analisis pengaruh corporate social …digilib.unila.ac.id/31155/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar
di BEI pada Tahun 2014-2016)
(Skripsi)
Oleh
JEFRY
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TOWARD FIRM VALUE
(Empirical Study on Basic Industry and Chemical Company Listed in
Indonesia Stock Exchange Year 2014-2016)
By
JEFRY
This study aims to analyze the influence of Corporate Social Responsibility
toward firm value. Independent variable in this study is Corporate Social
Responsibility. Dependent variable in this study is firm value which measured by
Tobin’s Q. The object of this study is basic industry and chemical company listed
in Indonesia Stock Exchange year 2014-2016. This study used purposive
sampling method in sampling research. There are 33 basics industry and
chemicals companies listed in Indonesia Stock Exchange as research sample.
Analysis method that used in this research is simple linear regression analysis.
Based on the result of this study, Corporate Social Responsibility has a positive
and a significant influence toward firm value.
Keywords : Corporate Social Responsibility, Firm Value.
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar
di BEI pada Tahun 2014-2016)
Oleh
JEFRY
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap nilai perusahaan. Variabel independen pada penelitian ini
adalah Corporate Social Responsibility. Variabel dependen pada penelitian ini
adalah nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Penelitian ini
menggunakan perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014-2016 sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling dalam pengambilan sampel penelitian. Terdapat 33
perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
menjadi sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil analisis, Corporate
Social Responsibility memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Kata kunci : Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan.
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar
di BEI pada Tahun 2014-2016)
Oleh
JEFRY
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 26 Agustus
1996 sebagai putra kedua dari lima bersaudara, buah hati dari
pasangan Bunlim dan Darmini.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar di SD Fransiskus 2 Bandar
Lampung pada tahun 2008. Selanjutnya, penulis menyelesaikan Pendidikan
Menengah Pertama di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung pada tahun 2011,
kemudian penulis melanjutkan Pendidikan Tingkat Atas di SMA Xaverius Bandar
Lampung hingga lulus pada tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SBMPTN.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
Orang tuaku tercinta, Ibu dan Bapak, atas segala kasih sayang, dukungan
dan segala sesuatu yang telah diberikan
Seluruh keluarga besarku dan saudara-saudaraku atas segala dukungan
Sahabat dan teman-temanku, untuk nasihat, bantuan dan dukungan yang
selalu diberikan
Almamaterku tercinta Universitas Lampung
MOTTO
“If you never give up means you still have a chance, giving up is the greatest
failure”
-Jack Ma-
SANWACANA
Salam sejahtera bagi kita semua,
Puji Tuhan, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang
telah memberikan semua ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang
Terdaftar di BEI pada Tahun 2014-2016)” sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses
penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., CA. sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan juga selaku Penguji
Utama yang telah memberikan masukan, saran dan nasihat yang membangun
terhadap skripsi ini.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si sebagai Seketaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., CA. sebagai Dosen Pembimbing Utama
atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat serta perhatian yang telah
diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
5. Bapak Agus Zahron, S.E., M.Si., Akt., CA. sebagai Dosen Pembimbing Kedua
atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat serta perhatian yang telah
diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
6. Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt., CA. sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan nasihat
sehingga penulis dapat menyelesaikan proses belajar.
7. Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Akuntansi atas semua bimbingan,
pengajaran, pelayanan, dan bantuan yang telah diberikan.
8. Orang tuaku tersayang, Bunlim dan Darmini yang telah memberikan
dukungan, kasih sayang dan doa demi keberhasilan dan kesuksesan penulis
9. Kakak dan adik-adikku atas semangat dan dukungannya.
10. Seluruh keluarga besarku yang selalu mendoakan dan mendukung cita-citaku.
11. Presidium EEC 16/17 lek GC Cahya, Dita, Indra, Bu Soraya, Anggi, Cyntam,
Bela, Mba Pit, Peri, Amel, lek Faisal, Echi, Laila, Pak COC Idham, Marisi,
Dwiki, Robert. Terima kasih telah menjadi tempat dan keluarga untuk
menempah diri menjadi lebih baik.
12. PRiyamvada 16/17, terima kasih atas dukungannya.
13. Pejuang Skripsi, Melinda, Dina, Mba Pit, Dwiki, Indra, Dila. Terima kasih atas
masukan, arahan dan dorongan selama ini.
14. Akuntansi 14, terima kasih atas bantuannya selama di bangku perkuliahan
15. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis
mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya yang telah diberikan.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu mohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga skripsi ini bermanfaat
dikemudian hari. Salam sejahtera buat kita semua.
Bandarlampung, April 2018
Penulis,
Jefry
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Akademis ....................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................ 7
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 8
2.1 Grand Theory......................................................................................... 8
2.1.1 Teori Stakeholder ........................................................................ 8
2.1.2 Teori Sinyal ................................................................................. 9
2.2 Corporate Social Responsibility ............................................................ 10
2.2.1 Definisi CSR ................................................................................ 10
2.2.2 Prinsip-Prinsip CSR ..................................................................... 10
2.2.3 Laporan Keuangan Perusahaan yang
Melaksanakan CSR ..................................................................... 11
2.2.4 Pengungkapan CSR ..................................................................... 12
2.3 Nilai Perusahaan .................................................................................... 14
2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 16
2.5 Hipotesis ................................................................................................ 18
2.5.1 Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan................................... 18
2.6 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 20
III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 21
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional........................................ 21
3.1.1 Variabel Independen .................................................................... 21
3.1.2 Variabel Dependen ...................................................................... 22
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 22
3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 23
3.3.1 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 23
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................ 24
3.4.1 Statistik Deskriptif ....................................................................... 24
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 24
ii
3.4.2.1 Uji Normalitas ................................................................. 24
3.4.2.2 Uji Autokorelasi .............................................................. 24
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 25
3.4.3 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 25
3.4.3.1 Uji Koefisien Determinasi .............................................. 25
3.4.3.2 Uji Statistik t ................................................................... 26
3.4.3.3 Metode Regresi Linear Sederhana .................................. 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 28
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 28
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 28
4.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 29
4.3.1 Uji Normalitas ............................................................................. 29
4.3.2 Uji Autokorelasi .......................................................................... 31
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 32
4.4 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 33
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 33
4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ..................................................... 33
4.4.3 Uji Regresi Linear Sederhana ...................................................... 34
4.5 Pembahasan ........................................................................................... 35
4.5.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap Nilai Perusahaan................................................ 35
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 38
5.1 Simpulan ................................................................................................ 38
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 39
5.3 Saran ..................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 2.1 : Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................ 16
2. Tabel 4.1 : Sampel Penelitian ...................................................................... 28
3. Tabel 4.2 : Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 29
4. Tabel 4.3 : Uji Normalitas Sebelum Transformasi dan Outlier................... 30
5. Tabel 4.4 : Uji Normalitas Setelah Transformasi dan Outlier ..................... 31
6. Tabel 4.5 : Uji Autokorelasi ........................................................................ 31
7. Tabel 4.6 : Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 32
8. Tabel 4.7 : Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 33
9. Tabel 4.8 : Uji t ............................................................................................ 34
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Daftar Sampel Penelitian
2. Lampiran 2 : Indikator CSR
3. Lampiran 3 : Daftar Pengungkapan CSR Sampel Penelitian
4. Lampiran 4 : Daftar Nilai Perusahaan
5. Lampiran 5 : Statistik Deskriptif
6. Lampiran 6 : Uji Normalitas Setelah Transformasi dan Outlier
7. Lampiran 7 : Uji Normalitas Sebelum Transformasi dan Outlier
8. Lampiran 8 : Uji Autokorelasi
9. Lampiran 9 : Uji Heteroskedastisitas
10. Lampiran 10 : Uji Koefisien Determinasi
11. Lampiran 11 : Uji t
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada perusahaan go public, nilai perusahaan merupakan faktor yang
mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Nilai perusahaan
dapat digunakan untuk mengindikasikan keadaan perusahaan. Semakin tinggi
nilai perusahaan maka semakin tinggi juga tingkat ketertarikan investor pada
perusahaan.
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya akan memberikan
dampak buruk terhadap lingkungan. Dampak buruk tersebut membuat masyarakat
cenderung berpikir negatif terhadap perusahaan sehingga membuat citra atau nilai
perusahaan buruk. Perusahaan mulai berpikir untuk meminimalkan dampak
negatif tersebut berupa Corporate Social Responsibility untuk memperbaiki citra
buruk perusahaan.
Corporate Social Responsibility atau CSR yang dicetuskan di Amerika Serikat
pada tahun 1930-an pada awalnya adalah usaha untuk melindungi buruh dari
penindasan yang dilakukan perusahaan. Pada masa kini, CSR dapat dikatakan
sebagai komitmen perusahaan untuk berperilaku secara etis dan memberi
kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan
2
dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada
umumnya (WBCSD, 1999).
Di Indonesia sejak era reformasi bergulir, masyarakat semakin kritis dan mampu
melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Perkembangan CSR juga terkait
dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia
maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga
perubahan iklim (Utama, 2007). Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat
tersebut memunculkan kesadararan baru tentang pentingnya melaksanakan
Corporate Social Responsibility (CSR) (Daniri, 2008). Perubahan tingkat
kesadaran masyarakat membuat perusahaan tidak lagi memikirkan dirinya sendiri
akan tetapi berpikir juga untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dan
lingkungan sehingga konsep awal CSR sebagai perspektif shareholder menjadi
perspektif stakeholder.
Keberadaan CSR di Indonesia sudah diperhitungkan dan dianggap penting oleh
pemerintah. Hal tersebut membuat pemerintah mengatur CSR dalam hukum
negara untuk mewajibkan perusahaan melaksanakan CSR. Menurut UU No. 40
Tahun 2007 Pasal 1 angka 3, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya.
3
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 74, Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Yang dimaksud dengan
“perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam”
adalah perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber
daya alam, sedangkan yang dimaksud dengan “perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah perseroan
yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan
usahanya berdampak pada fungsi sumber daya alam.
Salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan
strategis (Bassamalah dan Jermias, 2005). Perusahaan-perusahaan yang memiliki
kepedulian sosial dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai
salah satu keunggulan kompetitif perusahaan (Zuhroh dan Sukmawati, 2003).
CSR bertujuan mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya
agar tidak berpengaruh buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Dengan
demikian, pada akhirnya dunia usaha akan bertahan berkelanjutan memperoleh
manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha (Zarlia dan
Salim, 2014). Informasi tentang CSR sangat penting sehingga investor tertarik
untuk melihat informasi tersebut dalam laporan tahunan. Stakeholders tertarik
terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan, sehingga
manajemen perusahaan tidak hanya dituntut terbatas atas pengelolaan dana yang
diberikan, namun juga meliputi dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan
terhadap lingkungan alam dan sosial (Epstein dan Freedman, 2007). Informasi
4
sosial tersebut dapat digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan dalam
berinvestasi.
Dalam pengungkapan CSR, sudah terdapat Global Reporting Initiative (GRI)
sebagai standar panduan pelaporan CSR. GRI itu sendiri merupakan organisasi
independen internasional yang mempelopori pelaporan berkelanjutan sejak 1997
(globalreporting.org). Global Reporting Initiative G4 (GRI G4) merupakan
generasi keempat pedoman, diluncurkan pada mei 2013. GRI menyediakan
prinsip-prinsip pelaporan, pengungkapan standar, dan panduan penerapan untuk
penyusunan laporan berkelanjutan oleh organisasi, apa pun ukuran, atau lokasinya
(GRI, 2013).
Mengacu pada kasus yang terjadi di Indonesia tentang penolakan perusahaan
disebabkan oleh pengaruh aktivitas perusahaan terhadap lingkungan sekitar
perusahaan. Terdapat kasus tentang aksi demonstrasi menentang pendirian pabrik
PT Semen Indonesia sejak tahun 2014 yang dilakukan oleh warga Rembang.
Demonstrasi warga Rembang disebabkan karena PT Semen Indonesia dapat
menyebabkan terhentinya kegiatan pertanian dan ketersediaan air bersih di
Kendeng Utara (news.detik.com).
Kasus di atas tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia. Pada
tahun 2012, warga Tiongkok memaksa pengabaian pabrik kimia di Hong Kong,
Tiongkok. Ratusan warga melakukan protes di Kota Pesisir Ningbo untuk
menentang ekspansi pabrik petrokimia. Hal tersebut disebabkan warga kelas
5
ekonomi menengah di Pesisir Ningbo menolak karena menyebabkan polusi.
(scmp.com). Oleh karena itu, CSR menjadi penting dalam hal pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan. Perubahan citra baik maupun buruk perusahaan dapat
dipengaruhi oleh tindakan perusahaan itu sendiri.
Bentuk indeks CSR (GRI G4) dan nilai perusahaan (Tobin’s Q) adalah rasio.
Indeks CSR berupa rasio karena jumlah item yang diungkapkan perusahaan dalam
laporan tahunan dibagi dengan jumlah total item pengungkapan CSR (Haniffa dan
Cooke, 2005). Nilai perusahaan (Tobin’s Q) berasal dari nilai pasar ekuitas
ditambah nilai buku hutang dibagi jumlah nilai buku total ekuitas ditambah nilai
buku dari total hutang (Smithers dan Wright, 2007). Jika indeks CSR (GRI G4)
diasumsikan dengan chart atau grafik, umumnya indeks CSR bersifat smooth atau
lurus karena pelaporan CSR dilaporan sekali dalam setahun. Sedangkan, harga
saham atau nilai perusahaan (Tobin’s Q) bersifat fluktuatif karena harga saham
selalu berubah setiap saat yang disebabkan permintaan dan penawaran.
Penelitian Ayu dan Suarjaya (2017) menyatakan bahwa CSR secara positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Umro dan Fidiana (2016)
menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Penelitian Rahardjo dan Murdani (2016) menyatakan bahwa
CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Putri
et al. (2016) menyatakan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Penelitian Primady dan Wahyudi (2015) yang menyatakan bahwa
CSR tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
6
Berdasarkan penelitian terdahulu, belum terdapat hasil yang sinkron atas
penelitian yang berkaitan dengan CSR terhadap nilai perusahaan. Untuk itu
penulis ingin menguji kembali hubungan CSR terhadap nilai perusahaan. Judul
penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Dasar
dan Kimia yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2014-2016).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut rumusan permasalahan yang akan saya
ajukan adalah apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu akuntansi,
terutama dalam kajian CSR terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga dapat
membantu para akademisi untuk menemukan bukti empiris hubungan antara CSR
terhadap nilai perusahaan.
7
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini mempunyai manfaat bagi perusahaan industri dasar dan kimia untuk
melihat pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan serta dapat membantu para
manajer atau pengelola perusahaan sebagai informasi terhadap pengambilan
keputusan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Penelitian ini juga
bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Grand Theory
2.1.1 Teori Stakeholder
Teori Stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholder-nya (pemegang saham, konsumen, pemerintah, masyarakat, kreditor,
supplier dan pihak lain). Keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi pada
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.
Keberhasilan usaha suatu perusahaan ditentukan oleh manajemen perusahaan
yang berhasil dalam membina hubungan antara perusahaan dengan para
stakeholder (Ghozali dan Chariri, 2007). Pelaksanaan CSR tidak hanya
dihadapkan kepada pemilik atau pemegang sahamnya saja, tetapi juga terhadap
para stakeholders yang terkait dan terkena dampak dari keberadaan perusahaan
(Utama, 2007).
Stakeholder dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu stakeholder primer dan
stakeholder sekunder. Yang termasuk stakeholder primer adalah shareholder,
pemilik, investor, karyawan maupun konsumen. Sedangkan yang termasuk
stakeholder sekunder adalah pemerintah, masyarakat umum dan lingkungan.
Pengungkapan CSR ini penting karena para stakeholder perlu mengevaluasi dan
9
mengetahui sejauh mana perusahaan melaksanakan peranannya sesuai dengan
keinginan stakeholder, sehingga menuntut adanya akuntabilitas perusahaan atas
kegiatan CSR yang telah dilakukannya (Latupo dan Andayani, 2015)
2.1.2 Teori Sinyal
Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan
informasi kepada pihak eksternal maupun pihak internal. Dorongan tersebut
disebabkan karena terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dan
pihak eksternal. Untuk mengurangi asimetri informasi maka perusahaan harus
mengungapkan informasi yang dimiliki, baik informasi keuangan maupun non
keuangan (Rustiarini, 2010).
Informasi non keuangan yang mempunyai pengaruh terhadap pihak di luar
perusahaan yaitu informasi tentang pengungkapan corporate social responsibility
(CSR). Pengungkapan informasi CSR tersebut dapat menjadi sinyal bagi pihak
luar terutama investor dalam mengambil keputusan berinvestasi pada perusahaan.
Pengungkapan informasi CSR umumnya merupakan aktivitas CSR yang telah
dilakukan perusahaan. Suatu informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila
informasi tersebut benar-benar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan
keputusan oleh pemakai yang dituju, yang ditunjukkan adanya asosiasi antara
peristiwa (event) dengan return, harga atau volume saham di pasar modal
(Soewardjono, 2005).
10
2.2 Corporate Social Responsibility (CSR)
2.2.1 Definisi CSR
Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) sebagai bentuk keterlibatan dari
organisasi dalam upaya mengatasi kelaparan dan kemiskinan, mengurangi
pengangguran dan tunjangan untuk pendidikan dan kesenian. Hal ini didasari
pemikiran bahwa semua organisasi adalah sistem yang bergantung pada
lingkungannya dan karena ketergantungan itulah maka suatu organisasi perlu
memperhatikan pandangan dan harapan masyarakat (Kast dan Rosenzweig, 2003).
CSR adalah konsep yang mendorong organisasi mempertimbangkan kepentingan
masyarakat dengan bertanggung jawab atas dampak kegiatan organisasi pada
konsumen, karyawan, pemegang saham, masyarakat dan lingkungan dalam semua
aspek operasi (Untung, 2014). Pengertian CSR di atas dapat disimpulkan yaitu
peran perusahaan atau organisasi untuk bertindak demi kebaikan dan kemajuan
lingkungan hidup atau meminimalkan dampak yang ditimbulkan atas aktivitas
operasi perusahaan.
2.2.2 Prinsip-Prinsip CSR
CSR merupakan sebuah program yang dilakukan oleh perusahaan terhadap
masyarakat atau lingkungan guna meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas
pendidikan. CSR merupakan program yang memiliki dimensi luas. Untuk itu, tiap
perusahaan memiliki berbagai macam jenis CSR yang berbeda-beda pada
perusahaan lain. CSR merupakan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan. Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan kepada
11
masyarakat harus dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan. Untuk
itu, terdapat 3 prinsip-prinsip CSR menurut Crowther (2008), yaitu :
1. Sustainability
Berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas tetap
memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa depan. Keberlanjutan juga
memberikan arahan bagaimana penggunaan sumber daya sekarang tetap
memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan generasi masa depan. Dengan
demikian sustainability berputar pada keberpihakan dan upaya bagaimana society
memanfaatkan sumber daya agar tetap memperhatikan generasi masa depan.
2. Accountability
Merupakan upaya perusahaan untuk terbuka dan bertanggungjawab atas aktivitas
yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan ketika aktivitas perusahaan
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini menjelaskan
pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.
3. Transparency
Transparasi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan berikut dampak
terhadap pihak eksternal. Transparasi merupakan satu hal yang amat penting bagi
pihak eksternal, berperan untuk mengurangi asimetri informasi, kesalah pahaman,
khususnya informasi dan pertanggungjawaban berbagai dampak dari lingkungan.
2.2.3 Laporan Keuangan Perusahaan yang Melaksanakan CSR
Kelompok biaya sosial dan media pengungkapan yang paling banyak dipilih oleh
perusahaan adalah : 1) penyajian biaya pengelolaan lingkungan di dalam
prospektus, 2) Biaya kesejahteraan pegawai yang disajikan di dalam catatan atas
12
laporan keuangan, 3) Biaya untuk masyarakat di sekitar perusahaan yang
disajikan di dalam laporan tahunan, 4) Biaya pemantauan produk yang disajikan
di dalam catatan atas laporan keuangan (Sueb, 2001).
Menurut PSAK No.1 per 1 juni 2012 paragraf 15 tentang peyajian laporan
keuangan menyatakan bahwa entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan
keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah,
khususnya bagi industri di mana faktor lingkungan hidup memegang peranan
penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok
pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan
tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan. Berdasarkan kalimat
di atas, perusahaan mengungkapkan aktivitas-aktivitas CSR di dalam laporan
tahunan selama periode akuntansi.
2.2.4 Pengungkapan CSR
Penelitian ini menggunakan GRI G4 untuk mengukur pengungkapan CSR
perusahaan. Salah satu ciri perusahaan yang mengungkapkan CSR yaitu terdapat
topik tentang CSR (penjelasan yang berkaitan dengan ekonomi, lingkungan dan
sosial yang sesuai dengan item pengungkapan CSR) dalam laporan tahunan.
Jumlah item CSR yang diungkapkan berbeda-beda setiap perusahaan. Indeks GRI
G4 merupakan pedoman pelaporan keberlanjutan GRI- standar pelaporan
keberlanjutan komprehensif yang paling banyak digunakan di dunia-
menyediakan alat bagi organisasi untuk menghadapi tantangan ini. GRI G4
merupakan laporan berkelanjutan memberikan pengungkapan tentang dampak
13
terpenting suatu organisasi – baik positif atau negatif – terhadap lingkungan,
masyarakat, dan ekonomi. Dengan menggunakan pedoman, organisasi pelapor
dapat menghasilkan informasi andal, relevan, dan terstandarisasi yang dapat
digunakan untuk menilai peluang dan risiko, serta memungkinkan pengambilan
keputusan yang lebih matang – baik di dalam perusahaan maupun di antara para
pemangku kepentingan (GRI, 2014).
Indeks GRI G4 mencangkup 91 item pengungkapan CSR yang terdiri dari 3
kategori utama (ekonomi, lingkungan, dan sosial), 4 sub kategori pengungkapan
(praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia,
masyarakat, dan tanggung jawab atas produk), dan 46 aspek pengungkapan
(kinerja ekonomi, keberadaan pasar, dampak ekonomi tidak langsung, praktik
pengadaan, bahan, energi, air, keanekaragaman hayati, emisi, efluen dan limbah,
produk dan jasa, kepatuhan, transportasi, lain-lain, asesmen pemasok atas
lingkungan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, kepegawaian, hubungan
industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan dan pendidikan,
keberagaman dan kesetaraan peluang, kesetaraan remunerasi perempuan dan laki-
laki, asesmen pemasok atas praktik ketenagakerjaan, mekanisme pengaduan
masalah ketenagakerjaan, investasi, non-diskriminasi, kebebasan berserikat dan
perpanjian kerja bersama, pekerja anak, pekerja paksa atau wajib kerja, praktik
pengamanan, hak adat, asesmen, asesmen pemasok atas hak asasi manusia,
mekanisme pengaduan masalah hak asasi manusia, masyarakat lokal, anti-korupsi,
kebijakan publik, anti-persaingan, kepatuhan, asesmen pemasok atas dampak pada
masyarakat, mekanisme pengaduan dampak terhadap masyarakat, kesehatan dan
14
keselamatan pelanggan, pelabelan produk dan jasa, komunikasi pemasaran,
privasi pelanggan, dan kepatuhan) (globalreporting.org). Perhitungan indeks GRI
G4 berdasarkan jumlah item yang diungkapkan dalam laporan tahunan dibagi
dengan jumlah total item pengungkapan (91 item).
Selain Global Reporting Initiative (GRI) terdapat ISO 26000 sebagai standar
pelaporan CSR. ISO 26000 memuat 7 indikator pelaporan yaitu pengembangan
masyarakat, konsumen, praktek kegiatan institusi yang sehat, lingkungan,
ketenagakerjaan, hak asasi manusia, dan organisasi pemerintahan (Mahendra,
2015). Peneliti menggunakan GRI dibandingkan dengan ISO 26000 karena GRI
sebagai salah satu kerangka pelaporan keberlanjutan yang paling banyak
digunakan, disusun berdasarkan pendekatan keterlibatan berbagai pemangku
kepentingan internasional, proses yang didasarkan konsensus, GRI memberikan
panduan yang paling sesuai untuk mendukung organisasi yang tertarik
melaporkan aspek-aspek yang dicakup dalam ISO 26000 (GRI, 2010).
2.3 Nilai Perusahaan
Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan)
merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela
dan Islahuddin, 2008). Nilai perusahaan yang diukur dengan rasio Tobin’s Q
didapat dari nilai pasar ekuitas (closing price dikali jumlah saham yang beredar)
ditambah nilai buku dari total hutang lalu dibagi dengan nilai buku dari total
ekuitas ditambah nilai buku dari total hutang (Smithers dan Wright, 2007). Jika
rasio-q diatas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan
15
laba yang memberikan nilai yang tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini
akan meransang investasi baru. Jika rasio-q dibawah satu, investasi dalam aktiva
tidaklah menarik (Gwenda dan Juniarti, 2013). Menurut Harmono (2009) nilai
perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham
yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan
penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.
Selain Tobin’s Q, terdapat PBV (Price to Book Value) yang umumnya digunakan
untuk mengukur nilai perusahaan. Menurut Rahardjo (2009) rumus PBV didapat
dari harga per lembar saham dibagi dengan nilai buku per lembar saham. Rasio
PBV merupakan pembagian harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per
lembar saham. Rasio ini membandingkan nilai pasar investasi pada perusahaan
dengan biayanya. Nilai yang lebih kecil dari 1 berarti bahwa perusahaan gagal
menciptakan nilai pemegang sahamnya (Rahardjo, 2009).
Tobin’s Q dan PBV memiliki perbedaan dimana Tobin’s Q memasukan unsur
hutang dalam rumus untuk mencari nilai perusahaan, sedangkan PBV tidak
memasukan unsur hutang. Dalam rumus PBV hanya melihat perbandingan harga
closing price dengan nilai buku per lembar saham (ekuitas dibagi dengan jumlah
saham), sedangkan Tobin’s Q melihat perbandingan nilai pasar ekuitas (closing
price dikali jumlah saham) ditambah nilai buku total hutang dibagi dengan nilai
buku dari total ekuitas ditambah nilai buku dari total hutang. Peneliti
menggunakan Tobin’s Q sebagai pengukur nilai perusahaan karena rasio Tobin’s
Q dinilai bisa memberikan informasi paling baik, dalam Tobin’s Q memasukkan
16
semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja
dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh aset
perusahaan (Sukamulja, 2004).
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai dasar atau acuan dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Penelitian terdahulu juga digunakan untuk melihat apakah terdapat
persamaan hasil penelitian atau tidak. Berikut rangkuman penelitian terdahulu
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
1 Ayu, Dea
Putrid dan
A.A. Gede
Suarjaya
(2017)
Pengaruh
Profitabilitas
terhadap Nilai
Perusahaan
dengan
Corporate
Social
Responsibility
sebagai
Variabel
Mediasi pada
Perusahaan
Pertambangan.
Variabel
independen
yaitu ROA.
Variabel
dependen yaitu
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Variabel
Mediasi yaitu
CSR Indeks
ROA
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan dan
CSR. CSR
secara
signifikan dan
positif
terhadap nilai
perusahaan.
CSR dapat
memediasi
pengaruh ROA
terhadap nilai
perusahaan
- Perbedaan
sampel
penelitian
- Menggunakan
Tobin’s Q
sebagai
pengukur nilai
perusahaan.
2 Umro,
Midinatul
dan
Fidiana
(2016)
Pengaruh
Corporate
Social
Responsibility
dan
profitabilitas
Variabel
independen
yaitu ROA dan
CSR
Variabel
dependen yaitu
CSR
berpengaruh
positif
terhadap nilai
perusahaan.
ROA tidak
- Perbedaan
sampel
penelitian - Hanya
menggunakan
CSR sebagai
17
terhadap nilai
perusahaan
Nilai
Perusahaan
(Tobin’Q)
Sampel
Penelitian
yaitu
perusahaan
kimia
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
variabel
independen.
3 Rahardjo,
Budi Tri
dan Ria
Murdani
(2016)
Pengaruh
Kinerja
Keuangan dan
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
terhadap Nilai
Perusahaan
(Studi Kasus
pada
Perusahaan
BUMN yang
terdaftar di
BEI tahun
2010-2014)
Variabel
independen
yaitu CSR
(CSR Index)
dan ROA
Variabel
dependen yaitu
Nilai
Perusahaan
(Tobin’s Q)
ROA dan
pengungkapan
CSR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
ROA dan
pengungkapan
tanggung
jawab
bersama-sama
mempengaruhi
nilai
perusahaan.
- Perbedaan
sampel
penelitian
- Hanya
menggunakan
CSR sebagai
variabel
independen
4 Putri et al.
(2016)
Pengaruh
Corporate
Social
Responsibility
terhadap nilai
perusahaan
dengan ukuran
perusahaan dan
jumlah dewan
komisaris
sebagai
variabel
pemoderasi
(Studi pada
Perusahaan
Manufaktur
yang terdaftar
Bursa Efek
Indonesia
Variabel
independen
yaitu CSR
Variabel
dependen yaitu
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Variabel
Mediasi yaitu
size dan
jumlah dewan
komisaris
CSR tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Ukuran
perusahaan dan
jumlah dewan
komisaris
mampu
memoderasi
pengaruh CSR
terhadap nilai
perusahaan.
- Perbedaan
sampel
penelitian - Menggunakan
rasio Tobin’s
Q sebagai
pengukur nilai
perusahaan.
5 Primady
dan
Wahyudi
(2015)
Pengaruh
Corporate
Social
Responsibility
Variabel
independen
yaitu CSR,
ROE dan
ROA
berpengaruh
positif dan
signifikan
- Perbedaan
sampel
penelitian - Menggunakan
18
dan
profitabilitas
terhadap nilai
perusahaan
dengan
kepemilikan
manajerial
sebagai
variabel
pemoderasi
ROA.
Variabel
dependen yaitu
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Variabel
Mediasi yaitu
Kepemilikan
manajerial
Sampel
Penelitian
yaitu
Perusahaan
Manufaktur
2011-2013
terhadap nilai
perusahaan.
ROE dan CSR
berpengaruh
positif dan
tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
rasio Tobin’s
Q sebagai
pengukur nilai
perusahaan. - Hanya
menggunakan
CSR sebagai
variabel
independen.
2.5 Hipotesis
2.5.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai
Perusahaan
Tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya. Dalam pelaksanaanya, tentunya perusahaan akan menyebabkan hal
negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut dapat membuat citra perusahaan
menjadi buruk dikarenakan efek yang timbul atas kegiatan operasional
perusahaan. Untuk mengatasi hal itu, perusahaan melakukan CSR untuk
memberikan manfaat kepada mayarakat. Hal tersebut sesuai dengan teori
stakeholder, perusahaan memberikan manfaat kepada stakeholder untuk
mendapatkan timbal balik dari tindakan yang dilakukannya. Timbal balik yang
umum ditimbulkan atas CSR yaitu meningkatnya citra perusahaan. Meningkatnya
citra perusahaan akan meningkatkan loyalitas pelanggan sehingga akan
meningkatkan keuntungan perusahaan dan memberikan sinyal positif kepada
19
investor. Sinyal positif berupa meningkatnya rasio-rasio perusahaan akan
membuat investor mengambil keputusan analisis fundamental. Investor akan
membeli saham sehingga terjadi tarik menarik akibat sinyal positif yang
menyebabkan harga saham naik. Selain itu, karena CSR dapat meningkatkan
tingkat profitabilitas perusahaan, perusahaan yang melaporkan informasi
pengungkapan CSR membuat investor tertarik dalam berinvestasi dan membuat
harga saham naik. Oleh karena itu, CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal tersebut sesuai dengan teori signalling dikarenakan perusahaan memberikan
sinyal (informasi berupa pengungkapan CSR) kepada investor untuk membantu
investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Berdasarkan penelitian Rahardjo dan Murdani (2016) menyatakan bahwa CSR
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan BUMN di
Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Penelitian Ayu dan Suarjaya (2017)
menyatakan bahwa CSR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pertambangan. Penelitian Umro dan Fidiana (2016) menyatakan
bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian Primardy dan Wahyudi (2015) menyatakan bahwa CSR memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan pada nilai perusahaan manufaktur tahun
2011-2013. Oleh karenanya, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan
21
III. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate social
responsibility. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
Definisi dari variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini akan
dijelaskan sebagai berikut:
3.1.1 Variabel Independen
Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah Corporate Social
Responsibility/CSR. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengungkapan
CSR atau corporate social responsibility disclosure index. Standar GRI
memfokuskan pada pengungkapan ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam GRI
G4 terdapat 91 item pengungkapan CSR (GRI, 2013). Apabila item CSR dalam
GRI G4 diungkapkan maka diberi angka 1, apabila tidak diungkapkan maka diberi
angka 0. Rumus perhitungan CSRI menurut Haniffa dan Cooke (2005) adalah
∑
22
Keterangan:
CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
nj : Jumlah item untuk perusahaan, nj= 91 item
∑ Xij : Total angka atau skor yang diperoleh masing-masing perusahaan.
Dummy variable : 1= jika item I diungkapkan; 0= jika item I tidak
diungkapkan
3.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan
dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio Tobin’s Q. Peneliti menggunakan
rasio Tobin’s Q akhir tahun setelah perusahaan mempublikasikan laporan tahunan
(t+1). Tobin’s Q membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai
buku ekuitas perusahaan (Smithers dan Wright, 2007). Rumus yang sudah
disederhanakan oleh Smithers dan Wright (2007) yaitu :
Q=
Keterangan
Q : Nilai perusahaan
EMV : Nilai pasar ekuitas (EMV= Closing price x Jumlah saham)
D : Nilai buku dari total hutang
EBV : Nilai buku dari total ekuitas
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dengan mengakses situs resmi yaitu www.idx.co.id.
Pemilihan sampel pada penelitian ini didasarkan pada metode Purposive Sampling
dimana sampel yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dalam
pemilihan sampel adalah:
23
1. Perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode tahun 2014-2016.
2. Perusahaan industri dasar dan kimia yang telah mempublikasikan laporan
keuangan yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntansi Publik secara berturut-
turut selama periode 2014-2016.
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan dan mengungkapkan CSR
secara berturut-turut selama periode tahun 2013-2015.
4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan
tahun 2014-2016
5. Perusahaan yang mempublikasi jumlah saham perusahaan dalam laporan
keuangan tahun 2014-2016.
Perusahaan industri dasar dan kimia tahun 2014-2016 berjumlah 65 perusahaan.
Jumlah perusahan industri dasar dan kimia tahun 2014-2016 yang memenuhi
kriteria di atas sebesar 33 perusahaan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber
data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat pihak lain). Media perantara dalam penelitian ini adalah website resmi
Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website resmi Yahoo Finance
yaitu www.finance.yahoo.com.
24
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan
informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis.
Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai
dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang
bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik despkriptif ini meliputi nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimun, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
3.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016). Model
regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
menguji normalitas, peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji
ini, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu: (1) jika nilai
signifikansi < 0,05 maka distribusi data tidak normal, (2) jika nilai signifikansi >
0,05 maka distribusi data normal (Ghozali, 2016).
3.4.2.2 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara mendeteksi
25
ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Run Test. Jika antara residual tidak
terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau
random. Dasar pengambilan keputusan uji Run Test yaitu:
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka terdapat gejala
autokorelasi.
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05 maka tidak terdapat
gejala autokorelasi.
3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya (Ghozali, 2016). Cara untuk memprediksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser
mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel
independen. Jika nilai probabilitas signifikansi dari variabel independen di atas
tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
3.4.3 Pengujian Hipotesis
3.4.3.1 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi
antara nol sampai satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
26
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak
perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R2
pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali,
2016).
3.4.3.2 Uji Statistik t
Menurut Ghozali (2016) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika (p-value) > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka variabel independen secara
individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis tidak
didukung).
2. Jika (p-value) < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka variabel independen secara
individual berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis didukung).
3.4.3.3 Metode Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016)
regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
27
variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi pada
penelitian ini adalah
Y = a + β1X1 + e
Keterangan:
Y = Nilai perusahaan
a = Alpha
β = Beta
X1 = Pengungkapan CSR
e = error
38
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini
adalah perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2014-2016. Sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan, sehingga diperoleh
sebanyak 33 sampel atau 99 observasi dalam 3 tahun.
Hasil pengujian dengan metode analisis linear sederhana menunjukkan bahwa
CSR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis pada penelitian ini terdukung karena memiliki nilai koefisien CSR
bernilai positif yaitu sebesar 0,232 dan berpengaruh secara signifikan karena
memiliki nilai signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,024 dan memiliki nilai t hitung
lebih besar dari t tabel (2,300 > 1,66412). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,050
yang berarti model regresi dalam penelitian ini mampu menjelaskan pengaruh
CSR terhadap nilai perusahaan industri dasar dan kimia tahun 2014-2016 sebesar
5% dan 95% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.
39
5.2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variabel yang digunakan hanya terdiri dari satu variabel independen yaitu
Corporate Social Responsibility dan satu variabel dependen yaitu nilai
perusahaan.
2. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan industri dasar dan kimia
sebagai sampel penelitian.
3. Rentang waktu pengamatan penelitian ini relatif singkat, yaitu selama 3 tahun
yang dimulai tahun 2014-2016.
5.3. Saran
Saran yang diberikan penulis dalam penelitian ini, yaitu:
1. Menambah atau menggunakan variabel independen lainnya yang mampu
mempengaruhi nilai perusahaan seperti kinerja keuangan, intellectual capital,
GCG (Good Corporate Governance) atau faktor lain.
2. Menambah atau menggunakan sampel penelitian dari perusahaan yang ada di
sektor lainnya agar hasil penelitian menggambarkan perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
3. Menambah atau menggunakan rentang waktu pengamatan yang lebih lama
agar dapat mengetahui dampak jangka panjang CSR terhadap nilai
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, Hans Hananto, Usil Sis S., dan Delima Elisabeth. 2015. Corporate
Social Responsibility dan Profitabilitas. Jurnal Manajemen, Vol. 15, No.1.
Ayu, Dea Putrid dan A.A. Gede Suarjaya. 2017. Pengaruh Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel
Mediasi pada Perusahaan Pertambangan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.
6, No. 2, ISSN: 2302-8912.
Bassamalah, Anies S., dan Johnny Jermias, 2005. Social and Environmental
Reporting and Auditing in Indonesia: Mainteining Organizational
Legitimacy? Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 7, No.
1.
Crowther, David. 2008. Corporate Social Responsibility. Guler aras & Ventus
Publising ApS.
Daniri, Mas Achmad, 2009. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8200/Standarisasi+Tanggu
ng+Jawab+Sosial+Perusahaan++28+Jan+08.pdf. Diakses pada 16 Oktober
2017.
Epstein, M.. J dan M. Freedman. 2007. Social Disclosure and the Individual
Investor. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 7, No. 1.
Fadila, Oktaviani Nur, dan Sri Utiyati. 2016. Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Profitabilitas dan Likuiditas pada Perusahaan
Tobacco Manufactures. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol.5, No.7,
ISSN: 2461-0593.
Ghozali dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Global Reporting Initiative. 2010. GRI dan ISO 26000: Bagaimana menggunakan
Panduan GRI Bersama dengan ISO 26000. ISBN: 978-90-8866-041-2.
______. 2013. Pedoman Laporan Berkelanjutan G4. Amsterdam.
______. 2014. Pendahuluan tentang G4. Amsterdam
Gwenda, Zefanya dan Juniarti. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) pada Variabel Share Ownership, Debt Ratio, dan
Sektor industri Terhadap Nilai perusahaam. Bussiness Accounting Review,
Vol. 1, No. 2.
Haniffa, R.M., dan T.E. Cooke. 2015. The Impact of Culture and Governance on
Corporate Social Reporting. Journal of Accounting and Public Policy24.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecad (Pendekatan
Teori, kasus dan Riset Bisnis). Bumi Aksara. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 juni 2012.
Kast dan Rosenzweig. 2003. Organisasi dan Manajemen. Edisi Keempat, Alih
Bahasa: A. Hasymi Ali. Jakarta: Bumi Aksara.
Latupo, Siti Sapia dan Andayani. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan: Good Corporate Governance Variabel
Moderating. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 8.
Mahendra, Rendi. 2015. ISO 26000 Sebagai Standard Global Dalam Pelaksanaan
CSR. https://isoindonesiacenter.com/sekilas-tentang-iso-26000/. Diakses
pada 18 januari 2018.
Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai
variabel Moderating. Makalah yang disajikan dalam prosiding Simposium
Nasional Akuntansi XI.
Primady, Ganang Radityo dan Sugeng Wahyudi. 2015. Pengaruh Corporate Social
Responsibility dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan
kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi. Diponegoro journal
of management, Vol.4, No.3, ISSN (online): 2337-3792.
Putri, Ayu Kemala, Made Sudarma dan Bambang Purnomosidhi. 2016. Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan ukuran
perusahaan dan jumlah dewan komisaris sebagai variabel pemoderasi
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 14, No. 2.
Rahardjo, Budi. 2009. Laporan Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Penerbit
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Rahardjo, Budi Tri dan Ria Murdani. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Kasus pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di BEI tahun 2010-
2014). Jurnal Akuntansi Bisnis,Vol. 3, No. 1.
Ratya, Mega Putra. 2017. Jalan Panjang Pabrik Semen Rembang, Dicabut hingga
Diizinkan Operasi. https://news.detik.com/berita/3435114/jalan-panjang-
pabrik-semen-rembang-dicabut-hingga-diizinkan-operasi. Diakses pada 20
Oktober 2017.
Rustiarini, N. W. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Jurnal yang
disajikan dalam prosidingSimposium Nasional Akuntansi XIII.
Smithers, Andrew dan Stephen Wright. 2008. Valuing Wall Street. McGraw Hill.
Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Yogyakarta. BPFE.
South China Morning Post. 2012. Over a thousand protest over chemical plant in
east china. http://www.scmp.com/article/1071070/over-thousand-protest-
over-chemical-plant-east-china. Diakses pada 1 November 2017.
Sueb, Memed. 2001. Pengaruh Biaya Sosial Terhadap Kinerja Sosial, Keuangan
Perusahaan Terbuka di Indonesia. Jurnal yang disajikan dalam Prosiding
Simposium Nasional Akuntansi IV.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Afabeta.
Sukamulja, Sukmawati. 2004. Good Corporate Governance di Sektor
Keuangan:Dampak GCG Terhadap Kinerja Keuangan (Kasus di Bursa
Efek Jakarta). Jurnal BENEFIT, Vol. 8, No. 1.
Umro, Madinatul dan Fidiana. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility
dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, Vol.5, No. 1, ISSN: 2460-0585.
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Kewajiban Melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan.
Untung, Budi. 2014. CSR Dalam Dunia Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Utama, Sidharta, 2007. Evaluasi Insfrastruktur Pendukung Pelaporan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia.
http://www.ui.ac.id/download/_pdf/evaluasi_infrastruktur_pendukung_pel
aporan_tanggun.pdf. Diakses pada 30 Oktober 2017.
WBCSD. 1999. Corporate Social Responsibility: Meeting changing expectation.
World Business Council for Sustainable Development. ISBN 2-94-024007-
8.
Zarlia, Jessika dan Hasan Salim. 2014. Analisis Pengaruh Corporate Social
Responsibility dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013. Jurnal Manajemen, Vol. 11, No. 2.
Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri Sukmawati. 2003. Analisis Pengaruh Luas
Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap
Reaksi Investor (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan High Profile di
BEJ). Jurnal yang disajikan dalam prosiding Simposium Nasional
Akuntansi VI.
www.finance.yahoo.com diakses pada 21 Januari 2018.
www.globalreporting.org diakses pada 10 Januari 2018.
www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
diakses pada 20 Januari 2018.