analisis pengaruh perubahan pembayaran dividen …

20
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAP EARNINGS PER SHARE PERUSAHAAN PADA PASAR SAHAM BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 – 2010 Jasmine Narulita Fakultas Ekonomi Ekstensi Manajemen Abstrak Ada beberapa teori mengenai dividen yang menyatakan bahwa perubahan dividen mengandung informasi tentang laba di masa mendatang, salah satunya adalah “dividend signalling theory”. Berdasarkan teori “dividend signalling” yang dinyatakan Battcharaya (1979), dividen merupakan isyarat yang digunakan oleh manajer untuk menunjukkan kemampuan perusahaan serta dapat memberikan informasi mengenai laba di masa mendatang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan dividen sebagai indikator untuk memprediksi earnings per share di masa mendatang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 50 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 2004 – 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan dividen terbukti tidak signifikan untuk dapat digunakan sebagai sinyal yang dapat dipercaya tentang perubahan kinerja laba di masa yang akan datang. Secara keseluruhan hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis sinyal dividen. Many dividend theories imply that changes in dividends contain about the future earnings of the firm, one of them is “dividend signaling theory”. Refer to “dividend signaling” by Battcharaya (1979), dividends are the sign which used by managers to indicate the ability of the company and convey information about future earnings. Hence, the study use dividend as indicator to forecast future earnings per share. The sampling research using purposive sampling method and obtained 50 listed companies at Indonesia Stock Exchange during 2004-2010 period. The result shows that dividend changes is not significantly can be used as a reliable signal about the future earnings. Overall the the results of this study does not support the hypothesis signal dividends. Keywords : dividend signaling theory; dividend; earnings per share; return on equity Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia membutuhkan peran pasar modal untuk memediasi investor dan perusahaan dalam melakukan ekspansi usaha. Dari sisi investor, pasar modal merupakan sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi melalui instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana dan lain-lain. Sementara dari sisi perusahaan, pasar modal merupakan sarana untuk mendapatkan dari masyarakat pemodal (investor) dengan menjual surat utang ataupun obligasi. Meningkatnya aktivitas di pasar modal tercermin dari meningkatnya nilai kapitalisasi yang terjadi di Bursa Efek Indonesia seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini. Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN TERHADAP EARNINGS PER SHARE PERUSAHAAN PADA PASAR

SAHAM BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 – 2010

Jasmine Narulita

Fakultas Ekonomi Ekstensi Manajemen

Abstrak Ada beberapa teori mengenai dividen yang menyatakan bahwa perubahan dividen mengandung informasi tentang laba di masa mendatang, salah satunya adalah “dividend signalling theory”. Berdasarkan teori “dividend signalling” yang dinyatakan Battcharaya (1979), dividen merupakan isyarat yang digunakan oleh manajer untuk menunjukkan kemampuan perusahaan serta dapat memberikan informasi mengenai laba di masa mendatang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan dividen sebagai indikator untuk memprediksi earnings per share di masa mendatang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 50 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 2004 – 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan dividen terbukti tidak signifikan untuk dapat digunakan sebagai sinyal yang dapat dipercaya tentang perubahan kinerja laba di masa yang akan datang. Secara keseluruhan hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis sinyal dividen. Many dividend theories imply that changes in dividends contain about the future earnings of the firm, one of them is “dividend signaling theory”. Refer to “dividend signaling” by Battcharaya (1979), dividends are the sign which used by managers to indicate the ability of the company and convey information about future earnings. Hence, the study use dividend as indicator to forecast future earnings per share. The sampling research using purposive sampling method and obtained 50 listed companies at Indonesia Stock Exchange during 2004-2010 period. The result shows that dividend changes is not significantly can be used as a reliable signal about the future earnings. Overall the the results of this study does not support the hypothesis signal dividends. Keywords : dividend signaling theory; dividend; earnings per share; return on equity

Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia membutuhkan peran pasar modal untuk memediasi

investor dan perusahaan dalam melakukan ekspansi usaha. Dari sisi investor, pasar modal

merupakan sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi melalui instrumen keuangan seperti

saham, obligasi, reksadana dan lain-lain. Sementara dari sisi perusahaan, pasar modal

merupakan sarana untuk mendapatkan dari masyarakat pemodal (investor) dengan menjual

surat utang ataupun obligasi.

Meningkatnya aktivitas di pasar modal tercermin dari meningkatnya nilai kapitalisasi yang

terjadi di Bursa Efek Indonesia seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini.

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Gambar 1. Kapitalisasi Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2011

Kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2011. Penurunan kapitalisasi terjadi satu kali, yaitu pada tahun 2008

sebesar 45.86% yang merupakan dampak dari krisis ekonomi global. Prosentase kenaikan

kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia terjadi pada tahun 2008 ke tahun 2009, yakni

sebesar 87,58%. Sementara dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, kapitalisasi di Bursa

Efek Indonesia kembali meningkat, yakni sebesar 60,79%. Peningkatan dari tahun 2010 ke

2011 tidak begitu besar jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yakni sebesar 8,94%.

Dari informasi yang diperoleh, sampai dengan kuartil pertama pada tahun 2012, peningkatan

kapitalisasi di BEI sudah menunjukkan peningkatan sebesar 9,62% dan diyakini jumah ini

akan meningkat sampai dengan akhir tahun 2012.

Berdasarkan gambar 1 kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia cenderung mengalami tren

peningkatan sampai dengan kuartil pertama tahun 2012, sehingga dapat dikatakan bahwa

ketertarikan investor terhadap investasi dan kebutuhan pendanaan perusahaan yang terdapat

pada Bursa Efek Indonesia pun semakin meningkat. Dari sisi investor, penentuan investasi

dipengaruhi oleh tingkat pengembalian (Rahardja dan Manurung, 2008). Sehingga perusahaan

akan berusaha untuk menyampaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang dengan tujuan

dapat memproyeksikan tingkat pengembalian yang akan diperoleh pada masa mendatang.

Menurut Bhattacharya (1979), John dan Williams (1985) dan Miller dan Rock (1985), untuk

memberikan informasi prospek perusahaan di masa mendatang, manajer dapat menggunakan

dividen sebagai isyarat untuk menunjukkan kemampuan perusahaan. Hipotesis ini dikenal

sebagai “dividend signalling theory”.

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 3: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Dari sisi perusahaan, pengembalian investasi dalam bentuk dividen bukan tanpa pertimbangan.

Jika perusahaan memerlukan pendanaan untuk pengembangan usaha dimasa depan, bagian

laba bersih perusahaan dalam bentuk dividen akan ditahan dan tidak dibagikan kepada

pemegang saham tetapi diinvestasikan kembali. Oleh karena itu, perusahaan dalam

pembagian dividen tetap memperhatikan laba serta kondisi keuangan perusahaan dalam tahun

buku yang bersangkutan serta dengan memperhatikan kebutuhan dana yang akan diperlukan

untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha di masa depan. Pada prakteknya

perusahaan cenderung akan memberikan dividen dengan jumlah yang relatif stabil atau

meningkat secara teratur. Menurut Ross, Westerfield dan Jordan (2010) investor lebih

memilih dividen yang lebih tinggi dengan harapan pada masa mendatang akan meningkatkan

harga saham. Hal ini juga dipengaruhi oleh keputusan manajemen yang bertujuan untuk

meningkatkan produktivitas perusahaan.

Sedangkan dari pihak calon investor dan pemegang saham, kebijakan pembagian dividen

yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik menjadi tolak ukur keputusan untuk membeli

dan mempertahankan saham perusahaan atau sebaliknya mereka akan memutuskan untuk

tidak membeli atau menjual saham perusahaan. Saat akan berinvestasi, pemegang saham

membutuhkan pertimbangan yang matang dengan mencari informasi yang menyangkut

perusahaan untuk pengambilan keputusan investasi. Salah satu informasi yang digunakan oleh

investor sebagai bahan pertimbangan investasi adalah informasi laba bersih, karena laba

bersih di pandang sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Oleh

karena itu, perusahaan harus memberikan sinyal pada pasar mengenai profitabilitas

perusahaan di masa depan terkait kebijakan dividen yang diterapkan.

Selain pembayaran dividen, analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu

menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan

suatu perusahaan. Analisis rasio merupakan hubungan yang menjelaskan informasi keuangan

perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan (Ross, Westerfield dan Jordan, 2010).

Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah return on equity. Return on Equity (ROE)

adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dari

pemegang saham untuk mendapatkan laba bersih (Lestari, Lutfi dan Syahyunan, 2007). Selain

itu, adanya pengaruh positif antara return on equity dengan perubahan dividen diharapkan

dapat menambahkan informasi tambahan mengenai future earnings per share (Nissim dan

Ziv, 2001).

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 4: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Prediktor lain yang digunakan untuk mengestimasi laba di masa mendatang adalah earnings

per share (EPS) pada tahun sebelumnya. EPS dapat dijadikan alat analisis tingkat

profitabilitas perusahaan yang menunjukkan keuntungan bersih per lembar saham yang

mampu dihasilkan perusahaan. Menurut Benartzi dkk (1997), perubahan dividen memiliki

pengaruh terhadap perubahan pendapatan pada tahun yang sama. Pengaruh positif antara

perubahan dividen dan perubahan earnings per share pada dua tahun berikutnya mungkin

disebabkan oleh autokorelasi dalam perubahan laba (Nissim dan Ziv, 2001). Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka perumusan masalah penelitian ini adalah apakah perubahan

pembayaran dividen memiliki pengaruh terhadap earnings per share pada tahun berikutnya

dan satu tahun setelahnya. Sementara penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

pengaruh perubahan pembayaran dividen terhadap earnings per share pada tahun berikutnya

dan satu tahun setelahnya.

Tinjauan Teoritis

Dividen merupakan pembayaran yang dilakukan dari laba perusahaan kepada pemegang

saham, baik dalah bentuk tunai ataupun saham (Ross, Westerfield, dan Jordan, 2010). Dividen

ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan.

Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis

pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan.

Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan

perusahaan. Kebijakan dividen merujuk pada pilihan apakah akan mendistribusikan laba

kepada pemegang saham baik dalam bentuk tunai atupun saham atau menginvestasikan

kembali kepada proyek-proyek yang menguntungkan di masa depan (Ross, Westerfield, dan

Jordan, 2010). Menurut Arifin (2005) dalam Hartini (2009), jika perusahaan lebih memilih

membagikan laba dalam bentuk dividen, maka perusahaan harus memutuskan apakah akan

membagikan dividen secara regular, reguler plus ekstra, seberapa besar yang akan

didistribusikan kepada pemegang saham per lembar sahamnya, seberapa sering frekuensinya,

serta bagaimana cara untuk menyeimbangkan preferensi arus kas dari individu dengan tingkat

pajak yang tinggi dan dengan investor yang merupakan institusi bebas pajak.

Dalam penelitian ini, digunakan dividend signaling theory sebagai kerangka teori karena teori

ini relevan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk membuktikan bahwa pengumuman

pembayaran dividen mengandung informasi mengenai prospek perusahaan di masa

mendatang. Dividend signaling theory berdasarkan pada asumsi bahwa dividen diperlukan

untuk memberikan informasi positif dari manajer yang mempunyai informasi yang lengkap

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 5: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya kepada investor yang miskin akan informasi

tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. Fenomena seperti ini terjadi karena adanya

asymetric information antara manajer dengan investor. Kester (1994) melakukan wawancara

dengan para manajer di kawasan Asia – Pasifik untuk mengetahui secara langsung pendapat

dari manajemen perusahaan terhadap kebijakan dividen yang diterapkan pada perusahaannya.

Dari hasil wawancara Kester menyimpulkan bahwa manajer di Indonesia berkeyakinan bahwa

dividen yang dibayarkan perusahaan dapat menjadi suatu sinyal bagi prospek perusahaan di

masa depan. Akan tetapi, keyakinan tersebut masih bersifat lemah atau hanya 47,2% yang

menyatakan setuju sedangkan sisanya ragu-ragu bahkan tidak setuju sama sekali.

Untuk melakukan analisis profitabilitas yang merupakan hasil akhir dari berbagai keputusan

dan kebijakan yang dijalankan perusahaan, diperlukan angka-angka indikator. Analisis

profitabilitas akan memberikan informasi tentang kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba. Profitabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan

mempertahankan kebijakan deviden yang stabil sementara pada saat yang sama dapat

mempertahankan kenaikan kekayaan pemegang saham dalam perusahaan. Menurut Bodie,

Kane and Marcus (2002) Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih

dengan ekuitas ini merupakan salah satu dari dua faktor dasar dalam menentukan

pertumbuhan tingkat pendapatan perusahaan.

Earnings atau laba bisa didefinisikan sebagai pengukuran akuntansi untuk keuntungan dan

kerugian dari aktivitas bisnis pada periode tertentu (Nichols dan Whalen, 2004). Investor

dapat menghitung laba dari laporan laba rugi keuangan perusahaan. Earnings juga dapat

diinterpretasikan sebagai net income yang seringkali ditunjukkan dalam basis per lembar

(Ross, Westerfield dan Jordan, 2010). Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002)

memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat diukur dari pendapatan per lembar saham

(Earnings per Share/ EPS) sehingga dalam hal ini EPS akan mempengaruhi kepercayaan

investor pada perusahaan. Pertumbuhan laba adalah nilai prosentase pertumbuhan laba dari

waktu ke waktu yang digunakan untuk melihat kondisi stabilitas perusahaan. Laba per lembar

saham diperoleh dari pendapatan bersih dibagi dengan jumlah saham yang outstanding.

Sehubungan dengan dividen, perusahaan dengan laba yang tinggi seharusnya memiliki

dividen yang rendah karena perusahaan tersebut sedang dalam tahap pengembangan dan

sedang mencoba mengekspansi usaha yang dijalankan. Sementara perusahaan yang memiliki

pertumbuhan laba rendah (perusahaan mapan) lebih memilih untuk mendistribusikan dividen.

Asumsi ini sesuai dengan Boehme (2008) yang meyakini bahwa pertumbuhan perusahaan

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 6: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

(1)

yang tinggi biasanya tidak membayar dividen atau memiliki dividen rendah dan perusahaan

yang sudah mapan memiliki pembayaran dividen yang tinggi.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari

masalah yang sedang diteliti kemudian data diolah dan dianalisa guna mendapatkan gambaran

mengenai hal yang diteliti tersebut. Untuk mengetahui adanya pengaruh perubahan dividen

terhadap laba di masa mendatang dan satu tahun setelahnya dilakukan pengumpulan sampel

kemudian dilakukan pengujian regresi data cross section dengan metode Ordinary Least

Square menggunakan software E-views 6.0.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dari tahun 2004-2010, terhitung dalam 7 periode. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2004-2010. Pemilihan

sampel yang terdapat di Bursa Efek Indonesia harus memenuhi beberapa kriteria terlebih

dahulu untuk menjadi anggota sampel. Dari populasi yang ada penulis memilih perusahaan

bedasarkan kriteria berikut :

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2010.

2. Memiliki laporan keuangan yang diterbitkan kepada publik mulai dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2010.

3. Melakukan pembayaran dividen secara berturut-turut pada periode tahun 2004 sampai

dengan tahun 2010.

4. Perusahaan memiliki kelengkapan data selama periode.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang memiliki

satuan dan nilai. Sementara berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang diikutsertakan sebagai sampel harus

memiliki laporan keuangan dan data yang lengkap selama periode penelitian data berupa nilai

earnings per share, nilai dividend per share, prosentase return on equity, book value of equity.

Seluruh variabel penelitian diolah menggunakan persamaan regresi. Analisis regresi

digunakan dalam suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan

variabel terikat. Model estimasi regresi yang pertama digunakan mereplikasi penelitian

Nissim dan Ziv (2001) adalah sebagai berikut :

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 7: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

(Eτ - Eτ-1) / B-1 = β0 +β1PDPCo x ∆DIVo + β1NDNCo x ∆DIVo + β2 ROEτ-1

Lalu Nissim dan Ziv (2001) serta Ashiq Ali dan Oktay Urcan (2012) juga melakukan dengan

menggunakan model sebagai berikut untuk mendapat hasil yang lebih akurat :

(Eτ - Eτ-1) / B-1 = β0 +β1PDPCo x ∆DIVo + β1NDNCo x ∆DIVo + β2 ROEτ-1

+ β3 (E0 - E-1) / B-1 + ετ

Keterangan :

Eτ = Earnings per Share perusahaan pada tahun τ

Eτ-1 = Earnings per Share perusahaan pada tahun τ-1

E0 = Earnings per Share perusahaan pada tahun ke-0

B-1 = Nilai buku dari modal pada akhir tahun τ

∆DIV = Presentase perubahan dari Dividen Per Share

DPC = Dummy variabel yang bernilai “1” untuk perubahan dividen yang positif

dan “0” untuk yang lain

DNC = Dummy variabel yang bernilai “1” untuk perubahan dividen yang

negatif dan “0” untuk yang lain

ROEτ-1= Pendapatan sebelum pajak pada tahun τ-1 dibayar dengan nilai buku dari

modal tahun ke τ-1

Model tersebut menjelaskan pengaruh antara dividend per share dengan perubahan earnings

per share perusahaan di masa yang akan datang. Ada atau tidaknya pengaruh antar variabel

tersebut dapat menunjukkan apakah dividen dapat menjadi sinyal terhadap prospek

perusahaan ke depan dari segi profitabilitas dan pendapatan. Berangkat dari asumsi bahwa

return on equity memiliki perngaruh negatif terhadap laba dan past earnings per share

memiliki pengaruh terhadap nilai earnings per share pada tahun berikutnya dan satu tahun

setelahnya (Nissim dan Ziv, 2001), dengan tingkat keyakinan 95% (α=5%) dalam uji

signifikansi maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

H1 : ada pengaruh antara perubahan kenaikan dividen terhadap perubahan earnings per

share tahun berikutnya

H2 : ada pengaruh antara perubahan penurunan dividen terhadap perubahan earnings per

share tahun berikutnya

H3 : ada pengaruh antara perubahan kenaikan dividen terhadap perubahan earnings per

share satu tahun setelahnya

(2)

(1)

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 8: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

H4 : ada pengaruh antara perubahan penurunan dividen terhadap perubahan earnings per

share tahun berikutnya

Menurut Cooper dan Schindler (2006) variabel adalah simbol dari suatu kejadian, tindakan,

karakteristik dan sifat khusus, atau atribut yang dapat dikategorikan. Penelitian ini

menggunakan perubahan dividen untuk mengetahui informasi mengenai future earnings per

share. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002) memaksimalkan kekayaan pemegang

saham dapat diukur dari pendapatan per lembar saham (Earnings per Share/ EPS) sehingga

dalam hal ini EPS akan mempengaruhi kepercayaan investor pada perusahaan. Berikut ini

adalah formula perhitungan future earnings per share seperti yang telah dikemukakan oleh

Nissim dan Ziv (2001) :

Future  EPS = !"−!"-­‐1!-­‐1

Pada persamaan 3 future earnings per share diperoleh dari selisih earnings per share tahun

ke-t dengan earnings per share tahun sebelumnya dibagi dengan book value of equity (nilai

buku dari modal) pada akhir tahun -1. Dengan menggunakan earnings per share diharapkan

dapat menunjukkan tingkat perubahan pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh variabel

bebas. Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa hubungan antara perubahan pendapatan

pada tahun berikutnya dan tingkat pendapatan serta perubahannya adalah linear. Kemudian Untuk mengetahui pengaruh perubahan dividen terhadap future earnings per share

digunakan nilai dividen per lembar saham. Merujuk kepada Benartzi, Michaely dan Thaler

(1997), perubahan dividen dihitung berdasarkan formula sebagai berikut :

∆DIVo=DIV0  -­‐  DIV-­‐1

DIV-­‐1  

Berdasarkan persamaan 4, perubahan dividend per share (∆DIVo) diperoleh dari selisih

dividend per share pada tahun ke-t dengan dividend per share satu tahun sebelumnya (tahun

ke-0) kemudian dibagi dengan dividend per share satu tahun sebelumnya. Untuk memperjelas

kenaikan (penurunan) dividen per tahun dividend per share, digunakan Dummy Dividend

Positive (Negative) Coefficient karena hubungan kenaikan dividend per share tidak terjadi

secara simetris dengan kenaikan (penurunan) earnings per share (∆EPS) seperti yang

dikemukakan oleh DeAngelo dan Deangelo (1990) dan Benartzi dkk (1997). Dummy

Dividend Positive Coefficient (DPCo) adalah variabel dummy yang bernilai “1” untuk

perubahan dividen yang positif dan “0” untuk yang lain. Sementara Dummy Dividend

(3)

(4)

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 9: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Negative Coefficient (DNCo) adalah variabel dummy yang bernilai “1” untuk perubahan

dividen yang negatif dan “0” untuk yang lain.

Selanjutnya digunakan Return on Equity untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan

atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas

yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap semakin

menguntungkan. Sutrisno (2005) menyatakan bahwa ROE merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang dimiliki. Menurut Freeman,

Ohlson dan Penman (1982) ROE merupakan prediktor penting perubahan laba. Mereka

menunjukkan ROE memiliki informasi kebalikan, tinggi (rendah) ROE mengimplikasikan

rendah (tinggi) laba yang diharapkan. Adapun formula perhitungan ROE adalah sebagai

berikut :

!"# = !"#  !"#$%&!"##"$  !"#$%&

 ×100%

Berdasarkan persamaan 5 nilai return on equity diperoleh dari nilai net income yang dibagi

dengan common equity dan dikali seratus prosen yang menunjukkan bahwa dengan

meningkatnya laba bersih maka akan meningkat pula nilai dari ROE jika ekuitasnya tetap.

Demikian pula sebaliknya dengan menurunnya laba bersih akan menurunkan nilai ROE.

Terakhir digunakan earnings per share yang merupakan salah satu indikator keberhasilan

perusahaan dalam menciptakan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Menurut Benartzi dkk

(1997), perubahan dividen memiliki hubungan dengan perubahan pendapatan tahun yang

sama. Hubungan positif antara perubahan dividen dan perubahan earnings per share pada dua

tahun berikutnya mungkin disebabkan oleh autokorelasi dalam perubahan laba. Oleh karena

itu, past earnings per share digunakan sebagai variabel kontrol untuk menguji apakah

perubahan dividen mengandung informasi mengenai perubahan laba di masa mendatang.

Adapun formula perhitungan past earnings per share adalah sebagai berikut :

Past  EPS = !0−!-­‐1!-­‐1

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang

dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikprelasi, dan

gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah

(5)

(6)

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 10: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

memenuhi persyaratan BLUE (Best Linier Unbiased Estimater) yakni tidak terdapat

heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi.

Uji Hipotesis

Uji Goodnes Of Fit (R2) menjelaskan berapa prosentase variasi future earnings per share

dapat dijelaskan oleh perubahan positif dan perubahan negatif dividen. Sedangkan sisanya

ditentukan oleh sebab-sebab lain.

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempengaruhi

variabel terikat. Uji t dilakukan denganmembandingkan nilai t statistik dengan t tabel. Dalam

pengujian ini dilakukan dengan uji 1 sisi (one tail test) dengan tingkat kepercayaan 95% atau

α=5 % dengan hipotesis :

H0: t-statistik < t-tabel, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

H1: t-statistik > t-tabel, terdapat pengaruh yang signifikan

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan mengamati perubahan pembayaran dividen terhadap earnings per

share pada titik waktu tertentu. Oleh karena itu, dengan menggunakan data cross section yang

di regresikan per tahun penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan pengaruh antara

perubahan pembayaran dividen dan earnings per share pada tahun berikutnya dan satu tahun

setelahnya.

TABEL 1 RINGKASAN STATISTIK BERDASARKAN KATEGORI

Kelompok Sample

N ΔDIV BV ROE

Mean Median Std.Dev Mean Median Std.Dev Mean Median Std.Dev

Naik 150 0.868749 0.418831 1,523063 5.04E+09 9.98E+09 8.96E+09 22.05 18.03 14.60

Turun 63 -0,558695 -0,400000 0,780094 4.90E+09 1.24E+09 7.56E+09 15.63 12.41 13.27

Tetap 37 0 0 0 2.52E+09 4.38E+08 4.51E+09 16.25 14.86 8.94

Sumber : Data Olahan, 2013

           Dari 50 perusahaan yang dijadikan sampel pada tahun 2005 sampai dengan 209, 150

perusahaan melakukan peningkatan pembayaran dividen yaitu 60.00% dari keseluruhan

sample, sedangkan 63 perusahaan lainnya yaitu 25.20% dari keseluruhan sampel menurunkan

pembayaran dividennya. Sementara 37 perusahaan tidak merubah pembayaran jumlah dividen

yakni 14.80% dari keseluruhan sample. Komposisi sample berdasarkan kategori ini sesuai

dengan penelitian Grullon (2005) yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 11: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

meningkatkan dividen jika dibandingkan dengan perusahaan yang menurukan atau menahan

pembayaran dividen di tingkat tertentu.

Kelompok yang menaikkan dividen terjadi sebanyak 150 observasi dengan rata-rata kenaikan

86.87%, sedangkan kelompok yang menurunkan dividen terjadi sebanyak 63 observasi

dengan rata-rata penurunan dividen 55.86%. Sementara 34 observasi lainnnya termasuk ke

dalam kategori yang tidak melakukan pembayaran dividen.

Selanjutnya, kelompok sampel yang menurunkan dividen memiliki rata-rata nilai buku yang

lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan yang menaikkan dividen namun masih

lebih besar jika dibandingkan kelompok sampel yang tidak melakukan perubahan dalam

pembayaran dividen. Ketika rata-rata nilai buku perusahaan yang menaikkan dividen sebesar

Rp. 5.040.000.000,-, perusahaan yang menurunkan dividen memiliki nilai buku sebesar Rp.

4.900.000.000,- dan perusahaan yang tidak melakukan perubahan dividen sebesar Rp.

2.520.000.000,-.

Selain itu, kelompok sample yang menurunkan dividen memiliki kemampuan yang lebih

rendah dalam menghasilkan keuntungan jika dibandingkan dengan perusahaan yang

menaikkan dividen dan kelompok sample yang tidak melakukan perubahan dalam

pembayaran dividen. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata ROE yang dimiliki oleh

perusahaan yang menurunkan dividen yaitu sebesar 15.63% jika dibandingkan dengan

perusahaan yang menaikkan dividen dan kelompok sample yang tidak melakukan perubahan

dalam pembayaran dividen yaitu sebesar 22.05% dan 16.25%.

Secara keseluruhan, tabel 1 menunjukkan bahwa perusahaan yang meningkatkan dividen

lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan perusahaan yang menurunkan pembayaran

dividen atau tidak melakukan perubahan dalam pembayaran dividen. Hasil pengujian ini

sesuai dengan penelitian Michaely, Thaler, dan Womack (1995). Hasil serupa juga dijelaskan

oleh Grullon, Michaely, Bernatzi dan Thaler (2005) serta Ali dan Urchan (2012).

Uji Asumsi Klasik

Pengujian Heteroskedastisitas

Dalam penggunaan OLS perlu dilakukan uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah standar

error dari model regresi tidaklah konstan. Menurut Ariefianto (2012) jika pada suatu model

regresi terdeteksi heteroskedastisitas, maka standar error dari regresi menjadi bias dan seluruh

tipe uji hipotesis menjadi menyesatkan. Penelitian ini menggunakan uji White dengan

menggunakan aplikasi Eviews 6.0. Pengujian dilakukan dengan memperhatikan nilai

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 12: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Probability Chi-Squared yang harus lebih dari 0,05 (α=5%) . Hipotesisnya adalah sebagai

berikut :

H0 : Tidak terdapat heteroskedastisitas, jika Probability Chi-Squared > 0,05

H1 : Terdapat heteroskedastisitas, jika Probability Chi-Squared < 0,05

TABEL 2 HASIL PENGUJIAN HETEROSKEDASTISITAS PERSAMAAN 3.1

Tahun Periode Probability

Chi-Squared Kesimpulan

2005 τ = 1 0,0062 Heteroskedastisitas τ = 2 0,0098 Heteroskedastisitas

2006 τ = 1 0,9233 Homoskedastisitas τ = 2 0,9432 Homoskedastisitas

2007 τ = 1 0,0100 Heteroskedastisitas τ = 2 0,0609 Homoskedastisitas

2008 τ = 1 0,9471 Homoskedastisitas τ = 2 0,9576 Homoskedastisitas

2009 τ = 1 0,0233 Heteroskedastisitas τ = 2 0,9793 Homoskedastisitas

Sumber : Data Olahan, 2013

TABEL 3 HASIL PENGUJIAN HETEROSKEDASTISITAS PERSAMAAN 3.2

Tahun Periode Probability

Chi-Squared Kesimpulan

2005 τ = 1 0,7060 Homoskedastisitas τ = 2 0,5189 Homoskedastisitas

2006 τ = 1 0,9792 Homoskedastisitas τ = 2 0,9872 Homoskedastisitas

2007 τ = 1 0,2228 Homoskedastisitas τ = 2 0,2766 Homoskedastisitas

2008 τ = 1 0,0002 Heteroskedastisitas τ = 2 0,0000 Heteroskedastisitas

2009 τ = 1 0,0627 Homoskedastisitas τ = 2 0,2358 Homoskedastisitas

Sumber : Data Olahan, 2013

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 13: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Hasil uji white pada tabel 2 menunjukkan bahwa pada tahun 2006 (τ = 1 dan τ = 2), 2007 (τ =

2), 2008 (τ = 1 dan (τ = 2) dan 2009 (τ = 2) tidak terdapat Heteroskedastisitas. Hasil

pengujian menunjukkan nilai Probability Chi-Squared lebih dari 0,05 (α=5%). Namun pada

tahun 2005 (τ = 1 dan τ = 2), 2007 (τ = 1), dan 2009 (τ = 1) ditemukan adanya

Heteroskedastisitas.

Hasil uji white pada tabel 3 menunjukkan bahwa pada tahun 2005 (τ = 1 dan τ = 2), 2006 (τ =

1 dan τ = 2), 2007 (τ = 1 dan τ = 2) dan 2009 (τ = 1 dan τ = 2) tidak terdapat

heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan nilai Probability Chi-Squared lebih dari

0,05 (α=5%). Namun pada tahun 2008 (τ = 1 dan τ = 2) ditemukan adanya heteroskedastisitas.

Dengan ditemukannya gejala heteroskedastisitas, maka dilakukan koreksi terhadap standar

error regresi dengan menggunakan metode weighted least squared. Metode ini mengkoreksi

heteroskedastisitas dengan cara melakukan transformasi dan re-estimasi (Ariefianto, 2012:43).

Untuk melakukan koreksi terhadap penyebab heteroskedastisitas, salah satu variabel bebas

digunakan sebagai pembobot untuk mentransformasi hasil regresi.

TABEL 4 HASIL PENGUJIAN HETEROSKEDASITAS SETELAH KOREKSI

 Tahun Periode

Probability Kesimpulan

Chi-Squared

P  3.1  2005

τ = 1 0,4215 Homoskedastisitas τ = 2 0,9821 Homoskedastisitas

2007 τ = 1 0,7966 Homoskedastisitas 2009 τ = 1 0,9487 Homoskedastisitas

P  3.2   2008 τ = 1 0,3309 Homoskedastisitas τ = 2 0,8943 Homoskedastisitas

Sumber : Data Olahan, 2013

Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas setelah dilakukannya koreksi

dengan menggunakan metode weighted least squared. Setelah dilakukan koreksi, nilai nilai

Probability Chi-Squared lebih dari 0,05 (α=5%). Dengan kata lain seluruh heteroskedastisitas

telah dieliminasi oleh aplikasi Eviews 6.0.

Pengujian Multikolinearitas Dan Autokorelasi

Pengujian multikolinearitas menunjukkan korelasi antara variabel penelitian setiap tahun

observasi. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien korelasi antar variabel independen

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 14: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

pada model yang digunakan dalam penelitian < 0,85, maka dapat dinyatakan bahwa tidak

terdapat masalah multikolineritas pada model penelitian.

Hasil pengujian Durbin-Watson dilakukan untuk mendeteksi gejala autokorelasi. Pada tabel 5

menunjukkan pada tahun 2006, model estimasi pengujian pertama menunjukkan tidak dapat

disimpulkan ada atau tidaknya autokorelasi. Model estimasi lainnya pada tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009 tidak ditemukan adanya autokorelasi. Sementara pada tabel 6

menunjukkan tidak adanya autokorelasi untuk setiap tahun pengujian.

TABEL 5 HASIL PENGUJIAN DURBIN WATSON PERSAMAAN 3.1

Tahun Periode N k dL dU 4-dU 4-dL DW Kesimpulan

2005 τ = 1 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 1,9186 Tidak ada autokorelasi τ = 2 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 2,0179 Tidak ada autokorelasi

2006 τ = 1 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 1,6718 Indecision τ = 2 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 2,1349 Tidak ada autokorelasi

2007 τ = 1 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 2,0293 Tidak ada autokorelasi τ = 2 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 2,0611 Tidak ada autokorelasi

2008 τ = 1 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 2,0791 Tidak ada autokorelasi τ = 2 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 1.8179 Tidak ada autokorelasi

2009 τ = 1 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 1,8071 Tidak ada autokorelasi τ = 2 50 3 1,421 1,674 2,326 2,579 1,7654 Tidak ada autokorelasi

Sumber : Data Olahan, 2013      

   

TABEL 6 HASIL PENGUJIAN DURBIN-WATSON PERSAMAAN 3.2

Tahun Periode N k dL dU 4-dU 4-dL DW Kesimpulan

2005 τ = 1 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 2,151288 Tidak ada Autokorelasi τ = 2 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 2,251106 Tidak ada Autokorelasi

2006 τ = 1 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 1,854258 Tidak ada Autokorelasi τ = 2 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 1,971764 Tidak ada Autokorelasi

2007 τ = 1 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 2,001057 Tidak ada Autokorelasi τ = 2 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 1,998878 Tidak ada Autokorelasi

2008 τ = 1 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 1,824596 Tidak ada Autokorelasi τ = 2 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 1,985323 Tidak ada Autokorelasi

2009 τ = 1 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 2,257702 Tidak ada Autokorelasi τ = 2 50 4 1,378 1,721 2,279 2,622 2,203689 Tidak ada Autokorelasi

Sumber : Data Olahan, 2013            

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 15: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Uji Goodnes Of Fit (R2)

Hasil pengujian kelayakan model dapat dilihat pada tabel 7.

TABEL 7

HASIL UJI R2

Tahun Periode R2

   

P 1 P 2  

  2005 τ = 1 4,37% 81,62%

   

τ = 2 11,62% 70,79%  

 2006

τ = 1 1,47% 91,76%  

 τ = 2 2,28% 63,20%

    2007

τ = 1 9.76% 34,09%  

 τ = 2 11,17% 16,47%

    2008

τ = 1 2,08% 97,06%  

 τ = 2 4,51% 65,70%

   

2009 τ = 1 1,27% 23,33%

   

τ = 2 22,73% 58,80%  

 

Sumber : Data Olahan, 2013

 Berdasarkan tabel 7, pada persamaan 1 variasi terbesar future earnings per share yang

mampu dijelaskan oleh variabel perubahan positif dan negatif dividen pada tahun pertama (τ

= 1) terjadi pada tahun 2007 sebesar 9.76%. Sedangkan variasi terkecil pada future earnings

per share yang mampu dijelaskan oleh variabel perubahan positif dan negatif dividen pada

tahun pertama (τ = 1) terjadi pada tahun 2009 sebesar 1,27%. Sementara variasi terbesar pada

future earnings per share yang mampu dijelaskan oleh variabel perubahan positif dan negatif

dividen pada tahun berikutnya (τ = 2) terjadi pada tahun 2009 sebesar 22,73%. Sedangkan

variasi terkecil pada future earnings per share yang mampu dijelaskan oleh variabel

perubahan positif dan negatif dividen pada tahun berikutnya (τ = 2) terjadi pada tahun 2007

sebesar 2,28%.

Pada persamaan 2 variasi terbesar future earnings per share yang mampu dijelaskan oleh

variabel perubahan positif dan negatif dividen pada tahun pertama (τ = 1) terjadi pada tahun

2008 sebesar 97,06%. Sedangkan variasi terkecil pada future earnings per share yang mampu

dijelaskan oleh variabel perubahan positif dan negatif dividen pada tahun pertama (τ = 1)

terjadi pada tahun 2009 sebesar 23,33%. Sementara variasi terbesar pada future earnings per

share yang mampu dijelaskan oleh variabel perubahan positif dan negatif dividen pada tahun

berikutnya (τ = 2) terjadi pada tahun 2005 sebesar 70,79%. Sedangkan variasi terkecil pada

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 16: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

future earnings per share yang mampu dijelaskan oleh variabel perubahan positif dan negatif

dividen pada tahun berikutnya (τ = 2) terjadi pada tahun 2007 sebesar 16,47%.

Dari hasil keseluruhan hasil pengujian R2 dapat disimpulkan bahwa persamaan 2 memiliki

nilai R2 lebih besar jika dibandingkan dengan nilai R2 pada persamaan 1 yang berarti variasi

dari future earning per share mampu dijelaskan lebih baik oleh variabel perubahan positif dan

negatif dividen, return on equity dan past earning per share.

Uji t

Pada uji statistik secara parsial dengan nilai t kritis (critical value) pada df = (n-k), dimana n

adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen termasuk konstanta. Uji t

dilakukan dengan membandingkan nilai t statistik dengan t kritis. Pengujian ini menggunakan

50 sampel dan tingkat signifikansi α=5%. Persamaan 3.1 dengan df 47 dan α=5 %, maka nilai

t-kritis sebesar 2,011, sedangkan persamaan 3.2 dengan df 46 dan α=5 %, maka nilai t-tabel

sebesar 2,012 dengan hipotesis :

H0: t-statistik < t-tabel, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

H1: t-statistik > t-tabel, terdapat pengaruh yang signifikan

Hasil pengujian koefisien regresi melalui uji t untuk mengetahui apakah perubahan dividen

mempengaruhi laba di masa mendatang ditunjukkan pada tabel 8 dan tabel 10.

TABEL 8 HASIL UJI PERSAMAAN 3.1

Tahun τ = 1 τ = 2

DPC DNC DPC DNC 2005 -0.925820 0.462159 2.204654 -0.170394 2006 -0.358337 0.554571 -0.517924 0.459729 2007 0.270682 -1.512948 0.185235 -2.197915 2008 0.495832 0.137574 -0.757638 -0.331291 2009 -0.766170 0.271851 0.969351 -0.408698

Sumber : Data Olahan, 2013

TABEL 9 RANGKUMAN HIPOTESIS

PERSAMAAN 1

Tahun τ = 1 τ = 2

DPC  (H1)  

DNC  (H2)  

DPC  (H3)  

DNC  (H4)  

2005   Ditolak Ditolak Diterima Ditolak 2006   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak 2007   Ditolak Ditolak Ditolak Diterima 2008   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 17: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

2009   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Sumber : Data Olahan, 2013

TABEL 10 HASIL UJI T PERSAMAAN 2

Tahun τ = 1 τ = 2

DPC DNC DPC DNC 2005 0.189393 -0.081700 -0.517675 0.436673

2006 0.095295 -0.165662 -0.656137 0.460296

2007 0.145219 -1.736066 0.201803 -1.697188

2008 -0.184617 0.101054 -0.635222 -2.629172

2009 -1.746236 0.434589 0.020973 -0.048592 Sumber : Data Olahan, 2013

TABEL 11 RANGKUMAN HIPOTESIS PERSAMAAN 2

Tahun τ = 1 τ = 2

DPC  (H1)  

DNC  (H2)  

DPC  (H3)  

DNC  (H4)  

2005   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak 2006   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak 2007   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak 2008   Ditolak Ditolak Ditolak Diterima 2009   Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak

Sumber : Data Olahan, 2013

Hasil pengujian dan analisis dari tahun 2004-2009 menggunakan persamaan 1 pada tabel 9

menunjukkan tidak adanya pengaruh dividen terhadap pembayaran dividen terhadap earnings

per share di pada periode pertama. Pada periode kedua ditemukan adanya pengaruh

perubahan dividen terhadap earnings per share sebesar 10% dari total observasi. Adanya

pengaruh ditunjukkan oleh lebih besarnya t-statistik hasil pengujian daripada t-tabel (2,011) t-

statistik. Variabel return on equity sebagai prediktor yang memiliki pengaruh positif terhadap

perubahan dividen (Freeman, Ohlson dan Penman: 1982) tidak mampu memperjelas

hubungan antara perubahan dividen terhadap laba di masa mendatang.

Selanjutnya pada tabel 11 dengan menggunakan persamaan 2, hasil penelitian juga

menunjukkan tidak ditemukan adanya pengaruh dividen pada periode pertama dan lemahnya

pengaruh pada periode kedua pembayaran dividen terhadap earnings per share di masa

mendatang. Adanya variabel return on equity sebagai prediktor yang memiliki hubungan

positif terhadap perubahan dividen (Freeman, Ohlson dan Penman: 1982) dan past earnings

per share yang memiliki pengaruh terhadap nilai tahun berikutnya dan satu tahun setelahnya

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 18: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

(Nissim dan Ziv, 2001) tidak mampu memperjelas hubungan antara perubahan dividen

terhadap laba di masa mendatang. Hasil pengujian menunjukkan hanya 5% pada periode

kedua dari keseluruhan observasi yang menunjukkan adanya pengaruh antara perubahan

pembayaran dividen terhadap future earnings per share. Adanya pengaruh ditunjukkan oleh

lebih besarnya t-statistik hasil pengujian daripada t-tabel (2,012) t-statistik.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Healy dan Palepu (1988), Lipson,

Maquieira dan Megginson (1998), Nissim dan Ziv (2001), Grullon, Michaely dan Benartzi

(2005) serta Ali dan Urcan (2012) yang menyatakan bahwa perubahan dividen memiliki

pengaruh terhadap laba dua tahun dimasa depan secara berturut-turut serta hipotesis

Battcharaya (1979) yang digunakan sebagai dasar hipotesis penelitian mengenai “signalling

theory” menyatakan bahwa dividen merupakan isyarat yang digunakan oleh manajer untuk

menunjukkan kemampuan perusahaan. Selain itu hipotesis Miller-Modigliani (1961)

mengenai “Informational content of dividends” yang menyatakan bahwa pengumuman cash

dividend merefleksikan perubahan penilaian manajemen terhadap keuntungan perusahaan di

waktu yang akan datang serta hasil wawancara yang dilakukan Kester (1994) di negara Asia-

Pasific termasuk Indonesia menyimpulkan bahwa manajer di Indonesia berkeyakinan dividen

yang dibayarkan perusahaan dapat menjadi suatu sinyal bagi prospek perusahaan di masa

depan tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini.

Sejalan dengan penelitian DeAngelo, Deangelo dan Skinner (1996), Farsio, Geary, dan Moser

(2004), Herdiansyah, Dyah dan Tarmizi (2002) hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa

dividen tidak bisa dijadikan sebagai prediktor untuk memperkirakan laba pada tahun

berikutnya dan satu tahun. Tidak ditemukannya pengaruh antara perubahan dividen dengan

earnings per share pada masa mendatang dengan menggunakan perusahaan-perusahaan yang

terdapat pada Bursa Efek Indonesia dalam penelitian ini diduga disebabkan oleh beberapa hal.

Berdasarkan distribusi frekuensi sampel, perusahaan yang menurunkan dividen lebih besar

jika dibandingkan dengan perusahaan yang pembayaran dividennya tetap. Sedangkan pada

penelitian Nissim dan Ziv (2001), Grullon, Michaely dan Benartzi (2005) serta Ali dan Urcan

(2012) frekuensi perusahaan dengan pembayaran dividen yang tetap lebih besar jika

dibandingkan dengan perusahaan yang menurunkan dividen. Dengan kata lain, perusahaan

yang digunakan sebagai sampel penelitian cenderung menurunkan dividen ketika

membutuhkan pendanaan untuk perkembangan perusahaan dalam rangka meningkatkan laba

di masa mendatang daripada menahan pembayaran dividen di tingkat tertentu. Hal ini diduga

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 19: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

menyebabkan adanya pengaruh negatif antara perubahan dividen dengan perubahan laba di

masa mendatang.

KESIMPULAN

Hasil statistik deskriptif menunjukkan perusahaan yang meningkatkan dividen lebih

menguntungkan jika dibandingkan dengan perusahaan yang menurunkan pembayaran dividen

atau tidak melakukan perubahan dalam pembayaran dividen. Tidak ditemukannya pengaruh

antara kenaikan dan penurunan pembayaran dividen terhadap future earnings per share pada

tahun berikutnya dan satu tahun setelahnya dihitung dari tahun dasar yang digunakan. Dividen

tidak dapat digunakan untuk memprediksi laba perusahaan yang terdapat di Bursa Efek

Indonesia dengan asumsi perusahaan di Indonesia cenderung menurunkan pembayaran

dividen daripada menahan pembayaran dividen pada tingkat tertentu untuk meningkatkan laba

perusahaan di masa mendatang.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan dividen tidak dapat

digunakan untuk memprediksi perubahan laba per lembar saham di masa mendatang. Dengan

menggunakan metode estimasi yang digunakan, hubungan antara perubahan dividen dan laba

di masa mendatang tidak konsisten dengan teori “dividend signalling”. Oleh karena itu,

sebaiknya dividen tidak dijadikan prediktor laba di masa mendatang baik oleh perusahaan

ataupun investor. Untuk penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan pasar modal lain yang

berpotensi dapat memberikan jumlah sampel yang lebih banyak untuk dijadikan populasi

penelitian untuk membuktikan teori dividen sebagai sinyal, menambahkan periode pengujian

(τ = 3 atau τ = n) pada setiap tahun observasi untuk mengamati sifat autokorelasi earnings,

menggunakan past earnings per share untuk mengamati perilaku earnings dimasa mendatang

dan menggunakan price earnings ratio untuk mengetahui prospek perusahaan dimasa

mendatang.

KEPUSTAKAAN

Ali, Ashiq dan Oktay Urcan., 2012. “Dividend Increases And Future Earnings”, Asia-Pacific Journal of Accounting & Economics, Vol. 19, No. 1, April 2012, 12–25

Ariefiyanto, Moch Doddy., 2012. Ekonometrika. Penerbit Erlangga, Jakarta Benartzi, Shlomo, Roni Mchaely and Richard Thaler., 1997. “Do Changes in Dividends

Signal the Future or the Past?”. The Journal of Finance Association, New Orleans, Lousiana, Vol.52, No.3 pp.1007-1034

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013

Page 20: ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PEMBAYARAN DIVIDEN …

Bhattacarya, Sudipto., (1979) “Imperfect Information, Dividend Policy, and the ‘Bird in the Hand’ Fallacy.” Bell Journal of Economics, 10, 259-284

Cooper, D., R., Schindler, P., S., 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta: McGraw-Hill, Media Global Edukasi

Gitosudarmo, Indriyo dan Basri,. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE DeAngelo H., L. Deangelo dan D.J Skinner., 1996. “Reversal of Fortune Dividend Signalling

and the Dissappearance of Sustained Earnings Growth”, Journal of Financial Economics, 40 (3), 341-371

Farsio, Farzad, Amanda Geary dan Justin Moser,. 2004. “The Relationship Between Dividens and Earning”. Journal for Economic Educators, Vol.4, Number 4, 2004.

Freeman, Robert N., James A. Ohlson, and Stephen H. Penman,. 1982. ”Book Rate-Of-Return And Prediction Of Earnings Changes: An Empirical Investigation”. Journal of Accounting Research, Vol.20, 639–653.

Grullon, Gustavo, Michaely R., Benartzi S dan Thaler R,. 2005, “Dividend Changes Do Not Signal Changes in Future Profitibality”, Journal of Business, 78, 1659-1682

Lestari, Annio Indah Lestari, Muslich Lutfi dan Syahyunan,. 2007. “Pengaruh Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi. Vol. 2 No. 2: Hal.87-109.

Lipson, M.L., C.P. Maquieira dan W. Megginson., 1998, “Dividens Initiations And Earnings Surprises”, Financial Management, 27 (3), 36-45.

Healey, Paul dan Khrisna G Palepu., 1988. “Earnings Information Conveyed By Dividend Initiations And Omissions”, Journal Of Finance Economics, 21 (2) 149-176

Miller, M.H., and F.Modigliani., 1961. “Dividend Policy, Growth, And The Valuation Of Shares”. Journal of Business. 34: 411-433.

Nachrowi, D dan Hardius Usman., 2006. Ekonometrika. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung., 2008. Teori Ekonomi Makro. Edisi Keempaat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Ross, Westerfield, Jordan. 2010. Fundamentals of Corporate Finance. 9th Edition. New York: Mc Graw Hill

Analisis Pengaruh..., Jasmine Narulita, FE UI, 2013