analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar...

172
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR INDUK KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR TENRI WALI BAHTIAR SYAM A 14105613 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: duongnhan

Post on 03-Mar-2019

390 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH

DI PD PASAR INDUK KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR

TENRI WALI BAHTIAR SYAM

A 14105613

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

RINGKASAN

TENRI WALI BAHTIAR SYAM. Analisis Pendapatan Pedagang Buah di PD

Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. (Dibawah Bimbingan MUHAMMAD

FIRDAUS).

Masyarakat mulai menyadari bahwa mengkonsumsi makanan alami yang

memiliki kandungan vitamin maupun mineral jauh lebih baik bagi kesehatan,

sehingga kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi buah meningkat. Pada

tahun 2007 konsumsi buah mencapai 30,25 Kg/Tahun/Kapita, jika dibandingkan

pada tahun 2006, maka pada tahun 2007 konsumsi buah mengalami pertumbuhan

tertinggi sebesar 36,38 persen. Peningkatan konsumsi buah-buahan segar akan

meningkatkan permintaan buah segar baik buah nasional maupun buah impor.

Permintaan buah impor pada tahun 2007 sebesar 465.679.473 Ton dan diprediksi

akan berkurang pada tahun 2008 sebesar 458.516.183 Ton. Perkiraan permintaan

buah-buahan di Indonesia sampai tahun 2015 masih terus meningkat seiring

dengan pertambahan laju jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah.

Perkiraan jumlah populasi di Indonesia pada 2010 sebanyak 240 juta dan

diperkirakan konsumsi buah sebesar 57,92 Kg/Tahun/Kapita dan pada tahun 2015

diperkirakan konsumsi buah sebesar 78,74 Kg/Tahun/Kapita. Peningkatan

konsumsi buah-buahan segar yang terjadi ini merupakan salah satu peluang yang

harus dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga pemasaran khususnya pedagang

pengecer yang terlibat dalam penyediaan dan distribusi buah. Peran lembaga

pemasarn ini adalah sebagai pihak yang menghubungkan produsen buah-buahan

ke konsumen.

Penyediaan buah-buahan oleh pedagang pengecer bukan hanya buah

nasional saja tapi juga buah impor. Penyediaan buah-buahan tertentu akan

dilakukan oleh pedagang apabila memberikan nilai positif dalam arus penerimaan,

seperti kecenderungan pedagang hanya menjual buah-buahan nasional saja atau

kedenderungan pedagang hanya menjual buah-buahan impor saja, atau

kecenderungan pedagang menjual buah-buahan nasional sebagai komoditi utama

dan menjual buah-buahan impor sebagai komoditi pelengkap saja. Hal ini tentu

saja menimbulkan adanya perbedaan pendapatan pedagang buah.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pedagang

buah nasional dan buah impor serta pola penyediaan buah nasional dan buah

impor di pasar induk kramat jati. menganalisis tingkat pendapatan pedagang buah

di pasar induk kramat jati, dalam menjawab tujuan pertama dilakukan dengan cara

mendeskripsikan pedagang buah berdasarkan data yang diperoleh melalui

wawancara langsung ke pedagang buah. Tujuan kedua diperoleh dengan

menggunakan analisis pendapatan dengan menggunakan teori biaya ∏ = TR-TC

dan nilai R/C ratio.

Berdasarkan karakteristik pedagang buah, pada umumnya pedagang buah

nasional dan buah impor berusia 48 tahun keatas, sedangkan tingkat pendidikan

terakhir pedagang buah nasional dan buah impor pada umumnya yaitu SMU

dengan lamanya berdagang buah mayoritas diatas 21 tahun. Jumlah kios pedagang

buah nasional maupun impor pada umumnya berkisar antara 4 – 5 TU, sedangkan

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh pedagang buah nasional pada

umumnya berkisar antara 6 – 10 orang dan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh

pedagang buah impor pada umumnya berkisar antara 11 – 15 orang. Pada

umumnya modal pembelian buah untuk pedagang buah nasional antara

10.000.000 – 50.000.000 dan pedagang buah impor diatas 151.000.000.

Berdasarkan pola penyediaan buah, pada umumnya pedagang buah di pasar Induk

Kramat Jati melakukan pengumpulan (konsentrasi) produk-produk pertanian dari

beberapa wilayah pemasok buah lalu dijual ke konsumen bisnis, maka dapat

dikatakan bahwa pedagang buah di pasar Induk Kramat Jati merupakan pedagang

grosir terkadang merangkap sebagai pedagang pengumpul.

Tingkat pendapatan pedagang buah nasional yaitu buah semangka, buah

salak, buah melon, buah pisang, dan buah mangga masing-masing rata-rata

sebesar Rp 6.190.442/Kios, Rp 6.444.150/Kios, Rp 5.913.425/Kios, Rp

2.511.635/Kios, dan Rp 1.191.914/Kios. Tingkat pendapatan pedagang buah

impor rata-rata sebesar Rp 9.602.178/Kios. Kegiatan penjualan antara buah

nasional dan buah impor yang paling menguntungkan adalah kegiatan penjualan

buah nasional (buah semangka), karena nilai R/C ratio pedagang semangka

sebesar 1,42 merupakan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan pedagang

impor sebesar 1,21. Penjualan buah nasional musiman dan buah nasional

sepanjang tahun, yang paling menguntungkan adalah kegiatan penjualan buah

nasional sepanjang tahun, karena nilai R/C ratio pedagang buah nasional

sepanjang tahun (buah semangka) sebesar 1,42 merupakan yang paling tinggi bila

dibandingkan dengan pedagang buah nasional musiman (buah salak) sebesar 1,35.

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH

DI PD PASAR INDUK KRAMAT JATI JAKARTA TIMUR

TENRI WALI BAHTIAR SYAM

A 14105613

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

Judul Skripsi : Analisis Pendapatan Pedagang Buah di PD Pasar Induk

Kramat Jati Jakarta Timur

Nama : Tenri Wali Bahtiar Syam

NRP : A 14105613

Disetujui,

Pembimbing

Muhammad Firdaus, Ph.D

NIP. 19730105 1997021 001

Diketahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr

NIP. 19571222 1982031 002

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Pendapatan Pedagang Buah di PD Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur”

adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan

tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Mei 2010

TENRI WALI BAHTIAR SYAM

A 14105613

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada tanggal 11

Maret 1983. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak

Bahtiar Syam dan Ibunda Nurdaningsih.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 04 Pagi Pasar Minggu,

Jakarta Selatan pada tahun 1994 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan

pada tahun 1997 di SMPN 163 Kalibata, Jakarta Selatan. Pendidikan lanjutan

menengah atas di MAN 04 Model Pondok Pinang, Jakarta Selatan diselesaikan

pada tahun 2001.

Penulis diterima pada Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi

Pertanian, Program Studi Diploma Tiga (D III) Manager Alat Mesin Pertanian,

Institut Pertanian Bogor melalui jalur undangan seleksi masuk IPB pada tahun

2001. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan kegiatan perkuliahan di Program

Sarjana Penyelenggaraan Khusus, Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Selama mengikuti pendidikan program diploma, penulis pernah tercatat

sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) Fakultas

Teknologi Pertanian periode tahun 2002-2003, penulis juga pernah tercatat

sebagai Ketua Pelaksana penyambutan mahasiswa baru angkatan 40 Fakultas

Teknologi Pertanian, serta penulis juga pernah tercatat sebagai Koordinator Divisi

Propaganda dan Strategi Taktik Aksi pada Front Mahasiswa Bogor periode tahun

2002-2003.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

KATA PENGANTAR

Bismillaahir rohmaanir rohim, puji syukur kepada Alloh azza wa jalla

atas segala berkat dan karuniaNya yang tiada terbatas sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Pedagang Buah di PD

Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur”.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik pedagang buah

lokal dan buah impor serta pola penyediaan buah lokal dan buah impor di pasar

induk kramat jati serta menganalisis tingkat pendapatan pedagang buah di pasar

induk kramat jati Jakarta Timur.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Mei 2010

TENRI WALI BAHTIAR SYAM

A 14105613

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillaahi robbil‘alamiin, penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak, terutama Ayah dan Ibunda serta adik dan kakakku

tercinta, yang selalu menyemangati penulis baik dalam bentuk dukungan moral

maupun dalam bentuk lantunan doa-doa disetiap ba’da sholatnya, dengan tujuan

agar anaknya/saudaranya diberikan kemudahan Alloh azza wa jalla dalam

penyelesaian studi penulis. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Alloh azza wa

jalla, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Muhammad Firdaus, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing.

2. Dr. Rita Nurmalina, selaku Dosen Evaluator pada kolokium penulis.

3. Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS, selaku dosen penguji utama pada sidang penulis.

4. Rahmat Yanuar, SP, MSi, selaku dosen komisi pendidikan pada sidang

penulis.

5. Drs. H. Lukman ZA, selaku Manager Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur

yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

6. H. Setyo Margono, selaku Ketua KOPPAS Pasar Induk Kramat Jati Jakarta

Timur.

7. Yudistira Marfianda, yang telah bersedia menjadi pembahas pada seminar

penulis.

8. Akbar Zamani, Kholid Samsurrijal, Yudistira Marfianda, Agung, dan Rudi

Lintau yang telah membantu dalam pengambilan data kuesioner penelitian.

9. Yayan Muhammad Ahyani, Hendri Zulfa, Wan Aswan Cahyadi, Asep Ali

Akbar, Rudi Paladium, Ariyoso, Irwan Firdaus, Didu Slow, Gabol, Hatta,

Firdaus Sinulingga dan Dimas Rizaldi yang telah berkesempatan hadir dalam

acara kolokium penulis.

10. Karyawan dan Karyawati pihak sekretariat penyelengaraan khusus Program

Sarjana Ekstensi Agribisnis.

11. Ismie Arum, Fuji Lestari, Abdi Haris Tjolly, Eko Hendrawanto, Alam

Lazuardi, Kholid Samsurrijal, Yudistira Marfianda, dan Akbar Zamani terima

kasih atas dukungannya dan tukar pikiran serta masukkannya selama penulis

melakukan penelitian.

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

12. Teman-teman satu dosen bimbingan, Rudy Hadianto, Romlah, Firdaus

Sinulingga, dan Muhammad Wijaya, terimakasih atas dukungan dan

semangatnya.

Semoga Alloh subhana wata’ala melimpahkan rahmat dan hidayahNya

serta membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan do’a, bantuan dan

dukungannya kepada penulis.

Bogor, Mei 2010

TENRI WALI BAHTIAR SYAM

A 14105613

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ..................................................................... 8

1.5 Ruang Lingkup .............................................................................. 9

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Informal ............................................................................. 10

2.2 Sistem Pemasaran Buah ............................................................... 11

2.4 Pasar Induk dan Pasar Penunjang ................................................. 13

2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 16

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Teori ............................................................................. 20

3.1.1 Tataniaga Pertanian ............................................................ 20

3.1.2 Pasar dan Bentuk Pasar ...................................................... 22

3.1.2.1 Pasar ...................................................................... 22

3.1.2.2 Bentuk Pasar .......................................................... 23

3.1.3 Pedagang Eceran ................................................................ 26

3.1.4 Biaya ................................................................................... 28

3.1.5 Pendapatan .......................................................................... 31

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................. 34

IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 37

4.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 37

4.3 Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 38

4.4 Alat Pengolahan Data ................................................................... 39

4.5 Analisis Data ................................................................................ 39

4.5.1 Karakteristik dan Pola Pedagang Buah .............................. 39

4.5.2 Analisis Pendapatan Pedagang Buah .................................. 40

4.6 Definisi Operasional ..................................................................... 42

V GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

5.1 Pasar Induk Kramat Jati ............................................................... 45

5.2 Latar Belakang Pendirian ............................................................. 46

5.3 Kedudukan Pasar .......................................................................... 46

5.4 Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................. 47

5.4.1 Tugas Pokok ....................................................................... 47

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

ii

5.4.2 Fungsi .................................................................................. 47

5.5 Peremajaan Pasar .......................................................................... 47

5.6 Aktivitas Tempat Usaha ............................................................... 48

5.7 Jenis Kepemilikan Usaha ............................................................. 49

5.8 Pasokan dan Distibusi .................................................................. 50

5.9 Komposisi Pegawai ...................................................................... 51

5.10 Lembaga Pendukung Operasional .............................................. 52

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Umum Pedagang Buah .......................................... 54

6.1.1 Usia Pedagang ................................................................... 54

6.1.2 Tingkat Pendidikan ............................................................ 55

6.1.3 Lama Berdagang ................................................................ 56

6.1.4 Jumlah Tempat Usaha ....................................................... 57

6.1.5 Jumlah Tenaga Kerja Tetap ............................................... 58

6.1.6 Modal Pembelian Buah ..................................................... 59

6.2 Pola Penyediaan Buah Lokal dan Buah Impor di Tingkat

Pedagang Buah ...........................................................................

59

6.2.1 Pedagang Buah Semangka ................................................. 67

6.2.2 Pedagang Buah Salak ......................................................... 71

6.2.3 Pedagang Buah Melon ....................................................... 78

6.2.4 Pedagang Buah Pisang ....................................................... 85

6.2.5 Pedagang Buah Mangga ..................................................... 92

6.2.6 Pedagang Buah Impor ........................................................ 100

6.3 Analisis Pendapatan Pedagang Buah .......................................... 106

6.3.1 Biaya Pedagang Buah ........................................................ 109

6.3.2 Pendapatan Pedagang Buah ............................................... 114

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ................................................................................. 120

7.2 Saran ........................................................................................... 121

VII DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 122

LAMPIRAN ..................................................................................... 123

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Perkiraan Konsumsi Buah-buahan di Indonesia Sampai

Tahun 2015 .............................................................................................

4

2 Jumlah Responden Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat

Jati Data Bulan Desember 2009 .............................................................

38

3 Sebaran Responden Menurut Usia Pedagang Buah Lokal

dan Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 .......................................................................................

54

4 Sebaran Responden Menurut Tingkat Pedidikan Pedagang

Buah Lokal dan Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Desember 2009 ............................................................................

55

5 Sebaran Responden Menurut Lama Berdagang Buah Lokal

dan Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 .......................................................................................

56

6 Sebaran Responden Menurut Jumlah Tempat Usaha

Dagang Buah Lokal dan Buah Impor di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 ................................................

57

7 Sebaran Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja Tetap

Pedagang Buah Lokal dan Buah Impor di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .................................................

58

8 Sebaran Responden Menurut Modal Pembelian Buah

Pedagang Buah Lokal dan Pedagang Buah Impor di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .......................................

59

9 Jumlah Angkutan Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat

Jati dan Kapasitas Rata-rata Angkutan Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

61

10 Upah Bongkar Muat Komodi Buah Semangka (Rp/Kios)

di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 ........................

69

11 Jumlah Pembelian Buah (Kg/Kios), Harga Jual (Rp/Kg)

dan Harga Beli (Rp/Kg) serta Marjin Penjualan (Rp/Kg)

Pedagang Buah Semangka di Pasar Induk Kramat Jati

Data Bulan Desember 2009 ...................................................................

70

12 Jumlah Modal Pembelian Buah Semangka (Rp/Kios) Oleh

Pedagang Buah Semangka di Pasar Induk Kramat Jati

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

iv

Data Bulan Desember 2009 ....................................................................

71

13 Persentase Pemesan Buah Salak Pondoh ke Pemasok oleh

Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

73

14 Jumlah Pembelian Buah Salak Pondoh (Kg/Kios) Oleh

Pedagang Buah Pasar Induk Kramat Jati dari Pemasok

Buah Data Bulan Desember Tahun 2009 ................................................

73

15 Harga Jual (Rp/Kg), Harga Beli (Rp/Kg) dan Marjin

Penjualan (Rp/Kg) Pedagang Buah Salak Pondoh di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .......................................

75

16 Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Salak (Rp/Kios) di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

76

17 Modal Pembelian Buah (Rp/Kios) Oleh Pedagang Buah

Salak di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009 .........................................................................................................

77

18 Persentase Pembelian Buah Melon oleh Pedagang Buah

Melon di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009 .........................................................................................................

80

19 Jumlah Pembelian Buah Melon (Kg/Kios) Oleh Pedagang

Buah Melon di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

81

20 Harga Jual (Rp/Kg) dan Harga Beli (Rp/Kg) serta Marjin

Penjualan (Rp/Kg) Pedagang Buah Melon di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .................................................

82

21 Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Melon (Rp/Kios) di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

84

22 Modal Pembelian Buah Melon (Rp/Kios) Oleh Pedagang

Buah Melon di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

84

23 Persentase Pembelian Buah Pisang Ambon, Pisang

Lampung dan Pisang Tanduk di Pasar Induk Kramat Jati

Data Bulan Dember 2009 ........................................................................

86

24 Persentase Pembelian Buah Pisang Ambon, Pisang

Lampung dan Pisang Tanduk di Pasar Induk Kramat Jati

Data Bulan Dember 2009 ........................................................................

87

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

v

25 Harga Beli dan Harga Jual serta Marjin Penjual Buah

Pisang di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009 .........................................................................................................

88

26 Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Pisang (Rp/Kios) di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

90

27 Modal Pembelian Buah Pisang (Rp/Kios) Oleh Pedagang

Buah Pisang di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

91

28 Persentase Pembelian Buah Mangga untuk Setiap Grade

Oleh Pedagang Buah Mangga di Pasar Induk Kramat Jati

Bulan Desember Tahun 2009 ..................................................................

94

29 Jumlah Pembelian Buah Mangga (Kg/Kios) Oleh

Pedagang Buah Mangga di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Dember 2009 ................................................................................

95

30 Harga Beli (Rp/Kg) dan Harga Jual (Rp/Kg) Serta Margin

Penjualan (Rp/Kg) Buah Mangga di Pasar Induk Kramat

Jati Data Bulan Desember 2009 ..............................................................

96

31 Upah Bongkar Muat Komoditi (Rp/Kios) Buah Mangga di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

98

32 Modal Pembelian Buah Mangga (Rp/Kios) Oleh Pedagang

Buah Mangga di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

99

33 Persentase Pembelian Buah Impor Oleh Pedagang Buah

Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009 .........................................................................................................

102

34 Jumlah Pembelian Buah Impor (Dus/Kios) Oleh Pedagang

Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

103

35 Harga Beli (Rp/Dus) dan Harga Jual (Rp/Dus) serta Marjin

Penjualan (Rp/Dus) Buah Impor di Pasar Induk Kramat

Jati Data Bulan Desember Tahun 2009 ...................................................

104

36 Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Impor (Rp/Kios) di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

105

37 Modal Pembelian Buah Impor (Rp/Kios) Oleh Pedagang

Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

106

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

vi

38 Total Biaya Tetap (Rp/Kios) Setiap Pedagang Buah di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

109

39 Total Biaya Variabel, Total Biaya, Total Biaya Tunia

Setiap Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Desember 2009 .............................................................................

111

40 Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Biaya Variabel Rata-rata

(Rp/Kg) serta Biaya Total Rata-rata Pedagang Buah di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .............................

113

41 Penerimaan dan Pendapatan Pedagang Buah di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 .......................................

114

42 Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg) dan Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Desember 2009 .............................................................................

115

43 Posisi Titik Impas (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) Pedagang

Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009 .........................................................................................................

116

44 Nilai R/C Ratio Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati

Data Bulan Desember 2009 .................................................................... 117

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Grafik Perkembangan Produksi Buah di Indonesia dan

Perkembangan Volume Impor Buah di Indonesia dari

Tahun 2003-2007 ....................................................................................

2

2 Grafik Peningkatan Konsumsi Buah-buahan Oleh

Masyarakat di Indonesia Tahun 2003-2007 ............................................

3

3 Kerangka Pemikiran Operasional ...........................................................

36

4 Pola Penyediaan Buah Oleh Pedagang Buah Pasar Induk

Kramat Jati ..............................................................................................

67

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Denah Pasar Induk Kramat Jati ...............................................................

123

2 Karakteristik Pedagang Buah Data Bulan Desember 2009 .....................

124

3 Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah

Semangka Data Bulan Desember 2009 ...................................................

126

4 Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Salak

Data Bulan Desember 2009 .....................................................................

128

5 Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Melon

Data Bulan Desember 2009 .....................................................................

129

6 Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Pisang

Data Bulan Desember 2009 .....................................................................

131

7 Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Mangga

Data Bulan Desember 2009 .....................................................................

133

8 Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Impor

Data Bulan Desember 2009 .....................................................................

135

9 Harga (Beli Rp), Harga Jual (Rp/Kg), dan Margin Penjualan

(Rp/Kg) Buah Data Bulan Desember 2009 .............................................

138

10 Modal Pembelian (Rp/Kios), Penerimaan (Rp/Kios), dan

Margin Penjualan (Rp/Kios) Data Bulan Desember 2009 ......................

139

11 Jumlah Pembelian Buah Buah Semangka (Kg/Kios), Buah

Salak (Kg/Kios), Buah Melon (Kg/Kios), dan Buah Mangga

(Kg/Kios) Data Bulan Desember 2009 ....................................................

140

12 Jumlah Pembelian Buah Buah Pisang dalam (Tanda/Kios)

dan Jumlah Pembelian Buah Pisang dalam (Kg/Kios) Data

Bulan Desember 2009 ..............................................................................

141

13 Jumlah Pembelian Buah Buah Impor dalam (Dus/Kios) dan

Jumlah Pembelian Buah Impor dalam (Kg/Kios) Data Bulan

Desember 2009 ........................................................................................

142

14 Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas

dalam (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah

Semangka Data Bulan Desember 2009 ...................................................

143

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

ix

15 Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas

dalam (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Salak

Data Bulan Desember 2009 .....................................................................

144

16 Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas

dalam (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah

Melon Data Bulan Desember 2009 .........................................................

145

17 Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas

dalam (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah

Pisang Data Bulan Desember 2009 .........................................................

146

18 Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas

dalam (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah

Mangga Data Bulan Desember 2009 .......................................................

147

19 Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas

dalam (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah

Impor Data Bulan Desember 2009 ..........................................................

148

20 Jumlah Kios Pedagang (TU), Gaji Karyawan Tetap dalam

(Rp/Orang/Hari) dan (Rp/Kios), Biaya Bongkar Komoditi

(Rp/Kios) Data Bulan Desember 2009 ....................................................

149

21 Kuesioner Penelitian Bulan Desember 2009 ........................................... 150

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan potensi

hortikultura yang cukup besar terutama pada komoditi buah tropis. Hal ini

dibuktikan dengan terdapatnya keanekaragaman sumberdaya alam pertanian yang

menghasilkan komoditi hortikultura yang beraneka ragam. Sehingga dengan

adanya keberagaman sumberdaya alam tersebut, menjadikan Indonesia salah satu

penghasil buah tropis yang memiliki keanekaragaman dan keunggulan cita rasa

yang cukup baik bila dibandingkan dengan buah-buahan dari negara-negara

penghasil buah tropis lainnya.

Prioritas pengembangan sektor pertanian komoditi hortikultura di titik

beratkan pada komoditi unggulan yang mengacu pada pangsa pasar, keunggulan

kompetitif, nilai ekonomi, sebaran wilayah produksi dan kesesuain agroekosistem.

Meskipun demikian komoditi binaan hortikultura berdasarkan KEPMENTAN No.

511 tahun 2006 sebanyak 323 komoditas terdiri dari buah-buahan 80 jenis,

sayuran 60 jenis, tanaman biofarmaka 66 jenis dan tanaman hias 117 jenis tidak

luput dari perhatian untuk dikembangkan. Peningkatasn produksi hortikultura

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, bahan baku industri,

peningkatan ekspor dan substitusi impor. Dengan demikian peningkatan produksi,

mutu dan daya saing produk merupakan kegiatan utama yang di barengi dengan

upaya pengembangan pasar dan promosi. Kegiatan pengembangan produksi telah

memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi regional dan penyediaan

lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha. Secara

keseluruhan produksi hortikultura menunjukkan peningkatan sebesar 7,43 persen

sedangkan untuk pencapaian luas panen mengalami peningkatan sebesar 7,86

persen1.

Berbagai program dan kegiatan pembangunan hortikultura dilakukan dan

difasilitasi kepada petani dan pelaku usaha di sentra dan kawasan agribisnis

hortikultura. Hal ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan

produksi, peningkatan kualitas produk maupun dalam pengembangan usaha.

1 http://www.hortikultura.deptan.go.id/index2.php? [30 Agustus 2009]

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

2

Secara makro keberhasilan pembangunan agribisnis hortikultura ditandai dengan

meningkatnya kuantitas dan kualitas produksi, peningkatan areal tanam,

penyerapan tenaga kerja, ketersediaan produk, dan tingkat konsumsi akan

komoditi hortikultura.

Peningkatan produksi dan mutu yang dilaksanakan seperti penerapan good

agricultural practise atau standard operating procedure, penataan rantai pasokan

diharapkan ketersediaan buah-buahan nasional dapat dipertahankan dan

diusahakan tersedia sepanjang tahun untuk memenuhi pangsa pasar domestik

maupun international. Produksi hortikultura khususnya buah-buahan nusantara

pada tahun 2007 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2006 (Gambar

1).

Sumber : http://hortikultura.deptan.go.id/dastat.htm (dalam angka, 30 Agustus 2009)

Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Buah di Indonesia dan Perkembangan

Volume Impor Buah di Indonesia dari Tahun 2003-2007

Berdasarkan (Gambar 1), total produksi buah-buahan di Indonesia dari

tahun 2003 – 2007 setiap tahunnya mengalami kenaikan. Produksi buah Indonesia

pada tahun 2007 sebesar 13.773.192 Ton atau naik sekitar 7,64 persen bila

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

3

dibandingkan dengan produksi tahun 2006 sebesar 12.795.113 Ton. Jumlah

peningkatan produksi terbesar terjadi pada tahun 2005-2006 sebesar 8,04 persen.

Peningkatan konsumsi masyarakat akan buah-buahan segar akan meningkatkan

permintaan buah segar baik buah nasional maupun buah impor. Peningkatan

permintaan buah segar impor dapat dilihat dari besarnya volume impor komoditas

buah-buahan di Indonesia di mulai dari tahun 2003 – 2007 dimana setiap tahun

terjadi peningkatan.

Berdasarkan (Gambar 1), besarnya volume impor komoditas buah-buahan

di Indonesia pada tahun 2006 sebesar 427.484,33 Ton bila dibandingkan dengan

tahun 2005 sebesar 413.410,64 Ton, maka pada tahun 2006 terjadi peningkatan

sebesar 3,40 persen. Tahun 2007 volume impor komoditas buah-buahan di

Indoensia sebesar 502.156,14 Ton, hal ini mengalami peningkatan sebesar 17,47

persen bila dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 427.484,33 Ton.

Kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi buah masih rendah.

Terutama mengkonsumsi buah nasional, pada tahun 2007 konsumsi buah nasional

sebesar 30,25 Kg/Tahun/Kapita (Gambar 2).

Sumber : http://hortikultura.deptan.go.id/dastat/ekim.htm (dalam angka, 30 Agustus 2009)

Gambar 2. Grafik Peningkatan Konsumsi Buah-buahan Oleh Masyarakat di

Indonesia Tahun 2003-2007

Berdasarkan (Gambar 2), penurunan dratis konsumsi masyarakat akan

buah-buahan antara tahun 2003 – 2007 terjadi pada tahun 2005 sebesar 22,47

Kg/Tahun/Kapita atau minus 12,53 persen bila dibandingkan pada tahun 2004

sebesar 25,69 Kg/Tahun/Kapita. Peningkatan konsumsi buah-buahan tertinggi

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

4

terjadi pada tahun 2007 sebesar 30,25 Kg/Tahun/Kapita atau sebesar 36,38 persen

bila dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 22,18 Kg/Tahun/Kapita.

Perkiraan permintaan buah-buahan di Indonesia sampai 2015 masih akan

terus meningkat seiring dengan pertumbuhan laju jumlah penduduk Indonesia

yang terus bertambah (Tabel 1).

Tabel 1. Perkiraan Konsumsi Buah-buahan di Indonesia Sampai Tahun 2015

No Tahun Populasi Penduduk

(Juta)

Konsumsi

(Kg/Tahun/Kapita)

Total Konsumsi

(ribu Ton)

1 2010 240 57,92 13.900

2 2015 254 78,74 20.000 Sumber : PKBT IPB (2002)

Perkiraan konsumsi buah sampai tahun 2015 dimana konsumsi buah

diperkiraan pada tahun 2010 sebesar 57,92 Kg/Tahun/Kapita dan pada tahun 2015

sebesar 78,74 Kg/Tahun/Kapita akan terus mengalami peningkatan (Pusat Kajian

Buah-buahan Tropika 2002).

Peningkatan mengkonsumsi buah segar oleh masyarakat merupakan

prospek pada tahun-tahun selanjutnya sehingga merupakan pangsa pasar usaha

yang potensial dibidang pertanian khususnya usaha buah. Faktor kesadaran

masyarakat, faktor lain yaitu pengetahuan yang berkembang dimasyarakat bahwa

mengkonsumsi buah-buahan segar sangat bermanfaat bagi tubuh. Buah-buahan

merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral, yang tidak dapat dihasilkan

oleh tubuh, dan juga sebagai sumber serat (dietary fiber) yang berperan sama

pentingnya seperti karbohidrat dan protein yang memberikan energi, dengan kata

lain buah-buahan termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber

utama vitamin dan mineral yang berperan sebagai zat pembangun dan pengatur

dalam tubuh. Peningkatan konsumsi buah-buahan diharapkan memotivasi

lembaga-lembaga pemasaran khususnya pedagang buah yang terlibat dalam

penyediaan dan distribusi buah untuk mengembangkan usahanya.

Jumlah usaha yang bergerak dibidang pertanian mulai dari hulu sampai

hilir masih dalam bentuk usaha kecil menengah (UKM), sehingga untuk

mempertahankan atau meningkatkan produksi diperlukan bantuan dan kerjasama

dari berbagai pihak. Pengusaha tani sendiri tidak akan mampu melakukan hal ini,

mereka membutuhkan kerja sama dengan produsen yang bergerak pada bidang

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

5

penyediaan input-input pertanian untuk kelancaran di hulu dan untuk kelancaran

di hilir diperlukan bantuan supplier atau pemasok hasil produk hortikultura untuk

melakukan pemasaran dan penjualan produk akhir hortikultura ke konsumen.

Menurut Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Tahun 2008, bahwa eksistensi usaha kecil dan menengah (UKM) ditinjau dari

jumlah usaha dan penyerapan tenaga kerja yang begitu besar, peran UKM relatif

sangat rendah dibandingkan dengan usaha besar. Usaha besar tetap menguasai

sebagian besar sumberdaya nasional walaupun jumlah usaha besar sangat kecil.

Jumlah usaha kecil dan menengah yang bergerak di sektor pertanian, peternakan,

kehutanan, dan perikanan mencapai 26.209.346 unit, yang bergerak di sektor

perdagangan, hotel dan restoran mencapai 13.304.939 unit dan yang bergerak di

industri pengolahan mencapai 3.217.506 unit2.

Usaha dibidang pertanian untuk saat ini mayoritas banyak terkumpul

dipasar-pasar tradisional, dimana pasar-pasar merupakan salah satu tempat atau

wadah bagi UKM dalam menjalankan aktivitas usahanya khususnya di sektor

perdagangan. Karena pasar merupakan tempat pertemuan pembeli dan penjual

dalam melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kementerian

Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, melakukan upaya pengembangan

pasar-pasar yang ada di Indonesia melalui program pemberdayaan pasar

tradisional. Bantuan perkuatan yang telah direalisasikan dibeberapa pasar di

Indonesia melalui kerjasama Pemerintah daerah Kabupaten/Kota serta pengelola-

pengelola pasar, agar pada nantinya diharapkan pasar-pasar tradisional dapat

tertata dengan rapi sehingga konsumen tidak akan sungkan untuk berbelanja

dipasar-pasar tradisional serta diharapkan pasar tradisional dapat bersaing dengan

pasar modern yang belakangan ini perkembangannya relatif lebih pesat.

Salah satu pasar yang ada di Indonesia adalah pasar induk kramat jati.

Pasar induk kramat jati merupakan pusat distribusi yang menampung hasil

produksi petani khususnya sayur mayur dan buah-buahan dalam jumlah besar

yang dibeli oleh para pedagang tingkat grosir. Komoditi pertanian tersebut

kemudian dilelang atau dijual kepada para pedagang tingkat eceran untuk

selanjutnya diperdagangkan di pasar-pasar eceran yang tersebar di berbagai

2 http://www.mediacenterkopukm.com [5 Oktober 2009]

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

6

tempat mendekati lokasi para konsumen. Pasar induk menempati area yang besar

yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti pergudagang, tempat

pelelangan, pusat informasi pasar, perkantoran, bongkar muat dan parkir yang

lapang. Pasar induk kramat jati merupakan pasar perdagangan besar sayur mayur

dan buah-buahan khususnya daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

serta nasional pada umumnya.

1.2 Perumusan Masalah

Pasar penunjang merupakan bagian dari pasar induk yang membeli dan

menampung hasil produksi petani yang berlokasi dekat dengan petani. Pasar

penunjang ini berfungsi hanya menampung sementara karena komoditi yang

berhasil ditampung akan dipindahkan ke pasar induk untuk selanjutnya dilelang

ke pedagang tingkat eceran. Pasar penunjang dibangun di daerah yang

mempunyai potensi besar sebagai sentra produksi pertanian yang berkapasitas

komoditi yang diperdagangkan lebih dari 30 Ton/Hari. Berlokasi di tengah daerah

produsen dan memiliki akses jalan yang cukup baik dan sarana transportasi yang

cukup. Transaksi umumnya dilakukan dengan partai besar oleh para petani

dengan pedagang antar daerah3.

Kegiatan operasional pasar induk telah ditopang oleh adanya pasar

penunjang sehingga memudahkan dalam penyediaan komoditi yang akan

dipasarkan, terutama dalam penyediaan sayur mayur dan buah-buahan. Kegiatan

operasional pasar induk khususnya pasar induk kramat jati lebih banyak

memasarkan dua jenis komoditi hortikultura yaitu sayur mayur dan buah-buahan.

Pasar induk kramat jati dalam melakukan proses penjualan komoditi hortikultura

khususnya sayur mayur dan buah-buahan dilakukan oleh pedagang pengecer.

Pedagang pengecer merupakan salah satu lembaga pemasaran dimana konsumen

dapat memperoleh sayur mayur dan buah-buahan untuk dikonsumsi baik secara

pribadi maupun untuk dijual kembali.

Penyediaan buah-buahan oleh pedagang pengecer bukan hanya buah

nasional saja tapi juga buah impor. Buah-buahan merupakan barang akhir yang

tidak tahan lama kalau dilihat dari pihak pedagang buah, dimana barang akhir

3 http://www.depdag.go.id/index.php? [5 Oktober 2009]

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

7

merupakan barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi dan dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Buah-buahan merupakan

barang antara kalau dilihat dari sisi industri pengolahan buah, dimana buah-

buahan belum menjadi barang akhir dan masih akan diproses lagi sebelum dapat

digunakan oleh konsumen. Penyediaan buah tertentu akan dilakukan oleh

pedagang apabila memberikan nilai positif dalam arus penerimaan, seperti

kecenderungan pedagang hanya menjual buah-buahan nasional (nasional) atau

kecenderungan pedagang hanya menjual buah-buahan impor, atau

kencenderungan pedagang menjual buah-buahan nasional sebagai komoditi utama

dan menjual buah-buahan impor sebagai komoditi pelengkap. Hal ini tentu saja

menimbulakan adanya perbedaan pendapatan pedagang buah.

Menurut pengelola pasar induk kramat jati tahun 2009, permintaan akan

buah segar yang didistribusikan petani dari beberapa daerah di Indonesia ke pasar

induk kramat jati kurang lebih 1.000 Ton setiap hari. Jumlah tersebut terutama

didominasi enam belas jenis buah, salah satunya yaitu jeruk yang mencapai rata-

rata 400 Ton setiap hari. Buah lainnya yang paling banyak dipasok yakni melon

sebanyak 150 Ton – 200 Ton, pada saat panen raya pasokan buah melon segar

bisa mencapai 50 truk atau sekitar 300 Ton setiap hari. Buah jeruk dan melon,

kedua jenis buah tersebut paling banyak dipasok karena kebetulan sedang panen

di beberapa sentra produksi. Pasar induk Kramat Jati sebenarnya lebih dikenal

orang sebagai pusat buah mangga dan duku, namun karena dua jenis buah tersebut

tidak sedang panen, maka jumlahnya pun relatif terbatas.

Enam belas jenis buah yang saat ini banyak dipasok petani yakni pisang,

nenas, jeruk, pepaya, alpukat, apel, semangka, salak, kedondong, durian, dukuh,

mangga, anggur nasional, markisah, melon, dan manggis. Buah-buah yang dijual

ke konsumen ada yang didatangkan langsung dari petani namun sebagian melalui

pedagang perantara. Pasokan buah selama sepekan ini diantaranya, jeruk 1.768

Ton, Melon 1.093 Ton, Semangka 608 Ton, Pepaya 336 Ton, Nenas 268 Ton,

Pisang 254 Ton, Alpukat 201 Ton, Salak 178 Ton, Apel 156 Ton, Kedondong 113

Ton, Mangga 87 Ton, Markisah 78 Ton, Anggur nasional 13 Ton (PD Pasar

Kramat Jati).

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

8

Buah imporpun yang masuk ke Indonesia berdasarkan nilai impor dari

tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun 2008 volume impor apel telah

mencapai 145.000 Ton, pear 94.000 Ton, jeruk 25.000 Ton, durian 21.000 Ton,

dan anggur 1.100 ton4. Penjualan buah impor di pasar induk kramat jati pada

umumnya lebih laris ketimbang buah nasional, meskipun harga relatif lebih

mahal. Buah impor yang ramai saat ini adalah pear jenis Lie yang diimpor dari

China dan buah apel impor dari China, disisi lain penjualan buah nasional di pasar

induk kramat jati terlihat lebih sepi.5

Sesuai dengan uraian sebelumnya maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik pedagang buah nasional dan buah impor serta pola

penyediaan buah nasional dan buah impor?

2. Berapa pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing pedagang buah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan karakteristik pedagang buah nasional dan buah impor serta

pola penyediaan buah nasional dan buah impor di pasar induk kramat jati.

2. Menganalisis tingkat pendapatan pedagang buah nasional dengan pedagang

buah impor serta pedagang buah nasional musiman dengan buah nasional

yang tersedia sepanjang tahun di pasar induk kramat jati.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk melatih dan

mengembangkan pola pikir ilmiah serta mencoba menerapkan teori yang didapat

selama dibangku perkuliahan dengan mengaplikasikan kekondisi realita yang ada,

sehingga dapat menambah wawasan dan cara berpikir penulis, selain itu penelitian

ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas

Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Kegunaan lainnya diharapkan dapat berguna bagi pedagang, penelitian ini

juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan literatur bagi penelitian selanjutnya,

4 http://www.sinarharapan.co.id/berita [21 Maret 2010].

5 http://www.kapanlagi.com/h [18 Maret 2010]

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

9

dimana dapat memberikan informasi bagi yang ingin mengenal dan mempelajari

kondisi pedagang buah-buahan, khususnya pedagang buah-buahan di pasar induk

kramat jati.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini akan mengambarkan mengenai karakteritsik pedagang buah,

mengetahui pola penyediaan buah serta menganalisis tingkat pendapatan

pedagang buah di pasar induk kramat jati lalu membandingkan tingkat pendapatan

pedagang buah. Pedagang buah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pedagang buah yang berjualan di dalam lokasi pasar induk kramat jati. Waktu

pelaksanaan penelitian dari bulan Desember 2009 sampai dengan 1 Januari 2010.

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Informal

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. IX tahun 1995 tentang

usaha kecil menyatakan bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat

yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan atau hasil penjualan per

tahun sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,-.

3. Milik warga negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri.

5. Bentuk usaha perorangan.

Menurut Syaukat dan Sutara dalam Zuhriski (2008), ciri-ciri sektor

informal adalah produsen berskala kecil, menggunakan tenaga kerja sendiri untuk

produksi barang, serta berkecimpung dalam kegiatan bisnis, transportasi dan

penyedia jasa. Sektor informal merupakan komponen ekonomi nasional dan

nasional yang tumbuh secara cepat. Walaupun pendapatan secara individu rendah,

secara kolektif pendapatan tersebut relatif tinggi. Sektor informal bukan hanya

pilihan bagi pencari kerja yang kurang terdidik atau terlatih dari kalangan

ekonomi menengah ke bawah, tetapi juga menjadi pilihan beberapa pencari kerja

terdidik atau terlatih dari kalangan menengah yang sulit menembus kesempatan

kerja pada sektor informal. Sektor informal dapat secara langsung berkontribusi

terhadap penurunan dan pengentasan kemiskinan.

Pialang atau perantara merupakan usaha bisnis yang berdiri sendiri dan

beroperasi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen akhir atau

pemakai dari kalangan industri. Pialang memberikan jasa dalam hal pembelian

maupun penjualan, yaitu segala sesuatu yang bergerak dari produsen ke

konsumen. Pialang selain melayani arus produk dari produsen ke konsumen,

secara aktif juga membantu pemindahan hak kepemilikan (ownership). Pialang

biasanya diklasifikasikan atas dasar apakah mereka memiliki barang yang

dipasarkan atau tidak. Pialang dagang (merchant middlemen) memiliki produk

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

11

yang dipasarkan. Dua kelompok utama pialang dagang, yaitu pengecer dan grosir

(pedagang besar). Pialang agen tidak memiliki produk yang dipasarkan (Stanton

1996).

Setiap pedagang pengecer dalam melaksanakan kegiatannya selalu

bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan

pedagang. Berbagai cara atau strategi pemasaran dilakukan pedagang untuk dapat

mencapai tujuan yang diinginkan. Pemilihan tempat, keputusan harga dan

promosi merupakan faktor yang menentukan dalam memperoleh pasar. Pemilihan

produk yang tepat juga merupakan faktor yang sangat penting. Seorang pedagang

pengecer harus bisa menentukan pola penyediaan produk dalam hal ini adalah

buah-buahan agar produk tersebut dapat terjual dengan cepat karena sifatnya yang

mudah rusak sehingga dapat merugikan pedagang. Pola penyediaan yang

dilakukan oleh pedagang tentunya memiliki faktor yang mempengaruhi dalam

menjual buah tertentu.

2.2 Sistem Pemasaran Buah

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen serta

perusahaan lain. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu

dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan

memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan

pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran

harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli, yang dibutuhkan adalah

menyediakan produk atau jasa. Pemasaran secara lengkap merupakan proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan

penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha.

Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

12

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat

untuk menentukan produk dan pasarnya, harga dan promosinya. Kegiatan

pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir

pada saat penjualan dilakukan. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan

kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau

konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahan (Swastha dan

Sukotjo 1988).

Pertukaran merupakan konsep inti pemasaran, pertukaran merupakan

proses mendapatkan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan

sesuatu sebagai imbalannya. Pertukaran juga merupakan suatu proses penciptaan

nilai karena biasanya berakibat keadaan dua pihak menjadi lebih baik. Agar

pertukaran dapat tercipta maka lima persyaratan berikut harus dipenuhi, antara

lain (Kotler 2005) :

1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak.

2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bisa bernilai bagi pihak lain.

3. Masing-masing pihak mampu mengkomunikasikan dan menyerahkan sesuatu.

4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak imbalan

pertukaran.

5. Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan

tindakan yang tepat dan diinginkan.

Pemasaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, seperti halnya pada sistem

tataniaga pertanian lainnya. Tataniaga hortikultura ditandai dengan kegiatan

pengumpulan oleh pedagang pengumpul (Desa/Kecamatan/Kabupaten) dan

kegiatan penyaluran atau borongan serta eceran. Karakteristik yang melekat pada

produk hortikultura dan produk pertanian pada umumnya adalah produk dipanen

dan dimanfaatkan dalam keadaan segar, hal ini menyebabkan sifat produk

hortikultura mudah rusak (perishable) karena masih ada proses-proses lain setelah

produk pertanian dipanen yaitu pengolahan pasca panen.

Menurut Haryadi dalam Despriza (2003), komponen utama mutu

ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan bahan kering (dry matter).

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

13

Sifat yang voluminous atau bulky menyebabkan produk hortikultura susah

diangkut dan biaya pengangkutannya mahal. Harga pasar produk hortikultura

ditentukan oleh mutu (kualitas), bukan hanya kuntitasnya saja. Penanganan yang

cepat dan tepat disemua tingkat tataniaga. Lembaga tataniaga yang bergerak

dalam pemasaran komoditas seperti itu menghadapi resiko fisik dan ekonomis

yang tinggi, sehingga dapat diperkirakan bahwa lembaga ini juga ingin

mendapatkan marjin keuntungan yang tinggi.

Karakteristik produk hortikultura mudah rusak (perishable), maka peranan

lembaga pemasaran sebagai pihak menghubungkan produsen buah-buahan ke

konsumen sangat penting. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas buah agar

kualitas buah yang diterima konsumen tetap bagus dan tidak menurun. Salah satu

lembaga pemasaran yang berperan penting dalam mempercepat sampainya produk

ke tangan konsumen adalah pedagang eceran. Usaha eceran meliputi seluruh

aktivitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa langsung ke konsumen, baik

digunakan untuk kepentingan bisnis maupun digunakan untuk keperluan pribadi

(non bisnis).

Menurut Lukmanto dan Suharyanto dalam Despriza (2003), stategi bisnis

jangka panjang pengecer dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Pemilihan lokasi yang strategis.

2. Menekan biaya agar relatif rendah.

3. Meningkatkan mutu private label dan menyediakan produk segar.

Keberhasilan suatu bisnis eceran juga tidak terlepas dari citra yang ditampilkan

oleh pengecer, hal ini disebabkan karena citra berperan penting dalam

mengkomunikasikan harapan terhadap publik dan sebagai penyaring terhadap

pelayanan yang kurang baik. Citra tidak hanya dapat mempengaruhi konsumen,

namun juga dapat mempengaruhi pegawai, calon pegawai dan pemilik sumber

daya sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi keuangan suatu bisnis

eceran.

2.3 Pasar Induk dan Pasar Penunjang

Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2009,

mendefinisikan pasar induk sebagai pusat distribusi yang menampung hasil

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

14

produksi petani dalam jumlah partai besar yang dibeli oleh para pedagang tingkat

grosir. Komoditi pertanian tersebut kemudian dilelang atau dijual kepada para

pedagang tingkat eceran untuk selanjutnya diperdagangkan di pasar-pasar eceran

yang tersebar di berbagai tempat mendekati lokasi para konsumen. Pasar Induk

menempati area yang besar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung

seperti pergudangan, tempat pelelangan, pusat infomasi pasar, perkantoran,

bongkar muat dan parkir yang lapang.

Peranan, fungsi serta guna pasar induk sebagai berikut :

1. Membantu pedagang grosir komoditi pertanian (sayur mayur dan buah-

buahan) mendapatkan tempat berdagang yang layak.

2. Membina pedagang grosir menjadi pedagang yang tumbuh menjadi besar

namun lebih profesional yang bisa memelihara mekanisme perdagangan yang

sehat.

3. Menciptakan akses pasar dan transparansi harga bagi petani produsen

sehingga mereka bisa lebih mengetahui kualitas yang dibutuhkan pasar serta

lebih meningkatkan produksi dan pendapatannya.

4. Membantu pemerintah kota atau daerah dalam menata tata ruang wilayah serta

membina pelaku usaha menjadi pelopor pembangunan ekonomi rakyat.

5. Membantu pemerintah dalam menciptakan pasar dalam negeri yang

terintegrasi antar wilayah. Disparitas harga antar wilayah menjadi kecil dan

dengan cepat bisa di hilangkan, hal ini bisa terwujud karena sistem distribusi

menjadi lebih baik dan tersedia informasi yang lebih akurat tentang

dinamisme kebutuhan konsumen dan dinamisme produksi para petani.

6. Membantu agar margin distribusi menjadi lebih rendah dan tingkat fluktuasi

harga konsumen lebih mudah dikendalikan.

Pasar Penunjang adalah bagian dari pasar induk yang membeli dan

menampung hasil produksi petani yang berlokasi jauh dari pasar induk. Pasar ini

bertugas sebagai penampung sementara karena komoditi yang berhasil ditampung

akan dipindahkan ke pasar induk untuk selanjutnya dilelang ke pedagang tingkat

eceran.

Pasar Penunjang dibangun di daerah yang mempunyai potensi besar

sebagai sentra produksi pertanian yang berkapasitas komoditi yang

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

15

diperdagangkan lebih dari 30 Ton/hari. Berlokasi di tengah daerah produsen dan

memiliki akses jalan yang cukup baik dan sarana transportasi yang cukup.

Transaksi umumnya dilakukan dengan partai besar oleh para petani dengan

pedagang antar daerah. Peranan, fungsi serta guna pasar penunjang sebagai

berikut :

1. Membantu petani yang berada di wilayah sentra-sentra produksi mandapatkan

akses pasar yang lebih dekat dan lebih transparan.

2. Merupakan sarana pengumpulan hasil produksi petani dari berbagai sentra

produksi untuk kemudian diangkut ke pasar induk.

3. Membantu petani di sentra produksi mendapatkan akses permodalan karena di

pasar penunjang ditempatkan lembaga keuangan mikro.

4. Membantu petani meningkatkan kualitas produksinya karena pasar penunjang

menyediakan pusat informasi dan tenaga pendamping yang dapat memberikan

edukasi kepada petani tentang berbagai pengetahuan teknis yang perlu

diketahui para petani.

5. Menyediakan data yang lebih akurat tentang kapasitas produksi suatu sentra

produksi.

6. Menyediakan informasi tentang pola tanam petani sehingga diharapkan dapat

diantisipasi lebih awal kemungkinan terjadinya over supply atau lack of supply

yang dapat menyebabkan harga menjadi tidak stabil.

Prosedur serta penentuan tempat lokasi berdagang di pasar induk dan

dipasar penunjang ditentukan lewat kocokan (diundi), dengan prioritas atau

ketentuan penempatan sebagai berikut :

1. Komoditas utama (dagangan komoditas utama pasar) dibagi merata (untuk

pemerataan lokasi).

2. Komoditas umum dibagi merata setelah komoditas utama.

Pemesan tempat jualan atau lapak jualan dengan menggunakan surat

pemesanan, di dalam surat pemesanan tercantum persyaratan :

1. Uang pendaftaran pemesanan tempat berjualan sebesar Rp 500.000,-. Dengan

ketentuan uang pendaftaran dapat hangus jika; lapak atau los tidak ditempati

paling lama setelah 2 minggu beroperasi, volume dagangan yang terjadi tidak

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

16

mencapai target atau tidak sesuai dengan volume yang dilaporkan pada saat

pemesanan tempat.

2. Menyanggupi pembayaran administrasi penggunaan lapak sebesar Rp 75,-/Kg

untuk komoditas yang dijual. Biaya administrasi merupakan pembayaran rutin

setelah beroperasi, yaitu :

Untuk barang masuk

Biaya Administrasi sebesar Rp 75,-/Kg. Terdiri dari biaya administrasi

pengelola (termasuk sewa los dan biaya prasarana) sebesar Rp 65,-/Kg,

biaya buruh (biaya bongkar) sebesar Rp 10,-/Kg.

Biaya jasa timer bongkar untuk mengatur ketertiban jalur kendaraan

bongkar.

Biaya parkir.

Untuk barang keluar :

Biaya jasa muat barang belanjaan

Biaya timer kendaraan muat untuk mengatur ketertiban jalur kendaraan

muat.

Berfungsinya Pasar Induk dan Pasar Penunjang maka petani akan sangat

terbantu dalam memasarkan dan meningkatkan produksinya serta mandapatkan

pendapatan yang wajar. Konsumen juga akan menikmati produk pertanian yang

berkualitas dengan harga yang terjangkau. Para pedagang dan pengusaha akan

lebih bergairah karena mendapatkan tempat yang layak dan sehat untuk berusaha.

Pemerintah dapat mengendalikan harga dengan mudah karena pasar di dalam

negeri menjadi lebih terintegrasi dan margin distribusi menjadi lebih rendah.

2.4 Penelitian Terdahulu

Despriza (2003), dengan judul penelitian analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan penyediaan dan pendapatan pengecer buah, kasus di

kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola

penyediaan buah nasional dan impor di pedagang pengecer buah. Mengetahui

faktor yang menentukan keputusan pedagang pengecer dalam menjual buah

tertentu dan mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang. Tujuan

pertama dilakukan dengan cara mendeskripsikan pedagang pengecer, lalu

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

17

dilanjutkan dengan matriks perbandingan berpasangan. Tujuan kedua diperoleh

dengan menggunakan analisis faktor dan tujuan ketiga diperoleh dengan

melakukan analisis regresi.

Pedagang pengecer kios buah didominasi oleh pedagang yang berusia 26-

35 tahun yaitu sebesar 44 persen. Pedagang yang sedikit jumlahnya yang berusia

36-45 tahun dan 46-55 tahun, masing-masing sebesar 13 persen. Pedagang buah

ini seperti halnya pedagang buah kelompok pertama lebih banyak yang

berpendidikan SMP yaitu sebesar 43 persen. Rata-rata omset penjualan per hari

adalah Rp 91.000,-. Sebanyak 43 persen pedagang mendominasi omset penjualan

per hari sebesar Rp 500.000 – Rp 700.000,-. Pedagang ini umumnya melakukan

pembelian buah untuk dijual 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Umumnya

pedagang buah di Kota Bogor menjual buah sebanyak 8 sampai 12 jenis buah.

Beberapa pedagang buah yang hanya menjual 6 jenis buah, namun ada juga

pedagang yang menjual buah 14 jenis buah.

Hasil analisis faktor yang dilakukan, terbentuk tiga faktor utama

(komponen utama). Komponen itu adalah komponen utama pertama, yaitu

ketahanan buah terhadap kerusakan terdiri dari variabel susut (X9), bentuk (X12)

dan ketahanan fisik (X1). Bila dilihat dari nilai communility nya adalah susut

sebesar 82,8 persen, bentuk sebesar 72,3 persen dan ketahanan fisik sebesar 51,3

persen. Komponen utama kedua adalah daya tarik buah oleh konsumen terdiri dari

warna (X11), cepat dibeli (X6), dan lama simpan (X3). Variabel warna mempunyai

nilai communility sebesar 63,3 persen, yang artinya sebesar 63,3 persen dari

variabel ini bisa dijelaskan oleh variabel yang terbentuk. Variabel cepat dibeli

memiliki nilai communility sebesar 46,8 persen. Hal ini berarti sekitar 46,8 persen

dari variabel cepat dibeli bisa dijelaskan oleh tiga komponen utama yang

terbentuk. Komponen utama ketiga adalah biaya dan penerimaan adalah marjin

penjualan (X2) dan jarak pembelian (X5). Variabel marjin penjualan memiliki nilai

communility yang cukup tinggi yaitu sebesar 78,9 persen. Hal ini berarti variabel

marjin penjualan bisa menjelaskan tiga komponen yang terbentuk sebesar 78,9

persen. Variabel jarak pembelian memiliki nilai communility sebesar 78,2 persen.

Nilai ini berarti variabel jarak pembelian bisa menjelaskan tiga komponen yang

terbentuk sebesar 78,2 persen.

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

18

Hasil pendugaan terhadap pendapatan diperoleh koefisien determinasi (R2)

sebesar 71,9 persen yang artinya 71,9 persen keragaman dalam pendapatan dapat

dijelaskan oleh peubah-peubah bebasnya dalam model. Variabel omset penjualan,

jumlah jenis buah dan proporsi penjualan buah impor merupakan variabel yang

berpengaruh nyata terhadap pendapatan. Proporsi omset tiga buah yang cepat laku

dan proporsi omset tiga buah yang ketahanan fisiknya baik merupakan variabel

yang tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan.

Zuhriski (2008), dengan judul penelitian analisis pendapatan pedagang

sayur keliling di kelurahan tegallega Kota Bogor. Permasalahan dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut; 1) Berapa tingkat pendapatan usaha pedagang

sayur keliling, 2) Apakah usaha pedagang sayur keliling menguntungkan.

Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) di Kelurahan Tegallega Kota

Bogor. Zuhriski dalam penelitiannya membagi penjualan sayur kedalam empat

wilayah. Data dan informasi dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Alat

analisis yang digunakan ∏ = TR-TC dan R/C ratio.

Analisis total penjualan yang diperoleh terlihat bahwa wilayah sangat

mempengaruhi para pedagang sayur keliling dalam menjajakan sayurannya.

Wilayah tiga merupakan wilayah yang memiliki nilai penjualan tertinggi bila

dibandingkan dengan tiga wilayah lainnya. Rata-rata pedagang sayur keliling

diwilayah tiga memperoleh total penjualan dalam satu minggu sebesar Rp

620.716,67 total penjualan terendah berada pada wilayah empat. Penyebabnya

karena wilayah ini tidak memiliki kepadatan penduduk seperti di wilayah tiga.

Rata-rata pedagang sayur keliling di wilayah empat dalam satu minggu

memperoleh total penjualan sebesar Rp 464.083,33.

Berdasarkan pendapatan tunai yang diperoleh pedagang sayur di masing-

masing wilayah terlihat bahwa pedagang sayur keliling di wilayah memperoleh

pendapatan tunai sebesar Rp 83.066,67 dengan pendapatan total sebesar Rp

41.469,85. Pendapatan tunai terendah terdapat pada wilayah empat dengan nilai

sebesar Rp 58.100,00 dan pendapatan total sebesar Rp 20.283,07. Pendapatan

tunai dipengaruhi oleh biaya-biaya yang diperhitungkan yang dikeluarkan oleh

masing-masing pedagang di masing-masing wilayah berbeda.

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

19

Hasil analisis pendapatan pedagang sayur keliling yang diperoleh

menunjukkan bahwa usaha pedagang sayur keliling dimasing-masing wilayah

menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai R/C ratio di tiap-tiap wilayah.

Pedagang sayur keliling di wilayah tiga memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,072.

Sedangkan nilai R/C ratio terendah terdapat pada wilayah empat yakni sebesar

1,046. Dari kedua nilai R/C ratio dapat diketahui bahwa usaha pedagang sayur

keliling menguntungkan karena nilai R/C ratio lebih besar dari satu. Perbedaan

R/C ratio antar wilayah tidak terlalu besar, hal ini di sebabkan karena biaya tenaga

kerja dimasukkan kedalam analisis.

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Teori

3.1.1 Tataniaga Pertanian

Menurut Bachtiar Rivai dalam Limbong dan Situros (1987),

mendefinisikan tataniaga pertanian merupakan serangkaian jasa-jasa untuk

mengusahakan benda-benda mengalir mulai dari titik produksi hingga titik

konsumsi. Pengertian jasa-jasa dalam hal ini termasuk atau mencakup semua

fungsi yang merubah benda dalam hal bentuk, waktu, tempat atau hak milik.

Pengertian jasa bila ditinjau dari segi ekonomi maka kegiatan tataniaga pertanian

merupkan kegiatan yang produktif, karena memberikan kegunaan bentuk,

kegunaan waktu, kegunaan tempat dan kegunaan hak milik pada komoditi hasil

pertanian.

Menurut Limbong dan Situros (1987), kegiatan tataniaga pertanian dari

tingkat produsen ke tingkat konsumen diperlukan berbagai kegiatan atau

tindakan-tindakan yang dapat memperlancar proses penyampaian barang atau jasa

bersangkutan, kegiatan tersebut dinamakan sebagai fungsi-fungsi tataniaga.

Fungsi tataniaga tersebut dapat dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu :

1. Fungsi pertukaran.

Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik

dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi

pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pembelian berhubungan dengan

pemindahan hak milik dari sejumlah barang atau jasa yang dipasarkan dengan

tujuan untuk persediaan produksi atau untuk dijual kembali.

Fungsi penjualan bertujuan untuk mencari atau mengusahakan agar ada

pembeli atau adanya permintaan pasar yang cukup baik terhadap barang atau

jasa yang dipasarkan pada tingkat harga yang menguntungkan, selain itu

fungsi penjualan juga melakukan kegiatan mencari pasar lokasi atau tempat,

kwalitas maupun waktu yang tepat untuk memasarkan komoditi pada setiap

pasar tujuan (pasar sasaran).

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

21

2. Fungsi fisik.

Fungsi fisik merupakan semua tindakan yang langsung berhubungan dengan

barang atau jasa sehingga menimbulkan guna tempat, guna bentuk, dan guna

waktu. Fungsi fisik meliputi kegiatan Penyimpanan, pengolahan dan

pengangkutan. Fungsi penyimpanan bertujuan untuk menyimpan barang

selama belum dijual atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau

menunggu untuk diolah.

Fungsi pengangkutan bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa di daerah

konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen baik menurut waktu, jumlah

dan mutunya. Fungsi pengangkutan mempunyai kegiatan perencanaan jenis

alat angkutan yang digunakan, volume yang akan diangkut, waktu

pengangkutan dan jenis barang yang akan diangkut. Fungsi pengangkutan

harus dapat direncanakan dengan matang menginggat komoditi hasil pertanian

bersifat mudah busuk, dalam jumlah yang besar, memerlukan tempat, dan

mudah rusak.

3. Fungsi fasilitas.

Fungsi fasilitas merupakan tindakan yang bertujuan untuk memperlancar

kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi

fasilitas terdiri dari fungsi standardisasi dan grading, fungsi penanggungan

resiko, fungsi pembiayaan dan fungsi informasi pasar. Fungsi standardisasi

dan grading bertujuan untuk penentuan mutu suatu barang dengan

menggunakan berbagai ukuran seperti warna, susunan kimia, ukuran bentuk,

kekuatan atau ketahanan, kadar air, tingkat kematangannya dan rasa.

Fungsi penanggungan resiko merupakan resiko kejadian yang tidak diduga

seperti kehilangan, kebakaran, penurunan harga. Resiko tersebut dapat saja

terjadi ketika penyimpanan, pengangkutan, dan pengolahan. Fungsi

pembiayaan meliputi penyediaan dana untuk membeli komoditi yang hendak

dijual, menyediakan kredit bagi para langganan, dan membayar semua biaya-

biaya dimulai dari proses pengankutan sampai proses komoditi tersebut siap

dijual kekonsumen akhir. Fungsi informasi pasar meliputi kegiatan

pengumpulan informasi pasar serta menafsirkan data informasi pasar tersebut.

sehingga pedagang dapat menentukan pemasaran komoditi selanjutnya.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

22

Definisi tataniaga pertanian seharusnya dapat memberikan keterangan

tentang komoditi, partisipan dan luas pasar dan batas pasar dengan pasar, selain

itu juga dapat memberikan indikasi tentang struktur pasar atau sifat dari proses

pembentukan harga, karena proses tataniaga pertanian sebenarnya dimulai

sebelum komoditi dihasilkan.

3.1.2 Pasar dan Bentuk Pasar

3.1.2.1 Pasar

Menurut Swastha dan Sukotjo (1988), konsumen yang membeli suatu

barang atau jasa akan terlibat dalam suatu transaksi pembelian. Transaksi jual-beli

yang terjadi dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada

saat tertentu di tempat tertentu, sehingga pasar dapat dianggap sebagai suatu

tempat. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang

untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Definisi pasar dapat

diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu orang

dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk

membelanjakan uangnya.

Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli

(konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah

kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah

(kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi. Kedua

pihak (pembeli dan penjual), mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau

pasar. Pihak pembeli mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan

memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan

untuk selanjutnya digunakan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelaku

ekonomi produksi atau pedagang.

Proses transaksi dapat berjalan dan kedua belah pihak mencapai tujuannya,

masing-masing pihak akan selalu berusaha mencari informasi yang akurat dan up

to date tentang berbagai hal. Pembeli berusaha mendapatkan informasi tentang

barang apa saja yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya, berapa jumlah yang

tersedia, dimana barang tersebut tersedia serta bagaimana kualitasnya. Penjual di

pihak lain, juga mencari informasi tentang barang apa saja yang dibutuhkan oleh

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

23

konsumen, kapan dibutuhkan, berapa banyak yang dibutuhkan, kwalitas seperti

apa yang diinginkan dan dimana konsumen merasa senang untuk

mendapatkannya.

Pembeli dan penjual pada dasarnya yang paling dibutuhkan oleh kedua

belah pihak tersebut adalah adanya media atau wadah yang dapat mengumpulkan

dan menyebar luaskan objek transaksi termasuk bagaimana transaksi dapat

dilakukan, dalam era globalisasi seperti sekarang ini dengan semakin intensifnya

penggunaan teknologi informasi, transaksi dapat dilakukan melalui jaringan

internet dimana pembeli dan penjual tidak perlu harus bertemu langsung.

Hanya saja tidak semua pembeli dan penjual dapat memanfaatkan

kecanggihan internet dalam melakukan transaksi, wadah ini hanya dapat

digunakan oleh sebagian kecil penduduk yang mengerti tentang penggunaan

internet dan memiliki cukup penghasilan yang memadai. Mayoritas penduduk

masih membutuhkan wadah atau tempat transaksi yang mudah digunakan dan

dijangkau, serta dimana pembeli dan penjual dapat langsung bertemu secara fisik,

dalam kaitan ini agar transaksi bisa berjalan lancar, aman dan tertib, dibutuhkan

tempat yang layak yaitu pasar.

3.1.2.2 Bentuk Pasar

Pasar menurut persaingannya dibagi menjadi empat, yaitu (Rahardja dan

Manurung 2001; Sudarman dan Algifari 1991) :

1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), seorang produsen

yang beroperasi pada pasar persaingan sempurna dikatakan pada kondisi

keseimbangan apabila dari output yang dia jual dapat diperoleh keuntungan

maksimum atau kerugian minimum. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri

sebagai berikut :

Penjualnya banyak.

Barang yang dijual bersifat homogen.

Barang yang dijual seorang penjual merupakan bagian kecil dari seluruh

barang yang ada di pasar tersebut.

Setiap penjual mempunyai kebebasan masuk atau keluar pasar.

pengetahuan penjual dan pembeli tentang keadaan pasar lengkap.

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

24

Mobilitas sumber ekonomi di seluruh pasar adalah bebas dan tidak ada

hambatan.

2. Pasar persaingan monopoli, sebab terjadinya pasar monopoli diantaranya

sebagai berikut; 1) produsen memiliki faktor produksi strategis yang tidak

dimiliki oleh produsen lain. 2) pemilikan hak paten. 3) pemberian pemerintah.

4) ukuran pasar yang sangat kecil sehingga dengan satu produsen saja sudah

cukup memenuhi permintaan pasar. 5) produsen menerapkan kebijaksanaan

penetapan harga (lirnit pricing policy), yaitu menetapkan harga jual yang

sangat rendah sehingga produsen lain tidak mau memasuki pasar tersebut.

Seorang monopolis dapat menentukan harga jual di pasar bagi produk yang

dihasilkannya sesuai dengan tingkat keuntungan yang dia harapkan, apabila

monopolis menginginkan jumlah ouput yang terjual sedikit, maka dia harus

menaikkan harga jual produknya, begitu pun sebaliknya. Pasar monopoli

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Pasar hanya terdapat satu penjual dan banyak pembeli.

Tidak ada penjual lain yang dapat menjual output pengganti bagi output

yang dijual monopolist tersebut.

Ada halangan masuk pasar bagi penjual lain, baik bersifat alami maupun

buatan (barier to entry).

3. Pasar persaingan monopolistik, struktur pasar persaingan monopolistik hampir

sama dengan pasar persaingan sempurna, cuman produk yang dihasilkan

didalam pasar persaingan monopolistik tidak homogen, melainkan

terdiferensiasi (differentiated product). Diferensiasi produk ini mendorong

produsen (penjual) untuk melakukan persaingan non harga, terutama melalui

iklan untuk membangun citra terhadap produk yang dijual produsen.

Walaupun ada kemungkinan produk yang di jual produsen satu dengan

produsen yang lain saling menjadi subtitusi. Ciri pasar persaingan

monopolistik sebagai berikut :

Produsen (penjual) banyak.

Barang yang dijual terdiferensiasi.

Barang yang dijual seorang penjual merupakan bagian kecil dari seluruh

barang yang ada di pasar tersebut.

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

25

Setiap penjual mempunyai kebebasan masuk atau keluar pasar.

pengetahuan penjual dan pembeli tentang keadaan pasar lengkap.

Mobilitas sumber ekonomi di seluruh pasar adalah bebas dan tidak ada

hambatan.

4. Pasar persaingan oligopoli, pasar dimana terdiri dari hanya sedikit produsen

(penjual). Produsen memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi harga

pasar. Produk dapat homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap produsen

akan mempengaruhi perilaku produsen lainnya dalam pasar. Jadi, kondisi

pasar oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli. Ciri pasar oligopoli sebagai

berikut :

Hanya sedikit produsen (penjual).

Produknya homogen atau terdiferensiasi.

Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.

Kompetisi non harga.

Produsen (penjual) memperhatikan reaksi konsumen terhadap produk yang

dijual.

Pasar menurut kepentingan usahanya dibagi menjadi empat, yaitu

(Swastha dan Sukotjo 1988; Kotler 2005) :

1. Pasar konsumen, merupakan pasar yang terdiri dari sekelompok pembeli yang

membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses

lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli

individual atau pembeli rumah tangga (non bisnis). Barang yang dibeli adalah

barang konsumsi. Produsen didalam pasar konsumen berusaha membangun

citra produk yang unggul. Pembangunan citra ini menuntut didapatkannya

pemahaman yang jelas tentang konsumen sasaran, kebutuhan-kebutuhan apa

yang akan dipenuhi oleh produsen, dan pengkomunikasian penentuan posisi

merek secara gencar dan kreatif.

2. Pasar penjual atau pasar bisnis, merupakan pasar yang terdiri atas individu-

individu dan lembaga atau oragnisasi yang membeli barang-barang untuk

dipakai lagi (bisnis), baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam

memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah

barang industri. Produsen yang menjual barang-barang dipasar industri atau

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

26

pasar bisnis menghadapi para pembeli profesional yang terlatih, terinformasi

dengan baik dan terampil dalam menilai tawaran yang bersaing. Pembeli di

pasar industri membeli barang berdasarkan kegunaan barang tersebut sehingga

memungkinkan mereka untuk membuat atau menjual kembali produk ke

pembeli lain dan juga mereka membeli produk dalam rangka mencari laba.

3. Pasar global, produsen yang menjual barang dipasar global menghadapi

keputusan dan tantangan tambahan, yaitu produsen harus memutuskan negara

mana yang harus dimasuki, bagaimana cara memasuki negara tujuan,

bagaimana cara mengadaptasi fitur produk dan jasa mereka ke masing-masing

negara, bagaimana menetapkan harga produk mereka di negara-negara yang

berlainan dalam suatu cakupan harga yang cukup sempit untuk menghindari

terciptanya pasar gelap bagi barang yang di jual.

4. Pasar pemerintah, merupakan pasar dimana terdapat lembaga-lembaga

pemerintah, seperti departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas,

dan instansi pemerintah lainnya.

3.1.3 Pedagangan Eceran

Menurut Stanton (1996), eceran mencakup semua kegiatan yang langsung

berhubungan dengan penjualan barang atau jasa ke konsumen akhir untuk

pemakai non bisnis atau pribadi. Meskipun eceran umumnya dilakukan melalui

toko pengecer, kadang-kadang eceran juga dapat dilakukan oleh pranata-pranata

lain. Perusahaan atau pabrikan, grosir atau toko pengecer yang menjual sesuatu ke

konsumen akhir untuk pemakaian non bisnis dapat dikatakan sedang melakukan

penjualan eceran. Hal ini berlaku tanpa melihat bagaimana produk dijual

(langsung ke konsumen, melalui telepon, pos, atau mesin otomatis) atau di mana

produk dijual (di toko atau langsung ke rumah konsumen).

Pengecer (retailer) atau toko eceran adalah usaha bisnis yang menjual

barang-barang terutama (lebih dari setengah volume penjualan toko) ke konsumen

rumahtangga untuk digunakan secara non bisnis. Istilah pengecer pada umumnya

sama dengan penyalur (dealer), sedangkan diluar fungsi ini, pialang yang

berfungsi sebagai grosir disebut distributor.

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

27

Pialang atau perantara merupakan usaha bisnis yang berdiri sendiri dan

beroperasi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen akhir atau

pemakai dari kalangan industri. Pialang memberikan jasa dalam hal pembelian

maupun penjualan, yaitu segala sesuatu yang bergerak dari produsen ke

konsumen. Pialang selain melayani arus produk dari produsen ke konsumen,

secara aktif juga membantu pemindahan hak kepemilikan (ownership). Inti

operasi dari perantara (pialang) terletak pada peranannya yang aktif dan penting

dalam melakukan negosiasi bisnis, yaitu segala sesuatu yang menyangkut

pembelian dan penjualan barang.

Pialang biasanya diklasifikasikan atas dasar, apakah mereka memiliki

barang yang dipasarkan atau tidak. Pialang memiliki barang yang akan di

dagangkan maka disebut pialang dagang (merchant middlemen), sedangkan

pialang yang tidak memiliki barang yang akan di dagangkan maka disebut pialang

agen. Pengecer dan grosir merupakan dua kelompok pialang dagang.

Pialang mempunyai peranan yang sangat penting dalam banyak hal,

bahkan dalam semua kasus dimana konsumen terlibat didalamnya. Pialang

menyediakan berbagai barang dan jasa untuk mensuplai pelanggannya. Jasa

pergudangan yang disediakan oleh pialang, kegiatan memilih barang ke bentuk

yang dapat dijajakan dalam penjualan eceran, dan informasi pasar yang

disediakan, semuanya memberikan manfaat yang tidak kecil bagi pensuplai dan

pelanggan. Seringkali kuantitas dan ragam barang yang diproduksi oleh

perusahaan tidak dapat mengimbangi jumlah dan variasi barang yang dibutuhkan

oleh konsumen, oleh sebab itu dunia usaha membutuhkan seseorang untuk

berfungsi sebagai jembatan penghubung antara apa yang di produksi dan apa yang

diinginkan oleh konsumen. Fungsi seperti inilah yang menjadi tugas pialang.

Tugas pialang secara garis besar mencakup, yaitu :

1. Mengumpulkan atau mengkonsentrasikan aneka ragam produk dari berbagai

produsen.

2. Menyamakan, merupakan kegiatan mengelompokkan produk-produk yang

telah dikumpulkan dalam jumlah yang sesuai dengan keinginan konsumen dan

kemudian memilah-milahnya menjadi satu ragam barang yang dibutuhkan

konsumen.

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

28

3. Menyebarkan kelompok barang ke konsumen atau pembeli dari kalangan

industri.

Beberapa kasus, ketiga tugas pialang secara garis besar (konsentrasi, penyamaan

dan penyebaran) dilakukan secara sederhana dan langsung dari produsen ke

konsumen akhir.

Klasifikasi pengecer berdasarkan empat hal, yaitu :

1. Ukuran toko berdasarkan volume penjualan, volume toko merupakan dasar

yang berguna untuk mengklasifikasikan toko eceran karena toko dengan

ukuran yang berbeda (diukur dari penjualannya) mempunyai masalah

manajemen yang tersendiri. Pembelian, promosi, keuangan, hubungan antar

karyawan, dan pengendalian biaya sangat dipengaruhi apakah volume

penjualan toko kecil atau besar.

2. Lini produk yang ditangani, klasifikasi pengecer berdasarkan lini produk yang

diperdagangkan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori; yaitu toko yang

menjual aneka ragam lini produk dan toko yang menjual lini produk terbatas.

3. Bentuk kepemilikan usaha, kategori pengecer berdasarkan bentuk kepemilikan

(store ownership) dibagi menjadi tiga; yaitu toko yang mandiri (independent

stores), rangkaian toko berbentuk perusahaan (corporate chain store), dan

gabungan atau asosiasi toko-toko mandiri dengan tujuan agar dapat bersaing

secara efektif dengan tipe toko berbentuk perusahaan.

Metoda operasi, berdasarkan klasifikasi ini pengecer dibagi menjadi empat; yaitu

operasi tradisional dimana penjualan dengan pelayanan penuh di dalam toko,

operasi eceran langsung, operasi eceran dengan potongan, operasi eceran non toko

(eceran dari rumah ke rumah, pos, mesin otomatis).

3.1.4 Biaya

Menurut Nicholson (2002), Biaya secara garis besarnya terdiri dari dua,

yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya dilihat dari segi waktu terbagi menjadi

dua, yaitu biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Jangka pendek

merupakan periode waktu dimana sebuah perusahan harus mempertimbangkan

beberapa inputnya secara absolut bersifat tetap dalam membuat keputusannya.

Jangka panjang merupakan periode waktu dimana sebuah perusahan

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

29

mempertimbangkan seluruh inputnya bersifat variabel dalam membuat

keputusannya.

Menurut Rahardja dan Manurung (1999), biaya total jangka pendek (total

cost) sama dengan total biaya tetap ditambah total biaya variabel. Biaya tetap

(fixed cost) adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah

pegadaan buah (biaya sewa kios, gaji pegawai, iuran listrik, iuran fasilitas umum,

iuran keamanan, dan upah service timbangan). Biaya variabel (variable cost)

adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada jumlah pegadaan buah (upah

bongkar komoditi dan biaya pembelian buah), secara matematis dapat ditulis

sebagai berikut :

dimana :

STC = Biaya total jangka pendek

SFC = Total biaya tetap jangka pendek

SVC = Total biaya variabel jangka pendek

Biaya rata-rata merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh jumlah satu unit buah yang ingin diperdagangkan, jika jumlah total

buah yang dibeli pedagang dinotasikan sebagai (Q), maka total biaya tetap (TFC)

dibagi dengan jumlah total buah yang dibeli pedagang (Q) merupakan average

fixed cost (AFC), sedangkan total biaya variabel jangka pendek (SVC) dibagi

dengan jumlah total buah yang dibeli merupakan average variable cost (AVC),

maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

AFC = TFC

Q

AVC = TVC

Q

Biaya tetap rata-rata (AFC) merupakan biaya tiap perkilogram buah yang

dikeluarkan oleh pedagang untuk menjual buah yang sifatnya biaya tetap. Biaya

variabel rata-rata (AVC) merupakan biaya tiap perkilogram buah yang

dikeluarkan oleh pedagang untuk menjual buah yang sifatnya biaya variabel.

STC = SFC + SVC

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

30

Besarnya biaya total rata-rata (ATC) adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh

pedagang untuk memperoleh satu kilogram buah yang ingin dijual. Besarnya

biaya total rata-rata dapat diperoleh dari biaya total (total cost) dibagi dengan

jumlah total buah yang dibeli (Q),

Menurut Nicholson (2020), biaya total rata-rata secara matematis dapat

ditulis sebagai berikut :

AC = TC

Q

Jangka pendek total cost (TC) sama dengan total fixed cost (TFC)

ditambah total variable cost (TVC), maka biaya total rata-rata (ATC) sama

dengan biaya tetap rata-ratanya (AFC) ditambah biaya variabel rata-ratanya

(AVC), maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Berdasarkan konsep biaya, maka biaya di bedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan

tenaga kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya

(per jam atau per hari).

2. Biaya barang modal

Biaya barang modal merupakan biaya ekonomi penggunaan barang modal,

bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya,

melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan

kepada pengusaha lain, karena itu biaya barang modal diukur dengan harga

sewa mesin.

3. Biaya kewirausahawanan

Wirausaha (pengusaha) adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor

produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa, dalam

upaya tersebut, pengusaha harus menanggung resiko kegagalan atas

keberanian menanggung resiko tersebut. Pengusaha akan mendapat balas jasa

berupa laba. Makin besar resiko yang dihadapi maka laba yang diharapkan

juga akan semakin besar. Laba disini merupakan laba ekonomi, yaitu

AC = AFC + AVC

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

31

kelebihan pendapatan yang diperoleh dibandingkan jika dia memilih alternatif

lain.

3.1.5 Pendapatan

Alokasi sumberdaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam

memilih jenis usaha, karena itu pula penting dalam menyusun pola organisasi

usaha yang efisien. Jenis usaha dipertimbangkan dalam perencanaan usaha selama

sumbangan yang diharapkan terhadap pendapatan bersih usaha melebihi biaya

yang diluangkan sumberdaya yang digunakan.

Menurut Ibrahim (2009), keuntungan (profit) merupakan tujuan utama

dalam melakukan usaha, semakin besar keuntungan yang diterima maka semakin

efisien usaha yang dijalankan, didasarkan pada perkiraan dan perencanaan jumlah

produk yang dijual. Hal ini dapat diketahui dari hasil penjualan produk kapan

pedagang mendapatkan keuntungan maksimal (terbanyak). Ketika total

penerimaan (total revenue) sama dengan total biaya (total cost), maka pedagang

bisa dikatakan berada pada posisi titik pulang pokok (break even point).

Menurut Limbong dan Sitorus (1987), break even point (BEP) merupakan

kondisi dimana tidak untung dan tidak rugi, dengan kata lain penerimaan total

(TR) sama dengan total biaya-biaya (TC) atau (TR = TC). Jadi kondisi dimana

pedagang memperoleh total penerimaan sama dengan total biaya-biayanya maka

pedagang mengalami titik impas atau break even point. Kondisi pedagang berada

di bawah titik impas maka dapat dikatakan pedagang berada dalam kondisi

mengalami kerugian, karena total penerimaan (TR) yang diperoleh lebih kecil dari

total biaya-biaya (TC) yang dikeluarkan, jika pedagang berada diatas titik impas

maka pedagang berada dalam kondisi memperoleh keuntungan karena total

penerimaan (TR) yang diperoleh lebih besar dari total biaya-biaya (TC) yang

dikeluarkan.

Kondisi dimana TR = TC, berarti pendapatan total (∏) sama dengan nol,

jika total biaya tetap jangka pendek dinotasikan sebagai (SFC), total biaya

variabel jangka pendek dinotasikasikan sebagai (SVC), total penerimaan

dinotasikan sebagai (TR), harga jual buah dinotasikan sebagai (P) dan biaya rata-

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

32

rata variabel dinotasikan sebagai (AVC), maka kondisi titik impas (BEP) dalam

satuan Rupiah dan unit dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :

𝐵𝐸𝑃(𝑅𝑢𝑝𝑖𝑎 ℎ) =𝑇𝐹𝐶

1−𝑇𝑉𝐶𝑇𝑅

BEP (Unit) = TFC

P – AVC

Pendapatan usaha ada dua yaitu pendapatan total dan pendapatan tunai.

Pendapatan total merupakan selisih antara penerimaan total (total revenue) dengan

biaya total (total cost). Pendapatan tunai dihitung dari selisih antara penerimaan

total dengan biaya tunai. Analisis pendapatan usaha memerlukan dua keterangan

pokok, yaitu penerimaan usaha dan penerimaan tunai.

Penerimaan usaha didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari

penjualan semua produk. Penerimaan usaha meliputi jumlah penambahan

inventaris, nilai penjualan hasil, nilai pengguna rumah dan yang dikonsumsi.

Ketentuan yang harus berlaku ialah tiap unit tempat, kerja dan modal harus

digunakan sehingga memberikan tambahan sebesar-besarnya kepada pendapatan,

apapun ukuran yang dipakai untuk pendapatan tersebut.

Penerimaan tunai usaha didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari

penjualan produk atau jasa usaha. Pengeluaran tunai usaha didefinisikan sebagai

jumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa untuk

menjalankan usaha. Penerimaan tunai usaha tidak mencakup pinjaman uang untuk

keperluan usaha, sedangkan pengeluaran tunai usaha tidak mencakup bunga

pinjaman dan jumlah pinjaman pokok. Jadi, penerimaan tunai dan pengeluaran

tunai usaha tidak mencakup yang berbentuk benda.

Makin besar resiko, maka profit (laba) yang diperoleh harus semakin

besar. Profit atau keuntungan adalah penerimaan total pedagang setelah dikurangi

total biaya-biayanya, jika total penerimaan dinotasikan sebagai (TR), output

dinotasikan sebagai (q), total output dinotasikan sebagai (Q), dan harga jual per

output dinotasikan sebagai (Pq), maka total penerimaan sama dengan total output

dikalikan dengan harga jual per output, maka secara matematis dapat ditulis

sebagai berikut :

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

33

Usaha dikatakan memperoleh profit kalau nilai profit positif (Π > 0)

dimana TR > TC. Total biaya-biayanya diperoleh dari total biaya tetap (TFC)

ditambahkan dengan total biaya variabel (TVC). Jika pendapatan atau profit

dinotasikan sebagai (Π), total biaya-biayanya dinotasikan sebagai (TC), dan total

penerimaan dinotasikan sebagai (TR), maka total penerimaan dikurangi dengan

total biaya-biayanya merupakan pendapatan atau profit yang diperoleh, maka

secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Menurut Ibrahim (2009), implikasi dari pendekatan totalitas adalah

pedagang menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab

makin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum

mengambil keputusan, pedagang harus menghitung berapa unit output (q) yang

harus dijual untuk mencapai titik impas. Kemudian jumlah total ouput (Q)

dibandingkan dengan potensi permintaan efektif, jika persentasenya 80 persen,

maka untuk mencapai break even point pedagang harus menjangkau 80 persen

potensi permintaan efektif. Penjualan berjalan secara efektif jika penerimaan yang

diperoleh pedagang dapat menutupi semua biaya-biaya total yang dikeluarkan

oleh pedagang, untuk melihat sejauh mana penerimaan dapat menutupi biaya-

biaya yang dikeluarkan dapat dilihat dari nilai imbangan antara revenue dengan

cost (nilai R/C ratio) atau perbandingan antara nilai penerimaan dan nilai biaya.

Menurut Soekartawi (2006), jika nilai R/C ratio lebih besar dari satu (nilai

R/C ratio > 1), artinya penerimaan yang diperoleh akan lebih besar daripada tiap

unit biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yang diinginkan atau

total penerimaan yang diperoleh lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan (R >

TC). Sebaliknya, jika nilai R/C ratio lebih kecil dari satu (nilai R/C ratio < 1)

artinya biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk mendapatkan pendapatan yang

diinginkan akan lebih besar daripada penerimaan yang diperoleh atau total biaya

TR = Pq x Q

Π = Pq x Q – (TFC + TVC)

Π = TR - TC

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

34

yang dikeluarkan lebih besar ketimbang total penerimaan yang diperoleh (R <

TC). Nilai R/C ratio sama dengan satu (nilai R/C ratio = 1), artinya pedagang

berada pada posisi normal profit atau dengan kata lain pedagang berada pada

posisi tidak rugi tetapi tidak efisien dalam melakukan penjualan karena tidak

mendatangkan profit.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Salah satu pasar yang ada di Indonesia adalah pasar induk kramat jati.

Pasar induk kramat jati merupakan pusat distribusi buah-buahan dan sayur mayur,

dimana kegiatan operasional pasar induk kramat jati lebih banyak memasarkan

dua jenis komoditi hortikultura yaitu buah-buahan dan sayur mayur. Proses

penjualan buah-buahan dilakukan oleh pedagang pengecer, pedagang pengecer

inilah yang pada akhirnya menjual langsung ke konsumen akhir.

Pengaruh mobilitas penduduk dalam pertumbuhan dan perkembangan

suatu daerah bisa secara positif atau negatif. Sisi positifnya, penduduk yang

memenuhi kebutuhan akan mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa.

Pemenuhan faktor kebutuhan maka seseorang akan mencari daerah-daerah yang

berpeluang untuk membuka usaha-usaha produktif atau kesempatan kerja yang

menjanjikan. Berusaha disektor pertanian merupakan suatu peluang alternatif

karena mempunyai prospek yang bisa dibilang menjanjikan buat dicoba. Salah

satu usaha dibidang sektor pertanian adalah berbisnis hasil produk pertanian

seperti berjualan buah, karena seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarkat

dalam hal mengkonsumsi makanan alami (buah) yang memiliki kandungan

vitamin maupun mineral yang berguna bagi kesehatan, maka akan meningkatkan

permintaan akan buah-buahan.

Peningkatan konsumsi buah-buahan segar oleh masyarakat dengan

demikian akan menambah permintaan akan buah-buahan baik buah nasional

maupun buah impor. Masuknya buah impor ke Indonesia jumlahnya masih

dibawah produksi buah-buahan dalam negeri dan hampir mendekati jumlah

produksi buah-buahan dalam dalam negeri, berarti ada kecenderungan bahwa

masyarakat lebih menyukai buah impor ketimbangan buah nasional, apalagi

didukung dengan adanya pasar bebas yang telah berlaku di Indonesia mendorong

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

35

pedagang-pedagang buah mancanegara untuk melakukan ekspedisi buah ke

Indonesia, hal ini dikarenakan Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta

merupakan pangsa pasar tersendiri untuk melakukan ekspedisinya. Buah nasional

sendiri mayoritas pasokan buahnya berada pada tempat-tempat terpencil dimana

proses ekspedisinya lebih sulit dilakukan, sedangkan buah-buahan impor pasokan

buahnya diperoleh dari importir yang lokasinya berada di daerah-daerah perkotaan

sehingga lebih mudah dalam melakukan pengiriman buah ke penjual-penjual buah

yang berada di pasar-pasar atau untuk menjangkau pasar-pasar modern.

Berjualan buah, selain mempertimbangkan buah dari jenis mana yang

banyak disukai oleh pembeli, harus juga mempertimbangkan resiko dalam

menjual buah. Pasokan buah merupakan hal yang terpenting dari memulai

berbisnis berjualan buah, bagaimana cara memperoleh buah dalam artian

bagaimana cara menyediakan permintaan akan buah agar bisa bersaing dengan

pedagang buah yang lain, karena buah memiliki sifat tidak tahan lama

(perishable) maka jarak pemasok perlu jadi pertimbangan serta banyaknya jumlah

yang akan dibeli akan menentukan jenis angkutan apa yang akan dipergunakan

dalam proses pengangkutan buah yang dibeli dari pemasok. Tersedia tidaknya

buah dari pemasok dalam jumlah banyak akan mempengaruhi harga beli buah

yang akan diperjualkan.

Penyediaan buah dari setiap pedagang cenderung memiliki pola yang

berbeda-beda dalam memasok buah yang akan diperjual belikan, karena setiap

penjual buah ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan

memperkecil resiko yang ada dalam menjual buah. Memasok buah tertentu akan

dilakukan oleh penjual buah apabila memang mempunyai nilai positif dalam arus

penerimaan dan pendapatan yang diperoleh penjual buah. Buah-buahan yang

penjualannya cepat, resiko kerusakan kecil, dan mempunyai umur simpan yang

lama adalah sifat-sifat buah yang disukai oleh penjual untuk dipesan dari pemasok

buah. Sifat-sifat buah seperti itu maka penjual buah dapat meminimalkan resiko

yang akan terjadi ketika membeli buah sehingga dapat memperkecil tingkat

kerugian yang diderita penjual, sehingga penjual buah dalam menjual buah dapat

semurah mungkin sehingga dapat bersaing dengan penjual buah yang lain dalam

memperoleh keuntungan.

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

36

Permintaan buah impor oleh masyarakat merupakan pangsa pasar

tersendiri bagi pedagang untuk menyediaan buah impor. Permintaan buah

nasional juga merupakan pangsa pasar yang tidak kalah dengan buah impor,

cuman dari segi harga jual tentu buah impor lebih mahal ketimbang buah

nasional. Harga jual ke konsumen cenderung tinggi untuk buah impor berarti

harga beli juga lumayan tinggi di berlakukan oleh importir. Bagaimana tingkat

pendapatan yang diperoleh pedagang jika menjual buah impor dan bagaimana

tingkat pendapatan pedagang jika menjual buah nasional atau mengkombinasikan

kedua-duanya.

Kerangka pemikiran operasional secara ringkas dalam bentuk bagan dapat

menjelaskan prosedur penelitian (Gambar 1).

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

Permintaan semakin meningkat

Pedagang Buah

Pasar induk kramat jati

Pedagang buah impor

Pedagang buah nasional

Profitability ratio

∏ = TR-TC

R/C Ratio

Rekomendasi, Saran dan

Kesimpulan

Deskriptif pedagang

Karakteristik dan pola

penyediaan buah

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, berlokasi di jalan Raya

Bogor KM 17 Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa pasar induk kramat jati merupakan salah

satu pusat perdagangan besar sayur-mayur dan buah-buahan untuk menjamin

kelancaran distribusi nasional dan juga sebagai terminal pengadaan dan

penyaluran sayur-mayur dan buah-buahan. Pengambilan data dilaksanakan pada

bulan November 2009 – Januari 2010.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data merupakan kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan lainnya

yang merupakan hasil pengamatan, pengukuran, atau pencacahan terhadap

variabel dari suatu objek kajian, yang berfungsi dapat digunakan untuk

membedakan objek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama, dari cara

pengambilan data maka data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber primer. Sumber

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data

primer merupakan data yang diperoleh tidak melalui perantara dan dikumpulkan

lalu diolah dan digunakan sendiri oleh peneliti. Sedangkan data sekunder

diperoleh melalui sumber sekunder dimana data dikumpulkan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder, dimana data primer diperoleh melalui wawancara dengan pedagang

buah melalui kuesioner yang telah disediakan sebelumnya. Data sekunder

diperoleh melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai

sumber, yaitu Badan Pusat Statistik, Departemen Perdagangan, Direktorat Jendral

Hortikultura dan Perusahan Daerah Pasar Induk Kramat Jati.

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

38

4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Jumlah keseluruhan pedagang dalam lokasi penelitian sebanyak 95

pedagang buah (Tabel 5). Pengambilan sampel dilakukan pada pedagang buah

nasional dan buah impor yang berada di lokasi penelitian, cara pengambilan

sampel merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang

digunakan salah satunya yaitu metode sampling purposive.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode

sampling purposive. Sampling purposive yaitu pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian dengan mengambil 60

pedagang buah. Sampel 60 pedagang buah terdiri dari pedagang pisang, pedagang

melon, pedagang semangka, pedagang mangga, pedagang salak, pedagang

lengkeng, pedagang anggur impor, pedagang pear, pedagang durian impor dan

pedagang apel impor.

Tabel 2. Jumlah Responden Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Desember 2009

No Pedagang Buah Jumlah Keterangan

1 Semangka 20 Responden pedagang 10 orang

2 Salak 5 Responden pedagang 5 orang

3 Melon 15 Responden pedagang 10 orang

4 Pisang 30 Responden pedagang 10 orang

5 Mangga 10 Responden pedagang 10 orang

6 Apel Washinton 15 Responden pedagang 15 orang. 15

orang pedagang tersebut menjual

semua buah yaitu apel washinton,

pear shian ly, lengkeng, anggur

amerika, durian thailand.

7 Pear Shian Ly

8 Lengkeng

9 Anggur Amerika

10 Durian Thailand Sumber : pengelola PD Pasar Induk Kramat Jati Data Oktober 2009

Berdasarkan pengamatan sementara peneliti bahwa buah semangka, buah

salak, buah melon, buah pisang, buah mangga, buah apel, buah pear, buah

lengkeng, buah anggur, dan buah durian lebih banyak dijual oleh pedagang buah

di pasar induk kramat jati. Sampel 60 pedagang buah tersebut lalu dikelompok

menjadi pedagang buah nasional dan pedagang buah impor. Penentuan pedagang

buah nasional dan buah impor dengan cara melihat jumlah volume penjualan buah

nasional dan buah impor, jika volume penjualan buah nasional lebih banyak

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

39

daripada buah impor, maka pedagang tersebut dikatakan sebagai pedagang buah

nasional.

Pengambilan responden untuk diwawancarai dengan cara undian.

Pengundiannya yaitu semua pedagang yang akan diwawancarai didata dan

didaftar lalu ditentukan pemberian nomor undian. Pemberian nomor undian

dengan cara kios yang letaknya berada dipinggir los diberi nomor genap dan

untuk kios yang berada di tengah los diberi nomor ganjil. Pemberian nomor

dimulai dari pintu masuk los blok buah, kios yang berada di dekat los tentunya

memperoleh nomor awal ganjil atau nomor awal genap tergantung letaknya

ditengah atau dipinggir los.

4.4 Alat Pengolahan Data

Pengolahan data dan perhitungan pendapatan pedagang akan dilakukan

dengan menggunakan perangkat lunak komputer Office Excel 2007. Analisis

pendapatan pedagang menggunakan nilai R/C rasio yang diperoleh dari hasil

pengolahanan bantuan perangkat lunak komputer Office Excel 2007.

4.5 Analisis Data

4.5.1 Karakteristik dan Pola Pedagang Buah

Karakteristik dan pola pedagang diperoleh dari kuesioner yang digunakan

untuk mengetahui data dengan cara medeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau mengeneralisasi. Deskripsi digunakan oleh

peneliti hanya untuk mendeskripsikan data sampel yang diperoleh dan tidak ingin

membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel tersebut

diambil.

Penyajian data secara deskripsi meliputi tabel, perhitungan penyebaran

data melalui perhitungan rata-rata dan persentase, mencermati rata-rata data

sampel yang telah didapat lalu dibahas mengenai rata-rata dan persentase data

tersebut. Data yang diambil untuk mendeskripsikan karakteristik dan pola

pedagang buah bersumber dari penelitian terdahulu yang telah melakukan

penelitian mengenai pedagang buah. Data-data tersebut antara lain :

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

40

1. Umur pedagang.

2. Tingkat pendidikan.

3. Lama berdagang

4. Jumlah tempat usaha

5. Jumlah tenaga kerja tetap

6. Modal pembelian buah

7. Waktu operasional.

8. Asal pasokan buah.

9. Pemesanan buah.

4.5.2 Analisis Pendapatan Pedagang Buah

Pendapatan usaha diperoleh dengan cara menggurangkan antara total

penerimaan yang diperoleh dengan total biaya-biaya yang telah dikeluarkan.

Unsur-unsur total biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pedagang untuk saat ini

didasarkan pada penelitian-penelitan yang telah dilakukan terhadap pedagang

serta didasarkan pada teori biaya dan pendapatan. Berdasarkan teori biaya dan

pendapatan, bahwa biaya total (TC) didapat dari total biaya tetap (TFC) ditambah

dengan total biaya variabel (TVC).

Menurut Zuhriski (2008) yang termasuk kedalam unsur biaya tetap (FC)

dan biaya variabel (VC) adalah sebagai berikut :

1. Unsur biaya tetap :

Biaya sewa lapak.

Biaya konsumsi.

2. Unsur biaya variabel :

Biaya pembelian bahan.

Biaya pengemasan.

Berdasarkan pengamatan sementara peneliti yang termasuk unsur biaya

tetap dan unsur biaya variabel adalah sebagai berikut :

3. Unsur biaya tetap :

Biaya sewa kios.

Biaya tenaga kerja.

Biaya listrik.

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

41

Biaya keamanan.

4. Unsur biaya variabel :

Biaya pembelian bahan.

Biaya angkut buah.

Biaya pengemasan buah.

Informasi yang dibutuhkan dalam perhitungan pendapatan adalah total

penerimaan (TR) dan total biaya usaha (TC) dalam jangka waktu satu minggu.

Periode satu minggu digunakan karena menurut pengamatan sementara bahwa

pedagang buah menjual buah tiap hari dan membeli persediaan buah dalam waktu

satu minggu. Total penerimaan (TR) diperoleh dari total buah yang dijual (Q)

dikali dengan harga jual perkilogram buah (Pq). Total biaya (TC) adalah biaya-

biaya yang dikeluarkan mulai dari pembelian buah sampai dengan buah siap

untuk dijual, total biaya (TC) terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Total

biaya tetap (SFC) merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan secara rutin baik

kegiatan penjualan berlangsung maupun tidak berlangsung. Total biaya variabel

(SVC) merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh buah

yang akan dijual. Pendapatan bersih (∏) adalah total penerimaan (TR) dikurangi

dengan total biaya-biaya (TC). Berdasarkan uraian tersebut maka secara

matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Analisis penerimaan dan biaya mengukur tingkat keberhasilan usaha

dalam kegiatan usaha yang dilakukan, untuk melihat tingkat keberhasilan usaha

melalui nilai imbangan penerimaan dan biaya atau revenue cost ratio (nilai R/C

ratio) yang dihitung dengan membandingkan antara total penerimaan (TR) dengan

total biaya (TC). Makin tinggi nilai R/C ratio menunjukkan bahwa penerimaan

yang diperoleh semakin besar. Nilai R/C ratio yang lebih besar dari satu

menunjukkan kegiatan usaha menguntungkan karena penerimaan lebih besar dari

pengeluran (R/C ratio > 1). Nilai R/C ratio yang lebih kecil dari satu menunjukkan

TR = Pq x Q

TC = TFC + TVC

∏ = TR – TC

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

42

kegiatan usaha tidak menguntungkan karena penerimaan lebih kecil dari

pengeluaran (R/C ratio < 1).

Kriteria yang digunakan dalam analisis penerimaan dan biaya secara

teoritis yaitu, jika nilai R/C ratio lebih besar dari satu (R/C ratio > 1) maka nilai

R/C ratio menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh lebih besar daripada

tiap unit biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yang diinginkan.

Nilai R/C ratio lebih kecil dari satu (R/C ratio < 1) maka nilai R/C ratio

menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh tidak dapat menutupi dari tiap

unit biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yang diinginkan. Nilai

R/C ratio sama dengan satu (R/C ratio = 1) maka besarnya penerimaan yang

diperoleh hanya mampu menutupi dari tiap unit biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh pendapatan yang diinginkan. Nilai imbangan penerimaan dan biaya

dapat dicari dengan menggunakan rumus matematis sebagai berikut :

Nilai R/C ratio = TR

TC

Berdasarkan uraian diatas maka secara ringkas perhitungan pendapatan

pedagang buah nasional dan pedagang buah impor, antara lain sebagai berikut :

1. Total Penerimaan (TR) = Harga Jual Buah (Pq) x Jumlah Total Buah (Q)

2. Total Biaya (TC) = TFC + TVC

Biaya Tetap :

Biaya sewa = 1 A

Gaji karyawan tetap = 2 A

Iuran listrik = 3 A

Iuran fasilitas umum = 4 A

Iuran keamanan = 5 A

Iuran service timbangan = 6 A

Total Biaya Tetap (TFC) = 1A + 2A + 3A + 4A + 5A + 6A

Biaya Variabel :

Biaya bongkar komoditi = 7 A

Biaya pembelian buah = 8 A

Total Biaya Variabel (TVC) = 7A + 8A

3. Pendapatan total (∏) = TR – TC

4. Nilai R/C ratio = TR/TC

4.6 Definisi Operasional

1. Responden dalam penelitian ini adalah pedagang buah-buahan yang berjualan

di PD Pasar Induk Kramat Jati.

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

43

2. Umur atau usia adalah lama hidup pedagang yang diukur mulai dari tanggal

dan tahun kelahiran sampai dengan sekarang.

3. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang pernah diikuti oleh

responden meliputi SD, SMP, SMU dan perguruan tinggi.

4. Lama berjualan yang dimaksud disini adalah berapa lama pedagang sudah

berjualan di lokasi tempat berjualan.

5. Modal pembelian buah adalah biaya yang digunakan untuk membeli buah dari

pemasok buah diukur dengan Rupiah.

6. Waktu operasional merupakan lamanya melakukan kegiatan dagang dalam

satu hari diukur dengan jam/hari.

7. Asal pasokan buah merupakan tempat atau sumber mengambil buah yang

akan dijual.

8. Pemesanan buah adalah cara memesan buah oleh pedagang untuk memperoleh

buah yang diinginkan.

9. Total Penerimaan adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh pedagang buah

dilihat dalam waktu satu minggu.

10. Volume penjualan buah perminggu adalah banyaknya buah-buahan yang

dijual oleh pedagang dalam satu minggu.

11. Harga jual buah adalah harga yang dipatok oleh pedagang buah kepada

pembeli buah diukur dengan Rupiah.

12. Harga beli buah adalah harga beli buah dari pemasok buah ke pedagang buah

diukur dengan Rupiah.

13. Jumlah tenaga kerja adalah jumlah tenaga yang diperkerjakan oleh pedagang

buah selama operasi penjualan berlangsung.

14. Lapak atau kios adalah tempat penjualan khusus buah yang menempati kios

sederhana atau bangunan yang semi permanen.

15. Perizinan penjualan adalah perjanjian tertulis dari pengurus pasar yang

memperboleh pedagang buah menempati los dagang yang telah disediakan

(pendagang legal atau tidak legal).

16. Biaya pembelian buah adalah biaya yang dikeluarkan oleh pedagang dalam

memenuhi kebutuhan akan penawaran buah.

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

44

17. Biaya pengemasan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan alat

pengemasan buah.

18. Biaya sewa kios adalah biaya yang dikeluarkan oleh pedagang untuk

menempati los atau kios di pasar.

19. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan oleh pedagang dalam

memperkerjakan seseorang dalam membantu operasi penjualan buah diukur

dengan Rupiah per hari atau Rupiah per bulan.

20. Pendapatan tunai adalah pendapatan yang diperoleh dari selisih antara total

penerimaan dengan total biaya tunai.

21. Pendapatan total adalah pendapatan yang diperoleh dari selisih antara total

penjualan dengan total biaya.

22. Total biaya adalah jumlah keseluruhan dari pengeluaran pedagang dalam

pengadaan bahan baku sampai dengan proses penjualan terjadi.

23. Jumlah pedagang adalah banyaknya pedagang yang menempati kawasan

perdagangan dengan menjual komoditi yang sama yaitu buah-buahan.

24. Jumlah jenis buah yang dijual adalah keragaman buah yang disediakan oleh

penjual untuk dijual.

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB V. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

5.1 Pasar Induk Kramat Jati

Sejalan dengan perkembangan pembangunan kota Jakarta dan

pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin bertambah selain mengakibatkan

meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap barang dagangan kebutuhan rumah

tangga, juga berpengaruh terhadap pelaksanaan pengelolaan area pasar di wilayah

Provinsi Daerah Khsusus Ibukota Jakarta, maka diperlukan peraturan pengurusan

perpasaran didalam wilayah DKI Jakarta, hal ini perlu dilakukan guna

mengantisipasi pesatnya pembangunan kota Jakarta baik sebagai Ibukota Negara

maupun sebagai pusat perdagangan yang semakin meningkat pula. Pemenuhan

tuntutan kebutuhan konsumsi masyarakat tersebut dan dalam rangka

menyeleraskan pengelolaan pasar dan fasilitas penunjangnya serta untuk

meningkatkan pembinaan pedagang ekonomi lemah perlu dilakuan peningkatan

pengurusan pasar guna menunjang sarana pengembangan perekonomian Daerah

sebagai salah satu sumber pendapatan Daerah. Salah satu pasar yang berada di

wilayah DKI Jakarta adalah pasar induk kramat jati.

Pasar induk kramat jati merupakan pusat distribusi yang menampung hasil

produksi petani dalam jumlah partai besar yang dibeli oleh pedagang tingkat

grosir. Komoditi pertanian tersebut kemudian dilelang atau dijual kepada para

pedagang tingkat eceran untuk selanjutnya diperdagangkan di pasar-pasar eceran

yang tersebar diberbagai tempat mendekati lokasi para konsumen. Pasar induk

menempati area yang besar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung

seperti pergudangan, tempat pelelangan, pusat informasi pasar, perkantoran,

bongkar muat dan parkir yang luas. Pengelolaan pasar induk induk kramat jati

diawasi oleh PD Pasar Jaya, dimana PD Pasar Jaya merupakan Perusahaan Daerah

(PD) Pasar Jaya Provinsi Khusus Ibukota Jakarta. Area pasar induk kramat jati

merupakan area yang dimiliki dan dikelola oleh Perusahan Daerah (PD) Pasar

Jaya berupa pasar dan berserta fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang di pasar

induk kramat jati terdiri dari prasarana dan sarana yang langsung atau tidak

langsung mendukung kegiatan pasar induk kramat jati yang berada di area pasar.

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

46

Pasar induk kramat jati didirikan dengan dasar hukum peraturan daerah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta No. 3 Tahun 2009 tertanggal 28

Januari 2009 tentang pengelolaan area pasar di DKI Jakarta. Akta pendirian pasar

induk berdasarkan surat kuasa (SK) Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta

bernomor D-V. a18/1/17/1973 tertanggal 28 Desember 1973 tentang pendirian

pasar induk sayur mayur dan buah-buahan dengan ketentuan pengurusannya.

Lokasi umum pasar induk kramat jati beralamat dijalan Raya Bogor KM

17 Jakarta Timur. Pasar induk kramat jati diremajakan pada tanggal 1 Maret 2003

sampai dengan 31 Desember 2008 dengan investasi pembangunan kurang lebih

Rp 284.789.945.516. Pasar induk kramat jati menghasilkan sampah sebanyak

kurang lebih 250 M3 (200 Ton) per hari, pasar induk kramat jati secara

keseluruhan berluas areal 14,7 Hektar dengan rincian sebagai berikut :

1. Luas bangunan 83.605 M2.

2. Luas area parkir 14.737 M2 dengan daya tampung kendaraan sebagai berikut :

Truk : 238 kendaraan

Mobil : 637 kendaraan

Motor : 600 kendaraan

5.2 Latar Belakang Pendirian

1. Pasar induk kramat jati sebagai pusat perdagangan besar sayur mayur dan

buah-buahan untuk menjamin kelancaran distribusi dan juga sebagai terminal

pengadaan dan penyaluran sayur dan buah yang akan berpengaruh kepada

kegiatan perekonomian baik nasional maupun regional.

2. Mengurangi volume sampah dalam kota mengingat Jakarta sebagai Ibukota

Negara.

5.3 Kedudukan Pasar

1. Pasar induk kramat jati merupakan fasilitas pusat perdagangan besar sayur

mayur dan buah-buahan di DKI Jakarta yang bersifat menyeluruh dengan

fasilitas pelengkap yang diperlukan.

2. Pasar induk kramat jati secara organisasi dan administrasi merupakan salah

satu pasar dari 151 pasar yang dikelola oleh Perusahan Daerah Pasar Jaya.

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

47

3. Pasar induk kramat jati sebagai wadah pada kegiatan perdagangan besar bahan

pangan sayur mayur dan buah-buahan yang pengisiannya diserahkan kepada

potensi swasta dan pedagang bersangkutan.

5.4 Tugas Pokok dan Fungsi

5.4.1 Tugas Pokok

1. Mengatur dan menyelenggarakan pengurusan fasilitas untuk kelancaran arus

bahan makanan sayur dan buah.

2. Menyediakan fasilitas perdagangan dan pemasaran yang diperlukan bagi

penyelenggaraan perdagangan besar sayur dan buah.

3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat menyeluruh dari fungsi

pasar induk.

5.4.2 Fungsi

1. Menyediakan dan mengatur fasilitas perdagangan dan pemasaran.

2. Menyediakan fasilitas umum.

3. Mengatur kegiatan angkutan dan bongkar muat komoditi.

4. Pencatatan harga dan tonase.

5.5 Peremajaan Pasar

1. Pasar induk kramat jati dibangun kembali pada tahun 2003 berkejasama

dengan pihak ke tiga, yaitu PT Tritunggal Sentra Sejahtera, dengan sistem

sharing.

2. Jumlah tempat usaha awal berjumlah 3.653 tempat usaha (TU), setelah

dilakukan peremajaan maka tempat usaha bertambah sebesar 20 persen

menjadi 4.428 TU. Selain tempat usaha dibangun juga Uniko yang berlokasi

didepan pasar.

3. Harga sewa tempat usaha (TU) untuk saat ini (pada saat penelitian ini

dilakukan) antara lain sebagai berikut :

Kios : Rp 8.445.000,-/Bulan

Counter : Rp 7.111.000,-/Bulan

Los : Rp 5.778.000,-/Bulan

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

48

5.6 Aktivitas Tempat Usaha

1. Jumlah tempat usaha menurut tipe dan jenis tempat usaha berjumlah 4.428

tempat, terdiri dari :

Kios : 294 tempat

Conter : 710 tempat

Los : 3.424 tempat

2. Tempat usaha batal/kosong milik developer yang belum terjual berjumlah 710

TU. Sedangkan tempat usaha yang telah terisi berjumlah 3.718 TU.

3. Total tempat usaha berjumlah 4.428 TU atau berkapasitas 1.885 pedagang,

ditambah dengan Uniko berjumlah 80 TU. Adapun rincian bangunan tempat

usaha antara lain sebagai berikut :

Bangunan grosir (A.1, A.2, A.3) berjumlah 2.188 TU atau berkapasitas

932 pedagang.

Bangunan kantor pengelola berjumlah 435 TU atau berkapasitas 246

pedagang.

Kantor agro otlet berjumlah 29 TU atau berkapasitas 29 pedagang.

Bangunan sub grosir sayuran (C.1) berjumlah 1.426 TU atau berkapasitas

498 pedagang.

Bagunan sub grosir buah (C.2) berjumlah 350 TU atau berkapasitas 230

pedagang.

4. Jumlah tempat usaha sebanyak 4.428 tempat, adapun perincian peruntuhkan

tempat usaha tersebut, antara lain sebagai berikut :

Jenis jualan buah-buahan diperuntuhkan 1.492 TU.

Jenis jualan sayuran diperuntuhkan 2.080 TU.

Jenis jualan bumbu dapur diperuntuhkan 388 TU.

Jenis jualan tekstil diperuntuhkan 31 TU.

Jenis jualan jasa lain diperuntuhkan 45 TU.

Jenis usaha jasa bank diperuntuhkan 6 TU.

Kantor agro otlet dipertuntuhkan 29 TU.

Jenis jualan klontong dan lainnya diperuntuhkan 174 TU.

Warung makan dan minum diperuntuhkan 183 TU.

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

49

5. Jumlah tempat usaha sebanyak 4.428 tempat, adapun perincian luas tempat

usaha tersebut, antara lain sebagai berikut :

Ukuran tempat usaha 3,91 M2 berjumlah 1.384 TU.

Ukuran tempat usaha 4 M2 berjumlah 781 TU.

Ukuran tempat usaha 6 M2 berjumlah 73 TU.

Ukuran tempat usaha 8,26 M2 berjumlah 126 TU.

Ukuran tempat usaha 8,40 M2 berjumlah 1.682 TU.

Ukuran tempat usaha 12,46 M2 berjumlah 20 TU.

Ukuran tempat usaha 12,60 M2 berjumlah 360 TU.

Ukuran tempat usaha 30,90 M2 berjumlah 1 TU.

Ukuran tempat usaha 90,72 M2 berjumlah 1 TU.

5.7 Jenis Kepemilikan Tempat Usaha

Jenis kepemilikan tempat usaha diatur oleh Manager PD Pasar Induk

Kramat Jati. Surat izin pemakaian tempat usaha merupakan izin tertulis yang

diajukan oleh pedagang buah lalu ditindak lanjuti oleh Direksi PD Pasar Jaya

melalui Manager PD Pasar Induk Kramat Jati sesuai dengan SK Direksi PD Pasar

Jaya terdiri dari dua, yaitu sertifikat hak pemakaian tempat usaha (SHPTU) dan

surat izin pemakaian tempat usaha (SIPTU). Perincian tempat usaha berdasarkan

SHPTU dan SIPTU adalah sebagai berikut :

1. SHPTU (sertifikat hak pemakaian tempat usaha) sesuai dengan surat kuasa

Direksi PD Pasar Jaya no. 47 tahun 2006 tanggal 1 Maret 2006. Masa hak

pakai selama 20 tahun.

Sudah memiliki sebanyak 2.757 TU

Belum memiliki sebanyak 961 TU.

Belum wajib sebanyak 710 TU.

2. SIPTU (surat izin pemakaian tempat usaha) sesuai dengan surat kuasa Direksi

PD Pasar Jaya no. 450 tahun 2003 tanggal 17 Desember 2003. Masa hak pakai

selama 1 tahun diperpanjang.

Sudah memiliki sebanyak 1.935 TU.

Belum memiliki sebanyak 1.783 TU.

Belum wajib sebanyak 710 TU.

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

50

5.8 Pasokan dan Distribusi

1. Jumlah pasokan per hari antara lain sebagai berikut :

Sayur : 1.100 – 1.400 Ton

Buah : 1.200 – 1.500 Ton

Umbi : 90 – 120 Ton

Bumbu dapur : 10 – 30 Ton

2. Pasokan sayur-sayuran berasal dari berbagai daerah, antara lain sebagai

berikut :

Buncis dipasok dari Sukabumi, Bandung, Cipanas, Pengalengan dan

Kuningan.

Cabe merah kriting dipasok dari Wates, Rembang, Sukabumi, Tanjung

Karang, Medan dan Muntilan.

Cabe merah besar dipasok dari Cirebon, Brebes, Pemalang, Tasik, dan

Sukabumi.

Cabe rawit hijau dipasok dari Sukabumi, Bandung, Kuningan, dan

Bojonegoro.

Cabe rawit merah dipasok dari Wates, Rembang, Sukabumi, Bandung,

Tanjung Karang, Banyuwangi, dan Jember.

Daun bawang dipasok dari Sukabumi, Cipanas, Bogor, Pengalengan, dan

Garut.

Daun seledri dipasok dari Sukabumi, Cipanas, Bogor dan Ciwidey.

Bawang merah dipasok dari Brebes, Tegal, Bandung, Cirebon,

Kuningan/Patrol, Impor.

Bawang putih dipasok dari impor.

Jengkol dipasok dari Lampung, Palembang, Tegal dan Banyuwangi.

Jahe dipasok dari Bogor, Sukabumi, Malang, Kediri, Garut, Bengkulu,

Lampung dan medan.

Kentang dipasok dari Pengalengan, Wonosobo, Garut, Sukabumi, Malang

dan Medan.

Ketimun dipasok dari Lembang, Cipanas, Garut, Cikampek dan Sukabumi.

Nangka muda dipasok dari Lampung, Padang, Bogor dan Serang.

Tomat dipasok dari Garut, Ciwidey, Cipanas dan Dieng.

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

51

Wortel dipasok dari Lembang, Cipanas, Cianjur, Garut, Sukabumi dan

Impor.

3. Pasokan buah-buahan berasal daerah, antara lain sebagai berikut :

Pisang dipasok dari Sukabumi, Lampung dan Serang.

Nanas dipasok dari Palembang dan Subang.

Pepaya dipasok dari Sukabumi, Bogor, Lampung dan Malang.

Alpukat dipasok dari Garut, Malang, Tasikmalaya, Padang, Lampung dan

Probolinggo.

Appel dipasok dari Malang dan Impor.

Semangka dipasok dari Banyuwangi, Lampung, Kediri dan Cirebon.

Salak dipasok dari Bali, Tasikmalaya, Magelang dan Jogya.

Kedondong dipasok dari Padang, Madura dan Lampung.

Mangga dipasok dari Indramayu, Probolinggo, Bali, Nusa Tenggara Barat,

Kediri dan Jepara.

Anggur dipasok dari Bali, Malang dan Impor.

Markisa dipasok dari Medan dan Padang.

Melon dipasok dari Malang, Kediri, Banyuwangi, Ngawi dan Ponorogo.

Manggis dipasok dari Padang, Subang dan Tasikmalaya.

Dukuh dipasok dari palembang, Jambi dan Lampung.

Durian dipasok dari Lampung, Palembang dan Impor.

4. Pasokan di distribusikan ke berbagai wilayah antara lain sebagai berikut :

Daerah khusus Ibukota Jakarta sebanyak 70 persen.

Daerah Bogor, Tangerang, dan Bekasi sebanyak 25 persen.

Restoran dan rumah sakit sebanyak 2 persen.

Lain-lainnya sebanyak 3 persen.

5.9 Komposisi Pegawai

PD Pasar Induk Kramat Jati merupakan salah satu perusahaan daerah yang

aktivitasnya diawasi oleh PD Pasar Jaya. PD Pasar Induk Kramat jati sebagai

sebuah perusahaan daerah mempunyai struktur oranginsasi kepengurusan pasar

induk kramat jati dan komposisi pengawai. Komposisi pegawai area 20 pasar

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

52

induk kramat jati berjumlah 53 orang, dengan komposisi data pegawai sebagai

berikut :

1. Manager Area berjumlah 1 orang.

2. Asisten Manager Bidang Hukum dan Perencanaan berjumlah 1 orang.

3. Asisten Manager Bidang Administrasi berjumlah 1 orang.

4. Asisten Manager Bidang Operasi berjumlah 1 orang.

5. Penanggung jawab blok berjumlah 9 orang.

6. Staf Asmen Hukum dan Perencanaan berjumlah 1 orang.

7. Staf Asmen Administrasi berjumlah 15 orang.

8. Staf Asmen operasi berjumlah 4 orang.

9. Juru pungut berjumlah 20 orang.

Struktur organisasi yang sederhana akan memudahkan dalam pembagian

tugas dan wewenang serta pengawasan intern kepada tiap bagian pekerjaan.

Pembagian tugas kinerja dilakukan secara berjenjang dari pimpinan ke tiap bagian

pengelolaan pasar yang dilanjutkan kepada masing-masing bidang yang

dibawahinya.

Berdasarkan komposisi pengawai PD Pasar Induk Kramat jati,

pengelolaan dan kebijakan pasar diatur oleh seorang manager yang sekaligus

pimpinan di wilayah PD Pasar Induk Kramat Jati yang membawahi asisten

manager bidang hukum dan perencanaan, asisten manager bidang administrasi

dan asisten manager bidan operasi. Asisten manager bidang hukum dan

perencanaan membawahi staf asisten manager (ASMEN) hukum dan

perencanaan. Asisten manager bidang administrasi membawahi staf asisten

manager administrasi. Asisten manager bidang operasi membawahi staf asisten

manager operasi. Staf asisten manager operasi membawahi penanggung jawab

blok dan juru pungut.

5.10 Lembaga Pendukung Operasional

Lembaga pendukung operasional pasar induk kramat jati antara lain

sebagai berikut :

1. Badan Pekerja Bongkar Muat (BAPENGKAR) mengurus masalah bongkar

dan muat barang.

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

53

2. Koperasi Angkutan Barang dan Industri (KABAPIN) mengurus distribusi

barang dari pasar induk kramat jati ke pasar eceran.

3. Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) mengurus koperasi pedagang termasuk

penyediaan komoditi masyarakat pedagang.

4. CV Garda Transmoes Mandiri sebagai pengelola kebersihan pasar.

5. PT Kelola Jasa Amanusa sebagai pengelola keamanan dan ketertiban.

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Umum Pedagang

6.1.1 Usia Pedagang

Umumnya pedagang buah nasional maupun buah impor terbagi menjadi

beberapa kelompok usia, yaitu usia 15 – 25 tahun, 26 – 36 tahun, 37 – 47 tahun

dan berusia 48 tahun keatas (Tabel 3).

Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Usia Pedagang Buah Nasional dan Buah

Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Kelompok Usia

(Tahun)

Pedagang Buah

Nasional

Pedagang Buah Impor

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 15-25 1 2,22 0 0,00

2 26-36 9 20,00 0 0,00

3 37-47 17 37,78 6 40,00

4 ≥ 48 18 40,00 9 60,00

Total 45 100 15 100

Berdasarkan (Tabel 3), sebaran responden dapat dilihat bahwa responden

dengan kelompok usia 48 tahun keatas mendominasi umur responden pedagang

buah nasional sebesar 40,00 persen, begitupun pedagang buah impor kelompok

usia 48 tahun keatas mendominasi umur responden sebesar 60,00 persen,

kemudian kelompok usia terbanyak kedua adalah usia diantara 37 – 47 tahun

sebesar 37,78 persen untuk pedagang buah nasional dan 40,00 persen untuk

pedagang buah impor. Kelompok usia terbanyak ketiga adalah usia diantara 26 –

36 tahun untuk pedagang buah nasional sebesar 20,00 persen dan sisanya sebesar

2,22 persen. Kelompok usia ketiga adalah usia antara 26 – 36 tahun dan sisanya

kelompok usia antara 15 – 25 tahun masing-masing sebesar nol persen untuk

pedagang buah impor.

Hal ini menandakan bahwa pada umumnya pedagang buah nasional dan

pedagang buah impor berusia 48 tahun keatas. Tidak adanya pedagang buah

impor yang berusia antara 26 – 36 tahun dan berusia diantara 15 – 25 tahun

mungkin disebabkan resiko yang terlalu besar untuk beralih ke buah impor,

karena kematangan umur akan berpengaruh terhadap pola pikir, corak, dan

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

55

perilaku baik formal maupun informal, selain itu juga umur mempengaruhi

emosionalisme dan rasionalisme.

6.1.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan

usaha. Untuk memperoleh hasil yang optimal dan pendapatan yang lebih

menguntungkan. Jenis pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang

diikuti oleh pedagang, yaitu sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama atau

sederajat (SMP), sekolah menengah umum atau sederajat (SMU), dan perguruan

tinggi (Tabel 4). Namun tidak menutup kemungkinan pendidikan non formal

seperti kursus, pelatihan, magang, dan sebagainya turut berpengaruh terhadap

kemampuan pedagang.

Tabel 4. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pedidikan Pedagang Buah

Nasional dan Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009

No Tingkat

Pendidikan

Pedagang Buah Nasional Pedagang Buah Impor

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 SD 0 0,00 0 0,00

2 SMP 8 17,78 1 6,67

3 SMU 35 77,78 12 80,00

4 Perguruan Tinggi 2 4,44 2 13,33

Total 45 100 15 100

Berdasarkan (Tabel 4), tingkat pendidikan responden pada umumnya

cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan latar belakang pendidikan. Latar

pendidikan yang terbanyak adalah SMU sebanyak 35 orang untuk responden

pedagang buah nasional atau sebesar 77,78 persen, sedangkan untuk responden

pedagang buah impor sebanyak 12 orang atau sebesar 80 persen yang berlatar

belakang pendidikan SMU. Hal ini menunjukan responden yang berperan sebagai

pedagang buah baik nasional maupun impor mempunyai tingkat pendidikan yang

relatif tinggi karena sebagian besar responden telah melewati jenjang pendidikan

menengah keatas. Tingkat pendidikan seseorang yang semakin tinggi akan

mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, dan cara pandang.

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

56

Pedagang responden yang tergolong berpendidikan tinggi akan lebih besikap hati-

hati dalam merencanakan proses penjualan buah dari awal sampai akhir.

6.1.3 Lama Berdagang

Pengalaman merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu

usaha. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang buah yang jadi responden,

maka sebaran pengalaman berdagang responden terbagi menjadi beberapa

kategori, yaitu pengalaman berdagang antara 5 – 10 tahun, antara 11 – 15 tahun,

antara 16 – 20 tahun dan diatas 21 tahun (Tabel 5).

Tabel 5. Sebaran Responden Menurut Lama Berdagang Buah Nasional dan Buah

Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No

Lama

Berdagang

(Tahun)

Pedagang Buah Nasional Pedagang Buah Impor

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 5 – 10 9 20 1 6,67

2 11 – 15 9 20 0 0,00

3 16 – 20 12 26,67 3 20,00

4 ≥ 21 15 33,33 11 73,33

Total 45 100 15 100

Lama berdagang merupakan lamanya seorang pedagang berjualan buah.

Lama berdagang untuk pedagang buah nasional dimana persentase terbesar yaitu

kategori lama berdagang 21 tahun ke atas sebesar 33,33 persen atau sebanyak 15

orang. Sedangkan lama berdagang untuk pedagang buah impor sebanyak 11 orang

atau sebesar 73,33 persen merupakan pedagang yang berjualan selama 21 tahun

keatas. Persentase terkecil dengan lamanya berdagang antara 5 – 10 tahun sebesar

20 persen atau sebanyak 9 orang untuk pedagang buah nasional. Persentase

terkecil lama berdagang sebesar 6,67 persen atau sebanyak 1 orang untuk

pedagang buah impor.

Lamanya berdagang menunjukkan bahwa usaha berdagang umumnya

dikelola oleh pedagang yang kategori usia diatas 48 tahun keatas dengan lamanya

berdagang diatas 21 tahun, demikian pedagang sudah lebih mengenal apa yang

menjadi utama berdagang dan lebih berpengalaman dalam berjualan karena sudah

mengetahui seluk beluk dari apa yang dijualnya sehingga dapat membuahkan

kesuksesan dan keberhasilan dalam mengelola usaha dagangnya apabila dilakukan

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

57

dengan sungguh-sungguh dimana pengalaman berdagang bisa dijadikan intuisi

dalam berdagang.

6.1.4 Jumlah Tempat Usaha

Jumlah tempat usaha akan mempengaruhi skala usaha. Skala usaha ini

pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi atau tidaknya suatu usaha dan

mempengaruhi pendapatan pedagang. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa

semakin banyak jumlah tempat usaha yang dipunyai maka akan semakin banyak

jumlah buah yang dijual oleh pedagang. Maka sebaran responden pedagang

berdasarkan jumlah tempat usaha terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu

banyaknya jumlah tempat usaha antara 2 – 3 tempat usaha, antara 4 – 5 tempat

usaha, antara 6 – 7 tempat usaha dan banyaknya jumlah tempat usaha diatas 8

tempat usaha (Tabel 6).

Tabel 6. Sebaran Responden Menurut Jumlah Tempat Usaha Dagang Buah

Nasional dan Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009

No

Jumlah

Tempat Usaha

(TU)

Pedagang Buah

Nasional Pedagang Buah Impor

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 2 - 3 17 37,78 1 6,67

2 4 - 5 23 51,11 11 73,33

3 6 - 7 5 11,11 3 20,00

4 ≥ 8 0 0,00 0 0,00

Total 45 100 15 100

Berdasarkan (Tabel 6), sebanyak 23 orang pedagang buah nasional

mempunyai tempat usaha antara 4 – 5 tempat usaha atau sebesar 51,11 persen

yang mempunyai tempat usaha antara 4 – 5 tempat usaha. Sedangkan untuk

pedagang buah impor sebanyak 11 orang memiliki tempat usaha antara 4 – 5

tempat usaha atau sebesar 73,33 persen yang mempunyai tempat usaha antara 4 –

5 tempat usaha. Sebanyak 17 orang pedagang buah nasional yang mempunyai

tempat usaha antara 2 – 3 tempat usaha, yang memiliki tempat usaha 6 – 7 tempat

usaha sebanyak lima orang pedagang buah nasional (11,11 persen) dan tiga orang

pedagang buah impor (20 persen). Hal ini menandakan bahwa pedagang buah

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

58

yang menjual buah nasional maupun buah impor mempunyai tempat usaha paling

banyak antara 4 – 5 tempat usaha.

6.1.5 Jumlah Tenaga Kerja Tetap

Tenaga kerja tetap dimana kegiatannya tidak dipengaruhi oleh besar

kecilnya output yang dijual, jadi ada tidaknya output yang dijual tenaga kerja

tetap ini tetap melakukan kegiatan penjualan dan tetap mendapatkan upah, dimana

tenaga kerja tetap ini diupah berdasarkan perhari. Menurut sebaran data responden

pedagang berdasarkan jumlah tenaga kerja tetap terbagi menjadi beberapa

kategori, yaitu banyaknya jumlah tenaga kerja tetap antara 2 – 5 orang, antara 6 –

10 orang, antara 11 – 15 orang dan banyaknya jumlah tenaga kerja tetap diatas 16

orang (Tabel 7).

Tabel 7. Sebaran Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja Tetap Pedagang

Buah Nasional dan Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009

No

Jumlah Tenaga

Kerja Tetap

(Orang)

Pedagang Buah

Nasional Pedagang Buah Impor

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

1 2 - 5 8 17,78 0 0,00

2 6 - 10 29 64,44 4 26,67

3 11 - 15 7 15,56 6 40,00

4 ≥ 16 1 2,22 5 33,33

Total 45 100 15 100

Berdasarkan (Tabel 7), sebanyak 29 pedagang buah nasional yang

mempunyai tenaga kerja antara 6 – 10 orang atau sebesar 64,44 persen pedagang

buah nasional mempunyai tenaga kerja antara 6 – 10 orang. Sedangakan pedagang

buah impor sebanyak 6 orang mempunyai tenaga kerja antara 11 – 15 orang atau

sebesar 40 persen pedagang buah impor mempunyai tenaga kerja antara 11 – 15

orang dan sebanyak 5 pedagang buah impor yang mempunyai tenaga kerja diatas

16 orang. Hal ini menandakan bahwa pedagang buah impor lebih membutuhkan

banyak tenaga kerja ketimbang pedagang buah nasional.

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

59

6.1.6 Modal Pembelian Buah

Modal yang digunakan akan menentukan seberapa banyak kuantitas buah

yang akan dijual. Besarnya modal pembelian buah baik pedagang buah nasional

maupun impor sangat beragam beragam, tergantung dari berapa banyak kuantitas

volume buah yang dijual oleh pedagang buah. Menurut sebaran data responden

pedagang buah berdasarkan modal pembelian buah terbagi menjadi beberapa

kategori, yaitu modal pembelian buah antara Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000,

antara Rp 11.000.000 – Rp 15.000.000, antara Rp 16.000.000 – Rp 20.000.000

dan modal pembelian buah diatas Rp 21.000.000 (Tabel 8).

Tabel 8. Sebaran Responden Menurut Modal Pembelian Buah Pedagang Buah

Nasional dan Pedagang Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Desember 2009

No Modal Pembelian Buah

(Rp/Kios)

Pedagang Buah

Nasional Pedagang Buah Impor

Jumlah

(Orang)

Persentasi

(%)

Jumlah

(Orang)

Persentasi

(%)

1 5.000.000 - 10.000.000 19 42,22 0 0

2 11.000.000 - 15.000.000 15 33,33 0 0

3 16.000.000 - 20.000.000 9 20,00 0 0

4 ≥ 21.000.000 2 4,44 15 100

Total 45 100 15 100

Berdasarkan (Tabel 8) sebanyak 19 pedagang buah nasional yang

memiliki modal pembelian buah antara Rp 5.000.000/Kios – Rp 10.000.000/Kios

atau sebesar 42,22 persen pedagang buah nasional yang melakukan pembelian

buah antara Rp 5.000.000/Kios – Rp 10.000.000/Kios dan sebanyak 15 orang

pedagang buah nasional yang melakukan pembelian buah antara Rp

11.000.000/Kios – Rp 15.000.000/Kios. Sedangkan pedagang impor sebanyak 15

orang pedagang melakukan pembelian buah diatas Rp 21.000.000/Kios. Hal ini

menandakan bahwa untuk berjualan buah impor cenderung lebih banyak

membutuhkan modal ketimbangan menjual buah nasional.

6.2 Pola Penyedian Buah Nasional dan Impor di Tingkat Pedagang Buah

Kegiatan perdagangan buah-buahan dipasar induk kramat jati beroperasi

selama 24 jam dengan tingkat keramaian kegiatan operasional efektif pada pukul

07.00 – 14.00 WIB. Pedagang buah nasional pada umumnya melakukan penjualan

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

60

buah dengan satu jenis buah nasional saja, hal ini disebabkan dengan berbagai

alasan memilih buah. Umumnya pedagang buah nasional lebih tertarik terhadap

buah nasional karena jarak pemasoknya dekat, tidak mudah rusak, merupakan ciri

khas toko, karena pesanan, ketika lagi musim buah mudah didapat, modal yang

diperlukan tidak terlalu besar (harga belinya ke pemasok murah), selain itu ada

sebagian yang sudah dikenal oleh pelangannya sebagai pemasok buah nasional

tertentu. Pedagang buah impor pada umumnya melakukan penjualan buah dengan

berbagai jenis buah impor saja dan mengkhususkan hanya menjual berbagai

macam buah impor tanpa menjual buah nasional, hal ini disebabkan dengan

berbagai alasan memilih buah untuk dijual. Umumnya pedagang buah impor lebih

tertarik menyediakan buah impor karena bentuk buah tersebut menarik, buah laku

terjual, lebih menguntungkan walaupun harga belinya tinggi, serta ada sebagian

pedagang yang memang sudah dikenal oleh pelanggannya sebagai pedagang buah

impor.

Pedagang buah nasional yang menjadi responden antara lain pedagang

buah yang menjual semangka, pedagang buah yang menjual salak, pedagang buah

yang mejual melon, pedagang buah yang menjual pisang, dan pedagang buah

yang menjual mangga. Pedagang buah impor yang menjadi responden antara lain,

pedagang buah yang menjual buah apel Washington, pedagang yang menjual

buah pear Shiang Ly, pedagang yang menjual buah lengkeng impor, pedagang

yang menjual buah anggur Amerika dan pedagang yang menjual buah durian

Thailand (Monthonk).

Pedagang buah umumnya melakukan pembelian buah secara sendiri-

sendiri dalam melakukan penyediaan buah, hal ini dilakukan karena jumlah yang

dibeli oleh masing-masing pedagang dalam jumlah besar. Biaya angkut buah

sudah dibebankan kepada pemasok, jadi pedagang buah hanya mengeluarkan

biaya parkir masuk kendaraan ke pasar induk kramat jati dan biaya tenaga kerja

bongkar. Biaya parkir dan biaya tenaga kerja bongkar disebut sebagai biaya

bongkar muat. Biaya bongkar muat komoditi, pedagang buah nasional yaitu buah

pisang yang paling besar mengeluarkan biaya bongkar muat komoditi yaitu rata-

rata sebesar Rp 245.300/Kios, sedangkan pedagang buah impor rata-rata sebesar

Rp 119.299/Kios (Lampiran 20).

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

61

Pesanan buah dari pemasok atau dari importir buah jika sudah sampai ke

kios pedagang buah maka pedagang akan menelpon pelanggan untuk mengambil

buah yang telah dipesan. Kelebihan pesanan buah dari pemasok diberi batas

waktu seminggu, jika dalam waktu seminggu kelebihan pasokan buah belum

terjual maka pedagang akan menjual buah tersebut dengan setengah harga, tapi

hal ini jarang terjadi karena dalam satu minggu dagangan buah telah habis terjual.

Pedagang buah nasional dan buah impor melakukan pembelian buah ke pemasok

terkadang 2 kali dalam satu minggu atau seminggu sekali, tergantung banyaknya

pesanan dari pelanggan dan pasokan buah tersebut memang tersedia. Pembelian

buah, umumnya pedagang buah baik buah nasional maupun buah impor belanja

dalam jumlah yang besar dengan menggunakan angkutan yang telah disediakan

oleh pedagang pengumpul untuk buah nasional atau perusahaan importir untuk

buah impor (Tabel 9).

Tabel 9. Jumlah Angkutan Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati dan

Kapasitas Rata-rata Angkutan Data Bulan Desember 2009

No Pedagang

Buah

Jumlah Pedagang (Orang) Kapasitas Angkutan (Kg/Unit)

Truck

Fuso

Super

Truck

190 PS

Kontainer Truck

Fuso

Super

Truck

190 PS

Kontainer

1 Semangka 4 4 2 4.500 6.500 10.000

2 Salak 3 1 1 4.500 6.500 10.000

3 Melon 8 2 4.500 6.500 10.000

4 Pisang 10 4.500 6.500 10.000

5 Mangga 10 4.500 6.500 10.000

6 Impor 13 2 4.500 6.500 10.000

Total 7 46 7

Berdasarkan (Tabel 9), pedagang buah yang menggunakan Super Truck

190 PS sebanyak 46 orang pedagang buah nasional dan buah impor. Pedagang

buah yang menggunakan Truck Fuso sebanyak 7 orang pedagang buah nasional

dan buah impor, sedangakan yang menggunakan kontainer sebanyak 7 orang

pedagang buah nasional dan buah impor.

Pola penyediaan buah, pada umumnya pedagang buah nasional di pasar

induk kramat jati melakukan pengumpulan (konsentrasi) produk-produk pertanian

dari beberapa wilayah pemasok buah lalu dijual ke konsumen bisnis, selain itu

pedagang buah di PD Pasar Induk Kramat Jati sudah mengetahui beberapa

informasi pasar diantaranya :

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

62

1. Mengetahui persediaan produk pertanian yang ingin diperjual belikan.

2. Mengetahui pergerakan harga dipasar produk pertanian yang dipasarkan.

3. Mengetahui tentang jenis dan kwalitas buah yang diperdagangkan.

Pedagang buah nasional di pasar induk kramat jati merupakan pedagang

grosir terkadang merangkap sebagai pedagang pengumpul, dikatakan sebagai

pedagang grosir karena pedagang buah hanya menjual buahnya dengan batasan

minimal pembelian buah 50 Kg untuk pembeli yang bukan pelanggan, selain itu

pembeli buah kebanyakan dari konsumen bisnis yang berjualan dipasar-pasar

tradisional (yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), pasar

modern, serta pedagang yang berjualan dipinggir-pinggir jalan. Pelanggan

konsumen bisnis membeli buah untuk dijual kembali bukan untuk dikonsumsi

secara pribadi. Pedagang buah nasional terkadang menjadi pedagang pengumpul

karena pedagang buah nasional terkadang mendatangi langsung petani tanpa

melalui pedagang pengumpul untuk memperoleh buah yang ingin dijual atau

untuk memenuhi pesanan pelanggannya. Pedagang buah impor berbeda dengan

pedagang buah nasional, pedagang buah impor hanya pelaku pedagang grosir.

Bentuk persaingan pedagang buah dipasar induk kramat jati,

kencenderungan struktur pasar mendekati pasar persaingan monopolistik. Ciri-

cirinya yaitu :

1. Produk yang dijual pedagang buah saling bersubtitusi dengan produk yang

dijual oleh pedagang yang lain, maka memaksa pedagang untuk melakukan

persaingan non harga seperti melakukan perbaikan keadaan buah yang dijual

dengan memberlakukan sistem nomor, tipe dan grade.

2. Persaingan harga pedagang berusaha mencari sumber-sumber pasokan buah

yang memberikan harga murah sehingga pedagang buah dapat menekan biaya-

biaya dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Pedagang buah nasional dan pedagang buah impor pada umumnya

mengambil atau memasok buah dengan berbagai cara, antara lain :

1. Memesan buah nasional memasok dari pedagang pengumpul.

2. Pedagang buah nasional mendatangi langsung petani buah.

3. Pedagang buah nasional melakukan kerjasama dengan petani buah.

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

63

4. Pedagang buah nasional mengambil pasokan buah dari pedagang bandar buah

dipasar induk kramat jati.

5. Pedagang buah impor memasok dari perusahan importir.

Responden pedagang buah nasional pada saat dilakukan penelitian, pada

umumnya pedagang buah nasional untuk buah semangka, buah salak, buah melon,

buah mangga dan sebagian pedagang pisang memperoleh pasokan buah melalui

pedagang pengumpul yang berada dilokasi pasokan buah. Pedagang buah nasional

di pasar induk kramat jati dalam memasok buah ke pedagang pengumpul setelah

disepakati mengenai harga maka pedagang pengumpul melakukan pengiriman

buah. Buah yang akan dikirim oleh pedagang pengumpul setelah sebelumnya

menghubungi pedagang buah nasional dipasar induk kramat jati untuk

memberitahukan jumlah dan mutu buah yang akan dikirim. Ongkos kirim

biasanya ditanggung oleh pedagang pengumpul.

Pedagang pengumpul akan memberitahukan jika pasokan buah yang

diinginkan tidak tersedia maka pedagang buah nasional dipasar induk kramat jati

akan melakukan pembelian langsung dengan cara mendatangi langsung petani

dikebun. Pedagang pengumpul menanggung beberapa resiko sesuai dengan

kesepakatan dengan pedagang buah di pasar induk kramat jati mengenai

pengiriman buah antara lain :

1. jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tabrakan maka pedagang

pengumpul akan menganti total buah yang rusaknya mencapai 60 persen yang

rusaknya tidak mencapai 60 persen diselesaikan dengan cara negosiasi dengan

pedagang buah.

2. Jika barang yang dikirim hilang atau terjadi perampokan selama dalam

perjalanan maka pedagang pengumpul akan menganti total barang yang hilang

atau dirampok.

3. Jika terjadi keterlambatan buah yang dikirimin lebih dari seminggu maka

pedagang pengumpul akan menyelesaikannya dengan cara negosiasi dengan

pedagang buah, tapi biasanya jika jumlahnya banyak dan mengalami

keterlambatan pedagang buah dipasar induk kramat jati tidak mengakui bahwa

telah memesan buah. Kekacauan seperti ini yang sering menyebabkan terjadi

perselisihan antara pedagang pengumpul dan pedagang buah dipasar induk

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

64

kramat jati, hal yang menyebabkan pedagang buah tidak mau mengakui

pesanannya karena pedagang buah merasa memesan buahnya kapan dan

kenapa tibanya sekarang, dilain pihak pedagang pengumpul tidak menerima

karena telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengirim buah

yang dipesan pedagang buah.

Upah bongkar buah komoditi yang ada telah sampai dipasar induk kramat

jati disesuaikan dengan ukuran truck yang digunakan untuk mengangkut buah

tersebut. Upah bongkar untuk angkutan buah jenis truck fuso sebesar Rp

75.000/Unit, untuk angkutan buah jenis truck super 190 PS sebesar Rp

150.000/Unit, dan untuk angkutan buah jenis kontainer sebesar Rp 250.000/Unit.

Sistem pembayaran buah yang telah dibeli dari pemasok oleh pedagang

buah dipasar induk kramat jati biasanya dengan antara lain :

1. Secara tunai/kontan.

2. Secara pembayaran tunda.

3. Sistem pemberian uang depan dan sisanya melalui transfer bank.

4. Sistem titip barang setelah buah terjual maka pedagang buah akan menerima

upah dari hasil penjualan buah.

Pedagang buah impor pada umumnya mengambil pasokan buahnya

melalui importir yang berlokasi di sunter dan tanjung priok yang telah melakukan

kerjasama dengan Bea Cukai. Pemesanan buah dilakukan oleh pedagang buah

impor dipasar induk kramat jati melalui buah yang telah ada di importir dalam

jumlah banyak dan disesuaikan dengan jumlah pesanan pelanggan. Pesanan

pelanggan pedagang buah impor dipasar induk kramat jati jika tidak tersedia di

importir atau Bea Cukai maka pedagang buah impor akan memberitahukan bahwa

buah yang diinginkan lagi tidak tersedia. Pemesanan buah ke importir melalui

telpon dan jika buat yang diinginkan tersedia maka pedagang buah dipasar induk

kramat jati akan menanyakan harga terjadi perubahan atau tidak, jika terjadi

perubahan maka pedagang buah impor dipasar induk kramat jati akan melakukan

negosiasi harga. Kesepakatan harga telah disepakati maka importir akan

melakukan pengiriman keesokan harinya. Pembayaran dilakukan ketika buah

telah semuanya dikirim ke kios pedagang buah impor.

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

65

Perlakukan buah yang telah sampai dikios pedagang buah, selanjutnya

pedagang buah menyuruh tenaga kerjanya untuk memisahkan buah berdasarkan

pesanan pelanggan. Buah pesanan pelanggan lalu pisahkan dan diletakkan dikios

terpisah. Kelebihan dari pesanan buah, petinya (packing) dibuka dan dipajang

dikios sebagai display untuk pembeli yang datang langsung ke pasar induk dan

bukan pelanggan. Pedagang buah impor tidak pernah membuka packing yang

memang dari importirnya telah dipacking. Kelebihan pesanan pedagang buah

impor memajangnya tanpa membuka packing. Buah semangka dan buah melon

dalam pengirimannya menggunakan keranjang dari anyaman bambu dilapis

malai-malai yang telah kering setelah sampai dikios pedagang maka buah

semangka dan buah melon dikeluarkan dari keranjangnya dan dipisahkan antara

pesanan pelanggan dan kelebihan pesanan. Buah pisang dikirim dengan

dibungkus daun pisang setelah sampai dikios pedagang pisang maka buah pisang

dipilah-pilih berdasarkan pesanan pelanggan dan kelebihan pesanan. Pedagang

buah semangka dan buah melon dalam menjual buahnya hanya melayani pembeli

yang buka pelanggan yang mau membeli buah paling sedikit 50 Kg. Pedagang

pisang menjual ke pembeli yang hanya mau membeli pisang paling sedikit tiga

tandan. Buah mangga, buah salak, dan buah impor hanya menjual ke pembeli

yang bukan pelanggan yang mau membeli minimal satu packing.

Ukuran packing untuk buah salak, buah mangga dan buah impor antara

lain sebagai berikut; buah salak ukuran satu kardusnya 50 Kg/Dus, buah mangga

ukuran satunya peti 50 Kg/Peti, dan buah impor ukuran satu dusnya bermacam-

macam antara lain; untuk buah apel washinton berukuran 20 Kg/Dus, untuk buah

pear shian ly berukuran 20 Kg/Dus, untuk buah lengkeng berukuran 10 Kg/Dus,

untuk buah anggur berukuran 10 Kg/Dus, dan untuk buah durian thailand

berukuran 20 Kg/Dus (isi 7 – 8 Buah).

Harga jual buah terbentuk dipasar sebagai interaksi antara jumlah

permintaan dan jumlah penawaran buah dipasar. Pedagang buah memerlukan

informasi biaya untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif

harga jual yang terbentuk dipasar terhadap barang yang akan dijualnya. Harga jual

buah nasional berdasarkan harga jual yang terbentuk dipasar sehingga pedagang

buah nasional dapat dikatakan sebagai price taker, tapi terkadang harga jual buah

Page 85: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

66

nasional terbentuk berdasarkan tawar menawar harga yang paling rendah antara

petani dan pedagang buah nasional sehingga dapat dikatakan pedagang sebagi

price maker. Pedagang buah nasional sebagai price maker, dimana posisi tawar

pedagang buah nasional sangat kuat ke petani ketika memang buah yang hendak

dijualnya lagi sedang musim panen raya (buah melimpah). Harga jual buah impor

berdasarkan harga jual yang terbentuk dipasar sehingga pedagang buah impor

dapat dikatakan sebagai price taker. Posisi tawar harga pedagang impor sangat

lemah karena pasokan buah yang hendak dijual diperoleh dari perusahaan importir

dimana harga beli telah ditetapkan oleh pedagang importir dan stock yang dimiliki

selalu terbatas.

Harga jual buah merupakan harga yang ditawarkan pendagang buah di

pasar induk kramat jati kepada pelanggan. Harga beli buah merupakan harga yang

ditawarkan pedagang pengumpul kepada pedagang buah di pasar induk kramat

jati. Margin penjualan merupakan selisih antara harga jual buah dan harga beli

buah, dimana margin penjualan merupakan penerimaan kotor pedagang buah

dipasar induk kramat jati yang belum dikurangkan dengan biaya total. Tinggi

rendahnya harga yang ditawarkan pasar induk kramat jati tergantung kepada

keseimbangan antara jumlah penawaran dan permintaan. Harga jual buah-buahan

yang tergantung kepada musim atau mempunyai masa panen raya, harga jual

buah-buahan tersebut cenderung murah pada saat masa panen raya, dikarenakan

ketersediaan buah tersebut melimpah, sebaliknya pada masa tidak panen raya

kecenderungan buah tersebut mahal bahkan harga jualnya hampir sebanding

dengan harga jual buah impor hal tersebut dikarenakan ketersediaan buah tersebut

terbatas di pedagang pengumpul atau di petani.

Pola penyediaan buah oleh responden pedagang buah di Pasar Induk

Kramat Jati dalam bentuk bagan dapat menjelaskan pola penyediaan buah, dimana

pola 1 merupakan pola responden yang diteliti (Gambar 4).

Page 86: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

67

Keterangan Gambar :

Pola 1 Garis = Petani → Pedagang Pengumpul/Importir → Pedagang Buah

Pisang/Salak/Melon/Semangka/Impor → Konsumen

Pola 2 Garis = Petani bekerjasama dengan pedagang buah pisang

Pola 3 Garis = Petani → Pedagang buah mangga/salak → Konsumen

Gambar 4. Pola Penyediaan Buah Oleh Pedagang Buah Pasar Induk Kramat Jati

6.2.1 Pedagang Buah Semangka

Responden pedagang buah semangka pada saat dilakukan penelitian, pada

umumnya pedagang buah nasional untuk buah semangka memperoleh pasokan

buah melalui pedagang pengumpul yang berada diwilayah Banyuwangi. Pedagang

buah semangka sebelum melakukan pemesanan buah terlebih dahulu dihubungi

oleh pedagang pengumpul buah semangka. Umumnya pedagang semangka

mengambil pasokannya dari pedagang pengumpul di wilayah Banyuwangi, selain

itu ada sebagian kecil pedagang yang mengambil buah semangka dari Lampung.

Pedagang yang mengambil dari Banyuwangi karena persediaan semangka untuk

saat ini lagi banyak di Banyuwangi sedangkan pedagang semangka yang

mengambil dari Lampung mereka sudah terbiasa mengambil dari Lampung. Asal

pasokan buah semangka selain dari Banyuwangi dan Lampung pedagang buah

semangka dipasar induk kramat jati juga memasok dari wilayah Kediri, Cirebon

dan Karawang dengan melalui pedagang pengumpul yang berada di lokasi

pengambilan buah.

Pedagang buah semangka di pasar induk kramat jati dalam memasok buah

ke pedagang pengumpul setelah disepakati mengenai harga maka pedagang

pengumpul melakukan pengiriman buah. Buah yang akan dikirim oleh pedagang

pengumpul setelah sebelumnya menghubungi pedagang buah semangka dipasar

Petani Pedagang Pengumpul/Importir

Buah

Pedagang Buah Mangga

Pedagang Buah Melon

Pedagang Buah Pisang

Pedagang Buah Semangka

Pedagang Buah Salak

K

O

N

S

U

M

E

N

Pedagang Buah Impor

Page 87: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

68

induk kramat jati untuk memberitahukan jumlah dan mutu buah yang akan

dikirim. Ongkos kirim biasanya ditanggung oleh pedagang pengumpul. Pedagang

buah semangka dalam melakukan pembelian buah semangka umumnya dalam

ukuran berat yang sebelumnya ditimbang. Pembelian buah ke pedagang

pengumpul, biasanya pedagang pengumpul telah meklasifikasikan buah

berdasarkan besar kecilnya buah semangka. Pedagang buah semangka dipasar

induk kramat jati sebagai pembeli buah semangka apabila menyepakati jenis

semangka yang tersedia, maka pedagang buah dan pedagang pengumpul

melakukan kesepakatan harga. Kesepakatan harga telah disepakati maka pedagang

pengumpul buah semangka melakukan pengiriman buah. Ongkos angkutan

pengiriman buah ditanggung oleh pedagang pengumpul.

Buah yang dikirim apabila prosesnya pengirimannya berjalan lancar maka

buah akan sampai dipasar induk kramat jati sesuai dengan jadwal yang disepakati

antara pedagang pengumpul dan pedagang buah semangka dipasar induk kramat

jati. Pesanan buah setelah sampai dipasar tidak langsung dibongkar tapi mengantri

untuk dibongkar, nomor antrian bongkar diperoleh dari pintu gerbang masuk

pasar induk kramat jati. Pembongkaran buah yang dikirim dilakukan oleh kuli

khusus yang telah disediakan oleh pengelola pasar induk kramat jati. Kuli khusus

ini dikelola oleh Badan Pekerja Bongkar (BAPENGKAR), jika pedagang buah

semangka menginginkan agar buah segera dibongkar maka dapat menggunakan

kuli lepas tapi segala resiko kehilangan dan kerusakan menjadi tanggung jawab

pedagang buah semangka dan tidak bisa mengeluh ke pengelola pasar induk

kramat jati jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pembongkaran buah yang dikirim apabila telah selesai dan telah berada di

kios pedagang buah maka juru kirim akan menyerahkan kertas rincian biaya dan

keterangan pengiriman ke pedagang buah. Isi nota biasanya jumlah total buah

yang dikirim, biaya masuk pasar induk kramat jati, harga beli buah (Rp/kg),

jumlah total pembelian buah yang harus segera dilunasi oleh pedagang buah.

Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang buah semangka biasanya

dengan cara menyerahkan uang depan, berarti sisa pembayaran akan dilakukan

apabila buah semuanya telah sampai dikios pedagang buah semangka.

Page 88: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

69

Upah bongkar muat disesuaikan dengan ukuran truck yang digunakan

untuk mengangkut buah tersebut. Upah bongkar untuk angkutan buah jenis. Upah

bongkar untuk masing-masing pedagang buah semangka di pasar induk kramat

jati berbeda-beda untuk setiap pedagang buah (Tabel 10).

Tabel 10. Upah Bongkar Muat Komodi Buah Semangka (Rp/Kios) di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Upah Bongkar Muat (Rp/Kios)

1 Terendah 100.000

2 Tertinggi 366.667

3 Rata-rata 233.635

Berdasarkan (Tabel 10), upah bongkar muat komoditi untuk buah

semangka yang dikeluarkan oleh pedagang buah semangka rata-rata sebesar Rp

233.635/Kios dengan kisaran antara Rp 100.000/Kios – Rp 366.667/Kios. Besar

kecilnya jumlah upah bongkar komoditi buah salah yang dilakukan di pasar induk

kramat jati tergantung dari banyaknya buah semangka yang dipesan oleh

pedagang buah semangka di pasar induk kramat jati, serta jenis angkutan yang

digunakan dalam pengiriman buah semangka dari pemasok buah ke pasar induk

kramat jati.

Jumlah pembelian buah semangka ditentukan berdasarkan pesanan

pelanggan pedagang buah semangka di pasar induk kramat jati, hal ini disebabkan

untuk meminimalkan kerugian yang akan ditimbulkan dari kelebihan pembelian

buah semangka. Biasanya, pedagang buah semangka di pasar induk kramat jati

dalam membeli pasokan buah semangka sengaja melebihkan pesanan buahnya ke

pedagang pengumpul, kelebihan pesanan tersebut yang pada nantinya di jual ke

pembeli buah semangka yang datang langsung ke pasar induk kramat jati, dan

pedagang buah di pasar induk kramat jati menjual kelebihan buah tersebut ke

pembeli yang mau membeli buah semangka sekurang-kurangnya 50 Kg.

Pedagang buah semangka dipasar induk kramat jati melakukan pembelian

buah semangka rata-rata sebesar 11.212 Kg/Kios dengan jumlah pembelian buah

semangka berkisar antara 15.333 Kg/Kios – 6.000 Kg/Kios. Harga beli buah

semangka ke pedagang pengumpul rata-rata sebesar Rp 1.130/Kg dengan harga

beli buah semangka berkisar antara Rp 1.000/Kg – Rp 1.200/Kg (Tabel 11).

Page 89: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

70

Tabel 11. Jumlah Pembelian Buah (Kg/Kios), Harga Jual (Rp/Kg) dan Harga Beli

(Rp/Kg) serta Marjin Penjualan (Rp/Kg) Pedagang Buah Semangka di

Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Jumlah

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Jumlah Pembelian (Kg/Kios) 6.000 15.333 11.212

2 Harga Jual Semangka (Rp/Kg) 1.900 2.000 1.930

3 Harga Beli Semangka (Rp/Kg) 1.000 1.200 1.130

4 Marjin Penjualan Semangka (Rp/Kg) 700 900 800

Berdasarkan (Tabel 11), harga jual buah semangka baik ukuran sedang

maupun ukuran besar di jual dengan harga yang sama, karena pedagang menjual

buah semangka dengan sistem Rp/Kg. Harga jual buah semangka rata-rata per

kilonya sebesar Rp 1.930/Kg dengan harga jual buah semangka berkisar antara Rp

1.900/Kg – Rp 2.000/Kg. Selisih harga beli dan harga jual (marjin penjualan)

yang diperoleh oleh pedagang buah semangka rata-rata sebesar Rp 800/Kg dengan

margin penjualan buah semangka berkisar antara Rp 700/Kg – Rp 900/Kg. Besar

kecilnya margin penjualan semangka dipengaruhi oleh faktor banyaknya buah

yang dijual oleh pedagang buah semangka, selain itu harga beli buah semangka

dari pemasok buah semangka menentukan berapa besarnya harga jual sehingga

margin penjualan yang ingin diperoleh dapat ditentukan apakah ingin besar atau

kecil. Pedagang semangka menjual buah dengan ukuran sedang dan ukuran besar,

dimana ukuran sedang dalam satu karung yang berukuran 50 Kg berisi 13 buah

semangka ukuran sedang, sedangkan untuk ukuran besar dalam satu karung yang

berukuran 50 Kg berisi 6 – 7 buah semangka berukuran besar. Pedagang buah

semangka akan menelpon pelanggannya jika buah telah siap dikiosnya dan dapat

diambil oleh pelanggan.

Volume pembelian dan penjualan buah semangka oleh pedagang buah

semangka dipasar induk kramat jati rata-rata 11.212 Kg/Kios. Besar kecilnya

volume pembelian dan penjualan buah semangka oleh pedagang buah semangka

di pasar induk kramat jati salah satu faktornya tergantung pada ketersediaan

modal yang dimiliki pedagang buah semangka dipasar induk kramat jati (Tabel

12).

Berdasarkan (Tabel 12), jumlah modal pembelian buah semangka oleh

pedagang buah dipasar induk kramat jati rata-rata sebesar Rp 12.617.500/Kios

dengan kisaran antara Rp 18.400.000/Kios – Rp 7.200.000/Kios.

Page 90: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

71

Tabel 12. Jumlah Modal Pembelian Buah Semangka (Rp/Kios) Oleh Pedagang

Buah Semangka di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009

No Uraian Jumlah Modal Pembelian Buah Semangka

(Rp/Kios)

1 Terendah 7.200.000

2 Tertinggi 18.400.000

3 Rata-rata 12.617.500

6.2.2 Pedagang Buah Salak

Responden pedagang buah salak yang diteliti umumnya mengambil

pasokan buahnya dari pedagang pengumpul buah salak di wilayah Banjarnegara.

Pedagang buah nasional untuk buah salak pada umumnya memasok buahnya dari

pedagang pengumpul buah salak yang terdapat di wilayah pasokan buah salak.

Umumnya pedagang buah salak dipasar induk kramat jati sudah mengenal

karakteristik serta kualitas buah salak dari setiap pedagang pengumpul buah salak

yang menjadi langganannya dan hal ini dapat dijadikan dasar oleh pedagang buah

salak dipasar induk kramat jati dalam menentukan harga beli buah salak.

Pemesanan buah salak oleh pedagang buah salak dipasar induk kramat jati melalui

telpon lalu pedagang pengumpul menyiapkan pesanan pedagang buah salak di

pasar induk kramat jati, sebelum buah dikirim ke pasar induk kramat jati

pedagang pengumpul akan memberitahukan hari pengiriman buah salak tersebut.

Pedagang pengumpul akan memberitahukan jika pasokan buah yang

diinginkan tidak tersedia maka pedagang buah salak dipasar induk kramat jati

akan melakukan pembelian langsung dengan cara mendatangi langsung petani

dikebun. Pedagang buah salak kebanyakan pada saat ini memasok salaknya dari

wilayah Banjarnegara (salak pondoh), karena untuk saat ini buah salak lagi

banyak di wilayah tersebut. Pedagang salak, selain menjual salak pondoh

pedagang buah salak juga menjual salak condet, salak bali, salak manonjaya dan

salak gula pasir jika persediaan buah salak tersebut banyak. Asal pasokan buah

selain dari daerah Banjarnegara, pedagang buah salak dipasar induk kramat jati

memasok buah juga dari Bali, Tasikmalaya, Jogya, dan Magelang.

Pedagang buah salak di pasar induk kramat jati dalam memasok buah

salak dari pedagang pengumpul setelah disepakati mengenai harga maka

pedagang pengumpul buah salak melakukan pengiriman buah salak. Buah salak

Page 91: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

72

yang akan dikirim oleh pedagang pengumpul setelah sebelumnya menghubungi

pedagang buah salak dipasar induk kramat jati untuk memberitahukan jumlah dan

mutu buah yang akan dikirim. Ongkos kirim biasanya ditanggung oleh pedagang

pengumpul buah salak. Pedagang dalam melakukan pembelian buah umumnya

dalam ukuran berat yang sebelumnya ditimbang, pedagang buah salak memesan

buah ke pedagang pengumpul buah yang berada diwilayah pasokan buah.

Pembelian buah salak dari pedagang pengumpul, biasanya pedagang pengumpul

telah mengklasifikasikan buah berdasarkan mutu dan grade buah yang telah

tersedia dan memberitahukan ke pedagang buah salak dipasar induk kramat jati

mengenai mutu atau grade. Pedagang buah salak dipasar induk kramat jati sebagai

pembeli buah apabila menyepakati mutu atau grade, lalu pedagang buah salak dan

pedagang pengumpul buah salak melakukan kesepakatan harga untuk setiap mutu

atau grade. Kesepakatan harga mengenai mutu atau grade apabila telah disepakati

maka pedagang pengumpul buah salak melakukan pengiriman buah salak. Ongkos

angkutan pengiriman buah salak ditanggung oleh pedagang pengumpul.

Pengemasan umumnya dilakukan oleh pedagang pengumpul untuk

memudahkan penimbangan dan pengangkutan saat pengiriman buah salak serta

memudahkan bongkar muat. Pengemasan juga bertujuan untuk memisahkan buah

salak berdasarkan grade buah salak yang telah ditentukan oleh pedagang

pengumpul dan membantu dalam perlindungan fisik khususnya saat buah salak

dalam pengiriman. Jenis kemasan yang digunakan berupa kardus karton,

keranjang anyaman bambu, atau peti kayu yang berkapasitas 50 Kg. Pedagang

pengumpul buah salak dalam melakukan pengiriman barang memberlakukan

sistem grade yaitu grade A, grade B dan grade C. Pedagang buah salak di pasar

induk kramat jati memesan buah salak pondoh dengan tiga jenis grade yang telah

ditentukan oleh pedagang pengumpul di wilayah pasokan buah. Jumlah persentase

pemesanan buah salak pondoh untuk ke tiga jenis grade masing-masing pedagang

buah salak dipasar induk kramat jati berbeda-beda (Tabel 13).

Berdasarkan (Tabel 13), persentase pemesanan buah salak pondoh untuk

masing-masing pedagang disesuaikan dengan permintaan pelanggan pedagang

buah salak tersebut. Persentase pemesanan salak pondoh terbanyak yaitu grade A

sebesar 61 persen dengan kisaran antara 70 persen – 50 persen, sedangkan

Page 92: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

73

persentase pemesanan terendah yaitu grade C sebesar 12 persen dengan kisaran

antara 5 persen – 25 persen.

Tabel 13. Persentase Pemesan Buah Salak Pondoh ke Pemasok oleh Pedagang

Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Grade Persentase Pemesan Buah Salak (%)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Salak Grade A 50 70 61

2 Salak Grade B 25 30 27

3 Salak Grade C 5 25 12

Perbedaan ke tiga grade salak pondoh tersebut antara lain :

1. Grade A untuk berat 1 Kg berjumlah kurang lebih 9 Buah.

2. Grade B untuk berat 1 Kg berkisar antara 14 – 18 Buah.

3. Grade C untuk berat 1 Kg berjumlah kurang lebih 19 Buah.

Perbedaan ke tiga grade tersebut selain dilihat dari bobot buah, pedagang

juga melihat dari segi warna dan bentuk buah salak. Grade A biasanya warna

kulitnya coklat kekuning-kuningan dan bentuknya sangat besar, untuk grade B

warna kulitnya coklat dan bentuknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil

(sedang), untuk grade C warna kulitnya coklat dan bentuknya kecil.

Jumlah pembelian buah salak dari pedagang pengumpul merupakan

banyaknya buah salak yang dibeli dari pemasok buah (pedagang pengumpul)

untuk setiap grade dihitung dalam Kg/Minggu. Persentase pemesan buah salak

pondoh terlihat bahwa pada umumnya pelanggan memesan salak pondoh dengan

grade A, berarti jumlah pembelian buah salak oleh pedagang buah salak pondoh

dipasar induk kramat jati dari pemasok buah salak pondoh yang terbanyak adalah

salak pondoh dengan tipe grade A (Tabel 14).

Tabel 14. Jumlah Pembelian Buah Salak Pondoh (Kg/Kios) Oleh Pedagang Buah

Pasar Induk Kramat Jati dari Pemasok Buah Data Bulan Desember

Tahun 2009

No Tipe Salak Jumlah Pembelian Salak (Kg/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Salak Grade A 1.500 4.200 3.046

2 Salak Grade B 750 2.100 1.346

3 Salak Grade C 233 750 536

Page 93: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

74

Berdasarkan (Tabel 14), diketahui bahwa salak grade A merupakan salak

yang paling banyak dibeli oleh pedagang buah salak di pasar induk kramat jati,

pembelian salak untuk grade A rata-rata sebesar 3.046 Kg/Kios dengan kisaran

pembelian antara 1.500 Kg/Kios – 4.200 Kg/Kios. Buah salak terbanyak ke dua

yang dibeli dari pemasok buah yaitu salak grade B, pembelian salak untuk grade

B rata-rata sebesar 1.346 Kg/Kios dengan kisaran pembelian antara 750 Kg/Kios

– 2.100 Kg/Kios. Salak dengan grade C merupakan salak yang dibeli paling

banyak ketiga dengan kisaran antara 233 Kg/Kios – 750 Kg/Kios dengan rata-rata

pembelian sebesar 536 Kg/Kios. Hal ini dikarenakan pembelian buah yang

dilakukan pedagang berdasarkan pesanan pelanggan dan dalam waktu satu

minggu pelanggan datang untuk mengambil pesanan buah tersebut.

Harga beli untuk masing-masing grade buah salak berbeda-beda, setiap

grade dari salak pondoh memiliki perbedaan yang mendasar, dimana harga jual

grade A lebih mahal dari grade B dan grade B lebih mahal dari grade C.

Penetapan grade dilakukan oleh pemasok buah salak sedangkan penetapan harga

beli dilakukan melalui tawar menawar pedagang buah dipasar induk kramat jati

dengan pemasok (jika mengalami kenaikan harga buah salak). Penentuan harga

jual antara pedagang pengumpul dengan pedagang buah salak dipasar induk

kramat jati ditentukan melalui tawar-menawar. Kondisi tawar-menawar antara

pedagang pengumpul dengan pedagang buah salak dipasar induk kramat jati,

posisi tawar pedagang induk kramat jati lebih dominan dibandingkan dengan

pedagang pengumpul.

Perubahan yang terjadi pada harga jual pedagang pengumpul kepada

pedagang buah salak dipasar induk kramat jati, secara langsung akan

mempengaruhi harga beli pedagang pengumpul buah salak kepada petani.

Umumnya pedagang buah salak dipasar induk kramat jati memperoleh informasi

perubahan harga yang terjadi melalui aktivitas penjualan buah salak dipasar induk

kramat jati, jika bongkaran kendaraan komoditi salak banyak dibongkar maka

penawaran harga beli untuk salak akan turun. Harga beli buah salak, harga jual

buah salak serta marjin penjualan buah salak untuk setiap pedagang berdeda-beda

(Tabel 15).

Page 94: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

75

Tabel 15. Harga Jual (Rp/Kg), Harga Beli (Rp/Kg) dan Marjin Penjualan (Rp/Kg)

Pedagang Buah Salak Pondoh di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009

No Uraian Jumlah (Rp/Kg)

1 Harga Jual Buah Salak Terendah Tertinggi Rata-rata

► Grade A 5.200 5.400 5.400

► Grade B 4.200 4.500 4.400

► Grade C 3.200 3.500 3.500

2 Harga Beli Buah Salak

► Grade A 3.400 4.000 3.620

► Grade B 2.400 3.000 2.540

► Grade C 1.400 1.700 1.540

3 Marjin Penjualan Salak

► Grade A 1.500 2.100 1.780

► Grade B 1.500 2.100 1.900

► Grade C 1.700 2.100 1.880

Berdasarkan (Tabel 15), rata-rata marjin penjualan tertinggi adalah grade

B sebesar Rp 1.900/Kg dengan kisaran marjin perjualan antara Rp 1.500/Kg – Rp

2.100/Kg. Harga beli rata-rata buah salak yang tertinggi adalah grade A sebesar

Rp 3.620/Kg dengan kisaran harga beli antara Rp 3.400/Kg – Rp 4.000/Kg.

Sedangkan harga jual rata-rata tertinggi adalah grade A sebesar Rp 5.400/Kg

dengan kisaran harga antara Rp 5.200/Kg – Rp 5.500/Kg, hal ini menandakan

bahwa rata-rata harga jual dan rata-rata harga beli untuk masing-masing grade

berberda-beda, begitupun dengan besar selisih harga jual dan harga beli untuk

setiap grade berbeda-beda. Grade B merupakan buah salak yang paling besar

margin penjualannya dan grade A merupakan buah yang paling mahal dijual oleh

pedagang buah salak.

Buah yang dikirim oleh pedagang pengumpul salak apabila prosesnya

pengirimannya berjalan lancar maka buah salak akan sampai dipasar induk kramat

jati sesuai dengan jadwal yang disepakati antara pedagang pengumpul buah salak

dan pedagang buah salak dipasar induk kramat jati. Pesanan buah setelah sampai

dipasar induk kramat jati tidak langsung dibongkar tapi mengantri untuk

dibongkar, nomor antrian bongkar diperoleh dari pintu gerbang masuk pasar

induk kramat jati. Pembongkaran buah yang dikirim dilakukan oleh kuli khusus

yang telah disediakan oleh pengelola pasar. Kuli khusus ini dikelola oleh Badan

Pekerja Bongkar (BAPENGKAR), jika pedagang buah menginginkan agar buah

segera dibongkar maka dapat menggunakan kuli lepas tapi segala resiko

Page 95: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

76

kehilangan dan kerusakan menjadi tanggung jawab pedagang buah dan tidak bisa

mengeluh ke pengelola pasar jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Upah bongkar buah disesuaikan dengan ukuran truck yang digunakan

untuk mengangkut buah tersebut. Upah bongkar untuk angkutan buah jenis truck

fuso sebesar Rp 75.000/Unit, untuk angkutan buah jenis truck super 190 PS

sebesar Rp 150.000/Unit, dan untuk angkutan buah jenis kontainer sebesar Rp

250.000/Unit. Upah bongkar untuk setiap pedagang buah salak dipasar induk

kramat jati untuk setiap pedagang berbeda-beda (Tabel 16).

Tabel 16. Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Salak (Rp/Kios) di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Jumlah Upah Bongkar Muat (Rp/Kios)

1 Terendah 75.000

2 Tertinggi 206.250

3 Rata-rata 110.417

Berdasarkan (Tabel 16), jumlah upah bongkar muat komoditi untuk buah

salak rata-rata sebesar Rp 110.417/Kios dengan kisaran antara Rp 75.000/Kios –

Rp 206.000/Kios. Besar kecilnya jumlah upah bongkar muat komoditi buah salak

oleh pedagang buah salak di pasar induk kramat jati salah satu faktornya

tergantung banyaknya komoditi yang dibeli oleh pedagang buah dipasar induk

kramat jati, sehingga dalam pengangkutan buah salak menggunakan lebih banyak

lagi kendaraan angkut buah.

Pembongkaran buah yang dikirim apabila telah selesai dan telah berada di

kios pedagang buah maka juru kirim akan menyerahkan kertas rincian biaya dan

keterangan pengiriman ke pedagang buah. Isi nota biasanya jumlah total buah

yang dikirim, grade buah, biaya masuk pasar induk kramat jati, dan harga seluruh

buah yang harus segera dilunasi oleh pedagang buah. Sistem pembayaran yang

dilakukan oleh pedagang buah biasanya dengan cara menyerahkan uang depan

dan sisanya melalui transfer bank setelah semua buah yang telah dipesan oleh

pedagang buah dipasar induk kramat jati telah sampai dikios pedagang.

Volume pembelian dan penjualan buah salak oleh pedagang buah salak

dipasar induk kramat jati, dimana besar kecilnya volume pembelian dan penjualan

buah salak oleh pedagang buah salak dipasar induk kramat jati salah satu

Page 96: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

77

faktornya tergantung pada ketersediaan modal yang dimiliki pedagang buah

dipasar induk kramat jati (Tabel 17).

Tabel 17. Modal Pembelian Buah (Rp/Kios) Oleh Pedagang Buah Salak di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Grade Salak Modal Pembelian Buah Salak (Rp/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Grade A 6.000.000 14.700.000 11.851.833

2 Grade B 2.250.000 5.040.000 3.346.250

3 Grade C 396.667 1.275.000 818.383

Berdasarkan (Tabel 17), modal pembelian buah salak dari ketiga jenis

grade buah salak, buah salak dengan grade A merupakan salak yang paling tinggi

modal pembeliannya yang dikeluarkan oleh pedagang buah, yaitu rata-rata sebesar

Rp 11.851.833/Kios. Buah salak dengan grade C merupakan buah salak yang

paling kecil modal pembeliannya yang dikeluarkan oleh pedagang buah, yaitu

rata-rata sebesar Rp 818.383/Kios. Hal ini menandakan bahwa pelanggan

pedagang buah salak di pasar induk kramat jati lebih banyak yang memesan buah

salak yang grade A ketimbang grade B dan grade C.

Pedagang buah salak dipasar induk kramat jati apabila persediaan buah di

pedagang pengumpul tidak begitu banyak maka pedagang buah dipasar induk

kramat melakukan pembelian buah langsung dari petani. Pembelian langsung ke

petani, petani yang menyediakan tenaga kerja petik, sortir, grading, packing, dan

angkutan, tapi pedagang buah sebagai pembeli menanggung biaya tenaga kerja

dan angkutan yang telah disediakan oleh petani. Pembelian langsung ke petani,

jika kebunnya tidak luas maka petani yang menyediakan tenaga untuk memetik,

packing, angkutan buah dan dibayar oleh petani, tetapi sebelumnya pedagang

buah sebagai pembeli melihat dan memeriksa lalu meprediksikan berapa kira-kira

hasil panen jika dilakukan pemetikan buah, setelah itu pedagang lalu memberikan

penawaran harga ke petani. Penawaran harga jika terjadi kesepakatan maka

dilakukan pemetikan.

Kegiatan sortasi maupun grading dilakukan dengan cepat oleh pedagang

buah untuk mengejar waktu pengiriman buah. Buah salak yang telah siap lalu

dikemas ke dalam keranjang bambu besar berkapasitas 150 Kg, dengan tujuan

memudah untuk melakukan pengangkutan. Pedagang buah salak biasanya

Page 97: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

78

melakukan pemotongan berat 10 persen dari berat keseluruhan buah yang telah di

kemas ke dalam keranjang bambu. Pemotongan berat sebesar 10 persen

merupakan salah satu upaya pedagang buah dalam melakukan penanggungan

resiko, hal ini disebabkan buah salak pondoh yang dipanen pedagang buah

dikebun petani masih bercampur kotoran yang dapat berupa tangkai dan serabut

tandan buah karena kegiatan sortasi maupun grading dilakukan dengan cepat oleh

pedagang buah.

Perlakuan buah yang telah dikirim oleh pedagang buah salak dari hasil

pembelian langsung dari petani, apabila telah sampai dikios pedagang buah

dipasar induk kramat jati maka pedagang buah melakukan sortasi dan grading

ulang. Sortasi dan grading yang dilakukan oleh pedagang buah salak dipasr induk

kramat jati mengikuti cara sortasi dan grading pedagang pengumpul buah salak.

Buah salak yang telah di sorting dan grading lalu dikemas kembali kedalam

kardus ukuran 50 Kg. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang buah

salak apabila mengambil dari petani langsung biasanya dengan cara tunai

diserahkan dirumah petani atau dikebun petani.

6.2.3 Pedagang Buah Melon

Responden pedagang buah melon yang diteliti umumnya mengambil

pasokan buahnya dari pedagang pengumpul buah melon. Pasokan buah melon

dipesanan melalui pedagang pengumpul yang berada di wilayah pasokan buah.

Pedagang buah melon umumnya sudah mengenal karaktersitik serta kualitas buah

melon dari setiap pedagang pengumpul buah melon yang menjadi pemasok buah

dan hal ini dapat dijadikan dasar penentuan harga oleh pedagang buah melon

dipasar induk kramat jati dalam memesan buah melon ke pedagang pengumpul.

Pemesan buah melon oleh pedagang buah melon dipasar induk kramat jati melalui

telpon lalu pedagang pengumpul tersebut menyiapkan pesanan melon yang

dipesan. Pedagang pengumpul akan memberitahukan terlebih dahulu ke pedagang

buah melon dipasar induk kramat jati sebelum buah melon dikirim ke pasar induk

kramat jati. Pedagang melon dipasar induk kramat jati kebanyakan pada saat ini

memasok buah melon yang berasal dari Banyuwangi. Daerah pasokan melon

selain Banyuwangi pedagang melon juga memasok buah melon dari beberapa

Page 98: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

79

wilayah diantaranya Ngawi, Madiun, Ponorogo, Sragen, Sukaharjo, Boyolali,

Karanganyar, Klaten, dan Lampung.

Pedagang buah melon dipasar induk kramat jati dalam memasok buah

melon dari pedagang pengumpul setelah disepakati mengenai harga maka

pedagang pengumpul buah melon akan memberitahukan jadwal pengiriman buah

melon ke pasar induk kramat jati. Ongkos kirim biasanya ditanggung oleh

pedagang pengumpul buah melon. Pedagang buah melon seperti halnya pedagang

buah lainnya dalam melakukan pembelian buah melon ke pedagang pengumpul

umumnya dalam ukuran berat timbangan. Pedagang pengumpul buah melon

dalam memenuhi pesanan pedagang buah melon dipasar induk kramat jati

umumnya telah mengklasifikasikan buah melon berdasarkan mutu buah melon

yang telah ada, dan memberitahukan ke pedagang buah melon dipasar induk

kramat jati mengenai mutu buah melon yang telah ada. Pedagang buah melon

dipasar induk kramat jati apabila telah menyepakati mengenai mutu buah melon,

maka dilakukan kesepakatan harga untuk setiap mutu buah melon yang telah ada.

Kesepakatan harga mengenai mutu atau tipe jenis melon, lalu pedagang

pengumpul buah melon melakukan pengiriman buah melon ke pasar induk kramat

jati.

Pengemasan buah melon yang dilakukan oleh pedagang pengumpul untuk

memudahkan penimbangan dan pengangkutan saat pengiriman buah melon serta

memudahkan bongkar muat. Pengemasan juga bertujuan untuk memisahkan buah

melon berdasarkan tipe buah melon yang telah ditentukan sebelumnya, selain itu

membantu dalam perlindungan fisik khsusunya pada saat buah melon dalam

proses perjalanan saat dikirim. Jenis kemasan buah melon yang digunakan oleh

pedagang pengumpul berupa keranjang anyaman bambu yang berkapasitas 150

Kg, diantar buah melon satu dengan buah melon yang lain diberikan mulsa kering

untuk mencega benturan secara langsung antara buah melon satu dengan buah

melon yang lain.

Pedagang pengumpul buah melon menjual melon dalam tiga tipe yaitu tipe

bagus, tipe sedang, dan tipe jelek. Pedagang pengumpul dalam melakukan

pengiriman buah melon dalam tiga tipe tersebut. Pedagang buah melon di pasar

induk kramat jati memesan buah melon dengan tiga jenis tipe tersebut. jumlah

Page 99: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

80

persentase pemesan buah melon untuk ketiga jenis tipe melon untuk masing-

masing pedagang berbeda-beda.

Berdasarkan (Tabel 18), persentase pembelian buah melon yang dilakukan

oleh pedagang buah dilihat dari tiap pedagang untuk jumlah seluruh buah melon

yang dijual oleh pedagang. Persentase buah melon dengan tipe bagus merupakan

buah yang paling banyak dibeli oleh pedagang buah melon dipasar induk kramat

jati sebesar 54 persen, sedangkan buah melon yang paling sedikit dibeli oleh

pedagang buah dipasar induk kramat jati adalah melon dengan tipe jelek sebesar

18 persen. Persentase pembelian melon tipe sedang tertinggi sebesar 36 persen

dan terendah sebesar 21 persen dengan persentase pembelian buah melon sebesar

29 persen, sedangkan persentase pembelian melon tipe jelek tertinggi sebesar 29

persen dan terendah sebesar 10 persen dengan persentase pembelian buah melon

sebesar 18 persen.

Tabel 18. Persentase Pembelian Buah Melon oleh Pedagang Buah Melon di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Tipe Buah

Melon

Persentase Pembelian Buah Melon (%)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Tipe Bagus 39 63 54

2 Tipe Sedang 21 36 29

3 Tipe Jelek 10 29 18

Perbedaan dari ketiga tipe melon tersebut dilihat dari berat bobot dan

bentuk dinding buah melon. Perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Tipe bagus berat bobotnya kurang lebih sama dengan 2 Kg/Buah (≤ 2

Kg/Buah), serta disetiap dinding melon sudah terbentuk jaring-jaring yang

menyebar keseluruh dinding melon dan permukaan dinding terasa halus.

2. Tipe sedang berbobot kurang lebih sama dengan 1,5 Kg/Buah (≤ 1,5

Kg/Buah), serta jaring-jaring yang terbentuk pada dinding melon tidak

terbentuk semua dan permukaan dinding terasa agak kasar.

3. Tipe jelek berbobot lebih besar sama dengan 1 Kg/Buah (≥ 1 Kg/Buah),

dinding melonnya berperawakan jaring-jaringnya hanya sedikit yang terbentuk

hanya sedikit, dan permukaan dinding terasa kasar.

Jumlah pembelian buah melon dari pedagang pengumpul merupakan

banyaknya buah melon yang dibeli dari pedagang pengumpul untuk setiap tipe

Page 100: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

81

melon dihitung dalam Kg/Kios. Persentase pembelian buah melon terlihat bahwa

pada umumnya pedagang buah melon meyediakan buah melon paling banyak

adalah melon tipe bagus, berarti jumlah pembelian buah melon oleh pedagang

buah melon dipasar induk kramat jati didominasi oleh melon tipe bagus (Tabel

19).

Tabel 19. Jumlah Pembelian Buah Melon (Kg/Kios) Oleh Pedagang Buah Melon

di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Tipe Buah

Melon

Jumlah Pembelian Buah Melon (Kg/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Tipe Bagus 2.750 6.250 4.603

2 Tipe Sedang 1.667 3.333 2.429

3 Tipe Jelek 960 2.000 1.482

Berdasarkan (Tabel 19), pedagang melon pada umumnya membeli buah

melon ke pedagang pengumpul buah melon paling banyak adalah tipe bagus,

dimana jumlah pembelian melon tipe bagus rata-rata sebesar 4.603 Kg/Kios

dengan kisaran jumlah pembelian melon tipe bagus antara 2.250 Kg/Kios – 6.250

Kg/Kios. Pembelian buah melon terbanyak kedua yang dibeli pedagang buah

melon yaitu melon tipe sedang dengan jumlah pembelian melon tipe sedang rata-

rata sebesar 2.429 Kg/Kios dengan kisaran pembelian antara 1.667 Kg/Kios –

3.333 Kg/Kios, sedangkan sisanya yaitu melon dengan tipe jelek merupakan buah

urutan ketiga yang dibeli oleh pedagang buah melon dimana jumlah pembelian

melon tipe jelek rata-rata sebesar 1.482 Kg/Kios dengan kisaran pembelian antara

960 Kg/Kios – 2.000 Kg/Kios.

Harga beli untuk masing-masing tipe buah melon berbeda-beda, penetapan

tipe buah melon dilakukan oleh pemasok sedangkan penetapan harga beli

dilakukan melalui tawar menawar pedagang buah melon dipasar induk kramat jati

dengan pedagang pengumpul buah melon (jika mengalami kenaikan harga buah

melon). Perubahan yang terjadi terhadap harga beli buah melon dari pedagang

pengumpul secara langsung mempengaruhi harga jual buah melon oleh pedagang

buah melon dipasar induk kramat jati. Perubahan harga jual buah melon dipasar

induk kramat jati dapat terjadi dari aktivitas bongkar muat buang melon, jika

bongkar muat melon banyak dilakukan maka pedagang buah melon dipasar induk

kramat jati akan menjual buah melon dengan harga murah. Hal ini akan mendasari

Page 101: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

82

perubahan harga beli melon dari pedagang pengumpul oleh pedagang melon

dipasar induk kramat jati. Harga beli buah melon dari petani, harga jual buah

melon ke konsumen pedagang buah dipasar induk kramat jati serta marjin

penjualan buah melon untuk setiap pedagang berbeda-beda.

Berdasarkan (Tabel 22), harga beli rata-rata buah melon tipe bagus pada

umumnya sebesar Rp 2.930/Kg dengan kisaran harga pembelian antara Rp

2.800/Kg – Rp 3.000/Kg. Harga beli rata-rata buah melon tipe sedang sebesar Rp

1.430/Kg dengan kisaran harga pembelian antara Rp 1.200/Kg – Rp 1.500/Kg.

Harga beli rata-rata melon tipe jelek sebesar Rp 1.040/Kg dengan kisaran harga

pembelian antara Rp 1.000/Kg – Rp 1.100/Kg, sedangkan harga jual rata-rata

melon tipe bagus sebesar Rp 3.970/Kg dengan kisaran harga jual antara Rp

3.900/Kg – Rp 4.000/Kg. Harga jual rata-rata melon tipe sedang sebesar Rp

2.450/Kg dengan kisaran harga jual antara Rp 2.400/Kg – Rp 2.500/Kg. Harga

jual rata-rata melon tipe jelek sebesar Rp 1.970 dengan kisaran harga jual antara

Rp 1.900/Kg – Rp 2.000/Kg.

Tabel 20. Harga Jual (Rp/Kg) dan Harga Beli (Rp/Kg) serta Marjin Penjualan

(Rp/Kg) Pedagang Buah Melon di Pasar Induk Kramat Jati Data

Bulan Desember 2009

No Uraian Jumlah (Rp/Kg)

1 Harga Jual Buah Melon Terendah Tertinggi Rata-rata

► Tipe Bagus 3.900 4.000 3.970

► Tipe Sedang 2.400 2.500 2.450

► Tipe Jelek 1.900 2.000 2.000

2 Harga Beli Buah Melon

► Tipe Bagus 2.800 3.000 2.930

► Tipe Sedang 1.200 1.500 1.430

► Tipe Jelek 1.000 1.100 1.040

3 Margin Penjualan Melon

► Tipe Bagus 1.000 1.100 1.040

► Tipe Sedang 1.000 1.200 1.020

► Tipe Jelek 900 1.000 930

Berdasarkan (Tabel 20), pedagang buah melon membeli melon tipe bagus

dengan harga beli tertinggi sebesar Rp 3.000/Kg dan menjual dengan harga Rp

4.000 maka pedagang akan memperoleh marjin penjualan sebesar Rp 1.000/Kg,

jika pedagang menjual dengan harga terendah sebesar Rp 3.900/Kg maka

pedagang akan memperoleh marjin penjualan sebesar Rp 900/Kg untuk melon

Page 102: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

83

tipe bagus. Melon tipe sedang, jika pedagang membeli melon tipe sedang dengan

harga tertinggi sebesar Rp 1.500/Kg dan menjual dengan harga jual tertinggi

sebesar Rp 2.500/Kg maka pedagang akan memperoleh marjin penjualan sebesar

Rp 1.000/Kg, jika pedagang menjualnya dengan harga jual terendah sebesar Rp

2.400/Kg maka pedagang memperoleh marjin penjualan sebesar Rp 900/Kg,

sedangkan melon dengan tipe jelek apabila pedagang membeli dengan harga Rp

1.000/Kg dan menjual dengan harga tertinggi sebesar Rp 2.000/Kg maka

pedagang akan memperoleh margin penjualan sebesar Rp 1.000/Kg, jika

pedagang menjual dengan harga terendah sebesar Rp 1.900/Kg maka pedagang

akan memperoleh marjin penjualan sebesar Rp 900/Kg.

Buah yang dikirim oleh pedagang pengumpul buah melon apabila

prosesnya lancar maka buah melon yang dikirim akan sampai dipasar induk

kramat jati sesuai dengan jadwal yang disepakati antara pedagang pengumpul

buah melon dengan pedagang buah melon dipasar induk kramat jati. Kiriman

buah yang telah sampai dipasar induk kramat jati tidak langusng dibongkar tapi

menunggu antrian bongkar. Pembongkaran buah melon dipasar induk kramat jati

seperti halnya dengan buah-buahan yang lain dilakukan oleh kuli khusus yang

telah disediakan oleh pengelola pasar. Pembongkaran buah dapat dilakukan

dengan segera oleh pedagang buah melon dipasar induk kramat jati tanpa perlu

mengantri dengan menggunakan kuli lepas. Penggunaan kuli lepas pada saat

pembongkaran buah bukan merupakan tanggung jawab pengelola pasar jika

terjadi kehilangan buah pada saat pembongkaran sedang berlangsung.

Upah bongkar buah melon disesuaikan dengan ukuran kendaraan angkutan

buah yang digunakan pada waktu pengiriman buah melon ke pasar induk kramat

jati. Upah bongkar untuk angkutan buah jenis truck fuso sebesar Rp 75.000/Unit,

untuk angkutan buah jenis truck super 190 PS sebesar Rp 150.000/Unit, dan untuk

angkutan buah jenis kontainer sebesar Rp 200.000/Unit. Upah bongkar untuk

setiap pedagang buah melon dipasar induk kramat jati berbeda-beda (Tabel 21).

Berdasarkan (Tabel 21), jumlah upah bongkar muat komoditi untuk buah

melon rata-rata sebesar Rp 216.417/Kios dengan kisaran jumlah upah bongkar

buah antara Rp 175.000/Kios – Rp 291.667/Kios. Besar kecilnya jumlah upah

bongkar muat pedagang buah melon dipengaruhi oleh banyaknya angkutan buah

Page 103: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

84

yang digunakan untuk melakukan pengiriman buah ke pasar induk kramat jati,

selain itu banyaknya buah yang dibeli oleh pedagang buah melon dipasar induk

kramat jati mempengaruhi besar kecilnya jumlah upah bongkar muat komoditi

buah melon.

Tabel 21. Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Melon (Rp/Kios) di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Upah Bongkar Muat (Rp/Kios)

1 Terendah 175.000

2 Tertinggi 291.667

3 Rata-rata 216.417

Besar kecilnya volume pembelian dan penjualan buah melon oleh

pedagang buah melon dipasar induk kramat jati selain ketersediaan buah

dipedangan pengumpul buah melon, juga dipengaruhi oleh faktor ketersediaan

modal oleh pedagang buah melon dipasar induk kramat jati. Modal pembelian

buah melon untuk tiap-tiap tipe buah melon berbeda-beda antara pedagang buah

melon dipasar induk kramat jati (Tabel 22).

Tabel 22. Modal Pembelian Buah Melon (Rp/Kios) Oleh Pedagang Buah Melon

di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Tipe Buah

Melon

Modal Pembelian Buah Melon(Rp/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Tipe Bagus 8.250.000 18.000.000 13.451.800

2 Tipe Sedang 2.500.000 4.666.667 3.452.167

3 Tipe Jelek 1.056.000 2.200.000 1.537.933

Berdasarkan (Tabel 22), jumlah modal pembelian buah melon oleh

pedagang buah melon dipasar induk kramat jati untuk melon tipe bagus rata-rata

sebesar Rp 13.451.800/Kios dengan kisaran modal pembelian buah melon tipe

bagus antara Rp 8.250.000/Kios – Rp 18.000.000/Kios. Modal pembelian buah

melon tipe sedang rata-rata sebesar Rp 3.452.167/Kios dengan kisaran jumlah

modal pembelian buah melon tipe sedang antara Rp 2.500.000/Kios – Rp

4.666.667/Kios. Modal pembelian melon tipe jelek rata-rata sebesar Rp

1.537.933/Kios dengan kisaran modal pembelian buah melon tipe jelek antara Rp

1.056.000/Kios – Rp 2.200.000/Kios.

Pembongkaran buah melon yang dikirim oleh pedagang pengumpul,

apabila telah selesai dan telah berada di kios pedagang buah melon maka juru

Page 104: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

85

kirim akan menyerahkan kertas rincian biaya dan keterangan pengiriman ke

pedagang buah melon dipasar induk kramat jati. Isi nota biasanya jumlah total

buah yang dikirim, tipe buah melon, biaya masuk pasar induk kramat jati, dan

harga seluruh buah yang harus dilunasi oleh pedagang buah melon. Sistem

pembayaran yang dilakukan oleh pedagang buah melon dipasar induk kramat jati

umumnya dengan cara menyerahkan uang depan sebagai tanda jadi dan sisanya

melalui transfer bank setelah semua buah telah berada di kios pedagang buah

melon.

6.2.4 Pedagang Buah Pisang

Responden pedagang buah pisang memperoleh buah pisang melalui

pedagang pengumpul buah pisang di wilayah Lampung. Pedagang buah pisang

selain memasok buah pisang dari pedagang pengumpul, juga ada yang

bekerjasama dengan petani dalam memasok buah pisang di pasar induk kramat

jati, selain itu ada juga pedagang buah pisang yang memasok buah pisang dari

pedagang bandar yang berada di lokasi pasar induk kramat jati. Responden

pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati yang diambil sebagai responden

adalah pedagang buah pisang yang mengambil buah pisang di pedagang

pengumpul serta pedagang buah pisang yang mengambil buah pisang di pedagang

bandar.

Pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati umumnya sudah

mengenal karakteristik serta kualitas buah pisang dari setiap pedagang pengumpul

maupun dari petani yang menjadi pemasok buah dan hal ini dapat dijadikan dasar

penentuan harga oleh pedagang buah pisang dipasar induk kramat jati. Pemesanan

buah pisang ke pedagang pengumpul atau petani oleh pedagang buah pisang

dipasar induk kramat jati melalui telpon. Daerah pasokan buah pisang selain di

Lampung, pedagang buah pisang juga memasok dari daerah Sukabumi dan

Serang. Pedagang buah pisang yang mengambil buah pisang dari pedagang

bandar yang berlokasi di pasar induk kramat jati merupakan pedagang buah

pisang yang menempati kios milik pedagang bandar. Pedagang bandar telah

membeli beberapa unit tempat usaha dan menjadi hak milik pedagang bandar,

tempat usaha tersebut lalu disewakan ke pedagang buah lainnya.

Page 105: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

86

Pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati dalam memasok buah

pisang dari pedagang pengumpul pisang yang berada di Lampung, setelah

disepakati mengenai harga maka pedagang pengumpul buah pisang yang berada

di Lampung akan memberitahukan jadwal pengiriman buah pisang ke pasar induk

kramat jati. Ongkos kirim biasanya ditanggung oleh pedagang pengumpul buah

pisang di Lampung. Pedagang pengumpul buah pisang yang berada di Lampung,

dalam memenuhi pesanan pedagang buah pisang dipasar induk kramat jati

umumnya dengan sistem tandan. Penjualan pisang oleh pedagang pengumpul

yang berada di Lampung menjual pisang ke pedagang pisang dipasar induk

kramat jati dalam satuan Rp/Tandan. Kesepakan mengenai harga dan sistem

pembelian, maka pedagang pengumpul di Lampung akan mengirim pesanan buah

pisang tersebut ke pedagang buah dipasar induk kramat jati.

Pedagang pengumpul buah pisang di Lampung dalam melakukan

pengiriman buah pisang, buah pisang tidak dikemas tapi hanya ditutupi dengan

terpal. Pedagang pisang di pasar induk kramat jati umumnya menjual pisang

ambon, pisang lampung dan pisang tanduk, selain ketiga jenis pisang tersebut

pedagang buah pisang menjual juga buah pisang raja, pisang uli, pisang barangan,

pisang kepok, pisang, nangka, pisang badak dan pisang masan. Jumlah persentase

pembelian buah pisang dari pedagang pengumpul dan dari pedagang bandar untuk

ketiga jenis pisang berbeda-beda untuk masing-masing pedagang buah pisang di

pasar induk kramat jati (Tabel 23).

Tabel 23. Persentase Pembelian Buah Pisang Ambon, Pisang Lampung dan

Pisang Tanduk di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Dember 2009

No Buah Pisang Persentase Pembelian Buah Pisang (%)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Pisang Ambon 10 40 27

2 Pisang Lampung 18 79 44

3 Pisang Tanduk 11 43 29

Berdasarkan (Tabel 23), persentase pembelian untuk masing-masing buah

pisang yaitu untuk pisang ambon persentase pembelian tertingginya sebesar 40

persen dan persentase terendahnya sebesar 10 persen dengan rata-rata pesentase

pembelian sebesar 27 persen. Untuk pisang rames atau lampung persentase

pembelian tertingginya sebesar 79 persen dan persentase pembeliannya terendah

Page 106: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

87

sebesar 18 persen dengan persentase rata-rata sebesar 44 persen. Sedangkan untuk

pisang tanduk persentase pembelian tertingginya sebesar 43 persen dan persentase

terendahnya sebesar 11 persen dengan persentase rata-rata sebesar 29 persen.

Jumlah pembelian buah pisang dari pedagang pengumpul maupun dari

pedagang bandar merupakan banyaknya buah pisang yang dibeli dari pemasok

buah (pedagang pengumpul/bandar) untuk setiap jenis pisang dihitung dengan

dalam Tandan/Kios. Persentase pembelian buah pisang oleh pedagang buah

pisang di pasar induk kramat jati terlihat bahwa pada umumnya pedagang buah

pisang membeli buah pisang jenis lampung (rames). Jumlah pembelian buah

pisang oleh pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati dari pedagang

pengumpul dan dari pedagang bandar yang berada di Lampung didominasi oleh

buah pisang jenis pisang lampung (rames). Pembelian buah pisang dari pedagang

pengumpul dan dari pedagang bandar untuk ketiga jenis pisang masing-masing

pedagang berbeda-beda (Tabel 24).

Tabel 24. Jumlah Pembelian Buah (Tandan/Kios) dari Pedagang Pengumpul Oleh

Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Dember 2009

No Buah Pisang Pembelian Buah Pisang (Tandan/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Pisang Ambon 104 278 193

2 Pisang Lampung 125 827 350

3 Pisang Tanduk 115 343 214

Berdasarkan (Tabel 24), pembelian pisang dari pedagang pengumpul oleh

pedagang buah pisang dipasar induk kramat jati dalam satu minggu untuk pisang

ambon berkisar antara 104 Tanda/Kios – 278 Tandan/Kios dengan rata-rata

pembelian sebesar 193 Tandan/Kios. Sedangkan pembelian pisang dalam satu

minggu untuk pisang lampung berkisar antara 125 Tanda/Kios – 827 Tandan/Kios

dan rata-rata pembelian sebesar 350 Tanda/Kios. Pembelian pisang dalam satu

minggu untuk pisang tanduk berkisar antara 115 Tanda/Kios – 343 Tanda/Kios

dengan rata-rata pembelian pisang sebesar 214 Tandan/Kios.

Harga beli untuk masing-masing buah pisang untuk setiap pedagang

berbeda-beda, penetapan harga beli dilakukan melalui tawar menawar pedagang

buah pisang dipasar induk kramat jati dengan pemasok buah pisang (jika

mengalami kenaikan harga buah pisang). Kondisi tawar-menawar antara pedagang

Page 107: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

88

pengumpul yang berlokasi di Lampung dengan pedagang buah pisang di pasar

induk kramat jati, posisi tawar pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati

yang lebih dominan dibandingkan dengan posisi tawar pedagang pengumpul.

Perubahan yang terjadi pada harga jual pedagang pengumpul kepada pedagang

buah pisang di pasar induk kramat jati, secara langsung akan mempengaruhi harga

beli pedagang pengumpul buah pisang kepada petani. Umumnya pedagang pisang

di pasar induk kramat jati memperoleh informasi perubahan harga yang terjadi

melalui aktivitas penjualan buah pisang di pasar induk kramat jati, jika bongkaran

kendaraan yang mengangkut buah pisang banyak dibongkar maka penawaran

harga beli untuk buah pisang akan turun. Harga beli buah pisang, harga jual buah

pisang serta marjin penjualan buah pisang untuk setaip pedagang berbeda-beda

(Tabel 25).

Tabel 25. Harga Beli dan Harga Jual serta Marjin Penjual Buah Pisang di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Jumlah (Rp/Tandan)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Harga Beli Buah Pisang

▶Ambon 12.000 18.000 15.400

▶Rames/Lampung 9.000 12.000 9.900

▶Tanduk 2.000 6.000 4.200

2 Harga Jual Buah Pisang

▶Ambon 18.000 27.000 23.100

▶Rames/Lampung 18.000 24.000 19.800

▶Tanduk 3.000 9.000 6.300

3 Marjin Penjualan

▶Ambon 6.000 9.000 7.700

▶Rames/Lampung 12.000 24.000 18.600

▶Tanduk 2.000 9.000 5.900

Berdasarkan (Tabel 25), rata-rata harga beli pisang tertinggi adalah pisang

ambon sebesar Rp 15.400/Tandan dengan kisaran harga beli antara Rp

12.000/Tandan – Rp 18.000/Tandan. Rata-rata harga beli pisang terendah adalah

pisang tanduk sebesar Rp 4.200/Tandan dengan kisaran harga beli antara Rp

2.000/Tandan – Rp 6.000/Tandan. Rata-rata harga jual pisang tertinggi adalah

pisang ambon sebesar Rp 23.100/Tandan dengan kisaran harga jual antara Rp

18.000/Tandan – Rp 27.000/Tandan. Rata-rata harga jual terendah adalah pisang

Page 108: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

89

tanduk sebesar Rp 6.300/Tandan dengan kisaran harga jual antara Rp

3.000/Tandan – Rp 9.000/Tandan.

Berdasarkan (Tabel 25), jika pedagang pisang membeli pisang ambon

dengan harga Rp 12.000/Tanda dan menjual dengan harga Rp 18.000/Tandan

maka marjin penjualan yang diperoleh pedagang sebesar Rp 6.000/Tandan, jika

pedagang membeli dengan harga Rp 18.000/Tandan dan menjual dengan harga

Rp 27.000/Tandan maka pedagang akan mendapatkan marjin penjualan sebesar

Rp 9.000/Tandan, jika pedagang membeli pisang ambon dengan harga rata-rata

sebesar Rp 15.400/Tandan dan menjual pisang ambon dengan harga rata-rata pula

sebesar Rp 23.100/Tandan maka pedagang tetap akan mendapatkan marjin

penjualan yaitu marjin penjualan rata-rata sebesar Rp 7.700/Tandan.

Buah yang dikirim dari pedagang pengumpul buah pisang di Lampung

apabila proses pengirimannya berjalan lancar maka buah pisang akan sampai

dipasar induk kramat jati sesuai dengan jadwal yang disepakati antara pedagang

pengumpul buah pisang di Lampung dengan pedagang buah pisang di pasar induk

kramat jati. Pesanan buah pisang dari pedagang pengumpul di Lampung setelah

sampai di pasar induk kramat jati tidak langsung dibongkar tapi mengantri untuk

dibongkar. Nomor antrian bongkar komoditi ke kios pedagang buah diperoleh dari

pintu masuk pasar induk kramat jati. Pembongkaran buah dilakukan oleh kuli

khsusu yang telah disediakan oleh pengelola pasar. Kuli khusus ini dikelola oleh

Badan Pekerja Bongkar (BAPENGKAR), jika pedagang buah pisang dipasar

induk kramat jati menginginkan agar buah cepat dibongkar maka dapat

menggunakan kuli lepas tapi segala resiko menjadi tanggung jawab pedagang

buah pisang.

Upah bongkar oleh BAPENGKAR, disesuaikan dengan ukuran truck

angkutan buah yang digunakan untuk mengirim buah pisang. Upah bongkar untuk

angkutan buah jenis truck fuso sebesar Rp 75.000/Unit, untuk angkutan buah jenis

truck super 190 PS upah bongkarnya sebesar Rp 150.000/Unit, dan upah bongkar

untuk kendaraan angkutan jenis kontainer sebesar Rp 250.000/Unit. Upah

bongkar untuk setiap pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati berbeda-

beda untuk pedagang yang mengambil pasokan buah pisang dari pedagang

Page 109: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

90

pengumpul, sedangkan pedagang buah yang mengambil dari pedagang bandar

maka upah bongkar muatnya telah ditanggung oleh pedagang bandar (Tabel 26).

Tabel 26. Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Pisang (Rp/Kios) di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Upah Bongkar Muat (Rp/Kios)

1 Terendah 215.385

2 Tertinggi 314.103

3 Rata-rata 245.299

Berdasarkan (Tabel 26), upah bongkar muat komoditi untuk buah pisang

rata-rata sebesar Rp 245.299/Kios dengan kisaran upah bongkar muat komoditi

antara Rp 215.385/Kios – Rp 314.103/Kios. Besar kecilnya upah bongkar

komdoti buah pisang yang dibebankan ke pedagang buah pisang dipasar induk

kramat jati salah satu faktornya yaitu banyaknya komoditi buah pisang yang dibeli

oleh pedagang di pasar induk kramat jati serta banyaknya kendaraan angkutan

buah yang digunakan untuk setiap orang pedagang buah pisang dipasar induk

kramat jati.

Buah yang telah dibongkar dan berada di kios pedagang buah maka juru

kirim akan menyerahkan kertas rincian biaya dan keterangan pengiriman ke

pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati. Isi nota biasanya jumlah total

buah yang dikirim, jenis buah pisang, biaya masuk pasar induk kramat jati, dan

harga seluruh buah yang harus segera dilunasi oleh pedagang buah pisang di pasar

induk kramat jati. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang buah pisang

di pasar induk kramat jati biasanya dengan cara pembayaran akhir, karena

pedagang pengumpul di Lampung dan pedagang buah pisang dipasar induk

kramat jati sudah saling percaya. Pembayaran pembelian buah akan dilunasi

semuanya setelah semua pesanan buah telah sampai dikios pedagang buah pisang,

pembayaran dilakukan lewat transfer Bank.

Sortir dan grading terhadap buah pisang yang telah berada di kios

pedagang tidak dilakukan oleh pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati.

Pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati hanya menimbang buah pisang

dalam satu tandan, setelah ditimbang lalu untuk pisang ambon diletakkan

bertumpuk dengan pisang ambon. Pisang rames di ikat lalu digantung sisanya di

tumpuk dengan pisang rames lainnya. Pisang tanduk di bersihkan lalu di letakkan

Page 110: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

91

bertumpuk dengan pisang tanduk lainnya. Pesanan pelanggan buah pisang akan

disiapkan setelah pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati menelpon

pelanggan untuk mengambil pesanan buah pisang yang telah dipesannya.

Pedagang buah pisang yang mengambil pasokan pisang dari pedagang

bandar yang berada di pasar induk kramat jati, pedagang buah pisang tersebut

merupakan penyewa dari tempat usaha yang hak pemakaiannya telah sepenuhnya

milik pedagang bandar di pasar induk kramat jati. Pedagang bandar tersebut telah

membeli tempat usaha tersebut dan pemakaian tempat tersebut masih tetap

memakai peraturan pengurus pasar dan izin pemakaian tempat merupakan hak

dari pedagang bandar sebagai pemilik tempat usaha tersebut.

Volume pembelian dan penjualan buah pisang oleh pedagang buah pisang

di pasar induk kramat jati, dimana besar kecilnya volume pembelian dan

penjualan buah pisang tergantung pada ketersediaan modal yang dimilii oleh

pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati. Modal pembelian buah pisang

untuk setiap pedagang berbeda-beda, baik pedagang buah pisang yang mengambil

pasokan dari pedagang pengumpul maupun pedagang buah pisang yang

mengambil pasokan pisang dari pedagang bandar (Tabel 27).

Tabel 27. Modal Pembelian Buah Pisang (Rp/Kios) Oleh Pedagang Buah Pisang

di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Jenis Pisang Modal Pembelian Buah Pisang (Rp/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Pisang Ambon 1.451.333 4.953.000 3.028.853

2 Pisang Rames 1.500.000 7.440.000 3.320.913

3 Pisang Tanduk 254.500 2.060.000 906.583

Berdasarkan (Tabel 27), modal pembelian buah pisang oleh pedagang

buah pisang di pasar induk kramat jati untuk pisang ambon rata-rata sebesar Rp

3.028.853/Kios dengan kisaran modal pembelian buah pisang antara Rp

1.451.333/Kios – Rp 4.953.000/Kios. Modal pembelian buah pisang rames rata-

rata sebesar Rp 3.320.913/Kios dengan kisaran modal pembelian buah pisang

rames antara Rp 1.500.000/Kios – Rp 7.440.000/Kios. Modal pembelian buah

pisang tanduk rata-rata sebesar Rp 906.583/Kios dengan kisaran pembelian buah

pisang tanduk antara Rp 254.500/Kios – Rp 2.060.000/Kios.

Page 111: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

92

Pedagang buah pisang yang memasok buah pisang dengan melakukan

kerjasama dengan petani pisang. Pedagang buah nasional untuk buah pisang ada

yang memang dari awal mengambil tidak melalui pedagang pengumpul tapi

mengambil pasokan buahnya langsung dari petani dengan melakukan kerjasama

dengan petani buah. Pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati yang

melakukan kerjasama dengan petani pisang masih terikat hubungan keluarga atau

kerabat dari petani buah pisang. Biaya operasional pengiriman diurus oleh petani

pisang dan upah bongkar dan biaya parkir menjadi tanggungan pedagang buah

pisang di pasar induk kramat jati. Buah pisang yang diinginkan sebelumnya

dipesan dulu oleh pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati, lalu petani

pisang akan melakukan pengiriman buah pisang berdasarkan pesanan pedagang

buah pisang di pasar induk kramat jati. Buah pisang yang tidak diambil oleh

pelanggan pedagang buah pisang di pasar induk kramat jati maka akan dijual ke

pelanggan lain atau dikembalikan lagi ke petani pisang. Pengembalian buah

pisang ke petani sangat dihindari oleh pedagang buah pisang di pasar induk

kramat jati, karena dapat merusak hubungan kerjasama dengan petani pisang.

Selisih harga dari petani dan harga jual dari pedagang pisang di pasar

induk kramat jati merupakan keuntungan pedagang pisang. Hasil dari penjualan

pisang setiap minggunya akan ditransfer oleh pedagang buah pisang di pasar

induk kramat jati melalui Bank. Resiko kerusakan fisik setelah buah telah sampai

di pasar induk kramat jati serta resiko perubahan harga jual buah pisang di pasar

induk kramat jati merupakan tanggungan sepenuhnya oleh pedagang buah pisang

di pasar induk kramat jati.

6.2.5 Pedagang Buah Mangga

Responden pedagang buah mangga yang diteliti umumnya mengambil

pasokan buahnya dari pedagang pengumpul buah mangga. Pedagang buah

mangga pada umumnya memasok buah mangga dari pedagang pengumpul buah

mangga yang terdapat di wilayah Probolinggo dan Banyuwangi, selain di dua

tempat tesebut pedagang juga mengambil memasok buah dari wilayah Indramayu,

Bali, NTB, Kediri, dan Jepara. Umumnya pedagang buah mangga di psar induk

kramat jati sudah mengenal karaktersitik serta kualitas buah mangga dari setiap

Page 112: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

93

pedagang pengumpul buah mangga yang menjadi langgannya dan hal ini dapat

dijakan dasar oleh pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati dalam

menentukan harga beli buah mangga.

Pemesan buah mangga oleh pedagang buah mangga di pasar induk krama

jtai melalui telpon lalu pedagang pengumpul menyiapakan pesanan pedagang

buah mangga di pasar induk kramat jati, sebelum buah dikirim ke pasar induk

kramat jati, pedagang pengumpul akan memberitahukan hari pengiriman buah

mangga tersebut. Pedagang pengumpul akan memberithukan jika pesanan

pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati yang diinginkan tidak tersedia,

maka pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati akan melakukan

pembelian langsung dengan cara mendatangi langsung petani.

Pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati dalam memasok buah

mangga dari pedagang pengumpul setelah disepakati mengenai harga maka

pedagang pengumpul buah mangga melakukan pengiriman buah mangga. Buah

mangga yang akan dikirim oleh pedagang pengumpul setelah sebelumnya

menghubungi pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati untuk

membertiahukan jumlah dan mutuh buah yang akan dikirim. Ongkos kirim

biasanya ditanggung oleh pedagang pengumpul buah mangga. Pedagang dalam

melakukan pembelian buah umumnya dalam ukuran berat yang sebelumnya

ditimbang, pedagang buah mangga memesan buah dari pedagang pengumpul buah

yang berada diwilayah pasokan buah mangga.

Pembelian buah mangga dari pedagang pengumpul, biasanya pedagang

pengumpul telah mengklasifikasikan buah berdasarkan mutu dan grade buah telah

tersedia dan memberitahukan ke pedagang buah mangga dipasar induk kramat jati

mengenai mutu dan grade. Pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati

sebagai pembeli buah apabila menyepakati mutu dan grade, lalu pedagang buah

mangga dan pedagang pengumpul melakukan kesepakatan harga untuk setiap

mutu atau grade. Kesepakatan harga mengenai mutu dan grade, apabila telah

disepakati maka pedagang pengumpul buah mangga melakukan pengiriman buah

mangga. Ongkos angkutan pengiriman buah mangga ditanggung oleh pedagang

pengumpul.

Page 113: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

94

Pengemasan buah mangga yang dilakukan oleh pedagang pengumpul

untuk memudahkan penimbangan dan pengangkutan saat pengiriman buah

mangga serta memudahkan boangkar muat komoditi pada saat di pasar induk

kramat jati. Pengemasan juga bertujuan untuk memisahkan buah mangga

berdasarkan mutu dan grade buah mangga yang telah ditentukan sebelumnya oleh

pedagang pengumpul, selain itu membantu dalam perlindungan fisik khususnya

pada saat buah mangga dalam proses perjalanan saat dikirim. Jenis kemasan buah

mangga yang digunakan oleh pedagang pengumpul berupa peti kayu berongga

berkapasitas 50 Kg/Peti. Pedagang pengumpul buah mangga dalam melakukan

pengiriman buah mangga memberlakukan sistem grade buah mangga, yaitu buah

mangga mana lagi nomor 1, mana lagi nomor 2, harum manis nomor 1, dan harum

manis nomor 2.

Pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati memesan buah mangga

dengan jenis buah mangga yang telah ditentukan oleh pedagang pengumpul.

Jumlah persentase pemesan buah mangga untuk keempat grade buah mangga

tersebut untuk setiap pedagang berbeda-beda (Tabel 28).

Tabel 28. Persentase Pembelian Buah Mangga untuk Setiap Grade Oleh

Pedagang Buah Mangga di Pasar Induk Kramat Jati Bulan

Desember Tahun 2009

No Uraian Persentase Pembelian Buah Mangga (%)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Mana Lagi No.1 17 42 30

2 Mana Lagi No.2 13 28 18

3 Harum Manis No.1 21 43 35

4 Harum Manis No.2 9 27 17

Berdasarkan (Tabel 28), rata-rata persentase pembelian buah mangga

terbanyak yaitu buah mangga jenis harum manis nomor satu sebesar 35 persen

dengan kisaran persentase antara 21 persen – 43 persen. Persentase rata-rata

pembelian buah mangga mana lagi nomor satu merupakan pembelian buah

terbanyak ke dua oleh pedagang sebesar 30 persen dengan kisaran persentase

antara 17 persen – 42 persen. Persentase rata-rata pembelian mangga terbanyak

ketiga adalah harum manis nomor dua sebesar 18 persen dengan kisaran antara 9

persen – 27 persen dan persentase rata-rata pembelian mangga ke empat adalah

mangga mana lagi nomor dua sebesar 17 persen dengan kisaran persentase 28

Page 114: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

95

persen, hal ini menandakan bahwa pembelian buah mangga harum manis nomor

satu paling banyak dibeli oleh pedagang buah dipasar induk kramat jati setelah

harum manis nomor satu, mangga mana lagi nomor satu merupakan terbanyak

kedua yang dibeli oleh pedagang, dan yang ketiga dan keempat berturut-turut

adalah mangga harum manis nomor dua dan mana lagi nomor dua.

Perbedaan dari keempat jenis grade mangga tersebut dilihat dari berat

bobot buahnya antara lain :

1. Nomor satu biasanya bobot per buahnya lebih besar sama dengan 320 gram (≥

320 gr).

2. Bobot buahnya untuk nomor dua lebih besar sama dengan 200 gram (≥ 200

gr).

Jumlah pembelian buah mangga dari pedagang pengumpul merupakan

banyaknya buah mangga yang dibeli dari pedagang pengumpul untuk setiap mutu

buah mangga dihitung dalam Kg/Minggu. Persentase pembelian buah mangga

terlihat bahawa pada umumnya pedagang buah mangga menyediakan buah

mangga paling banyak adalah mangga harum manis nomor 1 dan mana lagi

nomor 1. Jumlah pembelian buah mangga oleh pedagang buah mangga dipasar

induk kramat jati didominasi oleh buah mangga dengan mutu nomor satu. Jumlah

pembelian buah mangga untuk setiap mutu berbeda-beda untuk setiap pedagang

buah mangga di pasar induk kramat jati (Tabel 29).

Tabel 29. Jumlah Pembelian Buah Mangga (Kg/Kios) Oleh Pedagang Buah

Mangga di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Dember 2009

No Mutu Buah

Mangga

Jumlah Pembelian Buah Mangga (Kg/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Mana Lagi No.1 463 1.750 979

2 Mana Lagi No.2 375 1.167 538

3 Harum Manis No.1 625 1.600 1.085

4 Harum Manis No.2 375 750 551

Berdasarkan (Tabel 29), rata-rata jumlah pembelian mangga harum manis

nomor satu yang paling banyak dibeli oleh pedagang dimana jumlah rata-rata

pembeliannya sebesar 1.085 Kg/Kios dengan kisaran pembelian buah mangga

harum manis nomor satu antara 625 Kg/Kios – 1.600 Kg/Kios. Mangga mana lagi

nomor satu merupakan mangga kedua yang paling banyak di beli oleh pedagang

Page 115: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

96

buah mangga di pasar induk kramat jati, dimana jumlah rata-rata pembeliannya

sebesar 979 Kg/Kios dengan jumlah kisaran pembelian antara 463 Kg/Kios –

1.750 Kg/Kios. Mangga mana lagi nomor dua merupakan buah ketiga yang paling

banyak dibeli oleh pedagang dengan jumlah rata-rata pembelian sebesar 538

Kg/Kios dengan pembelian berkisar antara 375 Kg/Kios – 1.167 Kg/Kios.

Mangga harum manis nomor dua merupakan buah yang paling banyak keempat

yang dibeli oleh pedagang buah, dimana jumlah rata-rata pembeliannya sebesar

551 Kg/Kios dengan jumlah pembelian berkisar antara 375 Kg/Kios – 750

Kg/Kios.

Harga beli untuk masing-masing nomor buah mangga berbeda-beda,

penetapan nomor buah mangga dilakukan oleh pemasok sedangkan penetapan

harga beli dilakukan melalui tawar menawar pedagang buah mangga dipasar

induk kramat jati dengan pemasok (jika mengalami kenaikan harga buah

mangga). Harga beli buah dari pemasok menentukan besarnya harga jual buah ke

pelanggan (Tabel 30).

Tabel 30. Harga Beli (Rp/Kg) dan Harga Jual (Rp/Kg) Serta Margin Penjualan

(Rp/Kg) Buah Mangga di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009

No Uraian Jumlah (Rp/Kg)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Harga Beli Buah Mangga

▶Mana Lagi No.1 3.500 3.500 3.500

▶Mana Lagi No.2 2.000 2.500 1.850

▶Harum Manis No.1 4.500 4.800 4.560

▶Harum Manis No.2 2.300 3.000 2.930

2 Harga Jual Buah Mangga

▶Mana Lagi No.1 4.300 5.500 4.780

▶Mana Lagi No.2 3.000 3.500 2.920

▶Harum Manis No.1 5.200 6.500 5.900

▶Harum Manis No.2 3.300 4.500 3.990

3 Marjin Penjualan Mangga

▶Mana Lagi No.1 800 2.000 1.280

▶Mana Lagi No.2 500 1.500 1.070

▶Harum Manis No.1 700 2.000 1.340

▶Harum Manis No.2 300 2.200 1.060

Page 116: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

97

Berdasarkan (Tabel 30), rata-rata harga jual untuk mangga mana lagi

nomor satu sebesar Rp 4.780/Kg dengan harga tertinggi sebesar Rp 5.500/Kg dan

harga terendah sebesar Rp 4.300/Kg. Rata-rata harga jual untuk mangga mana lagi

nomor dua sebesar Rp 2.920/Kg dengan harga tertinggi sebesar Rp 3.500/Kg dan

harga terendah sebesar Rp 3.000/Kg. Rata-rata harga jual untuk harum manis

nomor satu sebesar Rp 5.900/Kg dengan harga jual tertinggi sebesar Rp 6.500/Kg

dan terendah sebesar Rp 5.200/Kg. Rata-rata harga jual untuk harum manis nomor

dua sebesar Rp 3.990/Kg dengan harga jual tertinggi sebesar Rp 4.500/Kg dan

terendah sebesar Rp 3.500/Kg. Rata-rata harga beli mangga mana lagi nomor satu

sebesar Rp 3.500/Kg dengan harga beli sebesar Rp 3.500/Kg. Rata-rata harga beli

mangga mana lagi nomor dua sebesar Rp 1.850/Kg dengan harga beli terendah

sebesar Rp 2.000/Kg dan harga beli tertinggi sebesar Rp 2.500/Kg. Rata-rata

harga beli harum manis nomor satu sebesar Rp 4.560/Kg dengan harga beli

tertinggi sebesar Rp 4.800/Kg dan harga beli terendah sebesar Rp 4.500/Kg. Rata-

rata harga beli mangga harum manis nomor dua sebesar Rp 2.930 dengan harga

beli tertinggi sebesar Rp 3.000/Kg dan harga beli terendah sebesar Rp 2.300/Kg.

Berdasarkan (Tabel 30), harga jual dan harga beli mangga maka rata-rata

margin penjualan terbesar yaitu mangga harum manis nomor satu sebesar Rp

1.340/Kg dengan margin penjualan tertinggi sebesar Rp 2.000/Kg dan margin

penjualan terendah sebesar Rp 700/Kg. Rata-rata margin penjualan terbesar kedua

yaitu mangga mana lagi nomor satu sebesar Rp 1.280/Kg dengan margin

penjualan tertinggi sebesar Rp 2.000/Kg dan terendah sebesar Rp 800/Kg. Rata-

rata margin penjualan terbesar ketiga yaitu mangga mana lagi nomor 2 sebesar Rp

1.070/Kg dengan margin penjualan tertinggi sebesar Rp 1.500/Kg dan terendah

sebesar Rp 500/Kg. Rata-rata margin penjualan keempat yaitu mangga harum

manis nomor 2 sebesar Rp 1.060/Kg dengan margin penjualan tertinggi sebesar

Rp 2.200/Kg dan terendah Rp 300/Kg. Berdasarkan margin penjualan tertinggi

bahwa mangga harum manis nomor dua yang merupakan margin tertinggi untuk

semua mangga, hal ini menandakan bahwa ada kecenderungan walaupun bukan

rata-rata tapi ada bebeapa pedagang yang mengambil margin penjualan lebih

tinggi pada mangga mutu nomor dua. Mungkin dikarenakan harga beli untu mutu

nomor dua yang diperoleh pedagang jauh lebih rendah dari nomor satu.

Page 117: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

98

Berdasarkan (Tabel 30), apabila pedagang menjual mangga untuk setiap

tipe mangga dengan harga rata-ratanya maka akan memperoleh margin penjualan

sebesar margin penjualan rata-ratanya, dan jika pedagang menjual dengan harga

tertinggi untuk setiap mangga maka akan memperoleh margin penjualan tertinggi

untuk setiap mangga, dan begitu pun sebalik jika pedagang menjual dengan harga

terendah maka akan memperoleh margin penjualan terendah. Pedagang tetap

mendapatkan margin penjualan walaupun menjual dengan harga jual rata-rata

asalkan membeli buah dengan harga beli rata-rata.

Upah bongkar muat komoditi dipasar induk kramat jati disesuaikan

dengan ukuran kendaraan angkutan buah yang digunakan dalam pengangkutan

dari pedagang pengumpul. Upah bongkar untuk angkutan buah mangga jenis

truck fuso sebesar Rp 75.000/Unit, untuk angkutan buah mangga jenis truck super

190 PS sebesar Rp 150.000/Unit, dan untuk angkutan buah mangga jenis

kontainer sebesar Rp 200.000/Unit. Upah bongkar untuk setiap pedagang buah

mangga di pasar induk kramat jati berbeda-beda (Tabel 31).

Tabel 31. Upah Bongkar Muat Komoditi (Rp/Kios) Buah Mangga di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Upah Bongkar Muat (Rp/Kios)

1 Terendah 84.853

2 Tertinggi 112.179

3 Rata-rata 67.308

Berdasarkan (Tabel 31), jumlah upah bongkar muat komoditi buah

mangga rata-rata sebesar Rp 67.308/Kios dengan kisaran upah bongkar muat buah

mangga antara Rp 84.853/Kios – Rp 112.179/Kios. Besar kecilnya upah bongkar

muat komoditi buah mangga dipengaruhi oleh banyaknya angkutan armada yang

digunakan dalam proses pengiriman buah oleh pedagang pengumpul buah

mangga, selain itu banyaknya buah yang dibeli oleh pedagang menjadi salah satu

faktor besar kecilnya upah angkutan komoditi buah mangga.

Besar kecilnya volume pembelian dan penjualan buah mangga oleh

pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati, selain dipengaruhi oleh

ketersediaan buah mangga di pedagang pengumpul, modal pedagang buah

mangga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume pembelian buah

mangga dari pedagang pengumpul. Modal pembelian buah mangga untuk setiap

Page 118: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

99

pedagang berbeda-beda untuk setiap mutu buah mangga yang dibeli dari

pedagang pengumpul (Tabel 32).

Tabel 32. Modal Pembelian Buah Mangga (Rp/Kios) Oleh Pedagang Buah

Mangga di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Mutu Buah

Mangga

Modal Pembelian Buah Mangga (Rp/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Mana Lagi No.1 2.312.500 7.875.000 4.583.750

2 Mana Lagi No.2 1.312.500 3.733.333 1.735.833

3 Harum Manis No.1 3.750.000 9.600.000 6.397.500

4 Harum Manis No.2 1.237.500 2.812.500 2.192.083

Berdasarkan (Tabel 32), modal pembelian buah mangga untuk Harum

Manis No.1 merupakan buah mangga yang paling tinggi modal pembeliannya

rata-rata sebesar Rp 6.397.500/Kios dengan kisaran modal pembelian buah antara

Rp 3.750.000/Kios – Rp 9.600.000/Kios. Modal pembelian mangga untuk Mana

Lagi No.2 merupakan buah mangga yang modal pembeliannya paling kecil, yaitu

sebesar Rp 1.735.750/Kios dengan kisaran modal pembelian antara

1.312.500/Kios – Rp 3.733.333/Kios.

Bongkar muat komoditi buah mangga yang dikirim oleh pedagang

pengumpul apabila telah selesai dan telah berada di kios pedagang buah mangga,

maka juru kirim menyerahkan nota pembayaran. Isi nota pembayaran biasanya

jumlah total buah mangga yang dikirim, mutu buah mangga, biaya masuk pasar

induk kramat jati, dan harga seluruh yang harus dilunasi oleh pedagang buah

mangga. Sistem pembayaran oleh pedagang buah mangga seperti halnya

pedagang buah yang lainnya, yaitu pembayaran dilakukan oleh pedagang buah

mangga dengan cara melunasi sisanya lewat transfer Bank.

Pedagang buah mangga di pasar induk kramat jati apabila persediaan buah

di pedagang pengumpul tidak begitu banyak maka pedagang buah mangga di

pasar induk kramat jati melakukan pembelian buah langsung dari petani.

Pembelian langsung ke petani mangga, dimana petani mangga menyediakan

tenaga kerja petik, sortir, grading, packing, dan angkutan, tapi pedagang buah

mangga sebagai pembeli menanggung biaya tenaga kerja dan angkutan yang telah

disediakan oleh petani. Pembeliang langsung ke petani, jika kebunnya tidak luas

maka petani yang menyediakan tenaga untuk memetik, packing, angkutan buah

Page 119: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

100

dan dibayar oleh petani, tetapi sebelumnya pedagang buah mangga sebagai

pembeli melihat dan memeriksa lalu memprediksikan berapa kira-kira panen jika

dilakukan pemanenan buah mangga, setelah itu pedagang buah mangga lalu

memberikan penawaran harga ke petani. Penawaran harga jika sesuai maka

dilakukan pemanenan buah mangga dikebun sesuai dengan waktu dan hari yang

telah disepakati oleh pedagang buah dan petani.

Pembayaran buah yang telah dipanen dilakukan setelah pedagang buah

telah selesai memetik semua buah yang layak panen di kebun petani. Kegiatan

Sortasi dan grading yang dilakukan oleh pedagang buah mangga ketika selesai

memanen semua buah mangga tidak jauh berbeda dengan sistem yang telah

dipakai oleh pedagang pengumpul buah mangga. Sortasi dan grading yang

dilakukan hanya sebatas memilih buah yang layak dijual dan bernilai jual tinggi

lalu dikemas kedalam keranjang besar untuk memudahkan pengangkutan. Sortasi

dan grading dilakukan dengan cepat oleh pedagang buah mangga untuk mengejar

waktu pengiriman buah, agar nantinya buah mangga yang telah sampai pelanggan

masih dalam keadaan segar. Sortasi dan grading secara teliti akan dilakukan nanti

di pasar induk kramat jati. Pedagang buah mangga biasanya melakukan

pemotongan berat sebesar 10 persen dari berat keseluruhan hasil petik buah yang

telah dikemas.

6.2.6 Pedagang Buah Impor

Pedagang buah impor menjual buah dalam satu kios dengan berbagai

macam buah dan hanya menjual buah impor saja. Umumnya pedagang buah

impor menjual buah apel Washington, pear shian ly, lengkeng impor, anggur

Amerika, dan durian Thailand (monthonk) dalam satu kios. Pedagang menjual

buah tersebut karena memang pelanggannya sudah ada. Pedagang buah impor

pada umumnya memasok buah dari importir yang berlokasi di Sunter atau di

Tanjung Priok. Terkadang juga pedagang buah memasok buah impor dari Bea

Cukai. Pembelian buah impor terlebih dahulu pedagang buah impor dipasar induk

kramat jati memesan ke importir melalui telpon, jika buah yang di inginkan

pedagang telah tersedia maka pihak importir akan menelpon kembali dan

mengirimkan pesanan buah yang telah dipesan sebelumnya ke pasar induk kramat

Page 120: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

101

jati. Harga beli yang ditawarkan oleh importir jika ada perubahan harga maka

importir akan memberitahukannya terlebih dahulu.

Pengiriman buah ke pasar induk kramat jati oleh importir dalam bentuk

paket yang telah dibungkus. Kapasitas paketan untuk tiap buah berbeda-beda,

untuk paket buah apel Washington dibungkus dengan dus karton kapasitas 20 Kg,

paket buah pear shian ly dibungkus dengan dus karton kapasitas 20 Kg, paket

buah lengkeng dibungkus dengan keranjang plastik berjala-jala berbentuk kotak

dengan kapasitas 10 Kg, paket buah anggur Amerika dibungkus dengan dus yang

terbuat dari gabus putih berbahan filamen dengan kapasitas 10 Kg, dan paket

durian Thailand dibungkus didalam dus karton berwarna coklat dengan kapasitas

20 Kg yang dapat berisi 7 – 8 buah durian.

Penjualan buah impor, pedagang buah impor menjual dengan ukuran

satuan dus tanpa membuka dus yang memang dari perusahan importir telah

terbungkus. Pelanggan yang membeli, jika ingin melihat isinya dan khawatir akan

terjadi kerusakan pada buah, maka pedagang buah dipasar induk kramat jati

memberikan harga khusus dimana pelanggan menambahkan 50 persen dari harga

jual buah untuk setiap dus, maka pedagang akan membuka pembungkus buah

tersebut dan yang rusak akan diganti dengan buah yang tidak rusak dengan jenis

yang sama dari kardus yang belum terbuka, jika memang ada buah yang rusak

atau busuk. Kelebihan dari pesanan dijual ke konsumen yang bukan pelanggan,

tapi pedagang buah impor tidak akan memberikan buah yang telah dipesan oleh

pelanggannya. Pedagang buah impor memesan buah terkadang 2 kali dalam

seminggu, tergantung pesanan banyak atau tidak. Persentase pembelian buah apel

Washinton, buah pear shian ly, buah lengkeng impor, buah anggur Amerika, serta

buah durian Thailand untuk masing-masing buah impor oleh pedagang buah

dipasar induk kramat jati berbeda-beda untuk setiap pedagang.

Berdasarkan (Tabel 33), persentase pembelian buah impor untuk masing-

masing buah impor berbeda-beda untuk setiap pedagang, persentase rata-rata

pembelian terbesar buah impor yaitu buah apel Washington sebesar 38 persen

dengan persentase pembelian tertinggi sebesar 48 persen dan persentase

pembelian terendah sebesar 20 persen. Persentase rata-rata pembelian buah impor

terbesar kedua yaitu buah pear shian ly sebesar 27 persen dengan persentase

Page 121: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

102

pembelian tertinggi sebesar 40 persen dan persentase pembelian terendah sebesar

18 persen. Persentase rata-rata pembelian buah impor terbesar ketiga yaitu buah

anggur Amerika sebesar 14 persen dengan persentase pembelian tertinggi sebesar

25 persen dan persentase pembelian terendah sebesar 8 persen. Persentase rata-

rata pembelian terbesar ketiga yaitu buah lengkeng impor sebesar 13 persen

dengan persentase pembelian tertinggi sebesar 26 persen dan persentase terendah

sebesar 4 persen. Persentase rata-rata pembelian keempat yaitu buah durian

Thailand sebesar 8 persen dengan persentase pembelian tertinggi sebesar 26

persen dan persentase pembelian terendah sebesar 3 persen.

Tabel 33. Persentase Pembelian Buah Impor Oleh Pedagang Buah Impor di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Buah Impor Persentase Pembelian Buah Impor (%)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Apel Washington 20 48 38

2 Pear Shian Ly 18 40 27

3 Lengkeng Impor 4 26 13

4 Anggur Amerika 8 25 14

5 Durian Thailand 3 26 8

Persentase pembelian buah apel Washington merupakan persentase

pembelian buah impor terbanyak oleh pedagang buah di pasar induk, hal ini

menandakan bahwa kebanyakan dari pedagang buah impor di pasar induk kramat

jati memasok buah apel Washington dan buah yang paling sedikit dipasok adalah

buah durian Thailand. Buah apel washington jika dibanding dengan buah impor

lainnya memiliki daya simpan yang lebih lama. Buah apel Washington memiliki

lama simpan selama 14 hari, buah pear shian ly memiliki lama simpan selama 12

hari, buah lengkeng impor memiliki lama simpan selama 10 hari, buah anggur

amerika memiliki lama simpan 7 hari dan buah durian thailand memiliki lama

simpan selama 10 hari.

Pasokan buah impor untuk durian Thailand untuk saat ini memang tidak

begitu banyak di importir jadi pasokan buahnya terbatas. Jumlah pembelian buah

impor oleh pedagang buah impor dipasar induk kramat jati dari importir buah

dalam ukuran Dus. Jumlah pembelian buah impor untuk setiap buah impor

berbeda-beda (Tabel 34).

Page 122: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

103

Tabel 34. Jumlah Pembelian Buah Impor (Dus/Kios) Oleh Pedagang Buah Impor

di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Buah Impor Jumlah Pembelian Buah Impor (Dus/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Apel Washington 42 133 94

2 Pear Shiang Ly 40 100 67

3 Lengkeng Impor 10 56 31

4 Anggur Amerika 20 67 35

5 Durian Thailand 8 56 18

Berdasarkan (Tabel 34), buah apel washington merupakan buah yang

paling banyak dibeli oleh pedagang buah impor dimana jumlah pembelian rata-

rata sebesar 94 Dus/Kios dengan kisaran jumlah pembelian buah apel Washington

antara 42 Dus/Kios – 133 Dus/Kios. Buah durian Thailand dipasok oleh pedagang

buah impor yang paling sedikit diantara buah impor lainnya, dengan jumlah rata-

rata pembelian sebesar 18 Dus/Kios dengan kisaran jumlah pembelian buah

durian Thailand antara 8 Dus/Kios – 56 Dus/Kios.

Berdasarkan (Tabel 35) Harga beli untuk masing-masing buah impor

berbeda-beda, penetapan harga beli dilakukan oleh perusahaan importir buah tapi

masih bisa terjadi tawar menawar pedagang buah impor dipasar induk kramat jati

dengan pemasok buah impor (jika mengalami kenaikan harga buah impor). Harga

beli buah dari pemasok buah impor menentukan besarnya harga jual buah ke

pelanggan. Harga beli rata-rata buah dapat diketahui bahwa buah termahal adalah

durian Thailand sebesar Rp 238.000/Dus dengan harga beli tertinggi sebesar Rp

240.000/Dus dan harga jual terendah sebesar Rp 220.000/Dus, sedangkan harga

buah termurah adalah pear Shiang Ly sebesar Rp 79.000/Dus dengan harga beli

tertinggi sebesar Rp 80.000/Dus dan harga beli terendah sebesar Rp 70.000/Dus.

Berdasarkan harga jual rata-rata maka harga buah termahal adalah buah apel

Washington sebesar Rp 296.333/Dus dengan harga jual tertinggi sebesar Rp

300.000/Dus dan harga jual terendah sebesar Rp 280.000/Dus, sedangkan buah

termurah adalah buah pear Shiang Ly sebesar Rp 105.333/Dus dengan harga jual

tertinggi sebesar Rp 110.000/Dus dan harga jual terendah sebesar Rp 90.000/Dus.

Berdasarkan (Tabel 35), marjin penjualan apabila pedagang membeli buah

durian Thailand dengan harga terendah sebesar Rp 220.000/Dus dan menjual buah

durian Thailand dengan harga terendah sebesar Rp 250.000/Dus maka akan

Page 123: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

104

memperoleh marjin penjualan sebesar Rp 30.000/Dus, jika pedagang membeli

buah durian Thailand dengan harga tertinggi sebesar Rp 240.000/Dus dan menjual

dengan harga tertinggi sebesar Rp 300.000/Dus maka akan memperoleh margin

penjualan sebesar Rp 60.000/Dus, jika pedagang membeli buah durian Thailand

dengan harga rata-rata sebesar Rp 238.000/Dus dan menjual buah durian Thailand

dengan harga rata-rata sebesar Rp 295.333/Dus maka pedagang akan memperoleh

marjin penjualan sebesar Rp 57.333/Dus.

Tabel 35. Harga Beli (Rp/Dus) dan Harga Jual (Rp/Dus) serta Marjin Penjualan

(Rp/Dus) Buah Impor di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

Tahun 2009

No Uraian Buah Impor Harga (Rp/Dus)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Harga Beli Buah Impor

Apel Washington 225.000 240.000 235.667

Pear Shiang Ly 70.000 80.000 79.000

Lengkeng Impor 130.000 144.000 137.467

Anggur Amerika 220.000 240.000 235.333

Durian Thailand 220.000 240.000 238.000

2 Harga Jual Buah Impor

Apel Washington 280.000 300.000 296.333

Pear Shiang Ly 90.000 110.000 105.333

Lengkeng Impor 160.000 200.000 190.667

Anggur Amerika 250.000 300.000 290.000

Durian Thailand 250.000 300.000 295.333

3 Marjin Penjualan

Apel Washington 55.000 65.000 60.667

Pear Shiang Ly 20.000 30.000 26.333

Lengkeng Impor 30.000 60.000 53.200

Anggur Amerika 30.000 70.000 54.667

Durian Thailand 30.000 60.000 57.333

Berdasarkan (Tabel 35), pedagang dalam menjual apel Washington

menginginkan memperoleh marjin penjualan sebesar Rp 65.000/Dus maka

pedagang harus menjual buah apel Washington dengan harga Rp 300.000/Dus

kalau pedagang membeli buahnya dengan harga Rp 240.000/Dus. Pedagang

membeli buah apel Washington dengan harga kisaran Rp 225.000/Dus – Rp

240.000/Dus dan menjual dengan harga kisaran Rp 280.000/Dus – Rp

300.000/Dus maka pedagang akan memperoleh margin penjualan diatas margin

penjualan rata-rata sebesar Rp 60.667/Dus. Hal ini dapat diketahui bahwa jika

Page 124: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

105

pedagang membeli dengan harga sebesar harga beli kisaran dan menjual dengan

harga sebesar harga jual rata-rata maka pedagang akan memperoleh tetap akan

memperoleh margin penjualan sebesar margin penjualan rata-rata.

Buah yang dikirim dari importir apabila prosesnya lancar maka buah

impor yang dikirim akan sampai di pasar induk kramat jati sesuai dengan jadwal

yang disepakati antara pedagang buah impor dengan importir. Kiriman buah

impor yang telah sampai di pasar induk kramat jati tidak langsung dibongkar tapi

menunggu antrian bongkar. Pembongkaran buah impor di pasar induk kramat jati

seperti halnya dengan buah-buahan yang lain dilakukan oleh kuli khusus yang

dibina oleh Badan Pekerja Bongkar. Upah bongkar komoditi buah impor di pasar

induk kramat jati yang dikirim oleh importir disesuaikan dengan ukuran

kendaraan yang digunakan dalam pengangkutan buah. Upah bongkar untuk

angkutan buah jenis truck fuso sebesar Rp 75.000/Unit, untuk angkutan buah jenis

truck super 190 PS sebesar Rp 150.000/Unit, dan untuk angkutan buah jenis

kontainer sebesar Rp 200.000/Unit. Upah bongkar komoditi buah impor untuk

setiap pedagang buah impor berbeda-beda (Tabel 36).

Tabel 36. Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Impor (Rp/Kios) di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Uraian Upah Bongkar Muat (Rp/Kios)

1 Terendah 91.538

2 Tertinggi 207.308

3 Rata-rata 119.299

Berdasarkan (Tabel 36), upah bongkar muat komoditi buah impor rata-rata

sebesar Rp 119.299/Kios dengan kisaran jumlah upah bongkar komoditi buah

impor antara Rp 91.538/Kios – Rp 207.308/Kios. Besar kecilnya upah bongkar

komoditi buah impor untuk setiap pedagang buah impor tergantung dari

banyaknya buah yang dipasok oleh pedagang buah impor dari importir buah,

karena dengan banyaknya buah yang dibeli oleh pedagang buah impor maka

armada angkutan buah juga akan banyak digunakan dalam mengangkut buah ke

pasar induk kramat jati.

Besar kecilnya volume pembelian dan penjualan buah impor oleh

pedagang buah impor di pasar induk kramat jati tergantung berapa banyak

persediaan buah yang ada di importir, selain itu modal pedagang buah impor

Page 125: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

106

dipasar induk kramat jati dalam membeli buah dari importir yang menjadi faktor.

Modal pembelian untuk masing-masing buah impor berbeda-beda untuk setiap

pedagang buah impor di pasar induk kramat jati (Tabel 37).

Tabel 37. Modal Pembelian Buah Impor (Rp/Kios) Oleh Pedagang Buah Impor

di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Buah Impor Modal Pembelian Buah Impor (Rp/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Apel Washington 10.080.000 32.000.000 21.980.889

2 Pear Shian Ly 3.200.000 7.200.000 5.133.889

3 Lengkeng Impor 1.440.000 6.160.000 3.932.778

4 Anggur Amerika 4.800.000 14.687.500 8.088.056

5 Durian Thailand 2.000.000 12.880.000 4.165.333

Berdasarkan (Tabel 37), jumlah modal pembelian buah impor oleh

pedagang buah impor sangat besar, yaitu modal pembelian buah apel Washington

rata-rata sebesar Rp 21.980.889/Kios dengan kisaran modal pembelian apel

Washington antara Rp 10.080.000/Kios – Rp 32.000.000/Kios. Jumlah modal

pembelian buah Lengkeng Impor merupakan yang paling kecil, yaitu sebesar Rp

3.932.778/Kios dengan kisaran modal pembelian antara Rp 1.440.000/Kios – Rp

6.160.000/Kios. Modal pembelian buah apel Washington merupakan buah yang

paling banyak menyerap modal pedagang buah impor di pasar induk kramat jati,

buah lengkeng impor merupakan buah yang rendah menyerap modal pedagang

buah impor bila dibandingkan dengan buah-buahan impor lainnya.

Pembongkaran buah impor yang dikirim oleh importir apabila selesai dan

telah berada di kios pedagang buah impor maka juru kirim akan menyerahkan

kertas rincian biaya dan keterangan pengiriman ke pedagang buah impor di pasar

induk kramat jati. Isi nota biasanya jumlah total buah yang dikirim, tipe jenis buah

impor, biaya masuk pasar induk kramat jati, dan biaya-biaya yang belum dilunasi

oleh pedagang buah impor di pasar induk kramat jati. Sistem pembayaran yang

dilakukan oleh pedagang buah impor umumnya dengan cara pelunasan sisa

pembayaran melalui transfer Bank.

6.3 Analisis Pendapatan Pedagang Buah

Pedagang buah di pasar induk kramat jati mengeluarkan biaya untuk

menyewa kios, gaji karyawan tetap, iuran listrik, iuran fasilitas umum, iuran

Page 126: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

107

keamanan, upah service timbangan, biaya bongkar komoditi, dan pembelian buah.

Biaya sewa untuk satu Kios/Bulan sebesar Rp 8.455.000/Bulan/Kios. Biaya sewa

kios dibayarkan setahun sekali dengan memperpanjang surat izin pemakaian

tempat usaha (SIPTU). Iuran listrik dibayarkan sebulan sekali sebesar Rp

5.000/Bulan/Kios. Iuran fasilitas umum dibayarkan sebulan sekali sebesar Rp

20.000/Bulan/Pedagang. Iuran keamanan dibayarkan sebulan sekali sebesar Rp

40.000/Bulan/Pedagang. Upah service timbangan dibayarkan sebulan sekali

sebesar Rp 20.000/Bulan/Perdagang. Gaji karyawan tetap dikeluarkan pedagang

buah sehari sekali sesuai dengan banyaknya tenaga kerja yang dimiliki oleh

pedagang buah serta tingkat upah yang diberikan oleh pedagang buah untuk setiap

karyawan tetapnya.

Biaya bongkar komoditi terdiri dari biaya parkir dan upah tenaga bongkar

angkutan buah. Besarnya biaya bongkar disesuaikan dengan ukuran angkutan

buah yang digunakan dalam proses pengiriman buah ke pasar induk kramat jati.

Biaya parkir masuk pasar induk kramat jati untuk semua jenis angkutan buah

sama yaitu sebesar Rp 25.000/Unit. Upah bongkar muat komoditi angkutan buah

jenis truck fuso sebesar Rp 75.000/Unit, upah bongkar muat untuk angkutan buah

jenis truck super 190 PS sebesar Rp 150.000/Unit, upah bongkar muat untuk

angkutan buah jenis kontainer sebesar Rp 250.000/Unit. Pembongkaran komoditi

buah untuk satu angkutan buah dikerjakan oleh 5 orang kuli yang disediakan oleh

pengelola pasar induk kramat jati dan dikoordinir oleh Badan Pekerja Bongkar

(BAPENGKAR). Jumlah tenaga kerja kuli BAPENGKAR ada 150 orang kuli

yang diatur berdasarkan shift pagi dan shift sore. Pembongkaran komoditi buah

dilakukan mulai dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam.

Perhitungan biaya dan perhitungan pendapatan diasumsikan bahwa jumlah

penjualan buah sama dengan jumlah pembelian buah dihitung dalam skala usaha

pedagang buah yaitu kios. Perhitungan biaya dan pendapatan untuk buah impor

dan untuk buah pisang yang semulanya dalam Dus/Kios dan Tandan/Kios

dikonversi kedalam Kg/Kios. Tujuan dikonversi agar memudahkan dalam

perhitungan biaya dan pendapatan sehingga dengan mudah dapat dibandingkan

dengan buah-buahan yang lain. Perhitungan biaya dan pendapatan yang

dikeluarkan dan diterima oleh pedagang buah dilihat dalam aktifitas pedagangan

Page 127: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

108

buah dalam waktu satu minggu, karena pengeluaran pedagang buah sudah dapat

dilihat dengan jarak waktu satu minggu (Rp/Minggu), hasil perhitungan tersebut

lalu dikonversi kedalam skala usaha pedagang buah, yaitu (Rp/Kios).

Pembahasan biaya dan pendapatan pedagang buah dilakukan pada hasil

perhitungan rata-rata untuk setiap pedagang buah. Perhitungan total biaya dalam

jangka pendek terdiri dari total biaya tetap dalam jangka pendek (SFC) dan total

biaya variabel dalam jangka pendek (SVC). Perhitungan pendapatan total

pedagang diperoleh setelah penerimaan dikurangi dengan total biaya-biaya.

Perbedaan jenis buah yang dijual menyebabkan perhitungan biaya dan pendapatan

buah dihitung berdasarkan buah yang dijual oleh pedagang, yaitu buah semangka,

buah salak, buah melon, buah pisang, buah mangga, dan buah impor. Buah

nasional musiman terdiri dari buah salah dan buah mangga dan buah nasional

yang tersedia sepanjang tahun terdiri dari buah melon, buah semangka dan buah

pisang.

Analisis penerimaan (revenue) dan biaya (cost) dianalisis dengan

menggunakan R/C ratio (revenue-cost ratio), dimana R/C ratio melihat nilai

perbandingan antara penerimaan total yang didapat oleh pedagang buah dengan

total biaya-biaya yang ada berdasarkan pengeluaran dalam satu satuan biaya. Nilai

R/C ratio dapat melihat sejauh mana penerimaan pedagang buah dapat menutupi

biaya-biaya yang ada sehingga dapat diketahui tingkat pendapatan relatif

pedagang buah berdasarkan hasil perhitungan finasial. Kriteria yang digunakan

dalam analisis penerimaan dan biaya secara teoritis yaitu, jika nilai R/C ratio lebih

besar dari satu (nilai R/C ratio > 1), menunjukkan bahwa penerimaan yang

diperoleh lebih besar dari daripada tiap unit biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh pendapatan yang diinginkan. Nilai R/C ratio lebih kecil dari satu

(nilai R/C ratio < 1), menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh tidak dapat

menutupi dari tiap unit biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

yang diinginkan. Nilai R/C ratio sama dengan satu (nilai R/C ratio = 1), artinya

besarnya penerimaan yang diperoleh hanya mampu menutupi dari tiap biaya yang

dikeluarkan tanpa memperoleh pendapatan yang diinginkan.

Page 128: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

109

6.3.1 Biaya Pedagang Buah

Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik

turunnya produksi yang dihasilkan, atau biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya-

biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah pegadaan buah. Unsur

total biaya tetap (total fixed cost) dalam perhitungan biaya pedagang buah terdiri

dari biaya sewa kios, gaji karyawan tetap, iuran listrik, iuran fasilitas umum, iuran

keamanan, dan upah service timbangan.

Berdasarkan (Tabel 38), beban total biaya tetap (total fixed cost) yang

dikeluarkan oleh pedagang buah yang paling besar adalah pedagang buah impor

sebesar Rp 3.055.133/Kios. Beban total biaya tetap (total fixed cost) yang

dikeluarkan oleh pedagang buah yang paling kecil adalah pedagang buah

semangka (pedagang buah nasional) sebesar Rp 2.057.267/Kios. Beban total biaya

tetap (total fixed cost) dimana unsur total biaya tetap (total fixed cost) yang

dikeluarkan sama besarnya untuk setiap pedagang buah tiap kiosnya yaitu biaya

sewa kios dan iuran listrik, masing-masing sebesar Rp 2.111.250/Kios dan Rp

1.250/Kios. Unsur dari beban total biaya tetap (total fixed cost) yang dikeluarkan

berbeda-beda besarnya untuk setiap pedagang buah yaitu gaji karyawan tetap,

iuran fasilitas umum, iuran keamanan, dan upah service timbangan.

Tabel 38. Total Biaya Tetap (Rp/Kios) Setiap Pedagang Buah di Pasar Induk

Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Rincian Biaya Tetap Jumlah Biaya Tetap Untuk Setiap Pedagang Buah (Rp/Kios)

Semangka Salak Melon Pisang Mangga Impor

1 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

2 Gaji Karyawan Tetap 388.967 457.100 415.392 511.583 407.517 938.389

3 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

4 Iuran Fasilitas Umum 1.450 1.367 1.533 1.433 1.325 1.061

5 Iuran Keamanan 2.900 2.733 3.067 2.867 2.650 2.122

6 Upah Service Timbangan 1.450 1.367 1.533 1.433 2.500 1.061

Total Biaya Tetap 2.507.267 2.575.067 2.534.025 2.629.817 2.525.317 3.055.133

Ket :data yang dipergunakan merupakan data penjualan dalam waktu satu minggu

Berdasarkan (Tabel 38), terlihat bahwa unsur total biaya tetap (total fixed

cost) yang paling besar dikeluarkan adalah biaya sewa kios dan gaji karyawan

tetap. Besarnya biaya sewa kios untuk setiap pedagang buah jumlah sama yaitu

sebesar Rp 2.111.250/Kios. Unsur dari total biaya tetap (total fixed cost) yang

paling besar dikeluarkan selain biaya sewa kios adalah gaji karyawan tetap. Besar

kecilnya gaji karyawan tetap yang dikeluarkan oleh pedagang buah impor dan

Page 129: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

110

pedagang buah semangka dipengaruhi oleh besarnya upah karyawan tetap yang

diberikan untuk setiap (Rp/Hari/Orang).

Besarnya gaji karyawan tetap yang dikeluarkan oleh pedagang buah impor

di pasar induk kramat jati sebesar Rp 938.389/Kios, menandakan bahwa

umumnya jumlah tenaga kerja yang digunakan serta gaji karyawan tetap yang

dikeluarkan oleh pedagang buah impor di pasar induk kramat jati lebih besar

ketimbang pedagang buah nasional untuk satu orang karyawan tetap setiap

harinya. Kecil gaji karyawan tetap yang dikeluarkan oleh pedagang buah

semangka di pasar induk kramat jati sebesar Rp 388.967/Kios, menandakan

bahwa umumnya jumlah tenaga kerja yang digunakan serta gaji karyawan tetap

yang dikeluarkan oleh pedagang buah semangka di pasar induk kramat jati lebih

sedikit ketimbang pedagang buah nasional (pedagang buah melon, pedagang buah

salak, pedagang buah pisang pedagang buah mangga) dan pedagang buah impor

di pasar induk kramat jati.

Jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh pedagang buah impor rata-rata

sebanyak 14 orang, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh pedagang buah

semangka rata-rata sebanyak 8 orang. Gaji karyawan tetap yang dikeluarkan oleh

pedagang buah impor rata-rata sebesar Rp 48.667/Orang/Hari, dan gaji karyawan

tetap yang dikeluarkan oleh pedagang buah semangka rata-rata sebesar Rp

27.500/Orang/Hari (Lampiran 14).

Berdasarkan (Tabel 38), total biaya tetap pedagang buah musiman dan

pedagang buah yang tersedia sepanjang tahun yang paling besar adalah pedagang

buah pisang (buah sepanjang tahun) dan yang terkecil adalah pedagang buah

mangga (buah musiman). Besarnya gaji karyawan tetap pedagang buah pisang

sebesar Rp 511.583/Kios dan besarnya gaji karyawan tetap pedagang buah

mangga sebesar Rp 407.517/Kios. Sewa kios untuk setiap pedagang besarnya

sama yaitu Rp 2.111.250/Kios.

Biaya variabel (variable cost) merupakan biaya yang besar kecilnya

tergantung dari jumlah pengadaan bahan baku (buah). Total biaya variabel (total

variable cost) didapatkan dari penambahan unsur-unsur biaya variabel untuk

setiap pedagang. Unsur total biaya variabel (total variable cost) antara lain biaya

bongkar komoditi dan biaya pembelian buah (Tabel 39).

Page 130: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

111

Tabel 39. Total Biaya Variabel, Total Biaya, Total Biaya Tunia Setiap Pedagang

Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Biaya-Biaya Jumlah Biaya Rata-rata Untuk Setiap Buah (Rp/Kios)

Semangka Salak Melon Pisang Mangga Impor

1 Biaya Variabel

Biaya Bongkar Komoditi 233.625 110.417 216.417 245.300 84.853 119.299

Biaya Pembelian Buah 12.617.500 15.016.467 18.441.900 7.256.349 11.107.083 44.358.711

Total Biaya Variabel 12.851.125 15.126.883 18.658.317 7.403.529 11.191.936 43.420.244

2 Total Biaya 15.358.392 17.701.950 21.192.342 10.157.085 13.717.253 46.475.377

Ket :data yang dipergunakan merupakan data penjualan dalam waktu satu minggu

Berdasarkan (Tabel 39), responden pedagang buah di pasar induk kramat

jati yang paling besar mengeluarkan total biaya variabel (total variable cost)

adalah pedagang buah impor sebesar Rp 43.420.244/Kios, dan yang paling kecil

mengeluarkan total biaya variabel (total variable cost) adalah pedagang buah

pisang sebesar Rp 7.403.529/Kios. Besar kecilnya total biaya variabel (total

variable cost) dipengaruhi oleh biaya bongkar komoditi dan biaya pembelian

buah. Biaya bongkar komoditi buah untuk pedagang buah impor sebesar Rp

119.299/Kios dan biaya bongkar muat komoditi buah pisang rata-rata sebesar Rp

245.300/Minggu. Biaya bongkar komoditi buah, besar kecilnya dipengaruhi oleh

banyaknya jumlah buah yang dibeli oleh pedagang buah impor dan pedagang

buah pisang, selain itu besar kecilnya biaya bongkar komoditi buah dipengaruhi

oleh banyaknya angkutan buah yang digunakan oleh pedagang pada saat

melakukan pengambil buah dari pedagang pengumpul ke pasar induk kramat jati.

Biaya bongkar komoditi buah unsur yang mempengaruhi besar kecilnya

adalah total jumlah buah yang dibeli oleh pedagang buah dalam satu minggu

karena semakin banyak buah yang dipasok oleh pedagang buah maka semakin

banyak jumlah angkutan buah yang digunakan pada saat pengangkutan buah dari

pedagang pengumpul ke pasar induk kramat jati, selain itu besarnya upah bongkar

komoditi mempengaruhi besar kecilnya biaya bongkar komoditi di pasar induk

kramat jati untuk setiap pedagang.

Jumlah buah yang dibeli oleh pedagang buah di pasar Induk Kramat Jati

merupakan salah satu unsur yang menentukan besar kecilnya biaya bongkar

komoditi, dimana total jumlah pembelian buah oleh pedagang buah impor rata-

rata sebesar 244 Dus/Kios atau setara dengan 4.233 Kg/Kios, dengan kisaran

pembelian antara 3.400 Kg/Kios – 5.000 Kg/Kios. Total jumlah pembelian buah

pisang rata-rata sebesar 757 Tandan/Kios atau setara dengan 4.804 Kg/Kios,

Page 131: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

112

dengan kisaran pembelian antara 4.021 Kg/Kios – 6.313 Kg/Kios (Lampiran 12

dan 13).

Biaya pembelian buah unsur yang mempengaruhi besar kecilnya biaya

pembelian buah adalah harga jual beli buah dari pedagang pengumpul dan jumlah

total buah yang dibeli oleh pedagang buah dipasar induk kramat jati. Jarak lokasi

pasokan buah tidak mempengaruhi secara nyata walaupun ada tapi kecil, karena

pemesanan buah pada umumnya dilakukan melalui telpon dan biaya pengiriman

buah dibebankan ke pedagang pengumpul buah, kecuali jika pedagang buah di

pasar induk kramat jati mengambil langsung dari petani maka jarak lokasi petani

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya biaya pembelian

buah, karena ongkos pengangkutan dan pengiriman buah masuk dalam beban

pedagang buah di pasar induk kramat jati.

Harga beli buah impor dari importir untuk buah apel Washington rata-rata

sebesar Rp 11.700/Kg, harga beli buah pear shian ly rata-rata sebesar Rp

3.880/Kg, harga beli buah lengkeng impor rata-rata sebesar Rp 13.187/Kg, harga

beli buah anggur Amerika rata-rata sebesar Rp 23.633/Kg, dan harga beli durian

Thailand rata-rata sebesar Rp 11.933/Kg. Harga beli buah pisang dari pedagang

pengumpul untuk pisang Ambon rata-rata sebesar Rp 1.365/Kg, harga beli pisang

rames rata-rata sebesar Rp 2.451/Kg, dan harga beli pisang tanduk rata-rata

sebesar Rp 1.194/Kg (Lampiran 9).

Berdasarkan (Tabel 41), besar kecilnya total biaya variabel (total variable

cost) dipengaruhi oleh jumlah total buah yang dibeli oleh pedagang buah impor

dan pedagang buah pisang, besarnya upah bongkar muat komoditi atau jumlah

angkutan armada buah yang digunakan, dan harga beli buah dari pemasok. Total

biaya variabel (total variable cost) yang terbesar adalah pedagang impor dan total

biaya variabel (total variable cost) yang terkecil adalah pedagang pisang, hal ini

menandakan bahwa harga beli buah impor dari pemasok yang paling mahal bila

dibandingkan dengan pedagang buah nasional. Harga beli buah pisang dari

pemasok merupakan buah yang paling murah bila dibandingkan dengan pedagang

buah semangka, pedagang buah salak, pedagnag buah melon, pedagang buah

mangga dan pedagang buah impor.

Page 132: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

113

Total biaya merupakan jumlah semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

pedagang buah di pasar induk kramat jati untuk memperoleh buah yang ingin

dijual. Total biaya merupakan totalitas pengorbanan pedagang buah di pasar induk

kramat jati agar aktifitas penjualan buah dapat berjalan. Total biaya pedagang

buah diketahui dengan menambahkan total biaya tetap dengan total biaya variabel.

Berdasarkan (Tabel 39), total biaya untuk setiap pedagang buah yang

menjadi responden penelitian di pasar induk kramat jati, terlihat bahwa pedagang

buah impor mempunyai total biaya yang paling besar diantara pedagang buah

nasional yang menjadi responden penelitian, yaitu rata-rata sebesar Rp

46.475.377/Kios. Pedagang buah pisang mempunyai total biaya yang paling kecil

yaitu sebesar Rp 10.157.085/Kios. Total biaya pedagang buah musiman yang

terbesar adalah pedagang buah salak sebesar Rp 17.701.950/Kios, sedangkan buah

bukan musiman yang terbesar adalah buah melon sebesar Rp 21.192.342/Kios.

Berdasarkan (Tabel 40), biaya total rata-rata pedagang buah yang paling

besar adalah pedagang buah impor sebesar Rp 11.053/Kg, dan biaya total rata-rata

pedagang buah yang paling kecil adalah pedagang buah semangka yaitu sebesar

Rp 1.393/Kg. Besar kecil total biaya rata-rata di pengaruhi oleh jumlah biaya tetap

rata-rata dan jumlah biaya variabel rata-rata.

Tabel 40. Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Biaya Variabel Rata-rata (Rp/Kg) serta Biaya

Total Rata-rata Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009

No Kode

Pedagang

Biaya Tetap

Rata-rata

(Rp/Kg)

Biaya Variabel

Rata-rata

(Rp/Kg)

Biaya Total

Rata-rata

(Rp/Kg)

1 Semangka 242 1.151 1.393

2 Salak 564 3.089 3.653

3 Melon 305 2.184 2.489

4 Pisang 557 1.545 2.101

5 Mangga 828 3.546 4.374

6 Impor 732 10.320 11.053

Berdasarkan (Tabel 40), pedagang buah semangka pada umumnya

mengeluarkan biaya tetap rata-rata (AFC) sebesar Rp 242/Kg dan mengeluarkan

biaya variabel rata-rata (AVC) sebesar Rp 1.151/Kg. Pedagang buah impor pada

umumnya mengeluarkan biaya rata-rata (AFC) sebesar Rp 732/Kg dan biaya

variabel rata-rata (AVC) sebesar Rp10.320/Kg. Hal ini menandakan bahwa

Page 133: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

114

pedagang buah impor untuk memperoleh satu kilogram buah untuk dijual

mengeluarakan biaya total rata-rata sebesar Rp 11.053/Kg.

Berdasarkan (Tabel 40), pedagang buah semangka dalam memperoleh

pasokan buah semangka sebesar 11.212 Kg/Kios mengeluarkan biaya rata-rata

tetap sebesar Rp 242/Kg dan biaya variabel sebesar Rp 1.152/Kg. Pedagang buah

impor dalam memperoleh pasokan buah impor untuk dijual sebesar 4.233

Kg/Kios, pedagang impor mengeluarkan biaya rata-rata tetap sebesar Rp 732/Kg

dan biaya variabel rata-rata sebesar Rp 10.320/Kg. Biaya tetap rata-rata dan biaya

variabel rata-rata, untuk setiap penambahan biaya tetap rata-rata dan biaya

variabel rata-rata sebesar satu satuan Rupiah/Kg akan menambah biaya total rata-

rata pedagang sebesar satu satuan Rupiah/Kg.

6.3.2 Pendapatan Pedagang Buah

Berdasarkan (Tabel 41), Pendapatan total terbesar adalah pedagang buah

impor sebesar Rp 9.602.178/Kios dan terendah adalah pedagang buah mangga

sebesar Rp 1.191.914/Kios. Besar kecilnya pendapatan total dipengaruhi oleh

besarnya biaya total dan besarnya total penerimaan penjualan. Besarnya biaya

total untuk pedagang mangga sebesar Rp 2.525.317/Kios dan besarnya biaya total

untuk pedagang buah impor sebesar Rp 3.055.133/Kios. Pendapatan total untuk

pedagang buah nasional musiman yang terbesar adalah pedagang buah salak

sebesar Rp 6.444.150/Kios dan pendapatan total untuk pedagang buah nasional

bukan musiman yang terbesar adalah pedagang buah semangka sebesar Rp

6.190.442/Kios.

Tabel 41. Penerimaan dan Pendapatan Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati

Data Bulan Desember 2009

No Pedagang Buah Jumlah (Rp/Kios)

Total Penerimaan Pendapatan Total

1 Semangka 21.548.833 6.190.442

2 Salak 24.146.100 6.444.150

3 Melon 27.105.767 5.913.425

4 Pisang 12.544.980 2.511.635

5 Mangga 14.909.167 1.191.914

6 Impor 56.077.556 9.602.178 Ket :data yang dipergunakan merupakan data penjualan dalam waktu satu minggu

Page 134: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

115

Berdasarkan (Tabel 41), total penerimaan pedagang buah impor sebesar

Rp 56.077.556/Kios berarti penerimaan pedagang buah impor sudah dapat

menutupi total biaya sebesar Rp 3.055.133/Kios dengan memperoleh pendapatan

total sebesar Rp 9.602.178/Kios. Total penerimaan pedagang buah mangga

sebesar Rp 14.909.167/Kios berarti total penerimaan pedagang buah mangga

sudah dapat menutupi total biaya sebesar Rp 2.525.317/Kios dengan memperoleh

pendapatan total sebesar Rp 1.191.914/Kios. Hal ini menandakan bahwa dengan

tertutupinya biaya-biaya yang ada dalam satu minggu untuk skala usaha satu kios,

maka operasional masing-masing pedagang dapat berjalan untuk proses minggu

selanjutnya, karena modal yang dikeluarkan oleh pedagang dapat kembali dalam

waktu satu minggu, sehingga pedagang dapat melakukan perencanaan dengan

mengatur proses perputaran modal yang dimilikinya agar usaha dagang buahnya

dapat berjalan secara terus menerus.

Berdasarkan (Tabel 42), penerimaan rata-rata pedagang buah yang paling

besar adalah pedagang buah impor sebesar Rp 13.324/Kg dan penerimaan rata-

rata terkecil adalah pedagang buah pisang sebesar Rp 2.621/Kg. Pendapatan rata-

rata pedagang buah yang paling besar adalah pedagang buah impor sebesar Rp

2.271/Kg dan pendapatan rata-rata terkecil adalah pedagang buah mangga sebesar

Rp 387/Kg.

Tabel 42. Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg) dan Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg)

Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember

2009

No Kode Pedagang Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg)

1 Semangka 1.930 537

2 Salak 4.904 1.251

3 Melon 3.175 686

4 Pisang 2.621 520

5 Mangga 4.761 387

6 Impor 13.324 2.271

Berdasarkan (Tabel 42), pedagang buah impor dalam menjual buah-

buahan impor sebanyak 4.233 Kg/Kios, memperoleh penerimaan rata-rata dari

hasil penjualan buah sebesar Rp 13.324/Kg untuk setiap buah yang dijualnya.

Pedagang buah pisang dalam menjual buah pisang sebanyak 4.804 Kg/Kios,

Page 135: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

116

memperoleh penerimaan rata-rata sebesar Rp 2.621/Kg untuk setiap buah yang

dijualnya. Penerimaan rata-rata dan pendapatan rata-rata, untuk setiap

penambahan penerimaan rata-rata sebesar satu satuan (Rp/Kg) akan menambah

pendapatan rata-rata sebesar satu satuan (Rp/Kg).

Berdasarkan (Tabel 43), posisi titik impas adalah suatu posisi untuk

mempelajari hubungan antara biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pedagang buah,

pendapatan, serta volume kegiatan penjualan buah. Posisi titik impas (break event

point) yang terendah adalah pedagang semangka sebesar Rp 6.244.989/Kios,

sedangkan posisi titik impas tertinggi adalah pedagang buah impor sebesar Rp

13.632.639/Kios. Hal ini menandakan bahwa kecenderungan buah semangka

harga jualnya sebesar Rp1.930/Kg yang paling murah diantara buah yang lainnya,

dan penjualan buah impor harga jualnya sebesar Rp 13.324/Kg cenderung lebih

mahal diantara buah yang lainnya.

Berdasarkan (Tabel 43), posisi titk impas pedagang dalam satu (Kg/Kios)

yang paling tinggi adalah pedagang buah semangka sebesar 3.236 Kg/Kios dan

yang paling rendah adalah pedagang buah impor sebesar 1.032 Kg/Kios.

Pedagang semangka dalam menjual buahnya dengan jumlah buah yang dijual

sebesar 3.236 Kg/Kios dengan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp

6.244.989/Kios maka pedagang semangka akan berada pada posisi titik impas,

dimana posisi tersebut pedagang tidak memperoleh keuntungan yang diinginkan

serta tidak menderita kerugian yang tidak diharapkan dengan penerimaan rata-rata

pedagang sebesar Rp 1.930/Kg dan mengeluarkan biaya total rata-rata sebesar Rp

1.393/Kg.

Tabel 43. Posisi Titik Impas (Rp/Kios) dan (Kg/Kios) Pedagang Buah di Pasar

Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009

No Kode Pedagang Posisi Titik Impas Pedagang Buah (TR=TC)

(Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 Semangka 6.244.989 3.236

2 Salak 7.001.670 1.432

3 Melon 8.144.405 2.566

4 Pisang 6.590.843 2.604

5 Mangga 10.338.640 2.195

6 Impor 13.632.639 1.032

Page 136: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

117

Berdasarkan (Tabel 43), Pedagang buah semangka, jika menginginkan

menjual buah dengan modal pembelian buah sebesar 6.244.989/Kios, dengan

harga jual sama dengan penerimaan rata-ratanya (P = penerimaan rata-rata )

sebesar Rp 1.930/Kg, jika menginginkan memperoleh keuntungan, maka

pedagang buah semangka harus memasok total buah yang dijual diatas 3.236

Kg/Kios agar pedagang buah semangka memperoleh total penerimaan yang

diinginkan, yaitu diatas penerimaan total titik impas dengan asumsi total biaya

rata-ratanya tetap sebesar Rp 1.393/Kg. Titik impas merupakan kondisi dimana

pedagang tidak untung dan tidak pula rugi, jadi sebenarnya jika pedagang buah

semangka dalam menjual buah dengan menetapkan harga jual (P) sebesar

penerimaan rata-ratanya (AR), pedagang tetap untung karena jumlah total buah

yang dijual pedagang buah pada umumnya diatas jumlah titik impas sebesar 3.236

Kg/Kios. Umunya pada saat ini pedagang berada pada kondisi diatas titik impas

atau kegiatan penjualannya memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Berdasarkan (Tabel 44), nilai R/C ratio antara pedagang buah nasional dan

pedagang buah impor berdasarkan biaya total, yang terbesar adalah pedagang

buah nasional (buah semangka) sebesar 1,42 artinya jika pedagang buah

semangka menambah biaya total sebesar 100 maka akan menambah penerimaan

total sebesar 142 atau jika pedagang semangka menambah biaya total rata-ratanya

sebesar Rp 1.393/Kg maka akan menambah total penerimaan rata-ratanya sebesar

Rp 1.930/Kg.

Tabel 44. Nilai R/C Ratio Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan

Desember 2009

No Pedagang Buah Nilai R/C Pedagang Buah Berdasarkan Biaya Total

1 Semangka 1,42

2 Salak 1,35

3 Melon 1,28

4 Pisang 1,26

5 Mangga 1,09

6 Impor 1,21

Rata-rata 1,27

Tertinggi 1,42

Terendah 1,09

Berdasarkan (Tabel 44), Nilai R/C ratio antara pedagang buah nasional

musiman dengan pedagang buah nasional yang tersedia sepanjang tahun

Page 137: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

118

berdasarkan biaya total, yang terendah adalah pedagang buah nasional musiman

(buah mangga) sebesar 1,09 artinya, jika pedagang mangga menambah biaya

totalnya sebesar 100 rupiah maka akan menambah penerimaan totalnya sebesar

Rp 109 atau jika pedagang buah mangga menambah total biaya rata-ratanya

sebesar Rp 4.373/Kg maka akan menambah total penerimaan rata-ratanya sebesar

Rp 4.761/Kg.

Berdasarkan (Tabel 44), penjualan buah antara buah impor dan buah

nasional, penjualan buah yang lebih menguntungkan adalah penjualan buah

nasional, karena nilai R/C ratio pedagang buah nasional yaitu semangka

merupakan nilai R/C ratio yang paling tinggi, dimana semakin tinggi nilai R/C

ratio maka dapat dikatakan bahwa usaha penjualan buah nasional (semangka)

merupakan yang paling menguntungkan. Penjualan buah nasional musiman

dengan yang bukan musiman, penjualan buah yang lebih menguntungkan adalah

penjualan buah nasional yang bukan musiman, dilihat dari nilai R/C ratio

pedagang buah antara buah semangka dengan buah salak yaitu masing-masing

sebesar 1,42 dan 1,35.

Berdasarkan (Tabel 44), selain itu kegiatan penjualan buah yang dilakukan

oleh pedagang buah nasional (semangka) dan pedagang buah nasional yang bukan

musiman (semangka), berdasarkan nilai R/C ratio atas biaya total merupakan

kegiatan penjualan yang efisien. Hal ini dapat dilihat dengan posisi titik impas

pedagang semangak untuk modal pembelian paling rendah sebesar Rp

6.244.989/Kios serta posisi impas untuk menjual buah paling tinggi sebesar 3.236

Kg/Kios, berarti dalam penggunaan satu unit kios pedagang semangka dapat lebih

efisien dalam pembelian jumlah buah dengan modal yang lebih rendah

dibandingkan dengan pedangang buah impor dan buah musiman.

Berdasarkan (Tabel 44), nilai R/C ratio atas biaya total untuk semua

pedagang buah, nilai R/C ratio berada pada posisi diatas satu atau dengan kata lain

nilai R/C ratio > 1, maka dapat dikatakan kegiatan penjualan buah yang dilakukan

pedagang sudah berjalan efisien, artinya penerimaan masing-masing pedagang

dari berjualan buah pada umumnya mampu menutupi total biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk berjualan buah. Pedagang semangka dalam menjalankan

aktifitas penjualannya lebih efisien dibandingkan dengan pedagang buah lainnya,

Page 138: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

119

karena nilai R/C ratio pedagang semangka atas biaya tunai dan atas biaya total

paling tinggi dibandingkan dengan pedagang buah yang lainnya.

Page 139: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan karakteristik pedagang buah, pada umumnya pedagang buah

nasional dan buah impor berusia 48 tahun keatas, sedangkan tingkat

pendidikan terakhir pedagang buah nasional dan buah impor pada umumnya

yaitu SMU dengan lamanya berdagang buah mayoritas diatas 21 tahun.

Jumlah kios pedagang buah nasional maupun impor pada umumnya berkisar

antara 4 – 5 TU, sedangkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh pedagang

buah nasional pada umumnya berkisar antara 6 – 10 orang dan jumlah tenaga

kerja yang dimiliki oleh pedagang buah impor pada umumnya berkisar antara

11 – 15 orang. Pada umumnya modal pembelian buah untuk pedagang buah

nasional antara 10.000.000 – 50.000.000 dan pedagang buah impor diatas

151.000.000. Berdasarkan pola penyediaan buah, pada umumnya pedagang

buah di PD Pasar Induk Kramat Jati melakukan pengumpulan (konsentrasi)

produk-produk pertanian dari beberapa wilayah pemasok buah lalu dijual ke

konsumen bisnis. Maka dapat dikatakan bahwa pedagang buah di Pasar Induk

Kramat Jati merupakan pedagang grosir terkadang merangkap sebagai

pedagang pengumpul.

2. Tingkat pendapatan pedagang buah nasional yaitu buah semangka, buah salak,

buah melon, buah pisang, dan buah mangga masing-masing rata-rata sebesar

Rp 6.190.442/Kios, Rp 6.444.150/Kios, Rp 5.913.425/Kios, Rp

2.511.635/Kios, dan Rp 1.191.914/Kios. Tingkat pendapatan pedagang buah

impor rata-rata sebesar Rp 9.602.178/Kios. Kegiatan penjualan antara buah

nasional dan buah impor yang paling menguntungkan adalah kegiatan

penjualan buah nasional (buah semangka), karena nilai R/C ratio pedagang

semangka sebesar 1,42 merupakan yang paling tinggi bila dibandingkan

dengan pedagang impor sebesar 1,21. Penjualan buah nasional musiman dan

buah nasional bukan musiman, yang paling menguntungkan adalah kegiatan

penjualan buah nasional bukan musiman, karena nilai R/C ratio pedagang

Page 140: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

121

buah nasional musiman (buah semangka) sebesar 1,42 merupakan yang paling

tinggi bila dibandingkan dengan pedagang buah nasional musiman (buah

salak) sebesar 1,35.

7.2 Saran

1. Pedagang dalam menjual buah, jika menginginkan mendapatkan pendapatan

(profit) maka total penerimaan (TR) yang diperoleh harus lebih besar dari total

biaya yang dikeluarkan (TC). Salah satu cara untuk memperoleh penerimaan

lebih besar dari biaya dengan cara menjual jumlah total buah diatas jumlah

posisi untuk setiap masing-masing pedagang buah titik impas.

2. Pedatang baru yang berminat untuk terjun ke bisnis usaha buah dapat

berjualan buah semangka karena untuk modal pembelian buah semangka

membutuhkan dana paling kecil sebesar Rp 7.200.000/Kios dengan

penerimaan sebesar Rp 12.000.000/Kios serta pendapatan total sebesar Rp

2.082.500/Kios. Selain itu posisi BEP rata-rata buah semangka paling rendah

sebesar Rp 6.244.989/Kios dengan jumlah total buah sebanyak 3.236 Kg/Kios

dan nilai R/C ratio atas biaya total sebesar 1,42 menunjukkan kalau aktivitas

pedagang buah semangka efisien dan menguntungkan. Masalah pasokan buah

dapat berkonsultasi dengan koperasi pasar induk kramat jati (KOPPAS),

koperasi akan membantu bagaimana cara memperoleh pasokan buah

semangka sekaligus memperkenalkan dengan petani yang sudah bekerjasama

dengan koperasi tersebut.

Page 141: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

DAFTAR PUSTAKA

Despriza F. 2003. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

penyediaan dan pendapatan pengecer buah [Skripsi]. Bogor: Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ibrahim Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis edisi revisi. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.

Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran edisi kesebelas, jilid 1. Indonesia: PT

Indeks kelompok Gramedia.

Limbong HW dan Sitorus P. 1987. Pengantar Tataniaga Pertanian edisi kedua

revisi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian: Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor.

Nicholson W. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya edisi kedelapan.

Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Rachmina D dan Burhanuddin. 2008. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi.

Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Raharja P dan Manurung M. 1999. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar edisi

kedua, cetakan 2001. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: UI-Press.

Stanton JW. 1996. Prinsip Pemasaran edisi ketujuh, jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sudarman A dan Algifari. 1991. Ekonomi Mikro-Makro (Teori, Soal dan

Jawaban) edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Swastha B dan Sukotjo IW. 1988. Pengantar Bisnis Modern edisi ketiga, cetakan

1998.Yogjakarta: Liberty Yogyakarta.

Zuhriski H. 2008. Analisis pendapatan pedagang sayur keliling di kelurahan

Tegallega Kota Bogor [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Page 142: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

123

Lampiran 1. Denah Pasar Induk Kramat Jati

Page 143: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

Lampiran 2. Karakteristik Pedagang Buah Data Bulan Desember 2009

Karakteristik Pedagang

No Kode Kuesioner Usia (Tahun) Tingkat pendidikan Lama berjualan (Tahun) Jumlah

Pedagang Buah Kios (TU) Tenaga Kerja (Orang)

1 SEM-01 25 SLTP 5 2 4 Semangka

2 SEM-02 29 SMU 10 4 10 Semangka

3 SEM-03 40 SMU 20 4 6 Semangka

4 SEM-04 59 SLTP 25 5 12 Semangka

5 SEM-05 52 Sarjana 20 5 8 Semangka

6 SEM-06 33 SMU 15 4 10 Semangka

7 SEM-07 29 SMU 11 3 6 Semangka

8 SEM-08 36 SMU 20 3 5 Semangka

9 SEM-09 38 SMU 20 3 6 Semangka

10 SEM-10 40 SMU 19 4 8 Semangka

11 SAL-01 35 SMU 10 2 5 Salak

12 SAL-02 45 SMU 20 4 10 Salak

13 SAL-03 50 SMU 25 4 10 Salak

14 SAL-04 39 SMU 20 5 8 Salak

15 SAL-05 53 SMU 25 6 15 Salak

16 MEL-01 50 SLTP 30 5 12 Melon

17 MEL-02 49 SMU 29 5 8 Melon

18 MEL-03 35 SMU 15 2 5 Melon

19 MEL-04 39 SMU 19 3 6 Melon

20 MEL-05 35 SMU 15 4 10 Melon

21 MEL-06 47 SMU 13 2 4 Melon

22 MEL-07 49 SMU 29 4 8 Melon

23 MEL-08 39 SMU 19 4 8 Melon

24 MEL-09 49 SMU 11 3 10 Melon

25 MEL-10 39 SMP 25 4 5 Melon

26 PIS-01 43 SLTP 20 2 5 Pisang

27 PIS-02 59 SMU 30 4 10 Pisang

28 PIS-03 63 SLTP 35 6 18 Pisang

29 PIS-04 45 SMU 20 4 12 Pisang

30 PIS-05 65 SMU 35 6 15 Pisang

Page 144: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

125

Lampiran 2 (lanjutan). Karakteristik Pedagang Buah Data Bulan Desember 2009

Karakteristik Pedagang

No Kode Kuesioner Usia (Tahun) Tingkat pendidikan Lama berjualan (Tahun) Jumlah

Pedagang Buah Kios (TU) Tenaga Kerja (Orang)

31 PIS-06 45 SMU 15 3 10 Pisang

32 PIS-07 36 Sarjana 10 3 8 Pisang

33 PIS-08 50 SMU 32 3 9 Pisang

34 PIS-09 45 SMU 11 5 10 Pisang

35 PIS-10 50 SMU 25 3 6 Pisang

36 MAN-01 52 SLTP 24 4 6 Mangga

37 MAN-02 50 SMU 30 6 15 Mangga

38 MAN-03 44 SMU 26 2 5 Mangga

39 MAN-04 45 SMU 10 5 8 Mangga

40 MAN-05 50 SLTP 15 6 14 Mangga

41 MAN-06 35 SMU 10 3 6 Mangga

42 MAN-07 49 SMU 8 3 8 Mangga

43 MAN-08 52 SMU 20 4 10 Mangga

44 MAN-09 40 SMU 10 5 10 Mangga

45 MAN-10 42 SMU 10 4 12 Mangga

46 IMP-01 45 SMU 25 5 15 Import

47 IMP-02 40 SMU 20 4 8 Import

48 IMP-03 69 SMU 35 4 10 Import

49 IMP-04 47 SMU 24 5 10 Import

50 IMP-05 67 SMU 47 5 12 Import

51 IMP-06 52 SMU 28 5 13 Import

52 IMP-07 64 SMU 44 6 16 Import

53 IMP-08 41 SMU 10 6 20 Import

54 IMP-09 50 SMU 28 4 11 Import

55 IMP-10 49 Sarjana 29 5 14 Import

56 IMP-11 45 SMU 20 5 15 Import

57 IMP-12 50 SMU 16 3 8 Import

58 IMP-13 62 SMU 35 6 18 Import

59 IMP-14 56 SMU 30 5 17 Import

60 IMP-15 45 SMU 27 5 16 Import

Page 145: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

126

Lampiran 3. Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Semangka Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Semangka (Rp/Kios)

SEM-01 SEM-02 SEM-03 SEM-04 SEM-05 SEM-06 SEM-07

A 1 Total Penerimaan Penjualan 12.000.000 14.000.000 23.275.000 20.140.000 23.940.000 23.750.000 22.166.667

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 420.000 350.000 262.500 672.000 336.000 437.500 420.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 2.500 1.250 1.250 1.000 1.000 1.250 1.667

6 Iuran Keamanan 5.000 2.500 2.500 2.000 2.000 2.500 3.333

7 Upah Service Timbangan 2.500 1.250 1.250 1.000 1.000 1.250 1.667

8 Total Biaya Tetap 2.542.500 2.467.500 2.380.000 2.788.500 2.452.500 2.555.000 2.539.167

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 175.000 100.000 131.250 275.000 280.000 250.000 291.667

10 Biaya Pembelian Buah 7.200.000 8.400.000 13.475.000 10.600.000 12.600.000 13.750.000 14.000.000

11 Total Biaya Variabel 7.375.000 8.500.000 13.606.250 10.875.000 12.880.000 14.000.000 14.291.667

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 9.917.500 10.967.500 15.986.250 13.663.500 15.332.500 16.555.000 16.830.833

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 2.082.500 3.032.500 7.288.750 6.476.500 8.607.500 7.195.000 5.335.833

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,21 1,28 1,46 1,47 1,56 1,43 1,32

Page 146: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

127

Lampiran 3 (lanjutan). Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Semangka Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Semangka (Rp/Kios)

SEM-08 SEM-09 SEM-10 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan Penjualan 29.133.333 23.333.333 23.750.000 21.548.833 29.133.333 12.000.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 291.667 350.000 350.000 388.967 672.000 262.500

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.667 1.667 1.250 1.450 2.500 1.000

6 Iuran Keamanan 3.333 3.333 2.500 2.900 5.000 2.000

7 Upah Service Timbangan 1.667 1.667 1.250 1.450 2.500 1.000

8 Total Biaya Tetap 2.410.833 2.469.167 2.467.500 2.507.267 2.788.500 2.380.000

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 366.667 166.667 300.000 233.625 366.667 100.000

10 Biaya Pembelian Buah 18.400.000 14.000.000 13.750.000 12.617.500 18.400.000 7.200.000

11 Total Biaya Variabel 18.766.667 14.166.667 14.050.000 12.851.125 18.766.667 7.375.000

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 21.177.500 16.635.833 16.517.500 15.358.392 21.177.500 9.917.500

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 7.955.833 6.697.500 7.232.500 6.190.442 8.607.500 2.082.500

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,38 1,4 1,44 1,39 1,56 1,21

Page 147: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

128

Lampiran 4. Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Salak Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Salak (Rp/Kios)

SAL-01 SAL-02 SAL-03 SAL-04 SAL-05 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan Penjualan 14.250.000 33.110.000 21.612.500 27.748.000 24.010.000 24.146.100 33.110.000 14.250.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 437.500 525.000 350.000 448.000 525.000 457.100 525.000 350.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 2.500 1.250 1.250 1.000 833 1.367 2.500 833

6 Iuran Keamanan 5.000 2.500 2.500 2.000 1.667 2.733 5.000 1.667

7 Upah Service Timbangan 2.500 1.250 1.250 1.000 833 1.367 2.500 833

8 Total Biaya Tetap 2.560.000 2.642.500 2.467.500 2.564.500 2.640.833 2.575.067 2.642.500 2.467.500

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 87.500 206.250 75.000 100.000 83.333 110.417 206.250 75.000

10 Biaya Pembelian Buah 9.525.000 20.720.000 13.650.000 16.884.000 14.303.333 15.016.467 20.720.000 9.525.000

11 Total Biaya Variabel 9.612.500 20.926.250 13.725.000 16.984.000 14.386.667 15.126.883 20.926.250 9.612.500

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 12.172.500 23.568.750 16.192.500 19.548.500 17.027.500 17.701.950 23.568.750 12.172.500

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 2.077.500 9.541.250 5.420.000 8.199.500 6.982.500 6.444.150 9.541.250 2.077.500

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,17 1,40 1,33 1,42 1,41 1,35 1,42 1,17

Page 148: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

129

Lampiran 5. Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Melon Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Melon (Rp/Kios)

MEL-01 MEL-02 MEL-03 MEL-04 MEL-05 MEL-06 MEL-07

A 1 Total Penerimaan Penjualan 31.296.000 22.320.000 35.500.000 26.833.333 23.950.000 24.000.000 20.625.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 336.000 280.000 525.000 420.000 787.500 350.000 420.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.000 1.000 2.500 1.667 1.250 2.500 1.250

6 Iuran Keamanan 2.000 2.000 5.000 3.333 2.500 5.000 2.500

7 Upah Service Timbangan 1.000 1.000 2.500 1.667 1.250 2.500 1.250

8 Total Biaya Tetap 2.452.500 2.396.500 2.647.500 2.539.167 2.905.000 2.472.500 2.537.500

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 210.000 175.000 275.000 175.000 206.250 175.000 175.000

10 Biaya Pembelian Buah 20.640.000 14.904.000 24.700.000 18.966.667 16.575.000 16.500.000 13.625.000

11 Total Biaya Variabel 20.850.000 15.079.000 24.975.000 19.141.667 16.781.250 16.675.000 13.800.000

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 23.302.500 17.475.500 27.622.500 21.680.833 19.686.250 19.147.500 16.337.500

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 7.993.500 4.844.500 7.877.500 5.152.500 4.263.750 4.852.500 4.287.500

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,34 1,28 1,29 1,24 1,22 1,25 1,26

Page 149: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

130

Lampiran 5 (lanjutan). Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Melon Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Melon (Rp/Kios)

MEL-08 MEL-09 MEL-10 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan Penjualan 24.325.000 29.333.333 32.875.000 27.105.767 35.500.000 20.625.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 350.000 466.667 218.750 415.392 787.500 218.750

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.250 1.667 1.250 1.533 2.500 1.000

6 Iuran Keamanan 2.500 3.333 2.500 3.067 5.000 2.000

7 Upah Service Timbangan 1.250 1.667 1.250 1.533 2.500 1.000

8 Total Biaya Tetap 2.467.500 2.585.833 2.336.250 2.534.025 2.905.000 2.336.250

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 218.750 291.667 262.500 216.417 291.667 175.000

10 Biaya Pembelian Buah 16.125.000 20.133.333 22.250.000 18.441.900 24.700.000 13.625.000

11 Total Biaya Variabel 16.343.750 20.425.000 22.512.500 18.658.317 24.975.000 13.800.000

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 18.811.250 23.010.833 24.848.750 21.192.342 27.622.500 16.337.500

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 5.513.750 6.322.500 8.026.250 5.913.425 8.026.250 4.263.750

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,29 1,27 1,32 1,28 1,34 1,22

Page 150: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

131

Lampiran 6. Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Pisang Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Pisang (Rp/Kios)

PIS-01 PIS-02 PIS-03 PIS-04 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan Penjualan 10.551.000 11.744.250 11.400.000 9.527.000 10.805.563 11.744.250 9.527.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 350.000 840.000 583.333 350.000 530.833 840.000 350.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 2.500 1.250 1.667 1.667 1.771 2.500 1.250

6 Iuran Keamanan 5.000 2.500 3.333 3.333 3.542 5.000 2.500

7 Upah Service Timbangan 2.500 1.250 1.667 1.667 1.771 2.500 1.250

8 Total Biaya Tetap 2.472.500 2.957.500 2.702.500 2.469.167 2.650.417 2.957.500 2.469.167

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi

10 Biaya Pembelian Buah 6.534.000 6.340.000 6.721.000 5.470.500 6.266.375 6.721.000 5.470.500

11 Total Biaya Variabel 6.534.000 6.340.000 6.721.000 5.470.500 6.266.375 6.721.000 5.470.500

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 9.006.500 9.297.500 9.423.500 7.939.667 8.916.792 9.423.500 7.939.667

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 1.544.500 2.446.750 1.976.500 1.587.333 1.888.771 2.446.750 1.544.500

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,17 1,26 1,21 1,20 1,21 1,26 1,17

Ket : perhitungan pendapatan pedagang buah pisang yang memasok buah pisang dari pedagang bandar yang berada di Pasar Induk Kramat jati

Page 151: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

132

Lampiran 6 (lanjutan). Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Pisang Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Pisang (Rp/Kios)

PIS-05 PIS-06 PIS-07 PIS-08 PIS-09 PIS-10 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan

Penjualan 10.523.250 17.746.000 17.125.500 12.899.000 11.260.000 12.673.800 13.704.592 17.746.000 10.523.250

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 437.500 840.000 350.000 560.000 525.000 280.000 498.750 840.000 280.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.250 833 833 1.667 1.667 1.000 1.208 1.667 833

6 Iuran Keamanan 2.500 1.667 1.667 3.333 3.333 2.000 2.417 3.333 1.667

7 Upah Service Timbangan 1.250 833 833 1.667 1.667 1.000 1.208 1.667 833

8 Total Biaya Tetap 2.555.000 2.955.833 2.465.833 2.679.167 2.644.167 2.396.500 2.616.083 2.955.833 2.396.500

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 215.385 269.231 314.103 215.385 242.308 215.385 245.300 314.103 215.385

10 Biaya Pembelian Buah 6.286.625 9.350.667 10.064.500 7.361.333 6.889.667 7.545.200 7.916.332 10.064.500 6.286.625

11 Total Biaya Variabel 6.502.010 9.619.898 10.378.603 7.576.718 7.131.974 7.760.585 8.161.631 10.378.603 6.502.010

C 12 Total Biaya-Biaya

(B8+B11) 9.057.010 12.575.731 12.844.436 10.255.885 9.776.141 10.157.085 10.777.715 12.844.436 9.057.010

D 13 Pendapatan Total

(A1-C12)

1.466.241 5.170.269 4.281.064 2.643.115 1.483.859 2.516.715

2.926.877 5.170.269 1.466.241

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,16 1,41 1,33 1,26 1,15 1,25 1,26 1,41 1,15

Ket : perhitungan pendapatan pedagang buah pisang yang memasok buah pisang dari pedagang pengumpul.

Page 152: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

133

Lampiran 7. Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Mangga Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Mangga (Rp/Kios)

MAN-01 MAN-02 MAN-03 MAN-04 MAN-05 MAN-06 MAN-07

A 1 Total Penerimaan Penjualan 11.875.000 17.920.833 12.250.000 13.350.000 17.375.000 16.333.333 17.750.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 262.500 350.000 525.000 336.000 326.667 350.000 560.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.250 833 2.500 1.000 833 1.667 1.667

6 Iuran Keamanan 2.500 1.667 5.000 2.000 1.667 3.333 3.333

7 Upah Service Timbangan 1.250 833 2.500 1.000 833 1.667 1.667

8 Total Biaya Tetap 2.380.000 2.465.833 2.647.500 2.452.500 2.442.500 2.469.167 2.679.167

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 67.308 112.180 67.308 67.308 94.231 89.744 98.718

10 Biaya Pembelian Buah 8.125.000 13.520.833 8.500.000 8.825.000 12.500.000 13.066.667 13.733.333

11 Total Biaya Variabel 8.192.308 13.633.013 8.567.308 8.892.308 12.594.231 13.156.410 13.832.051

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 10.572.308 16.098.846 11.214.808 11.344.808 15.036.731 15.625.577 16.511.218

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 1.302.692 1.821.987 1.035.193 2.005.192 2.338.269 707.756 1.238.782

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,12 1,11 1,09 1,18 1,16 1,05 1,08

Page 153: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

134

Lampiran 7 (lanjutan). Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Mangga Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Mangga (Rp/Kios)

MAN-08 MAN-09 MAN-10 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan Penjualan 13.525.000 12.400.000 16.312.500 14.909.167 17.920.833 11.875.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 525.000 420.000 420.000 407.517 560.000 262.500

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.250 1.000 1.250 1.325 2.500 833

6 Iuran Keamanan 2.500 2.000 2.500 2.650 5.000 1.667

7 Upah Service Timbangan 1.250 1.000 1.250 1.325 2.500 833

8 Total Biaya Tetap 2.642.500 2.536.500 2.537.500 2.525.317 2.679.167 2.380.000

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 75.385 75.385 100.962 84.853 112.180 67.308

10 Biaya Pembelian Buah 10.075.000 9.600.000 13.125.000 11.107.083 13.733.333 8.125.000

11 Total Biaya Variabel 10.150.385 9.675.385 13.225.962 11.191.936 13.832.051 8.192.308

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 12.792.885 12.211.885 15.763.462 13.717.253 16.511.218 10.572.308

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 732.116 188.115 549.039 1.191.914 2.338.269 188.115

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,06 1,02 1,03 1,09 1,18 1,02

Page 154: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

135

Lampiran 8. Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Impor Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Import (Rp/Kios)

IMP-01 IMP-02 IMP-03 IMP-04 IMP-05 IMP-06

A 1 Total Penerimaan Penjualan 47.200.000 62.750.000 57.500.000 53.200.000 49.930.000 51.500.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 840.000 700.000 700.000 700.000 840.000 910.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 1.000 1.250 1.250 1.000 1.000 1.000

6 Iuran Keamanan 2.000 2.500 2.500 2.000 2.000 2.000

7 Upah Service Timbangan 1.000 1.250 1.250 1.000 1.000 1.000

8 Total Biaya Tetap 2.956.500 2.817.500 2.817.500 2.816.500 2.956.500 3.026.500

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 91.538 123.750 114.423 96.923 96.800 123.846

10 Biaya Pembelian Buah 36.800.000 50.200.000 47.200.000 42.560.000 39.584.000 42.080.000

11 Total Biaya Variabel 36.891.538 47.873.750 46.114.423 41.096.923 37.216.800 40.123.846

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 39.848.038 50.691.250 48.931.923 43.913.423 40.173.300 43.150.346

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 7.351.962 12.058.750 8.568.077 9.286.577 9.756.700 8.349.654

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,18 1,24 1,18 1,21 1,24 1,19

Page 155: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

136

Lampiran 8 (lanjutan). Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Impor Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Import (Rp/Kios)

IMP-07 IMP-08 IMP-09 IMP-10 IMP-11 IMP-12

A 1 Total Penerimaan Penjualan 54.166.667 63.666.667 63.000.000 51.600.000 46.600.000 68.333.333

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 933.333 1.166.667 962.500 980.000 1.050.000 933.333

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 833 833 1.250 1.000 1.000 1.667

6 Iuran Keamanan 1.667 1.667 2.500 2.000 2.000 3.333

7 Upah Service Timbangan 833 833 1.250 1.000 1.000 1.667

8 Total Biaya Tetap 3.049.167 3.282.500 3.080.000 3.096.500 3.166.500 3.052.500

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 116.667 130.128 111.058 99.615 94.231 134.615

10 Biaya Pembelian Buah 43.466.667 53.066.667 49.600.000 41.280.000 36.480.000 54.133.333

11 Total Biaya Variabel 41.366.667 49.863.462 49.398.558 41.129.615 36.574.231 54.267.949

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 44.415.833 53.145.962 52.478.558 44.226.115 39.740.731 57.320.449

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 9.750.833 10.520.705 10.521.442 7.373.885 6.859.269 11.012.885

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,22 1,2 1,2 1,17 1,17 1,19

Page 156: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

137

Lampiran 8 (lanjutan). Perhitungan Pendapatan (Rp/Kios) Pedagang Buah Impor Data Bulan Desember 2009

No Uraian Analisis Pendapatan Pedagang Buah Import (Rp/Kios)

IMP-13 IMP-14 IMP-15 Rata-rata Tertinggi Terendah

A 1 Total Penerimaan Penjualan 63.416.667 53.900.000 54.400.000 56.077.556 68.333.333 46.600.000

B Rincian Biaya-biaya

Biaya Tetap

2 Biaya Sewa Kios 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250 2.111.250

3 Gaji Karyawan Tetap 1.050.000 1.190.000 1.120.000 938.389 1.190.000 700.000

4 Iuran Listrik 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250

5 Iuran Fasilitas Umum 833 1.000 1.000 1.061 1.667 833

6 Iuran Keamanan 1.667 2.000 2.000 2.122 3.333 1.667

7 Upah Service Timbangan 833 1.000 1.000 1.061 1.667 833

8 Total Biaya Tetap 3.165.833 3.306.500 3.236.500 3.055.133 3.306.500 2.816.500

Biaya Variabel

9 Biaya Bongkar Komoditi 130.128 118.462 207.308 119.299 207.308 91.538

10 Biaya Pembelian Buah 45.750.000 41.240.000 41.940.000 44.358.711 54.133.333 36.480.000

11 Total Biaya Variabel 45.880.128 41.358.462 42.147.308 43.420.244 54.267.949 36.574.231

C 12 Total Biaya-Biaya (B8+B11) 49.045.962 44.664.962 45.383.808 46.475.377 57.320.449 39.740.731

D 13 Pendapatan Total (A1-C12) 14.370.705 9.235.038 9.016.192 9.602.178 14.370.705 6.859.269

R/C ratio biaya total (A1/C12) 1,29 1,21 1,2 1,21 1,29 1,17

Page 157: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

138

Lampiran 9. Harga (Beli Rp), Harga Jual (Rp/Kg), dan Margin Penjualan (Rp/Kg) Buah Data Bulan Desember 2009

No Pedagang Buah Harga Beli Buah (Rp/Kg) Harga Jual Buah (Rp/Kg) Margin Penjuanlan (Rp/Kg)

Terendah Tertinggi Rata-rata Terendah Tertinggi Rata-rata Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Semangka 1.000 1.200 1.130 1.900 2.000 1.930 700 900 800

2 Salak

► grade A 3.400 4.000 3.620 5.200 5.500 5.400 1.500 2.100 1.780

► grade B 2.400 3.000 2.540 4.200 4.500 4.440 1.500 2.100 1.900

► grade C 1.400 1.700 1.540 3.200 3.500 3.420 1.700 2.100 1.880

3 Melon

► tipe Bagus 2.800 3.000 2.930 3.900 4.000 3.970 1.000 1.100 1.040

► tipe Sedang 1.200 1.500 1.430 2.400 2.500 2.450 1.000 1.200 1.020

► tipe Jelek 1.000 1.100 1.040 1.900 2.000 1.970 900 1.000 930

4 Pisang

► Ambon 1.003 1.716 1.365 1.504 2.574 2.047 501 858 682

► Rames/Lampung 1.184 3.529 2.451 2.368 7.059 4.902 1.184 3.529 2.451

► Tanduk 364 2.400 1.194 546 3.600 1.791 182 1.200 597

5 Mangga

► Mana Lagi No.1 3.500 3.500 3.500 4.300 5.500 4.780 800 2.000 1.280

► Mana Lagi No.2 2.000 2.500 1.850 3.000 3.500 2.920 500 1.500 1.070

► Harum Manis No.1 4.500 4.800 4.560 5.200 6.500 5.900 700 2.000 1.340

► Harum Manis No.2 2.300 3.000 2.930 3.300 4.500 3.990 300 2.200 1.060

6 Buah Import

► Apel Washinton 11.000 12.000 11.700 14.000 15.000 14.817 2.750 3.750 3.117

► Pear Shian Ly 3.450 4.000 3.880 4.500 5.500 5.217 1.000 2.050 1.337

► Lengkeng 11.000 14.400 13.187 16.000 20.000 19.067 1.600 8.500 5.880

► Anggur Amerika 22.000 24.000 23.633 25.000 30.000 29.000 1.000 7.000 5.367

► Durian Thailand 11.500 12.000 11.933 12.5000 15.000 14.767 500 3.500 2.833

Page 158: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

139

Lampiran 10. Modal Pembelian (Rp/Kios), Penerimaan (Rp/Kios), dan Margin Penjualan (Rp/Kios) Data Bulan Desember 2009

No Pedagang

Buah

Modal Pembelian (Rp/Kios) Penerimaan (Rp/Kios) Margin Penjuanlan (Rp/Kios)

Terendah Tertinggi Rata-rata Terendah Tertinggi Rata-rata Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Semangka 7.200.000 18.400.000 12.617.500 12.000.000 29.133.333 21.548.833 4.800.000 10.733.333 8.931.333

2 Salak 9.525.000 20.720.000 15.016.467 14.250.000 33.110.000 24.146.100 4.725.000 12.390.000 9.129.633

3 Melon 13.625.000 24.700.000 18.441.900 20.625.000 35.500.000 27.105.767 7.000.000 10.800.000 8.663.867

4 Pisang 5.470.500 10.064.500 7.256.349 9.527.000 17.746.000 12.544.980 4.056.500 7.681.500 5.288.631

5 Mangga 8.125.000 13.733.333 11.107.083 11.875.000 17.920.833 14.909.167 3.750.000 4.187.500 3.802.084

6 Buah Import 36.480.000 54.133.333 44.358.711 46.600.000 68.333.333 56.077.556 10.120.000 14.200.000 11.718.845

Page 159: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

140

Lampiran 11. Jumlah Pembelian Buah Buah Semangka (Kg/Kios), Buah Salak (Kg/Kios), Buah Melon (Kg/Kios), dan Buah Mangga (Kg/Kios)

Data Bulan Desember 2009

No Pedagang

Jumlah Pembelian Buah (Kg/Kios)

Semangka

Salak Melon Mangga

grade A grade B grade C Total Tipe

Bagus

Tipe

Sedang

Tipe

Jelek Total

ML

No.1

ML

No.2

HM

No.1

HM

No.2 Total

1 Pedagang-01 6.000 1.500 750 750 3.000 5.760 2.880 960 9.600 625 625 625 625 2.500

2 Pedagang-02 7.000 4.200 2.100 700 7.000 3.600 2.160 1.440 7.200 1.750 1.167 875 375 4.167

3 Pedagang-03 12.250 2.625 1.313 438 4.375 6.000 3.000 2.000 11.000 750 500 750 500 2.500

4 Pedagang-04 10.600 3.640 1.400 560 5.600 5.000 1.667 1.333 8.000 500 500 1.050 450 2.500

5 Pedagang-05 12.600 3.267 1.167 233 4.667 4.250 2.000 1.250 7.500 1.250 583 1.250 417 3.500

6 Pedagang-06 12.500 4.000 2.000 1.500 7.500 1.333 0 1.333 667 3.333

7 Pedagang-07 11.667 2.750 2.250 2.000 7.000 1.167 500 1.600 400 3.667

8 Pedagang-08 15.333 3.750 2.500 1.750 8.000 463 375 1.213 750 2.800

9 Pedagang-09 11.667 4.667 3.333 1.333 9.333 700 500 900 700 2.800

10 Pedagang-10 12.500 6.250 2.500 1.250 10.000 1.250 625 1.250 625 3.750

Rata-rata 11.212 3.046 1.346 536 4.928 4.603 2.429 1.482 8.513 979 538 1.085 551 3.152

Tertinggi 15.333 4.200 2.100 750 7.000 6.250 3.333 2.000 11.000 1.750 1.167 1.600 750 4.167

Terendah 6.000 1.500 750 233 3.000 2.750 1.667 960 7.000 463 375 625 375 2.500

Page 160: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

141

Lampiran 12. Jumlah Pembelian Buah Buah Pisang dalam (Tanda/Kios) dan Jumlah Pembelian Buah Pisang dalam (Kg/Kios) Data Bulan

Desember 2009

No Pedagang Jumlah Pembelian Buah Pisang (Tandan/Kios) Jumlah Pembelian Buah Pisang (Kg/Kios)

Ambon Rames/Lampung Tanduk Total Ambon Rames/Lampung Tanduk Total

1 PIS-01 278 125 286 689 3.239 425 514 4.178

2 PIS-02 200 208 150 558 2.332 1.108 792 4.232

3 PIS-03 104 827 115 1.045 846 3.770 416 5.031

4 PIS-04 135 497 127 759 1.613 2.314 425 4.352

5 PIS-05 275 451 176 902 3.916 1.258 439 5.613

6 PIS-06 169 293 343 805 1.503 949 2.421 4.873

7 PIS-07 172 413 136 721 2.135 2.443 305 4.884

8 PIS-08 256 206 234 696 3.471 1.563 1.279 6.313

9 PIS-09 205 226 284 715 2.200 816 1.525 4.541

10 PIS-10 141 252 289 681 1.575 861 1.585 4.021

Rata-rata 193 350 214 757 2.283 1.551 970 4.804

Tertinggi 278 827 343 1.045 3.916 3.770 2.421 6.313

Terendah 104 125 115 558 846 425 305 4.021

Page 161: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

142

Lampiran 13. Jumlah Pembelian Buah Buah Impor dalam (Dus/Kios) dan Jumlah Pembelian Buah Impor dalam (Kg/Kios) Data Bulan

Desember 2009

No Pedagang

Jumlah Pembelian Buah Import (Dus/Kios) Jumlah Pembelian Buah Import (Kg/Kios)

Apel

Washinton

Pear

Shiang

Ly

Lengkeng Anggur

Amerika

Durian

Thailand Total

Apel

Washinton

Pear

Shiang

Ly

Lengkeng Anggur

Amerika

Durian

Thailand Total

1 IMP-01 90 40 40 20 10 200 1.800 800 400 200 200 3.400

2 IMP-02 125 50 50 25 13 263 2.500 1.000 500 250 250 4.500

3 IMP-03 100 50 50 25 25 250 2.000 1.000 500 250 500 4.250

4 IMP-04 60 40 40 40 40 220 1.200 800 400 400 800 3.600

5 IMP-05 42 40 56 20 56 214 840 800 560 200 1.120 3.520

6 IMP-06 100 100 20 20 10 250 2.000 2.000 200 200 200 4.600

7 IMP-07 83 83 33 33 17 250 1.667 1.667 333 333 333 4.333

8 IMP-08 100 83 17 67 17 283 2.000 1.667 167 667 333 4.833

9 IMP-09 100 50 25 63 13 250 2.000 1.000 250 625 250 4.125

10 IMP-10 80 60 20 50 10 220 1.600 1.200 200 500 200 3.700

11 IMP-11 80 60 20 30 10 200 1.600 1.200 200 300 200 3.500

12 IMP-12 133 67 33 33 17 283 2.667 1.333 333 333 333 5.000

13 IMP-13 100 92 42 42 8 283 2.000 1.833 417 417 167 4.833

14 IMP-14 100 90 10 30 10 240 2.000 1.800 100 300 200 4.400

15 IMP-15 120 100 10 20 10 260 2.400 2.000 100 200 200 4.900

Rata-rata 94 67 31 35 18 244 1.885 1.340 311 345 352 4.233

Tertinggi 133 100 56 67 56 283 2.667 2.000 560 667 1.120 5.000

Terendah 42 40 10 20 8 200 840 800 100 200 167 3.400

Page 162: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

143

Lampiran 14. Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas dalam

(Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Semangka Data Bulan Desember 2009

No Kode Pedagang Biaya Rata-rata (Rp/Kg)

Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Titik Impas (TR=TC)

(AVC) (AFC) (ATC) (AR) (π) (Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 SEM-01 1.229 424 1.653 2.000 347 6.596.757 3.298

2 SEM-02 1.214 353 1.567 2.000 433 6.280.909 3.140

3 SEM-03 1.111 194 1.305 1.900 595 7.638.974 4.021

4 SEM-04 1.026 263 1.289 1.900 611 6.061.564 3.190

5 SEM-05 1.022 195 1.217 1.900 683 3.317.860 1.746

6 SEM-06 1.120 204 1.324 1.900 576 2.489.487 1.310

7 SEM-07 1.225 218 1.443 1.900 457 4.288.370 2.257

8 SEM-08 1.224 157 1.381 1.900 519 5.081.355 2.674

9 SEM-09 1.214 212 1.426 2.000 574 3.771.091 1.886

10 SEM-10 1.124 197 1.321 1.900 579 2.013.853 1.060

Rata-rata 1.151 242 1.393 1.930 537 4.754.022 2.458

Tertinggi 1.229 424 1.653 2.000 683 7.638.974 4.021

Terendah 1.022 157 1.217 1.900 347 2.013.853 1.060

Page 163: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

144

Lampiran 15. Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas dalam

(Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Salak Data Bulan Desember 2009

No Kode

Pedagang

Biaya Rata-rata (Rp/Kg) Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Titik Impas (TR=TC)

(AFC) (AVC) (ATC) (AR) (π) (Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 SAL-01 853 3.204 4.058 4.750 693 7.866.307 1.656

2 SAL-02 378 2.989 3.367 4.730 1.363 7.181.137 1.518

3 SAL-03 564 3.137 3.701 4.940 1.239 6.761.185 1.369

4 SAL-04 458 3.033 3.491 4.955 1.464 6.610.902 1.334

5 SAL-05 566 3.083 3.649 5.145 1.496 6.588.820 1.281

Rata-rata 564 3.089 3.653 4.904 1.251 7.001.670 1.432

Tertinggi 853 3.204 4.058 5.145 1.496 7.866.307 1.656

Terendah 378 2.989 3.367 4.730 693 6.588.820 1.281

Page 164: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

145

Lampiran 16. Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas dalam

(Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Melon Data Bulan Desember 2009

No Kode Pedagang Biaya Rata-rata (Rp/Kg)

Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Titik Impas (TR=TC)

(AFC) (AVC) (ATC) (AR) (π) (Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 MEL-01 255 2.172 2.427 3.260 833 7.347.639 2.254

2 MEL-02 333 2.094 2.427 3.100 673 7.387.085 2.383

3 MEL-03 241 2.270 2.511 3.227 716 8.929.810 2.767

4 MEL-04 317 2.393 2.710 3.354 644 8.858.198 2.641

5 MEL-05 387 2.238 2.625 3.193 569 9.705.283 3.039

6 MEL-06 330 2.223 2.553 3.200 647 8.101.024 2.532

7 MEL-07 363 1.971 2.334 2.946 613 7.668.269 2.603

8 MEL-08 308 2.043 2.351 3.041 689 7.520.368 2.473

9 MEL-09 277 2.188 2.465 3.143 677 8.514.624 2.709

10 MEL-10 234 2.251 2.485 3.288 803 7.411.746 2.255

Rata-rata 305 2.184 2.489 3.175 686 8.144.405 2.566

Tertinggi 387 2.393 2.710 3.354 833 9.705.283 3.039

Terendah 234 1.971 2.334 2.946 569 7.347.639 2.254

Page 165: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

146

Lampiran 17. Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas dalam

(Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Pisang Data Bulan Desember 2009

No Kode Pedagang Biaya Rata-rata (Rp/Kg)

Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Titik Impas (TR=TC)

(AFC) (AVC) (ATC) (AR) (π) (Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 PIS-01 592 1.564 2.156 2.526 370 6.494.236 2.571

2 PIS-02 680 1.457 2.137 2.699 562 6.427.093 2.381

3 PIS-03 555 1.379 1.934 2.340 406 6.584.420 2.814

4 PIS-04 614 1.361 1.975 2.369 395 5.799.026 2.448

5 PIS-05 604 1.536 2.140 2.487 346 6.686.221 2.689

6 PIS-06 587 1.912 2.500 3.527 1.028 6.455.028 1.830

7 PIS-07 439 1.849 2.288 3.051 763 6.258.970 2.051

8 PIS-08 549 1.551 2.100 2.641 541 6.493.187 2.458

9 PIS-09 419 1.130 1.549 1.784 235 7.212.483 4.044

10 PIS-10 528 1.709 2.237 2.791 554 6.181.850 2.215

Rata-rata 557 1.545 2.101 2.621 520 6.459.252 2.550

Tertinggi 680 1.912 2.500 3.527 1.028 7.212.483 4.044

Terendah 419 1.130 1.549 1.784 235 5.799.026 1.830

Page 166: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

147

Lampiran 18. Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas dalam

(Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Mangga Data Bulan Desember 2009

No Kode

Pedagang

Jumlah Rata-rata (Rp/Kg) Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Titik Impas (TR=TC)

(AFC) (AVC) (ATC) (AR) (π) (Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 MAN-01 952 3.277 4.229 4.750 521 7.674.413 1.616

2 MAN-02 592 3.272 3.864 4.301 437 10.305.886 2.396

3 MAN-03 1.059 3.427 4.486 4.900 414 8.806.567 1.797

4 MAN-04 981 3.557 4.538 5.340 802 7.344.804 1.375

5 MAN-05 698 3.598 4.296 4.964 668 8.876.906 1.788

6 MAN-06 741 3.947 4.688 4.900 212 12.694.586 2.591

7 MAN-07 731 3.772 4.503 4.841 338 12.137.782 2.507

8 MAN-08 944 3.625 4.569 4.830 261 10.590.781 2.193

9 MAN-09 906 3.455 4.361 4.429 67 11.543.868 2.607

10 MAN-10 677 3.527 4.204 4.350 146 13.410.806 3.083

Rata-rata 828 3.546 4.374 4.761 387 10.338.640 2.195

Tertinggi 1.059 3.947 4.688 5.340 802 13.410.806 3.083

Terendah 592 3.272 3.864 4.301 67 7.344.804 1.375

Page 167: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

148

Lampiran 19. Perhitungan Biaya Rata-rata (Rp/Kg), Penerimaan Rata-rata (Rp/Kg), Pendapatan Rata-rata (Rp/Kg), dan Titik Impas dalam

(Rp/Kios) dan (Kg/Kios) untuk Pedagang Buah Impor Data Bulan Desember 2009

No Kode

Pedagang

Biaya Rata-rata (Rp/Kg) Penerimaan Rata-rata

(Rp/Kg)

Pendapatan Rata-rata

(Rp/Kg) Titik Impas (TR=TC)

(AFC) (AVC) (ATC) (AR) (π) (Rp/Kios) (Kg/Kios)

1 IMP-01 870 10.850 11.720 13.882 2.162 13.537.112 975

2 IMP-02 626 10.639 11.265 13.944 2.680 11.884.590 852

3 IMP-03 663 10.850 11.513 13.529 2.016 14.229.077 1.052

4 IMP-04 782 11.416 12.198 14.778 2.580 12.380.141 838

5 IMP-05 840 10.573 11.413 14.185 2.772 11.611.400 819

6 IMP-06 658 8.723 9.381 11.196 1.815 13.701.006 1.224

7 IMP-07 704 9.546 10.250 12.500 2.250 12.903.375 1.032

8 IMP-08 679 10.317 10.996 13.172 2.177 15.140.385 1.149

9 IMP-09 747 11.975 12.722 15.273 2.551 14.266.134 934

10 IMP-10 837 11.116 11.953 13.946 1.993 15.260.127 1.094

11 IMP-11 905 10.450 11.354 13.314 1.960 14.717.963 1.105

12 IMP-12 611 10.854 11.464 13.667 2.203 14.829.847 1.085

13 IMP-13 655 9.492 10.147 13.121 2.973 11.448.474 873

14 IMP-14 751 9.400 10.151 12.250 2.099 14.210.406 1.160

15 IMP-15 661 8.601 9.262 11.102 1.840 14.369.544 1.294

Rata-rata 732 10.320 11.053 13.324 2.271 13.632.639 1.032

Tertinggi 905 11.975 12.722 15.273 2.973 15.260.127 1.294

Terendah 611 8.601 9.262 11.102 1.815 11.448.474 819

Page 168: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

149

Lampiran 20. Jumlah Kios Pedagang (TU), Gaji Karyawan Tetap dalam

(Rp/Orang/Hari) dan (Rp/Kios), Biaya Bongkar Komoditi

(Rp/Kios) Data Bulan Desember 2009

No Uraian Jumlah

Terendah Tertinggi Rata-rata

1 Jumlah Kios Pedagang (TU)

Semangka 2 5 4

Salak 2 6 4

Melon 2 5 4

Pisang 2 6 4

Mangga 2 6 4

Import 3 6 5

2 Jumlah Tenaga Kerja (Orang)

Semangka 4 12 8

Salak 5 15 10

Melon 4 12 8

Pisang 5 18 10

Mangga 5 15 9

Import 8 20 14

4 Gaji Karyawan Tetap (Rp/Orang/Hari)

Semangka 20.000 40.000 27.500

Salak 20.000 40.000 29.000

Melon 20.000 45.000 27.500

Pisang 20.000 40.000 27.000

Mangga 20.000 30.000 26.000

Import 40.000 50.000 48.667

5 Gaji Karyawan Tetap (Rp/Kios)

Semangka 262.500 672.000 388.967

Salak 457.100 525.000 350.000

Melon 218.750 787.500 415.392

Pisang 280.000 840.000 498.750

Mangga 262.500 560.000 407.517

Impor 700.000 1.190.000 938.389

6 Biaya Bongkar Komoditi (Rp/Kios)

Semangka 100.000 366.667 233.625

Salak 75.000 206.250 110.000

Melon 175.000 291.667 216.417

Pisang 215.385 314.103 245.300

Mangga 67.308 112.180 84.853

Import 91.538 207.308 119.299

Page 169: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

150

Lampiran 21. Kuesioner Penelitian Bulan Desember 2009

Nama Responden :

Tgl/bulan/tahun pengambilan data : ...../Desember/2009

Jenis kategori pedagang : Grosir/Pengecer/Grosir dan Pegecer

Awal memulai usaha : Tanggal.......... bulan..........tahun.......

A. Informasi Karakteristik Pedagang Buah.

1. Umur : .............................................. (tahun)

2. Status Pernikahan :

( )Sudah Menikah ( ) Belum Menikah

3. Jumlah tanggungan keluarga : ...............................................................................

4. Status dalam keluarga : ...............................................................................

5. Pendidikan Terakhir :

( ) SD ( ) SLTP ( ) SMU ( ) Diploma ( ) Sarjana

6. Tempat asal pedagang : ...............................................................................

7. Pekerjaan sebelum jadi pedagang : ...............................................................................

8. Pengalaman berdagang/lama berdagang : ...............................................................................

9. Jumlah tenaga kerja tetap :................................(Orang)

10. Jumlah tenaga kerja tidak tetap :................................(Orang)

11. Jenis tempat berjualan : Kios

12. Nomor tempat usaha : ................................................................................

13. Perizinan penjualan : ................................................................................

14. Jumlah komoditi buah yang dijual :...................................(Buah)

15. Sumber penghasilan selain berdagang : ................................................................................

16. Pedagang menggunakan lembaga konsultasi : ................................................................................

B. Pola penyediaan buah.

1. Aktivitas penjualan

a. Mulai jam berapa : ................................................................................

Kuesioner ini digunakan dalam penelitian sebagai informasi dalam

penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan Pedagang Buah di

PD Pasar Induk Kramat Jati. Oleh Tenri Wali BS (A 14105613), Program

Sarjana Penyelengaraan Khusus Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-

ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 170: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

151

b. Selesai jam berapa : ................................................................................

c. Waktu efektif penjualan : ................................................................................

2. Buah apa saja yang anda jual dan berapa rata-rata penjualan per harinya

Buah Import Volumenya (Ton)

Apel Import

Pear

Lengkeng

Anggur Import

Durian Import

Buah Lokal

Melon

Semangka

Mangga

Pisang

Salak

3. Asal pasokan buah

Buah Import Volumenya (Ton) Rata-rata penjualan perhari (Ton)

Apel Import

Pear

Lengkeng

Anggur Import

Durian Import

Buah Lokal Volumenya (Ton) Rata-rata penjualan perhari (Ton)

Melon

Semangka

Mangga

Pisang

Salak

4. Harga beli buah dari pemasok dan harga jual buah ke konsumen

Buah Import Pemasok (Rp/Kg) Konsumen (Rp/Kg)

Apel Import

Pear

Lengkeng

Anggur Import

Durian Import

Buah Lokal Pemasok (Rp/Kg) Konsumen (Rp/Kg)

Melon

Semangka

Mangga

Pisang

Salak

5. Ketika melakukan pemesan, berapa volume pemesanan buah

Buah Import (Kg) Buah Lokal (Kg)

Apel Import Melon

Pear Semangka

Lengkeng Mangga

Anggur Import Pisang

Durian Import Salak

Page 171: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

152

6. Pemesan buah-buahan dilakukan dalam jangka waktu

Buah Import (Hari/Minggu/Bulan) Buah Lokal (Hari/Minggu/Bulan)

Apel Import Melon

Pear Semangka

Lengkeng Mangga

Anggur Import Pisang

Durian Import Salak

7. Pesanan buah dilakukan dengan cara

( ) Mendatangi langsung ke petani ( ) Petani yang mendatangi anda

Alasannya :

( ) .........................................................................................

( ) .........................................................................................

( ) .........................................................................................

( ) ..........................................................................................

Alasannya :

( ) ................................................................................

( ) ................................................................................

( ) ................................................................................

( ) ................................................................................

8. Apa alasan anda memilih buah untuk dijual

( ) Tidak mudah rusak ( ) Jarak pemasok dekat ( ) Lagi musim panen

( ) Harga jualnya mahal ( ) Buahnya laku terjual ( ) Bentuk buah tersebut menarik

( ) Rasa buah tersebut ( ) Karena Pesanan ( ) Persediaan habis

( ) Tidak mudah busuk ( ) Harga belinya murah ( ) Merupakan ciri khas toko

..................................................... ..................................................... ........................................................

9. Alat pengemasan buah dan kapasitasnya : ..............................................................................................

......................................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................................

........................................................

C. Perhitungan pendapatan pedagang buah.

1. Modal Awal (investasi) : ......................................................................................

I. Penerimaan pedagang

2. Harga jual buah : .......................................................................................

II. Pengeluaran pedagang

3. Biaya pembelian buah (kosongkan jika menggunakan kendaraan pribadi)

a. Sewa kendaraan : ....................................................................

b. Ongkos perjalanan (tol dan lain-lain) : .....................................................................

c. Upah tenaga kerja angkut : ....................................................................

4. Biaya pembelian buah (kosongkan jika menyewa kendaraan)

d. Bensin : .....................................................................

e. Ongkos perjalanan (tol dan lain-lain) : .....................................................................

f. Upah tenaga kerja angkut : .....................................................................

Page 172: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG BUAH DI PD PASAR … · analisis pendapatan pedagang buah di pd pasar induk kramat jati jakarta timur tenri wali bahtiar syam a 14105613 ... 5.4.1 tugas

153

5. Biaya Pengemasan

a. Upah tenaga kerja : .....................................................................

b. Plastik : .....................................................................

c. Kardus kemasan : .....................................................................

6. Biaya bongkar muat komoditi

a. Biaya parkir : .....................................................................

b. Upah tenaga kerja bongkar : .....................................................................

7. Biaya sewa lapak/los : .....................................................................

8. Berapa umur kardus pengemasan : .....................................................................

9. Berapa umur buah yang dijual : .....................................................................

10. Biaya konsumsi : .....................................................................

11. Biaya tenaga kerja : .....................................................................

12. Iuran pasar (per hari/per bulan) :

a. Listrik : .....................................................................

b. Penggunaan fasilitas umum : .....................................................................

c. Keamanan : .....................................................................