analisis pengaruh pemilihan sekuritas, market timing

139
ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING, TINGKAT RISIKO, UMUR REKSA DANA DAN UKURAN REKSA DANA TERHADAP KINERJA REKSA DANA CAMPURAN BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh : SAURAHMAN NIM : 1111081000019 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET

TIMING, TINGKAT RISIKO, UMUR REKSA DANA DAN

UKURAN REKSA DANA TERHADAP KINERJA REKSA

DANA CAMPURAN BERBENTUK KONTRAK INVESTASI

KOLEKTIF

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh :

SAURAHMAN

NIM : 1111081000019

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

i

ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING,

TINGKAT RESIKO, UMUR REKSA DANA DAN UKURAN REKSA

DANA TERHADAP KINERJA REKSA DANA CAMPURAN

BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

SAURAHMAN

NIM : 1111081000019

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB Amalia, SE., MSM

NIP : 19741127 200112 1 002 NIP : 19740821 200901 2 005

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 9 Maret 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Saurahman

2. NIM : 1111081000019

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pemilihan Sekuritas, Market Timing,

Tingkat Risiko, Umur Reksa Dana Dan Ukuran Reksa

Dana Terhadap Kinerja Reksa Dana Campuran Berbentuk

Kontrak Investasi Kolektif

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 April 2015

1. Ali Rama, SE., M. Ec ( )

NIP : Ketua

2. Deni Pandu Nugraha, M. Sc ( )

NIP : Sekretaris

3. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM ( )

NIP : 19741003 200312 2 001 Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 26 Mei 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Saurahman

2. NIM : 1111081000019

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pemilihan Sekuritas, Market Timing,

Tingkat Risiko, Umur Reksa Dana Dan Ukuran Reksa

Dana Terhadap Kinerja Reksa Dana Campuran Berbentuk

Kontrak Investasi Kolektif

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 April 2015

1. Dr. Amilin, SE,Ak, M.Si ( )

NIP : 19730615 200501 1 009 Ketua

2. Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM ( )

NIP : 19780307 201101 2 003 Sekretaris

3. Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si ( )

NIP : 19731221 200501 2 002 Penguji Ahli

4. Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB ( )

NIP : 1974127 200112 1 002 Pembimbing I

5. Amalia, SE., MSM ( )

NIP : 19740821 200901 2 005 Pembimbing II

Page 5: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Saurahman

2. NIM : 1111081000019

3. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

4. Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Apabila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 29 April 2015

Saurahman

Page 6: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Saurahman

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/ 23 Maret 1993

3. Jenis Kelamin : Laki - Laki

4. Agama : Islam

5. Tempat Tinggal Sekarang : Jl. Tanah Seratus No. 18 Rt 02/12,

Ciledug, Tangerang

6. No Handphone/ : 087885025717

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. 1999-2005 : SD Negeri 4 Sudimara Jaya Ciledug

2. 2005-2008 : SMP PGRI 1 Karang Tengah

3. 2008-2011 : SMA Negeri 3 Tangerang

4. 2011-2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Menjadi anggota Karate FORKI Karang Tengah

2. Menjadi anggota KOPMA UIN

3. Menjadi anggota HMI Kafeis di cabang Ciputat (UIN Jakarta)

Page 7: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze how stock selection, market

timing ability, risk level, fund age and fund size influence mutual fund

performance. Performance of mutual fund itself measured by using the Treynor

index. The data used in this research are monthly data on Net Asset Value (NAV),

SBI, IHSG, yearly data of prospectus of 10 discretionary mutual fund that were

sampled during this research report from 2010-2013.

The data were analyzed using multiple linear regression. As a research

methodology, i used assumption classic test, there are normality test,

multicolinearity test , heteroscedasticity test, and autocorrelation test also i used

F test and t test to examine research’s hypothesis. The result of the F test shows

that the stock selection, market timing ability, risk level, fund age and fund size

have influence simultaneously. The t-test result is that stock selection, risk level,

fund age and fund size have an influence toward discretionary mutual fund’s

performance, while market timing ability does not have an influence toward

discretionary mutual fund’s performance.

Keyword : stock selection, market timing ability, risk level, fund age, fund size,

mutual fund’s performance

Page 8: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

vii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana pemilihan

sekuritas, market timing ability, tingkat risiko, umur reksa dana dan ukuran reksa

dana terhadap kinerja reksadana campuran. Kinerja reksa dana itu sendiri diukur

dengan menggunakan indeks Treynor. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data bulanan Nilai Aktiva Bersih (NAB), data bulanan SBI, data bulanan

IHSG, dan data tahunan dari prospektus 10 reksa dana campuran yang dijadikan

sampel dengan periode penelitian selama tahun 2010 – 2013.

Data dari penelitian dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier

berganda. Metode penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi selain

itu, saya juga menggunakan uji F dan uji t untuk menguji hipotesis penelitian.

Hasil dari uji F yang dilakukan menunjukkan bahwa pemilihan sekuritas, market

timing ability, tingkat risiko, umur reksa dana dan ukuran reksa dana berpengaruh

secara simultan terhadap kinerja reksa dana campuran. Hasil dari uji t menyatakan

bahwa pemilihan sekuritas, tingkat risiko, umur reksa dana dan ukuran reksa dana

memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran sedangkan market

timing ability tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran.

Kata Kunci: Pemillihan Sekuritas, market timing ability, tingkat risiko, umur

reksa dana, ukuran reksa dana, kinerja reksa dana campuran

Page 9: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

viii

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulilliahirabbi alamiin, Segala Puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

”Pengaruh Pemilihan Sekuritas, Market Timing, Tingkat Risiko, Umur

Reksa Dana dan Ukuran Reksa Dana Terhadap Kinerja Reksadana

Campuran Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif”. Shalawat serta salam tidak

lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para

sahabatnya yang telah membawa Agama Islam sebagai Rahmatan lilalamin.

Tujuan utama dari penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama

kepada :

1. Kedua orang tua yang saya hormati Bapak Muchlis dan Ibu Ambarwati

atas segala dukungan dan doa-doa yang tak henti-hentinya kepada Illahi

Rabbi Allah SWT. Serta kedua saudara saya Hendra Adiansyah dan Rama

Primadyaz Silva yang selalu memberikan dukungan tiada habisnya.

2. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

3. Ibu Ir. Muniaty Aisyah, MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

4. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku pembimbing I, terima

kasih untuk semua waktu dan masukannya, untuk semua motivasi dan

solusi dalam penelitian ini.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

ix

5. Ibu Amalia, SE. MSM selaku Pembimbing II, terima kasih atas waktu dan

masukannya dan selalu memberikan motivasi dan solusi dalam penelitian.

6. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

kepada semua mahasiswanya tak terkecuali penulis.

7. Seluruh staf Keuangan, Jurusan, Akademik dan Kemahasiswaan yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan yang maksimal.

8. Para sahabat seperjuangan Manajemen, terima kasih untuk semua

dukungan dan waktu yang telah kita lalui selama ini.

9. Pihak-pihak lain yang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

turut membantu terselesaikannya Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak.

Jakarta, 27 Maret 2015

Saurahman

Page 11: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 13

A. Landasan Teori .................................................................................. 13

B. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 49

Page 12: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

xi

C. Pengaruh Variabel Indepeden Terhadap Variabel Dependen ........... 53

D. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 58

E. Hipotesis ............................................................................................ 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 60

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 60

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 60

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 63

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 64

1. Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 64

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 64

a. Uji Normalitas ...................................................................... 64

b. Uji Multikolinieritas............................................................. 65

c. Uji Heteroskedastisitas......................................................... 66

d. Uji Autokorelasi .................................................................. 67

3. Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 69

4. Uji Hipotesis ............................................................................. 69

a. Uji Simultan (Uji F) ............................................................ 70

b. Uji Parsial (Uji t) ................................................................ 71

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 71

1. Variabel Terikat ........................................................................ 71

2. Variabel Bebas .......................................................................... 73

a. Pemilihan Sekuritas ............................................................ 74

b. Market Timing Ability ......................................................... 75

c. Tingkat Risiko ..................................................................... 76

d. Umur Reksa Dana ............................................................... 77

e. Ukuran Reksa Dana ............................................................. 77

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 80

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 80

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ........................................................ 81

Page 13: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

xii

1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................ 81

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 83

a. Uji Normalitas ....................................................................... 83

b. Uji Multikolinieritas .............................................................. 86

c. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 86

d. Uji Autokorelasi .................................................................... 89

3. Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 91

4. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 92

a. Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 92

b. Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 93

5. Interpretasi Hasil ......................................................................... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 100

A. Kesimpulan ....................................................................................... 100

B. Implikasi ............................................................................................ 101

C. Saran .................................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 104

LAMPIRAN ................................................................................................. 107

Page 14: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan NAB dan UP Reksa

Dana di Indonesia Tahun 2008-2013 ................................ 4

Tabel 2.1 Jenis Reksa Dana berdasarkan Sifatnya .............................. 22

Tabel 2.2 Jenis Reksa Dana berdasarkan Portofolio ........................... 25

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................ 49

Tabel 3.1 Rincian Pemilihan Sampel Penelitian ................................. 61

Tabel 3.2 Sampel Reksa Dana Campuran ........................................... 62

Tabel 3.3 Definisi Operasinal Variabel Penelitian .............................. 78

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................... 81

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov test ............................... 84

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................. 86

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Park ............................ 88

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson ........................... 89

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Melalui Run Test ..................................... 90

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................... 91

Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) ................................................... 92

Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji t) ........................................................ 94

Page 15: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

xiv

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan

Normal P-P Plot ................................................................. 85

Grafik 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui

scatter plot ......................................................................... 87

Page 16: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Reksa Dana ................................ 32

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................ 58

Page 17: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

Lampiran 1 Nilai Aktiva Bersih Reksadana Campuran

Periode Penelitian 2010 – 2013 ............................... 107

Lampiran 2 Return Nilai Aktiva Bersih Reksadana

Campuran Periode Penelitian 2010 – 2013 ............. 109

Lampiran 3 Return IHSG Periode Penelitian ( Januari

2010 – Desember 2013) .......................................... 111

Lampiran 4 Treynor Measure Periode Penelitian 2010

– 2013 ...................................................................... 113

Lampiran 5 Hasil Olahan SPSS .................................................. 117

Lampiran 6 Tabel Durbin-Watson ............................................. 122

Page 18: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan investasi di dalam beberapa tahun ini banyak investor

yang tidak memiliki banyak waktu dalam mengelola dananya untuk investasi.

Hal ini tidak terlepas dari terdapatnya berbagai kendala seperti minimnya

pengetahuan investasi pada suatu instrumen tertentu, maupun tidak memiliki

waktu untuk melakukan pengelolaan investasi secara personal. Hal ini

bukanlah masalah yang besar bagi para investor untuk menghalangi

melakukan investasi karena para calon investor dapat memberikan

kepercayaan kepada manajer investasi untuk mengelola dana yang mereka

miliki.

Investasi merupakan usaha bagi pemilik modal dalam meningkatkan

kekayaannya sehingga kebutuhan akan investasi sangat umum sekarang ini.

Setiap investor selalu mengharapkan keuntungan yang besar dari investasi

yang dilakukannya. Namun,setiap keuntungan selalu disertai dengan risiko.

Jadi, semakin tinggi keuntungan yang diharapkan maka akan semakin tinggi

pula risiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu, setiap investor perlu

memperhatikan aspek risiko dan return dari setiap investasi yang akan

dilakukannya. Untuk mengurangi risiko suatu investasi, investor dapat

melakukan diversifikasi pada beberapa instrumen investasi.

Page 19: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

2

Keinginan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan agar

kesejahteraan hidupnya semakin meningkat merupakan alasan utama bagi

masyarakat untuk berinvestasi. Investasi adalah salah satu bentuk dari

pengendalian keuangan untuk berjaga akan kebutuhan yang akan datang atau

untuk memperoleh laba maksimal dari uang yang kita miliki. Investasi sektor

riil atau mendirikan sebuah usaha adalah salah satu bentuk investasi yang

memiliki keuntungan besar, namun juga memiliki risiko yang cukup besar.

Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang

perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan

usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga

ekonomi maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa

lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan

non perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga

keuangan non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi

para pemilik modal.

Reksa dana merupakan solusi untuk mengatasi tingginya biaya

investasi langsung di pasar modal bagi investor yang memiliki modal yang

relatif kecil. Selain itu, adanya reksa dana juga akan mendorong pertisipasi

masyarakat untuk menanamkan modalnya di pasar modal. Dilihat dari sisi

keamanannya, reksa dana tentu merupakan investasi yang terbilang aman

mengingat dasar hukum pendiriannya melalui peraturan perundangan yang

jelas. Sedangkan, dari sisi bisnis, reksa dana juga sangat menguntungkan. Bila

Page 20: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

3

bicara soal return, setiap pelaku bisnis tentu mempertimbangkan tingkat

pengembalian ini sebagai faktor dalam pemilihan reksa dana.

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak

waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka (Darmadji,

2001: 147). Jadi reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana

dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk

melakukan, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas

(Darmadji, 2001: 147). Selain itu reksa dana juga diharapkan dapat

meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal

Indonesia (Darmadji, 2001: 147).

Terdapat tiga unsur penting dalam reksa dana, yaitu pertama, adanya

dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam

portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi

(Darmadji, 2001: 148). Portofolio efek itu sendiri adalah kumpulan surat

berharga seperti saham, obligasi, SBI, deposito berjangka, surat berharga

pemerintah, dan surat berharga pasar uang. Oleh karena itu reksa dana

merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke berbagai

instrumen investasi yang tersedia di pasar (Prasetya, 2010: 1).

Reksa dana mulai diperdagangkan di Indonesia sejak tahun 1995

dengan diterbitkan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal.

Adanya kemudahan investasi membuat perkembangan reksa dana semakin

pesat sampai tahun 1997. Pengertian reksadana menurut undang-undang pasar

Page 21: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

4

modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27, Reksa Dana adalah wadah yang

digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi.

Tabel 1.1

Perkembangan NAB dan UP Reksa Dana di Indonesia

Tahun 2008-2013

No. Tahun IDR

Total NAB Jumlah Unit

1 2008 73.259.964.417.955,25 60.837.794.453,64

2 2009 109.050.523.922.678,70 69.708.202.522,26

3 2010 93.113.000.389.068,65 58.335.573.927,48

4 2011 163.124.028.249.957,91 98.519.792.701,06

5 2012 182.567.875.953.169,78 112.799.247.919,70

6 2013 185.206.340.958.430,28 119.751.985.769,16

Total 807.230.733.891.285,00 519.952.597.293,30

Sumber : www.ojk.go.id

Seperti yang tertera pada tabel 1.1 di atas, jumlah Nilai Aktiva Bersih

(NAB) beserta jumlah unit yang dihasilkan oleh keseluruhan jenis reksa dana

di Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tidak

terlepas dari perhatian masyarakat kepada reksa dana sebagai peluang

investasi yang menarik. Karena reksa dana mampu memberikan return yang

lebih tinggi dibandingkan pasar apabila investor memilih reksa dana secara

tepat sesuai dengan tujuan investasinya.

Pertumbuhan reksa dana di Indonesia semakin berkembang pesat

hingga saat ini. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya perekonomian di

Indonesia selepas masa krisis di tahun 2008. Dengan semakin berkembangnya

instrumen reksa dana, maka masalah yang dihadapi oleh investor adalah

bagaimana cara memilih alternatif reksa dana terbaik yang ada berdasarkan

Page 22: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

5

kinerja portofolionya. Hal yang menjadi fokus utama disini adalah apakah

portofolio yang telah diberikan oleh manajer investasi dapat memberikan

perkiraan tingkat imbal hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, pengukuran

kinerja reksa dana beserta faktor yang mempengaruhi kinerja dari reksa dana

itu sendiri merupakan hal utama yang dibahas di dalam penelitian ini.

Pertumbuhan reksa dana campuran di tahun 2009 ini juga cukup besar,

meskipun masih berada dibawah reksa dana saham dan reksa dana pendapatan

tetap, namun lebih tinggi dari reksa dana pasar uang. Reksa dana campuran

tetap berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan dengan mengandalkan

gabungan portofolio antara saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Reksa

dana campuran di awal 2009 ini berhasil mencetak pertumbuhan NAB sebesar

20% selama periode Januari sampai Mei 2009, dari Rp. 10,195 trilliun pada

bulan Januari menjadi Rp. 12,44 trilliun pada bulan Mei.

Terkait proyeksi kinerja indeks acuan yang masih optimis bertumbuh,

kinerja Reksa Dana pun secara rata-rata juga masih berpeluang tumbuh yang

tercermin pada proyeksi kinerja indeksnya masing-masing. Sepanjang 2013,

kinerja indeks Reksa Dana saham diperkirakan tumbuh sekitar 11%-15%.

Kinerja indeks Reksa Dana pendapatan tetap diperkirakan juga masih tetap

tumbuh meskipun sedikit konservatif sekitar 5.5%-7%. Untuk kinerja kinerja

indeks Reksa Dana campuran diperkirakan tumbuh sebesar 8.5%-11.5% atau

berada di antara kinerja jenis saham dan pendapatan tetap karena sifat basis

alokasi portofolio reksa dananya yang cenderung tersebar pada berbagai jenis

instrumen investasi, seperti Saham, Obligasi, dan Pasar Uang.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

6

Mengandalkan gabungan portofolio antara saham, obligasi dan

instrumen pasar uang, reksa dana campuran memiliki tingkat risiko yang

relatif lebih kecil bila jika dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Return yang

ditawarkan cenderung lebih stabil sebanding dengan risiko yang kecil

sehingga sangat cocok untuk investor pemula dan konservatif.

Reksa dana campuran merupakan alternatif pilihan untuk investor

menginginkan bentuk investasi yang terdiri dari efek ekuitas dan efek hutang.

Tingkat pengembalian dan risiko menerima risiko yang tinggi, reksa dana

campuran merupakan alternatif untuk reksa dana campuran berada ditengah –

tengah antara reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Untuk para

investor yang kurang berani untuk investasi pengganti reksa dana saham.

Reksa dana campuran dapat melakukan investasinya baik pada efek

hutang maupun equitas dengan proporsi alokasi aset yang lebih fleksibel

(Pratomo, 2001: 74). Perbandingan alokasi aset pada reksa dana campuran ini

tidak termasuk ke dalam kategori reksa dana saham dan reksa dana

pendapatan tetap yang telah memiliki alokasi aset yang telah ditetapkan. Dari

sisi pengelolaan investasi, fleksibilitas reksa dana campuran ini dapat

dimanfaatkan untuk berpindah - pindah pengalokasian aset dari saham ke

deposito ataupun obligasi atau sebaliknya tergantung pada keadaan pasar

dengan melakukan aktivitas trading atau disebut juga market timing ability.

Market timing memang merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil

investasi maupun untuk menurunkan risiko (Pratomo, 2001: 74). Kondisi

Page 24: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

7

makro ekonomi Indonesia saat ini sangat stabil dan ini bisa dijadikan acuan

bagi para investor yang ingin berinvestasi di reksa dana campuran.

Manajer Investasi dalam mengelola dana antara reksa dana yang satu

dengan yang lainnnya berbeda-beda. Literatur investasi umumnya menyatakan

bahwa market timing sangat sulit dilakukan, sehingga manajer investasi lebih

sering mengandalkan kemampuan pemilihan saham untuk mendapatkan return

yang abnormal (superior). Menurut Treynor dan Mazuy (1966) bahwa ketika

nilai (a) atau alpha positif berarti menunjukan adanya kemampuan selectivity

dan ketika nilai (c) atau market timing positif berarti menunjukan adanya

kemampuan market timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa manajer

investasi menghasilkan excess return portofolio reksa dana yang lebih besar

dibandingkan dengan excess return market (Gumilang dan Subiyantoro,

2008). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Keith Cuthbertson dan Dirk

Nitzsche (2012) dimana dari 555 reksa dana terdapat 6 reksa dana saham yang

berkemampuan stock selection yang positif, 150 reksa dana berkemampuan

negatif dan sisanya tanpa kemampuan stock selection. Sedangkan pada market

timing ability, 40-75 reksa dana memiliki kemampuan market timing dan

adanya penurunan antara 150 hingga 95 reksadana yang tidak memiliki

kemampuan market timing.

Pengukuran risiko dari reksa dana akan membantu investor dalam

menentukan jenis reksa dana yang akan diinvestasikan, sehingga investor

diharapkan dapat terhindar dari kerugian berinvestasi yang disebabkan oleh

kinerja yang buruk dari reksa dana serta Manajer Investasi dapat memberikan

Page 25: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

8

return yang diharapkan oleh investor. Hal ini dikarenakan adanya faktor

eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Menurut hasil penelitian yang

dilakukan oleh Prasetya dan Bandi (2010) menyatakan bahwa tingkat risiko

memiliki pangaruh terhadap kinerja reksa dana, dimana semakin tinggi tingkat

risiko, semakin tinggi pula tingkat return yang diperoleh sehingga

meningkatkan kinerja reksa dana. Sedangkan menurut hasil penelitian yang

dilakukan oleh Chen et, al., (2004) menyatakan bahwa tingkat risiko

signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana.

Umur reksa dana, semakin tua umur reksa dana semakin baik

kinerjanya karena pengalaman yang dimiliki cukup untuk dapat dipercaya

sebagai instrumen dan pengelola dana investor sehingga memberikan return

yang diharapkan. Reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama akan

memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat

memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para investornya (Rao,

2000, dalam Akbarini, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Otten dan Bams

(2002) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh usia reksa dana dengan

kinerja reksa dana yang dimana tingkat pengembalian reksa dana usia lebih

muda cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia

yang lebih tua. Namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh See

dan Jusoh (2012) yang menyatakan bahwa usia reksa dana tidak memiliki

pengaruh terhadap kinerja reksa dana.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

9

Ukuran reksa dana mencerminkan bahwa semakin besar aset yang

dikelola manajer investasi, maka makin efisien pengelolaan dananya dan

potensi imbal hasilnya juga makin baik. Semakin besar ukuran aset yang

dikelola akan memberikan fleksibilitas, meningkatkan bargaining power serta

memudahkan terciptanya economies of scale yang dapat berdampak pada

penurunan biaya sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja (Chan et,

al., 2009). Besar kecilnya ukuran suatu reksa dana akan mempresentasikan

jumlah kapitalisasi pasar reksa dana. Dalam banyak penelitian yang dilakukan

untuk menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return

mengindikasikan bahwa ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko

yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko

yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014:

118). Penelitian yang dilakukan oleh Chen et, al., (2004) menyatakan bahwa

ukuran reksa dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana. Sedangkan

menurut Dalquist M. et, al., (2000) fund size tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja reksa dana.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan dengan fokus utama

kegiatan yang dilakukan oleh manajer investasi dalam mengelola kinerja reksa

dana, terutama pada kebijakan pemilihan sekurirtas, market timing, tingkat

resiko, umur reksa dana dan ukuran reksa dana. Sehingga mendorong saya

sebagai penulis ingin membuat karya tulis berupa skripsi dengan judul

“Analisis Pengaruh Pemilihan Sekuritas, Market Timing, Tingkat Resiko,

Page 27: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

10

Umur Reksa Dana dan Ukuran Reksa Dana Terhadap Kinerja Reksa

Dana Campuran Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka

perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pemilihan sekuritas, market timing ability, tingkat risiko, umur

reksa dana dan ukuran reksa dana memiliki pengaruh terhadap kinerja

reksa dana campuran secara simultan.

2. Apakah pemilihan sekuritas, market timing ability, tingkat risiko, umur

reksa dana dan ukuran reksa dana memiliki pengaruh terhadap kinerja

reksa dana campuran secara parsial.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, adapun tujuan dari

penelitian ini adalah :

a. Menganalisis pengaruh pemilihan sekuritas, market timing ability,

tingkat risiko, umur reksa dana dan ukuran reksa dana memiliki

pengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran secara simultan.

b. Menganalisis pengaruh pemilihan sekuritas, market timing ability,

tingkat risiko, umur reksa dana dan ukuran reksa dana memiliki

pengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran secara parsial.

Page 28: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

11

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari dilakukannya penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat antara lain adalah :

a. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

terhadap reksadana secara teoritis maupun dalam dunia nyata, serta

pengaplikasian pengetahuan yang selama ini didapat selama masa

perkuliahan.

b. Bagi investor dan calon investor

Hasil penilaian kinerja yang disajikan dalam penelitian ini

diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan

bagi investor dalam menentukan pilihannya berinvestasi melalui

Reksadana.

c. Bagi Manajer Investasi

Hasil penelitian ini juga memberikan informasi kepada Manajer

Investasi bagaimana pengaruh variable – variable dalam penelitian ini

terhadap kinerja reksa dana campuran yang mereka kelola sehingga

Manajer Investasi dapat mengetahui langkah selanjutnya untuk

meningkatkan kinerja reksa dana campuran dengan meningkatkan

return dan memperkecil risiko.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

12

d. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat

dalam pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah, sehingga dapat

dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya serta diharapkan

penelitian ini dapat melengkapi penelitian terdahulu.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi

Investment is an area of finance focuses on the behavior of

financial markets and the pricing of securities. An investment manager’s

task, for example, may include valuing common stocks, selecting securities

for a pension fund, or measuring a portfolio’s performance (Fabozzi dan

Peterson, 2003: 3).

Investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain

dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan (Bodie,

2014: 1). Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.

Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil maupun aset finansial.

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva

yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan return dimasa-masa yang akan datang. Keputusan

penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas

yang mempunyai kelebihan dana (Sunariyah, 2006: 4).

Ada tiga hal utama yang mendasari perlunya melakukan investasi

(Pratomo, 2001: 6), yaitu :

Page 31: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

14

a. Adanya kebutuhan masa depan yang belum mampu untuk dipenuhi

sehingga uangnya diinvestasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan

return.

b. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset, adanya kebutuhan

untuk melindungi nilai aset yang sudah dimiliki.

c. Karena adanya inflasi.

Setiap investasi selain diharapkan memberikan return, juga

memberikan risiko. Dalam konteks manajemen investasi, risiko

merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang

diharapkan (expected return) dengan tingkat kembalian yang dicapai

secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti

semakin besar tingkat risikonya (Halim, 2009: 73).

Berdasarkan teori portofolio oleh Markowitz (1927), portfolio

berkaitan dengan estimasi yang dilakukan investor terhadap ekspektasi

risiko dan return yang diberikan. Portofolio mengidentifikasi diversifikasi

sebagai cara untuk menyebar risiko (Bodie, 2014: 388). Diversifikasi

adalah portofolio yang mengkombinasikan aset dengan beragam instrumen

investasi untuk meminimalkan risiko tanpa mengurangi return yang

dihasilkan. Dengan adanya diversifikasi, portfolio akan lebih aman karena

risiko tersebar pada beragam instrumen investasi, dengan mengumpulkan

dana investor, perusahaan investasi memungkinkan investor memegang

sebagian kecil dari banyak sekuritas yang berbeda (Bodie, 2014: 97)..

Sehingga investor akan mendapatkan return seperti yang diharapkan. Cara

Page 32: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

15

paling sederhana dan populer dalam menyesuaikan imbal hasil dengan

risiko portofolio adalah membandingkan tingkat hasil dengan dana

investasi lain yang memiliki karakteristik risiko serupa (Bodie, 2014: 361).

2. Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar yang memperjual-belikan berbagai

instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang

maupun modal sendiri (Nasarudin dan Surya, 2004: 13).

Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber

pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen

keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas) (Nasarudin dan Surya,

2004: 14). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus

memperhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang akan diperoleh dan risiko

yang mungkin terjadi. Para pelaku pasar (individu atau badan usaha) yang

memiliki kelebihan dana melakukan investasi dengan membeli surat

berharga yang ditawarkan oleh emiten di pasar modal. Sebaliknya, di

tempat itu pula perusahaan yang membutuhkan dana, menawarkan surat

berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar

modal sebagai emiten.

Investasi di pasar modal menurut Frank Fabozzi et.al., to seek

maximize the expected return, given some level of risk they are willing to

accept. Portfolio that satisfy this requirement are called efficient (or

optimal) portfolios (Nasarudin dan Surya, 2004: 12).

Page 33: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

16

Menurut Anoraga dan Pakarti (2006: 54) instrumen pasar modal

sebagai “Semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di

bursa”. Instrumen pasar modal ini umumnya bersifat jangka panjang.

Instrumen yang paling umum diperjual belikan melalui Bursa Efek di

Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, rights, opsi, dan warran.

Pasar modal (capital market) mempertemukan pemilik dana

(supplier of fund) dengan menggunakan dana (user of fund) untuk tujuan

investasi jangka menengah (middle-term investment) dan panjang (long-

term investment). Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud

efek. Pemilik dana menyerahkan sujumlah dana dan penerima dana

(perusahaan terbuka) menyerahkan sejumlah dana dan pemilik dana

menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek (Nasarudin dan Surya,

2004: 10).

3. Reksa Dana

Mutual fund berasal dari kata fund dimana Giles (2003)

menyatakan “Fund is a pool of money contributed by range of investors

who may be individuals or companies or other organisations, which is

managed and invested as a whole, on behalf of those investors.”

(Manurung, 2007: 1)

Definisi reksa dana dari UU No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27

adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio

Page 34: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

17

efek oleh Manajer Investasi. Pozen (1998) menyatakan bahwa “A mutual

fund is an investment company that pool money from shareholders and

invests in a diversified of securities.” (Manurung, 2007: 2)

Definisi yang telah diuraikan sebelumnya yang terdiri dari

beberapa pengertian dapat dilihat reksa dana mempunyai beberapa

karakteristik yaitu pertama, kumpulan dan pemilik, dimana pemilik reksa

dana adalah berbagai pihak dari perorangan dan lembaga yang

menginvestasikan atau memasukan dananya ke reksa dana dengan

berbagai variasi. Kedua reksa dana dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi yang sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan

untuk mengelola dana, dimana izin tersebut diperoleh dari Bapepam

(Badan Pengawasan Pasar Modal) bagi perusahaan yang bergerak dan

berusaha di Indonesia. Perusahaan tersebut harus mempunyai orang yang

mempunyai izin sebagai pengelola dana. Ketiga, diinvestasikan kepada

efek yang dikenal dengan instrument investasi. Dana yang dikumpulkan

dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke dalam instrument investasi

seperti rekening Koran, deposito, surat utang jangka pendek, surat utang

jangka panjang, obligasi dan efek saham maupun efek yang berisiko tinggi

seperi opsi, future, dan sebagainya. Manajer Investasi melakukan investasi

pada masing-masing instrument tersebut mempunyai besaran yang sering

disebut alokasi asset yang berbeda–beda sesuai dengan perhitungan

manajer investasi untuk mencapai tujuan investasi yaitu tingkat

pengembalian yang diharapkan. Keempat reksa dana merupakan investasi

Page 35: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

18

jangka menengah dan panjang. Jangka menengah dan jangka panjang

merupakan refleksi dari investasi reksa dana, karena umumnya reksa dana

melakukan investasi kepada instrument investasi jangka panjang seperti

obligasi dan saham. Dengan karakteristik ini reksa dana tidak dapat

dianggap sebagai saingan dari deposito produk perbankan. Kelima, reksa

dana merupakan produk investasi yang berisiko. Berisikonya reksa dana

karena harga instrumen portofolionya yang berubah setiap waktu. Risiko

reksa dana juga terkadang terjadi karena tidak kesengajaan, misalkan ada

dana tunai yang masuk ke reksa dana dan Manajer Investasinya sedang

rapat seharian dan lupa memasukan penempatan dana sehingga tingkat

pengembalian reksa dana turun. (Manurung, 2007: 2)

a. Jenis – Jenis Reksa Dana

1) Reksa Dana Menurut Bentuknya

Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Pasar

Modal No. 8 tahun 1995 pasal 18 ayat 1, berdasarkan bentuknya

reksa dana ada 2 jenis, yaitu :Reksadana Perseroan dan Reksadana

Kontrak Investasi Kolektif. Kedua bentuk Reksadana ini sama-

sama menghimpun dana dan menginvestasrikan dananya pada

berbagai instrumen investasi baik yang diperdagangkan di pasar

modal maupun di pasar uang.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

19

(a) Reksa Dana Perseroan (corporate type)

Dalam bentuk reksadana ini, perusahaan penerbit

reksadana menghimpun dana dengan menjual saham, dan

selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada

berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasarkan di pasar

modal maupun pasar uang. Reksadana bentuk perseroan

dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksadana Perseroan

yang tertutup dan reksadana Perseroan terbuka (Darmadji, 2001:

149). Reksa Dana perseroan memiliki ciri–ciri sebagai berikut:

(1) Kekayaan Reksa Dana dikelola berdasarkan pada kontrak

antara Direksi Perusahaan dengan Manajer Investasi yang

telah ditunjuk.

(2) Kekayaan Reksa Dana disimpan berdasarkan pada kontrak

antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.

(b) Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (contractual type)

Reksadana bentuk ini, merupakan kontrak antara Manajer

Investasi dengan Bank Kusodian yang mengikat Pemegang unit

penyeraan, di mana manajer investasi diberi wewenang untuk

mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi

wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah

yang lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah

dibandingkan dengan reksadana yang berbentuk Perseroan

Page 37: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

20

(Darmadji, 2001: 149), sebagaimana diatur dalam Penjelasan

pasal 18 ayat (1) undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang

pasar modal. Berdasarkan data badan pengawas pasar modal dan

lembaga keuangan, seluruh reksadana yang ada di Indonesia saat

ini berbentuk kontrak investasi kolektif. Reksa Dana bentuk ini

mempunyai ciri–ciri sebagai berikut :

(a) Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

(b) Manajer Investasi mengelola Reksa Dana berdasarkan

kontrak.

(c) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif yang dilakukan

Bank Kustodian dilakukan berdasarkan kontrak yang telah

disepakati.

2) Reksa Dana Menurut Sifatnya

Seperti yang terdapat pada Undang-Undang Pasar Modal

No. 8 tahun 1995 pasal 18 ayat 2, reksa dana memiliki dua sifat,

yaitu :

(a) Reksa Dana Bersifat Tertutup (Closed–End Fund)

Reksa Dana Tertutup (Closed-End Fund) merupakan

reksa dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan dan

menjualnya kepada investor namun tidak memiliki kewajiban

untuk membeli saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.

Investor hanya dapat menarik investasinya dengan cara

Page 38: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

21

menjual/mengalihkan saham/unit penyertaan yang dimilikinya

kepada investor lain yang berminat. Apabila pemilik saham

hendak menjual sahamnya, dal tersebut harus dilakukan

melalui Bursa Efek tempat saham reksa dana tersebut

dicatatkan (Darmadji, 2001: 150).

(b) Reksa Dana Bersifat Terbuka (Open–End Fund)

Reksa Dana Terbuka (Open-End Funds) merupakan

Reksa Dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan atau

menawarkan dan menjualnya kepada investor sampai

sejumlah kembali saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.

Reksa dana terbuka lebih likuid. Artinya, unit penyertaan lebih

mudah diuangkan dengan pasar dari pada saham reksa dana

tertutup. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali

saham/unit setiap saat. Manajer Investasi reksa dana melalui

Bank Kustodian wajib membelinya sesuai dengan NAB per

saham/unit saat itu (Darmadji, 2001: 150).

Page 39: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

22

Tabel 2.1

Jenis Reksa Dana berdasarkan Sifatnya

PT. Reksa Dana Tertutup PT. Reksa Dana Terbuka

Menjual sahamnya pada penawaran umum

perdana sampai batas modal dasar

Menjual sahamnya secara terus-menerus

sepanjang ada pemodal yang membeli

Saham reksa dana dicatatkan di bursa efek Saham reksa dana tidak perlu dicatat di

bursa efek

Investor tidak dapat menjual kembali saham

yang dimilikinya kepada reksa dana, tetapi

kepada investor lain melalui bursa

Investor dapat menjual kembali saham

yang dimilikinya kepada reksa dana

Harga jual/beli saham tergantung

penawaran dan permintaan antar investor di

bursa

Harga jual/beli saham antara PT Reksa

Dana dengan investor didasarkan atas

Nilai Aktiva Bersih (NAB) per saham

yang dihitung oleh Bank Kustodian

Sumber : Pratomo, 2001: 46

3) Reksa Dana Menurut Portofolio Investasi

Dilihat dari portofolio investasinya, dari sisi peraturan

Bapepam nomor IV.C.3 tentang pedoman pengumuman harian

nilai, Reksa Dana di Indonesia berdasarkan potofolio terdiri dari

empat kategori yaitu (Manurung, 2007: 298) :

(a) Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa dana ini didefinisikan sebagai reksa dana yang

melakukan investasi 100% pada efek pasar uang (Pratomo,

2001: 68). Reksadana yang investasinya ditanam pada efek

bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu

tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dari

pemelihara modal (Darmadji, 2001: 150).

Page 40: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

23

Secara umum, instrumen atau efek yang masuk dalam

kategori ini meliputi deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang

lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun (Pratomo,

2001: 68).

(b) Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam

bentuk efek bersifat utang. (Darmadji, 2001: 151). Efek bersifat

hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk

bunga, seperti deposito, obligasi syariah, SBI, dan instrumen

lain (Pratomo, 2001: 71). Reksa Dana Pendapatan Tetap

merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang paling

baik dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang (>3

tahun) dengan resiko menengah. Tujuannya adalah untuk

menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil (Darmadji,

2001: 151).

(c) Reksa Dana Saham (Equity Funds)

Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat

Ekuitas (Darmaji, 2001: 151). Karena investasinya dilakukan

pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari jenis reksa dana

Page 41: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

24

lainnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang

paling tinggi diantara reksa dana jenis lainnya. Berbeda dengan

efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, dimana

investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga,efek saham

umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa

capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain

hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain

berupa dividen. (Pratomo, 2001: 72).

(d) Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)

Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek

bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang (Darmadji, 2001: 151).

Tidak seperti RDPU, RDPT dan RDS yang mempunyai batasan

alokasi investasi yang boleh dilakukan, reksa dana campuran

dapat melakukan investasinya baik pada efek hutang maupun

ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel (Pratomo, 2001:

72). Reksa Dana campuran merupakan alternatif pilihan untuk

investor untuk berinvestasi yang menginginkan berinvestasi

yang sekaligus terdiri dari efek ekuitas dan efek utang. Tingkat

pengembalian dan risiko Reksa Dana campuran berada

ditengah–tengah antara Reksa Dana pendapatan tetap dan

Reksa Dana saham. Untuk para investor yang kurang berani

Page 42: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

25

menerima risiko yang tinggi, Reksa Dana campuran merupakan

alternatif untuk investasi untuk pengganti Reksa Dana saham.

Tabel 2.2

Jenis Reksa Dana berdasarkan Portofolio

No. Klasifikasi Alokasi Investasi Tujuan Investasi Tingkat

Risiko

Jangka

Waktu

1 Reksa Dana

Pasar Uang

Melakukan alokasi investasi 100%

dari keseluruhan dana yang dikelola

di dalam instrument pasar uang

Liquiditas

Mempertahanka

n Modal

Rendah < 1

Tahun

2 Reksa Dana

Pasar

Saham

Melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang

dikelolanya dalam efek bersifat

ekuitas

Pertumbuhan

Harga Saham/

Up dalam

Jangka Panjang

Tinggi > 5

Tahun

3 Reksa Dana

Pendapatan

Tetap

Melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang

dikelola (aktivanya) dalam bentuk

efek bersifat utang

Pendapatan

Yang Stabil

Menengah 1 – 3

Tahun

4 Reksa Dana

Campuran

Alokasi investasi pada efek ekuitas

(saham) maupun efek utang

(obligasi dan deposito) tanpa

minimal alokasi dana.

Pertumbuhan

Harga dan

Pendapatan

Menengah

Tinggi

3 – 5

Tahun

Sumber : Pratomo, 2001: 68-79

4) Reksadana Dilihat dari Tujuan Investasi

Reksadana dilihat dari tujuan investasinya dapat dibedakan

atas (Darmadji, 2001: 151):

(a) Growth Fund

Reksadana yang menekankan pada upaya mengejar

pertumbuhan nilai dana. Reksadana jenis ini biasanya

mengalokasikan dananya pada saham.

Page 43: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

26

(b) Income Fund

Reksadana yang mengutamakan pendapatan

konstan.Reksadana jenis ini mengalokasikan dananya pada

surat hutang dan obligasi.

(c) Safety Fund

Reksadana yang mengutamakan keamanan daripada

pertumbuhan.Reksadana jenis ini umumnya mengalokasikan

danannya di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat

deposito dan surat hutang jangka pendek.

b. Pengelolaan Reksadana

Terdapat dua pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan

reksadana. Pertama adalah Manajer investasi. Manajer investasi

merupakan pihak yang berperan penting dalam kegiatan investasi

reksadana. Manajer Invstasi yang dimaksud adalah sebuah perusahaan

yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek milik investor.

Manajer Investasi harus memiliki ijin dari Bapepam dengan memenuhi

syarat – syarat yang diajukan (Pratomo, 2001: 42). Salah satunya

adalah ada seorang direksi dan seorang staf perusahaan yang telah

mendapat ijin perorangan sebagai wakil manajer investasi yang baru

diperoleh setelah calon wakil manajer investai tersebut mengikuti ujian

Page 44: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

27

yang diadakan oleh asosiasi standar profesi pasar modal. (Pratomo,

2001: 42).

Manajer investasi memiliki beberapa hal yang harus

diperhatikan meliputi kewajiban dan larangan yang dijabarkan sebagai

berikut (Darmadji, 2001: 155):

1) Kewajiban Manajer Investasi

Manajer Investasi selain memiliki wewenang penuh dalam

pengelolaan reksadana, memiliki kewajiban yang telah ditentukan

Bapepam, antara lain (Darmadji, 2001: 155):

(a) Membuat catatan yang menyimpan segala pertimbangan dalam

mengambil keputusan dalam melakukan investasi dalam

portofolio reksadana seperti yang telah ditetapkan dalam

kebijakan investasi yang telah dimuat dalam kontrak, sesuai

dengan perundang undangan pasar modal.

(b) Memperhatikan dan mematuhi Pedoman Pengelolaan

Reksadana (peraturan nomor IV.A.3 dan nomor IV.B.1)

(c) Menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat

menyangkut kinerja dan informasi reksadana yang dikelola.

(d) Menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio

reksadana dan menyampaikan kepada bank Kustodian sesuai

dengan peraturan nomor IV.C.2 kerja selambat-lambatnya pada

pukul 17.00 setiap hari kerja.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

28

(e) Mematuhi ketentuan kepemilikan unit penyertaan untuk setiap

pemegang unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak,

kecuali semata-mata untuk kepentingan manajer Investasi

sendiri.

(f) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan

tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan

pemegang unit penyertaan reksadana serta bertanggung jawab

penuh atas kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan

kewajibannya.

(g) Memisahkan harta kekayaan reksadana dari harta kekayaan

Manajer Investasi.

(h) Terus-menerus meningkatkan sistem pengawasan intern

dengan mengevaluasi system prosedur kegiatan.

(i) Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan pemegang unit

penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan reksadana.

(j) Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali

diwajibkan lain oleh peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2) Larangan Bagi Manajer Investasi

Dalam menjalankan aktivitasnya, sesuai dengan peraturan

Bapepam, Manajer Investasi dibatasi atau dilarang dalam beberapa

hal yaitu (Darmadji, 2001: 156):

Page 46: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

29

(a) Memilki saham/unit penyertaan untuk kepentingan dan atas

nama pihak lain.

(b) Memungut komisi atau biaya dari reksadana yang lebih tinggi

dari perantara perdagangan efek yang tidak terealiasi, dalam hal

manajer investasi atau afiliasinya bertindak sebagai pengantara

perdagangan efek.

(c) Menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik langsung

maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi manajer

investasi yang bersangkutan. Atau pihak afiliasi untuk membeli

atau menjual efek untuk reksadana. Apabila melanggar

diancam dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun

dan denda paling banyak Rp 1 Miliar.

(d) Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum (IPO),

kecuali untuk efek pasar uang.

(e) Membeli efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran umum

dimana manajer investasi bertindak sebagai isinya.

3) Bank Kustodian

Bank kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu

bank dalam bidang penyimpanan surat berharga serta

administrasinya (Pratomo, 2001: 43). Bank kustodian meliputi

penyelesaian transaksi dengan broker atau bank, registrasi dan

pendaftaran efek, dan sebagainya, yang telah mendapat persetujuan

Page 47: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

30

dari bapepam dan tidak diperbolehkan terafiliasi dengan manajer

investasi, artinya tidak boleh ada hubungan istimewa antara bank

kustodian dengan manajer investasi seperti yang dimaksud dalam

pasal 25 ayat (2) undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995.

Sebagai pengelola reksadana, bank kustodian memiliki

kewajiban yang harus dipenuhi sebagai berikut (Darmadji, 2001:

156):

(a) Melakukan pembukuan sesuai dengan pedoman akuntansi

reksadana (peraturan bapepam nomor VIII.g.8).

(b) Mengasuransikan seluruh portofolio reksadana dengan biaya

sendiri.

(c) Menghitung nilai aktiva bersih (NAB)/unit penyertaan setip

hari bursa berdasarkan nilai pasar wajar dari efek yang

termasuk dalam portofolio reksadana dan mengumumkannya.

(d) Menyiapkan laporan kepada Bapepam dan manajer investasi

sesuai dengan tata cara pelaporan, sesuai dngan peraturan

Bapepam nomor X.D.1.

(e) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan

tugas sebaik mungkin untuk kepentingan pemegang Unit

penyertan reksadana serta bertanggung jawab penuh atas

kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan

kewajibannya.

Page 48: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

31

(f) Memisahkan harta kekayaan reksadana dari harta kekayaan

Bank Kustodian.

(g) Mendaftarkan/mencatatkan portofolio efek reksadana dalam

daftar pemegang efek emiten atas nama bank Kustodian untuk

kepentingan pemegang Unit Penyertaan Reksadana.

(h) Terus-menerus meningkatkan system pengawasan intern

dengan mengevaluasi sistem prosedur kegiatan.

(i) Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan para pemegang

unit penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan kekayaan

reksadana.

(j) Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali

diwajibkan lain oleh peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

c. Mekanisme Kerja Reksa Dana

Mekanisme kerja yang terjadi dalam reksa dana, selain

melibatkan Manajer Investasi, Bank Kustodian dan investor juga

melibatkan pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter)

serta di pasar uang (bank) serta pengawasan yang dilakukan oleh

Bapepam. Gambar 2.1 menjelaskan mekanisme kerja dalam reksa dana

berbentuk KIK (Pratomo, 2001: 43).

Page 49: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

32

Gambar 2.1

Mekanisme Kerja Reksa Dana

Sumber : Pratomo, 2001: 43

Keterangan:

1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali

(pencairan) Unit Penyertaan.

2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran

hasil penjualan kembali.

3. Perintah transaksi investasi.

4. Eksekusi transaksi investasi.

5. Konfirmasi transaksi.

6. Perintah penyelesaian transaksi

7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta

BAPEPAM

INVESTOR PERANTARA PASAR MODAL

& PASAR UANG

PENGAWASAN

MANAJER

INVESTASI

BANK KUSTODIAN

REKSA DANA

10

8 2

1

6 7

3

5

9

4

LAPORAN BULANAN

Page 50: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

33

8. Informasi Nilai Aktiva Bersih/Unit secara harian melalui media

massa.

9. Laporan valuasi harian dan bulanan.

10. Laporan bulanan kepada Bapepam.

d. Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Dalam berinvestasi di Reksa Dana setiap investor

mengharapkan return yang tinggi dan risiko yang kecil. Reksa Dana

terus dicari oleh para investor untuk mengganti investasi dari

instrumen lain. Reksa Dana memberikan tingkat pengembalian yang

lebih tinggi dari deposito. Di dalam Reksa dana terdapat resiko dan

tidak terjaminya tingkat pengembalian.

1) Keuntungan Berinvestasi di Reksa Dana

Reksadana memberikan keuntungan bagi investor.

Beberapa keuntungan yang didapat dari investasi reksadana antara

lain sebagai berikut (Sunariyah, 2006: 246):

(a) Mendapat dividen dan bunga

Investasi pada saham kemungkinan memberikan

pendapatan berupa dividen, sedangkan bunga merupakan hasil

investasi seperti deposito dan obligasi.

Page 51: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

34

(b) Distribusi laba capital

Merupakan keuntungan yang dibayarkan kepada

pemegang reksadana untuk setiap lembar saham Reksadana

yang dimiliki.

(c) Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko

Diversifikasi portofolio suatu reksadana akan

mengurangi risiko karena kekayaan reksadana diinvestasikan

pada berbagai jenis efek, sehingga risikonya juga tersebar,

tidak sebesar seseorang yang membeli dua jenis saham atau

efek secara individual.

(d) Biaya Rendah

Reksadana merupakan kumpulan dari banyak pemodal

dan dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya

kemampuan untuk melakukan investasi maka akan

menghasilkan biaya transaksi yang efisien. Biaya transaksi

akan lebih rendah dibandingkan dengan investor individu yang

melakukan transaksi sendiri pada bursa.

(e) Harga reksa dana tidak begitu tergantung dengan harga saham

di bursa. Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan

secara umum maka Manajer Investasi akan mengalihkan ke

instrumen investasi lain, misalnya pasar uang, untuk menjaga

agar investasi pemodal selalu menguntungkan.

Page 52: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

35

(f) Likuiditas terjamin pemodal dapat mencairkan kembali saham

atau unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat

masing – masing reksadana sehingga memudahkan investor

mengelola kasnya. Terbuka wajib membeli kembali saham/unit

penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

(g) Pengelolaan Portofolio yang Profesional

Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilakukan oleh

Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya

dalam pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat

penting mengingat pemodal individual pada umunya

mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak dapat

melakukan riset secara langsung dalam menganalisis efek serta

mengakses informasi di pasar modal.

2) Risiko Berinvestasi Melalui Reksadana

Seperti halnya pada investasi lainnya, reksa dana disamping

mempunyai beberapa keuntungan juga mempunyai beberapa risiko

yang perlu dipertimbangkan. Risiko yang terkandung dalam setiap

tipe reksadana besarnya berbeda-beda (Sunariyah, 2006: 251).

Semakin tinggi return yang diharapkan semakin tinggi pula

risikonya. Risiko yang terkandung dalam reksadana perlu

mendapatkan pertimbangan para pemodal. Risiko tersebut antara

lain (Sunariyah, 2006: 251) :

Page 53: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

36

(a) Berkurangnya unit penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh

turunnya harga dari efek yang menjadi bagian dari portofolio

reksa dana yang mengakibatkan turunnya nilai unit penyertaan.

(b) Risiko likuiditas. Penjualan kembali (redemption) sebagian

besar unit penyertaan oleh pemilik kepada mnajer investasi

secara bersamaan dapat menyulitkan dalam penyediaan uang

tunai bagi pembayaraan tersebut.

(c) Risiko politik dan ekonomi. Perubahan kebijakan di bidang

politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

tidak terkecuali perusahaan yang telah listing di bursa efek. Hal

tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk

dalam portofolio reksadana.

(d) Aset perusahaan tidak dilindungi. Aset perusahaan reksadana

sebagian besar adalah sekuritas yang terdiri dari hak dan klaim

hukum terhadap perusahaan yang menerbitkan. Hak yang

bersifat intangible, tidak memiliki wujud fisik sekalipun

pemilikan bisa dibuktikan oleh surat-surat berharga yang

disimpan pada bank kustodian. Perlindungan terhadap aset

reksadana dari risiko pencurian, kehilangan, penyalahgunaan

adalah sangat penting.

(e) Nilai aset perusahaan tidak bisa ditetapkan secara tepat

sehingga NAV harian suatu saham reksadana tidak bisa

dihitung dengan akurat.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

37

(f) Manajemen perusahaan melibatkan orang-orang yang tidak

jujur. Kejujuran dalam pengelolaan perusahaan reksadana,

terutama kejujuran dalam hal informasi yang diberikan kepada

masyarakat. Para calon pemodal reksadana harus diberikan

informasi yang sejujurnya tentang kebijakan dan risiko-risiko

investasi reksadana.

(g) Perusahaan reksadana dikelola menurut kepentingan dari

pemegang saham tertentu/kelompok. Tujuan utama

didirikannya perusahaan reksadana adalah untuk kepentingan

para pemodal reksadana, bukan untuk para pemegang saham

tertentu/kelompok. Dalam rangka menghilangkan adanya

risisko tersebut maka dibuat peraturan reksadana untuk

memberikan sepenuhnya pada investor.

e. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV)

merupakan alat ukur kinerja reksa dana. Nilai aktiva bersih berasal dari

nilai portofolio reksa dana yang bersangkutan. Kekayaan reksa dana

dapat berupa kas, deposito, SBI, saham, obligasi, right dan efek lainya.

Sedangkan kewajiban reksa dana dapat berupa fee manajer investasi

yang belum dibayar, fee broker yang belum dibayar serta pembelian

efek yang belum dilunasi (Akbarini, 2004).

Page 55: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

38

NAB mencerminkan keuntungan dan kerugian yang diterima

investor dari portofolio yang dibentuk manajer investasi dalam

reksadana, peningkatan NAB menunjukan bertambahnya nilai

investasi pemegang unit penyertaan atau saham (Bodie, 2014).

Sebaliknya, penurunan NAB menunjukan berkurangnya nilai investasi

yang dimiliki para investor. Berdasarkan informasi NAB yang

transparan kepada umum, setiap orang dapat menghitung tingkat

pengembalian reksadana selama satu periode pengamatan. Dalam

Bodie Keane (2014: 98) rumus untuk menghitung NAB reksadana

adalah sebagai berikut:

f. Pengukuran Kinerja Reksa Dana

Banyaknya reksa dana yang beredar akan memaksa investor

untuk menilai kinerja reksa dana sebelum melakukan investasi.

Terdapat beberapa metode untuk menilai kinerja reksa dana mengingat

bukan hanya tingkat return yang dilihat, namun juga tingkat risiko

yang diambil untuk memperoleh return tersebut. Setiap metode yang

digunakanpun memiliki kriteria yang berbeda satu sama lain. Metode

pengukuran kinerja reksa dana antara lain :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 − 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛

𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Page 56: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

39

1) Sharpe Ratio (Reward to Variability Ratio/RVAR)

Rasio ini diperkenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun

1966. Ia menjelaskan bahwa reward-to-variability ratio adalah

salah satu metode pengukuran kinerja portofolio dengan

memasukkan unsur risiko dan mendasarkan perhitungannya pada

konsep garis pasar modal (capital market line) sebagai patok duga.

Rasio ini diperoleh dengan cara membagi premi risiko (risk

premium) portofolio dengan risiko totalnya yang diwakili oleh

standar deviasi ( ). Metode ini menghitung hasil dari pertukaran

(trade off) volatilitas (total) (Bodie, 2014: 362).

Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata

kinerja yang dihasilkan portofolio dengan rata-rata kinerja investasi

bebas risiko ( – Rf). Sedangkan standar deviasi merupakan

risiko fluktuasi portofolio akibat berubah-ubahnya return yang

dihasilkan selama periode tertentu. Pada dasarnya, Sharpe Ratio

mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi (kompensasi)

yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. Semakin

besar nilai Sharpe Ratio mengindikasikan semakin besar pula

kompensasi yang akan diterima oleh investor atas setiap unit risiko

yang diambil. Formulasi metode ini yaitu membagi risk premium

dengan standar deviasi (Pratomo, 2001: 195) :

𝑆𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹

𝜎

Page 57: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

40

Dimana :

= Nilai dari Sharpe Ratio

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

= Standar deviasi Reksa Dana untuk sub periode tertentu

Investasi bebas risiko diasumsikan merupakan investasi

pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena risiko yang muncul

saat berinvestasi, reksa dana diharapkan memberikan return yang

lebih besar dibandingkan kinerja investasi yang bebas risiko.

Sedangkan standar deviasi merupakan risiko total dari suatu reksa

dana.

2) Treynor Index (Reward to Volatility/RVOL)

Metode pengukuran ini diperkenalkan oleh Jack Treynor

pada tahun 1965 yang seringkali disebut juga dengan reward to

volatility ratio. Berbeda dengan Sharpe Ratio, indeks ini

menggunakan konsep garis pasar sekuritas (security market line)

sebagai patok duga. Treynor Index membedakan antara risiko total

dengan risiko sistematis, yang secara sederhana mengasumsikan

bahwa apabila suatu portofolio telah terdiversifikasi dengan baik

maka risiko individual telah terhapus sehingga risiko yang

Page 58: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

41

dianggap relevan pada portofolio tersebut adalah risiko sistematis

atau beta ( ). Treynor Index mneghasilkan kelebihan imbal hasil

(excess return) per unit risiko, namun menggunakan risiko

sistematis dan bukan risiko total (Bodie, 2014: 362). Semakin

besar nilai Treynor Index mengindikasikan semakin besar pula

kompensasi yang akan diterima pada setiap terjadinya satu unit

fluktuasi pasar. Pengukuran kinerja reksa dana dengan

menggunakan metode pengukuran Treynor adalah (Pratomo, 2001:

196):

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Pengukuran kinerja dengan model Sharpe dan Treynor

bersifat komplementer, karena memberikan informasi yang

berbeda. Portofolio reksa dana yang tidak terdiversifikasi akan

mendapat peringkat yang tinggi untuk Treynor namun

𝑇𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹

𝛽

Page 59: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

42

peringkatnya lebih rendah untuk pengukuran Sharpe (Pratomo,

2001: 196).

Portofolio reksa dana yang terdiversifikasi dengan baik

akan mempunyai ranking yang sama untuk kedua jenis

pengukuran. Perbedaan peringkat pada kedua pengukuran di atas

menunjukkan perbedaan baik dan buruknya diversifikasi portofolio

tersebut relatif terhadap portofolio sejenis (Pratomo, 2001: 197).

3) Jensen Alpha (Differential Return Measures)

Ukuran kinerja portofolio ini diperkenalkan oleh Michael

C. Jensen pada tahun 1967. Jensen Alpha menunjukkan selisih

antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan

return portofolio pasar. Jensen merumuskan differential return

measures yang dilandasi oleh konsep CAPM. Metode Jensen

adalah rata-rata imbal hasil portofolio di luar hasil prediksi CAPM,

menggunakan beta-portofolio dan rata-rata imbal hasil pasar

(Bodie, 2014: 362). Sama halnya dengan Treynor Index, metode ini

juga menggunakan security market line sebagai patok duga.

Metode Jensen Alpha sendiri dapat diukur dengan

persamaan lain yang memiliki tujuan sama dalam mengukur

kinerja reksa dana yaitu dengan rumus (Pratomo, 2001: 197):

(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹) = 𝛼 + 𝛽(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑃 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹)

Page 60: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

43

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

= kinerja pasar

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Metode pengukuran alpha untuk periode waktu sampel adalah:

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

= kinerja pasar

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Metode ini mengestimasikan return portofolio sebagai

fungsi linear dari risiko sistematis, return nyata pada portfolio

pasar, return bebas risiko dan random error. Metode pengukuran

𝛼 = (𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹) − 𝛽(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑃 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹)

Page 61: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

44

Jensen Alpha menggunakan data return dan return bebas risiko

setiap periode dari waktu ke waktu.

Nilai alpha yang positif dan signifikan menunjukkan

kinerja portofolio yang superior, sebaliknya apabila nilai alpha

negatif dan signifikan menunjukkan kinerja portofolio yang

inferior. Nilai alpha bisa juga tidak signifikan berbeda dengan nol,

yang artinya kinerja portofolio sama dengan kinerja portofolio

pasar. Berbeda dengan pengukuran pada metode Treynor yang

menggunakan rata-rata kinerja untuk sub periode tertentu

(misalnya bulanan atau tahunan), metode Jensen menggunakan

data setiap periode (dalam hal ini mingguan) dari waktu ke waktu

(time series) (Pratomo, 2001: 198).

Hasil pengukuran Jensen dalam bentuk positif yang

semakin tinggi menunjukkan kinerja reksa dana yang semakin

baik. Informasi mengenai kinerja yang disertai pengukuran risiko

lebih bermanfaat bagi investor, karena setiap investor memiliki

toleransi risiko yang berbeda-beda, sehingga dalam memilih reksa

dana, investor tersebut dapat menyesuaikan dengan tingkat risiko

yang dimilikinya (Pratomo, 2001: 198).

g. Pemilihan Sekuritas

Selectivity is an ability to pick stocks that outperform the

overall stock market (Hirschey, 2008: 141). Menurut Corrado (2002:

Page 62: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

45

56) security selection is selection of specific securities wihin a

particular class.

Pemilihan sekuritas merupakan kemampuan manajer investasi

untuk memilih sekuritas yang tepat dalam portofolionya sehingga

mampu memberikan imbal hasil yang tinggi, literatur manajemen

inventasi menyatakan bahwa kemampuan market timing sangat sulit

dilakukan sehingga pemilihan sekuritas dari manajer investasi sangat

diandalkan untuk mendapatkan return yang superior (Gumilang dan

Subiyantoro, 2008: 11).

h. Market Timing Ability

Market timing is an investment style that atemps to buy into the

stock market before a bull market move and sell before a bear market

move (Hirschey, 2008: 141). Pengertian lebih lanjut market timing is

an investment decision you must make is wheather you will try to buy

and sell in anticipation of the future direction of the overall market

(Corrado, 2002: 55).

Market timing ability merupakan kemampuan Manajer

Investasi dalam melakukan penyesuaian portofolio aset instrumen

investasi dengan membeli atau menjual saham secara tepat waktu

untuk mengantisipasi perubahan harga pasar. Menurut Treynor dan

Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (a) atau alpha positif berarti

menunjukan adanya kemampuan selectivity dan ketika nilai (c) atau

Page 63: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

46

market timing positif berarti menunjukan adanya kemampuan market

timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa manajer investasi

menghasilkan excess return portofolio reksa dana yang lebih besar

dibandingkan dengan excess return market (Gumilang dan

Subiyantoro, 2008: 12). Dengan dimilikinya kemampuan tersebut,

Manajer Investasi memiliki peluang untuk menghindar dari risiko

sistematik yang dapat menurunkan nilai NAB reksa dana. Kemampuan

ini berhubungan dengan realisasi portfolio di masa mendatang. Market

timing dinilai berkontribusi positif karena Manajer Investasi akan

mampu memprediksi kapan waktu yang tepat untuk menyesuaikan

portofolio sahamnya sebagai antisipasi terhadap perubahan harga

saham yang mungkin terjadi. Selain itu, adanya pengetahuan mengenai

keadaan pasar yang sedang dalam keadaan bullish atau bearish akan

membantu Manajer Investasi menjual dan membeli saham tepat waktu.

i. Tingkat Risiko

Risiko merupakan ketidakpastian atas apa yang akan terjadi di

masa depan. Sesuatu yang tidak pasti dapat menimbulkan akibat yang

merugikan. Risiko terjadi apabila adanya perbedaan antara tingkat

pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat

kembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2009: 73).

Ada beberapa aspek yang menyebabkan Reksa Dana berisiko yaitu

Pertama, dana yang diperoleh dari masyarakat diinvestasikan kepada

Page 64: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

47

portofolio efek. Kedua, dengan adanya instrument yang bervariasi

maka mempunyai tingkat pengembalian yang berbeda–beda. Ketiga, di

dalam Reksa Dana mempunyai arus kas yang berubah–ubah setiap

saat. Keempat, risiko di dalam Reksa Dana juga dipengaruhi oleh

keahlian manajer investasi dalam mengelola reksa dana (Manurung,

2007: 59).

j. Umur Reksa Dana

Umur dari reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana

mulai diperdagangkan di pasar modal. Banyak investor yang lebih

menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa dana yang

memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih

panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang

lebih baik kepada para investornya (Rao, 2000, dalam Akbarini, 2004).

Umur reksa dana mencerminkan pengalaman dari manajer investasinya

di dalam mengelola reksa dana tersebut. Semakin lama umur suatu

reksa dana, maka manajer investasinya semakin berpengalaman di

dalam mengelola portofolio bila dibandingkan dengan reksa dana yang

berumur lebih muda.

Dalam berinvestasi reksadana sebaiknya memilih reksa dana

yang dikeluarkan oleh manajer investasi yang memiliki pengalaman

sekurangnya lima tahun, karena 5 tahun dianggap sebagai masa rata-

Page 65: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

48

rata satu siklus industri di pasar modal (Cahyono, 2000, dalam

Akbarini, 2004).

k. Ukuran Reksa Dana

Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah

kapitalisasi reksa dana, selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu

alat ukur dalam menentukan besar kecilnya reksa dana berdasarkan

dana yang dikelolanya yang digambarkan oleh Total Net Asset. Dalam

banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh

ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang

lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan

akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh

perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014: 146).

Ada 2 macam pandangan investor dalam memandang besar

kecilnya aset yang dikelola suatu reksa dana berkaitan dengan

kinerjanya. Di satu sisi ada investor yang beranggapan reksa dana yang

mengelola aset yang kecil memiliki kinerja yang lebih baik karena

kefleksibilitasan sering menjadi keunggulan bersaingnya, sebab

manajer investasi dapat dengan cepat mengantisipasi perubahan pasar,

dapat pindah dari satu saham ke saham lainnya dengan mudah. Di sisi

lain, ada investor yang beranggapan reksa dana yang mengelola asset

besar memiliki kinerja yang lebih baik, karena selain menunjukkan

tingkat kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana juga

Page 66: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

49

memiliki sumber daya yang mampu memberikan pelayanan lebih baik

serta memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih kuat sehingga

dapat menghasilkan return lebih tinggi (Chan et, al., 2009).

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul

Penelitian

Metode Analisis Hasil

1 Michael V.

Panjaitan

(2012)

“Analisis

Kemampuan

Stock Selection

dan Market

Timing

Manajer

Investasi Pada

Reksa Dana

Saham di

Indonesia”

Metode Jensen

Alpha, Metode

Treynor-Mazuy

dan Metode

Henriksson-

Merton

Variabel: Kinerja

Reksa Dana,

Market Timing,

Stock Selection,

Return Portfolio

dan Return Pasar

Manajer Investasi di

Indonesia kurang optimal

atau kurang baik terhadap

kemampuan stock selection

maupun kemampuan

market timing dalam

kegiatan berinvestasi pada

instrumen investasi

sehingga tidak menambah

value kinerja reksa dana

saham.

2 Yong Pui

See,

Ruzita Jusoh

(2012)

“Fund

Characteristic

s And Fund

Performance:

Evidence of

Malaysian

Mutual

Funds”

Model Jensen,

Metode Regresi

Linier Berganda

Variabel: Kinerja

reksa dana, Risk

Ratio, Fund Size,

Expense

Ratio,Turnover

ratio dan Fund

Age

Risiko signifikan

berpengaruh positif

terhadap kinerja reksa dana.

Ukuran berpengaruh positif

akan tetapi tidak signifikan.

Biaya-biaya signifikan

berpengaruh positif

terhadap kinerja reksa dana.

Turnover berpengaruh

negatif terhadap kinerja

reksa dana. Usia reksa dana

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa dana

Page 67: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

50

No Peneliti Judul

Penelitian

Metode Analisis Hasil

3 Keith

Cuthbertson

dan Dirk

Nitzsche

(2012)

“Performance,

Stock Selection

and Market

Timing of the

German

Equity Mutual

Fund

Industry”

Metode False

Discovery Rate,

Metode 3F,

Metode Treynor-

Mazuy dan

Metode

Henriksson-

Merton

Variabel: Mutual

Fund

Performance,

False Discovery

Rate, Stock

Selection Skill dan

Market Timing

Ability

Dari 555 reksa dana

terdapat 6 reksa dana

saham yang berkemampuan

stock selection yang positif,

150 reksa dana

berkemampuan negatif dan

sisanya tanpa kemampuan

stock selection. Sedangkan

pada market timing ability,

40-75 reksa dana memiliki

kemampuan market timing

dan adanya penurunan

antara 150 hingga 95

reksadana yang tidak

memiliki kemampuan

market timing.

4 Ginting

Prasetya E.N

dan Bandi

(2010)

“Reksa Dana

di Indonesia:

Analisis

Kebijakan

Alokasi Aset,

Pemilihan

Saham dan

Tingkat

Risiko”

Metode Asset

Class Factor

Model, Metode

Treynor-Mazuy

dan Metode

Indeks Tunggal

Variabel: Kinerja

Reksa Dana

Saham, Asset

Allocation Policy,

StockSelection

Skill, Risk Level

Asset allocation policy

berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja

reksa dana saham. Begitu

juga dengan stock selection

skill yang memiliki

pengaruh yang positif

signifikan. Untuk risk level,

variabel ini berpengaruh

positif dan signifikan pada

kinerja reksa dana saham.

5

Dennis P.

dan

Manurung

(2004)

“Analisis

Determinasi

Kinerja Reksa

Dana

Pendapatan

Tetap di

Indonesia

Periode 1999-

2003”

Model Jensen dan

Model Gudikunst

Variabel: Kinerja

Reksa Dana,

Bond Selection

Ability, Market

Timing, Rasio

Biaya, Total

Aktiva Bersih,

Umur Reksa

Dana, Biaya

Transaksi (Load

Fee) Dan

Perputaran

Portofolio.

Dari hasil regresi 15 reksa

dana yang tidak memiliki

kemampuan bond selection

ability dan market timing

karakteristik reksa dana

seperti rasio biaya, total

aktiva bersih, biaya

transaksi (load fee) dan

perputaran portofolio, dari

keempatnya yang

berpengaruh secara

signifikan terhadap tidak

baiknya kinerja reksa dana

tersebut, rasio biaya yang

dikenakan oleh reksa dana

memberikan kontribusi

paling besar.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

51

No Peneliti Judul

Penelitian

Metode Analisis Hasil

6 Chen et, al.,

(2004)

Does Fund

Size

Erode Mutual

Fund

Performance?

The

Role of

Liquidity and

Organization

Model cross-

sectional

regressions

Variabel: kinerja

reksa dana diukur

terhadap Risk

Ratio, Fund Size,

Expenese Ratio,

Turnover dan

Fund Age

Risiko signifikan

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa dana.

ukuran dana signifikan

berpengaruh positif

terhadap kinerja reksa dana.

Biaya-biaya signifikan

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa dana.

Turnover signifikan

Berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa dana.

Usia signifikan

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa dana.

7 Dahlquist,

Magnus,

Engstrom,

Stefan dan

Soderlind,

Paul (2000)

“Performance

and

Characteristic

s of Swedish

Mutual Fund”

Model Regresi

Linier Berganda

Variabel:

Kinerja Reksa

Dana, Turnover,

Expense Ratio,

Fund Size Dan

Cash Flow

Turnover berpengaruh

signifikan positif terhadap

kinerja reksa dana. expense

ratio berpengaruh

signifikan negatif terhadap

kinerja reksa dana. fund

size berpengaruh negatif

tetapi tidak signifikan

terhadap kinerja reksa dana.

Cash flow berpengaruh

negatif tetapi tidak

signifikan terhadap kinerja

reksa dana yang

memberikan kontribusi

paling besar.

Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

terletak dari sampel yang digunakan serta metode dan periode yang

diambil dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

perhitungan Treynor dengan 10 sampel reksa dana campuran selama

periode 2010-2013. Sedangkan penelitian lain cenderung lebih banyak

menggunakan reksa dana saham yang dapat dilihat dari penelitian yang

dilakukan oleh Michael V. Panjaitan (2012) pada 51 reksa dana saham

Page 69: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

52

dengan menggunakan metode Jensen selama periode 2009-2012 , sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Yong Pui See dan Ruzita Jusoh (2012)

menggunakan 69 reksa dana saham Malaysia dengan menggunakan metode

Jensen selama periode 2005 sampai dengan 2009. Selanjutnya penelitian

yang dilakukan oleh Keith Cuthbertson dan Dirk Nitzsche (2012)

menggunakan 555 reksa dana saham Jerman dengan menggunakan metode

False Discovery Rate, Metode Fama French Factor, Metode Treynor dan

Henrikson-Merton selama periode pengamatan 1990 sampai dengan 2009,

selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ginting Prasetya E.N dan Bandi

(2010) menggunakan 63 reksa dana saham dengan menggunakan metode

Asset Class Factor, Single Index Model dan metode Treynor selama periode

2006 sampai 2008. Penelitian yang dilakukan Chen et, al., (2004)

menggunakan metode Cross Sectional Regression dengan menggunakan 741

reksa dana saham di Amerika selama periode pengamatan 1962 sampai

dengan 1999, selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Dahlquist, Magnus,

Engstrom, Stefan dan Soderlind (2000) menggunakan 80 reksa dana saham di

Swedia dengan menggunakan model Jensen Alpha dan Cross Sectional

Regression selama periode 1993 sampai dengan 1997. Selanjutnya

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dennis P dan

Manurung (2004) yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Dennis P dan

Manurung menggunakan metode Jensen dan Model Gudikunst dengan

menggunakan 15 reksa dana pendapatan tetap selama periode 1999 sampai

dengan 2003.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

53

C. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Pemilihan Sekuritas dan Market Timing Ability Terhadap

Kinerja Reksa Dana Campuran

Manajer investasi didalam penyusunan portofolionya

membutuhkan kemampuan dari pemilihan sekuritas dan market timing

ability yang dapat dijadikan acuan bagi investor dalam pengambilan

keputusan keputusan untuk berinvestasi didalam reksa dana.

Pemilihan sekuritas dianggap memberikan kontribusi yang positif

terhadap kinerja reksa dana campuran karena setiap instrumen yang

dimasukkan kedalam portofolio akan dipilih dan dianalisa secara spesifik

yang kemudian dimasukkan kedalam kelas-kelas aset tertentu (Corrado,

2002: 56). literatur manajemen inventasi menyatakan bahwa kemampuan

market timing sangat sulit dilakukan sehingga pemilihan sekuritas dari

manajer invetasi sangat diandalkan untuk mendapatkan return yang

superior (Gumilang dan Subiyantoro, 2008: 11).

Menurut Treynor dan Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (a) atau

alpha positif berarti menunjukan adanya kemampuan selectivity dari reksa

dana. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Ginting Prasetya E.N dan Bandi (2010) dengan metode perhitungan Asset

Class Factor dan Treynor dengan 21 sampel reksa dana saham dalam

periode 2006-2008.

Market timing dinilai berkontribusi positif karena Manajer

Investasi akan mampu memprediksi kapan waktu yang tepat untuk

Page 71: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

54

menyesuaikan portfolio sahamnya sebagai antisipasi terhadap perubahan

harga pasar. Selain itu, Manajer Investasi bertujuan untuk membeli

sekuritas sebelum pergerakan pasar bullish dan menjual sekuritas sebelum

pergerakan pasar bearish (Hirschey, 2008: 141).

Menurut Treynor dan Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (a) atau

alpha positif berarti menunjukan adanya kemampuan selectivity dan ketika

nilai (c) atau market timing positif berarti menunjukan adanya kemampuan

market timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa manajer investasi

menghasilkan excess return portofolio reksa dana yang lebih besar

dibandingkan dengan excess return market (Gumilang dan Subiyantoro,

2008: 12). Hasil penelitian dari Vincentius Panjaitan (2012) dengan

metode perhitungan Jensen Alpha, Treyno-Mazuy dan Henrikson-Merton

dengan sampel sebesar 51 reksa dana saham menunjukkan bahwa market

timing ability berpengaruh positif dan cukup tinggi dengan adanya 31 dari

51 perusahaan reksa dana yang diteliti memiliki kemampuan tersebut

selama periode 2009-2012.

: Pemilihan Sekuritas memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa

dana campuran.

: Market Timing memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana

campuran.

Page 72: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

55

2. Pengaruh Tingkat Risiko Terhadap Kinerja Reksa Dana Campuran

Risiko merupakan ketidakpastian atas apa yang akan terjadi di

masa depan. Sesuatu yang tidak pasti dapat menimbulkan akibat yang

merugikan. Risiko terjadi apabila adanya perbedaan antara tingkat

pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat

kembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2009: 73).

Menurut Ginting Prasetya E.N dan Bandi (2010) dengan metode

perhitungan Asset Class Factor dan Treynor dengan 21 sampel reksa dana

saham dalam periode 2006-2008, tingginya risiko yang diambil oleh

Manajer Investasi menyebabkan tingginya return yang dihasilkan

sehingga meningkatkan kinerja reksa dana saham, sesuai dengan hukum

“high risk high return”.

: Tingkat Risiko memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana

campuran.

3. Pengaruh Umur Reksa Dana Terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Umur reksa dana dinilai memberikan kontribusi positif terhadap

kinerja reksa dana campuran karena reksa dana yang memiliki umur yang

lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu

akan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para

investornya (Rao, 2000, dalam Akbarini, 2004). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Otten dan Bams (2002) menyatakan bahwa adanya

Page 73: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

56

pengaruh positif terhadap usia reksa dana dengan kinerja reksa dana

saham, dengan metode perhitungan 4-factor-aseet pricing model serta

sampel sebesar 506 reksa dana saham selama periode 1991-1998. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pengembalian reksa dana usia lebih muda

cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia yang

lebih tua.

: Umur Reksa Dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa

dana campuran.

4. Pengaruh Ukuran Reksa Dana Terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Ukuran reksa dana dinilai dapat memberikan pengaruh positif

terhadap kinerja reksa dana campuran karena ukuran reksa dana

merupakan presentasi dari jumlah kapitalisasi reksa dana. Untuk

menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return mengindikasikan

bahwa ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi

oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang

dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014: 146).

Ukuran reksa dana yang besar memiliki kinerja yang lebih baik,

karena selain menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang besar

terhadap reksa dana juga memiliki sumber daya yang mampu memberikan

pelayanan lebih baik serta memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih

kuat sehingga dapat menghasilkan return lebih tinggi (Chan et, al., 2009).

Page 74: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

57

Penelitian yang dilakukan oleh Chen et, al., (2004) dengan sampel reksa

dana saham selama periode 1962-1999 dengan model cross-sectional

regressions dengan 741 reksa dana saham di Amerika selama periode 1962-

1999 yang menyatakan bahwa ukuran reksa dana memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja reksa dana.

: Ukuran Reksa Dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa

dana campuran.

Page 75: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

58

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Reksa Dana Campuran (2010-2013)

Proses Olah Data

Pemilihan Sekuritas

Market Timing

Tingkat Risiko

Umur Reksa Dana

Ukuran Reksa Dana

Metode Treynor

Metode Treynor

Single Index Model

Prospektus Reksa Dana

Total Net Asset

Kinerja Reksa Dana

Campuran

Metode Treynor

Teknik Analisis

Uji Asumsi Klasik Koefisien

Determinasi

Statistik

Deskriptif

Uji Hipotesis

Uji Normalitas

Uji Multikolinieritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

Uji F

Uji t

Kesimpulan

Implikasi Saran

Page 76: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

59

E. Hipotesis

Dari telaah literatur, tinjauan pustaka serta kerangka pemikiran, maka

peneliti merumuskan kesimpulan sementara atau hipotesis untuk penelitian ini

sebagai berikut:

Pemilihan Sekuritas mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksa

dana campuran.

Market Timing mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksa dana

campuran.

Tingkat Risiko mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksa dana

campuran.

Umur Reksa Dana mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksa dana

campuran.

Ukuran Reksa Dana mempunyai pengaruh terhadap kinerja reksa

dana campuran.

Page 77: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemilihan

sekuritas ( ), market timing ( ) , tingkat risiko ( ) , umur reksa dana

( ) dan ukuran reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana campuran (Y)

berbetuk kontrak investasi kolektif, sebagai variabel-variabel dalam penelitian.

Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data yang berhubungan langsung

dengan objek penelitian. Sepuluh produk reksadana yang dijadikan objek

dalam penelitian ini merupakan sub kategori reksadana campuran yang telah

terdaftar dan dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan BAPEPAM

sekarang ini. Serta diperdagangkan dalam Indonesia Stock Exchange (IDX)

periode Januari 2010 - Desember 2013.

Penilaian dilakukan menggunakan laporan keuangan tahunan di dalam

prospektus reksa dana untuk mengukur kinerja reksa dana campuran pada

periode penelitian.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana

campuran yang telah terdaftar dan dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan

dan BAPEPAM sekarang ini. Serta diperdagangkan dalam Indonesia Stock

Exchange (IDX) periode Januari 2010 - Desember 2013. Teknik yang

Page 78: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

61

digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling

guna mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan. Hal yang menjadi pertimbangannya adalah sebagai berikut:

1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode penelitian yaitu

tanggal 1 Januari 2010.

2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari 2010 – 31

Desember 2013.

3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana campuran.

4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode penelitian.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka diperoleh

sebanyak 10 sampel reksa dana yang memenuhi kriteria setiap tahunnya.

Selengkapnya mengenai rincian pemilihan sampel penelitian dapat dilihat

melalui tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rincian Pemilihan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Keseluruhan reksa dana campuran yang terdaftar di Bapepam

sampai periode Desember 2013

301

Jumlah reksa dana campuran yang tidak aktif sampai periode

Desember 2013

124

Keseluruhan reksa dana campuran yang aktif sampai periode

Desember 2013

177

Reksa dana campuran tidak mempublikasikan prospektus reksa

dana selama 4 tahun terakhir sampai akhir Desember 2013

167

Reksa dana campuran yang telah mempublikasikan prospektus

reksa dana selama 4 tahun terakhir sampai akhir Desember 2013

10

Sumber: Data diolah

Page 79: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

62

Setelah melakukan pemilihan sampel, reksa dana campuran yang

memenuhi kriteria sampel ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Sampel Reksa Dana Campuran

Periode 2010-2013

No. Reksa Dana

Campuran

Manajer

Investasi

Bank

Kustodian

Tanggal

Efektif

1 Bahana

Infrastruktur

PT. Bahana TCW

Investment

Manajemen

Standard

Chartered

Bank

21 Mei 1997

2 BNP Paribas

Equitra

PT. BNP Paribas

Investment

Partners

Deutsche

Bank AG

9 September

2005

3 BNP Paribas

Spektra

PT. BNP Paribas

Investment

Partners

Deutsche

Bank AG

10 Juni 2005

4 First State

Indonesia

Muitistrategy Fund

PT. First State

Invesments

Indonesia

HSBC 11 Agustus

2005

5 Batavia Dana

Dinamis

PT Batavia

Prosperindo Aset

Manajemen

Deutsche

Bank AG

29 Mei 2002

6 Sucorinvest Flexi

Fund

PT. Sucorinvest

Asset Management

PT Bank

CIMB Niaga

Tbk

5 Desember

2006

7 Mandiri Investa

Aktif

PT. Mandiri

Manajemen

Investasi

Deutsche

Bank AG

24 Maret 2005

8 Phillip Rupiah

Balanced Fund

PT. Phillip Asset

Management

PT Bank

Permata Tbk.

1 September

2008

9 Shroder Dana

Terpadu II

PT. Schroder

Investment

Management

Indonesia

Deutsche

Bank AG

15 Mei 2006

10 Schored Syariah

Balanced Fund

PT. Schroder

Investment

Management

Indonesia

Deutsche

Bank AG

22 April 2009

Sumber: www.kontan-online.com

Page 80: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

63

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu

dikumpulkan lagi. Data sekunder juga merupakan data yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain) (Indriantoro dan Bambang, 2002: 147).

Data-data sekunder yang digunakan di peroleh dengan menggunakan

metode kepustakaan dari berbagai literatur, majalah, dan situs dari internet

(www.idx.co.id , www.bi.go.id , www.finance.yahoo.com, www.kontan-

online, www.Bapepam.go.id, www.infovesta.com ) semuanya merupakan

data-data yang berhubungan langsung dengan penelitian. dikarenakan

kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder

(Indriantoro dan Bambang, 2002: 150) Sifat datanya adalah runtut waktu (time

series). Data yang diperlukan dalam penelitian ini :

1. Tingkat pengembalian (return), return portofolio (Rp) mengunakan

Nilai Aktiva Bersih (NAB/unit).

2. Suku bunga bebas risiko diwakili SBI (Rf).

3. Data IHSG untuk periode Januari 2010 hingga Desember 2013.

4. Laporan keuangan tahunan di dalam prospektus reksa dana untuk

memperoleh data terkait kinerja reksa dana.

Page 81: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

64

D. Metode Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtois dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2011: 19).

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, perlu

dilakukan pengujian asumsi klasik agar model regresi dapat menjadi suatu

model yang representatif. Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang

harus dipenuhi dalam model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik

yang digunakan adalah uji normalitas data, uji multikolinieritas, uji

heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2011: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik (Ghozali, 2011: 160).

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

Page 82: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

65

data observasi dengan distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011: 161).

Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa

sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan

adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai dari

Asymp. Sig. (2-tailed), apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) lebih

besar dari 0,05 maka hal ini menandakan bahwa data residual

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Model regresi yang tidak ada multikolonieritas

adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi antar variabel bebas

lebih kecil dari 90%, VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari

Page 83: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

66

angka 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau 10%

(Ghozali, 2011: 105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana terjadi

ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu pada pengamatan

lain dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak

terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

Scatterplot. Dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2011: 139):

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

67

Uji heteroskedastisitas selanjutnya dapat dilakukan dengan Uji

Park dengan melihat nilai dari Signifikansi dimana apabila hasil

tampilan output SPSS memberikan koefisien parameter untuk variabel

independen tidak ada yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas dengan melihat nilai

dari signifikansi dari seluruh variabel independen, apabila nilai dari

signifikansi keseluruhan variabel independen lebih besar dari 0,05

maka hal ini menandakan bahwa model regresi tidak mengalami

masalah heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan Uji Scatterplots

(Ghozali, 2011: 142).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011: 110).

Menurut Ghozali (2011: 111) Untuk mendeteksi apakah

terdapat autokorelasi di antara variabel-variabel independen, dapat

dilihat dari angka D-W (Durbin Watson). Dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

Page 85: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

68

1) Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada

autokorelasi.

2) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada

nol, berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai D-W lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi

negatif.

4) Bila nilai D-W terletak di antara batas atas (du) dan batas

bawah (dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka

hasilnya tidak dapat disimpulkan (Ghozali, 2011: 111).

Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random dengan melihat

nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-

tailed) lebih besar dari 0,05 maka hal ini menandakan bahwa model

regresi tidak mengalami masalah autokorelasi. Run test digunakan

untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tdak

(sistematis) (Ghozali, 2011: 120).

Page 86: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

69

3. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dimana nilai berkisar antara 0 - 1. Nilai yang kecil menjelaskan

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:

97).

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

model persamaan regesi berganda. Model ini digunakan untuk menguji

pengaruh 2 atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen

dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier

(Indriantoro dan Bambang, 2002: 202). Variabel independen yaitu

pemilihan sekuritas ( ), market timing ( ), tingkat risiko ( ), umur

reksa dana ( ) dan ukuran reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana

campuran (Y) (Treynor measure). Dengan analisis regresi linier berganda

dapat diketahui arah hubungan variabel independen pada variabel

dependennya, apakah secara positif atau negatif. Persamaan regresi dalam

penelitian ini adalah :

Page 87: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

70

Dimana: =Kinerja reksa dana campuran

=Konstanta (intercept)

=Koefisien regresi

=Kemampuan pemilihan saham

=Market timing

=Tingkat risiko

=

=Ukuran Reksa Dana

=error term.

Seluruh pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software

Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi Students. Dalam pengujian hipotesis,

analisis dilakukan melalui:

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji Statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat

(Ghozali, 2011: 98). Uji F dapat dilakukan dengan mengamati nilai

signifikansi F. Apabila nilai signifikansi F < nilai signifikansi maka

𝑌 = 𝛼 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝜀

Page 88: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

71

variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependennya.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Uji t

dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi t pada tingkat

yang digunakan, yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi t < 0,05, maka

variable independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependennya.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Bambang, 2002:

63). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah kinerja

reksa dana campuran yang dinotasikan dengan Y.

Kinerja reksa dana dapat dicerminkan pada NAB yang dimiliki

atau pada return yang diberikan kepada investor yang telah berinvestasi

pada reksa dana. Reksa dana berkinerja baik apabila kinerja reksa dana

jauh lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar yang akhirnya kinerja

reksa dana tersebut memberikan return yang lebih besar dibandingkan

Page 89: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

72

dengan return pasar. Pengukuran kinerja reksa dana dengan menggunakan

metode pengukuran Treynor adalah (Pratomo, 2001: 196) :

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Penjelasan rincin dari hasil rumusan diatas, didapat dari bebebapa

tahapan yang tak dapat dipisahkan, yaitu:

a. Mencari return masing-masing reksadana per bulan. Return reksadana

dihitung dengan rumus:

Dimana : = Return Reksa dana

= NAB perunit akhir bulan

= NAB perunit akhir bulan sebelumnya

b. Risk free merupakan investasi dengan bebas risiko yang diasumsikan

dengan tingkat rata rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

𝑅𝐷 = 𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡

𝑁𝐴𝐵𝑡

𝑇𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹

𝛽

Page 90: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

73

pada suatu periode tertentu. Risk free dapat diketahui dengan cara

sebagai berikut:

Dimana : = Risk free rate pada periode t

= SBI rate pada periode t

= SBI rate pada periode t-1

c. Mencari nilai beta (β) dengan menggunakan rumus seperti dibawah

ini:

Dimana : ( ) = Return reksa dana campuran

= Risk free SBI 1 bulan

( ) =Indeks Harga Saham Gabungan

2. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas atau bisa juga disebut variabel independen adalah

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain

(Indriantoro dan Bambang, 2002: 63). Dalam penelitian ini, yang menjadi

variabel independen adalah sebagai berikut :

𝑅𝐹 = 𝑆𝐵𝐼𝑡 − 𝑆𝐵𝐼𝑡

𝑆𝐵𝐼𝑡

𝐸(𝑟𝑖) − 𝑟𝑓 = 𝛽𝑖 𝐸(𝑅𝑚) − 𝑅𝑓

Page 91: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

74

a. Pemilihan Sekuritas

Alat ukur untuk menghitung pemilihan saham digunakan

model Treynor dan Mazuy. Pemilihan sekuritas sebagai metode

penghitungan dipresentasikan oleh α. Jika manajer investasi memiliki

(α>0) berarti terdapat kemampuan stock selection yang baik, dan

sebaliknya jika (α<0), artinya kemampuan stock selection-nya tidak

baik. Berikut ini rumus Treynor dan Mazuy (Bodie, 2014: 374)

Dimana: =return portofolio reksa dana,

=return untuk aset bebas risiko,

=return dari pasar saham,

=intercept yang merupakan indikasi stock selection dari

manajer investasi,

=koefisien regresi excess market return atau slope pada

waktu pasar turun (bearish),

= koefisien regresi yang merupakan indikasi

kemampuan market timing dari manajer investasi, dan

= merupakan error term.

𝑅𝑝 − 𝑅𝑓 = 𝛼 + 𝛽 𝑅𝑚 − 𝑅𝑓 + 𝑐(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) + 𝜀𝑝

Page 92: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

75

b. Market Timing Ability

Market timing ability merupakan kemampuan Manajer

Investasi dalam melakukan penyesuaian portofolio asset instrumen

investasi dengan membeli atau menjual saham secara tepat waktu

untuk mengantisipasi perubahan harga pasar. Menurut Treynor dan

Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (a) atau alpha positif berarti

menunjukan adanya kemampuan selectivity dan ketika nilai (c) atau

market timing positif berarti menunjukan adanya kemampuan market

timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa manajer investasi

menghasilkan excess return portofolio reksa dana yang lebih besar

dibandingkan dengan excess return market (Gumilang dan

Subiyantoro, 2008: 12). Dengan dimilikinya kemampuan tersebut,

Manajer Investasi memiliki peluang untuk menghindar dari risiko

sistematik yang dapat menurunkan nilai NAB reksa dana. Kemampuan

ini berhubungan dengan realisasi portfolio di masa mendatang. Dalam

menghitung kemampuan ini digunakan penghitungan dengan Treynor-

Mazuy Model (1966). Dalam model ini, mewakili kemampuan

Manajer Investasi melakukan market timing dan dikatakan memiliki

kemampuan ini ketika bernilai positif. Penghitungan Treynor-Mazuy

Model (Bodie, 2014: 374) :

𝑅𝑝 − 𝑅𝑓 = 𝛼 + 𝛽 𝑅𝑚 − 𝑅𝑓 + 𝑐(𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) + 𝜀𝑝

Page 93: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

76

Dimana: =return portofolio reksa dana,

=return untuk aset bebas risiko,

=return dari pasar saham,

=intercept yang merupakan indikasi stock selection dari

manajer investasi,

=koefisien regresi excess market return atau slope pada

waktu pasar turun (bearish),

= koefisien regresi yang merupakan indikasi

kemampuan market timing dari manajer investasi, dan

= merupakan error term.

c. Tingkat Risiko (Risk Level)

Beta portofolio (β) adalah risiko pasar yang memberikan

gambaran hubungan antara return portofolio dengan return dari

pembanding. Pengukuran risiko sistematis (beta) dilakukan dengan

Metode Indeks Tunggal (Single Index Method) yang dikembangkan

oleh William Sharpe. Sharpe mengembangkan model pasar yang

merupakan bentuk hubungan antara tingkat keuntungan aset individual

dengan tingkat keuntungan rata-rata pasar (indeks pasar). Adapun

rumus menghitung beta sebagai berikut (Elton and Gruber, 2014: 128):

𝑅𝐷 = 𝛼 + 𝛽.𝑅𝑚 + 𝜀

Page 94: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

77

Dimana: =return portofolio reksa dana pada periode t, dan

=return pasar pada periode t,

=bagian dari tingkat keuntungan portofolio reksa dana

yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar dan variabel

ini merupakan variabel acak,

=beta portofolio reksa dana, dan

=error term.

d. Umur Reksa Dana

Menurut Akbarini (2004) umur reksa dana merupakan kategori

yang berjenis numerik, di mana ia menunjukkan usia dari tiap reksa

dana yang dihitung sejak tanggal reksa dana tersebut efektif

diperdagangkan. Asumsi yang ada menyatakan bahwa semakin tua

umur reksa dana maka ia akan berkinerja lebih baik, karena manajer

investasinya sudah lebih berpengalaman dibandingkan dengan yang

berusia muda.

e. Ukuran Reksa Dana

Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah

kapitalisasi reksa dana, selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu

alat ukur dalam menentukan besar kecilnya reksa dana berdasarkan

dana yang dikelolanya yang digambarkan oleh Total Net Asset. Dalam

banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh

ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang

Page 95: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

78

lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan

akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh

perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014: 146). Kekayaan

dari reksa dana yang didapatkan dari nilai aktiva bersihnya yang

dimiliki reksa dana. Setelah nilai aktiva bersih diperoleh kemudian

diubah ke dalam bentuk log agar nilainya tidak terlalu besar bila

diabandingkan dengan variable lain, size dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Definisi Operasinal Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Pengukuran

1 Kinerja

Reksa

dana

Kemampuan

Manajer investasi

dalam memberikan

return kepada

investornya lebih

besar dibandingkan

return yang

diberikan pasar

= −

2 Pemilihan

Saham

Kemampuan

Manajer Investasi

dalam memilih

saham yang tepat

− = + − + ( − ) +

Ketika nilai positif maka Manajer Investasi

memiliki kemampuan pemilihan saham

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 − 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 (𝑆𝑖𝑧𝑒) = log𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Page 96: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

79

No Variabel Definisi Pengukuran

3 Market

Timing

Ability

Kemampuan

Manajer Investasi

dalam memprediksi

pergerakan harga

saham

− = + − + ( − ) +

Ketika nilai positif maka Manajer Investasi

memiliki kemampuan market timing

4 Tingkat

Risiko

Perbedaan antara

tingkat

pengembalian yang

diharapkan

(expected return)

dengan tingkat

pengembalian

sebenarnya (actual

return)

= + . +

Umur

Reksa

Dana

Menunjukkan usia

dari tiap reksa dana

yang dihitung sejak

tanggal reksa dana

tersebut efektif

diperdagangkan

Jumlah usia dari reksa dana

6 Ukuran

Reksa

Dana

Kekayaan dari

reksa dana yang

didapatkan dari

pengurangan total

aktiva reksa dana

terhadap kewajiban

yang dimiliki reksa

dana

ℎ = −

( ) = log ℎ

Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang diolah

Page 97: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

80

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana

campuran berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) yang terdaftar di

Bapepam. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling

dengan pooling data. Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel penelitian

sebanyak 10 reksadana per tahun periode Januari 2010 hingga Desember 2013

sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 40 reksadana. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode

penelitian yaitu tanggal 1 Januari 2010.

2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari 2010 –

31 Desember 2013.

3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana

campuran.

4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode penelitian.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

81

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi

pemilihan sekuritas ( ), market timing ( ), tingkat risiko ( ), umur

reksa dana ( ) dan ukuran reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana

campuran (Y) berbetuk kontrak investasi kolektif. Hasil pengujian variabel

secara deskrptif dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

Pemilihan Sekuritas 40 ,10202000 ,025502651

Market Timing Ability 40 -10,57165250 4,610895582

Tingkat Risiko 40 ,12458251 ,019833639

Umur Reksa Dana 40 6,70000000 3,390786914

Ukuran Reksa Dana 40 11,28913858 ,605926737

Kinerja Reksa Dana 40 ,85079000 ,270519278

Valid N (listwise) 40

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, maka dapat dijelaskan hasil dari

statistik deskriptif sebagai berikut:

a. N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid (sah untuk

diproses) yaitu sebesar 40.

b. Variabel pemilihan sekuritas memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0.10202000. Hal ini menunjukkan bahwa manajer investasi memiliki

kemampuan didalam pemilihan portofolio yang tepat sesuai dengan

kondisi pasar.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

82

c. Variabel market timing ability memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

-10,57165250. Hal ini menunjukkan bahwa manajer investasi tidak

memiliki kemampuan yang baik didalam menentukan kapan harus

membeli dan menjual portofolio didalam kegiatan investasinya.

d. Variabel tingkat risiko memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0,12458251. hal ini menunjukkan bahwa risiko yang dimiliki oleh

reksa dana campuran ini relatif kecil. Hal ini dikarenakan investor

dalam reksa dana campuran ini lebih bersifat konservatif dan lebih

memilih menghindari risiko yang besar.

e. Variabel umur reksa dana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

6,7000. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki oleh

reksa dana campuran ini cukup baik. Hal ini dikarenakan umur yang

dimiliki oleh reksa dana cukup matang dalam mengelola

portofolionya.

f. Variabel ukuran reksa dana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

11,28913858. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki

oleh reksa dana cukup besar, karena selain menunjukkan tingkat

kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana tingkat kekayaan

reksa dana juga memiliki sumber daya yang mampu memberikan

pelayanan lebih baik serta memiliki kekuatan tawar menawar yang

lebih kuat sehingga dapat menghasilkan return lebih tinggi

Page 100: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

83

g. Variabel kinerja reksa dana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0,85079000. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang dimiliki oleh

reksa dana campuran dapat dikatakan bagus karena mendekati nilai 1.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam

model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan

adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual

mempunyai distribusi yang normal, model regresi yang baik adalah

model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal.

Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa

sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan

adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

84

Pengujian ulang dengan menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov test untuk masing-masing variabel. Untuk uji

One-Sample Kolmogorov-Smirnov test, akan dilihat dari nilai

probabilitasnya, jika probabilitasnya > 0,05 data terdistribusi normal.

Apabila data tidak berdistribusi secara normal maka dilakukan

transformasi data. (Ghozali, 2011 :164). Selengkapnya mengenai hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,03667716

Most Extreme Differences Absolute ,063

Positive ,063

Negative -,054

Test Statistic ,063

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data diolah

Page 102: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

85

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas

Menggunakan Normal P-P Plot

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.2 diatas dapat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 0,063 dan signifikan pada 0,200 atau lebih besar dari 0,05. Hal

ini dapat diartikan H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi

normal.

Sedangkan pada hasil grafik normal probability plot, dapat

dilihat titik-titik distribusi normal membentuk satu garis lurus

diagonal, sehingga hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara

normal. Pengambilan kesimpulan normalitas melalui grafik ini akan

menimbulkan kerancuan, sehingga kesimpulan normalitas diambil

melalui uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Page 103: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

86

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bisa kita dapatkan melalui tabel

coefficients dengan melihat nilai collinearity statistics yang terdiri dari

nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu data

lulus uji multikolinearitas apabila nilai tolerance berada pada nilai >

0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa semua variabel

independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF (Variance

Inflation Factor) < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Pemilihan Sekuritas ,546 1,833

Market Timing Ability ,599 1,669

Tingkat Risiko ,473 2,114

Umur Reksa Dana ,648 1,542

Ukuran Reksa Dana ,985 1,015

Page 104: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

87

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

Alat yang paling umum dalam menguji heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik scatter plot. Grafik yang lulus uji

heteroskedastisitas adalah grafik yang tidak membentuk suatu pola

tertentu dan tersebar pada nilai diatas dan dibawah 0. Selengkapnya

mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik

4.2 di bawah ini :

Grafik 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui scatter plot.

Sumber : Data diolah

Page 105: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

88

Dari grafik 4.2 diatas menunjukan tidak ada pola tertentu dan

titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan model

regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas atau bebas dari

masalah heteroskedastisitas.

Selain menggunakan scatter plot untuk pengujian

heteroskedastisitas, peneliti juga menggunakan Uji Park untuk

menghindari kerancuan yang diakibatkan pengambilan keputusan

melalui grafik. Uji Park dapat dilakukan setelah kita mendapatkan nilai

unstandardized residual yang telah dikuadratkan dan di logaritmakan,

lalu meregresikan nilai tersebut menjadi variable dependen.

Tabel 4.4

Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Park

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -20,981 8,113 -2,586 ,014

Pemilihan Sekuritas 21,756 17,702 ,271 1,229 ,228

Market Timing Ability -,057 ,093 -,128 -,607 ,548

Tingkat Risiko 36,470 24,447 ,353 1,492 ,145

Umur Reksa Dana ,169 ,122 ,280 1,384 ,175

Ukuran Reksa Dana ,423 ,555 ,125 ,762 ,451

Sumber : Data diolah

Pada tabel 4.4, dapat kita lihat hasil uji Park melalui tabel

coefficients dan nilai sig. Pada bagian sig dapat kita ketahui bahwa

semua variabel independen tidak ada yang signifikan karena nilai

Page 106: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

89

signifikansi berada diatas 0,05. Hal ini berarti model regresi tidak

mengalami heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi mempunyai tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2011: 110).

Salah satu alat untuk menguji nilai autokorelasi adalah dengan melihat

nilai Durbin-Watson pada tabel model summary bagian Durbin-

Watson.

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,991a ,982 ,979 ,039281541 1,175

a. Predictors: (Constant), Ukuran Reksa Dana, Umur Reksa Dana, Pemilihan Sekuritas,

Market Timing Ability, Tingkat Risiko

b. Dependent Variable: Kinerja Reksa Dana

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai D-W sebesar

1,175 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan D-W hitung berada

D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka

Page 107: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

90

koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi

positif.

Untuk mengatasi hal ini maka digunakan Uji Run test sebagai

bagian dari statistik non parametrik dapat pula digunakan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar

residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa

residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat

apakah data residual terjadi secara random atau tdak (sistematis)

(Ghozali, 2011: 120)

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi Melalui Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00133

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1,442

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Median

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 0,149 atau lebih besar dari 0,05 berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan maka model regresi tidak mengalami masalah

autokorelasi.

Page 108: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

91

3. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi atau R2 dilakukan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan

variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel

model summary di bagian R Square .

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,991a ,982 ,979 ,039281541 1,175

a. Predictors: (Constant), Ukuran Reksa Dana, Umur Reksa Dana, Pemilihan Sekuritas, Market

Timing Ability, Tingkat Risiko

b. Dependent Variable: Kinerja Reksa Dana

Sumber : Data diolah

Pada tabel 4.7, dapat kita ketahui bahwa nilai R square sebesar

0,982. Hal ini dapat diartikan bahwa sebesar 98,2% variabel dependen

(Kinerja Reksa Dana) dapat dijelaskan oleh variabel independennya

(Pemilihan Sekuritas, Market Timing, Tingkat Risiko, Umur Reksa Dana,

dan Ukuran Reksa Dana). Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 1,8% dapat

dijelaskan oleh variabel lainnya. Hal ini menandakan telah tingginya

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukan nilai sebesar 0,991 yang

menandakan hubungan antar variabel independen dengan variabel

dependen adalah kuat karena memiliki nilai R > 0,5.

Page 109: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

92

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji statistik F digunakan untuk mengukur apakah semua

variabel independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikansi

model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat siginifikansi

(sig.) yang terdapat pada tabel ANOVA. Selengkapnya mengenai hasil

uji F penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,802 5 ,560 363,125 ,000b

Residual ,052 34 ,002

Total 2,854 39

a. Dependent Variable: Kinerja Reksa Dana

b. Predictors: (Constant), Ukuran Reksa Dana, Umur Reksa Dana, Pemilihan Sekuritas, Market

Timing Ability, Tingkat Risiko

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,000. Hal

ini memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Pemilihan Sekuritas, Market Timing, Tingkat Risiko, Umur

Reksa Dana, dan Ukuran Reksa Dana secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana campuran. Hal ini

dikarenakan nilai sig. 0,000 < alpha (α = 5 %) maka dapat disimpulkan

Page 110: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

93

H0 ditolak dan variabel independen secara signifikan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji Parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen

secara individual atau secara parsial. Hasil persamaan regresi yang

diperoleh dari hasil analisis dapat dituliskan sebagai berikut :

Signifikansi dari persamaan regresi diatas dapat diketahui dari

nilai signifikansi yang terdapat dari tabel 4.9. Penjelasan dari model

regresi dapat diketahui bahwa apabila nilai (Pemilihan Sekuritas)

naik sebesar 1 satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap, maka

nilai (Kinerja Reksa Dana) akan naik sebesar 7,284 kali. Selanjutnya

apabila nilai (Tingkat Risiko) naik sebesar 1 satuan sedangkan

variabel bebas lainnya tetap, maka nilai (Kinerja Reksa Dana) akan

turun sebesar 4,949 kali. Selanjutnya apabila nilai (Umur Reksa

Dana) naik sebesar 1 satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap,

maka nilai (Kinerja Reksa Dana) akan naik sebesar 0,014 kali.

Selanjutnya apabila nilai (Ukuran Reksa Dana) naik sebesar 1

satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap, maka nilai (Kinerja

Reksa Dana) akan naik sebesar 0,030 kali.

𝑌 = 0 244 + 7 284𝑋 − 4 949𝑋 + 0 014𝑋 + 0 030𝑋 + 𝜀

Page 111: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

94

Selengkapnya mengenai hasil uji t dapat diketahui melalui nilai

sig t yang terdapat pada tabel coefficients melalui nilai t. Selengkapnya

mengenai hasil uji t penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,244 ,153 1,592 ,121

Pemilihan Sekuritas 7,824 ,334 ,738 23,434 ,000

Market Timing Ability ,001 ,002 ,013 ,444 ,660

Tingkat Risiko -4,949 ,461 -,363 -10,733 ,000

Umur Reksa Dana ,014 ,002 ,174 6,025 ,000

Ukuran Reksa Dana ,030 ,010 ,068 2,886 ,007

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa pemilihan sekuritas

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi t dari pemilihan sekuritas yaitu sebesar 0,000 atau lebih

kecil dari 0,05.

Dari data di atas juga menunjukkan bahwa variabel market

timing ability tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai signifikansi t dari market timing ability yaitu

sebesar 0,660 atau lebih besar dari 0,05.

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa tingkat risiko

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

Page 112: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

95

signifikansi t dari tingkat risiko yaitu sebesar 0,000 atau lebih kecil

dari 0,05.

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa umur reksa dana

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi t dari umur reksa dana yaitu sebesar 0,000 atau lebih kecil

dari 0,05.

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa ukuran reksa dana

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi t dari ukuran reksa dana yaitu sebesar 0,007 atau lebih

kecil dari 0,05.

5. Interpretasi Hasil

a. Pengaruh Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan

metode perhitungan Treynor dengan 10 sampel penelitian reksa dana

campuran selama periode 2010-2013 dapat diketahui bahwa pemilihan

sekuritas berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan

oleh nilai signifikansi t dari variabel pemilihan sekuritas yaitu sebesar

0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Menurut Treynor dan Mazuy (1966)

bahwa ketika nilai (a) atau alpha positif berarti menunjukan adanya

kemampuan selectivity dari reksa dana. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Ginting Prasetya E.N dan Bandi (2010)

Page 113: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

96

dengan metode perhitungan Treynor dengan 21 sampel reksa dana

saham dalam periode 2006-2008. Sedangkan menurut penelitian yang

dilakukan oleh Keith Cuthbertson dan Dirk Nitzsche (2012) metode

perhitungan Fama French Factor dan Treynor dari 555 reksa dana

terdapat 6 reksa dana saham yang berkemampuan stock selection yang

positif, 150 reksa dana berkemampuan negatif dan sisanya tanpa

kemampuan stock selection selama periode 1990-2009.

b. Pengaruh Market Timing terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Dari data di atas menunjukkan tidak semua variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari data diatas

variabel market timing ability tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa

dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi t dari variabel market

timing ability yaitu sebesar 0,660 atau lebih besar dari 0,05. Menurut

Treynor dan Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (c) atau market timing

positif berarti menunjukan adanya kemampuan market timing,

sedangkan hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa manajer

investasi tidak memiliki kemampuan market timing. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Keith Cuthbertson dan

Dirk Nitzsche (2012) dimana terdapat 150 reksadana yang tidak

memiliki kemampuan market timing selama periode 1990-2009.

Namun, penelitian yang dilakukan pada reksa dana saham oleh

Page 114: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

97

Vincentius Panjaitan (2012) menunjukkan bahwa market timing ability

berpengaruh positif dan cukup tinggi dengan adanya 31 dari 51

perusahaan reksa dana yang diteliti memiliki kemampuan tersebut

selama periode 2009-2012 dengan menggunakan metode Jensen Alpha

dan Treynor-Mazuy serta Henrikson-Merton.

c. Pengaruh Tingkat Risiko terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa tingkat risiko

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai signifikansi t dari variabel tingkat risiko yaitu

sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Chen et, al., (2004) yang

menyatakan bahwa tingkat risiko berpengaruh negatif terhadap kinerja

reksa dana dengan sampel reksa dana saham selama periode 1962-

1999 dengan model cross-sectional regressions, serta penelitian yang

dilakukan oleh Ginting Prasetya E.N dan Bandi (2010) yang

menyatakan bahwa tingkat risiko berpengaruh signifikan secara positif

terhadap kinerja reksa dana dengan metode perhitungan Treynor serta

21 sampel reksa dana saham dalam periode 2006-2008.

Page 115: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

98

d. Pengaruh Umur Reksa Dana terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa umur reksa dana

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi t dari variabel umur reksa dana yaitu sebesar 0,000 atau

lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Otten dan Bams (2002) yang menyatakan bahwa

adanya pengaruh positif terhadap usia reksa dana dengan kinerja reksa

dana saham, dengan metode perhitungan 4-factor-aseet pricing model

serta sampel sebesar 506 selama periode 1991-1998. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pengembalian reksa dana usia lebih muda

cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia

yang lebih tua. Namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh See dan Jusoh (2012) yang menyatakan bahwa usia reksa dana tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana, dengan metode perhitungan

Jensen serta sampel sebesar 69 reksa dana saham selama periode 2005-2009 .

e. Pengaruh Ukuran Reksa Dana terhadap Kinerja Reksa Dana

Campuran

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa ukuran reksa dana

berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi t dari variabel ukuran reksa dana yaitu sebesar 0,007 atau

lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Chen et, al., (2004) dengan sampel reksa dana saham

Page 116: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

99

selama periode 1962-1999 dengan model cross-sectional regressions

yang menyatakan bahwa ukuran reksa dana memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja reksa dana. Sedangkan menurut Dalquist M. et, al.,

(2000) dengan model cross-sectional regressions dengan sampel 126

reksa dana saham, 42 reksa dana pendapatan tetap dan 42 reksa dana

pasar uang selama periode 1993-1997 yang menyatakan bahwa fund

size berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja reksa

dana.

Page 117: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemilihan sekuritas, market timing ability, tingkat risiko, umur reksa dana,

dan ukuran reksa dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana

campuran secara simultan. Hal tersebut menunjukan bahwa pemilihan

sekuritas, market timing ability, tingkat risiko, umur reksa dana, dan

ukuran reksa dana merupakan aktivitas yang sangat penting dalam

mengukur kinerja reksadana campuran dan dapat menjadi salah satu bahan

pertimbangan bagi investor dalam menginvestasikan dananya di dalam

instrumen reksa dana.

2. Pemilihan sekuritas, tingkat risiko, umur reksa dana, dan ukuran reksa

dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana campuran secara

parsial. Sedangkan market timing ability tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja reksa dana campuran secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa

masing-masing reksa dana campuran di dalam penelitian ini memiliki

kemampuan pemilihan sekuritas, namun tidak memiliki kemampuan

market timing.

3. Hasil persamaan regresi dalam penelitian menunjukkan bahwa pemilihan

sekuritas, umur reksa dana, dan ukuran reksa dana berpengaruh secara

Page 118: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

101

4. positif terhadap kinerja reksa dana campuran, sedangkan tingkat risiko

berpengaruh secara negatif terhadap kinerja reksa dana campuran. Hal ini

dikarenakan investor didalam reksa dana campuran bersifat konservatif

sehingga cenderung menghindari risiko yang menyebabkan apabila tingkat

risiko yang ditawarkan tinggi mengakibatkan jumlah investor didalam

reksa dana campuran menurun.

.

B. Implikasi

Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi

beberapa pihak diantaranya investor, Manajer investasi serta kalangan

akademisi, peneliti serta pembaca lainnya.

1. Bagi investor, dalam menganalisis kinerja reksa dana yang dilakukan oleh

manajer investasi perlu diingat bahwa pemilihan sekuritas, market timing

ability, tingkat risiko, umur reksa dana dan ukuran reksa dana secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana

campuran. Oleh karena itu investor perlu memperhatikan kebijakan

investasi yang berada didalam prospektus masing-masing reksadana agar

dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum melakukan investasi pada

reksadana.

2. Manajer Investasi, sebagai pihak yang dipercaya mengelola dana dari para

investor diharapkan bisa mengelola aset secara tepat agar memperoleh

return yang diharapkan dengan tingkat risiko yang rendah. Hal ini menjadi

penting karena para calon investor akan merespon dengan cepat apabila

Page 119: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

102

kehandalan manajer investasi dalam melakukan pengalokasian aset dan

pemilihan sekuritas dilakukan secara tepat. Sebagaimana diketahui dari

hasil penelitian bahwa hanya market timing ability yang tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana campuran. Hal ini dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi manajer investasi untuk memperbaiki

kinerjanya dalam mengelola portofolio reksa dana.

3. Bagi akademisi, peneliti serta pembaca diharapkan untuk dapat

melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja reksa

dana berdasarkan pemilihan sekuritas, market timing, tingkat risiko, umur

reksa dana dan ukuran reksa dana terhadap kinerja reksada campuran

sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan yang terdapat di dalam penelitian ini,

maka saran bagi penelitian selanjutnya yaitu:

1. Bagi investor yang memiliki toleransi risiko yang tinggi demi

mendapatkan return yang tinggi dianjurkan agar tidak memilih reksa dana

campuran ini dan beralih kepada reksa dana saham yang memiliki tingkat

pengembalian yang lebih tinggi.

2. Bagi investor yang pemula dan konservatif dianjurkan agar memilih reksa

dana campuran, hal ini dikarenakan tingkat risiko yang ditawarkan oleh

reksa dana campuran lebih rendah sehingga lebih cocok bagi investor yang

mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih stabil.

Page 120: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

103

3. Jumlah sampel penelitian perlu ditambah agar bisa didapat hasil penelitian

yang lebih akurat.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian

mengingat karakteristik dari reksa dana campuran bersifat long term

investment.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode selain

Treynor dalam mengukur kinerja reksa dana seperti metode Sharpe, Jensen

dan sehingga kinerja dari beberapa model perhitungan kinerja dapat

dibandingkan.

Page 121: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

104

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Pakarti, Piji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta:

Rineka Cipta.

Akbarini, Mutia Dewi. “Analisis Atas Pengaruh Nilai Ativa Bersih, Umur

Reksadana, Afiliasi dan Spesialisasi Manajer Investasi Terhadap

Kinerja Reksadana Penelitian Empiris Periode Tahun 1999-2003”.

Tesis. Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok.

(Tidak dipublikasikan). 2004.

Bodie, Kane, Marcus. 2014. Investment. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Buku 1

Bodie, Kane, Marcus. 2014. Investment. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Buku 2

Cuthbertson Keith, Nitzsche Dirk. “Performance, Stock Selection and Market

Timing of The Germany Equity Mutual Fund Industry”. Journal of

Empirical Finance 21, 86–101. 2013.

Chan, Faff, Gallagher, dan Looi. “Fund Size, Transaction Cost, and

Performance : Size Matters!”. Australian Journal of Management.

ProQuest Asian Business & Reference pg. 73. 2009.

Corrado Charles J. and Bradford D. Jordan. 2002. Fundamental of Investment

: Valuation & Management 2 ed. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Chen, Hong, Huang, dan Kubik.“Does Fund Size Erode Mutual Fund

Performance? The Role of Liquidity and Organization”.2004.

Dahlquist, Magnus, Engstrom, Stefan dan Soderlind, Paul. “Performance and

Characteristics of Swedish Mutual Fund”. Journal of Finance and

Quantitative Analysis, Vol. 32. 2000.

Darmadji, Tjiptono, Hendy M. F. 2001. Pasar Modal di Indonesia :

Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Dennis P. Jerry, Manurung. Adler H dan Nachrowi. “Analisis Determinasi

Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap di Indonesia Periode 1999-

2003”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 2004.

Page 122: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

105

Elton E. J., and M. J. Gruber. 2014. Modern Portfolio Theory and Investment

Analysis 9th

ed. NewYork: John Wiley and Sons, Inc

Frank J and Pamela P. Peterson. 2003. Financial management & Analysis

2 ed. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM

SPSS19. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumilang T.F dan Subiyantoro H.”Reksadana Pendapatan Tetap di

Indonesia: Analisis Market Timing dan Stock Selection - Periode

2006 – 2008”. 2008.

Halim, Abdul. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisnis : Kajian dari Aspek

Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hirschey Mark and John Nofsinger. 2008. Investment Analysis and Behavior.

New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Indriantoro Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis :

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Manurung, Adler H. Panduan Lengkap Reksa Dana Investasiku. 2007,

Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal

Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Otten Roger and Bams Dennis. "European Mutual Fund Performance”.

European Financial Management, Vol .8, No. 1, 76-101. 2002.

Prasetya Ginting E.N dan Bandi. “Reksadana di Indonesia : Analisis

Kebijakan Alokasi Aset, Pemilihan Saham dan Tingkat Risiko”.

Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Simposium Nasional

Akuntansi XIII. Purwokerto. 2010.

Panjaitan M.V. “Analisis Kemampuan Stock Selection dan Market Timing

Manajer Investasi Pada Reksa Dana Saham di Indonesia”. 2012.

Pratomo, Eko Priyodan dan Nugraha Ubaidillah. 2001. Reksa Dana: Solusi

Perencanaan Investasi di Era Modern. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Page 123: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

106

See Yong Pui dan Jusoh Ruzita. “Fund Characteristics And Fund

Performance: Evidence Of Malaysian Mutual Funds”. International

Journal of Economics and Management Science Vol 1, No. 9,pp. 31-

43. 2012.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Undang-Undang Republik Indonesia. 1995. Undang-undang Pasar Modal

No.8 Tahun 1995 tentang Reksa Dana. Jakarta.

www.bi.go.id

www.idx.co.id

www.ojk.go.id

www.kontan-online.com www.finance.yahoo.com

Page 124: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

107

Lampiran 1

Nilai Aktiva Bersih Reksadana Campuran Periode Penelitian

2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Nilai Aktiva Bersih

(Rupiah)

1

2013

Bahana Dana Infrastruktur 7.869,22

2 BNP Paribas Equitra 3.085,38

3 BNP Paribas Spektra 1.195,17

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 3.158,49

5 Mandiri Investa Aktif 3.456,17

1

2012

Bahana Dana Infrastruktur 6.897,72

2 BNP Paribas Equitra 3.053,08

3 BNP Paribas Spektra 1.265,33

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 3.345,93

5 Mandiri Investa Aktif 2.984,96

1

2011

Bahana Dana Infrastruktur 6.315,72

2 BNP Paribas Equitra 2.963,01

3 BNP Paribas Spektra 1.195,04

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 3.067,02

5 Mandiri Investa Aktif 2.793,61

1

2010

Bahana Dana Infrastruktur 6.624,53

2 BNP Paribas Equitra 2.939,05

3 BNP Paribas Spektra 1.187,28

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 2.854,15

5 Mandiri Investa Aktif 2.808,75

Page 125: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

108

Nilai Aktiva Bersih Reksadana Campuran Periode Penelitian

2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Nilai Aktiva Bersih

(Rupiah)

6

2013

Batavia Dana Dinamis 5.460,47

7 Sucorinvest Flexi Fund 2.551,61

8 Phillip Rupiah Balanced Fund 1.852,96

9 Shroder Dana Terpadu II 2.487,73

10 Schored Syariah Balanced Fund 1.818,99

6 Batavia Dana Dinamis 5.312,06

7 Sucorinvest Flexi Fund 2.692,96

8 2012 Phillip Rupiah Balanced Fund 1.829,39

9 Shroder Dana Terpadu II 2.606,10

10 Schored Syariah Balanced Fund 1.788,88

6 Batavia Dana Dinamis 4.910,84

7 Sucorinvest Flexi Fund 2.378,33

8 2011 Phillip Rupiah Balanced Fund 1.696,15

9 Shroder Dana Terpadu II 2.517,29

10 Schored Syariah Balanced Fund 1.590,41

6 Batavia Dana Dinamis 4.829,95

7 Sucorinvest Flexi Fund 1.981,27

8 2010 Phillip Rupiah Balanced Fund 1.576,35

9 Shroder Dana Terpadu II 2.416,84

10 Schored Syariah Balanced Fund 1.527,53

Page 126: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

109

Lampiran 2

Return Nilai Aktiva Bersih Reksadana Campuran Periode Penelitian

2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana Return Nilai Aktiva

Bersih (Tahun)

1

2013

Bahana Dana Infrastruktur 0,1408

2 BNP Paribas Equitra 0,0106

3 BNP Paribas Spektra -0,0554

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund -0,0560

5 Mandiri Investa Aktif 0,1579

1

2012

Bahana Dana Infrastruktur 0,0922

2 BNP Paribas Equitra 0,0304

3 BNP Paribas Spektra 0,0588

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,0909

5 Mandiri Investa Aktif 0,0685

1

2011

Bahana Dana Infrastruktur -0,0466

2 BNP Paribas Equitra 0,0082

3 BNP Paribas Spektra 0,0065

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,0746

5 Mandiri Investa Aktif -0,0054

1

2010

Bahana Dana Infrastruktur 1,1471

2 BNP Paribas Equitra 1,4591

3 BNP Paribas Spektra -0,6241

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,2937

5 Mandiri Investa Aktif 0,2657

Page 127: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

110

Return Nilai Aktiva Bersih Reksadana Campuran Periode Penelitian

2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Return Nilai Aktiva

Bersih (Tahun)

6

2013

Batavia Dana Dinamis 0,0279

7 Sucorinvest Flexi Fund -0,0525

8 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,0129

9 Shroder Dana Terpadu II -0,0466

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,0168

6 Batavia Dana Dinamis 0,0817

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,1323

8 2012 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,0786

9 Shroder Dana Terpadu II 0,0353

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,1248

6 Batavia Dana Dinamis 0,0167

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,2004

8 2011 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,0760

9 Shroder Dana Terpadu II 0,0416

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,0412

6 Batavia Dana Dinamis 0,2773

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,1216

8 2010 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,2167

9 Shroder Dana Terpadu II 0,2182

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,2276

Page 128: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

111

Lampiran 3

Return IHSG

Periode Penelitian ( Januari 2010 – Desember 2013)

Bulan

IHSG Return (Bulan)

Open Close

02-Des-13 4.269,08 4.274,18 0,00119464

01-Nov-13 4.473,73 4.256,44 -0,04857021

01-Okt-13 4.314,96 4.510,63 0,04534689

02-Sep-13 4.196,72 4.316,18 0,02846509

01-Agu-13 4.618,96 4.195,09 -0,09176741

01-Jul-13 4.757,18 4.610,38 -0,03085862

03-Jun-13 5.053,54 4.818,90 -0,04643082

01-Mei-13 5.020,20 5.068,63 0,00964703

01-Apr-13 4.927,12 5.034,07 0,02170639

01-Mar-13 4.798,49 4.940,99 0,02969684

01-Feb-13 4.458,60 4.795,79 0,07562688

02-Jan-13 4.322,58 4.453,70 0,03033374

03-Des-12 4.277,19 4.316,69 0,00923504

01-Nov-12 4.331,75 4.276,14 -0,01283777

01-Okt-12 4.249,69 4.350,29 0,02367231

03-Sep-12 4.052,89 4.262,56 0,05173345

01-Agu-12 4.129,81 4.060,33 -0,01682402

02-Jul-12 3.976,71 4.142,34 0,04165001

01-Jun-12 3.820,38 3.955,58 0,03538915

01-Mei-12 4.181,09 3.832,82 -0,08329646

02-Apr-12 4.121,82 4.180,73 0,01429223

01-Mar-12 3.985,03 4.121,55 0,03425821

01-Feb-12 3.941,78 3.985,21 0,01101787

03-Jan-12 3.808,69 3.941,69 0,03492014

01-Des-11 3.715,44 3.821,99 0,02867763

01-Nov-11 3.790,11 3.715,08 -0,01979626

03-Okt-11 3.548,12 3.790,85 0,06841088

02-Sep-11 3.841,73 3.549,03 -0,07618963

01-Agu-11 4.131,73 3.841,73 -0,07018852

01-Jul-11 3.888,20 4.130,80 0,06239391

01-Jun-11 3.837,18 3.888,57 0,01339265

02-Mei-11 3.819,80 3.836,97 0,004495

Page 129: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

112

Bulan IHSG

Return (Bulan) Open Close

01-Apr-11 3.679,05 3.819,62 0,03820823

01-Mar-11 3.470,63 3.678,67 0,05994301

01-Feb-11 3.411,08 3.470,35 0,01737573

03-Jan-11 3.704,44 3.409,17 -0,07970705

01-Des-10 3.530,93 3.703,51 0,04887664

01-Nov-10 3.635,52 3.531,21 -0,02869191

01-Okt-10 3.501,20 3.635,32 0,03830687

01-Sep-10 3.081,49 3.501,30 0,13623604

02-Agu-10 3.070,28 3.081,88 0,00377816

01-Jul-10 2.912,88 3.069,28 0,05369257

01-Jun-10 2.796,66 2.913,68 0,04184277

03-Mei-10 2.971,75 2.796,96 -0,0588172

01-Apr-10 2.777,70 2.971,25 0,06967995

01-Mar-10 2.548,83 2.777,30 0,08963721

01-Feb-10 2.610,59 2.549,03 -0,02358088

04-Jan-10 2.533,95 2.610,80 0,03032814

Page 130: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

113

Lampiran 4

Treynor Measure

Periode Penelitian 2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Treynor

Measure

(Tahun)

Beta Pemilihan

Sekuritas

(Tahun)

Market

Timing

Ability

(Tahun)

1

2013

Bahana Dana Infrastruktur 1,3784 0,0886 0,1230 -15,6240

2 BNP Paribas Equitra 0,0995 0,1094 0,0995 -15,2670

3 BNP Paribas Spektra 0,3829 0,1681 0,0642 -14,2609

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,8478 0,1130 0,0964 -15,2062

5 Mandiri Investa Aktif 0,8390 0,1136 0,0958 -15,1960

1

2012

Bahana Dana Infrastruktur 1,3408 0,0907 0,1225 -15,4623

2 BNP Paribas Equitra 0,9292 0,1091 0,1020 -15,0626

3 BNP Paribas Spektra 0,4192 0,1628 0,0682 -14,0545

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,9218 0,1100 0,1020 -14,8021

5 Mandiri Investa Aktif 0,7635 0,1213 0,0931 -14,4346

1

2011

Bahana Dana Infrastruktur 1,2446 0,0994 0,1232 -5,0254

2 BNP Paribas Equitra 0,8904 0,1177 0,1041 -4,8944

3 BNP Paribas Spektra 0,3942 0,1772 0,0684 -4,5305

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,8553 0,1206 0,1024 -4,7956

5 Mandiri Investa Aktif 0,7211 0,1318 0,0941 -4,6730

1

2010

Bahana Dana Infrastruktur 1,3978 0,0911 0,1280 -11,9775

2 BNP Paribas Equitra 0,9768 0,1093 0,1071 -11,6023

3 BNP Paribas Spektra 0,4301 0,1654 0,0707 -10,7134

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,8997 0,1149 0,1036 -11,1451

5 Mandiri Investa Aktif 0,8127 0,1217 0,0990 -10,7729

Page 131: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

114

Treynor Measure

Periode Penelitian 2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Treynor

Measure

(Tahun)

Beta Pemilihan

Sekuritas

(Tahun)

Market

Timing

Ability

(Tahun)

6

2013

Batavia Dana Dinamis 0,7554 0,1197 0,0909 -15,0911

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,7203 0,1226 0,0887 -15,0417

8 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,6661 0,1275 0,0853 -14,9579

9 Shroder Dana Terpadu II 0,5965 0,1347 0,0806 -14,8339

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,9347 0,1076 0,1012 -15,2984

6 Batavia Dana Dinamis 0,7758 0,1208 0,0942 -14,1908

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,8323 0,1174 0,0982 -13,8720

8 2012 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,7142 0,1282 0,0919 -13,0984

9 Shroder Dana Terpadu II 0,7919 0,1246 0,0990 -11,9800

10 Schored Syariah Balanced Fund 1,1607 0,1112 0,1293 -8,9285

6 Batavia Dana Dinamis 0,7256 0,1320 0,0948 -4,5850

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,7286 0,1327 0,0957 -4,4496

8 2011 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,6760 0,1395 0,0932 -4,1931

9 Shroder Dana Terpadu II 0,8816 0,1257 0,1098 -3,7969

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,9996 0,1336 0,1319 -2,2976

6 Batavia Dana Dinamis 0,8075 0,1233 0,0996 -10,3528

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,6100 0,1439 0,0875 -9,5206

8 2010 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,6836 0,1397 0,0952 -8,5839

9 Shroder Dana Terpadu II 1,0122 0,1224 0,1236 -6,7699

10 Schored Syariah Balanced Fund 1,6101 0,1402 0,2229 -1,5237

Page 132: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

115

Treynor Measure

Periode Penelitian 2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Treynor

Measure

(Tahun)

Tingkat

Risiko

(Tahun)

Umur

Reksa

Dana

(Tahun)

Ukuran

Reksa

Dana

(Tahun)

1

2013

Bahana Dana Infrastruktur 1,3784 0,0886 16 11,3960

2 BNP Paribas Equitra 0,0995 0,1094 8 10,9982

3 BNP Paribas Spektra 0,3829 0,1681 8 11,1974

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,8478 0,1130 8 11,0117

5 Mandiri Investa Aktif 0,8390 0,1136 8 11,5880

1

2012

Bahana Dana Infrastruktur 1,3408 0,0907 15 11,6422

2 BNP Paribas Equitra 0,9292 0,1091 7 11,4020

3 BNP Paribas Spektra 0,4192 0,1628 7 11,7248

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,9218 0,1100 7 11,0748

5 Mandiri Investa Aktif 0,7635 0,1213 7 10,9663

1

2011

Bahana Dana Infrastruktur 1,2446 0,0994 14 11,4396

2 BNP Paribas Equitra 0,8904 0,1177 6 11,7021

3 BNP Paribas Spektra 0,3942 0,1772 6 11,9734

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,8553 0,1206 6 11,3128

5 Mandiri Investa Aktif 0,7211 0,1318 6 11,0403

1

2010

Bahana Dana Infrastruktur 1,3978 0,0911 13 11,5518

2 BNP Paribas Equitra 0,9768 0,1093 5 11,9093

3 BNP Paribas Spektra 0,4301 0,1654 5 12,0138

4 First State Indonesia Muitistrategy Fund 0,8997 0,1149 5 11,4044

5 Mandiri Investa Aktif 0,8127 0,1217 5 10,9920

Page 133: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

116

Treynor Measure

Periode Penelitian 2010 – 2013

No Tahun Nama Reksa Dana

Treynor

Measure

(Tahun)

Tingkat

Risiko

(Tahun)

Umur

Reksa

Dana

(Tahun)

Ukuran

Reksa

Dana

(Tahun)

6

2013

Batavia Dana Dinamis 0,7554 0,1197 11 10,5429

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,7203 0,1226 7 11,0842

8 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,6661 0,1275 5 10,4657

9 Shroder Dana Terpadu II 0,5965 0,1347 7 12,1565

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,9347 0,1076 4 11,8888

6 Batavia Dana Dinamis 0,7758 0,1208 10 10,3091

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,8323 0,1174 6 11,1037

8 2012 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,7142 0,1282 4 10,4560

9 Shroder Dana Terpadu II 0,7919 0,1246 6 12,2945

10 Schored Syariah Balanced Fund 1,1607 0,1112 3 11,9009

6 Batavia Dana Dinamis 0,7256 0,1320 9 10,6265

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,7286 0,1327 5 10,8528

8 2011 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,6760 0,1395 3 10,4680

9 Shroder Dana Terpadu II 0,8816 0,1257 5 12,3945

10 Schored Syariah Balanced Fund 0,9996 0,1336 2 11,2597

6 Batavia Dana Dinamis 0,8075 0,1233 8 10,6279

7 Sucorinvest Flexi Fund 0,6100 0,1439 4 10,4499

8 2010 Phillip Rupiah Balanced Fund 0,6836 0,1397 2 10,4645

9 Shroder Dana Terpadu II 1,0122 0,1224 4 12,6844

10 Schored Syariah Balanced Fund 1,6101 0,1402 1 11,1939

Page 134: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

117

Lampiran 5

Hasil Olahan SPSS

Variables Entered/Removed

a

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Ukuran Reksa

Dana, Umur

Reksa Dana,

Pemilihan

Sekuritas,

Market Timing

Ability, Tingkat

Risikob

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Reksa Dana

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,991a ,982 ,979 ,039281541 1,175

a. Predictors: (Constant), Ukuran Reksa Dana, Umur Reksa Dana, Pemilihan Sekuritas,

Market Timing Ability, Tingkat Risiko

b. Dependent Variable: Kinerja Reksa Dana

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,802 5 ,560 363,125 ,000b

Residual ,052 34 ,002

Total 2,854 39

a. Dependent Variable: Kinerja Reksa Dana

b. Predictors: (Constant), Ukuran Reksa Dana, Umur Reksa Dana, Pemilihan Sekuritas, Market

Timing Ability, Tingkat Risiko

Page 135: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

118

Coefficientsa

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,244 ,153 1,592 ,121

Pemilihan Sekuritas 7,824 ,334 ,738 23,434 ,000

Market Timing Ability ,001 ,002 ,013 ,444 ,660

Tingkat Risiko -4,949 ,461 -,363 -10,733 ,000

Umur Reksa Dana ,014 ,002 ,174 6,025 ,000

Ukuran Reksa Dana ,030 ,010 ,068 2,886 ,007

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Pemilihan Sekuritas ,546 1,833

Market Timing Ability ,599 1,669

Tingkat Risiko ,473 2,114

Umur Reksa Dana ,648 1,542

Ukuran Reksa Dana ,985 1,015

Page 136: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

119

Page 137: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

120

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,03667716

Most Extreme Differences Absolute ,063

Positive ,063

Negative -,054

Test Statistic ,063

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 138: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

121

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00133

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1,442

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Median

Page 139: ANALISIS PENGARUH PEMILIHAN SEKURITAS, MARKET TIMING

122

Lampiran 6

Tabel Durbin-Watson Durbin-Watson d Statistic: Significance Point for and at 0.05 Level of Significance

N

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002

0.4672

1.8964

0.3674

2.2866

0.2957

2.5881

0.2427

2.8217

7 0.6996 1.3564

8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771

9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282

10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137

11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446

12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061

13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897

14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959

15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198

16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567

17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041

18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600

19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226

20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908

21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635

22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400

23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196

24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018

25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863

26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727

27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608

28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502

29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409

30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326

31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252

32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187

33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128

34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076

35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029

36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987

37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950

38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916

39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886

40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859

41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835

45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762

50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708

55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681

60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671

65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673

70

1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683

Sumber : Ghozali, 2011: 433