analisis pengaruh lokasi dan pelayanan pegadaian …

19
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016 61 ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN SYARIAH TERHADAP MINAT NASABAH PADA PT. PEGADAIAN SYARIAH (PERSERO) CABANG CIKARANG Oleh: Muntasir Komputerisasi Akuntansi, Politeknik LP3I Jakarta Gedung sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021 31904598 Fax. 021 31904599 Email :[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana pengaruh lokasi terhadap minat nasabah, 2) mengetahui pengaruh pelayanan pegadaian syariah terhadap minat nasabah, 3) mengetahui cara pegadaian syariah dalam memperkenalkan produknya kepada nasabah.Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Cikarang dan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Pegadaian Syariah (Persero) Cabang Cikarang, dan data penelitian ini berupa data primer yang bersumber dari kuisioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi pegadaian memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan jasa pegadaian syariah, penanganan keluhan yang ditangani oleh pegawai pegadaian syariah sangat baik menurut nasabah., Kata Kunci: lokasi, pelayanan, minat nasabah PENDAHULUAN Pegadaian syariah Cikarang Bekasi berdiri pada tanggal 9 Juni 2010 Keberadaan pegadaian syariah Cikarang merupakan tempat pegadaian yang strategis, mudah dijangkau karena alat trasnpormasi mudah ditemui, dan letaknya yang berada di jalan Niaga Raya yang merupakan pusat keramaian kota dan sebagai penghubung jalan ke Bekasi dan Jakarta. Pegadaian syariah Cikarang sangat dikenal masyarakat luas. Pegadaian memiliki ahli taksir yang dengan cepat menaksir beberapa nilai riil barang jaminin tersebut. Biasanya nilai taksiran lebih rendah dari nilai pasar hal ini dimaksudkan bila terjadi kemacetan terhadap pembayaran pinjaman maka dengan mudah pihak pegadaian melelang jaminan yang diberikan nasabah di bawah harga pasar. Di samping itu, pegadaian juga memiliki timbangan, serta alat ukur tertentu, misalnya untuk mengukur karat emas atau gram emas. Tujuan akhir dari taksiran itu lah untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang dapat diberikan. Besarnya pinjaman yang di peroleh dari 80%-90% dari nilai taksiran. Semakin besar nilai taksiran maka semakin besar pula pinjaman yang diperoleh. Selain lokasi dan peayanannya juga sangat dominan dalam menentukan minat nasabah dalam menggadaikan barangnya, dari sini penulis ingin mengangkat tentang pengaruh lokasi dan pelayanan pegadaian syariah da n diberi judul

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

61

ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN

SYARIAH TERHADAP MINAT NASABAH

PADA PT. PEGADAIAN SYARIAH (PERSERO)

CABANG CIKARANG

Oleh:

Muntasir

Komputerisasi Akuntansi, Politeknik LP3I Jakarta

Gedung sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450

Telp. 021 – 31904598 Fax. 021 – 31904599

Email :[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana pengaruh lokasi terhadap minat

nasabah, 2) mengetahui pengaruh pelayanan pegadaian syariah terhadap minat nasabah,

3) mengetahui cara pegadaian syariah dalam memperkenalkan produknya kepada

nasabah.Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pegadaian Syariah (Persero) Cabang

Cikarang dan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.

Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Pegadaian Syariah (Persero) Cabang

Cikarang, dan data penelitian ini berupa data primer yang bersumber dari kuisioner.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi pegadaian memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan jasa pegadaian

syariah, penanganan keluhan yang ditangani oleh pegawai pegadaian syariah sangat baik

menurut nasabah.,

Kata Kunci: lokasi, pelayanan, minat nasabah

PENDAHULUAN

Pegadaian syariah Cikarang Bekasi

berdiri pada tanggal 9 Juni 2010

Keberadaan pegadaian syariah Cikarang

merupakan tempat pegadaian yang

strategis, mudah dijangkau karena alat

trasnpormasi mudah ditemui, dan

letaknya yang berada di jalan Niaga Raya

yang merupakan pusat keramaian kota

dan sebagai penghubung jalan ke Bekasi

dan Jakarta. Pegadaian syariah Cikarang

sangat dikenal masyarakat luas.

Pegadaian memiliki ahli taksir yang

dengan cepat menaksir beberapa nilai riil

barang jaminin tersebut. Biasanya nilai

taksiran lebih rendah dari nilai pasar hal

ini dimaksudkan bila terjadi kemacetan

terhadap pembayaran pinjaman maka

dengan mudah pihak pegadaian melelang

jaminan yang diberikan nasabah di

bawah harga pasar.

Di samping itu, pegadaian juga

memiliki timbangan, serta alat ukur

tertentu, misalnya untuk mengukur karat

emas atau gram emas. Tujuan akhir dari

taksiran itu lah untuk menentukan

besarnya jumlah pinjaman yang dapat

diberikan. Besarnya pinjaman yang di

peroleh dari 80%-90% dari nilai

taksiran. Semakin besar nilai taksiran

maka semakin besar pula pinjaman

yang diperoleh.

Selain lokasi dan

peayanannya juga sangat dominan

dalam menentukan minat nasabah

dalam menggadaikan barangnya, dari

sini penulis ingin mengangkat tentang

pengaruh lokasi dan pelayanan

pegadaian syariah da n diberi judul

Page 2: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

62

“Analisis pengaruh Lokasi dan

Pelayanan Pegadaian Syariah Terhadap

Minat Nasabah Pada PT. Pegadaian

Syariah (Persero) Cabang Cikarang”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasikan masalah pada :

1. Bagaimana pengaruh lokasi

terhadap minat nasabah?

2. Bagaimana pengaruh pelayanan

pegadaian syariah terhadap minat

nasabah?

3. Bagaimana cara pegadaian syariah

dalam memperkenalkan produknya

kepada nasabah?

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, dibutuhkan

data-data yang berhubungan dengan

kajian peneliti, yaitu bersumber dari :

1. Studi Lapangan, yaitu penelitian

dengan cara melakukan kunjungan

dan peninjauan langsung ke

pegadaian syariah Cikarang yang

menjadi objek kajian. Teknik

pengumpulan datanya, yaitu

wawancara dan pengumpulan data

melalui kuisioner.

2. Studi Pustaka, yaitu pengumpulan

data-data dengan cara mempelajari

berbagai bentuk bahan-bahan

tertulis seperti buku-buku

penunjang kajian, catatan-catatan,

maupun referensi lain yang bersifat

tertulis.

LANDASAN TEORI

Pengertian Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi usaha menurut

Manulang (1991:41) adalah lingkungan

masyarkat, kedekatan dengan

pasar/konsumen dan tenaga kerja.

Menurut Tjiptono (2000:41), dalam

mendirikan perusahaan, pemilihan lokasi

sangat dipertimbangkan. Karena

pemilihan lokasi merupakan faktor

bersaing yang penting dalam usaha

menarik konsumen atau pelanggan.

Pertimbangan-pertimbangan yang cermat

dalam menentukan lokasi meliputi faktor-

faktor :

a. Akses, misalnya lokasi yang

dilalui atau mudah dijangkau

sarana transportasi umum.

b. Visibilitas, misalnya lokasi dapat

dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

c. Lalu lintas (traffic) di mana ada 2

hal yang perlu dipertimbangkan,

yaitu:

1) Banyaknya orang yang lalu

lalang bisa memberi peluang

terjadinya impulse buying.

2) Kepadatan dan kemacetan lalu

lintas bisa pula menjadi

hambatan, misalnya terhadap

pelayanan kepolisian,

pemadam kebakaran, atau

ambulan.

d. Tempat parkir yang luas dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat

yang luas untuk perluasan usaha di

kemudian hari.

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar

yang mendukung jasa yang

ditawarkan. Misalnya warung

makan yang berdekatan dengan

daerah kost, asrama mahasiswa,

atau perkantoran.

g. Persaingan yaitu lokasi pesaing.

Misalnya dalam menentukan

lokasi wartel perlu

dipertimbangkan apakah di jalan

atau daerah yang sama, banyak pula

terdapat wartel lain atau tidak.

h. Peraturan pemerintah, misalnya

ketentuan yang melarang tempat

reparasi (bengkel) kendaraan

bermotor berdekatan dengan

pemukiman penduduk.

Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah sarana untuk

mengidentifikasi dan memenuhi

Page 3: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

63

superior need. Dengan kata lain layanan

konsumen dapat menjadi pusat

keuntungan perusahaan

Menurut Parasuraman dan kawan-

kawan (1988) di dalam salah studi

mengenai SERQUAL atau Dimensi

Kualitas Pelayanan mengidentifikasikan

lima faktor utama yang dipergunakan

konsumen dalam menilai atau

menentukan kualitas layanan. Kelima

faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a. Keandalan (reliability)

Yakni kemampuan perusahaan

untuk memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan

memuaskan.

b. Berwujud (tangible)

Yakni bukti fisik dari layanan, bisa

berupa fasilitas fisik, perlengkapan

dan peralatan yang dipergunakan

dan sarana komunikasi.

c. Daya Tanggap (responsibility)

Yakni keinginan untuk membantu

para konsumen dan memberikan

pelayanan dengan cepat, tepat dan

informasi yang jelas.

d. Jaminan (assurance)

Mencakup pengetahuan,

kemampuan, kesopanan dan sifat

dapat dipercaya, bebas dari resiko

bahaya dan keragu-raguan.

e. Empati (empathy)

Meliputi kemudahan dalam

melakukan hubungan komunikasi

yang baik, perhatian pribadi dan

memenuhi kebutuhan para

konsumen.

Pengertian Minat Nasabah

Minat nasabah adalah keinginan

nasabah dalam menggunakan jasa

pegadaian syariah , minat nasabah dalam

menggadaikan atau dalam menggunakan

jasa pegadaian syariah dapat di

kelompokkan dalam beberapa hal:

1. Mudah

Di mana prosedur yang diterapkan

pegadaian syariah dalam

pelaksanaanya sangat mudah yaitu

dengan hanya membawa harta

(emas, berlian) yang mau di

gadaikan dan tidak memerlukan

banyak persyaratan dalam

menggunakan jasa pegadaian

syariah.

2. Cepat

Hanya butuh waktu kurang lebih 15

menit dalam menggadaikan barang

(emas, berlian) dan nasabah akan

langsung mendapatkan uang yang

mana nasabah tersebut telah

menggadaiakan hartanya di

pegadaian syariah.

3. Dekat

Lokasi yang dekat dan mudah

dijangkau sangat mempengaruhi

nasabah dalam menentukan

pegadaian syariah yang akan di

datangi, semakin mudah dijangkau

dan dekat maka nasabah akan

memilih pegadaian tersebut.

4. Pelayanan

Pelayanan yang ramah serta prima

dalam melayani nasabah akan

memberikan nilai plus dalam

pandangan nasabah, serta nasabah

akan merasa nyaman dan akan

kembali untuk menggunakan jasa

pegadaian syariah.

5. Bebas Bunga

Dalam pegadaian syariah untuk

mengambil keuntungan tidak

mengenakan bunga melainkan

dengan biaya simpanan, dengan

bebas dari bunga maka nasabah

akan merasa lebih percaya dengan

pegadaian syariah.

Pengertian Gadai Syariah

Pengertian gadai yang ada dalam

syariah agak berbeda dengan pengertian

gadai yang ada dalam hukum positif.

Pengertian gadai dalam hukum positif

seperti yang tercantum dalam Burgerlijk

Wetbook (Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata) adalah suatu hal yang

diperoleh seseorang berpiutang atas

suatu barang bergerak, yang diserahkan

Page 4: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

64

kepadanya oleh seseorang yang

berhutang atau oleh orang lain atas

namanya dan yang memberikan

kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk

mengambil pelunasan dari barang

tersebut secara didahulukan dari pada

orang-orang yang berpiutang lainnya,

dengan pengecualian biaya untuk

melelang barang tersebut dan biaya-

biaya mana yang harus didahulukan

(Pasal 1150 KUH Perdata). Jadi

perbedaan pegadaian syariah dengan

hukum positif adalah dimana hukum

positif ialah mendahulukan orang yang

menggadaikan barangnya dibandingkan

dengan orang yang berpiutang lainnya.

Faktor Kepuasan Kerja

Penelitian Zainudin (2006) tentang

preferensi masyarakat terhadap gadai

syariah pada kantor cabang Pegadaian

Syariah Margonda Depok dengan hasil

penelitian bahwa faktor yang

mempengaruhi masyarakat menggunakan

jasa Pegadaian Syariah Margonda Depok

adalah faktor biaya murah, alasan agama

dan lokasi yang dekat dengan rumah

atau tempat usaha (lokasi kantor)

,sedangkan masyarakat yang tidak

memanfaatkan gadai syariah dengan

alasan tidak tahu prosedur, tidak

memunyai emas atau berlian (barang

jaminan).

Menurut penelitian In Endang

Mardiani (1994) di Perum Pegadaian

Jawa tengah yang mengkaji faktor

penentu perkembangan Pegadaian tahun

1988-1992, diperoleh hasil bahwa

nasabah merupakan faktor penentu yang

sangat dominan bagi perkembangan

Pegadaian.

Dalam penelitian Erlyana (2010) di

Bank Jabar Banten Syariah yang meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku nasabah dalam menggunakan

gadai emas pada Bank Jabar Banten

Syariah menunjukan bahwa faktor

dominan yang mempengaruhi perilaku

nasabah adalah tempat transaksi yang

nyaman (kantor layanan) dan nasabah

juga setuju faktor produk, harga,

promosi, religiusitas dan pelayanan juga

menjadi faktor yang mempengaruhi

nasabah melakukan transkasi di Bank

Jabar Syariah.

Dalam penelitian Purwanto (2012)

yang meneliti perbandingan sensitivitas

permintaan kredit gadai emas dengan

kredit gadai non emas terhadap

pergerakan variable makro ekonomi

mengungkapkan bahwa harga emas,

tahun krisis berpengaruh secara

signifikan dan positif terhadap

sensitivitas permintaan kredit emas,

sedangkan variable inflasi berpengaruh

negatif terhadap permintaan kredit emas

,sementara untuk suku bunga dan

pertumbuhan ekonomi pengaruhnya

tidak bisa dijelaskan karena tidak sejalan

dengan hipotesis. Untuk permintaan

kredit non emas, ditemukan bahwa

pertumbuhan ekonomi, tahun krisis

berpengaruh positif, dan inflasi

berpengaruh negarif, sedangkan suku

bunga tidak bisa dijelaskan pengaruhnya

karena tidak sejalan dengan hipotesis.

PEMBAHASAN

Data yang digunakan adalah data

bersifat kuantitatif, yaitu data yang

berbentuk angka/data kualitatif yang

diangkakan (skoring), dengan jenis data

“Kontinum” yaitu data yang bervariasi

menurut tingkatan yang diperoleh dari

hasil pengukuran data “Ratio” yaitu data

yang jaraknya sama dan memiliki nilai

nol mutlak. Sedangkan untuk Teknik

pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan

Non Probability Sampling, yaitu

mengambil sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Metode Non

Probability Sampling yang digunakan

adalah Purposive Sampling dengan

Page 5: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

65

memilih responden dengan pertimbangan

tertentu yaitu:

1. Jumlah kedatangan nasabah

minimal 2 kali datang, dengan

harapan nasabah yang telah

datang lebih dari satu kali dapat

lebih mengetahui standar

pelayanan yang ada di Pegadaian

Syariah Cabang Cikarang.

2. Usia nasabah di atas 17 tahun,

karena dianggap sudah dapat

melakukan transaksi.

Populasi dari penelitian ini adalah

Nasabah PT. Pegadaian Syariah

(Persero) Cabang Cikarang. Yang

berjumlah 2054 orang. Sampel penelitian

adalah sebagian dari populasi yang

diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakili seluruh populasi yaitu 100

responden.

Penelitian ini menggunakan skala Likert

yaitu menghadapkan responden pada

pertanyaan menyangkut tanggapan

konsumen mengenai Kualitas Pelayanan,

Fasilitas dan nilai pelanggan yang dapat

dilihat pengaruhnya terhadap Kepuasan

nasabah. Instrumen pertanyaan ini akan

menghasilkan total skor bagi tiap-tiap

anggota sampel yang diwakili oleh setiap

nilai skor seperti yang tercantum pada

tabel skala likert di bawah ini :

Skala Likert

Sebelum mengolah data dengan

menggunakan rumus regresi, maka ada

beberapa langkah yang harus dilakukan:

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan

cara melihat korelasi skor butir

pertanyaan dengan total skor variabel.

Untuk membantu pengujian

validitas, maka prosedur

pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis

operasional, yaitu Ho dan Ha

Ho : Instrumen penelitian tidak

valid

Ha : Instrumen penelitian valid

b) Syarat minimum untuk dianggap

suatu butir instrumen valid adalah

indeks validitasnya > 0,3. Dengan

demikian, jika korelasi antara

butir dengan skor total kurang

dari 0,3 maka butir instrumen

tersebut tidak valid. Semakin

tinggi korelasi itu mendekati

angka satu (1,00) maka semakin

baik pula konsistensinya atau

validitasnya

c) Menentukan pendekatan (alat)

statistik yang digunakan dengan

kriteria pengujian:

Jika r hitung > r tabel maka Ho

ditolak

Jika r hitung < r tabel maka Ha

ditolak

d) Melakukan perhitungan sesuai

dengan pendekatan (alat)

statistika menggunakan program

komputer SPSS

e) Mengambil kesimpulan

b. Uji Realibilitas

Untuk membantu pengujian

reliabilitas, maka prosedur

pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis

operasional, yaitu Ho dan Ha

Ho : Instrumen penelitian tidak

reliabel

Ha : Instrumen penelitian reliabel

b) Metode alpha cronbach, batasan

reliabilitas sebenarnya sudah

ditentukan Batasan tersebut

adalah:

1. Koefisien alpha berada di atas

angka 0,8 baik

2. Koefisien alpha berada di 0,7

dapat diterima

3. Koefisien alpha berada di

bawah 0,6 kurang baik/tidak

Page 6: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

66

reliable1

c) Menentukan pendekatan (alat)

statistik yang digunakan dengan

kriteria pengujian:

1. Jika r Alpha > r tabel maka

Ho ditolak

2. Jika r Alpha < r tabel maka

Ho diterima

d) Melakukan perhitungan sesuai

dengan pendekatan (alat)

statistika menggunakan program

komputer SPSS

e) Mengambil kesimpulan

Tabel 3.2

c. Uji asumsi klasik regresi linier

berganda 1. Uji Multikolonearitas

Uji multikoleniaritas digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik

multikoleniaritas, yaitu adanya

hubungan linear antara variable

independent dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi

dalam model regresi adalah tidak

adanya multikoleniaritas. Ada

beberapa metode pengujian yang

bisa digunakan, diantaranya 1)

dengan melihat nilai inflation factor

(VIF) pada model regresi, 2)

dengan membandingkan nilai

koefesien determinasi individual (r)

dengan nilai determinasi secara

serentak (R), dan 3) dengan melihat

nilai eigenvalue dan condition index.

Pada pembahasan ini akan dilakukan

uji multikolinearitas dengan melihat

nilai inflation factor (VIF) pada

model regresi. Menurut Santoso

(2001), pada umumnya jika VIF

lebih besar dari 5, maka variable

tersebut mempunyai persoalan

multikolinearitas dengan variable

bebas lainnya.

Tabel 3.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Dari hasil di atas dapat diketahui

nilai variance inflation factor (VIF) kedua

variabel, yaitu pelatihan dan

pengembangan adalah 1.580 lebih kecil

dari 5. Disimpulkan bahwa antar

variabel independen tidak terjadi

multikolinearitas.

2. Heterokodastisitas

Heterokedastisitas menunjukan

bahwa variasi variabel tidak sama

untuk semua pengamatan. Pada

heterokedastisitas kesalahan yang

terjadi tidak random, tetapi

menunjukkan hubungan yang

sistematis sesuai dengan besarnya

satu atau lebih variabel.

Heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari

residual atau pengamatan ke

pengamatan lainnya, jika varian

residual dan satu pengamatan

kepengamatan lainnya tetap maka

Page 7: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

67

disebut homokedstisitas dan jika

berbeda disebut heterokedastisitas.

Model regrresi yang baik yang

homokedastisitas dan tidak terjadi

heterokedastisitas.

Gambar 3.1

Hasil output SPSS pada gambar

diatas menunjukan bahwa titik-titik data

menyebar di atas dan dibawah atau di

sekitar angka nol serta titik-titik data

tidak mengumpul hanya diatas atau di

bawah saja, penyebaran titik-titik data

tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian

menyempit dan melebar kembali dan

penyebaran titik-titik data sebaiknya

tidak berpola. Maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi linier berganda

bebas dari asumsi klasik

heterokedastisitas dan layak digunakan

dalam penelitian.

3. Uji Normalitas Data

Selain uji asumsi klasik

multikoleniaritas dan

heterokedastisitas uji asumsi klasik

yang lain adalah uji normalitas. Uji

normalitas adalah pengujian tentang

kenormalan distribusi data. Uji ini

merupakan pengujian yang paling

banyak dilakukan untuk analisis

statistic parametric. Penggunaan uji

normalitas karena pada analisis

statistic parametric, asumsi yang

harus dimiliki oleh data adalah bahwa

data tersebut terdistribusi secara

normal. Maksud data terdistribusi

secara normal adalah bahwa data akan

mengikuti bentuk distribusi normal.

Bahwa data memusat pada nilai rata-

rata median.

Untuk mengetahui bentuk distribusi

data kita bisa menggunakan grafik

distribusi.

Gambar 3.2

4. Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah

yang tidak memiliki masalah

autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi

maka persamaan tersebut menjadi

tidak baik atau tidak layak dipakai

prediksi. Masalah autokorelasi baru

timbul jika ada korelasi secara linear

antara kesalahan pengganggu periode t

(berada) dan kesalahan pengganggu

periode t-1 (sebelumnya). Salah satu

ukuran dalam menentukan ada tidaknya

masalah autokorelasi dengan uji

Durbin-Watson (DW), dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Terjadi autokorelasi positif jika

nilai DW di bawah -2 (DW <-2)

2) Tidak terjadi autokorelasi jika

nilai DW berada di antara -2 dan

+2 atau -2 < DW<+2.

3) Terjadi autokorelasi negative jika

nilai DW di atas +2 atau DW>

+2.

Page 8: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

68

Tabel 3.4

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), pelayanan pegadaian, lokasi

b Dependent Variable: minat nasabah

Dari hasil output di atas didapat

nilai DW yang dihasilkan dari model

regresi adalah 1.050 dan -2 < 1.050 <

+2. Maka, disimpulkan bahwa data di

atas tidak terjadi autokorelasi.

d. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini untuk mengetahui

arah hubungan antara variabel

indevenden apakah variabel

devenden apakah masing-masing

variabel indevenden berhubungan

positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel

devenden apabila nilai variabel

indevenden mengalami kenaikan

atau penurunan. Data yang biasa

digunakan biasanya berskala interval

atau rasio. Penulis menggunakan

bantuan SPSS 15.00 For Window.

Dengan menggunakan rumus sebagai

berikut

Y = a+ b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Dimana :

Y = Minat

a = Bilangan konstanta (intercept

Regresi)

b1x1 = Koefesien regresi X1 (Lokasi)

b2x2 = Koefesien regresi X2

(Pelayanan)

e = Standar error

1) Uji t (Uji Parsial)

Uji t dilaksanakan untuk melihat

signifikansi dari pengaruh

independent secara individu/parsial

terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel lain bersifat

konstan atau digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh yang signitas atas variabel X

dan variabel Y . Untuk menguji

koefesien hipotesis. Ho = 0. Untuk

itu langkah-langkah yang akan

digunakan untuk menguji hipotesa

tersebut dengan adalah sebagai

berikut. Menguji pengaruh masing-

masing variabel bebas terhadap

variabel terikat. Kriteria pengambilan

keputusan:

a) Dengan

membandingkan

nilai t hitung

dengan t table .

Jika t table < t hitung , maka Ho

diterima.

Jika t table > t hitung , maka Ho

ditolak

Dengan tingkat signifikansi 5% (=

5%) dan nilai df (degree of

freedom) n-k (50 - 5) = 45, maka

dapat diketahui nilai t table sebesar

64

b) Dengan menggunakan angka

signifikansi

Jika angka signifikansi > 0,05 ,

maka Ho diterima

Jika angka signifikansi < 0,05 ,

maka Ho ditolak.

2) Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat

pengaruh variabel-variabel

independent secara keseluruhan

terhadap variabel dependent. Untuk

menguji pengaruh secara keseluruhan

variabel bebas terhadap variabel

terikat, maka digunakan criteria

sebagai berikut:

(a) Pengujian F hitung dengan F

table.

Ho : B = 0

Page 9: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

69

Variabel-variabel bebas tidak

berpengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap

variabel terikatnya.

Ha : B = 0

Variabel-variabel bebas

punya pengaruh yang

signifikan secara bersama-

sama terhadap variabel

terikatnya.

(b) Dengan menggunakan angka

signifikansi.

Jika angka probabilitas > 0,05 ,

maka Ho diterima.

Jika angka probabilitas < 0,05 ,

maka Ho ditolak atau Ha

diterima.

Hasil Kuesioner

Lokasi

1. Lokasi Pegadaian Syariah Cikarang dari

tempat tinggal nasabah

Tabel 4.6

Memperhatikan pada tabel 4.6

tampak bahwa nasabah pegadaian syariah

menganggap lokasi pegadaian syariah

Cikarang sulit sebesar 1 responden (1%),

sedangkan 26 responden (26%)

menganggap lokasi pegadadaian syariah

Cikarang cukup mudah, 57 responden (57%)

mengatakan mudah dan 16 responden(16%)

lainnya mengatakan sangat mudah.

2. Lokasi Pegadaian dari jalan raya

Lokasi yang mudah dijangkau

dari jalan raya erat kaitannya dengan

lokasi pegadaian syariah. Mengenai

lokasi yang mudah dijangkau dari jalan

raya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Memperhatikan pada tabel 4.7

tampak bahwa nasabah pegadaian syariah

Cikarang mengatakan bahwa lokasi

pegadaian syariah Cikarang sulit

dijangkau dari jalan raya sebesar 6

responden (6%), sedangkan 25

responden (25%) menganggap lokasi

pegadaian syariah cukup mudah, 52

responden (52%) mengatakan mudah

dan 17 responden (17%)mengatakan

sangat mudah dijangkau dari jalan raya.

3. Lokasi pegadaian dari jalur transportasi

Lokasi pegadaian syariah Cikarang

yang strategis dilihat dari jalur

transportasi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8

Memperhatikan tabel 4.8 tampak

bahwa nasabah pegadaian syariah

menganggap bahwa lokasi pegadaian

syariah sulit dilihat jalur transportasi

sebesar 2 responden (2%), sedangkan 20

responden (20%) menganggap cukup

mudah, 55 responden (55%) mengatakan

mudah dan 23 responden(23%) lain

mengatakan sangat mudah dan strategis

dilihat dari jalur transportasi.

Page 10: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

70

4. Lokasi pegadaian dari jangkauan

angkutan umum

Lokasi pegadaian syariah mudah

dijangkau angkutan umum. Hal

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9

sebagai berikut.

Tabel 4.9

Berdasarkan pada tabel 4.9 tampak

bahwa responden pegadaian syariah

menganggap lokasi pegadaian syariah

sulit dijangkau dengan angkutan umum

sebesar 4 responden (4%), sedangkan 18

responden (18%) menyatakan cukup

mudah, 62 responden (62%) menyatakan

mudah dan 16 responden (16%)

menganggap bahwa lokasi pegadaian

syariah sangat mudah dijangkau

angkutan umum.

5. Jarak pemberhentian angkutan umum

dengan pegadaian syariah

Tabel 4.10

Berdasarkan tabel 4.10 tampak

responden pegadaian syariah yang

mengatakan jarak pemberhentian

angkutan umum dengan pegadaian

syariah sulit sebesar 3 responden (3%),

sedangkan 28 responden (28%)

mengatakan jarak pemberhentian

angkutan umum pegadaian syariah cukup

mudah, 51 responden (51%) menyatakan

mudah dan 18 responden menyatakan

sangat mudah.

6. Penggunaan angkutan umum

Tabel 4.11

Memperhatikan pada tabel 4.11

tampak bahwa tanggapan responden

tentang penggunaan angkutan umum 7

responden (7) menyatakan sulit, 21

responden (21%) menyatakan cukup

mudah, 55 responden (55) menyatakan

mudah dan 17 responden (17) menyatakan

sangat mudah.

2. Pelayanan

Untuk melihat kualitas

pelayanan Pegadaian Syariah Cabang

Cikarang maka ditampilkan hasil

kuesioner kualitas pelayanan untuk

melihat jawaban dari 100 responden

terhadap sembilan belas pertanyaan

kualitas pelayanan. Jawaban

permasing-masing pernyataan sebagai

berikut:

1) Interior dan penataan ruang

Tabel 4.12

Page 11: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

71

Dapat diketahui pada tabel 4.12

bahwa sebanyak 1 responden (1%)

menyatakan tidak setuju, 11 responden

(11%) menyatakan kurang setuju,

responden menyatakan bahwa hal ini

disebabkan karena kurangnya kerapihan.

Sedangkan 66 responden (66%)

menyatakan setuju, dan 22 responden

(22%) menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini.

2) Kebersihan

Tabel 4.13

Dapat diketahui pada gambar 4.13

bahwa sebanyak 4 responden (2%)

menyatakan tidak setuju, 38 responden

(38%) menyatakan kurang setuju,

menurut responden hal ini dilihat karena

tidak adanya petugas khusus yang

bertugas menjaga kebersihan. Sedangkan

49 responden (49%) menyatakan setuju

dan 9 responden (9%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

3) Suasana tempat

Tabel 4.14

Dapat diketahui pada tabel 4.14

bahwa sebanyak 9 responden (9%)

menyatakan tidak setuju, 30 responden

(30%) kurang setuju menurut responden

hal ini disebabkan karena kenyamanan

di ruangan terganggu manakala jumlah

nasabah yang datang cukup banyak

sedangkan pendingin ruangan kurang

dingin. Sedangkan 55 responden (55%)

menyatakan setuju dan 6 responden (6%)

menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini.

4) Lokasi parkir

Dapat diketahui pada gambar 4.15

bahwa sebanyak 6 responden (6%)

menyatakan tidak setuju, 31 responden

(31%)menyatakan kurang setuju

menurut nasabah hal ini dikarenakan

tidak adanya petugas khusus yang

menjaga dan memberikan karcis sebagai

jaminan keamanan. Sedangkan 51

responden (51%) menyatakan setuju dan

12 responden (12%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

5) Memberikan informasi dan

pelayanan yang dibutuhkan

Tabel 4.16

Dapat diketahui pada gambar 4.16

bahwa sebanyak 1 responden (1%)

menyatakan tidak setuju, 22 responden

(22%) menyatakan kurang setuju, 66

responden (66%) menyatakan setuju dan

11 responden (11%) menyatakan sangat

Page 12: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

72

setuju dengan pernyataan ini.

6) Pegawai mengetahui produk yang

ditawarkan

Tabel 4.17

Dapat diketahui pada tabel 4.17

bahwa sebanyak 1 responden (1%)

menyatakan tidak setuju, 23 responden

(23%) menyatakan kurang setuju, 51

responden (51%) menyatakan setuju dan

25 responden (25%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

7) Penyediaan layanan yang tepat

waktu

Tabel 4.18

Dapat diketahui pada gambar 4.18

bahwa sebanyak 3 responden (3%)

menyatakan sangat tidak setuju, 30

responden (30%) menyatakan kurang

setuju, menurut responden hal ini

disebabkan manakala jumlah nasabah

yang datang cukup banyak, sedangkan

jumlah pegawai yang melayani terbatas

Sedangkan 59 responden (59%)

menyatakan setuju dan 5 responden (5%)

menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini.

8) Kecepatan melayani

Tabel 4.19

Dapat diketahui pada gmbar 4.19

bahwa sebanyak 3 responden

(3%)menyatakan tidak setuju, 44

responden (44%) menyatakan kurang

setuju, 40 responden (40%) menyatakan

setuju dan 13 responden (13%)

menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini.

9) Responsif terhadap keinginan

nasabah

Tabel 4.20

10) Penyampaian informasi layanan

Tabel 4.21

Dapat diketahui pada gambar 4.21

bahwa sebanyak 3 responden (3%)

menyatakan tidak setuju, 32 responden

(32%) menyatakan kurang setuju, 47

responden (47%) menyatakan setuju dan

18 responden (18%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

Page 13: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

73

11) Kemampuan pegawai atas produk

Berikut ini adalah tabel kemampuan

atas produk:

Tabel 4.22

Dapat diketahui pada table 4.22

bahwa sebanyak 2 responden (2%)

menyatakan tidak setuju, 27 responden

(27%) menyatakan kurang setuju, 57

responden (57%) menyatakan setuju, dan

14 responden (14%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

12) Kerapihan dan kesopanan dalam

melayani Tabel 4.23

Dapat diketahui pada gambar 4.23

bahwa sebanyak 7 responden (7%)

menyatakan tidak setuju, 27 responden

(27%) menyatakan kurang setuju, 56

responden (56%) menyatakan setuju dan

10 responden (10%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

13) Keamanan saat bertransaksi

Tabel 4.24

Dapat diketahui pada tabel 4.24

bahwa sebanyak 4 responden (4%)

menyatakan tidak setuju, 23 responden

(23%) menyatakan kurang setuju 58

responden (58%) menyatakan setuju dan

15 responden (15%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

14) Kepercayaan nasabah

Tabel 4.25

Dapat diketahui pada gambar 4.25

bahwa sebanyak 3 responden (3%)

menyatakan tidak setuju, 23 responden

(23%) menyatakan kurang setuju, 58

responden (58%) menyatakan setuju dan

16 responden (16%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

15) Penanganan keluhan Tabel 4.26

Dapat diketahui pada table 4.26

bahwa sebanyak 9 responden (9%)

menyatakan kurang setuju, 80 responden

(80%) menyatakan setuju dan 11

responden (11%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

16) Menyambut kedatangan nasabah

Tabel 4.27

Dapat diketahui pada gambar 4.27

bahwa sebanyak 3 responden (3%)

menyatakan tidak setuju, 26 responden

(26%) menyatakan kurang setuju, 60

responden (60%) menyatakan setuju, 11

responden (11%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

Page 14: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

74

3. Minat

1) Penaksiran harga Tabel 4.28

Dapat diketahui pada tabel 4.28

bahwa sebanyak 2 responden (2%)

menyatakan tidak setuju 68 responden

(68%) menyatakan setuju, 32 responden

(32%) menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini.

2) Keamanan barang

Tabel 4.29

Dapat diketahui pada tabel 4.29

bahwa 9 responden (9%) menyatakan

tidak setuju sebanyak 15 responden

(15%) menyatakan kurang setuju, 48

responden (48%) menyatakan setuju dan

28 responden (28%) menyatakan sangat

setuju.

3) Biaya penyimpanan

Tabel 4.30

Dapat diketahui pada tabel 4.30

bahwa 3 responden (3%) menyatakan

tidak setuju, 36 responden (36%)

menyatakan kurang setuju, menurut

responden hal ini karena mereka

melakukan gadai hanya karena bukan

untuk menjadi kebiasaan tetapi hanya

saat-saat terdesk keuangan saja.

Sedangkan 51 responden (51%)

menyatakan setuju dan 10 responden

(10%) menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan ini.

4) Pencairan dana Tabel 4.31

Dapat diketahui pada tabel 4.7

bahwa sebanyak 3 responden (3%)

menyatakan tidak setuju, 27 responden

(27%) menyatakan kurang setuju, 59

responden (59%) menyatakan setuju, dan

11 responden (11%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

5) Menyarankan orang lain Tabel 4.32

Dapat diketahui pada tabel 4.32

bahwa sebanyak 4 responden (4%)

menyatakan tidak setuju, 36 responden

(36%) menyatakan kurang setuju, 49

responden (49%) menyatakan setuju, dan

11 responden (11%) menyatakan sangat

setuju dengan pernyataan ini.

6) Kepuasan atas pelayanan Tabel 4.33

Dapat diketahui pada tabel 4.33

bahwa sebanyak 3 responden (3%)

menyatakan tidak setuju, 26 responden

(26%) menyatakan kurang setuju,

57responden (57%) menyatakan setuju,

dan 14 responden (14%) menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan ini.

Page 15: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

75

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4. 34 Hasil Analisis Regresi Berganda

a. Predictors: (Constant), Pelayanan Pegadaian, Lokasi

b. Dependent Variable: Minat Nasabah

Berdasarkan tabel di atas korelasi

lokasi dan pelayanan dengan minat

nasabah diperoleh angka R sebesar

0.616. Hal ini menunjukkan bahwa

terjadi pengaruh yang kuat dan searah.

Sedangkan R Square (R2) menunjukkan

koefisien determinasi pengaruh lokasi

dan pelayanan terhadap minat nasabah

diperoleh sebesar 0.379, artinya

persentase sumbangan sebesar 37,9%,

sedangkan sisanya sebesar 62,1%

dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.35 Hasil Uji F

ANOVA(b)

a. Predictors: (Constant), lokasi, pelayanan pegadaian

b. Dependent Variable: Minat nasabah

Untuk mengetahui apakah lokasi

dan pelayanan mempunyai pengaruh

yang signifikan atau tidak secara

bersama-sama terhadap minat nasabah

pegadaian syariah adalah sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis:

Ho : Tidak ada pengaruh yang

signifikan antara lokasi

dan pelayanan secara

bersama-sama terhadap

minat nasabah.

H1 : Ada pengaruh yang

signifikan antara lokasi

dan pelayanan secara

bersama-sama terhadap

minat nasabah.

2. Kriteria pengujian:

Jika F hitung F tabel, maka Ho

diterima.

Jika F hitung > F tabel maka Ho

ditolak.

Dari hasil analisis pada tabel di

atas diketahui bahwa nilai F hitung

sebesar 29.662 dengan menggunakan

tingkat keyakinan 95%, = 5 %, df 1

(jumlah variabel - 1) = 2 dan df 2 (n - k -

1) atau 100 - 2 - 1 = 97 maka dapat

diketahui F tabel = 2.992. Karena F

hitung > F tabel (29.662 > 2.992) dan

signifikansi < 0.05 (0.000 < 0.05), maka

H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan

lokasi dan pelayanan secara bersama-

sama terhadap minat nasabah.

Tabel 4.36

Hasil Uji t

Coefficients(a)

a Dependent Variable:

Minat nasabah

Untuk mengetahui apakah secara

parsial lokasi dan pelayanan mempunyai

pengaruh yang signifikan atau tidak

terhadap minat nasabah adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan hipotesis:

a. H0 : Secara parsial tidak ada

pengaruh yang signifikan

antara lokasi terhadap minat

nasabah.

b. H1 : Secara parsial ada

pengaruh yang signifikan

lokasi terhadap minat nasabah.

2. Kriteria pengujian:

Jika t hitung t tabel, maka H0

diterima.

Jika t hitung > t tabel maka H0

ditolak.

3. Berdasarkan signifikansi:

Jika signifikansi > 0.05 maka H0

diterima.

Jika signifikansi < 0.05 maka H0

ditolak.

Page 16: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

76

Pada koefisien pelatihan t hitung

adalah 3.973 untuk mencari t tabel bias

dihitung pada tabel t-test, dengan =

0.05, karena menggunakan hipotesis dua arah

(uji 2 sisi), ketika mencari t tabel nilai =

0.05 : 2 = 0.025, dengan derajat kebebasan (df)

n - k - 1 atau 100 - 2 - 1 = 97 maka

diperoleh untuk t tabel sebesar -1.987.

Karena t hitung > t tabel (3.973 > -

1.987) dan signifikansi < 0.05 (0.012 <

0.05) maka H0 ditolak. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa secara parsial ada

pengaruh yang signifikan lokasi terhadap

minat nasabah.

Sedangkan koefisien

pengembangan t hitung adalah 7.990

untuk mencari t tabel bisa dihitung pada

tabel t-test, dengan = 0.05, karena

mengggunakan hipotesis dua arah (uji 2

sisi), ketika mencari t tabel nilai = 0.05 :

2 = 0.025, dengan derajat kebebasan (df) n -

k - 1 atau 100 - 2 - 1 = 97 maka

diperoleh untuk t tabel sebesar 1.987.

Karena t hitung > t tabel (2.842 >

1.987) dan signifikansi < 0.05 (0.000 <

0.05) maka H0 ditolak. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa secara parsial ada

pengaruh yang signifikan pelayanan

terhadap minat nasabah.

3. Analisis pengaruh lokasi terhadap

minat nasabah

Pengaruh lokasi terhadap minat

nasabah dapat dilihat pada tabel 4.6

yaitu jarak pegadaian syariah dari

jangkauan nasabah dari 100

responden 57 responden mengatakan

bahwa lokasi pegadaian syariah

mudah dijangkau dari tempat tinggal

nasabah berarti ada pengaruh yang

signifikan antara lokasi pegadaian

syariah dengan minat nasabah dalam

menggunakan jasa pegadaian syariah.

Dan dalam tabel 4.7 dari 100

responden 52 responden mengataan

lokasi pegadaian syaraih Cikarang

dijangkau dari jalan raya sangat

mudah karena letaknya di jantung

kota Cikarang. Ini menunjukkan

bahwa lokasi berpengaruh secara

signifikan terhadap minat nasabah

dalam menggunakan jasa pegadaian

sariah.

4. Analisis pengaruh pelayanan

terhadap minat nasabah

Pengaruh pelayanan pegadaian

syariah terhadap minat nasabah dapat

dilihat pada tabel 4.16 pegawai

memberikan informasi dan pelayanan

yang dibutuhkan nasabah dan dari

100 responden 66 responden

mengatakan sangat setuju bahwa

pegawai memberikan informasi dan

pelayanan yang baik untuk nasabah,

serta dapat dilihat pada tabel 4.18

yaitu penyediaan pelayanan oleh

pegawai pegadaian syariah tepat

waktu dapat di buktikan melalui

jawaban respondeh, dari 100

responden 59 responden menyatakan

sangat setuju bahwa pegawai dalam

melayani nasabah tepat waktu dan

tidak memakan waktu yang lama dan

terbukti dari pelayanan pegadaian

syariah sangat mempengaruhi minat

nasabah secara signifikan. Serta

dalam menangani keluhan nasabah

dapat di lihat pada tabel bahwa

pegawai mengatasi keluhan nasabah

dengan baik dari 100 responden 80

responden mengatakan sangat setuju

bahwa penanganan keluhan yang

ditangani oleh pegawai pegadaian

syariah sangat baik.

5. Analisis minat nasabah Dapat dilihat pada tabel 4.28

sebanyak 68 responden dari 100

responden menyatakan bahwa

penaksiran harga di pegadaia syariah

cukup tinggi dan itu salah satu hal

yang mempengaruhi minat nasabah

dalam menggunakan jasa pegadaian

syariah. Serta biaya penyimpanan

yang terjangkau dapat dilihat pada

tabel 4.30 dari 100 reponden 51

responden menyatakan setuju bahwa

Page 17: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

77

biaya penyimpanan di pegadaian

syariah sangat terjangkau dan

pelayanan yang di berikan oleh

pegadaian syariah sangat baik kepada

nasabah dan sangat mempengaruhi

minat nasabah dalam menggunakan

jasa pegadaian syariah.

6. Analisis Strategi Pelayanan PT.

Pegadaian Syariah Cabang Cikarang Dalam rangka menghadapi tuntutan

pelanggan yang semakin kritis dan

untuk menghadapi persaingan yang

semakin meningkat, sebagai bentuk

pelayanan di Perum Pegadaian

Syariah Cabang Cikarang, maka

pihak pegadaian syariah melakukan

beberapa hal untuk lebih mengenalkan

produknya ke masyarakat serta

meningkatkan pelayanan yang lebih

baik dengan cara :

1) Membuka unit-unit pegadaian

syariah dan memberdayakan

seluruh unit kerja yang ada sesuai

dengan struktur organisasi dan

sesuai dengan pengembangan

perusahaan.

2) Memberikan brosur ke tempat

keramaian seperti pengajian ibu-

ibu, tablig akbar serta acara yang

mengundang banyak orang agar

pegadaian syariah dapat dikenal

oleh masyarakat.

3) Meningkatkan kualitas SDM

dengan pendidikan dan pelatihan

yang terpadu sesuai dengan

kebutuhan pengembangan SDM,

baik melalui program diklat

internal maupun eksternal untuk

mendukung organisasi berbasis

kompetensi.

4) Mengefektifkan kinerja pegawai

dengan melakukan reposisi

pegawai berdasarkan beban kerja

dan memenuhi jumlah tenaga

kerja sesuai persyaratan jabatan,

baik untuk mengembangkan

organisasi maupun mengganti

yang pensiun.

5) Menambah formasi pegawai,

melakukan rekrutmen sesuai

kebutuhan organisasi dan

memanfaatkan kompetensi.

Seperti menambah petugas khusus

untuk menjaga kebersihan dan

lokasi parkir.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Lokasi yang strategis dan mudah

dijangkau sangat mempengaruhi

minat nasabah dalam mengunakan

jasa pegadaian syariah, serta lokasi

pegadaian syariah dari jangkauan

jalan raya mempermudah nasabah

menemukan pegadaia syariah.

2. Pelayanan pegadaian syariah sangat

mempengaruhi minat nasabah di

antaranya adalah pelayanan yang

cepat serta ramah dan pegawai dapat

memberikan informasi yang baik dan

tepat kepada nasabah mengenai

produk atau hal lainnya. Selain

lokasi dan pelayanan pegadaian

syariah yang mempengaruhi minat

nasabah, adalah kecepatan dalam

transaksi serta prosedur yang mudah

dan bebas dari bunga yang

mempengaruhi minat nasabah dalam

menggunakan jasa pegadaian

syariah.

3. Dalam mengenalkan produk serta

jasa pegadain syariah, pegadaian

syariah memiliki strategi dengan

membuka unit-unit baru yang dekat

dengan masyarakat serta

memberikan brosur di tempat

keramain seperti di pengajian, tablig

akbar serta diacara keramaian

lainnya agar pegadaian syariah

Cikarang dapat dikenal luas oleh

masyarakat Cikarang khususnya dan

masyarakat sekitar Cikarang pada

umumnya.

Page 18: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

78

Saran

1. Pegadaian syariah Cikarang harus

mempunyai tempat yang luas agar

nasabah yang bertransaksi terasa

nyaman.

2. Pegadaian syariah harus selalu

mengevaluasi tingkat kinerja dan

melakukan inovasi-inovasi

pelayanan agar Pegadaian Syariah

tetap menjadi Pegadaian Syariah

yang mengutamakan pelayanan

terbaik kepada nasabah.

3. Pegadaian syariah harus bisa

menerima masukan dan saran dari

nasabah agar lebih meningkatkan

pelayanan kepada nasabah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghafur Anshori, Gadai Syariah

Di Indonesia Konsep,

Implementasi Dan

Institusionalisasi, Edisi Pertama,

Cetakan Pertama Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta

2006 hal 89

Bank Muamalat institute, Perbankan

Syariah Perspektif Praktisi.

(Jakarta;1999) hal.126.

Budi W. Soetjipto, Sahala Harahap, dll,

HR Excelllence 2007 Kisah Sukses

para Kampiun SDM, (Jakarta:

Salemba Empat, 2008), hal.168.

Chuziamah T. Yanggo dan Hafiz Anshari,

Problematika Hukum Islam

Kontemporer, Edisi 3, LSIK,

Jakarta: 1997. hal. 60

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga

Keuangan, edisi 2, cetakan 2,

Lembaga Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta:

2001, hal. 501-502

Data didapatkan dari wawancara dengan

kepala cabang Pegadaian Syariah

Cabang Cikarang, yaitu Bapak

Wahidin, Bekasi, Maret, 2014.

Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data

dengan SPSS 17, (Yogyakarta:

ANDI, 2008), hal.172.

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Andi

Ofsert Yogyakarta 2000 hal: 41-

43

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga

Keuangan Syariah,

(Yoyakara;Adipura,2003), Cet Ke-

1, hal 157.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya, Edisi 6, Cetakan 6. Pt

Raja Grafindo Persada, Jakarta:

2002, hal.246.

Manulang, Manajemen Personalia ,Ghalia

Indonesia Medan 1991 hal: 41

Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah

dari Teori ke Praktek, Cetakan 1,

Kerjasama Gema Insani Press

dengan Tazkia Institute, GIP,

Jakarta: 2001. hal. 128.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,

(Bandung, Alfabeta, 2007), hal.61.

Rambat lupoiadi, Manajemen Pemasaran

Jasa Teori Dan Praktek , Salemba

Empat, Jakarta 2001 hal: 61-62

Sasli Rais, Pegadaian Syariah: Konsep

dan Sistem Operasional cetakan

pertama, UI-Press, Jakarta 2005

hal 135

Shanto, J.William , Prinsip - Prinsip

Pemasaran Erlangga, Jakarta 1996

hal: 165

Sriyadi, Bisnis Manajemen Perusahaan

Modern Ikip Press , Semarang

1991 hal: 60

Page 19: ANALISIS PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN PEGADAIAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Vol. 2 No 2, November 2016

79

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian:

Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta,

Rineka Cipta, 1998), hal.117.