analisis pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
PERAWAT PADA RUMAH SAKIT JAKARTA
Neneng Nabilah BINUS University, Jakarta,DKI Jakarta, Indonesia, 11530
Abstrak
Rumah Sakit Jakarta merupakan salah satu rumah sakit swasta yang berada di
kawasan bisnis modern dan strategis Jalan Jendral. Sudirman Jakarta. Dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin meningkat dibutuhkan kinerja perawat yang baik untuk
dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit Jakarta.
Penelitian ini mengunakan metode analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Data
diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada para perawat Rumah Sakit Jakarta. Hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pelatihan mempunyai hubungan yang kuat
dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat sebesar 34,1%. Motivasi juga
memiliki hubungan yang kuat dan pengaruh yang signifikan sebesar 36,6%. Secara
simultan pelatihan dan motivasi mempunyai hubungan yang kuat dan pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit Jakarta sebesar 49,2%.
Kata kunci : Pelatihan, Motivasi, Kinerja Perawat.
1. Pendahuluan
Industri rumah sakit Indonesia beberapa tahun belakangan ini telah mengalami
perkembangan yang cukup berarti, saat ini jumlahnya kira-kira mencapai 1300 sampai
1700 unit rumah sakit. Hal ini tentu membuat persaingan antar rumah sakit semakin
meningkat. Oleh karena itu, setiap rumah sakit perlu terus memperbaiki kualitasnya untuk
dapat bersaing dengan para kompetitor.
Dalam jurnal yang ditulis Marnis, Magister Manajemen UNRI, tahun 2006
dipaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas rumah sakit antara lain : kualitas
sumber daya manusia, teknologi yang digunakan, obat-obatan yang digunakan, disiplin
serta motivasi kerja yang tinggi dan tingkat pelatihan karyawan rumah sakit.
Perawat merupakan salah satu sumber daya manusia yang sangat berperan bagi
sebuah rumah sakit. Dengan demikian, kinerja perawat perlu menjadi fokus perhatian
rumah sakit. Dalam menjaga eksistensinya Rumah Sakit Jakarta yang menghadapi
tantangan dari luar seperti persaingan dalam industri dan tantangan dari dalam Rumah
Sakit Jakarta seringkali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang kondisi
sumber daya manusia yang dimiliki. Rumah Sakit Jakarta menghadapi kesulitan dimana
perawat baru yang masih memiliki sedikit pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan-
pelatihan untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik . Selain mengenai keperluan
mengadakan pelatihan untuk para perawat, kurangnya semangat kerja para perawat
dikarenakan gaji yang diterima dirasakan belum sesuai dengan usaha yang telah
dilakukan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan
kualitas SDM yang dipekerjakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan pelatihan (training). Menurut Mathis & Jackson (2006 : 301-302) pelatihan
membantu daya saing organisasional dengan membantu retensi karyawan. Selain itu,
pelatihan dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja yang dapat
mendukung tujuan bisnis. Selanjutnya, Rumah Sakit Jakarta perlu meningkatkan motivasi
kerja para perawatnya dengan memperhatikan faktor-faktor motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya merupakan dorongan terhadap
semangat seseorang, sehingga semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin
tinggi pula semangat kerja orang tersebut. Menurut F.C. Herzberg dalam teori motivasi
Dua Faktor, faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya
intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, seperti prestasi, pengakuan, dan
pekerjaan itu sendiri. Sedangkan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor
yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan
perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang, seperti gaji, tunjangan, kondisi kerja, dan
kebijakan perusahaan.
Jika pelaksanaan pelatihan dan pemberian motivasi tidak dijalankan dengan baik
maka Rumah Sakit Jakarta akan sulit untuk dapat tetap bertahan dan memenangkan
persaingan dalam menghasilkan pelayanan yang memuaskan bagi pasien. Kemajemukan
konsumen ini bagaikan pedang bermata dua dengan multiplier effect-nya. Jika layanan
yang mereka rasakan positif, maka potensi untuk words of mouth tinggi, demikian juga
sebaliknya. Hal ini tentu menjadi salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan agar
kondisi ini tidak dimanfaatkan oleh para pesaing Rumah Sakit Jakarta.
Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit
Jakarta.
2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit
Jakarta.
3) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja perawat pada
Rumah Sakit Jakarta.
2. Pandangan Umum Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup Analisis Pengaruh Pelatihan dan
Motivasi terhadap Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Jakarta. Adapun pembahasan yang
dijelaskan adalah sebagai berikut :
• Pelatihan
• Motivasi
• Kinerja Perawat
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian asosiatif menggunakan metode
survey dengan unit analisis individu yaitu perawat Rumah Sakit Jakarta. Teknik
pengambilan sampel probability sample random sampling. Alat analisis yang digunakan
adalah SPSS. 16 yaitu analisis Regresi Linear Sederhana dan berganda.
2.1 Landasan Teori
Pelatihan
Mathis & Jackson (2006) menyatakan pelatihan adalah sebuah proses dimana
orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan
organisasional.
Pelatihan
Motivasi
Kinerja Perawat
Veithzal Rivai (2004) menyatakan pelatihan adalah proses secara sisitematis
mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Veithzal Rivai (2004) dalam melaksanakan pelatihan ini ada beberapa
faktor yang beperan yaitu instruktur, peserta, materi (bahan), metode, tujuan
pelatihan, dan lingkungan yang menunjang.
Manfaat pelatihan menurut Veithzal Rivai (2004:231)
1) Manfaat bagi karyawan :
Membantu karyawan mengatasi stres, tekanan, frustrasi, dan konflik
Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan
Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru
Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang
lebih efektif
Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri
2) Manfaat bagi perusahaan
Membantu mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan perusahaan
Menciptakan iklim yang baik untuk pertumbuhan
Membantu menangani konflik sehingga terhindar dari stres dan tekanan kerja
Memperbaiki moral SDM
Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan
Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih positif
terhadap orientasi profit.
Menurut Dessler (2003:217) proses pelatihan terdiri dari lima langkah :
1) Langkah analisis kebutuhan
2) Langkah merancang instruksi
3) Langkah validasi
4) Langkah penerapan program
5) Langkah evaluasi
Motivasi
Robbins & Coulter (2010:109) Motivasi mengacu pada proses dimana usaha
seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu
tujuan.
1. Teori Motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (Teori
Kebutuhan)
1) Kebutuhan fisologikal, seperti : makanan, minuman, dan tempat tinggal.
2) Kebutuhan keamanan, perlindungan dari kejahatan fisik dan emosional,
serta jaminan bahwa kebutuhan fisik akan terus dipenuhi
3) Kebutuhan sosial, seperti : kasih sayang, rasa memilikik, penerimaan,
persahabatan
4) Kebutuhan penghargaan, seperti : status, pengakuan, dan perhatian
5) Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pertumbuhan, pencapaian
potensi, pemenuhan diri, dorongan untuk mampu menjadi apa yang
diinginkan
2. Teori David McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
1) Kebutuhan akan prestasi, yang merupakan pendorong untuk sukses dan
unggul dalam kaitannya dengan serangkaian standar.
2) Kebutuhan akan kekuasaan, yang merupakan kebutuhan untuk membuat
orang lain berprilaku dengan cara dimana mereka tidak akan bersikap
sebaliknya.
3) Kebutuhan akan afiliasi, yang merupakan keinginan hubungan antar
pribadi yang akrab dan dekat.
3. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ahli psikologi dan konsultan manajemen Frederick Herzberg
mengembangkan teori motivasi dua faktor kepuasan. Motivasi dua faktornya
memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator
intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-
faktor ekstrinsik.
Dimana faktor faktor intinsik tersebut meliputi:
• pencapaian prestasi
• pengakuan
• tanggung jawab
• kemajuan
• pekerjaan itu sendiri
• kemungkinan berkembang
Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi:
• upah
• keamanan kerja
• kondisi kerja
• status
• kebijakan perusahaan
• mutu penyeliaan
• mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan dan
bawahan.
Kinerja
Menurut Mathis & Jackson, (2006) Kinerja pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau yang tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi.
Perbaikan kinerja baik individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam
upaya meningkatkan kinerja organisasi. Pada dasarnya kinerja merupakan
prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau
pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan
itu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Robert L. Mathis & Jhon H. Jackson (2006) ada 3 faktor utama yang
memperngaruhi kinerja karyawan yaitu :
1. Kemampuan indivual, mencakup bakat, minat dan faktor kepribadian. Tingkat
keterampilan, merupakan bahan mentah yang dimiliki seseorang karyawan
berupa pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan interpersonal, dan
kecakapan teknis.
2. Usaha yang dicurahkan, adalah etika kerja, kehadiran dan motivasi karyawan
kepada perusahaan.
3. Dukungan organisasional, perusahaan menyediakan fasilitas bagi karyawan
meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan, teknologi dan manajemen.
Menurut T.R. Mitchell menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu:
1. “Quality and quantity of work” adalah sejauh mana karyawan dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai
standar yang berlaku di perusahaan tersebut.
2. “Promtness” adalah tingkat kemampuan karyawan dalam mematuhi seluruh
aturan-aturan yang berlaku di perusahaan baik jam kerja, pakaian kerja, dan
aturan-aturan lain.
3. “Capability” adalah sejauh mana tingkat tanggung jawab karyawan dalam
melaksanakan seluruh pekerjaan yang menjadi tugasnya.
4. “Communication” kemampuan karyawan dalam hal berkomunikasi dan
bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait.
5. “Inisiative” adalah kemampuan seorang karyawan dalam berkreasi dan
berinovasi dalam mengembangkan prosedur-prosedur kerja serta
meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil kerja.
Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat di atas
kepentingan sendiri, suatu bentuk pelayanan/asuhan yang bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan berpegang pada standar pelayanan/asuhan keperawatan serta
menggunakan kode etik keperawatn sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan.
2.2 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif Metode yang digunakan adalah
survey, dengan unit analisis adalah individu, yaitu para perawat Rumah Sakit
Jakarta. Dalam penentuan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel acak
sederhana (probability sample random sampling) dengan populasi 148 orang
perawat Rumah Sakit Jakarta, diperoleh sampel sebanyak 60 responden. Metode
analisis mengunakan SPSS v.16 (statistical product and service solution) dengan
analisis regresi sederhana (Tujuan Penelitian 1&2) dan regresi berganda (Tujuan 3)
Hipotesis
Tujuan 1 :
Ho : Pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat Rumah
Sakit Jakarta
Ha : Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit
Jakarta
Tujuan 2 :
Ho : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat Rumah
Sakit Jakarta
Ha : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit
Jakarta
Tujuan 3 :
Ho : Pelatihan dan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
perawat Rumah Sakit Jakarta
Ha : Pelatihan dan Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat
Rumah Sakit Jakarta
Perumusan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, sehingga tingkat
presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05.
• [0,05≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
• [0,05≥sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3. Pembahasan
Analisis Regresi Sederhana Pengaruh Pelatihan (X1) terhadap Kinerja Perawat (Y)
Rumah Sakit Jakarta
Sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan yaitu pelatihan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat.
Variabel kinerja perawat (Y) dipengaruhi oleh variabel pelatihan (X1) sebesar 34,1% dan
sisanya sebanyak 65,9% dipengaruhi oleh variabel lain.
Analisis Regresi Sederhana Pengaruh Motivasi (X2) terhadap Kinerja Perawat (Y)
Rumah Sakit Jakarta
Sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan yaitu motivasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat.
Variabel kinerja perawat (Y) dipengaruhi oleh variabel motivasi (X2) sebesar 36,6% dan
sisanya sebanyak 63,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
Analisis Regresi Sederhana Pengaruh Pelatihan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap
Kinerja Perawat (Y) Rumah Sakit Jakarta
Sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan yaitu pelatihan dan
motivasi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja perawat.
Variabel kinerja perawat (Y) dipengaruhi oleh variabel pelatihan (X1) dan variabel
motivasi (X2) sebesar 49,2% dan sisanya sebanyak 50,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dari hasil olahan kuesioner diketahui bahwa
masih terdapat beberapa faktor yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam
pelaksanaan pelatihan yaitu mengenai keahlian instruktur dalam menyampaikan materi
dan berinteraksi dengan peserta, kelengkapan materi pelatihan, dan pengadaan
lingkungan yang menunjang seperti tempat pelatihan yang nyaman dan fasilitas yang
memadai. Sedangkan faktor motivasi yang masih perlu ditingkatkan adalah faktor
motivasi hygiene (ekstrinsik) mengenai pemberian gaji sesuai dengan usaha yang
dilakukan, penyediaan fasilitas yang memadai untuk menunjang aktivitas kerja para
perawat, serta kebijakan perusahaan masih perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan
kinerja perawat.
4. Simpulan 1. Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit
Jakarta, yaitu sebesar 34,1%. Hal ini menunjukkan bahwa jika pelatihan yang diterima
para perawat Rumah Sakit Jakarta semakin baik, maka kinerja perawat juga akan
meningkat.
2. Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit
Jakarta, yaitu sebesar 36,6% . Hal ini menunjukkan bahwa jika motivasi yang diterima
para perawat Rumah Sakit Jakarta semakin tinggi, maka kinerja perawat juga akan
meningkat.
3. Pelatihan dan Motivasi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja perawat Rumah Sakit Jakarta, yaitu sebesar 49,2%. Artinya, jika faktor-faktor
pelatihan dan motivasi secara bersamaan berjalan dengan baik, maka akan
meningkatkan kinerja perawat Rumah Sakit Jakarta.
Daftar Pustaka
[1] Chourmain, Imam (2008). Acuan Normatif Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis,
dan Disertasi. http://sdoriza.wordpress.com/2010/04/02/definisi-konseptual-variabel-
definisi-operasional-variabel/.
[2] Cushway (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Elex Media Komputindo.
[3] Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi, kepemimpinan,dan efektivitas kelompok. Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta.
[4] Dessler, Gary. (2003). Human resource management. Upper Saddle, New Jersey :
Publisher Prentice Hall, Inc.
[5] Jeremy. (2008). Analisis pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan
pada PT.Inalum. Jakarta : Universitas Bina Nusantara
[6] Kusnanto. Editor Ester, Monica (2004). Pengantar profesi dan praktik keperawatan
profesional. Jakarta : Penerbit EGC.
[7] Marnis. (2006). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan
Rumah Sakit Prof.Dr. Tabrani Pekanbaru. Jurnal Tepak Manajerial Magister
Manajemen UNRI, 4(4) : 40-55.
[8] Mathis, R. L., Jackson, J. H. Alih bahasa oleh Angelica, Diana (2006). Human resource
management. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
[9] Mondy, R.W. (2008). Manajemen sumber daya manusia. Edisi 10. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
[10] Musafir.(2009). Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pelabuhan
Indonesia IV Gorontalo. Jurnal Ichsan Gorontalo. 4(2) : 2371-2385.
[11] Nawab,S., Bhatti,K.K., Shafi K. (2011) Effect of Motivation on Employees Performance.
Interdisiplinary Journal of Contemporary Research in Business,3(3): 1209-1216.
[12] Rivai, Veithza.l (2004). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari teori
ke ppraktek. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
[13] Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2003). Perilaku organisasi. Edisi 9. Jakarta : Penerbit PT
INDEX Kelompok GRAMEDIA.
[14] Robbins, S. P. & Coulter, Mary. Alih bahasa Sabran, Bob & Putera, D.B. (2010).
Manajemen. Edisi 10, Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.
[15] Robbins, S. P. & Coulter, Mary. Alih bahasa Sabran, Bob & Putera, D.B. (2010).
Manajemen. Edisi 10, Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
[16] Sastradipoera, Komaruddin. (2006). Pengembangan dan pelatihan : suatu pendekatan
sumber daya manusia. Bandung : Penerbit Kappa Sigma.
[17] Schuler, R.S. & Jackson, S.E. (2006). Human resource management, international
perspective, Mason: Publisher Thomson South-Western.
[18] Sekaran, Uma. Alih Bahasa Yon, K. M.( 2006 ). Metode penelitian untuk bisnis. Edisi 4,
Jilid 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
[19] Suroso, Agus & Hadi, Kardjono.(2008). Pengaruh pelatihan, penilaian kinerja,
pengembangan karir dan kepemimpinan terhadap kinerja PT. Pertamina (Persero) UP IV
Cilacap. Eksekutif, 5(3) : 493-503.
[20] Timpe, A.D.(2002). Seri manajemen sumber daya manusia memotivasi pegawai. Jakarta
: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
[21] Umar, Husein. ( 2005 ). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
[22] Winardi, J. (2004). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Edisi 1. Jakarta :
Penerbit PT RajaGrafindo Persada.
[23] Yuliati, Nuriah. (2008). Pengaruh pelatihan kerja, keselamatan kerja dan upah terhadap
motivasi kerja karyawan bagian produksi di PG. Baru Sidoarjo. Eksekutif, 5(3) :675-683
ANALYSIS OF IMPACT OF TRAINING PROGRAM AND MOTIVATION ON NURSE WORK PERFORMANCE IN
JAKARTA HOSPITAL
Neneng Nabilah
BINUS University, Jakarta,DKI Jakarta, Indonesia, 11530
Abstract
Jakarta Hospital is one private hospital located in the modern business and strategic-General
Road. Sudirman Jakarta. In the face of competition of the business needed a good performance
for the nurse to increase the competitiveness of enterprises. The purpose of this study was to
analyze the influence of training and motivation on the performance of hospital nurses in Jakarta
Hospital. This study uses simple regression analysis method and multiple regression. Data
obtained from questionnaires distributed to the nurses in Hospital Jakarta. The results have
shown that training has a strong and significant effect on the performance of nurses by 34.1%.
Motivation also has a strong and significant effect of 36.6%. Simultaneous training and
motivation have strong relation and significant effect on the performance of nurses in Jakarta
Hospital by 49.2%.
Keywords: Training, Motivation, Performance Nurses.
1. Introduction
Hospital industry in Indonesia has undergone significant development recent years,
currently numbers approximately reaching 1300 to 1700 hospitals. This makes the
competition among hospitals is increasing. Therefore, each hospital needs to improve its
quality to compete with its competitors.
In a journal written Marnis, Master of Management UNRI, 2006, presented some of the
factors that affect the quality of hospitals, among others : the quality of human resources,
technology used, the drugs used, discipline and high work motivation and level of training of
hospital staff .
The nurse is one of human resources plays an important role for a hospital. Thus, the
performance of nurses should be the focus of attention of the hospital. Hospital maintain its
presence in Jakarta is facing challenges from the outside such as competition in the industry
and the challenges of the Jakarta Hospitals often have problems relating to the condition of
the human resources they have. Jakarta Hospital nurses face new difficulties which still has
some work experience should be given training to be able to produce good performance. In
addition to the purposes of conducting training for the nurses, the nurses lack of morale due
to the salary received in accordance with the perceived effort yet been made.
Many ways that can be done by the company to be able to improve the quality of human
resources employed. One effort to do is to do the training (training). According to Mathis &
Jackson (2006: 301-302) training helps organizational competitiveness by helping the
retention of employees. In addition, training can be an effort to improve the performance that
can support business objectives. Furthermore, Jakarta Hospitals need to improve the
motivation of the nurse with respect to factors intrinsic and extrinsic motivation. Can be said
that motivation is basically a boost to the spirit of a person, so the higher a person's
motivation then the higher the morale of the person. According F.C. Herzberg's Two Factor
theory of motivation, motivational factors are the things that drive achievement is intrinsic,
which means it comes in a person, such as achievement, recognition, and the work itself.
While the hygiene or maintenance factors are factors that are extrinsic meaning comes from
outside ourselves that helped determine the behavior of people in one's life, such as salaries,
benefits, working conditions, and company policies.
If the implementation of training and motivation does not run properly then Jakarta
Hospital will be difficult to be able to survive and win the competition in providing
outstanding service to patients. Plurality of consumers is like a double edged sword with its
multiplier effect. If the service that they feel positive, then the potential for high words of
mouth, and vice versa. This is certainly one important issue that needs to be taken to ensure
that these conditions are not exploited by competitors Hospital Jakarta.
Research objectives
1) To determine the affect of training on the performance of nurses in Jakarta Hospital.
2) To determine the affect of motivation on the performance of nurses in Jakarta Hospital.
3) To determine the affect of training and motivation on the performance of nurses in Jakarta
Hospital.
2. General Guidelines
The scope of this study includes the analysis of influence of training and motivation of the
performance of Hospital Nurses in Jakarta. The discussions are described as follows:
• Training
• Motivation
• Nurse Performance
Research carried out is a kind of associative studies using survey methods with the unit of
individual analysis is nurses in Jakarta Hospital. Sampling techniques is random sampling.
The tools analysis are SPSS. 16 with simple and multiple Linear regression.
2.1 Platform for Theory
Training
Mathis & Jackson (2006) stated the training is a process where people get the capability
to help achieve organizational’s goals.
Veithzal Rival (2004) stated sisitematis training is the process by changing employee
behavior to achieve organizational’s goals.
According Veithzal Rival (2004) in carrying out this training there are several factors: the
instructors, participants, materials, methods, training objectives, and supportive
environment.
Benefits of training by Veithzal Rivai (2004:231)
1) Benefits to employees:
Helping employees cope with stress, pressure, frustration, and conflict
Increase job satisfaction and recognition
Helps to eliminate the fear of a new task
Training
Motivation
Nurse Performance
Assist employees in making decisions and solving problems more effectively
Helps to encourage and achieve self-development and self-confidence
2) Benefits for companies
Helping to prepare and implement company’s policies
Creating a favorable climate for growth
Helps to handle conflict, so avoid the stress and work pressure
Improving human moral
Improving the working knowledge and expertise at all levels of the company
Aim to improve profitability or more positive attitudes towards profit
orientation.
Dessler (2003:217) said the training process consists of five steps:
1) Step of needs analysis
2) Steps of design instruction
3) Step of validation
4) Step of implementation program
5) Step of evaluation
Motivation
Robbins & Coulter (2010:109) Motivation refers to the process by which the business
person is energized, directed, and continuing towards achievement of a goal.
1. Theory of motivation developed by Abraham H. Maslow (Theory of Needs)
1) fisological needs, such as: food, drink, and shelter.
2) safety needs, protection from physical harm and emotional, as well as the
assurance that the physical needs will continue to be met
3) social needs, such as: affection, sense of belonging, acceptance, friendship
4) esteem needs, such as status, recognition, and attention
5) self-actualization needs, the need for growth, achievement potential, self-
fulfillment, the drive to be able to become what they want
2. David McClelland theory (Theory of Achievement Requirements)
1) The need for achievement, which is the driving force to succeed and excel in
relation to a set of standards.
2) The need for power, which is the need to make others behave in a way where they
will not be otherwise.
3) The need for affiliation, which is the desire for close personal relationships and
close.
3. Herzberg Theory (Two Factor Theory)
Psychologists and management consultants Frederick Herzberg developed a two-factor
theory of motivation satisfaction. Two-factor motivation of the view that job
satisfaction comes from the existence of intrinsic motivators and that job
dissatisfaction comes from the absence of extrinsic factors.
Whereas the factor intinsik factors include:
• achievement
• recognition
• responsibility
• progress
• the job itself
• the possibility of developing
Whereas extrinsic factors include:
• wages
• job security
• working conditions
• status
• company policy
• quality of supervision
• the quality of interpersonal relationships among co-workers, superiors and
subordinates.
Performance
According to Mathis & Jackson, (2006) performance is essentially what is done or not
done employees. Employee's performance is affecting how much they contribute to the
organization. Performance improvement of individuals and groups become the spotlight
in an effort to improve organizational performance.
Basically performance is achieved by one's achievements in carrying out their duties or
work in accordance with the standards and criteria established for the job.
Factors that Affect Employee Performance
According to Robert L. Mathis and John H. Jackson (2006) there are three main factors
that affect the performance of employees, namely:
1. Indivual capabilities, including talents, interests and personality factors. Skill level, the
raw material of one's own employees in the form of knowledge, understanding, skills,
interpersonal skills, and technical skills.
2. Effort expended, the work ethic, attendance and motivation of employees to the
company.
3. Organizational support, the company provides facilities for employees including
training and development, equipment, technology and management.
According T.R. Mitchell stated that the performance includes several aspects, namely:
1. "Quality and quantity of work" is the extent to which employees can complete a job
both in quality and quantity standards prevailing in the company.
2. "Promtness" is the level of the employee's ability to comply with all applicable rules in
the company included working hours, work clothes, and other rules.
3. "Capability" is the extent to which the employee's responsibility in carrying out all
work that was his job.
4. "Communication" in terms of the employee's ability to communicate and cooperate
with related parties.
5. "Initiative" is the ability of an employee in a creative and innovative in developing
working procedures and improve the quantity and quality of the work.
Nursing
Nursing is a profession devoted to man and humanity, put the interests of public health
above his own interests, a form of service / care that is humanistic, holistic approach,
implemented based on the knowledge and tips adhered to the standards of nursing care /
nursing care and code of conduct keperawatn as the main demands in carrying out the
service / nursing care.
2.2 Research Methods
This type of study is associative method used is survey, the unit of analysis is the
individual, namely the Jakarta hospital nurses. In determining the sample using
probability sample random sampling with a population of 148 nurses in Jakarta Hospital,
obtained a sample of 60 respondents. The method of analysis using SPSS v.16 (statistical
product and service solution) with a simple regression analysis (Research Objectives 1 &
2) and regression (Objective 3).
Hypothesis
Objective 1:
Ho:The training did not significantly affect on the performance of nurses Jakarta Hospital
Ha: Training significantly influence on the performance of nurses Jakarta Hospital
Objective 2:
Ho: The motivation not significantly affect on the performance of nurses Jakarta Hospital
Ha: motivation significantly affect on the performance of nurses Jakarta Hospital
Objective 3:
Ho: Training and Motivation no significant affect on the performance of nurses Jakarta
Hospital
Ha: Training and Motivasi significantly affect on the performance of nurses Jakarta
Hospital
Formulation of hypothesis testing using the 95% confidence level, so that the level of
precision or imprecision of boundaries (α) = 5% = 0.05.
• [0.05 ≤ sig] then Ho Ha is received and rejected, that is not significant.
• [sig ≥ 0.05], then Ho is rejected and Ha accepted, that is significant.
3. Discussion
1) Simple Regression Analysis of Effect of Training (X1) to the Nurse Performance
(Y) Hospital Jakarta
Sig = 0.000 is smaller than the probability value of 0.05 or 0.05> 0.000, then Ho is
rejected and Ha accepted it means of regression coefficients is significant that the
training significantly influence the performance of nurses.
Nurse performance variables (Y) is affected by the training variable (X1) of 34.1%
and the remaining 65.9% influenced by other variables.
2) Simple Regression Analysis of Effect of Motivation (X2) to the Nurse
Performance (Y) Hospital Jakarta
Sig = 0.000 is smaller than the probability value of 0.05 or 0.05> 0.000, then Ho is
rejected and Ha accepted it means the regression coefficient is significant motivation
significantly influence the performance of nurses.
Nurse performance variables (Y) is influenced by motivational variable (X2) of
36.6% and the remaining 63.4% influenced by other variables.
3) Simple Regression Analysis of Effect of Training (X1) and motivation (X2) to
the Nurse Performance (Y) Hospital Jakarta
Sig = 0.000 is smaller than the probability value of 0.05 or 0.05>0.000,then Ho is
rejected and Ha accepted meaning of the regression coefficients are significant,
training and motivation simultaneously and significantly affect the performance of
nurses.
Nurse performance variable (Y) is affected by the training variables (X1) and
motivational variable (X2) of 49.2% and the remaining 50.8% influenced by other
variables.
Based on research conducted from the processed questionnaires in mind that there
are several factors that need to be improved and enhanced in the implementation of
skills training is an instructor in presenting material and interacting with participants,
the completeness of training materials, and provision of a supportive environment
such as a convenient training ground and facilities adequate. While the motivational
factors that still need to be improved is the motivation hygiene factors (extrinsic) on
wages in accordance with the work done, the provision of adequate facilities to
support the work activities of nurses, as well as company policies still need to be
considered in efforts to improve the performance of nurses.
4. Conclusion
1. Training has a significant influence on the performance of nurses in Jakarta Hospital,
amounting to 34.1%. This suggests that if the training received by nurses Jakarta Hospital
the better, then the nurse performance will also increase.
2. Motivation has a significant influence on the performance of nurses in Jakarta Hospital,
amounting to 36.6%. This suggests that if the motivation of the nurses who received the
better, the performance nurse will also increase.
3. Training and motivation simultaneously had a significant influence on the performance of
nurses in Jakarta Hospital, amounting to 49.2%. That is, if these factors simultaneously
training and motivation goes well, it will improve the performance of nurses Jakarta
Hospital.
References
[1] Chourmain, Imam (2008). Normative Research For Writing Theses, and Dissertations.
http://sdoriza.wordpress.com/2010/04/02/definisi-konseptual-variabel-definisi-operasional
variabel/.
[2] Cushway (2002). Human resource management. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[3] Danim, Sudarwan. (2004). Motivation, leadership, and effectiveness of the group. Jakarta:
Rineka Notices.
[4] Dessler, Gary. (2003). Human resource management. Upper Saddle, New Jersey: Prentice
Hall Publishers, Inc..
[5] Jeremy. (2008). Analysis of the influence of training and motivation of the employee's
performance on PT.Inalum. Jakarta: Bina Nusantara University
[6] Kusnanto. Editor Esther, Monica (2004). Introduction to the profession and practice of
professional nursing. Jakarta: EGC.
[7] Marnis. (2006). Analysis of the factors that affect employee motivation Hospital Prof.Dr.
Tabrani Pekanbaru. Journal of Managerial slap UNRI Master of Management, 4 (4): 40-55.
[8] Mathis, R. L., Jackson, J. H. Translation by Angelica, Diana (2006). Human resource
management. 10th Edition. Jakarta: Salemba Empat.
[9] Mondy, R.W. (2008). Human resource management. 10th Edition. Jakarta: Erlangga
Publisher.
[10] Musafir. (2009). Effect of training and motivation on the performance of the port employees
Gorontalo Indonesia IV. Ichsan Journal of Gorontalo. 4 (2): 2371-2385.
[11] Nawab, S., Bhatti, K.K., Shafi K. (2011) Effect of Motivation on Performance Employees.
Interdisiplinary Journal of Contemporary Research in Business, 3 (3): 1209-1216.
[12] Rivai, Veithzal (2004). Human resource management for the company from theory to
practice. Jakarta: Raja Grafindo Persada Publisher.
[13] Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2003). Organizational behavior. 9th Edition . Jakarta:
INDEX Kelompok GRAMEDIA Publisher.
[14] Robbins, S. P. & Coulter, Mary. Sabran interpreter, Bob & Son, D.B. (2010). Management.
10th Edition , Volume 1&2. Jakarta: Erlangga Publisher.
[15] Sastradipoera, Komaruddin. (2006). Development and training: an approach to human
resources. Jakarta: Kappa Sigma Publisher.
[16] Schuler, R.S. & Jackson, S.E. (2006). Human resource management, international
perspective, Mason: Thomson South-Western Publishers.
[17] Sekaran, Uma. Interpreting Yon, K. M. (2006). Research methods for business. 4th
Edition, Volume 2. Jakaarta: Salemba Empat Publisher.
[18] Suroso, Agus & Hadi, Kardjono. (2008). The influence of training, performance appraisal,
career development and leadership on the performance of PT. Pertamina (Persero) UP
Cilacap. Executive, 5 (3): 493-503.
[19] Timpe, A.D. (2002). Series of human resource management to motivate employees. Jakarta
: PT. Elex Media Komputindo Publisher.
[20] Omar, Hussein. (2005). Marketing Research and Consumer Behaviour. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama Publisher.
[21] Winardi, J. (2004). Motivation and motivating in management. 1 Edition. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada Publisher.
[22] Yuliati, Nuriah. (2008). The effect of job training, job safety and wages on employee
motivation in the production of PG. New Sidoarjo. Executive, 5 (3) :675-683