analisis pengaruh kualitas pelayanan · kata pengantar puji dan syukur kehadirat allah swt yang...

79
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus Pada Nasabah PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Suryakencana Bogor) Oleh DWI AYU PRAVITASARI H24097035 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: phungkien

Post on 26-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN

TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus Pada

Nasabah PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

Cabang Suryakencana Bogor)

Oleh

DWI AYU PRAVITASARI

H24097035

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN

TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus Pada

Nasabah PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

Cabang Suryakencana Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DWI AYU PRAVITASARI

H24097035

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Judul usulan penelitian : Analisis Pengaruh Kualitas layanan terhadap Kepuasan

Nasabah (Studi Kasus Pada Nasabah PT. Bank

International Indonesia, Tbk Cabang Suryakencana

Bogor)

Nama : Dwi Ayu Pravitasari

NIM : H24097035

Disetujui,

Pembimbing

Dr.Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc

NIP. 19500227 197412 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc

NIP : 19610123 1986011002

Tanggal Lulus :

RINGKASAN

Dwi Ayu Pravitasari. H24097035. Analisis Pengaruh Kualitas layanan terhadap

Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus pada Nasabah PT. Bank Internasional

Indonesia, Tbk Cabang Suryakencana Bogor). Di bawah bimbingan Dr. Ir.

Muhammad Syamsun, M.Sc.

Perkembangan ekonomi ini secara tidak langsung menyebabkan

peningkatan kompetisi di dalam industri perbankan. Dalam hal ini, kepuasan

pelanggan menjadi poin penting untuk meningkatkan penjualan produk sebagai

upaya untuk menjadi pemimpin dalam kompetisi tersebut. Bank yang lebih dapat

memberikan kepuasan pada nasabahnya, akan mendapatkan simpati dan

kepercayaan lebih dari nasabahnya. Cara dalam melayani nasabah akan sangat

berpengaruh terhadap jumlah nasabah dan serta volume pembelian nasabah.

Produk yang baik dan disertai promosi yang besar tidak akan memberikan hasil

yang maksimum tanpa pelayanan yang baik terhadap nasabah.

Sebagai salah satu bank yang terkemuka di Indonesia, BII memiliki

Standard Operating Procedure (SOP) yang menitikberatkan pada kepuasan

pelanggan. Hal ini yang membuat BII selalu mendapatkan apresiasi yang baik dari

para nasabahnya sejak lama.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pengaruh bukti

fisik (tangible) terhadap kepuasan nasabah, (2) Menganalisis pengaruh

kehandalan (Reliability) terhadap kepuasan nasabah, (3) Menganalisis pengaruh

daya tanggap (Responsiveness) terhadap kepuasan nasabah, (4) Menganalisis

pengaruh jaminan (Assurance) terhadap kepuasan nasabah, (5) Menganalisis

pengaruh empati (Emphaty) terhadap kepuasan nasabah.

Penelitian ini dilakukan pada nasabah PT Bank Internasional

Indonesia,Tbk. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini minimal

sebanyak 40 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas

dan uji reliabilitas kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah SEM atau

Stuctural Equation Model dengan bantuan software SmartPLS.

Berdasarkan hasil penelitian ini dpat diketahui bahwa dimensi kualitas

layanan yaitu tangible, responsiveness dan emphaty berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk,

sedangkan variabel reliability dan assurance tidak mempunyai pengaruh yang

nyata terhadap kepuasan nasabah. Variable dari dimensi kualitas yang memiliki

pengaruh paling besar terhadap kepuasan nasabah, yang dalam penelitian ini

memiliki nilai R-Square sebesar 0,640, yaitu variabel bukti fisik (X1) diikuti

dengan daya tanggap (X3), dan empati (X5). Hal ini diinterpretasikan bahwa

kepuasan nasabah dipengaruhi sebesar 64% oleh variabel kualitas layanan yang

dianalisa pada penelitian ini, sedangkan 36% lainnya adalah variabel diluar

penelitian.

ABSTRACT

Dwi Ayu Pravitasari. H24097035. Analysis of The Influence of Service Quality

on Customer Satisfaction (Case Study on Customer of PT. Bank International

Indonesia, Tbk Branch Suryakencana Bogor). Under supervision of Dr. Ir.

Muhammad Syamsun, M.Sc.

This economic growth also indirectly leads to an increase in the level of

competition in banking industry. Thus, customer satisfaction becomes the key

point to increase product sales in an effort to become a leader in the competition.

The more a bank can guarantee customer satisfaction, the more sympathy and

trust the bank gets from the customer. The way to serve the customers will greatly

affect the number of customers and volume of customer purchases. Reliable

product with great promotions will not produce maximum results without

excellent customer service.

As one of the leading private bank in Indonesia, BII has standard operating

procedure that focuses on customer satisfaction. This makes BII always get a good

appreciation of its customers ever since.

The objectives of this research are (1) to analyze the effect of physical

(Tangible) variable against customer satisfaction, (2) to analyze the effect of

Reliability against customer satisfaction, (3) to analyze Responsiveness against

customer satisfaction, (4) to analyze the effect of Assurance against customer

satisfaction, and (5) to analyze the effect of Empathy against customer

satisfaction.

The research was conducted on customers of PT Bank International

Indonesia, Tbk. The number of samples used in this study is a minimum of 125

respondents. Data analysis methods used are validity and reliability test

questionnaire. The analysis tools are SEM or Stuctural Equation Model with the

help of software SmartPLS.

Based on these results it can be seen that the dimensions of service quality,

namely tangible, responsiveness, and emphaty has significant positive effect to

customers satisfaction of PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. However,

reliability and assurance variable has no real effect to customer satisfaction.

Variables of service quality dimension which have the most influence on customer

satisfaction, which in this research has R-Square value of 0.640, are Tangible

Variable (X1), followed by Responsiveness Variable (X3), and Emphaty Variable

(X5). This result can be interpreted that customer satisfaction is influenced 64%

by variable of service quality analized in this research and 36% by other variable

uncovered by this research.

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 26 Oktober 1987.

Penulis merupakan anak kedua dari ayahanda Adi Supriyanto dan ibunda Ilse

Rattu. Penulis memulai pendidikan mulai dari TK Taman Rejeki Cibinong dan

lulus pada tahun 1993, kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah

Dasar Negri 11 Jakarta dan lulus pada tahun 1999. Pendidikan menengah penulis

selesaikan pada tahun 2002 di SLTP Puspanegara Cibinong. Pendidikan tingkat

atas dapat diselesaikan pada tahun 2005 di SMA Negri 2 Cibinong dan pada tahun

yang sama penulis langsung melanjutkan pendidikan di Program Keahlian

Diploma 3 Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor

(IPB). Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan S1 pada

Program Sarjana Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan

anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan

lancar. Tulisan ini adalah hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank Panin,Tbk

Cabang Suryakencana Bogor dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas

layanan Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus pada Nasabah PT. Bank

Internasional Indonesia, Tbk Cabang Suryakencana Bogor)”. Skripsi ini

merupakan hasil pengamatan penulis selama melakukan penelitian di PT. Bank

Internasional Indonesia,Tbk dalam waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan.

Penulis berharap bahwa penulisan laporan ini dapat memberikan kontribusi

positif dan menimbulkan sikap kritis kepada para pembaca khususnya dan

masyarakat pada umumnya untuk senantiasa memperoleh wawasan dan

pengetahuan. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penulisan laporan

ini masih terdapat banyak kekurangan, maka mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca sekalian, agar skripsi ini lebih baik dan bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya, di ucapkan

terima kasih.

Bogor, Februari 2013

Penulis

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,

terutama ditujukan kepada:

1. Ayahanda Adi Supriyanto, Ibunda Ilse Rattu, semua keluargaku tercinta atas

kasih sayang, perhatian, doa, ilmu, materi yang selalu diberikan kepada

penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan saran selama penelitian

sampai sidang kelulusan dilaksanakan.

3. Semua dosen program sarjana alih jenis IPB yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis.

4. PT Bank Internasional Indonesia,Tbk Cabang Suryakencana Bogor yang telah

memberikan izin melakukan penelitian

5. Mas Hanief yang telah mensupport dan membantu berjalannya skripsi ini

sampai dengan selesai

6. Semua teman-teman seangkatan Ektensi Manajemen angkatan 7 yang telah

memberikan bantuan dan semangatnya kepada penulis.

7. Teman-teman kantor BII Bogor atas semangat, dan doa dalam pembuatan

tugas akhir ini.

8. Nuni Wulandarini, Meriza Fitrianty, Esty Wungo, Ririn Indriyani, Dicky , Mba

Stevia atas bantuan dan dukungannya selama ini dan bantuan yang telah

diberikan selama masa perkuliahan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas semua bantuan dan

kerjasamanya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya juga

bagi semua pihak umumnya.

Bogor, Februari 2013

Penulis

iv

DAFTAR ISI

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7

2.1. Definisi Pemasaran ................................................................................. 7

2.3. Definisi Jasa ............................................................................................ 8

2.4. Kualitas layanan ..................................................................................... 8

2.5. Nasabah ................................................................................................. 11

2.6. Kepuasan Pelanggan ............................................................................. 12

2.5.1. Unsur Kepuasan Pelanggan ...................................................... 12

2.5.2. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ................................ 13

2.7. Structural Equation Modelling (SEM) ................................................. 14

2.8. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 15

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 16

3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 16

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 18

3.3. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 18

3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 18

3.5. Skala Pengukuran ................................................................................. 18

3.6. Uji Validitas .......................................................................................... 21

3.7. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 21

3.8. Metode Pengambilan Sampel ............................................................... 22

3.9. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) ................................... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 25

4.1. Sejarah Perusahaan ............................................................................... 25

4.1.1. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan ................................................ 26

4.1.2. Struktur Organisasi PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

Cabang Suryakencana Bogor .................................................... 27

v

4.2. Tentang Pelayanan di PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. ............ 27

4.3. Produk BII ............................................................................................ 28

4.3.1. Tabungan BII ............................................................................ 28

4.3.2. Giro BII ..................................................................................... 29

4.3.3. Deposito BII .............................................................................. 29

4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 29

4.5. Karakteristik Responden....................................................................... 30

4.6. Analisis SEM PLS Kualitas layanan terhadap Kepuasan Nasabah ...... 32

4.6.1. Analisis Model Outer ................................................................ 33

4.6.2. Analisis Model Inner ................................................................ 40

4.7. Analisis Pengaruh Konstruk First Order terhadap Konstruk Laten ..... 42

4.7.1. Pengaruh Bukti Fisik (Tangibles) terhadap Kepuasan

Nasabah ..................................................................................... 42

4.7.2. Pengaruh Kehandalan (Reliability) terhadap Kepuasan

Nasabah ..................................................................................... 43

4.7.3. Pengaruh Daya Tanggap (Resposiveness) terhadap Kepuasan

Nasabah ..................................................................................... 44

4.7.4. Pengaruh Jaminan (Assurance) terhadap Kepuasan Nasabah .. 45

4.7.5. Pengaruh Empati (Emphaty) terhadap Kepuasan Nasabah ....... 45

4.7.6. Kepuasan Nasabah .................................................................... 46

4.8. Nilai Outer Loading Variabel Kualitas layanan terhadap Kepuasan

Nasabah. ............................................................................................... 47

4.9. Implikasi Manajerial ............................................................................. 47

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 50

1. Kesimpulan ........................................................................................... 50

2. Saran ..................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 52

LAMPIRAN ......................................................................................................... 54

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peringkat 10 Bank peraih “ Best Bank Service Excellence” ................. 3

Gambar 2. Gambaran Konsep Pemasaran ............................................................... 7

Gambar 3. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 17

Gambar 4. Penerapan Kerangka Pemikiran Model SEM...................................... 23

Gambar 5. Perkembangan Kualitas layanan Bank Internasional Indonesia. ........ 28

Gambar 6. Model Awal ......................................................................................... 35

Gambar 7. Model Akhir ........................................................................................ 37

Gambar 8. Model Bootstraping (T-hitung) ........................................................... 41

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah nasabah BII Cabang Suryakencana Bogor tahun 2011-2012 ....... 2

Tabel 2. Variabel Penelitian ................................................................................... 20

Tabel 3. Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu BII Cabang

Suryakencana Bogor ............................................................................... 26

Tabel 4. Karakteristik nasabah berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 30

Tabel 5. Karakteristik nasabah berdasarkan Usia ................................................. 31

Tabel 6. Karakteristik nasabah berdsarkan Pendidikan ......................................... 31

Tabel 7. Karakteristik nasabah berdasarkan Pekerjaan ......................................... 32

Tabel 8. Kriteria Penilaian PLS Evaluasi Pengukuran Reflektif ........................... 33

Tabel 9. Urutan variabel laten yang memilki pengaruh terbesar sampai terkecil . 38

Tabel 10. Nilai refleksi interlasi indicator terhadap konstruk first order .............. 38

Tabel 11. Nilai Composite Reliability dan AVE .................................................... 39

Tabel 12. Kriteria Penilaian Evaluasi Model Structural ........................................ 40

Tabel 13. Nilai Refleksi interelasi indikator kinerja lingkungan .......................... 46

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 55

Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang

Suryakencana Bogor ........................................................................ 60

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas ............................................................................. 61

Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 63

Lampiran 5. Hasil Outer Loading SmartPLS sebelum estimasi ulang ................. 65

Lampiran 6. Hasil Cross Loading Discriminant Validity sebelum estimasi.......... 66

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya perekonomian Indonesia

khususnya dan global umumnya, kemajuan ekonomi telah mengakibatkan

tingkat persaingan menjadi semakin tinggi sehingga perusahaan yang

mampu memberikan kepuasan pelanggan merupakan hal yang akan

memperoleh simpati. Demikian pula halnya dengan nasabah, mereka telah

pandai menentukan dan memilih produk mana yang memberikan

keuntungan yang lebih, serta pelayanan yang paling memuaskan. Sebagian

perusahaan sengaja memanjakan nasabahnya melalui pelayanan yang

diberikan. Faktor pelayanan nasabah memang salah satu ujung tombak

perusahaan dalam menjual produknya. Banyak tidaknya jumlah nasabah

serta volume pembelian nasabah sangat besar pengaruhnya dari cara kita

melayani nasabah tersebut, sekalipun perusahaan tersebut telah melakukan

promosi besar-besaran atau telah melakukan peningkatan kualitas produk

yang ditawarkan, namun tanpa didukung oleh pelayanan yang berkualitas

dan baik, tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.

BII sebagai salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia

tentunya telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam

menghadapi persaingan yang semakin ketat. Sebagai bank yang telah

cukup lama dikenal oleh masyarakat luas, maka BII tentunya telah

memiliki standar pelayanan khusus nya untuk nasabah yang

diimplementasikan untuk seluruh kantornya.

Pada tahun 2012 ini, BII mengalami kenaikan dari tahun 2011

untuk nasabah yang berkunjung ke BII Cabang Suryakencana Bogor,

nasabah yang datang ke BII adalah nasabah yang ingin menabung dan

nasabah yang ingin mengajukan kredit. Nasabah yang ingin menabung pun

bermacam-macam sesuai dengan produk apa yang di tawarkan oleh BII

seperti : tabungan BII, giro BII dan deposito BII. Sebagian besar nasabah

yang ingin membuka tabungan BII adalah nasabah yang menyatakan

bahwa ATM BII mudah dijangkau, sedangkan untuk giro BII sebagian

2

besar adalah nasabah yang mempunyai bisnis-bisnis besar untuk

mempermudah transaksi pencairan dana dalam bentuk cek, dan untuk

deposito BII sebagian besar adalah nasabah yang ingin mendapatkan

bunga deposito tinggi ataupun cash back yang diberikan tinggi oleh BII.

Objek pada penelitian ini adalah nasabah yang ingin menabung di

BII Cabang Suryakencana Bogor. Gambaran mengenai jumlah nasabah

yang berkunjung ke BII Cabang Suryakencana Bogor, dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah nasabah BII Cabang Suryakencana Bogor tahun 2011-

2012

Bulan 2011 2012

Januari 81 85

Februari 63 50

Maret 89 131

April 102 125

Mei 86 92

Juni 94 136

Juli 85 148

Agustus 92 136

September 104 121

Oktober 90 124

November 108 158

Desember 42 147

Jumlah 1.036 1.453

Sumber: Laporan tahunan BII, 2013

Berdasarkan data jumlah nasabah yang berkunjung ke BII Cabang

Suryakencana Bogor dari tahun 2011 sampai 2012 menunjukan adanya

kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa BII Cabang Suryakencana Bogor

mengalami perubahan dikarenakan banyaknya antusiasme dari masyarakat

dengan program dan promo yang ditawarkan oleh BII sehingga dapat

menguntungkan nasabah.

3

Dengan pelayanan yang baik, fasilitas yang memadai, dan

profesionalitas yang tinggi dari pegawai BII, diharapkan dapat tercapainya

kesepakatan bersama dalam penyelesaian pengaduan nasabah bermasalah

tersebut, sehingga dapat tercapainya kualitas layanan (Service Quality)

yang tinggi.

Pada tahun 2012 ini, infobank bersama MRI (Marketing Research

Indonesia) melakukan pengukuran kualitas layanan perbankan dengan

memberikan penghargaan kepada 10 Bank peraih “Best Bank Service

Excellence”, dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Peringkat 10 Bank peraih “ Best Bank Service Excellence”

(Infobanknews.com, 2012)

Penilaian ini terhadap 19 bank yang terdiri dari 4 bank pemerintah,

12 bank swasta dengan aset terbesar dan 3 bank asing yang aktif di retail

banking. Pada tahun 2012 ini BII turun peringkat menjadi peringkat ketiga

yang sebelumnya mendapatkan peringkat kedua. Hal ini yang menjadi

dasar peneliti untuk melakukan penelitian kualitas layanan terhadap

kepuasan nasabah BII.

Persaingan yang tinggi di dunia perbankan ini menuntut pihak BII

untuk terus meningkatkan pelayanannya. Pihak bank seharusnya berusaha

untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin sehingga dapat memberikan

suatu pelayanan berkualitas yang sesuai dengan apa yang diinginkan dan

dibutuhkan oleh nasabahnya.

4

Hal yang dapat mendukung perusahaan dalam menganalisis

kebutuhan nasabahnya adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan

nasabah. Kepuasan nasabah merupakan salah satu kunci yang dapat

menjadi parameter sukses tidaknya perusahaan dalam memasarkan

produk. Walaupun kepuasan nasabah merupakan sesuatu yang abstrak,

namun hal tersebut dapat diukur. Mengukur kepuasan nasabah merupakan

suatu hal yang penting dilakukan oleh perusahaan, karena dengan

mengukur kepuasan nasabah dapat diketahui apakah ada kesenjangan

antara kualitas layanan yang diharapkan nasabah dengan kualitas layanan

yang dirasakan/diterima nasabah dari suatu bank.

1.2. Perumusan Masalah

Dalam rangka meningkatkan daya saing pelayanan PT. BII, Tbk

Cabang Suryakencana Bogor melalui perbaikan kepada nasabah, maka

perusahaan perlu mengetahui secara tepat apa yang diinginkan

nasabahnya, karena terkadang kebutuhan dan keinginan mereka berbeda.

Oleh karena itu, penelitian untuk mengetahui berbagai karakteristik

nasabah beserta tingkat kepuasannya perlu dilakukan.

Dengan memperhatikan kondisi diatas, maka terdapat beberapa

masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh bukti fisik (Tangibles) terhadap kepuasan

nasabah?

2. Bagaimana pengaruh keandalan (Reliability) terhadap kepuasan

nasabah?

3. Bagaimana pengaruh daya tanggap (Responsiveness) terhadap

kepuasan nasabah?

4. Bagaimana pengaruh jaminan (Assurance) terhadap kepuasan

nasabah?

5. Bagaimana pengaruh empati (Emphaty) terhadap kepuasan nasabah?

5

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Menganalisis pengaruh bukti fisik (Tangibles) terhadap kepuasan

nasabah

2. Menganalisis pengaruh keandalan (Reliability) terhadap kepuasan

nasabah

3. Menganalisis pengaruh daya tanggap (Responsiveness) terhadap

kepuasan nasabah

4. Menganalisis pengaruh jaminan (Assurance) terhadap kepuasan

nasabah

5. Menganalisis pengaruh empati (Emphaty) terhadap kepuasan nasabah

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi PT. BII, Tbk Cabang Suryakencana Bogor

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi PT. BII, Tbk untuk

mengambil kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan di

waktu yang akan datang

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi dalam melakukan

penelitian dan analisa tentang kualitas layanan serta lebih memahami

pentingnya kualitas layanan dalam bentuk kepuasan nasabah.

3. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini bermanfaat bahan referensi untuk penelitian

kualitas layanan jasa di masa yang akan datang dan sebagai bahan

untuk menambah pustaka di bidang pemasaran berdasarkan penerapan

yang ada.

6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi hanya dalam ruang lingkup sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran dan

mengenai riset konsumen yang hanya berfokus kepada kepuasan

nasabah PT. BII, Tbk Cabang Suryakencana Bogor.

2. Hasil penelitian hanya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah PT. BII, Tbk Cabang

Suryakencana Bogor.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran merupakan suatu

proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan

dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008), konsep pemasaran

merupakan filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa

pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan

dan keinginan target pasardan memberikan kepuasan yang diinginkan

dengan lebih baik daripada pesaing.

Berdasarkan konsep ini, fokus dan nilai pelanggan adalah jalan

menuju penjualan dan keuntungan. Konsep pemasaran adalah filosofi

“merasakan dan merespons” yang berpusat pada pelanggan. Konsep ini

memandang pemasaran bukan sebagai “kegiatan berburu” tetapi sebagai

“kegiatan berkebun”. Pekerjaan yang harus dilakukan bukanlah

menemukan pelanggan yang tepat bagi produk, tetapi menemukan produk

yang tepat bagi pelanggan.

Konsep pemasaran dimulai dengan baik, fokus pada kebutuhan

pelanggan dan mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran yang

mempengaruhi pelanggan. Sebagai imbalannya pemasaran mencapai

keuntungan dan menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan

yang tepat, berdasarkan nilai dan kepuasan.

Berikut adalah gambaran konsep pemasaran menurut Kotler dan

Amstrong (2008), dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Gambaran Konsep Pemasaran

(Kotler dan Amstrong, 2008)

Kebutuhan Pemasaran yang Keuntungan

Pasar Pelanggan integrasi melalui

kepuasan pelanggan

8

2.3. Definisi Jasa

Menurut Kotler dan Keller (2009), jasa adalah setiap tindakan atau

kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan

produk fisik.

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata

jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal

sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar

pemasaran jasa yang telah berusaha mendefinisikan jasa.

Produk jasa memiliki empat karakteristik khusus jasa:

1) Jasa tak berwujud (Service Intagibility)

Brarti bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar atau

dibaui sebelum jasa itu di beli.

2) Jasa tak terpisahkan (Service Inseparability)

Berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya tanpa

memperdulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin.

3) Variabilitas jasa ( Service Variability)

Berarti bahwa kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan

jasa itu dan kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan.

4) Jasa dapat musnah (Service Perishability)

Berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan

beberapa saat kemudian.

2.4. Kualitas layanan

Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan (Tjiptono, 2006). Definisi lain kualitas adalah derajat

yang dicapai oleh karakteristik yang berkaitan dalam memenuhi

persyaratan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006).

Kualitas layanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan

dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan. Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas

9

layanan, yaitu persepsi pelanggan atas layanan nyata yang mereka terima

(Perceived Servive) dan layanan yang sesungguhnya yang

diharapkan/diinginkan (Expected Service). Kepuasan nasabah dipengaruhi

oleh kualitas layanan, dalam hal ini kualitas layanan terdiri dari keandalan,

jaminan, sarana fisik, daya tanggap, dan empati.

Pemberian pelayanan secara excellent atau superior selalu di

fokuskan pada harapan konsumen. Apabila jasa yang diterima oleh

nasabah sesuai dengan harapan, maka kualitas layanan dipersepsikan baik

atau memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan

pelanggan, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas yang

ideal (excellent service). Sebaliknya jika kualitas layanan yang diterima

oleh nasabah lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas layanan

dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan. Dengan demikian, baik atau

tidaknya kualitas layanan dalam memuaskan nasabah tergantung pada

penyedia jasa (dalam hal ini PT. BII, Tbk Cabang Suryakencana Bogor)

dalam memenuhi harapan nasabah secara konsisten.

Salah satu pendekatan kualitas jasa yang banyak di jadikan acuan

dalam riset pemasaran adalah SERVQUAL (Service Quality) yang

dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990).

SERVQUAL adalah metode empirik yang dapat digunakan oleh perusahaan

jasa untuk meningkatkan kualitas jasa pelayanan mereka. SERVQUAL

dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi

pelanggan atas layanan yang mereka terima (Perceived Service) dengan

layanan yang diharapkan (Excepted Service).

Menurut Tjiptono (2006), dimensi utama kualitas layanan (jasa)

terdiri dari :

1) Bukti Fisik

Bukti fisik (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai dan sarana komunikasi. Hal ini bisa berarti penampilan fasilitas

fisik, seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir,

keberhasilan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatn

komunikasi dan penampilan karyawan.

Prasarana yang berkaitan dengan layanan pelanggan juga harus

10

diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Gedung yang megah dengan

fasilitas pendingin (AC), alat telekomunikasi yang canggih atau perabot

kantor yang berkualitas dan lain-lain menjadi pertimbangan pelanggan

dalam memilih suatu produk/jasa.

2) Keandalan

Keandalan (Reability) merupakan kemampuan memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Hal ini

berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat

pertama. Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan

memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan

jadwal yang disepakati.

Dalam unsur ini, pemasar dituntut untuk menyediakan produk/jasa

yang handal. Produk/jasa jangan sampai mengalami kerusakan /

kegagalan. Dengan kata lain, produk / jasa tersebut harus selalu baik. Para

anggota perusahaan juga harus jujur dalam menyelesaikan masalah

sehingga pelanggan tidak merasa ditipu. Selain itu, pemasar harus tepat

janji bila menjanjikan sesuatu kepada pelanggan. Oleh karena itu, time

schedule perlu disusun dengan teliti.

3) Daya Tanggap

Daya tanggap (responsiveness) merupakan keinginan para staf untuk

membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

Daya tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan dalam

membantu nasabah dan memberikan pelayanan yang cepat, yang meliputi

kesigapan karyawan dalam melayani nasabah, kecepatan karyawan dalam

menangani traksaksi dan penanganan. Para anggota perusahaan harus

memperhatikan janji spesifik kepada nasabah. Unsur lain yang juga

penting dalam elemen cepat tanggap ini adalah anggota perusahaan selalu

siap membantu pelanggan.

4) Jaminan

Jaminan (assurance) merupakan pengetahuan, kemampuan,

kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas

dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Pada saat persaingan sangat

kompetitif, anggota perusahaan harus tampil lebih kompeten artinya

11

memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang masing-masing.

5) Empati

Empati (empathy) merupakan kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami

kebutuhan para konsumen. Setiap anggota perusahaan hendaknya dapat

mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui telepon ataupun

bertemu langsung. Dering telepon usahakan maksimal tida kali, lalu

segera dijawab. Usahakan pula untuk melakukan komunikasi individu agar

hubungan dengan nasabah dapat lebih akrab. Anggota perusahaan juga

harus memahami nasabah, artinya pelanggan terkadang seperti anak kecil

yang menginginkan segala sesuatu atau pelanggan terkadang seperti orang

tua yang cerewet. Dengan memahami pelanggan, bukan berarti anggota

perusahaan merasa “kalah” dan harus “mengiyakan” pendapat pelanggan,

tetapi paling tidak mencoba untuk melakukan kompromi bukan melakukan

perlawanan.

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan nasabah.

Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin

ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang

ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan

seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian,

perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan

memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan

meminimumkan pengalaman yang kurang menyenangkan.

2.5. Nasabah

Nasabah adalah seseorang yang menyimpan uangnya di bank.

Menurut Suranto (2001), ada lima kebutuhan nasabah segmen ritel dalam

memilih bank, antara lain adalah:

1) Kebutuhan akan pelayanan yang memuaskan

2) Kebutuhan akan citra (reputasi) yang positif

3) Kebutuhan akan lokasi yang strategis

4) Kebutuhan akan fasilitas perbankan dan modern

5) Kebutuhan akan features produk tabungan yang lengkap

12

2.6. Kepuasan Pelanggan

Mengukur kepuasan pelanggan sudah menjadi prioritas utama bagi

banyak perusahaan. Perusahaan yang berpusat pada pelanggan berusaha

menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi, tetapi itu bukan tujuan

akhirnya. Jika perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan

menurunkan harganya atau meningkatkan pelayanannya , mungkin laba

akan menurun.

Kepuasan menurut Kotler (2009) adalah perasaan senang atau

kecewa yang seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang

dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja

gagal memenuhi ekspektasi pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai

dengan ekspektasi, pelanggan akan sangan puas atau senang.

Dari definisi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada

dasarnya pengertian kepuasan nasabah merupakan fungsi dari kesan

kinerja dan harapan. Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh kualitas layanan

yang terdiri dari kehandalan, jaminan, sarana fisik, daya tanggap dan

empati. Jika kualitas layanan berada dibawah harapan, maka nasabah tidak

puas dan kualitas layanan melebihi harapan, maka nasabah akan merasa

puas atau senang.

Untuk menciptakan, perusahaan perbankan harus menciptakan dan

mengelola suatu sistem untuk memperoleh nasabah yang banyak dan

memiliki kemampuan untuk mempertahankan nasabahnya. Dengan

demikian, kepuasan nasabah tidak berarti memberikan kepada nasabah apa

yang diperkirakan perbankan disukai oleh nasabah. Namun, perbankan

harus memberikan apa yang sebenarnya mereka inginkan, kapan

diperlukan dan dengan cara apa mereka memperolehnya.

2.5.1. Unsur Kepuasan Pelanggan

Menurut Rangkuti (2008), standar layanan terbaik akan

menimbulkan kepuasan bagi pelanggan, yang jika laksanakan terus

menerus akan menciptakan pelanggan yang memiliki nilai positif terhadap

layanan yang diberikan, dan ketika pelayanan memberikan kesan positif ,

pelanggan akan menjadi pengguna setia dari layanan.

13

Unsur-unsur pada kepuasan pelanggan, yaitu:

1) Nilai Layanan (Value)

2) Tingkat Kesetiaan Pelanggan (Loyalty)

3) Penanganan Keluhan (Complain)

4) Kemampuan mempertahankan pelanggan (Retention)

5) Pendapatan (Revenue)

6) Pertumbuhan Usaha (Growth)

7) Keuntungan perusahaan (Profitability)

2.5.2. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Empat metode mengukur kepuasan pelanggan (Tjiptono, 2009) :

1) Sistem Keluhan dan Saran

Sistem organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan

kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk

menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang

digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakan di tempat-tempat

yang strategis.

2) Survei kepuasan konsumen

Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan

balik secara langsung dari konsumen dan sekaligus juga memberikan

tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap

konsumen. Pengukuran kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai

cara :

a) Directly reported satisfaction

Pengukuran dilakukan secara langsung, melalui pertanyaan

dengan skala berikut : sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas,

sangat puas.

b) Derived dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni

besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan

besarnya yang mereka rasakan.

c) Problem analysis

Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk

14

mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang

mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan.

Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan

d) Important-performance analysis

Dalam teknik ini, responden diminta untuk merangking berbagai

elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya

setiap elemen tersebut.

3) Ghost Shopping

Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang

(ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai

pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu,

ghost shopper tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai

kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan

pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.

4) Lost customer analysis

Perusahaan berusaha menghubungi pelanggannya yang telah berhenti

membeli atau yang telah beralih pemasok, yang diharapkan adalah

akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut.

Informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil

kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan

loyalitas pelanggan.

2.7. Structural Equation Modelling (SEM)

Structural Equation Modelling adalah model mengenai struktur

hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antara faktor SEM

berdasarkan pada hubungan sebab akibat (causal), dimana perubahan yang

terjadi pada satu variabel diasumsikan untuk menghasilkan perubahan

pada variabel lain. Konstruk-konstruk yang dibangun dalam diagram alur

dapat dibedakan dalam dua kelompok konstruk (Ferdinand, 2002), yaitu :

1) Konstruk eksogen, dikenal juga sebagai source variables atau

independent variables yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain

dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh

garis dengaan satu ujung panah.

15

2) Konstruk endogen merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu

atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu

atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen

hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.

2.8. Penelitian Terdahulu

Assegaff (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kualitas layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Perusahaan

Penerbangan PT. Garuda di Kota Semarang”. Variabel kualitas layanan

yang digunakan adalah bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan,

dan empati serta kepuasan pelanggan. Sampel yang digunakan adalah

orang-orang yang pernah menggunakan jasa transportasi penerbangan

PT. Garuda yang berjumlah 150. Teknik analisis data menggunakan

analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan program AMOS.

Praveda (2011) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis

Kualitas layanan Terhadap kepuasan nasabah (Studi Pada Nasabah

Debitur PT. BPR Satria Pertiwi Semarang)”. Variable kualitas layanan

yang digunakan adalah reliability, responsiveness, assurance, emphaty,

dan tangible, serta variabel kepuasan nasabah mampu menjelaskan

variable kepuasan nasabah secara signifikan. Sampelnya adalah 100

responden dari 24.154 nasabah kredit yang datang ke PT. BPR Satria

Pertiwi Semarang selama tahun 2009. Teknik analisis data menggunakan

analisis Regresi Linear Berganda.

Ahmad (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kualitas layanan Terhadap Kepuasan Nasabah (pada Bank Syariah

Mandiri Cabang Malang”. Variable kualitas layanan yang digunakan

adalah reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible serta

variabel kepuasan nasabah mampu menjelaskan variable kepuasan nasabah

secara signifikan. Sampelnya adalah 100 responden dari nasabah yang

datang ke Bank Syariah Mandiri Cabang Malang. Teknik analisis data

menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dan Regresi Parsial.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

BII adalah salah satu bank internasional yang memperhatikan dan

memprioritaskan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini dapat terlihat dari

visi, misi serta nilai perusahaan dari bank yang didirikan pada 15 Mei

1989 ini. Untuk terus dapat bersaing BII tentunya telah memiliki standar

pelayanan khusus untuk nasabah yang diimplementasikan pada seluruh

kantor cabangnya. Dengan pelayanan yang baik, fasilitas yang memadai,

dan profesionalitas yang tinggi dari pegawai BII, diharapkan dapat

tercapainya kesepakatan bersama dalam penyelesaian pengaduan nasabah,

untuk mendukung tercapainya kualitas layanan (Service Quality) yang

tinggi.

Analisis kualitas layanan dilakukan dengan melakukan analisis gap

berdasarkan dimensi kualitas jasa. Dimensi kualitas jasa yang akan

dianalisis adalah sebagai berikut :

a) Kehandalan : kemampuan memberikan pelayanan yang di janjikan

dengan segera, akurat dan memuaskan.

b) Daya tanggap : respon atau kesigapan karyawan dalam membantu

pelanggan memberikan pelayanan yang cepat.

c) Jaminan : pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat yang dapat

dipercaya para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragua-raguan.

d) Empati : kemudahan melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan

memahami kebutuhan para konsumen.

e) Bukti fisik : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana

komunikasi.

Adapun unsur-unsur kepuasan pelanggan :

a) Nilai Layanan

b) Tingkat kesetiaan pelanggan

c) Penanganan keluhan

d) Kemampuan mempertahankan pelanggan

e) Pendapatan

17

f) Pertumbuhan usaha

g) Keuntungan perusahaan

Data yang diperoleh kemudian diolah dan di analisis menggunakan

alat analisis SEM (Structural Equality Model) dengan pendekatan

smartPLS. SEM digunakan untuk memetakan hubungan antara kualitas

layanan dengan kepuasan nasabah dari masing-masing dimensi yang ada.

Dari analisis tersebut dapat diperoleh tingkat kualitas layanan terhadap

kepuasan nasabah yang dapat menjadi bahan masukan untuk manajemen

BII Cabang Suryakencana Bogor untuk memperbaiki kualitas layanannya.

Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

PT. BII, TBk

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

PT. BII, TBk

Kualitas layanan (Tandjung, 2004)

Kepuasan nasabah

(Rangkuti, 2008)

Dimensi Kualitas layanan:

1. Kehandalan : kemampuan

menyampaikan jasa

2. Daya tanggap : kemampuan

untuk memberikan pelayanan

nasabah

3. Jaminan : kompetensi, sopan

santun, kredibilitas ,keamanan

yang membantu keyakinan

nasabah.

4. Empati : kemudahan

melakukan hubungan dengan

nasabah

5. Bukti fisik: merupakan aspek

perusahanaan jasa yang mudah

terlihat.

Unsur Kepuasan Pelanggan :

1. Nilai Layanan

2. Tingkat Kesetiaan pelanggan

3. Penanganan keluhan

4. Kemampuan

mempertahankan pelanggan

5. Pendapatan

6. Pertumbuhan usaha

7. Keuntungan perusahaan

SEM (Structural Equation Model) dengan

pendekatan PLS

Rekomendasi

18

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di PT. Bank International Indonesia kantor

Cabang Suryakencana Bogor yang beralamat di Jalan Suryakencana No.

231 Bogor 16126. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli

2012.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh

nasabah PT. BII, Tbk Cabang Suryakencana Bogor dan wawancara dengan

pihak Bank. Sementara data sekunder diperoleh dari berbagai literatur,

seperti buku, internet dan lainnya. Data hasil pengisian kuesioner

diperoleh untuk mengetahui kualitas layanan perusahaan terhadap

kepuasan nasabah PT. BII, Tbk.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data primer dilakukan dengan dua

cara, yaitu:

1) Kuesioner : Kuesioner diberikan kepada nasabah atau calon nasabah

yang ditemui di BII kantor Cabang Suryakencana Bogor, dapat dilihat

pada Lampiran 1. Responden diberikan kuesioner tertutup yang harus

diisi berdasarkan penilaian mereka terhadap pelayanan di BII Cabang

Suryakencana Bogor.

2) Wawancara : Wawancara dilakukan secara langsung kepada Head

Customer Service (Head CS) BII Cabang Suryakencana Bogor. Hal

ini dilakukan untuk melengkapi informasi mengenai produk di BII.

Data sekunder didapatkan dengan melakukan studi pustaka. Hal ini

bertujuan untuk mendapatkan referensi dan sebagai perbandingan

mengenai informasi yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan.

3.5. Skala Pengukuran

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis

pengolahan data yang dilakukan dan disusun untuk keperluan penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Menurut Umar

(2005), skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dalam

19

penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dalam skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan sebagai sub variabel.

Kemudian sub variabel dijabarkan menjadi komponen yang dapat terukur.

Komponen yang dapat terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan kemudian

dijawab oleh responden. Jawaban setiap item instrumen diberi nilai

sebagai berikut :

a. Sangat Puas (SP) Diberi nilai 5

b. Puas (P) Diberi nilai 4

c. Cukup Puas (CP) Diberi nilai 3

d. Tidak Puas (TP) Diberi nilai 2

e. Sangat Tidak Puas (STP) Diberi nilai 1

Untuk mengetahui ketepatan terhadap instrument yang digunakan

dalam pengambilan data diperlukan pengujian terhadap data yang

diperoleh melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Tujuannya adalah

agar data yang diambil benar- benar valid, yakni benar-benar mengukur

apa yang hendak diukur, kemudian instrument itu harus reliable, artinya

“konstan” didalam pengambilan data.

20

Dalam penelitian ini variabel yang di analisis dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Variabel Penelitian Konsep Variabel Indikator Item

Kualitas

layanan

(X)

Tangible

(tampilan fisik)

(X1)

Fasilitas fisik

yang dapat

dilihat

X11 = Interior dan eksterior

X12 = Ruang Pelayanan

X13 = Penampilan pegawai

X14 = fasilitas ruang antrian

X15 = ATM

Reliability

(kehandalan)

(X2)

Kemampuan

bank dalam

memberikan

pelayanan yang

sesuai dengan

janji yang

ditawarkan

dengan cepat

dan akurat

X21 = Pengoperasian jam kerja

X22 = Penyediaan pelayanan

dengan cepat dan tepat.

X23 = Penyediaan pelayanan

sesuai perjanjian

Responsiveness

(ketanggapan)

(X3)

Respon atau

kesigapan

karyawan dalam

membantu

pelanggan dan

memberikan

pelayanan yang

cepat dan

tanggap

X31 = Kemampuan menguasai

produk

X32 = Kemampuan

memecahkan

masalah nasabah

X33 = Kesigapan dalam

penanganan transaksi

X34 = Kecepatan dalam

menangani keluhan

pelanggan

Assurance

(jaminan)

X4

Kemampuan

karyawan dalam

memberikan

rasa aman dan

nyaman

terhadap

nasabah

X41 = Keramah tamahan dan

kesopanan

X42 = Kemampuan dalam

menanamkan kepercayaan

pelanggan

X43 = Kemampuan memberikan

penjelasan ulang

X44 = Kemampuan meyakinkan

nasabah agar tetap setia

Emphaty

(empati)

(X5)

Perhatian secara

individual yang

diberikan bank

kepada

komsumennya

X51 = Melayani dengan sepenuh

hati

X52 = Pemahaman atas

keinginan

dan kebutuhan konsumen

X53 = Komunikasi

Kepuasan

Nasabah

(Y)

Kepuasan

nasabah Bank

Hasil evaluasi

atas kesesuaian

antara harapan

yang diinginkan

dengan kualitas

layanan actual

penyedia jasa

Y1 = Pengenalan akan

perusahaan

Y2 = Adanya rasa tidak ingin

pindah ke Bank lain

Y3 = Bersedia menggunakan

produk atau jasa lainnya

Y4 = Kepercayaan nasabah akan

perusahaan

Y5 = Merekomendasikan BII

kepada orang lain

Y6 = Penilaian dalam pelayanan

nasabah

21

3.6. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat mengukur apa yang diukur (Umar, 2005). Validitas

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan instrumen. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor

setiap item dengan total skor. Teknik korelasi yang digunakan adalah

pearson product moment, dimana instrumen dikatakan valid apabila nilai

koefisien korelasinya (r) lebih besar dibanding (r) tabel. Adapun rumus

pearson product moment yaitu:

………………...…….(1)

Keterangan :

Rxy = Korelasi product moment

N = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pertanyaan

Y = Skor total

Jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel atau apabila nilai r >

0,361, maka pertanyaan dalam kuesioner dnyatakan sah (valid).

3.7. Uji Reliabilitas

Jika validitas telah diperoleh, maka peneliti harus

mempertimbangkan pula reliabilitas pengukuran. Pengujian reliabilitas

bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel-

variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan instrumen yang

sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula.

Dalam penelitian ini uji relabilitas digunakan teknik alpha cronbach,

teknik ini dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara

butir-butir pernyataan dalam kuesioner. Dimana suatu intrumen dapat

dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan (alpha) lebih

besar dari r tabel. Adapun rumus Cronbach’s Alpha yaitu :

…………………………………………… (2) 2

2

11 11 t

b

k

kr

22

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 = Jumlah ragam butir

σt2 = Jumlah ragam total

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana

hasil pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat ukur apabila

pengukuran diulangi. Menurut Nugroho (2009), uji reliabilitas dapat

dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih

dari satu variabel. Realibilitas seluruh pertanyaan dikatakan baik jika

memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,7.

3.8. Metode Pengambilan Sampel

a) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian

adalah nasabah atau calon nasabah PT. BII, Tbk.

b) Sampel

Populasi dan sampling populasi yaitu sekelompok orang, kejadian,

atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Untuk

penelitian ini, populasi yang digunakan adalah nasabah BII. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan delam menggunakan beberapa

pertimbangan tertentu. Menurut Ghozali (2008), bahwa kekuatan analisis

didasarkan pada porsi dari model yang memiliki jumlah prediktor terbesar.

Minimal direkomendasikan berkisar dari 30 sampai 100 kasus.

Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah responden yang di

ambil adalah 40 responden.

3.9. Analisis Structural Equation Modelling (SEM)

Analisis SEM telah banyak digunakan dalam penelitian mengenai

kepuasan pelanggan karena sebagai teknik statistik multivariat dependensi,

SEM memungkinkan untuk menganalisis satu atau lebih variabel

independen dengan satu atau lebih variabel dependen. SEM mampu

23

menganalisis variabel laten, variabel indikator, serta mampu menghitung

kesalahan pengukuran dalam model secara langsung (Sitinjak dan

Sugiarto, 2006).

Pada penelitian ini digunakan beberapa perangkat lunak untuk

mengolah data yaitu Ms Excel, SPSS dan SmartPLS (Partial Least

Square). SmartPLS dibentuk dari dua gugus model persamaan linier yaitu

model luar (outer model) dan model dalam (inner model). Model inner

merupakan relasi antar peubah laten, sedangkan model outer merupakan

relasi antar peubah laten dengan peubah observed atau manifest

(indikator). Model outer dibagi lagi menjadi dua model yaitu model

reflective dan model formative. Pemilihan model mana yang digunakan

berdasarkan alasan teoritis. Model reflektif merupakan relasi dari peubah

laten ke peubah indikator atau effect. Model formatif merupakan relasi dan

peubah indikator membentuk peubah laten causal.

Penerapan kerangka pemikiran pada model persamaan SEM

ditunjukan pada Gambar 4.

Gambar 4. Penerapan Kerangka Pemikiran Model SEM

24

Pada model diatas menunjukan bahwa konstruk eksogen yang

terdiri dari lima variabel yaitu Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap,

Jaminan dan Empati, sedangkan untuk konstruk endogen mempunya satu

variabel yaitu Kepuasan Nasabah.

Pada model reflektif dilakukan beberapa pengujian untuk

menetukan validitas dan reliabilitas yaitu dengan convergent validity,

discriminant validity, dan composite reliability. Convergent validity dan

model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan

korelasi antara item score/component score dengan construct score yang

dihitung dengan SmartPLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika bernilai

lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Pada penelitian ini

variabel indikator atau manifest dikatakan valid apabila nilai loading

factor di atas 0,5.

Uji lainnya adalah menilai validitas dari konstruk dengan melihat

nilai AVE, syarat untuk model yang baik adalah nilai AVE masing-masing

konstruk lebih besar daro 0,5. Selain uji validitas dilakukan juga uji

reliabilitas konstruk menggunakan composite reliability.

Composite Reliability digunakan untuk mengukur internal

consistency. Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability di

atas 0,7 dengan tingkat kesalahan sebesar 0,5% (Ghozali, 2008). Model

struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk

dependen dengan uji t untuk menemukan signifikansi dari PLS dimulai

dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen.

Interpretasinya sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-

square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen

tertentu terhadap variabel laten dependen yang mempunyai pengaruh

subtansi (Ghozali, 2008).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Perusahaan

PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) didirikan pada tanggal

15 Mei 1989. Setelah mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988,

BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa efek Surabaya

yang saat ini menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1989. Sejak

menjadi perusahaan public, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank

swasta terkemuka di Indonesia. Pada tanggal 30 September 2012, saham

BII dimiliki oleh Malayan Banking Berhad (Maybank), grup keuangan

terbesar di Malaysia.

Pada tahun 2009 BII meraih penghargaan dari Presiden RI Bpk.

Susilo Bambang Yudhoyono atas peran serta BII membangun kembali

provinsi Aceh dan Nias setelah bencana Tsunami dan gempa bumi. Selain

itu, pada tahun yang sama yaitu 2009 BII menerima Banking Service

Excellent Award 2008 dari MRI (Marketing Research Indonesia) dan

InfoBank.

Pada tahun 2010 BII mendapat peringkat Top 1 for “The Best 10

Banks in Service Quality 2010” dari Institute of Service Management

Studies dan InfoBank Magazine, selain itu BII mendapatkan peringkat

kedua untuk Best Bank Service Excellence Award 2010 dari MRI dan

InfoBank.

Pada tahun 2012 BII meraih penghargaan Banking Service

Excellence dari MRI dan InfoBank, selain itu pada tahun yang sama BII

meraih penghargaan untuk Call Center Service Excellence Award dari

Care Center Satisfaction and Loyality (CCSL).

BII merupakan salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia. Per

30 September 2012, jaringan BII meliputi 389 kantor cabang di seluruh

Indonesia serta memiliki 1.237 Automatic Teller Machines atau yang biasa

kita sebut dengan ATM termasuk dengan 65 Cash Deposit Machine

(CDM) yang berfungsi untuk setor dana melalui mesin. Jaringan ATM BII

memiliki koneksi dengan semua jaringan ATM di Indonesia, yaitu ATM

26

PRIMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia, serta 3.500

ATM Maybank yang terbesar di Malaysia dan Singapura.

Untuk menunjang pelayanan terhadap masyarakat, PT. Bank

Internasional Indonesia, Tbk Cabang Suryakencana Bogor memiliki 1

kantor cabang utama dan 9 kantor cabang pembantu, seperti yang terdapat

pada Tabel 3.

Tabel 3. Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu BII Cabang

Suryakencana Bogor No Unit No Unit

1. KC Bogor 6. KCP Kota Wisata

2. KCP Cibinong 7. KCP Cibubur

3. KCP Dewi Sartika 8. KCP Cileungsi

4. KCP Baranang Siang 9. KCP Tajur

5. KCP Padjajaran 10. KCP jalan Baru

Sumber: Laporan Tahunan BII, 2012

4.1.1. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Visi PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk adalah menjadi

reliationship bank terkemuka di Indonesia yang hadir ditengah-tengah

komunitas, memberikan layanan melalui produk dan solusi sesuai dengan

kebutuhan serta layanan yang berkualitas tinggi. Untuk mewujudkan visi

tersebut BII menerapkan misi yaitu:

Humanizing, Financial, Service.

1) Menyediakan akses yang nyaman kepada masyarakat untuk

mendapatkan produk dan layanan perbankan.

2) Memberikan persyaratan dan harga yang wajar

3) Memberikan advice kepada nasabah berdasarkan kebutuhannya

4) Berada di tengah-tengah pasar

Selain itu, BII mempunyai beberapa nilai perusahaan yang harus

di terapkan oleh semua karyawan BII, yaitu

1) Teamwork : Bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling

menghargai dan rasa kebanggaan.

2) Integrity : Jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua

kegiatan usaha kami.

27

3) Growth : memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatan

dan pembaharuan secara konsisten.

4) Excellence & Efficiency : Berkomitmen untuk menghasilkan kinerja

yang sempurna dan layana prima.

5) Reliationship Building : Secara berkesinambungan membangun

hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan.

4.1.2. Struktur Organisasi PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang

Suryakencana Bogor

Keberhasilan suatu perusahaan arau organisasi merupakan

perwujudan dari organisasi itu sendiri yang didukung oleh para pegawai

dan pimpinan perusahaan. Adanya struktur organisasi yang tepat, maka

masing-masing bagian dapat mengetahui dengan jelas hal-hal apa saja

yang menjadi tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya. Adapun

struktur organisasi PT. BII, Tbk Cabang Suryakencana Bogor dapat dilihat

pada Lampiran 2.

4.2. Tentang Pelayanan di PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk.

PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk menetapkan tahun 2007

sebagai tahun pelayanan prima terhadap nasabah dibawah Service

Excellence 2007. Pencanangan dilakukan oleh presiden direktur BII, di

kantor pusat Jakarta. Tahun pelayanan prima merupakan bagian dari

program peningkatan kualitas layanan yang dimuali dari tahun 2006. Pada

tahun 2006 BII mencanangkan program "Service Focus 2006", yang mulai

fokus pada pengingkatan kualitas layanan. Program peningkatan kualitas

layanan merupakan bagian dari upaya BII untuk mencapai visi menjadi

bank terbaik di Indonesia yang menyediakan layanan nasabah dan produk

inovatif berkelas dunia. Perkembangan kualitas layanan BII saat ini sedang

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, dapat dilihat pada

Gambar 5.

28

Gambar 5. Perkembangan Kualitas layanan Bank Internasional Indonesia

(Laporan Tahunan, 2012).

Perkembangan kualitas layanan BII mengalami kenaikan dari

tahun 2008-2009 ke tahun 2009-2010, namun mengalami penurunan pada

tahun 2011-2012. Walaupun sempat mengalami peningkatan pada tahun

2009-2010 dengan mendapatkan peringkat pertama tetapi pada tahun

2011-2012 pelayanan BII mengalami penurunan menjadi 80,7% dari tahun

sebelumnya.

4.3. Produk BII

PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk memiliki 3 komponen

utama sebagai pengumpul dana pihak ketiga yaitu tabungan, giro dan

deposito. Tiga produk tersebut yang menjadi tonggak utama dalam

menjalankan roda korporasi bank ini. Berikut adalah penjelasan mengenai

beberapa produk dari BII:

4.3.1. Tabungan BII

Tabungan BII Rupiah adalah simpanan atau tabungan masyarakat

di BII, yang penarikannya dapat dilakukan setiap waktu, dengan bunga

yang menarik, yang dihitung dari saldo harian dan dalam mata uang

rupiah.

Ada dua jenis tabungan BII, yaitu :

1) Tabungan BII Passbook/buku tabungan adalah simpanan atau tabungan

masyarakat di BII, yang bukti penyimpanan berupa buku kecil untuk

mencatat semua transaksi penyetoran dan penarikan serta pendapatan

bunga.

29

2) Tabungan BII Statement adalah tabungan eksklusif yang memberikan

begitu banyak kemudahan bagi nasabah, tanpa direpotkan oleh buku

tabungan, cukup dengan satu kartu BII Combo Card/BII Premium

Debit Card (untuk rekening yang terdaftar di BII Platinum Access),

nasabah dapat melakukan transaksi perbankan setiap saat, dan bukti

laporan keuangan bulanan yang memuat semua rincian transaksi,

alokasi pembelian, dan lain sebagainya.

4.3.2. Giro BII

Giro BII/Rekening Koran adalah simpanan dana dari masyarakat

atau pihak ketiga kepada bank yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan Cek/Bilyet Giro dan sarana pembayaran lainnya, atau

dengan cara pemindahbukuan.

4.3.3. Deposito BII

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan perjanjian.

Deposito berjangka diterbitkan dalam beberapa mata uang sebagai berikut:

1) Deposito Rupiah (IDR)

2) Deposito Valuta Asing USD, AUD, JPY, SGD, GBP dan EUR

4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 responden

yang merupakan nasabah BII Cabang Suryakencana Bogor. Uji validitas

ini dimaksudkan untuk menghitung nilai korelasi antara masing-masing

pertanyaan dengan skor total. Uji validitas yang dilakukan dalam

penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dan diolah

dengan software SPSS 16.0 for window. hasil uji validitas tersebut dapat

dilihat pada lampiran 3. Pengujian validitas terhadap seluruh pertanyaan

ternyata menunjukan hasil yang lebih besar dari r tabel pada selang

kepercayaan 95% dan 99% yang menunjukan bahwa seluruh pertanyaan

nyata dan dapat dinyatakan valid.

Untuk hasil reliabilitasnya, berdasarkan teknik Alpha Cronbach

dihasilkan nilai 0,903. Nilai tersebut berada pada rentang skala alpha lebih

30

dari 0,7 yang berarti masuk kriteria baik (good). Dari hasil uji reliabilitas

tersebut dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya kesalahan pada

kuesioner rendah, sehingga penggunaan nya dapat diandalkan dan mampu

memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila disebarkan

kuesioner secara berulang dalam waktu yang berlainan. Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.5. Karakteristik Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh kualitas

layanan terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Internasional Indonesia

(BII), Tbk Cabang Suryakencana Bogor. Oleh karena itu, penelitian ini

mengambil nasabah BII sebagai responden, maka perlu di identifikasi

terlebih dahulu data responden. Data responden yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan dan Pendidikan.

Berikut ini adalah berbagai karakteristik nasabah BII Cabang

Suryakencana Bogor yang dianggap penting untuk tujuan memahami

nasabah.

1) Jenis Kelamin

Jenis Kelamin mempunyai pengaruh bagi setiap individu untuk

mengambil sebuah keputusan. Hasil penelitian melalui penyebaran

kuesioner berdasarkan jenis kelamin nasabah, dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Karakteristik nasabah berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Pria 16 40

Wanita 24 60

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner, diketahui

mayoritas nasabah memiliki jenis kelamin wanita dengan jumlah 24 orang

atau 60%. Data tersebut menjelaskan bahwa yang sering melakukan

transaksi di BII Cabang Suryakencana Bogor adalah wanita.

31

2) Usia

Usia seseorang mempengaruhi sifat dan tindakan seseorang dalam

bertransaksi di Bank. Hasil penelitian berdasarkan usia, dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Karakteristik nasabah berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

21-30 thn 21 52.5

31 – 40 thn 12 30

41-50 thn 7 17.5

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Dari pengelompokan nasabah berdasarkan usia, diketahui bahwa

sebagian besar nasabah berusia 21-30 tahun yaitu 52.5% atau 21 orang.

Hal ini dimungkinkan karena pada usia ini merupakan usia produktif bagi

seseorang sehingga nasabah yang berpenghasilan lebih di usia ini

menabung dana nya di BII Cabang Suryakencana Bogor.

3) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap tingkat

pemahaman yang dimiliki seseorang dan juga terhadap aktifitas yang

dilakukan dalam usaha memenuhi kebutuhan. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, semakin tinggi pula pemahamannya terhadap

tindakan yang seharusnya dilakukan untuk suatu kegiatan. Hasil penelitian

berdasarkan pendidikan, dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Karakteristik nasabah berdsarkan Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SMA 5 12.5

Diploma 8 20

Sarjana 27 67.5

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Dalam penelitian ini mayoritas nasabah memiliki gelar sarjana

dengan jumlah 63 orang atau sebesar 48% dan yang paling sedkit adalah

berpendidikan SD sebesar 1.5 %.

32

4) Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden mempengaruhi besarnya penghasilan

perbulan responden. Hasil penelitian berdasarkan pekerjaan, dapat dilihat

pada Tabel 7.

Tabel 7. Karakteristik nasabah berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

PNS 4 10

Peg. Swasta 24 60

Wiraswasta 9 22.5

Ibu Rumah tangga 3 7.5

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Pendidikan terakhir dan pekerjaan merupakan karakteristik yang

saling berhubungan. Pendidikan terakhir biasanya akan menentukan jenis

pekerjaan yang dijalankan seseorang.

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden bekerja sebagai pegawai swasta, yakni berjumlah 24 orang atau

sebesar 60%. Hal tersebut menunjukan bahwa nasabah yang datang ke BII

Cabang Suryakencana Bogor sebagian besar adalah pegawai swasta.

4.6. Analisis SEM PLS Kualitas layanan terhadap Kepuasan Nasabah

Variabel laten dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel, yaitu

Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan Kepuasan

nasabah. Setiap variabel laten memiliki masing-masing indikator. Pada

analisis SEM PLS akan dilakukan dua analisis model yaitu : analisis outer

model dan analisis inner model.

Model pengukuran (Outer Model) adalah model yang

mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan

variabel latennya. Analisis data dengan menggunakan smartPLS semula

dilakukan terhadap model awal. Evaluasi outer model dilakukan terhadap

konstruk yang direflesikan oleh indikator-indikatornya. Ukuran refleksi

indikator dengan konstruknya dikatakan tinggi jika memiliki nilai loading

factor lebih dari 0,7 (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2008). Pada model ini

indikator yang mempunyai loading factor kurang dari 0,7 akan didrop atau

33

dihapus. Aktivitas pendropan dilakukan secara berurutan, dimulai dari

indikator-indikator pada variabel eksogen (fisik, keandalan, daya, jaminan

dan empati), kemudian dilanjutkan pada variabel endogen (kepuasan).

Tahapan pendropan dilakukan secara satu per satu, pada nilai loading

factor yang paling kecil. Untuk mendapatkan model terbaik, proses

pendropan dilakukan berulang hingga semua indikator pada variabel laten

memiliki loading factor minimal 0,7.

Model struktural atau inner model adalah model yang

menggambarkan signifikansi hubungan dan pengaruh antar variabel laten,

yaitu peubah Fisik, Kendalan, Daya, Jaminan, dan Empati terhadap

Kepuasan. Proses untuk mendapatkan inner model dilakukan melalui

teknik bootstrapping dengan SmartPLS. Teknik bootstrapping adalah

teknik rekalkulasi data sampel secara random untuk memperoleh nilai T-

statistik. Berdasarkan nilai T-statistik yang diperoleh, maka dapat diketahui

hubungan antar variabel yang diukur.

4.6.1. Analisis Model Outer

Pengujian mode reflektif terlebih dahulu dilakukan dengan

menggunakan 5 kriteria yaitu : Loading factor, Composite Reliability,

Average Variance Extracted (AVE), Akar Kuadrat AVE dan Cross Loading

(Ghozali, 2008). Outer model reflektif peneltian ini telah memenuhi nilai

standar yang ada, baik dalam kriteria reliabilitas maupun validitas dapat

dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria Penilaian PLS Evaluasi Pengukuran Reflektif No Kriteria Penjelasan Standar

1. Loading

Factor

Kekuatan indikator

dalam mereflesikan

laten

≥ 0,7

2. Composite

Realiability

Konsistensi

internal

≥ 0,6

3. Average

Variance

Extracted

(AVE)

Validitas Konstruk ≥ 0,5

4. Akar Kuadrat

AVE

Validitas

diskriminan

Lebih besar dari nilai korelasi antar

variabel laten

5. Cross

Loading

Validitas

diskriminan

Setiap indikator memiliki loading lebih

tinggi untuk setiap laten yang diukur,

dibandingkan dengan indikator untuk

laten lainnya

Sumber : Ghozali, (2008)

34

Model pengukuran atau outer model dengan indikator reflektif

dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya

dan composite reliability untuk block indicator.

a) Convergent validity (Reliabilitas Indikator)

Reliabilitas indikator dicerminkan dari nilai loading factor yang

merefleksikan kekuatan interlasi antara konstruk fisrt order dengan

indikator-indikatornya. Pada gambar 6 (sebelum di drop) terdapat beberapa

indikator yang memiliki nilai loading factor kurang dari 0,7 yaitu (X21)

BII selalu beroperasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Kemudian setelah (X21) di drop, (X12) ruang pelayanan nasabah terlihat

bersih dan rapi menunjukan loading factor dibawah 0,7, maka dilakukan

pendropan lagi. Pada indikator yang terdapat dalam kepuasan, hanya

mengeluarkan 2 indikator yaitu (Y2) tidak ingin pindah ke bank lain.

Setelah (Y1) di drop, (Y4) percaya bahwa BII selalu siap membantu

dilakukan pendropan lagi. Menurut Chin (1998), jika nilai loading factor

berada dibawah 0,7, maka harus di drop sehingga dilakukan pengulangan

analisis PLS. Setelah dilakukan analisis ulang, maka nilai loading factor

keseluruhan indicator memenuhi kriteria convergent validity. Gambar

model sebelum dilakukan pendropan pada beberapa indicator dapat dilihat

pada Gambar 6.

35

Grafis model pengukuran awal dapat dilihat pada Gambar. 6.

Gambar 6. Model Awal

(Hasil Data Primer yang diolah smartPLS, 2012)

36

Keterangan pada Gambar 6 :

Bukti fisik (X1)

X11 : Kerapihan interior dan eksterior BII

X12 : Ruang pelayanan terlihat bersih

X13 : Penampilan karyawan

X14 : Fasilitas ruang antrian (tempat duduk, AC, dll)

X15 : Jaringan ATM

Kehandalan (X2)

X21 : BII selalu beroperasi sesuai jadwal

X22 : Mampu membantu menyelesaikan transaksi dengan cepat dan tepat

X23 : Mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan perjanjian

Daya tanggap (X3)

X31 : Kemampuan karyawan menguasai product knowledge

X32 : Mampu memberikan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah

X33 : Mampu memberikan tindakan yang cepat dalam transaksi

X34 : Kemampuan karyawan terhadap keluhan nasabah

Jaminan (X4)

X41 : Karyawan BII bersikap ramah dan sopan kepada nasabah

X42 : Kepercayaan nasabah kepada BII dalam mengelola uang

X43 : Penjelasan ulang dari karyawan BII jika nasabah belum jelas dengan apa yang

diberikan.

X44 : BII mampu meyakinkan nasabah untuk tetap setia menjadi nasabah BII

Empati (X5)

X51 : Melayani nasabah dengan sepenuh hati

X52 : BII dapat memenuhi semua kebutuhan nasabah

X53 : BII selalu menjalin dan menjaga hubungan baik dengan nasabah.

Kepuasan Nasabah (Y)

Y1 : Sudah lama menjadi nasabah BII

Y2 : Tidak ingin pindah ke Bank lain

Y3 : Bersedia menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh BII

Y4 : Percaya bahwa BII selalu membantu

Y5 : Bersedia menginformasikan kepada orang lain mengenai produk BII

Y6 : Menilai BII sudah cukup baik dalam melayani nasabah

37

Gambar model setelah dilakukan pendropan indikator-indikator pada

Gambar 6, dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Model Akhir

(Hasil Data yang diolah dengan smartPLS, 2012)

38

Hasil analisis menunjukan urutan variabel laten yang memiliki

pengaruh terbesar sampai terkecil dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Urutan variabel laten yang memilki pengaruh terbesar sampai

terkecil

Variabel Laten Nilai Koefisien

Parameter t value

Bukti Fisik 0,238 3,495

Daya Tanggap 0,289 3,208

Empati 0,189 2,149

Jaminan 0,217 1,662

Kehandalan -0,033 0,489

Sumber : Hasil data primer yang diolah smartPLS, 2012

Hasil analisis menunjukan urutan nilai refleksi interlasi indikator

terhadap konstruk first order dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Nilai refleksi interlasi indikator terhadap konstruk first order

Konstruk

first order

Nilai refleksi indikator

interelasi tertinggi

Nilai refleksi indikator

interelasi terendah

Bukti fisik X15

( Jaringan ATM)

X13

(Penampilan karyawan)

Kehandalan X22

(BII dapat membantu

dengan cepat dalam

pelayanan transaksi)

X23

(Mampu memberikan

pelayanan yang baik)

Daya tanggap X32

(Mampu memberikan

solusi dengan tepat)

X31

(Kemampuan menguasai

produk knowledge)

Jaminan X41

(Karyawan BII selalu

bersikap sopan dan

ramah)

X44

(Mampu meyakinkan

nasabah untuk tetap

menjadi nasabah BII)

Empati X53

(Menjalin hubungan

baik dengan nasabah)

X52

(Selalu memenuhi

kebutuhan nasabah)

Kepuasan

nasabah

Y6

(BII sudah cukup baik

dalam pelayanan

nasabah)

Y3

(bersedia menggunakan

produk atau jasa lain di

BII)

Sumber : Hasil data primer yang diolah smartPLS, 2012

39

b) Discriminant Validity

Pada lampiran 6 (Cross Loading) menunjukan nilai korelasi

konstruk first order bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati

dan kepuasan nasabah dengan masing-masing indikatornya. Jika indikator-

indikator pada terdapat pada bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,

jaminan dan empati menggambarkan refleksi dari variabel bukti fisik,

kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati harus lebih besar

dibandingkan korelasi indikator-indikator tersebut terhadap variabel laten

lainnya. Hasil analisis membuktikan bahwa indikator-indikator yang

merefleksikan konstruk first order pada penelitian ini valid.

c) Composite Reability

Pada lampiran 5 (Outer Loading), nilai composite reability dapat

dilihat pada nilai outer model loading masing-masing variabel laten.

Reliabilitas komposit, baik konstruk first order bukti fisik, kehandalan,

daya tanggap, jaminan, empati dan kepuasan nasabah memiliki nilai lebih

besar dari nilai standar yang disyaratkan yaitu 0,7. Hal ini menunjukan

terdapat kestabilan dan konsistensi internal indikator.

Setelah diketahui nilai loading factor penilaian kriteria selanjutnya

adalah nilai Composite Reliability dan Average Variance Extracted (AVE),

nilai Composite Reliability dan Average Variance Extracted (AVE) dari

masing-masing konstruk dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Nilai Composite Reliability dan AVE

Peubah Composite Reliability AVE

Fisik 0.887342 0.663558

Kehandalan 0.938596 0.884295

Daya Tanggap 0.933787 0.779925

Jaminan 0.901378 0.696895

Empati 0.943042 0.846641

Kepuasan 0.865293 0.617988

Sumber : Hasil data primer yang diolah smartPLS, 2012

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai AVE konstruk lebih besar

dari 0,5. Konstruk dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel

jika nilai composite reliability di atas 0,70 dengan tingkat kesalahan 5%.

40

4.6.2. Analisis Model Inner

Penelitian ini memiliki satu konstruk laten endogen yaitu konstruk

kepuasan nasabah. Konstruk laten endogen kepuasan nasabah dipengaruhi

oleh kualitas layanan yang merupakan konstruk laten eksogen, terdiri dari

bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati.

Konstruk laten yang digunakan pada penelitian ini merupakan

konstruk first order saja. Pengujian inner model dilakukan dengan dua

tahap yaitu evaluasi antar konstruk first order dengan second order dan

evaluasi model antar konstruk second order. Oleh karena pada penelitian

ini tidak terdapat second order, maka hanya dilakukan evaluasi pada

konstruk first model terhadap konstruk laten. Model struktural ini

dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk endogen dan

membandingkan thitung dengan ttabel (ttabel pada tingkat kepercayaan 95%

adalah 1,96).

Pada gambar 7 menunjukan R square kualitas layanan yang terdiri

dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap

kepuasan nasabah sebesar 0,640. Hal ini berarti kualitas layanan memiliki

kontribusi positif terhadap kepuasan nasabah sebesar 64% dan sisanya

36% dipengaruhi oleh faktor lain. Berikut ini merupakan kriteria penilaian

model Partial Least Square (PLS), dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kriteria Penilaian Evaluasi Model Structural No Kriteria Penjelasan Standar

1. R² dari peubah

laten endogen

Variabilitas konstruk

endogen yang dapat

dijelaskan oleh

variabilitas konstruk

endogen

Nilai R² sebesar 0,67;

0,33; dan 0,19 untuk

variabel laten endogen

mengindikasikan

bahwa model "baik",

"moderat", dan

"lemah"

2. Estimasi koefisien

jalur

Evaluasi terhadap nilai

koefisien meliput

pengaruh nyata melalui

Bootstrap dan besarnya

nilai koefisien

Pengaruh nyata jika, T-

statistik > T-tabel.

Pada alpha 5%, nilai T-

tabel adalah 1,96

Sumber : Ghozali, 2008

41

Melalui metode bootstrapping pada smartPLS, diperoleh nilai T-hitung

sebagai acuan menilai signifikansi statistik model penelitian dengan menguji

hipotesis untuk tiap jalur hubungan. Nilai thitung untuk menguji pengaruh secara

statistik dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Model Bootstraping (T-hitung)

(Hasil Data Primer yang diolah dengan smartPLS, 2012)

42

4.7. Analisis Pengaruh Konstruk First Order terhadap Konstruk Laten

Analisis pengaruh antar masing-masing konstruk first order

terhadap konstruk latennya dilakukan dengan metode bootstraping pada

path coefficients, yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.

Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel sebesar 1,96 maka konstruk first order

dikatakan signifikan berpengaruh terhadap konstruk latennya.

4.7.1. Pengaruh Bukti Fisik (Tangibles) terhadap Kepuasan Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa bukti

fisik memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan

nasabah. Hal ini didasarkan atas nilai koefisien parameter sebesar 0,238

yang berarti mencerminkan variabel laten terhadap kepuasan nasabah

sebesar 23,8% dan nilai thitung sebesar 3,495 lebih besar dari ttabel (1,96)

pada selang kepercayaan 95%. Artinya semakin meningkatnya sarana fisik

yang terdapat di BII Cabang Suryakencana Bogor maka akan diikuti

dengan semakin meningkatnya kepuasan nasabah. Hal ini membuktikan

bahwa sarana fisik yang dimiliki oleh gedung BII Cabang Suryakencana

Bogor sudah baik sehingga berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

Pembentuk variabel bukti fisik terdiri dari lima indikator yaitu

interior dan eksterior BII (X11), ruang pelayanan yang bersih (X12),

penampilan karyawan (X13), fasilitas ruang antrian (X14), dan jaringan

ATM (X15). Berdasarkan hasil analisis data pada kelima indikator tersebut

hanya empat indikator yang menjadi pembentuk variabel bukti fisik

terhadap kepuasan nasabah yaitu X11, X13, X14, dan X15, sedangkan

untuk indikator X12 mengalami pendropan karena mempunyai nilai

loading factor dibawah 0,7. Hal ini berarti apabila dilakukan perubahan

pada keempat indikator tersebut, maka akan mempengaruhi kepuasan

nasabah pada bukti fisik. Dari keempat indikator bukti fisik, jaringan ATM

memiliki nilai loading factor paling besar yaitu 0,86 yang berarti indikator

jaringan ATM mencerminkan variebal laten secara relevan sebesar 86%.

Hal ini menjadikan indikator jaringan ATM yang memiliki kontribusi

terbesar dan menjadi pertimbangan utama dalam membentuk bukti fisik

terhadap kepuasan nasabah.

43

Pada faktanya jaringan ATM BII terdapat di berbagai mini market,

seperti : Indomart, Circle K dan tempat perbelanjaan yang strategis

sehingga mudah dijangkau nasabah jika ingin melakukan transaksi. Jika

BII mampu mengembangkan jaringan ATM di setiap area nya maka

nasabah BII pun akan merasa puas dengan apa yang telah diberikan,

4.7.2. Pengaruh Kehandalan (Reliability) terhadap Kepuasan Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa

kehandalan tidak memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kualitas layanan di BII Cabang Suryakencana Bogor yang dibuktikan

dengan nilai koefisien parameter sebesar -0,033. Artinya apabila

kehandalan ditingkatkan makan kepuasan nasabah akan menurun

(berbanding terbaik). Begitu pula dengan hasil thitung sebesar 0,489 lebih

kecil dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Hal ini dapat terjadi

karena kehandalan dalam pelayanan nasabah yang diberikan oleh BII

Cabang Suryakencana Bogor belum sesuai dengan apa yang diinginkan

nasabah karena BII dalam tahap pembaharuan dalam segi sistem yang

memperlambat karyawan dalam menyelesaikan masalah nasabah dengan

cepat.

Variabel ini dibentuk oleh BII yang selalu beroperasi sesuai dengan

jadwal yang ditentukan (X21), karyawan BII dapat membantu dalam

menyelesaikan transaksi nasabah dengan cepat dan tepat (X22), dan

karyawan BII mampu memberikan pelayanan sesuai dengan perjanjian

(X23). Diantara ketiga variabel ini yang memiliki nilai loading factor

terbesar adalah X22 yaitu karyawan BII dapat membantu dalam

menyelesaikan transaksi nasabah dengan cepat dan tepat sebesar 0,943

yang berarti indikator tersebut mencerminkan variebal laten secara relevan

sebesar 94,3%. Sementara indikator tentang BII yang selalu beroperasi

sesuai dengan jadwal yang ditentukan harus lebih diperhatikan oleh pihak

BII.

44

4.7.3. Pengaruh Daya Tanggap (Resposiveness) terhadap Kepuasan Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa daya

tanggap memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan

nasabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien parameter sebesar 0,289

yang berarti mencerminkan variabel laten daya tanggap terhadap kepuasan

nasabah sebesar 28,8% dan nilai thitung sebesar 3,208 lebih besar dari ttabel

(1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya semakin baik daya tanggap

yang dimiliki karyawan BII Cabang Suryakencana Bogor maka akan

diikuti oleh kepuasan nasabah yang baik pula. Hasil ini membuktikan

bahwa daya tanggap yang dilakukan oleh karyawan BII Cabang

Suryakencana Bogor sudah dilakukan cukup baik sehingga berpengaruh

terhadap kepuasan nasabah.

Variabel laten ini dibentuk oleh kemapuan menguasai product

knowledge dengan baik (X31), mampu memberikan solusi yang tepat

dalam menyelesaikan masalah nasabah (X32), memberikan tindakan yang

cepat dalam menangani transaksi (X33), dan kemampuan karyawan

terhadap keluhan nasabah (X34). Diantara keempat variabel ini yang

menjadi pembentuk utama karena memiliki nilai loading factor terbesar

adalah dalam memberikan tindakan yang cepat dalam menangani transaksi

(X33) dengan nilai loading factor sebesar 0,948 yang berarti indikator

tersebut relevan dengan mencerminkan variabel laten sebesar 94,8%.

Nasabah menilai bahwa karyawan yang bekerja di BII cepat dalam

menangani keluhan saat datang dan melakukan transaksi.

Kesigapan karyawan BII dalam menangani keluhan dan transaksi

nasabah ini menjadi acuan utama bagi nasabah untuk menilai kinerja para

karyawan di BII. Menurut nasabah, karyawan BII cepat dalam menangani

apa yang dibutuhkan oleh nasabah, sehingga konsumen tidak perlu

menunggu lama saat keluhan tersebut dapat dipenuhi oleh BII. Pada saat

berkunjung ke BII tidak semua konsumen merasa kebutuhannya sudah

dipenuhi dan sesuai dengan selera sehingga kecepatan dalam menanggapi

keluhan sangat penting bagi nasabah saat datang ke BII.

45

4.7.4. Pengaruh Jaminan (Assurance) terhadap Kepuasan Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa

jaminan tidak memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kepuasan nasabah, yang dibuktikan dengan nilai koefisien parameter

sebesar 0,217 yang berarti mencerminkan variabel laten jaminan terhadap

kepuasan nasabah sebesar 21,7% dan hasil thitung sebesar 1,662 yang lebih

kecil dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya apabila

jaminan ditingkatkan maka kepuasan nasabah akan menurun (berbanding

terbalik). Hal ini disebabkan karena pengetahuan dalam produk yang

dimiliki karyawan BII belum maksimal.

Pembentukan variabel jaminan dibentuk dari empat indikator

antara lain karyawan BII selalu bersikap sopan dan ramah kepada nasabah

(X41), BII dapat dipercaya untuk mengelola uang nasabah, menjamin

keamanan uang nasabah (X42), apabila ada informasi yang belum jelas

makan pihak bank akan memberikan penjelasan ulang (X43), dan

karyawan BII mampu meyakinkan nasabah untuk tetap menjadi nasabah

BII (X44). Diantara empat indikator tersebut, indikator yang palung

berpengaruh adalah karyawan BII selalu bersikap sopan dan ramah kepada

nasabah (X41) dengan memiliki nilai loading factor sebesar 0,926 yang

berarti indikator tersebut relevan dengan mencerminkan variabel laten

sebesar 92,6%.

4.7.5. Pengaruh Empati (Emphaty) terhadap Kepuasan Nasabah

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa

empati memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan

nasabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien parameter sebesar 0,189

yang berarti mencerminkan variabel laten empati terhadap kepuasan

nasabah sebesar 18,9% dan nilai thitung sebesar 2,149 lebih besar dari ttabel

(1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya semakin baik empati maka

akan diikuti oleh kepuasan nasabah yang baik pula. Hasil ini membuktikan

bahwa empati yang dilakukan pada karyawan BII sudah dilakukan cukup

baik sehingga berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

Pembentukan variabel empati terdiri dari tiga indikator yaitu

46

malayani nasabah dengan sepenuh hati (X51), BII dapat memenuhi semua

kebutuhan nasabah (X52), dan BII selalu menjalin dan menjaga hubungan

yang baik dengan nasabah (X53). Diantara ketiga indikator tersebut

indikator yang paling berpengaruh adalah BII selalu menjalin dan menjaga

hubungan yang baik dengan nasabah (X53) dengan mempunyai nilai

loading factor sebesar 0,940 yang berarti indikator tersebut relevan dengan

mencerminkan variebal laten secara relevan sebesar 94%..

Mampu menjalin dan menjaga hubungan baik dengan nasabah

menjadi faktor utama pembentuk kepuasan bagi nasabah yang datang ke

BII. Berdasarkan hasil wawancara dengan nasabah, karyawan BII selalu

memberikan informasi terbaru jika ada produk BII yang menguntungkan

untuk nasabah dan hal tersebut dapat dilakukan via telepon atau sms, oleh

sebab itu nasabah merasa BII terus melakukan pendekatan yang baik.

4.7.6. Kepuasan Nasabah

Penilaian kepuasan nasabah terdiri dari indikator sudah lama

menjadi nasabah BII (Y1), tidak mempunyai keinginan untuk berpindah ke

bank lain (Y2), bersedia menggunakan produk atau jasa lainnya yang

ditawarkan (Y3), percaya bahwa BII selalu siap membantu nasabah (Y4),

bersedia menginformasikan kepada orang lain agar menabung di BII (Y5),

dan menilai BII sudah cukup baik dalam pelayanan nasabah (Y6). Nilai

refleksi interelasi indikator kepuasan nasabah dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Nilai Refleksi interelasi indikator kinerja lingkungan

Simbol Indikator Cross loading t-hitung

Y1 Sudah lama menjadi

nasabah BII

0,738 18, 527

Y3 Bersedia menggunakan

produk atau jasa lainnya

yang ditawarkan

0,706 13,281

Y5 Bersedia menginformasikan

kepada orang lain agar

menabung di BII

0,809 30,112

Y6 Menilai pelayanan BII

sudah cukup baik

0,880 50,696

Sumber : Hasil data primer yang diolah smartPLS, 2012

47

Berdasarkan tabel diatas, indikator penilaian pelayanan nasabah

terhadap BII sudah cukup baik memiliki interelasi paling tinggi dalam

merefleksikan kepuasan nasabah. Hal ini dibuktikan dengan cross loading

sebesar 0,880 dan thitung sebesar 50,696 lebih besar dari ttabel (1,96) pada

selang kepercayaan 95%. Hal ini menunjukan bahwa penilaian pelayanan

nasabah terhadap BII cukup baik mereflektifkan kepuasan nasabah.

4.8. Nilai Outer Loading Variabel Kualitas layanan terhadap Kepuasan

Nasabah.

Nilai outer loading yang paling besar dari variable fisik yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah X15 yaitu jaringan ATM

Cabang Suryakencana Bogor sebesar 85.8%. Nilai outer loading yang

paling besar dari variable kehandalan adalah X22, hal ini berarti bahwa

penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh karyawan BII dapat dilakukan

dengan cepat. Nilai outer loading yang paling besar dari variable daya

tanggap yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah X33 yaitu

memberikan tindakan yang cepat dalam menangani transaksi. Nilai outer

loading yang paling besar dari variable jaminan yang mempengaruhi

kepuasan nasabah adalah X41 yaitu karyawan BII selalu bersikap sopan

dan ramah kepada nasabah. Nilai outer loading yang paling besar dari

variable empati yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah X53 yaitu

karyawan BII dapat menjalin hubungan yang baik dengan nasabah. Nilai

outer loading yang paling besar dari kepuasan pelanggan adalah Y6, hal

ini berarti bahwa nasabah BII menilai BII sudah cukup baik dalam

pelayanan terhadap nasabah. Hasil outer loading setelah di estimasi ulang

dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.9. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian kualitas layanan diantaranya terdiri

dari bukti fisik, daya tanggap, dan empati memiliki pengaruh yang positif

terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk.

Sedangkan kualitas layanan yang terdiri dari kehandalan dan jaminan tidak

memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah. Berdasarkan hasil

48

analisis dapat dibuat implikasi manajerial untuk PT. Bank Internasional

Indonesia, Tbk yang harapannya dapat dijadikan bahan masukan untuk

perusahaan guna meningkatkan terus kualitas layanan yang. Adapun

implikasi manajerial tersebut adalah sebagai berikut :

a) Variabel Bukti fisik (Tangible)

Bukti fisik memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kepuasan nasabah. Hal ini didasarkan atas nilai koefisien parameter

sebesar 0,238 yang berarti mencerminkan variabel laten terhadap kepuasan

nasabah sebesar 23,8% dan nilai thitung sebesar 3,495 lebih besar dari ttabel

(1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya semakin meningkatnya

sarana fisik yang terdapat di BII Cabang Suryakencana Bogor maka akan

diikuti dengan semakin meningkatnya kepuasan nasabah. Hal ini

membuktikan bahwa sarana fisik yang dimiliki oleh gedung BII Cabang

Suryakencana Bogor sudah baik sehingga berpengaruh terhadap kepuasan

nasabah.

b) Variabel Kehandalan (Reliability)

Kehandalan tidak memiliki pengaruh positif secara signifikan

terhadap kualitas layanan di BII Cabang Suryakencana Bogor yang

dibuktikan dengan nilai koefisien parameter sebesar -0,033. Artinya

apabila kehandalan ditingkatkan makan kepuasan nasabah akan menurun

(berbanding terbaik). Begitu pula dengan hasil thitung sebesar 0,489 lebih

kecil dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Hal ini dapat terjadi

karena kehandalan dalam pelayanan nasabah yang diberikan oleh BII

Cabang Suryakencana Bogor belum sesuai dengan apa yang diinginkan

nasabah karena BII dalam tahap pembaharuan dalam segi sistem yang

memperlambat karyawan dalam menyelesaikan masalah nasabah dengan

cepat.

c) Variabel Daya Tanggap (Resposiveness)

Daya tanggap memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kepuasan nasabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien parameter

sebesar 0,289 yang berarti mencerminkan variabel laten daya tanggap

terhadap kepuasan nasabah sebesar 28,8% dan nilai thitung sebesar 3,208

lebih besar dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya semakin

49

baik daya tanggap yang dimiliki karyawan BII Cabang Suryakencana

Bogor maka akan diikuti oleh kepuasan nasabah yang baik pula. Hasil ini

membuktikan bahwa daya tanggap yang dilakukan oleh karyawan BII

Cabang Suryakencana Bogor sudah dilakukan cukup baik sehingga

berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

d) Variabel Jaminan (Assurance)

Jaminan tidak memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kepuasan nasabah, yang dibuktikan dengan nilai koefisien parameter

sebesar 0,217 yang berarti mencerminkan variabel laten jaminan terhadap

kepuasan nasabah sebesar 21,7% dan hasil thitung sebesar 1,662 yang lebih

kecil dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya apabila

jaminan ditingkatkan maka kepuasan nasabah akan menurun (berbanding

terbalik). Hal ini disebabkan karena pengetahuan dalam produk yang

dimiliki karyawan BII belum maksimal.

e) Variabel Empati (Emphaty)

Empati memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap

kepuasan nasabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien parameter

sebesar 0,189 yang berarti mencerminkan variabel laten empati terhadap

kepuasan nasabah sebesar 18,9% dan nilai thitung sebesar 2,149 lebih besar

dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Artinya semakin baik

empati maka akan diikuti oleh kepuasan nasabah yang baik pula. Hasil ini

membuktikan bahwa empati yang dilakukan pada karyawan BII sudah

dilakukan cukup baik sehingga berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Pengaruh bukti fisik terhadap kepuasan nasabah menunjukan bahwa

memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Hal ini didasarkan atas nilai koefisien parameter sebesar 0,238 dan nilai

thitung sebesar 3,495 lebih besar dari ttabel (1,96) pada selang kepercayaan

95%. Artinya semakin meningkatnya sarana fisik yang terdapat di BII

Cabang Suryakencana Bogor maka akan diikuti dengan semakin

meningkatnya kepuasan nasabah. Hal ini membuktikan bahwa sarana

fisik yang dimiliki oleh gedung BII Cabang Suryakencana Bogor sudah

baik sehingga berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

b. Pengaruh kehandalan terhadap kepuasan nasabah menunjukan bahwa

tidak memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas

layanan di BII Cabang Suryakencana Bogor yang dibuktikan dengan

nilai koefisien parameter sebesar -0,033. Artinya apabila kehandalan

ditingkatkan makan kepuasan nasabah akan menurun (berbanding

terbaik). Begitu pula dengan hasil thitung sebesar 0,489 lebih kecil dari

ttabel (1,96) pada selang kepercayaan 95%. Hal ini dapat terjadi karena

kehandalan dalam pelayanan nasabah yang diberikan oleh BII Cabang

Suryakencana Bogor belum sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah

karena BII dalam tahap pembaharuan dalam segi sistem yang

memperlambat karyawan dalam menyelesaikan masalah nasabah dengan

cepat.

c. Pengaruh daya tanggap terhadap kepuasan nasabah menunjukan bahwa

memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien parameter sebesar 0,289 dan

nilai thitung sebesar 3,208 lebih besar dari ttabel (1,96) pada selang

kepercayaan 95%. Artinya semakin baik daya tanggap yang dimiliki

karyawan BII Cabang Suryakencana Bogor maka akan diikuti oleh

kepuasan nasabah yang baik pula. Hasil ini membuktikan bahwa daya

tanggap yang dilakukan oleh karyawan BII Cabang Suryakencana Bogor

sudah dilakukan cukup baik sehingga berpengaruh terhadap kepuasan

51

nasabah.

d. Pengaruh jaminan terhadap kepuasan nasabah menunjukan bahwa tidak

memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan nasabah,

yang dibuktikan dengan nilai koefisien parameter sebesar 0,217 dan

hasil thitung sebesar 1,662 yang lebih kecil dari ttabel (1,96) pada selang

kepercayaan 95%. Artinya apabila jaminan ditingkatkan maka kepuasan

nasabah akan menurun (berbanding terbalik). Hal ini disebabkan karena

pengetahuan dalam produk yang dimiliki karyawan BII belum maksimal.

e. Pengaruh empati terhadap kepuasan nasabah menunjukan bahwa

memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien parameter sebesar 0,189 dan

nilai thitung sebesar 2,149 lebih besar dari ttabel (1,96) pada selang

kepercayaan 95%. Artinya semakin baik empati maka akan diikuti oleh

kepuasan nasabah yang baik pula. Hasil ini membuktikan bahwa empati

yang dilakukan pada karyawan BII sudah dilakukan cukup baik sehingga

berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai

berikut:

a. Penelitian dapat dilanjutkan dengan menganalisis faktor apa yang paling

dominan dalam mempengaruhi kepuasan nasabah.

b. Penelitian dapat dilanjutkan dengan menganalisis penyebab variabel

kehandalan selain dari segi sistem yang memperlambat karyawan dalam

menyelesaikan masalah nasabah dengan cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Ascarintya, P. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas layanan terhadap Kepuasan

Nasabah (Studi Pada Nasabah Debitur PT. BPR Satria Pertiwi Semarang.

Skripsi pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Ferdinand, A. 2002. SEM Dalam Penelitian Manajemen. BP UNDIP. Semarang.

Ghozali, I. dan Fuad. 2005. Structural Equation Modeling. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modelling Metode Alternatif dengan

Partial Least Square. Edisi 2.Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Semarang.

Khoiron, A. 2010. Pengaruh Kualitas layanan terhadap Kepuasan Nasabah pada

Bank Syariah Mandiri Cabang Malang. Skripsi pada Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kotler, P & Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke-

12. Jakarta: PT Erlangga.

Kotler, P & K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke-13.

Jakarta: PT Erlangga.

Kotler, P & K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi ke-13.

Jakarta: PT Erlangga.

Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, F. 2008. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Umum.

Sitinjak T, Sugiarto. 2006. LISREL. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Suranto, W. H. 2001. Buku Panduan Pemasaran Edisi Ketiga. PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk. Divisi Pemasaran Ritel. Jakarta

Tjiptono, F. 2004. Prinsip Total quality Service. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Jilid 3. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2008. Service Manajemen Mewujudkan Layanan Prima. CV. Andi

Offset. Yogyakarta.

Umar, H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta `

53

Zeithaml VA, Parasuraman A,BerryLL.1990. Delivering Quality Service:

Balancing Customer Perceptions and Expectation. New York:The Free

Press

http://www.bii.co.id/sejarah-perusahaan/visi-misi-perusahaan (diunduh tanggal

19-11-2012)

LAMPIRAN

55

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Yth. Saudara/i Responden

Dalam rangka penulisan skripsi pada Program Sarjana Institut Pertanian

Bogor, dengan ini Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk menyatakan pendapat

mengenai setiap pernyataan yang ada.

Terima kasih sebelumnya penulis ucapkan atas partisipasi dan kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk

mengisi kuesioner penelitian ini secara lengkap. Saya Dwi Ayu Pravitasari

(H24097035) sedang melakukan penelitian untuk menyusun skripsi yang berjudul

“ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN

NASABAH (STUDI KASUS PADA NASABAH PT. BANK INTERNATIONAL

INDONESIA, Tbk CABANG SURYAKENCANA BOGOR)”.

Daftar pertanyaan di bawah ini diajukan untuk diisi sesuai dengan

pendapat anda. Kerahasiaan identitas anda akan dijamin dan informasi yang anda

berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis saja.

Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Alamat :

Telepon :

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR No. Kuesioner :

56

Lanjutan Lampiran 1.

Data Demografi

1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia

a. ≤ 20 tahun c. 31-40 tahun e. ≥ 50 tahun

b. 21-30 tahun d. 41-50 tahun

3. Status Pernikahan

a. Belum menikah c. Menikah c. Duda/ Janda

4. Pekerjaan

a. Pelajar/ mahasiswa e. Pensiunan

b. Pegawai Negeri Sipil f. Ibu rumah tangga

c. Pegawai Swasta g. Lainnya (sebutkan: ....................)

d. Wiraswasta

5. Pendidikan

a. SD c. SMA e. Sarjana

b. SLTP d. Diploma/ Akademi f. Pasca Sarjana

6. Pendapatan perbulan

a. < Rp. 1.000.000 per bulan

b. Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000

c. Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000

d. Rp. 10.000.000 – Rp. 50.000.000

e. Rp. 50.000.000 – Rp. 500.000.000

f. > Rp. 500.000.000

7. Pengeluaran perbulan

a. < Rp. 1.000.000 per bulan

b. Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000

c. Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000

d. Rp. 10.000.000 – Rp. 50.000.000

e. Rp. 50.000.000 – Rp. 500.000.000

f. > Rp. 500.000.000

57

Lanjutan Lampiran 1.

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan Anda

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Puas

TS : Tidak Puas

N : Netral

S : Puas

SS : Sangat Puas

Bagaimana penilaian Anda tentang Kualitas layanan yang diberikan oleh PT.

Bank International Indonesia (BII) Cabang Suryakencana Bogor?

No Variabel Jawaban

Bukti Fisik/Tangible (X1) STP

(1)

TP

(2)

N

(3)

P

(4)

SP

(5)

1. Interior dan Eksterior BII di tata

dengan rapi sehingga saya merasa

aman

2. Ruang pelayanan nasabah terlihat

bersih dan rapi

3. Karyawan BII berpakaian rapi

4. Fasilitas ruang antrian (tempat

duduk, AC dan lain-lain) yang

dimiliki oleh Bank membuat

nasabah merasa nyaman dalam

bertransaksi

5. Jaringan ATM yang mudah di

akses

No Variabel Jawaban

Keandalan/Reliability (X2) STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. BII selalu beroperasi sesuai

dengan jadwal yang sudah

ditentukan

2. Karyawan BII dapat membantu

dalam menyelesaikan transaksi

nasabah dengan cepat dan tepat

3. Karyawan BII mampu

memberikan pelayanan sesuai

dengan perjanjian

58

Lanjutan Lampiran 1.

No Variabel Jawaban

Daya Tanggap/Responsiveness (X3) STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Kemampuan menguasai informasi

produk knowledge dengan baik

2. Mampu memberikan solusi yang

tepat dalam memecahkan masalah

nasabah, penyampaian informasi

yang tepat dan dapat di percaya

3. Memberikan tindakan yang cepat

dalam menangani transaksi

4. Kemampuan karyawan terhadap

keluhan nasabah

No Variabel Jawaban

Jaminan/Assurance (X4) STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Karyawan BII selalu bersikap

sopan dan ramah kepada nasabah

2. Pihak Bank dapat di percaya

untuk mengelola uang nasabah,

menjamin keamanan uang

nasabah

3. Bila ada informasi yang belum

jelas maka pihak bank akan

memberikan penjelasan ulang

4. Karyawan BII mampu

meyakinkan saya untuk tetap

menjadi nasabah BII

No Variabel Jawaban

Empati/Emphaty (X5) STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Melayani nasabah dengan

sepenuh hati

2. BII dapat memenuhi semua

kebutuhan nasabah

3. BII selalu menjalin dan menjaga

hubungan yang baik dengan

nasabah

59

Lanjutan Lampiran 1.

No Variabel Jawaban

Kepuasan Nasabah (Y) STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya sudah lama menjadi nasabah

BII

2. Saya tidak mempunyai keinginan

untuk berpindah ke Bank lain

3. Saya bersedia menggunakan

produk atau jasa lain yang di

tawarkan BII

4. Saya percaya bahwa BII selalu

siap membantu saya

5. Saya bersedia menginformasikan

kepada orang lain mengenai

produk BII agar menabung di BII

6. Saya menilai BII sudah cukup

baik dalam pelayanan nasabah

60

Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Suryakencana Bogor

61

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas layanan

Bukti Fisik Keterangan

X11 Pearson Correlation ,570**

VALID

X12 Pearson Correlation ,802**

VALID

X13 Pearson Correlation ,826**

VALID

X14 Pearson Correlation ,653**

VALID

X15 Pearson Correlation ,855**

VALID

Kehandalan Keterangan

X21 Pearson Correlation ,676**

VALID

X22 Pearson Correlation ,920**

VALID

X23 Pearson Correlation ,741**

VALID

Daya Tanggap Keterangan

X31 Pearson Correlation ,814**

VALID

X32 Pearson Correlation ,910**

VALID

X33 Pearson Correlation ,962**

VALID

X34 Pearson Correlation ,705**

VALID

Jaminan Keterangan

X41 Pearson Correlation ,860**

VALID

X42 Pearson Correlation ,795**

VALID

X43 Pearson Correlation ,756**

VALID

X44 Pearson Correlation ,907**

VALID

Empati Keterangan

X51 Pearson Correlation ,922**

VALID

X52 Pearson Correlation ,829**

VALID

X53 Pearson Correlation ,852**

VALID

62

Lanjutan Lampiran 3.

Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah

Pengetahuan Keterangan

Y11 Pearson Correlation

,598**

VALID

Y12 Pearson Correlation

,750**

VALID

Y13 Pearson Correlation

,628**

VALID

Y14 Pearson Correlation

,596**

VALID

Y15 Pearson Correlation

,524**

VALID Y16 Pearson

Correlation ,762

**

VALID

63

Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,903 25

Nilai cronbach alpha(0.903)>0.7 maka reliable

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X11 4,0000 ,37139 30

X12 3,9333 ,69149 30

X13 3,8667 ,62881 30

X14 4,0667 ,44978 30

X15 3,5000 1,00858 30

X21 3,9333 ,58329 30

X22 3,7667 ,62606 30

X23 3,8667 ,57135 30

X31 3,8667 ,62881 30

X32 3,8333 ,59209 30

X33 3,8000 ,66436 30

X34 3,7667 ,62606 30

X41 4,1000 ,66176 30

X42 4,1333 ,57135 30

X43 4,0333 ,49013 30

X44 3,9333 ,73968 30

X51 4,1000 ,66176 30

X52 3,8333 ,64772 30

X53 4,0333 ,66868 30

Y1 3,7333 ,82768 30

Y2 3,2000 ,76112 30

Y3 3,4333 ,62606 30

Y4 3,7667 ,56832 30

Y5 3,6333 ,71840 30

Y6 4,0000 ,52523 30

64

Lanjutan Lampiran 4.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X11 92,1333 75,085 ,536 ,900

X12 92,2000 74,510 ,308 ,903

X13 92,2667 72,478 ,542 ,898

X14 92,0667 75,168 ,423 ,901

X15 92,6333 70,447 ,426 ,903

X21 92,2000 78,372 -,004 ,908

X22 92,3667 73,344 ,460 ,900

X23 92,2667 73,995 ,442 ,900

X31 92,2667 73,306 ,462 ,900

X32 92,3000 72,010 ,628 ,896

X33 92,3333 70,368 ,705 ,894

X34 92,3667 72,102 ,581 ,897

X41 92,0333 72,723 ,488 ,899

X42 92,0000 74,828 ,356 ,902

X43 92,1000 73,266 ,616 ,897

X44 92,2000 67,959 ,834 ,891

X51 92,0333 70,516 ,694 ,895

X52 92,3000 70,907 ,673 ,895

X53 92,1000 70,093 ,726 ,894

Y1 92,4000 74,938 ,213 ,907

Y2 92,9333 72,961 ,395 ,902

Y3 92,7000 74,217 ,377 ,901

Y4 92,3667 72,792 ,573 ,898

Y5 92,5000 71,431 ,554 ,898

Y6 92,1333 72,120 ,704 ,896

65

Lampiran 5. Hasil Outer Loading SmartPLS sebelum estimasi ulang

Indikator Outer Loading

X15 0,866047

X16 0,830670 X21 0,750014

X22 0,878117 X23 0,836244

X31 0,731879 X32 0,884679

X33 0,848871 X34 0,844892

X41 0,780428 X42 0,753963

X43 0,827483 X44 0,832321

X51 0,874407 X52 0,807252

X53 0,880278 Y2 0,764670

Y3 0,860633 Y4 0,818069

Y5 0,790710 Y6 0,813237

66

Lampiran 6. Hasil Cross Loading Discriminant Validity sebelum estimasi

Indikator Fisik Kehandalan Daya

tanggap Jaminan Empati

Kepuasan

Nasabah

X11 0,798581 -0,207069 0,613427 0,564317 0,476381 0,615847

X13 0,771089 0,231244 0,606748 0,395732 0,603809 0,470917

X14 0,827306 0,025414 0,397944 0,430024 0,295215 0,478562

X15 0,858771 0,232581 0,555071 0,466066 0,532885 0,578923

X22 0,124524 0,942977 0,187454 0,207537 0,385486 0,130451

X23 0,010994 0,937758 0,036949 0,237833 0,256990 0,125028

X31 0,381588 -0,247528 0,777284 0,527570 0,352764 0,439918

X32 0,687325 0,183451 0,892757 0,498977 0,506560 0,641892

X33 0,634374 0,085584 0,948471 0,690564 0,659297 0,726587

X34 0,621234 0,292868 0,904940 0,646084 0,746729 0,671150

X41 0,458844 0,146411 0,575617 0,925625 0,632669 0,620555

X42 0,349179 0,130210 0,514412 0,858961 0,629942 0,571153

X43 0,514783 -0,019241 0,563529 0,789774 0,607027 0,500278

X44 0,604266 0,493209 0,589466 0,754480 0,775250 0,602398

X51 0,456270 0,298207 0,576966 0,741549 0,919398 0,633490

X52 0,576652 0,134648 0,608783 0,674776 0,900417 0,560615

X53 0,592118 0,482679 0,637495 0,772747 0,940149 0,677793

Y1 0,468487 0,002489 0,425228 0,513675 0,397169 0,737842

Y3 0,342246 0,110810 0,425344 0,371071 0,579022 0,706128

Y5 0,551302 -0,054408 0,772097 0,594442 0,550956 0,808693

Y6 0,679538 0,351747 0,562333 0,650882 0,610776 0,880305