analisis pengembangan produk susu murni dan yoghurt...

23
3 rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Rangka Keputusan Bisnis The encouraging factors to implement product development is advance of science and technology, change of consumer's demands due to change taste, competition and a requirement to improve profit. The research is intended to figure out and anylyze the tools applied in the PT MSA 's product development and its alternatives. Quality Function Deployment (QFD) is used to find product attributes for consumer's demand, company's performance, level of interest, technical paramaters. an requirement of process and quality procedures to improve products. Design study is a quantitative research method with two kinds of validity, namely external and internal validity. QFD application in PT. MSA resulted 15 product attributes demanded by consumers and those are interpreted in 9 technical parameters in Flouse of Quality (FIOQ) for fresh milk in package, while for yoghurt, it has 15 product attributes interpreted in 8 parameters in Flouse of Quality (FIOQ). PT. MSA will conduct their business decision for the product development based on the step of priority for yoghurt product because it can increase total sales, overcoming the weakness of marketing comparison with fresh milk in package. Keywords: Product development, Quality Function Deployment, Business Decision. PENDAHULUAN Gizi yang cukup memiliki peran yang penting selama usia sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak mendapatkan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang maksimal. Di dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tersebut seorang anak membutuhkan sejumlah zat gizi yang barns didapatkan dan konsumsi pangan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dianjurkan setiap harinya (Brown, 2005). Susu merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap yang dapat menunjang proses pertumbuhan (Almatsier, 2002). Seseorang yang mengonsumsi susu dalam jumlah yang rendah pada saat anak-anak, akan menghalangi mereka dalam mencapai kepadatan tulang maksimum (peak bone mass) saat dewasa sehingga akan terjadi penurunan masa tulang dan dapat .Susu merupakan salah satu bahan makanan hewani yang sangat penting bagi manusia. Dikaji dari nilai gizinya tersebut, susu mempunyai banyak kegunaan bagi kehidupan manusia. Jika dibandingkan dengan bahan makanan lain, susu adalah bahan makanan yang mendekati kesempurnaan. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh protein susu dapat dicerna tubuh. Oleh karena itu susu menjadi bahan makanan yang penting dalam menu empat sehat lima sempurna, yaitu sebagai penyempurna susunan makanan sehari-hari. (Studi kasus pada PT. MSA) Okky Rizkia Yustian Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama Okky .rizkia @ widyatama. ac. id ABSTRACT Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 199 3'° Economics & Business /?e R earcn Festival 13 November 2014 Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Rangka Keputusan Bisnis The encouraging factors to implement product development is advance of science and technology, change of consumer's demands due to change taste, competition and a requirement to improve profit. The research is intended to figure out and anylyze the tools applied in the PT MSA's product development and its alternatives. Quality Function Deployment (QFD) is used to find product attributes for consumer's demand, company's performance, level of interest, technical paramaters, an requirement of process and quality procedures to improve products. Design study is a quantitative research method with two kinds of validity, namely external and internal validity. QFD application in PT. MSA resulted 15 product attributes demanded by consumers and those are interpreted in 9 technical parameters in House of Quality (HOQ) for fresh milk in package, while for yoghurt, it has 15 product attributes interpreted in 8 parameters in House of Quality (HOQ). PT. MSA will conduct their business decision for the product development based on the step of priority for yoghurt product because it can increase total sales, overcoming the weakness of marketing comparison with fresh milk in package. Keywords: Product development, Quality Function Deployment, Business Decision. PENDAHULUAN Gizi yang cukup memiliki peran yang penting selama usia sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak mendapatkan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang maksimal. Di dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tersebut seorang anak membutuhkan sejumlah zat gizi yang harus didapatkan dari konsumsi pangan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dianjurkan setiap harinya (Brown, 2005). Susu merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap yang dapat menunjang proses pertumbuhan (Almatsier, 2002). Seseorang yang mengonsumsi susu dalam jumlah yang rendah pada saat anak-anak, akan menghalangi mereka dalam mencapai kepadatan tulang maksimum (peak bone mass) saat dewasa sehingga akan terjadi penurunan masa tulang dan dapat .Susu merupakan salah satu bahan makanan hewani yang sangat penting bagi manusia. Dikaji dari nilai gizinya tersebut, susu mempunyai banyak kegunaan bagi kehidupan manusia. Jika dibandingkan dengan bahan makanan lain, susu adalah bahan makanan yang mendekati kesempumaan. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh protein susu dapat dicerna tubuh. Oleh karena itu susu menjadi bahan makanan yang penting dalam menu empat sehat lima sempurna, yaitu sebagai penyempurna susunan makanan sehari-hari. (Studi kasus pada PT. MSA) Okky Rizkia Yustian Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama Okky .rizkia @ widyatama. acid ABSTRACT Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 199

Upload: vuminh

Post on 01-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt Menggunakan

Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Rangka Keputusan

Bisnis

The encouraging factors to implement product development is advance of science and technology, change of consumer's demands due to change taste, competition and a requirement to improve profit. The research is intended to figure out and anylyze the tools applied in the PT MSA 's product development and its alternatives. Quality Function Deployment (QFD) is used to find product attributes for consumer's demand, company's performance, level of interest, technical paramaters. an requirement of process and quality procedures to improve products. Design study is a quantitative research method with two kinds of validity, namely external and internal validity. QFD application in PT. MSA resulted 15 product attributes demanded by consumers and those are interpreted in 9 technical parameters in Flouse of Quality (FIOQ) for fresh milk in package, while for yoghurt, it has 15 product attributes interpreted in 8 parameters in Flouse of Quality (FIOQ). PT. MSA will conduct their business decision for the product development based on the step of priority for yoghurt product because it can increase total sales, overcoming the weakness of marketing comparison with fresh milk in package.

Keywords: Product development, Quality Function Deployment, Business Decision.

PENDAHULUAN

Gizi yang cukup memiliki peran yang penting selama usia sekolah untuk menjamin bahwa

anak-anak mendapatkan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang maksimal. Di dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan tersebut seorang anak membutuhkan sejumlah zat gizi yang barns

didapatkan dan konsumsi pangan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dianjurkan setiap

harinya (Brown, 2005). Susu merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan gizi

lengkap yang dapat menunjang proses pertumbuhan (Almatsier, 2002). Seseorang yang mengonsumsi

susu dalam jumlah yang rendah pada saat anak-anak, akan menghalangi mereka dalam mencapai

kepadatan tulang maksimum (peak bone mass) saat dewasa sehingga akan terjadi penurunan masa

tulang dan dapat .Susu merupakan salah satu bahan makanan hewani yang sangat penting bagi

manusia.

Dikaji dari nilai gizinya tersebut, susu mempunyai banyak kegunaan bagi kehidupan manusia.

Jika dibandingkan dengan bahan makanan lain, susu adalah bahan makanan yang mendekati

kesempurnaan. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh protein susu dapat dicerna tubuh. Oleh

karena itu susu menjadi bahan makanan yang penting dalam menu empat sehat lima sempurna, yaitu

sebagai penyempurna susunan makanan sehari-hari.

(Studi kasus pada PT. MSA)

Okky Rizkia Yustian Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama

Okky .rizkia @ widyatama. ac. id

ABSTRACT

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 199

3'° Economics & Business /?eRearcn Festival 13 November 2014

Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt Menggunakan

Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Rangka Keputusan

Bisnis

The encouraging factors to implement product development is advance of science and technology, change of consumer's demands due to change taste, competition and a requirement to improve profit. The research is intended to figure out and anylyze the tools applied in the PT MSA's product development and its alternatives. Quality Function Deployment (QFD) is used to find product attributes for consumer's demand, company's performance, level of interest, technical paramaters, an requirement of process and quality procedures to improve products. Design study is a quantitative research method with two kinds of validity, namely external and internal validity. QFD application in PT. MSA resulted 15 product attributes demanded by consumers and those are interpreted in 9 technical parameters in House of Quality (HOQ) for fresh milk in package, while for yoghurt, it has 15 product attributes interpreted in 8 parameters in House of Quality (HOQ). PT. MSA will conduct their business decision for the product development based on the step of priority for yoghurt product because it can increase total sales, overcoming the weakness of marketing comparison with fresh milk in package.

Keywords: Product development, Quality Function Deployment, Business Decision.

PENDAHULUAN

Gizi yang cukup memiliki peran yang penting selama usia sekolah untuk menjamin bahwa

anak-anak mendapatkan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang maksimal. Di dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan tersebut seorang anak membutuhkan sejumlah zat gizi yang harus

didapatkan dari konsumsi pangan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dianjurkan setiap

harinya (Brown, 2005). Susu merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan gizi

lengkap yang dapat menunjang proses pertumbuhan (Almatsier, 2002). Seseorang yang mengonsumsi

susu dalam jumlah yang rendah pada saat anak-anak, akan menghalangi mereka dalam mencapai

kepadatan tulang maksimum (peak bone mass) saat dewasa sehingga akan terjadi penurunan masa

tulang dan dapat .Susu merupakan salah satu bahan makanan hewani yang sangat penting bagi

manusia.

Dikaji dari nilai gizinya tersebut, susu mempunyai banyak kegunaan bagi kehidupan manusia.

Jika dibandingkan dengan bahan makanan lain, susu adalah bahan makanan yang mendekati

kesempumaan. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh protein susu dapat dicerna tubuh. Oleh

karena itu susu menjadi bahan makanan yang penting dalam menu empat sehat lima sempurna, yaitu

sebagai penyempurna susunan makanan sehari-hari.

(Studi kasus pada PT. MSA)

Okky Rizkia Yustian Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama

Okky .rizkia @ widyatama. acid

ABSTRACT

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 199

Page 2: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Selama ini masyarakat menyetorkan perahan susu murninya ke KPSBU (Koperasi Peternak

Susu Bandung Utaraj. Pendirian koperasi peternak sapi ini karena sadarnya akan potensi yang sangat

besar di daerah Lembang. Para peternak menjual susu perahan per liternya sebesar Rp 4.300, terlihat

begitu rendahnya harga yang ditawarkan oleh KPSBU sehingga PT. MSA berniat untuk menjual

langsung olahan susu murninya ke konsumen. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan laba bersih yang

diperoleh selama ini.

Namun kendala pemasaran sangat mempengaruhi berkembangnya usaha tersebut, bahwa

semakin tingginya budaya minum susu, maka produksi susu kemasan tersebut akan semakin

dibutuhkan. Terlebih, sekarang ini budaya konsumsi susu sapi segar sedang ditingkatkan sehingga

industri kemasan susu segar menjadi salah satu pilihan masyarakat. Selain itu hal-hal lain seperti

penentuan harga, saluran pemasaran, promosi produk tidak dilakukan dengan baik sehingga

kecenderungan dilakukan penjualan hanya mengejar omset penjualan sesaat, mengakibatkan peternak

tidak memiliki posisi tawar akan produk susu murni yang dihasilkan sccara berkesinambungan.

Apabila kondisi tersebut secara terus menerus berlangsung tanpa ada perbaikan menyebabkan produk

susu murni susah untuk diterima di pasaran.

PT. MSA akan melakukan pengembangan produk susu murni. Oleh karena itu diperlukan

suatu pengembangan produk susu murni berdasarkan bauran pemasar an dengan menggunakan metode

Quality Function Deployment (QFD), sehingga diharapkan terdapat peningkatan kualitas produk susu

murni yang sesuai denan harapan konsumen. Dalam metode QFD, dilakukan suatu kegiatan

benchmaking untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu produk dibandingkan dengan

produk pesaing lainnya. Sistem ini untuk meningkatkan keselurahan kualitas menuju pencapaian

keunggulan bersaing yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh (total)

anggota organisasi. Hasil dan implementasi QFD akan menghasilkan suatu rumah mutu (House Of

Quality/ HOQ) yang akan menjadi informasi dalam pengembangan produk. Dengan menggunakan

aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) pada pengembangan produk susu murni, diharapkan akan menghasilkan varian produk susu murni yang berkualitas. Alat analisis ini

diharapkan dapat menjembatani proses peningkatan kualitas produk susu murni berdasarkan aspek

bauran pemasaran dengan selera pasar. Hasil pengembangan produk susu murni berdasarkan bauran

pemasaran diharapkan bisa menjadi solusi pasti untuk perkembangan usaha susu murni sehingga susu

murni yang dihasilkan dapat menjadi komoditi yang potensial dan dapat bersaing.

Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan antara susu murni dalam kemasan dan

yoghurt. Dan pengolahan dan pemasaran susu murni dalam kemasan, tantangan besar adalah masih

sulitnya mengubah kebiasaan konsumsi susu masyarakat yang selama ini masih suka produk susu

kental manis. Padahal di berbagai negara maju, susu segar- dalam kemasan menjadi pilihan utama

yang ditunjang budaya minum susu yang sudah memasyarakat untuk kepentingan kesehatan.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana QFD digunakan dalam analisis pengembangan produk pada PT. Murpi

2. Bagaimana hasil analisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu murni kemasan dan

yoghurt

3. Bagaimana memilih alternatif dari hasil analisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu

murni kemasan dan yoghurt

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 200

3'° Economics & Business Rm^aron Festival 13 November 2014

Selama ini masyarakat menyetorkan perahan susu murninya ke KPSBU (Koperasi Peternak

Susu Bandung Utara). Pendirian koperasi peternak sapi ini karena sadarnya akan potensi yang sangat

besar di daerah Lembang. Para peternak menjual susu perahan per litemya sebesar Rp 4.300, terlihat

begitu rendahnya harga yang ditawarkan oleh KPSBU sehingga PT. MSA bemiat untuk menjual

langsung olahan susu murninya ke konsumen. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan laba bersih yang

diperoleh selama ini.

Namun kendala pemasaran sangat mempengaruhi berkembangnya usaha tersebut, bahwa

semakin tingginya budaya minum susu, maka produksi susu kemasan tersebut akan semakin

dibutuhkan. Terlebih, sekarang ini budaya konsumsi susu sapi segar sedang ditingkatkan sehingga

industri kemasan susu segar menjadi salah satu pilihan masyarakat. Selain itu hal-hal Iain seperti

penentuan harga, saluran pemasaran, promosi produk tidak dilakukan dengan baik sehingga

kecenderungan dilakukan penjualan hanya mengejar omset penjualan sesaat, mengakibatkan peternak

tidak memiliki posisi tawar akan produk susu murni yang dihasilkan secara berkesinambungan.

Apabila kondisi tersebut secara terus menerus berlangsung tanpa ada perbaikan menyebabkan produk

susu murni susah untuk diterima di pasaran.

PT. MSA akan melakukan pengembangan produk susu murni. Oleh karena itu diperlukan

suatu pengembangan produk susu murni berdasarkan bauran pemasaran dengan menggunakan metode

Quality Function Deployment (QFD), sehingga diharapkan terdapat peningkatan kualitas produk susu

murni yang sesuai denan harapan konsumen. Dalam metode QFD, dilakukan suatu kegiatan

benchmaking untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu produk dibandingkan dengan

produk pesaing lainnya. Sistem ini untuk meningkatkan keselurahan kualitas menuju pencapaian

keunggulan bersaing yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh (total)

anggota organisasi. Hasil dari implementasi QFD akan menghasilkan suatu rumah mutu (House Of

Quality/ HOQ) yang akan menjadi informasi dalam pengembangan produk. Dengan menggunakan

aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) pada pengembangan produk susu murni,

diharapkan akan menghasilkan varian produk susu murni yang berkualitas. Alat analisis ini

diharapkan dapat menjembatani proses peningkatan kualitas produk susu murni berdasarkan aspek

bauran pemasaran dengan selera pasar. Hasil pengembangan produk susu murni berdasarkan bauran

pemasaran diharapkan bisa menjadi solusi pasti untuk perkembangan usaha susu murni sehingga susu

murni yang dihasilkan dapat menjadi komoditi yang potensial dan dapat bersaing.

Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan antara susu murni dalam kemasan dan

yoghurt. Dari pengolahan dan pemasaran susu murni dalam kemasan, tantangan besar adalah masih

sulitnya mengubah kebiasaan konsumsi susu masyarakat yang selama ini masih suka produk susu

kental manis. Padahal di berbagai negara maju, susu segar dalam kemasan menjadi pilihan utama

yang ditunjang budaya minum susu yang sudah memasyarakat untuk kepentingan kesehatan.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut;

1. Bagaimana QFD digunakan dalam analisis pengembangan produk pada PT. Murpi

2. Bagaimana hasil analisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu murni kemasan dan

yoghurt

3. Bagaimana memilih alternatif dari hasil analisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu

murni kemasan dan yoghurt

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 200

Page 3: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

4. Bagaimana keputusan bisnis yang dibuat berdasarkan analisis QFD oleh PT. Muipi

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis QFD yang digunakan dalam analisis pengembangan produk

pada PT. Murpi

2. Untuk mengetahui dan menganalisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu murni

kemasan dan yoghurt

3. Untuk mengetahui dan menganalisis alternatif dari basil analisis QFD dalam analisis

pengembangan produk susu murni kemasan dan yoghurt

4. Untuk mengetahui dan menganalisis keputusan bisnis yang dibuat berdasarkan analisis QFD oleh

PT. Murpi

Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan bagi perusahaan

untuk mengetahui keinginan konsumen, bagaimana strategi pengembangan produk, dan sebagai

masukan yang bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan

datang.

2. Bagi pihak lain

Penelitian yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai penelitian lebih lanjut sebagai bahan

referensi bagi peneliti yang akan mengambil topik permasalahan yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Produk Baru

Produk baru meliputi produk asli, produk yang ditingkatkan, produk yang dimodifikasi, dan

merek baru. Pengertian produk baru selain dilihat dari tujuan perusahaan, kita juga perlu berusaha

agar konsumen dapat memandang produk tersebut adalah produk baru.

Menurut kantor konsultan Bootz, Allen dan Hamilton yang dikutip oleh Kotler

dialihabahasakan Hendra Teguh (2002: 374) mengidentifikasi ada enam kategori produk baru yaitu:

1. Produk baru bagi dunia

Produk baru yang menciptakan suatu pasar yang sama sekali baru.

2. Uini produk baru

Produk baru yang memungkinkan perusahaan memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama

3. Tambahan pada lini produk yang telah ada

Produk-produk yang melengkapi suatu lini produk perusahaan yang telah mantap (ukuran,

kemasan, rasa dan laindain).

4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada

Produk baru yang memberikan kinerja yang telah lebih baik atau nilai yang dianggap lebih hebat

dan menggantikan produk yang telah ada.

5. Penentuan kembali posisi (repositioining)

Produk yang telah ada diarahkan ke pasar atau segmen pasar baru.

6. Pengurangan biaya

Produk baru yang menyediakan kinerja serupa dengan harga lebih murah.

kali.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 201

3'° Economics & Business Repearon Festival 13 November 2014

4. Bagaimana keputusan bisnis yang dibuat berdasarkan analisis QFD oleh PT. Murpi

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis QFD yang digunakan dalam analisis pengembangan produk

pada PT. Murpi

2. Untuk mengetahui dan menganalisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu mumi

kemasan dan yoghurt

3. Untuk mengetahui dan menganalisis alternatif dari basil analisis QFD dalam analisis

pengembangan produk susu murni kemasan dan yoghurt

4. Untuk mengetahui dan menganalisis keputusan bisnis yang dibuat berdasarkan analisis QFD oleh

PT. Murpi

Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan bagi perusahaan

untuk mengetahui keinginan konsumen, bagaimana strategi pengembangan produk, dan sebagai

masukan yang bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan

datang.

2. Bagi pihak lain

Penelitian yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai penelitian lebih lanjut sebagai bahan

referensi bagi peneliti yang akan mengambil topik permasalahan yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Produk Baru

Produk baru melipuT produk asli, produk yang ditingkatkan, produk yang dimodifikasi, dan

merek baru. Pengertian produk baru selain dilihat dari tujuan perusahaan, kita juga perlu berusaha

agar konsumen dapat memandang produk tersebut adalah produk baru.

Menurut kantor konsultan Bootz, Allen dan Hamilton yang dikutip oleh Kotler

dialihabahasakan Hendra Teguh (2002: 374) mengidentifikasi ada enam kategori produk baru yaitu:

1. Produk baru bagi dunia

Produk baru yang menciptakan suatu pasar yang sama sekali baru.

2. Uini produk baru

Produk baru yang memungkinkan perusahaan memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama

3. Tambahan pada lini produk yang telah ada

Produk-produk yang melengkapi suatu lini produk perusahaan yang telah mantap (ukuran,

kemasan, rasa dan laindain).

4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada

Produk baru yang memberikan kinerja yang telah lebih baik atau nilai yang dianggap lebih hebat

dan menggantikan produk yang telah ada.

5. Penentuan kembali posisi (repositioining)

Produk yang telah ada diarahkan ke pasar atau segmen pasar baru.

6. Pengurangan biaya

Produk baru yang menyediakan kinerja serupa dengan harga lebih murah.

kali.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 201

Page 4: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Pengertian Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu

organisasi yang efektif dalam mengelola proses pengembangan produk baru. Manajemen puncak

paling bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru.

Menurut Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Sarwiji (2001: 409), pengertian

pengembangan produk baru sebagai berikut:

"Pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik agar

meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan"

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel dialihbahasakan oleh David Octarevia (2001: 450)

adalah:

"Pengembangan produk mempakan strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk

baru yang dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru kedalam produk yang

dapat dipasarkan"

Berdasarkan definisi di atas, pengertian pengembangan produk adalah usaha yang dilakukan

perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan. Pengembangan produk dapat berupa

perbaikan dari produk yang sudah ada atau berusaha menciptakan produk baru untuk diproses dan

dipasarkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar saat ini.

Definisi Quality F unction Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan pengembangan

produk/jasa sccara terstruktur yang memungkinkan tim pengembang mendefinisikan sccara jelas

kebutuhan dan harapan tersebut dan mengevaluasi kemampuan produk atau jasa sccara sistematik

untuk memenuhi kebutuhan dan harapan tersebut. (Wahyu, 2003: 184).

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk

menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan

teknis yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan

bertindak (Nasution, 2001: 52).

Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut "suara dari pelanggan" (voice of the customer). Pekerjaan dari

tim QFD adalah mendengar suara dari pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara pelanggan dan

kemudian berianjut melalui 4 aktivitas utama yaitu (Gaspersz, 2001:42)

1. Perencanaan Produk (Product Planning)

Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan kedalam kebutuhan-kebutuhan teknik (technical

requirements).

2. Desain Produk (Product Design)

Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik kedalam kar akteristik komponen.

3. Perencanaan Proses (Process Planning)

Mengedentifikasikan langkah-langkah proses dan parameter-parameter serta menerjemahkan

kedalam karakteristik proses.

4. Perencanaan Pengendalian Proses (Process Planning Control)

Menetapkan atau menetukan metode-metode pengendalian untuk mengendalikan karakteristik

proses.

feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis 202 aSS Universitas Kristen Satya Wacana

3'° Economics & Business Researon Festival 13 November 2014

Pengertian Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu

organisasi yang efektif dalam mengelola proses pengembangan produk baru. Manajemen puncak

paling bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru.

Menurut Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Sarwiji (2001; 409), pengertian

pengembangan produk baru sebagai berikut:

"Pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik agar

meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan"

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel dialihbahasakan oleh David Octarevia (2001: 450)

adalah:

"Pengembangan produk mempakan strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk

baru yang dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru kedalam produk yang

dapat dipasarkan"

Berdasarkan definisi di atas, pengertian pengembangan produk adalah usaha yang dilakukan

perusahaan untuk menghindari penumnan volume penjualan. Pengembangan produk dapat berupa

perbaikan dari produk yang sudah ada atau berusaha menciptakan produk baru untuk diproses dan

dipasarkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar saat ini.

Definisi Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan pengembangan

produk/jasa secara terstruktur yang memungkinkan tim pengembang mendefinisikan secara jelas

kebutuhan dan harapan tersebut dan mengevaluasi kemampuan produk atau jasa secara sistematik

untuk memenuhi kebutuhan dan harapan tersebut. (Wahyu, 2003: 184).

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk

menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan

teknis yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan

bertindak (Nasution, 2001: 52).

Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut "suara dari pelanggan" (voice of the customer). Pekerjaan dari

tim QFD adalah mendengar suara dari pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara pelanggan dan

kemudian berlanjut melalui 4 aktivitas utama yaitu (Gaspersz, 2001:42)

1. Perencanaan Produk (Product Planning)

Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan kedalam kebutuhan-kebutuhan teknik (technical

requirements).

2. Desain Produk (Product Design)

Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik kedalam karakteristik komponen.

3. Perencanaan Proses (Process Planning)

Mengedentifikasikan langkah-langkah proses dan parameter-parameter serta menerjemahkan

kedalam karakteristik proses.

4. Perencanaan Pengendalian Proses (Process Planning Control)

Menetapkan atau menetukan metode-metode pengendalian untuk mengendalikan karakteristik

proses.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 202

Page 5: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Tahapan-tahapan pengimplementasian Quality Function Deployment (QFD) secara umum ada

tiga fase:

1. Fase pengumpulan suara konsumen (Voice of Customer)

2. Fase penyusunan rumah kualitas (Flouse of Quality)

3. Fase analisa dan interpretasi

Matrik House of Quality

Metode QFD adalah prosedur yang sistematis untuk melukiskan keinginan pelanggan dan

menginterpretasikannya dalam hal kekhususan produk dan karakteristik proses. Dalam QFD, suatu

matriks yang saling berhubungan dikembangkan untuk menetapkan hubungan antara keinginan

pelanggan dan parameter teknik dari produk atau jasa.

Harus dicatat bahwa QFD dapat diterapkan untuk menganalisis pelayanan jasa seperti halnya

perencanaan dan pabrikasi suatu produk. Dan banyaknya matriks digunakan untuk menganalisa bisa

sedikit (1) atau banyak tergantung kebutuhan. Pada sisi tangan kiri (bagian 1), terdiri dari daftar input

yang berisi keinginan dari konsumen. Masukan diterjemahkan ke dalam output yang teknis, yang

dimasukkan di bagian 2 dari matriks itu. Output dari matriks 2 menjadi input untuk matriks bagian 3,

seperti terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 1. Pengembangan Matriks House of Quality

(Sumber: Groover, 2005: 769)

Technical Reqiirionenila

Outpiii

i -

Prccesa Requlnehieni

Outpn Oualify

Piixjedurts

n ^

Pengertian Atribut Produk

Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang sering dijadikan dasar

pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2003). Atribut produk

mempunyai pengaruh yang cukup besar pada persepsi konsumen terhadap suatu produk, karena di

dalamnya terdapat unsur-unsur yang memberikan manfaat atas produk itu sendiri, karenanya semakin

kuat manfaaat dan keunggulan atribut atas sebuah produk, maka akan memberi nilai lebih atas uatu

produk tersebut

Strategi Pemasaran

Menurut Schnars (1998) yang menjadi fokus strategi pemasaran khususnya pada tingkat

makro adalah variabel bauran pemasaran, yang terdiri atas

produk, harga, distribusi, dan promosi. Karenanya dalam menetapkan strategi harus mencakup proses

penetapan dan pemilihan harga untuk suatu produk, desain, promosi serta alur distribusinya.

feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis 203 aSS Universitas Kristen Satya Wacana

3'° Economics & Business Refjaron Festival 13 November 2014

Tahapan-tahapan pengimplementasian Quality Function Deployment (QFD) secara umum ada

tiga fase:

1. Fase pengumpulan suara konsumen (Voice of Customer)

2. Fase penyusunan rumah kualitas (House of Quality)

3. Fase analisa dan interpretasi

Matrik House of Quality

Metode QFD adalah prosedur yang sistematis untuk melukiskan keinginan pelanggan dan

menginterpretasikannya dalam hal kekhususan produk dan karakteristik proses. Dalam QFD, suatu

matriks yang saling berhubungan dikembangkan untuk menetapkan hubungan antara keinginan

pelanggan dan parameter teknik dari produk atau jasa.

Harus dicatat bahwa QFD dapat diterapkan untuk menganalisis pelayanan jasa seperti halnya

perencanaan dan pabrikasi suatu produk. Dan banyaknya matriks digunakan untuk menganalisa bisa

sedikit (1) atau banyak tergantung kebutuhan. Pada sisi tangan kiri (bagian 1), terdiri dari daftar input

yang berisi keinginan dari konsumen. Masukan diterjemahkan ke dalam output yang teknis, yang

dimasukkan di bagian 2 dari matriks itu. Output dari matriks 2 menjadi input untuk matriks bagian 3,

seperti terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 1. Pengembangan Matriks House of Quality

(Sumber: Groover, 2005: 769)

E 1 Tertuul

Reqiifitinsrila

a £

P-wjuireffieiC

\ QtJ5i!rt]|i

Pruusdiires

n C:

Pengertian Atribut Produk

Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang sering dijadikan dasar

pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2003). Atribut produk

mempunyai pengaruh yang cukup besar pada persepsi konsumen terhadap suatu produk, karena di

dalamnya terdapat unsur-unsur yang memberikan manfaat atas produk itu sendiri, karenanya semakin

kuat manfaaat dan keunggulan atribut atas sebuah produk, maka akan memberi nilai lebih atas uatu

produk tersebut

Strategi Pemasaran

Menurut Schnars (1998) yang menjadi fokus strategi pemasaran khususnya pada tingkat

makro adalah variabel bauran pemasaran, yang terdiri atas

produk, harga, distribusi, dan promosi. Karenanya dalam menetapkan strategi harus mencakup proses

penetapan dan pemilihan harga untuk suatu produk, desain, promosi serta alur distribusinya.

f Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana \

Page 6: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Tujuan pemasaran untuk membantu perusahaan dalam upayanya untuk menggapai tujuan dan

target perusahaan sccara menyeluruh. Untuk mencapai tujuan pemasaran maka dirancang suatu

strategi pemasaran yang dilakukan dalam

bentuk bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran terdiri dari STP, yaitu Segmenting,

Targeting dan Positioning.

Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen sesudah pembelian tergantung dari kinerja penawaran yang

dibandingkan dengan harapannya. Definisi kepuasan menurut Kotler (2000:42) adalah:

"Kepuasan adalah perasaan senang atau kesan seseorang yang berasal dari perbandingan

antara kesannya terhadap kinerja (atau basil) suatu produk dengan harapan-harapannya".

Penghargaan pelanggan dibentuk berdasarkan pengalaman mereka, saran teman-teman, dan

iklan yang disampaikan perusahaan jasa. Pelanggan memilih memberi jasa berdasarkan harapan ini

dan setelah menikmati jasa tadi mereka akan membandingkannya dengan apa yang mereka harapkan.

Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi tetapi tidak sesuai dengan har apan, konsumen akan

menimbulkan berbagai macam tindakan. Tindakan-tindakan tersebut menurut Tjiptono (2000:154):

1. Tidak melakukan apa-apa

2. Melakukan keluhan secara langsung

3. Memperingatkan teman atau kerabat

4. Mengadu ke media masa

Pengukuran Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan hal yang bersifat kualitatif, subjektif dan abstrak. Namun

demikian bukan berarti terlalu sulit untuk mengukurnya karena berbagai metode untuk mengukur

kepuasan konsumen telah dikembangkan oleh beberapa ahli.

Menurut Kotler yang dukutip oleh Tjiptono (2000:34) Mengidentifikasikan empat metode

untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran

2. Ghost shopping (pembeli bayangan)

3. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang hilang)

4. Survey kepuasan pelanggan

Kerangka Penelitian

Berawal dari analisis SWOT yaitu dengan menganalisa kekuatan (Strength) yang dimilki oleh

susu murni yaitu dengan tersedianya Sumber Daya Alam yang luas, iklim yang mendukung, masa

panen susu yang tidak tergantung musim, susu tanpa bahan pengawet, dan diolah dengan sangat

higienis.

Selain memiliki kekuatan (Strenght), susu murni tentu memiliki kelemahan (Weakness) antara

lain timbulnya produk cacat atau gagal dalam setiap produksi, karena tidak menggunakan bahan

pengawet produk ini tidak dapat bertahan lama, dan banyaknya persaingan.

Peluang (Opportunity) yang ada adalah produksi yang dihasilkan segar dan berkualitas, harga

barang yang menarik dan terjangkau, dan menjual produk dengan kemasaran dan cup.

Hambatan (Treath) adalah susu murni yang dijual setiap harinya tidak selalu habis, kurangnya

informasi tentang peluang pasar, dan produk ini tidak terjual di supermarket atau toko klontongan.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 204

3'° Economics & Business Reeearon Festival 13 November 2014

Tujuan pemasaran untuk membantu perusahaan dalam upayanya untuk menggapai tujuan dan

target perusahaan secara menyeluruh. Untuk mencapai tujuan pemasaran maka dirancang suatu

strategi pemasaran yang dilakukan dalam

bentuk bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran terdiri dari STP, yaitu Segmenting,

Targeting dan Positioning.

Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen sesudah pembelian tergantung dari kinerja penawaran yang

dibandingkan dengan harapannya. Definisi kepuasan menurut Kotler (2000:42) adalah:

"Kepuasan adalah perasaan senang atau kesan seseorang yang berasal dari perbandingan

antara kesannya terhadap kinerja (atau basil) suatu produk dengan harapan-harapannya".

Penghargaan pelanggan dibentuk berdasarkan pengalaman mereka, saran teman-teman, dan

iklan yang disampaikan perusahaan jasa. Pelanggan memilih memberi jasa berdasarkan harapan ini

dan setelah menikmati jasa tadi mereka akan membandingkannya dengan apa yang mereka harapkan.

Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi tetapi tidak sesuai dengan harapan, konsumen akan

menimbulkan berbagai macam tindakan. Tindakan-tindakan tersebut menurut Tjiptono (2000:154):

1. Tidak melakukan apa-apa

2. Melakukan keluhan secara langsung

3. Memperingatkan teman atau kerabat

4. Mengadu ke media masa

Pengukuran Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan hal yang bersifat kualitatif, subjektif dan abstrak. Namun

demikian bukan berarti terlalu sulit untuk mengukumya karena berbagai metode untuk mengukur

kepuasan konsumen telah dikembangkan oleh beberapa ahli.

Menurut Kotler yang dukutip oleh Tjiptono (2000:34) Mengidentifikasikan empat metode

untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran

2. Ghost shopping (pembeli bayangan)

3. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang hilang)

4. Survey kepuasan pelanggan

Kerangka Penelitian

Berawal dari analisis SWOT yaitu dengan menganalisa kekuatan (Strength) yang dimilki oleh

susu murni yaitu dengan tersedianya Sumber Daya Alam yang luas, iklim yang mendukung, masa

panen susu yang tidak tergantung musim, susu tanpa bahan pengawet, dan diolah dengan sangat

higienis.

Selain memiliki kekuatan (Strenght), susu mumi tentu memiliki kelemahan (Weakness) antara

lain timbulnya produk cacat atau gagal dalam setiap produksi, karena tidak menggunakan bahan

pengawet produk ini tidak dapat bertahan lama, dan banyaknya persaingan.

Peluang (Opportunity) yang ada adalah produksi yang dihasilkan segar dan berkualitas, harga

barang yang menarik dan terjangkau, dan menjual produk dengan kemasaran dan cup.

Hambatan (Treath) adalah susu murni yang dijual setiap harinya tidak selalu habis, kurangnya

informasi tentang peluang pasar, dan produk ini tidak terjual di supermarket atau toko klontongan.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 204

Page 7: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Dan analisis SWOT tersebut, maka dipeiiukan perbaikan/ pengembangan produk susu murni.

Pengembangan produk susu murni dilakukan dengan menggunakan Metode Quality Function

Deployment, dimana konsep perbaikan berawal dari "voice of customer" yaitu dengan mengetahui apa

yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni. Setelah diidentifkasi apa

yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, dibuat matriks perencanaan yang berisi hubungan antara

atribut kebutuhan dan keingiaan konsumen dengan karakteristik teknis Selain itu dilakukan

benchmarking dengan mencari referensi pesaing, kemudian membandingkan kinerja susu murni

apakah telah sesuai target atau tidak. Kemudian dilakukan analisis, fokus pengembangan produk

berdasarkan bauran pemasaran, yaitu:

1. Product (Produk), menyesuaikan produk susu murni dengan keinginan konsumen dan dikaitkan

dengan teknis produksi

2. Price (Harga), menyesuaikan harga dengan biaya produksi serta permintaan pasar

3. Place (Tempat/Saluran Distribusi), menganalisa apakah saluran distribusi yang ada telah sesuai

dengan kebutuhan konsumen

4. Promotion (Promosi), melakukan perbaikan jika konsumen membutuhkan dan mengharapkan.

Hubungan Antar Variabel

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, sehingga jumlah variabel sulit untuk

ditentukan, tetapi bukan berarti hubungan antar variabel tidak dapat ditentukan. Dalam penelitian

kualitatif hubungan antar variabel dapat dilakukan dengan analisis domain, dimana dalam analisis

domain ini dilakukan analisis hubungan sematik, yang dibagi menjadi sembilan tipe yaitu

strictinclusion (jenis), spatial (ruang), causeeffect (sebab akibat), rationale (rasional),

locationforaction (lokasi untuk melakukan sesuatu), function (fungsi), meansend (cara mencapai

tujuan), sequence (urutan), dan attribution (atribut). Secara kesekuruhan penelitian kualitatif yang

bersifat holistik dan lebih menekankan kepada proses, maka dalam penelitian ini hubungan antar

variabel lebih bersifat interaktif sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dipendennya.

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni digunakan

hubungan antar variabel yang bersifat interaktif sehingga tidak diketahui mana variabel independen

dan dipendennya. Yang bisa dilakukan adalah analisis domain, yaitu hubungan semantik tipe atribut,

dimana konsumen menyebutkan apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan akan produk susu

murni.

Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen atas atribut yang dibutuhkan dan diinginkan

konsumen adalah bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi, sehingga tidak diketahui mana

variabel independen dan independennya. Dalam hal ini hubungan interaktif jika persepsi konsumen

akan produk susu murni menyatakan bahwa kualitas susu murninya bagus. Artinya produk susu murni

sudah memenuhi keinginan konsumen dan tidak perlu dilakukan perbaikan, tetapi juga sebaliknya jika

dilakukan pengembangan produk berarti bahwa kualitas susu murni masih rendah menurut persepsi

konsumen. Analisis domain yang digunakan adalah analisis semantik tipe atribut.

Untuk mengetahui bagaimana menerjemahkan kebutuhan konsumen akan produk susu murni

kedalam karakteristik produk digunakan hubungan antar variabel bersifat interaktif dan juga

digunakan hubungan antar variabel yang bersifat sebab akibat, sehingga ada variabel dependen dan

independen. Analisis domain yang dilakukan dengan hubungan semantik tipe atribut, tipe fungsi, tipe

urutan, dan cara mencapai tujuan. Konsumen menyebutkan karakteristik susu murni yang diinginkan,

kemudian dihubungkan dengan karakteristik teknis produksi, setelah itu dilakukan analisis, termasuk

melakukan perbandingan dengan pesaing, setelah itu dilakukan konsep perbaikan berdasarkan bauran

pemasaran.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 205

3'° Economics & Business Ro^osron Festival 13 November 2014

Dari analisis SWOT tersebut, maka dipeiiukan perbaikan/ pengembangan produk susu murni.

Pengembangan produk susu murni dilakukan dengan menggunakan Metode Quality Function

Deployment, dimana konsep perbaikan berawal dari "voice of customer" yaitu dengan mengetahui apa

yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni. Setelah diidentifkas apa

yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, dibuat matriks perencanaan yang berisi hubungan antara

atribut kebutuhan dan keingiaan konsumen dengan karakteristik teknis Selain itu dilakukan

benchmarking dengan mencari referensi pesaing, kemudian membandingkan kinerja susu murni

apakah telah sesuai target atau tidak. Kemudian dilakukan analisis, fokus pengembangan produk

berdasarkan bauran pemasaran, yaitu:

1. Product (Produk), menyesuaikan produk susu murni dengan keinginan konsumen dan dikaitkan

dengan teknis produksi

2. Price (Harga), menyesuaikan harga dengan biaya produksi serta permintaan pasar

3. Place (Tempat/Saluran Distribusi), menganalisa apakah saluran distribusi yang ada telah sesuai

dengan kebutuhan konsumen

4. Promotion (Promosi), melakukan perbaikan jika konsumen membutuhkan dan mengharapkan.

Hubungan Antar Yariabel

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, sehingga jumlah variabel sulit untuk

ditentukan, tetapi bukan berarti hubungan antar variabel tidak dapat ditentukan. Dalam penelitian

kualitatif hubungan antar variabel dapat dilakukan dengan analisis domain, dimana dalam analisis

domain ini dilakukan analisis hubungan sematik, yang dibagi menjadi sembilan tipe yaitu

strictinclusion (j60*8)' spatial (ruang), causeeffect (sebab akibat), rationale (rasional),

locationforaction (lokasi untuk melakukan sesuatu), function (fungsi), meansend (cara mencapai

tujuan), sequence (urutan), dan attribution (atribut). Secara kesekuruhan penelitian kualitatif yang

bersifat holistik dan lebih menekankan kepada proses, maka dalam penelitian ini hubungan antar

variabel lebih bersifat interaktif sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dipendennya.

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni digunakan

hubungan antar variabel yang bersifat interaktif sehingga tidak diketahui mana variabel independen

dan dipendennya. Yang bisa dilakukan adalah analisis domain, yaitu hubungan semantik tipe atribut,

dimana konsumen menyebutkan apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan akan produk susu

murni.

Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen atas atribut yang dibutuhkan dan diinginkan

konsumen adalah bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi, sehingga tidak diketahui mana

variabel independen dan independennya. Dalam hal ini hubungan interaktif jika persepsi konsumen

akan produk susu murni menyatakan bahwa kualitas susu murninya bagus. Artinya produk susu murni

sudah memenuhi keinginan konsumen dan tidak perlu dilakukan perbaikan, tetapi juga sebaliknya jika

dilakukan pengembangan produk berarti bahwa kualitas susu murni masih rendah menurut persepsi

konsumen. Analisis domain yang digunakan adalah analisis semantik tipe atribut.

Untuk mengetahui bagaimana menerjemahkan kebutuhan konsumen akan produk susu murni

kedalam karakteristik produk digunakan hubungan antar variabel bersifat interaktif dan juga

digunakan hubungan antar variabel yang bersifat sebab akibat, sehingga ada variabel dependen dan

independen. Analisis domain yang dilakukan dengan hubungan semantik tipe atribut, tipe fungsi, tipe

urutan, dan cara mencapai tujuan. Konsumen menyebutkan karakteristik susu murni yang diinginkan,

kemudian dihubungkan dengan karakteristik teknis produksi, setelah itu dilakukan analisis, termasuk

melakukan perbandingan dengan pesaing, setelah itu dilakukan konsep perbaikan berdasarkan bauran

pemasaran.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 205

Page 8: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Analisis SWOT Pengembangan Susu Murni Produk

Customer Needs

I

Voice of Customer

X

Kinerja Produk

1

Rekomendasi

1

Konsep pengembangan

produk

I Perbandir

Murni dar

igan Susu

i Yoghurt

Keputusan Bisnis

Analisis SWOT

Yoghurt

Gambar 2 Skema Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Desain penelitian

Peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode penelitian kualitatif, karena data yang

diperoleh akan lebih lengkap, lebih mendalam, lebih kredibel, dan bermakna sehingga tujuan

penelitian dapat dicapai. Penelitian dirancang untuk mencari kejelasan data dan kedalaman informasi.

Dengan metode kualitatif mengutamakan proses, sehingga makna akan lebih jelas.

Dalam penelitian kualitatif terdapat dua macam validitas, yaitu validitas internal dan validitas

eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan basil yang

dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah basil penelitian dapat diterapkan

secara generalisasi. Temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi.

Objek Penelitian

Di tahun 2010 Murpi berkembang sebagai salah satu penghasil susu terbesar di kawasan

Lembang yang menyetorkan susunya sebanyak 400 liter per ban kepada koperasi KPSBU yang

nantinya akan dijual kepada salah satu IPS (Industri Pengolahan Susu) di Indonesia.

Pada Tahun 2011 MURPI mendaftarkan ijin usahanya dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT)

menjadi PT MURPI. Tercatat ada 25 tenaga kerja yang bekerja dalam MURPI sekarang.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis ^Qg Universitas Kristen Satya Wacana

^E,S% feb r

3'° Economics & Business Refearon Festival 13 November 2014

Analisis SWOT Pengembangan Susu Murni Produk

Customer Needs

I

Voice of Customer

i

Kinerja Produk

1

Rekomendasi

i

Konsep pengembangan

produk

1 Perbandir

Murni dar

igan Susu

i Yoghurt

Keputusan Bisnis

Analisis SWOT

Yoghurt

Gambar 2 Skema Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Desain penelitian

Peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode penelitian kualitatif, karena data yang

diperoleh akan lebih lengkap, lebih mendalam, lebih kredibel, dan bermakna sehingga tujuan

penelitian dapat dicapai. Penelitian dirancang untuk mencari kejelasan data dan kedalaman informasi.

Dengan metode kualitatif mengutamakan proses, sehingga makna akan lebih jelas.

Dalam penelitian kualitatif terdapat dua macam validitas, yaitu validitas internal dan validitas

eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan basil yang

dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah basil penelitian dapat diterapkan

secara generalisasi. Temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi.

Objek Penelitian

Di tahun 2010 Murpi berkembang sebagai salah satu penghasil susu terbesar di kawasan

Lembang yang menyetorkan susunya sebanyak 400 liter per hari kepada koperasi KPSBU yang

nantinya akan dijual kepada salah satu IPS (Industri Pengolahan Susu) di Indonesia.

Pada Tahun 2011 MURPI mendaftarkan ijin usahanya dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT)

menjadi PT MURPI. Tercatat ada 25 tenaga kerja yang bekerja dalam MURPI sekarang.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis ^Qg Universitas Kristen Satya Wacana » feb

Page 9: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Oprasionalisasi Variabel

Tabel l.Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen

Produk

(Xi)

Nilai

konsumen

a. Kualitas

b. Variasi produk

c. Merkdagang

d. Kemasan

e. Ukuran

Ordinal Kuesioner

Haiga

(X2)

Biaya a. Daftar harga

b. Diskon

c. Periode

pembayaran

Ordinal Kuesioner

Tempat

(X3)

Kenyamanan a. Saluran

distribusi

b. Area

c. Lokasi

d. Gudang

pengangkutan

Ordinal Kuesioner

Promosi

(Xr)

Komunikasi a. Promosi

penjualan

b. Iklan

c. Penjualan

langsung

Ordinal Kuesioner

Pengembangan

Produk

(Y)

Perbaikan

yang terus

menerus

akan produk

susu murni

dan Yoghurt

Produk susu murni

dan Yoghurt

disesuaikan

dengan keinginan

konsumen

Ordinal Kuesioner

Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data yang diperoleh sccara langsung dari objek penelitian yang berupa basil survey, observasi dan

wawancara kepada narasumber sebagai responden melalui kuesioner, penjelasan dan keterangan

dari pihak peternak susu murni pada PT. Murpi.

2. Data Sekunder

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

^E,S% feb r

3'° Economics & Business Re'-earon Festival 13 November 2014

Oprasionalisasi Yariabel

Tabel l.Operasionalisasi Yariabel Penelitian

Yariabel Dimensi Indikator Skala Instrumen

Produk

(Xi)

Niiai

konsumen

a. Kuaiitas

b. Variasi produk

c. Merkdagang

d. Kemasan

e. Ukuran

Ordinal Kuesioner

Harga

(X2)

Biaya a. Daftar harga

b. Diskon

c. Periode

pembayaran

Ordinal Kuesioner

Tempat

(Xs)

Kenyamanan a. Saiuran

distribusi

b. Area

c. Lokasi

d. Gudang

pengangkutan

Ordinal Kuesioner

Promosi

(Xr)

Komunikasi a. Promosi

penjuaian

b. Tklan

c. Penjuaian

langsung

Ordinal Kuesioner

Pengembangan

Produk

(Y)

Perbaikan

yang terus

menerus

akan produk

susu murni

dan Yoghurt

Produk susu murni

dan Yoghurt

disesuaikan

dengan keinginan

konsumen

Ordinal Kuesioner

Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yang berupa basil survey, observasi dan

wawancara kepada narasumber sebagai responden meiaiui kuesioner, penjeiasan dan keterangan

dari pihak peternak susu mumi pada PT. Murpi.

2. Data Sekunder

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana » feb

Page 10: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data berfungsi

sebagai pelengkap data primer, data sekunder dapat diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku,

internet dan catatan yang berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti.

Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan basil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan informasi

yang mendukung penelitian, sehingga data yang diperoleh akan berkualitas. Menurut Sugiyono

(2003; 129) ada beberapa teknik pengumpulan data, dalam penelitian itu teknik pengumpulan data

dilakukan melalui:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner

b. Wawancara

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Sedangkan dalam penelitian ini yang menggunakan metode kualitatif teknik pengumpulan

data dilakukan melalui:

1. Observasi

2. Wawancara mendatam.

3. Kuisioner

4. Triangulasi

Data dan informasi primer untuk menyirsun House of Quality (Rumah Kualitas) dan

pemilihan atribut produk susu murni dikumpulkan melalui wawancara dengan UKM susu murni yang

berada di bawah naungan KPBS. Wawancara dilakukan kepada para pengusaha, Ketua Koperasi,

Bagian Bina Sarana Produksi, dan Bagian Humas. Sedangkan untuk kuisioner diberikan kepada

konsumen pembeli produk susu murni.

Data yang diperoleh dari lapangan akan dianalisa dengan cara deskriptif dengan menggunakan

beberapa teknik analisa statistik yang sesuai dengan kebutuhan

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung, alasan peneliti memilih Masyarakat

Kota Bandung sebagai sampel, karena masyarakat Kota Bandung sudah mewakili berbagai macam

latar belakang, diantaranya pegawai swasta, wiraswasta, mahasiswa dan pel ajar, professional, ibu

rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil, Polisi, Tentara, guru, dan lain-lain.

Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dimana penelitian ini mempunyai tujuan atau

target tertentu dalam memilih sampel. Penelitian ini menggunakan metoda teknik Multistage Cluster

merupakan salah satu bagian dari sampling probabilitas. Samplin klaster ini berkaitan dengan

sampling area yang lebih kecil yang jelas batas-batasanya (Rachmat Kriyantono, 2008:156).

Multistage Cluster

William G. Cochran memberikan gambaran tentang Cluster Sampling sebagai berikut:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 208

3'° Economics & Business R&eearon Festival 13 November 2014

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data berfungsi

sebagai pelengkap data primer, data sekunder dapat diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku,

internet dan catatan yang berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti.

Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan basil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan informasi

yang mendukung penelitian, sehingga data yang diperoleh akan berkualitas. Menurut Sugiyono

(2003; 129) ada beberapa teknik pengumpulan data, dalam penelitian itu teknik pengumpulan data

dilakukan melalui:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner

b. Wawancara

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Sedangkan dalam penelitian ini yang menggunakan metode kualitatif teknik pengumpulan

data dilakukan melalui:

1. Observasi

2. Wawancara mendatam.

3. Kuisioner

4. Triangulasi

Data dan informasi primer untuk menyirsun House of Quality (Rumah Kualitas) dan

pemilihan atribut produk susu mumi dikumpulkan melalui wawancara dengan UKM susu mumi yang

berada di bawah naungan KPBS. Wawancara dilakukan kepada para pengusaha, Ketua Koperasi,

Bagian Bina Sarana Produksi, dan Bagian Humas. Sedangkan untuk kuisioner diberikan kepada

konsumen pembeli produk susu mumi.

Data yang diperoleh dari lapangan akan dianalisa dengan cara deskriptif dengan menggunakan

beberapa teknik analisa statistik yang sesuai dengan kebutuhan

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung, alasan peneliti memilih Masyarakat

Kota Bandung sebagai sampel, karena masyarakat Kota Bandung sudah mewakili berbagai macam

latar belakang, diantaranya pegawai swasta, wiraswasta, mahasiswa dan pelajar, professional, ibu

rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil, Polisi, Tentara, guru, dan lain-lain.

Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dimana penelitian ini mempunyai tujuan atau

target tertentu dalam memilih sampel. Penelitian ini menggunakan metoda teknik Multistage Cluster

mempakan salah satu bagian dari sampling probabilitas. Samplin klaster ini berkaitan dengan

sampling area yang lebih kecil yang jelas batas-batasanya (Rachmat Kriyantono, 2008:156).

Multistage Cluster

William G. Cochran memberikan gambaran tentang Cluster Sampling sebagai berikut:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 208

Page 11: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

" Populasi dibagi kedalam sub-sub unit yang berukuran lebih kecil. Sampel tahap pertama

diperoleh dari pemilihan sebagian atas unit-unit atau lebih dikenal dengan unit primer dan

sampel tahap kedua diperoleh dari pemilihan unit didalam unit primer terpilih."

Klaster ini memiliki beberapa keuntungan: hemat biaya bila klaster didefinisikan dengan

jelas, membantu periset karena tiadanya daftar sampling karaktcristik populasi (parameter) dari

klaster dapat diberlakukan untuk populasi seluruh populasi (Rachmat Kriyantono, 2008: 156).

Mencari ukuran sampel dari data diatas, maka perlu dihitung dengan menggunakan rumus di

bawah ini (Prijana, 2005:42):

n =

n' = n x deff

no deff = V

1 + 110 'p-q^

I n j

_ t2 (p-q) -T d2 U J

Keterangan :

n' = sampel untuk tahap pertama

n = Sampel untuk unit primer

no - sampel asumsi

d = sampling eror

t = koefisien kepercayaan (Coefficient of Confidence)

p & q = parameter proporsional binominal

deff = design effect

N = populasi untuk unit primer

Dari rumus dan data yang tersedia, dapat ditentukan sebagai berikut:

N = 30

d = 00,7 (ditentukan peneliti)

t = 1,96 (95%)

p&q = (50% : 50%)

Setelah melewati beberapa tahap ukuran sampel telah diketahui, yakni dari tiap-tiap kelurahan

hanya dibutuhkan satu unit sampel yaitu satu (1) RW, dengan melakukan teknik acak sederhana

(randomisasi) terpilih:

a. RW 02 dari Kelurahan Sadang Serang yang memiliki 6 RT

b. RW 08 dari Kelurahan Cieumbeluit yang memiliki 6 RT

c. RW 12 dari kelurahan Taman Sari memilki 8 RT

Unit sampel tersebut masih terlalu besar, oleh karena itu peneliti akan melakukan multi-stage

cluster untuk mencari ukuran sampel tahap ke-empat, cara yang dilakukan adalah dengan

mengalihkan jumlah populasi dengan 10% sehingga diperoleh basil perhitungan sebagai berikut:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

^E,S% feb r

3'° Economics & Business Researon Festival 13 November 2014

"Populasi dibagi kedalam sub-sub unit yang berukuran lebih kecil. Sampel tahap pertama

diperoleh dari pemilihan sebagian atas unit-unit atau lebih dikenal dengan unit primer dan

sampel tahap kedua diperoleh dari pemilihan unit didalam unit primer terpilih."

Klaster ini memiliki beberapa keuntungan: hemat biaya bila klaster didefinisikan dengan

jelas, membantu periset karena tiadanya daftar sampling karakteristik populasi (parameter) dari

klaster dapat diberlakukan untuk populasi seluruh populasi (Rachmat Kriyantono, 2008: 156).

Mencari ukuran sampel dari data diatas, maka perlu dihitung dengan menggunakan rumus di

bawah ini (Prijana, 2005:42):

n' = n x deff

n = ■ tlr

1

no =

^n } 11 o

InJ

t2(p.q)

deff = V

v =

v

dN

v t y

n

Keterangan :

n' = sampel untuk tahap pertama

n = Sampel untuk unit primer

no - sampel asumsi

d = sampling eror

t = koefisien kepercayaan (Coefficient of Confidence)

p & q = parameter proporsional binominal

deff = design effect

N = populasi untuk unit primer

Dari rumus dan data yang tersedia, dapat ditentukan sebagai berikut:

N =30

d = 00,7 (ditentukan peneliti)

t = 1,96 (95%)

p&q = (50% : 50%)

Setelah melewati beberapa tahap ukuran sampel telah diketahui, yakni dari tiap-tiap kelurahan

hanya dibutuhkan satu unit sampel yaitu satu (1) RW, dengan melakukan teknik acak sederhana

(randomisasi) terpilih:

a. RW 02 dari Kelurahan Sadang Serang yang memiliki 6 RT

b. RW 08 dari Kelurahan Cieumbeluit yang memiliki 6 RT

c. RW 12 dari kelurahan Taman Sari memilki 8 RT

Unit sampel tersebut masih terlalu besar, oleh karena itu peneliti akan melakukan multi-stage

cluster untuk mencari ukuran sampel tahap ke-empat, cara yang dilakukan adalah dengan

mengalihkan jumlah populasi dengan 10% sehingga diperoleh basil perhitungan sebagai berikut:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana » feb

Page 12: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

a. RW 02 kelurahan Sadang Serang : 6 x 10% = 0,6

b. RW 08 Kelurahan Cieumbeluit : 6 x 10% = 0,6

c. RW 12 Kelurahan Taman Said 8 x 10% = 0,8

Tahap selanjutnya adalah melakukan randomisasi untuk memilih RT yang akan dijadikan

sebagai unit sampel, dari randomisasi terpilih:

a. RT 05 dari RW 02 Kelurahan Sadang Serang sebanyak 34 orang

b. RT 02 dari RW 08 Kelurahan Cieumbeluit sebanyak 21 orang

c. RT 07 dari RW 12 Kelurahan Taman Sari sebanyak 46 orang

Sehingga diketahui unit sampel dari penelitian ini berjumlah 101 orang.

Metode analisis Data

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sab atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Digunakan perangkat lunak Software SPSS 15 for windows

dalam menguji validitas pada penelitian ini.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree

of freedom ( df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Bandingkan nilai Correlated Item -

Total Correlation dengan basil perhitungan r table, jika r hitung lebih bcsar dari r table dan nilai

positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, Imam, 2001: 45).

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 15 for windows

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, Imam,

2001:42).

Pengolahan Data Quality F unction Deployment (QFD)

Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House

Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisis QFD membolehkan lebih dari

satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini

menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan basil analisis yang optimal.

Matrik HOQ

Langkah-langkah pembuatan matrik HOQ adalah sebagai berikut:

1. Menentukan derajat kepentingan tiap atribut:

yoKi

n

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 210

3'° Economics & Business RBe^aron Festival 13 November 2014

a. RW 02 kelurahan Sadang Serang : 6 x 10% = 0,6

b. RW 08 Kelurahan Cieumbeluit : 6 x 10% = 0,6

c. RW 12 Kelurahan Taman Sari : 8 x 10% = 0,8

Tahap selanjutnya adalah melakukan randomisasi untuk memilih RT yang akan dijadikan

sebagai unit sampel, dari randomisasi terpilih:

a. RT 05 dari RW 02 Kelurahan Sadang Serang sebanyak 34 orang

b. RT 02 dari RW 08 Kelurahan Cieumbeluit sebanyak 21 orang

c. RT 07 dari RW 12 Kelurahan Taman Sari sebanyak 46 orang

Sehingga diketahui unit sampel dari penelitian ini berjumlah 101 orang.

Metode analisis Data

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sab atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut. Digunakan perangkat lunak Software SPSS 15 for windows

dalam menguji validitas pada penelitian ini.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree

of freedom ( df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Bandingkan nilai Correlated Item

Total Correlation dengan basil perhitungan r table, jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai

positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, Imam, 2001: 45).

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 15 for windows

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, Imam,

2001:42).

Pengolahan Data Quality Function Deployment (QFD)

Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House

Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisis QFD membolehkan lebih dari

satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini

menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan hasil analisis yang optimal.

Matrik HOQ

Langkah-langkah pembuatan matrik HOQ adalah sebagai berikut:

1. Menentukan derajat kepentingan tiap atribut:

n V DKt

A" =

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 210

Page 13: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Dimana: DKi = Derajat Kepentingan responden ke-i

n =jumlah responden

2. Kinerja atribut produk

I*' r: I

n

Dimana: Ki = Kepuasan responden ke-i

n =jumlah responden

3. Menentukan nilai target dari setiap atribut produk

4. Menentukan rasio perbaikan.

5. Menentukan sales point

6. Menentukan bobot dari setiap atribut produk

Bobot = Derajat Kepentingan x Rasio Perbaikan xSales Point

7. Menentukan normalisasi bobot.

8. Identifikasi parameter teknik (technical requirements)

9. Menentukan interaksi antara keinginan konsumen dengan parameter teknik.

a. Nilai matrik interaksi keinginan konsumen dengan parameter teknik.

KT; = I BT; x Hi

Dimana:

KTi = Nilai absolut parameter teknik setiap atribut

BTi = Kepentingan relatif (bobot) keinginan konsumen yang memiliki hubungan dengan

atribut produk.

Hi = Nilai hubungan keinginan konsumen yang memiliki hubungan dengan atribut

Rasio perbaikan = Nilai target

Kinerja produk

produk.

b. Prioritas Parameter Teknik bcrdasar kepentingan relatif

Parameter teknik absolut Kepentingan relatif = x

Z Parameter teknik absolut Kepentingan relatif = x 100%

Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

1. Identifikasi masalah

^ _ I— Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 211

3'° Economics & Business /?e®earcn Festival 13 November 2014

Dimana: DKi = Derajat Kepentingan responden ke-i

n = jumlah responden

2. Kinerja atribut produk

n

Tv r=l

n

Dimana: Ki = Kepuasan responden ke-i

n = jumlah responden

3. Menentukan nilai target dari setiap atribut produk

4. Menentukan rasio perbaikan.

5. Menentukan sales point

6. Menentukan bobot dari setiap atribut produk

Bobot = Derajat Kepentingan x Rasio Perbaikan xSales Point

7. Menentukan normalisasi bobot.

8. Identifikasi parameter teknik (technical requirements)

9. Menentukan interaksi antara keinginan konsumen dengan parameter teknik.

a. Nilai matrik interaksi keinginan konsumen dengan parameter teknik.

KD = I BTi x Hi

Dimana:

KTi = Nilai absolut parameter teknik setiap atribut

BTi = Kepentingan relatif (bobot) keinginan konsumen yang memiliki hubungan dengan

atribut produk.

Hi = Nilai hubungan keinginan konsumen yang memiliki hubungan dengan atribut

Rasio perbaikan = Nilai target

Kinerja produk

produk.

b. Prioritas Parameter Teknik berdasar kepentingan relatif

Parameter teknik absolut Kepentingan relatif = x

Z Parameter teknik absolut Kepentingan relatif = x 100%

Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

1. Identifikasi masalah

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 211

Page 14: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

2. Proses pengumpulan data diperoleh keterangan mengenai atribut kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan cara wawancara kepada pihak yang dianggap bisa menjawab permasalahan.

3. Identifikasi atribut kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni, atribut ini

digunakan untuk penyusunan kuisioner.

4. Penyusunan dan penyebaran kuisioner basil dari penelitian pendahuluan. Kuisioner disebarkan

kepada konsumen.

5. Pengolahan data basil kuisioner dengan menggunakan metode Borda dan CPI

6. Bobot atribut juga dapat dijadikan skala prioritas perbaikan, kemudian dilakukan perbandingan

dengan pesaing yang dapat diperoleh melalui referensi pesaing.

7. Penerapan metode Quality Function Deployment, dengan membuat matriks (HOQ)

8. Perbaikan/pengembangan produk sesuai dengan keinginan konsumen

Waktu Penelitian (Time horizon)

Time Horizon dalam penelitian ini adalah selama 3 bulan lamanya, dimulai dari menyusunan

proposal penelitian sampai tahap membuat laporan basil penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT.

Murpi yang berlokasi di desa Cikahuripan, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Lembang. Penelitian

berupa observasi dan wawancara yang lakukan dari bulan Maret - Mei 2014. Sedangkan untuk

penyebar an kuisioner dlakukan mulai bulan Mei - Juni 2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tools Yang Digunakan Dalam Pengembangan Produk Pada PT. Murpi

PT. MSA menggunakan tools QFD dalam pengembangan produk susu murni menjadi susu

murni kemasan dan yoghurt. Pada dasarnya metode QFD ini digunakan untuk memastikan bahwa

sebuah perusahaan atau organisasi memusatkan perhatiannya terhadap kebutuhan pelanggan sebelum

setiap perancangan produk dilakukan, namun penerapan QFD ini dapat juga digunakan untuk

mengetahui suara konsumen terhadap suatu produk yang sudah ada untuk pengembangan kualitas

serta untuk mengetahui posisi produk tersebut di dalam persaingan dengan produk merk lain. QFD

digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan suara pelanggan (atribut pelanggan) yang kritis dan

menciptakan suatu hubungan mata rantai yang spesifik antara suara pelanggan dan respon teknis

perusahaan.

Dengan memanfaatkan metode QFD ini suatu tenaga pemasaran dan tim pendesain produk

dapat menjawab pertanyaan seperti berikut: atribut apa yang kritis bagi pelanggan, apa yang menjadi

respon teknis yang penting dalam mendukung atribut pelanggan, dan apakah parameter tar-get respon

teknis sebelum merancang atau mengembangkan kualitas produk. Features dan rancangan desain

produk yang akan dikembangkan pada suatu periodik bukanlah terletak pada selera, opini dan

keinginan individu dalam pemsahaan tersebut melainkan ada "suara" calon atau pelanggan yang

sangat banyak dan beragam yang harus didengar dan dianalisa dengan baik, ditambah lagi dengan

faktor-faktor yang cukup rumit dan kompleks seperti persaingan bisnis yang sangat ketat. Inti dari

metode QFD ini adalah suatu matriks besar yang menghubungkan apa keinginan pelanggan dan

bagaimana suatu produk akan didesain dan diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan.

Tujuan dari QFD sendiri tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan-harapan

pelanggan, tetapi juga berusaha melampaui harapan-harapan pelanggan sebagai cara untuk

berkompetisi dengan saingannya, sehingga konsumen tidak menolak dan tidak complaint, tetapi

malah menginginkan produk itu.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 212

3'° Economics & Business Researon Festival 13 November 2014

2. Proses pengumpulan data diperoleh keterangan mengenai atribut kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan cara wawancara kepada pihak yang dianggap bisa menjawab permasalahan.

3. Identifikasi atribut kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni, atribut ini

digunakan untuk penyusunan kuisioner.

4. Penyusunan dan penyebaran kuisioner basil dari penelitian pendahuluan. Kuisioner disebarkan

kepada konsumen.

5. Pengolahan data basil kuisioner dengan menggunakan metode Borda dan CPI

6. Bobot atribut juga dapat dijadikan skala prioritas perbaikan, kemudian dilakukan perbandingan

dengan pesaing yang dapat diperoleh melalui referensi pesaing.

7. Penerapan metode Quality Function Deployment, dengan membuat matriks (HOQ)

8. Perbaikan/pengembangan produk sesuai dengan keinginan konsumen

Waktu Penelitian (Time horizon)

Time Horizon dalam penelitian ini adalah selama 3 bulan lamanya, dimulai dari menyusunan

proposal penelitian sampai tahap membuat laporan basil penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT.

Murpi yang berlokasi di desa Cikahuripan, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Lembang. Penelitian

berupa observasi dan wawancara yang lakukan dari bulan Maret - Mei 2014. Sedangkan untuk

penyebaran kuisioner dlakukan mulai bulan Mei - Juni 2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tools Yang Digunakan Dalam Pengembangan Produk Pada PT. Murpi

PT. MSA menggunakan tools QFD dalam pengembangan produk susu murni menjadi susu

murni kemasan dan yoghurt. Pada dasamya metode QFD ini digunakan untuk memastikan bahwa

sebuah perusahaan atau organisasi memusatkan perhatiannya terhadap kebutuhan pelanggan sebelum

setiap perancangan produk dilakukan, namun penerapan QFD ini dapat juga digunakan untuk

mengetahui suara konsumen terhadap suatu produk yang sudah ada untuk pengembangan kualitas

serta untuk mengetahui posisi produk tersebut di dalam persaingan dengan produk merk lain. QFD

digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan suara pelanggan (atribut pelanggan) yang kritis dan

menciptakan suatu hubungan mata rantai yang spesifik antara suara pelanggan dan respon teknis

perusahaan.

Dengan memanfaatkan metode QFD ini suatu tenaga pemasaran dan tim pendesain produk

dapat menjawab pertanyaan seperti berikut: atribut apa yang kritis bagi pelanggan, apa yang menjadi

respon teknis yang penting dalam mendukung atribut pelanggan, dan apakah parameter target respon

teknis sebelum merancang atau mengembangkan kualitas produk. Features dan rancangan desain

produk yang akan dikembangkan pada suatu periodik bukanlah terletak pada selera, opini dan

keinginan individu dalam pemsahaan tersebut melainkan ada "suara" calon atau pelanggan yang

sangat banyak dan beragam yang harus didengar dan dianalisa dengan baik, ditambah lagi dengan

faktor-faktor yang cukup rumit dan kompleks seperti persaingan bisnis yang sangat ketat. Inti dari

metode QFD ini adalah suatu matriks besar yang menghubungkan apa keinginan pelanggan dan

bagaimana suatu produk akan didesain dan diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan.

Tujuan dari QFD sendiri tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan-harapan

pelanggan, tetapi juga berusaha melampaui harapan-harapan pelanggan sebagai cara untuk

berkompetisi dengan saingannya, sehingga konsumen tidak menolak dan tidak complaint, tetapi

malah menginginkan produk itu.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 212

Page 15: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut ""suara konsumcn" (voice of customer) pekerjaan dari tim QFD

adalah mendengar suara dari pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara pelanggan dan kemudian

berlanjut melalui aktivitas utama yaitu:

1. Perencanaan produk (product planning) yaitu menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan

kedalam kebutuhan teknik (technical requirements).

2. Desain produk (produk design) yaitu menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik ke dalam

karakteristik komponen.

3. Perencanaan proses (process planning) yaitu mengidentifikasikan langkah-langkah proses dan

parameter-parameter serta menerjemahkan ke dalam karakteristik proses.

4. Perencanaan pengendalian proses (process planning control) yaitu menetapkan atau menentukan

metode-metode pengendalian untuk mengendalikan karakteristik proses.

Perbandingan Antara Produk Susu Murni Kemasan dan Yoghurt

Susu Murni Kemasan

Susu biasa diartikan sebagai cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia

betina. Ditinjau dari segi nutrisi, susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat

mencerna makanan padat. Menurut SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu

adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu

segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang

berasal dari ambing sapi sehat. yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi

atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Susu yang biasa dikonsumsi manusia berasal dari

sapi, dari beberapa hewan mamalia lainnya. diantaranya: Domba, Kambing, Kuda, Keledai,Unta.

Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan

penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Di pasaran yoghurt

terbagi dalam dua jenis, yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan

yang kedua adalah drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan perasa

tambahan buah-buahan seperti rasa strawberry, jeruk ataupun leci.

Kelebihan yoghurt bila dinilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah dengan susu

pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yoghurt adalah susu, bahkan ada beberapa kelebihan

yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni yaitu :

1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan diare)

karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses fermentasi

2. Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah karena

yoghurt mengandung bakteri lactobasillus. Lactobasillus berfungsi menghambat pembentukan

kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang kita makan seperti jeroan atau daging.

3. Meningkatkan day a tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga

secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu kita.

Pemilihan Alternatif Produk Susu Murni Kemasan dan Yoghurt

Yoghurt

yoghurt.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 213

3'° Economics & Business /?e«earcn Festival 13 November 2014

Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut "suara konsumen" (voice of customer) pekerjaan dari tim QFD

adalah mendengar suara dari pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara pelanggan dan kemudian

berlanjut melalui aktivitas utama yaitu:

1. Perencanaan produk (product planning) yaitu menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan

kedalam kebutuhan teknik (technical requirements).

2. Desain produk (produk design) yaitu menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik ke dalam

karakteristik komponen.

3. Perencanaan proses (process planning) yaitu mengidentifikasikan langkah-langkah proses dan

parameter-parameter serta menerjemahkan ke dalam karakteristik proses.

4. Perencanaan pengendalian proses (process planning control) yaitu menetapkan atau menentukan

metode-metode pengendalian untuk mengendalikan karakteristik proses.

Perbandingan Antara Produk Susu Murni Kemasan dan Yoghurt

Susu Murni Kemasan

Susu biasa diartikan sebagai cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia

betina. Ditinjau dari segi nutrisi, susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat

mencerna makanan padat. Menurut SK Dirjen Petemakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu

adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu

segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang

berasal dari ambing sapi sehat. yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi

atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Susu yang biasa dikonsumsi manusia berasal dari

sapi, dari beberapa hewan mamalia lainnya. diantaranya: Domba, Kambing, Kuda, Keledai,Unta.

Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan

penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Di pasaran yoghurt

terbagi dalam dua jenis, yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan

yang kedua adalah drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan perasa

tambahan buah-buahan seperti rasa strawberry, jeruk ataupun led.

Kelebihan yoghurt bila dinilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah dengan susu

pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yoghurt adalah susu, bahkan ada beberapa kelebihan

yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni yaitu :

1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan diaie)

karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses fermentasi

2. Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah karena

yoghurt mengandung bakteri lactobasillus. Lactobasillus berfungsi menghambat pembentukan

kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang kita makan seperti jeroan atau daging.

3. Meningkatkan day a tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga

secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu kita.

Pemilihan Alternatif Produk Susu Murni Kemasan dan Yoghurt

Yoghurt

yoghurt.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 213

Page 16: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Alternatif produk dari susu murni kemasan dan yoghurt didapat dengan cara melakukan

pengumpulan data dan konsumen berupa data penyebaran kuesioner, data dari pihak manajemen

PT.Muiphi, uji validitas dan reliabilitas yang diolah dengan menggunakan metode QFD

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 15 for windows. Uji

signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of freedom (

df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel, pada kasus ini jumlah sampel (n) =101 dan besarnya

df dapat dihitung 101 - 2 = 99 dengan df = 99 dan alpha 0.05 didapat r tabel = 0.1695. Bandingkan

nilai Correlated Item - Total Correlation dengan basil perhitungan r tabel, jika r hitung > r tabel dan

nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan basil pengolahan uji validitas data kepentingan konsumen atas produk susu

murni kemasan dan produk yoghurt, keseluruhan atribut memiliki tingkat signifikansi (r hitung) lebih

besar dari r tabel. Dengan demikian, maka data kepentingan konsumen atas produk susu murni

dikatakan sudah valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 15 for windows

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Dari hasil uji

reliabilitas didapatkan hasil yang handal atau reliabel, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengolahan uji reliabilitas data kepentingan konsumen atas produk susu

murni kemasan dan yoghurt, diperoleh nilai signifikansi (r hitung) lebih besar dari 0,60. Dengan

demikian, maka data kepentingan konsumen atas susu murni kemasan dan yoghurt dikatakan sudah

reliabel.

Pengolahan Data Quality F unction Deployment (QFD)

Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House

Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisi QFD membolehkan lebih dari

satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini

menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan hasil analisis yang optimal.

Matrik House Of QualityCustomer Requirements to Technical Requirement

Mabik House Of Quality ini menjelaskan apa saja yang menjadi keinginan konsumen dan

bagaimana memenuhinya. Matrik ini dibuat berdasarkan penggabungan pengolahan data dari

penentuan derajat kepentingan sampai dengan interaksi parameter teknik, akan tetapi hasil dari matrik

ini belum sepenuhnya dapat diterapkan pada operasional perusahaan.

Agar- hasil dari metode QFD ini sempurna dan lebih spesifik maka hasil matrik HOQ ini akan

diolah lagi pada tahap mabik HOQ selanjutnya hingga dihasilkan output yang benar-benar spesifik,

operasional, teknis dan jalas. Output HOQ ini (parameter teknik) akan menjadi input bagian matrik

HOQ selanjutnya dan nilai parameter teknik menjadi normalisasi bobot bagi matrik HOQ selanjutnya.

feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis 214 aSS Universitas Kristen Satya Wacana

3'° Economics & Business Re^earon Festival 13 November 2014

Altematif produk dari susu murni kemasan dan yoghurt didapat dengan cara melakukan

pengumpulan data dari konsumen berupa data penyebaran kuesioner, data dari pihak manajemen

PT.Murphi, uji validitas dan reliabilitas yang diolah dengan menggunakan metode QFD

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 15 for windows. Uji

signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of freedom (

df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel, pada kasus ini jumlah sampel (n) = 101 dan besamya

df dapat dihitung 101 - 2 = 99 dengan df = 99 dan alpha 0.05 didapat r tabel = 0.1695. Bandingkan

nilai Correlated Item - Total Correlation dengan basil perhitungan r tabel, jika r hitung > r tabel dan

nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan basil pengolahan uji validitas data kepentingan konsumen atas produk susu

murni kemasan dan produk yoghurt, keseluruhan atribut memiliki tingkat signifikansi (r hitung) lebih

besar dari r tabel. Dengan demikian, maka data kepentingan konsumen atas produk susu murni

dikatakan sudah valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 15 for windows

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Dari basil uji

reliabilitas didapatkan basil yang handal atau reliabel, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan basil pengolahan uji reliabilitas data kepentingan konsumen atas produk susu

murni kemasan dan yoghurt, diperoleh nilai signifikansi (r hitung) lebih besar dari 0,60. Dengan

demikian, maka data kepentingan konsumen atas susu murni kemasan dan yoghurt dikatakan sudah

reliabel.

Pengolahan Data Quality Function Deployment (QFD)

Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House

Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisi QFD membolehkan lebih dari

satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini

menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan basil analisis yang optimal.

Matrik House Of QualityCustomer Requirements to Technical Requirement

Matrik House Of Quality ini menjelaskan apa saja yang menjadi keinginan konsumen dan

bagaimana memenuhinya. Matrik ini dibuat berdasarkan penggabungan pengolahan data dari

penentuan derajat kepentingan sampai dengan interaksi parameter teknik, akan tetapi hasil dari matrik

ini belum sepenuhnya dapat diterapkan pada operasional perusahaan.

Agar hasil dari metode QFD ini sempuma dan lebih spesifik maka hasil matrik HOQ ini akan

diolah lagi pada tahap mattik HOQ selanjutnya hingga dihasilkan output yang benar-benar spesifik,

operasional, teknis dan jalas. Output HOQ ini (parameter teknik) akan menjadi input bagian matrik

HOQ selanjutnya dan nilai parameter teknik menjadi normalisasi bobot bagi matrik HOQ selanjutnya.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 214

Page 17: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

C ra L/l A E <u

3 s 3 1/1 3

VI ■X "O 0 L_ a.

"5

Of

&

1

X

If m

a/ XI (-

/

jnqn^ i«Hsjjp Irun^

in^ny

lirspqinj oiSHy

rm\j v*p*;

pEtminuH

iTiiiniiran'.him^

j| I fJIrtJI l^fn Inny

II iimuiiynirvi

| I SKSII irfrfO IRi'if^

fBUSdl^

in:lil!.!l lijii |:^

tiripqiniFiii.niiii\i

n = I

■2

y pj

II i a

III

if

5^% feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana 215

3'° Ec mnmic? & Business Research festival 13 November 2014

c A tfl (0

tu M C b 3 s 3 tA 3 (/) Z> ■O o a.

"5 3 Of

i

ID m

4

)2

/

T-qnu

ursfreqinj otsiTj

Ffjoj ?.Tp^

[imninrflilivi

|] jhoh

I' lIKHUlTUm^J

i '{iKsp cfitn rtin^

isiLmlrH

jHXt in

1B1' liiii niy

ll^ll^lBII ptt IHTIIlITHl^l

"■J f'

;3; ■ ■:

■3

U 5» if! iti. j T4

I ^

II > -4 ' ti

I

feb Fakultas Ekonomika dan Blsnis Universitas Kristen Satya Wacana 215

Page 18: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

-c OA >-

Q.

a

o

r^ m

tone

ilTfi:i)n|(i!«r;|

ftK( V>Pfl

^aj tlHN

■11 !il III I. 11^ |

imuiunHBpudiiki ii z\mm

■il11!|(lli^!;lHl« ;ii|S|!r|<i(|m!|<:|'in|iii:^ui:in'|

^plfnitndnmnDiKOBjQ

jF,ii!i|ni)iit!;liri| iF!-inii!i!. |

itmniWE

WI "innm,! V

JJ IQ

"1

■ I

n

I r., ' o

L'^l

M-

-■! g

I i

: 't-L ■a

a n.

| (If H

t.i o

g r"

f n f . i •.

it, feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 216

3'° fgoiBmies s Business Research Festival 13 November 2014

T'lH (liililli'iiiifN

Ofl >

c

a.

2

O

t JC

rs

.Q

inwuetSnj

^l!llll«IIHIil!|hlm:f|^«*IIDtll

[.niilirjnq

]^ | iiTT W I;! i[ infljirilipiQ

^imi.ii'nnilli np mspim nrg

Limiiiiiiiijj

^X-nFtUMi,!

m

1

□1

■I

""t

''i

ii

f r-

r ri

rf: s rgR >f |SM

SK 31

I S-% a Jj

s. fl

flf Tf r^i

; t3

I

feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Waoana 216

Page 19: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

Input matrik untuk produk susu murni kemasan ini adalah 9 atribut parameter teknik dan

output matrik berupa 15 kebutuhan proses, dan untuk produk yoghurt adalah 8 atribut parameter

teknik dan output matrik berupa 15 kebutuhan proses. Agar basil dan metode QFD ini sempurna dan

lebih spesifik maka basil matrik HOQ ini akan diolah lagi pada tahap matrik HOQ selanjutnya hingga

dihasilkan out put yang benar-benar spesifik, operasional, teknis dan jelas. Output HOQ ini

(kebutuhan proses) akan menjadi input bagi matrik HOQ selanjutnya dan nilai absolut kebutuhan

proses terhadap parameter teknik akan menjadi bobot kebutuhan proses.

Implementasi Hasil Penelitian

1. Untuk perbaikan kualitas produk, PT. Murpi telah melakukan perbaikan berupa:

a. Menggunakan bahan baku susu murni yang berkualitas tinggi. Dengan susu murni yang

berkualitas tinggi, produk susu murni kemasan maupun yoghurt yang dihasilkan juga akan

berkualitas tinggi.

b. Melakukan kerjasama dengan departemen peternakan setempat dalam hal teknis beternak sapi

yang baik dan benar

c. Mengadakan kerjasama dengan peternak-peternak yang lain melalui Koperasi Peternak Susu

Bandung Utara (KPSBU)

d. Memperbaiki kemasan. Dikemas menggunakan bahan yang tidak mudah robek dan tahan

lama serta pencantuman ijin dari departemen kesehatan dan komposisi produk

e. Proses penciptaan merek dagang

Syarat pemberian merek dagang diantaranya nama merek harus unik dan mudah diingat serta

tidak boleh sama dengan merek perusahaan lain.

f. Melakukan kerjasama dengan perbankan untuk mengatasi masalah modal

2. PT. Murpi menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dalam menentukan

pengembangan produk susu murni menjadi susu murni kemasan dan yoghurt. Berdasarkan

metode QFD, maka dipilihlah produk yoghurt dengan urutan prioritas sebagai berikut:

a. Kandungan gizi yoghurt mencukupi

b. Harga yoghurt terjangkau oleh masyarakat

c. Lokasi penjualan yoghurt dapat ditemui di mana saja

d. Yoghurt memiliki banyak variasi rasa

e. Penjualan produk yoghurt langsung ke masyarakat

f. Area pemasan yoghurt khusus untuk daerah Bandung

g. Pengenalan produk yoghurt melalui pameran-pameran

h. Volume yoghurt 1 cup 240 ml

i. Distribusi yoghurt langsung ke konsumen atau agen-agen

j. Khusus agen pembayaran dapat dilakukan setelah jatuh tempo

3. Untuk masalah harga, PT. Murpi telah melakukan penyesuaian antar harga dengan proses

produksi, elastisitas harga disesuaikan dengan permintaan pasar.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 217

3'° Economics & Business Refjaron Festival 13 November 2014

Input matrik untuk produk susu murni kemasan ini adalah 9 atribut parameter teknik dan

output matrik berupa 15 kebutuhan proses, dan untuk produk yoghurt adalah 8 atribut parameter

teknik dan output matrik berupa 15 kebutuhan proses. Agar basil dari metode QFD ini sempurna dan

lebih spesifik maka basil matrik HOQ ini akan diolah lagi pada tahap matrik HOQ selanjutnya hingga

dihasilkan out put yang benar-benar spesifik, operasional, teknis dan jelas. Output HOQ ini

(kebutuhan proses) akan menjadi input bagi matrik HOQ selanjutnya dan nilai absolut kebutuhan

proses terhadap parameter teknik akan menjadi bobot kebutuhan proses.

Implementasi Hasil Penelitian

1. Untuk perbaikan kualitas produk, PT. Murpi telah melakukan perbaikan berupa:

a. Menggunakan bahan baku susu murni yang berkualitas tinggi. Dengan susu murni yang

berkualitas tinggi, produk susu murni kemasan maupun yoghurt yang dihasilkan juga akan

berkualitas tinggi.

b. Melakukan kerjasama dengan departemen peternakan setempat dalam hal teknis beternak sapi

yang baik dan bcnar

c. Mengadakan kerjasama dengan petemak-peternak yang lain melalui Koperasi Peternak Susu

Bandung Utara (KPSBU)

d. Memperbaiki kemasan. Dikemas menggunakan bahan yang tidak mudah robek dan tahan

lama serta pencantuman ijin dari departemen kesehatan dan komposisi produk

e. Proses penciptaan merek dagang

Syarat pemberian merek dagang diantaranya nama merek harus unik dan mudah diingat serta

tidak boleh sama dengan merek perusahaan lain.

f. Melakukan kerjasama dengan perbankan untuk mengatasi masalah modal

2. PT. Murpi menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dalam menentukan

pengembangan produk susu murni menjadi susu murni kemasan dan yoghurt. Berdasarkan

metode QFD, maka dipilihlah produk yoghurt dengan urutan prioritas sebagai berikut:

a. Kandungan gizi yoghurt mencukupi

b. Harga yoghurt terjangkau oleh masyarakat

c. Lokasi penjualan yoghurt dapat ditemui di mana saja

d. Yoghurt memiliki banyak variasi rasa

e. Penjualan produk yoghurt langsung ke masyarakat

f. Area pemasan yoghurt khusus untuk daerah Bandung

g. Pengenalan produk yoghurt melalui pameran-pameran

h. Volume yoghurt 1 cup 240 ml

i. Distribusi yoghurt langsung ke konsumen atau agen-agen

j. Khusus agen pembayaran dapat dilakukan setelah jatuh tempo

3. Untuk masalah harga, PT. Murpi telah melakukan penyesuaian antar harga dengan proses

produksi, elastisitas harga disesuaikan dengan permintaan pasar.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 217

Page 20: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

4. Dalam hal saluran pemasaran, PT. Muipi mulai menerapkan sistem distribusi langsung. Jika

semula melalui perantara, distribusi sebagian mulai dilakukan sccara langsung. Setelah dilakukan

perbaikan kemasan, variasi rasa dan tingkat keasaman yang akan menambah nilai tambah produk,

PT. Muipi dapat menjual langsung ke konsumen akhir, restoran maupun supermarket. Dengan

begitu harga jual bisa dinaikkan sehingga meningkatkan laba perusahaan

5. Kegiatan promosi mulai ditingkatkan, misalnya saja dengan mengikuti pameran, melalui media

sosial internet seperti facebook dan twiter. Hal ini dilakukan untuk menggaet konsumen dari luar

kota agar bisa mengetahui tentang produk PT. Muipi

Strategi perluasan pasar pada dasarnya berusaha menambah jangkauan pemasaran dari jenis

barang yang sekarang telah diproduksi. Modifikasi produk biasanya tidak terlalu esensial. Untuk hal

ini dapat dilakukan dengan cara menambah pasar sasaran, memodifikasi saluran distribusi, menambah

intensitas promosi. Perusahaan dapat memperluas wilayah pemasaran secara bertahap dari pasar lokal,

regional, dan nasional. PT. Muipi dapat melakukan penambahan pasar sasaran yang semula hanya

daerah Bandung bisa dikembangkan ke wilayah Jawa Barat.

Strategi ini berusaha melakukan perubahan produk sccara substansial. Bahkan, jika perlu

perusahaan bersedia mengembangkan produk baru, sekalipun jarang sampai pada tahapan benar-benar

mencipta produk baru (inoasi baru). Produk baru tersebut sedikit banyak masih terikat dengan produk

yang lama, perubahan ini menyangkut karakter (ciri) dan atribut produk.

Sccara detail strategi penembangan produk dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:

1. Pertama, dilakukan dengan jalan mengembangkan (merubah) ciri dari atribut produk, teknik yang

dapat dilakukan yaitu:

a. Adaptasi

b. Modifikasi (warna, aroma, bentuk, rasa)

c. Menambah (besar, berat)

d. Mengurangi

e. Mengganti (bahan baku, proses)

f. Mengatur ulang (pola, tata letak, komponen)

g. Membalik (lokasi yang sebelumnya tidak lazim)

h. Kombinasi

2. Kedua, perusahaan juga dapat melakukan dengan cara mengembangkan produk yang memiliki

berbagai tingkatan kualitas. Kelemahan teknik ini dapat memberikan kerancuan akan reputasi dan

citra perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut dikenal hanya menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan persepsi yang bias apakah perusahaan mengalami

penurunan kualitas yang ujungnya membuat konsumen kecewa dan beralih ke produk pesaing

3. Perusahaan dapat mengembangkan produk dengan berbagai ukuran dan mode. Strategi ini

cenderung tepat diterapkan pada produk yang dintuntut untuk terus mengikuti perkembangan

selera konsumen. Target pasar yang dituju memiliki tingkat perubahan yang relatif cepat dalam

waktu yang relatif pendek. Perusahaan yang terlebih dulu mampu mengikuti perubahan tersebut

memiliki peluang untuk memperoleh marjin laba yang tinggi yang biasanya terjadi pada saat

perubahan diperkenalkan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 218

3'° Economics & Supines-® RB^aron Festival 13 November 2014

4. Dalam hal saluran pemasaran, PT. Murpi mulai menerapkan sistem distribusi langsung. Jika

semula melalui perantara, distribusi sebagian mulai dilakukan secara langsung. Setelah dilakukan

perbaikan kemasan, variasi rasa dan tingkat keasaman yang akan menambah nilai tambah produk,

PT. Murpi dapat menjual langsung ke konsumen akhir, restoran maupun supermarket. Dengan

begitu harga jual bisa dinaikkan sehingga meningkatkan laba perusahaan

5. Kegiatan promosi mulai ditingkatkan, misalnya saja dengan mengikuti pameran, melalui media

sosial internet seperti facebook dan twiter. Hal ini dilakukan untuk menggaet konsumen dari luar

kota agar bisa mengetahui tentang produk PT. Murpi

Strategi perluasan pasar pada dasarnya berusaha menambah jangkauan pemasaran dari jenis

barang yang sekarang telah diproduksi. Modifikasi produk biasanya tidak terlalu esensial. Untuk hal

ini dapat dilakukan dengan cara menambah pasar sasaran, memodifikasi saluran distribusi, menambah

intensitas promosi. Perusahaan dapat memperluas wilayah pemasaran secara bertahap dari pasar lokal,

regional, dan nasional. PT. Murpi dapat melakukan penambahan pasar sasaran yang semula hanya

daerah Bandung bisa dikembangkan ke wilayah Jawa Bar at.

Strategi ini berusaha melakukan perubahan produk secara substansial. Bahkan, jika perlu

perusahaan bersedia mengembangkan produk baru, sekalipun jarang sampai pada tahapan benar-benar

mencipta produk baru (inoasi baru). Produk baru tersebut sedikit banyak masih terikat dengan produk

yang lama, perubahan ini menyangkut karakter (ciri) dan atribut produk.

Secara detail strategi penembangan produk dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:

1. Pertama, dilakukan dengan jalan mengembangkan (merubah) ciri dari atribut produk, teknik yang

dapat dilakukan yaitu:

a. Adaptasi

b. Modifikasi (warna, aroma, bentuk, rasa)

c. Menambah (besar, berat)

d. Mengurangi

e. Mengganti (bahan baku, proses)

f. Mengatur ulang (pola, tata letak, komponen)

g. Membalik (lokasi yang sebelumnya tidak lazim)

h. Kombinasi

2. Kedua, perusahaan juga dapat melakukan dengan cara mengembangkan produk yang memiliki

berbagai tingkatan kualitas. Kelemahan teknik ini dapat memberikan kerancuan akan reputasi dan

citra perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut dikenal hanya menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan persepsi yang bias apakah perusahaan mengalami

penurunan kualitas yang ujungnya membuat konsumen kecewa dan beralih ke produk pesaing

3. Perusahaan dapat mengembangkan produk dengan berbagai ukuran dan mode. Strategi ini

cenderung tepat diterapkan pada produk yang dintuntut untuk terus mengikuti perkembangan

selera konsumen. Target pasar yang dituju memiliki tingkat perubahan yang relatif cepat dalam

waktu yang relatif pendek. Perusahaan yang terlebih dulu mampu mengikuti perubahan tersebut

memiliki peluang untuk memperoleh marjin laba yang tinggi yang biasanya terjadi pada saat

perubahan diperkenalkan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 218

Page 21: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

4. Inovasi produk. Pilihan ini memiliki resiko kegagalan yang cenderung tinggi. Konsumen pun

berharap akan adanya inovasi produk yang periodik. Setidaknya ada perubahan yang substansial

jika pilihan ini berhasil dilakukan, perusahaan memiliki kemungkinan menikmati laba yang besar

pada saat produk tersebut dapat diterima masyarakat luas khususnya pada saat pertumbuhan.

Keputusan Bisnis pada PT. Murpi

Proses bisnis saat ini membutuhkan suatu sistem yang bertujuan untuk mengembangkan

efektifitas dan kinerja bisnis dengan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Bagian

terpenting dan aktivitas bisnis itu sendiri adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu

produk yang ditawarkan para pelaku bisnis.

Pilihan produk oleh pelanggan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang cukup

berpengaruh dalam pemilihan produk di beberapa lingkungan bisnis pada saat ini adalah faktor usia.

Selera atau kepuasan pelanggan jika dilihat menurut usianya dapat memiliki perbedaan yang cukup

signifikan.

Dalam penerapannya dibutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu keputusan bisnis yang

berguna dalam penentuan produk pilihan pelanggan. Dengan sistem yang ada perusahaan dapat

menentukan langkah-langkah atau keputusan-keputusan bisnis selanjutnya sesuai dengan informasi

yang diperoleh dari sistem.

PT. Murpi dalam hal penawaran barang produksi, perusahaan dapat menawarkan produk-

produk yang ada dengan lebih efektif yaitu yang sesuai dengan keputusan yang diberikan oleh sistem,

hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap basil klasifikasi produk pilihan

pelanggan. Untuk meningkatkan penjualan total perusahaan, PT. Murpi melakukan pengembangan

produk yoghurt berdasarkan metode Quality Function Deployment (QFD). Selain meningkatkan total

penjualan, produksi yoghurt juga bertujuan untuk mengatasi kelemahan pemasaran susu murni

pasteurisasi pada segmen supermarket dan perumahan yang memiliki kemungkinan produk

dikembalikan ke perusahaan tinggi.

Berdasarkan metode Quality Function Deployment (QFD), pemilihan antara produk susu

murni kemasan dan yoghurt keputusannya adalah yoghurt. Dimana urutan prioritas 5 prosedur

kualitas produk yoghurt adalah sebagai berikut:

1. Kandungan gizi yoghurt mencukupi

2. Harga yoghurt terjangkau oleh masyarakat

3. Lokasi penjualan yoghurt dapat ditemui di mana saja

4. Yoghurt memiliki banyak variasi rasa

5. Penjualan produk yoghurt langsung ke masyarakat

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari suatu tujuan penelitian yang telah ditetapkan

sebelumnya. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah:

1. PT. Murpi menggunakan tools QFD dalam pengembangan produk susu murni menjadi susu murni

kemasan dan yoghurt. Beberapa faktor yang mendorong PT. Murpi dalam melaksanakan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 219

3'° Economics & Business Re^aron Festival 13 November 2014

4. Inovasi produk. Pilihan ini memiliki resiko kegagalan yang cenderung tinggi. Konsumen pun

berharap akan adanya inovasi produk yang periodik. Setidaknya ada perubahan yang substansial

jika pilihan ini berhasil dilakukan, perusahaan memiliki kemungkinan menikmati laba yang besar

pada saat produk tersebut dapat diterima masyarakat luas khususnya pada saat pertumbuhan.

Keputusan Bisnis pada PT. Murpi

Proses bisnis saat ini membutuhkan suatu sistem yang bertujuan untuk mengembangkan

efektifitas dan kinerja bisnis dengan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Bagian

terpenting dari aktivitas bisnis itu sendiri adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu

produk yang ditawarkan para pelaku bisnis.

Pilihan produk oleh pelanggan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang cukup

berpengaruh dalam pemilihan produk di beberapa lingkungan bisnis pada saat ini adalah faktor usia.

Selera atau kepuasan pelanggan jika dilihat menurut usianya dapat memiliki perbedaan yang cukup

signifikan.

Dalam penerapannya dibutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu keputusan bisnis yang

berguna dalam penentuan produk pilihan pelanggan. Dengan sistem yang ada perusahaan dapat

menentukan langkah-Iangkah atau keputusan-keputusan bisnis selanjutnya sesuai dengan informasi

yang diperoleh dari sistem.

PT. Murpi dalam hal penawaran barang produksi, perusahaan dapat menawarkan produk-

produk yang ada dengan lebih efektif yaitu yang sesuai dengan keputusan yang diberikan oleh sistem,

hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap basil klasifikasi produk pilihan

pelanggan. Untuk meningkatkan penjualan total perusahaan, PT. Murpi melakukan pengembangan

produk yoghurt berdasarkan metode Quality Function Deployment (QFD). Selain meningkatkan total

penjualan, produksi yoghurt juga bertujuan untuk mengatasi kelemahan pemasaran susu murni

pasteurisasi pada segmen supermarket dan perumahan yang memiliki kemungkinan produk

dikembalikan ke perusahaan tinggi.

Berdasarkan metode Quality Function Deployment (QFD)|| pemilihan antara produk susu

murni kemasan dan yoghurt keputusannya adalah yoghurt. Dimana urutan prioritas 5 prosedur

kualitas produk yoghurt adalah sebagai berikut:

1. Kandungan gizi yoghurt mencukupi

2. Harga yoghurt terjangkau oleh masyarakat

3. Lokasi penjualan yoghurt dapat ditemui di mana saja

4. Yoghurt memiliki banyak variasi rasa

5. Penjualan produk yoghurt langsung ke masyarakat

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari suatu tujuan penelitian yang telah ditetapkan

sebelumnya. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah:

1. PT. Murpi menggunakan tools QFD dalam pengembangan produk susu murni menjadi susu murni

kemasan dan yoghurt. Beberapa faktor yang mendorong PT. Murpi dalam melaksanakan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 219

Page 22: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

pengembangan produk terlihat dan beberapa aspek, tergantung dari arah pengembangan yang

dituju oleh perusahaan

a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Perubahan permintaan dari konsumen, yang disebabkan adanya perubahan selera.

c. Persaingan

d. Keinginan untuk meningkatkan laba

e. Untuk mempertahankan posisi pasar

Kondisi perolehan laba yang bergerak fluktuatif tersebut, PT. Murpi berkeinginan untuk

mengembangkan produk baru agar perolehan labanya semakin meningkat.

2. Telah dilakukan analisis QFD perbandingan antara produk susu murni kemasan dan yoghurt.

Produk olahan susu murni kemasan adalah susu yang telah mengalami proses pasteurisasi.

Yoghurt adalah bahan makanan yang berasal dari susu sapi, yang merupakan basil pemeraman

susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang mempunyai rasa agak asam sebagai basil

fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu.

3. Analisis QFD memilih alternatif produk susu murni kemasan dan yoghurt. Dari penelitian yang

dilakukan didapat 15 atribut produk yang diinginkan konsumen. Atribut produk susu murni

kemasan dan yoghurt yang dianggap penting oleh konsumen yaitu kandungan gizi, variasi rasa,

merek, kadaluarsa, volume, harga, discount khusus, pembayaran, distribusi, area pemasaran,

lokasi penjualan, gudang penyimpanan, pengenalan produk, promosi produk, dan penjualan

langsung.

Atribut produk susu murni kemasan yang dianggap penting oleh konsumen adalah volume

susu murni 1 cup 225 ml. Sedangkan atribut produk yoghurt yang dianggap penting oleh

konsumen adalah atribut kandungan gizi yoghurt mencukupi dan harga yoghurt terjangkau oleh

masyarakat.

Prioritas pengembangan produk susu murni kemasan agar sesuai dengan keinginan konsumen

adalah dengan mengikuti urutan prosedur kualitas basil analisis QFD. Urutan prioritas 10

prosedur kualitas dari 15 yaitu volume, pengenalan produk, penjualan langsung, harga, cara

pembayaran, kandungan gizi, kadaluarsa, discount khusus, distribusi, variasi rasa. Sedangkan

untuk produk yoghurt yaitu kandungan gizi, harga, lokasi penjualan, variasi rasa, penjualan

langsung, area pemasaran, pengenalan produk, volume, distribusi, cara pembayaran.

4. Keputusan bisnis yang dilakukan oleh PT. Murpi terhadap pengembangan susu murni adalah

yoghurt berdasarkan urutan prioritas prosedur kualitas produk yoghurt.

1. Pada penelitian ini metoda yang digunakan adalah QFD (Quality Function Deployment) dengan

menggukan matriks HOQ (House Of Quality). Alangkah baiknya jika perusahaan dalam upaya

peningkatan kualitas produk menggunakan semua tahapan dari metode QFD

2. Dalam melakukan peningkatan kualitas produk, perusahaan disarankan menggunakan metoda

QFD dan dikembangkan lagi dengan metode lainnya

3. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan perbaikan kualitas produk perlu

dilakukan dukungan dari berbagai pihak, seperti dalam masalah keuangan untuk biaya produksi,

Saran

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 220

3'° Economics & Business Re^earon Festival 13 November 2014

pengembangan produk terlihat dari beberapa aspek, tergantung dari arah pengembangan yang

dituju oleh perusahaan

a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Perubahan permintaan dari konsumen, yang disebabkan adanya perubahan selera.

c. Persaingan

d. Keinginan untuk meningkatkan laba

e. Untuk mempertahankan posisi pasar

Kondisi perolehan laba yang bergerak fluktuatif tersebut, PT. Murpi berkeinginan untuk

mengembangkan produk baru agar perolehan labanya semakin meningkat.

2. Telah dilakukan analisis QFD perbandingan antara produk susu murni kemasan dan yoghurt.

Produk olahan susu murni kemasan adalah susu yang telah mengalami proses pasteurisasi.

Yoghurt adalah bahan makanan yang berasal dari susu sapi, yang merupakan basil pemeraman

susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang mempunyai rasa agak asam sebagai basil

fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu.

3. Analisis QFD memilih altematif produk susu murni kemasan dan yoghurt. Dari penelitian yang

dilakukan didapat 15 atribut produk yang diinginkan konsumen. Atribut produk susu murni

kemasan dan yoghurt yang dianggap penting oleh konsumen yaitu kandungan gizi, variasi rasa,

merek, kadaluarsa, volume, harga, discount khusus, pembayaran, distribusi, area pemasaran,

lokasi penjualan, gudang penyimpanan, pengenalan produk, promosi produk, dan penjualan

langsung.

Atribut produk susu murni kemasan yang dianggap penting oleh konsumen adalah volume

susu murni 1 cup 225 ml. Sedangkan atribut produk yoghurt yang dianggap penting oleh

konsumen adalah atribut kandungan gizi yoghurt mencukupi dan harga yoghurt terjangkau oleh

masyarakat.

Prioritas pengembangan produk susu murni kemasan agar sesuai dengan keinginan konsumen

adalah dengan mengikuti urutan prosedur kualitas basil analisis QFD. Urutan prioritas 10

prosedur kualitas dari 15 yaitu volume, pengenalan produk, penjualan langsung, harga, cara

pembayaran, kandungan gizi, kadaluarsa, discount khusus, distribusi, variasi rasa. Sedangkan

untuk produk yoghurt yaitu kandungan gizi, harga, lokasi penjualan, variasi rasa, penjualan

langsung, area pemasaran, pengenalan produk, volume, distribusi, cara pembayaran.

4. Keputusan bisnis yang dilakukan oleh PT. Murpi terhadap pengembangan susu murni adalah

yoghurt berdasarkan urutan prioritas prosedur kualitas produk yoghurt.

1. Pada penelitian ini metoda yang digunakan adalah QFD (Quality Function Deployment) dengan

menggukan matriks HOQ (House Of Quality). Alangkah baiknya jika perusahaan dalam upaya

peningkatan kualitas produk menggunakan semua tahapan dari metode QFD

2. Dalam melakukan peningkatan kualitas produk, perusahaan disarankan menggunakan metoda

QFD dan dikembangkan lagi dengan metode lainnya

3. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan perbaikan kualitas produk perlu

dilakukan dukungan dari berbagai pihak, seperti dalam masalah keuangan untuk biaya produksi,

Saran

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 220

Page 23: Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5749/2/PROS_Okky Rizkia... · perusahaan untuk menghindari penurunan volume penjualan

3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014

kerjasama tentang teknis produksi yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen

4. Peningkatan dukungan Sumber Daya Manusia dalam rangka perbaikan kualitas produksi,

misalnya dengan mengadakan pelatihan manajemen, keuangan, pengolahan informasi,

penggunaan teknologi, serta dukungan fasilitas penunjang

5. Berdasarkan basil analisis QFD, sebaiknya pihak menajemen PT. Muxpi melakukan

pengembangan produk berdasarkan prosedur kualitas basil dan pengolahan dan analisis QFD agar

sesuai dengan keinginan konsumen.

6. Pengembangan produk PT. Murpi perlu dilakukan mengingat tidak berkembangnya perolehan

laba perusahaan selama ini, dan pengembangan produk perlu dilanjutkan kembali agar- basil yang

didapat lebih maksimal dalam rangka keputusan bisnis yang dibuat oleh perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ating Soemantri dan Sambas Ali Muhaidin. 2006. Aplikasi Statistik Dalam. Penelitian,

Bandung: Pustaka setia

Fandy Tjiptono. 2000. Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Andi Offset, Yogyakarta.

Fandy Tjiptono. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi

Gaspersz. 2001. Analisa Untuk Peningkatan Kualitas. Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Utama

Hauser dan Clausing. 1988. The House of Quality. Harvard Business Review (May-June):

Kotler dan Amstrong. 2003. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh

Bambang Sarwiji. Edisi Sembilan. Jilid 1. Penerbit PT. Index. Jakarta

Kotler, Hair, McDaniel. 2001. Pemasaran. Diterjemahkan oleh David Octarevia, Edisi

Pertama. Salemba. Empat. Jakarta

Lowe and Ridgway. 1999. Quality Function Deployment. University of Sheffield

Marimin. 2003. Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja. Modul/Bahan Ajaran

Mata Kuliah Teori Keputusan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fakultas

Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Wahyu. 1999. Manajemen Kualitas. Universitas Atmajaya Yogyakarta

63-73

^ _ I— Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 221

3'° Economics & Business Researon hestival 13 November 2014

kerjasama tentang teknis produksi yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen

4. Peningkatan dukungan Sumber Daya Manusia dalam rangka perbaikan kualitas produksi,

misalnya dengan mengadakan pelatihan manajemen, keuangan, pengolahan informasi,

penggunaan teknologi, serta dukungan fasilitas penunjang

5. Berdasarkan basil analisis QFD, sebaiknya pihak menajemen PT. Murpi melakukan

pengembangan produk berdasarkan prosedur kualitas basil dari pengolahan dan analisis QFD agar

sesuai dengan keinginan konsumen.

6. Pengembangan produk PT. Murpi perlu dilakukan mengingat tidak berkembangnya perolehan

laba perusahaan selama ini, dan pengembangan produk perlu dilanjutkan kembali agar basil yang

didapat lebih maksimal dalam rangka keputusan bisnis yang dibuat oleh perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ating Soemantri dan Sambas Ali Muhaidin. 2006. Aplikasi Statistik Dalam. Penelitian,

Bandung: Pustaka setia

Fandy Tjiptono. 2000. Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Andi Offset, Yogyakarta.

Fandy Tjiptono. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi

Gaspersz. 2001. Analisa Untuk Peningkatan Kualitas. Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Utama

Hauser dan Clausing. 1988. The House of Quality. Harvard Business Review (May-June):

Kotler dan Amstrong. 2003 Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh

Bambang Sarwiji. Edisi Sembilan. Jilid 1. Penerbit PT. Index. Jakarta

Kotler, Hair, McDaniel. 2001. Pemasaran. Diterjemahkan oleh David Octarevia, Edisi

Pertama. Salemba. Empat. Jakarta

Lowe and Ridgway. 1999. Quality Function Deployment. University of Sheffield

Marimin. 2003. Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja. Modul/Bahan Ajaran

Mata Kuliah Teori Keputusan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fakultas

Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Wahyu. 1999. Manajemen Kualitas. Universitas Atmajaya Yogyakarta

63-73

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 221