analisis pengaruh sistem · pdf filei oleh : nurani, s.e., m.m. analisis pengaruh sistem...

113

Upload: phamthien

Post on 01-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit
Page 2: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

i

Oleh : Nurani, S.E., M.M.

ANALISIS PENGARUH SISTEM

MANAJEMEN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

(STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG)

Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Tulungagung

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam

bentuk apapun tanpa izin dari penerbit

Edisi Pertama

Page 3: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

ii

Cetakan Pertama, 2015

Penerbit : Fakultas Ekonomi

Universitas Tulungagung

Penulis : Nurani, S.E., M.M.

Penelaah Materi : Tim Fakultas Ekonomi

Universitas Tulungagung

Desain Cover & Ilustrator : Erajawali Adv

Lay Outer : Agus Dwi Prasetyo, S.Sos.

Copy Editor : Tim Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Jl. Ki Mangun Sarkoro Beji Tulungagung

Telp. (0355) 322145, 320396 Fax. (0355) 322145

e-mail: [email protected] website: http:

//www.unita.ac.id

Page 4: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

iii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Analisis pengaruh

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (Studi

Kasus pada UD. Pandowo di Tulungagung)”.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan ini tidak

terlepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu sudah sepantasnya

pada kesempatan ini penulis memberikan ucapan terima kasih kepada

:

1. Bpk. Dr. H. Eko Sugiono, MM, selaku Rektor Universitas

Tulungagung

2. Bpk. Rudi Rusiyanto, SE selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Tulungagung.

3. Bpk. Pimpinan Bengkel Pandowo Tulungagung beserta

semua pegawai yang telah membantu penulis dalam

memperoleh data.

4. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu yang telah banyak membantu dalam penulisan

Penelitian ini.

Penulis berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca.

Tulungagung, September 2014

Penulis

Page 5: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………… iv

DAFTAR ISI ………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR ………………………………… ix

DAFTAR TABEL ………………………………… ix

ABSTRAK ………………………………… x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................. 1

1.2. Permasalah.................................................................. 3

1.3. Tujuan......................................................................... 3

1.4. Kegunaan Penelitian................................................... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Pendukung ....................................................... 4

2.1.1 Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja (K3) ............................................................. 7 12

2.1.2 Hakekat Metode Analisis Hirarki Proses(AHP).... 19

2.1.3 Engine Value Dan Eigen Vector ........................... 34

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................... 35

BAB III : PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian ........................................................ 37

3.2 Metode Dan Desain Penelitian ................................... 37

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ...................................... 38

3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................... 38

3.5 Variabel Penelitian ..................................................... 40

3.6 Teknik Analisa Data ................................................... 41

Page 6: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

v

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian........................................................... 43

4.1.1 Keadaan Umum Perusahaan ............................... 43

4.1.3 Pemasaran ........................................................ 51

4.2 Pembahasan ................................................................ 60

4.2.1 Pengumpulan Data.............................................. 61

4.2.2 Teknis Analisis Data Dengan Analytic Hirachy

Proces (AHP) ...................................................... 62 56

4.2.3 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua

Kriteria ...................................................... 65

4.2.4 Penentuan Prioritas Kriteria................................ 68

4.2.5 Penilaian Alternatif ............................................. 71

4.2.6 Pengelolaan data alternative untuk criteria manusia 69

4.2.7 Penentuan Prioritas Alterntif Yang Dikaitkan Dengan

Kriteria Manusia ................................................. 74

4.2.8 Pengolahan Data alternative untuk criteria alat .. 77

4.2.9 Penentuan Prioritas Alternatif Yang Dikaitkan 80

4.2.10 Pengolahan data alternatif untuk criteria lingkungan 79

4.2.11 Penentuan PrioritasAlternatif Yang Dikaitkan Dengan

Kriteria Lingkungan ........................................... 89

4.2.12 Hasil Bobot Prioritas dan Bobot Global ............ 94

4.2.13 Pengujian Konsistensi Keseluruhan Hierarki .... 96

4.2.14 Rekapitulasi Bobot Prioritas Pada Masimg masing

Elemen ...................................................... 99

4.2.15 Analisis Global .................................................. 99

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................... 102

5.2 Saran ................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA …………………….………………. 106

Page 7: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

1

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki era indutrialisasi dan globalisasi yang ditandai

dengan semakin berkembangnya perindustrian mendaya gunakan

teknologi tinggi. Hal ini diperlukan peningkatan sumber daya

manusia serta pelaksanaan yang konsisten dari Sistem Manajemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia

masih perlu ditingkatkan, hal ini terbukti dengan masih banyak

ditemui pekerja yang tidak mengindahkan ketentuan perlengkapan

keamanan.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan perlindungan tenaga

kerja terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui

peraturan perundangan. Peraturan perundangan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu upaya dalam

pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, peledakan,

kebakaran, dan pencemaran lingkungan kerja yang penerapannya

menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaan serta kondisi

lingkungan kerja. Selain peraturan perundangan K3, komitmen

perusahaan dalam menerapkan SMK3 juga tidak kalah penting

Page 8: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

2

guna mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan lain-

lain. Hal lain yang menyebabkan kualitas Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di Indonesia sangat rendah yakni kurangnya

pemahaman para pengusaha maupun pekerja dalam manajemen

risiko (risk management). Risiko saat bekerja dapat diidentifikasi

menjadi beberapa faktor, yakni sumber risiko, peluang terjadinya

risiko, serta konsekuensi yang ditimbulkan. Sumber risiko dapat

berasal dari faktor manusia, peralatan, proses, serta lingkungan

kerja.

Analisis kecelakaan kerja memegang peranan yang sangat

strategis dalam upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan

kerja khususnya dalam rangka mewujudkan kecelakaan nihil

dimasa mendatang. Jika kecelakaan terjadi dan menyebabkan luka

atau kematian pekerja, maka akan dilakukan langkah-langkah

pencegahan dan penanggulangan. Namun sebaik apapun langkah

penanggulangan yang diambil tetap menuju pada suatu hal yaitu

kerugian.

Dari gambaran di atas, peneliti tertarik untuk

mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja penelitian ini

dilakukan pada Sistem Manajemen K3 di UD. Pandowo

Tulungagung. Dengan demikian judul dalam penelitian ini adalah

Page 9: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

3

“Analisis pengaruh sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja (Studi Kasus pada UD. Pandowo di

Tulungagung).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dalam penelitian ini dapat di-

rumuskan sebagai berikut : “Faktor apa yang mempengaruhi

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Unit

Bengkel UD. Pandowo Tulungagung. ?

C. Tujuan Penelitian

Memperhatikan latar belakang masalah dan rumusan

masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

tujuan penelitiannya adalah “untuk mengetahui faktor apa yang

mempengaruhi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja di Unit Bengkel UD. Pandowo Tulungagung.

D. Manfaat Penelitian

Bagi pihak perusahaan sebagai perbandingan

pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

Bagi peneliti lain sebagai referensi yang tertarik mengangkat

masalah manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 10: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung

Beberapa fungsi manajemen personalia adalah memperoleh

karyawan, mengembangkan kemampuan karyawan, memberikan

kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan,

mengintegrasikan keinginan individu yang telah ada dari

karyawan. Fungsi yang terakhir ini menitik beratkan pada

pemeliharaan kondisi fisik dari karyawan (keselamatan dan

kesehatan kerja).

Sehubungan dengan pemeliharaan kondisi yang telah ada,

menurut (Heidjarachman Ranupandjojo dan Suad Husnan : 1990 :

245) menjelaskan bahwa “Program-program keselamatan dan

kesehatan misalnya akan membantu untuk memelihara kondisi

fisik mereka, sementara program pelayanan karyawan dan berbagai

bentuknya membantumemelihara sikap para karyawan.”

Menurut (Suma’mur : 1995 : 1), Keselamatan Kerja dan

Pencegahan Kecelakaan diberikan batasan keselamatan kerja yaitu

:

Page 11: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

5

“Keselamatan yang berkaitan dengan mesin pesawat, alat-alatkerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja danlingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaannya.Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja baik di darat, didalam tanah, di permukaan air maupun di udara. Tempat-tempatkerja demikian tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti:pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum,jasa dan lain-lain. Keselamatan kerja menyangkut segenap prosesproduksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu aspekpenting sasaran keselamatan kerja mengingat resiko bahayanyaadalah penerapan teknologi yang lebih maju atau mutakhir.Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.Keselamatan kerja adalah dari oleh dan untuk setiap tenaga kerjaserta orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya”.

Sedangkan M. Manullang (1990:87) menjelaskan bahwa

“Keselamatan kerja berkaitan dengan kecelakaan kerja yaitu

kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau yang dikenal dengan

kecelakaan industri”.

Dari batasan tersebut di atas, jelaslah bahwa keselamatan

dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan

tenaga kerja terhadap bahaya yang timbul dari pekerjaan.

Kesehatan kerja merupakan lapangan kesehatan yang

ditujukan kepada pemeliharaan dan mempertinggi derajat

kesehatan tenaga kerja dilaku-kan dengan mengatur pemberian

pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, pengaturan

persediaan tempat. Cara-cara dan syarat yang memenuhi norma-

norma higiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk mencegah

penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum.

Page 12: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

6

Sedangkan menurut M. Manullang (1990:87), kesehatan

kerja adalah : “Bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar

tenaga kerja memperoleh keadaan yang sempurna baik fisik,

mental maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja

dengan baik dan tidak terganggu kesehatannya”.

Definisi tersebut menggambarkan tujuan yang harus dicapai

di bidang kesehatan dan mengenai masalah kesehatan yang

mencakup seluruh aspek kehidupan manusia termasuk lingkungan

kerja. Dengan demikian berarti kesehatan ini menyangkut keadaan

fisik maupun mental. Kesehatan karyawan bisa terganggu karena

penyakit, ketegangan atau stress maupun kecelakaan.

Kesehatan kerja berhubungan dengan pekerjaan,

Summa’ur membaginya dalam dua aspek yaitu: higiene perusahaan

dan kesehatan kerja. Keduanya bisa merupakan kesatuan

pengertian yang cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan

yang mengurus problematika kesehatan karyawan secara

menyeluruh. Menyeluruh berarti yang dilakukan mencakup seluruh

aspek terhadap pekerjaannya.

Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah kesehatan kerja

merupakan segi penting dalam melindungi tenaga kerja agar

memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam

hubungan ini, bahaya dapat timbul dari mesin pesawat alat kerja,

Page 13: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

7

bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja,

caramelakukan pekerjaan dan sebagainya harus sejauh mung-kin

dikendalikan. Keselamatan dan kesehatan yang baik dapat

mempertinggi efisiensi dan produktivitas kerja.

A.1. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

(K3)

A.1.1. Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Secara filosofi keselamatan dan kesehatan kerja K3

merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin

keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah

tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil

karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.

Keselamatan dan kesehatan kerja mencakup dua istilah

yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Dalam bidang

kepegawaian, kedua istilah tersebut dibedakan. Menurut

Payaman J. Simanjuntak (1989, 4) “Keselamatan kerja yaitu

suatu kondisi yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan

atau dengan resiko yang relatif sangat kecil di bawah tingkat

tertentu.

Menurut Suma’mur, bahwa keselamatan kerja adalah

keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja, bahan dan

Page 14: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

8

proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

lingkungannya serta cara–cara melakukan pekerjaan.

Keselamatan kerja bersasaran segala kerja, tempat kerja, baik di

darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di

udara.

Tujuan keselamatan kerja :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya

dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan

hidup dan meningkatkan produksi serta

produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang

berada ditempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan

secara aman dan efesien.

Sependapat dengan Daryanto, bahwa keselamatan kerja

adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat

kerja, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja pada

hakekatnya adalah usaha manusia dalam melindungi

hidupnya dan berhubungan dengan itu, dengan melakukan

tindakan preventif dan pengamanan terhadap terjadinya

kecelakaan kerja ketika kita sedang bekerja. Kita harus

Page 15: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

9

melaksanankan keselamatan kerja karena dimana saja, kapan

saja, dan siapa saja, manusia normal atau tidak, pasti tidak

meng-inginkan terjadinya kecelakaan terhadap dirinya yang

dapat berakibat fatal.

Sedangkan upaya kesehatan kerja adalah upaya

penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan

kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa

membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di

sekelilingnya, agar diperoleh produktifitas kerja yang optimal

sesuai dengan UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23. Konsep

dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah: Identifikasi

permasalahan, Evaluasi dan dilanjutkan dengan tindakan

pengendalian.

Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian

antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik

fisik maupun psikis dalam hal cara/metode kerja, proses kerja

dan kondisi yang bertujuan untuk :

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja

masyarakat pekerja di semua lapangan kerja

setinggitingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan

social.

Page 16: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

10

2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat

pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan

kerjanya.

3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di

dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang

disebabkan oleh faktor–faktor yang membahayakan

kesehatan.

4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik psikis

pekerjanya.

Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja

merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan kerja,

dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen

tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan

optimal.Kondisi atau tingkat kesehatan pekerja sebagai modal

awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus pula

mendapat perhatian. Kondisi awal seseorang untuk bekerja

dapat dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja, gizi kerja dan lain-

lain.Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental.

Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik

yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja

menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi

Page 17: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

11

lingkungan kerja (misalnya panas, bising debu, zat-zat kimia

dan lain-lain) dapat merupakan beban tambahan terhadap

pekerjaan.

Menurut Bennet N.B Silalahi, keselamatan dan kesehatan

kerja merupakan suatu masalah penting dalam setiap

operasional, baik di sektor tradisional maupun sektor modern.

Khususnya dalam masyarakat yang sedang beralih dari suatu

kebiasan kepada kebiasan lain perubahanperubahan pada

umumnya menimbulkan beberapa permasalah-an yang tidak

ditanggulangi secara cermat dapat membawa berbagai akibat

buruk bahkan fatal. (Bennet N.B Silalahi, 1985 : 90)

Hal serupa juga dikemukan oleh Suma’mur PK yang

berpendapat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah

“Usaha perlindungan yang ditujukan agar karyawan terhindar

dari mesin alat kerja, bahan dan proses produksi, landasan dan

lingkungan tempat kerja dan cara-cara melakukan karyawan

sehingga kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah.

(Suma’mur, 1995 : 57)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

keselamatan dan kesehatan kerja (K3), adalah segala upaya

untuk mengendalikan risiko yang berkaitan dengan kegiatan

kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan

Page 18: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

12

produktif.Sasaran utama dari K3 ditujukan terhadap pekerja

dengan melakukan segala daya upaya berupa pencegahan,

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja, agar

terhindar dari risiko buruk di dalam melakukan pekerjaan untuk

mencapai kecelakaan nihil (zero accident).

Area permesinan dan karoseri merupakan salah satu

tempat kerja yang berbahaya atau berpotensi menimbulkan

kecelakaan kerja.Keselamatan kerja pada seksi permesinan dan

karoseri harus mendapatkan perhatian khusus, bukan hanya

karena lingkungan kerjanya berbahaya, tetapi karena tingkat

resiko kecelakaannya yang cukup tinggi.

A.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau

peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan manusia,

merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

(Depnakertrans, 2000 : 10) Ada 3 (tiga) faktor yang

mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja yaitu :

1. Kelemahan Pengawasan oleh manajemen (Lack of control

management)

Pengawasan ini diartikan sebagai fungsi manajemen, yaitu

perencanaan, pengorganisasian kepemimpinan (pelaksana)

Page 19: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

13

dan pengawasan.Partisipasi aktif manajemen sangat

menentukan keberhasilan usaha pencegahan kecelakaan bagi

para pekerja.

2. Sebab dasar / asal mula (basic cause)

Sebab dasar adalah merupakan sebab atau faktor yang

mendasari secara umum terhadap kejadian kecelakaan yaitu :

a. Kebijaksanaan dan keputusan manajemen.

b. Faktor manusia dalam hal ini pekerja, seperti :

1) Kurang pengetahuan dan keterampilan serta

pengalaman.

2) Tidak adanya motivasi.

3) Masalah fisik dan mental.

c. Faktor kondisi dan lingkungan kerja, seperti :

1) Kurang / tidak adanya standar.

2) Desain dan pemeliharaan yang kurang memadai.

3) Pemakaian yang abnormal.

3. Sebab utama / gejala atau symptom / penyebab langsung

(immediate cause)Sebab utama yang dikenal yaitu :

a. Kondisi tidak aman (unsafe condition), yaitu kondisi

tidak aman dari :

1) Mesin, peralatan, bahan.

2) Alat pelindung diri.

Page 20: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

14

3) Sistem tanda peringatan.

4) Bising.

5) Radiasi.

6) Ventilasi dan penerangan.

7) Lingkungan.

b. Perbuatan tidak aman (unsafe action), yaitu perbuatan

dari manusia, yang dalam beberapa hal dapat

dilatarbelakangi faktor-faktor sebagai berikut :

1) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan (lack of

knowledge and skill).

2) Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect).

3) Keletihan dan kelesuan (fatigue and boredom).

4) Sikap dan tingkah laku yang tidak aman.

A.1.3. Pengertian Sistem ManajemenKeselamatan Dan

Kesehatan Kerja

Pada tahun 1996 dikeluarkan Peraturan Menteri Tenaga

Kerja No.Per/05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang mewajibkan setiap

perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 sebagai

bagian dari system manajemen secara keseluruhan. Oleh karena

itu setiap perusahaan wajib untuk menerapkan Sistem

Manajemen K3 sebagai bagian dari sistem mana-jemen secara

Page 21: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

15

keseluruhan. Hadi Setia Tunggal (2007 : 20) menjelaskan

bahwa :

“Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalahbagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputistruktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagipengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeli-haraan kebijakan keselamtan dan kesehatan kerja dalam rangkapengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja gunaterciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif.”

Tujuan dan sasaran dari sistem manajemen K3 adalah

menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di

tempta kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,

kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka

mencegah dan megurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja

serta terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif.

Dalam penerapan sistem manajemen K3 harus memenuhi

ketentuan–ketentuan sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan

menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3.

2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara

efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme

pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan

dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 22: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

16

4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan

dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan

pencegahan.

5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem

manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan

meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik

Indonesia Nomor: PER.05/MEN/1996, Tentang Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, penerapan

sistem manajemen K3 yang efektif perlu dipertimbangkan hal–

hal sebagai berikut:

a. Menyediakan sumber daya yang memadai, sesuai dengan

ukuran dan kebutuhan.

b. Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada

setiap tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan

setiap pelatihan yang dibutuhkan.

c. Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi

keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif.

d. Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran

para ahli.

e. Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan

keterlibatan tenaga kerja secara aktif.

Page 23: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

17

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

diarahkan untuk pencapaian zero accident. Menurut Agus

Maulana (1991 : 90), faktor penting dalam manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja disajikan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1: Faktor Penting Manajemen K3

Adapun tujuan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja untuk mencegah dan mengurangi

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan

menjamin (Depnakertrans, 2000 : 10) :

a. Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainya di

tempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.

Page 24: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

18

b. Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara

aman dan efesien.

c. Bahwa proses produksi dapat berjalan lancar.

A.1.4. Aspek-Aspek Penting Dalam Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

Terdapat tiga aspek penting dalam

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

yaitu : proses manajemen, program

keselamatan dan kesehatan kerja dan sumber

daya. Ketiga aspek tersebut dikenal sebagai

pendekatan Arthur D. Little. Program

keselamatan dan kesehatan kerja

menghasilkan lingkungan kerja yang aman

dan menjamin cangkupan yang lengkap.

Proses manajemen berada dalam lingkup

organisasi dan mencakup kebijakan, prosedur

dan standar, pelatihan, dan prosedur

pemeriksaan. Proses tersebut harus mengalir

baik ke bagian atas maupun ke bagian bawah

or-ganisasi. Program keselamatan dan

kesehatan kerja tidak akan bisa diterapkan

Page 25: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

19

secara efektif jika sumber daya tidak

memadai. Sumber daya meliputi pendanaan

staff, dan material. Sumber daya memberikan

pijakan dasar keber-hasilan keselamatan kerja.

A.2.. Hakekat Metode Analisis Hirarki Proses (AHP)

A.2.1. Sejarah Singkat AHP (Analisis Hirarki Proses)

Metoda Analytical Hierrchy Process

(AHP) dikembangkan oleh Prof. Thomas

Lorie Saaty dari Wharton Business School di

awal tahun 1970, yang digunakan untuk

mencari rangking atau urutan prioritas dari

berbagai alternatif dalam pemecahan suatu

permasalahan.Dalam kehidupan sehari-hari,

seseorang senantiasa dihadapkan untuk

melakukan pilihan dari berbagai

alternatif.Disini diperlukan penentuan

prioritas dan uji konsistensi terhadap pilihan-

pilihan yang telah dilakukan.Dalam situasi

yang kompleks, pengambilan keputusan tidak

dipengaruhi oleh satu faktor saja

melainkanmultifaktor dan mencakup berbagai

jenjang maupun kepentingan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

20

A.2.2. Pengertian Metode Analisis Hirarki Proses (AHP)

Pada dasarnya AHP adalah suatu teori

umum tentang pengukuran yang digunakan

untuk menemukan skala rasio, baik dari

perbandingan berpasangan yang diskrit

maupun kontinu. Perbandingan-perbandingan

ini dapat diambil dari ukuran aktual atau skala

dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan

dan preferensi relatif. Metode ini adalah

sebuah kerangka untuk mengambil keputusan

dengan efektif atas persoalan dengan

menyederhanakan dan mempercepat pro-ses

pengambilan keputusan dengan memecahkan

persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya,

menata bagian atau variabel ini dalam suatu

susunan hirarki, memberi nilai numerik pada

pertimbangan subjektif tentang pentingnya

tiap variabel dan mensintesis berbagai

pertimbangan ini untuk menetapkan variabel

yang mana yang memiliki pri-oritas paling

tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi

hasil pada situasi tersebut.

Page 27: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

21

Analytic Hierarchy Process (AHP)

dapat menyederhanakan masalah yang

kompleks dan tidak terstruktur, strategi dan

dinamik menjadi bagiannya, serta menjadikan

variabel dalam suatu hirarki (tingkatan).

Masalah yang kompleks dapat diartikan

bahwa kriteria dari suatu masalah yang begitu

banyak (multikriteria), struktur masalah yang

belum jelas, ketidakpastian pendapat dari

pengambil ke-putusan, pengambil keputusan

lebih dari satu orang, serta ketidakakuratan

data yang tersedia.

Metode AHP ini membantu

memecahkan persoalan yang kompleks

denganmenstruktur suatu hirarki kriteria,

pihak yang berkepentingan, hasil dan

denganmenarik berbagai pertimbangan guna

mengembangkan bobot atau prioritas.

Metodeini juga menggabungkan kekuatan dari

perasaan dan logika yang bersangkutan

padaberbagai persoalan, lalu mensintesis

berbagai pertimbangan yang beragam

Page 28: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

22

menjadihasil yang cocok dengan perkiraan

kita secara intuitif sebagaimana

yangdipresentasikan pada pertimbangan yang

telah dibuat.Selain itu AHP juga memiliki

perhatian khusus tentang penyimpangan dari

konsistensi, pengukuran dan ketergantungan

di dalam dan di luar kelompok elemen

strukturnya.(Saaty, T.L, 2005 : 12)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

mempunyai landasan aksiomatik yang terdiri

dari :

1. Resiprocal Comparison, yang mengandung

arti bahwa matriks perbandingan

berpasangan yang terbentuk harus bersifat

berkebalikan. Misalnya, jika Aadalah k

kali lebih penting dari pada B maka B

adalah 1/k kali lebih penting dari A.

2. Homogenity, yaitu mengandung arti

kesamaan dalam melakukan perbandingan.

Misalnya, tidak dimungkinkan

membandingkan jeruk dengan bola tenis

Page 29: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

23

dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan

jika membandingkan dalam hal berat.

3. Dependence, yang berarti setiap level

mempunyai kaitan (complete

hierarchy)walaupun mungkin saja terjadi

hubungan yang tidak sempurna

(incompletehierarchy).

4. Expectation, yang berarti menonjolkon

penilaian yang bersifat ekspektasi dan

preferensi dari pengambilan keputusan.

Penilaian dapat merupakan data kuantitatif

mau-pun yang bersifat kualitatif.

Secara umum pengambilan keputusan

dengan metode AHP didasarkan pada

langkah–langkah berikut:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan

solusi yang diinginkan.

2. Membuat struktur hirarki yang diawali

dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan

kriteria–kriteria dan alternatifalternatif

pilihan yang ingin di rangking.

Page 30: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

24

3. Membentuk matriks perbandingan

berpasangan yang menggambarkan

kontribusi relatif atau pengaruh setiap

elemen terhadap masing–masing tujuan

atau kriteria yang setingkat diatasnya.

Perbandingan dilakukan berdasarkan

pilihan atau judgement dari pembuat

keputusan dengan menilai tingkat tingkat

kepentingan suatu elemen dibandingkan

elemen lainnya.

4. Menormalkan data yaitu dengan membagi

nilai dari setiap elemen di dalam matriks

yang berpasangan dengan nilai total dari

setiap kolom.

5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji

konsistensinya, jika tidak konsistenmaka

pengambilan data (pre-ferensi) perlu

diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud

adalah nilai eigen vector maksimum yang

diperoleh denganmenggunakan matlab

maupun dengan manual.

Page 31: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

25

6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk

seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung eigen vector dari setiap

matriks perbandingan berpasangan.

Nilaieigen vector merupakan bobot se-tiap

elemen. Langkah ini untuk

mensintesispilihan dalam penentuan

prioritas elemenelemen pada tingkat

hirarki terendahsampai pencapaian tujuan.

8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak

memenuhi dengan CR < 0, 100;

makapenilaian harus diulang kembali.

A.2.3. Prinsip-Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Process

(AHP)

Dalam menyelesaikan persoalan dengan

metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

ada beberapa prinsip dasar yang harus

dipahami antara lain:

1. Decomposition

Pengertian decomposition adalah

memecahkan atau membagi problema yang

utuh menjadi unsur - unsurnya ke bentuk

Page 32: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

26

hirarki proses pengambilan keputusan,

dimana setiap unsur atau elemen saling

berhubungan. Untuk mendapatkan hasil

yang akurat, pemecahan dilakukan

terhadap unsur–unsur sampai tidak

mungkin dilakukan pemecahan lebih

lanjut, sehingga didapatkan beberapa

tingkatan dari persoalan yang hendak

dipecahkan. Struktur hirarki keputusan

tersebut dapat dikategorikan sebagai

complete dan incomplete. Suatu hirarki

keputusan disebut complete jika semua

elemen pada suatu ting-kat memiliki

hubungan terhadap semua elemen yang

ada pada tingkat berikutnya, sementara

hirarki keputusan incomplete kebalikan

dari hirarki yang complete yakni tidak

semua unsur pada masing-masing jenjang

mem-punyai hubungan (lihat gambar 2.2).

Pada umumnya problem nyata mempunyai

karakteristik struktur yang incomplete.

Bentuk struktur dekomposition yakni :

Page 33: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

27

Tingkat pertama : Tujuan keputusan

(Goal)

Tingkat kedua : Kriteria – kriteria

Tingkat ketiga : Alternatif –

alternatif

Gambar 2.2 Struktur Hirarki dalam AHP

Hirarki masalah disusun untuk membantu

proses pengambilan keputusan dengan

memperhatikan seluruh elemen keputusan

yang terlibat dalam sistem. Sebagian besar

masalah menjadi sulit untuk diselesaikan

karena proses pemecahannya dilakukan

tanpa memandang masalah sebagai suatu

sistem dengan suatu struktur tertentu.

2. Comparative Judgement

Page 34: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

28

Comparative Judgement dilakukan dengan

penilaian tentang kepentingan relatif dua

elemen pada suatu tingkat tertentu dalam

kaitannya dengan tingkatan di atasnya.

Penilaian ini merupakan inti dari AHP

karena akan ber-pengaruh terhadap urutan

prioritas dari elemenelemen-nya. Hasil dari

penilaian ini lebih mudah disajikan dalam

bentuk matrix pairwise comparisons yaitu

matriks per-bandingan berpasangan

memuat tingkat preferensi be-berapa

alternatif untuk tiap kriteria. Skala

preferensi yang digunakan yaitu skala 1

yang menunjukkan tingkat yang paling

rendah (equal importance) sampai dengan

skala 9 yang menunjukkan tingkatan yang

paling tinggi (extremeimportance).

3. Synthesis of Priority

Synthesis of Priority dilakukan dengan

menggunakan eigen vektor method untuk

mendapatkan bobot relatif bagi unsur–

unsur pengambilan keputusan.

Page 35: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

29

4. Logical Consistency

Logical Consistency merupakan

karakteristik penting AHP. Hal ini dicapai

dengan mengagresikan seluruh eigenvektor

yang diperoleh dari berbagai tingkatan

hirarki dan selanjutnya diperoleh suatu

vektor composite tertimbang yang

menghasilkan urutan pengambilan

keputusan.

A.2.4. Penyusunan Prioritas

Menentukan susunan prioritas elemen

adalah dengan menyusun perbandingan

berpasangan yaitu membandingkan dalam

bentuk berpasangan seluruh elemen untuk

setiap sub hirarki. Perbandingan tersebut

ditransformasikan dalam bentuk matriks.

Contoh, terdapat n objek yang dinotasikan

dengan (A1, A2, …, An) yang akan dinilai

berdasarkan pada nilai tingkat kepentingannya

antara lain Ai dan Aj di-presentasikan dalam

matriks Pair-wise Comparison.

Page 36: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

30

Tabel 2.1 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan

A1 A2 ⋯ An

A1 a11 a12 ⋯ a1n

A2 a21 a22 ⋯ a2n⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮An am1 am2 ⋯ amn

Nilai a11 adalah nilai perbandingan

elemen A1 (baris) terhadap A1 (kolom) yang

menyatakan hubungan :

a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1

(baris) terhadap kriteria C

dibandingkandengan A1 (kolom) atau

b. Seberapa jauh dominasi Ai (baris) terhadap

Ai (kolom) atau

c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat

pada A1 (baris) dibandingkan dengan A1

(kolom).

Menurut Suryadi dan Ramdhani secara

naluri, manusia dapat mengestimasi besaran

sederhana melalui indera-nya. Proses yang

paling mudah adalah membandingkan dua hal

dengan keakuratan perbandingan tersebut

Page 37: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

31

dapat diper-tanggung jawabkan. Untuk itu

Saaty menetapkan skala kuantitatif 1 sampai

dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat

kepentingan suatu elemen terhadap elemen

lain dapat dilihat pada table 2.2.( Suryadi,

Kadarsah, Ali Ramdhani, 2002 : 131)

Tabel 2.2:Skala Penilaian Perbandingan

Berpasangan

IntensitasKepentingan

Keterangan Penjelasan

1 Kedua elemen samapentingnya

Dua elemen mempunyaipengaruh yang sama besar

3 Elemen yang satusedikit lebih pentingdaripada elemenyanga lainnya

Pengalaman dan penilaiansedikit menyokong satuelemen dibandingkan elemenyang lainnya

5 Elemen yang satulebih pentingdaripada yanglainnya

Pengalaman dan penilaiansangat kuat menyokong satuelemen dibandingkan elemenyang lainnya

7 Elemen jelas lebihmutlak pentingdaripada elemenlainnya

Satu elemen yang kuatdisokong dan dominan terlihatdalampraktek

9 Satu elemen mutlakpenting daripadaelemen lainnya

Bukti yang mendukungelemen yang satu terhadapelemen lain memeliki tingkatpenegasan tertinggi yangmungkin menguatkan

Page 38: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

32

2,4,6,8 Nilai-nilai antara duanilai pertimbangan-pertimbangan yangberdekatan

Nilai ini diberikan bila adadua kompromi di antara 2pilihan Kebalikan = Jikauntuk aktivitas i mendapatsatu angka dibanding denganaktivitas j , maka jmempunyai nilaikebalikannya dibandingdengan I

Model AHP didasarkan pada pair-wise

comparison matrix, dimana elemen-elemen

pada matriks tersebut merupakan judgement

dari decision maker. Seorangdecision maker

akan memberikan penilaian, mempersepsikan,

ataupun mem-perkirakan kemungkinan dari

suatu hal/peristiwa yang di-hadapi. Matriks

tersebutterdapat pada setiap level of hierarchy

dari suatu struktur model AHP yang membagi

habis suatu persoalan.

Berikut ini contoh suatu Pair-Wise

Comparison Matrix pada suatu level

ofhierarchy, yaitu:

Page 39: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

33

Tabel 2.3 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan

D E F G

D 1 3 7 9

E 1/3 1 ¼ 1/8

F 1/7 4 1 5

G 1/9 8 1/5 1

Baris 1 kolom 2 :Jika D dibandingkan dengan

E, maka D sedikit lebih penting/cukup penting

dari pada E yaitu sebesar 3. Angka 3 bukan

berarti bahwa D tiga kali lebih besar dari E,

tetapi D moderat importance dibandingkan

dengan E, sedangkan nilai pada baris ke2

kolom1diisi dengan kebalikan dari 3 yaitu1/3.

Baris 1 kolom 3 : Jika D dibandingkan dengan

F, maka D sangat penting daripada F yaitu

sebesar 7.Angka 7 bukan berarti bahwa D tujuh

kali lebih besar dari F, tetapi D very strong

importance daripada Fdengan nilai judgement

sebesar 7. Sedangkan nilai pada baris 3 kolom1

diisi dengan kebalikan dari 7 yaitu1/7.

Baris 1 kolom4 : Jika Ddibandingkan dengan

G, maka D mutlak lebih penting daripada G

dengan nilai9. Angka 9 bukan berarti D

Page 40: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

34

sembilan kali lebih besar dari G, tetapi D

extreme importance daripada G dengan nilai

judgement sebesar 9. Sedangkan nilai pada

baris 4 kolom 1 diisi dengan kebalikan dari 9

yaitu 1/9.

A.3. Eigen Value dan Eigen Vector

Apabila decision maker sudah memasukkan

persepsinya atau penilaian untuk setiap perbandingan

antara criteria-kriteria yang berada dalam satu level

(tingkatan) atau yang dapat diperbandingkan maka

untuk mengetahui kriteria mana yang paling disukai

atau paling penting, disusun sebuah matriks

perbandingan di setiap level (tingkatan). Untuk

melengkapi pembahasan tentang eigen value dan eigen

vector maka akan diberikan definisi-definisi mengenai

matriks dan vector.

1. Matriks

Matriks merupakan sekumpulan himpunan objek

(bilangan riil atau kompleks, variabel-variabel) yang

terdiri dari baris dan kolom dan di susun persegi

panjang.Matriks biasanya terdiri dari m baris dan n

kolom maka matriks tersebut berukuran (ordo) m x

Page 41: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

35

n. Matriks ke-i dan kolom ke-j yang disebut (ij)

matriks entri.

2. Vektor dari n dimensi

Suatu vektor dengan n dimensi merupakan suatu

susunan elemenelemen yang teratur berupa angka-

angka sebanyak n buah, yang disusun baik menurut

bans, clan kin ke kanan (disebut vector bans atau

Row Vektor dengan ordo 1 x n ) maupun menurut

kolom , dan atas ke bawah (disebut vector kolom

atau Colomn Vector dengan ordo n x 1). Himpunan

semua vector dengan n komponen dengan entri riil

dinotasikan dengan R'.

3. Prioritas, Eigen value dan eigen vector

Untuk menentukan nilai dari masing masing pada

matrik m x n maka; Nilai total matriks dalam

masing-masing kolom di bandingkan dengan nilai

matriks dan di jumlahkan untuk tiap baris. Total

nilai baris dati matrik hasil perhitungan tersebut di

jumlahkan.

Untuk mementukan nilai prioritas adalah

dengan membandingkan nilai total baris dalam

matrik tersebut dengan nilai total dari kolom hasil

Page 42: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

36

perhitungan tersebut. Nilai eigen value di dapatkan

dari total jumlah dari perkalian nilai prioritas dalam

matrik dibandingkan dengan nilai prioritas tersebut.

Nilai eigen value merupakan total dari nilai egin

dibagi dengan ordo matriks atau n.

Page 43: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek penelitian

Sebagai obyek penelitian adalahUD. Pandowo di

Tulungagung yang berkaitan dengan Sistem Manajemen K3

yang telah dilaksanakan perusahaan.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dan desain penelitian

survey. Survey dilakukan untuk mengetahui faktor–faktor yang

berpengaruh terhadap pelaksanaan sistem manajemen K3, yaitu

penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer

dengan menganalisa data menggunakan metode AHP

(Analytical Hierarchy Process). Untuk sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah karyawan unit bengkel UD.

Pandowo Tulungagung.

Page 44: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

38

C. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menyusun Penelitian ini, penulis menggunakan

populasi dan teknik pengambilan sampel dari data yang telah

diperoleh melalui penelitian perusahaan. Jumlah Populasi seksi

permesinan sebanyak 10 karyawan dan seksi Las sebanyak 26

karyawan di UD. Pandowo Tulungagung.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif dan dibantu dengan program SPSS.

Untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai K3 yang

dilakukan perusahaan melalui observasi pada resonden terpilih

yang berada di bagian permesinan dan pengelasan pada UD.

Pandowo Tulungagung.

Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat

dan diolah secara langsung dari subjek yang berhubungan

langsung dengan penelitian. Data primer ini di antaranya

didapat dari data hasil observasi langsung pada karyawan

Page 45: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

39

terpilih yang ada di bagian permesinan dan pengelasan pada

UD. Pandowo Tulungagung.

Penggunaan data sekunder adalah sebagai penunjang

yang menguat-kan perolehan data hasil yang didapat dari

artikel, internet, dan dokumen–dokumen yang dimiliki

organisasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Pada bagian ini dilakukan beberapa langkah penting

diantaranya :

Langkah awal :

Pada awal memulai penelitian ini peneliti melakukan

brainstorming untuk menentukan kriteria–kriteria apa saja

yang berperan dalam pencapaian tujuan dari penelitian ini,

selanjutnya kami mencari alternatif apa saja yang dapat

dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut.

1. Brainstorming I

Pada saat brainstorming pertama kali disimpulkan dari

banyak kriteria menjadi 4 kriteria, yaitu kriteria manajemen,

manusia, alat dan lingkung-an.

Page 46: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

40

2. Brainstorming II

Pada brainstorming kedua untuk menyimpulkan alternatif

menjadi 3 alternatif yaitu, program K3, proses manajemen

dan sumber daya manusia.

3. Brainstorming III

Pada saat brainstorming ketiga struktur dari AHP untuk

meningkatkan kepuasan peserta pelatihan sudah mulai

terbentuk, kemudian dilanjutkan dengan membuat diagram

AHP dari permasalahan tersebut. Pada saat ini juga sudah

mulai dibuat pembuatan kuesioner dan juga proses

pemilihan responden. Pada metode AHP tidak perlu

mengambil responden dengan jumlah minimum penelitian

statistik (min. 30 orang), karena ini expert choice maka

cukup pakarnya saja dan bila populasinya homogen bisa

diwakilkan oleh seorang responden, bila mau lebih dari satu

pun haruslah yang mutually exclusive.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) jenis variabel,

yaitu : variabel

dependen dan variabel independen. Namun dalam penelitian ini

peneliti menggunakan variabel yang hanya berhubungan

Page 47: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

41

dengan perhitungan penelitian yang meliputi : Consistency

Ratio (CR), Consistency Ratio (CRH).

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan

teknik AHP (Analytic Hirarchy Process). Rumus yang

digunakan adalah :

1. Indeks Konsistensi, dengan persamaan

CI =λ

Dimana :λ = eigenvalue maksimum

n = ukuran matriks

2. Rasio Konsistensi (CR).

CR =

Keterangan :

CR = rasio konsistensi

CI = indeks konsistensi

RI = indeks random

3. Geometric Mean

GM = √X1 x X2 x X3…x Xn

Page 48: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

42

Dimana :

GM : Geometric Mean

X1 x X2 x X3…x Xn : Bobot penilaian ke

1,2,3,…,n

n : Jumlah n (ordo)

Page 49: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Perusahaan

1. Sejarah singkat perusahaan

Bagi masyarakat Tulungagung, keberadaan

Bengkel Las “Pandowo” sudah tidak asing lagi.

Bengkel Las “Pandowo” merupakan salah satu

kegiatan usaha dalam bidang las yang ada di

wilayah Kota Tulungagung yang mempunyai

perkembangan cukup pesat.

Perusahaan Bengkel Las “Pandowo”

Tulungagung mulai pada tanggal 8 Juli 1995

dirintislah perusahaan ini dalam bentuk perusahaan

perseorangan. Pertimbangan didirikannya per-

usahaan tersebut adalah semakin banyaknya orang

mem-bangun rumah maka semakin besar pula orang

akan mem-butuhkan bengkel las. Hal ini terbukti,

setelah perusahaan Bengkel Las “Pandowo”

Tulungagung berdiri dan mendapatkan pengakuan

dari pemerintah Kabupaten Tulungagung yaitu

Page 50: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

44

dengan dikeluar-kannya akte pendirian tertanggal 8

Nopember 1995 bernomorkan 420/TGK/11/95

dengan nama Perusahaan Bengkel Las “Pandowo”,

Tulungagung yang beralamat di Kelurahan

Kepatihan, Kecamatan Tulungagung.

Pada mulanya perusahaan Bengkel Las

“Pandowo” Tulungagung hanya melayani pesanan

dalam bentuk pagar yang masih sangat sederhana

baik motif maupun peralatan yang digunakan.

Selain itu jumlah tenaga kerja yang digunakan juga

relatif sedikit yaitu hanya sebanyak 4 orang. Akan

tetapi berkat kemauan dan kerja keras serta rasa

optimis, maka mulai tanggal 08 Nopember 1998

dikembangkan usaha baru yang tidak hanya

melayani pembuatan pagar tetapi juga melayani

pesanan tralis, etalase, tempat TV, pagar dengan

berbagai motif dan sebagainya.

Kondisi perusahaan Bengkel Las

“Pandowo”, Tulung-agung sampai saat ini, terus

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perusahaan

dapat menerima berbagai macam pesanan dalam

berbagai bentuk sesuai permintaan pemesan.

Page 51: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

45

Permodalan perusahaan terus semakin berkembang

dan bertambah, jumlah tenaga kerja semakin

meningkat.

2. Bidang Usaha

Perusahaan Bengkel Las “Pandowo” adalah

perusahaan yang bergerak di bidang las. Dalam

bidang las, perusahaan menghasilkan suatu hasil

produksi berupa pagar besi, pagar stainlise, meja

TV, etalase, tralis.

Adapun ijin usaha yang dimiliki oleh

perusahaan Bengkel Las “Pandowo”, Tulungagung

berdasarkan Surat Ijin No. 420/TGK/11/95 dengan

NPWP No. 6.857.734.5.622.

3. Lokasi Perusahaan

Lokasi bagi sebuah perusahaan merupakan

salah satu faktor yang menentukan kemajuan dan

perkembangan serta menyang-kut kelangsungan

hidup perusahaan. Penentuan lokasi perusaha-an

yang tepat, maka dapat mempengaruhi biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan dengan kata lain jika

lokasi perusahaan menempati posisi lokasi yang

Page 52: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

46

tepat maka biaya operasinya dapat ditekan dengan

serendah mungkin.

Pada perusahaan Bengkel Las “Pandowo”,

Tulungagung, baik tempat kediaman maupun

tempat dimana perusahaan menjalankan aktifitas,

menjadi satu lokasi yaitu di Kelurahan Kepatihan,

Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung,

Jawa Timur.

Perusahaan Bengkel Las “Pandowo”,

Tulungagung, me-nempati tanah seluas 2.800 m2,

dan bangunan seluas 2.100 m2.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka

yang menun-jukkan pembagian pekerjaan untuk

mencapai tujuan yang didasarkan pada hubungan

antara fungsi, wewenang dan tanggung jawab tiap

bagian perusahaan sesuai dengan tugas dan

posisinya. Struktur organisasi pada perusahaan

Bengkel Las “Pandowo”, Tulungagung berbentuk

garis, dimana wewenang dan tanggung jawaban

pada satu seorang pimpinan. Struktur organisasi

berperan sangat besar dalam pencapaian suatu

Page 53: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

47

tujuan perusahaan, sehingga setiap aktifitas yang

ada pada perusahaan akan menjadi lebih jelas.

Adapun gambar struktur organisasi pada perusahaan

Bengkel Las “Pandowo”, Tulungagung dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 :Struktur Organisasi Bengkel Las“Pandowo”

Tulungagung

Sumber : Data Sekunder, 2014

Tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian

adalah :

a.Pimpinan perusahaan.

Memimpin dan mengkoordinir semua karyawan.

Menentukan kebijakan prusahaan.

Memberikan pengertian dan pengembangan atas

pekerja-an yang dilaksanakan bawahan.

Page 54: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

48

Pimpinan memiliki kewenangan untuk mengangkat

dan memberhentikan karyawan yang tidak

mentaati peraturan perusahaan.

Tanggung jawab seorang pimpinan adalah

bertanggung jawab sepenuhnya atas maju dan

mundurnya perusahaan.

b.Tugas tanggung jawab bagian administrasi dan

keuangan.

Mengkoordinir pekerjaan sesuai dengan prosedur.

Mengatur dan melaksanakan pembayaran baik,

upah karyawan, pembelian bahan, dan menerima

hasil pen-jualan.

Memberikan informasi mengenai keadaan

keuangan per-usahaan.

Mengatur administrasi keuangan, personalia dan

admi-nistrasi perkantoran.

Menyusun laporan rugi laba dan neraca

perusahaan.

c.Tugas dan tanggung jawab bagian produksi dan staf.

Mengkoordinir dan mengatur tugas karyawan

bagian produksi.

Mengawasi jalannya proses produksi.

Page 55: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

49

Bertanggung jawab penuh atas kelangsungan

produksi.

Memelihara terhadap semua peralatan serta sarana

lain-nya yang berhubungan dengan proses

produksi.

d. Tugas dan tanggung jawab pemasaran

Tugas pemasaran adalah menerima pesanan dan

meneruskan bagian produksi.

Memonitor dan mengamati tentang keadaan pasar

serta melakukan promosi.

Menyelenggarakan administrasi penjualan sesuai

pro-sedur perusahaan.

Menerima hasil produksi dari bagian untuk

selanjutnya dipasarkan.

Melakukan penagihan piutang terhadap penjualan

kredit.

Merencanakan pengiriman barang yang dijual

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Bertanggung jawab kepada pimpinan atas semua

tugas-tugasnya.

Page 56: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

50

5. Produksi

1. Alat Produksi

Jenis peralatan yang digunakan dalam kegiatan

pada Bengkel Las “Pandowo”, Tulungagung

adalah:

a. Disel

Merupakan peralatan yang digunakan untuk

melakukan pengelasan. Dan biasanya alat ini

bisa dibawa untuk melakukan pengelasan baik

di dalam perusahaan maupun di luar

perusahaan.

b. Trava

Jenis alat sama dengan disel, yaitu untuk

melakukan akan tetapi hanya dipakai di dalam

perusahaan.

c. Gurenda

Jenis alat ini digunakan untuk menghaluskan

besi, aluminium atau bahan lain setelah

dipotong maupun setelah di las.

d. Gergaji Mesin

Page 57: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

51

Alat ini digunakan untuk melakukan

pemotongan besi,

stainlis, dan aluminium.

e. Bur Duduk dan Bur Tembak

Alat ini digunakan untuk memberikan lubang

pada besi, aluminium, stainlis guna

memasukkan baut.

f. Ral

Jenis alat ini digunakan untuk membentuk besi,

aluminium, dan stainlis sesuai dengan

permintaan pemesan atau sesuai dengan

motifnya.

g. Ripet

Jenis peralatan ini digunakan untuk mengunci

slat tenda dan slat rolling.

Selain peralatan utama di atas perusahaan

Bengkel Las “Pandowo”, Tulungagung juga

menggunakan peralatan lainnya seperti gunting

besi, pemotong kaca, amer dan sebagainya.

2. Jenis bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan oleh perusahaan Bengkel

Las “Pandowo”

Page 58: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

52

Tulungagung dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Bahan Baku

Bahan utama yang digunakan untuk

menghasilkan pagar, trailis, meja TV, etalase

adalah pada Bengkel Las “Pandowo”,

Tulungagung adalah : besi, aluminium, piber,

stenlis, baja, kaca.

b. Bahan Pembantu

Sebagai bahan pembantu yang diperlukan

adalah : pali

karbonat, meni, cat, dempul, dan karbit.

3. Proses produksi

Proses produksi merupakan suatu cara,

metode dan tehnik untuk menciptakan atau

menambah suatu barang atau jasa dengan

menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,

bahan bakar, dan dana) yang ada. Mengenai sifat

produski perlu dibedakan antara produksi massa

dan produksi satuan. Sifat produksi massa adalah

produksi yang diperuntukkan kepentingan umum.

Sedangkan sifat produksi satuan adalah produk

yang dibuat untuk kepentingan perseorangan atau

Page 59: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

53

suatu badan, dengan kata lain produksi yang dibuat

berdasarkan pesanan.

Erat kaitannya dengan sifat produksi

kontinyu atau terus-menerus dimana bahan

mengalir secara berurutan melalui be-berapa tingkat

pengerjaan sampai pada tahap barang jadi.

Sedangkan pada sifat produksi terputus-putus

(intermitten), aliran proses produksi tidak mungkin

mengikuti pola yang berurutan karena pada waktu

bersamaan dibuat berbagai macam produk.

Pada Bengkel Las “Pandowo” Tulungagung

yang bekerja berdasarkan adanya pesanan, maka

proses produksi disesuaikan dengan pesanan. Ada

beberapa tahap dalam proses produksi, yaitu :

a. Memilih dan membeli bahan baku sesuai

dengan permintaan pesanan.

b. Memotong bahan-bahan yang telah dipilih

sesuai dengan

ukuran yang telah ditentukan.

c. Bahan yang telah dipotong di ral sesuai motif

gambar yang telah ditentukan.

Page 60: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

54

d. Bahan-bahan yang telah siap di las sesuai

dengan bentuk gambar, kemudian di grenda dan

di dempul agar tampak ke-

lihatan lebih halus.

e. Pada tahap yang terakhir adalah dilakukan

pemberian cat dasar dengan meni dan apabila

telah kering di pasang di tempat pemesan dan di

cat akhir sesuai dengan warna pe-sanan.

4. Hasil Produksi

Seperti yang telah diuraikan bahwa

perusahaan Bengkel Las “Pandowo”, Tulungagung

menghasilkan berbagai macam jenis produksi yang

dikelompokkan sesuai dengan bahan bakunya :

a. Besi

Bahan dari bersi meliputi ; pagar, trails, meja,

rolling, pintu, rak, dan kerangka tenda.

b. Stenlis

Bahan dari stelis ; pagar, meja, pintu, rak,

aluminium, etalase, rolling door, dan

harmonica.

c. Baja

Page 61: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

55

Salah satu hasil produksi dengan bahan baku

baja adalah kontraksi.

6. Pemasaran

1. Pasar sasaran

Adapun yang menjadi target pemasaran hasil

produksi adalah konsumen yang datang pada

perusahaan, orang yang sedang atau setelah

membangun (belum ada pagar), kantor, dan toko.

2. Daerah pemasaran

Daerah pemasaran yang menjadi sasaran penjualan

adalah :

a. Tulungagung.

b. Trenggalek.

c. Kediri.

d. Blitar.

e. Malang

3. Saluran distribusi

Saluran distribusi merupakan lembaga

penyalur atau distributor yang mempunyai kegiatan

menyalurkan barang sampai ke tangan konsumen.

Dalam melaksanakan hasil produksinya perusahaan,

menggunakan sistem saluran distribusi langsung

Page 62: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

56

dan semi langsung. Saluran distribusi langsung

diterapkan bagi konsumen yang berada di dalam

kota atau dekat dengan perusahaan. Sedangkan

saluran distribusi semi langsung diterapkan pada

konsumen yang berlokasi diluar kota atau jauh dari

perusahaan.

4. Harga dan kebijakan harga

Dalam menetapkan harga hasil produksi,

Bengkel Las

“Pandowo”, Tulungagung ditetapkan sesuai barang

yang dipesan konsumen.

5. Kegiatan promosi

Perusahaan Bengkel Las “Pandowo” dalam

usaha meng-komunikasi keberadaan perusahaan

dan hasil produksi kepada masyarakat dengan

menggunakan sarana periklanan: kalender,kaos dan

dengan cara membuat Bor atau papan nama

perusahaan.

7. Ketenagakerjaan

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor

utama penunjang keberhasilan pengelolaan suatu usaha.

Dalam menjalankan aktivitas produksinya perusahaan,

Page 63: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

57

banyak mengerahkan tenaga kerja manusia, maka dari

itu perusahaan sangat memperhatikan karyawannya dan

beranggapan bahwa kondisi yang tidak sehat dan

ketidakpuasan tenaga kerja akan mengganggu stabilitas

produksi perusahaan.

- Status Karyawan

Status karyawan pada perusahaan berkaitan dengan

sistem upah dan penggajian yang dibagi dalam 3

bagian yaitu :

a. Karyawan bulan

Yang statusnya diangkat sebagai karyawan

bulanan yang diangkat berdasarkan keputusan

pimpinan perusahaan.

Sistem bulanan diberikan kepada karyawan

tetap yang bukan pekerja yang langsung terikat

dalam proses produksi.

b. Karyawan harian tetap

Statusnya adalah harian dengan hubungan

kerjanya terbatas. Namun demikian karyawan

ini merupakan prioritas utama dalam

mengangkat karyawan bulanan dengan catatan

formasi perusahaan memungkinkan karyawan

Page 64: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

58

tersebut menunjukkan prestasi kerja yang

dipersayaratkan.

Sistem harian diterapkan kepada karyawan

tetap yang langsung terlibat dalam proses

produksi, besarnya minimal disesuaikan dengan

UMK pengalaman dan ketrampilan.

c. Karyawan lepas / borongan

Sistem borongan diterapkan pada para

karyawan tidak tetap dan bekerja dengan sistem

borongan. Besarnya upah pada tingkat

produktivitas masing-masing karyawan.

Semakin banyak pekerjaan yang dikerjakan

(makin produktif) maka semakin besar upah

yang diterima.

Jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan

Bengkel Las Pandowo Tulungagung sejumlah

27 orang karyawan dengan perinciannya dapat

digambarkan sebagai berikut : 1 orang

memegang Jabatan Pimpinan, 2 orang

memegang Jabatan Wakil Pimpinan, 4 orang

karyawan bulanan, 3 orang seorang mandor

merangkap teknisi, 2 orang sebagai sopir, 1

Page 65: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

59

orang penjaga gudang, dan 14 orang tenaga

kerja lapangan.

Jam Kerja Karyawan

Perusahaan menetapkan jam kerja normal untuk

bagian produksi, setiap harinya selama 8 jam

selebihnya dianggap jam lembur. Pada umumnya

jam kerja hari dimulai pukul 07.30 WIB sampai

dengan pukul 15.30 WIB, kemudian istrirahat mulai

pukul 12.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB,

kecuali hari Jum’at istirahat hingga pukul 11.30

sam,pai dengan pukul 13.00.

Kompensasi (compensation)

Kompensasi dirumuskan sebagai balas jasa yang

memadai dan

layak diberikan kepada personalia untuk mencapai

tujuan. Kompensasi atau upah yang ditetapkan di

perusahaan mengacu pada standart yang

disesuaikan dengan UMK, sesuai dengan

pengalaman, jenis pekerjaan dan keterampilan

tenaga kerja yang bersangkutan.

2. Pemisahan (separation)

Page 66: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

60

Pada umumnya pemisahan atau pemutusan

hubungan kerja

terjadi bila sudah tidak terdapat kesepakatan antara

organisasi atau perusahaan dengan karyawan

mengenai pencapaian tujuan. Misalnya perusahaan

sudah beranggapan bahwa karyawan sudah tidak

mememnuhi syarat untuk ikut melaksnakan proses

produksi dalam perusahaan ataupun perusahaan

beranggapan karyawan telah melakukan hal yang

menyimpang dari aturan yang telah digariskan oleh

perusahaan. Bila peristiwa tersebut terjadi pada

perusahaan Bengkel Las “Pandowo”, maka

perusahaan akan menerapkan sistem peringatan.

Maksudnya karyawan yang melakukan kesalahan

dipanggil dan didekati untuk diperingatkan.

Apabila dengan usaha yang dilakukan tersebut

gagal, maka per-usahaan akan mempertimbangkan

pengambilan keputusan pe-misahan atau pemutusan

hubugan kerja yang dilakukan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

B. Pembahasan

Page 67: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

61

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan

penyebaran kuesioner kepada responden yang telah

ditentukan. Dalam hal penyebaran kuesioner, cara

pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

1. Dilakukan perancangan responden yang akan

ditanyai dan dimintai keterangan tentang kriteria-

kriteria yang berkaitan dengan pemilihan alternatif

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

Responden yang masuk dalam daftar pengisian

kuesioner adalah karyawan Bengkel Las Pandowo

Tulungagung. Jumlah responden semuanya

mencapai 11 orang.

2. Pengambilan data dari responden dilakukan melalui

kuesioner yang diberikan ke responden disesuaikan

dengan kondisi responden dan kemudahan

pengambilan data.

3. Rancangan isi pertanyaan ke responden meliputi 18

pertanyaan yang mewakili kriteria-kriteria penilaian

sebagai ukuran yang mempengaruhi terhadap

pemilihan alternatif faktor yang mempengaruhi

Page 68: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

62

pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja. Kuesioner dirancang sedemikian

rupa sehingga memudahkan dalam pembacaan dan

pemahaman responden (Kuesioner dapat dilihat pada

Lampiran).

b. Teknik analisis data dengan Metode Analytic

Hirarchy Process (AHP)

Proses hirarki analitis (AHP) yang diusulkan

dalam penelitian ini bertujuan memberikan penilaian

bagi kriteria yang mempengaruhi keputusan pemilihan

alternatif faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

Pemilihan metodologi didasarkan pada karakteristik

masalah dan pertimbangan keuntungan dan kelemahan

dari metodologi lain. Peneliti menilai pentingnya

masing-masing kriteria menurut nilai pasangan kriteria

yang dibandingkan.Hasil akhir AHP adalah suatu

ranking atau pembobotan prioritas dari tiap alternatif.

Dalam penelitian ini fokus pada perumusan suatu

model berbasis AHP untuk menilai dari ketiga alternatif

faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang

Page 69: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

63

diusulkan dan memiliki kelayakan yang paling baik

diantara ketiganya. Dalam menganalisis data

menggunakan perhitungan secara manual dan

menggunakan alat bantu yaitu perangkat lunak

ExpertChoice.

Secara mendasar, ada tiga langkah dalam model

AHP, yaitu: Penyusunan hirarki, penilaian, dan

penentuan prioritas.

1. Penyusunan Hirarki (Decomposition)

Dalam bagian ini diperkenalkan suatu

pendekatan konseptual untuk penilaian alternatif

model dengan menggunakan model AHP. Dalam

model yang diusulkan dalam penelitian ini,

setidaknya terdapat 3 level hirarki sebagai berikut:

a. Level I: Sasaran dari keputusan yang akan

diambil ditempatkan pada puncak hirarki.

Dalam hal ini sasaran yang dimaksud adalah

“Pemilihan faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan sistem manajemen keselamatan

dan kesehatan kerja”

b. Level II: Pada tingkatan kedua, diajukan

kriteria-kriteria penilaian dari yang dapat

Page 70: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

64

menunjukan kualitas atau tingkat pelayanan

dari alternatif yang diusulkan. Kriteria-keriteria

tersebut terdiri dari manajemen, manusia, alat

dan lingkungan.

c. Level III: Pada tingkatan ketiga, diusulkan

alternatif Pemilihan faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan sistem manajemen keselamatan

dan kesehatan kerja.

Gambar 4.2 : Hirarki Pemilihan Faktor Yang

Mempengaruhi

Pelaksanaan Sistem Manajemen K3

2. Penilaian kriteria

Setelah penyusunan hirarki, maka langkah

selanjutnya melakukan perbandingan berpasangan

(pairwise comparison). Untuk hirarki di atas

Page 71: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

65

(gambar 4.1) kita dapat melakukan penentuan

prioritas (pembobotan elemen). Untuk kriteria

:Manajemen, Alat, Manusia, Lingkungan.Penentuan

prioritas untuk kriteria tersebut dilakukan dalam

bentuk matriks berikut :

c. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk

Semua Kriteria

Tabel 4.1 :Matriks penilaian perbandingan darirespondenterhadap faktor yang mempengaruhipelaksanaansistem manajemen K3

Responden 1Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1 3 5Manusia 1 1 3 3Alat 1/3 1/3 1 1Lingkungan 1/5 1/3 1 1

Responden 2Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1/5 1/2 3Manusia 5 1 3 5Alat 2 1/3 1 1Lingkungan 1/3 1/5 1 1

Responden 3Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1 1/3 1/3Manusia 1 1 3 1/3Alat 3 1/3 1 1/3Lingkungan 3 3 3 1

Responden 4Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1 1/3 1/3

Page 72: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

66

Manusia 1 1 1 3Alat 3 1 1 1/3Lingkungan 3 1/3 3 1

Responden 5Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 5 2 7Manusia 1/5 1 4 5Alat 1/2 1/4 1 7Lingkungan 1/7 1/5 1/7 1

Responden 6Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1/3 3 3Manusia 3 1 5 5Alat 1/3 1/5 1 1/5Lingkungan 1/3 1/5 5 1

Responden 7Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1 1 2Manusia 1 1 5 5Alat 1 1/5 1 1Lingkungan 1/2 1/5 1 1

Responden 8Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 3 3 5Manusia 1/3 1 5 5Alat 1/3 1/5 1 3Lingkungan 1/5 1/5 1/3 1

Responden 9Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1 1/5 7Manusia 1 1 5 5Alat 5 1/5 1 3Lingkungan 1/7 1/5 1/3 1

Responden 10Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 1 3 5Manusia 1 1 1 3Alat 1/3 1 1 3

Page 73: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

67

Lingkungan 1/5 1/3 1/3 1

Responden 11Manajemen Manusia Alat Lingkungan

Manajemen 1 3 5 5Manusia 1/3 1 1 3Alat 1/5 1 1 1Lingkungan 1/5 1/3 1 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Setelah penilaian perbandingan sudah dimasukkan

dam matriks diatas, maka untuk memperoleh satu matriks

harus dilakukan rata-rata ukur. Hasilnya adalah :

Geometriks Mean dari 11 matrik penilaian responden

GM 12= 1 x x 1 x 1 x 5 x x 1 x 3 x 1 x 1 x 3 = √3 = 1,105

GM 13= 3 x x x x 2 x 3 x 1 x 3 x x 3 x 5 = √9 = 1,221

GM 14= 5 x 3 x x x 7 x 3 x 2 x 5 x 7 x 5 x 5 = √61250 =2,724

GM 21= 1 x 5 x 1 x 1 x x 3 x 1 x x 1 x 1 x = √0,33 = 0,904

GM 23= √ 3 x 3 x 3 x 1 x 4 x 5 x 5 x 5 x 5 x 1 x 1 = √67500 =2,748

GM 24= 3 x 5 x x 3 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 3 x 3 = √421875 =3,246

GM 31= x 2 x 3 x 3 x x x 1 x x 5 x x = √0,111 = 0,818

GM32= x x x 1 x x x x x x 1 x 1 = 0,000015 = 0,364

GM 34= 1 x 1 x x x 7 x x 1 x 3 x 3 x 3 x 1 = √4,2 = 1,140

GM 41= x x 3 x 3 x x x x x x x = √0,000016 = 0,366

Page 74: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

68

GM 42= x x 3 x x x x x x x x = √0,0000024 =0,308

GM 43= 1 x 1 x 3 x 3 x x 5 x 1 x x x x 1 = √0,238 = 0,877

Tabel 4.2 :Matriks penilaian pembobotan hirarki untuk semua

kriteria dari 11 responden yang disederhanakan

Manajeman Manusia Alat LingkunganManajeman 1 1,105 1,221 2,724Manusia 0,904 1 2,748 3,246Alat 0,818 0,364 1 1,140Lingkungan 0,366 0,308 0,877 1Jumlah 3,088 2,777 5,846 8,11

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

d. Penentuan Prioritas Kriteria

Dengan melakukan penilaian relatif pada setiap sel

dengan cara nilai setiap sel dibagi dengan jumlah pada setiap

kolomnya maka, akan diperoleh nilai relatif per sel. Akhirnya

pada setiap faktor secara horisontal dijumlahkan dan dicari

bobot prioritasnya. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 75: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

69

Tabel 4.3 :Matriks Bobot Prioritas nilai perbandinganberpasangan untuk Setiap Kriteria

Manajemen

Manusia Alat Lingkungan

Jumlah

Prioritas

Manajeman 0,324 0,398 0,208 0,336 1,266 0,316Manusia 0,292 0,360 0,470 0,400 1,522 0,380

Alat 0,265 0,131 0,171 0,140 0,707 0,176Lingkungan

0,118 0,111 0,150 0,123 0,502 0,125

Jumlah 1 1 1 1 4 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Perhitungan Uji konsistensi matriks :

1. Mencari nilai [A] = matriks x bobot prioritas

matriks bobot prio Vektor [A]

1 1,105 1,221 2,724 0,316 1,291

0,904 1 2,748 3,246 X 0,380 = 1,554

0,818 0,364 1 1,140 0,176 0,714

0,366 0,308 0,877 1 0,125 0,511

2. Mencari vektor B =[ ]

B = 1,291 1,554 0,714 0,5110,316 0,380 0,176 0,125

= 4,08 4,09 4,05 4,09

3. Mencari Maximum Eigenvalue =

Page 76: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

70

Maximum Eigenvalue =, , , ,

= 4,07

4. Mencari Consistency index =λ

=,

C.I = 0,023

5. Mencari Consistency Ratio, dengan nilai random

indeksnya 4 = 0,90

Consistency Ratio =

=, ,

CR = 0,025

dinyatakan konsisten karena CR < 0,1 sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Saaty

Tabel di atas memperlihatkan bahwa diantara 4

kriteria yang akan digunakan dalam menentukan

pemilihan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem

manajeman keselamatan dan kesehatan kerja, maka

kriteria manusia memiliki bobot yang paling tinggi

dibandingkan dengan kriteria-kriteria yang lain. Bobot

prioritas manusia adalah 0,380. Kriteria Manajemen

memiliki bobot prioritas 0,316 dan kriteria alat memiliki

bobot prioritas yang sama dengan nilai 0,176, sedangkan

Page 77: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

71

bobot prioritas kriteria paling rendah adalah lingkungan

dengan nilai 0,125.

e. Penilaian alternatif

Setelah penyusunan hirarki dan melakukan

penghitungan perbandingan berpasangan kriteria, maka

langkah selanjutnya melakukan perbandingan

berpasangan (pairwise comparison) untuk alternatif yang

dikaitkan pada kriteria.Untuk hirarki di atas (gambar 4.1)

kita dapat melakukan penentuan prioritas (pembobotan

elemen).

Untuk alternatif :Program K3, Proses Manajemen

dan Sumber Daya Manusia. Penentuan prioritas untuk

alternatif tersebut dilakukan dalam bentuk matriks

sebagai berikut.

1. Membuat Prioritas Antar Alternatif Kaitannya Dengan

Setiap Kriteria

a. Pengolahan data alternatif yang dikaitkan dengan

kriteria manajemen

Tabel 4.4 :Matriks penilaian perbandingan antar alternatifkaitannya dengan kriteria manajemen dari 11responden

Page 78: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

72

Responden 1Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1/3 1/3

Proses Manajemen 3 1 3Sumber Daya

Manusia3 1/3 1

Responden 2Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1/3 1/3

Proses Manajemen 3 1 1Sumber Daya

Manusia3 1 1

Responden 3Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1/5 5

Proses Manajemen 5 1 1/5Sumber Daya

Manusia1/5 5 1

Responden 4Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 5 7

Proses Manajemen 1/5 1 1/5Sumber Daya

Manusia1/7 5 1

Responden 5Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 2 3

ProsesManajemen 1/2 1 5Sumber Daya

Manusia1/3 1/5 1

Responden 6Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 5 1/5

Proses Manajemen 1/5 1 1/5

Page 79: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

73

Sumber DayaManusia

5 5 1

Responden 7Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1 3

Proses Manajemen 1 1 1Sumber Daya

Manusia1/3 1 1

Responden 8Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1 1/3

Proses Manajemen 1 1 1/3Sumber Daya

Manusia3 3 1

Responden 9Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 5 1/5

Proses Manajemen 1/5 1 1/5Sumber Daya

Manusia5 5 1

Responden 10Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1 3

Proses Manajemen 1 1 1/3Sumber Daya

Manusia1/3 3 1

Responden 11Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 3 1/3

Proses Manajemen 1/3 1 3SDM 3 1/3 1Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Setelah penilaian perbandingan sudah dimasukkan

dam matriks diatas, maka untuk memperoleh satu matriks

harus dilakukan rata-rata ukur. Hasilnya adalah :

Page 80: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

74

Geometriks Mean dari 11 matrik penilaian responden

GM 12= x x x 5 x 2 x 5 x 1 x 1 x 5 x 1 x 3 = √16,67 = 1,291

GM 13= x x 5 x 7 x 3 x x 3 x x x 3 x = √4,2 = 1,139

GM 21= 3 x 3 x 5 x x x x 1 x 1 x x 1 x = √0,06 = 0,774

GM 23= 3 x 1 x x x 5 x x 1 x x x x 3 = √0,008 = 0,644

GM31= 3 x 3 x x x x 5 x x 3 x 5 x x 3 = √2,143 = 1,072

GM 32= x 1 x 5 x 5 x x 5 x 1 x 3 x 5 x 3 x = √125 = 1,551

Tabel 4.5 :Matriks penilaian pembobotan hirarki untuk semuaaltenatifyang dikaitkan dengan kriteria manajemen dari 11responden yang disederhanakan

Program K3 ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1,291 1,139

Proses Manajemen 0,774 1 0,644Sumber Daya

Manusia1,072 1,551 1

Jumlah 2,846 3,842 2,783Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

1. Penentuan Prioritas Alternatif Yang Dikaitkan Dengan

Kriteria Manajemen

Dengan melakukan penilaian relatif pada setiap sel

dengan cara nilai setiap sel dibagi dengan jumlah pada

Page 81: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

75

setiap kolomnya maka, akan diperoleh nilai relatif per sel.

Akhirnya pada setiap faktor secara horisontal dijumlahkan

dan dicari bobot prioritasnya. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 :Matriks Bobot Prioritas nilai perbandinganberpasangan untuk alternatif dikaitkandengan kriteria manajemen

ProgramK3

ProsesManajeme

n

SumberDaya

Manusia

Jumlah Prioritas

Program K3 0,351 0,336 0,410 1,097 0,366

ProsesManajemen

0,272 0,260 0,231 0,763 0,254

Sumber DayaManusia

0,376 0,404 0,360 1,140 0,380

Jumlah 1 1 1 3 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Perhitungan Uji konsistensi matriks :

a. Mencari nilai [A] = matriks x bobot prioritas

matriks bobot prio Vektor [A]

1 1,291 1,139 0,366 1,127

0,774 1 0,664 X 0,254 = 0,789

1,072 1,551 1 0,380 1,166

Page 82: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

76

b. Mencari vektor B =[ ]

B = 1,127 0,789 1,1660,366 0,254 0,380

= 3,079 3,106 3,068

c. Mencari Maximum Eigenvalue =

Maximum Eigenvalue =, , ,

= 3,084

d. Mencari Consistency index =λ

=,

C.I = 0,042

e. Mencari Consistency Ratio, dengan nilai random

indeksnya 3 = 0,58

Consistency Ratio =

=, ,

CR = 0,072

dinyatakan konsisten karena CR < 0,1 sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Saaty

Page 83: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

77

Dari 3alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

manusia, maka alternatif Sumber Daya Manusia

memiliki bobot yang paling tinggi dengan bobot adalah

0.380. Alternatif Program K3 memiliki bobot prioritas

0,366 dan alternatifProses Manajemen memiliki bobot

prioritas yang sama dengan nilai 0.254.

f. Pengolahan data alternatif untuk kriteria manusia

Tabel 4.7 :Matrikspenilaian perbandingan antar alternatifkaitannya dengan kriteria manusia dari 11responden

Responden 1Program

K3Proses

ManajemenSumber

DayaManusia

Program K3 1 1 1/3Proses

Manajemen1 1 1/3

Sumber DayaManusia

3 3 1

Responden 2Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 3 1/5

Proses Manajemen 1/3 1 1/7Sumber Daya

Manusia5 7 1

Responden 3Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 2 1

Proses Manajemen 1/2 1 3Sumber Daya

Manusia1 1/3 1

Page 84: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

78

Responden 4Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 2 1/3

Proses Manajemen 1/2 1 1/5Sumber Daya

Manusia3 5 1

Responden 5Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 3 1/3

Proses Manajemen 1/3 1 1Sumber Daya

Manusia3 1 1

Responden 6Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1/3 1/5

Proses Manajemen 3 1 1/3Sumber Daya

Manusia5 3 1

Responden 7Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1/3 7

Proses Manajemen 3 1 5Sumber Daya

Manusia1/7 1/5 1

Responden 8Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1 1/3

Proses Manajemen 1 1 1/3Sumber Daya

Manusia3 3 1

Responden 9

Page 85: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

79

ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1/5 1/9Proses Manajemen 5 1 1

Sumber DayaManusia

9 1 1

Responden 10Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1 1/5

Proses Manajemen 1 1 1Sumber Daya

Manusia5 1 1

Responden 11Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 ½ 1/3

Proses Manajemen 2 1 1/3Sumber Daya

Manusia3 3 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Setelah penilaian perbandingan sudah dimasukkan

dam matriks diatas, maka untuk memperoleh satu matriks

harus dilakukan rata-rata ukur. Hasilnya adalah :

Geometriks Mean dari 11 matrik penilaian responden

GM 12= 1 x 3 x 2 x 2 x 3 x x x 1 x x 1 x = √0,4 = 0,920

GM13= x x 1 x x x x 7 x x x x = 0,000025 =0,382

GM 21= 1 x x x x x 3 x 3 x 1 x 5 x 1 x 2 = 2,5 = 1,087

GM 23= x x 3 x x 1 x x 5 x x 1 x 1 x = 0,0053 = 0,621

GM 31= 3 x 5 x 1 x 3 x 3 x 5 x x 3 x 9 x 5 x 3 = 39053,6 = 2,615

Page 86: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

80

GM 32= 3 x 7 x x 5 x 1 x 3 x x 3 x 1 x 1 x 3 = √189 = 1,610

Tabel 4.8 :Matriks penilaian pembobotan hirarki untuk semuaaltenatif yang dikaitkan dengan kriteria manusiadari 11 responden yang disederhanakan

ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 0,920 0,382Proses Manajemen 1,087 1 0,621

Sumber DayaManusia

2,615 1,610 1

Jumlah 4,702 3,530 2,003

g. Penentuan Prioritas Alternatif Yang Dikaitkan Dengan

Kriteria Manusia

Dengan melakukan penilaian relatif pada setiap

sel dengan cara nilai setiap sel dibagi dengan jumlah

pada setiap kolomnya maka, akan diperoleh nilai relatif

per sel. Akhirnya pada setiap faktor secara horisontal

dijumlahkan dan dicari bobot prioritasnya. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 :Matriks Bobot Prioritas nilai perbandinganberpasangan untuk alternatif dikaitkan dengankriteria manusia

ProgramK3

ProsesManaje

men

SumberDaya

Manusia

Jumlah Prioritas

Program K3 0,213 0,261 0,191 0,665 0,222

ProsesManajemen

0,231 0,283 0,310 0,824 0,275

Sumber DayaManusia

0,556 0,456 0,499 1,511 0,503

Jumlah 1 1 1 3 1

Page 87: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

81

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Perhitungan Uji konsistensi matriks :

a. Mencari nilai [A] = matriks x bobot prioritas

matriks bobot prio Vektor [A]

1 0,920 0,382 0,222 0,667

1,087 1 0,621 X 0,275 = 0,828

2,615 1,610 1 0,503 1,526

b. Mencari vektor B =[ ]

B = 0,667 0,828 1,5260,222 0,275 0,503

= 3,004 3,011 3,034

c. Mencari Maximum Eigenvalue =

Maximum Eigenvalue =, , ,

= 3,016

d. Mencari Consistency index =λ

=,

C.I = 0,008

Page 88: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

82

e. Mencari Consistency Ratio, dengan nilai random

indeksnya 3 = 0,58

Consistency Ratio =

=, ,

CR = 0,014

dinyatakan konsisten karena CR < 0,1 sesuai dengan

yang dikemuka-kan oleh Saaty

Dari 3alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

manusia, maka alternatif Sumber Daya Manusia memiliki

bobot yang paling tinggi dengan bobot adalah 0.503.

Alternatif Proses Manajemen memiliki bobot prioritas

0,275 dan alternatifProgram K3 memiliki bobot prioritas

yang sama dengan nilai 0,222.

h. Pengolahan data alternatif untuk kriteria alat

Page 89: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

83

Tabel 4.10 :Matriks penilaian perbandingan antaralternatif kaitannya dengan kriteria alatdari 11 responden

Responden 1Program K3 Proses

ManajemenSumber DayaManusia

ProgramK3

1 5 1/3

ProsesManajemen

1/5 1 1

SumberDayaManusia

3 1 1

Responden 2Program K3 Proses

ManajemenSumber DayaManusia

ProgramK3

1 1/3 1/5

ProsesManajemen

3 1 1/3

SumberDayaManusia

5 3 1

Responden 3ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 3ProsesManajemen

1 1 1/3

SumberDayaManusia

1/3 3 1

Responden 4ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 5 3ProsesManajemen

1/5 1 1/7

Sumber DayaManusia

1/3 7 1

Page 90: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

84

Responden 5ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 3ProsesManajemen

1 1 1

Sumber DayaManusia

1/3 1 1

Responden 6ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 3 1/3ProsesManajemen

1/3 1 1/3

Sumber DayaManusia

3 3 1

Responden 7ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 1/5ProsesManajemen

1 1 1/5

Sumber DayaManusia

5 5 1

Responden 8ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 3ProsesManajemen

1 1 1/5

Sumber DayaManusia

1/3 5 1

Page 91: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

85

Responden 9ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 5 1/3ProsesManajemen

1/5 1 1/5

Sumber DayaManusia

3 5 1

Responden 10ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 1/3ProsesManajemen

1 1 1/3

Sumber DayaManusia

3 3 1

Responden 11Program

K3Proses

ManajemenSumber Daya

ManusiaProgram K3 1 1/3 1/5

ProsesManajemen

3 1 1/3

Sumber DayaManusia

5 3 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Setelah penilaian perbandingan sudah dimasukkan

dam matriks diatas, maka untuk memperoleh satu matriks

harus dilakukan rata-rata ukur. Hasilnya adalah :

Geometriks Mean dari 11 matrik penilaian responden

GM 12= 5 x x 1 x 5 x 1 x 3 x 1 x 1 x 5 x 1 x = √41,6 = 1,403

GM 13= x x 3 x 3 x 3 x x x 3 x x x = √0,008 = 0,644

GM 21= x 3 x 1 x x 1 x x 1 x 1 x x 1 x 3 = √0,024 = 0,712

Page 92: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

86

GM23= 1 x x x x 1 x x x x x x = √0,0000047= 0,330

GM 31= 3 x 5 x x x x 3 x 5 x x 3 x 3 x 5 = √125 = 1,551

GM 32= √ 1 x 3 x 3 x 7 x 1 x 3 x 5 x 5 x 5 x 3 x 3 = √212625 = 3,050

Tabel 4.11:Matriks penilaian pembobotan hirarki untuk semuaaltenatifyang dikaitkan dengan kriteria alat dari 11responden yang disederhanakan

ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1,403 0,644

Proses Manajemen 0,712 1 0,330Sumber Daya

Manusia1,551 3,050 1

Jumlah 3,263 5,453 1,974Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

i. Penentuan Prioritas Alternatif Yang Dikaitkan Dengan

Kriteria Alat

Dengan melakukan penilaian relatif pada setiap sel

dengan cara nilai setiap sel dibagi dengan jumlah pada setiap

kolomnya maka, akan diperoleh nilai relatif per sel.

Akhirnya pada setiap faktor secara horisontal dijumlahkan

dan dicari bobot prioritasnya. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Page 93: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

87

Tabel 4.12 :Matriks Bobot Prioritas nilai perbandinganberpasangan untuk alternatif dikaitkan dengankriteria alat

Program K3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Jumlah Prioritas

ProgramK3

0,306 0,260 0,326 0,892 0,297

ProsesManajeme

n

0,220 0,183 0,167 0,570 0,190

SumberDaya

Manusia

0,475 0,560 0,506 1,541 0,513

Jumlah 1 1 1 3 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Perhitungan Uji konsistensi matriks :

a. Mencari nilai [A] = matriks x bobot prioritas

matriks bobot prio Vektor[A]

1 1,403 0,644 0,297 0,893

0,712 1 0,330 X 0,190 = 0,571

1,551 3,050 1 0,513 1,553

b. Mencari vektor B =[ ]

B = 0,893 0,571 1,5530,297 0,190 0,513

= 3,006 3,005 3,027

Page 94: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

88

c. Mencari Maximum Eigenvalue =

Maximum Eigenvalue =, , ,

= 3,013

d. Mencari Consistency index =λ

=,

C.I = 0,0065

e. Mencari Consistency Ratio, dengan nilai random

indeksnya 3 = 0,58

Consistency Ratio =

=, ,

CR = 0,0112

dinyatakan konsisten karena CR < 0,1 sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Saaty

Dari 3alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

alat, maka alternatif Sumber Daya Manusia memiliki

bobot yang paling tinggi dengan bobot adalah 0.513.

Alternatif Program K3 memiliki bobot prioritas 0,297

dan alternatifProses manajemen memiliki bobot

prioritas yang sama dengan nilai 0,190.

Page 95: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

89

j. Pengolahan data alternatif untuk kriteria lingkungan

Tabel 4.13 :Matriks penilaian perbandingan antar alternatifkaitannya dengan kriteria lingkungan dari 11responden

Responden 1ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 3 5ProsesManajemen

1/3 1 1

Sumber DayaManusia

1/5 1 1

Responden 2ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 3ProsesManajemen

1 1 5

Sumber DayaManusia

1/3 1/5 1

Responden 3ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 3ProsesManajemen

1 1 5

Sumber DayaManusia

1/3 1/5 1

Responden 4ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 3 1/3ProsesManajemen

1/3 1 1/5

Sumber DayaManusia

3 5 1

Page 96: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

90

Responden 5ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1/3 1ProsesManajemen

3 1 1/5

Sumber DayaManusia

5 1 1

Responden 6ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 5 1ProsesManajemen

1/5 1 1/3

Sumber DayaManusia

1 3 1

Responden 7ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1 5ProsesManajemen

1 1 7

Sumber DayaManusia

1/5 1/7 1

Responden 8ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1/3 1/3ProsesManajemen

3 1 1

Sumber DayaManusia

3 1 1

Responden 9ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 5 9ProsesManajemen

1/5 1 3

Sumber DayaManusia

1/9 1/3 1

Page 97: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

91

Responden 10Program K3 Proses

ManajemenSumber DayaManusia

Program K3 1 1 1/3ProsesManajemen

1 1 1

Sumber DayaManusia

3 1 1

Responden 11Program K3 Proses

ManajemenSumber DayaManusia

Program K3 1 1 3ProsesManajemen

1 1 5

Sumber DayaManusia

1/3 1/5 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Setelah penilaian perbandingan sudah dimasukkan

dam matriks diatas, maka untuk memperoleh satu matriks

harus dilakukan rata-rata ukur. Hasilnya adalah :

Geometriks Mean dari 11 matrik penilaian responden

GM 12= 3 x 1 x 1 x 3 x x 5 x 1 x x 5 x 1 x 1 = √25 = 1,340

GM 13= 5 x 3 x 3 x x 1 x 1 x 5 x x 9 x x 3 = √225 = 1,636

GM 21= x 1 x 1 x x 3 x x 1 x 3 x x 1 x 1 = √0,04 = 0,746

GM 23= 1 x 5 x 5 x x x x 7 x 1 x 3 x 1 x 5 = √35 = 1,381

GM 31= x x x 3 x 5 x 1 x x 3 x x 3 x = √0,022 = 0,707

GM 32= 1 x x x 5 x 1 x 3 x x 1 x x 1 x = 0,0057 = 0,625

Page 98: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

92

Tabel 4.14:Matriks penilaian pembobotan hirarki untuk semuaaltenatifyang dikaitkan dengan kriteria lingkungandari 11 responden yang disederhanakan

ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Program K3 1 1,340 1,636Proses Manajemen 0,746 1 1,381

Sumber DayaManusia

0,707 0,625 1

Jumlah 2,453 2,965 4,017Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

k. Penentuan Prioritas Alternatif Yang Dikaitkan Dengan

Kriteria Lingkungan

Dengan melakukan penilaian relatif pada setiap sel

dengan cara nilai setiap sel dibagi dengan jumlah pada setiap

kolomnya maka, akan diperoleh nilai relatif per sel. Akhirnya

pada setiap faktor secara horisontal dijumlahkan dan dicari

bobot prioritasnya. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.15 :Matriks Bobot Prioritas nilai perbandinganberpasangan untuk alternatif dikaitkan dengan kriterialingkungan

ProgramK3

ProsesManajemen

Sumber DayaManusia

Jumlah

Prioritas

Program K3 0,407 0,452 0,407 1,266

0,422

ProsesManajemen

0,304 0,337 0,344 0,985

0,330

SumberDaya

Manusia

0,288 0,211 0,249 0,748

0,250

Jumlah 1 1 1 3 1

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Page 99: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

93

Perhitungan Uji konsistensi matriks :

a. Mencari nilai [A] = matriks x bobot prioritas

matriks bobot prio Vektor [A]

1 1,340 1,636 0,422 1,273

0,746 1 1,381 X 0,330 = 0,990

0,707 0,625 1 0,250 0,754

b. Mencari vektor B =[ ]

B = 1,273 0,990 0,7540,422 0,330 0,250

= 3,016 3 3,016

c. Mencari Maximum Eigenvalue =

Maximum Eigenvalue =, ,

= 3,011

d. Mencari Consistency index =λ

=,

C.I = 0,0055

e. Mencari Consistency Ratio, dengan nilai random

indeksnya 3 = 0,58

Page 100: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

94

Consistency Ratio =

=, ,

CR = 0,0095

dinyatakan konsisten karena CR < 0,1 sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Saaty

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh

prioritas untuk alternatif - alternatifyang dikaitkan

dengan kriteria. Untuk alternatif yang dikaitkan dengan

kriteria manajemen adalah alternatif sumber daya

manusia memiliki bobot prioritas tertinggi yaitu

0,380.Pada alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

manusia bahwa alternatif sumber daya manusia

memiliki bobot prioritas tertinggi yaitu 0,503.Untuk

alternatif yang dikaitkan dengan kriteria alat didapatkan

bahwa alternatif sumber daya manusia memiliki bobot

prioritas tertinggi yaitu 0,513.Sedangkan pada alternatif

yang dikaitkan dengan kriteria lingkungan didapatkan

bahwa alternatif program k3 dengan bobot prioritas

tertinggi yaitu 0,422.

l. Hasil Bobot Prioritas dan Bobot Global

Page 101: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

95

Pembobotan tiap kriteria yang terlibat dalam

analisis AHP dapat dihitung manual atau menggunakan

bantuan software Expert Choice v11. Dalam penilitian

ini pembobotan menggunakan Expert Choice v11.

Untuk Tabel Perhitungan Vektor Eigen dan Nilai Eigen

Maksimum serta pengujian nilai Consistency Ratiohasil

dari pembobotan menggunakan Expert Choice v11

dapat dilihat di Lampiran, Hasil akhir dari pengolahan

data berdasarkan metode AHP adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 Bobot Prioritas Setiap Kriteria

Kriteria Bobot Prioritas

Manajemen 0,317

Manusia 0,382

Alat 0,176

Lingkungan 0,126

Consisteny Ratio = 0,03

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Kemudian bobot keseluruhan atau agregat dari

alternatif yang dikaitkan dengan setiap kriteria yang

ada. Hasil bobot agregat dari masing-masing alternatif

adalah sebagai berikut:

Page 102: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

96

Tabel 4.17 : Bobot Global untuk Setiap Alternatif

Alternatif Bobot Prioritas

Program K3 0,317

Proses Manajemen 0,263

Sumber Daya Manusia 0,420

Consisteny Ratio = 0,02

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

m.Pengujian Konsistensi Keseluruhan Hirarki

Setelah nilai didapatkan sejumlah angka indeks

konsistensi yang banyaknya sama dengan unsur-unsur

dalam kriteria, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan perkalian vektor antara vektor prioritas level

kriteria sebagai vektor baris dengan vektor indeks

konsistensi dari level alternatif sebagai vektor kolom

hasil perkalian ini merupakan satu angka yang

kemudian ditambah dengan indeks konsistensi level

kriteria dan hasilnya disebut M. Selanjutnya dihitung

indeks random keseluruhan dengan cara yang sama,

hanya setiap indeks konsistensi diganti dengan indeks

random yang besarnya tergantung ukuran matriks. Dari

operasi ini didapatkan indeks random hirarki secara

keseluruhan yang dilambangkan dengan M’. Dengan

demikian akan didapatkan rasio konsistensi secara

keseluruhan dengan membagi Indeks Konsistensi

Page 103: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

97

Keseluruhan (M) dengan Indeks Random Keseluruhan

(M’), yang bisa ditulis:

CRH =

Dimana CRH adalah Rasio Konsistensi

Hirarki.Sama seperti rasio konsistensi lokal, tingkat

CRH yang bisa diterima adalah inkonsistensi 10%

kebawah.

Kemudian hasil dari rasio konsistensi hirarki

dapat dilihat pada perhitungan sebagai berikut:

Langkah pertama adalah menghitung indeks konsistensi

keseluruhan (M)

Bobot prioritas level 2 (faktor) : 0,316 0,380

0,176 0,125

Indeks konsistensi level 1 (tujuan) : 0

Indeks konsistensi level 3 (alternatif) : 0,0420

0,0080 0,0065 0,0055

M = 0 + (0,316 0,380 0,176 0,125) 0,0420

0,0080

0,0065

0,0055

Page 104: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

98

M = 0,0181

Langkah kedua perhitungan random indeks

adalah

Random indeks level 1 (tujuan) : 0

Random indeks level 3 (alternatif) : 0,58 0,58

0,58 0,58

M’ = 0 + (0,316 0,380 0,176 0,125)

0,58

0,58

0,58

0,58

M’ = 0,5770

Karena itu konsistensi rasio hirarki (CRH)

CRH = ′

CRH =0,0181

0,5770

CRH = 0,031

Nilai konsistensi ternyata cukup baik karena

tidak melebihi syarat 10%, karena itu

konsistensi hirarki keseluruhan dapat diterima.

Page 105: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

99

n. Rekapitulasi bobot prioritas pada masing-masing

elemen

Berikut ini merupakan hasil keseluruhan dari

besarnya bobot prioritas yang telah dihitung

selanjutnya pada tabel 4.18 berikut ini:

Tabel 4.18:Rekapitulasi bobot prioritas

Tujuan Kriteria BobotPrioritas

Alternatif Bobotprioritas

Faktor yangberpengaruh terhadappelaksanaan sistemmanajemenK3

Manajemen 0,380Sumber DayaManusiaProgram K3ProsesManajemen

0,380

0,3660,254

Manusia 0,316 Sumber DayaManusiaProsesManajemenProgram K3

0,503

0,2750,222

Alat 0,176 Sumber DayaManusiaProgram K3ProsesManajemen

0,513

0,297

0,190Lingkungan 0,125 Program K3

ProsesManajemenSumber DayaManusia

0,422

0,330

0,250

o. Hasil Analisis

Setelah dilakukan perhitungan mengenai

penentuan alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

terhadap pemilihan faktor yang berpengaruh dalam

Page 106: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

100

pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja, didapatkan yang dari alternatif yang

dikaitkan dengan kriteria manajemen adalah alternatif

sumber daya manusia memiliki bobot prioritas

tertinggi yaitu 0,380. Pada alternatif yang dikaitkan

dengan kriteria manusia bahwa alternatif sumber daya

manusia memiliki bobot prioritas tertinggi yaitu

0,503. Untuk alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

alat didapatkan bahwa alternatif sumber daya manusia

memiliki bobot prioritas tertinggi yaitu 0,513.

Sedangkan pada alternatif yang dikaitkan dengan

kriteria lingkungan didapatkan bahwa alternatif

program k3 dengan bobot prioritas tertinggi yaitu

0,422. Hasil bobot agregat dari masing-masing

alternatif adalah sebagai berikut: prioritas pertama

Sumber Daya Manusia dengan bobot prioritas 0,420.

Prioritas kedua Program K3 dengan bobot prioritas

0,317. Dan Prioritas terakir adalah Proses Manajemen

dengan bobot prioritas 0,263. Dengan demikian faktor

yang memerlukan perhatian dan pertimbangan

perusahaan untuk pelaksanaan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja adalah faktor

Page 107: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

101

Sumber Daya Manusia dengan perolehan bobot

prioritas terbesar.

Dari sini dapat diartikan bahwa faktor yang

berpengaruh dalam pelaksanaan sistem manajemen

didapatkan bahwa sumber daya manusia merupakan

faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan sistem

manajemen K3 untuk meningkatkan kualitas sistem

manajemen dibutuhkan pelatihan yang baik dan

berkualitas karena semakin sering ada pelatihan maka

dapat meningkatkan kualitas sistem manajemen.

Page 108: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan

perhitungan dan pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Pada kriteria-kriteria faktor yang berpengaruh terhadap

pelaksanaan sistem manajeman keselamatan dan kesehatan

kerja adalah Manusia dengan bobot prioritas = 0,380 dan

kriteria yang kedua adalah Manajemen dengan bobot

prioritas = 0,316. Kriteria yang ketiga adalah Alat dengan

bobot prioritas = 0,176 Sedangkan kriteria yang terakir

adalah Lingkungan dengan bobot prioritas = 0,125.

Untuk alternatif – alternatif yang dikaitkan dengan

kriteria yang mempengaruhi pelaksanaan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja adalah alternatif yang

dikaitkan dengan kriteria manajemen didapat pada alternatif

sumber daya manusia dengan bobot prioritas tertinggi yaitu

0,380. Untuk alternatif yang dikaitkan dengan kriteria

manusia bahwa alternatif sumber daya manusia memiliki

bobot prioritas tertinggi yaitu 0,503. Untuk alternatif yang

dikaitkan dengan kriteria alat didapatkan bahwa alternatif

Page 109: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

103

sumber daya manusia memiliki bobot prioritas tertinggi

yaitu 0,513. Sedangkan pada alternatif yang dikaitkan

dengan kriteria lingkungan didapatkan bahwa alternatif

program k3 dengan bobot prioritas tertinggi yaitu 0,422.

Hasil bobot agregat dari masing-masing alternatif adalah

sebagai berikut: prioritas pertama Sumber Daya Manusia

dengan bobot prioritas 0,420. Prioritas kedua Program K3

dengan bobot prioritas 0,317. Dan Prioritas terakir adalah

Proses Manajemen dengan bobot prioritas 0,263.

2. Dari sini dapat diartikan bahwa faktor yang berpengaruh

dalam pelaksanaan sistem manajemen di Bengkel Las

Pandowo Tulungagung didapatkan bahwa sumber daya

manusia merupakan faktor yang berpengaruh dalam

pelaksanaan sistem manajemen K3 untuk meningkatkan

kualitas sistem manajemen dibutuhkan pelatihan yang baik

dan berkualitas karena semakin sering ada pelatihan maka

dapat meningkatkan kualitas sistem manajemen. Kemudian

faktor yang kedua adalah program K3 merupakan usaha

suatu perusahaan untuk mebentuk peraturan kesehatan dan

keselamatan kerja, yaitu membentuk tempat kerja,

perlengkapan serta peralatan kerja yang aman dari segi

kesehatan dan keselamatan kerja, memperbelakukan

Page 110: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

104

peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, menyusun

prosedur kerja lengkap dan terinci bagi pekerjaan yang

dianggap berbahaya. Program K3 yang efektif adalah hasil

suatu perusahaan, koordinasi serta komitmen semua

karyawan suatu perusahaan dari tenaga kerja terbawah

sampai pimpinan teratas. Kemudian yang ketiga adalah

proses manajemen, proses manajemen berada dalam lingkup

organisasi dan mencakup kebijakan, prosedur dan standar,

pelatihan, dan prosedur pemeriksaan. Proses tersebut harus

mengalir baik ke bagian atas maupun ke bagian bawah

organisasi.

B. Saran

Sebagai penelitian yang bersifat sederhana, tentu saja

hasil penelitian ini belum dapat dikatakan sebagai penelitian

yang sempurna, akan tetapi dari penelitian ini dapat diberikan

sedikit saran yang bisa bermanfaat yaitu:

1. Sebaiknya pihak perusahaan mempertimbangkan pelatihan

K3 pada karyawannya.

2. Unsur-unsur penilaian yang lain seperti kecakapan,

kesungguhan kerja, disiplin, tanggung jawab, kemampuan

bekerja sama dan ketentuan pada perintah dinas, serta

Page 111: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

105

kehadiran juga harus disertakan dalam peningkatan

keselamatan dan kesehatan kerja para karyawannya.

3. Untuk lebih meningkatkan keselamatan dan kesehatan

karyawannya, pihak perusahaan sebaiknya membuka diri

untuk menerima keluhan-keluhan maupun saran terutama

dari para karyawannya.

Page 112: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

106

DAFTAR PUSTAKA

Agus Maulana, Manajemen Proyek Konstruksi (Jakarta : IPPM,1991), hlm. 90.

Bennet N.B Silalahi, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,(Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo, 1985) hlm. 90

Daryanto, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bengkel, (Jakarta :Rineka Cipta, 2007) hlm. 20

Depnakertrans, ,Modul Pelatihan Bagi Pengurus dan Anggota P2K3(JICA – Depnaker RI, 2000), hlm.10

Gerry Silaban, Hak dan atau Kewajiban Tenaga Kerja dan Pengusaha/ Pengurus Yang Ditetapkan dalam Peraturan PerundanganKeselamatan dan Kesehatan Kerja, (Medan : USU Press),2008, hlm.1

Hadi Setia Tunggal, Peraturan Sistem Manajemen Keselamatan &Kesehatan Kerja (Jakarta : Harvarindo, 2007), hlm. 20

Payaman J Simanjuntak, Manajemen Keselamatan Kerja, (Jakarta :HIPSMI, 1994), hlm.2

Payaman J Simanjuntak, Manajemen Keselamatan Kerja, (Jakarta :HIPSMI, 1994), hlm. 34

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor:PER.05/MEN/1996, Tentang Sistem Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja

Saaty, T.L. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, ProsesHirarkiAnalitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasiyang Kompleks. Jakarta: PT.Pustaka Binaman Pressindo

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm.118

Suma’mur Pk., Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, ( Jakarta : PustakaBinaman Pressindo, 1995) hlm. 57

Page 113: ANALISIS PENGARUH SISTEM · PDF filei Oleh : Nurani, S.E., M.M. ANALISIS PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (STUDI KASUS PADA UD. PANDOWO DI TULUNGAGUNG) Penerbit

107

Suma’mur, Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan, (Jakarta: Gunung Agung, 1989) hlm. 4

Suryadi, Kadarsah, Ali Ramdhani .Sistem Pendukung Keputusan :Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi KonsepPengambilan Keputusan. (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,2002), hlm.131