha, finansial dan data harga

saham yang lalu. Data harga saham yang telah diolah digunakan untuk

mengulas dan menganalisa saham. Data-data yang telah diolah tersebut

dianalisa dengan model CAPM tentang pola pergerakan saham, bagaimana

hubungannya dengan harga pasar dan kemudian melalui teori portofolio

dicoba menggabungkan beberapa saham untuk memperkecil risiko.

Kemudian, setelah dilakukan penelitian terhadap 12 saham tersebut,

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

disimpulkan bahwa investasi saham tidak dianjurkan untuk investasi jangka

panjang dan disarankan dilakukan dengan investasi jangka pendek (transaksi

harian atau mingguan).

Lain halnya dengan CAPM, model APT menggambarkan beragam

tingkat sensitivitas terhadap berbagai variabel sistematis. Model APT pertama

kali dikembangkan oleh Ross yang merupakan bentuk pengembangan dari

CAPM. Beberapa penelitian empiris dalam penerapan model APT juga telah

dilakukan diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh Chan, Rol, dan Ross

(1986) yang menggunakan empat faktor yang mempengaruhi return sekuritas,

yaitu tingkat inflasi, premi risk-default , dan suku bunga. Selain itu, Berry,

Burneister, dan McElroy (1988) yang menggunakan variabel risk-default,

tingkat bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dan risiko

residual.

Dalam penelitiannya, Eko (2000) mencoba untuk mengetahui

seberapa jauh pengaruh suku bunga clan inflasi dalam mempengaruhi

imbal hasil saham sektoral clan untuk melihat sektor-sektor manakah

yang menarik sebagai tempat investasi saham apabila terjadi

perubahan-perubahan pada suku bunga clan inflasi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data suku

bunga SBI dan inflasi sebagai variabel bebas dan imbal hasil saham-

saham sektoral sebagai variable tak bebas. Analisis dilakukan untuk

dua periode waktu, yaitu sebelum krisis moneter (Januari 1996-Juni

1997) dan saat krisis ekonomi.

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Pada tahun 2002, Rahmat Sudarsono meneliti tentang Analisis

Multifaktor Dalam Penentuan Return Saham : Pengujian Presifikasi Arbitrage

Pricing Theory (APT) Dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan

Model Fama-French Di Bursa Efek Jakarta. Pada pengujian multifaktor APT

variabel-variabel atau faktor-faktor risiko yang dianalisis adalah tingkat suku

bunga SBI, Deposito Bank Pemerintah, deposito Bank Umum, Deposito Bank

Asing, Tingkat Bunga Internasional (SIBOR, LIBOR, suku bunga Amerika

Serikat dan Jerman), jumlah uang beredar, Tingkat return pasar saham

domestik (IHSG), tingkat return pasar saham internasional (DJIA,S&P 500,

Nikkei, dan Hangseng), kurs valuta asing (USD), inflasi (Indeks Harga

Konsumen), Pertumbuhan Industri (Indeks pertumbuhan industri menengah

dan sedang), market capitalization emiten, B/M ratio, dan P/E ratio.

Gancar Candra Premananto dan Muhammad Madyan meneliti

mengenai Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model Dan

Arbitrage Pricing Theory Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Saham

Industri Manufaktur Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi. Hasil

penelitiannya menemukan bahwa model CAPM lebih akurat dibandingkan

APT baik sebelum dan semasa krisis ekonomi. Adapun penelitiannya yang

lain dengan menggunakan model yang sama namun variabel independennya

berbeda, yaitu Perbandingan Keakuratan CAPM Dan APT Dalam

Memprediksi Tingkat Pendapatan Industri Perbankan Dan Lembaga

Keuangan Selain Bank Baik Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi Di Bursa

Efek Jakarta yang menghasilkan bahwa CAPM lebih akurat dalam

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

memprediksi return saham dibandingkan dengan APT baik semasa ataupun

sebelum krisis.

G. Perumusan Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan kekuratan yang signifikan antara

CAPM dan APT dalam memprediksi return saham LQ-45.

Ha : Terdapat perbedaan keakuratan yang signifikan antara

CAPM dan APT dalam memprediksi return saham LQ-45.

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

H. Kerangka Pemikiran

CAPM APT

Variabel-variabel makroekonomi

Jumlah Uang beredar

Inflasi Suku bunga SBI

Kurs

Model untuk Mengestimasi Return Saham LQ-45

Return saham LQ-45 yang sesungguhnya

MADCAPM MAD APT

Uji beda 2 rata-rata MAD dengan menggunakan tabel t student

Pendapatan bebas risiko

Pendapatan pasar

Beta (β)

Return saham LQ-45 yang diharapkan

Return saham LQ-45 yang diharapkan

Uji Normalitas

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah

perubahan tingkat suku bunga SBI untuk mencari return asset bebas risiko,

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) untuk mencari return pasar,

perubahan tingkat inflasi, M1 untuk mengetahui pertumbuhan uang yang

beredar, serta nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika. Selain itu

dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah return saham

perusahaan-perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari

januari 2004 sampai dengan desember 2007. Semua data yang diambil adalah

data bulanan seperti dalam penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Gancar

Candra Premananto dan Muhammad Madyan (2004).

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode

non-probability sampling yaitu dengan teknik pengambilan sampel proposive

sampling. Ini merupakan suatu metode pengambilan sampel yang dilakukan

dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, seperti karakter-karakter sampel

yang sudah diketahui. Adapun kriteria-kriteria sampel yaitu sebagai berikut:

a. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek

Indonesia yang mempunyai data keuangan yang lengkap dan dapat

diandalkan kebenarannya pada tahun 2004-2007.

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

b. Perusahaan dalam LQ-45 yang saham-sahamnya aktif diperdagangkan di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2007.

Dari penentuan sampel yang digunakan maka peneliti menemukan 14

perusahaan yang sahamnya aktif dan mempunyai data laporan keuangan yang

lengkap dan dapat diandalkan kebenarannya dalam daftar saham LQ-45 dalam

kurun waktu 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2007.

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan LQ-45

Periode 2004 – 2007

No. Nama Perusahaan Kode 1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 3 Astra Internasional Tbk ASII 4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 5 International Nickel Ind. Tbk INCO 6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 8 Indosat Tbk ISAT 9 Kalbe Farma Tbk KLBF 10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 11 Semen Cibinong Tbk SMCB 12 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 13 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 14 United Tractors Tbk UNTR

Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia, Data Diolah Penulis

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang meliputi data bulanan berupa harga saham perusahaan yang termasuk

dalam LQ-45 yang dijadikan sampel, indikator-indikator perekonomian makro

Indonesia yang didapat melalui observasi langsung ke Bursa Efek Indonesia

(BEI), website BI dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) sebagai

sumber data untuk memperoleh harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

(IHSG), perubahan tingkat Inflasi, perubahan tingkat suku bunga SBI, Kurs

(nilai tukar) rupiah, dan jumlah uang yang beredar (M1) yang semuanya

adalah data bulanan dalam jangka waktu empat tahun (2004-2007). Untuk

melengkapi data juga diambil dari media massa seperti jurnal, koran, dan

internet.

D. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan model analisis perbandingan selisih dua

rata-rata (uji beda dua rata-rata) dengan menggunakan uji t student yang

terdapat dalam software Minitab 14. Model analisis perbandingan selisih dua

rata-rata ini digunakan untuk mencari perbedaan keakuratan model CAPM dan

APT dalam memprediksi return saham LQ-45.

Analisis yang digunakan pada penelitian ini seperti analisis pada

penelitian sebelumnya yaitu, penelitian Gancar Premananto dan Muhammad

Madyan (2004:41) menggunakan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

a. Periode pengujian untuk menguji perbedaan keakuratan model CAPM

dan APT dalam memprediksi return saham LQ-45 adalah dari tahun

2004 sampai dengan 2007.

b. Menghitung return saham yang sesungguhnya (aktual) perusahaan-

perusahaan LQ-45 (2004-2007).

c. Menghitung return pasar (market return) periode 2004-2007.

d. Menghitung beta (β) dengan menggunakan rumus market model yang

meregresikan antara return saham yang sesungguhnya (actual return)

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

dengan return pasar (market return) periode 2004-2007.

e. Setelah beta (β) masing-masing perusahaan diperoleh kemudian

membentuk sebuah model persamaan berdasarkan model CAPM

periode 2004-2007.

f. Melakukan uji normalitas data dan uji dasar asumsi klasik

1) Uji Normalitas Data

Menurut Gozali (2005:110), pengujian normalitas data

adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen dan variabel independen ataupun keduanya

mempunyai distribusi yang normal atau tidak.

Uji menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-sumirnov (K-S). Uji K-S dilakukan

dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistrbusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian uji Kolmogorov-Sumirnov:

(a) Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05,

maka data berdistribusi normal.

(b) Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05,

maka data tidak berdistribusi normal.

2) Uji Dasar Asumsi Klasik

Asumsi dasar klasik adalah bahwa hubungan antara variabel

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

independen dengan variabel dependen bersifat linier serta tidak

terjadi autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas

diantara variabel independen dalam regresi tersebut. Oleh karena

itu, diperlukan pengujian dan pembersihan terhadap pelanggaran

asumsi dasar jika memang terjadi. Dalam hal ini yang menjadi

variabel dependen adalah return saham tiap perusahaan LQ-45 dan

variabel independen untuk model CAPM terdiri atas return market

yang didapat dari data IHSG. Pengujian-pengujian asumsi dasar

klasik terdiri dari:

(a) Uji Multikolinearitas

Menurut Gozali (2005:89), uji Multikolinearitas ini

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk

mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya

VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Kedua ukuran

ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Pedoman suatu model regresi yang terbebas dari gejala

multikolinearitas adalah :

- Mempunyai nilai VIF < 10

- Mempunyai angka tolerance mendekati > 0.10

(b) Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model regresi linear klasik

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

adalah bahwa tidak ada autokorelasi serial (autocorrelation or

serial correlation) antara kesalahan pengganggu. Autokorelasi

dapat didefinisikan pula terjadinya korelasi di antara data

pengamatan sebelumnya, dengan kata lain bahwa munculnya

suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Tujuan dari

autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1. sebelumnya jika terjadi

korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui

Durbin-Watson. Panduan mengenai Durbin-Watson untuk

mendeteksi autokorelasi dapat dilihat pada buku statistik yang

relevan. Bila DW terletak diantara du < d < 4-du maka dapat

dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun

negatif, atau jika nilai d mencapai sekitar 2 dimana du adalah

batas atas dan dl adalah batas bawah.

- 0 < d < du : ada autokorelasi positif

- dl < d < du : ragu-ragu ada autokorelasi (inconclusive)

- du < d < 4-dl : ragu-ragu ada autokorelasi negatif

- 4-dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif

(c) Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian

dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

variabel bebas. Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan varian dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap maka disebut Homoskedastisitas dan bila berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Menurut gozali (2005:105) ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain :

- Melihat grafikplot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan

sumbu Y adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya)

yang telah distudentized.

- Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah

terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas

serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

g. Menghitung return saham yang diharapkan (expected return) dengan

menggunakan model CAPM yang telah dihasilkan dari langkah e.

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

2. Arbitrage Pricing Theory (APT)

a. Menentukan periode estimasi (2001-2003) untuk mengukur parameter

alpha dan beta masing-masing saham. Periode pengujian untuk

menguji perbedaan keakuratan model CAPM dan APT dalam

memprediksi return saham LQ-45 adalah dari tahun 2004 sampai

dengan 2007.

b. Menghitung return saham yang sesungguhnya (aktual) perusahaan-

perusahaan LQ-45 (2004-2007).

c. Menghitung a, b1, b2, b3, b4, untuk model APT multi index model pada

perusahaan-perusahaan LQ-45.

i. Melakukan uji normalitas data dan uji dasar asumsi klasik

1) Uji Normalitas Data

Menurut Gozali (2005:110), Pengujian normalitas data

adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen dan variabel independen ataupun keduanya

mempunyai distribusi yang normal atau tidak.

Uji menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-sumirnov (K-S). Uji K-S dilakukan

dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistrbusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian uji Kolmogorov-Sumirnov:

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05 maka

data berdistribusi normal.

- Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05, maka

data tidak berdistribusi normal.

2) Uji Dasar Asumsi Klasik

Asumsi dasar klasik adalah bahwa hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen bersifat linier serta tidak

terjadi autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas

diantara variabel independen dalam regresi tersebut. Oleh karena

itu, diperlukan pengujian dan pembersihan terhadap pelanggaran

asumsi dasar jika memang terjadi. Dalam hal ini yang menjadi

variabel dependen adalah return saham tiap perusahaan LQ-45 dan

variabel independen dari model APT terdiri atas: Inflasi aktual,

bunga aktual, jumlah uang yang beredar aktual, kurs aktual.

Pengujian-pengujian asumsi dasar klasik terdiri dari :

(a) Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian sebelumnya untuk model APT

menggunakan metode Ordinary Last Square (OLS) yaitu untuk

pengujian multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat hubungan antar variabel bebas dalam model

regresi linier berganda. Menurut Singgih Santoso dalam

laporan penelitian Gancar Premananto dan Muhammad

Madyan (2004:4) pengujian ini dilakukan dengan

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

menggunakan matriks korelasi person dari mdel regresi yang

digunakan. Multikolinearitas terjadi apabila koefisien korelasi

person antar variabel bebas atau kurang dari ± 0.5.

(b) Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model regresi linear klasik

adalah bahwa tidak ada autokorelasi serial (autocorrelation or

serial correlation) antara kesalahan pengganggu. Autokorelasi

dapat didefinisikan pula terjadinya korelasi diantara data

pengamatan sebelumnya, dengan kata lain bahwa munculnya

suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Tujuan dari

autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1. sebelumnya jika terjadi

korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Terjadinya autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui

Durbin-Watson. Panduan mengenai Durbin-Watson untuk

mendeteksi autokorelasi dapat dilihat pada buku statistik yang

relevan. Bila DW terletak diantara du < d < 4 – du maka dapat

dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun

negatif, atau jika nilai d mencapai sekitar 2 dimana du adalah

batas atas dan dl adalah batas bawah.

- 0 < d < du : ada autokorelasi positif

- dl < d < du : ragu-ragu ada autokorelasi (inconclusive)

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

- du < d < 4-dl : ragu-ragu ada autokorelasi negatif

- 4-dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif

(c) Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian

dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai

variabel bebas. Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan varian dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap maka disebut Homoskedastisitas dan bila berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Dalam laporan penelitian Gancar Premananto dan

Muhammad Madyan (2004:42) pengujian heterokedastisitas

ditujukan untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu ε1

dari model regresi berganda tersebut membuat varians yang

tidak sama. Menurut Rangkuti (1997:198), Uji gejala

heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi

rank dari Spearman dengan ketentuan jika nilai korelasi rank

Spearman lebih besar daripada nilai kritis maka terjadi

heterokedastisitas pada model regresi linear berganda tersebut,

sebaliknya jika nilai korelasi rank Spearman lebih kecil

daripada nilai kritisnya, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

e) Menghitung return saham yang diharapkan (expected return) dengan

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

menggunakan model APT yang telah dihasilkan dari langkah c. Untuk

mendapatkan return saham yang diharapkan (expected return) maka

harus dicari terlebih dahulu variabel-variabel makroekonomi yang

digunakan untuk model APT. Dalam penelitian ini variabel yang

digunakan adalah perubahan tingkat inflasi yang tidak diharapkan,

perubahan tingkat bunga SBI yang tidak diharapkan, perubahan

jumlah uang yang beredar yang tidak diharapkan, perubahan kurs yang

tiak diharapkan. Variabel yang tidak diharapkan adalah selisih antara

variabel aktualnya dengan variabel yang diharapkan. Untuk

mendapatkan variabel yang diharapkan dihitung dengan menggunakan

metode ARIMA (Box Jenkins) untuk peramalan.

Tahap untuk menentukan apakah model ARIMA tersebut

(layak) atau tidak, yaitu tahap pengujian model. Pada tahap ini

dilakukan pengujian residual (error term): εt = Y t-1-Yt, untuk

meyakinkan bahwa residual bersifat random. Pengujian ini dilakukan

dengan Chi-Square (X) yang dikenal juga sebagai statistik Box Pierce

(Q). Jika nilai Q lebih besar dari X2 untuk derajat kebebasan atau df

(k-p-q), maka model tersebut tidak layak. Pada penelitian ini untuk

mendapatkan variabel inflasi, bunga, uang, dan kurs maka

menggunakan data historis yang sebelumnya selama tiga tahun

berturut-turut (2001-2003). Penelitian ini mengambil data periode

estimasi (2001-2003) tidak seimbang dengan periode uji karena selain

keterbatasan data, pada penelitian sebelumnya juga mengambil

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

periode estimasi hanya tiga tahun berturut-turut (1991-1993) padahal

periode pengujiannya pada periode I (1994-1997) dan periode II

(1998-2001).

3. Menghitung rata-rata penyimpang absolut ( Mean Absolut Deviation) atau

MAD yang terdapat untuk model CAPM dan APT dengan rumus sebagai

berikut :

MAD = ∑ │ Ri – E(Ri) │ n

Keterangan :

MAD = Rata-rata penyimpangan absolut untuk model CAPM atau

APT

E (Ri) = Return saham i yang diharapakan dengan model CAPM

atau APT

Ri = Return saham i yang sesungguhnya (actual return)

n = Jumlah data

4. Melakukan uji normalitas untuk hasil MAD CAPM dan MAD APT dengan

menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-sumirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis:

H0 : Data residual berdistrbusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian uji Kolmogorov-Sumirnov:

a. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05 maka data

berdistribusi normal.

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

b. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05 , maka data

tidak berdistribusi normal.

5. Menguji hipotesis, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan yang signifikan antara rata-rata penyimpangan absolut model

CAPM ( MAD CAPM) dengan rata-rata penyimpangan absolut model APT

(MAD APT) untuk return saham LQ-45. Untuk menguji hipotesis maka

menggunakan model analisis perbandingan selisih dua rata-rata (uji beda

dua rata-rata) dengan menggunakan uji t student (two sample t-test) yang

terdapat dalam software Minitab 14. Model analisis perbandingan selisih

dua rata-rata ini digunakan untuk mencari perbedaan keakuratan model

CAPM dan APT dalam memprediksi return saham LQ-45.

E. Operasional Variabel Penelitian

Untuk menghindari terjadinya perluasan dan pengaburan makna

variabel-variabel yang dibutuhkan, maka berikut ini adalah definisi

operasional untuk variabel-variabel yang akan diteliti:

1. Return Saham (Ri), yaitu Hasil selisih antara harga saham i pada periode t

dikurangi harga saham i pada periode sebelum t lalu hasilnya dibagi

dengan harga saham i pada periode sebelum t.

Ri = Pt – Pt-1 Pt-1

2. Return Pasar (Rm), yaitu Hasil selisih dari Indeks Harga Saham Gabungan

pada periode t dikurangi Indeks Harga Saham Gabungan Sebelum periode

t kemudian dibagi Indeks Harga Saham Gabungan sebelum periode t.

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Rm = IHSGt – IHSG t-1 IHSG t-1

3. Return Aset Bebas Risiko (Rf),yaitu aset bebas risiko yang didapat dari

suku bunga selama satu bulan dibagi duabelas bulan.

Rf = SBI t 12

4. Perubahan Tingkat Inflasi (F1) yang tidak diharapkan adalah selisih

perubahan tingkat inflasi aktual dengan perubahan tingkat inflasi yang

diharapkan. Perubahan tingkat inflasi yang diharapkan dihitung dengan

menggunakan metode ARIMA.

F1 = Inflasi actual – Inflasi expected

5. Perubahan Tingkat Suku Bunga SBI (F2) yang tidak diharapkan adalah

selisih dari perubahan tingkat suku bunga SBI yang aktual dengan

perubahan tingkat suku bunga SBI yang diharapkan. Perubahan tingkat

suku bunga SBI yang diharapkan dihitung dengan menggunakan metode

ARIMA.

F2 =SBI rate actual – SBI rate expected

6. Tingkat Jumlah Uang Yang Beredar (F3) yang tidak diharapkan adalah

selisih dari jumlah uang yang beredar yang aktual dengan jumlah uang

yang beredar yang diharapkan. Tingkat jumlah uang beredar yang

diharapkan dapat dihitung dengan metode ARIMA.

F3 = M1 actual – M1 expected

7. Tingkat Kurs Rupiah Terhadap Dollar (F4) yang tidak diharapkan adalah

selisih dari nilai kurs Rupiah terhadap Dollar yang aktual dengan nilai

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

kurs Rupiah terhadap Dollar pada periode yang diharapkan. Tingkat kurs

Rupiah terhadap Dollar yang diharapkan dihitung dengan menggunakan

metode ARIMA.

F4 = Kurs actual – Kurs expected

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Pasar Modal Indonesia telah didirikan sejak pemerintah kolonial

Belanda di Batavia tanggal 14 Desember 1912 oleh Vereniging Voor De

Effectenhandel. Tujuan pendiriannya adalah untuk menghimpun dana agar

dapat menjadi sumber pembiayaan pengembangan sektor perkebunan

Belanda yang terdapat di Indonesia. Investor yang berperan saat itu adalah

orang-orang Hindia Belanda dan orang-orang Eropa lainnya. Sedangkan

efek-efek yang diperjualbelikan merupakan saham atau obligasi milik

perusahaan Belanda yang ada di Indonesia.

Perkembangan pasar modal yang cukup pesat mendorong

didirikannya Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa

Efek Semarang pada tanggal 11 Agustus 1925. gejolak politik di Eropa

mempengaruhi perdagangan efek yang ada di Indonesia sehingga

pemerintah Belanda menutup Bursa Efek Surabaya dan semarang. Perang

dunia kedua pada awal tahun 1939, memaksa ditutupnya Bursa Efek

Jakarta sekaligus menandai terhentinya aktivitas pasar modal di Indonesia.

Pada tahun 1950-an, Pemerintan Indonesia setelah berdaulat

mengawali kembali pasar modal dengan menerbitkan obligasi pemerintah.

Republik Indonesia yang ditegaskan dengan adanya Undang-undang

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

darurat tentang Bursa nomor 13 tanggal 1 September 1951, ditetapkan

menjadi Undang-Undang nomor 15 Tahun 1952, yang diselenggarakan

oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) dan penasehat

dilakukan oleh Bank Indonesia. Tahun 1958, kegiatan Bursa Efek

dihentikan kembali karena terjadi inflasi dan resesi ekonomi. Tahun 1970,

pasar modal di Indonesia kembali dibuka, pada saat itu terbentuk tim uang

dan pasar modal, tahun 1977 Badan pengawas Pasar Modal (Bapepam)

adalah institusi baru yang dibentuk dan berda di bawah Departemen

Keuangan, dan terjadi pelaksanaan peresmian aktivitas perdagangan di

Bursa Efek Jakarta oleh Presiden.

2. Perkembangan Bursa Efek Indonesia

a. Perkembangan Usaha Bursa Efek Indonesia

Pada tanggal 13 Juli 1992 Bursa Efek Indonesia diswastakan,

tahun 1995 Bursa Efek Indonesia mulai mengoperasikan Jakarta

Automated Trading Systems (JATS), sebuah sistem perdagangan

saham yang dapat memfasilitasi investor maupun pialang untuk

memonitor kegiatan perdagangan jarak jauh (remote trading) sebagai

usaha untuk meningkatkan akses terhadap pasar, meningkatkan

kecepatan serta frekuensi perdagangan.

b. Perkembangan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia memiliki

beragam indeks saham antara lain :

1) Indeks Harga Saham Gabungan, yang menggunakan semua

saham tercatat tercatat sebagai komponen kalkulasi indeks.

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Diperkenalkan pada 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan

saham seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia. Pada saat itu saham yang tercatat

sejumlah 13 saham.

2) Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam

setiap sektor diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996

3) Indeks LQ-45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui

beberapa tahapan seleksi. Diperkenalkan pada tanggal 13 Juli

1994 dan pada saat itu dan pada saat itu 45 saham yang masuk

meliputi 74% total market kapitalisasi pasar dan 72,5% nilai

transaksi di pasar regular.

4) Indeks individual, yang merupakan indeks untuk masing-masing

saham didasarkan hari dasar.

5) Jakarta Islamic Index mengakomodir investasi yang tertarik

berinvestasi di Bursa Efek Indonesia dengan berdasarkan syariah

islam diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan terdapat 30

saham yang tercatat pada waktu itu ke dalam JII.

6) Pada tanggal 13 Juli 2000 Bursa Efek Indonesia meluncurkan

peraturan dalam sistem pencatatan dan pada tanggal 8 April

2002 diluncurkan 2 indeks baru yaitu Papan Utama (Main Board

Index) dan Indeks Papan Pengembangan (Development Board

Index). Pada saat itu indeks mencatat 24 saham di MBX dan 287

saham di DBX dengan kapitalisasi pasar sebesar 62% dan 38%.

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

B. Deskripsi Statistik

Sampel dalam penelitian ini adalah 14 dari 45 saham unggulan

berdasarkan kriteria kapitalisasi pasar terbesar yang diperoleh dari data

statistik Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai dengan 2007.

Deskripsi penelitian ini meliputi rata-rata return saham perusahaan sampel

dari tahun 2004 sampai dengan 2007, rata-rata pendapatan pasar (return

market) dari tahun 2004 sampai dengan 2007, rata-rata pendapatan bebas

risiko (bunga SBI) dari tahun 2004 sampai dengan 2007, risiko sistematis

saham perusahaan sampel dari tahun 2004 sampai dengan 2007. Adapun

untuk variabel makroekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perubahan tingkat inflasi yang tidak diharapkan, perubahan tingkat bunga

yang tidak diharapkan, perubahan jumlah uang yang beredar yang tidak

diharapkan, dan perubahan kurs yang tidak diharapkan dari tahun 2004

sampai dengan 2007.

1. Return Saham Perusahaan LQ-45

Return saham (Ri) yang dihitung merupakan return saham aktual

yang didapat dari harga saham penutup dikurangi dengan harga saham

pembuka dibagi dengan saham pembuka. Rata-rata return saham

perusahaan sampel dari tahun 2004 sampai dengan 2007 disajikan dalam

tabel 4.1. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata Return saham per bulan

masing-masing perusahaan dari tahun 2004 sampai dengan 2007 dapat

dilihat bahwa rata-rata secara keseluruhan adalah 0.034162896, hal ini

berarti seluruh rata-rata return saham LQ-45 per bulan adalah positif. Hal

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

ini berarti dari 2004 sampai dengan 2007, kalangan investor merespon

positif terhadap saham-saham di pasar modal terutama saham LQ-45.

Rata-rata Return saham per bulan tertinggi adalah saham Astra Agro

Lestari Tbk (AALI) yaitu sebesar 0.065300229 per bulan, sedangkan rata-

rata Return saham per bulan terendah adalah saham Indosat Tbk (ISAT)

yaitu sebesar 0.008126355 per bulan.

Tabel 4.1. Rata-Rata Return Saham Per bulan Perusahaan LQ-45

Tahun 2004-2007

No. Nama Perusahaan Kode Return Saham 1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 0.065300229

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 0.0443865

3 Astra Internasional Tbk ASII 0.040359378

4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 0.023249416

5 International Nickel Ind. Tbk INCO 0.043694449

6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.030333

7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 0.013900575

8 Indosat Tbk ISAT 0.008126355

9 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.014993404

10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 0.025436081

11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 0.064542701

12 Semen Cibinong Tbk SMCB 0.037675101

13 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.014322121 14 United Tractors Tbk UNTR 0.051961228

Rata-rata 0.034162896 Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia, Data Diolah Penulis

2. Return Market

Return market (Rm) didapat dari perubahan Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) per bulan di Bursa Efek Indonesia. Return market (Rm)

yang dihitung merupakan Return market aktual yang didapat dari Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) penutup dikurangi Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) pembuka dibagi Indeks Harga Saham Gabungan

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

(IHSG) pembuka. Rata-Rata return market dari tahun 2004 sampai dengan

2007 disajikan dalam tabel 4.2. Dari tahun 2004 sampai dengan 2007

Return Market sangat berfluktuasi. Return Market perbulan yang tertinggi

terjadi pada bulan November 2004 yaitu sebesar 13.63%, Return Market

per bulan yang terendah terjadi pada bulan Agustus 2005 yaitu sebesar -

11.18%.

Tabel 4.2 Rata-rata Return Market (Rm)

Tahun 2004 – 2007

Tahun Bulan Rm Tahun Bulan Rm 2004 jan 8.82% 2006 jan 5.99%

feb 1.08% feb -0.13% mar -3.34% mar 7.50% apr 6.49% apr 10.69% mei -6.50% mei -9.18% jun -0.02% jun -1.48% jul 3.36% jul 3.16% agst -0.30% agst 5.89% sept 8.67% sept 7.22% okt 4.92% okt 3.13% nov 13.63% nov 8.61% des 2.30% des 5.04%

Jumlah 39.11% Jumlah 46.44% Rata-rata 3.26% Rata-rata 3.87%

2005 jan 4.52% 2007 jan -2.67% feb 2.72% feb -0.93% mar 0.59% mar 5.17% apr -4.68% apr 9.19% mei 5.69% mei 4.26% jun 3.14% jun 2.64% jul 5.34% jul 9.79% agst -11.18% agst -6.57% sept 2.78% sept 7.51% okt -1.21% okt 12.05% nov 2.85% nov 1.70% des 6.02% des 2.14%

Jumlah 16.57% Jumlah 44.27% Rata-rata 1.38% Rata-rata 3.69%

Rata-rata total 3.83% Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia, Data Diolah Penulis.

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Rata-rata Return Market tahunan yang tertinggi adalah tahun 2006

yaitu sebesar 3.87%. Sedangkan Rata-rata Return market tahunan yang

terendah adalah tahun 2005 yaitu sebesar 1.38%. Rata-rata total Return

market adalah sebesar 3.83% yang berarti sejauh ini investor masih

merespon positif terhadap dunia pasar modal di Indonesia.

3. Risiko Sistematis saham LQ-45

Risiko dari suatu saham terhadap risiko pasar dapat diukur dengan

risiko sistematis. Risiko sistematis suatu saham adalah kuantitatif yang

mengukur sensitivitas keuntungan dari suatu sekuritas dalam merespon

pergerakan keuntungan pasar.

Risiko sistematis bisa didapat dari Menghitung beta (β) masing-

masing perusahaan sampel dengan menggunakan rumus market model

yang meregresikan antara return saham yang sesungguhnya (actual

return) dengan return pasar (market return) yang bisa dilihat pada

lampiran output SPSS 12 CAPM masing-masing perusahaan sampel.

Gambaran hasil perhitungan risiko sistematis dari 14 sampel selama

periode pengamatan return saham LQ-45 dari tahun 2004-2007 dapat

dilihat pada tabel 4.3.

Dari tabel 4.3 dapat dilihat hampir seluruh beta saham perusahaan

sampel LQ-45 adalah positif kecuali perusahaan Kalbe Farma Tbk

(KLBF). Rata-rata secara keseluruhan beta saham perusahaan sampel LQ-

45 adalah positif yaitu sebesar 0.40, hal ini berarti bahwa hubungan antara

return market dengan return saham masing-masing perusahaan LQ-45

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

adalah searah. Beta saham yang tertinggi dimiliki oleh saham Indah Kiat

Pulp & Paper Tbk (INKP) yaitu sebesar 0.734, hal ini berarti return saham

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) paling sensitif terhadap return

market jika dibandingkan dengan return saham lainnya yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini. Sedangkan beta terendah dimiliki oleh saham

Kalbe Farma Tbk (KLBF) yaitu sebesar -0.322, hal ini berarti bahwa

hubungan return market dengan return saham Kalbe Farma Tbk (KLBF)

adalah berbanding terbalik. Jika return market naik maka return saham

Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun, Jika return market turun maka return

saham Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik.

Tabel 4. 3 Risiko Sistematis Atau Beta

Tahun 2004 – 2007

No. Nama Perusahaan Kode Beta

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 0.147

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 0.105

3 Astra Internasional Tbk ASII 0.564

4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 0.588

5 International Nickel Ind. Tbk INCO 0.277

6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.472

7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 0.734

8 Indosat Tbk ISAT 0.514

9 Kalbe Farma Tbk KLBF -0.322

10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 0.93

11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 0.189

12 Semen Cibinong Tbk SMCB 0.559

13 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.434

14 United Tractors Tbk UNTR 0.411 Rata-rata 0.40

Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia, Data Diolah Penulis

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

4. Variabel Makroekonomi

Variabel makroekonomi yang digunakan untuk model APT dalam

penelitian ini adalah perubahan tingkat inflasi yang tidak diharapkan,

perubahan tingkat bunga yang tidak diharapkan, perubahan uang yang

tidak diharapkan, dan perubahan kurs yang tidak diharapkan, dimana

memperoleh variabel tersebut digunakan rumus yang terdapat pada bab III

sub bab operasional variabel.

Perubahan tingkat inflasi yang diharapkan, perubahan tingkat

bunga yang diharapkan, perubahan uang yang diharapkan, dan perubahan

kurs yang diharapkan diperoleh dengan menggunakan metode ARIMA

atau yang dikenal dengan Metode Boxs and Jenkins dengan menggunakan

software minitab 14. Untuk memprediksikan perubahan tingkat inflasi

yang diharapkan, perubahan tingkat bunga yang diharapkan, perubahan

uang yang diharapkan, dan perubahan kurs yang diharapkan dari bulan

januari 2004 sampai desember 2007, maka digunakan perubahan tingkat

inflasi aktual, perubahan tingkat bunga aktual, perubahan uang aktual, dan

perubahan kurs aktual bulan januari 2001 sampai dengam desember 2003

seperti yang terdapat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Perubahan Tingkat Inflasi Aktual, Perubahan Tingkat Bunga SBI Aktual,

Perubahan Jumlah Uang Beredar Aktual, dan Perubahan Kurs Aktual Periode Januari 2001 – Desember 2003

Tahun Bulan Inflasi Bunga Uang Kurs 2001 jan -0.01% 1.23% -10.38% -1.51%

feb 1.64% 1.23% 3.12% 4.07% mar 0.02% 1.30% -1.00% 5.74% apr -0.48% 1.34% 3.99% 12.26%

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Tahun Bulan Inflasi Bunga Uang Kurs mei 1.46% 1.36% 0.97% -5.28% jun 0.48% 1.39% 2.79% 3.45% jul 0.27% 1.43% 1.26% -16.74% agst -1.10% 1.47% 2.90% -6.93% sept -4.05% 1.46% -1.57% 9.14% okt 0.06% 1.47% 3.49% 7.86% nov 1.51% 1.47% 0.84% -0.05% des -0.05% 1.47% 3.70% -0.29%

2002 jan 0.23% 1.41% -6.17% -0.77% feb -0.25% 1.41% 1.12% -1.27% mar -1.01% 1.40% -1.46% -5.24% apr 11.00% 1.38% 1.70% -3.51% mei -6.88% 1.29% -0.44% -5.70% jun -0.74% 1.26% 3.42% -0.63% jul 1.28% 1.24% -0.28% 4.33% agst -0.65% 1.20% 1.41% -2.65% sept 0.83% 1.10% 3.31% 1.67% okt 0.02% 1.09% -0.07% 2.42% nov 2.43% 1.09% 8.19% -2.78% des -0.35% 1.08% -2.34% -0.40%

2003 jan 6.23% 1.06% -6.16% -0.72% feb -0.12% 1.02% -89.92% 0.33% mar -0.06% 0.95% -0.16% 0.03% apr 0.06% 0.92% 0.95% -2.62% mei -0.06% 0.87% 4.78% -4.56% jun -0.02% 0.79% 1.83% 0.07% jul -0.10% 0.76% 0.70% 2.66% agst 0.04% 0.74% 2.68% 0.35% sept -0.03% 0.72% 2.84% -1.71% okt 0.02% 0.71% 2.42% 1.26% nov -0.15% 0.71% 5.36% 0.49% des -0.07% 0.69% -0.10% -0.84%

Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Data Diolah Penulis

Tingkat signifikan adalah jika p-value pada parameter AR (1) pada

tipe model adalah kurang dari 0.05. Hasil uji tingkat signifikan dengan

menggunakan software minitab 14 yang dapat dilihat dari lampiran hasil

uji model ARIMA bahwa semua variabel makroekonomi yang akan

digunakan untuk meramal variabel makroekonomi di masa yang akan

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

datang p-valuenya kurang dari 0.05, yang berarti semuanya signifikan,

sehingga data peramalannya layak untuk digunakan.

Tabel 4.5 Statistik Ljung-Box Untuk Inflasi

Lag (k) df (K-k) Statistik Ljung-Box (Q) Chi-Square X2 (0.05) p-value

12 10 12.2 18.307 0.271 24 22 15.6 33.9244 0.835

Berdasarkan dari tabel 4. 5 untuk inflasi menunjukkan bahwa

sampai pada lag 12 tidak ada korelasi antara residual pada antara lag t

dengan residual pada lag 12, karena dari hasil statistik Ljung-Box tidak

lebih besar dari Chi-Square X2nya. Begitu pula pada lag 24 nilai

statistiknya tidak lebih besar dari Chi-Square X2nya. Artinya antara

residual antara lag t sampai lag 24 tidak ada yang saling berkorelasi,

sehingga dapat disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi

indepedensi.

Jika p-value lebih besar 0.05 yang berarti menunjukkan bahwa

data yang diuji normal. Untuk hasil pengolahan data perubahan tingkat

inflasi per bulan dengan menggunakan software minitab 14 dapat dilihat

pada tabel 4.5 dimana besarnya nilai Box-Pierce (Ljung-Box) pada lag 12

dengan P-Value 0.271 > 0.05 dan pada lag 24 dengan P-Value 0.835 >

0.05 berarti data normal.

Tabel 4.6 Statistik Ljung-Box Untuk Bunga

Lag (k) df (K-k) Statistik Ljung-Box (Q) Chi-Square X2 (0.05) p-value

12 10 16.8 18.307 0.079

24 22 27 33.9244 0.211

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Berdasarkan dari tabel 4.6 untuk bunga menunjukkan bahwa

sampai pada lag 12 tidak ada korelasi antara residual pada antara lag t

dengan residual pada lag 12, karena dari hasil statistik Ljung-Box tidak

lebih besar dari Chi-Square X2nya. Begitu pula pada lag 24 nilai

statistiknya tidak lebih besar dari Chi-Square X2nya. Artinya antara

residual antara lag t sampai lag 24 tidak ada yang saling berkorelasi,

sehingga dapat disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi

indepedensi.

Jika p-value lebih besar 0.05 yang berarti menunjukkan bahwa

data yang diuji normal. Untuk hasil pengolahan data perubahan tingkat

bunga per bulan dengan menggunakan software minitab 14 dapat dilihat

pada tabel 4.6 dimana besarnya nilai Box-Pierce (Ljung-Box) pada lag 12

dengan P-Value 0.079 > 0.05 dan pada lag 24 dengan P-Value 0.211>

0.05 berarti data normal.

Tabel 4.7 Statistik Ljung-Box Untuk Uang

Lag (k) df (K-k) Statistik Ljung-Box (Q) Chi-Square X2 (0.05) p-value

12 10 6.1 18.307 0.807

24 22 6.1 33.9244 1.000

Berdasarkan dari tabel 4.7 untuk uang menunjukkan bahwa

sampai pada lag 12 tidak ada korelasi antara residual pada antara lag t

dengan residual pada lag 12, karena dari hasil statistik Ljung-Box tidak

lebih besar dari Chi-Square X2nya. Begitu pula pada lag 24 nilai

statistiknya tidak lebih besar dari Chi-Square X2nya. Artinya antara

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

residual antara lag t sampai lag 24 tidak ada yang saling berkorelasi,

sehingga dapat disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi

indepedensi.

Jika p-value lebih besar 0.05 yang berarti menunjukkan bahwa

data yang diuji normal. Untuk hasil pengolahan data perubahan uang yang

beredar per bulan dengan menggunakan software minitab 14 dapat dilihat

pada tabel 4.7 dimana besarnya nilai Box-Pierce (Ljung-Box) pada lag 12

dengan P-Value 0.807 > 0.05 dan pada lag 24 dengan P-Value 1.000 >

0.05 berarti data normal.

Tabel 4.8 Statistik Ljung-Box Untuk Kurs

Lag (k) df (K-k) Statistik Ljung-Box (Q) Chi-Square X2 (0.05) p-value

12 10 11.8 18.307 0.299

24 22 24.3 33.9244 0.333

Berdasarkan dari tabel 4.8 untuk kurs menunjukkan bahwa sampai

pada lag 12 tidak ada korelasi antara residual pada antara lag t dengan

residual pada lag 12, karena dari hasil statistik Ljung-Box tidak lebih besar

dari Chi-Square X2nya. Begitu pula pada lag 24 nilai statistiknya tidak

lebih besar dari Chi-Square X2nya. Artinya antara residual antara lag t

sampai lag 24 tidak ada yang saling berkorelasi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi indepedensi.

Jika p-value lebih besar 0.05 yang berarti menunjukkan bahwa

data yang diuji normal. Untuk hasil pengolahan data perubahan kurs per

bulan dengan menggunakan software minitab 14 dapat dilihat pada tabel

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

4.8 dimana besarnya nilai Box-Pierce (Ljung-Box) pada lag 12 dengan P-

Value 0.299 > 0.05 dan pada lag 24 dengan P-Value 0.333 > 0.05 berarti

data normal

a. Perubahan Tingkat Inflasi

Perubahan tingkat inflasi yang digunakan untuk model APT

adalah perubahan tingkat inflasi yang tidak diharapkan yang didapat

dari selisih antara perubahan tingkat inflasi aktual dengan perubahan

tingkat inflasi yang diharapkan. Perubahan tingkat inflasi yang

diharapkan didapat dari model ARIMA dengan menggunakan

software minitab 14. Adapun perkembangan perubahan tingkat inflasi

aktual, perubahan tingkat inflasi yang diharapkan, dan perubahan

tingkat inflasi yang tidak diharapkan dapat dlihat dari tabel 4.9

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata perubahan

tingkat inflasi per bulan aktual dari Januari 2004 sampai dengan

Desember 2007 adalah sebesar 0.026%. Perubahan tingkat inflasi

aktual yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2005 yaitu sebesar

0.975%. Sedangkan perubahan tingkat inflasi aktual yang mencapai

level paling rendah terjadi pada bulan Oktober 2006 yaitu sebesar -

0.568% yang berarti pada bulan ini terjadi deflasi yaitu turunnya harga

barang-barang.

Rata-rata perubahan tingkat inflasi yang diharapkan per bulan

yang diharapkan dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2007

adalah sebesar 0.307%. Perubahan tingkat inflasi yang diharapkan

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

tertinggi terjadi pada bulan Januari 2004 yaitu sebesar 0.455%.

Sedangkan perubahan tingkat inflasi yang diharapkan di level yang

paling rendah terjadi pada bulan Februari 2004 yaitu sebesar 0.25%.

Rata-rata perubahan tingkat inflasi yang tidak diharapkan per

bulan dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar

-0.281%, hal ini berarti perubahan tingkat inflasi aktual lebih kecil

daripada perubahan tingkat inflasi yang diharapkan. Perubahan tingkat

inflasi yang tidak diharapkan tertinggi terjadi pada bulan Oktober

2005 yaitu sebesar 0.669%. Sedangkan perubahan tingkat inflasi yang

tidak diharapkan di level yang paling rendah terjadi pada bulan Januari

2004 yaitu sebesar -0.521%. Secara umum perubahan tingkat inflasi

aktual dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2007 sangat

berfluktuasi, sedangkan perubahan tingkat inflasi yang diharapkan

cenderung stabil, sehingga perubahan tingkat inflasi yang tidak

diharapkan menjadi cenderung sangat berfluktuasi.

Tabel 4.9 Perubahan Tingkat Inflasi Aktual, Perubahan Tingkat Inflasi yang

Diharapkan, dan Perubahan Tingkat Inflasi yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004 – Desember 2007

No Tanggal Inflasi Aktual Inflasi yang

Diharapkan Inflasi yang Tidak

Diharapkan 1 Jan-04 -0.07% 0.455% -0.521% 2 Feb-04 0.05% 0.25% -0.204% 3 Mar-04 0.11% 0.326% -0.215% 4 Apr-04 0.159% 0.298% -0.139% 5 May-04 0.093% 0.308% -0.215% 6 Jun-04 0.056% 0.304% -0.249% 7 Jul-04 0.054% 0.306% -0.251% 8 Aug-04 -0.074% 0.305% -0.379% 9 Sep-04 -0.06% 0.305% -0.365%

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

No Tanggal Inflasi Aktual Inflasi yang Diharapkan

Inflasi yang Tidak Diharapkan

10 Oct-04 -0.008% 0.305% -0.313% 11 Nov-04 0.006% 0.305% -0.299% 12 Dec-04 0.036% 0.305% -0.27% 13 Jan-05 0.144% 0.305% -0.161% 14 Feb-05 -0.023% 0.305% -0.328% 15 Mar-05 0.232% 0.305% -0.073% 16 Apr-05 -0.078% 0.305% -0.383% 17 May-05 0.089% 0.305% -0.216% 18 Jun-05 0.003% 0.305% -0.302% 19 Jul-05 0.057% 0.305% -0.248% 20 Aug-05 0.063% 0.305% -0.243% 21 Sep-05 0.088% 0.305% -0.218% 22 Oct-05 0.975% 0.305% 0.669% 23 Nov-05 0.027% 0.305% -0.278% 24 Dec-05 -0.069% 0.305% -0.374% 25 Jan-06 0.005% 0.305% -0.3% 26 Feb-06 0.052% 0.305% -0.253% 27 Mar-06 -0.122% 0.305% -0.427% 28 Apr-06 -0.022% 0.305% -0.327% 29 May-06 0.013% 0.305% -0.292% 30 Jun-06 0.005% 0.305% -0.301% 31 Jul-06 -0.025% 0.305% -0.33% 32 Aug-06 -0.017% 0.305% -0.322% 33 Sep-06 -0.024% 0.305% -0.329% 34 Oct-06 -0.568% 0.305% -0.873% 35 Nov-06 -0.162% 0.305% -0.467% 36 Dec-06 0.252% 0.305% -0.053% 37 Jan-07 -0.052% 0.305% -0.357% 38 Feb-07 0.006% 0.305% -0.299% 39 Mar-07 0.035% 0.305% -0.27% 40 Apr-07 -0.035% 0.305% -0.34% 41 May-07 -0.045% 0.305% -0.35% 42 Jun-07 -0.04% 0.305% -0.345% 43 Jul-07 0.05% 0.305% -0.255% 44 Aug-07 0.074% 0.305% -0.231% 45 Sep-07 0.068% 0.305% -0.238% 46 Oct-07 -0.01% 0.305% -0.315% 47 Nov-07 -0.025% 0.305% -0.33% 48 Dec-07 -0.018% 0.305% -0.323% Rata-rata 0.026% 0.307% -0.281%

Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Data Diolah Penulis

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

b. Perubahan Tingkat Bunga

Data perubahan tingkat bunga yang diambil untuk penelitian

adalah perubahan tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia).

Perubahan tingkat bunga yang digunakan untuk model APT adalah

perubahan tingkat bunga yang tidak diharapkan yang didapat dari

selisih antara perubahan tingkat bunga aktual dengan perubahan

tingkat bunga yang diharapkan. Perubahan tingkat bunga yang

diharapkan didapat dari model ARIMA dengan menggunakan

software minitab 14. Adapun perkembangan perubahan tingkat bunga

aktual, perubahan tingkat bunga yang diharapkan, dan perubahan

tingkat bunga yang tidak diharapkan dapat dlihat dari tabel 4.10

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa rata-rata

perubahan tingkat bunga per bulan aktual dari Januari 2004 sampai

dengan Desember 2007 adalah sebesar 0.77%. Perubahan tingkat

bunga aktual yang tertinggi terjadi pada bulan Desember 2005 yaitu

sebesar 1.06%. Sedangkan perubahan tingkat bunga aktual yang

mencapai level paling rendah terjadi dari bulan April 2004 sampai

dengan bulan Agustus 2004 yaitu sebesar 0.61%.

Tabel 4.10 Perubahan Tingkat Bunga Aktual, Perubahan Tingkat Bunga Yang

Diharapkan, dan Perubahan Tingkat Bunga yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004 – Desember 2007

No Tanggal Bunga Aktual Bunga Yang

Diharapkan Bunga Yang Tidak

Diharapkan 1 Jan-04 0.66% -0.02% 0.68% 2 Feb-04 0.62% -0.02% 0.64% 3 Mar-04 0.62% -0.01% 0.63% 4 Apr-04 0.61% -0.01% 0.62%

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

No Tanggal Bunga Aktual Bunga Yang Diharapkan

Bunga Yang Tidak Diharapkan

5 May-04 0.61% -0.01% 0.62% 6 Jun-04 0.61% -0.01% 0.62% 7 Jul-04 0.61% -0.01% 0.62% 8 Aug-04 0.61% -0.01% 0.62% 9 Sep-04 0.62% -0.01% 0.62% 10 Oct-04 0.62% -0.01% 0.63% 11 Nov-04 0.62% -0.01% 0.63% 12 Dec-04 0.62% -0.01% 0.63% 13 Jan-05 0.62% -0.01% 0.63% 14 Feb-05 0.62% -0.01% 0.63% 15 Mar-05 0.62% -0.01% 0.63% 16 Apr-05 0.64% -0.01% 0.65% 17 May-05 0.66% -0.01% 0.67% 18 Jun-05 0.69% -0.01% 0.70% 19 Jul-05 0.71% -0.01% 0.72% 20 Aug-05 0.79% -0.01% 0.80% 21 Sep-05 0.83% -0.01% 0.84% 22 Oct-05 0.92% -0.01% 0.92% 23 Nov-05 1.02% -0.01% 1.03% 24 Dec-05 1.06% -0.01% 1.07% 25 Jan-06 1.06% -0.01% 1.07% 26 Feb-06 1.06% -0.01% 1.07% 27 Mar-06 1.06% -0.01% 1.07% 28 Apr-06 1.06% -0.01% 1.07% 29 May-06 1.04% -0.01% 1.05% 30 Jun-06 1.04% -0.01% 1.05% 31 Jul-06 1.02% -0.01% 1.03% 32 Aug-06 0.98% -0.01% 0.99% 33 Sep-06 0.94% -0.01% 0.95% 34 Oct-06 0.90% -0.01% 0.90% 35 Nov-06 0.85% -0.01% 0.86% 36 Dec-06 0.81% -0.01% 0.82% 37 Jan-07 0.79% -0.01% 0.80% 38 Feb-07 0.77% -0.01% 0.78% 39 Mar-07 0.75% -0.01% 0.76% 40 Apr-07 0.75% -0.01% 0.76% 41 May-07 0.73% -0.01% 0.74% 42 Jun-07 0.71% -0.01% 0.72% 43 Jul-07 0.69% -0.01% 0.70% 44 Aug-07 0.69% -0.01% 0.70% 45 Sep-07 0.69% -0.01% 0.70% 46 Oct-07 0.69% -0.01% 0.70% 47 Nov-07 0.69% -0.01% 0.70% 48 Dec-07 0.67% -0.01% 0.68% Rata-rata 0.77% -0.01% 0.78%

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Data Diolah Penulis.

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Rata-rata perubahan tingkat bunga yang diharapkan per bulan

dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar -

0.01%. Perubahan tingkat bunga yang diharapkan tertinggi terjadi dari

bulan Maret 2004 sampai dengan desember 2007 yaitu sebesar -

0.01%. Sedangkan perubahan tingkat bunga yang diharapkan di level

yang paling rendah terjadi pada bulan Januari 2004 dan Februari 2004

yaitu sebesar -0.02%. Rata-rata perubahan tingkat bunga yang tidak

diharapkan per bulan dari Januari 2004 sampai dengan Desember

2007 adalah sebesar 0.78%, Hal ini berarti perubahan tingkat bunga

aktual lebih besar daripada perubahan tingkat bunga yang diharapkan,

hal ini terjadi pemerintah menerapkan kebijakan menaikkan tingkat

bunga guna menghambat jatuhnya nilai mata uang rupiah terhadap

dollar Amerika. Perubahan tingkat bunga yang tidak diharapkan di

level yang paling tinggi terjadi dari bulan Desember 2005 sampai

dengan bulan April 2006 yaitu sebesar 1.07%. Perubahan tingkat

bunga yang tidak diharapkan terendah terjadi dari bulan April 2004

sampai dengan September 2004 yaitu sebesar 0.62%.

c. Perubahan Jumlah Uang Beredar

Perubahan jumlah uang beredar yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perubahan jumlah uang beredar yaitu M1 yang

didapatkan dari uang kartal ditambah uang giral. Perubahan jumlah

uang beredar yang digunakan untuk model APT adalah perubahan

jumlah uang beredar yang tidak diharapkan yang didapat dari selisih

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

antara perubahan jumlah uang beredar aktual dengan perubahan

jumlah uang beredar yang diharapkan. Perubahan jumlah uang beredar

yang diharapkan didapat dari model ARIMA dengan menggunakan

software minitab 14. Adapun perkembangan perubahan jumlah uang

beredar aktual, perubahan jumlah uang beredar yang diharapkan, dan

perubahan jumlah uang beredar yang tidak diharapkan dapat dlihat

dari tabel 4.11.

Tabel 4.11 Perubahan Jumlah Uang Beredar Aktual, Perubahan Jumlah Uang Beredar

yang Diharapkan, dan Perubahan Jumlah Uang Beredar yang Tidak Diharapkan

Periode Januari 2004 – Desember 2007

No Tanggal Uang aktual (%) Uang yang

diharapkan (%) Uang yang tidak diharapkan (%)

1 Jan-04 -3.33% -0.97% -2.36% 2 Feb-04 1.24% 0.34% 0.91% 3 Mar-04 -0.02% -0.14% 0.13% 4 Apr-04 -1.62% 0.03% -1.65% 5 May-04 3.83% -0.03% 3.86% 6 Jun-04 4.93% -0.01% 4.94% 7 Jul-04 1.42% -0.02% 1.44% 8 Aug-04 0.38% -0.01% 0.39% 9 Sep-04 0.82% -0.01% 0.83% 10 Oct-04 2.78% -0.01% 2.79% 11 Nov-04 1.06% -0.01% 1.07% 12 Dec-04 1.44% -0.01% 1.45% 13 Jan-05 -2.22% -0.01% -2.21% 14 Feb-05 0.91% -0.01% 0.92% 15 Mar-05 0.02% -0.01% 0.04% 16 Apr-05 -1.68% -0.01% -1.66% 17 May-05 2.52% -0.01% 2.53% 18 Jun-05 5.99% -0.01% 6.01% 19 Jul-05 -0.29% -0.01% -0.27% 20 Aug-05 2.99% -0.01% 3.00% 21 Sep-05 -0.32% -0.01% -0.31% 22 Oct-05 4.66% -0.01% 4.67% 23 Nov-05 -3.48% -0.01% -3.47% 24 Dec-05 1.87% -0.01% 1.88% 25 Jan-06 -0.17% -0.01% -0.16% 26 Feb-06 -1.47% -0.01% -1.46%

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

No Tanggal Uang aktual (%) Uang yang

diharapkan (%) Uang yang tidak diharapkan (%)

27 Mar-06 0.01% -0.01% 0.02% 28 Apr-06 1.84% -0.01% 1.86% 29 May-06 7.88% -0.01% 7.90% 30 Jun-06 2.79% -0.01% 2.80% 31 Jul-06 -0.43% -0.01% -0.41% 32 Aug-06 5.63% -0.01% 5.64% 33 Sep-06 1.38% -0.01% 1.39% 34 Oct-06 3.75% -0.01% 3.76% 35 Nov-06 -1.09% -0.01% -1.07% 36 Dec-06 5.38% -0.01% 5.39% 37 Jan-07 -4.50% -0.01% -4.48% 38 Feb-07 0.50% -0.01% 0.52% 39 Mar-07 -1.37% -0.01% -1.35% 40 Apr-07 2.76% -0.01% 2.77% 41 May-07 0.39% -0.01% 0.40% 42 Jun-07 8.15% -0.01% 8.17% 43 Jul-07 4.31% -0.01% 4.33% 44 Aug-07 1.06% -0.01% 1.07% 45 Sep-07 2.30% -0.01% 2.31% 46 Oct-07 0.90% -0.01% 0.92% 47 Nov-07 2.27% -0.01% 2.29% 48 Dec-07 8.58% -0.01% 8.59% Rata-rata 1.56% -0.03% 1.59%

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, data diolah penulis

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata perubahan

jumlah uang yang beredar per bulan aktual dari Januari 2004 sampai

dengan Desember 2007 adalah sebesar 1.6%. Perubahan jumlah uang

yang beredar aktual yang tertinggi terjadi pada bulan Desember 2007

yaitu sebesar 8.58%. Sedangkan perubahan jumlah uang yang beredar

aktual yang mencapai level paling rendah terjadi pada bulan Januari

2007 yaitu sebesar -4.50%. Rata-rata perubahan jumlah uang yang

beredar yang diharapkan per bulan dari Januari 2004 sampai dengan

Desember 2007 adalah sebesar -0.03%. Perubahan jumlah uang yang

beredar yang diharapkan tertinggi terjadi pada bulan Februari 2004

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

yaitu sebesar 0.34%. Sedangkan perubahan jumlah uang yang beredar

yang diharapkan di level yang paling rendah terjadi pada bulan Januari

2004 yaitu sebesar -0.97%. Rata-rata perubahan jumlah uang yang

beredar yang tidak diharapkan per bulan dari Januari 2004 sampai

dengan Desember 2007 adalah sebesar 1.59%, Hal ini berarti

perubahan jumlah uang yang beredar aktual lebih besar daripada

perubahan jumlah uang yang beredar yang diharapkan, perubahan

jumlah uang yang beredar yang tidak diharapkan di level yang paling

tinggi terjadi pada bulan Desember 2007 yaitu sebesar 8.59%.

Perubahan jumlah uang yang beredar yang tidak diharapkan terendah

terjadi pada bulan Januari 2007 yaitu sebesar -4.48%.

d. Perubahan Nilai Tukar (Kurs) Dollar Amerika Terhadap Rupiah

Perubahan kurs yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nilai kurs dollar Amerika terhadap rupiah. Perubahan kurs yang

digunakan untuk model APT adalah perubahan kurs yang tidak

diharapkan yang didapat dari selisih antara perubahan kurs aktual

dengan perubahan kurs yang diharapkan. Perubahan kurs yang

diharapkan didapat dari model ARIMA dengan menggunakan

software minitab 14. Adapun perkembangan perubahan kurs aktual,

perubahan kurs yang diharapkan, dan perubahan kurs yang tidak

diharapkan dapat dlihat dari tabel 4.12.

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Tabel 4.12 Perubahan Kurs Aktual, Perubahan Kurs Yang Diharapkan, dan Perubahan

Kurs Yang Tidak Diharapkan Periode Januari 2004 – Desember 2007

No Tanggal Kurs aktual Kurs yang

diharapkan Kurs yang tidak

diharapkan 1 Jan-04 -0.28% 1.03% -1.31% 2 Feb-04 0.07% -0.90% 0.97% 3 Mar-04 1.66% 0.31% 1.35% 4 Apr-04 0.86% -0.45% 1.31% 5 May-04 6.34% 0.03% 6.31% 6 Jun-04 2.23% -0.27% 2.50% 7 Jul-04 -2.62% -0.08% -2.54% 8 Aug-04 1.75% -0.20% 1.95% 9 Sep-04 -1.69% -0.13% -1.57% 10 Oct-04 -0.87% -0.17% -0.70% 11 Nov-04 -0.79% -0.15% -0.65% 12 Dec-04 3.02% -0.16% 3.18% 13 Jan-05 -1.35% -0.15% -1.20% 14 Feb-05 1.11% -0.16% 1.27% 15 Mar-05 2.30% -0.15% 2.45% 16 Apr-05 0.95% -0.16% 1.11% 17 May-05 -0.78% -0.16% -0.62% 18 Jun-05 2.30% -0.16% 2.46% 19 Jul-05 1.09% -0.16% 1.25% 20 Aug-05 4.29% -0.16% 4.45% 21 Sep-05 0.68% -0.16% 0.84% 22 Oct-05 -2.13% -0.16% -1.97% 23 Nov-05 -0.55% -0.16% -0.39% 24 Dec-05 -2.04% -0.16% -1.88% 25 Jan-06 -4.43% -0.16% -4.27% 26 Feb-06 -1.76% -0.16% -1.60% 27 Mar-06 -1.68% -0.16% -1.52% 28 Apr-06 -3.31% -0.16% -3.15% 29 May-06 5.07% -0.16% 5.23% 30 Jun-06 0.87% -0.16% 1.03% 31 Jul-06 -2.47% -0.16% -2.31% 32 Aug-06 0.33% -0.16% 0.49% 33 Sep-06 1.48% -0.16% 1.64% 34 Oct-06 -1.35% -0.16% -1.19% 35 Nov-06 0.60% -0.16% 0.76% 36 Dec-06 -1.58% -0.16% -1.42% 37 Jan-07 0.78% -0.16% 0.94% 38 Feb-07 0.77% -0.16% 0.93% 39 Mar-07 -0.46% -0.16% -0.30% 40 Apr-07 -0.38% -0.16% -0.22% 41 May-07 -2.81% -0.16% -2.65%

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

No Tanggal Kurs aktual Kurs yang diharapkan

Kurs yang tidak diharapkan

42 Jun-07 2.56% -0.16% 2.72% 43 Jul-07 1.46% -0.16% 1.62% 44 Aug-07 2.44% -0.16% 2.60% 45 Sep-07 -2.90% -0.16% -2.74% 46 Oct-07 -0.37% -0.16% -0.21% 47 Nov-07 3.00% -0.16% 3.16% 48 Dec-07 0.46% -0.16% 0.62% Rata-rata 0.25% -0.14% 0.39%

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, data diolah penulis

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata perubahan

kurs per bulan aktual dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2007

adalah sebesar 0.25%. Perubahan kurs aktual yang tertinggi terjadi

pada bulan Mei 2004 yaitu sebesar 6.34%. Sedangkan perubahan kurs

aktual yang mencapai level paling rendah terjadi pada bulan Januari

2006 yaitu sebesar -4.43%.

Rata-rata perubahan kurs yang diharapkan per bulan dari

januari 2004 sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar -0.14%.

Perubahan kurs yang diharapkan tertinggi terjadi pada bulan Januari

2004 yaitu sebesar 1.03%. Sedangkan perubahan kurs yang

diharapkan di level yang paling rendah terjadi pada bulan Februari

2004 yaitu sebesar -0.90%.

Rata-rata perubahan kurs yang tidak diharapkan per bulan dari

Januari 2004 sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar 0.39%,

Hal ini berarti perubahan kurs aktual lebih besar daripada perubahan

kurs yang diharapkan, perubahan jumlah kurs yang tidak diharapkan

di level yang paling tinggi terjadi pada bulan Mei 2004 yaitu sebesar

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

6.31%. Perubahan kurs yang tidak diharapkan terendah terjadi pada

bulan Januari 2006 yaitu sebesar -4.27%.

5. Uji Normalitas Data dan Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,

variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Pengujian normalitas data adalah pengujian tentang kenormalan

distribusi data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel dependen yang dalam hal ini adalah return

saham LQ-45 dan variabel independen CAPM dan APT ataupun

keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Hasil uji

normalitas data kedua model tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Return Perusahaan LQ-45 Dengan Kolmogorov-Smirnov

2004 – 2007

No. Nama Perusahaan Kode CAPM APT 1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 0 .875 0.855 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 0.378 0.079 3 Astra Internasional Tbk ASII 0.732 0.855 4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 0.467 0.243 5 International Nickel Ind. Tbk INCO 0.087 0.183 6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.683 0.737 7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 0.309 0.731

8 Indosat Tbk ISAT 0.932 0.091 9 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.827 0.204 10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 0.735 0.775 11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 0.083 0.146 12 Semen Cibinong Tbk SMCB 0.676 0.520 13 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.219 0.348 14 United Tractors Tbk UNTR 0.214 0.367

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Berdasarkan tabel 4.13. dapat dilihat bahwa nilai CAPM dan

APT terhadap return perusahaan LQ-45 yang dijadikan sampel pada

penelitian ini bernilai > 0.05 yang berarti semua data normal.

b. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan hasil estimator linear yang terbaik dan

tidak bias pada model regresi berganda, maka diperlukan pengujian

asumsi klasik. Adapun hasil dari uji asumsi klasik adalah sebagai

berikut:

1) Uji Multikolenieritas

(a) Uji Multikolinearitas CAPM

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen.. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Diagnosis untuk

mengetahui adanya multikolinieritas adalah menentukan nilai

Variance Inflaction Factor (VIF) dan Tolerance. Batas

tolerance value adalah > 0.10 dan VIF < 10. Hasil perhitungan

nilai tolerance dan VIF dapat dilihat pada lampiran market

model saham LQ-45 bahwa semua variabel dapat diketahui

nilai tolerancenya diatas 0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga

dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

(b) Uji Multikolinearitas APT

Berdasarkan lampiran model APT saham LQ-45 dapat

dilihat bahwa besarnya semua variabel tidak terjadi

multikolinearitas, karena tidak lebih dari atau kurang dari ± 0.5.

2) Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk

mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji

Durbin Watson (DW). Untuk pengujian Durbin Watson (DW)

digunakan ketentuan bahwa du < D-W < 4-du.

Tabel 4.14 Pengujian Durbin Watson (D-W) Pada Market Model Saham LQ-45

2004-2007

No. Nama Perusahaan Saham du D-W 4-du

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 1.403 2.5152 2.597

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 1.403 1.553 2.597

3 Astra Internasional Tbk ASII 1.403 1.682 2.597

4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 1.403 2.019 2.597

5 International Nickel Ind. Tbk INCO 1.403 2.05 2.597

6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1.403 2.068 2.597

7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 1.403 1932 2.597

8 Indosat Tbk ISAT 1.403 1.891 2.597

9 Kalbe Farma Tbk KLBF 1.403 1.746 2.597

10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 1.403 2.384 2.597

11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 1.403 1.44 2.597

12 Semen Cibinong Tbk SMCB 1.403 1.531 2.597

13 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 1.403 2.022 2.597

14 United Tractors Tbk UNTR 1.403 2.135 2.597

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Pada tabel 4.14 diketahui nilai Durbin Watson (D-W) pada

return saham perusahaan LQ-45 dengan market model akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 48 dan jumlah variabel

independen (k) adalah 1 yaitu return saham masing-masing

perusahaan. Maka dari tabel tersebut secara keseluruhan nilai

return saham perusahaan LQ-45 dengan market model didapatkan

nilai du < D-W < 4-du. Hal berarti dapat disimpulkan bahwa tidak

ada autokorelasi baik positif maupun negatif pada 14 return saham

LQ-45 dengan pada market model.

Tabel 4.15 Pengujian Durbin Watson (D-W) pada Model APT Perusahaan LQ-45

2004-2007

No. Nama Perusahaan Saham du D-W 4-du

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 1.403 2.172 2.597

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 1.403 1.626 2.597

3 Astra Internasional Tbk ASII 1.403 2.266 2.597

4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 1.403 1.989 2.597

5 International Nickel Ind. Tbk INCO 1.403 1.892 2.597

6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1.403 2.125 2.597

7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 1.403 2.102 2.597

8 Indosat Tbk ISAT 1.403 2.343 2.597

9 Kalbe Farma Tbk KLBF 1.403 1.537 2.597

10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 1.403 2.531 2.597

11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 1.403 1.579 2.597

12 Semen Cibinong Tbk SMCB 1.403 1.955 2.597

13 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 1.403 2.218 2.597

14 United Tractors Tbk UNTR 1.403 2.27 2.597

Pada tabel 4.15 diketahui nilai Durbin Watson (D-W) pada

return saham perusahaan LQ-45 dengan model APT akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

signifikansi 5%, jumlah sample (n) 48 dan jumlah variabel

independen (k) adalah 1 yaitu return saham masing-masing

perusahaan. Maka dari tabel tersebut secara keseluruhan nilai

return saham perusahaan LQ-45 dengan model APT didapatkan

nilai du < D-W < 4-du. Hal berarti dapat disimpulkan bahwa tidak

ada autokorelasi baik positif maupun negatif pada 14 return saham

LQ-45 dengan model APT.

3) Uji Heterokedastisitas

(a) Uji Heterokedastisitas CAPM

Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam

model tidak equal terhadap variabel independen. Konsekuensi

adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah

estimator yang diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil

maupun besar. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji

regresi dapat diidentifikasi dari pola scatter plot diagram.

Pada lampiran market model saham LQ-45 terlihat

bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada

sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian

pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak

ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

(b) Uji Heterokedastisitas APT

dapat dilihat pada lampiran uji heterokedastisitas saham

perusahaan LQ-45, berdasarkan hasil uji korelasi rank dari

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Spearman yang terdapat dalam software SPSS 12, diperoleh

nilai korelasi Spearman untuk masing-masing model yang

akan dibandingkan dengan nilai kritisnya atau nilai tabel r

one-tail dan tabel r two-tail dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, jumlah DF = 48-2 = 46 dan jumlah variabel

independen (k) adalah 1 yaitu return saham masing-masing

perusahaan. Untuk nilai kritis r one-tailnya didapat = 0.2403

dan tabel r two-tailnya = 0.2845. Dapat dilihat pada lampiran

uji heterokedastisitas bahwa nilai korelasi Spearman lebih

kecil daripada nilai kritisnya. Dengan demikian maka secara

keseluruhan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi

tersebut.

6. Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan

Arbitrage Pricing Theory (APT) Dalam Memprediksi Return Saham LQ-

45

Sebelum di uji dengan two sample t-test maka kedua data

MADCAPM dan MADAPT harus melakukan uji normalitas data yang

dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Sumirnov pada software

SPSS 12. Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa untuk MADCAPM

bernilai 0.795 > 0.05 maka data yang diuji normal. Begitu pula untuk

MAD APT 0.159 > 0.05 yang berarti data yang diuji normal

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Tabel 4.16 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CAPM APT

N 14 14

Normal Parameters(a,b) Mean .079850 .501979

Std. Deviation .0222822 .6313825

Most Extreme Differences Absolute .173 .301

Positive .173 .301

Negative -.100 -.248

Kolmogorov-Smirnov Z .648 1.125

Asymp. Sig. (2-tailed) .795 .159

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dalam penelitian ini keakuratan suatu model diukur dengan

menggunakan Mean Absolut Deviation (MAD), model yang mempunyai

MAD yang lebih kecil berarti lebih akurat dibandingkan model yang

mempunyai MAD yang lebih besar. Besarnya MAD model CAPM dan

APT dapat dilihat pada tabel 4.17.

Dasar pengambilan keputusan untuk two sample t-test adalah

dengan membandingkan t-tabel dan t-hitung:

a. Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak atau P-value < 0.05

b. Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima atau P-value > 0.05

Berdasarkan hasil uji t dengan menggunakan program minitab

versi 14 maka diperoleh nilai t hitung sebesar 2.5. Nilai t tabel dengan

menggunakan α = 5% dan degree of freedom (DF) 14+14-2 = 2.05, karena

2.5 > 2.05 dan P-value 0.019 < 0.05, maka Ho ditolak yang berarti ada

perbedaan yang signifikan antara keakuratan model CAPM dan APT

dalam memprediksi Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia.

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Tabel 4.17 MAD CAPM dan APT Return Saham LQ-45

No. Nama Perusahaan Kode MAD APT MAD CAPM

1 Astra Agro Lestari Tbk AALI 0.4128 0.0922

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 0.1698 0.1336

3 Astra Internasional Tbk ASII 0.3878 0.0601

4 Bank Cental Asia Tbk BBCA 0.0728 0.0513

5 International Nickel Ind. Tbk INCO 0.2966 0.1013

6 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0.0784 0.0741

7 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 0.2073 0.0714

8 Indosat Tbk ISAT 0.959 0.0671

9 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.4785 0.1034

10 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 0.0753 0.0676

11 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA 2.0533 0.0914

12 Semen Cibinong Tbk SMCB 1.6841 0.0783

13 telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 0.0782 0.0569

14 United Tractors Tbk UNTR 0.0738 0.0692

Rata-rata 0.5020 0.0799

Standar Deviasi 0.631 0.0223

Thitung 2.5

Tabel 2.0555

Rata-rata MAD model CAPM adalah sebesar 0.0799 dengan

standar deviasi sebesar 0.0223. Adapun Rata-rata MAD model APT

adalah sebesar 0.5020 dengan standar deviasi sebesar 0.631. Hal ini

menunjukkan bahwa model CAPM lebih akurat dibandingkan model APT

dalam memprediksi return saham LQ-45 pada periode 2004 sampai

dengan 2007, karena hasil MAD CAPM lebih kecil daripada hasil MAD

APT. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Gancar Candra

Premananto dan Muhammad Madyan (2004) meneliti mengenai

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan

Arbitrage Pricing Theory (APT) Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan

Saham Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Selain Bank Sebelum

Dan Semasa Krisis Ekonomi Di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya

menemukan bahwa model CAPM lebih akurat dibandingkan APT baik

sebelum dan semasa krisis ekonomi. Gancar Candra Premananto dan

Muhammad Madyan (2004) juga meneliti mengenai Perbandingan

Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dan Arbitrage Pricing

Theory (APT) Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Saham Industri

Manufaktur Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi. Hasil penelitiannya

menemukan bahwa model CAPM lebih akurat dibandingkan APT baik

sebelum dan semasa krisis ekonomi.

CAPM lebih akurat daripada APT, hal ini disebabkan oleh :

a. Ketidaksesuaian atau ketidakcocokan variabel-variabel pembentuk

model APT itu sendiri, tidak semua investor menggunakan model

ARIMA dalam memprediksi varabel-variabel makro ekonomi dan

ketidakmampuan model APT menjelaskan variasi pendapatan saham

yang disebabkan oleh faktor non-ekonomi dan company action.

b. Ketidakmampuan model ARIMA (Box-Jenkins) untuk memprediksi

perubahan tingkat inflasi, perubahan tingkat bunga, perubahan jumlah

uang yang beredar, dan perubahan kurs pada periode 2004 sampai

dengan 2007 karena model ARIMA tersebut terbentuk pada saat itu

perubahan tingkat inflasi, perubahan tingkat bunga, perubahan jumlah

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

uang yang beredar dan perubahan kurs pergerakannya sangat

berfluktuasi, sehingga hasil prediksinya pun memiliki pola-pola

ketidakstabilan. Sedangkan pada periode prediksi (peramalan) antara

tahun 2001 sampai dengan 2003 dalam memprediksikan perubahan

tingkat inflasi, perubahan tingkat bunga, perubahan jumlah uang yang

beredar dan perubahan relatif stabil, sehingga perubahan tingkat inflasi

yang tidak diharapkan, perubahan tingkat bunga yang tidak

diharapkan, perubahan jumlah uang yang beredar yang tidak

diharapkan, dan perubahan kurs yang tidak diharapkan relatif stabil.

Apabila hasil tersebut dimasukkan ke dalam model APT yang

dibentuk pada saat perubahan tingkat inflasi, perubahan tingkat bunga,

perubahan jumlah uang yang beredar dan perubahan perubahan kurs

yang berfluktuatif, maka hasil prediksinya pun tidak akurat, hal ini

dapat dilihat pada rata-rata MAD model APT dalam memprediksi

return saham LQ-45 yang tinggi yaitu sebesar 0.50197. Maka dapat

dikatakan bahwa model APT yang dibentuk pada periode 2004 sampai

dengan 2007 tidak dapat digunakan untuk memprediksi return saham

LQ-45 pada periode 2004 sampai dengan 2007 karena menghasilkan

error yang tinggi. Berbeda dengan penggunaan model CAPM dalam

memprediksi return saham LQ-45 pada periode 2004 sampai dengan

2007 ,sejak awal variabel bebas pembentuk model ini adalah

pendapatan pasar saham yang diukur dengan perubahan IHSG di BEJ,

tidak terlibat proses prediksi, artinya pendapatan pasar yang digunakan

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

adalah pendapatan pasar aktual, sehingga besarnya MAD model

CAPM dalam memprediksi return saham LQ-45 pada periode 2004

sampai dengan 2007 jauh lebih kecil dibandingkan dengan MAD

model APT, artinya model CAPM jauh lebih akurat dibandingkan

model APT dalam memprediksi return saham LQ-45 pada periode

2004 sampai dengan 2007.

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan keakuratan antara

Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan Arbitrage Pricing Theory

(APT) dalam memprediksi return saham LQ-45. Adapun beberapa

kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara keakuratan Capital Asset

Pricing Model (CAPM) dengan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam

memprediksi return saham LQ-45.

2. Capital Asset Pricing Model (CAPM) lebih akurat dibandingkan

dengan Arbitrage Pricing Theory (APT), karena hasil MAD dan Standar

deviasi model CAPM lebih kecil dibandingkan model APT.

B. Implikasi

1. Implikasi Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan

diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor menghadapi

kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi tidak dapat

hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja tetapi investor

harus bersedia menanggung risiko atas investasinya. Oleh karena itu

dalam melakukan investasi, investor seharusnya mempertimbangkan

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam

pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya.

2. Implikasi Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang

berhubungan dengan investasi dan corporate action.

3. Implikasi Bagi Akademisi

Analisis perbandingan keakuratan Capital Asset Pricing Model

(CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam memprediksi

return saham LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta dapat dijadikan tambahan

pengetahuan bagi penelitian selanjutnya sehingga penelitian selanjutnya

dapat meneliti secara lebih tepat dalam menganalisis keakuratan Capital

Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT)

dalam memprediksi return saham.

C. Keterbatasan Penelitian dan Saran

1. Periode estimasi untuk Arbitrage Pricing Theory (APT) hanya terbatas

pada tiga tahun (2001-2003), sehingga hasil untuk meramalkan tingkat

inflasi, tingkat bunga, perubahan uang, dan perubahan kurs tidak

maksimal. Agar hasil peramalan lebih akurat, waktu yang digunakan untuk

periode estimasi harus lebih banyak daripada periode pengujian itu sendiri.

Karena semakin banyak data dari periode estimasi, maka akan semakin

akurat untuk memprediksi yang diharapkan.

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya variabel-variabel pada model APT

diperbanyak, sebab dengan empat variabel makroekonomi yang telah

dilakukan oleh penulis telah membuktikan bahwa model APT tidak lebih

akurat dibandingkan model CAPM dan variabel-variabel pembentuk

model APT yang digunakan adalah benar-benar yang mempunyai

hubungan signifikan dengan return saham pada periode penelitian

tersebut.

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

DAFTAR PUSTAKA Agustiono dan Ratna Mariaty Goni, ”Analysis On Implementation Of Capital

Asset Pricing Model In Predicting Stocks’ Return And Price”, Jurnal Eksekutif Vol. 2 No. 1 Hal 8-13, 2005.

Ahmad, Komaruddin, “Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio”,

Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Aliansyah, M.Noor, “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Saham”, Jurnal

Usahawan No. 01 Hal 8-16, Januari 2001. Ang, Robert, “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide To

Indonesian Capital Market)”, First Edition, Mediasoft Indonesia, 1997. Bodie, Kane, and Marcus, ”Investments”, Edisi Bahasa Indonesia, Salemba

Empat, Jakarta, 2005. Christianti, Ari, Murti Lestari, “Analisis Pengaruh Nilai Saham Yang Beredar,

Struktur Modal, Risiko Pasar, Dan Suku Bunga Terhadap Return Saham Di BEJ Dengan Pendekatan Dinamis (Studi Kasus Pada Sektor Aneka Industri Tahun 1996-2002)”, Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan Vol. 1 No.1 Hal 20-37, 2005.

Darmadji, Tjiptono, dan Hendy M. Fakhruddin, “Pasar Modal Di Indonesia

Pendekatan Tanya Jawab”, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Djohanputro, Bramantyo, “Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi”, PPM,

Jakarta, 2006.

Ernest, Michael D. ,”Teaching Inference for Randomized Experiments”, Journal of Statistics Education Volume 17 No. 1, 2009.

Fauzan, “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Sektoral Di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Gozali ,Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Hamidah, Siti, “Penggunaan Analisis Ekonomi Dalam estimasi Tingkat

Pengembalian Investasi Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Industri Di BEJ)”, Skripsi FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005.

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Husnan, Suad, ”Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas”, Edisi Ketiga, UPP AMPYKPN, Yogyakarta, 2001.

Husnan, Suad, ”CAPM dan Strategi Portoflio Kajian Kondisi Pasar Di BEJ

1997”, Jurnal Usahawan No.5 Hal 6-10, 1998. Idroes, Ferry N. dan Sugiarto, “Manajemen Risiko Perbankan Dalam Konteks

Kesepakatan Basel Dan Peraturan Bank Indonesia”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.

Iriawan, Nur, dan Septin Pudji Astuti, ”Mengolah Data Statistik Dengan Mudah

Menggunakan Minitab 14”, Andi Offset, Yogyakarta, 2006. Jogiyanto, “Teori Portofolio dan Sekuritas”, edisi ketiga, UPP AMP YPKN,

Yogyakarta, 2001. Jogiyanto, HM. “Teori Portofolio Dalam Analisis Investasi”, Edisi Tiga, BPFE,

Yogyakarta, 2003. Madyan, Muhammad, Premananto, dan Gancar Candra, “Perbandingan

Keakuratan CAPM Dan APT Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Industri Perbankan Dan Lembaga Keuangan Selain Bank Baik Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi Di Bursa Efek Jakarta”. Laporan Penelitian Hal 11-15. 2004.

Madyan, Muhammad, Premananto, dan Gancar Candra, “Perbandingan

Keakuratan Capital Asset Pricing Model Dan Arbitrage Pricing Theory Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Saham Industri Manufaktur Sebelum Dan Semasa Krisis Ekonomi”. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol. 5 No. 2 Hal 125-139, 2004.

Norpratiwi, Agustina M.V, “Analisis Korelasi Investment Opportunity Set

Terhadap Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan)”, Jurnal STIE YKPN Yogyakarta Hal 1-28, 2007.

Rangkuti, Freddy, ”Riset Pemasaran”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1997. Rodoni, Ahmad, dan Othman Yong, ”Analisis Investasi Dan Teori Portofolio”,

PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002.

Steinberg, Wendy J., “Statistics Alive!”, SAGE Publications, Inc, New York, 2008.

Page 120: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Widayanti, Rieka Purwaningsih, “Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Sahamnya Diminati OLeh Investor Asing Di Bursa Efek Jakarta)”, Skripsi FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Wijaya, Liliana Inggrit, “Model Pasar Versus Model Harga Aset Kapital (CAPM)

dalam pasar yang efisien”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No.1 Hal 55-63, 2000.

Page 121: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Lampiran 1: Market Model Saham LQ-45 Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return AALI

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .108(a) .012 -.010 .11168 2.152

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return AALI Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .060 .018

Return Market

.147 .200 .108 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return AALI

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essio

n Stud

entiz

ed R

esidu

al

Dependent Variable: Return AALI

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .11048553

Absolute .085

Positive .085

Most Extreme Differences

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .592

Asymp. Sig. (2-tailed) .875

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 122: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return ANTM Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .045(a) .002 -.020 .19226 1.553

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return ANTM Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .040 .031

Return Market

.105 .344 .045 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return ANTM

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2

Regr

essio

n Stud

entiz

ed R

esidu

al

Dependent Variable: Return ANTM

Scatterplot

NPar Tests. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .19020078

Absolute .132

Positive .057

Most Extreme Differences

Negative -.132

Kolmogorov-Smirnov Z .911

Asymp. Sig. (2-tailed) .378

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 123: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return ASII Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .482(a) .233 .216 .08448 1.682

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return ASII Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .019 .013

Return Market

.564 .151 .482 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return ASII

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

Dependent Variable: Return ASII

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .08357801

Absolute .099

Positive .062

Most Extreme Differences

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .688

Asymp. Sig. (2-tailed) .732

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 124: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return BBCA Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .641(a) .411 .398 .05841 2.019

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return BBCA Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .011 .009

Return Market

.588 .105 .641 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return BBCA

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

Dependent Variable: Return BBCA

Scatterplot

NPar Tests. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .05776730

Absolute .124

Positive .124

Most Extreme Differences

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .849

Asymp. Sig. (2-tailed) .467

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 125: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return INCO Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .131(a) .017 -.004 .17331 2.050

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return INCO Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .033 .028

Return Market

.277 .310 .131 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return INCO

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

Dependent Variable: Return INCO

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .17145845

Absolute .181

Positive .140

Most Extreme Differences

Negative -.181

Kolmogorov-Smirnov Z 1.252

Asymp. Sig. (2-tailed) .087

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 126: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return INDF Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .354(a) .126 .107 .10253 2.068

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return INDF Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .012 .016

Return Market

.472 .183 .354 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return INDF

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

Dependent Variable: Return INDF

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .10143517

Absolute .103

Positive .103

Most Extreme Differences

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .717

Asymp. Sig. (2-tailed) .683

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 127: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return INKP Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .542(a) .294 .279 .09366 1.932

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return INKP Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.014 .015

Return Market

.734 .168 .542 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return INKP

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essio

n Stud

entiz

ed R

esidu

al

Dependent Variable: Return INKP

Scatterplot

NPar Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .09266197

Absolute .139

Positive .139

Most Extreme Differences

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .965

Asymp. Sig. (2-tailed) .309

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 128: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return ISAT Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .493(a) .243 .226 .07495 1.891

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return ISAT Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .005 .012

Return Market

.514 .135 .493 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return ISAT

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-3

-2

-1

0

1

2

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

Dependent Variable: Return ISAT

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .07413560

Absolute .079

Positive .079

Most Extreme Differences

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .540

Asymp. Sig. (2-tailed) .932

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 129: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return KLBF Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .195(a) .038 .017 .13338 1.746

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return KLBF Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .027 .021

Return Market

-.322 .239 -.195 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return KLBF

-6 -4 -2 0 2

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

Dependent Variable: Return KLBF

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .13195111

Absolute .090

Positive .090

Most Extreme Differences

Negative -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .626

Asymp. Sig. (2-tailed) .827

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 130: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return PNBN Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .637(a) .405 .392 .09282 2.384

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return PNBN Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.010 .015 Return

Market .930 .166 .637 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return PNBN.

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essi

on S

tude

ntize

d Re

sidu

al

Dependent Variable: Return PNBN

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .09182647

Absolute .099

Positive .088

Most Extreme Differences

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .686

Asymp. Sig. (2-tailed) .735

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 131: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return PTBA Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .121(a) .015 -.007 .12695 1.440

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return PTBA Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .048 .020

Return Market

.189 .231 .121 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return PTBA

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

Regre

ssion

Stud

entiz

ed Re

sidua

l

Dependent Variable: Return PTBA

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .12556705

Absolute .184

Positive .184

Most Extreme Differences

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z 1.262

Asymp. Sig. (2-tailed) .083

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 132: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return SMCB Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .388(a) .150 .132 .10945 1.531

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return SMCB Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .016 .017

Return Market

.559 .196 .388 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return SMCB

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

Dependent Variable: Return SMCB

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .10827764

Absolute .104

Positive .061

Most Extreme Differences

Negative -.104

Kolmogorov-Smirnov Z .721

Asymp. Sig. (2-tailed) .676

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 133: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return TLKM Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .356(a) .127 .108 .09378 2.022

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return TLKM Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.002 .015

Return Market

.434 .168 .356 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return TLKM

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-6

-4

-2

0

2

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

Dependent Variable: Return TLKM

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .09277461

Absolute .152

Positive .106

Most Extreme Differences

Negative -.152

Kolmogorov-Smirnov Z 1.051

Asymp. Sig. (2-tailed) .219

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 134: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Return Market(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return UNTR Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .307(a) .094 .075 .10501 2.135

a Predictors: (Constant), Return Market b Dependent Variable: Return UNTR Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .036 .017

Return Market

.411 .188 .307 1.000 1.000

a Dependent Variable: Return UNTR

-2 0 2 4 6

Regression Standardized Predicted Value

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

Dependent Variable: Return UNTR

Scatterplot

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .10388873

Absolute .153

Positive .153

Most Extreme Differences

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z 1.057

Asymp. Sig. (2-tailed) .214

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 135: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Lampiran 2: Model APT Saham LQ-45

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return AALI Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .167(a) .028 -.062 .1145461 2.172

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return AALI Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .115 .090 1.283 .206 Inflasi .068 .091 .112 .739 .464 Bunga -3.553 10.982 -.052 -.324 .748 Uang -.056 .613 -.015 -.092 .927 Kurs -.621 .838 -.124 -.741 .463

a Dependent Variable: Return AALI NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .10956339 Absolute .100 Positive .100

Most Extreme Differences

Negative -.071 Kolmogorov-Smirnov Z .694 Asymp. Sig. (2-tailed) .721

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 136: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return ANTM Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .373(a) .139 .059 .1847180 1.626

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return ANTM Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.043 .145 -.299 .766 Inflasi -.155 .147 -.151 -1.053 .298 Bunga 7.558 17.709 .064 .427 .672 Uang -.327 .988 -.050 -.331 .743 Kurs -2.498 1.352 -.292 -1.848 .072

a Dependent Variable: Return ANTM NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .17668286 Most Extreme Differences Absolute .183 Positive .099 Negative -.183 Kolmogorov-Smirnov Z 1.271 Asymp. Sig. (2-tailed) .079

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48

Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 137: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return ASII Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .535(a) .286 .219 .0842881 2.266

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return ASII Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .142 .066 2.148 .037 Inflasi -.163 .067 -.315 -2.421 .020 Bunga -18.997 8.081 -.323 -2.351 .023 Uang .546 .451 .166 1.212 .232 Kurs -2.024 .617 -.472 -3.281 .002

a Dependent Variable: Return ASII NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .08062165 Most Extreme Differences Absolute .088 Positive .088 Negative -.057 Kolmogorov-Smirnov Z .607 Asymp. Sig. (2-tailed) .855

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 138: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return BBCA Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .341(a) .116 .034 .1043457 1.989

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return BBCA Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .033 .082 .407 .686

Inflasi -.099 .083 -.172 -1.189 .241

Bunga -3.741 10.004 -.057 -.374 .710

Uang -.224 .558 -.061 -.402 .690

Kurs -1.327 .764 -.278 -1.737 .089

a Dependent Variable: Return BBCA NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .09980678 Most Extreme Differences Absolute .148 Positive .110 Negative -.148 Kolmogorov-Smirnov Z 1.026 Asymp. Sig. (2-tailed) .243

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 139: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Bunga,

Uang(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return INCO Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .337(a) .113 .029 .1247176 1.892

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Bunga, Uang b Dependent Variable: Return INCO Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .100 .099 1.014 .316 Inflasi -.153 .100 -.224 -1.529 .134 Bunga -10.678 12.033 -.137 -.887 .380 Uang .492 .669 .114 .735 .466 Kurs -1.647 .916 -.291 -1.798 .079

a Dependent Variable: Return INCO NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .11917180 Most Extreme Differences

Absolute .159

Positive .159 Negative -.118 Kolmogorov-Smirnov Z 1.093 Asymp. Sig. (2-tailed) .183

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 140: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return INDF Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .361(a) .130 .050 .1057565 2.125

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return INDF. Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .068 .083 .824 .414 Inflasi .004 .084 .006 .043 .966 Bunga -3.808 10.139 -.057 -.376 .709 Uang -.016 .566 -.004 -.028 .978 Kurs -1.825 .774 -.374 -2.358 .023

a Dependent Variable: Return INDF NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .10115617 Most Extreme Differences Absolute .099 Positive .099 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .684 Asymp. Sig. (2-tailed) .737

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48

Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 141: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return INKP Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .652(a) .425 .371 .0874442 2.102

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return INKP Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .190 .069 2.767 .008 Inflasi -.077 .070 -.128 -1.098 .278 Bunga -24.336 8.383 -.358 -2.903 .006 Uang .364 .468 .096 .778 .441 Kurs -3.428 .640 -.691 -5.357 .000

a Dependent Variable: Return INKP NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation .08364042

Most Extreme Differences Absolute .099

Positive .099

Negative -.059

Kolmogorov-Smirnov Z .688

Asymp. Sig. (2-tailed) .731

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48

Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

*Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 142: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return ISAT Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .282(a) .079 -.006 .1450592 2.343

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return ISAT Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .032 .114 .278 .782 Inflasi -.095 .116 -.122 -.823 .415 Bunga -7.480 13.907 -.084 -.538 .593 Uang .943 .776 .189 1.215 .231 Kurs -1.761 1.062 -.271 -1.659 .104

a Dependent Variable: Return ISAT NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .13874923 Most Extreme Differences Absolute .179 Positive .108 Negative -.179 Kolmogorov-Smirnov Z 1.242 Asymp. Sig. (2-tailed) .091

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 143: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return KLBF Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .389(a) .151 .073 .1295675 1.537

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return KLBF Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .065 .102 .640 .526 Inflasi .053 .103 .072 .510 .613 Bunga -4.619 12.422 -.056 -.372 .712 Uang .663 .693 .143 .957 .344 Kurs -2.498 .948 -.413 -2.635 .012

a Dependent Variable: Return KLBF

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .12393136 Most Extreme Differences Absolute .154 Positive .154 Negative -.136 Kolmogorov-Smirnov Z 1.068 Asymp. Sig. (2-tailed) .204

a Test distribution is Normal. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48

Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 144: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return PNBN Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .619(a) .383 .326 .0977574 2.531

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return PNBN Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .108 .077 1.408 .166 Inflasi -.240 .078 -.372 -3.073 .004 Bunga -17.733 9.372 -.242 -1.892 .065 Uang -.045 .523 -.011 -.085 .933 Kurs -2.789 .715 -.521 -3.898 .000

a Dependent Variable: Return PNBN NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .09350504 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .095 Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z .661 Asymp. Sig. (2-tailed) .775

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 145: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return PTBA Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .391(a) .153 .074 .1380285 1.579

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return PTBA Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .126 .108 1.167 .250 Inflasi -.041 .110 -.053 -.375 .709 Bunga -10.942 13.233 -.124 -.827 .413 Uang 1.383 .738 .280 1.873 .068 Kurs -2.581 1.010 -.400 -2.555 .014

a Dependent Variable: Return PTBA NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .11566299 Absolute .167 Positive .167

Most Extreme Differences

Negative -.105 Kolmogorov-Smirnov Z 1.144 Asymp. Sig. (2-tailed) .146

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48

Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Page 146: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return SMCB Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .599(a) .359 .299 .0983571 1.955

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return SMCB Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) .166 .077 2.144 .038 Inflasi -.071 .078 -.111 -.899 .374 Bunga -19.670 9.430 -.272 -2.086 .043 Uang 1.216 .526 .300 2.310 .026 Kurs -3.443 .720 -.652 -4.783 .000

a Dependent Variable: Return SMCB NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .09407863 Absolute .118 Positive .118

Most Extreme Differences

Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z .815 Asymp. Sig. (2-tailed) .520

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008 Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955 N 48 48 48 48 Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*) Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025 N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*) Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039 N 48 48 48 48 Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1 Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 . N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Page 147: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return TLKM Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .244(a) .059 -.028 .1006694 2.218

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return TLKM Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.085 .079 -1.077 .287 Inflasi -.035 .080 -.066 -.442 .661 Bunga 11.957 9.651 .195 1.239 .222 Uang -.187 .538 -.055 -.347 .731 Kurs -.242 .737 -.054 -.328 .744

a Dependent Variable: Return TLKM NPar Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .09629039 Most Extreme Differences Absolute .135 Positive .104 Negative -.135 Kolmogorov-Smirnov Z .934 Asymp. Sig. (2-tailed) .348

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48

Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Page 148: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Regression Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Kurs, Inflasi, Uang,

Bunga(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return UNTR Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .435(a) .189 .113 .1027810 2.270

a Predictors: (Constant), Kurs, Inflasi, Uang, Bunga b Dependent Variable: Return UNTR Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .166 .081 2.060 .045 Inflasi -.086 .082 -.146 -1.051 .299 Bunga -16.685 9.854 -.248 -1.693 .098 Uang -.014 .550 -.004 -.025 .980 Kurs -2.056 .752 -.419 -2.734 .009

a Dependent Variable: Return UNTR NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 48

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .09831007 Absolute .133 Positive .133

Most Extreme Differences

Negative -.078 Kolmogorov-Smirnov Z .919 Asymp. Sig. (2-tailed) .367

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Correlations

Inflasi Bunga Uang Kurs Inflasi Pearson Correlation 1 -.061 .117 .008

Sig. (2-tailed) . .680 .427 .955

N 48 48 48 48

Bunga Pearson Correlation -.061 1 .004 -.322(*)

Sig. (2-tailed) .680 . .978 .025

N 48 48 48 48 Uang Pearson Correlation .117 .004 1 .299(*)

Sig. (2-tailed) .427 .978 . .039

N 48 48 48 48

Kurs Pearson Correlation .008 -.322(*) .299(*) 1

Sig. (2-tailed) .955 .025 .039 .

N 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 149: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Lampiran 3 : Uji Heterokedastisitas Saham Perusahaan LQ-45 Nonparametric Correlations PT. Astra Agro Lestari Tbk Correlations

Return AALI Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return AALI

Correlation Coefficient 1.000 .148 -.005 -.002 -.147

Sig. (2-tailed) . .314 .974 .989 .319

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient .148 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .314 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient -.005 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .974 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.002 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .989 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.147 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .319 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Nonparametric Correlations PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk Correlations

Return ANTM Inflasi Bunga Uang Kurs

Spearman's rho

Return ANTM

Correlation Coefficient 1.000 -.193 .183 -.068 -.391(**)

Sig. (2-tailed) . .189 .214 .645 .006

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.193 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .189 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .183 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .214 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.068 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .645 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.391(**) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .006 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 150: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Nonparametric Correlations PT. Astra Internasional Tbk Correlations

Retun ASII Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Retun ASII

Correlation Coefficient 1.000 -.430(**) -.130 .124 -.232

Sig. (2-tailed) . .002 .379 .400 .113

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.430(**) 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .002 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient -.130 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .379 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient .124 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .400 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.232 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .113 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Nonparametric Correlations PT. Bank Cental Asia Tbk Correlations

Return BBCA Inflasi Bunga Uang Kurs

Spearman's rho

Return BBCA

Correlation Coefficient 1.000 -.279 -.012 -.095 -.250

Sig. (2-tailed) . .055 .937 .519 .087

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.279 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .055 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient -.012 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .937 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.095 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .519 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.250 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .087 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 151: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Nonparametric Correlations PT. International Nickel Ind. Tbk Correlations

Return INCO Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return INCO

Correlation Coefficient 1.000 -.191 .160 .050 -.279

Sig. (2-tailed) . .193 .276 .736 .055

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.191 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .193 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .160 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .276 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient .050 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .736 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.279 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .055 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Nonparametric Correlations PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Correlations

Return INDF Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return INDF

Correlation Coefficient 1.000 -.266 .063 -.025 -.326(*)

Sig. (2-tailed) . .067 .669 .867 .024

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.266 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .067 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .063 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .669 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.025 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .867 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.326(*) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .024 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 152: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Nonparametric Correlations PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Correlations

Return INKP Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return INKP

Correlation Coefficient 1.000 -.135 -.197 -.025 -.493(**)

Sig. (2-tailed) . .361 .179 .866 .000

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.135 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .361 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient -.197 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .179 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.025 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .866 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.493(**) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Nonparametric Correlations PT. Indosat Tbk Correlations

Return ISAT Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return ISAT

Correlation Coefficient 1.000 .017 -.073 .123 -.230

Sig. (2-tailed) . .906 .622 .403 .117

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient .017 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .906 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient -.073 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .622 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient .123 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .403 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.230 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .117 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 153: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Nonparametric Correlations PT. Kalbe Farma Tbk Correlations

Return KLBF Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return KLBF

Correlation Coefficient 1.000 -.074 .045 .029 -.393(**)

Sig. (2-tailed) . .616 .759 .843 .006

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.074 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .616 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .045 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .759 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient .029 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .843 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.393(**) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .006 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Nonparametric Correlations PT. Bank Pan Indonesia Tbk Correlations

Return PNBN Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return PNBN

Correlation Coefficient 1.000 -.317(*) .022 -.141 -.389(**)

Sig. (2-tailed) . .028 .882 .341 .006

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.317(*) 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .028 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .022 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .882 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.141 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .341 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.389(**) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .006 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 154: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Nonparametric Correlations PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Correlations

Return PTBA Inflasi Bunga Uang Kurs Spearman's rho

Return PTBA

Correlation Coefficient 1.000 -.118 .082 .239 -.336(*)

Sig. (2-tailed) . .424 .580 .102 .019

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.118 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .424 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .082 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .580 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient .239 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .102 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.336(*) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .019 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations PT. Semen Cibinong Tbk Correlations

Return SMCB Inflasi Bunga Uang Kurs

Spearman's rho

Return SMCB

Correlation Coefficient 1.000 -.066 .019 .157 -.367(*)

Sig. (2-tailed) . .654 .898 .285 .010

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.066 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .654 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .019 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .898 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient .157 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .285 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.367(*) .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .010 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 155: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

oonparametric Correlations PT. telekomunikasi Indonesia Tbk Correlations

Return TLKM Inflasi Bunga Uang Kurs

Spearman's rho

Return TLKM

Correlation Coefficient 1.000 -.076 .206 -.133 -.242

Sig. (2-tailed) . .609 .159 .369 .098

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.076 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .609 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient .206 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .159 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.133 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .369 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.242 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .098 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations PT. United Tractors Tbk Correlations

Return UNTR Inflasi Bunga Uang Kurs

Spearman's rho

Return UNTR

Correlation Coefficient 1.000 -.141 -.182 -.094 -.155

Sig. (2-tailed) . .341 .216 .526 .293

N 48 48 48 48 48

Inflasi Correlation Coefficient -.141 1.000 -.248 .098 .158

Sig. (2-tailed) .341 . .089 .506 .282

N 48 48 48 48 48

Bunga Correlation Coefficient -.182 -.248 1.000 -.009 -.338(*)

Sig. (2-tailed) .216 .089 . .954 .019

N 48 48 48 48 48

Uang Correlation Coefficient -.094 .098 -.009 1.000 .245

Sig. (2-tailed) .526 .506 .954 . .093

N 48 48 48 48 48

Kurs Correlation Coefficient -.155 .158 -.338(*) .245 1.000

Sig. (2-tailed) .293 .282 .019 .093 .

N 48 48 48 48 48

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 156: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Lampiran 4: Hasil Uji Model ARIMA

1. Inflasi

Model AR(1)

ARIMA Model: inflasi

Estimates at each iteration

Iteration SSE Parameters 0 260.800 0.100 0.354 1 232.296 -0.050 0.362 2 214.687 -0.200 0.379 3 207.904 -0.350 0.407 4 207.813 -0.368 0.417 5 207.813 -0.369 0.418 6 207.813 -0.369 0.418

Relative change in each estimate less than 0.0010

Final Estimates of Parameters

Type Coef SE Coef T P AR 1 -0.3694 0.1594 -2.32 0.027 Constant 0.4179 0.4119 1.01 0.318 Mean 0.3051 0.3008

Number of observations: 36 Residuals: SS = 207.661 (backforecasts excluded) MS = 6.108 DF = 34 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 12.2 15.6 * * DF 10 22 * * P-Value 0.271 0.835 * * Forecasts from period 31 95 Percent Limits Period Forecast Lower Upper Actual 32 0.45545 -4.38941 5.30031 0.03828 33 0.24960 -4.91532 5.41453 -0.02765 34 0.32565 -4.88144 5.53274 0.02370 35 0.29756 -4.91526 5.51037 -0.14661 36 0.30794 -4.90566 5.52153 -0.06691 37 0.30410 -4.90960 5.51780 38 0.30552 -4.90820 5.51923 39 0.30499 -4.90872 5.51871 40 0.30519 -4.90853 5.51891 41 0.30512 -4.90860 5.51884 42 0.30514 -4.90858 5.51886 43 0.30513 -4.90859 5.51885 44 0.30514 -4.90858 5.51886 45 0.30513 -4.90858 5.51885 46 0.30514 -4.90858 5.51885 47 0.30514 -4.90858 5.51885 48 0.30514 -4.90858 5.51885 49 0.30514 -4.90858 5.51885 50 0.30514 -4.90858 5.51885 51 0.30514 -4.90858 5.51885 52 0.30514 -4.90858 5.51885 53 0.30514 -4.90858 5.51885 54 0.30514 -4.90858 5.51885 55 0.30514 -4.90858 5.51885 56 0.30514 -4.90858 5.51885 57 0.30514 -4.90858 5.51885 58 0.30514 -4.90858 5.51885 59 0.30514 -4.90858 5.51885 60 0.30514 -4.90858 5.51885

Page 157: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

61 0.30514 -4.90858 5.51885 62 0.30514 -4.90858 5.51885 63 0.30514 -4.90858 5.51885 64 0.30514 -4.90858 5.51885 65 0.30514 -4.90858 5.51885 66 0.30514 -4.90858 5.51885 67 0.30514 -4.90858 5.51885 68 0.30514 -4.90858 5.51885 69 0.30514 -4.90858 5.51885 70 0.30514 -4.90858 5.51885 71 0.30514 -4.90858 5.51885 72 0.30514 -4.90858 5.51885 73 0.30514 -4.90858 5.51885 74 0.30514 -4.90858 5.51885 75 0.30514 -4.90858 5.51885 76 0.30514 -4.90858 5.51885 77 0.30514 -4.90858 5.51885 78 0.30514 -4.90858 5.51885 79 0.30514 -4.90858 5.51885 2. Bunga

model ARI(1)

ARIMA Model: bunga

Estimates at each iteration Iteration SSE Parameters 0 0.285301 0.100 0.090 1 0.001246 0.115 0.006 2 0.000013 0.149 0.000 3 0.000007 0.299 0.000 4 0.000004 0.449 0.000 5 0.000003 0.551 -0.000 6 0.000003 0.551 -0.000 7 0.000003 0.548 -0.000 8 0.000003 0.548 -0.000 Relative change in each estimate less than 0.0010 Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P AR 1 0.5481 0.1453 3.77 0.001 Constant -0.00006582 0.00005256 -1.25 0.219 Mean -0.0001456 0.0001163 Number of observations: 35 Residuals: SS = 0.00000318955 (backforecasts excluded) MS = 0.00000009665 DF = 33 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 16.8 27.0 * * DF 10 22 * * P-Value 0.079 0.211 * * Forecasts from period 31 95 Percent Limits Period Forecast Lower Upper Actual 32 -2.62570 -8.72038 0.000346898 -1.58000 33 -2.09721 -9.04719 0.000485277 -2.08000 34 -1.80757 -8.99460 0.000537946 -1.50000 35 -1.64883 -8.90555 0.000560788 0.000008000 36 -1.56184 -8.83935 0.000571568 37 -1.51416 -8.79791 0.000576960 38 -1.48803 -8.77365 0.000579760 39 -1.47370 -8.75989 0.000581248 40 -1.46586 -8.75221 0.000582050

Page 158: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

41 -1.46155 -8.74796 0.000582485 42 -1.45920 -8.74562 0.000582723 43 -1.45790 -8.74433 0.000582852 44 -1.45720 -8.74363 0.000582923 45 -1.45681 -8.74324 0.000582962 46 -1.45660 -8.74303 0.000582983 47 -1.45648 -8.74291 0.000582995 48 -1.45642 -8.74285 0.000583001 49 -1.45638 -8.74281 0.000583005 50 -1.45636 -8.74279 0.000583007 51 -1.45635 -8.74278 0.000583008 52 -1.45634 -8.74277 0.000583008 53 -1.45634 -8.74277 0.000583009 54 -1.45634 -8.74277 0.000583009 55 -1.45634 -8.74277 0.000583009 56 -1.45634 -8.74277 0.000583009 57 -1.45634 -8.74277 0.000583009 58 -1.45634 -8.74277 0.000583009 59 -1.45634 -8.74277 0.000583009 60 -1.45634 -8.74277 0.000583009 61 -1.45634 -8.74277 0.000583009 62 -1.45634 -8.74277 0.000583009 63 -1.45634 -8.74277 0.000583009 64 -1.45634 -8.74277 0.000583009 65 -1.45634 -8.74277 0.000583009 66 -1.45634 -8.74277 0.000583009 67 -1.45634 -8.74277 0.000583009 68 -1.45634 -8.74277 0.000583009 69 -1.45634 -8.74277 0.000583009 70 -1.45634 -8.74277 0.000583009 71 -1.45634 -8.74277 0.000583009 72 -1.45634 -8.74277 0.000583009 73 -1.45634 -8.74277 0.000583009 74 -1.45634 -8.74277 0.000583009 75 -1.45634 -8.74277 0.000583009 76 -1.45634 -8.74277 0.000583009 77 -1.45634 -8.74277 0.000583009 78 -1.45634 -8.74277 0.000583009 79 -1.45634 -8.74277 0.000583009 3. Uang Model ARI (1)

ARIMA Model: uang

Estimates at each iteration Iteration SSE Parameters 0 200.537 0.100 0.093 1 169.856 -0.050 0.067 2 147.285 -0.200 0.045 3 132.808 -0.350 0.024 4 126.414 -0.500 0.007 5 126.071 -0.542 0.004 6 126.070 -0.544 0.003 7 126.070 -0.544 0.003 Relative change in each estimate less than 0.0010 Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P AR 1 -0.5438 0.1461 -3.72 0.001 Constant 0.0034 0.3304 0.01 0.992 Mean 0.0022 0.2140 Number of observations: 35 Residuals: SS = 126.067 (backforecasts excluded) MS = 3.820 DF = 33 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 6.1 6.1 * * DF 10 22 * * P-Value 0.807 1.000 * *

Page 159: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Forecasts from period 31 95 Percent Limits Period Forecast Lower Upper Actual 32 0.00950 -3.82216 3.84116 0.01979 33 -0.00181 -4.36337 4.35975 0.00157 34 0.00434 -4.50200 4.51068 -0.00416 35 0.00099 -4.54727 4.54926 0.02943 36 0.00281 -4.55778 4.56340 37 0.00182 -4.56240 4.56605 38 0.00236 -4.56294 4.56767 39 0.00207 -4.56355 4.56769 40 0.00223 -4.56349 4.56795 41 0.00214 -4.56360 4.56789 42 0.00219 -4.56356 4.56794 43 0.00216 -4.56359 4.56792 44 0.00218 -4.56358 4.56793 45 0.00217 -4.56359 4.56793 46 0.00217 -4.56358 4.56793 47 0.00217 -4.56358 4.56793 48 0.00217 -4.56358 4.56793 49 0.00217 -4.56358 4.56793 50 0.00217 -4.56358 4.56793 51 0.00217 -4.56358 4.56793 52 0.00217 -4.56358 4.56793 53 0.00217 -4.56358 4.56793 54 0.00217 -4.56358 4.56793 55 0.00217 -4.56358 4.56793 56 0.00217 -4.56358 4.56793 57 0.00217 -4.56358 4.56793 58 0.00217 -4.56358 4.56793 59 0.00217 -4.56358 4.56793 60 0.00217 -4.56358 4.56793 61 0.00217 -4.56358 4.56793 62 0.00217 -4.56358 4.56793 63 0.00217 -4.56358 4.56793 64 0.00217 -4.56358 4.56793 65 0.00217 -4.56358 4.56793 66 0.00217 -4.56358 4.56793 67 0.00217 -4.56358 4.56793 68 0.00217 -4.56358 4.56793 69 0.00217 -4.56358 4.56793 70 0.00217 -4.56358 4.56793 71 0.00217 -4.56358 4.56793 72 0.00217 -4.56358 4.56793 73 0.00217 -4.56358 4.56793 74 0.00217 -4.56358 4.56793 75 0.00217 -4.56358 4.56793 76 0.00217 -4.56358 4.56793 77 0.00217 -4.56358 4.56793 78 0.00217 -4.56358 4.56793 79 0.00217 -4.56358 4.56793 4. Kurs

model ARI (1)

ARIMA Model: d2 kurs Estimates at each iteration Iteration SSE Parameters 0 0.743664 0.100 0.088 1 0.528990 -0.050 0.063 2 0.389263 -0.200 0.042 3 0.303023 -0.350 0.023 4 0.259293 -0.500 0.007 5 0.249554 -0.620 -0.003 6 0.249528 -0.627 -0.003 7 0.249528 -0.627 -0.003 Unable to reduce sum of squares any further

Page 160: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P AR 1 -0.6271 0.1377 -4.56 0.000 Constant -0.00255 0.01513 -0.17 0.868 Mean -0.001564 0.009301 Number of observations: 34 Residuals: SS = 0.249191 (backforecasts excluded) MS = 0.007787 DF = 32 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 11.8 24.3 * * DF 10 22 * * P-Value 0.299 0.333 * * Forecasts from period 31 95 Percent Limits Period Forecast Lower Upper Actual 32 0.010339 -0.162657 0.183334 -0.048856 33 -0.009029 -0.213229 0.195171 0.002394 34 0.003117 -0.212120 0.218354 0.050375 35 -0.004500 -0.223925 0.214925 36 0.000277 -0.220774 0.221328 37 -0.002719 -0.224406 0.218968 38 -0.000840 -0.222777 0.221097 39 -0.002018 -0.224053 0.220017 40 -0.001279 -0.223353 0.220794 41 -0.001743 -0.223831 0.220346 42 -0.001452 -0.223547 0.220642 43 -0.001634 -0.223731 0.220463 44 -0.001520 -0.223618 0.220578 45 -0.001592 -0.223690 0.220506 46 -0.001547 -0.223645 0.220552 47 -0.001575 -0.223674 0.220523 48 -0.001557 -0.223656 0.220541 49 -0.001568 -0.223667 0.220530 50 -0.001562 -0.223660 0.220537 51 -0.001566 -0.223664 0.220533 52 -0.001563 -0.223662 0.220535 53 -0.001565 -0.223663 0.220534 54 -0.001564 -0.223662 0.220535 55 -0.001564 -0.223663 0.220534 56 -0.001564 -0.223663 0.220534 57 -0.001564 -0.223663 0.220534 58 -0.001564 -0.223663 0.220534 59 -0.001564 -0.223663 0.220534 60 -0.001564 -0.223663 0.220534 61 -0.001564 -0.223663 0.220534 62 -0.001564 -0.223663 0.220534 63 -0.001564 -0.223663 0.220534 64 -0.001564 -0.223663 0.220534 65 -0.001564 -0.223663 0.220534 66 -0.001564 -0.223663 0.220534 67 -0.001564 -0.223663 0.220534 68 -0.001564 -0.223663 0.220534 69 -0.001564 -0.223663 0.220534 70 -0.001564 -0.223663 0.220534 71 -0.001564 -0.223663 0.220534 72 -0.001564 -0.223663 0.220534 73 -0.001564 -0.223663 0.220534 74 -0.001564 -0.223663 0.220534 75 -0.001564 -0.223663 0.220534 76 -0.001564 -0.223663 0.220534 77 -0.001564 -0.223663 0.220534 78 -0.001564 -0.223663 0.220534 79 -0.001564 -0.223663 0.220534

Page 161: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 162: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 163: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 164: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 165: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 166: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 167: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 168: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 169: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 170: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 171: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 172: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 173: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 174: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Page 175: ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSET …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20503/1... · Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan

Lampiran 7 : Two-Sample T-Test and CI: APT, CAPM

Two-sample T for APT vs CAPM

N Mean StDev SE Mean

APT 14 0.502 0.631 0.17

CAPM 14 0.0799 0.0223 0.0060

Difference = mu (APT) - mu (CAPM)

Estimate for difference: 0.422129

95% CI for difference: (0.075054, 0.769203)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 2.50 P-Value = 0.019 DF = 26

Both use Pooled StDev = 0.4467